TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK UMUM
`J 1
T •
Kamus Wolio-Indonesia
t 'si,:
Kamus Wollo-Indonesia
PEPLJ .4
'' PIF PI , 4 OIeh: AN KEiY4 i -. - Husen Abas Shaidy Lukmanulhakini Jaya
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 1985
in Hak Cipta pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Penyunting rpt,stk,d,-
Ipon S. Purawidjaja kN
Cetakan Pertama Naskah buku mi, yang semula merupakan hasil Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah tahun 1981/1982, diterbitkan dengan dana Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Staf Inti Proyek Drs. Tony S. Rachmadie (Pemimpin), Sainidjo (Bendaharawan), Drs. S.R.H. Sitanggang (Sekretaris), Drs. S. Amran Tasai, Drs. A. Patoni, Dra. Siti Zahra Yundiafi, dan Drs. E. Zainal Arifin (Asisten). Sebagian atau seluruh isi buku mi dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal kutipan untuk kepenluan penulisan artikel atau karangan ilmiah.
Alainat Penerbit Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun Jakarta 13220
iv PRAKATA
Sejak Rencana Pembangunan Lima Tahun 11(1974), telah digariskan kebijakan pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional dalam ber- bagai seginya. Dalam garis haluan mi, masalah kebahasaan dan kesastra- an merupakan salah satu masalah kebudayaan nasional yang perlu di- garap dengan sungguh-sungguh dan berencana sehingga tujuan akhir pem- binaan dan pengembangan bahasa Indonesia dan daerah, termasuk sastranya, dapat tercapai. Tujuan akhir pembinaan dan pengembangan itu, antara lain, adalah meningkatkan mutu kemampuan menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi nasional, sebagaimana digariskan dalam Garis- Garis Besar Haluan Negara. Untuk mencapai tujuan itu, perlu dthkukan kegiatan kebahasaan dan kesastraan, seperti (1) pembakuan ejaan, tata bahasa, dan peristilahan; (2) penyusunan berbagal kamus bahasa Indonesia dan kamus bahasa daerah serta kamus istilah dalam berbagai bidang ilmu; (3) penyusunan buku-buku pedoman; (4) penerjemahan karya kebahasaan dan buku acuan se a karya sastra daerah dan karya sastra dunia ke dalam bahasa Indonesia; (5) penyuluhan bahasa Indonesia melalui berbagai media, antara lain televisi dan radio; (6) pengembangan pusat informasi kebahasa- an dan kesastraan mélalui inventarisasi, penelitian, dokumentasi, dan pem- binaan jaringan informasi kebahasaan; dan (7) pengembangan tenaga, bakat, dan prestasi dalam bidang bahasa dan sastra melalui penataran, sayembara mengarang, serta pemberian bea siswa dan hadiah penghargaan.
V Sebagai salah satu tindak lanjut kebijakan itu, dibentuklah oleh Pemerintah, dalam hal ml Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pro- yek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah pada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa pada tahun 1974. Setelah Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah berjalan selama sepuluh tahun, pada tahun 1984 Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah itu dipecah menjadi dua proyek yang juga ber - kedudukan di Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, yaltu (1) Prbyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta (2) Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Daerah. Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan kebahasaan yang bertujuan meningkatkan mutu pemakaian bahasa Indonesia yang balk dan benar, menyempurnakan sandi (kode) bahasa Indonesia, mendorong pertumbuhan sastra Indonesia, dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sastra Indonesia. Dalam rangka penyediaan sarana kerja dan buku acuan bagi maha- siswa, dosen, guru, tenaga peneliti, tenaga ahli, dan masyarakat umum, naskah-naskah hasil Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia diterbitkan dengan dana Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia setelah dinilai dan disunting. Buku Kamus Wolio-Indonesia ml semula merupakan naskah yang berjudul "Kamus Bahasa Wolio Indonesia" yang disusun oleh tim dan Universitas Hasanuddin Ujung Pandang. Setelah dinilai dan disunting, naskah itu diterbitkan dengan dana Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia. Akhirnya, kepada Pemimpin Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia, beserta seluruh staf sekretariat Proyek, tenaga pelaksana, dan semua pihak yang memungkinkan terwujudnya penerbitan buku mi, kami ucapkan terima kasih yang tidak terhingga. Mudah-mudahan buku ml bermanfaat bagi pembinaan dan pengem- bangan bahasa dan sastra Indonesia dan bagi masyarakat luas.
