Strategi Produk Cilok Sebagai Makanan Khas Kota Bandung

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Strategi Produk Cilok Sebagai Makanan Khas Kota Bandung Ecodemica, Vol. IV No. 2, September 2016 STRATEGI PRODUK CILOK SEBAGAI MAKANAN KHAS KOTA BANDUNG Ani Solihat1, Lukmanul Hakim2, Sri Dewi Setiawati3 AMIK BSI Bandung1, AMIK BSI Tanggerang2, Universitas BSI3 [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRACT Cilok Kenyal Kenyol is a brand of traditional food from Bandung. Created for lifting traditional food to be more modern, more popular nationally and internationally. Various innovations in products cilok already taken in an effort to increase sales, but these measures still do not meet the sales target. This study uses qualitative research with case study approach. Data collected by FGD (Focus Group Discussion) involving 20 people consisting of teachers Catering, Lecturer in Tourism, Employees Restaurant, Blogger (Food Blogger and Travel Blogger), Media, and Consumer (Students, Student, Employee, Housewife). This research produced models of the product development strategy, namely through its attributes and product features, style and design of products, brands and logos, packaging, labeling of the product support services. Keyword : Product Strategy, Product Development ABSTRAK Cilok Kenyal Kenyol merupakan makanan tradisional yang berasal dari Kota Bandung. Diciptakan dengan tujuan untuk mengangkat makanan tradisional menjadi lebih modern dan lebih popular baik secara nasional maupun internasional. Berbagai inovasi pada produk cilok sudah dilakukan sebagai usaha meningkatkan penjualan, namun langkah tersebut masih belum memenuhi dengan target penjualan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan FGD (Focus Group Discussion) yang melibatkan 20 orang terdiri dari Guru Tata Boga, Dosen Akademi Pariwisata, Karyawan Restoran, Blogger (Food Blogger dan Travel Blogger), Media, dan Konsumen (Mahasiswa, Siswa, Karyawan, Ibu Rumah). Penelitian ini menghasilkan model strategi pengembangan produk, yaitu melalui atribut dan fitur produk, gaya dan rancangan produk, merek dan logo, pengemasan, pemberian label pelayanan penunjang produk. Kata Kunci : Strategi Produk, Pengembangan Produk Naskah diterima : 12 Agustus 2016, Naskah dipublikasikan : 30 September 2016 ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 242 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica Ecodemica, Vol. IV No. 2, September 2016 PENDAHULUAN Cilok yang berarti singkatan dari Aci Bandung merupakan kota metropolitan dicolok (bahasa sunda) yaitu makanan dengan segala pesonanya, baik alam, berbahan tepung aci (kanji) yang budaya bahkan wisata kulinernya dibentuk bulat seperti bakso dengan isi menjadi salah satu "daya pikat" daging/abon yang dimasak dengan tersendiri bagi wisatwan, hal ini dapat direbus dan diberi bumbu kacang berakibat pengembangan ke depan dengan penyajian ditusuk dengan lidi akan mampu menggerakan (dicolok : dalam bahasa sunda), untuk perekonomian lokal (Marlina, 2006). rasa juga unik seperti bakso namun ini Sebagai kota yang penuh dengan lebih kenyal dan berisi serta rasa yang kreatifitas, Bandung memiliki berbagai legit bersaus kacang, untuk isi biasanya macam olahan makanan yang ada tetelan daging sapi dan ada juga menggugah selera. Berbagai sajian yang memakai abon sapi dan bagi anda makanan disajikan mulai dari makanan yang suka pedas bisa ditambahkan tradisional, modern, peranakan, bahkan sambal rawit. kontemporer (perpaduan tradisional Dengan kreativitas yang dilakukan dan dan moderen). dikembangkan oleh masyarakat yaitu Bandung bukanlah kota yang UKM Kota Bandung dengan merek melupakan sajian warisan nenek Cilok Kenyal Kenyol menawarkan moyang, justru di Bandunglah berbagai sebuah cilok yang lebih inovasi produk olahan tradisional mempunyai tempat dan kemasannya, dimana cilok ini dan nilai jual yang tinggi. Kota