Makna Gerak Tari Tanggai Di Kota Palembang Sumatera Selatan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MAKNA GERAK TARI TANGGAI DI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN Gabriella Saras Katungga Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Jalan Ki Hadjar Dewantara No.19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126 Syahrial Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Abstract Tanggai Dance is a welcome guest dance in the city of Palembang. Tanggai Dance is one of the dance that until now continues to exist and become a dance that must be known and studied by young people especially women. It is not recklessly to dance the Tanggai dance, but dancers should also know the contents of the dance, because there is a value to be conveyed to the people who appreciate the Tanggai dance. There are two focus problems that will be researched and for- mulated in the research question which is how the form of Tanggai dance and what is the meaning of the movement of Tanggai dance in the city of Palembang. This research uses qualitative re- search methods. The research aims to discuss the shape and meaning of the dance movements of Tanggai. The discussion of the form uses the concept of Suzzane K. Langer and Soedarsono about the form which means the structure of a relationship of various factors that are intertwined. Discussion of the meaning of motion using the concept expressed by Anya Peterson Roice about the three things of use is, mimetic, abstract, and metaphoric. The result of this research is Tanggai dance in Palembang city is a packaging dance form for welcome guests. Related to the meaning of the whole movement of Tanggai dance that has the meaning of surrender to the Lord Almighty. Keywords: dance form and motion meaning. PENDAHULUAN untuk menyambut tamu memang sudah ada Sumatera Selatan merupakan daerah sejak masa kolonial, dimana para penari yang mempunyai banyak sekali kesenian. merupakan para putri dari kerajaan atau Kesenian yang berkembang di Sumatera putrid dari para bangsawan saat itu, dan Selatan sudah ada sejak masa kerajaan yang gerakan yang dilakukan masih sangat pernah berada di wilayah tersebut yaitu sederhana dan belum tersusun atau kerajaan Sriwijaya. Kesenian tersebut di improfisasi. Tari penyambutan tersebut antaranya ada teater, music dan tari yang biasanya menggunakan tepak dan kuku tersebar di setiapdaerah yang ada di palsu sebagai hiasan di tangan yang di Sumatera Selatan. Salah satu kesenian yang sebut Tanggai (wawancaraElly Rudy, 25 selalu mengalami perkembangan adalah seni Oktober 2018). tari. Hampir di setiap daerah di Sumatera Pada masa penjajahan banyak para Selatan mempunyai tari penyambutan. Tari tamu yang dating ke kota Sumatera Selatan Volume 18 No. 1 Juli 2019 75 Makna Gerak Tari Tanggai di Kota Palembang Sumatera Selatan Gabriella Saras Katungga dan Syahrial khususnya di kota Palembang. Pada saat itu Tanggai memang ada nafas tari Gending belum ada tari penyambutan tamu khusus Sriwijaya dan beberapa gerakan tari Tanggai untuk kota Palembang, sehingga atas mengacu pada gerak Tari Gending Sriwijaya permintaan pemerintah Jepang pada saat yang terkesan tari Tanggai hampir sama itu dan juga pemerintah setempat, maka dengan tari Gending Sriwijaya (wawancara terciptalah tari penyambutan tamu pertama Elly Rudy, 25 Oktober 2018). kali yang ada di kota Palembang yaitu Tari Tari Tanggai diciptakan sebagi tari Gending Sriwijaya yang di ciptakan oleh penyambutan tamu pada acara pernikahan Sukainah A. Rozak. Tari Gending Sriwijaya dan tidak menggunakan tepak. Akan tetapi merupakan tari penyambutan yang karena tari Gending Sriwijaya mengalami diciptakan untuk menyambut para tamu permasalahan dan mengalami kemunduran yang datang ke kota Palembang dengan dalam pertunjukannya, lalu pada tahun mengangkat konsep Hindu dan Budha. 1978 ibu Lukita Ningsih Irsan Rajiman Dimana pencipta tari Gending Sriwijaya selaku ketua BKKNI (Badan Koordinasi sengaja mengangkat konsep Hindu dan Kesenian Nasional Indonesia) Sumatera Budha, karena ingin mengenang masa Selatan menyarankan agar tari Tanggai kejayaan kerajaan Sriwijaya, dan diberi tepak supaya bisa berfungsi sebagai menunjukkan bahwa Palembang tari sambut (wawancara Elly Rudy, 25 merupakan peninggalan dari kerajaan yang Oktober 2018). besar (wawancara Elly Rudy, 25 Oktober Tari Tanggai diterima baik oleh 2018). masyarakat Palembang hingga saat ini, Seiring berjalannya waktu sehingga tari Tanggai tetapkan sebagai keberadaan tari Gending Sriwijaya tari penyambutan tamu untuk kota mengalami banyak perdebatan yang Palembang. Tari Tanggai tidak menimbulkan tari Gending Sriwijaya menggantikan tari Gending Sriwijaya mengalami kemunduran. Kemudian dalam sebagai tari penyambutan tamu. Tari kemunduran tari Gending Srwijaya, salah Gending Sriwijaya tetap menjadi tari satu penari Gending Sriwijaya yaitu Elly