Jakarta, Mei 1985 Anton M. Moeliono Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
v KATA PENGANTAR
Penyusunan Kamus Wolio-Indonesia ml telah dilakukan dalam rang- ka merealisasikan salah satu saran Seminar Politik Bahasa Nasional tahun 1975 di bidang bahasa daerah yang diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Ke- budayaan, melalui Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah. Pusat Bahasa Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang, sangat ber - besar hati karena diajak serta ikut merealisasikan keputusan Seminar Politik Bahasa Nasional itu melalui suatu penyusunan kamus bahasa daerah Wolio-Indonesia, sebagaimana bunyi Surat Keputusan Pemimpin Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah No. 31/SK/1980 tertanggal 30 November 1980. Bahasa Wolio yang merupakan salah satu bahasa daerah yang ada di kawasan Nusantara terdapat di Pulau Buton, suatu pulau yang cukup potensial yang termasuk ke dalam Daeráh Tingkat I Propinsi Sulawesi Teng- gara. Kabupaten Buton, dengan ibukotanya Bau-Bau, mempunyai penduduk sekitar 350.000 jiwa. Tidak semua penduduk mi menjadi pendukung bahasa dan budaya Wolio karena di Kabupaten Buton, selain bahasa Wolio,terdapat pula bahasa-bahasa daerah lainnya, seperti bahasa Pancana,
vii bahasa Luwito, dan bahasa Laiwu. Namun, bahasa Wolio merupakan bahasa yang memiliki pendukung yang terbesar dan peranan yang penting di kabupaten itu sehingga penutur-penutur asli bahasa daerah lain juga dapat berkomunikasi di dalam bahasa Wolio. Pulau Buton yang terletak di antara 1220 dan 123 0 Bujur Timur serta di antara 4,4 0 dan 5,5 0 Lintang Selatan terkenal dengan hasil tambangnya yang berupa aspal (butas Buton aspal). Bahasa daerah Wolio, seperti halnya dengan bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia, juga kaya dengan tradisi sastra lisan dan tulisan. Tradisi sastra Wolio bentuk kedua tertulis di dalam aksara Arab yang disebut oleh orang Buton sebagai aksara Wolio. Pada umumnya, hasil sastra tulis berupa surat-surat perjanjian antara Sultan Buton dengan Kompeni Belanda atau dengan raja-raja lainnya di kawasan Sulawesi Selatan dan Tenggara. Di samping itu, juga terdapat sastra tulis berupa prosa yang mengandung filsafat hidup orang Wolio, ketatanegaraan, undang- undang kesultanan, dan sebagainya. Sastra tulis yang berupa prosa dapat disebutkan di sini, antara lain, adalah Bulamaling, Indo Malussa, Kaluku- xtnda, dan Kaokabi. Sastra lisan, pada umumnya, berbentuk prosa yang berupa ceritera-ceritera rakyat atau dongeng-dongeng yang menampilkan perikehidupan rakyat jelata yang berciri khusus Wolio. Bahasa Wolio adalah bahasa vokalis: semua kata Wolio berakhir dengan bunyi vokal. Sintaksis bahasa itu mengikuti pola S—P atau S—P--O. Pada masalah yang sangat khusus pola P—S juga ditemukan, tetapi jarang sekali. Bahasa Wolio mempunyai 30 konsonan yaitu 5 vokal dan 11 diftong (lihat peta fonem pada halaman xi, xii, dan xiii). Kami yakin bahwa kamus bahasa Wolio-Indonesia yang kami susun mi masih mempunyai jangkauan yang terbatas dan maslh banyak ke- kurangannya. Akan tetapi, kami percaya bahwa kekurangan-kekurangan itu akan memberikan motivasi kepada tim penyusun kamus berikutnya untuk lebih menyempurnakannya di kemudian han. Pada tempatnyalah apabila kami mengucapkan terima kaslh yang tidak terhingga kepada pihak-pihak berikut. Pertama-tama kepada Pemimpin Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang telah memberikan kepercayaan kepada tim untuk melaksanakan penyusunan kamus bahasa Wolio-Indonesia mi. Selain itu, terima kasih itu kami sampaikan kepada Bapak Rektor Universitas Hasanuddin yang dengan surat pengantarnya No. 5484/A31.01/80 tertanggal 27 September 1980 telah memberikan persetujuan dan restunya kepada tim untuk melaksanakan penyusunan kamus bahasa daerah Wolio-Indonesia.
yin Akhirnya ucapan terima kasih ml juga kami sampaikan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Sulawesi Tenggara di Kendari dan Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Buton di Bau-Bau yang telah memberikan fasiitas secukupnya guna melaksanakan penyusunan kamus bahasa daerah im. Semoga kamus bahasa daerah Wolio-Indonesia yang kami sajikan ml dapat bermanfaat dan memenuhi tujuannya, yaitu sebagai sekeping sumbang- an kepada bidang kebahasaan guna dipergunakan oleh generasi sekarang dan yang akan datang.
Penanggung Jawab
Ujung Pandang, Januari 1982
ix PETA FONEM KONSONAN
Bi- Labio- Past- Al- Palatal Velar Glotal labial dental dental veolar
Takber- P - t - - k suara Stop Bersuara b/b - - d//dh - g -
Takber- - - - - C - - suara Afrikat Bersuara -