yang menawarkan cilok yang bebas dari selalu menjadi tujuan wisata di MSG, dengan variasi rasa yaitu rasa Indonesia, dapat menarik banyak original (jando), rasa keju, dan rasa wisatawan baik local maupun manca cabai (pedas), bentuk lebih besar dari negara (Hadijah, 2008). Tahun 2015, cilok biasanya, dan system pengemasan pemerintah kota Bandung menargetkan di vakum/press bisa dalam kondisi jumlah wisatawan yang masuk ke kota suhu kamar atau suhu dingin, dengan Bandung mencapai 7,2 juta jiwa. Ini system pengemasan luar mengangkat adalah peluang pasar yang sangat besar konsep tradisional yang berbahan dasar untuk menjual produk local, olahan besek atau anyaman sebagai ciri khas kuliner. Seperti kita ketahui, kuliner dari tatar sunda, strategi ini dilakukan kota Bandung sudah terkenal dengan sebagai makanan tradisional menjadi cita rasa dan kreativitasnya. Berikut 30 makanan lebih modern, hanya saja makanan sebagai ciri khas kota menggunakan konsep tersebut tidaklah Bandung diantaranya Surabi, Pisang mudah, beberapa strategi sudah coklat, Cimol, Siomay, Bandros, Nasi dilakukan oleh UKM Cilok Kenyal tutug oncom, Peyeum, Mie kocok, Kenyol ini tetapi penjualan masih Gepuk, Cireng, Colenak, Batagor, belum mencapai target penjualan. Hal Perkedel, Lotek, Combro, Misro, Nasi ini menjadi permasalahan dalam timbel, Rujak cuka, Wajit Cililin, mengangkat produk cilok sebagai Tutut, Karedok, Ulukutek Leunca, makanan khas Kota Bandung menjadi Keripik Setan, Seblak, Tahu Jablay, lebih menasional bahkan Basreng, Gehu pedas, Tahu lembang, menginternasional dengan Cilok, dan Bandrek. mempertahankan warisa kunier dan Berdasarkan data tersebut, cilok mengembangkannya lebih modern dan merupakan salah satu makanan ciri lebih kreatif. khas Kota Bandung dan keberadaannya pun sudah lama dikenal masyarakat. ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 243 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica Ecodemica, Vol. IV No. 2, September 2016 KAJIAN LITERATUR menambah produk baru, atau Produk mengambil tindakan lain yang dapat Produk didefinisikan sebagai segala mempengaruhi kebijaksanaan dalam sesuatu yang dapat ditawarkan kepada penentuan produk. Selain itu, pasar untuk mendapatkan perhatian, keputusan - keputusan juga diambil keahlian, kegunaan atau konsumsi yang menyangkut masalah pemberian merek, memuaskan keinginan dan kebutuhan pembungkusan, warna dan bentuk (Kotler, 2006). Produk adalah elemen produk lainnya. yang sangat penting dalam pemasaran. Keputusan yang penting dalam Perencanaan bauran pemasaran dimulai pengembangan dan pemasaran barang dengan memformulasikan penawaran dan individu adalah atribut produk, yang dapat memberikan nilai kepada pemberian merek, pengemasan, target konsumen yang dapat memenuhi pemberian label, dan layanan kebutuhan mereka. Penawaran ini pendukung produk (Rangkuti, 2010). menjadi dasara hubungan yang menguntungkan yang dibangun oleh Atribut perusahaan (Rangkuti, 2010). Produk Produk dalam bisnis restoran sangat bergantung pada pengalaman. Produk dapat berupa paket yang lengkap yang Pemberian terdiri dari makanan, minuman, servis, Merek atmosfer dan kenyamanan yang memuaskan kebutuhan dan keinginan Pengemasan konsumen dan menciptakan kesan yang tidak terlupakan. Jadikan produk makanan mempunyai rasa yang enak dan mempunyai keunikan supaya bisa Pemberian menembus pasaran. Makanan enak Label akan menarik pembeli untuk terus datang kembali dan menjadi pelanggan Layanan setia. Sedangkan unik berarti beda pendukung dalam bentuk penyajian, modifikasi resep makanan, pelayanan, atau apa Model Pengembangan Produk saja yang bisa menarik perhatian (Kotler, 2006) pembeli. Supaya suatu bahan menarik perhatian (terlihat unik) maka harus diolah dan divariasikan, sehingga IMETODE PENELITIAN diperoleh aneka produk pangan dengan Penelitian ini menggunakan penampilan, bentuk, tekstur, warna, pendekatan penelitian