Konstruksi Koreografi ‘Save Rohingya’ Suporter Persib Bandung Sebagai Aksi Kemanusiaan
(Analisis Framing berita Online Pikiran Rakyat.com, Simamaung dan Indosport.com Edisi September 2017)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu Syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh:
Muhammad Panji Nugraha
NIM. 6662120665
Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2018
ABSTRAK
Muhammad Panji Nugraha. NIM. 6662120665. Skripsi. Pemberitaan Sanksi PSSI Pada Persib Bandung Akibat Aksi Koreografi “Save Rohingya” (Analisis Framing Berita Online Pikiran-Rakyat.com, Simamaung.com, dan Indosport.com). Program Studi Ilmu Komunikasi. 2018. Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I,kom ; Darwis Sagita, M.I.Kom.
Topik penelitian ini perihal Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib Bandung sebagai aksi kemanusiaan yang ditunjukkan pada saat Persib Bandung menjamu Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung dalam lanjutan Liga 1 Gojek Traveloka, aksi Bobotoh tersebut merupakan bentuk dukungan untuk masyarakat Rohingya yang sedang dilanda krisis kemanusiaan namun PSSI menilai aksi tersebut merupakan pelanggaran karena di luar konteks sepakbola. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana media online Pikiran Rakyat, Simamaung, dan Indosport mengkonstruksi pemberitaan sanksi PSSI pada Persib Bandung akibat koreografi “Save Rohingya”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan paradigma konstruktivisme. Sementara untuk tekhnik analisis yang digunakan adalah tekhnik analisis framing model Robert. N. Entman dan memasukan empat perangkat unit analisis define problems, diagnoses causes, make moral judgement, treatment recommendation. Berita yang menjadi objek penelitian diambil dari pemberitaan online Pikiran Rakyat, Simamaung, dan Indosport yang terbit pada edisi September 2017 lalu yang berjumlah 18 berita. Dengan demikian, maka hasil penelitian adalah Pikiran Rakyat, Simamaung, dan Indosport berada pada posisi membenarkan Persib Bandung dalam kasus ini. Ketiga media tersebut sepakat bahwa aksi yang dilakukan suporter Persib Bandung atau Bobotoh murni merupakan aski kemanusiaan untuk dukungan kepada masyrakat Rohingya walaupun pada akhirnya PSSI tetap menjatuhi sanksi kepada Persib Bandung dengan beralasan aksi Bobotoh di luar dari konteks sepakbola.
Kata kunci : Pemberitaan Sanksi PSSI, koreografi “Save Rohingya”, Berita Online Pikiran Rakyat, Simamaung, dan Indosport, Framing
ABSTRACT
Muhammad Panji Nugraha. NIM 6662120665. Thesis. Reporting Sanctions PSSI On Persib Bandung Due to Choreographic Action “Save Rohingya” (Online News Framing Analysis Pikiran-Rakat.com, Simamaung.com, and Indosport.com). Communication Studies Program. 2018. Puspita Asri Praceka, S. Sos, M.I.Kom ; Darwis Sagita, M.I.Kom.
This research topic about construction of choreography „Save Rohingya‟ supporters Persib Bandung as an humanitarian action which was shown at the time Persib Bandung host Semen Padang at the Stadium Si Jalak Harupat, Bandung in the continued League 1 Gojek Traveloka, Bobotoh action is a form of support for the Rohan community that was hit by a humanitarian crisis but PSSI rate the action is a violation because outside the content of football. The purpose of this study is to find out how the online media Pikiran Rakyat, Simamaung, and Indosport construct the news of PSSI sanctions on Persib Bandung as a result choreoghraphy “Save Rohingya”. The research method used is qualitatif research method with a constructivism paradigm approach. As for the analysis technique used is Robert‟s framing analysis technique. N. Entman using four units of analysis are : define problems, diagnoses causes, make moral judgement, treatment recommendation. News that became the object of research taken from the online news of Pikiran Rakyat, Simamaung, and Indosport published in the September 2017 edition then that amounted to 18 news. Therefore, then the result of research is Pikiran Rakyat, Simamaung, and Indosport.com are in a position to justify Persib Bandung is in this case. The three media agreed that the action made supporters Persib Bandung or Bobotoh pure is a humanitarian action to support the Rohingya people, althought in the end PSSI stil impose sanctions to Persib Bandung with Bobotoh reasoned action outside of the context of football.
Keywords: Preaching Sanction PSSI, choreography “Save Rohingya”, online news, Pikiran Rakyat, Simamaung, and Indosport, Framing
Kata Pengantar
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT, yang tak henti-hentinya mencurahkan kasih dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun skripsi ini sampai selesai. Tak lupa pula shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya yang hingga saat ini sampai akhir zaman.
Skripsi ini berjudul “Kontstruksi Koreografi “SaveRohingya” Suporter Persib Bandung
Sebagai Aksi Kemanusiaan (Analisis Framing Berita Online Pikiran-Rakyat.com,
Simamaung.com, dan Indosport..com Edisi September 2017)”. Skripsi ini penulis buat dengan segenap niat, usaha, semangat, dan kemampuan untuk menyelesaikan jenjang pendidikan strata satu. Adapun skripsi ini mengangkat pembingkaian makna dalam sebuah berita dengan menggunakan analisis framing yang merupakan salah satu bidang kajian ilmu komunikasi.
Selesainya pengerjaan skripsi ini, penulis rasakan sebagai sebuah hal yang patut disyukuri, terlebih dengan berbagai proses yang penulis lalui. Proses-proses itulah yang memberikan pembelajaran dan pengalaman yang amat berharga untuk penulis.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih, kepada pihak – pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini:
1. Dr. Agus Sjafari, S. Sos, M.Si. selaku Dekan Fakultas Sosial dan Ilmu Politik beserta
jajarannya.
2. Dr. Rahmi Winangsih, M.Si, selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
3. Darwis Sagita, M.I.kom, selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi
ii
4. Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si, selaku Pembimbing akademik penulis selama
perkuliahan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
5. Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.kom, selaku pembimbing I yang telah memberikan
saran, motivasi, ilmu, dukungan selama penulis mengerjakan skripsi dan meluangkan
waktu untuk berdiskusi dengan penulis.
6. Darwis Sagita, M.I.kom, selaku pembimbing II yang telah memberikan saran,
motivasi, ilmu, dukungan selama penulis mengerjakan skripsi dan meluangkan waktu
untuk berdiskusi dengan penulis.
7. Terimakasih kepada seluruh dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, khususnya Ilmu
Komunikasi yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan pelajaran kepada
penulis selama menempuh jenjang perguruan tinggi strata satu.
8. Untuk Mama (Ibu Yaya) dan Bapak (Pak Asep) yang tak pernah lelah untuk
mendoakan dan mendukung agar cita-cita anak sulungnya ini tercapai. Terimakasih
telah menginspirasi, terimakasih atas segala yang telah diberikan, terimakasih atas
kehangatan dan kasih sayangnya. Mohon maaf lahir batin jika anak lelaki yang engga
seberapa ini sering melakukan banyak kesalahan dan belum jadi yang terbaik.
9. Untuk keluarga besar yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
penulis dalam menyelesaikan pendidikan yang sedang ditempuh.
10. Untuk teman – teman nongkrong di kantin belakang Iqbal Rahmatwaluya, Harisman
Eriq, Jontinus, Roy, Kartiwa, Boy Rafli dan Harry Murdianto, terimakasih telah
menjadi menjadi sahabat yang baik dan menyenangkan. Terimakasih untuk semangat
yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
iii
11. Untuk kawan – kawan jurnalistik 2014, kalian luar biasa. Terimakasih telah menjadi
sahabat yang menyenangkan, kawan yang asik dengan segala wacana yang belum
terwujud. Semoga kelak semua yang pernah kita impikan dapat terwujud, AMIN.
12. Kepada Fuji Lara terimakasih telah bersedia menjadi kawan diskusi dan memberikan
banyak informasi kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
13. Terimakasih kepada KKM 74 (tematik) yang telah menjadi teman baru dan keluarga
baru penulis.
14. Terimaksih kepada semua yang telah membantu penulis dalam berproses dan
menjalin kehidupan yang belum seberapa ini. Semangat baik. Semesta bersama kita
semua.
Akhir kata, kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Penulis berharap agar skripsi
ini tidak hanya dapat berguna bagi penulis sendiri, juga bagi mahasiswa Ilmu
Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan dapat menambah referensi
bagi yang membutuhkan. Penulis juga tidak menutup saran dan kritik yang
membangun untuk kemajuan penulis dikehidupan mendatang. Semoga kita semua
tidak pernah bosan untuk terus berkembang bersama proses dengan segenap
keihkhlasan dan semangat yang baik.
Serang, Mei 2018
Muhammad Panji Nugraha
iv
Daftar Isi
Halaman LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii DAFTARA GAMBAR vi DAFTAR TABEL vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………. 1 1.2 Rumusan Masalah ………………………………………. 5 1.3 Identifikasi Masalah ………………………………………. 5 1.4 Tujuan Penelitian ………………………………………. 6 1.5 Manfaat Penelitian ………………………………………. 7 1.5.1 Manfaat Teoritis ……………………………………… 7 1.5.2 Manfaat Praktis ………………………………………. 7 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Komunikasi Massa ………………………………………. 8 2.2 Media Online ………………………………………. 9 2.3 Analisis Framing ………………………………………. 10
v
2.4 Model Framing Robert N. Entman ………………………. 11 2.5 Konstruksi Sosial Media Massa ……………………………………… 14 2.6 Kerangka Berpikir ………………………………………. 16 2.7 Penelitian Terdahulu ………………………………………. 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian ………………………………………. 22 3.2 Metode Penelitian ………………………………………. 22 3.3 Instrumen Penelitian ………………………………………. 23 3.4 Unit Analisis ………………………………………. 23 3.5 Teknik Pengumpulan Data ………………………………. 25 3.6 Teknik Analisis Data ………………………………………. 26 3.7 Uji Keabsahan Data ………………………………………. 27 3.8 Jadwal Penelitian ………………………………………. 27 BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ………………………………. 28 4.1.1 Sejarah Pikiran Rakyat Online ………………………. 28 4.1.2 Sejarah Simamaung.com ………………………. 29 4.1.3 Sejarah Indosport.com ………………………. 29 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ………………………. 30 4.2.1 Analisis Framing …...... ….….. 30 4.2.1.1 Analisis Framing Berita 1 (Pikiran Rakyat.com) …. 30 4.2.1.2 Analisis Framing Berita 2 (Pikiran Rakyat.com) …. 33 4.2.1.3 Analisis Framing Berita 3 (Pikiran Rakyat.com) …. 36 4.2.1.4 Analisis Framing Berita 4 (Pikiran Rakyat.com) …. 40 4.2.1.5 Analisis Framing Berita 5 (Pikiran Rakyat.com) …. 44 4.2.1.6 Analisis Framing Berita 6 (Pikiran-Rakyat.com) …. 47 4.2.1.7 Analisis Framing Berita 7 (Simamaung.com) ……. 49
vi
4.2.1.8 Analisis Framing Berita 8 (Simamaung.com) …… 51 4.2.1.9 Analisis Framing Berita 9 (Simamaung.com) …… 53 4.2.1.10 Analisis Framing Berita 10 (Simamaung.com) … 55 4.2.1.11 Analisis Framing Berita 11 (Simamaung.com) … 58 4.2.1.12 Analisis Framing Berita 12 (Simamaung.com) … 61 4.2.1.13 Analisis Framing Berita 13 (Indosport.com) …… 63 4.2.1.14 Analisis Framing Berita 14 (Indosport.com) …… 65 4.2.1.15 Analisis Framing Berita 15 (Indosport.com) …… 69 4.2.1.16 Analisis Framing Berita 16 (Indosport.com) …… 70 4.2.1.17 Analisis Framing Berita 17 (Indosport.com) …… 73 4.2.1.18 Analisis Framing Berita 18 (Indosport.com) …… 75 4.2.2 Seleksi Isu ……………………………..……………… 78 4.2.2.1 Seleksi Isu Berita (Pikiran-Rakyat.com) ………… 79 4.2.2.2 Seleksi Isu Berita (Simamaung.com) …………….. 85 4.2.2.3 Seleksi Isu Berita (Indosport.com) ……………….. 91 4.2.3 Penonjolan Aspek …………………………………….. 97 4.2.3.1 Penonjolan Aspek Pikiran-Rakyat.com …………... 97 4.2.3.2 Penonjolan Aspek Simamaung.com ……………… 97 4.2.3.3 Penonjolan Aspek Indosport.com ………………... 97 4.3 Pembahasan …………………………………………………………... 98 4.3.1 Pembahasan Sanksi PSSI pada Aksi Kemanusiaan Suporter dalam Perspektif Konstruksi Sosial Media Massa ………… 98 4.3.1.1 Konstruksi Sosial Pikiran-Rakyat.com ………….. 98 4.3.1.2 Konstruksi Sosial Simamaung.com ……………... 100 4.3.1.3 Konstruksi Sosial Indosport.com ………………... 102 4.3.2 Koreografi Suporter dengan Komunikasi Massa ………….. 103
vii
BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan ……………………………………………………. 105 5.2 Saran Penelitian ……………………………………………….. 106 5.2.1 Saran Penelitian ……………………………………… 106 5.2.2 Saran Teoritis ……………………………………… 107 5.3 Keterbatasan Penelitian ……………………………………… 107 DAFTAR PUSTAKA 108 LAMPIRAN 110 RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Framing Robert N. Entman ………………………. 13 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ………………………. 17
ix
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Penelitian Terdahulu ………………………………………. 19 Table 3.1 Unit Analisis ………………………………………. 24 Tabel 3.2 Analisis Data ………………………………………. 26 Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ……………………………………… 27 Tabel 4.1 Analisis Framing Berita 1 ……………………………………… 30 Tabel 4.2 Analisis Framing Berita 2 ……………………………………… 33 Tabel 4.3 Analisis Framing Berita 3 ……………………………………… 37 Tabel 4.4 Analisis Framing Berita 4 ……………………………………… 40 Tabel 4.5 Analisis Framing Berita 5 ……………………………………… 44 Tabel 4.6 Analisis Framing Berita 6 ……………………………………… 47 Tabel 4.7 Analisis Framing Berita 7 ……………………………………… 49 Tabel 4.8 Analisis Framing Berita 8 ……………………………………… 51 Tabel 4.9 Analisis Framing Berita 9 ……………………………………… 53 Tabel 4.10 Analisis Framing Berita 10 ……………………………… 56 Tabel 4.11 Analisis Framing Berita 11 ……………………………… 58 Tabel 4.12 Analisis Framing Berita 12 ……………………………… 61 Tabel 4.13 Analisis Framing Berita 13 ……………………………… 63 Tabel 4.14 Analisis Framing Berita 14 ……………………………… 66 Tabel 4.15 Analisis Framing Berita 15 ……………………………… 69 Tabel 4.16 Analisis Framing Berita 16 ……………………………… 71 Tabel 4.17 Analisis Framing Berita 17 ……………………………… 73 Tabel 4.18 Analisis Framing Berita 18 ……………………………… 76 Table 4.19 Seleksi Isu Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib Bandung Sebagai Aksi Kemanusiaan ……………… 95
x
Tabel 4.20 Penonjolan Aspek Tertentu dari Konstruksi Koreografi „Save Rohinngya‟ Suporter Persib Bandung Sebagai Aksi Kemanusiaan ………… 98
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar, telah
menohok rasa kemanusiaan masyarakat internasional, terutama insan pers dari media
cetak, elektronik, sampai media online. Media massa secara langsung dan terang-
terangan menggerakan publik untuk mencurahkan perhatian kepada apa yang sedang
terjadi dan dialami warga etnis Rohingya. Media massa secara tidak langsung
memang memiliki peranan penting yang mampu menggerakan khalayak ikut
merasakan suatu peristiwa yang sedang terjadi.
Konflik Rohingya menjadi salah satu krisis kemanusiaan yang menyedot
perhatian dunia dan bisa menjadi penyebab konflik SARA. Bahkan pembantaian etnis
Rohingya dapat dikatakan upaya genosida di abad 21. Sejumlah media massa nasional
dan internasional berbondong-bondong menyajikan informasi yang seketika menjadi
headline dunia (sumber: www.hukamnas.com > Pro Kontra).
Konflik yang melanda penduduk Rohingya, Myanmar memang tengah
menjadi sorotan dunia. Hal tersebut membuat warga Rohingya mengungsi ke negara-
negara tetangga seperti Bangladesh, Malaysia, dan Indonesia, demi menghindari
kekerasan dan terus bertahan hidup (sumber: www.cnnindonesia.com > Internasional).
Dengan adanya pemberitaan terkait kekerasan di Rohingya, dunia sepakbola
ikut serta berpatisipasi. Bukan sesuatu yang asing jika sepakbola kerap dijadikan
sebagai kampanye sosial, Sepakbola bukan hanya sekadar permainan sebelas lawan
sebelas dan tidak sekadar durasi 2 kali 45 menit, tetapi olahraga ini mampu membantu
memberikan jalan keluar atas sejumlah isu sosial, termasuk komunikasi dan
1
2 lingkungan hidup. Olahraga, terutama sepak bola, juga diyakini sangat kuat sebagai sarana perubahan sosial. Karena sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang banyak digemari dari semua kalangan.
Hal itulah yang dikatakan Chief Executive Strategist at Coaches Across
Continents (CAC), Brian Suskiewicz. CAC adalah badan dunia yang bekerja sama dengan FIFA untuk mengembangkan sepak bola sosial di seluruh penjuru dunia.
Brian menyatakan sengaja berkampanye untuk masalah-masalah sosial lewat sepak bola. Sebab menurutnya, sepak bola dapat diterima oleh setiap orang di muka dunia ini. Dalam sepak bola, terdapat banyak nilai yang bisa jadi awal karakter seseorang, terutama bila mulai dikenalkan sejak dini. (sumber: www.bola.com)
Seperti saat pertandingan Persib Bandung menjamu Semen Padang di Stadion
Si Jalak Harupat Bandung dalam laga pekan ke-23 Gojek Traveloka, Sabtu 9
September 2017. Supporter Persib atau Bobotoh melakukan aksi kreatifnya lewat
Koreografi dengan bertuliskan “Save Rohingya” di Tribun Timur Stadion.
Aksi yang dilakukan oleh Bobotoh mendapat reaksi dari Komisi Disiplin
(Komdis) PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) seusai pertandingan. Pada tanggal 14 September 2017 Komisi Disiplin (Komdis) PSSI resmi menjatuhkan sanksi untuk Persib Bandung yang menganggap koreografi “Save Rohingya” yang dilakukan Bobotoh merupakan termasuk pelanggaran karena mengandung unsur
SARA (Suku, Ras, dan Agama) jelas kena sanksi dan atas dasar itulah Komisi
Disiplin (Komdis) PSSI memberikan hukuman. (sumber: www.kumparan.com)
Pemberitaan jatuhnya sanksi PSSI pada Persib Bandung akibat koreografi
“Save Rohingya” membuat semua media olahraga nasional ikut meramaikan. Salah satunya adalah media online Indosport.com. Dalam pemberitaanya ditulis koreografi yang ditampilkan Bobotoh pada saat Persib Bandung menjamu Semen Padang, Sabtu
3
(09/09/2017) akhirnya dinyatakan bersalah. Hal tersebut kemudian membuat Persib kembali menanggung sanksi dari Komdis PSSI. (sumber: www.indosport.com)
Mendengar informasi bahwa Persib akan dijatuhi sanksi oleh PSSI akibat aksi koreografi Bobotoh direspon oleh media lokal Pikiran Rakyat. Dalam pemberitaan online Pikiran-Rakyat.com ditulis bahwa Anggota DPR komisi X Ledia Hanifa
Amaliah sangat mendukung dengan aksi Koreografi yang dilakukan oleh Bobotoh dan mengingatkan kepada PSSI jangan bersikap gegabah dalam memutuskan kebijakan dan mempertanyakan kepada PSSI untuk apa inti dari event olahraga. Kemudian pemberitaan Pikiran Rakyat selanjutnya ditulis bahwa PSSI menjatuhi sanksi terhadap
Persib Bandung berdasarkan ketentuan dalam Pasal 67 Ayat 3 dari kode displin PSSI yang diterapkan sesuai kode Disipliner FIFA. (sumber: www.Pikiran-Rakyat.com)
Sebagai media lokal Bandung sekaligus media partner tim Persib Bandung,
Simamaung.com sebelumnya sudah memperkirakan akan jatuhnya sanksi PSSI akibat aksi koreografi “Save Rohingya”. Dalam pemberitaanya pada tanggal 12 September
2017 dijelaskan Suporter Persib, Bobotoh, sedang dibayangi-bayangi sanksi dari PSSI atas aksi kreatif solidaritas kepada etnis Rohingya yang mengalami tindak keji kemanusiaan di Myanmar. (sumber: www.Simamaung.com)
Setiap media massa memiliki ciri khasnya masing-masing dalam menampilkan berita di setiap halamannya. Tampilan utama pada berita atau headline memiliki nilai jual yang tinggi baik itu berita politik, ekonomi, kriminal, bencana, olahraga, dan lainnya. Salah satunya adalah berita olahraga yang tidak pernah terlewatkan oleh semua pelaku industri media massa.
4
Pada media lokal di Jawa Barat khususnya Kota Bandung, Pikiran Rakyat dan
Simamaung merupakan media yang mempunyai halaman khusus dalam penyajian berita terkait perkembangan Persib Bandung. Pada berita online Pikiran-Rakyat.com.
Ditulis halaman khusus yang dinamakan “PERSIB”, kemudian pada berita online
Simamaung.com adalah media partner yang didirikan dari kalangan Bobotoh untuk mewadahi setiap perkembangan Persib Bandung. Tak ketinggalan media dengan cakupan nasional seperti Indosport.com tentu pemberitaan terkait sepakbola nasional apalagi menyinggung Persib Bandung adalah hidangan pemberitaan yang berpotensi menjadi headline sebab nama besar Persib sangat berpengaruh pada rating pemberitaan.
Menurut data yang dilansir Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesa
(APJII), tahun 2017 di Indonesia penetrasi konsumsi media online berjumlah 143,26 juta jiwa dari 262 juta orang dengan hasil persentase 54%. Ini disebabkan karena media online mudah diakses setiap waktu dan sudah merambat ke semua kalangan.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti pemberitaan pada situs Online
Pikiran-Rakyat.com, Simamaung.com, dan Indosport.com dalam memberitakan sanksi
PSSI terhadap Persib Bandung akibat aksi Koreografi Bobotoh bertuliskan
SaveRohingya dengan metode analisis framing. framing digunakan dalam literasi ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita media.
Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis framing model Robert N.
