MAKNA GERAK TARI TANGGAI DI KOTA SUMATERA SELATAN

Gabriella Saras Katungga Institut Seni (ISI) Surakarta Jalan Ki Hadjar Dewantara No.19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126

Syahrial Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta

Abstract Tanggai Dance is a welcome guest dance in the city of Palembang. Tanggai Dance is one of the dance that until now continues to exist and become a dance that must be known and studied by young people especially women. It is not recklessly to dance the Tanggai dance, but dancers should also know the contents of the dance, because there is a value to be conveyed to the people who appreciate the Tanggai dance. There are two focus problems that will be researched and for- mulated in the research question which is how the form of Tanggai dance and what is the meaning of the movement of Tanggai dance in the city of Palembang. This research uses qualitative re- search methods. The research aims to discuss the shape and meaning of the dance movements of Tanggai. The discussion of the form uses the concept of Suzzane K. Langer and Soedarsono about the form which means the structure of a relationship of various factors that are intertwined. Discussion of the meaning of motion using the concept expressed by Anya Peterson Roice about the three things of use is, mimetic, abstract, and metaphoric. The result of this research is Tanggai dance in Palembang city is a packaging dance form for welcome guests. Related to the meaning of the whole movement of Tanggai dance that has the meaning of surrender to the Lord Almighty. Keywords: dance form and motion meaning.

PENDAHULUAN untuk menyambut tamu memang sudah ada Sumatera Selatan merupakan daerah sejak masa kolonial, dimana para penari yang mempunyai banyak sekali kesenian. merupakan para putri dari kerajaan atau Kesenian yang berkembang di Sumatera putrid dari para saat itu, dan Selatan sudah ada sejak masa kerajaan yang gerakan yang dilakukan masih sangat pernah berada di wilayah tersebut yaitu sederhana dan belum tersusun atau kerajaan Sriwijaya. Kesenian tersebut di improfisasi. Tari penyambutan tersebut antaranya ada teater, music dan tari yang biasanya menggunakan tepak dan kuku tersebar di setiapdaerah yang ada di palsu sebagai hiasan di tangan yang di Sumatera Selatan. Salah satu kesenian yang sebut Tanggai (wawancaraElly Rudy, 25 selalu mengalami perkembangan adalah seni Oktober 2018). tari. Hampir di setiap daerah di Sumatera Pada masa penjajahan banyak para Selatan mempunyai tari penyambutan. Tari tamu yang dating ke kota Sumatera Selatan

Volume 18 No. 1 Juli 2019 75 Makna Gerak Tari Tanggai di Kota Palembang Sumatera Selatan Gabriella Saras Katungga dan Syahrial khususnya di kota Palembang. Pada saat itu Tanggai memang ada nafas tari Gending belum ada tari penyambutan tamu khusus Sriwijaya dan beberapa gerakan tari Tanggai untuk kota Palembang, sehingga atas mengacu pada gerak Tari Gending Sriwijaya permintaan pemerintah Jepang pada saat yang terkesan tari Tanggai hampir sama itu dan juga pemerintah setempat, maka dengan tari Gending Sriwijaya (wawancara terciptalah tari penyambutan tamu pertama Elly Rudy, 25 Oktober 2018). kali yang ada di kota Palembang yaitu Tari Tari Tanggai diciptakan sebagi tari Gending Sriwijaya yang di ciptakan oleh penyambutan tamu pada acara pernikahan Sukainah A. Rozak. Tari Gending Sriwijaya dan tidak menggunakan tepak. Akan tetapi merupakan tari penyambutan yang karena tari Gending Sriwijaya mengalami diciptakan untuk menyambut para tamu permasalahan dan mengalami kemunduran yang datang ke kota Palembang dengan dalam pertunjukannya, lalu pada tahun mengangkat konsep Hindu dan Budha. 1978 ibu Lukita Ningsih Irsan Rajiman Dimana pencipta tari Gending Sriwijaya selaku ketua BKKNI (Badan Koordinasi sengaja mengangkat konsep Hindu dan Kesenian Nasional Indonesia) Sumatera Budha, karena ingin mengenang masa Selatan menyarankan agar tari Tanggai kejayaan kerajaan Sriwijaya, dan diberi tepak supaya bisa berfungsi sebagai menunjukkan bahwa Palembang tari sambut (wawancara Elly Rudy, 25 merupakan peninggalan dari kerajaan yang Oktober 2018). besar (wawancara Elly Rudy, 25 Oktober Tari Tanggai diterima baik oleh 2018). masyarakat Palembang hingga saat ini, Seiring berjalannya waktu sehingga tari Tanggai tetapkan sebagai keberadaan tari Gending Sriwijaya tari penyambutan tamu untuk kota mengalami banyak perdebatan yang Palembang. Tari Tanggai tidak menimbulkan tari Gending Sriwijaya menggantikan tari Gending Sriwijaya mengalami kemunduran. Kemudian dalam sebagai tari penyambutan tamu. Tari kemunduran tari Gending Srwijaya, salah Gending Sriwijaya tetap menjadi tari satu penari Gending Sriwijaya yaitu Elly Penyambutan tamu untuk tamu yang Anggraini Soewondo atau lebih dikenal berhubungan dengan Provinsi Sumatera dengan nama Elly Rudy mencoba Selatan. Sedangkan tari Tanggai merupakan menciptakan tari dengan konsep rasan tuo tari penyambutan tamu khusus untuk pada tahun 1965. Rasan tuo merupakan kota Palembang. Tari Tanggai saat ini suatu kegiatan yang dilakukan oleh para or- udah menjadi bahan ajar serta materi di ang tua berembuk untuk menentukan jodoh beberapa Universitas dan perguruan tinggi bagi anak laki-lakinya. Tari yang diciptakan yang ada di Sumatera Selatan, seperti Elly Rudy bernama tari Tanggai yang Universitas Sriwijaya serta Universitas diambil dari properti yang digunakan. PGRI Palembang. Selain itu tari Tanggai Tanggai merupakan kuku palsu yang juga menjadi materi di sekolah-sekolah digunakan oleh penari. Elly Rudy dan sanggar-sanggar yang ada di merupakan penari tari Gending Sriwijaya, Palembang (wawancara Elly Rudy, 25 oleh sebab itu dalam penciptaan tari Oktober 2018).

