STRATEGI PEMASARAN SEBLAK KICIMPRING BERBASIS OFFLINE DAN ONLINE (Studi Kasus pada UKM Raja Rasa di Kelurahan Linggajaya Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya)

GITA NOPIA NUGRAHA1*, DINI ROCHDIANI2, SUDRAJAT1 1Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran *Email : [email protected]

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Kekuatan dan kelemahan produk “Seblak Kicimpring” UKM Raja Rasa dalam pemasaran produknya berbasis offline dan online, 2) Peluang dan ancaman yang dihadapi oleh UKM Raja Rasa dalam pemasaran produk “Seblak Kicimpring” berbasis offline dan online. 3) Strategi yang harus dilakukan oleh UKM Raja Rasa dalam pemasaran produk “Seblak Kicimpring” berbasis offline dan online. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Linggajaya Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya pada UKM Raja Rasa. Data yang diperoleh secara deskriptif kualitatif dan analisis lingkungan perusahaan yang terdiri dari matriks IFAS (faktor strategi internal) dan analisis matriks EFAS (faktor strategis eksternal), dan matriks SWOT. Hasil penelitian yang mendapatkan Skor Total Kekuatan = 3,47, Skor Total Kelemahan = -3,42, Skor Total Peluang = 3,30, Skor Total Ancaman = -3,35 menunjukkan bahwa kekuatannya lebih besar daripada faktor kelemahannya, serta pengaruh dari faktor peluang yang tidak lebih besar daripada faktor ancaman. Hal ini menunjukkan bahwa UKM Raja Rasa menghadapi ancaman yang besar namun masih memiliki kekuataan dari segi internal. Maka perlu dilakukan strategi S-T, W-O, dan W-T untuk meningkatkan kekuatan dan meminimalisir kelemahan UKM Raja Rasa. Salahsatunya adalah meningkatkan kualitas dan varian produk, menjaga kerjasama baik dengan konsumen, pemasok bahan baku, atau jaringan pemasaran, serta meningkatkan promosi dan branding baik secara offline maupun online untuk menjangkau konsumen yang seluas-luasnya.

Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Seblak Kicimpring, Agroindustri Singkong, Matriks SWOT, EFAS dan IFAS, Offline dan Online

PENDAHULUAN jenis tumbuhan. Menurut data sensus BPS Letak geografis yang tahun 2016, indeks produksi pertanian strategis menunjukkan bahwa betapa kaya pada tahun 2016 telah mengalami Indonesia akan sumber daya alamnya. peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Kekayaan alam Indonesia dihasilkan dari Agribisnis merupakan suatu sistem berbagai sektor seperti pertambangan, dari kegiatan antara pra dan budidaya, kehutanan, kelautan, perikanan, panen, pasca panen, serta pemasaran dan peternakan, terutama dalam sektor sektor penunjangnya. Usaha-usaha dalam pertanian dan perkebunan. Sebagai negara agr ibisnis ini antara lain mengubah bahan tropis dengan dua musim, Indonesia makanan hasil pertanian menjadi produk dilimpahi berkah kesuburan tanah yang yang meningkat melalui tahap olahan dan mendukung tumbuhnya berbagai macam inovasi, menjadikan produk yang lebih