Entman sebagai pisau analisis. Entman menjelaskan 4 dimensi analisis framing, yaitu define problems (pendefinisian masalah), diagnose causes (sumber masalah), make moral judgement (penilaian dan pembenaran), dan treatment recommendation
(penyelesaian yang ditawarkan). Analisis framing Robert N. Entman mendukung
5
peneliti untuk mencari tahu bagaimana situs online Pikiran-Rakyat.com
Simamaung.com, dan Indosport.com membingkai dalam pemberitaannya. Dengan
metode framing merupakan pisau analisis yang tepat untuk mencari tahu makna apa
yang tersirat dalam sebuah pemberitaan media massa. Berdasarkan argumentasi
tersebut, maka peneliti mengajukan judul penelitian “Konstruksi Koreografi ‘Save
Rohingya’ Suporter Persib Bandung Sebagai Aksi Kemanusiaan (Analisis
Framing berita Online Pikiran-Rakyat.com, Simamaung.com, dan Indosport.com
Edisi September 2017)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis jelaskan di atas, maka rumusan
masalahnya sebagai berikut : “Bagaimana Pembingkaian Berita Online dalam
Konstruksi Koreografi ‘Save Rohingya’ Suporter Persib Bandung Sebagai Aksi
Kemanusiaan Pada media online Pikiran-Rakyat.com, Simamaung.com, dan
Indosport.com ?”
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis tentukan, maka identifikasi
masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana Define Problems berita online Pikiran Rakyat, Simamaung dan Indosport
dalam Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib Bandung Sebagai Aksi
Kemanusiaan ?
2. Bagaimana Diagnoses Causes berita online Pikiran Rakyat , Simamaung dan
Indosport dalam Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib Bandung
Sebagai Aksi Kemanusiaan?
6
3. Bagaimana Make Moral Judgement berita online Pikiran Rakyat , Simamaung dan
Indosport dalam Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib Bandung
Sebagai Aksi Kemanusiaan?
4. Bagaimana Treatment Recommendation berita online Pikiran Rakyat , Simamaung
dan Indosport dalam Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib
Bandung Sebagai Aksi Kemanusiaan?
1.4 Tujuan Penelitian
Dalam sebuah penelitian pastilah memiliki tujuan, dimana tujuan dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis Define Problems berita online Pikiran Rakyat , Simamaung dan
Indosport dalam Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib Bandung
Sebagai Aksi Kemanusiaan.
2. Untuk menganalisis Diagnoses Causes berita online Pikiran Rakyat , Simamaung dan
Indosport dalam Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib Bandung
Sebagai Aksi Kemanusiaan.
3. Untuk mengetahui Make Moral Judgement berita online Pikiran Rakyat , Simamaung
dan Indosport dalam Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib
Bandung Sebagai Aksi Kemanusiaan.
4. Untuk mengetahui Treatment Recommendation berita online Pikiran Rakyat ,
Simamaung dan Indosport dalam Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter
Persib Bandung Sebagai Aksi Kemanusiaan.
7
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Dapat memberikan sumbangan teoritis bagi disiplin Ilmu Komunikasi, khususnya
komunikasi massa mengenai penggunaan analisis framing dalam sebuah berita.
2. Dapat memberikan sumbangan informasi bagi peneliti lain yang ingin
mengadakan penelitian-penelitian lanjutan mengenai suatu peristiwa yang
dikemas media dalam sebuah berita.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Sebagai bahan referensi atau acuan bagi mahasiswa jurnalistik dan wartawan
dalam melihat suatu peristiwa yang akan diberitakan kepada Khalayak.
2. Sebagai bahan referensi atau acuan bagi mahasiswa jurnalistik dan wartawan
dalam mengemas suatu peristiwa menjadi berita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Massa
Komunikasi massa menurut Tan dan Wright merupakan bentuk komunikasi
yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan
komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar),
sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Sifat heterogen dalam komunikasi
massa yaitu bahwa khalayak adalah terdiri dari orang-orang yang berasal dari jenis
pekerjaan yang berbeda satu dengan lainnya, usia, kebiasaan dan kebudayaan yang
berbeda satu dengan lainnya. Sedangkan anonim adalah bahwa khalayak yang ada
terdiri dari orang-orang yang masing-masing tidak saling mengenal dengan yang
lainnya (Elvinaro Ardianto, 3:2004).
Menurut Gerbner komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang
berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berlanjut serta paling luas
dimiliki orang dalam masyarakat industri. Dari definisi Gerbner tergambar bahwa
komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi.
Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus
menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dan bulanan.
Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus
oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi
massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri (Elvinaro Ardianto, 4:2004).
Menyimak berbagai definisi komunikasi massa yang dikemukakan para ahli
komunikasi, nampaknya tidak ada perbedaan yang mendasar atau prinsip, bahkan
definisi-definisi itu satu sama lain saling melengkapi. Hal ini telah memberikan
8
9
gambaran yang jelas mengenai pengertian komunikasi massa (Elvinaro Ardianto,
6:2004). Berdasarkan penjelasan mengenai komunikasi massa diatas, pada penelitian
ini media massa yang digunakan penulis sebagai objek penelitian adalah media online
Pikiran-Rakyat.com, Simamaung.com, dan Indosport.com.
2.2 Media Online
Secara tekhnis atau fisik, media online adalah media berbasis telekomunikasi
dan multimedia (computer dan internet). Termasuk kategori media online adalah
portal, website (situs web, termasuk blog dan media sosial seperti facebook dan
twitter), radio online, televisi online, dan email (Asep Syamsul, 31: 2012).
Media online bisa dikatakan sebagai media “generasi ke tiga” setelah media
cetak (koran, tabloid, majalah, dan buku) dan media elektronik (radio, televisi, dan
film/video) (Asep Syamsul, 30: 2012). New media merupakan penyederhanaan istilah
terhadap bentuk media di luar lima media massa konvensional (televisi, radio,
majalah, koran, dan film). Sifat new media adalah cair, konektivitas individual, dan
menjadi sarana untuk membagi peran kontrol dan kebebasan (Asep Syamsul,
31:2012).
Dalam perspektif studi media atau komunikasi massa, media online menjadi
objek kajian teori “media baru” (new media), yaitu istilah mengacu pada permintaan
akses ke konten (isi/informasi) kapan saja, dimana saja, pada setiap perangkat digital
serta umpan balik pengguna interaktif, partisipasi kreatif, dan pembentukan
komunitas sekitar konten media, juga aspek generasi (Asep Syamsul, 31: 2012).
Pedoman Pemberitaan Media Siber (PPMS) yang dikeluarkan Dewan Pers
mengartikan media siber sebagai “segala bentuk media yang menggunakan wahana
internet dan melaksanakan kegiatan jurnalistik, serta memenuhi persyaratan Undang-
10
Undang Pers dan Standar Perusahaan Pers yang ditetapkan Dewan Pers (Asep
Syamsul, 30: 2012).
New media merujuk pada perkembangan teknologi digital, namun new media
sendiri tidak serta merta berarti media digital. Video, teks, gambar, grafik yang diubah
menjadi data-data digital berbentuk byte, hanya merujuk pada sisi tekhnologi
multimedia, salah satu dari tiga unsur dalam new media, selain ciri interaktif dan
intertekstual (Asep Syamsul, 31:2012).
2.3 Analisis Framing
Pada dasarnya, analisis framing merupakan versi terbaru dari pendekatan
analisis wacana, khususnya untuk menganalisis teks media. Mulanya, frame sebagai
struktur konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan
politik, kebijakan, dan wacana, serta yang menyediakan kategori-kategori standar
untuk mengapresiasi realitas (Alex Sobur, 161-162: 2006).
Dalam ranah studi komunikasi, analisis framing mewakili tradisi yang
mengedepankan pendekatan atau perspektif multi-disipliner untuk menganalisis
fenomena atau aktivitas komunikasi. Konsep tentang framing atau frame sendiri
bukan murni konsep ilmu komunikasi, akan tetapi dipinjam dari ilmu kognitif
(psikologis). Dalam praktisnya, analisis framing juga membuka peluang bagi
implementasi konsep-konsep sosiologis, politik, dan cultural untuk menganalisis
fenomena komunikasi, sehingga suatu fenomena dapat diapresiasi dan dianalisis
berdasarkan konteks sosiologis, politis, atau kultural yang melingkupinya (Alex
Sobur, 162: 2006).
11
Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk membedah cara-
cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Analisis ini mencermati strategi
seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna,
menarik, dan berarti. Sehingga mudah menggiring interpretasi khalayak sesuai
perspektifnya. Dengan kata lain, framing adalah pendekatan untuk mengetahui
bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika
menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya
menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan,
serta hendak dibawa ke mana berita tersebut (Alex Sobur, 162: 2006). Karenannya,
berita menjadi manipulatif dan bertujuan mendominasi keberadaan subjek sebagai
sesuatu yang legitimate, objektif, alamiah, wajar, atau tak terelak-kan (Alex Sobur,
162: 2006).
Dalam analisis framing terdapat empat macam model analisis yang dapat
digunakan dalam penelitian antara lain dari Murray Edelman, Robert N. Entman,
William A. Gamson dan Andre Modigliani serta Zhongdong Pan dan Gerald M.
Kosicki.
2.4 Model Framing Robert N. Entman
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model analisis framing Robert N.
Entman, dengan melihat bagaimana konsep dan kategori aspek di dalam model
framing Robert N. Entman sangat cocok dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
penulis.
Entman melihat framing dalam dua dimensi besar, yaitu seleksi isu dan
penekanan atau penonjolan aspek-aspek realitas. Kedua faktor ini dapat lebih
mempertajam framing berita melalui proses seleksi isu yang layak ditampilkan dan
12 penekanan isi beritanya. Perspektif wartawanlah yang akan menentukan fakta yang dipilihnya, ditonjolkannya, dan dibuangnya. Dibalik semua ini, pengambilan keputusan mengenai sisi mana yang ditonjolkan tentu melibatkan nilai dan ideology para wartawan yang terlibat dalam proses produksi sebuah berita (Alex Sobur, 163:
2006).
Seleksi isu, aspek ini berhubungan dengan pemilihan fakta, dari realitas yang kompleks dan beragam itu, aspek mana yang diseleksi untuk ditampilkan? Dari proses ini selalu terkandung di dalamnya ada bagian berita yang di masukkan, tetapi ada juga berita yang di keluarkan. Tidak semua aspek atau bagian dari isu ditampilkan.
Penonjolan aspek, aspek ini berhubungan dengan penulisan fakta. Ketika aspek tertentu dari isu tertentu dari suatu peristiwa tersebut telah dipilih, bagaimana aspek tersebut ditulis? Hal ini sangat berkaitan dengan pemakaian kata, kalimat, gambar, dan citra tertentu untuk ditampilkan kepada khalayak.
Framing, kata Entman, memiliki implikasi penting bagi komunikasi politik.
Frames, menurutnya, menuntut perhatian terhadap beberapa aspek dari realitas dengan mengabaikan elemen-elemen lainnya yang memungkinkan khalayak memiliki reaksi berbeda (Alex Sobur, 164: 2006).
Dari penelitian terdahulu yang sudah ada, model analisis framing Robert N.
Entman pernah digunakan oleh salah satu peneliti bernama Fuji Lara Sakti
Afdaningsih dengan meneliti “Diskresi Ahok untuk Reklamasi (analisis framing pemberitaan Reklamasi Jakarta pada majalah Tempo)”. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa model analisis framing Robert N. Entman cocok untuk mengkonstruksi sebuah pemberitaan.
13
Menurut Entman, framing dalam berita dilakukan dengan empat cara, yakni:
pertama pada identifikasi masalah (problem identification), yaitu peristiwa dilihat
sebagai apa dan dengan nilai positif atau negative apa, kedua pada identifikasi
penyebab masalah (diagnoses causes), siapa yang dianggap penyebab masalah, ketiga
pada evaluasi moral (moral judgement), yaitu penilaian atas penyebab masalah,
keempat pada penanggulangan masalah (treatment recommendation), yaitu
menawarkan suatu cara penanganan masalah dan kadang kala memprediksikan
hasilnya (Alex Sobur, 172: 2006).
Gambar 2.1 Model Framing Robert N. Entman
Framing Seleksi isu Penonjolan aspek
Pemberitaan
Treatment Define Recommendation Problems Diagnoses Make Causes Moral Judgement
14
2.5 Konstruksi Sosial Media Massa
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori konstruksi sosial media
massa dengan mengambil tema terkait sebuah pemberitaan, konstruksi sosial media
massa memiliki kaitan yang kuat dengan media massa, sebagai sarana informasi
masyarakat tentu media massa memiliki kekuatan dalam membentuk realitas sosial di
dalam masyarakat.
Berangkat dari teori konstruksi realita sosial atas realitas Peter L. Berger dan
Luckman yang telah direvisi dengan melihat variable atau fenomena media massa
menjadi sangat substansi dalam proses eksternalisasi, subjektivaasi, dan internalisasi.
Dengan demikian, sifat dan kelebihan media massa telah memperbaiki kelemahan
proses konstruksi sosial atas realitas yang berjalan lambat itu. Substansi “teori
konstruksi sosial media massa” adalah pada sirkulasi informasi yang cepat dan luas
sehingga konstruksi sosial berlangsung dengan sangat cepat dan sebarannya merata.
Realitas yang terkonstruksi itu juga membentuk opini massa, massa cenderung apriori
dan opini massa cenderung sinis. (Burhan Bungin, 194: 2008)
Menurut Eriyanto dalam buku analisis Framing, proses dialektis konstruksi
realitas sosial mempunyai tiga tahap, yaitu:
Pertama, eskternalisasi, yaitu usaha pencurahan atau ekspresi diri manusia ke
dalam dunia, baik dalam kegiatan mental maupun fisik.
Kedua, objektivikasi, yaitu hasil yang telah dicapai, baik mental maupun fisik
dari kegiatan eksternalisasi manusia tersebut.
15
Ketiga, internalisasi, proses internalisasi lebih merupakan penyerapan kembali dunia objektif ke dalam kesadaran sedemikian rupa sehingga subjektif individu dipengaruhi oleh struktur dunia sosial. (Eriyanto, 2002: 16)
Dalam menyiapkan materi konstruksi sosial, ada 3 hal penting yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Keberpihakan media massa kepada kapitalisme. Sebagaimana diketahui, saat
ini hampir tidak ada lagi media massa yang tidak dimiliki oleh kapitalis.
Dalam arti media massa digunakan oleh kekuatan-kekuatan kapital untuk
menjadikan media massa sebagai mesin penciptaan uang dan pelipatgandaan
modal.
2. Keberpihakan media massa kepada masyarakat. Bentuk dari keberpihakan ini
adalah dalam bentuk empati, simpati dan berbagai partisipasi kepada
masyarakat, namun ujung-ujungnya adalah juga untuk “menjual berita” dan
menaikkan rating untuk kepentingan kapitalis.
3. Keberpihaan media massa kepada kepentingan umum. Bentuk keberpihakan
kepada umum dalam arti sesungguhnya sebenarnya adalah visi setiap media
massa, namun akhir-akhir ini visi tersebut tak pernah menunjukkan jati
dirinya, namun slogan-slogan tentang visi ini tetap terdengar.
Jadi, dalam menyiapkan materi konstruksi, media massa memposisikan diri pada tiga hal tersebut di atas, namun pada umumnya keberpihakan kepada kepentingan kapitalis menjadi sangat dominan mengingat media massa adalah mesin produksi kapitalis yang mau ataupun tidak harus menghasilkan keuntungan. (Burhan
Bungin, 196-197: 2008)
16
Studi konstruksi media sosial atas realitas sosial adalah studi kualitatif di
dalam konteks sosiologis. Studi ini dilakukan untuk melihat bagaimana sebuah
bangunan realitas sosial dikonstruksi oleh media massa. (Burhan Bungin, 208: 2008)
Ketika Berger dan Luckman menjelaskan mengenai konstruksi sosial, maka
konstruksi sosial yang dimaksud adalah sebuah proses eksternalisasi, objektivasi, dan
internalisasi yang terjadi antara individu di dalam masyarakat. Ketiga proses di atas
terjadi secara stimulant membentuk dialektika, serta menghasilkan realitas sosial
berupa pengetahuan umum, konsep, kesadaran hukum, dan wacana publik. Dalam
pandangan Berger dan Luckman, konstruksi sosial itu dibangun oleh individu dan
masyarakat secara dialektika. Dan yang dimaksud konstruksi sosial itu adalah realitas
sosial yang berupa realitas obyektif, subyektif, maupun simbolis. Sedangkan materi
realitas sosial itu adalah konsep-konsep, kesadaran umum, dan wacana publik.
(Burhan Bungin, 212: 2008)
Konsep konstruksi sosial media massa atas realitas sosial yang dikembangkan
adalah sebuah kritik terhadap Berger dan Luckman dimana proses konstruksi yang
terjadi tidak selamanya di antara individu. (Burhan Bungin, 212: 2008)
2.6 Kerangka Berpikir
Pada intinya berita adalah hasil dari konstruksi sosial media massa yang
dilakukan wartawan saat melakukan peliputan suatu peristiwa. Kondisi dan situasi di
lapangan sepenuhnya tidak di laporkan oleh wartawan melainkan cara berpikir
wartawan mempengaruhi ia dalam memandang suatu isu/peristiwa yang sedang
terjadi. Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib Bandung Sebagai
Aksi Kemanusiaan adalah hasil liputan wartawan di lapangan kemudian diolah
17 menjadi sebuah berita hasil dari konstruksi sosial dengan cara pandang wartawan yang berbeda dalam melihat kasus tersebut.
Untuk memahami Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib
Bandung Sebagai Aksi Kemanusiaan pada portal berita online Pikiran-Rakyat.com,
Simamaung.com dan Indosport.com, peneliti menggunakan analisis framing Robert N.
Entman untuk melihat konstruksi pemberitaan Pikiran-Rakyat.com, Simamaung.com, dan Indosport.com dalam melakukan seleksi isu dan penonjolan aspek untuk pemberitaan kasus tersebut. Robert N. Entman memisahkan analisis framing dalam empat elemen, yaitu; Define problems, Diagnoses causes, Make moral judgement, dan Treatment recommendation. Keempat elemen ini digunakan untuk melihat cara wartawan menulis berita, jalan apa yang wartawan pilih untuk penyelesaian masalah.
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib
Bandung Sebagai Aksi Kemanusiaan
Define problem Analisis framing (pendefinisian Robert N. Entman masalah) Diagnose causes (sumber masalah)
Make moral Treatment judgement recommendation (membuat (menekankan
keputusan moral) masalah)
18
2.7 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, penulis mengambil judul “Konstruksi Koreografi „Save
Rohingya‟ Suporter Persib Bandung Sebagai Aksi Kemanusiaan” (Analisis Framing
pada Berita Online Pikiran-Rakyat.com , Simamaung.com dan Indosport.com), dan
menjadikan beberapa penelitian sebelumnya yang sudah ada sebagai bahan referensi
dan pembelajaran dalam penyelesaian penelitian ini. Beberapa penelitian tersebut
diantaranya adalah:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Fuji Lara Sakti Afdiningsih berjudul
“Konstruksi diskresi Ahok untuk Reklamasi (Analisis Framing Pemberitaan
Reklamasi Jakarta pada Majalah Tempo)”. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dan analisis framing model
Robert N. Entman. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembingkaian
berita Diskresi Ahok untuk Reklamasi Jakarta pada Majalah Tempo. Teori yang
digunakan pada penelitian yaitu teori konstruksi sosial atas realitas. Penelitian Fuji
menyimpulkan bahwa Majalah Tempo berusaha untuk mengungkap dan menangkap
jejaring suap dalam proyek reklamasi Jakarta.
Kedua, penelitian yang dilakukan Bintang Billfaqih berjudul “Pemberitaan
kegagalan Persib melawan Pusamania Borneo FC di Leg ke-2 Piala Presiden 2017
(Analisis Framing Media Online Pikiran-Rakyat.com dan Bobotoh.Id)”. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktivisme dan
analisis framing model Zhengdong Pan dan Kosicki. Penelitian dilakukan untuk
mengetahui bagaimana kedua media online tersebut mengemas pemberitaan
kegagalan Persib melawan Pusamania Borneo FC di leg ke-2 Piala Presiden 2017
pada berita online Pikiran-Rakyat.com dan Bobotoh.Id. Teori yang digunakan pada
19 penelitian yaitu konstruksi sosial dan interaksionisme simbolik. Penelitian Bintang menyimpulkan media online Pikiran-Rakyat.com hipotesis wartawannya didukung dengan pernyataan-pernyataan dari narasumber yang kompeten, sedangkan pada media online Bobotoh.id banyak menggunakan opini penulis tanpa didasari oleh pernyataan dari narasumber yang jelas. Dari dua penelitian tersebut dapat dilihat perbandingannya di bawah ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Item Fuji Lara Sakti Bintang Muhammad Panji Afdiningsih Billfaqih Nugraha 1 Judul Konstruksi Diskresi Pemberitaan Konstruksi Ahok untuk Kegagalan Koreografi „Save Reklamasi (Analisis Persib Melawan Rohingya‟ Suporter Framing Pusamania Persib Bandung Pemberitaan Borneo FC di Sebagai Aksi Reklamasi Jakarta Leg ke-2 Piala Kemanusiaan pada Majalah Presiden 2017 (Analisis Framing Tempo) (Analisis Media Online Pikiran- Framing Media Rakyat.com dan Online Pikiran- jabar.tribunnews.com) Rakyat.com dan Bobotoh.Id) 2 Tahun 2016 2017 2018 3 Tujuan Untuk mengetahui untuk Untuk mengetahui Bagaimana mengetahui Bagaimana Kedua Pembingkaian Berita Bagaimana Media online tersebut Diskresi Ahok Kedua Media Mengemas Reklamasi Jakarta online tersebut Pemberitaan Sanksi pada Majalah Tempo Mengemas PSSI terhadap Persib Pemberitaan Bandung Akibat Aksi Kegagalan Koreografi Supporter Persib Melawan Bertuliskan “Save Pusamania Rohingya” pada Borneo FC di leg Berita online Pikiran- ke-2 Piala Rakyat.com, Presiden 2017 Simamaung.com, dan pada Berita Indosport.com online Pikiran- Rakyat.com dan Bobotoh.Id 4 Teori Konstruksi Sosial Konstruksi Kontruksi Sosial
20
atas Realitas Sosial atas Media Massa Realitas 5 Metode Kualitatif, Paradigma Kualitatif, Kualitatif, Paradigma Konstruktivisme, Paradigma Konstruktivisme, Model Analisis Konstruktivisme, Model Analisis Framing Robert N. Model Analisis Framing Robert N. Entman Framing Pan Entman dan Kosicki 6 Hasil Majalah Tempo media online Media online Pikiran- berusaha untuk Pikiran- Rakyat.com, mengungkap dan Rakyat.com Simamaung.com, dan menangkap jejaring hipotesis Indosport.com suap dalam proyek wartawannya membenarkan dalam reklamasi Jakarta didukung dengan mengkonstruksi isu pernyataan- terkait koreografi pernyataan dari „Save Rohingya‟ narasumber yang adalah murni aksi kompeten, kemanusiaan dan sedangkan pada tidak layak dijatuhi media online sanksi oleh Komisi Bobotoh.id Disiplin (Komdis) banyak PSSI. menggunakan opini penulis tanpa didasari oleh pernyataan dari narasumber yang jelas 7 Perumusan Menggunakan Mengangkat Menggunakan Analisis Framing berita perihal Analisis Framing Model Robert N. Persib di media Model Robert N. Entman online Pikiran- Entman dalam Rakyat.com menganalisis Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib Bandung Sebagai Aksi Kemanusiaan di Media online Pikiran- Rakyat.com, Simamaung.com, dan Indosport.com 8 Perbedaan Penelitian Fuji Penelitian Penelitian ini menggunakan hard Bintang menganalisis news majalah tempo menganalisis pemberitaan media sebagai objek pemberitaan online Pikiran- penelitian media online Rakyat.com, Pikiran- Simamaung.com, dan Rakyat.com Indosport.com terkait
21
terkait kekalahan Konstruksi Persib melawan Koreografi „Save Pusamania Rohingya‟ Suporter Borneo FC di leg Persib Bandung ke-2 Piala Sebagai Aksi Presiden 2017 Kemanusiaan 9 Sumber Perpustakaan Reposiroty Perpustakaan Fakultas Fakultas Ilmu Sosial Online Ilmu Sosial dan dan Politik Universitas Politik Universitas Universitas Sultan Pasundan Sultan Ageng Ageng Tirtayasa Tirtayasa
BAB III
Metodologi Penelitian
3.1 Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma konstruktivis sebagai
paradigma penelitian. Dimana penulis dalam melakukan penelitian kualitatif akan
menafsirkan peristiwa atau realitas sosial untuk mengerjakan sebuah penelitian.