76 Volume 18 No. 1 Juli 2019 Tari Tanggai ditarikan oleh para MAKNA GERAK TARI TANGGAI DI perempuan dan berjumlah ganjil. Berjumlah KOTA PALEMBANG SUMATERA ganjil dikarenakan pencipta tari mengambil SELATAN konsep rasan tuo, dimana salah seorang penari menjadi primadona. Musik yang Makna Gerak Tari Tanggai dipakai adalah music melayu yang terdiri Makna menurut Kamus Besar dari beberapa instrument seperti Akordeon, Bahasa Indonesa (KBBI) adalah pengertian Biola, Kendang, Rebana dan Orgen Tunggal. yang diberikan kepada suatu bentuk Busana yang digunakan pada tari Tanggai kebahasaan. Makna dalam sebuah tari adalah Aesan Gedeh. Aesan Gedeh adalah berhubungan erat dengan perkembangan busana kebesaran yang di pakai oleh putra- yang terjadi pada tari dan masyarakat putri bangsawan, yang kemudian di pakai sekitar, oleh sebab itu makna tarimerupakan dalam tari gending Sriwijaya dan Tari subjek untuk mengesankan masa lalu, dan Tanggai karena ingin menunjukkan identitas digunakan untuk kajian-kajian yang akan kota Palembang yang merupakan datang. peninggalan kerajaan yang besar, serta ingin Salah satu cara yang digunakan melestarikan budaya dan peninggalan untuk membahas lingkup makna yang lebih terdahulu. Gerakan-gerakan yang ada pada besar ini adalah dengan membedakan tari Tanggai secara keseluruhan adalah antara makna denotatif dengan makna gerakan mudra. Menurut Elly Rudy Mudra konotatif. Dikatakan denotatif sebab makna adalah gerakan penyerahan diri kepada denotatif iniberlaku untuk umum. yang MahaKuasa (wawancara Elly Rudy, 25 Sebaliknya, makna konotatif bersifat Oktober 2018). subjektif dalam pengertian bahwa adanya Sebagai masyarakat yang hidup di pergeseran dari makna umum (Sobur, Sumatera Selatan dan memilih masuk di 2009:262-264). dunia berkesenian, penulis merasa perlu Makna yang mendasari gerak tari untuk mempelajari dan mengetahui lebih Tanggai adalah tentang bentuk kepedulian dalam salah satu budaya yang berkembang terhadap masyarakat sekitar. Kemudian dan ada di kota Palembang yaitu tari untuk makna keseluruhan yang terkandung Tanggai. Selain itu penulis juga merasa ikut pada tari Tanggai merupakan penyerahan melestarikan budaya yang ada dengan kepada sang Maha Kuasa atau menurut mengetahui pesan apa yang ingin pencipta adalah gerakan mudra.Mudra disampaikan lewat seni terutama seni tari. adalah gerakan yang dilakukan dengan Karena ketika berbicara tentang makna menyerahkan diri kita kepada Sang Pencipta yang terkandung dalam sebuah tarian, (wawancara Elly Rudi, 25 oktober 2018). sangat erat juga hubungannya dengan Menurut Soedarsono (1978:30) tari kehidupan masyarakat dimana seni itu merupakan kedudukan yang sangat penting hidup dan berkembang. Dengan demikian dalam kehidupan manusia, baik secara penelitian ini mengambil judul “Makna individu maupun kelompok, tapi merupakan Gerak Tari Tanggai di Kota Palembang bentuk kesenian yang memiliki media Sumatera Selatan”. ungkap sebagai substansi gerak, dan gerak

