Membangun Kesadaran Masyarakat Maritim Dalam Perspektif Bela Negara
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018 VOLUME 74/ NOMOR 58 MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT MARITIM EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018 - VOLUME 74 /NOMOR 58 VOLUME 2018 - EDISI SEPTEMBER-OKTOBER DALAM PERSPEKTIF BELA NEGARA MEMBANGUN KOMPONEN ANALISIS KEBUTUHAN PARTISIPASI PENDUKUNG KAPAL RUMAH SAKIT PUSREHAB KEMHAN MELALUI SINERGITAS TNI DALAM OPERASI DI INDONESIA 2018 STAKEHOLDER MILITER SELAIN PERANG ASIAN PARA GAMES PENANGGULANGAN BENCANA ALAM 1 EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018 VOLUME 74/ NOMOR 58 2 EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018 VOLUME 74/ NOMOR 58 DEWAN REDAKSI Pelindung/Penasihat: Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu Sekjen Kemhan Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja Pemimpin Umum: Kapuskom Publik Kemhan Brigjen TNI Totok Sugiharto, S. Sos. Pemimpin Redaksi: Kabid Kermainfo Puskompublik Kolonel Inf. Drs. Silvester Albert Tumbol, M.A. Redaksi: M. Adi Wibowo , M.Si. Kapten Cku Lindu Baliyanto Desain Grafis: Imam Rosyadi Mandiri Triyadi, S.Sos. Foto: Fotografer Puskom Publik Kemhan Percetakan & Distribusi: Nadia Maretti, S.Kom, M.M. Diterbitkan oleh: Puskom Publik Kemhan Jln. Merdeka Barat No. 13-14, Jakarta Telp. 021-3829151, Fax. 3452457 3 EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018 VOLUME 74/ NOMOR 58 Serambi Redaksi Para pembaca yang budiman, Kami kembali menyapa para pembaca WIRA Edisi kelima bulan September-Oktober 2018. Tim redaksi mengetengahkan beberapa tulisan diantaranya: Membangun Kesadaran Masyarakat Maritim dalam Perspektif Bela Negara; Membangun Komponen Pendukung melalui Sinergitas Stakeholder; Analisis Kebutuhan Kapal RS TNI dalam Operasi Militer Selain Perang Penanggulangan Bencana Alam; Partisipasi Pusrehab Kemhan di Indonesia 2018 Asian Para Games; serta beberapa Berita Pertahanan . Untuk memperkaya artikel majalah WIRA ini, kami senantiasa mengharapkan partisipasi pembaca untuk mengirimkan tulisan, baik berupa artikel, opini, informasi, tanggapan ataupun kritik dan saran, melalui email [email protected]. Majalah WIRA juga dapat diakses dalam jaringan online di laman www.kemhan.go.id. 4 EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018 VOLUME 74/ NOMOR 58 Daftar Isi ARTIKEL 6 MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT MARITIM DALAM PERSPEKTIF BELA NEGARA Menjadi sangat penting untuk membina dan memberdayakan sikap dan jati diri yang tangguh masyarakat maritim sebagai salah satu bentuk perwujudan bela negara dalam rangka menjamin kelangsungan hidup NKRI menuju poros maritim dunia. 12 MEMBANGUN KOMPONEN PENDUKUNG MELALUI SINERGITAS STAKEHOLDER Sumber daya nasional yang berada di dalam dan atau di luar pengelolaan Kementerian Pertahanan dilaksanakan oleh Kementerian / Lembaga, swasta dan pemerintah daerah selaku stakeholder / pemangku kepentingan. 