644 Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 6, Nomor 3,September 2019 : 644-656 baik dalam segi hasil olahan, bentuk, pelaku usaha untuk meningkatkan kemasan dan lain sebagainya, serta penjualan dengan memperluas pemasaran membuat bahan pangan atau hasil melalui komunikasi jarak jauh serta olahannya menjadi tahan simpan. berjual-beli dengan pemasaran digital Tentunya dengan seperti itu akan secara online melalui internet (E- menghasilkan keuntungan yang lebih besar marketing) yaitu penggunaan teknologi karena harga jual lebih tinggi. informasi dalam proses pembuatan, Sejalan dengan derasnya arus komunikasi dan penyampaian nilai kepada globalisasi, maka pasar dunia menjadi pelanggan dan untuk menjalin hubungan semakin terbuka. Barang yang dihasilkan dengan pelanggan (Strauss and Frost, di suatu negara dengan mudah dapat 2012). diperjualbelikan di pasar internasional. Keadaan ini diiringi semakin Bagi produk pertanian Indonesia, kondisi mudahnya mengirim paket barang jarak ini menawarkan peluang sekaligus jauh dengan jasa kurir barang, seperti POS merupakan tantangan. Hal ini tak lagi bisa Indonesia, juga kurir swasta lainnya. Serta ditawar, dan harus dihadapi. Jika dengan sistem perbankan yang pemanfaatannya baik justru hal ini diyakini memudahkan dalam proses kirim terima dapat menumbuhkan ekonomi yang baik uang secara instan jarak jauh. Maka pula. Pertumbuhan ekonomi yang baik dengan segala kemajuan ini, sudah saatnya dapat ditunjukkan dari adanya peningkatan untuk tidak hanya menjual produk secara produksi (output). Peningkatan produksi offline, tetapi juga secara online melalui (output) tersebut hanya dapat dicapai berbagai aktivitas komunikasi dengan dengan cara menambahkan jumlah input media digital melalui media internet, atau adanya penerapan teknologi yang baru komunikasi jarak jauh dapat dikenal (Kasmir, 2012). dan dipasarkan secara luas baik itu di dalam negeri bahkan ekspor ke Salah satu Teknologi Informasi mancanegara. Komunikasi terbarukan saat ini yaitu internet. Internet merupakan jaringan METODE PENELITIAN terbesar yang menghubungkan jaringan Jenis Penelitian komputer yang tersebar di seluruh dunia Jenis penelitian yang peneliti dan tidak terikat pada suatu organisasi lain gunakan dalam penelitian ini yaitu metode (Kadir, 2010). Internet dapat membantu

645 Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 6, Nomor 3,September 2019 : 644-656 studi kasus, dengan mengambil kasus pada yang bersifat strategis dalam penyaluran UKM Raja Rasa di Kelurahan Linggajaya barang ataupun jasa dari produsen Kecamatan Mangkubumi Kota kepada konsumen. Tasikmalaya. Menurut Nazir (2011), studi 4) Pemasaran offline adalah adalah suatu kasus merupakan suatu penelitian yang kegiatan penjualan fisik (memiliki bersifat mendalam mengenai suatu tempat penjualan fisik) atau dalam arti karakteristik tertentu dari objek penelitian. penyaluran produk seblak kicimpring Penelitian ini merupakan suatu penelitian dari produsen ke pihak konsumen ilmiah yang ditujukan untuk memahami secara langsung di tempat sehingga suatu fenomena pada konteks sosial secara produk dapat dipegang oleh konsumen. alamiah dengan mengedepankan proses 5) Pemasaran online adalah suatu kegiatan interaksi komunikasi yang cukup penyaluran produk seblak kicimpring mendalam antara peneliti dengan dari produsen terhadap konsumen fenomena yang diteliti. Tipe penelitian ini secara tidak langsung dengan jarak jauh merupakan penggambaran tentang suatu melalui media internet atau komunikasi hal/keadaan masa ini secara obyektif jarak jauh, dan dapat dikirim melalui dalam suatu gambaran situasi. jasa pengiriman, serta pembayaran melalui transfer bank. Operasionalisasi Variabel 6) UKM Raja Rasa adalah Usaha Kecil Variabel-variabel yang peneliti Menengah yang mengelola beberapa gunakan pada penelitian ini dapat jenis makanan ringan yang salah- dioperasionalisasikan sebagai berikut : satunya adalah seblak kicimpring yang 1) Strategi adalah rencana atau cara yang dimulai dari persiapan, pengolahan, dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. pengemasan, dan penjualan, yang 2) Pemasaran adalah suatu kegiatan berlokasi di Kelurahan Linggajaya penyaluran produk seblak kicimpring Kecamatan Mangkubumi Kota dari produsen kepada konsumen. Tasikmalaya. 3) Strategi pemasaran adalah suatu 7) Seblak kicimpring adalah salah satu manajemen yang disusun untuk makanan ringan tradisional yang dibuat mempercepat pemecahan persoalan dari adonan berbahan aci dan singkong pemasaran produk seblak kicimpring yang diolah, dibuat tipis-tipis dengan dan membuat keputusan-keputusan