Takber- - f - d - - h suara Frikatif Bersuara ------ -
Nasal m - - n ñ - 1 Lateral - - - I - - Tril - - - r - - -
Semivokal - w - - y - -
Takbcr- mp - nt - nc 9k - sua ra Pre- nasalisasi Bersuara mb - nd - - - PEfA FONEM VOKAL
Depan Sentral Belakang
Tinggi i - u
Tengah e - o
Rendah - a -
XII PETA FONEM DIFTONG
Awal Akhir
al
au
ia
-- ao
-- ae
-- ou
-- oi
-- oe
- ea
'ua ua
-- ju
Xli thitar Singkatan BI Bahasa Indonesia J. Jenis n. nama yg. yang lih. lihat pb. peribahasa kt. kata kk. kata keija kd. kata depan
xiv A a 1 imbuhan (k!itika) menyatakan aai entah: -, inda kumatana en- persona ketiga atau berpadanan tah, saya tidak tahu; dengan awalan me- pada B!: poaai berentah: kuabakiasoa —sumpu Ia minum; —sikola i ketika saya tanyai, dia hanya SMA ia bersekolah di SMA; berentah 2 menjadi akhiran, berpadanan aakii balega akil balig dengan arti awalan di- pada B!: aamani aman: - mo o lipu kasi- kande - dimakan; aali --i to- impo kubolia te!ah aman negara, ko bajuna bajunya dibeli di barulah saya tinggalkan toko aba tanya; sapa: a— iabertanya; 'a suara bayi yang baru lahir: abaaka menanyakan; salaahirina mpu indamo ako - iabaakamu yang engkau tanyakan; sewaktu lahirnya betul dia sudah iaba-abaki yang ditanya-tanya; tidak bersuara; kaaba-aba tukang tanya; ka'a'a gagu: minaaka maidiidi oabana tanyanya; sapanya; a--mo sedari kecil dia telah pengkaaba-aba bertanya-tanya gagu abi I gelar: o —na I alaala yarona aahera akhirat: amala malape p0- kapala gelarnya di umum ialah kawaaka mborosa malape I - bekas kepala 2 anggap; amal balk akan mendapat ke- abia digelari; diaman yang balk di akhirat poabi-abi saling menganggap: aahini akhir: - zamani akhir za - ra - wutitinai kiranya kita man saling menganggap keluarga acara ajara acara 1 acar, n.j. makanan: -na aga agab; memandang dengan mak- ontimu acar ketimun; sud mengajak tertawa atau me- 2 acara: pewmo duka - nantang: boli u /w himboo malosii i bunuana dia membuat itu jangan engkau memandang lagi acara malam mi di rumah- saya seperti itu nya agama agama ada pinjam: a- kapuluku dia ago selamatkan meminjam parangku; agoa ia diselamatkan: '-j i nuncana adaaka meminjamkan; kasukara ia diselamatkan dan apaadaaka dipinjamkan: poa-poa kesukaran ago ago karona me- ada saling meminjam: - aka ba- nyelamatkan din; /u manga saling meminjamkan apoago ia minta selamat; baju poago-ago saling menyelamat- kan; ade dagu: o -na malape mpu kaago hal menyelamatkan; dagunya bagus sekali kaago-ago terburu-buru adede aduh: - kapiina baa ku aduh, sakitnya kepalaku; agoago buru-buru boli upo - peka kaakaa jangan agoi rampas jambret: salaaka a- engkau mengerang keras-keras moko bawinena bersalah karena adi jadi: - tuapamo a losaana merampas istri orang; a-a ar- jadi, bagaimana seterusnya b/ma i limana dijanibret ar- loji di tangannya; adhabu 1 tuah; poago-agoi be ramp as-rampasan 2 kutuk(an): boli u malanga inciamu, indaaka kanako - ahadhi Ahad; Minggu: o eo sii eona jangan engkau nakal supaya - - hari mi adalah hari Minggu engkau tidak terkena kutukan ahali ahli koadhabu bertuah ae kaki: ruambali - na mapii ahama bodoh: asala umembali mia kedua belah kakinya sakit - jangan engkau menjadi orang bodoh aebu aib: ho/i u pewau giu I - aka jangan engkau berbuat perbuatan ajala ajal: ande mencuana p0 —na yang mengaibkan indapo bea mate kalau bukan al, dia belum mati; ajala were- afu (lih. ma'afu): ka .-fiina iisao bua ajal perbuatan: o mate pa- Inda saopea ihilasi kemaafan- tobokia, o mate '-' mati ber - nya tadi tidak seberapa ikhlas; tikam, mati ajal perbuatan ta pomaa maafuaka kita saling memaafkan ajara kuda
2 ajima au
ajima azimat: inda pogaa te —na akusara aksara: 0 buri Wolio - tidak bercerai dengan azimat- Arabu i ranga-rangani tulisan nya Wolio ialah aksara Arab yang ajo rias; hias; dandan: kakesana - ditambah-tambah na alangkah cantiknya dandan- ala 1 ambil: —a (baca: alea), annya; ambil dia! —mo ambilah! paajoa yang merias: incema —po 1 ambil dulu; 1— yang o kalambe i aroa sumau? siapa diambil; yang merias gadis yang di depan koalaaka, memihak; p0- ba- itu? ku ambil;
