VOL. 6/JULI/2017 ISSN 2337-506X PROSIDING Seminar Nasional Biodiversitas

Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Melalui Penerapan Bioteknologi

Diselenggarakan oleh: Program Studi Biologi FMIPA UNS Kelompok Studi Biodiversitas

Didukung oleh: Program Studi Biosains Pascasarjana UNS Masyarakat Biodiversitas ISSN 2337-506X Kelompok Studi Biodiversitas Program Studi Biologi FMIPA UNS Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Surakarta Email: [email protected] 9 772337 506005 VOL. 6/JULI/2017 PROSIDING ISSN 2337-506X Seminar Nasional Biodiversitas P R O S I D I N G ISSN: 2337-506X SEMNAS BIODIVERSITAS Juli 2017

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS

Pengelolaan Keanekaragaman Hayati melalui Penerapan Bioteknologi

Dilaksanakan Tanggal 4 November 2016 di Hotel Lorin Solo

Terselenggara atas kerjasama

Program Studi Biologi Kelompok Studi Biodiversitas Program Studi Biosains Masyarakat FMIPA UNS Program Studi Biologi FMIPA Pasca Sarjana UNS Biodiversitas Indonesia UNS

i

P R O S I D I N G ISSN: 2337-506X SEMNAS BIODIVERSITAS Juli 2017

TIM REVIEWER DAN EDITOR

PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS

REVIEWER: 1. Dr. Ratna Setyaningsih, M. Si. (Universitas Sebelas Maret – Surakarta) 2. Nita Etikawati, S. Si., M. Si. (Universitas Sebelas Maret – Surakarta) 3. Dr. Shanti Listyawati, S. Si., M. Si. (Universitas Sebelas Maret – Surakarta) 4. Dr. Tetri Widiyani, M.Si. (Universitas Sebelas Maret – Surakarta) 5. Dr. Roni Koneri, M.Si (Universitas Sam Ratulangi – Manado) 6. Rony Irawanto, S.Si., M. T. (LIPI – Kebun Raya Purwodadi) 7. Dr. Solichatun, S. Si., M. Si. (Universitas Sebelas Maret – Surakarta) 8. Siti Lusi Arum Sari, S. Si., M. Biotech. (Universitas Sebelas Maret – Surakarta) 9. Dr. Ari Susilowati, S. Si., M. Si. (Universitas Sebelas Maret – Surakarta) 10. Suratman, S. Si., M. Si. (Universitas Sebelas Maret – Surakarta)

EDITOR Anisa Septiasari Ayu Astuti Ivon Nanda Berlian Krisanty Kharismamurti Nur Choiriyah Merdekawati Yoshe Rahmad Alkarim

PENERBIT Kelompok Studi Biodiversitas Program Studi Biologi FMIPA UNS

ISSN: 2337-506X Dilarang keras menjiplak, mengutip, memfotokopi sebagian atau seluruh isi buku serta memperjual belikan tanpa ijin tertulis

© HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG

ii

P R O S I D I N G ISSN: 2337-506X SEMNAS BIODIVERSITAS Juli 2017

SUSUNAN KEPANITIAAN SEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS 2016

Pelindung Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M. Sc. (Hons) Ph.D (Dekan FMIPA UNS)

Penasehat Prof. Dr. Sugiyarto, M. Si (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FMIPA UNS)

Penanggung Jawab Dr. Ratna Setyaningsih, M. Si (Ketua Program Studi Biologi FMIPA UNS)

Ketua I Dr. Shanti Listyawati S.Si., M.Si.

Ketua II Nor Liza

Wakil Ketua Suratman, S. Si., M. Si.