646 Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 6, Nomor 3,September 2019 : 644-656

proses penjemuran/pengeringan yang lebih bermanfaat dalam memenuhi kemudian dibumbui dan dikemas. kebutuhan. 8) Analisis SWOT merupakan identifikasi d. Pemasaran adalah salah satu kegiatan berbagai faktor secara sistematis yang dalam perekonomian untuk menjual ditujukan untuk merumuskan strategi produk seblak kicimpring yang perusahaan. membantu dalam menciptakan nilai 9) Faktor internal yaitu faktor-faktor yang ekonomi. terdapat di dalam UKM Raja Rasa yang 10) Faktor eksternal adalah faktor-faktor dapat dikendalikan, yaitu: di luar UKM Raja Rasa dan tidak dapat a. Sumber Daya Manusia (SDM) dikendalikan sepenuhnya, yaitu: adalah potensi-potensi yang a. Kondisi Ekonomi adalah keadaan terkandung di dalam diri manusia keuangan suatu daerah yang dapat untuk mewujudkan perannya sebagai berpengaruh terhadap fluktuasi harga makhluk sosial yang adaptif dan pada agroindustri seblak kicimpring. transformatif serta mampu mengelola b. Sosial Budaya adalah suatu cara dirinya sendiri dengan seluruh hidup yang berkembang dan dimiliki potensi yang terkandung di alam bersama oleh sebuah kelompok untuk menuju tercapainya orang pada agroindustri seblak kesejahteraan dalam kehidupan kicimpring. dengan tatanan yang seimbang dan c. Kebijakan Pemerintah merupakan berkelanjutan. kebijakan-kebijakan yang telah b. Kondisi Keuangan adalah kondisi dibuat oleh pemerintah untuk kekayaan dimana perusahaan mencapai tujuan tertentu di agroindustri UKM Raja Rasa masyarakat yang berhubungan mempunyai perincian pendapatan dengan pengembangan agroindustri dari perhitungan pengeluaran dan seblak kicimpring. penerimaan. d. Pemasok adalah orang yang c. Produksi adalah suatu kegiatan menyediakan bahan baku singkong, dalam pembuatan seblak kicimpring , dan bahan yang dibutuhkan yang dikerjakan untuk menambah kepada perusahaan pembuatan seblak nilai guna suatu produk sehingga kicimpring.

647 Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 6, Nomor 3,September 2019 : 644-656