apaajoa. dirias: - Wa Merna poala-ala bertukaran; dirias oleh Wa Merna 2 laku: abari ka—na paraasona banyak laku barangnya; ma aka 1 kakak: o —na kakaknya; - mpu andeta paraaso i wesii aaka ia kakak: incia teyaku laku benar kalau kita berjualan ia kakak saya; di sini poluakaa diperkakak; 2 sebagai akhiran yang berarti alaamati alamat: ande akomingku akan: boli— biar akan (biar- biwita, - na betapogera kalau kan): b dengan bila mengikuti bergerak bibir kita alamat akan kk: kande— makan dengan: bertengkar; iapai - na i Jupanda? tawana kau, makan dengan di mana alamatflya di Ujung sayur; c kalau sudah setelah ks: Pandang? makida— kalau sudah pandal alamu alam: - arwaha alam ar - - baatini alam kebatin- akala akal: maoge —na besar wah; akalnya; an alefu ejaan untuk huruf Arab (alif) koakala berakal: akala madaki akal bulus alemari lemari: ase lemari besi; - na kande saka lemari makan akea akhiran yang memberi arti pe- rintah untuk melakukan kata all lbeli: a— baju baau dia mem- dasarnya: lingka - ! bawa bei baju baru,; pergi! sumpu— minumkan! alia dibeli: baju baauna -' i daaoa baju barunya dibeli di akeka hakikat: pewau —na anana pasar kae-kaepu melakukan hakikat toali terbeli: inda - rampana anak bungsunya kaali tidak terbeli karena maha1 peali-ali belanja: bumbu i akoro akur: —mo manga mere- daaoa baau belanja bumbu di ka sudah akur pasar barn; alo ana 2 maali mahal; sukar: aa o ambara ambara; n. barang yang motoro i alma &mai mahal berasal dari perut sejenis ikan; yang dibelmya itu; harum putih kekuning-kuningan; kaali kemahalan: sii-sii abari ada juga yang berasal dari damar nia mopokidee kemahalan Se- yang berwama kehitam-hitaman karang, banyak orang yang me- dibakar untuk mengasapi turn- ngeluh; mpu o kalentu i buhan supaya berbuat lebat sikolana sukar sekali pelajaran atau subur di sekolahnya ambo Ambon (ibu kota Propinsi Maluku) alo embun: soa ko waraino o itawa- ampa ranjau: ata - memasang na tonea, tilaia eo ande o malo- ranjau; saeo-saeo apene asolo 0 malo, o - saling berkilauan - i taana tiap hari ia men- embun di daun keladi ditimpa jenguk ranjau yang dipasangnya; cahaya matahari bila pagi had matana ampa bulu yang dirun- cingkan khusus untuk ranjau alusu halus: -- mpu akomingku halus benar dia bekerja; ampadea hasil: inda te —na tidak peka - aande u poistirika ada hasilnya; halus-halus engkau menyetrika koampadea berhasil sma bapak: o —na daangia i Ja- ampe landa: banua i biwina tawo, karta bapaknya maslh diJakarta. - na ure rumah di pinggir pinoama paman; laut dilanda pasang; poama berbapak aarnpe disapu: - inc ema o taana potaro disapu oleh siapa amala ama!; semedi: kangengena s/i tidak adanya judi? abari mpu amala i pewauna kaampe-ape terkatung-katung selama mi banyak benar amal yang dibuatnya; amponi ampun: - aku o salakumo pitu malomo a - / nuncana padana ampuni salahku yang liana hatibi Sudah tujuh malam telah lalu; bersemedi di gua khatib toamponi terampuni amara marah: guns - iki murina ana 1 ana-ana anak: o mancuana guru memarahi muridnya; sumai inda - na orang tua itu amraaka memarahkan; tidak ada anaknya; ana-ana ma- pekaama-amara marah-marah c/u anakyatim; poana (baca: poanea) dijadikan- amba meamba tawar nya anak; ambala permadani kecil untuk tikar 2 a n. bilangan, enam: ise, jua, sembahyang ta/u, uapa, lima, ana satu, dua,
4 anabati angku tiga, empat, lima, enam; b untuk andea 1 sejawat; rekan: sa - te buah; nama puluh mia, enam Joni sejawat dengan Joni; puluh orang; 2 sekutu: boil u p0 - - kea 3 anyam: a - langka dia me- o lipu sii yang dipersekutukan nganyam keranjang; anea di- negeri itu anyam; talu eo a saangu lang/ca andi 1 adik: o - k rua miii, tiga hari dianyam satu keran- semua bawine samia umane adik- jang ku dua orang, seorang perem- anabati serunai puan, seorang laki-laki; anbia para nabi mengka andi-andi paling bung- anca 1 insang: o —na i/cane bau- su: tuapa p0 duka incia bagaimanapun juga dia paling ura insangnya ikan berbara; bungsu; 2 angsa: pia mba o - mopo- 2 gelar bangsawan Bugis nganona i umaha siroo? berapa ekor angsa yang berenang di andou n.j. ikan sungai itu? ane 1 anai: kau sii akandemea - ance orang Cina: o ance ance orang kayu mi telah dimakan anai Cma tua: bawine i,zcia sii wna- 2 kalau: - ulingka boll urn- nena perempuan mi suami- ange kalau engkau pergi,jangan nya Cina tua terlalu lama; ane mboo itu kalau begitu anco nanti;jangan sampai: - aling- ka, nanti (jangan sarnpai) ia anemeie pemborong; anemer; jam- pergi; bata baau sii - na o Cina anco-anco so rong-sorong; jembatan barn mi pemborong- peimintaan untuk mendapatkan nya Cina tempat: kitapo sakie i bawo anggara anggaran: —na saopea? kita sorong-sorong sedikit ke Berapa anggarannya? atas anggota anggota: - baau anggota andala lautan: - ogena I boseikina barn lautan besar yang dilayarinya; angku angkut: opea - mangamia o - FKZ tana Jawa laut(an) Ja- amai? mengangkut apa orang wa orang itu? andalo janin: - na rusa janin aangkua diangkutnya saide rusa; ana andalo janin yang su- saide pokawaaka mapupu di- dah berbentuk angkutnya sedikit-sedikit sampai ande kalau: - u bose sadhi lam- habis; bako ide kalau engkau ber- poangku saling antar (saling ang- angkat, kirimlah selalu benita kut)