Dalam kontruktivisme, individu-individu berusaha memahami dunia tempat
mereka hidup dan bekerja. Mereka mengembangkan makna-makna subjektif dari
pengalaman mereka. Beragam realitas dibangun melalui pengalaman hidup dan
interaksi dengan yang lain (Jhon Creswell, 32: 2014).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan analisis framing sebagai bahan
untuk mengetahui bagaimana „konstruksi pemberitaan sanksi PSSI terhadap Persib
Bandung akibat aksi koreografi Supporter SaveRohingya‟ pada berita online Pikiran-
Rakyat.com, Simamaung.com, dan Indosport.com. Penelitian ini akan melihat
bagaimana konstruksi dalam membingkai pemberitaan. Dalam paradigma
konstruktivis media serta teks berita akan menghasilkan pandangan yang berbeda.
3.2 Metode Penelitian
Pada intinya, dalam melakukan penelitian komunikasi terdapat dua metode
yang bisa dilakukan untuk memperoleh informasi, yaitu kuantitatif dan kualitatif.
Dalam kualitatif, fenomena dijelaskan dengan sedalam-dalamnya melalui
pengumpulan data yang sedalam-dalamnya. Sedangkan kuantitatif, menjelaskan suatu
masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan (Rachmat Kriyantono, 55-56, 2006).
22
23
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif sebagai metode
penelitian. Metode kualitatif dilakukan karena peneliti ingin mengetahui lebih dalam
berita dalam Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib Bandung
Sebagai Aksi Kemanusiaan, peneliti juga ingin mengetahui bagaimana wartawan dan
media mengkonstruksi realitas media sosial menjadi sebuah berita yang
diinformasikan kepada masyarakat.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian data atau disebut saja sebagai instrumen riset adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh periset dalam kegiatan mengumpulkan data
agar kegiatan ini menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Beda dengan metode
pengumpulan data yang masih bersifat abstrak, maka instrument riset ini merupakan
sarana yang bisa diwujudkan dalam bentuk benda (Rachmat Kriyantono, 96: 2006).
Instrumen penelitian atau instrument riset ini merupakan alat ukur untuk
mengukur data di lapangan. Alat ukur adalah alat bantu yang menentukan bagaimana
dan apa yang harus dilakukan dalam mengumpulkan data. Karena pada dasarnya
kegiatan pengumpulan data adalah kegiatan untuk melakukan pengukuran terhadap
data mana yang sesuai dan yang tidak (Rachmat Kriyantono, 97: 2006).
3.4 Unit Analisis
Unit analisis pada penelitian ini adalah media online Pikiran-Rakyat.com,
Simamaung.com dan Indosport.com edisi September 2017 yang mengangkat berita
terkait sanksi PSSI terhadap Persib Bandung akibat aksi koreografi Supporter
bertuliskan SaveRohingya, pemberitaan tersebut menjadi laporan utama ketiga media
online Pikiran-Rakyat.com , Simamaung.com dan Indosport.com. Adapun judul berita
24
yang disesuaikan dengan penelitian penulis terdapat dalam edisi tersebut sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Unit Analisis
Judul Berita No Edisi Pikiran-Rakyat.com Simamaung.com Indosport.com 1 September Aksi “Save Persib Dibayangi Dukung Warga 2017 Rohingya” Disanksi, Sanksi Atas Koreo Rohingya, Manajer Persib: “Save Rohingya” Bobotoh PSSI Tidak Punya Terancam Sanksi Hati Lagi ? 2 September Kasus “Save Lagi, Persib Dikenai Persib Terancam 2017 Rohingya”, DPR Sanksi Denda Sanksi Karena Pertanyakan Sanksi Kore Save untuk Persib Rohingya, Bobotoh Siap Patungan 3 September Quo Vadis Sanksi Aksi Solidaritas Usai Berikan 2017 Komdis Berbuntut Sanksi, Sanksi Persib, Umuh Muchtar Geram Situs PSSI Dibajak 4 September Ini Penjelasan PSSI Bobotoh Mulai Hitung Komdis PSSI 2017 Terkait Sanksi Koin untuk PSSI Akhirnya Jatuhi Persib Atas Aksi Sanksi Untuk “Save Rohingya” Persib Bandung 5 September Persib Akan Dilarang Banding, Manajemen Persib 2017 Lakukan Banding Manajemen Persib akan Ajukan Lancarkan Terobosan Banding Terkait Hukum Sanksi PSSI 6 September Sanksi PSSI untuk PT PBB Akan Kirim 2017 Persib, Menpora: Balik Koin Bobotoh Kalau Bisa Dicabut untuk Bantu Donasi Rohingya 7 September Manajemen Persib 2017 Minta Komdis Tak Tergesa-gesa Berikan Sanksi
25
Dari semua pemberitaan yang dipilih berjumlah 18 berita diantaranya terdapat
6 berita dari Pikiran-Rakyat.com, 7 berita dari Simamaung.com dan 5 berita dari
Indosport.com dari masing-masing media online yang peneliti pilih untuk dianalisis,
alasan peneliti memilih meneliti berita tersebut, karena peneliti ingin mengetahui
lebih dalam bagaimana proses pembingkaian media online Pikiran-Rakyat.com,
Simamaung.com, dan Indosport.com dalam meng-Konstruksi Koreografi „Save
Rohingya‟ Suporter Persib Bandung Sebagai Aksi Kemanusiaan. Hasil dari proses
pembingkaian tersebut kemudian disebarkan kepada khalayak bagaimana sudut
pandang dan independensi media online Pikiran-Rakyat.com, Simamaung.com dan
Indosport.com dalam melihat suatu peristiwa dan terkait mengemas realitas menjadi
sebuah berita yang diinformasikan kepada masyarakat.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah tekhnik atau cara-cara yang dapat
digunakan penulis untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik atau metode
pengumpulan data yang biasanya dilakukan. Metode pengumpulan data ini sangat
ditentukan oleh metodologi riset, apakah kuantitatif atau kualitatif. Dalam penelitian
kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, focus group
discussion, wawancara, dokumentasi, dan studi kasus (Rachmat Kriyantono, 95:
2006). Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan dokumentasi dan observasi
dalam mengumpulkan data penelitian.
Pada penelitian ini, dokumentasi yang dilakukan yaitu pengumpulan data
terkait Konstruksi Koreografi „Save Rohingya‟ Suporter Persib Bandung Sebagai Aksi
Kemanusiaan, pada media online Pikiran-Rakyat.com, Simamaung.com dan
Indosport.com edisi September 2017.
26
3.6 Tekhnik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke
dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Rachmat
Kriyantono, 167: 2006).
Tekhnik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis
framing model Robert N. Entman, yang terdiri dari define problem (pendefinisian
masalah), diagnoses causes (sumber masalah), make moral judgement (membuat
keputusan moral), treatment recommendation (menekankan penyelesaian) dari ke
empat tersebut digunakan peneliti untuk menganalisis wartawan dan redaksi media
Pikiran Rakyat, Simamaung, dan Indosport dalam mengkonstruksi realitas sosial ke
dalam sebuah pemberitaan. Peneliti akan menggunakan bagan di bawah ini dalam
menganalisis data.
Judul Berita : Edisi/Tanggal : Tabel 3.2 Analisis Data
Perangkat Framing Keterangan Model Robert N. Entman Define Problem Diagnoses causes Make Moral Judgement Treatment Recommendation
27
3.7 Uji Keabsahan Data
Setiap penelitian harus bisa dinilai. Ukuran penilaian berbeda antara riset
kualitatif dan kuantitatif. Ukuran kualitas sebuah penelitian terletak pada kesahihan
atau validitas data yang dikumpulkan selama penelitian. Dalam penelitian kualitatif,
proses kesahihan atau validitas data terletak pada proses sewaktu peneliti turun ke
lapangan untuk mengumpulkan data dan sewaktu proses interpretasi data (Rachmat
Kriyantono, 70: 2006).
3.8 Jadwal Penelitian
Waktu penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara bertahap yaitu selama 4
bulan, terhitung sejak bulan Januari 2018 sampai dengan bulan April 2018. Proses
dalam penelitian di tinjau dari beberapa tahap yaitu, persiapan, pelaksanaan,
penelitian, hasil penelitian, sampai kesimpulan akhir.
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
Bulan No Agenda
Januari Februari Maret April
1 Pra Riset dan Penyusunan BAB 1,2,3 2 Analisis Berita dan Pengumpulan Data 3 Dokumentasi dan Pengolahan Data 4 Penyusunan hasil akhir penelitian
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
4.1.1 Profil Pikiran-Rakyat.com
Pikiran Rakyat merupakan media cetak yang sudah cukup lama menaungi
dunia pemberitaan di Tanah Air. Pikiran Rakyat didirikan di Kota Bandung pada
tanggal 30 Mei 1950, Pikiran Rakyat pernah mengalami pasang surut dalam menjalan
pemberitaan tepatnya pada bulan Januari 1966, Pikiran Rakyat berhenti terbit karena
situasi politik yang saat itu sedang mencoba menggaet media demi kepentingan
tertentu. Namun, atas dorongan Panglima Kodam (Pangdam) Siliwangi Ibrahim
Adjie saat itu bersama beberapa wartawan menerbitkan koran Angkatan Bersenjata
edisi Jawa Barat, belum genap media ini berjalan pada tanggal 24 Maret 1967
bertepatan dengan peringatan Bandung Lautan Api harian Angkatan Bersenjata
berganti nama menjadi Pikiran Rakyat hingga saat ini.
Memasuki tahun 2005/2006 Pikiran Rakyat mulai mencoba merilis sistem
kerja baru ke dalam situs web dengan tetap membedakan isi konten pemberitaan
dengan koran. Pada tahun 2016 Pikiran Rakyat mulai memantapkan era digital
dengan mengintegrasikan antara cetak dan digital. Hingga saat ini Pikiran Rakyat
terus mencoba memuaskan pembaca dalam penyajian berita yang disesuaikan dengan
kebutuhan khalayak. (Sumber: www.Pikiran-Rakyat.com)
28
29
4.1.2 Profil Simamaung.com
Simamaung.com adalah situs media online yang khusus menyediakan berbagai informasi berita mengenai perkembanagn Persib Bandung. Simamaung.com sudah tidak asing di telinga para Bobotoh, situs ini berdiri pada bulan Mei 2008.
Awalnya bukan bernama Simamaung melainkan Go-Persib yang dibentuk pada bulan April 2007. Go-Persib adalah situs media online yang disediakan untuk
Bobotoh dalam upaya mendukung Persib melalui dunia maya.
Memasuki era Modern Football dimana tim sepakbola yang sudah ikut berkompetisi resmi dituntut untuk menjadi perusahaan maka Persib pun mengubah statusnya menjadi PT.PBB (Persib Bandung Bermartabat) hal ini menjadikan Persib berstatus tim profesional secara finansial. Oleh sebab itu demi menghormati nama besar Persib Bandung yang telah mengubah menjadi tim profesional sekaligus menghormati Trade Mark nama Persib itu sendiri. Go-Persib pun berubah nama menjadi Simamaung.com pada bulan Mei 2008. (Sumber: www.Simamaung.com)
4.1.3 Profil Indosport.com
Olahraga adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari dunia pemberitaan, bahkan olahraga menjadi sebuah kompetisi dunia untuk merebut prestasi yang membanggakan. Tahun 2012 Indosport berdiri menjadi media online di Indonesia yang menyuguhkan berita dari semua cabang olahraga baik lingkup nasional dan internasional. Indosport.com adalah media baru di jagat media Tanah Air, terutama di bidang pemberitaan olahraga. (Sumber: www.Indosport.com)
30
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Framing
4.2.1.1 Analisis Framing Berita 1 (Pikiran Rakyat.com)
Judul Berita : Aksi “Save Rohingya” Disanksi, Manajer Persib:
PSSI Tidak Punya Hati
Tanggal : 14 September 2018
Tabel 4.1 Analisis Framing Berita 1 (Pikiran Rakyat.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Untuk keempat kalinya Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi kepada Persib Bandung. Kali ini berupa denda sebesar Rp 50 juta terkait aksi Bobotoh yang menggelar koreografi “Save Rohingya”. Koreografi itu dilakukan dalam pertandingan kandang antara Persib Bandung melawan Semen Padang, di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu 9 September 2017 lalu. (Paragraf 1)
Dilansir situs resmi klub, dalam surat bernomor 92/L1/SK/KD- PSSI/IX/2017 Komdis menyebutkan bahwa pertandingan Persib menjamu Semen Padang pada tanggal 9 September 2017 lalu, aksi yang dilakukan Bobotoh adalah sebuah pelanggaran. (Paragraf 2) Diagnoses Causes ”Suporter Persib Bandung terbukti dengan sengaja merencanakan untuk melakukan konfigurasi
31
dengan tulisan “Save Rohingya” dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin, “bunyi surat tertanggal 13 September itu. (Paragraf 3) Make Moral Judgement Aksi koreo “Save Rohingya” yang dilakukan Bobotoh tersebut tidak ada unsur politisnya, tetapi hanya untuk menggugah sisi kemanusiaannya, dimana saat ini etnis Rohingya di Myanmar sedang mendapat musibah. (Paragraf 6)
“PSSI seperti tidak punya hati. Harusnya tidak disanksi karena koreografi yang dilakukan oleh Bobotoh itu berisikan pesan kemanusiaan bukan masalah politik. Tentunya saya kaget dan kecewa,” tutur Umuh, kepada wartawan di Jalan Riau, Kamis 14 September 2017. (Paragraf 7) Treatment Recommendation Umuh sangat mendukung dengan aksi Bobotoh itu (mengumpulkan koin). Kalau kurang saya siap menambahnya dengan bentuk koin juga. Kalau sudah terkumpul kami akan datang ramai-ramai ke Komdis PSSI untuk menyerahkan koin sesuai jumlah denda,” ujarnya. (Paragraf 10)
Define Problems. Pada beritanya Pikiran Rakyat menjelaskan identifikasi masalah yaitu PSSI yang sudah empat kali menjatuhkan sanksi untuk Persib Bandung sebelum saat ini terjadi ialah sanksi denda akibat koreografi “Save Rohingya” yang dilakukan oleh Bobotoh saat pertandingan
Persib Bandung melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, 9
32
September 2017. Pikiran Rakyat juga menambahkan pada identifikasi masalah dengan menjelaskan bahwa PSSI telah resmi memberikan sanksi yang melalui situs resmi PSSI.
Diagnoses Causes. Penyebab masalah yang Pikiran Rakyat identifikasi dalam beritanya yaitu suporter Persib Bandung atau Bobotoh terbukti dengan sengaja merencanakan untuk melakukan konfigurasi dengan tulisan “Save Rohingya” yang pada akhirnya oleh Komisi Disiplin (Komdis)
PSSI dianggap suatu pelanggaran hingga PSSI menjatuhkan sanksi melalui surat resmi yang dikeluarkan oleh PSSI. Alasan PSSI menjatuhkan sanksi untuk Persib Bandung adalah kalimat “Save Rohingya” merupakan unsur politik yang secara fakta dalam sepakbola sangat dilarang keras untuk membawa atau menyelipkan unsur-unsur politik ke dalam sebuah pertandingan sesuai dengan aturan yang FIFA berlakukan.
Make Moral Judgement. Dalam beritanya Pikiran Rakyat menulis penekanan moral dengan menulis reaksi kekesalan manajer Persib Bandung
Umuh Muchtar usai Persib Bandung resmi dijatuhi sanksi. Umuh menyesalkan kebijakan PSSI yang terkesan tidak punya hati dalam melihat peristiwa yang tengah terjadi di Rohinya, Myanmar. Umuh beralasan aksi tersebut adalah menyampaikan pesan kemanusiaan dan tidak ada unsur politik apapun secara langsung Manajer Persib Bandung sangat mendukung apa yang dilakukan oleh
Bobotoh dalam aksi kemanusiaan untuk mendukung masyarakat Rohingya di
Myanmar.
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Pikiran Rakyat menawakan solusi dengan menyampaikan bahwa manajer Persib Bandung
33
Umuh Muchtar sangat mendukung dengan respon Bobotoh yang akan membayar sanksi PSSI berupa koin. Bobotoh telah menyatakan siap bertanggung jawab dengan resiko akibat aksi yang mereka perlihatkan dan siap membayar sanksi berupa uang koin senilai 50 Juta Rupiah dari sumbangan semua kalangan.
4.2.1.2 Analisis Framing Berita 2 (Pikiran Rakyat.com)
Judul Berita : Kasus “Save Rohingya”, DPR Pertanyakan Sanksi
untuk Persib
Tanggal : 16 September 2017
Tabel 4.2 Analisis Framing Berita 2 (Pikiran Rakyat.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Keputusan PSSI yang mendenda Persib atas aksi koreografi Bobotoh dalam mendukung Rohingya dipertanyakan anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah. Ia justru memuji aksi solidaritas yang ditunjukan Bobotoh saat pertandingan itu. (Paragraf 1)
“Saya perlu mengingatkan PSSI, apa sih inti sebenarnya dari event olahraga? Untuk menjunjung tinggi sportivitas dan solidaritas bukan? Maka, aksi Bobotoh terkait pembuataan koreografi “Save Rohingya” adalah bukti bahwa Bobotoh punya solidaritas kemanusiaan. Solidaritas pada sebuah aksi kekerasan yang melanggar hak asasi manusia, “katanya dalam siaran
34
pers yang diterima PR, Sabtu 16 September 2017. (Paragraf 2) Diagnoses Causes Krisis Rohingya, kata anggota PKS ini, sudah menjadi isu internasional. Berbagai negara sudah menunjukan kecaman resmi, bahkan dunia PBB juga secara tegas melihat kasus Rohingya sebagai pembantaian etnis, yang lingkupnya adalah kejahatan atas kemanusiaan. Menurut dia, tidak selayaknya PSSI kemudian membelokkan solidaritas kemanusiaan yang dilakukan Bobotoh laksana aksi politik dan SARA. (Paragraf 4) Make Moral Judgement Sila kedua Pancasila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” telah menegaskan keberpihakan kita akan perlunya menegakkan keadilan kemanusiaan. Kalau PSSI menganggap aksi solidaritas kemanusiaan sebagai kesalahan, apa ini bukan berarti PSSI tengah mencerderai nilai-nilai Pancasila?” ujar Ledia. (Paragraf 5) Treatment Recommendation Ledia meminta PSSI mencabut keputusan denda tersebut. Dia menegaskan, keberpihakan, solidaritas pada kemanusiaan, pada penegakan bukan kesalahan. “Saya harap PSSI merevisi keputusannya mendenda Persib. Tidak usah malu, “tuturnya. (Paragraf 6)
Menurut dia, bila PSSI bersikeras dengan keputusannya justru akan membuat orang mempertanyakan keberpihakan PSSI terkait peristiwa di Myanmar itu. “Mau menunjukan keberpihakan pada apa dengan menganggap aksi koreografi „Save Rohingya‟ sebagai kesalahan? “katanya. (Paragraf 7)
35
Define Problems. Dalam beritanya Pikiran Rakyat mengidentifikasi masalah dengan menuliskan dukungan yang diberikan oleh Komisi X DPR RI,
Ledia Hanifa Amaliah terkait aksi koreografi “Save Rohingya” yang dilakukan Bobotoh Ledia juga memuji aksi yang ditunjukkan oleh Bobotoh untuk aksi solidaritas. Pikiran Rakyat juga menulis tanggapan dari Ledia
Hanifa Amaliah yang mempertanyakan makna dari event olahraga serta alasan mengapa PSSI begitu mudah dalam menjatuhkan sanksi pada Persib Bandung akibat koreografi “Save Rohingya”.
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Pikiran Rakyat menulis sumber permasalahan yang terjadi dengan menyampaikan penjelasan dari Ledia
Hanifah Amaliah terkait krisis kemanusiaan di Rohingya. Krisis Rohingya menjadi sorotan di mata dunia bahkan berbagai negara mengecam keras terhadap kekerasan yang terjadi di Rohingya, Myanmar. Dalam bagian ini secara tidak langsung Ledia ingin meluruskan kebijakan PSSI yang mengungkapkan bahwa aksi koreografi “Save Rohingya” yang dilakukan oleh
Bobotoh sama sekali tidak ada unsur SARA juga ditambahnya dengan PBB sangat mengecam keras atas tindakan kekerasan di Rohingya, Myanmar.
Make Moral Judgement. Dalam beritanya Pikiran Rakyat menyampaikan pesan moral dari tanggapan Ledia Hanifah Amaliah yang mengutip Pancasila sila kedua sebagai sindirian kepada PSSI untuk menggambarkan aksi koreografi yang dilakukan oleh Bobotoh. Ledia pun mengatakan PSSI telah mencederai nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila terutama sila kedua.
36
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Pikiran Rakyat menyampaikan solusi dengan menulis permintaan Ledia Hanifah Amaliah kepada PSSI untuk segera mencabut denda yang diberikan kepada Persib dan meminta PSSI untuk mengkaji ulang akibat kebijakannya. Ledia menambahkan jika PSSI tidak segera mencabut denda, PSSI seakan memberikan kesan bahwa ia membela kekerasan yang terjadi di Rohingya,
Myanmar.
4.2.1.3 Analisis Framing Berita 3 (Pikiran Rakyat.com)
Judul Berita : Quo Vadis Sanksi Komdis
Tanggal : 17 September 2018
Tabel 4.3 Analisis Framing Berita 3 (Pikiran Rakyat.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Mentari bergulir menuju senja saat saya membaca berita itu dari media sosial. Sungguh menyesakkan dan menorah dera. Karena masih tak percaya, saya langsung cek ke sumber terpercaya. Dan benarlah adanya, bahwa Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi berupa denda Rp 50 juta terkait aksi koreografi “Save Rohingya” yang dilakukan Bobotoh dalam laga Persib vs Semen Padang pekan lalu. (Paragraf 1) Diagnoses Causes Ada sensasi yang saling bertolak belakang pada saat bersamaan. Di satu sisi saya memang sudah memprediksi sanksi pasti akan dijatuhkan oleh Komdis namun jenis dan nominalnya sungguh tidak saya duga sebelumnya.