e. Pelanggan adalah orang yang Teknik Penarikan Responden membeli produk seblak kicimpring. Responden terdiri dari lingkungan f. Teknologi adalah keseluruhan sarana internal yaitu pemilik, dan pegawai UKM untuk menyediakan barang-barang Raja Rasa, serta lingkungan eksternal yang diperlukan bagi kelangsungan yaitu, konsumen UKM Raja Rasa dan dan kenyamanan hidup pada pesaing yang ada secara offline dan online. agroindustri seblak kicimpring. Responden penelitian ini merupakan g. Pesaing adalah perusahaan di dalam informan kunci yang dipilih secara sengaja industri yang sama dengan hasil (purposive sampling) yakni penentuan produk yang sejenis seblak sampel dengan tujuan tertentu. Purposive kicimpring dan menjual produk sampling adalah penentuan sampel dengan kepada pelanggan. pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). h. Keadaan alam adalah kondisi alam yang ada yang mempengaruhi Rancangan Analisis Data kinerja perusahaan agroindustri 1. Analisis Faktor Internal dan Faktor seblak kicimpring. Eksternal Analisis faktor internal bertujuan Teknik Pengumpulan Data untuk mengidentifikasi faktor-faktor Pengumpulan data dalam penelitian internal kunci yang menjadi kekuatan ini adalah melalui: 1) wawancara / dan kelemahan di dalam pengembangan Interview yang merupakan pengumpulan agroindustri seblak kicimpring oleh data yang digunakan pada hampir semua UKM Raja Rasa. Faktor internal yang penelitian kualitatif. 2) dokumentasi, dan dianalisis meliputi produksi, sumber 3) kepustakaan melalui literatur-literatur daya manusia, manajemen, keuangan yang terpercaya dan tentunya dapat dan pemasaran. Analisis faktor dipertanggungjawabkan keabsahannya eksternal bertujuan untuk seperti buku-buku, karya ilmiah, internet mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan dokumentasi lainnya yang berkenaan kunci yang menjadi peluang serta dengan penelitian yang dilakukan penulis. ancaman bagi pengembangan agroindustri seblak kicimpring oleh UKM Raja Rasa. Faktor eksternal yang dianalisis meliputi kondisi

648 Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 6, Nomor 3,September 2019 : 644-656

perekonomian, pemerintah, sosial strategies atau strategi kelemahan- budaya, teknologi, pemasok dan peluang, S-T strategies atau strategi konsumen serta pesaing. kekuatan-ancaman, serta W-T strategies Untuk dapat mengidentifikasi yaitu strategi kelemahan-ancaman. kekuatan dan kelemahan dari faktor Delapan tahapan dalam internal juga peluang dan ancaman dari penentuan alternatif strategi yang faktor eksternal dalam mengembangkan dibangun melalui matriks SWOT adalah agroindustri pada UKM “Raja Rasa” di sebagai berikut : Kecamatan Mangkubumi Kota a. Menuliskan peluang faktor eksternal Tasikmalaya digunakan analisis SWOT. kunci dalam agroindustri seblak Analisis SWOT merupakan identifikasi kicimpring baik dalam pemasaran berbagai faktor secara sistematis yang offline dan online. ditujukan untuk merumuskan strategi b. Menuliskan ancaman faktor eksternal pengembangan agroindustri UKM Raja kunci dalam agroindustri seblak Rasa. Analisis yang berdasarkan pada kicimpring baik dalam pemasaran logika-logika yang dirasa akan lebih offline dan online. memaksimalkan kekuatan (strengths) c. Menuliskan kekuatan faktor internal dan juga peluang (opportunities), selain kunci dalam agroindustri seblak itu secara bersamaan juga dapat kicimpring baik dalam pemasaran meminimalkan kelemahan (weaknesses) offline dan online. dan ancaman (threats) baik dalam d. Menuliskan kelemahan faktor pemasaran offline atau online. internal kunci dalam agroindustri 2. Alternatif Strategi seblak kicimpring baik dalam Untuk merumuskan alternatif pemasaran secara offline dan online. strategi pengembangan agroindustri e. Mencocokkan antara kekuataan UKM “Raja Rasa” di Kecamatan faktor internal dengan peluang faktor Mangkubumi Kota Tasikmalaya eksternal dan mencatat Strategi S-O digunakan analisis Matriks SWOT. dalam kolom yang sudah ditentukan. Analisis SWOT digambarkan ke dalam f. Mencocokkan antara kelemahan Matriks SWOT dengan 4 kemungkinan faktor internal dengan peluang faktor alternatif strategi, yaitu S-O strategies eksternal serta mencatat Strategi W- atau strategi kekuatan-peluang, W-O

649 Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 6, Nomor 3,September 2019 : 644-656

