Amir Hamzah Seorang Penyair Mistik1
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Halaman 39 ❏ Haron Daud Amir Hamzah Seorang Penyair Mistik 1 AMIR HAMZAH SEORANG PENYAIR MISTIK Haron Daud Fakulti Sains Sosial dan Kemanusiaan Universiti Kebangsaan Malaysia Abstract Amir Hamzah knows poet of religious. However before following some activity, that Amir Hamzah emphasizes something his love to human being. Because his failure Amir Hamzah gives in himself to God with hesitate. However Amir Hamzah decided someone loyal obeying order and believed in God. Key words: Amir Hamzah, poetry, and mystic 1. PENDAHULUAN religius (religious)? Mistik merangkumi Dalam konteks ini, unsur-unsur mistik yang akan pengertian bersatu dengan Tuhan. Menurutnya, dibicarakan ialah hubungan dan rasa cinta seorang pada Amir ada tampak pengaruh pandangan insan yang tidak berubah terhadap Allah dan dia mistik, tapi dia bukanlah seorang mistikus dalam sentiasa berusaha membersihkan prasangka yang pengertian telah mencapai penyatuan diri dengan tidak baik menjadi baik dan mulia (Moh.Abdai yang abadi. Alasannya antara lain, dalam 1981: 218). Sebagai ukuran, penulis juga perjuangan antara yang terbatas dengan yang tak berpandukan kepada pendapat A. Hasjmy terbatas Amir Hamzah sentiasa masih tertuju pada berdasarkan faham para penyair sufi, bahwa yang terbatas dan dalam kesadarannya tetap ada seseorang yang sangat mencintai orang yang lain, batas antara keduanya, yang tak mungkin pasti dia akan taat setia kepadanya, sama dengan dilakukannya. Apa lagi dibuat menjadi bersatu, mancintai Allah sepenuh hati. Orang akan rela hingga yang terbatas itu kehilangan artinya, mengorbankan apa saja dalam melaksanakan ditampung oleh yang tak terbatas. Bagi Jassin, segala perintah-Nya (Hasjmy,1976 :17). Apakah Amir Hamzah hanya berdiri di hadapan Tuhan rasa cinta dan kesanggupan sedalam itu terdapat sebagai makhluk yang insaf akan kekecilannya dan pada Amir Hamzah seperti yang tergambar dalam sebagai makhluk yang tidak diindahkan segala puisi-puisinya? permintaannya (Jassin 1962 : 26).Tanggapan Nama penuh Amir Hamzah ialah Tengku Jassin ini agak benar kalau kita perhatikan Amir Hamzah bin Tengku Haji Adil. Ia merupakan sebahagian dari sajak ’Insaf’: cucu Tengku Hamzah dan cicit Sultan Musa, Raja Langkat pertama yang bergelar Sultan. Amir Segala kupinta tiada kauberi Hamzah dilahirkan pada 28 Februari 1911 dan Segala kutanya tiada kausahuti mangkat pada 20 Maret 1946. Ia dipancung Butalah aku berdiri sendiri (disembelih) di Kuala Begumit oleh seorang Penuntun tiada memimpin jari tukang pancung (algojo) bernama Mandor Wijaya Wiryosentono, pada saat meletusnya revolusi Buta tuli bisu kelu sosial di daerah itu (Zakarian, 1974 : 40) Tertahan aku di muka dewata Puisi Amir Hamzah berjumlah 63 buah. Tertegun aku di jalan buntu Sebanyak 25 buah puisi dimuat dalam Buah Rindu, Tertebas putus sutera sempana 25 buah dimuat dalam Nyanyi Sunyi, dan 13 puisi (Nyanyi Sunyi:26) dan prosa irama dalam majalah Punjangga Baru yang belum dimuat dalam dua buku kumpulan Petikan di atas membayangkan Amir puisinya (Jassin 1962: 44 - 52). Dari tiga Hamzah belum diperdulikan Tuhan, segala kumpulan puisi Amir Hamzah ini hanya Nyanyi permintaannya belum diberikan-Nya, segala