kualitatif, yang aroma dan cita rasa yang memikat. menitikberatkan pada kedalaman data Untuk membuat produk demikian tidak sehingga peneliti dapat menggali lebih selalu harus menggunakan bahan dasar dalam mengenai objek yang diteliti mahal (Rahmawati, 2011). (Sukmadinata, 2011). Metode Dalam penggolongan produk termasuk penelitian yang digunakan adalah pula perencanaan dan pengembangan pendekatan studi kasus (case study) produk dan/atau jasa yang baik untuk karena topik atau masalah yang diteliti dipasarkan oleh perusahaan. Perlu membutuhkan studi penelitian yang adanya suatu pedoman untuk bersifat deskriptif, intensif, mengubah produk yang ada, ISSN: 2355-0295, e-ISSN: 2528-2255 244 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica Ecodemica, Vol. IV No. 2, September 2016 menyeluruh, terperinci, dan PEMBAHASAN menghasilkan analisis mendalam. Evaluasi Strategi Produk Cilok Motode pengumpulan data dilakukan Kenyal Kenyol dengan teknik FGD (Focus Group Hasil evaluasi menunjukan bahwa Discussion) sebagai suatu diskusi yang produk cilok kenyal kenyol ini target dilakukan secara sistematis dan terarah pasarnya adalah anak muda yang mengenai suatu isu atau masalah sedang atau bertempat tinggal diluar tertentu. FGD adalah suatu proses Kota Bandung tetapi menyukai pengumpulan data dan informasi yang makanan khas Kota Bandung Cilok. sistematis mengenai suatu Menurut informan, evaluasi mengenai permasalahan tertentu yang sangat produk Cilok Kenyal Kenyol ini spesifik melalui diskusi kelompok, bahwa: dengan informan 20 orang yang terdiri 1. kualitas produk ciloknya kurang dari Guru Tata Boga, Dosen Akademi terasa kenyal, kemungkinan saat Pariwisata, Karyawan Restoran, penyajian masih dalam kondisi Blogger (Food Blogger dan Travel hangat dan belum panas, sedangkan Blogger), Media, dan Konsumen isi dari cilok tersebut adalah jando (Mahasiswa, Siswa, Karyawan, Ibu yang penyajiannya harus benar-
Recommended publications
  • Analize of Additional Food in Children Snacks of Elementary School in Tangerang Selatan ISBN: 978-602-6309-44-2
    Proceeding The 1st International Conference on Social Sciences University of Muhammadiyah Jakarta, Indonesia, 1–2 November 2017 Toward Community, Environmental, and Sustainable Development Apri Utami Parta Santi & Azmi al Bahij: Analize of Additional Food in Children Snacks of Elementary School in Tangerang Selatan ISBN: 978-602-6309-44-2 ANALIZE OF ADDITIONAL FOOD IN CHILDREN SNACKS OF ELEMENTARY SCHOOL IN TANGERANG SELATAN Apri Utami Parta Santi & Azmi al Bahij University of Muhammadiyah Jakarta, Indonesia [email protected] Abstract This study aimed to analyze the content of borax in snacks in elementary school. This research used survey method and laboratory approach. The snacks sampled in this research were obtained directly from the sellers in School. Sampling was done randomly. Each sample was analyzed by using simple borax test kit. Furthermore, the data is reinforced by LABKESDA Laboratory Tangerang. The data were also obtained from interviews with sellers and schools. The results showed that from 19 schools, 16 of them contained borax positively, only three schools were contained borax negatifely. From the results of Laboratory analysis on 98 food samples, 58 (59.79%) positively contained borax and 39 (40.21) did not contain borax. The interviews concluded that sellers are free to sell at school without any prohibition or supervision from the school and related offices. This is because traders sell outside the school fence. Keywords: borax, food, children snack, healty food INTRODUCTION ood safety is a problem that must be considered because it can affect health, both for children and adults. School age is a period of growth and development of children into adolescence, so the intake of nutrients with attention to food safety consumed is very important to notice, F including snacks (Paratmanitya, 2016).