Sekretaris Siti Lusi Arum Sari, S. Si., M. Si. Dina Selvia Sari, S. Si. Zenita Milla Luthfiya Minhatun Saniyah Lusiani Wahyuni

Kesekretariatan Asri Nafsul Muthmainnah Ayu Astuti

Bendahara Dra. Marti Harini, M. Si. Adinda Jatu Ivon Nanda Berlian

Sie Acara Dr. Tetri Widiyani, M. Si. Krisanty Kharismamurti Rekyan Galuh Witantri Inna Listri Ani S. Rizma Dera Anggraini Putri Mayang Nur Rohmah Yoshe Rahmad Alkarim Dewi Larasati

Sie Publikasi dan Ari Pitoyo, S. Si., M. Sc. Dokumentasi Muhammad Indrawan, S. Si., M. Si. Evy Astuti Aditya Gilang Dwi Nugroho

iii

P R O S I D I N G ISSN: 2337-506X SEMNAS BIODIVERSITAS Juli 2017

Sie Konsumsi Dra. Noor Soesanti Handajani, M. Si. Kartika Malik Aziz Ni’matul Laili Nur M.

Sie Sponsorship Tjahjadi Purwoko, S. Si., M. Si. Deby Fajar L. Windha Ika M.

Sie Perlengkapan Agus Listriyono Herlina Nofitasari Evi Tri Rahayu

Sie Ilmiah Dr. Artini Pangastuti, S. Si., M. Si. Dr. Solichatun, S. Si., M. Si. Anisa Septiasari Ahmad Bulkini Nur C. Merdekawati

Sie Transportasi dan Dr. Edwi Mahajoeno, M. Si. Akomodasi Widha Puspa Tanjung Muhammad Abdul Rohim

iv

P R O S I D I N G ISSN: 2337-506X SEMNAS BIODIVERSITAS Juli 2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya sehingga Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas Universitas Sebelas Maret 2016 yang mengambil tema “Pengelolaan Keanekaragaman Hayati melalui Penerapan Bioteknologi” dapat tersusun dan terselesaikan dengan baik. Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas merupakan kumpulan makalah ilmiah yang telah dipresentasikan pada Seminar Nasional Biodiversitas yang diselenggarakan secara rutin oleh Kelompok Studi Biodiversitas, Program Studi Biologi FMIPA UNS dan Masyarakat Biodiversitas Indonesia (MBI). Prosiding kali ini merupakan volume ke enam yang berisi lebih dari 100 makalah yang terbagi dalam tiga nomor. Penghargaan yang setinggi-tingginya kami haturkan kepada segenap peserta Seminar Nasional Biodiversitas, karena prosiding ini tidak akan terwujud tanpa partisipasi dan kerjasama dari peserta. Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada berbagai pihak terutama para sponsor yang telah memberikan dukungan dan kerjasama yang baik. Semoga prosiding ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan sumbangsih pada ilmu pengetahuan. Kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk kesempurnaan di kemudian hari.

Surakarta, 31 Juli 2017

Panitia

v

P R O S I D I N G ISSN: 2337-506X SEMNAS BIODIVERSITAS Juli 2017

SUSUNAN ACARA

SEMINAR NASIONAL BIODIVERSITAS UNS 2016

Sabtu, 04 November 2016

Waktu Agenda

07.00-08.00 Registrasi Peserta

08.00-08.30 Pembukaan Acara

08.30-09.00 Coffee Break

09.00-11.30 Pembicara Utama :

1. Prof. Dr. Ir. Antonius Suwanto, M.Sc. 2. Dr. Ir. Ayu Dewi Utari, M.Si. 3. Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si. 11.30-13.00 ISHOMA dan Sesi Poster

13.00-15.00 Sesi Paralel

15.00-15.30 Coffee Break

15.30-16.30 Sesi Paralel dan Sesi Poster

16.30-17.00 Penutupan acara

vi

P R O S I D I N G ISSN: 2337-506X SEMNAS BIODIVERSITAS Juli 2017

DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL i TIM REVIEWER DAN EDITOR PROSIDING ii SUSUNAN KEPANITIAAN iii KATA PENGANTAR v SUSUNAN ACARA vi DAFTAR ISI vii

No Judul Nama Hal Makalah Utama 1 KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI Ayu Dewi Utari xii