5 ango aro ango hidung: 0 - na malanga maksudnya, semakin menjanda/ hidungnya mane ung menduda, semakin baik; angu buah (kata satuan): pia - 5 maara lapar: u ' aka ukande - kabarina o poo ilangka itu be- mo kalau engkau lapar, makan- berapa buah mangga di keran- lah; jang itu? sa - sebuah kaara kelaparan: sii-sii abari mi- anjo anjungan: anakoda akabale- ni o lipu i kana -' sekarang bale i - nakhoda berdiri di banyak lagi negeri yang ditimpa anjungan kelaparan anto isi; daging: o - na isinya; araba'a Rabu: o eona - han dagingnya; Rabu koanto berisi berdaging: o karo- arabu Arab: miana - orang Arab; na a badannya berisi (berda - pogau - bahasa Arab ging), (gemuk); poanto berisi (penuh isi); arasi menghendaki: mo—na moko apoantoki memasukkan isi: pewawana ofeeli mpu inda mo- ilimu kajaganina karo mema- malape menghendaki harta orang sukkan ilmu penjaga din; lain adalah perbuatan yang be- peantoi mengeluarkan isi (da- tul-betul tidak baik gmg) arataa harta: abari mpu —na mia am 1 jangan sampai: pengkaanaka incia sumai banyak benar harta- - upo kawaaka papalei hati- nya orang itu. hatilah jangan sampal menemui arate maarate panjang halangan; 2 andaikata: - ulin.gka i kan- arii tiang: - na banuana arii patawala tori posu alaakaaku te suraku tiang rumahnya ada- andaikata engkau ke kantor pos, lah tiang segi empat anibilkan suratku arloji jam tangan 3 arak: boliumpu - n 'ag- am hadap: a - pengkaadariana ko akea jangan minum arak, dia menghadapi pelajarannya itu memabukkan; arana konau iarona yang dthadapinya; arak enau; 4 n.j. ikan laut berwarna merah, poaro-aro saling berhadapan; biasanya di Buton Ikan liii' di- poarokea dihadapi; biarkan layu barulah dibakar ka- rena lebih gurlh dan enak: ka aroana hadapannya; aro-aro ka- la-kalauna - layu-layunya ikan lape menghadapi kebaikan; ara, pb untuk janda atau duda arope menuju
r;i aru awaa ani, am-am kolak labu: mameko iaso, yang dijual; lau-lau - I kanz/aa sumai ter- paraaso beijualan; lalu maths kolak labu yang di- paraaso-aSo pura-pura jual buatnya asu ambil (khusus air): a—uwe aruki jejal: - pea balanan koli - dia mengambil air koli itu jejali dulu lubang bi- asyura hari raya Islam setiap tang- duk itu gal 10 Muharam saani-anikiino ngangamu jejali atawa atau: amakida - akobo- terus mulutmu (ungkapan kasar ngo ia pandai at au buat orang tukang makan) ate bahu a.rwaha arwah ati pantai: tapana - pinggir pan- asa as, n.j. bunga kartu permainan: tai; o –na kobone map uti, –na sikopa asnya skop pantainya berpasir putih; asala jangan sampai; nanti; jangan- kaatiana yang dangkalnya; jangan: boll ukabale bale i mata- na bamba - wnandewu! ja- maati dangkal; sapo ati air su- ngan engkau berdiri di muka rut pintu nanti engkau jatuh! -- atom aturan: abari - kasiimpo umambela umagasiaaka piso itu inda toose banyak aturan barn jangan-jangan engkau luka ka- tidak diikuti; rena memainkan pisau ftu paraatora peraturan ase 1 besi: poluka - belanga atoro atur; besi; taina ase karat besi; ase- atoroa diatur: boll mbo itu ase kawat; jangan diatur begitu! 2 permainan hadang-hadangan: am ratus; kalapena ta - i bone sebaik- saatu seratus: kilo katun- nya kita berhadang-hadangan di bangina kulouna seratus kilo pasir timbangan kopranya; asi harts; kasih; iatu-atuna beratus-ratus kaasi keharuan; kasihan: maoge aula ya, Allah: - kangengena na te mancuanana alangkah siimpo ta powaka Ya Allah, besar kasihannya pada orang alangkah lamanya barn kita ber- tuannya; temu pekaasi-asi membuat dirinya su- aulia aulia orang yang suci yang paya dikasiham diterima permintaannya oleh aso jual: sapea a—a motorona? Allah SWT berapa diajualkan motomya? awaa bahu: o - na ba/u jasi I
7 auwal I azabu
sorumbana tuka maniadi amala- awu keluar; pe mpu o dietia bahu baju awuaka keluarkan; awu-awu 1 jas yang dijahit oleh tukangjahit boros: lape-lapea kanguleainu, itu bagus benar potongannya boli u baik-baik hasil ke- auwali awal; mula-mula: auwali ka- ringatmu,jangan engkau boros; minaana asal mulanya 2 n.j. ikan awo tiri:ana - anak tiri;ama - azabu azab; siksaan: bea penami bapak tin; poina - beribu saro giuna - akan merasakan tin apa yang disebut azab B