    [Show full text]
  • Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2018, Vol
    1 Indonesian Journal of Human Nutrition, Juni 2018, Vol. 5 No. 1, hlm. 1 - 10 OPEN ACCESS Indonesian Journal of Human Nutrition P-ISSN 2442-6636 E-ISSN 2355-3987 www.ijhn.ub.ac.id Artikel Hasil Penelitian Kadar Lemak Jajanan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Harun Al Rasyid1*, Sony Agung Santoso2, Mita Permatasari Araminta3 1 Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 2 Departemen Biokimia-Biomolekuler Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 3 Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya *Alamat korespondensi: [email protected] Diterima: Maret 2018 Direview: April 2018 Dimuat: Juni 2018 Abstrak Lemak banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari termasuk jajanan. Mahasiswa termasuk kelompok yang sering mengonsumsi jajanan. Konsumsi jajanan dengan kadar lemak tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar lemak total pada jajanan yang sering dikonsumsi oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Penelitian potong lintang ini dilakukan dengan mengumpulkan 32 sampel jajanan yang dipilih dengan non random sampling. Sampel jajanan ini terdiri dari delapan kelompok yaitu kentang goreng, weci, batagor, siomay, taiwan street snacks, roti bakar, batagor, cilok dan jasuke. Kadar lemak total pada jajanan diukur menggunakan metode proksimat. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada delapan kelompok jajanan yang diteliti (p < 0,001). Rerata kadar lemak total tertinggi ditemukan pada kelompok kentang goreng (7,97 g dalam 100 g makanan) dan terendah pada cilok (0,27 g dalam 100 g makanan). Kadar lemak total pada kentang goreng tidak berbeda dengan batagor, weci, dan taiwan street snacks.
    [Show full text]
  • Pedoman Kriteria Cemaran Pada Pangan Siap Saji Dan Pangan
    PEDOMAN KRITERIA CEMARAN PADA PANGAN SIAP SAJI DAN PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA 2012 Pedoman Kriteria Cemaran pada Pangan Siap Saji dan Pangan Industri Rumah Tangga Jakarta : Direktorat SPP, Deputi III, Badan POM RI, 2012 34 hlm : 15 cm x 21 cm PEDOMAN KRITERIA CEMARAN PADA PANGAN SIAP SAJI DAN PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA ISBN 978-602-3665-11-2 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku dalam bentuk elektronik, mekanik, fotokopi, rekaman atau cara apapun tanpa izin tertulis sebelumnya dari Badan POM RI. DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA Diterbitkan oleh Direktorat Standardisasi Produk Pangan, Deputi Bidang Pengawasan BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat – 10560. Telepon (62-21) 42875584, REPUBLIK INDONESIA Faksimile (62-21) 42875780, E-mail: [email protected] 2012 TIM PENYUSUN PENGARAH Pedoman Kriteria Cemaran pada Pangan Siap Saji dan DR. Roy A. Sparringa, M.App, Sc. Ir. Tetty H. Sihombing, MP Pangan Industri Rumah Tangga KATA SAMBUTAN KETUA Makanan yang bergizi saja tidak cukup untuk membentuk generasi penerus Ir. Gasilan bangsa yang sehat dan cerdas. Keamanan dari pangan yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan karena dampak dari pangan yang tercemar dapat mengakibatkan SEKRETARIS berbagai kerugian seperti food borne diseases, penyebaran penyakit menular, keracunan, dan lain-lain. Pratiwi Yuniarti M., STP Berkembangnya berbagai aneka Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) NARA SUMBER dapat meliputi Pangan Siap Saji (PSS) dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki keragaman baik tempat tujuan wisata alam, wisata