2 EKSPEDISI WUKIR MAHENDRA; STRATEGI PENGUATAN Sugiyarto xiv KEDAULATAN BIODIVERSITAS GUNUNG LAWU

Makalah Penunjang Oral

3 PENYELAMATAN PLASMA NUTFAH Cinnamomum burmanii Ari Fiani 1 (KAYU MANIS) MELALUI PROGRAM KONSERVASI SUMBERDAYA GENETIK

4 STUKTUR ANATOMI DAUN TIGA ANGGOTA GRAMINOID Dyah Iriani, Nery 5 YANG TUMBUH DI LAHAN YANG TERPAPAR MINYAK MENTAH Sofiyanti

INISIASI KALUS CENDANA (Santalum album L.) DALAM Heru Sudrajad, Didik

5 KULTUR JARINGAN Suharto dan Nur 9 Rahmawati Wijaya

POTENSI BAKTERI HETEROTROFIK ASAL SITU CIBUNTU-LIPI, Inggit Winarni, Tri 6 CIBINONG, BOGOR SEBAGAI BIOMONITORING KUALITAS Saptari Haryani, Tri 13 PERAIRAN TAWAR Ratna Nastiti

7 EVALUASI PLOT KONSERVASI EKSITU SURIAN (Toona spp) Jayusman 20 DAN PELUANG PENYIAPAN POPULASI PEMULIAAN

VARIASI ADAPTASI DAN PERTUMBUHAN PADA UJI Liliek Haryjanto, Ari Fiani 25 8 PROVENANS PULAI(Alstonia scholaris (L) R.Br.) UMUR 4

TAHUN DI GUNUNGKIDUL: IMPLIKASI UNTUK PEMULIAAN

9 KERAGAMAN PERTUMBUHAN STEK PUCUK Shorealeprosula Mashudi 29 DARI BEBERAPA PROVENAN DI KALIMANTAN

vii

P R O S I D I N G ISSN: 2337-506X SEMNAS BIODIVERSITAS Juli 2017

PERBANYAKAN TUNAS IN VITRO DARI EKSPLAN BIJI MANGGIS Mayta Novaliza Isda, Siti 34 10 (Garcinia mangostana L.) ASAL BENGKALIS YANG DIBELAH Fatonah dan Lia Novita

TIGA SECARA MELINTANG Sari

11 VIABILITAS BENIH WARUGUNUNG (Hibiscus macrophyllus) Mudji Susanto 39 ANTAR POPULASI DI JAWA

12 ASPEK REPRODUKSI IKAN NILEM (Osteochillus hasselti) Nuning Setyaningrum, 43 DENGAN SUPLEMENTASI VITAMIN C Sugiharto dan Hexa Apriliani

13 PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN EBONI (Diospyros celebica Prastyono 48 Bakh.) PADA PLOT KONSERVASI EX-SITU DI BANTUL, YOGYAKARTA

14 PENGARUH SKARIFIKASI BENIH DAN MEDIA SEMAI PADA Prastyono, Burhan 53 PERKECAMBAHAN EBONI (Diospyros celebica Bakh) Ismail, Yuliah

VARIASI PERTUMBUHAN BIBIT MANGLID (Manglietia glauca Bl.) PADA BEBERAPA POHON INDUK DARI TIGA PROVENAN 15 (Growth Variations of Manglid (Manglietia glauca Bl.) Sugeng Pudjiono 57 Seedlings of several mother tree from three provenances)

VARIASI MATERI GENETIK DAN PERTUMBUHAN SEMAI 16 KEDIMBIL (Intsia bijuga O.Ktze) di PULAU SUMBA – NUSA Sumardi 63 TENGGARA TIMUR

KOLEKSI MATERI GENETIK KAYU KUKU (Pericopsis mooniana) 17 Vivi Yuskianti 68 DI WILAYAH KOLAKA, TENGGARA

18 ASAM AMINNO SPESIFIK PADA DAERAH CYTOCHROME B Dela Ayu Lestari, Sutopo 72 SEBAGAI PENANDA GENETIK KAMBING KACANG dan Edy Kurnianto

IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SIMPLE SEQUENCE REPEAT Devit Purwoko, Imam 19 (SSR) PADA Metroxylon sagu Rottb. Civi Cartealy, Teuku 77 Tajuddin, Diny Dinarty, dan Sudarsono