37
Terlebih, beberapa hari sebelum Komdis bersidang, salah seorang anggota Komdis yaitu Dwi Irianto sempat mengatakan bahwa Komdis akan menjatuhkan sanksi yang ringan terkait pelanggaran koreografi ini. (Paragfraf 2) Make Moral Judgement Tentu bukan saatnya lagi kita bicara dalam konteks benar-salah atau baik- buruk karena masing-masing pihak akan memiliki argumentasi bagus yang memang sama-sama bisa dibenarkan menurut persepsi masing- masing. Adalah benar bahwa koreografi “Save Rohingya” ini sangat mulia, terkait solidaritas terhadap kemanusiaan, tak menebar kebencian dan permusuhan. Namun benar pula bahwa aturan harus ditegakkan serta unsur yang tampak telah memenuhi delik pelanggaran menurut apa yang tercantum dalam regulasi. (Paragraf 3) Treatment Recommendation Kekeliruan sebagian khalayak yang mengartikan politik sebatas politik praktis terkait pemilihan dan dukung mendukung dalam konteks kekuasaan, sebenarnya turut membuat perdebatan menjadi tak fokus. Karena politik yang dimaksud dalam sepakbola memang lebih luas dari itu; mencakup gestur, tujuan, dukungan, sikap dan arah, serta gelagat persuasif ataupun provokatif. (Paragraf 10)
Jika kita sepakat tentang hal itu, sesungguhnya kali ini PSSI pun sedang melakukan blunder politik yang cukup fatal. Karena saat beberapa masalah belum jelas dengan pemerintah (terkait pelanggaran hukum nasional seperti legalitas klub, keimigrasian pemain asing) kini
38
mereka justru berkonfrontasi dengan civil society. Padahal selama ini, segmen inilah yang membela PSSI saat pemerintah dinilai berlebihan melakukan intervensi terhadap penyelenggaraan sepakbola. (Paragaf 11)
Disadari atau tidak, cepat atau lambat, hal ini akan membuat situasi menjadi kurang menguntungkan pada masa yang akan datang. Terutama, saat PSSI mengalami guncangan ataupun konflik dengan negara. (Paragraf 12)
Dalam berita kali ini Pikiran Rakyat memuat tulisan salah seorang sekaligus sebagai Peneliti Hukum Tata Negara Kementerian Hukum dan
HAM yaitu Eko Noer Kristiyanto, kolomnis Pikiran Rakyat.
Define Problems. Dalam tulisan Pikiran Rakyat yang ditulis Eko ia menulis identifikasi masalah dengan mengungkapkan ketidak percayaan ia dengan adanya pemberitaan bahwa akhirnya Persib dijatuhi denda oleh PSSI akibat aksi koreografi “Save Rohingya” yang dilakukan oleh bobotoh saat melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Ia menganggap bahwa aksi tersebut tidak akan menimbulkan permasalahan namun anggapannya ternyata salah malah akibat dari aksi tersebut berbuntut panjang.
Diagnoses Causes. Dalam tulisan Eko melalui Pikiran Rakyat ia menulis penyebab permasalahan bahwa sebelumnya ia sudah memprediksi akan jatuhnya sanksi yang diberikan terkait koreografi Bobotoh „Save
Rohingya‟, dan benar apa yang diprediksikan bahwa salah satu anggota
39
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI bernama Dwi Irianto mengatakan Bobotoh akan dikenai sanksi perihal pelanggaran yang dilakukan.
Make Moral Judgement. Dalam tulisan Eko yang dimuat oleh
Pikiran Rakyat ia menulis pesan moral dengan mengatakan bahwa aksi koreografi yang dilakukan oleh Bobotoh nyatanya adalah sangat mulia memberikan pesan kemanusiaan dan tidak menebar kebencian, disatu sisi Eko mengingatkan bahwa aturan tetaplah aturan yang sifatnya harus ditegakkan sesuai regulasi yang sudah berlaku.
Treatment Recommendation. Dalam tulisan Eko yang dimuat
Pikiran Rakyat ia tidak langsung menawarkan solusi akan tetapi ia mencoba menggambarkan secara luas makna politik dari pandangan sepakbola, tidak hanya itu Eko mengingatkan PSSI alhasil akibat dari kebijakan PSSI yang dinilai akan membuat PSSI rugi sendiri. PSSI memang sedang menghadapi permasalahan yang rumit akibat aturan yang mereka buat sendiri dan harusnya dengan fenomena “Save Rohingya” Eko secara tidak langsung menyindir
PSSI yang semestinya harus bersikap mencari dukungan bukan sebaliknya yang akan membuat PSSI semakin terpojok. Eko pun menambahkan kelak
PSSI akan berada di posisi tersulit jika nantinya bermasalah dengan suatu negara.
4.2.1.4 Analisis Framing Berita 4 (Pikiran Rakyat.com)
Judul Berita : Ini Penjelasan PSSI Terkait Sanksi Persib Atas Aksi
„Save Rohingya‟
Tanggal : 18 September 2018
40
Tabel 4.4 Analisis Framing Berita 4 (Pikiran Rakyat.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems PSSI menjelaskan bahwa sanksi terhadap Persib Bandung dilakukan berdasarkan ketentuan dalam Pasal 67.3 dari Kode Disiplin PSSI yang diterapkan sesuai dengan Kode Disipliner FIFA. Seperti diketahui, Persib dijatuhi sanksi setelah aksi solidaritas yang dilakukan bobotoh dengan melakukan choreo Save Rohingya pada Pertandingan Persib Bandung vs Semen Padang FC, di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Sabtu 9 September 2017. (Paragraf 1) Diagnoses Causes Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria menjelaskan, dalam ketentuan yang berlaku secara global tersebut, FIFA menentukan bahwa pemaparan simbol politik dalam bentuk apapun dianggap sebagai tindakan yang tidak sesuai (improper conduct), yang dapat dikenakan sanksi. “Ketentuan ini tentu mengundang pertanyaan yang lebih mendalam: sejauh apa suatu simbol dapat dianggap terkait dengan politik?” ujar Tisha dalam siaran pers yang diterima PR. (Paragraf 2)
Lebih lanjut, dia mencotohkan sejumlah sanksi yang dijatuhkan FIFA terhadap beberapa federasi anggotanya di Inggris Raya termasuk FA negara Inggris, Skotlandia dan Wales. Di penghujung 2016, FIFA memberikan sanksi berupa denda
41
terhadap tindakan dari federasi- federasi tersebut dalam mengizinkan tim-tim nasional mereka menggunakan atribut bunga poppies pada seragam yang dikenakan pemain pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018. (Paragraf 5)
Selain FIFA, dia menjelaskan, dalam tingkat regional konfederasi- konfoderasi FIFA juga konsisten dalam menerapkan aturan ini. UEFA – konfederasi sepakbola di benua Eropa, beberapa tahun lalu menjatuhkan sanksi denda kepada beberapa klub anggotanya, termasuk klub kelas dunia seperti Glasgow Celtic FC, karena terdapat beberapa supporter yang ditemukan membawa bendera Palestina saat pertandingan resmi yang diawasi oleh FIFA. (Paragraf 8) Make Moral Judgement Tidak ada pesan moral yang disampaikan di dalam berita. Treatment Recommendation “Pada prinsipnya, PSSI sangat menentang tragedi kemanusiaan dalam bentuk apapaun, di daerah apapun, terlebih apabila suatu tragedi menyebabkan hilangnya banyak nyawa. PSSI akan terus menjadikan perdamaian sebagai tujuan utama dari penyelenggaraan sepakbola, seperti yang tertuang dalam statuta PSSI dan FIFA,” ujarnya. (Paragraf 14)
Dalam statuta PSSI, segenap anggota PSSI sepakat bahwa salah satu tujuan PSSI adalah mematuhi segenap peraturan FIFA dan AFC. Untuk mencapai tujuan ini, maka disepakati pula bahwa PSSI akan
42
bersikap netral dalam politik dan agama. (Paragraf 15)
Define Problems. Dalam beritanya Pikiran Rakyat mengidentifikasi masalah dengan menulis sanksi yang dijatuhkan untuk Persib
Bandung berdasarkan ketentuan dalam pasal 67 ayat 3 yang disesuaikan dengan peraturan dari FIFA, badan sepakbola dunia yang menaungi semua badan persepakbolaan di setiap negara. Pelanggaran yang dianggap oleh PSSI pada Persib Bandung adalah aksi solidaritas koreografi “Save Rohingya”.
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Pikiran Rakyat menulis penyebab masalah yang dituturkan oleh Ratu Tisha selaku Sekretaris Jenderal
PSSI. Ia beranggapan kebijakan yang diambil oleh PSSI sudah sesuai dengan aturan FIFA yang menyatakan bahwa simbol atau pesan dalam bentuk apapun yang dianggap tindakan yang tidak sesuai akan dinyatakan suatu pelanggaran.
Ia menambahkan dalam penjelasannya dengan mencotohkan kasus-kasus yang sudah terjadi seperti di Inggris Raya dan klub dunia yaitu Glasgow Celtic.
Make Moral Judgement. Tidak ada pesan moral yang ditulis di dalam pemberitaan.
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Pikiran Rakyat menuliskan tidak ada penawaran solusi namun Pikiran Rakyat menyampaikan statuta PSSI yang terus menjadikan perdamaian dalam penyelenggaran sepakbola serta bersikap netral dan agama.
43
4.2.1.5 Analisis Framing Berita 5 (Pikiran Rakyat.com)
Judul Berita : Persib Akan Lakukan Banding
Tanggal : 18 September 2017
Tabel 4.5 Analisis Framing Berita 5 (Pikiran Rakyat.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Manajemen Persib akan melakukan banding atas aksi denda Rp 50 juta yang dikeluarkan oleh Komisi Disiplin PSSI, terkait aksi “Save Rohingya”. Aksi tersebut sebelumnya dilakukan oleh Bobotoh saat pertandingan Persib melawan Semen Padang, di Stadion Si Jalak Harupat, 9 September 2017 lalu. (Paragraf 1) Diagnoses Causes “Saya sudah sampaikan kepada Pak Kuswara S. Taryono (bidang hukum PT PBB) untuk menyampaikan banding ke PSSI karena bagaimanapun juga ini dari aspek kemanusiaan. Walaupun dalam surat yang kami terima tidak bisa banding. Tapi kami tetap akan banding, kalau ditolak atau dikembalikan lagi, terserah,” katanya. (Paragraf 3) Make Moral Judgement Zainuri menyayangkan langkah yang dilakukan oleh komdis PSSI yang langsung memberikan sanksi denda. Seharusnya, menurut dia, komdis PSSI tidak langsung memberikan sanksi tersebut tapi alangkah baiknya berupa terguran dulu atau sanksi Bobotoh tanpa atribut karena koreo yang dilakukan para Bobotoh saat itu murni aksi kemanusiaan dan tidak bermuatan politis. (Paragraf 4)
44
“Ini kok tiba-tiba langsung dikenai sanksi denda. Apa yang dilakukan Bobotoh dengan koreo Save Rohingya itu murni kemanusiaan. Namun, demikian komdis PSSI melihat dari segi yang berbeda, sehingga memutuskan memberikan hukuman berupa denda 50 juta,” ujarnya. (Paragraf 5)
Dia sangat menyesalkan dengan aksi 50 juta tersebut karena pada dasarnya tidak jelas. Masalah nilai denda tidak masalah, tapi kata Zaenuri harus jelas dulu karena itu murni aksi kemanusiaan. (Paragraf 6) Treatment Recommendation “Kalau awal-awalnya ditegur secara lisan, itu lebih bagus tapi sekarang sudah bergulir di masyarakat luas. Apalagi Bobotoh sudah mengumpulkan dana dengan bentuk koin untuk membayar sanksi yang dijatuhkan Komdis,” ungkapnya. (Paragraf 7)
Zainuri sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh para Bobotoh yang melakukan aksi urunan dengan mengumpulkan pecahan koin. “Itu adalah bentuk ketidak puasan sehingga ada reaksi. Saya sangat mendukung dengan kondisi saat ini karena Bobotoh sudah benar,” tuturnya. (Paragraf 8)
Define Problems. Dalam beritanya Pikiran Rakyat mengidentifikasi masalah dengan menulis Manajemen Persib tidak bisa menerima atas kebijakan PSSI yang memberikan sanksi akibat koreo “Save
Rohingya” dan akan melakukan banding.
45
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Pikiran Rakyat menulis sumber permasalahan terletak pada bagaimana PSSI tidak bisa melihat aksi koreo ini dari aspek kemanusiaan. Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat
Zainuri Hasan mengatakan akan terus melakukan banding walaupun akan ditolak atau dikembalikan.
Make Moral Judgement. Dalam beritanya Pikiran Rakyat menulis penekanan moral yang disampaikan langsung Zainuri, ia mengatakan sanksi
PSSI dinilai tidak jelas dan terkesan terburu-buru tanpa melihat maksud serta tujuan dari aksi koreo “Save Rohinya” yang dilakukan oleh Bobotoh. Dalam kasus ini Zainuri tetap mempertahankan argumennya bahwa aksi ini adalah murni aksi kemanusiaan dan bukan sama sekali bahkan tidak ada unsur politik apapun didalamnya.
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Pikiran Rakyat menulis penekanan masalah yang disampaikan oleh Zainuri dengan langsung mengkritik kebijakan PSSI bahwa andaikata PSSI diawal-awal menegur secara lisan itu jauh lebih baik. Kebijakan yang diambil PSSI sudah merambat ke masyarakat luas bahkan Bobotoh pun berinisiatif mengumpulkan koin untuk membayar denda yang diberikan.
4.2.1.6 Analisis Framing Berita 6 (Pikiran Rakyat.com)
Judul Berita : Sanksi PSSI untuk Persib, Menpora: Kalau Bisa
Dicabut
Tanggal : 19 September 2017
46
Tabel 4.6 Analisis Framing Berita 6 (Pikiran Rakyat.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta sanksi PSSI mempertimbangkan kembali sanksi dijatuhkan kepada Persib karena aksi koreografi bertuliskan “Save Rohingya”. (Paragraf 1)
“Sanksi soal koreografi „Save Rohingya‟ dari para Bobotoh itu, saya rasa perlu dipertimbangkan kembali. Bila perlu untuk dicabut sanksinya,” kata Imam di Kompleks Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Selasa 19 September 2017. (Paragraf 2) Diagnoses Causes Menurut Imam Nahrawi, perlunya sanksi tersebut untuk ditinjau ulang bahkan dicabut karena dia melihat apa yang dilakukan Bobotoh bukan merupakan kejahatan. (Paragraf 3) Make Moral Judgement “Masak soal solidaritas kebangsaan untuk kemanusiaan tidak boleh? Presiden saja bantu Rohingya. Kalau mereka melakukan tindakan rasis, bolehlah demikian, tapi ini kan tidak,” ujar dia seperti dilaporkan Antara. (Paragraf 4) Treatment Recommendation Selepas sanksi dijatuhkan, para Bobotoh melakukan penggalangan dana dalam gerakan bertajuk “Koin untuk PSSI” yang rencananya dilakukan selama kurang lebih 13 hari terhitung mulai Kamis 14 September 2017. (Paragraf 7)
Penggalangan dana tersebut dipusatkan di Stadion Sidolig Bandung, transfer dana melalui Rumah Zakat, dan situs web
47
sharehappiness.org. (Paragraf 8)
DefineProblems. Dalam beritanya Pikiran Rakyat mengidentifikasikan masalah dengan menulis Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dengan tegas untuk meminta kepada PSSI untuk mencabut sanksi yang dijatuhkan pada Persib Bandung.
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Pikiran Rakyat menyampaikan permasalahan dengan menulis aksi Bobotoh bukan merupakan kejahatan sehingga kebijakan PSSI harus ditinjau kembali bahkan bila perlu dicabut kutipan dari Imam Nahrawi. Ia secara langsung Imam Nahrawi meminta kepada PSSI untuk mengkaji kembali aksi tersebut dan jangan langsung menyimpulkan sehingga mengeluarkan kebijakan tanpa dikaji kembali sehingga terkesan kebijakan tersebut terburu-buru.
Make Moral Judgement. Dalam beritanya Pikiran Rakyat menulis pesan moral dengan menyampaikan komentar dari Imam Nahrawi yang berbunyi bahwa Presiden saja membantu masyarakat Rohingya tapi mengapa aksi solidaritas kebangsaan untuk kemanusiaan saja dinilai sebuah pelanggaran. Imam Nahrawi dalam hal ini ingin mengajak masyrakat luas untuk bersama-sama membantu meringankan beban yang dihadapi masyarakat
Rohingya dengan melihat aksi koreo Bobotoh untuk masyarakat Rohingya di
Myanmar.
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Pikiran Rakyat menulis penyelesaian masalah dengan menyampaikan gerakan Bobotoh yang langsung melakukan aksi penggalangan dana berupa pengumpulan koin, aksi
48 tersebut dilakukan Bobotoh untuk bertanggung jawab atas sanksi yang dijatuhkan dan tidak ingin merugikan timnya sendiri. Langkah yang diambil
Bobotoh dengan penggalangan koin ini merupakan bentuk perlawanan yang elegan seperti yang dikatakan oleh Eko selaku Peneliti Hukum Tata Negara
Kementerian Hukum dan HAM juga Kolomnis Pikiran Rakyat.
4.2.1.7 Analisis Framing Berita 7 (Simamaung.com)
Judul Berita : Persib Dibayangi Sanksi Atas Koreo “Save
Rohingya”
Tanggal : 12 September 2018
Tabel 4.7 Analisis Framing Berita 7 (Simamaung.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Suporter Persib, Bobotoh, sedang dibayang-bayangi sanksi dari PSSI atas aksi kreatif solidaritas kepada etnis Rohingya yang mengalami tindak keji kemanusiaan di Myanmar. Aksi itu ditunjukkan saat pertandingan Persib vs Semen Padang (9/9/2017) melalui atraksi koreo Tribun Timur bertuliskan “Save Rohingya”. (Paragraf 1) Diagnoses Causes CEO PT Liga Indonesia Baru, Risha Adiwijaya, memaparkan bila aksi Bobotoh tersebut akan segera masuk ranah Komisi Disiplin (Komdis) untuk dilakukannya sidang. Ia menjelaskan dalam sepakbola tidak diperbolehkan mengibarkan bendera, atau tulisan berbau SARA dan politik. (Paragraf 7)
49
Make Moral Judgement Tidak ada pesan moral di dalam berita Treatment Recommendation “Tinggal tunggu saja. Kita sebagai penonton atau stakeholder itu tidak boleh mengibarkan bendera, ucapan kata-kata, tulisan berbau SARA dan politik. Saya rasa kejadian kemarin akan masuk ranah Komdis, itu jelas,” papar Risha seperti dikutip CNN Indonesia. (Paragraf 8)
Define Problems. Dalam beritanya Simamaung mengidentifikasikan masalah pada supporter Persib, Bobotoh, yang terancam akan dijatuhi sanksi oleh PSSI akibat aksi koreo mereka yang bertuliskan “Save Rohingya”.
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Simamaung menulis sumber permasalahan pada aksi koreo Bobotoh yang memancing reaksi keras dari
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Dijelaskan oleh CEO PT Liga Indonesia
Baru, Risha Adiwijaya menuturkan dalam sepakbola tidak diperbolehkan mengibarkan bendera, atau tulisan berbau SARA dan politik.
Make Moral Judgement. Tidak ada pesan moral yang disampaikan di dalam pemberitaan.
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Simamaung menulis penekanan masalah yang dikutip dari penjelasan CEO PT Liga Indonesia
Baru, Risha Adiwijaya yang menuturkan aksi koreo yang dilakukan oleh
Bobotoh akan segera masuk ranah sidang dan sejatinya dalam sepakbola tidak diperbolehkan bahkan dilarang keras untuk mengibarkan bendera atau tulisan berbau SARA dan politik. Secara tidak langsung Risha memberi sinyal kuat
50 jika Bobotoh kemungkinan besar akan dikenakan sanksi akibat aksi yang mereka lakukan.
4.2.1.8 Analisis Framing Berita 8 (Simamaung.com)
Judul Berita : Lagi, Persib Dikenai Sanksi Denda
Tanggal : 14 September 2017
Tabel 4.8 Analisis Framing Berita 8 (Simamaung.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Persib Bandung kembali mendapatkan sanksi denda dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Sanksi dijatuhkan akibat aksi pendukungnya yang membentangkan koreo bertuliskan “Save Rohingya” pada pertandingan Sabtu (9/9/2017), di Si Jalak Harupat, dalam laga lanjutan Liga 1 melawan Semen Padang. (Paragraf 1) Diagnoses Causes Diterangkan di dalamnya bahwa Bobotoh terbukti dengan sengaja merencanakan untuk melakukan konfigurasi dengan tulisan “Save Rohingya” dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin. (Paragraf 3) Make Moral Judgement Tidak ada pesan moral yang disampaikan di dalam pemberitaan Treatment Recommendation Jika dilakukan yang bersangkutan akan dihukum oleh penyelenggara kompetisi atau FIFA. Hukuman yang diterima oleh Persib bukan pertama kali dijatuhkan oleh Komdis. Sebelumnya, Sriwijaya FC dan Persija Jakarta menerima hal serupa
51
akibat suporternya yang membentangkan bendera Palestina. (Paragraf 5)
Define Problems. Dalam beritanya Simamaung mengidentifikasikan masalah bahwa Persib kembali menelan pahit yaitu dijatuhi sanksi oleh
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akibat koreografi “Save Rohingya” yang dilakukan oleh Bobotoh saat pertandingan melawan Semen Padang dalam lanjutan Liga 1.
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Simamaung menulis sumber masalah ada pada tulisan dalam koreografi yang dilakukan oleh Bobotoh yaitu bertuliskan “Save Rohingya”. Sehingga memicu reaksi Komisi Disiplin
(Komdis) PSSI yang menganggap ada kejanggalan dalam pertandingan tersebut. Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menyimpulkan dalam keputusannya bahwa Bobotoh terbukti bersalah karena aksi yang mereka tunjukkan sengaja dirancang untuk melakukan aksi konfigurasi dalam sebuah pertandingan.
Make Moral Judgement. Tidak ada pesan moral yang ditulis di dalam pemberitaan.
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Simamaung menekankan permasalahan bahwa sanksi yang diterima oleh Persib Bandung bukan hal yang berbeda, sebelumnya Komisi Disiplin (Komdis) PSSI pernah menjatuhi sanksi untuk Sriwijaya FC dan Persija Jakarta dengan membentangkan bendera Palestina saat pertandingan berlangsung.
52
4.2.1.9 Analisis Framing Berita 9 (Simamaung.com)
Judul Berita : Aksi Solidaritas Berbuntut Sanksi, Umuh Muchtar
Geram
Tanggal : 14 September 2017
Tabel 4.9 Analisis Framing Berita 9 (Simamaung.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Buntut dari koreografi “Save Rohingya” yang dihamparkan kala menjamu Semen Padang pada akhir pekan lalu, Persib dihukum oleh Komdis PSSI. Denda sebesar Rp. 50 juta diberikan karena aksi yang ditunjukan oleh Bobotoh yang dianggap Komdis merupakan sebuah pelanggaran karena apa yang tersaji bermuatan pesan di luar sepakbola. (Paragraf 1) Diagnoses Causes Pada surat Komdis dengan nomor 92/L1/SK/KD-PSSI/IX/2017 itu tertuang tulisan bahwa Persib tak bisa melakukan banding dan pembayaran denda wajib dibayar paling telat dilakukan dalam 2 pekan ke depan. Manajer Persib, Umuh Muchtar pun geram dengan keputusan Komdis lantaran aksi konfigurasi tersebut bermuatan kemanusiaan. (Paragraf 2) Make Moral Judgement “Bobotoh kan hanya mengingatkan dan menunjukan rasa simpatinya untuk Rohingya serta Muslim disana. Masa orang bergelimpangan dan mau mengingatkan supaya berhenti kenapa tidak boleh?” terang Umuh kepada awak media di Rumah Makan Sederhana, Kamis (14/9). (Paragraf 3) Treatment Recommendation Umuh murka sebab Persib disanksi
53
dengan alasan yang menurutnya tidak pantas. Karena Bobotoh menyerukan aksi solidaritas mereka pada etnis Rohingya yang dibantai di Rakhine, Myanmar. Umuh pun menuding Komdis memang tidak peduli dengan krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Myanmar tersebut. (Paragraf 4)
Define Problems. Dalam beritanya Simamaung mengidentifikasikan masalah buntut dari koreografi “Save Rohingya” membuat Persib dihukum denda sebesar 50 juta oleh Komdis PSSI. Aksi Bobotoh tersebut menurut
Komdis PSSI merupakan sebuah pelanggaran yang bermuatan pesan di luar sepakbola.