budaya, wisata belanja maupun wisata kuliner yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan domestik dan mancanegara. Pariwisata di Kota Bandung berkembang cukup pesat, hal ini dapat dilihat dari perkembangan dan banyaknya fasilitas penunjang yang dapat digunakan wisatawan saat berlibur ke Kota Bandung mulai dari penginapan, factory outlet, pusat perbelanjaan, restoran hingga kedai-kedai kecil yang menawarkan berbagai produk yang menarik dan menggugah selera. Menurut Pendit S. Nyoman (2001) Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, standar hidup, serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Sektor yang cukup berkembang adalah industri pariwisata. Industri pariwisata sendiri adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata (UU No.10 tahun 2009 tentang kepariwisataan) dimana industri tersebut erat kaitannya dengan industri makanan yang saat ini sedang marak dibicarakan dan lebih dikenal dengan istilah wisata kuliner, dimana para wisatawan dapat menikmati berbagai macam makanan khas daerah tersebut maupun makanan-makanan lainnya. Namun, tidak hanya wisatawan yang berasal dari luar kota atau luar negeri saja yang ingin menikmati keindahan kota yang 1 Allyana Desitania, 2016 ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN BISNIS SEBLAK PARYZA DI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 memiliki julukan Paris Van Java ini, warga Kota Bandung sendiripun banyak yang meramaikan dan menikmati aneka wisata yang ditawarkan salah satunya wisata kuliner. Banyak produk yang ditawarkan oleh para pengusaha yang bergerak dibidang kuliner, baik makanan, minuman, maupun aneka camilan.
    [Show full text]
  • Addition of Mackerel Fish Head Flavor Powder to Cilok's Preference Level
    Asian Journal of Fisheries and Aquatic Research 9(1): 16-24, 2020; Article no.AJFAR.60650 ISSN: 2582-3760 Addition of Mackerel Fish Head Flavor Powder to Cilok's Preference Level Suci Utami Nur Azizah1*, Junianto1, Iis Rostini1 and Rusky Intan Pratama1 1Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Padjadjaran, Bandung Sumedang Km 21, Jatinangor 45363, Indonesia. Authors’ contributions This work was carried out in collaboration among all authors. All authors read and approved the final manuscript. Article Information DOI: 10.9734/AJFAR/2020/v9i130150 Editor(s): (1) Dr. Matheus Ramalho de Lima, Federal University of Southern Bahia, Brazil. Reviewers: (1) N. S. Sampath Kumar, Vignan's Foundation for Science, Technology and Research (Deemed to be University), India. (2) Fidel Ulín-Montejo, Universidad Juárez Autónoma de Tabasco, Mexico. Complete Peer review History: http://www.sdiarticle4.com/review-history/60650 Received 27 June 2020 Accepted 02 September 2020 Original Research Article Published 11 September 2020 ABSTRACT This research aims to determine the appropriate level of the addition of mackerel fish head flavor powder to obtain the cilok most preferred by panelists. This research was conducted from September to December 2019 at the Fishery Product Processing Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences Universitas Padjadjaran. The method used is experimental with 4 treatment levels of adding mackerel fish head flavor powder that is 0%, 5%, 6%, and 7% of the amount of tapioca flour and wheat flour used. The parameters observed were the level of preference for appearance, aroma, texture, and taste of cilok. Based on the research results it can be concluded that the most preferred cilok was obtained from the treatment of adding mackerel fish head flavor powder as much as 6%.