Volume 18 No. 1 Juli 2019 77 Makna Gerak Tari Tanggai di Kota Palembang Sumatera Selatan Gabriella Saras Katungga dan Syahrial yang terungkap adalah gerak manusia. peristiwa sekitar. Tari mimetik adalah tari Gerak-gerak dalam tari bukanlah gerak yang geraknya menirukan perilaku atau realistis dan gerak keseharian, melainkan peristiwa yang ada di sekitar. Dalam tari gerak yang telah diberi dan dibentuk Tanggai ada beberapa gerak yang ekspresif. menirukan perilaku atau peristiwa yang Makna yang akan disampaikan pada ada di sekitar antara lain : gerak-gerak tari Tanggai disampaikan kepada semua kalangan masyarakat. Pada Gerak Ulur Benang gerak tari Tanggai Elly Rudi ingin Ulur benang merupakan salah satu menyampaikan bahwa selayaknya manusia kegiatan yang dilakukan oleh para yang tidak pernah luput dari kesalahan maka perempuan Palembang pada saat menjahit harusnya kita selalu berserah kepada yang atau menenun dengan cara menarikatau maha kuasa. (wawancara, Elly Rudi 25 mengulur benang. Gerak ulur benang Oktober 2018). melambangkan kegiatan masyarakat kota Selanjutnya menurut Anya Peterson Palembang khusunya perempuan yang Royce dalam bukunya Antropologi Tari yang pekerjaan sehari-hari adalah menyulam dan diterjemahkan oleh FX. Widaryanto menenun yang kegiatan tersebut mengatakan bahwa ketika kita berbicara berhubungan dengan tali dan benang tentang makna tari, kita secara tersirat sedang (wawancara Elly Rudi, 25 Oktober 2018). membandingkan aspek-aspek komunikasi Sebagimana perempuan Palembang sangat dari perilaku tari dengan media ekspresi pandai dalam pekerjaan tangan. Mereka yang lainnya. Kita akan menanyakan dangat pandai menyulam, meniru pekerjaan kapasitas ekspresi tari yang kadang-kadang wanita dan melukis berbagai bentuk dan membuatnya menjadi paling efektif sebagai bunga-bungaan dari emas diatas kain sutera pembawa makna (1977:209). dan katun yang sebelumnya mereka gambar “Memahami makna dalam sebuah (Sevenhoven 1971:36).Begitu pentingnya tari terdapat tiga wilayah permasalahan yang keahlian menenun bagi seorang perempuan. signifikan. 1) tipe tari berkenaan dengan Keahlian menenun menandakan bahwa ia makna, yaitu, mimetik, abstrak, dan seseorang perempun terhomat dan akan metaforik, 2) signifikansi dari konteks dalam menjadi idaman bagi para pemuda untuk penentuan makna, 3) adanya makna yang dapat mempersuntingnya (Nawiyanto, sengaja versus yang tidak sengaja” 2016:143). (Widaryanto, 1977:213-214). Ada tiga poin yang akan dibahas Gerak Tabur mengenai makna, yaitu, tipe yang berkenaan Tabur menurut Kamus Besar Bahasa dengan makna yaitu gerak mimetik, abstrak Indonesia (KBBI) merupakan kegiatan dan juga gerak metaforik. menyebar. Kegiatan menabur atau menyebar bisa dilakukan oleh siapapun, 1. Gerak Mimetik dalam hal ini adalah menabur kebaikan. Mimetik menurut Kamus Besar Penyampaian gerak pada tari Tanggai juga Bahasa Indonesia meniru perilaku atau seperti orang menabur. Menabur bisa