baa I kepala: maoge kepala babe 1 sempoyongan: o lingka.va besar; - na kepa1anya-- na a - mo jalannya telah sem- kompanyia komandan kompi; poyongan; 1w– -- pitakepala; 2 kacau: o pogauna a - mo 2 mula : —na mulanya; - - rampana inda tatuu bicaranya na mula -mulanya; telah kacau karena tidak be- polubaaka bersaksian: ku nar kawasana o Opu aku bersaksian babu babu: pia mia o –no? kekuasaan Tuhan berapa orang babunya? baaluwu nama sebuah desa tua baca baca: mararo mpu ande a- di Keraton Buton yang tercatat lancar benar kalau dia membaca dalam sejarah daerah mi baco, baco-baco pesuruh: arnembali baatmi batin: mo incanana tawa - i daoa dia menjadi pe- Alb - no yang nyata atau suruh di paSar yang tersembunyi di batinnya badha badan: lawarena - no baau baru; alangkah lebamya badannya babaau baru-baru; kabaau keadaan barn; badi badik: sele - sisip badik toabaau tahun baru badili meriam: - titi meriam perunggu ibabababah, panggilan pada ketu- runan peranaan Cma bado-bado badut; pelawak: makida mpu 0 - apapotawa mia pin- 2baba berkas: - no kau berkas tar benar badut membangkitkan kayu; sa - satu berkas tertawa orang bae bakaa bae padi; beras: pahula - tanam baho I basah; padi; bae kokuli gaba;baepulu kabaho keadaan basah: -na beras ketan; nasii bae masak baju,ia alangkah basahnya ba- nasi junya; i kabaho di tempat yang basah; baeki panau (panu): talipuna tikua mabaho membasah (menjadi ba. belakangnya dipenuhi panu; sah); o - pekalahuni panu me- 2 mandi; nular ibaho yang dimandikan; baho a! baelo nama sejenis ikan kecil ke- mandikan! merah-merahan ; ten merah pebaho mandi; baga pipi: kalei'na -na alangkah tobaho dimandikan merahnya pipinya baiki panu; penyakit kulit: kobaiki bage bagi: haratauna mancuanana o talllwna berpanu belakangnya padamo a—a harta orang tua- balla bunk: kulina ako - kulit- nya telah dibagi; nya berburik bagea bagian; pobage berbagai baisa perkawinan atas persetujuan kedua belah pihak antara ke- bagea n.j. kue yang terbuat dan luarga laki-laki dan keluarga pe- sagu: - ambo bagea Ambon rempuan bagoea goncang: kadaangiana dhu- baita sapa kejutan: daangia poku ,iia sii karnataana - keadaan katali-taliku a - kumo saya dunia sekarang sedang bergon- masih membelakang ketika ia cang menyapa saya (mengejutkan) baguli kelereng; baja benang (pintalan kasar): jaikea pebaguli bermain kelereng - ditisik dengan benang kasar; kadakina bajaiia baha 1 bahak: potawa ka- - alangkah bu- ruknya tisikannya tertawa berbahak-bahak; 2 sembarangan: boll komingku baju baju: ba/u wolio bajuwanita ka- mbo itu jangan be- Buton yang dipakai pada per- kerja sembarangan seperti itu! alatan adat baka debar (tiruan bunyi seperti bahahai gertakan dengan suara be- kena pukul): - randaku ber- sar: boll u - yaku jangan debar dadaku; gertak saya! kabaka-baka berdebar-debar bahatiki jenaka: - mpu bado- bakaa kekal: inda te mo -na badona komidi incia sumai je- o dadi i dhunia sii tidak ada naka benar badut komidi itu kekal hidup di dunia ml
10 bakasa balida bakasa pekasam (ikan kecil atau balanta sejenis mangga: P00 - buah kecut yang diasamkan atau mangga balunta diasinkan disimpan lama untuk balase belase (kantong any aman da- mendapatkan aroma yang lain) ri daun palem) bake I buah: puuna tiwada neina balasites pajak badan (waktu Be- sii ban - no pohon nangka mi landa); rnaoge o balasiteeku 4i- banyak buahnya - napoo bu- arno iru besar pajakku waktu ah mangga; dulu 2 jantung: o onina dotoro o bale I tegak; berdiri; - no a bele nboorena dokter kabale-bale berdiri-berdiri; berkata bahwa letakjantungnya pabale, 1 rnenegakkan, mendiri- miring kan: —arii mendirikan tiang; 2 baki keranjang segi empat: suungi melayangkan: '-' mo patawala, - menjunjung keranjang melayangkan layang-layang; baku I bekal: opea o - no alingka pobalesi berdiri berhadap-hadap- umako? apa bekalnya ia pergi an itu? 2 menggalah rakit, perahu: kobaku berbekal; a— sibangkana dia menggalah pebaku makan pagi; perahunya; 2 tempat menyimpan makanan balea digalah; pada leher, pada jenis burung 3 pucuk daun kelapa (jenis pa- balaa kecelakaan; bencana: - oge- lem): aali aanaaka kulina na bencana besar; katupa membeli pucuk daun tabelaka - tolak bala kelapa yang dianyam untuk ku- lit ketupat balaba n. jurus dalam persilatan: balina indaa pooli apapesua ka- bali lawan: incerna - na pobusu? busuna roonamo apasa - la.- siapa lawannya bertinju? wannya tidak dapat memasukkan pobali-bali saling berlawanan; tinjunya karena Ia memasang ju- pobaliakea Lawan dia! rus balaba bali (bali-bali) kapak kecil yang bala-bala sejenis tumbuhan yang gagangnya pendek: - —no daunnya panjang; dipergunakan pande sumai matada mpu kapak untuk membabat tulang yang tukang itu tajam sekali patah balida I n.j. alat pemukul benang balaca belacang (udang-udang kecil tenun supaya rapat terjalin, ber- yang dikeringkan): aali —idaoa bentuk pedang: —na o tohi-tohi membeli belacang di pasar balidanya kayu hitam