O dalam kolom yang sudah juga tersedia dengan bumbu lainnya seperti ditentukan. bumbu rasa keju, rumput laut. g. Mencocokkan antara kekuatan faktor Pemasaran Seblak Kicimpring secara internal dengan ancaman faktor Offline eksternal serta mencatat Strategi S-T Pemasaran offline pada dasarnya dalam kolom yang sudah ditentukan. adalah memiliki tempat penjualan fisik, atau melakukan penjualan secara fisik atau HASIL DAN PEMBAHASAN langsung. Baik menjual langsung kepada Identitas Responden konsumen, atau melalui saluran Responden pada penelitian ini adalah pemasaran. Kini penjualan Seblak pemilik/pelaku usaha UKM Raja Rasa Kicimpring Mang Muss Raja Rasa telah sendiri yaitu bapak Iyan Supiandi, tinggal dilakukan secara langsung baik kepada di Kota Tasikmalaya tepatnya di Perum penyalur (reseller) ataupun langsung Graha Siliwangi No. 05, Kelurahan terhadap konsumen. Pemasaran juga telah Linggajaya, Kec. Mangkubumi Kota sukses bekerjasama dengan beberapa Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat, super-market, retail/toko-toko besar di bersamaan dengan lokasi usahanya UKM Kota Tasikmalaya. Raja Rasa. Pemasaran Seblak Kicimpring secara Keadaan UKM Raja Rasa Online Bisnis kuliner kemasan UKM Raja Pemasaran secara online atau Rasa mulai dirintis pada tahun 2012 dan disebut juga sebagai e-marketing sangat terus berkembang sangat baik sampai saat berdampak positif bagi penjualan. ini, dengan langkah pemasarannya secara Jangkauan promosi dan pemasaran offline/konvensional juga pemasaran menjadi sangat luas. Penjualan secara secara online. online diantaranya dengan menggunakan Kegiatan Produksi Seblak Kicimpring dan memanfaatkan berbagai media sosial, Menurut Bapak Iyan Supiandi forum online, layanan pesan instan, Kicimpring ini banyak disebut juga komunikasi online, dan juga melalui sebagai keripik kaca, atau beledag djava, beberapa marketplace (pasar online). atau paksreng, atau opak tipis yang Analisis SWOT berbahan utama dari singkong. Kicimpring Analisis SWOT adalah identifikasi ini diberi bumbu kencur pedas khas sunda, berbagai faktor secara sistematis yang

650 Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 6, Nomor 3,September 2019 : 644-656 ditujukan untuk merumuskan strategi harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan. Analisis ini didasarkan pada perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang logika yang dapat memaksimalkan dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat kekuatan (strengths) dan peluang ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. (opportunities), namun selain itu secara Model yang paling populer untuk analisis bersamaan juga dapat meminimalkan situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, kelemahan (weaknesses) serta ancaman 2009). (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan 1) IFAS dan EFAS pengembangan misi, tujuan, strategi, dan IFAS (Internal Factor Analysis Strategi) kebijakan perusahaan. Dengan demikian dan EFAS (External Factor Analysis perencana strategis (strategic planner) Strategi) dalam Analisis SWOT

Tabel 1. IFAS untuk Mengetahui Kekuatan (Strenght) No Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor Tenaga kerja yang ahli dan 1 kompeten dalam bidangnya 4 0,15 3 0,45 tersebut Bahan baku yang mudah 2 3 0,12 4 0,48 didapat Pemilik usaha mempunyai 3 pengalaman yang 3 0,12 3 0,36 cukup dalambidang kuliner Mempunyai bermacam- 4 macam produk dan 4 0,15 4 0,60 dalam berbagai pilihan rasa Inovatif dan kreatif dalam 5 4 0,15 3 0,60 produk yang dihasilkan Fasilitas dan tempat 6 3 0,12 4 0,48 produksi yang memadai Mampu memproduksi 7 3 0,12 3 0,36 dalam jumlah besar Memiliki pengikut online / 8 2 0,07 2 0,14 langganan tetap 26 1,00 3,74