19 ANALISIS KEBUTUHAN KAPAL RS TNI DALAM OPERASI MILITER SELAIN PERANG PENANGGULANGAN BENCANA ALAM BERITA PERTAHANAN Keberadaan rumah sakit bergerak sangat diperlukan pada saat kondisi kegawatdaruratan. Rumah sakit bergerak dapat berupa rumah sakit lapangan, kapal KEMHAN / TNI AJUKAN PERMOHONAN rumah sakit, atau pesawat rumah sakit yang dimiliki 29 KENAIKAN ANGGARAN DALAM RAKER oleh unsur kesehatan dari Tentara Nasional Indonesia DENGAN KOMISI I DPR RI (organisasi militer). MENHAN HADIRI UPACARA HUT KE-73 30 TNI DI MABES TNI 25 LOMBA PCTA LAHIRKAN 4080 KADER BELA NEGARA TERBAIK DARI 34 PARTISIPASI PUSREHAB KEMHAN 31 PROVINSI DI INDONESIA DI INDONESIA 2018 ASIAN PARA GAMES Indonesia 2018 Asian Para Games (INAPG 2018) adalah MENHAN RI MENJADI PEMBICARA ajang olahraga khusus atlet penyandang disabilitas 33 DALAM ACARA DISKUSI MEDIA FORUM pertama tingkat Asia yang diselenggarakan di Indonesia. MERDEKA BARAT 9 35 FOTO KEGIATAN MENHAN RI 5 EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018 VOLUME 74/ NOMOR 58 ARTIKEL MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT MARITIM DALAM PERSPEKTIF BELA NEGARA Oleh: Laksma TNI Dr. M. Adnan Madjid, S.H., M.Hum Wakil Dekan Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan Pendahuluan panduan serta contoh sikap dan Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) perilaku guna memperkokoh yang berlandaskan Pancasila dan Dalam rangka menyongsong rasa persaudaraan, menciptakan Undang-Undang Dasar 1945 dalam era globalisasi, Indonesia juga keteraturan, menjaga keutuhan menjamin kelangsungan hidup dihadapkan pada berbagai macam wilayah yang direalisasikan bangsa dan negara. Dapat dikatakan dinamika perkembangan lingkungan dalam rangka memperjuangkan bahwa bela negara menitikberatkan strategis. Hal ini akan berdampak keselamatan bangsa dan pertahanan pada proses perubahan sikap pada kualitas bangsa Indonesia negara. Universitas Pertahanan dan perilaku bangsa Indonesia Pdalam memperkuat pertahanan (2016) menyatakan bahwa bela menuju arah jiwa-jiwa kepribadian maupun keamanan negara. Bela negara merupakan sikap dan nasionalisme dan patriotisme dalam Negara hadir ditengah – tengah perilaku warga negara yang dijiwai menjamin tetap berjayanya NKRI. masyarakat yang memberikan oleh kecintaannya kepada Negara 6 EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018 VOLUME 74/ NOMOR 58 Salah satu bentuk kejayaan tentunya memerlukan panggilan lebih. Ancaman-ancaman Bangsa dan Negara Indonesia adalah dari setiap warganya dalam yang datang dari luar bisa saja luas dan berlimpahnya sumber daya menjaga dan memelihara kondisi menguji keutuhan bangsa dan maritim yang bisa dimanfaatkan kepulauan dan sumber daya di negara sehingga pemberdayaan masyarakat banyak, khususnya laut. Tugas terkait penjagaan serta masyarakat maritim sangat daerah pesisir. Program “Nawacita” pengamanan perairan maupun mendesak untuk dilaksanakan guna yang dicanangkan oleh Presiden pulau-pulau terdepan bukan hanya membangun kesadaran bela negara Joko Widodo juga menitikberatkan menjadi kewajiban TNI dan pihak dalam rangka menangkal segala pada bangkit dan kokohnya jati keamanan lainnya saja, melainkan bentuk ancaman dari pihak luar. diri Indonesia sebagai Negara menjadi tanggung jawab mutlak Maritim. Oleh karena itu, menjadi bagi masyarakat secara luas. Hal Pembahasan sangat penting untuk membina ini tertuang dalam UU No. 3 dan memberdayakan sikap dan Tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 tentang a. Budaya dan Karakter Masyarakat jati diri yang tangguh masyarakat Pertahanan Negara yang berbunyi Maritim maritim sebagai salah satu bentuk “Setiap warga negara berhak dan perwujudan bela negara dalam wajib ikut serta dalam upaya bela Bangsa asing yang merantau