78 Volume 18 No. 1 Juli 2019 memiliki banyak arti, tetapi geraktabur pada batin, dimana juka hal ini tidak dilakukan tari Tanggai mempunyai pemaknaan sendiri di anggap kurang sopan (Saputra, 2016:95- oleh pencipta tentang gerak menabur yaitu 96). menaburkan agama atau makna secara umum yaitu menaburkan kebaikan yang Gerak Elang Terbang kita terima dari sang mahakuasa, dengan Elang terbang merupakan gerak membagikan kepada sesama. Dengan kita yang menirukan perilaku hewan yaitu memberi atau menabur kebaikan, maka burung elang yang sedang terbang dengan berkat dari sang Maha Kuasa juga akan membentangkan kedua tangannya. Gerak semakin melimpah kepada hidup kita ini melambangkan bahwa manusia harus (wawancara Elly Rudi, 25 Oktober 2018). selalu tangkas dalam segala sesuatu dan setiap kehidupan mahluk hidup akan Gerak Memohon menggantungkan hidup dengan alam yang Memohon menurut Kamus Besar menyediakan kebutuhan hidupnya. Oleh Bahasa Indonesia (KBBI) adalah meminta karena itu tidak hanya laki-laki tetapi dengan hormat berharap supaya dapat perempuan juga dituntut tangkas dalam sesuatu. Seperti namanya gerak memohon segala kegiatan (wawancara Elly Rudi, 25 adalah gerak ketika kita meminta sesuatu. Oktober 2018). Sesuai dengan cara hidup Mempunyai makna memohon semua hal yang hanya mengambil dan mengumpulkan yang baik dari sang mahakuasa (wawancara apa saja yang terdapat di sekelilingnya Elly Rudi, 25 Oktober 2018). Di dalam seperti buah- buahan dan sayur-sayuran. masyarakat Palembang adalah manusia Tugas ini dilakukan oleh kaum perempuan yang berketuhanan, sehingga dalam hal ini dan anak-anak. Untuk mencari binatang manusia selalu dituntut untuk selalu buruan, menangkap ikan di laut,di sungai, berserah diri dan beribadah kepada Tuhan di danau, adalah pekerjaan laki-laki. Yang Maha Esa (Saputra, 2016:94). (Abdulah, 1991:11).

Gerak Suri 2. Gerak Abstrak Suri menurut Kamus Besar Bahasa Gerak abstrak merupakan gerak Indonesia adalah sisir. Jadi bersuri adalah yang tidak memiliki makna dan hanya menyisir rambut. Sebagaimana adanya untuk memenuhi kebutuhan estetik. Pada tuntutan kepada seorang wanita untuk tari Tanggai Gerak-gerak seperti ini menjaga kehormatan diri, sehingga sudah biasanya hanya untuk mendukung sepantasnya mendapat perlindungan keindahan gerak yang dibentuk. Seperti lebih, di mana di dalam mayarakat gerak silang sebagai gerak penghubung, Palembang wanita lebih banyak dipingit gerak rentang saat ingin melakukan sembah, di dalam rumah ketimbang berkualitas di lalu gerak keset (jalan pelan). luar rumah. Mempercantik diri merupakan tuntutan dan kewajiban yang dilakukan 3. Gerak Metaforik oleh wanita sebagai berntuk perwujudan Gerak metaforik yaitu gerak yang wanita Palembang yang cantik lahir dan manirukan gerak dari alam sekitar dan

Volume 18 No. 1 Juli 2019 79 Makna Gerak Tari Tanggai di Kota Palembang Sumatera Selatan Gabriella Saras Katungga dan Syahrial merupakan pemakaian kata atau kelompok peraturan baru dan yang diinginkan terjadi kata bukan dengan arti yang sebernarnya. atas berkat pertolongan Tuhan (Sevenhoven Dalam hal ini adalah makna yang ada pada 1971:55). gerak tari Tanggai. Gerak Menyumping Gerak Kecubung Menyumping diambil dari kata Kecubung adalah tumbuhan yang cuping yang berarti telinga. Sehingga mempunyai khasiat yang sangat banyak. menyumping adalah kegiatan yang Ketika digunakan dengan baik, maka juga dilakukan menggunakan telinga yaitu menjadi obat yang sangat berkhasiat. Tetapi mendengarkan. Menurut Elly Rudi makna ketika disalahgunakan, maka juga akan yang terkandung dalam gerak menyumping menjadi racun yang sangat berbahaya. adalah rendah hati (wawancara Elly Rudi, 25 Salah satu cara mempertahankan diri demi Oktober 2018). Hal ini berhubugan dengan kelangsungan hidup, dengan cara fatwa yang dikeluarkan oleh Sultan memanfaatkan yang ada di alam sekitar, Mahmud Badaruddin II yaitu “Dengarkan seperti mencari makan, menyembuhkan akan perkataan yang baik dari orang yang penyakit ketika terjadi wabah penyakit berbicara padamu” (Nawiyanto, 2016:61). (Abdullah Ma’moen 1991:10). Gerak Sehingga sebagai manusia kita harus selalu kecubung dilakukan dengan gerakan mendengarkan hal-hal yang baik untuk memutar. Sehingga manusia dituntut menjadi pedoman hidup kita. untuk setiap aktivitas yang dilakukan tidak meninggalkan tujuan akhir dari Gerak Siguntang Mahameru kehidupan yaitu kematian. Sehingga Siguntang Mahameru adalah nama dapat dikatakan manusia dituntut untuk bukit tertinggi di kota Palembang. Tempat ini selalu melaksanakan kewajiban-kewajiban merupakan tempat untuk melakukan sebagai mahluk Tuhan dalam arti upacara keagamaan umat Budha. Dengan melaksanakan seluruh perintahnya dan kata lain sebagai manusia kita harus menjauhi semua larangannya (Saputra, selalu berserah kepada Yang Maha Kuasa. 2016:96). Dalam hal ini di sampaikan dalam Fatwa Sultan Mahmud Badaruddin II Gerak Tafakur bahwa “jadilah kedudukanmu untuk Tafakur merupakan renungan atau kebijakan dan berkatalah dengan teratur” perenungan. Kegiatan ini dilakukan pada (Nawiyanto, 2016:61). Kita lihat dimana- saat bersujud dan berserah kepada sang mana manusia perbuatan-perbuatan yang Pencipta. Tafakur adalah gerakan yang jahat telah membuatnya celaka. Harta diambil dari cara kita berserah kepada yang benda, kehormatan, kekuasaan tidak Maha Kuasa.Banyak menyesuaikan diri dan terbatas, tidak mungkin menenangkan rasa menyerah dengan kepercayaan akan penyesalan dalam hati yang lalim dan membawa akibat yang baik, sehingga jika akhirnya jatuh dalam kehancuran yang berbuat atas dasar pikiran sehat dan berhati- tidak dapat baik kembali (sevenhoven hati dapat dipastikan bahwa setiap 1971:58).