Ukuran untuk Pembobotan : 1 = Sangat Tidak Kuat 1 = Sangat Tidak Penting 2 = Tidak Kuat 2 = Tidak Penting 3 = Kuat 3 = Penting 4 = Sangat Kuat 4 = Sangat Penting

Ukuran untuk Rating Kekuatan :

651 Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 6, Nomor 3,September 2019 : 644-656

Tabel 2. IFAS untuk Mengetahui Kelemahan (Weakness)

No. Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor Produk mudah rusak atau 1 2 0,09 -3 -0,27 tidak tahan lama Belum tersedia website 2 3 0,14 -4 -0,56 utama sendiri Kurangnya promosi dan 3 4 0,18 -4 -0,72 iklan yang dilakukan Sumber daya manusia masih 4 4 0,18 -3 -0,54 kurang Kurang melakukan riset 5 3 0,14 -3 -0,42 pasar Belum memiliki toko utama 6 2 0,09 -3 -0,37 sendiri Sistem managemen belum 7 4 0,18 -3 -0,54 teratur 22 1,00 -3,42

Ukuran untuk Rating Kelemahan : -1 = Sangat Tidak Lemah -2 = Tidak Lemah -3 = Lemah -4 = Sangat Lemah

Tabel 3. EFAS untuk Mengetahui Peluang (Opportunities)

No Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor 1 Memiliki segmen pasar yang tidak terbatas 4 0,20 4 0,80 Harganya lebih terjangkau dari kompetitor lain 2 3 0,10 2 0,20 dengan produk yang sejenis Merupakan kebutuhan konsumen yang 3 4 0,20 4 0,80 umum, tidak terbatas usia dan jenis kelamin 4 Memiliki izin PIRT dan sertifikat halal 3 0,15 3 0,45 5 Tersedia penjualan secara offline dan online 4 0,20 3 0,60 6 Memiliki kemasan menarik dan modern 3 0,15 3 0,45 21 1,00 3,30

Ukuran Rating Peluang : 1 = Sangat Tidak Berpeluang 2 = Tidak Berpeluang 3 = Berpeluang 4 = Sangat Berpeluang Tabel 4. EFAS untuk Mengetahui Ancaman (Threats)

652 Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 6, Nomor 3,September 2019 : 644-656

No Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor 1 Perubahan selera konsumen 3 0,15 -4 -0,60

Semakin banyak produsen 2 3 0,15 -3 -0,45 yang beralih ke sistem online

Kompetitor yang lebih 3 inovatif dan kreatif dalam hal 4 0,20 -4 -0,80 menarik perhatian konsumen

4 Naiknya harga bahan baku 3 0,15 -3 -0,45 Biaya jasa ekspedisi yang 5 4 0,20 -3 -0,60 semakin mahal Brand lama yang semakin 6 3 0,15 -3 -0,45 menguasai pasar 20 1,00 -3,35

Ukuran untuk Rating Ancaman : 3. Skor Total Peluang = 3,30 -1 = Sangat Tidak Mengancam 4. Skor Total Ancaman = -3,35 -2 = Tidak Mengancam -3 = Mengancam Skor total tersebut menunjukkan -4 = Sangat Mengancam bahwa faktor kekuatan lebih besar daripada faktor kelemahan, dan pengaruh Berdasarkan hasi-hasil yang didapat antara faktor lebih kecil dari faktor dari analisis internal dan eksternal pada ancaman. Hal ini menunjukkan bahwa tabel kuesioner yang dituliskan di atas, UKM Raja Rasa menghadapi ancaman hasilnya dapat diperlihatkan sebagai yang besar namun masih memiliki berikut: kekuataan dari segi internal. 1. Skor Total Kekuatan = 3,47 2. Skor Total Kelemahan = -3,42

653 Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 6, Nomor 3,September 2019 : 644-656