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Simamaung menulis permasalahan bahwa Persib tidak bisa melakukan banding dan dituntut untuk segera melunasi pembayaran denda dengan tempo 2 minggu setelah pertandingan. Hal inilah yang membuat Manajer Persib, Umuh Muchtar geram dengan keputusan Komdis PSSI, Umuh menilai aksi yang dilakukan Bobotoh bermuatan kemanusiaan dengan tujuan menujukan rasa simpati juga peduli dengan etnis Rohingya di Myanmar.
Make Moral Judgement. Dalam berita Simamaung ditulis bahwa aksi yang dilakukan oleh Bobotoh bermaksud hanya mengingatkan dan menunjukan simpatinya. Umuh Muchtar dalam hal ini menyinggung Komdis
PSSI yang seolah melarang untuk melakukan aksi kemanusiaan dalam pertandingan sepakbola.
54
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Simamaung menulis penekanan masalah yang diungkapkan oleh Manajer Persib, Umuh
Muchtar yang murka akibat Persib dikenakan sanksi oleh Komdis PSSI. Umuh
Muchtar beranggapan bahwa sanksi tersebut seharusnya tidak diberikan sebab
Bobotoh menyerukan aksi kepedulian sesame manusia, Umuh menuding
Komdis memang benar-benar tidak mempunyai rasa peduli dengan keadaan yang sedang terjadi di Rohingya.
4.2.1.10 Analisis Framing Berita 10 (Simamaung.com)
Judul Berita : Bobotoh Mulai Hitung Koin untuk PSSI
Tanggal : 16 September 2017
Tabel 4.10 Analisis Framing Berita 10 (Simamaung.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Memasuki hari ketiga penggalangan dana „Koin untuk PSSI‟, pada Sabtu (21/9/2017), Bobotoh mulai melakukan penghitungan jumlah uang di Viking Original Merchandise di kawasan Stadion Persib Sidolig Jalan Ahmad Yani Bandung. Koin dihitung melalui mesin hitung khusus setelah melewati pemisahan jenis sebelumnya. (Paragraf 1) Diagnoses Causes Koin terkumpul dalam dua setengah drum dari tiga drum yang disediakan panitia. Drum tersebut berukuran tinggi kurang lebih 50 cm, berdiameter 30 cm. penggalangan koin akan terus berlangsung dalam kurun waktu 14 hari sejak sanksi dijatuhkan pada Kamis (19/9/2017) dan terkumpul Rp 50 juta,
55
sesuai denda yang dijatuhkan. (Paragraf 2) Make Moral Judgement Yana menghaturkan terima kasih atas antusiasme Bobotoh yang begitu besar dalam misi kemanusiaan suporter Persib. Ia tidak mengira bahwa sejauh ini Bobotoh masih berhati membantu sesama yang sedang kesulitan di negeri sana. (Paragraf 5)
“Antusiasme Bobotoh luar biasa, terima kasih untuk Bobotoh telah memberi sedikit hartanya. Saya salut Bobotoh, relawan yang ikut andil menyisakan uangnya,” ucapnya. (Paragraf 6) Treatment Recommendation Rencananya, Senin (23/9/2017) Yana akan berkoordinasi dengan PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) untuk mengantarkan langsung „Koin untuk PSSI‟. Ia bakal menanyakan bagaimana mekanismenya supaya bisa langsung mengantarkan. “Soal prosedur hari Senin nanti mau koordinasi sama PT (PBB) seperti apa mekanismenya, kalau sudah oke, kita anterin langsung,‟‟ katanya. (Paragraf 7)
Define Problems. Dalam beritanya Simamaung menulis identifikasi bahwa Bobotoh melakukan gerakan „Koin untuk PSSI‟ dimana aksi tersebut merupakan jawaban dari sanksi yang diberikan oleh PSSI yaitu denda sebesar Rp 50 juta selain „Koin untuk PSSI‟ Bobotoh secara tidak langsung melakukan suatu perlawanan terhadap keputusan PSSI yang dinilai kurang mempunyai rasa kemanusiaan.
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Simamaung menulis penyebab permasalahan yaitu akibat hukuman denda yang diberikan oleh Komisi
Disiplin (Komdis) PSSI karena aksi koreografi bertuliskan “Save Rohingya”.
56
Bobotoh dalam hal ini ikut melakukan penggalangan dana untuk untuk nantinya akan dikirim ke PSSI.
Make Moral Judgement. Dalam beritanya Simamaung menulis peran sosial dari pernyataan Dirijen Viking, Yana Umar yang mengatakan tidak mengira visi kemanusiaan sebanding dengan antusiasme Bobotoh sangat luar biasa antusiasnya mempunyai rasa kemanusiaan antar sesama.
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Simamaung menulis penekanan masalah dimana aksi „Koin untuk PSSI‟ nantinya akan dikirim langsung ke kantor PSSI. Diwakili oleh Yana, ia akan berkoordinasi dengan PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) untuk bagaimana mekanismenya agar koin yang sudah terkumpul bisa langsung dibawa ke kantor PSSI di Senayan, Jakarta.
4.2.1.11 Analisis Framing Berita 11 (Simamaung.com)
Judul Berita : Dilarang Banding, Manajemen Persib Lancarkan
Terobosan Hukum
Tanggal : 21 September 2017
Tabel 4.11 Analisis Framing Berita 11 (Simamaung.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Pihak manajemen Persib bersikeras menilai hukuman denda sebagai pelanggaran yang dilakukan pada konfigurasi “Save Rohingya” tak layak diberikan. Karena apa yang ditunjukan Bobotoh ialah murni sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap sesama
57
manusia. Aksi ini ditunjukan atas keprihatinannya terhadap pembantaian kepada etnis Rohingya. (Paragraf 1) Diagnoses Causes Pria yang juga merupakan pengacara itu pun mengatakan manajemen Persib akan mengajukan upaya hukum terkait hukuman ini. Dirinya sedang mengkaji pertimbangan-pertimbangan hukum terhadap sidang keputusan Komdis tersebut. Kuswara pun menyebutnya sebagai aksi terobosan hukum. (Paragraf 4)
“Oleh karena itu, keberatan kepada putusan Komdis ini akan kami tuangkan dalam surat yang khusus akan diajukan ke komunitas dan instansi yang kompeten. Dalam hal ini, kami akan ajukan semacam dalam istilah hukumnya terobosan hukum,” jelasnya. (Paragraf 5) Make Moral Judgement “Kami bisa paham dan kami menghargai adanya keputusan ini tapi kami berpendapat bahwa seyogyanya hati-hati sebelum memutuskan karena ini menjadi isu yang sangat sensitif, apalagi kita tahu bahwa kepedulian masyarakat, khususnya Muslim kepada Rohingya sedemikian besar karena menyangkut dari sisi keagamaan, “ jelas Kuswara dalam wawancara di Graha Persib, (21/9) kemarin. (Paragraf 3) Treatment Recommendation Kuswara S. Taryono selaku Komisaris PT. PBB meminta kepada PSSI yang dalam hal ini Komisi Disiplin untuk hati- hati saat membuat keputusan, sebab sidang kasus yang dihadapi kali ini menyangkut hal yang sensitif. Sebab selain krisis kemanusiaan, pembantaian juga ditujukan pada masyarakat Muslim. (Paragraf 2)
58
Define Problems. Dalam beritanya Simamaung menulis identifikasi masalah bahwa manajemen Persib tetap pada sikap menilai hukuman denda yang diberikan Komdis PSSI tak layak untuk diberikan. Manajemen menyimpulkan aksi Bobotoh murni sebagai aksi kemanusiaan terhadap sesama manusia. Akibat dari kebijakan Komdis PSSI yang menjatuhi Persib sanksi denda mengakibatkan permasalahan ini berbuntut panjang hingga ke komite banding.
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Simamaung menulis penyebab permasalahan bahwa manajemen Persib sangat keberatan dengan putusan
Komdis yang diberikan kepada mereka. Sehingga manajemen Persib diwakili oleh Kuswara mengatakan akan melakukan langkah hukum yaitu terobosan hukum. Sebelumnya, manajemen Persib akan mengkaji ulang bersama komunitas dan instasi yang berkompeten untuk membahas permasalahan yang tengah terjadi.
Make Moral Judgement. Dalam beritanya Simamaung menulis pesan moral yang ditujukan untuk Komisi Disiplin PSSI melalui kometar dari
Komisaris PT. PBB, Kuswara yang mengatakan Komdis PSSI seyogyanya hati-hati sebelum mengeluarkan sebuah keputusan sebab permasalahan ini menjadi isu yang sangat sensitif karena menyinggung umat Muslim se Tanah
Air yang sedang gencar menyerukan aski solidaritas sesama Muslim untuk masyarakat Rohingya yang memang mayoritas pemeluk agama Islam.
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Simamaung menulis penekanan masalah bahwa manajemen Persib mengingatkan kepada
PSSI untuk lebih berhati-hati dalam mengambil sikap terkait keputusan yang
59 saat ini terjadi, manajemen Persib pun menambahkan untuk masalah ini sangat sensitif sebab menyinggung perasaan umat Islam yang dilanda krisis kemanusiaan.
4.2.1.12 Analisis Framing Berita 12 (Simamaung.com)
Judul Berita : PT PBB Akan Kirim Balik Koin Bobotoh untuk Bantu
Donasi Rohingya
Tanggal : 27 September 2017
Tabel 4.12 Analisis Framing Berita 12 (Simamaung.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Rombongan Viking Persib Club (VPC) telah mengirim uang koin senilai 50 juta sebagai sumbangan untuk membayar denda Komisi Disiplin PSSI kepada pihak Persib Bandung. Uang yang dimasukan dalam tong berwarna merah muda itu pun sudah diterima Zainuri Hasyim dan Kuswara S. Taryono dari pihak PT. Persib Bandung Bermartabat. Komisaris Utama PT. PBB, Zainuri Hasyim pun segera menemui Yana Umar dan kawan-kawan. (Paragraf 1) Diagnoses Causes Namun uang koin tersebut tak akan dikirim Persib ke PSSI karena menurut Zainuri Hasyim, PT. PBB selaku manajemen sudah membayar kewajiban mereka untuk membayar denda. Sesuai surat dari Komdis, hukuman karena koreografi „Save Rohingya‟ itu memang jadi kewajiban Panpel untuk membayar denda. Uang koin yang diterima manajemen nanti akan kembali
60
diserahkan kepada VPC (Viking Persib Club) dan digabung dengan sisa donasi untuk segera dikirim kepada etnis Rohingya yang benar- benar membutuhkan. (Paragraf 3) Make Moral Judgement Tidak ada pesan moral yang ditulis
Treatment Recommendation “Ini hanya masalah teknis aja, yang penting denda kita bayar aja dan ini ada penyerahan yang begitu banyak kan tidak praktis kalau dibawa ke Jakarta, jadi akan disumbangkan buat kemanusiaan dari Persib ke Rohingya,” tukasnya. (Paragraf 7)
Define Problems. Dalam beritanya Simamaung menulis identifikasi masalah pada penyerahan koin senilai 50 juta kepada pihak PT.
Persib Bandung Bermartabat (PBB) sebagai sumbangan atas sanksi denda yang diberikan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Simamaung menulis penyebab masalah pengembalian hasil koin dari Bobotoh oleh pihak PT. Persib Bandung
Bermartabat adalah tertuju pada surat dari Komdis yang menyatakan bahwa hukuman denda akibat koreografi “Save Rohingya” harus dibayar oleh panitia penyelenggara dalam hal ini manajemen Persib lah yang diwajibkan membayar. Jika mengacu pada status profesional klub memang tidak diperbolehkan klub menerima dana dari manapun baik dari suporternya sendiri.
Make Moral Judgement. Dalam beritanya Simamaung tidak menulis pesan moral dalam pemberitaannya.
61
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Simamaung menulis penekanan masalah pada kurangnya koordinasi antara pihak manajemen dengan Bobotoh dalam pembayaran denda ke PSSI, manajemen menilai jika pembayaran dilakukan berupa koin kurang praktis tidak memungkinkan jika harus dibawa ke Jakarta.
4.2.1.13 Analisis Framing Berita 13 (Simamaung.com)
Judul Berita : Manajemen Persib Minta Komdis Tak Tergesa-Gesa
Berikan Sanksi
Tanggal : 28 September 2017
Tabel 4.13 Analisis Framing Berita 13 (Simamaung.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Manajemen Persib sudah „menolak‟ sumbangan Bobotoh denda Komdis PSSI terkait koreografi. PT. Persib Bandung Bermartabat juga sudah membayar sanksi tersebut dari kocek pribadi mereka. Padahal sebelumnya Kuswara S. Taryono yang merupakan Komisaris PT. PBB akan melakukan banding berupa terobosan hukum. (Paragraf 1) Diagnoses Causes Hukuman ini ialah buntut dari konfigurasi „Save Rohingya‟ dari Bobotoh pada laga kontra Semen Padang (9/9) lalu. Kuswara juga menyesalkan sikap Komdis yang menurutnya terlalu terburu-buru. Komdis memang langsung memberikan hukuman senilai Rp 50 Juta karena menilai aksi itu memiliki muatan politik. (Paragraf 3)
62
Make Moral Judgement Tidak ada pesan moral yang ditulis di dalam pemberitaan Treatment Recommendation Dia juga mengatakan hukuman denda terlalu tergesa-gesa lantaran mungkin saja sanksi yang didapat lebih ringan. “Terlalu terburu-buru untuk mengaitkan dan kemudian ada keputusan denda. Padahal sesungguhnya di dalam keputusan Komdis ada ruang yang tak harus didenda, misal bisa peringatan atau teguran,” katanya. (Paragraf 7)
“Ke depan kita berharap terutama pada Komdis, bahwa apabila ada hal- hal yang katakanah misalnya, menyangkut dianggap melakukan pelanggaran harap pihak Persib diundang supaya jernih dan pihak kami bisa jelaskan,” tukasnya. (Paragraf 8)
Define Problems. Dalam beritanya Simamaung mengidentifikasikan masalah bahwa manajemen Persib sudah menolak sumbangan penggalangan koin yang dilakukan oleh Bobotoh lantaran Persib merupakan klub yang berstatus profesional dimana sebuah klub tidak diperbolehkan menerima sumbangan dari manapun. Sebelum membayar denda manajemen Persib berencana akan melakukan terobosan hukum ini dilakukan akibat banding yang diajukan oleh Persib ditolak oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Simamaung menulis sumber permasalahan ada pada aksi konfigurasi Bobotoh bertuliskan “Save Rohingya” yang kemudian oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dianggap menyalahi
63 aturan dengan melanggar Pasal 64 Ayat 3 dimana sepakbola tidak boleh dicampuri dengan urusan politik apapun.
Make Moral Judgement. Tidak ada pesan moral yang ditulis di dalam pemberitaan.
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Simamaung menekankan masalah pada keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang sama sekali tidak ada niatan untuk meminta penjelasan terlebih dahulu kepada pihak manajemen Persib sebelum mengambil langkah keputusan denda.
Dalam kasus ini terlihat bahwa Komisi Disiplin (Komdis) PSSI begitu gegabah dalam memutuskan keputusan tanpa meminta penjelasan terlebih dahulu untuk bisa dipertimbangkan bersama dalam menentukan keputusan yang akan dikeluarkan. Manajemen Persib juga menyesalkan karena sanksi yang diberikan sangat tergesa-gesa dan terlihat terlalu terburu-buru untuk mengaitkan dan kemudian ada keputusan denda.
4.2.1.14 Analisis Framing Berita 14 (Indosport.com)
Judul Berita :Dukung Warga Rohingya, Bobotoh Terancam Sanksi
Lagi
Tanggal : 10 September 2017
Tabel 4.14 Analisis Framing Berita 14 (Indosport.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Salah satu kelompok pendukung Persib Bandung, Viking Persib Club (VPC) menginisiasi dibentuknya
64
sebuah koreo yang bertuliskan „Save Rohingya‟. Aksi ini ditunjukkan tatkala Persib Bandung menjamu Semen Padang, Sabtu (09/09/17) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. (Paragraf 1) Diagones Causes Koreo „Save Rohingya‟ yang ditampilkan Bobotoh yang duduk di tribun timur stadion bisa jadi salah satu dukungan untuk warga Rohingya yang tengah mengalami ketidakpastian dalam hidupnya. Koreo tersebut tampak terlihat rapi. Kata „Save‟ dibuat dengan warna merah, sedangkan „Rohingya‟ dengan warna biru dan putih. (Paragraf 4)
Namun, aksi kreatif itu bisa jadi akan berujung sanksi. Karena sebagaimana diketahui, menurut otoritas sepakbola dunia, pesan atau simbol politik sebaik apapun, dilarang masuk ke dalam lapangan. Jika yang baik saja dilarang, apalagi yang bermuatan politik. (Paragraf 5) Make Moral Judgement Hal tersebut baru-baru ini dibuktikan ketika wasit mengganjar kartu kuning kepada Irfan Bachdim yang merayakan gol ke gawang Persela, Minggu (03/09/17) dengan memperlihatkan pesan di balik jersey-nya. Padahal, saat itu ia berniat baik dengan menyampaikan rasa dukanya terhadap tewasnya salah satu pendukung Timnas Indonesia, Catur Juliantoro. (Paragraf 6)
Mundur lagi ke belakang, ada Persija Jakarta (23/06/17) lalu yang didenda Rp 30 juta karena suporternya, Jakmania,
65
membentangkan spanduk yang dianggap bernada SARA yang bertuliskan „Jangan Ganggu Ulama Kami Menyampaikan Kebenaran‟. (Paragraf 7) Treatment Recommendation Oleh karena itu, berdasarkan aturan kompetisi Liga 1 2017 yang mengacu pada Law Of The Game FIFA, bisa saja Persib mendapatkan sanksi. Tapi tetap saja, persetan kepada hukuman! Bobotoh mengklaim ini soal kemanusiaan. (Paragraf 8)
Define Problems. Dalam beritanya Indosport menulis identifikasi masalah yang berbunyi kelompok suporter Persib yang tergabung dalam
Viking Persib Clus (VPC) melakukan aksi koreografi bertuliskan „Save
Rohingya‟ saat menjamu Semen Padang dalam laga lanjutan Liga 1 pekan ke
23. Aksi yang mereka lakukan adalah bentuk solidaritas kemanusiaan yang sedang melanda masyarakat Rohingya di Myanmar akibat kekerasan juga diikuti pembunuhan oleh militer Myanmar.
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Indosport menulis sumber permasalahan bahwa koreo yang ditunjukkan oleh Bobotoh merupakan buntut dari terjadinya aksi kekerasan di Rohingya, Myanmar. Dalam aksinya Bobotoh membuat koreo dengan tampilan kombinasi warna merah, putih dan biru pada tulisan „Save Rohingya‟ yang menggambarkan merah putih adalah Indonesia sementara biru adalah Persib.
Make Moral Judgement. Dalam beritanya Indosport menulis pesan moral dengan membawa pembaca untuk menengok ke belakang kasus- kasus yang sudah terjadi sebelum kasus Persib dijatuhi sanksi oleh PSSI akibat
66 koreo „Save Rohingya‟ kasus yang sudah terjadi diantaranya selebrasi gol Irfan
Bachdim yang memperlihat pesan dukungan atas tewasnya salah suporter
Indonesia dari balik jersey-nya kemudian aksi spanduk Jakmania yang bertuliskan dukungan untuk Ulama yang dalam kondisi saat ini sedang diramaikan penangkapan Ulama-ulama yang dianggap oleh pemerintah menyampaikan kebencian.
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Indosport menulis penekanan masalah yang tertuju pada aturan kompetisi Liga 1 2017 yang mengacu pada Law Of The Game FIFA. Namun, Bobotoh secara lantang menampik aturan berikut dengan menganggap aksi yang mereka lakukan atas dasar kemanusiaan.
4.2.1.15 Analisis Framing Berita 15 (Indosport.com)
Judul Berita : Persib Terancam Sanksi Karena Koreo Save Rohingya,
Bobotoh Siap Patungan
Tanggal : 11 September 2017
Tabel 4.15 Analisis Framing Berita 15 (Indosport.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Dukungan rakyat Indonesia terhadap masyrakat Rohingya yang sedang mengalami penindasan di Myanmar, terus mengalir. Salah satu dukungan dan bentuk kepeduliaan ditunjukkan oleh pendukung Persib Bandung, Bobotoh. (Paragraf 1)
67
Namun, aksi ini ternyata mengundang beragam tanggapan, salah satunya adalah Persib dan Bobotoh terancam dijatuhi sanki oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Hal ini pun direspons santai oleh Bobotoh. (Paragraf 3) Diagnoses Causes Dilansir dari vikingpersib.co.id, sebagai bentuk kekecewaan, Bobotoh dan Viking Persib Club siap menggalang dana sukarela jika tim kesayangannya sampai dijatuhi sanksi oleh Komdis PSSI. (Paragraf 4) Make Moral Judgement Tidak ada pesan moral di dalam berita yang ditulis Treatment Recommendation Tidak ada penekanan masalah atau penawar solusi di dalam berita yang ditulis.
Define Problems. Dalam beritanya Indosport mengidentifikasi masalah dengan menulis dukungan dari rakyat Indonesia terhadap masyarakat
Rohingya terus mengalir. Bahkan dalam dunia sepakbola nasional pun ikut serta memberikan aksi kemanusiaan salah satunya yang ditunjukkan oleh suporter Persib Bandung, Bobotoh yang melakukan aksi koreografi bertuliskan
„Save Rohingya‟ saat Persib melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak
Harupat, Bandung, dalam lanjutan Liga 1 pekan ke 23.
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Indosport menulis penyebab permasalahan yang berbunyi jika nanti akhirnya Persib dijatuhi sanksi oleh
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Bobotoh siap melakukan aksi penggalangan dana untuk nantinya akan dibayar ke pihak PSSI. Aksi tersebut dilakukan untuk menyatakan sikap kekecewaan terhadap keputusan PSSI.
68
Make Moral Judgement. Tidak ada pesan moral yang disampaikan di dalam berita Indosport.
Treatment Recommendation. Tidak ada penekanan masalah atau penawar solusi yang ditulis di dalam berita Indosport.