80 Volume 18 No. 1 Juli 2019 Gerak Stupa Gerak Tolak Bala Stupa menurut kamus besar Tolak bala berarti menolak atau Bahasa Indonesisa merupakan bangunan menangkal bahaya, penyakit, atau menolak dari batu yang bentukanya seperti genta segala hal-hal yang tidak baik dari diri atau bel, biasanya merupakan bangunan kita. Jadi gerak ini melambangkan suci agama Budha. Sebagaimana manusia perlindungan diri untuk menghindari dituntut untuk selalu berfikir terlebih dahulu hal-hal yang tidak baik. Dalam hal ini, sebelum bertindak. Tuntutan ini lebih fatwa yang menjadi pedoman bagi ditujukan agar setiap usaha yang dilakukan masyarakat palembang mengatakan bahwa individu dapat mendatangkan manfaat baik “Pelihara akan dirimu dari perbuatan diri sendiri maupun bagi orang lain (Saputra, dan perkataan yang menyalahi syariat” 2016:96). Apapun yang kita lakukan (Nawiyanto, 2016:61). Sehingga dalam hal sebaiknya merupakan segala sesuatu hal ini wanita harus menjaga kehormatan yang positif sehingga orang lain yang ada diri, sehingga sudah sepantasnya di sekitar kita juga merasakan hal yang mendapatkan perlindungan lebih, di mana positif yang kita ciptakan (wawancara Elly di dalam masyarakat Pelembang lebih Rudi, 25 Oktober 2018). banyak di pingit di dalam rumah daripada beraktivitas di luar rumah (Saputra, 2015: Gerak 95-96). Borobudur adalah candi terbesar atau kuil terbesar yang merupakan monumen SIGNIFIKANSI DARI KONTEKS Budha terbesar di dunia. Borobudur DALAM PENENTUAN MAKNA merupakan tempat beribadah umat Budha, Dalam pengertian yang lebih luas, dimana hati dan pikiran kita tertuju kepada kita mungkin menunjuk pada konteks secara sang pencipta. Sebagaimana manusia menyeluruh dimana tari itu berlangsung. dituntut untuk selalu berusaha Seperti kebudayaan yang ada pada meningkatkan kualitas hidupnya, terutama pasyarakat Palembang untuk menjadi acuan dalam rangka mencapai kesuksesan dalam dalam penentuan makna pada kesenian menjalani kehidupan, namun juga harus khususnya tari. Menurut Ma’moen diiringi dengan doa. Sehingga usaha-usaha Abdullah dalam bukunya Sejarah Daerah yang kita lakukan tetap dalam koridor Sumatera Selatan mengatakan bahwa norma-norma agama dan norma-norma pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat yang berlaku dalam masyarakat. Di dalam kepada anak mereka sejak kecil anak-anak hal ini manusia di tuntut untuk sudah di ajak untuk mengikuti pekerjaan menyeimbangkan antara ibadah dan usaha orang dewasa seperti memilih sayur- (Saputra, 2016:96). Kegiatan yang sayuran, buah-buahan yang khusus di dilakukan untuk menyempurnakan antara kerjakan oleh orang perempuan. Anak usaha dan doa juga dibutuhkan perempuan juga diajar menganyam keseimbangan antara rasa dan pikiran yang keranjang-keranjang, tikar dari daun, juga fokus (wawancara Elly Rudi, 25 Oktober pembuatan atap-atap untuk rumah/pondok 2018). (1991:13).