IDENTIFIKASI ISOLAT Salmonella sp MENGGUNAKAN Dewi Setyaningsih 20 PENANDA GEN parC Sidharta dan Charis 84 Amarantini

viii

P R O S I D I N G ISSN: 2337-506X SEMNAS BIODIVERSITAS Juli 2017

21 CUSTODIAN FARMERS: AGEN PENERAPAN BIOTEKNOLOGI Idha Widi Arsanti 88 DALAM KONSERVASI KEANEKARAGAMAN TANAMAN BUAH TROPIS DI INDONESIA

VARIASI GENETIK PERTUMBUHAN UJI KETURUNAN NYAWAI Liliek Haryjanto 93 22 (Ficus variegata Blume) PADA UMUR 3 TAHUN

23 KARAKTER PEMBUNGAAN ANTAR KLON KAYU PUTIH Noor Khomsah 97 (Melaleuca cajuputi subsp cajuputi) DI KEBUN BENIH KLON Kartikawati KAYU PUTIH SLEMAN, YOGYAKARTA

24 TAKSIRAN PARAMETER GENETIK PERTUMBUHAN TANAMAN Sumardi 103 UJI KETURUNAN F2 KAYUPUTIH (Melaleuca cajuputi subsp. cajuputi) DI PULAU TIMOR

DIVERSITAS GENETIK DURIAN LOKAL DARI TIDORE 25 Sundari, Estri Laras 107 KEPULAUAN BERBASIS DATA MORFOLOGI DAN MOLEKULER Arumingtyas, Luchman SEBAGAI MODEL KONSERVASI BUAH TROPIS DI MALUKU Hakim dan Rodiyati UTARA Azrianingsih

26 VARIASI GENETIK Tarsius spp. BERDASARKAN SEKUEN GEN Wirdateti, Siti Maratin 112 CYTOCHROME B MITOKONDRIA DNA (MTDNA) Shalihah, dan Teguh Sulistyo

EKSPLORASI KEARIFAN LOKAL SUKU BAJO DALAM Abubakar Sidik Katili, 27 MENGELOLA POTENSI BIODIVERSITAS PESISIR DI TOROSIAJE Alfi Sahri Baruadi, Ramli 119 GORONTALO, INDONESIA Utina

KONSERVASI LUTUNG BUDENG (Trachypithecus auratus) DI Ary Susatyo Nugroho, 126 28 HUTAN ADINUSO KABUPATEN BATANG: TINJAUAN DARI Fibria Kaswinarni, Neli ASPEK KETERSEDIAAN PAKAN Dwi Septi Anggraeni

PENGARUH PERBEDAAN PENGGUNAAN LAHAN ZONA Dede Januriah Nasution, 29 RIPARIAN SITU GEDE TERHADAP KOMPOSISI MOLUSKA AIR Windra Priawandiputra, 131 TAWAR Taruni Sri Prawasti

30 SISTEM BERLADANG PETANI DI WILAYAH KESATUAN Dian Diniyati, Budiman 137 PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) BATULANTEH, Achmad KABUPATEN SUMBAWA

ix

P R O S I D I N G ISSN: 2337-506X SEMNAS BIODIVERSITAS Juli 2017

31 DAMPAK PEMBUKAAN KAWASAN EKOWISATA KEMBANG Elpri E. Permadi, M. 142 SOKA TERHADAP KEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNA DI Faisal Alawi, Anisa DESA JATIMULYO, GIRIMULYO, KULON PROGO, DAERAH Fatwa ISTIMEWA YOGYAKARTA

32 DAMPAK TANAH LONGSOR TERHADAP KEANEKARAGAMAN Muchtar S. Solle, Henny 146 HAYATI Tribuana Chinnawara

33 INVENTARISASI BIOTA PERAIRAN PESISIR SEBAGAI Ramli Utina, Abubakar 150 BIOINDIKATOR PENCEMARAN MERKURI LIMBAH Sidik Katili, Mustamin PENAMBANGAN EMAS TRADISIONAL DI KABUPATEN Ibrahim POHUWATO GORONTALO