4.2.1.16 Analisis Framing Berita 16 (Indosport.com)
Judul Berita : Usai Berikan Sanksi Persib, Situs PSSI Dibajak
Tanggal : 14 September 2017
Tabel 4.16 Analisis Framing Berita 16 (Indosport.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems PSSI melalui Komisi Disiplin (Komdis) akhirnya telah menjatuhkan sanksi kepada Persib Bandung akibat koreografi „Save Rohingya‟ yang ditampilkan saat menjamu Semen Padang pada Sabtu. (09/09/17). (Paragraf 1)
Komdis PSSI telah melayangkan surat bernomor 92/L1/SK/KD- PSSI/IX/2017 kepada Maung Bandung. Surat tersebut menyatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh Bobotoh merupakan sebuah pelanggaran. Untuk itu, Komdis menjatuhkan denda sebesar Rp 50 juta kepada Persib. (Paragraf 2) Diagnoses Causes Beberapa jam pasca pengumuman sanksi, situs resmi PSSI yakni www.pssi.org telah diretas dan tak bisa diakses hingga Kamis (14/09/17), pukul 19.30 WIB.
69
(Paragraf 3) Make Moral Judgement Tidak pesan moral yang disampaikan di dalam berita Indosport. Treatment Recommendation “Dengan alasan politik PSSI melarang aksi solidaritas kemanusiaan di dalam Stadion. Lalu apa bedanya Rohingya, Palestina dan Paris?”. (Paragraf 5)
“Kenapa untuk aksi Paris boleh, sedangkan untuk Palestina dan Rohingya, dilarang? Apalagi menghitung jumlah korban jauh lebih banyak korban di Palestina dan Rohingya”. (Paragraf 6)
Define Problems. Dalam beritanya Indosport menulis identifikasi masalah yang menyatakan akhirnya PSSI resmi menjatuhkan sanksi untuk
Persib Bandung akibat koreografi „Save Rohingya‟ saat laga lanjutan Liga 1 melawan Semen Padang di Bandung. PSSI juga sudah melayangkan kepada manajemen Persib, yang menyatakan bahwa PSSI resmi memberikan sanksi denda sebesar 50 juta.
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Indosport menulis akibat permasalahan yang terjadi ialah situs resmi PSSI telah dibajak setelah mengeluarkan keputusan menjatuhkan sanksi untuk Persib Bandung akibat koreo „Save Rohingya‟. Tidak hanya dibajak untuk tidak bisa diakses, dalam hal ini hacker memasukan pesan protes keras untuk PSSI akibat mempermasalahkan aksi kemanusiaan yang dikaitkan ke dalam poltik. Selain pesan yang disampaikan hacker juga memasukan foto-foto pengungsi
70
Rohingya serta foto beberapa sekelompok suporter yang menyatakan dukungan untuk Rohingya.
Make Moral Judgement. Dalam beritanya Indosport tidak menulis pesan moral yang disampaikan.
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Indosport memberikan penekanan masalah sekaligus secara tidak langsung mengkritik keputusan
PSSI dengan menulis perbandingan antara Rohingya, Palestina dan Paris,
Indosport juga menanyakan sikap untuk PSSI dengan menulis „mengapa aksi
Paris diperbolehkan padahal jika dilihat dari jatuhnya korban lebih banyak
Palestina dan Rohingya‟.
4.2.1.17 Analisis Framing Berita 17 (Indosport.com)
Judul Berita : Komdis PSSI Akhirnya Jatuhi Sanksi Untuk Persib
Bandung
Tanggal : 14 September 2017
Tabel 4.17 Analisis Framing Berita 17 (Indosport.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Koreografi yang ditampilkan Bobotoh pada saat Persib Bandung menjamu Semen Padang, Sabtu (09/09/17) akhirnya dinyatakan bersalah. Hal tersebut kemudian membuat Persib kembali menanggung sanksi dari Komdis PSSI. (Paragraf 1) Diagnoses Causes Melalui surat bernomor 92/L1/SK/KD-PSSI/IX/2017.
71
Komdis menilai bahwa aksi yang dilakukan oleh para Bobotoh merupakan sebuah pelanggaran. Untuk itu, Komdis menjatuhkan denda sebesar Rp 50 juta kepada Maung Bandung. (Paragraf 2)
“suporter Persib Bandung terbukti dengan sengaja merencanakan untuk melakukn konfigurasi dengan tulisan „Save Rohingya‟ dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin,” tulis laman resmi Persib. (Paragraf 3) Make Moral Judgement Tidak ada pesan moral yang ditulis di dalam berita Indosport. Treatment Recommendation Sebelumnya, sejumlah Bobotoh menyatakan sudah siap bertanggung jawab dan membantu membayarkan denda, jika Persib mendapatkan sanksi karena ulah mereka. Pun demikian dengan Achmad Jufrianto, bek Persib, yang juga sempat menyatakan mau bergabung dalam penggalangan dana tersebut. (Paragraf 6)
Define Problems. Dalam beritanya Indosport mengindentifikasikan masalah bahwa akhirnya secara resmi Persib dijatuhi sanksi dan dinyatakan bersalah oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, hal ini diakibatkan aksi yang ditunjukkan oleh suporter Persib yang melakukan koreografi bertuliskan „Save
Rohingya‟. Mereka melakukan aksi tersebut lantaran prihatin dengan kejadian kekerasan disertai pembunuhan massal yang melanda masyarakat Rohingya di
Myanmar.
72
Diagnoses Causes. Dalam beritanya Indosport menulis penyebab masalah ada pada aksi koreografi Bobotoh yang dinilai oleh Komisi Disiplin
(Komdis) PSSI adalah sebuah pelanggaran. Pelanggaran yang dinilai oleh
Komisi Displin (Komdis) PSSI adalah Bobotoh dengan sengaja sudah merencanakan untuk melakukan konfigurasi dengan tulisan „Save Rohingya‟ juga Komisi Disiplin (Komdis) PSSI melihat adanya bukti-bukti yang memperkuat adanya pelanggaran.
Make Moral Judgement. Dalam beritanya Indosport tidak menyampaikan pesan moral baik dari kutipan atau opini dari wartawan yang melakukan reportase.
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Indosport menulis penawaran solusi bahwa Bobotoh siap untuk bertanggung jawab atas ulah mereka yang berimbas pada jatuhnya sanksi yang diberikan oleh Komisi
Disipin (Komdis) PSSI. Rencananya Bobotoh akan melakukan aksi penggalangan dana berupa koin untuk membayar sanksi denda yang diberikan, aksi Bobotoh ini selain bertanggung jawab juga merupakan sebuah perlawanan kepada kebijakan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang dianggap menyeleweng dengan menyimpulkan aksi kemanusiaan masuk ke ranah politik.
4.2.1.18 Analisis Framing Berita 18 (Indosport.com)
Judul Berita : Manajemen Persib akan Ajukan Banding Terkait
Sanksi PSSI
Tanggal : 18 September 2017
73
Tabel 4.18 Analisis Framing Berita 18 (Indosport.com)
Perangkat Framing Keterangan Robert N Entman Define Problems Komisaris Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Zainuri Hasyim, mengaku manajemen Persib melakukan banding terhadap sanksi denda Rp 50 juta yang diberikan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, terkait koreografi Bobotoh bertuliskan “Save Rohingya”. (Paragraf 1) Diagnoses Causes Menurut Zainuri, dalam surat yang dikirim oleh PSSI, tim Maung Bandung tidak bisa melakukan banding, meski begitu pihaknya akan tetap berusaha melakukan banding, karena tidak puas dengan sanksi tersebut. (Paragraf 2)
“Saya menyampaikan kepada Pak Kuswara sebagai lawyer di PT PBB untuk sampaikan kita akan banding di Komdis apa yang dilakukan oleh PSSI terutama lewat Komdisnya untuk menghukum Persib,” kata Zainuri di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (18/09/2017). (Paragraf 3) Make Moral Judgement Kuswara menuturkan, aksi koreografi yang ditampilkan Bobotoh saat laga kandang menghadapi Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (09/09/17), merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan terhadap masyarakat Rohingya. (Paragraf 5)
Sehingga, menurutnya kurang tepat jika sanksi tersebut diberikan oleh
74
Komdis. Apalagi aksi tersebut tidak ada unsur politik atau hal yang merugikan orang lain. (Paragraf 6) Treatment Recommendation Sementara itu, Bobotoh menanggapi sanksi tersebut dengan membuat aksi #KoinuntukPSSI. Gerakan tersebut mendapatkan respons positif dari berbagai pihak mulai dari masyarakat, pejabat pemerintah, bahkan The Jakmania. (Paragraf 7)
Define Problems. Dalam beritanya Indosport menulis identifikasi masalah dengan meenyebut bahwa manajemen Persib melakukan banding terkait sanksi yang diberikan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akibat aksi koreografi Bobotoh bertuliskan “Save Rohingya” saat laga kandang menjamu
Semen Padang dalam lanjutan Liga 1.
Diagones Causes. Dalam beritanya Indosport menulis penyebab masalah yang terjadi bahwa manajemen di wakilkan oleh Zainuri selaku
Komisaris Utama PT PBB telah menyampaikan kepada Pak Kuswara selaku laywer di PT PBB akan melakukan langkah banding sebagai tanggapan tidak puas terkait kebijakan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dalam memberikan sanksi untuk Persib Bandung. Penyebab mengapa manajemen bersikukuh melakukan banding, mereka menganggap bahwa aksi Bobotoh sama sekali tidak ada unsur politik dan murni bentuk solidaritas kemanusiaan.
Make Moral Judgement. Dalam beritanya Indosport menyampaikan pesan moral yang disampaikan oleh Kuswara yang mengatakan aksi Bobotoh dalam koreografinya merupakan murni bentuk kemanusiaan untuk dukungan moral kepada masyarakat Rohingya di
75
Myanmar. Kuswara mengatakan bahwa kebijakan PSSI untuk melakukan
sanksi denda sangat tidak tepat sebab dalam koreografi Bobotoh tidak ada
pesan politik apapun di dalamnya apalagi sampai merugikan orang lain.
Treatment Recommendation. Dalam beritanya Indosport
menulis penekanan masalah yang terjadi dengan menulis Bobotoh melakukan
penggalangan “Koin untuk PSSI” sebagai respon sanksi yang diberikan juga
secara tidak langsung sebagai bentuk perlawanan yang dilakukan oleh barisan
suporter Persib untuk menyampaikan kekecewaan mereka terhadap Komisi
Disipin (Komdis) PSSI. Dalam aksi yang dilakukan Bobotoh mendapat banyak
dukungan mulai dari pejabat hingga rival mereka yaitu suporter Ibukota The
Jakmania.
4.2.2 Seleksi Isu
Proses seleksi isu dilakukan melalui tahapan empat strategi media yang disebut juga elemen – elemen framing dalam analisis model Entman, pendefinisian masalah (Define Problems), penyebab sumber masalah (Diagnoses Causes), memberikan pesan moral (Make Moral Judgment), penekanan masalah / rekomendasi penyelesaian (Treatmen Recommendation).
4.2.2.1 Seleksi Isu Berita Online Pikiran-Rakyat.com
1. Pendefinisian Masalah (Define Problems)
Pada berita online Pikiran-Rakyat.com pendefinisian masalah terletak
pada “Aksi koreografi „Save Rohingya‟ yang dilakukan Bobotoh untuk
dukungan kemanusiaan kepada masyarakat Rohingya telah memicu jatuhnya
76 sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang menilai aksi tersebut adalah pelanggaran karena di luar konteks sepakbola”. Hal ini dapat kita lihat pada paragraf pertama dan kedua di awal pemberitaan Pikiran-Rakyat.com;
Untuk keempat kalinya Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi kepada Persib Bandung. Kali ini berupa denda sebesar Rp 50 juta terkait aksi Bobotoh yang menggelar koreografi “Save Rohingya”. Koreografi itu dilakukan dalam pertandingan kandang antara Persib Bandung melawan Semen Padang, di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu 9 September 2017 lalu.
Dilansir situs resmi klub, dalam surat bernomor 92/L1/SK/KD- PSSI/IX/2017 Komdis menyebutkan bahwa pertandingan Persib menjamu Semen Padang pada tanggal 9 September 2017 lalu, aksi yang dilakukan Bobotoh adalah sebuah pelanggaran.
Akibat dari keputusan Komisi Disiplin (PSSI) yang akhirnya menjatuhkan sanksi kepada Persib Bandung ditanggapi berbeda dari berbagai pihak diantaranya Anggota DPR Komisi X Ledia Hanifa Amalia dan Menteri
Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Hal ini dapat dilihat pada paragraf pertama lanjutan pemberitaan Pikiran-Rakyat.com;
Keputusan PSSI yang mendenda Persib atas aksi koreografi Bobotoh dalam mendukung Rohingya dipertanyakan anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah. Ia justru memuji aksi solidaritas yang ditunjukan Bobotoh saat pertandingan itu.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta sanksi PSSI mempertimbangkan kembali sanksi dijatuhkan kepada Persib karena aksi koreografi bertuliskan “Save Rohingya”.
Selain mendapat tanggapan dari kalangan pejabat pemerintah, manajemen Persib Bandung sendiri angkat bicara terkait sanksi yang diberikan oleh Komdis PSSI, hal ini dapat dilihat pada paragraf awal lanjutan pemberitaan Pikiran-Rakyat.com;
77
Manajemen Persib akan melakukan banding atas aksi denda Rp 50 juta yang dikeluarkan oleh Komisi Disiplin PSSI, terkait aksi “Save Rohingya”. Aksi tersebut sebelumnya dilakukan oleh Bobotoh saat pertandingan Persib melawan Semen Padang, di Stadion Si Jalak Harupat, 9 September 2017 lalu.
Komisi Disiplin (PSSI) dalam hal ini terlihat tidak mau kalah, setelah
menjatuhkan sanksi kepada Persib Bandung, Komdis PSSI menjelaskan alasan
mereka memberikan sanksi kepada Persib Bandung, hal ini dapat dilihat pada
paragraf pertama lanjutan pemberitaan Pikiran-Rakyat.com;
PSSI menjelaskan bahwa sanksi terhadap Persib Bandung dilakukan berdasarkan ketentuan dalam Pasal 67.3 dari Kode Disiplin PSSI yang diterapkan sesuai dengan Kode Disipliner FIFA. Seperti diketahui, Persib dijatuhi sanksi setelah aksi solidaritas yang dilakukan bobotoh dengan melakukan choreo Save Rohingya pada Pertandingan Persib Bandung vs Semen Padang FC, di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Sabtu 9 September 2017.
Media online Pikiran-Rakyat.com dalam membingkai suatu pemberitaan terkait Sanksi PSSI pada Persib Bandung akibat aksi koreografi suporter bertuliskam “Save Rohingya” dengan memposisikan sebagai pihak yang membela Persib Bandung walaupun dalam pemberitaannya tidak terlalu menonjolkan sikap pembelaan dari Pikiran-Rakyat.com. Penulis melihat
Pikiran-Rakyat.com mencoba menjelaskan permasalahan yang terjadi kemudian durutkan sehingga pembaca mengerti bahwa ada konflik yang tengah terjadi antara Federasi sepakbola dengan kalangan pejabat pemerintah.
2. Sumber Permasalahan (Diagnoses Causes)
Pada berita online Pikiran-Rakyat.com sumber permasalahan terletak
pada Aksi koreografi yang dilakukan oleh Bobotoh memicu reaksi Komisi
Disiplin (Komdis) PSSI yang menilai adanya pelanggaran dalam aksi tersebut,
Komdis pun menjelaskan alasan mengapa Bobotoh melakukan pelanggaran
78 dan akan dijatuhi sanksi, akibat kebijakannya tersebut Komdis mendapat kritikan pedas dari beberapa pihak selain dari manajemen Persib yang melakukan protes hingga langkah banding, kritikan juga dilontarkan dari
Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amalia dan Menteri Pemuda dan
Olahraga Imam Nahrawi (Menpora). Hal ini dapat kita lihat pada paragraf pertama di awal pemberitaan Pikiran-Rakyat.com yang menjelaskan akibat dari jetuhnya sanksi PSSI pada Persib Bandung;
Suporter Persib Bandung terbukti dengan sengaja merencanakan untuk melakukan konfigurasi dengan tulisan “Save Rohingya” dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin, bunyi surat tertanggal 13 September.
Akibat dari keputusan Komisi Disiplin (PSSI) yang akhirnya menjatuhkan sanksi kepada Persib Bandung ditanggapi berbeda dari berbagai pihak diantaranya Anggota DPR Komisi X Ledia Hanifa Amalia dan Menteri
Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Hal ini dapat dilihat pada paragraf lanjutan pemberitaan Pikiran-Rakyat.com;
Krisis Rohingya, kata anggota PKS ini, sudah menjadi isu internasional. Berbagai negara sudah menunjukan kecaman resmi, bahkan dunia PBB juga secara tegas melihat kasus Rohingya sebagai pembantaian etnis, yang lingkupnya adalah kejahatan atas kemanusiaan. Menurut dia, tidak selayaknya PSSI kemudian membelokkan solidaritas kemanusiaan yang dilakukan Bobotoh laksana aksi politik dan SARA.
Menurut Imam Nahrawi, perlunya sanksi tersebut untuk ditinjau ulang bahkan dicabut karena dia melihat apa yang dilakukan Bobotoh bukan merupakan kejahatan.
Selain mendapat tanggapan berbeda, manajemen Persib Bandung tidak ingin kalah, manajemen menanggapi permasalahan yang dapat dilihat pada paragraf lanjutan pemberitaan Pikiran-Rakyat.com;
79
Saya sudah sampaikan kepada Pak Kuswara S. Taryono (bidang hukum PT PBB) untuk menyampaikan banding ke PSSI karena bagaimanapun juga ini dari aspek kemanusiaan. Walaupun dalam surat yang kami terima tidak bisa banding. Tapi kami tetap akan banding, kalau ditolak atau dikembalikan lagi, terserah,” katanya.
Media online Pikiran-Rakyat.com dalam membingkai suatu pemberitaan terkait Sanksi PSSI pada Persib Bandung akibat aksi koreografi suporter bertuliskam “Save Rohingya” dengan memposisikan sebagai pihak yang membela Persib Bandung, disini terlihat bahwa pihak – pihak di luar manajemen Persib Bandung sangat tidak puas dengan kebijakan Komdis PSSI.
3. Memberikan Pesan Moral (Make Moral Judgement)
Pada berita online Pikiran-Rakyat.com sumber permasalahan terletak pada Aksi koreografi Bobotoh bertuliskan „Save Rohingya‟ adalah murni aksi kemanusiaan untuk solidaritas masyrakat Rohingya dan tidak bisa dikatakan sebuah pelanggaran, hal ini dapat dilihat pada paragraf lanjutan pemberitaan
Pikiran-Rakyat.com yang menjelaskan akibat dari jatuhnya sanksi PSSI pada
Persib Bandung yang diawali dari tanggapan Manajer Persib Bandung Umuh
Muchtar dilanjut dari Anggota DPR Komisi X Ledia Hanifa Amalia, Menteri
Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan Komisaris PT. PBB Zainuri
Hasyim;
Aksi koreo “Save Rohingya” yang dilakukan Bobotoh tersebut tidak ada unsur politisnya, tetapi hanya untuk menggugah sisi kemanusiaannya, dimana saat ini etnis Rohingya di Myanmar sedang mendapat musibah.
Sila kedua Pancasila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” telah menegaskan keberpihakan kita akan perlunya menegakkan keadilan kemanusiaan. Kalau PSSI menganggap aksi solidaritas kemanusiaan sebagai kesalahan, apa ini bukan berarti PSSI tengah mencerderai nilai-nilai Pancasila?” ujar Ledia.
80
Masak soal solidaritas kebangsaan untuk kemanusiaan tidak boleh? Presiden saja bantu Rohingya. Kalau mereka melakukan tindakan rasis, bolehlah demikian, tapi ini kan tidak.
Zainuri menyayangkan langkah yang dilakukan oleh komdis PSSI yang langsung memberikan sanksi denda. Seharusnya, menurut dia, komdis PSSI tidak langsung memberikan sanksi tersebut tapi alangkah baiknya berupa terguran dulu atau sanksi Bobotoh tanpa atribut karena koreo yang dilakukan para Bobotoh saat itu murni aksi kemanusiaan dan tidak bermuatan politis.
Media online Pikiran-Rakyat.com dalam membingkai suatu pemberitaan terkait Sanksi PSSI pada Persib Bandung akibat aksi koreografi suporter bertuliskam “Save Rohingya” dengan memposisikan sebagai pihak yang membela Persib Bandung, disini terlihat jelas Pikiran-Rakyat.com ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa aksi koreografi „Save Rohingya‟
Bobotoh adalah aksi kemanusiaan.
4. Memberikan Solusi atau Penekanan Masalah (Treatment
Recommendation)
Pada berita online Pikiran-Rakyat.com sumber permasalahan terletak pada Manajemen Persib siap mendukung aksi penggalangan koin yang dilakukan oleh Bobotoh untuk perlawanan kepada Komdis PSSI. Selain itu, kritikan dari Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amalia, hal ini dapat dilihat dari paragraf lanjutan pemberitaan Pikiran-Rakyat.com yang menjelaskan akibat dari jatuhnya sanksi PSSI pada Persib Bandung;
Umuh sangat mendukung dengan aksi Bobotoh itu (mengumpulkan koin). Kalau kurang saya siap menambahnya dengan bentuk koin juga. Kalau sudah terkumpul kami akan datang ramai-ramai ke Komdis PSSI untuk menyerahkan koin sesuai jumlah denda.
Zainuri sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh para Bobotoh yang melakukan aksi urunan dengan mengumpulkan pecahan
81
koin. “Itu adalah bentuk ketidak puasan sehingga ada reaksi. Saya sangat mendukung dengan kondisi saat ini karena Bobotoh sudah benar.
Ledia meminta PSSI mencabut keputusan denda tersebut. Dia menegaskan, keberpihakan, solidaritas pada kemanusiaan, pada penegakan bukan kesalahan. “Saya harap PSSI merevisi keputusannya mendenda Persib. Tidak usah malu.
Media online Pikiran-Rakyat.com dalam membingkai suatu pemberitaan terkait Sanksi PSSI pada Persib Bandung akibat aksi koreografi suporter bertuliskam “Save Rohingya” dengan memposisikan sebagai pihak yang membela Persib Bandung, disini terlihat jelas Pikiran-Rakyat.com ingin menyampaikan kepada PSSI bahwa sanksi yang diberikan akibat aksi koreografi untuk segera dicabut.
4.2.2.2 Seleksi Isu (Simamaung.com)
1. Pendefinisian Masalah (Define Problems)
Pada berita online Simamaung.com pendefinisian masalah terletak pada “Aksi koreografi „Save Rohingya‟ yang dilakukan Bobotoh untuk dukungan kemanusiaan kepada masyarakat Rohingya telah memicu jatuhnya sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang menilai aksi tersebut adalah pelanggaran karena di luar konteks sepakbola akibat dari kebijakan Komdis,
Bobotoh membalasnya dengan penggalangan koin untuk PSSI ditambah manajemen yang akan melakukan langkah banding sebagai bentuk nota keberatan”. Hal ini dapat dilihat pada paragraf pertama pemberitaan – pemberitaan berita online Simamaung.com terkait sanksi PSSI pada Persib
Bandung akibat aksi koreografi suporter;
Suporter Persib, Bobotoh, sedang dibayang-bayangi sanksi dari PSSI atas aksi kreatif solidaritas kepada etnis Rohingya yang mengalami
82
tindak keji kemanusiaan di Myanmar. Aksi itu ditunjukkan saat pertandingan Persib vs Semen Padang (9/9/2017) melalui atraksi koreo Tribun Timur bertuliskan “Save Rohingya”.