Volume 18 No. 1 Juli 2019 81 Makna Gerak Tari Tanggai di Kota Palembang Sumatera Selatan Gabriella Saras Katungga dan Syahrial

Melanjukan ungkapannya dalam menciptakan tari Tanggai Sebagai tari buku Sejarah Daerah Sumatera Selatan, seni penyambutan tamu dengan pengembangan tari yang ada di kota Palembang pada gerak dari gerak yang sudah ada umumnya dalam bentuk masal yang sebelumnya. berupa pemujaan terhadap kekuatan alam. Pada tari ini terdapat beberapa gerak Di samping itu ada juga seni tari sebagai dasar dan sikap tubuh, yang kemudian hiburan setelah suatu usaha berhasil, menjadi semacam pakem daam gerak tari di umpamanya perburuan yang sukses Sumatera Selatan (wawancara Elly Rudi, (1991:14). 2013). Gerak dan gesture ini meliputi : Dalam buku Tari Sambut yang ditulis oleh Yudhy Syarofie mengatakan bahwa Gerak Sembah hingga masa kolonial, juga tidak ada data Gerak yang biasa digunakan pada mengenai perempuan menari di Palembang. dua posisi, yaitu berdiri dan duduk. Sekalipun demikian, didapat beberapa foto Sedangkan posisi tangan, yang telapaknya atau bukti yang menunjukan pertunjukan dikatupkan, dapat menunjukkan siapa yang tari sambut, terutama di gedung siput yang diberi hormat. Sembah diatas kemudian menjadi kediaman komisaris pada kepalabermakna penghormatan terhadap waktu itu, lalu sekarang menjadi museum dewa atau Tuhan. Sembah sejajar dada, Sultan Mahmud Badaruddin II, ketika bermakana terhadap orang yang menyambut Gubernur Jendral Hindia kedudukannya lebih tinggi, misal pejabat Belanda dan tamu-tamu penting dari atau pemuka masyarakat. Dan sembah Batavia. Para perempuan yang menari pada dibawah dada diperuntukan kepada orang masa itu bukanlah gadis- gadis yang berasal yang sama kedudukannya dengan pemberi dari kota Palembang. Mereka merupakan hormat. putri para pembesar (pesirah atau pangeran) dari wilayah Uluan dan Iliran. Hal ini masih Gerak Simpuh tetap melarang perempuan menunjukkan Posisi kedua kaki ditekuk, dengan lekuk tubuh, wajah, bahkan suara dimuka telapak kaki dengan punggung kaki umum, karena dinilai tidak sesuai dengan dilantai. Tubuh sesuai dengan ajaran Islam yang bertentangan (2013:6-7). gerakan tangan, tapi gerakan tubuh dan Menurut Yudhy Syarofie dalam pinggul diusahakan tidak terlalu menonjol. bukunya Tari Sambut di Sumatera Selatan juga mengatakan bahwa penciptaan gerakan Gerak Mendak yang dilakukan oleh pencipta tari Gending Posisi kaki menyilang kebelakang Sriwijaya sebagai tari penyambutan tamu kaki lainnya. Posisi tubuh keseluruhan pertama yang dikemas dalam seni sedikit turun. Pundak tegak tetapi tidak pertunjukan di kota Palembang ditarik kebelakang. Dengan posisi ini mengadaptasi gerakan pada tari Tepak, pinggul tidak menonjol, karena memang yang pada masa itu sudah berkembang di pakem tari Sumatera Selatan tidak boleh beberapa daerah di Sumatera Selatan. Hal itu menonjolkan pinggul. Pada posisi ini, gerak juga yang dilakukan Elly Rudi dalam tubuh hanya condong kekanan dan kekiri.