Matriks SWOT Tabel 6. Matriks SWOT (Strenghts, Weaknesses, Oppurtunities, Threats)

Kekuatan / Strengths (S) Kelemahan / Weaknesses (W) 1 Tenaga kerja yang ahli dan kompeten 1 Produk mudah rusak atau tidak tahan dalam bidang tersebut lama IFAS 2 Bahan baku yang mudah didapat 2 Belum tersedia website utama sendiri 3 Pemilik usaha mempunyai pengalaman 3 Kurangnya promosi dan iklan yang yang cukup dalam bidang kuliner dilakukan 4 Mempunyai bermacam-macam produk 4 Sumber daya manusia masih kurang dan dalam berbagai pilihan rasa 5 Inovatif dan kreatif dalam produk yang 5 Kurang melakukan riset pasar dihasilkan EFAS 6 Fasilitas dan tempat produksi yang 6 Belum memiliki toko utama sendiri memadai 7 Mampu memproduksi dalam jumlah besar 7 Sistem managemen belum teratur 8 Memiliki pengikut online/pelanggan tetap Peluang / Opportunities (O) Strategi S-O Strategi W-O 1 Memiliki segmen pasar yang tidak terbatas 1 Meningkatkan kualitas dan stok produk 1 Meningkatkan kemasan agar tidak mudah rusak 2 Harganya lebih terjangkau dari kompetitor 2 Meningkatkan daya beli konsumen 2 Meningkatkan promosi, bisa dilakukan lain dengan produk yang sejenis dengan memberikan harga yang secara online terjangkau 3 Merupakan kebutuhan konsumen yang 3 Mengikuti event-event kuliner dan 3 Melakukan branding produk dengan umum, tidak terbatas usia dan jenis kelamin mempelajari berbagai resep produk mengumpulkan testimoni 4 Memiliki izin PIRT dan sertifikat halal 4 Mengembangkan fasilitas dan tempat 4 Melakukan riset pasar dengan berdasar produksi minat konsumen / polling 5 Tersedia penjualan secara offline dan online 5 Meningkatkan modal fasilitas dan 5 Menambah SDM untuk menghandle peralatan produksi pemasaran / layanan 6 Memiliki kemasan menarik dan modern

Ancaman / Threaths (T) Strategi S-T Strategi W-T 1 Perubahan selera konsumen 1 Menambah varian produk baru 1 Membuat website online shop sendiri untuk penjualan 2 Semakin banyak produsen yang beralih ke 2 Menghasilkan produk yang unik dan 2 Memperluas jaringan pemasaran baik sistem online menarik minat konsumen offline dan offline 3 Kompetitor yang lebih inovatif dan kreatif 3 Menambah modal untuk memiliki lahan 3 Menjaga nama baik UKM Raja Rasa dalam hal menarik perhatian konsumen perkebunan untuk bahan baku sendiri 4 Naiknya harga bahan baku 4 Menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku 5 Biaya jasa ekspedisi yang semakin mahal

6 Brand lama semakin menguasai pasar

Strategi S-T pada tabel 6 adalah bahan baku sendiri untuk mengatasi strategi yang menggunakan kekuatan yang ancaman naiknya harga bahan baku. dimiliki perusahaan untuk menghindari Strategi W-O pada tabel 6 adalah ancaman-ancaman yang ada. Strategi yang strategi yang dipakai oleh perusahaan dapat dilakukan yaitu menambah varian untuk mengantisipasi kelemahan yang produk baru seperti pilihan rasa, dan dimiliki perusahaan dengan memanfaatkan menambah modal untuk memiliki lahan peluang yang ada. Strategi itu antara lain adalah meningkatkan kegiatan promosi