Persib Bandung kembali mendapatkan sanksi denda dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Sanksi dijatuhkan akibat aksi pendukungnya yang membentangkan koreo bertuliskan “Save Rohingya” pada pertandingan Sabtu (9/9/2017), di Si Jalak Harupat, dalam laga lanjutan Liga 1 melawan Semen Padang.
Buntut dari koreografi “Save Rohingya” yang dihamparkan kala menjamu Semen Padang pada akhir pekan lalu, Persib dihukum oleh Komdis PSSI. Denda sebesar Rp. 50 juta diberikan karena aksi yang ditunjukan oleh Bobotoh yang dianggap Komdis merupakan sebuah pelanggaran karena apa yang tersaji bermuatan pesan di luar sepakbola.
Buntut dari kebijakan Komisi Disiplin (PSSI) berujung pada aksi balasan suporter Persib Bandung atau Bobotoh, Bobotoh melakukan penggalangan koin sebagai bentuk kekecewaan mereka sekaligus bentuk perlawanan terhadap Komdis PSSI, hal ini dapat dilihat pada paragraf pertama lanjutan pemberitaan berita online Simamaung.com terkait sanksi PSSI pada
Persib Bandung;
Memasuki hari ketiga penggalangan dana „Koin untuk PSSI‟, pada Sabtu (21/9/2017), Bobotoh mulai melakukan penghitungan jumlah uang di Viking Original Merchandise di kawasan Stadion Persib Sidolig Jalan Ahmad Yani Bandung. Koin dihitung melalui mesin hitung khusus setelah melewati pemisahan jenis sebelumnya.
Reaksi yang berbeda pun ditunjukkan oleh manajemen Persib yang akan segera melakukan langkah banding untuk memprotes kebijakan Komdis yang telah menjatuhi sanksi kepada Persib Bandung, hal ini dapat dilihat pada paragraf pertama lanjutan pemberitaan berita online Simamaung.com terkait sanksi PSSI pada Persib Bandung;
Pihak manajemen Persib bersikeras menilai hukuman denda sebagai pelanggaran yang dilakukan pada konfigurasi “Save Rohingya” tak
83
layak diberikan. Karena apa yang ditunjukan Bobotoh ialah murni sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap sesama manusia. Aksi ini ditunjukan atas keprihatinannya terhadap pembantaian kepada etnis Rohingya.
Manajemen Persib sudah „menolak‟ sumbangan Bobotoh denda Komdis PSSI terkait koreografi. PT. Persib Bandung Bermartabat juga sudah membayar sanksi tersebut dari kocek pribadi mereka. Padahal sebelumnya Kuswara S. Taryono yang merupakan Komisaris PT. PBB akan melakukan banding berupa terobosan hukum.
Media online Simamaung.com dalam membingkai suatu pemberitaan terkait Sanksi PSSI pada Persib Bandung akibat aksi koreografi suporter bertuliskam “Save Rohingya” dengan memposisikan sebagai pihak yang membela Persib Bandung, Simamaung.com terlihat ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa selain memberitakan Persib terkena sanksi oleh PSSI akibat aksi koreografi „Save Rohingya‟. Selain itu, Simamaung.com menyampaikan bahwa Bobotoh adalah suporter dewasa yang ingin bertanggung jawab atas aksi mereka di dalam Stadion walaupun manajemen mengembalikan koin yang telah mereka kumpulkan.
2. Sumber Permasalahan (Diagnoses Causes)
Pada berita online Simamaung.com sumber permasalahan terletak pada
“Aksi koreografi yang dilakukan oleh Bobotoh ditanggapi serius oleh Komisi
Displin (Komdis) PSSI, diwakili oleh CEO PT Liga Indonesia Baru Ratu
Tisha Adiijaya dijelaskan aksi Bobotoh akan segera masuk ranah Komdis,
Komdis pun menambah kan bahwa mereka telah mengumpulkan bukti – bukti bahwa Bobotoh melakukan pelanggaran. Buntut dari kebijakan Komdis tersebut, Bobotoh pun melakukan aksi pengumpulan dana berupa koin, aksi ini dilakukan sebagai respon tanggung jawab serta perlawanan kepada kebijakan
Komdis yang menjatuhi sanksi untuk Persib Bandung. Namun, koin yang
84 sudah terkumpul tak jadi diberikan oleh klub diwakilkan oleh manajemen bahwa pelanggaran tersebut adalah sepenuhnya tanggung jawab manajemen”.
Dalam hal ini dapat dilihat pada lanjutan berita online Simamaung.com terkait sanksi PSSI pada Persib Bandung;
CEO PT Liga Indonesia Baru, Risha Adiwijaya, memaparkan bila aksi Bobotoh tersebut akan segera masuk ranah Komisi Disiplin (Komdis) untuk dilakukannya sidang. Ia menjelaskan dalam sepakbola tidak diperbolehkan mengibarkan bendera, atau tulisan berbau SARA dan politik.
Diterangkan di dalamnya bahwa Bobotoh terbukti dengan sengaja merencanakan untuk melakukan konfigurasi dengan tulisan “Save Rohingya” dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin.
Koin terkumpul dalam dua setengah drum dari tiga drum yang disediakan panitia. Drum tersebut berukuran tinggi kurang lebih 50 cm, berdiameter 30 cm. penggalangan koin akan terus berlangsung dalam kurun waktu 14 hari sejak sanksi dijatuhkan pada Kamis (19/9/2017) dan terkumpul Rp 50 juta, sesuai denda yang dijatuhkan.
Namun uang koin tersebut tak akan dikirim Persib ke PSSI karena menurut Zainuri Hasyim, PT. PBB selaku manajemen sudah membayar kewajiban mereka untuk membayar denda. Sesuai surat dari Komdis, hukuman karena koreografi „Save Rohingya‟ itu memang jadi kewajiban Panpel untuk membayar denda. Uang koin yang diterima manajemen nanti akan kembali diserahkan kepada VPC (Viking Persib Club) dan digabung dengan sisa donasi untuk segera dikirim kepada etnis Rohingya yang benar-benar membutuhkan.
Media online Simamaung.com dalam membingkai suatu pemberitaan terkait Sanksi PSSI pada Persib Bandung akibat aksi koreografi suporter bertuliskam “Save Rohingya” dengan memposisikan sebagai pihak yang membela Persib Bandung, dalam bagian ini Simamaung.com jelas ingin menceritakan konflik yang terjadi kepada pembaca antara Komdis PSSI dengan Persib Bandung juga suporter mereka Bobotoh.
85
3. Memberikan Pesan Moral (Make Moral Judgement)
Pada berita online Simamaung.com bagian memberikan pesan moral terletak pada “Aksi koreografi Bobotoh bertuliskan „Save Rohingya‟ adalah murni aksi kemanusiaan untuk solidaritas masyrakat Rohingya dan tidak bisa dikatakan sebuah pelanggaran”. Dalam hal ini dapat dilihat dari lanjutan pemberitaan online Simamaung.com terkait sanksi PSSI pada Persib Bandung;
Bobotoh kan hanya mengingatkan dan menunjukan rasa simpatinya untuk Rohingya serta Muslim disana. Masa orang bergelimpangan dan mau mengingatkan supaya berhenti kenapa tidak boleh?” terang Umuh kepada awak media di Rumah Makan Sederhana.
Kami bisa paham dan kami menghargai adanya keputusan ini tapi kami berpendapat bahwa seyogyanya hati-hati sebelum memutuskan karena ini menjadi isu yang sangat sensitif, apalagi kita tahu bahwa kepedulian masyarakat, khususnya Muslim kepada Rohingya sedemikian besar karena menyangkut dari sisi keagamaan, “ jelas Kuswara dalam wawancara di Graha Persib.
Media online Simamaung.com dalam membingkai suatu pemberitaan terkait Sanksi PSSI pada Persib Bandung akibat aksi koreografi suporter bertuliskam “Save Rohingya” dengan memposisikan sebagai pihak yang membela Persib Bandung, dalam hal ini Simamaung.com ingin mempertegas dengan mengutip pernyataan bahwa aksi koreografi Bobotoh bertuliskan „Save
Rohingya‟ murni aksi kemanusiaan.
4. Memberikan Solusi atau Penekanan Masalah (Treatment
Recommendation)
Pada berita online Simamaung.com bagian memberikan solusi atau penekanan permasalahan terletak pada ” Pemaparan CEO PT Liga Indonesia
Baru Ratu Tisha Adiwwijaya dan kritikan pedas Manajer Persib Umuh
86
Muchtar juga manajemen PT. PBB serta masukan manajemen untuk Komdis agar tidak terburu – buru dalam mengeluarkan keputusan. Selain itu, aksi penggalangan koin oleh Bobotoh yang tidak jadi diberikan oleh manajemen dengan alasan tidak praktis”. Dalam hal ini dapat dilihat pada paragraf lanjutan pemberitaan online Simamaung.com terkait sanksi PSSI pada Persib
Bandung;
CEO PT Liga Indonesia Baru, Risha Adiwijaya, memaparkan bila aksi Bobotoh tersebut akan segera masuk ranah Komisi Disiplin (Komdis) untuk dilakukannya sidang. Ia menjelaskan dalam sepakbola tidak diperbolehkan mengibarkan bendera, atau tulisan berbau SARA dan politik.
Umuh murka sebab Persib disanksi dengan alasan yang menurutnya tidak pantas. Karena Bobotoh menyerukan aksi solidaritas mereka pada etnis Rohingya yang dibantai di Rakhine, Myanmar. Umuh pun menuding Komdis memang tidak peduli dengan krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Myanmar tersebut.
Kuswara S. Taryono selaku Komisaris PT. PBB meminta kepada PSSI yang dalam hal ini Komisi Disiplin untuk hati-hati saat membuat keputusan, sebab sidang kasus yang dihadapi kali ini menyangkut hal yang sensitif. Sebab selain krisis kemanusiaan, pembantaian juga ditujukan pada masyarakat Muslim.
Ini hanya masalah teknis aja, yang penting denda kita bayar aja dan ini ada penyerahan yang begitu banyak kan tidak praktis kalau dibawa ke Jakarta, jadi akan disumbangkan buat kemanusiaan dari Persib ke Rohingya.
Media online Simamaung.com dalam membingkai suatu pemberitaan terkait Sanksi PSSI pada Persib Bandung akibat aksi koreografi suporter bertuliskam “Save Rohingya” dengan memposisikan sebagai pihak yang membela Persib Bandung, dalam hal ini Simamaung.com ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa manajemen Persib jelas menekan kebijakan yang dibuat oleh Komdis PSSI juga sikap profesional manajemen terkait pembayaran sanksi yang diberikan.
87
4.2.2.3 Seleksi Isu (Indosport.com)
1. Pendefinisian Masalah (Define Problems)
Pada berita online Indosport.com bagian pendefinisian masalah terletak pada “Aksi koreografi „Save Rohingya‟ yang dilakukan Bobotoh untuk dukungan kemanusiaan kepada masyarakat Rohingya telah memicu jatuhnya sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang menilai aksi tersebut adalah pelanggaran karena di luar konteks sepakbola”. Dalam hal ini dapat dilihat pada paragraf awal di setiap pemberitaan online Indosport.com;
Dukungan rakyat Indonesia terhadap masyrakat Rohingya yang sedang mengalami penindasan di Myanmar, terus mengalir. Salah satu dukungan dan bentuk kepeduliaan ditunjukkan oleh pendukung Persib Bandung, Bobotoh, Namun, aksi ini ternyata mengundang beragam tanggapan, salah satunya adalah Persib dan Bobotoh terancam dijatuhi sanki oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Hal ini pun direspons santai oleh Bobotoh.
PSSI melalui Komisi Disiplin (Komdis) akhirnya telah menjatuhkan sanksi kepada Persib Bandung akibat koreografi „Save Rohingya‟ yang ditampilkan saat menjamu Semen Padang pada Sabtu. (09/09/17).
Koreografi yang ditampilkan Bobotoh pada saat Persib Bandung menjamu Semen Padang, Sabtu (09/09/17) akhirnya dinyatakan bersalah. Hal tersebut kemudian membuat Persib kembali menanggung sanksi dari Komdis PSSI.
Media online Indosport.com dalam membingkai suatu pemberitaan terkait Sanksi PSSI pada Persib Bandung akibat aksi koreografi suporter bertuliskam “Save Rohingya” dengan memposisikan sebagai pihak yang membela Persib Bandung, dalam hal ini Indosport.com ingin menyampaikan kepada pembaca sebagai pembuka berita bahwa koreografi Bobotoh akhirnya dijatuhi sanksi oleh Komisi Disiplin (PSSI).
2. Sumber Permasalahan (Diagnoses Causes)
88
Pada berita online Indosport.com bagian sumber permasalahan terletak pada “Aksi koreografi yang dilakukan oleh Bobotoh berujung sanksi, akibat dari kebijakan Komdis (Komisi Disiplin) PSSI, kelompok suporter Persib atau
Bobotoh akan melakukan penggalangan dana berupa koin, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan. Selain itu, situs resmi PSSI pun tak lama mengeluarkan keputusan sanksi dibajak oleh hacker karena kekecewaan, selain membajak hacker menampilkan wajah – wajah korban kekerasan
Rohingya. Ditambah manajemen Persib akan melakukan banding sebagai nota keberatan”. Dalam hal ini dapat dilihat dalam lanjutan pemberitaan
Indosport.com terkait sanksi PSSI pada Persib Bandung;
Dilansir dari vikingpersib.co.id, sebagai bentuk kekecewaan, Bobotoh dan Viking Persib Club siap menggalang dana sukarela jika tim kesayangannya sampai dijatuhi sanksi oleh Komdis PSSI.
Beberapa jam pasca pengumuman sanksi, situs resmi PSSI yakni www.pssi.org telah diretas dan tak bisa diakses hingga Kamis (14/09/17), pukul 19.30 WIB.
Saya menyampaikan kepada Pak Kuswara sebagai lawyer di PT PBB untuk sampaikan kita akan banding di Komdis apa yang dilakukan oleh PSSI terutama lewat Komdisnya untuk menghukum Persib,” kata Zainuri di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (18/09/2017).
Media online Indosport.com dalam membingkai suatu pemberitaan terkait Sanksi PSSI pada Persib Bandung akibat aksi koreografi suporter bertuliskam “Save Rohingya” dengan memposisikan sebagai pihak yang membela Persib Bandung, dalam hal ini Indosport.com ingin menyampaikan buntut dari kebijakan Komdis PSSI yang telah menjatuhi sanksi pada Persib
Bandung.
3. Memberikan Pesan Moral (Make Moral Judgement)
89
Pada berita online Indosport.com bagian memberikan pesan moral terletak pada “Aksi koreografi Bobotoh bertuliskan „Save Rohingya‟ adalah murni aksi kemanusiaan untuk solidaritas masyrakat Rohingya dan tidak bisa dikatakan sebuah pelanggaran”. Dalam hal ini dapat dilihat pada paragraf lanjutan pemberitaan online Indosport.com terkait sanksi PSSI pada Persib
Bandung;
Kuswara menuturkan, aksi koreografi yang ditampilkan Bobotoh saat laga kandang menghadapi Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (09/09/17), merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan terhadap masyarakat Rohingya. Sehingga, menurutnya kurang tepat jika sanksi tersebut diberikan oleh Komdis. Apalagi aksi tersebut tidak ada unsur politik atau hal yang merugikan orang lain.
Media online Indosport.com dalam membingkai suatu pemberitaan terkait Sanksi PSSI pada Persib Bandung akibat aksi koreografi suporter bertuliskam “Save Rohingya” dengan memposisikan sebagai pihak yang membela Persib Bandung, dalam hal ini Indosport.com ingin menyampaikan secara tegas bahwa aksi koreografi Bobotoh adalah murni aksi kemanusiaan.
4. Memberikan Solusi atau Penekanan Masalah (Treatment
Recommendation)
Pada berita online Indosport.com bagian memberikan solusi atau penekanan masalah terletak pada “Penjelasan Komisi Displin (Komdis) dalam mengeluarkan keputusan sanksi direspon dengan kritikan yang dimuat oleh
Indosport untuk Komdis PSSI dan dukungan dari pemain Persib Ahmad
Jufrianto juga suporter Ibukota The Jakmania yang siap ikut menyumbang dalam aksi penggalangan koin yang dilakukan oleh Bobotoh”. Dalam hal ini
90 dapat dilihat pada lanjutan pemberitaan online Indosport.com terkait sanksi
PSSI pada Persib Bandung;
Oleh karena itu, berdasarkan aturan kompetisi Liga 1 2017 yang mengacu pada Law Of The Game FIFA, bisa saja Persib mendapatkan sanksi. Tapi tetap saja, persetan kepada hukuman! Bobotoh mengklaim ini soal kemanusiaan.
Dengan alasan politik PSSI melarang aksi solidaritas kemanusiaan di dalam Stadion. Lalu apa bedanya Rohingya, Palestina dan Paris?. Kenapa untuk aksi Paris boleh, sedangkan untuk Palestina dan Rohingya, dilarang? Apalagi menghitung jumlah korban jauh lebih banyak korban di Palestina dan Rohingya.
Sebelumnya, sejumlah Bobotoh menyatakan sudah siap bertanggung jawab dan membantu membayarkan denda, jika Persib mendapatkan sanksi karena ulah mereka. Pun demikian dengan Achmad Jufrianto, bek Persib, yang juga sempat menyatakan mau bergabung dalam penggalangan dana tersebut.
Sementara itu, Bobotoh menanggapi sanksi tersebut dengan membuat aksi #KoinuntukPSSI. Gerakan tersebut mendapatkan respons positif dari berbagai pihak mulai dari masyarakat, pejabat pemerintah, bahkan The Jakmania.
Media online Indosport.com dalam membingkai suatu pemberitaan terkait Sanksi PSSI pada Persib Bandung akibat aksi koreografi suporter bertuliskam “Save Rohingya” dengan memposisikan sebagai pihak yang membela Persib Bandung, dalam hal ini Indosport.com tidak terlalu memberikan tekanan namun jelas dengan kritikan yang mereka tulis bahwa
Indosport.com membenarkan aksi koreografi Bobotoh adalah aksi kemanusiaan.
91
Tabel 4.19 Seleksi Isu Konstruksi Koreografi ‘Save Rohingya’ Suporter Persib Bandung Sebagai Aksi Kemanusiaan
Pikiran-Rakyat.com Simamaung.com Indosport.com Aksi koreografi „Save Aksi koreografi „Save Aksi koreografi „Save Rohingya‟ yang Rohingya‟ yang Rohingya‟ yang dilakukan Bobotoh dilakukan Bobotoh dilakukan Bobotoh Define untuk dukungan untuk dukungan untuk dukungan Problems kemanusiaan kepada kemanusiaan kepada kemanusiaan kepada masyarakat Rohingya masyarakat Rohingya masyarakat Rohingya telah memicu jatuhnya telah memicu jatuhnya telah memicu jatuhnya sanksi Komisi Disiplin sanksi Komisi Disiplin sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang (Komdis) PSSI yang (Komdis) PSSI yang menilai aksi tersebut menilai aksi tersebut menilai aksi tersebut adalah pelanggaran adalah pelanggaran adalah pelanggaran karena di luar konteks karena di luar konteks karena di luar konteks sepakbola. sepakbola akibat dari sepakbola kebijakan Komdis, Bobotoh membalasnya dengan penggalangan koin untuk PSSI ditambah manajemen yang akan melakukan langkah banding sebagai bentuk nota keberatan Aksi koreografi yang Aksi koreografi yang Aksi koreografi yang dilakukan oleh dilakukan oleh Bobotoh dilakukan oleh Bobotoh Bobotoh memicu ditanggapi serius oleh berujung sanksi, akibat Diagnoses reaksi Komisi Disiplin Komisi Displin dari kebijakan Komdis Causes (Komdis) PSSI yang (Komdis) PSSI, diwakili (Komisi Disiplin) PSSI, menilai adanya oleh CEO PT Liga kelompok suporter pelanggaran dalam Indonesia Baru Ratu Persib atau Bobotoh aksi tersebut, Komdis Tisha Adiijaya akan melakukan pun menjelaskan dijelaskan aksi Bobotoh penggalangan dana alasan mengapa akan segera masuk berupa koin, aksi ini Bobotoh melakukan ranah Komdis, Komdis dilakukan sebagai pelanggaran dan akan pun menambah kan bentuk kekecewaan. dijatuhi sanksi, akibat bahwa mereka telah Selain itu, situs resmi kebijakannya tersebut mengumpulkan bukti – PSSI pun tak lama Komdis mendapat bukti bahwa Bobotoh mengeluarkan kritikan pedas dari melakukan pelanggaran. keputusan sanksi beberapa pihak selain Buntut dari kebijakan dibajak oleh hacker dari manajemen Persib Komdis tersebut, karena kekecewaan, yang melakukan Bobotoh pun melakukan selain membajak protes hingga langkah aksi pengumpulan dana hacker menampilkan banding, kritikan juga berupa koin, aksi ini wajah – wajah korban dilontarkan dari dilakukan sebagai kekerasan Rohingya. Anggota Komisi X respon tanggung jawab Ditambah manajemen
92
DPR RI Ledia Hanifa serta perlawanan kepada Persib akan melakukan Amalia dan Menteri kebijakan Komdis yang banding sebagai nota Pemuda dan Olahraga menjatuhi sanksi untuk keberatan. Imam Nahrawi Persib Bandung. (Menpora). Namun, koin yang sudah terkumpul tak jadi diberikan oleh klub diwakilkan oleh manajemen bahwa pelanggaran tersebut adalah sepenuhnya tanggung jawab manajemen . Aksi koreografi Aksi koreografi Bobotoh Aksi koreografi Bobotoh bertuliskan bertuliskan „Save Bobotoh bertuliskan Make „Save Rohingya‟ Rohingya‟ adalah murni „Save Rohingya‟ adalah Moral adalah murni aksi aksi kemanusiaan untuk murni aksi Judgement kemanusiaan untuk solidaritas masyrakat kemanusiaan untuk solidaritas masyrakat Rohingya dan tidak bisa solidaritas masyrakat Rohingya dan tidak dikatakan sebuah Rohingya dan tidak bisa dikatakan sebuah pelanggaran bisa dikatakan sebuah pelanggaran pelanggaran Manajemen Persib Pemaparan CEO PT Penjelasan Komisi siap mendukung aksi Liga Indonesia Baru Displin (Komdis) Treatment penggalangan koin Ratu Tisha Adiwwijaya dalam mengeluarkan Recommen yang dilakukan oleh dan kritikan pedas keputusan sanksi dation Bobotoh untuk Manajer Persib Umuh direspon dengan perlawanan kepada Muchtar juga kritikan yang dimuat Komdis PSSI. Selain manajemen PT. PBB oleh Indosport untuk itu, kritikan dari serta masukan Komdis PSSI dan Anggota Komisi X manajemen untuk dukungan dari pemain DPR RI Ledia Hanifa Komdis agar tidak Persib Ahmad Jufrianto Amalia. terburu – buru dalam juga suporter Ibukota mengeluarkan The Jakmania yang keputusan. Selain itu, siap ikut menyumbang aksi penggalangan koin dalam aksi oleh Bobotoh yang tidak penggalangan koin jadi diberikan oleh yang dilakukan oleh manajemen dengan Bobotoh. alasan tidak praktis
4.2.3 Penonjolan Aspek Bagian ini berhubungan dengan penulisan fakta. Hal ini berkaitan pula dengan
penggunaan kata, kalimat, gambar, dan citra tertentu. Untuk menggambarkan realitas
yang ingin ditonjolkan sebuah media kepada khalayak. Pemilihan bahasa oleh media
93
dapat menciptakan realitas tertentu, dari sebuah peristia. Dalam media massa,
penggunaan bahasa atau rangkaian kata ikut menentukan konstruksi realitas yang
sekaligus menentukan makna yang muncul. Oleh karena itu, penggunaan kata tertentu
diupayakan agar dapat mendukung atau memperkuat kontruksi frame yang terbentuk.