82 Volume 18 No. 1 Juli 2019 Gerak Uter atau Mentik 6. Gerak Menyumping Uter atau Ungkel adalah gerakan 7. Gerak Siguntang Mahameru memutar tangan (bagian telapak) dengan 8. Gerak Stupa tumpuan pada pergelangan tangan. Khusus 9. Gerak Borobudur pada tari persembahan di kota Palembang 10. Gerak Elang Terbang seperti tari Gending Sriwijaya dan tari 11. Gerak Tolak Bala Tanggai, uter diiringi dengan gerak mentik. 12. Gerak Bersuri Mentik dilakukan dengan cara, ujung ibu jari menyentuh ruas pertama jari tengah, Makna yang tidak disengaja kemudian pertemuan kedua ujung jari itu Makna gerak yang tidak disengaja, dilepas dengan cepat seperti menjentikkan muncul dari sudut pandang yang berbeda jari. setiap orangnya. Tetapi dalam tari Tanggai ada bebrapa gerak yang tdak disengaja Gerak Mata dan Leher kemudian dimaknai oleh pencipta tari Dalam tari di Sumatera Selatan, ada Tanggai. kesan bahwa tidak ada gerak yang khusus 1. Gerak Rentang pada leher dan mata, serupa tari di Jawa dan 2. Jalan Keset Bali, misalnya. Sesungguhnya, kesan ini 3. Gerak Mendengarkan tidak sepenuhnya benar, karena leher dan mata merupakan bagian ekspresi tari di PENUTUP daerah ini. Hanya gerakannya tidak terlalu Tari Tanggai merupakan tari kentara mata dan leher selalu mengikuti penyambutan tamu yang ada di kota gerakan tangan, terutama pada ujung arah Palembang. Tari Tanggai mencerminkan lambaian tangan dan jenjik jemari (2013:12- masyarakat Palembang yang ramah dalam 13). menyambut tamu. Tari Tanggai dibawakan oleh para perempuan yang berjumlah ganjil, MAKNA YANG DISENGAJA DAN YANG dikarenakan salah satu penari menjadi TIDAK DISENGAJA primadona dan membawa tepak berisi Mengenai makna yang disengaja dan sekapur sirih yang diberikan kepada tamu yang tidak disengaja artinya bahwa kehormatan. pembicaraan apapun tentang bentuk makna Tari Tanggai terinspirasi dari salah tari atau pertunjukan khusus mesti satu bentuk adat yang ada di Palembang mempertimbangkan seluruh kemungkinan yaitu adat rasan tuo. Adat rasan tuo adanya makna dari sudut pandang pelaku merupakanperjodohan yang dilakukan oleh pertunjukan dan penonton. para orang tua dengan cara berembuk Makna yang di sengaja untuk anak laki-lakinya. Oleh karena itu tari 1. Gerak Kecubung Tanggai tida ditarikan oleh laki-laki, tetapi 2. Gerak Ulur Benang ditarikan oleh para perempuan. 3. Gerak Tabur Busana yang di gunakan dalam tari 4. Gerak Memohon anggai ada tiga yaitu Aesan Gede, Aesan 5. Gerak Tafakur Gandik, dan Aesan Paksangko. Tetapi pada

Volume 18 No. 1 Juli 2019 83 Makna Gerak Tari Tanggai di Kota Palembang Sumatera Selatan Gabriella Saras Katungga dan Syahrial pelaksanaan nya sekarang melihat tempat Pengantin Pada Upacara Pernikahan dan kondisi dan tempat di pertunjukannya Di Kota Palembang”. Skripsi S- 1 Tari Tanggai. Karena ketika tari Tanggai Jurusan Tari Fakultas Seni ditampilkan di acara pernikahan, maka Pertunjukan Institut Seni Indonesia, busana yang digunakan biasanya Aesan Surakarta. Gandik atau Aesan Paksangko, karena busana Aesan Gede dipakai oleh pengantin. Hadi, Y. Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari. Gerak keseluruhan yang ada pada tari Yogyakarta: Penerbit Pustaka. Tanggai mempunyai makna sebagai ______. 2007. Kajian Tari: Teks oenyerahan diri manusia kepada sang dan Konteks. Yogyakarta: Pustika Pencipta. Gerak yang ada pada tari Tanggai Book Publisher. merupakan gerak-gerak yang mengalir dan menampilkan suasana keagungan dan Hermawati. 2011. “Busana Aesan Gede di kemegahan untuk mengenang pada masa Palembang (Kajian Bentuk dan kejayaan kerajaan Sriwijaya. Fungsi Pada Upacara Adat)”. Tesis S-2 Program Studi Pengkajian DAFTAR PUSTAKA Institut Seni Indonesia, Surakarta. Abdullah, Ma’moen. 1991/1992. Sejarah Daerah Sumatera Selatan. Palembang: Langer, Suzanne K. 1988. Problematika Departemen Penddidikan dan Seni, diterjemahkan oleh F.X. Kebudayaan Bagian Proyek Widaryanto. Bandung: ASTI. Inventarisasi dan Pembinaan Nilai- Nilai Budaya Provinsi Sumatera Meri, La. 1986. Elemen-Elemen Dasar Selatan. Komposisi Tari, diterjemahkan olh Soedarsono. Yogyakarta: Lagaligo. Akib, R.H.M, dkk. 1980. Sejarah Dan Kebudayaan Palembang 1 Rumah Nawiyanto, dkk. 2016. Kesultanan Adat Limas Palembang.Jakarta: Palembang Darusalam. Jember: Jember Departemen Pendidikan dan University Press. Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah. Parker, DeWitt H. 1979. Dasar-Dasar Estetik, diterjemahkan oleh SD. ______. 1980. Sejarah dan Humardani. Surakarta: ASKI. Kebudayaan Palembang 2 Adat- istiadat Perkawinan di Palembang. Parwita, Made Tantri. 2015. “Makna Jakarta: Departemen Pendidikan dan Simbolis Tari Topeng Sidhakarya Kebudayaan Proyek Penerbitan Dalam Upacara Piodalan Di Pura Buku Sastra Indonesia dan Daerah. Bekasih Karangasem Bali”. Skripsi S- 1 Jurusan Tari Fakultas Seni Aprizal, Damri. 2017. “Unsur-Unsur Pertunjukan Institut Seni Indonesia, Gerakan Pengantin Dalam Tari Pagar Surakarta.