34 ASOSIASI SPESIES POHON YANG BEREGENERASI PADA HUTAN Subekti Rahayu, Agus 153 BEKAS: KAJIAN UNTUK MENENTUKAN INTERVENSI DALAM Priyono Kartono, Degi RESTORASI EKOSISTEM Harja, Agus Hikmat, Sambas Basuni

35 INSTITUT PERTANIAN BOGOR SEBAGAI KAMPUS Whisnu Febry Afrianto, 158 BIODIVERSITAS: POTENSI, TANTANGAN DAN IMPLIKASI Siti Kamila Najah TERHADAP KONSERVASI

36 PERAN CITIZEN SCIENCE DALAM UPAYA KONSERVASI Whisnu Febry Afrianto,

BIODIVERSITAS Siti Kamila Najah 162

37 PERUBAHAN JUMLAH SPESIES DAN JUMLAH INDIVIDU Yulminarti, Tati Subahar 165 SEMUT (HYMENOPTERA, FORMICIDAE) DI LAHAN GAMBUT S. Syamsudin, Siti TERBUKA DAN LAHAN GAMBUT YANG DITANAMI KELAPA Salmah, Amrizal Saidi SAWIT DI SUNGAI PAGAR, KAMPAR, RIAU

Poster 38 ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI DI LAHAN SAWAH Andi Irmadamayanti, 170 SULAWESI TENGAH PADA MUSIM HUJAN (MH) Muchtar dan Saidah

39 OPTIMASI LIGASI DAN SELEKSI KLON TRANSFORMAN DI Arizah Kusumawati, Sri 175 Escherichia coli Kartika Wijaya, Ulfatul Husnaa, Asri Yuliani, Yana Rubiyana dan Adi Santoso

40 POLA DAN DAYA PERKECAMBAHAN BIJI ANGGREK Ema Hendriyani 180 Dendrobium polysema Schltr. SECARA IN-VITRO

x

P R O S I D I N G ISSN: 2337-506X SEMNAS BIODIVERSITAS Juli 2017

41 EKOLOGI JENIS LEBAH TAK BERSENGAT Trigonona Erniwati 184 (Tetragonula) laeviceps Smith (Hymenoptera: Apidae, Meliponini) SEBAGAI DASAR MANAJEMEN PENYERBUKAN TANAMAN BUDIDAYA DAN KONSERVASI

42 DUA HIBRID BARU HASIL PERSILANGAN Begonia ‘Silver Hartutiningsih- 189 Queen’ x B. longifolia Blume: PENDUGAAN NILAI HETEROSIS M.Siregar, Sri Wahyuni, DAN KERAGAAN HIBRIDA I Made Ardaka dan Wisnu H. Ardi

43 PENGARUH PROVENANS TERHADAP INDEKS MUTU SEMAI Jayusman dan Sugeng 195 MALAPARI (Pongamia pinnata Merril) Pujiono

44 PEMANFAATAN KEANEKARAGAMAN JENIS POHON UNTUK Mohamad Siarudin, 200 BAHAN BANGUNAN: STUDI KASUS MASYARAKAT WILAYAH Yonky Indrajaya DAS BALANGTIENG, SULAWESI SELATA

45 KERAGAMAN KARAKTER KOMPONEN HASIL SUMBER DAYA Ratri Tri Hapsari, 205 GENETIK KACANG HIJAU Trustinah dan Rudi Iswanto

46 ANALISA VARIASI GENETIK ANGGREK Coelogyne Sp. PADA Siti Zulaeha, Irni 209 LIMA LOKASI DI INDONESIA MENGGUNAKAN RAPD Furnawanthi, Mardoni (RANDOM AMPLIFICATION POLYMORPHIC DNA) Elya, Devit Purwoko, Ahmad Riyadi, Minaldi, Tarwadi, Roni Kartiman, Kubil, Martha Tilaar, Maily dan Fransiska Devi Junardy

