Lpi Dan Pssi Dalam Teks Berita Kompas Dan Jawa
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id LPI DAN PSSI DALAM TEKS BERITA KOMPAS DAN JAWA POS [Studi Analisis Isi Kuantitatif Tentang Dukungan Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos terhadap LPI (Liga Primer Indonesia) dan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) Periode 1 Desember 2010- 31 Januari 2011] Oleh: Putri Arini Fachriati D1208608 Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Universitas Sebelas Maret PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masih terasa hangat dan semangatnya masyarakat pecinta sepak bola di tanah air yang begitu semaraknya mendukung tim nasional Indonesia, terutama sejak menunjukan prestasi lumayan berkilau dan mencapai final pada turnamen Piala AFF 2010. Sementara disisi lain, beberapa pihak terus menyoroti kinerja Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) yang dianggap hanya bisa menghabiskan uang rakyat, ditambah ketidakmampuan memberikan prestasi membanggakan. Selama dua periode kepemimpinan Nurdin Halid yang akan berakhir tahun 2011 ini, Timnas Indonesia mengalami kemerosotan prestasi. Perubahan keadaan sempat muncul ketika banyak pihak, termasuk suporter sepak bola, berharap Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) di Malang, Maret 2010, akan menjadi momentum kebangkitan sepak bola Indonesia, sekaligus mereformasi PSSI sebagai induk organisasi yang menaunginya. Buruknya prestasi Timnas, membuat pecinta sepak bola menginginkan sang ketua umum mundur dari jabatanya, sekaligus sebagai bentuk pertanggung jawaban atas kinerja PSSI yang jauh dari harapan. Bahkan sejumlah pihak sangat menyayangkan salah satu rekomendasi tentang pembentukan Dewan Sepak Bola telah dicabut. Sementara itu karena ketidakpuasan kinerja PSSI dalam Liga Super Indonesia akhirnya muncul deklarasi berdirinya Liga Primer Indonesia. Deklarasi commit to user ini diadakan pada tanggal 24 Oktober 2010 di Kota Semarang. Kompetisi ini perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digagas oleh Gerakan Reformasi Sepak Bola Nasional Indonesia (GRSNI) dan pengusaha Arifin Panigoro dan sudah mulai bergulir sejak awal Januari 2010 dan melibatkan 19 klub dari Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, dan Papua. Beberapa klub lain diantaranya berasal dari Liga Super Indonesia (LSI) yang diakui PSSI, kini masih dalam proses verifikasi yang akan menggenapi jumlah 20 klub di LPI. PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) adalah wadah pertandingan – pertandingan di Indonesia yang diselenggarakan oleh pihak perkumpulan atau klub sepak bola, pengurus cabang, pengurus daerah yang dituangkan dalam kalender kegiatan tahunan PSSI sesuai dengan program yang disusun oleh PSSI. Pertandingan di dalam negeri yang diselenggarakan oleh pihak ketiga yang mendapat izin dari PSSI. Pertandingan dalam rangka Pekan Olahraga Daerah (PORDA) dan Pekan Olah Raga Nasional (PON). Pertandingan– pertandingan lainnya yang mengikutsertakan peserta dari luar negeri atau atas undangan dari luar negeri dengan ijin PSSI. Kepengurusan PSSI sampai di tingkat daerah-daerah di seluruh Indonesia. Lebih dari itu PSSI tahun 1953 memantapkan posisinya sebagai organisasi yang berbadan hukum dengan mendaftarkan ke Departement Kehakiman dan mendapat pengesahan melalui SKep Menkeh R.I No. J.A.5/11/6, tanggal 2 Februari 1953, tambahan berita Negara R.I tanggal 3 Maret 1953, no 18. Berarti PSSI adalah satu – satunya induk organisasi olahraga yang terdaftar dalam berita Negara sejak 8 tahun setelah Indonesia merdeka. Sedangkan Liga Primer Indonesia adalah kompetisi sepak bola antar klub profesional di Indonesia yang diselenggarakan sejak 2011. LPI diselenggarakan commit to user 2 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id oleh PT Liga Primer Indonesia yang dimotori oleh pengusaha Arifin Panigoro. LPI tidak berafiliasi dengan PSSI, sehingga menjadi ajang tandingan terhadap Liga Super Indonesia yang diselenggarakan oleh PSSI. LPI menggunakan format kompetisi penuh. Setiap tim akan menghadapi tim lawan yang sama sebanyak 2 kali dalam 1 musim melalui pertandingan kandang dan tandang. Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 36 pertandingan. Karena tidak direstui PSSI, LPI menghadapi berbagai kontroversi terkait rencana penyelenggaraannya, diantaranya dasar hukum, ancaman PSSI terhadap klub, pemain, pelatih, dan perangkat pertandingan, serta perizinan Polri. PSSI menganggap penyelenggaran LPI ilegal karena tidak memiliki izin dari asosiasi sepakbola tersebut. Akan tetapi pihak LPI menyatakan bahwa penyelenggaraan LPI tidak melanggar hukum karena sesuai dengan rekomendasi Kongres Sepak Bola Nasional yang dilaksanakan di Malang pada Maret 2010. Konsorsium LPI juga menyatakan sudah beberapa kali mencoba berkoordinasi dan meminta izin kepada PSSI, namun PSSI bersikap menutup diri terhadap penyelenggaraan LPI. PSSI memaparkan secara panjang lebar alasan mengapa LPI melawan hukum, namun tidak pernah menjelaskan alasan mengapa mereka tidak merestui LPI, kecuali menyebut LPI sebagai "kompetisi ecek-ecek", "tarkam", dan "banci." LPI akhirnya mendapatkan izin dari pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. Selain itu PSSI juga mengancam menghukum semua pemain dan klub serta perangkat pertandingan yang mengikuti LPI ini. Beberapa ancaman yang commit to user dilontarkan PSSI adalah klub Liga Super Indonesia yang terlibat LPI akan 3 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id didegradasi ke divisi satu. dan diminta mengembalikan aset-aset PSSI, pemain yang terlibat dalam LPI juga diancam tidak dapat memperkuat Timnas. Tidak cukup dengan klub dan pemain, pelatih klub-klub LPI diancam dicabut lisensinya. Selain itu, PSSI juga mengancam wasit yang terlibat dalam penyelenggaraan LPI dengan sanksi FIFA dan pencabutan lisensi.1 Meski PSSI mengeluarkan ancaman tersebut, Badan Tim Nasional tetap memanggil beberapa pemain dari klub-klub anggota LPI untuk seleksi timnas U-23 yang disiapkan untuk Sea Games 2011 dan kualifikasi Olimpiade 2012.2 Konflik dalam dunia sepak bola Indonesia ini akhirnya mendapat perhatian dari banyak pihak. Salah satu media yang memberitakan konflik antara LPI dengan PSSI adalah surat kabar. Surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan-laporan yang terjadi di masyarakat, dengan cirri-ciri terbit secara periodik, umum, isinya termassa, aktual, mengenai apa saja dan dari mana saja sumbernya yang mengandung nilai-nilai untuk diketahui khalayak pembaca.3 Meskipun kini sudah ada media massa modern yaitu media elektronik, baik itu televisi, radio, bahkan internet, namun peran surat kabar tidak tergantikan oleh munculnya media elektronik tersebut. Hal ini terjadi karena surat kabar memiliki keunggulan; dapat dipelajari secara berulang-ulang untuk memperoleh pengertian yang lebih baik dari isi media tersebut, dapat didokumentasikan/ disimpan dan sewaktu-waktu dapat dibaca kembali, dan tidak terikat oleh waktu.4 1 PSSI Cabut Lisensi 8 Pelatih Klub Liga Primer, Vivanews, 4 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011. 2 PSSI Panggil 84 Pemain U-23, Ada Kim & Irfan", Vivanews, 4 Januari 2011. 3 Onong U, Effendy, Komunikasi dan Modernisasi, Alumni, Bandung, 1981. 4 Riyono Pratikno, Lingkaran-commitlingkaran to Komunikasi user , Remaja Rosda Karya, Bandung, 1982. Hal:253 4 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Isi materi muatan surat kabar terdiri dari berbagai hal yang dapat dikategorikan dalam berbagai bentuk yaitu: berita, berita mengandung opini, komik/kartun, fiksi, iklan, foto-foto berita, gambar/ilustrasi. Dari sekian banyak jenis isi materi muatan surat kabar tersebut, yang paling banyak porsinya adalah berita. Hal ini sesuai dengan salah satu fungi pers yaitu fungsi pengawasan lingkungan (surveillance of environment). Dalam menjalani fungsi ini, surat kabar menyajikan informasi-informasi terbaru tentang berbagai kejadian yang terjadi di mana informasi tersebut dibutuhkan oleh khalayak. Fenomena pemberitaan LPI dan PSSI untuk mendapatkan dukungan publik dan klub untuk bergabung berkompetisi sebenarnya berjalan lancar dan sehat buat perkembangan sepakbola Indonesia yang profesional, berkualitas, dan bebas dari intrik-intrik kotor di luar lapangan. Persoalannya, persaingan itu justru terkesan mengarah ke jalur perseturuan antara PSSI pimpinan Nurdin Halid dan LPI beserta klub-klub dan para pendukung mereka yang tidak bisa dianggap remeh.5 Dan hal ini menjadi persoalan yang menarik untuk di beritakan media. Namun masing-masing surat kabar tentunya memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menilai dan menginformasikan suatu berita. Tergantung dari dari kebijakan redaksional masing-masing surat kabar. Sebagaimana pernah diungkapkan oleh Jakob Oetama bahwa pada dasarnya kebijakan media massa itu 5 Basyari, Nurcholish MA. LPIcommit-PSSI Bertarung, to user Garuda Mati di Tengah, Inilah.com, 26 Januari 2010 5 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu kepentingan pembaca dan sikap dasar surat 6 kabar yang bersangkutan. Untuk itulah maka penting untuk mengetahui bagaimana isi pemberitaan tentang LPI dan PSSI pada pers nasional. Dalam hal ini pers nasional yang akan digunakan sebagai objek penelitian adalah kolom berita pada surat kabar harian Kompas dan Jawa Pos. Hal ini dengan pertimbangan surat kabar tersebut adalah harian nasional yang memiliki pangsa pasar yang besar. Alasan pemilihan kedua media cetak tersebut adalah media yang mewakili tingkat lokal, dan nasional.