11 balika bangka 2 pa rang panjang sejenis pedang: balu kafan: bia to - na sapuhA tinibelia dipotong dengan met ere kain untuk kafannya, balieia sepuluh meter balika putaran aurs: makaa -na balula belulang i polotaana lzwato sumaz keras baluara baluarti, bahagian benteng putaran arusnya di antara pulau yang luas bentuknya bundar: it U - na kota i Woiio weta napa balili batik: —pea poh4ka yitu a to runggamo baluarnya ben- indaaka ?nangau balik dahulu teng Wolio di sebelah utara telah belanga itu supaya tidakhangus; dibongkar pekabali-balii berbalik-balik; balula n. kulit tebal yang tumbuh bergulingguling pada telapak tangan atau kaki akibat kerjakeras atau bersepatu 'balo lubang: kabarina - na banina ?nO toroinu banyak lub angnya balumbi belimbing ban motormu; baluta darah yang dibekukan untuk abaloki melubangi; lemang darah: -- haramu ato pebalo membuat lubang kande lemang darah haram un- tuk dimakan 2balo balon: a tawoii - gataa meniup balon karet: - wara- banci benci; naa malei balon berwarna me - kabancia kebencian rah bandala bandela, pak barang dan balobalo jendela: - iza banua su- besi: —na soronga bandela pe- mai bari-bariaapake tonde nako ti semua jendela rumah itu me- bandara bandar (pemegang modal makai kaca nako dalam penjudian): bari,nudaiana - banyak modalnya bandar balobu pasu (dibuat dad porselin) bandera bendera: —na Indonesia dahulu di Buton alat itu di- maiej mapuff bendera Indonesia pergunakan untuk menyinipan adalah merah putih penganan: --na onde-onde pa- sunya berisi onde-onde bangasa palak: gerah; rasa panas badan; balongka belang: o sapi mominaa- kabangasa kepalakan; kegerahan kaiza i tana Walanda buluna bangka perahu: - moko pangaa- tea Fnaiom,x) sapi yang dan wa perahu yang mempunyai Ia- tanah Belanda, belang dan ge - yar; -- pangaawa; perahu layar; muk konalo-baio,ka berbe- penibatuna bangka pengapung lang-belang perahu
12 bangke barasese bangke bangkai: —na nzantoa inzu sii siapa yang mencuci bangkai anjing piring di pinggir sumur itu? bangko bangku; bangko-bangko bantaa kambuh: balipo it kara/aa bangku-bangku kecil inatamo iniiaaka it jangan dulu engkau bekerja berat su- bangkudu n. tumbuhan, bengkudu: kulina - karajaaka kainba paya penyakitmu tidak karnbuh! kulit bengkudu dibuat kesumba; bantara terlantar: ka - mo kara- Bakena - malape to lancauna jaasii terlantarlah pekerjaan mi bouna karo buah bengkudu ba- bantea balai: —na kampo balai ik untuk obat bau badan desa; bangkuru bangkrut: sa —na i po- bantea-bantea ruinah yang kecil dagaana, indamo re karajaana yang didirikan di pinggir jalan setelah jatuh bangkrut, sudah tempat beristirahat tidak ada kerjanya bantila n. tempat penggiingan pad I; bantilan bangkuta sejenis ikan cumi-cumi bertulang keras: abari omia inda bantua bantuan: maoge na to kandea - banyak orang tidak banguna lipu besar bantuan- makan cumi-cumi (bangkuta) nya untuk pembangunan negara bangu bangun: a - a kole dia bara I barat: weta sebelah bangun tidur - banua batu barat; ngaluna - angin Barat; bangun rumah batu; bangupea —somba Barat Daya; -me - bangunkan dia! longa Barat Laut; kobangu berbentuk 2 kiranya: - ulingka kiranya engkau pergi; bangule kencur: - to lancau ken- berasalana bilamana: upokawa, cur untuk obat kernbaia i kan tori bilamana kaniu bangunsaa wibawa; bertemu, suruh ia ke kantor kobangunsaa berwibawa: lalaki barakaka kodok; katak: bulana wao incia sumai rnpu kanataana mboo sii abari mini o barakaka, raja yang di sana berwlbawa musim hujan seperti mi banyak benar kelihatannya lagi katak banua rumah: - batu rumah barasala lih. - asala batu; —tana rumah yang tidak barasese gelepar; berkolong abarasese menggelepar; banui cuci (hanya untuk barang- pekabara-barasese b eIe1epar-ge- barang pecah belah, meja dan lepar: o manu pada iswnbelene lain-lain, bukan untuk pakaian): - ayam yang sudah dipotong- o incema mo —na pin i saripina nya bergelepar-gelepar 13 barata bawa barata cadik: koli-koli mopakeiza baro sumai alangkah besamya inda malika bid uk yang bakul sagu itu memakai cadik tidak o1eng -- 'bata (batu) bata genteng: banua- pata palena cadik yang empat na koftzda - rumahnya ber- batang (lanibang kekuasaan oto- atap genteng; banuana - ru- nomi bagi empat daerah kesul- mah batu; atap genteng tanan Wolio dahulu, yaitu Kali- dupa, Kalensusu, Muna,dan Ti- 2bata rubuh; tumbang: banuana woro) kanea ngalu rumahnya rubuh terkena angin abata rusa me- ban banyak: - pagauna banyak rubuhkan rusa bicaranya; - gauna banyak batabata ragu-ragu; bat abata roto,xz rnuslihatnya; bari-baria semua- incana perasaanya ragu-ragu; nya; seluruhnya abata-abata incana bea pewau barua muncikari: bawine incia sw giu incia 5untai hatinya ragu- mai - ogena perempuan itu ragu untuk melakukan hal itu adalah muncikari besar batala batal; baruasa n.j. kue yang terbuat dan pabatalaa dibataikan tepung beras, gula