47 PENYIMPANAN SERBUK SARI Borassodendron borneense Sumanto 214 J.Dransf. KOLEKSI KEBUN RAYA BOGOR UNTUK KONSERVASI

EK SITU

PENGELOMPOKAN PLASMA NUTFAH KACANG TANAH Wiwit Rahajeng, Novita 48 BERDASARKAN KARAKTER KUANTITATIF TANAMAN Nugrahaeni dan 217 Trustinah

xi

P R O S I D I N G ISSN: 2337-506X SEMNAS BIODIVERSITAS Juli 2017 Vol.6 No.3 Hal : 36 - 38

KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI ULAR (Subordo serpentes) DAN KADAL (Subordo lacertilia) DI TAMAN SUNGAI MUDAL, PERBUKITAN MENOREH, KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Arnita Prasintaningrum1*, Lathifatul Faliha1, Donan Satria Yudha2 1Kelompok Studi Herpetologi (KSH), Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Jl. Teknika Selatan, Sekip Utara, Sleman, D.I.Yogyakarta 55281 2Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Jl. Teknika Selatan, Sekip Utara, Sleman, D.I.Yogyakarta 55281 *Email : [email protected]

Abstrak - Taman Sungai Mudal merupakan wilayah dataran tinggi perbukitan Menoreh yang memiliki vegetasi beranekaragam. Selain itu, pada beberapa bagian sungai terdapat kolam-kolam alami. Sejak tahun 2015, wilayah tersebut dialokasikan sebagai tempat wisata. Pembangunan sarana pendukung kawasan wisata yang signifikan dapat memungkinkan timbulnya perubahan populasi reptil dan amfibi di wilayah tersebut. Belum ada penelitian mengenai keanekaragaman ular dan kadal pada tahun-tahun sebelumnya di habitat alaminya sehingga perlu dilakukan inventarisasi data awal. Penelitian dilakukan dengan penggabungan metode transek sepanjang 300 meter serta metode Visual Encounter Survey (VES). Sampling diurnal berlangsung selama kurang lebih 3 jam dan sampling nokturnal 4 jam. Data ditulis dengan indeks diversitas Shannon-Wiener. Terdapat 9 spesies, diantaranya 2 spesies dari subordo Serpentes dan 7 spesies dari subordo Lacertilia. Persebaran keduanya menurut aksis X umumnya berada di kanan badan sungai, sedangkan menurut aksis Z umumnya berada di ketinggian 0-6 meter.

Kata kunci: distribusi, keanekaragaman, Lacertilia, Serpentes, Taman Sungai Mudal

PENDAHULUAN keanekaragaman ular dan kadal pada tahun-tahun sebelumnya di habitat alaminya sehingga perlu dilakukan Kawasan Pegunungan Menoreh merupakan dataran inventarisasi data awal. tinggi atau perbukitan dengan ketinggian antara 500 meter hingga 1000 meter di atas permukaan air laut. Di METODE PENELITIAN lereng perbukitan Menoreh, khususnya Kecamatan Girimulyo terdapat tiga lokasi wisata alam dengan Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 12-15 ekosistem yang kompleks, yakni Taman Sungai Mudal, air Agustus 2016 di lereng Perbukitan Menoreh. Titik terjun Kedung Pedut, dan Taman Kembang Soka. Lokasi ini sampling yang dijelajahi yaitu Taman Sungai Mudal. memiliki bentuk ekosistem yang hampir sama dengan Metode yang digunakan adalah VES yang dipadukan vegetasi secara umum beranekaragam mulai dari semak- dengan Transek. Transek yang dilalui sepanjang 300 semak hingga pohon besar meliputi palem-paleman, meter. Adapun bahan yang digunakan yakni alkohol 70%, pohon kelapa, bambu, pisang, dan tanaman kebun warga formalin, dan individu yang didapatkan. Alat yang lainnya. digunakan antara lain senter, plastik 2 kg, spidol Terdapat banyak batuan besar yang ditumbuhi permanen,gunting, kaliper, medline, neraca pegas, syringe, lumut, tanaman paku, dan rerumputan. Jenis batuan pada kapas, bottle jam, gelas beker. daerah tersebut yaitu batuan kapur dengan kondisi tanah lembab. Sungai Mudal yang berada di antara air terjun Data diolah dengan indeks diversitas menurut memiliki arus yang deras. Selain itu, pada beberapa bagian Shannon-Wiener: sungai terdapat kolam-kolam alami kemudian aliran sungai deras dan termasuk sungai tahunan. Wilayah H'= − pi Σ ln pi Taman Sungai Mudal diperuntukkan sebagai kawasan wisata yang baru diresmikan serta dibuka untuk umum Keterangan : pada tahun 2015 sekaligus masih merupakan kawasan H' : nilai indeks Shannon-Wiener rawan bencana tanah longsor. Pi : nilai dominansi individu dalam satu Pembangunan sarana pendukung kawasan wisata komunitas yang signifikan dapat memungkinkan timbulnya H’<1 : keanekaragaman rendah perubahan populasi reptil khususnya ordo di 1 < H’< 3 : keanekaragaman sedang wilayah tersebut. Belum ada penelitian mengenai H’ >3 : keanekaragaman tinggi