rangka menjamin kelangsungan negara yang diwujudkan dalam akan menyebut tanah kelahirannya hidup NKRI menuju poros maritim penyelenggaraan pertahanan dengan sebutan homeland atau dunia. negara”. Oleh karena itu, bela negara motherland yang jika diterjemahkan dalam rangka memberdayakan dalam bahasa Indonesia lebih tepat Indonesia yang terdiri dari masyarakat maritim di Indonesia dimaknai dengan bumi pertiwi ribuan pulau dan lautan yang luas juga patut mendapatkan perhatian atau ibu pertiwi. Istilah ini mungkin berasal dari pemujaan kepada Dewi Kesuburan yang sifatnya universal. Meski nenek moyang bangsa Indonesia juga mengenal pemujaan kepada Dewi Kesuburan, untuk menyebut tanah kelahirannya akan lebih tepat dengan istilah “tanah air” mengingat bangsa Indonesia yang berbeda-beda suku bangsa menempati pulau-pulau yang dikelilingi oleh lautan luas. Republik Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ciri khas atas keanekaragaman suku, bahasa, dan budayanya. Secara fisik antar satu budaya dan budaya lain dipisahkan oleh laut. Akan tetapi, pemisahan itu tidak bisa dilihat dari segi kemaritiman karena seluruh perairan yang ada di Nusantara adalah pemersatu yang mengintegrasikan ribuan pulau yang terpisah-pisah. Di negara yang disebut Indonesia berdiam sebuah bangsa besar yang mendiami wilayah dan negara kepulauan, bangsa yang multikultur 7 EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018 VOLUME 74/ NOMOR 58 Sumber : Okilukitoblogspot.wordpress.com yang di dalamnya ada dua kelompok seperti nelayan, pembudidaya ikan, 2. Sangat di pengaruhi oleh kehidupan, yaitu kelompok penambangan pasir dan transportasi faktor lingkungan, musim dan masyarakat yang mendiami wilayah laut. Tingkat pendidikan penduduk juga pasar. pesisir dan kelompok masyarakat wilayah pesisir juga tergolong yang mendiami wilayah pedalaman. rendah. Kondisi lingkungan 3. Struktur masyarakat yang Secara sadar atau tidak, kedua pemukiman masyarakat pesisir, masih sederhana dan belum kelompok masyarakat ini hidup khususnya nelayan masih belum banyak dimasuki oleh pihak dalam sebuah ketergantungan tertata dengan baik dan terkesan luar. Hal ini dikarenakan baik akan laut. Semuanya itu kembali kumuh. Dengan kondisi sosial budaya, tatanan hidup, dan pada konsep hidup dan kesadaran ekonomi masyarakat yang relatif kegiatan masyarakat relatif ruang hidup yang berasal dari berada dalam tingkat kesejahteraan homogen dan masing-masing heterogenitas tadi. Kemudian dalam rendah, maka dalam jangka panjang individu merasa mempunyai sejarahnya, juga tercatat antagonis tekanan terhadap sumberdaya kepentingan yang sama hasrat untuk saling mengendalikan pesisir akan semakin besar guna dan tanggung jawab dalam dari kedua kelompok besar pemenuhan kebutuhan masyarakat. melaksanakan dan mengawasi itu sendiri. Kelompok yang Oleh karena itu, berikut adalah hukum yang sudah disepakati tinggal di darat berusaha untuk sifat dan karakteristik masyarakat bersama. Hal ini cenderung mengendalikan pesisir dengan maritim: membuat taraf pendidikan segala upaya untuk mendapatkan maupun kesejahteraan masih hasil dari laut, dan juga sebaliknya. 1. Sangat dipengaruhi oleh jenis berada pada tingkatan yang (Utomo, B.B., 2017) kegiatan. Contohnya seperti cukup rendah. usaha perikanan tangkap, Masyarakat maritim pada usaha perikanan tambak, 4. Sebagian besar masyarakan