pasir, dan batata tutur: opea u - kaitu apa- telur kah yang kamu tuturkan? baniga balairung: 1 aroana - di bate serambi: paa - loteng se- muka balairung; belo bamga rambi. inang pengasuh batu batu; biji; - lanto batu baruta nama sebuah desa di Ke- apung; - maui batu rnerah; camatan Gu Kabupaten Buton - na jambu biji jambu: —pa- basarapu tonggak penegak: wnalape pa batu tulis; - kerikil mpuu -- na bagus benar tong- batua budak sahaya: siisii indamo gak penegaknya te— sekarang mi tidak ada basaraa agung; lagi budak kabasaraa, keagungan: oeo incia bau-bau Bau-Bau n. ibu kota Ka- 511 daangiapoka na had mi bupaten Buton masih merupakan keagungannya baura bebara, n. ikan basi mangkuk (yang bertutup): - bawa 1 bawa: - po sabangkaku na taivana kau mangkuk sayur; bawa dulu temanku —a bawa i karajaan Japaa mangkuk Dia. dibawa: --pea bawakan buatan Jepang 2 beban: —naamatamo beban- baso bakul sagu terbuat dan pelepah - nya berat; bawa lipu pejabat pohon sagu: kaogena —na ta- negeri;
14 bawine bela 3 bawang: - ma/ii bawang me- bebe pukul; rah; - maputina Sunbawa ba- kabebe pemukul; wang putlh Sumbawa tobebe terpukul; bebea dipukul; bawine perempuan; betina: —na bebeakea dipukul dengan; istninya; manu - ayam betina bebemea telah dipukul; bawo atas: i -- na me/a di atas bebemo pukullah meja; bebe bebek itik: - manila itik poribawo teratas; bawona kala- manila pe atas kebaikan; bawonaron dahi; jidat beci n. alat untuk menggaris balok atau papan yang terbuat dad bawu babi: penambula napadea - benang yang direndam dalam tanamannya habis dimakan ba- tinta bi; xzmun4 bawu membabi bu- —na u ta bega-bega jangan terlalu: itilawuli sapopene I oda sala bawulu buah sari: kakatu - pa- u anandawu jangan terlalu Se- tah sin, pb putus hubungan sa- ring naik tangga nanti jatuh; ma sekali --na u saori aku jangan ter- be awalan yang berarti akan; lalu engkau mengganggu saya! bea dia akan: - kamata te- levisi dia akan melihat televisi; bei lih.be yang akan di . bei akan dia; - mpu yang akan dimi- beu engkau akan: all boku num; - tonto yang akan di- engkau akan membeli buku tonton
'bea bea; cukai: Cina I saao a bari a beka koyak: boll U - ia bia it pomea —na bara-bara iumba- jangan engkau koyakkan kain keana orang Cina tadi banyak itu membayar bea b arang-barang kabeka koyakan; yang didatangkannya mabeka-beka koyak-koyak 2bea 1 bisu: mia itu a orang beke kekeh: polawana lat— - itu bisusalahfrmnaa— mo sejak tawanya terkeek-kekek lahir ia telah bisu; beku saya akan: - lingka i 2 dahulu: —a kandepo kaa- junda saya akan pergi ke lingka makan dahulu baru ber - Ujung Pandang; lih. be angkat bela luka: a ma - mo ia telah beau kemiri: puuna - pohon luka. to —i mo telah dilukai. kemiri; minana - minyak ke- be/al tana pencangkulan tanali miri pertama
15 bele beto bele 1 miring: a - mo o ariina bengke cupak besar, yang membuat banuana telah miring tiang ru - dari batok kelapa atau buah mahnya; o lingkana ka - - maja: sa- kaitela secupak ja- jalannya miring-miring; gung 2 kaleng: -na mina gasi, ka- bengkele bengkel: -na sapeda leng minyak tanah; - karose, bengkel sepeda; -na oto beng- kaleng berkarat kel mobil 'belobelok, jalan perahu memo- bengko bengkok: arii mo - tiang tong arah angin: kalapena -na bengkok bangkana betul jalan perahunya memotong angin bente gembung: - kompona 2belo hias; gembung perutnya kobelo berhias; benu sabut: -na kab.4ku sabut obelo hiasan; kelapa; beloki menghias; belo bamba kobenu bersabut: ranpana ka- dayang istana; belo baruga da- tuana pangana sii a ma yang balairung karena tuanya, pinang mi telah bersabut belomba belang: mantoa -na a sarongia labelomba anjing be- beo, kabeo-beo dungu: kabeo-beo- langnya dinamai si belang na alangkah dungunya bemba hukuman; menghukum: 'bere-beren. penyakit ben-ben; La mancuana sunwi a- anana saao Puzdu akanea - si Badu ter- orang tua itu menghukum anak- kena ben-ben nya tadi 2bere-bere n.j. ikan kecil bend robek: bia ma- kain ro- bereSe gegar; bek; boli -a jangan dirobek.! koberese bergegar bend bencia dirobek-robek; bern kapai;mengapai: a- aku kabenci robekan andea dikapai teman; bendi bendi; dokar: indamo te- i beroa dipanggil sambil dikapal; wolio tidak ada lagi bendi di Buton koberona kapaiannya bengkala langkah: besi loncat: kalangana -na alang- abengkala melangkah: abengkala kah tingginya loncatannya; isolongana daoa melangkah di kabesi-besi meloncat -loncat selokannya pasar; beta kita akan: - lingka kita bengkalaisia dilangkahi; maomini akan pergi; lih be amaewa o so longa suma i apooli bete 1 keluar: a- i tombula abengkalaisia sekalipun lebar dia keluar dari bambu aur; selokan itu dapat dilangkahinya 16