Prasintaningrum dkk. - ZOOLOGI | 37

HASIL DAN PEMBAHASAN Gonocephalus chamaeleontinus adalah spesies anggota dari familia yang memiliki ukuran Penelitian dilakukan dengan penggabungan metode tubuh yang cukup besar jika dibandingkan dengan anggota transek sepanjang 300 meter serta Visual Encounter lain dari familia tersebut. Genus Gonocephalus dibedakan Survey (VES). Sampling diurnal berlangsung selama kurang dari anggota familia Agamidae yang lainnya karena bentuk lebih 3 jam dan sampling nokturnal 4 jam yang berlokasi di kepalanya yang berbentuk menyudut sehingga genus ini Taman Sungai Mudal, Perbukitan Menoreh, Kabupaten disebut juga dengan anglehead (Hutchins, 2003). Kulon Progo. Melalui sampling selama empat hari Gonocephalus chamaeleontinus dewasa mampu mencapai didapatkan beberapa spesimen yakni sejumlah 19 individu panjang total sekitar 40 cm. Tubuh memiliki warna dasar yang terdiri dari 9 spesies. Sebanyak 7 spesies merupakan hijau dengan disertai bintik-bintik kuning hingga anggota dari subordo Lacertilia (kadal) dan 2 spesies kecokelatan serta memiliki nuchal crest yang berkembang merupakan anggota subordo Serpentes (ular). baik pada individu jantan. Dari tabel 1 dapat kita ketahui bahwa nilai indeks Gonocephalus chamaeleontinus merupakan anggota Shannon-Wiener adalah 2.11 yang menunjukkan bahwa subordo Lacertilia merupakan hewan semi arboreal yakni keanekaragaman ordo Squamata di Taman Sungai Mudal menjalani aktivitas sehari-hari di pohon ketika basking, dalam kategori sedang. Nilai tersebut didapatkan karena tidur, mencari makan, serta urusan territorial bagi kemelimpahan tiap spesies tidak jauh berbeda. Jumlah pejantan maupun di tanah ketika bertelur pada betina. individu paling banyak yakni pada Gonocephalus Apabila dikaitkan dengan kondisi habitatnya di Taman chamaeleontinus sebanyak 6 individu. Sedangkan jumlah Sungai Mudal yang masih banyak pepohonan serta dekat individu yang paling sedikit adalah Ptychozoon kuhlii, dengan aliran sungai, maka dapat dikatakan bahwa Ahaetulla sp., dan Rhabdophis sp. Spesies Gonocephalus lingkungan di daerah tersebut cukup sesuai untuk chamaeleontinus atau bunglon hutan hidup banyak mendukung kehidupan Gonocephalus chamaeleontinus. ditemukan di daerah tropis Asia Tenggara misalnya Pada sampling diurnal individu yang diperoleh lebih Indonesia dan Malaysia. sedikit karena waktu pelaksanaan terlalu pagi dan Daerah persebaran geografisnya meliputi Sumatra beberapa kali cuaca buruk sehingga untuk ordo Squamata (Pulau Mentawai, Padang, Bengkulu, Deli, Singkarah, yang biasa basking tidak banyak ditemukan saat sampling. Padang, Nias, Natuna), Jawa (Yogyakarta, Cibodas, Sedangkan pada nokturnal cuaca buruk serta suhu yang Sukabumi), Malaysia Barat, Pahang, dan Pulau Tioman. semakin dingin menjadi penghambat pelaksanaan untuk Bunglon hutan ini dapat dijumpai di daerah hutan yang mencapai titik yang ditentukan. Selain itu juga karena lembab di dataran tinggi (sekitar 800-1500 mdpl) terutama medan yang terlalu berat untuk dilewati, sehingga banyak di daerah hutan hujan tropis dengan kanopi hutan yang individu yang terlewat. Pola persebaran seluruh individu terbuka atau tidak terlalu rapat. Di pegunungan bunglon yang ditemukan dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar ini dapat ditemukan di pohon-pohon pendek di sekitar 2. badan air.