Penyambutan tamu untuk tamu yang Anggraini Soewondo atau lebih dikenal berhubungan dengan Provinsi Sumatera dengan nama Elly Rudy mencoba Selatan. Sedangkan tari Tanggai merupakan menciptakan tari dengan konsep rasan tuo tari penyambutan tamu khusus untuk pada tahun 1965. Rasan tuo merupakan kota Palembang. Tari Tanggai saat ini suatu kegiatan yang dilakukan oleh para or- udah menjadi bahan ajar serta materi di ang tua berembuk untuk menentukan jodoh beberapa Universitas dan perguruan tinggi bagi anak laki-lakinya. Tari yang diciptakan yang ada di Sumatera Selatan, seperti Elly Rudy bernama tari Tanggai yang Universitas Sriwijaya serta Universitas diambil dari properti yang digunakan. PGRI Palembang. Selain itu tari Tanggai Tanggai merupakan kuku palsu yang juga menjadi materi di sekolah-sekolah digunakan oleh penari. Elly Rudy dan sanggar-sanggar yang ada di merupakan penari tari Gending Sriwijaya, Palembang (wawancara Elly Rudy, 25 oleh sebab itu dalam penciptaan tari Oktober 2018). 76 Volume 18 No. 1 Juli 2019 Tari Tanggai ditarikan oleh para MAKNA GERAK TARI TANGGAI DI perempuan dan berjumlah ganjil. Berjumlah KOTA PALEMBANG SUMATERA ganjil dikarenakan pencipta tari mengambil SELATAN konsep rasan tuo, dimana salah seorang penari menjadi primadona. Musik yang Makna Gerak Tari Tanggai dipakai adalah music melayu yang terdiri Makna menurut Kamus Besar dari beberapa instrument seperti Akordeon, Bahasa Indonesa (KBBI) adalah pengertian Biola, Kendang, Rebana dan Orgen Tunggal. yang diberikan kepada suatu bentuk Busana yang digunakan pada tari Tanggai kebahasaan. Makna dalam sebuah tari adalah Aesan Gedeh. Aesan Gedeh adalah berhubungan erat dengan perkembangan busana kebesaran yang di pakai oleh putra- yang terjadi pada tari dan masyarakat putri bangsawan, yang kemudian di pakai sekitar, oleh sebab itu makna tarimerupakan dalam tari gending Sriwijaya dan Tari subjek untuk mengesankan masa lalu, dan Tanggai karena ingin menunjukkan identitas digunakan untuk kajian-kajian yang akan kota Palembang yang merupakan datang. peninggalan kerajaan yang besar, serta ingin Salah satu cara yang digunakan melestarikan budaya dan peninggalan untuk membahas lingkup makna yang lebih terdahulu. Gerakan-gerakan yang ada pada besar ini adalah dengan membedakan tari Tanggai secara keseluruhan adalah antara makna denotatif dengan makna gerakan mudra. Menurut Elly Rudy Mudra konotatif. Dikatakan denotatif sebab makna adalah gerakan penyerahan diri kepada denotatif iniberlaku untuk umum. yang MahaKuasa (wawancara Elly Rudy, 25 Sebaliknya, makna konotatif bersifat Oktober 2018). subjektif dalam pengertian bahwa adanya Sebagai masyarakat yang hidup di pergeseran dari makna umum (Sobur, Sumatera Selatan dan memilih masuk di 2009:262-264). dunia berkesenian, penulis merasa perlu Makna yang mendasari gerak tari untuk mempelajari dan mengetahui lebih Tanggai adalah tentang bentuk kepedulian dalam salah satu budaya yang berkembang terhadap masyarakat sekitar. Kemudian dan ada di kota Palembang yaitu tari untuk makna keseluruhan yang terkandung Tanggai. Selain itu penulis juga merasa ikut pada tari Tanggai merupakan penyerahan melestarikan budaya yang ada dengan kepada sang Maha Kuasa atau menurut mengetahui pesan apa yang ingin pencipta adalah gerakan mudra.Mudra disampaikan lewat seni terutama seni tari. adalah gerakan yang dilakukan dengan Karena ketika berbicara tentang makna menyerahkan diri kita kepada Sang Pencipta yang terkandung dalam sebuah tarian, (wawancara Elly Rudi, 25 oktober 2018). sangat erat juga hubungannya dengan Menurut Soedarsono (1978:30) tari kehidupan masyarakat dimana seni itu merupakan kedudukan yang sangat penting hidup dan berkembang. Dengan demikian dalam kehidupan manusia, baik secara penelitian ini mengambil judul “Makna individu maupun kelompok, tapi merupakan Gerak Tari Tanggai di Kota Palembang bentuk kesenian yang memiliki media Sumatera Selatan”. ungkap sebagai substansi gerak, dan gerak Volume 18 No. 1 Juli 2019 77 Makna Gerak Tari Tanggai di Kota Palembang Sumatera Selatan Gabriella Saras Katungga dan Syahrial yang terungkap adalah gerak manusia. peristiwa sekitar. Tari mimetik adalah tari Gerak-gerak dalam tari bukanlah gerak yang geraknya menirukan perilaku atau realistis dan gerak keseharian, melainkan peristiwa yang ada di sekitar. Dalam tari gerak yang telah diberi dan dibentuk Tanggai ada beberapa gerak yang ekspresif. menirukan perilaku atau peristiwa yang Makna yang akan disampaikan pada ada di sekitar antara lain : gerak-gerak tari Tanggai disampaikan kepada semua kalangan masyarakat. Pada Gerak Ulur Benang gerak tari Tanggai Elly Rudi ingin Ulur benang merupakan salah satu menyampaikan bahwa selayaknya manusia kegiatan yang dilakukan oleh para yang tidak pernah luput dari kesalahan maka perempuan Palembang pada saat menjahit harusnya kita selalu berserah kepada yang atau menenun dengan