Sunyi yang lebih memperlihatkan adanya unsur- rintihan Amir Hamzah tidak didengar oleh Tuhan. unsur mistik. Inilah yang akan menjadi tumpuan Inilah menyebabkan ia /buta tuli bisu kelu/ dan kajian penulis. Namun demikian, kumpulan yang hidup dalam kebuntuan. Namun begitu, Amir lain juga akan disentuh sebagai perbandingan. Hamzah tetap mengingat Tuhan. Ia sadar akan Meninjau unsur-unsur mistik dalam puisi- dosa dan hukuman. Hal ini tergambar dalam sajak puisi Amir Hamzah, Jassin pernah bertanya. “Hari Menuai”. Penyair telah lama tidak menemui Dapatkah Amir Hamzah disebut penyair mistik LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Volume III No. 1 April Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara Halaman 40 ❏ Haron Daud Amir Hamzah Seorang Penyair Mistik Tuhan untuk “berbicara”. Justeru itu, ia menilik jiwanya tenggelam dalam memuja Tuhan (Amir dirinya dan menyelami Tuhan, sehingga: Hamzah, 1955:16). Berhubung dengan pendapat ini, penulis Insaf aku agak berat untuk menerima secara keseluruhan Bukan ini perbuatan kekasihku karena tidak semua sajak Amir Hamzah yang Tiada mungkin reka tangannya dimaksudkan itu berunsurkan ketuhanan. Misalnya Karena cinta tiada mendera sajak ”Batu Belah” (hal:21-23). Ia mengisahkan …………………………… kehancuran hati seorang ibu setelah tiadanya telur Tahu aku kemahang untuk dimakan bersama nasi dingin. Kini hari menuai api Justeru itu: Mengetam ancam membelam redam Ditulis dilukis jari tanganku Diam ibu berfikir panjang (Nyanyi Sunyi:28) Lupa anak menangis hampir Kalau begini sudahnya hidup Dengan demikian, Amir Hamzah seolah- Biar di telan batu bertangkup olah tidak mendapat perhatian Tuhan karena dia (Nyanyi Sunyi:22) masih berdosa, balasannya neraka. Menuai api menggambarkan memungut dosa yang seperti Demikian juga dengan sajak “Ibuku yang tertulis di tangannya. Dari aspek ini, puisi Dahulu” (hlm: 25), sajak ini tidak memperlihatkan tersebut dapat digolongkan sebagai puisi religius, unsur ketuhanan. Ia cuma mengisahkan memandangkan adanya kesadaran terhadap kekecewaan ibu karena sikap anaknya yang nakal. Ketuhanan, terutama keinsafan penyair terhadap Sajak ”Astana Rela” (hlm: 29) semata-mata dosa. menggambarkan ilusi penyair bersama kekasihnya Mungkin akibat dari itu, lahir puisinya yang terpaksa ditinggalkan, tetapi ia tetap setia dan yang memperlihatkan pengertian tasauf. Penyair ingin bertemu di alam akhirat. Lukisan itu dapat menyadari kekuasaan Tuhan dan hubungannya dilihat pada bait-bait berikut: dengan Tuhan itu. Tiada bersua dalam dunia Kaukurnia aku Tiada mengapa hatiku saying Kelereng kaca cerah cuaca Tiada dunia tempat selamanya Hikmat raya tersembunyi dalamnya Layangkan angan meninggi awan Jua bahaya dikandung kurnia ………………………………….. (Nyanyi Sunyi:18) Bersama kita mematah buah Sempena kerja di muka bumi Petikan itu menggambarkan penyair Bunga cerca melayu lipu menyadari dalam hidup ini Allah memberikan Hanya bahagia tersenyum harum kebaikan-kelereng kaca cerah cuaca, tetapi di sebalik hikmat yang besar itu terdapat juga bahaya. Di situ baru kita berdua Kekuasaan Tuhan itu benar-benar diinsafinya Sama merasa, sama membaca berdasarkan; Tulisan cuaca rangkaian mutiara Di mahkota gapura astana rela Kutilik diriku dua sifat mesra satu: (Nyanyi Sunyi:29) Melangit tinggi, membumi keji, (Nyanyi Sunyi;18) Berhubung dengan pengangkatan Dr.Amir bahwa Amir Hamzah setaraf dengan Allah ittu Maha Tinggi, yang berkuasa pujangga Arab yang tua-tua dari segi memuji terhadap makhluk-Nya, seperti penyair yang lemah Tuhan, ini agak sukar diterima karena (membumi) dan ”keji” (tidak sempurna). perbandingan itu agak kabur. Siapakah Pujangga Namun begitu, tidak semua pengkaji Arab itu, adakah ia Ibni Arabi yang bergelar sependapat dengan H.B.Jassin. Ada pengkaji yang ”failasut sufi” umpamanya? Lagipun kalau kita memuji puisi-puisi (sajak) Amir Hamzah karena terima pendapat Jassin seperti di atas, bahwa Amir memperlihatkan adanya unsur-unsur mistik, Hamzah bukanlah seorang sufi, lagi pula menurut antaranya adalah Dada Meuraza. Menurutnya, Ghajali Hassan dalam rencananya bertajuk ”Rasa ketuhanan dalam keindahan sajak Amir Hamzah” dalam buku Nyanyi Sunyi semua bisikan jiwa Amir bahwa di dalam sajak-sajak yang terbesar dalam Hamzah itu dapat dirasakan, bernafaskan Nyanyi Sunyi Amir Hamzah yang terkenal itu Ketuhanan yang amat dalam. Almarhum Dr. Amir, bukan beliau mengikuti faham sufi yang terkenal waktu beliau masih hidup menyamakan Amir dalam peradaban Parsi dan Urdu, juga kebanyakan Hamzah dengan punjangga Arab yang tua-tua yang dari peradaban timur yang lain(Amir LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Volume III No. 1 April Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara Halaman 41 ❏ Haron Daud Amir Hamzah Seorang Penyair Mistik Hamzah,1955:74). Apa yang ternyata, rasa Sajak “Padamu Jua” merupakan salah ketuhanan memunjak di jiwa Amir Hamzah adalah satu sajak Amir Hamzah yang terpenting setelah ia kecewa dalam percintaan dengan gadis memperlihatkan unsur-unsur mistik. Sehubungan Solo. dengan itu, Abu Bakar Husny berpendapat bahwa Sebaliknya Baharudin Zainal berpendapat Amir Hamzah digelar “Raja penyair Zaman bahwa Amir Hamzah lari ke dunia mistik dan Pujangga Baru” karena sajak-sajaknya yang indah mengucapkan jiwanya melalui puisi mistik yang dengan irama dan gaya bahasa yang halus dan erotik. Kelihatan begitu hebat dan tidak putus asa merdu yang penuh dan berisi perasaan katuhanan ia untuk merindu dan menyatukan diri dengan (Abu Bakar Husny,1961:31). Menurut Baharuddin Tuhan.Gadis yang menjadi kekasihnya telah Zainal, sajak ini dan beberapa sajaknya yang lain menjelma dalam lambang nyang berkedok yaitu dalam Nyanyi Sunyi jelas memperlihatkan Tuhan. Hal ini mungkin tidak disadari oleh persoalan dirinya dengan Tuhan, tetapi dari sudut penyair. Dalam sublimasi ini gadis dan Tuhan yang lain beliau mengaitkan sajak ”Padamu jua” menjelma sekaligus dalam satu simbol karena dengan penjelmaan ”the unconcious”. Ia adalah unconcionsnya turut berpartisipasi dalam kegiatan mimpi di siang hari. Hal ini dapat dihubungkan seni Amir Hamzah (Baharuddin Zainal,1973:19). dengan pendekatan psikoanalisasi oleh Freud. Sangat sukar bagi Amir untuk melupakan gadis Amir Hamzah dikatakan mencari jalan keluar solo (Dewi Sandari) yang dicintainya. Ia pernah dalam bentuk sublimasi yang diizinkan oleh melukiskan dalam sajak ”Harum Rambutnya” masyarakat untuk melepaskan keinginan seksnya berikut ini: selepas ia gagal meneruskan cinta dan cita-citanya seks