Tabel 1. Individu yang ditemukan serta tingkat keanekaragamannya menurut indeks Shannon-Wienner

No. Nama spesies Jumlah individu Pi lnPi PilnPi 1. jubata 2 0,08 -2,52573 -0,20206

2. Rhabdophis sp. 1 0,04 -3,21888 -0,12876

3. Gonocephalus chamaeleontinus 6 0,24 -1,42712 -0,34251 4. Eutropis multifasciata 2 0,08 -2,52573 -0,20206 5. Draco volans 2 0,08 -2,52573 -0,20206 6. Sphenomorphus sanctus 5 0,20 -1,60944 -0,32189

7. Ahaetulla sp. 1 0,04 -3,21888 -0,12876 8. Bronchocela sp. 2 0,08 -2,52573 -0,20206 9. Ptychozoon kuhlii 1 0,04 -3,21888 -0,12876 10. Cyrtodactylus marmoratus 3 0,12 -2,12026 -0,25443

Jumlah 25 H' 2,113325

38 | Pros Sem Nas Biodiv Hal. 36 - 38

Gambar 1. Persebaran semua individu pada sumbu Z (kisaran 0-12 meter)

Gambar 2. Persebaran semua individu pada sumbu X (kisaran 10 meter di kiri badan sungai sampai 20 meter di kanan badan sungai)

Sumbu Z menyatakan letak individu dalam ketinggian KESIMPULAN tertentu. Berdasarkan pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar individu ditemukan di kisaran sumbu Z Ordo Squamata di Taman Sungai Mudal berjumlah 19 yakni 0-5 meter dari permukaan tanah. Hal itu berkaitan individu yang terdiri dari 9 spesies. Sebanyak 7 spesies dengan vegetasi di sekitar badan sungai yang merupakan anggota dari subordo Lacertilia (kadal) dan 2 mendominasi yaitu vegetasi semak, sapling, dan pohon spesies merupakan anggota subordo Serpentes (ular). yang umumnya mempunyai ketinggian 2-6 meter. Keanekaragaman dalam kategori sedang dan persebaran Sumbu X menyatakan persebaran individu di bagian umumnya di ketinggian 0-5 meter dan jarak dari badan kanan atau kiri badan sungai. Berdasarkan Gambar 2, sungai di 0-6 meter. dapat dilihat bahwa sebagian besar individu ditemukan di bagian kanan badan sungai yaitu di kisaran 0-6 meter, DAFTAR PUSTAKA sedangkan persebaran di bagian kiri badan sungai berada pada kisaran 0-10 meter. Sedangkan individu yang jauh Hutchins, M, Murphy, J.B. and Schlager, N. 2003.Grzimek’s Life dari badan sungai (20, 15, 10, -10 meter) hanya sedikit. Encyclopedia, Volume 7 , 2nd ed. Gale Group. Farmington Hills. Sehingga dapat diketahui bahwa sebagian besar ordo Kerkhoff.2010. Measuring biodiversity of ecological communities .Ecology Squamata persebarannya berada di dekat badan sungai. Lab. Biology 229. Hal itu dikarenakan di sekitar badan sungai terdapat banyak vegetasi semak yang merupakan habitat ideal bagi sebagian besar ordo Squamata.