4.2.3.1 Penonjolan Aspek Pada Pikiran-Rakyat.com Pilihan kata yang berkaitan dengan aspek hukum, sosial, dan politik
dalam berita online Pikiran-Rakyat.com adalah; pelanggaran, konfigurasi,
solidaritas, Pancasila, legalitas, keimigrasian, politik praktis, kode displiner,
banding, dan kemanusiaan.
4.2.3.2 Penonjolan Aspek Pada Simamaung.com
Pilihan kata yang berkaitan dengan aspek hukum, sosial, dan agama
dalam berita online Simamaung.com adalah; sanksi, tidak diperbolehkan,
konfigurasi, kemanusiaan, solidaritas, keagamaan, banding, dan terobosan
hukum.
4.2.3.3 Penonjolan Aspek Pada Indosport.com
Pilihan kata yang berkaitan dengan aspek hukum dan sosial dalam
berita online Indosport.com adalah; sanksi, Law of the Game, kepeduliaan,
kemanusiaan, pelanggaran, dan banding.
Tabel 4.20 Penonjolan Aspek Tertentu dari Konstruksi Koreografi ‘Save Rohingya’ Suporter Persib Bandung Sebagai Aksi Kemanusiaan
Pikiran-Rakyat.com Simamaung.com Indosport.com Pemakaian kata Pemakaian kata Pemakaian kata terkait bidang terkait bidang hukum, terkait bidang hukum hukum, sosial, dan sosial, dan agama dan sosial politik Pemakaian istilah Pemakaian istilah
94
Pemakaian istilah terkait aspek hukum, terkait aspek hukum terkait aspek sosial, dan agama dan sosial hukum, sosial, dan politik
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pembahasan Sanksi PSSI pada Aksi Kemanusiaan Suporter dalam
Perspektif Konstruksi Sosial Media Massa
4.3.1.1 Konstruksi Sosial Pikiran-Rakyat.com
Pada media pertama yaitu Pikiran-Rakyat.com, ditulis tanggapan yang
disampaikan oleh manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mengatakan,
bahwa aksi koreografi “Save Rohingya” yang dilakukan Bobotoh tidak ada
unsur politiknya, tetapi hanya mengunggah sisi kemanusiannya, Umuh
Muchtar juga mengungkapkan kekecewannya dengan mengatakan “PSSI tidak
punya hati” dan tidak luput juga kritikan dari pejabat pemerintahan seperti
anggota Komisi X DPR, Ledia Hanifa Amalia yang meminta PSSI mencabut
keputusan denda, dia beranggapan keberpihakan solidaritas pada penegakan
bukan kesalahan dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi yang
meminta PSSI untuk mengkaji ulang pesan yang disampaikan dalam
koreografi Bobotoh untuk masyarakat Rohingya bahkan Imam Nahrawi
smeminta PSSI segera mencabut kebijakan sanksi yang diberikan untuk Persib
Bandung.
Kekesalan juga dilontarkan oleh manajemen disampaikan oleh Zainuri
Hasyim sebagai Komisaris Utama PT. PBB dengan menyampaikan
kekecewaanya akibat kebijakan yang dilakukan oleh komdis PSSI yang
95 langsung memberikan sanksi denda. Seharusnya, menurut dia, komdis PSSI tidak langsung memberikan sanksi tersebut tapi alangkah baiknya berupa terguran dulu atau sanksi Bobotoh tanpa atribut, Zainuri Hasyim secara terbuka akan melakukan langkah banding sebagai respon tidak puas terkait kebijakan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Selain itu, dalam tanggapan yang lain Pikiran Rakyat mengangkat tulisan dari salah seorang sekaligus Peneliti
Hukum Tata Negara Kementerian Hukum dan HAM yaitu Eko Noer
Kristiyanto yang menjelaskan bahwa sesungguhnya PSSI sedang melakukan bluner politik yang cukup fatal, karena saat beberapa masalah belum jelas dengan pemerintah (terkait pelanggaran hukum nasional seperti legalitas klub, keimigrasian pemain asing) kini mereka berkonfrontasi dengan civiel society.
Namun Pikiran Rakyat di sisi lain juga mengangkat alasan PSSI menjatuhi sanksi kepada Persib Bandung dengan berbunyi bahwa PSSI dalam hal ini berdasarkan ketentuan dalam pasal 67.3 dari Kode Disiplin PSSI yang diterapkan sesuai dengan kode Disipliner FIFA. Melalui Sekretaris Jenderal
PSSI Ratu Tisha Destria menjelaskan, dalam ketentuan yang berlaku secara global, FIFA menentukan bahwa pemaparan simbol politik dalam bentuk apapun dianggap sebagai tindakan yang tidak sesuai, yang dapat dikenakan sanksi.
Setelah melewati pembahasan, penulisi menyimpulkan bahwa media
Pikiran-Rakyat.com berada pada membenarkan Persib Bandung dengan mengangkat tanggapan dan tulisan yang secara tidak langsung berisi kritikan untuk Komisi Disiplin (Komdis) PSSI serta koreografi yang tunjukkan oleh
Bobotoh mendapat banyak repon positif dan dukungan dari banyak pihak
96 karena memang mereka menilai dan memamdang koreografi Bobotoh adalah suatu bentuk dukungan solidaritas untuk masyarakat Rohingya.
4.3.1.2 Konstruksi Simamaung.com
Pada media kedua, yaitu Simamaung.com yang juga membenarkan
Persib Bandung dengan pemberitaan diawali ancaman sanksi dari PSSI yang terus menghantui Persib Bandung akibat koreografi “Save Rohingya” sampai sanksi resmi diberikan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dengan tuduhan
Bobotoh terbukti dengan sengaja merencakanakan untuk melakukan konfigurasi dengan tulisan “Save Rohingya” dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin.
Simamaung.com juga memberitakan tanggapan dari Manajer Persib
Bandung Umuh Muchtar yang menjelaskan “Bobotoh kan hanya mengingatkan dan menunjukkan rasa simpatinya untuk Rohingya serta muslim disana. Masa orang bergelimpangan dan mau mengingatkan supaya berhenti kenapa tidak boleh?” Umuh pun menuding Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memang tidak peduli dengan krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar.
Tanggapan yang sama juga disampaikan oleh Kuswara S. Taryono selaku
Komisaris PT. PBB yang meminta kepada PSSI yang dalam hal ini Komisi
Disiplin untuk berhati-hati saat membuat keputusan, sebab sidang kasus yang dihadapi kali ini menyangkut hal yang sensitif. Sebab selain krisis kemanusiaan, pembantaian juga ditunjukkan pada masyarakat muslim,
Kuswara juga menambahkan terlalu terburu-buru untuk mengaitkan dan kemudian ada keputusan denda, ia juga berharap ke depannya jika terjadi
97 pelanggaran yang serupa PSSI bisa mengundang pihak terkait supaya jernih dan bisa meluruskan.
Selain itu, Simamaung.com juga memberitakan aksi Bobotoh yang merespon dengan melakukan penggalangan dana berupa koin yang mereka namakan #koinuntukpssi. Aksi Bobotoh tersebut buntut dari tanggung jawab mereka dengan maksud membayar denda yang diberikan kepada Persib
Bandung senilai 50 juta. Aksi yang Bobotoh lakukan juga merupakan aksi perlawanan mereka kepada Komisi Dispilin (Komdis) PSSI, namun manajemen Persib menolak koin yang sudah dikumpulkan oleh Bobotoh dengan alasan bahwa sanksi tersebut murni tanggung jawab manajemen untuk melunasi denda. Selain itu, status Persib Bandung yang sudah menjadi klub profesional dilarang untuk menerima sumbangan dana dari manapun. Namun, dengan kesepakatan bersama antara manajemen Persib Bandung dan Bobotoh, koin yang sudah terkumpul akan langsung diberikan kepada masyarakat
Rohingya sebagai bantuan dana dari Persib Bandung.
Setelah melewati pembahasan, peneliti menyimpulkan bahwa
Simamaung.com membuktikan sebagai media yang lahir dari suporter berada pada pihak Persib Bandung, Simamaunng juga terlihat ingin menyampaikan status Persib Bandung yang sudah menjadi profesional dengan menulis berita bahwa Persib menolak sumbangan koin dari Bobotoh tetapi disini manajemen tidak serta merta menolak dengan mentah, mereka dengan Bobotoh sepakat koin hasil penggalangan akan dikirim ke Rohingya sebagai bentuk bantuan sosial dari Persib Bandung.
4.3.1.3 Konstruksi Sosial Indosport.com
98
Pada media ketiga, yaitu Indosport.com yang juga ada pada posisi membenarkan Persib Bandung dengan diawali pemberitaan Bobotoh terancaman sanksi akibat mendukung warga Rohingya melalaui atraksi koreografi di dalam pertandigan sepakbola. Hal tersebut dikarenakan pesan atau simbol politik sebaik apapun, dilarang masuk ke dalam lapangan. Namun ancaman tersebut sama sekali tidak membuat mental Bobotoh lemah dengan apa yang disampaikan dalam pemberitaan Indosport. Setelah adanya ancaman sanksi, Indosport menulis bahwa Bobotoh siap bertanggung jawab atas aksi mereka dengan melakukan penggalangan dana berupa koin untuk dibayarkan kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Dalam pemberitaan Indosport.com ada yang berbeda jika membandingkan dengan Pikiran-Rakyat.com dan Simamaung.com. Pada berita online Indosport.com menulis bahwa situs PSSI dibajak seusai menjatuhkan sanksi kepada Persib Bandung akibat koreografi “Save
Rohingya”. Selain itu, Indosport.com menjelaskan bahwa pembajakan dilakukan oleh hacker yang kecewa dengan keputusan Komisi Disiplin
(Komdis) PSSI dengan memasukan pesan protes keras untuk PSSI akibat mempermasalahkan aksi kemanusiaan yang dikaitkan ke dalam politik. Serupa seperti Pikiran-Rakyat.com juga Simamaung.com, berita online Indosport.com menulis manajemen Persib akan melakukan banding terkait sanksi yang diberikan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Melalui Zainuri Hasyim selaku Komisaris PT. PBB menurutnya kurang tepat jika sanksi tersebut diberikan oleh Komdis, apalagi aksi tersebut tidak ada unsur politik atau hal yang merugikan orang lain.
99
Setelah melewati pembahasan, peneliti menyimpulkan bahwa
Indosport.com ada pada posisi membenarkan Persib Bandung dengan jelas
melalui pemberitaanya mewakili perasaan Bobotoh atau suporter Persib
Bandung. Selain itu, Indosport juga menyampaikan tanggapan kritikan dari
manajemen Persib Bandung untuk Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Setelah melakukan pembahasan dari ketiga media yang diteliti, dengan
mengaitkan Teori Konstruksi Sosial Media Massa dalam pemberitaannya.
Peneliti sepakat bahwa media Pikiran-Rakyat.com, Simamaung.com, dan
Indosport.com ada pada posisi membenarkan Persib Bandung dalam kasus ini.
Selain itu, dari ketiga media tersebut memang ada kesamaan dalam isi
beritanya, hanya saja masing-masing media mengambil judul berita yang
berbeda.
4.3.2 Aksi Koreografi Suporter dengan Komunikasi Massa
Komunikasi merupakan faktor penting dalam proses interaksi manusia, yang
sangat tergantung dengan manusia yang lain di sekitarnya. Hal ini seperti konsep
dasar komunikasi sebagai transmisi pesan, dan juga sebagai produksi dan pertukaran
makna. Dalam berkomunikasi, ada pesan yang ingin disampaikan oleh seseorang
kepada orang lain, atau suatu kelompok kepada seseorang atau kelompok lain, baik
dalam bentuk verbal maupun non verbal. Begitu pula dalam komunikasi massa yang
mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu
yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu
yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan – pesan komunikasi yang
sama.
100
Konsep komunikasi yang teraplikasi dalam dunia olahraga termasuk sepakbola, misalnya; melihat interaksi dan pengungkapan pesan – pesan baik secara verbal maupun non verbal, dari pecinta atau yang kita kenal dengan istilah suporter.
Fans dalam sepakbola memiliki arti penting yakni; kelompok yang loyal, memiliki rasa cinta tinggi, kebersamaan, solidaritas, dan persaudaraan sebagai sebuah komunitas.
Begitu pula dalam aksi koreografi suporter, suporter tidak akan pernah kehilangan kreatifitasnya untuk menunjukan karya mereka di dalam stadion seperti contohnya aksi koreografi. Pesan yang disampaikan tidak terkesan membosankan dalam aksi koreografi, biasanya dipadukan dengan warna – warna dan gambar tiga dimensi kemudian dimainkan oleh ratusan bahkan ribuan orang sehingga jika kita melihat sangatlah indah.
Komunikasi massa termasuk dalam aksi koreografi karena ada pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak baik itu kritikan kepada tim maupun keadaan sosial yang sedang ramai bicarakan, sejatinya sepakbola adalah olahraga yang disukai banyak orang sehingga apapun pesan – pesan yang disampaikan di dalam stadion tentu banyak disaksikan oleh banyak orang.
BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Pada bab ini secara keseluruhan peneliti membahas kesimpulan dan saran dari
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Hasil yang didapat dari tingkat
masing – masing ketiga media online yakni: Pikiran-Rakyat.com, Simamaung.com,
dan Indosport.com menghasilkan bingkai yang berbeda – beda dalam, melihat suatu
peristiwa mengenai aksi koreografi suporter Persib Bandung sebagai aksi
kemanusiaan.
Cara pandang atau bingkai Pikiran-Rakyat.com dan Indosport.com terhadap
aksi koreografi suporter Persib Bandung sebagai aksi kemanusiaan, di setiap teks
beritanya selalu menonjolkan dan mendukung aksi tersebut sebagai sebuah dukungan
kemanusiaan untuk masyarakat Rohingya walaupun dari semua pemberitaanya
terselip berita penjelasan mengenai alasan PSSI menjatuhkan sanksi kepada Persib
Bandung meskipun sama – sama mendukung aksi koreografi tersebut kedua media ini
berbeda dalam mengambil judul berita walaupun isinya hampir sama.
Berbeda dengan Simamaung.com terhadap aksi koreografi suporter Persib
Bandung sebagai aksi kemanusiaan, di setiap teks beritanya memang menyatakan aksi
tersebut sebagai sebuah dukungan kemanusiaan untuk masyarakat Rohingya namun
ada perbedaan dalam penyampaian beritanya yakni; Simamaung.com menceritakan
alur perlawanan Bobotoh atau suporter Persib Bandung yang melakukan aksi
penggalangan koin sebagai bentuk kekecewaan dan perlawanan terhadap Komisi
Disiplin (Komdis) PSSI.
101
102
5.2 Saran Penelitian
5.2.1 Saran Penelitian
Pikiran Rakyat merupakan media massa yang mencakup berita
Nasional namun Pikiran Rakyat memiliki sejarah yang kuat dengan dunia
persepakbolaan daerah terutama Jawa Barat, dampak dari sejarah yang kuat
sehingga memiliki kedekatan dengan persepakbolaan Jawa Barat menjadikan
Pikiran Rakyat selalu ambisius dalam memberitakan perkembangan terkait
sepakbola terutama mencakup nama besar tim Persib Bandung. Akan tetapi,
hal seperti ini lah yang membuat penilaian banyak orang menyimpulkan
bahwa Pikiran Rakyat akan tetap membela Persib Bandung dalam situasi
apapaun. Padahal dalam etika jurnalistik telah dijelaskan bahwa media massa
seharusnya berada pada posisi netral untuk setiap menyampaikan pemberitaan
apalagi Pikiran Rakyat bukanlah media khusus olahraga melainkan media
massa yang memiliki ruang lingkup berita secara umum.
Simamaung merupakan media online yang memang didirikan dari
kalangan Bobotoh atau suporter Persib. Tujuan didirikan media ini sebagai
tempat untuk menyampaikan perkembangan tim Persib Bandung kepada para
Bobotoh. Walaupun didirikan oleh kalangan suporter media Simamaung
terlihat sesuai dengan nilai jurnalistik dari segi pemberitaan, namun bukan hal
yang aneh jika dalam situasi apapun Simamaung akan tetap berada di samping
tim Persib Bandung.
Indosport merupakan media baru di dalam dunia pers tanah air, namun
keberhasilan mereka dalam menarik pembaca di masyarakat cukup gemilang
terutama strategi Indosport tidak ada hentinya selalu menyampaikan setiap
103
peristiwa yang terjadi dalam dunia olahraga tidak hanya sepakbola saja.
Dalam menyampaikan berita Indosport sudah sesuai dengan nilai jurnalisitik
walaupun secara halus posisi mereka ada pada membenarkan Persib Bandung.
5.2.2 Saran Teoritis
Penelitian menggunakan analisis teks bersifat sujektif. Peneliti
memperoleh kebebasan dalam menganalisis suatu teks. Hasil analisis terhadap
suatu teks berdasarkan sudut pandang atau pola pikir peneliti dalam melihat
teks tersebut. Penggunaan analisis framing dalam penelitian adalah metode
yang tepat untuk menganalisis makna dari sebuah teks yang ingin disampaikan
oleh penulis teks. Dalam menganalisis teks, seorang peneliti dituntut untuk
peka dan kritis dalam memaknai sebuah teks pemberitaan.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa keterbatasan penelitian yang dengan
keterbatasan tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Keterbatasan –
keterbatasan yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data yang digunakan adalah data primer yang mungkin bisa ada kekeliruan
dalam memasukan data.
2. Peneliti kurang dalam pengalaman melakukan penelitian yang memungkinkan
adanya kesalahan.
104
Daftar Pustaka
Eriyanto, 2002. Analisis Framing: Kontruksi, ideology, dan politik media, Yogyakarta: Lkis Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikas, Jakarta: Kharisma Putra Utama M. Romli, Syamdul, Asep. 2012. Jurnalistik Online, Bandung: Nuansa Cendekia Mulyana, Dedi dan Solatun. 2007. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya Creswell, Jhon W. 2014. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ardianto, Elvinaro dan Erdinaya, Komala, Lukiati. 2004. Pengantar Komunikasi Massa, Bandung: Simbiosa Rekatama Media Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media, Bandung: Remaja Rosdakarya Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa, Jakarta: Prenadamedia Group Eriyanto. 2002. Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Yogyakarta: Lkis
Skripsi : Afdiningsih, Fuji. 2016. Konstruksi Diskresi Ahok untuk Reklamasi (Analisis Framing pemberitaan Reklamasi Jakarta pada Majalah Tempo). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Billfaqih, Bintang. 2017. Pemberitaan Kegagalan Persib melawan Pusammania Borneo FC di Leg ke-2 Piala Presiden 2017 (Analisis Framing Media Online Pikiran – Ralyat.com dan Bobotoh.Id). Univesitas Pasundan
Sumber lain : Hukamnas. 2018. 7 latar belakang konflik Rohingya sebagai tragedi kemanusiaan. https://hukamnas.com > Pro Kontra 12 Februari 2018, Pukul 20.15 WIB Cnn Indonesia. 2017. Jumlah pengungsi Rohingya di Bangladesh lampaui 400 ribu. https://m.cnnindonesia.com > Internasional 12 Februari 2018, Pukul 20.24 WIB Bola. 2017. Sepakbola sangat kuat, bisa jadi solusi atas isu-isu sosial https://m.bola.com > Indonesia 12 Februaru 2018, Pukul 20.29 WIB
105
Kumparan. 2017. PSSI buka suara soal sanksi Persib terkait “Save Rohingya” https://kumparan.com > @kumparanbola 12 Februari 2018, Pukul 20.33 WIB
Indosport. 2017. Usai berikan sanksi Persib, situs PSSI dibajak https://www.indosport.com > sepakbola 12 Februari 2018, pukul 20.36 WIB Pikiran Rakyat. 2017. Kasus “Save Rohingya”. DPR pertanyakan sanksi https://www.pikiran-rakyat.com 12 Februari 2018, pukul 20.38 WIB Simamaung. 2017. Persib dibayangi sanksi atas koreo “Save Rohingya” https://simamaung.com 12 Februari 2018, Pukul 20.41 WIB
106
LAMPIRAN
107
LAMPIRAN 1 KUMPULAN BERITA PEMBERITAAN SANKSI PSSI PADA PERSIB BANDUNG AKIBAT AKSI KOREOGRAFI “SAVE ROHINGYA” DI BERITA ONLINE PIKIRAN- RAKYAT.COM, SIMAMAUNG.COM, DAN INDOSPORT.COM
108
Berita 1 (Pikiran-Rakyat.com)
109
Berita 2 (Pikiran-Rakyat.com)
110
Berita 3 (Pikiran-Rakyat.com)
111
112
Berita 4 (Pikiran-Rakyat.com)
113
114
115
Berita 5 (Pikiran-Rakyat.com)
116
117
Berita 6 (Pikiran-Rakyat.com)
118
119
Berita 7 (Simamaung.com)
120
Berita 8 (Simamaung.com)
121
Berita 9 (Simamaung.com)
122
Berita 10 (Simamaung.com)
123
Berita 11 (Simamaung.com)
124
Berita 12 (Simamaung.com)
125
Berita 13 (Simamaung.com)
126
Berita 14 (Indosport.com)
127
128
Berita 15 (Indosport.com)
129
130
Berita 16 (Indosport.com)
131
132
Berita 17 (Indosport.com)
133
Berita 18 (Indospot.com)
134
DAFTAR RIWAYAT HIDUP CURIKULUM VITAE
Data Pribadi Nama : Muhammad Panji Nugraha Tempat & Tanggal Lahir : Cianjur, 2 Desember 1993 Jenis Kelamin : Pria Status Pernikahan : Belum Menikah Alamat : Komplek PCI Blok D 83 No 03 RT03/RW05, Desa Cibeber, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon – 42423 No. HP : 081222758311 Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
Periode (Tahun) Sekolah/Institusi/Universitas Jenjang Pendidikan 1999-2000 TK Lestari PCI Taman Kanak-kanak 2000-2006 SD Kedaleman 4 Cibeber – Sekolah Dasar Cilegon 2006-2009 SMP Negeri 2 Cilegon Sekolah Menengah Pertama 2009-2012 SMA Negeri 2 KS Cilegon Sekolah Menengah Atas 2012-Sekarang Universitas Sultan Ageng Perguruan Tinggi Tirtayasa
Pengalaman Organisasi
Periode (Tahun) Organisasi 2012-2013 NDP (Nuansa Daerah Pendidikan
Pengalaman Magang
Periode (Tahun) Instansi/Perusahaan Posisi 2017 Banten Pos Fotografer Jurnalistik