84 Volume 18 No. 1 Juli 2019 Putra, Yobi Noga. 2017. “Struktur Dan Kota Palembang dari Kolonial Sampai Makna Tari bedana Olok Gading Di Pascakolonial. Yogyakarta: Ombak. Negeri Olok Gading Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Saputra, Muhammad Juniussava, dkk. 2016. Lampung”. Skripsi S-1 Jurusan Tari “Tari Tanggai dan Habitus Fakultas Seni Pertunjukan Institut Masyarakat Palembang,” Jurnal Seni Indonesia, Surakarta. Empirika Vol.1 No.1 (Mei 2016):83- 100. Pramutomo, R.M. 2007. Etnokoreologi Nusantara. Surakarta: ISI Press. Sevenhoven, J.L. Van. 1971. Lukisan Tentang Ibukota Palembang, Rocye, Anya Peterson. 2007. Antropologi diterjemahkan dengan pengawasan Tari, diterjemahkan oleh F.X. dewan redaksi oleh Prof. Sugarda Widaryanto. Bandung: Sunan Ambu Purbakawatja. Jakarta: Bhatara. PRESS. Sobur Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Rustopo. 2016. Seni Pertunjukan Indonesia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Surakarta: Isi Press. Soedarsono. 1975. Komposisi Tari Elemen-Elemen Dasar. Yogyakarta: Satoto, Budiono Heru. 1991. Simbolisme Akademi Seni Tari Indonesia. dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: PT. Hanindita Graha Widya. __ . 1978. Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Yogyakarta: Sartono. 2000. Tari Tanggai Versy Elly Rudi Akademi Seni Tari Indonesia. Sebagai Tari Penyambutan Tamu di Kota Palembang Sumatra Selatan : Sudartati, Yulie. 2004. “Pembentukan dan Analiasis Koreografi dan Fungsi. Perkembangan Tari Gending Skripsi S-1 Universitas Negeri Sriwijaya dalam Kajian Koreografi Padang, Padang. dan Makna Simbolis”. Tesis S-2 Pro- gram Studi Pengkajian Institut Seni . 2007. Seputar Tari Tanggai. Indonesia, Surakarta. Palembang: Dewan Kesenian Palembang. Syarofie, Yudhy. 2012. Palambang. Palembang: Dinas Pendidikan __ . 2013. Mata Kuliah Tari Tanggai Provinsi Sumatera Selatan. Daerah Setampat. Palembang: Univesitas PGRI Palembang. . 2013. Tari Sambut di Sumatera Selatan. Palembang: Dinas Santun, Dedi Irwanto Muhammad. 2010. Pendidikan Provinsi Sumatera Venesia Dari Timur: Memaknai Selatan. Produksi dan Reproduksi Simbolik

Volume 18 No. 1 Juli 2019 85 Makna Gerak Tari Tanggai di Kota Palembang Sumatera Selatan Gabriella Saras Katungga dan Syahrial

NARASUMBER 4. Sela selaku penari tari Tanggai. 1. Elly Rudi sebagai pencipta tari Tanggai yang ada di kota Palembang. 5. Arief selaku pemusik tari Tanggai.

2. Lisa selaku ketua bidang kebudayaan di 6. Naomi Diah Ayu selaku Dosen Universi- kota Palembang. tas PGRI.

3. Laras selaku penari tari Tanggai.

86 Volume 18 No. 1 Juli 2019