654 Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 6, Nomor 3,September 2019 : 644-656 dengan perkembangan teknologi yang meningkatkan kualitas produk agar tidak memadai agar lebih unggul (branding), mudah rusak dan tahan lama, serta mengumpulkan testimoni pelanggan, dan menjalin kerjasama yang baik dengan meningkatkan pelayanan. pemasok bahan baku. Strategi WO Strategi W-T pada tabel 6 adalah strategi (weaknesses opportunities) meliputi perusahaan untuk berusaha meminimalkan meningkatkan kegiatan promosi dengan kelemahan yang dimiliki perusahaan untuk perkembangan teknologi yang memadai berusaha menghindar dari ancaman yang agar lebih unggul (branding) serta ada. Strategi itu antara lain adalah mengumpulkan testimoni pelanggan, dan memperluas jaringan pemasaran, memiliki meningkatkan pelayanan dengan toko utama, dan membuat website toko menambah customer service dan layanan online. pemesanan. Strategi WT (weaknesses threats) meliputi memperluas jaringan KESIMPULAN DAN SARAN pemasaran, memiliki toko utama, dan Kesimpulan membuat website toko online. Raja Rasa mampu memanfaatkan secara maksimal faktor kekuatan dan Saran mengatasi faktor kelemahan yang ada Berdasarkan kesimpulan maka untuk memperbaiki keuntungan. Peluang dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: (opportunities) dan ancaman (threaths) 1) Lebih meningkatkan promosi baik pada UKM Raja Rasa pemasaran seblak secara offline/konvensional serta juga kicimpring mampu memanfaatkan peluang memanfaatkan media online/internet dan menghindari ancaman yang ada. untuk menjangkau konsumen yang Strategi yang diterapkan yaitu strategi SO seluas-luasnya, seperti website toko (strengths opportunities) seperti online, jejaring sosial, dan lain-lain. meningkatkan kualitas dan daya beli 2) Perajin dan lembaga pemasaran harus konsumen dengan harga yang terjangkau, lebih aktif dalam mencari informasi- mengutamakan kepuasan konsumen, informasi pasar dengan melakukan meningkatkan dan melengkapi sarana dan riset pasar karena produk seblak prasarana, serta meningkatkan kerjasama kicimpring merupakan produk baru, dengan pemasok dan menjaga nama baik. agar lebih dikenal oleh para konsumen. Strategi ST (strengths threats) seperti

655 Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 6, Nomor 3,September 2019 : 644-656

DAFTAR PUSTAKA Internet World Stat. 2017. World Internet Usage and Population Statistics. Angipora. 1999. Dasar-dasar Pemasaran. Internet. PT. Raja Grafindo Persada. . http://www.internetworldstats.com/ APJII. 2018. Responden Survei Nasional stats.htm Penetrasi Pengguna Internet 2018. (diakses tanggal 21 Desember Asosiasi Penyelenggara Jasa 2018) Internet Indonesia. Jakarta Januri. 2008. Ecommerce. PT. Gramedia Badan Pusat Statistik. 2016. Indikator Pustaka Utama. Jakarta. Pertanian 2016. Badan Pusat Kadir. 2010. Pengenalan Sistem Informasi. Statistik. Jakarta. ANDI. Yogyakarta Badan Pusat Statistik. 2018. Indikator Kasmir. 2012. Analisis Laporan Pertanian 2018. Badan Pusat Keuangan. PT. Raja Grafindo Statistik. Jakarta. Persada. Jakarta. Direktoral Jendral Bina Pengolahan dan Kotler. 2003. Marketing Insight From A to Pemasaran Hasil Pertanian. 2005. Z. Erlangga. Jakarta Departemen Pertanian. Jakarta Kotler dan Keller, L. K 2008.Manajemen Fahdrian. 2010. Analisa Atribut Tinjauan Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Indeks : Literatur (Skripsi). Universitas Jakarta. Indonesia. Jakarta. Kusnandar, Mardikanto T, dan Wibowo A. Herdiansyah. 2010. Metodologi Penelitian 2010. Manajemen Agroindustri. Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Sebelas Maret University Press. Salemba Humanika. Jakarta. Surakarta.

656