    [Show full text]
  • Deteksi Bakteri Patogen Pada Pangan Jajanan Cilok Pedagang Kaki Lima Untuk Meningkatkan Keamanan Pangan Di Kota Yogyakarta
    Deteksi Bakteri Patogen pada Pangan Jajanan Cilok Pedagang Kaki Lima untuk Meningkatkan Keamanan Pangan di Kota Yogyakarta Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S.Si) Pada Program Studi Biologi, Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana ©UKDWVirgin Kindangen 31150014 Program Studi Bioteknologi Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta 2019 ii ©UKDW iii ©UKDW iv ©UKDW v KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya pada penulis, sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini merupakan syarat akademis untuk menyelesaikan jenjang perkuliahan program strata 1 (S-1) di Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana. Skripsi berjudul “Deteksi Bakteri Patogen pada Pangan Jajanan Cilok Pedagang Kaki Lima untuk Meningkatkan Keamanan Pangan di Kota Yogyakarta” ini disusun untuk memenuhi sebagai syarat mencapai derajat Sarjana Sains program studi Biologi pada Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana. Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam menyelesaikan skripsi ini memperoleh bantuan dari berbagi pihak, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Tuhan Yesus Kristus atas penyertaan dan berkat-Nya sampai penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. 2. Drs. Kisworo, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Bioteknologi. 3. Tri Yahya Budiarso, S.Si, M.P, selaku Dosen Pembimbing serta Dosen Penguji I yang sudah memberikan pengarahan dalam penelitian skripsi ini sehingga dapat terselesaikan. 4. Dr. Charis Amarantini, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing II dan Dosen Penguji II yang©UKDW sudah memberikan pengarahan dalam penelitian skripsi ini sehingga dapat terselesaikan. 5. Keluarga saya Papa Rudy Kindangen, Mama Renny Panget, Marcel Kindangen, Jevan Kindangen, Ama Silvy Japen, Kong Bert Panget, Oma Wulan, Opa Samuel Kindangen yang telah memberikan dukungan, semangat, doa dan kasih sayang serta dukungan material selama pelaksanaan skripsi.
    [Show full text]
  • Pemenang KOMPAGKOMPAG Kiriman Bermakna Masing-Masing Pemenang Akan Mendapatkan Paket Spesial Gofood
    Komunitas partnergofood PemenangPemenang KOMPAGKOMPAG Kiriman Bermakna Masing-masing pemenang akan mendapatkan Paket Spesial GoFood List Pemenang 1. Sego Bebek Bumbu Ireng 26. Aforn Cofee, GKB 2. Yellow Chicken, Mampang 2 7. Evelie, lumpia semarang 3. Gendis Dessert, Ngaglik 28. Warung Makar 4. Pempek Pistel Kiarin 29. Nasi Goreng Neng Adwa ,Mangga 5. Cireng Isi Mercon Raya 6. Ayam Black Sweet 30. Martabak Mini Toncit III 7. Seblak wareg (warung regina) 31. Nasi goreng dadys Recipe,Batujajar 8. Inira Milk, Tasikmadu 32. Beta Kaliren , Sukun 9. Mie Ayam Kriyuk & Es Kuwut Khas 33. Distro Frozen Food Bali Bang Jali 34. Kupat Tahu Bapak Egi 10. Roba Roku ( roti bakar & kukus ) 35. Martabak SARI RASA 11. EATS. 36. mahardicafe 12. Es dawet ireng mas yatino 3 7. Soto khas boyolali 13. Ayam Geprek Pinggir Kali, Grogol 38. Martabbak keluarga cakung 14. Warung lala 39. Dapoer amma ina 15. Seblak umi cipeer 40. Nasi Telur Patah Hati 16. Manisan Segar Serdam, Sungai Raya 41. Kawa japanese bubble drink, Dalam wonokromo 1 7. Malioboro Food, Bakungan 42. Nasi Korek, Andir 18. Ayam Geprek Lidhi Culinary, Banjar 43. Mie Asok Pku, Nenas 19. Telegchai Food and Drink, Talaga 44. Kedai Ganteng, Jontaan Bodas 3 45. Kebab Umi Alisha, Labuan 20. SHAKE SHAKE TEA & LATTE DRINK, 46. Ronde Angsle 99 GUNUNG NONA 4 7. Lotek Ceu Kokom, Ciraden 21. Anqy seblak spatula gacorr 48. Resto Salad Buah & Snack Kerupuk 22. Nasi Goreng Maknyus Gendar 23. Lotek dan gado-gado mbak yuli, 49. Kedai "Mak Rachel" Bantar Gebang wirobrajan 50. Nasi bandeng presto dan otak 24. Es kelapa muda dan bakso ayu Cibubur otak bandeng 25.
    [Show full text]
  • Bab 6 Kesimpulan Dan Saran
    BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. variabel yang dipilih oleh Pujasera Mardika yaitu : Variabel yang dipilih oleh Pujasera Mardika didapat dari dari hasil wawancara pemilik dan focus group discussion. Berikut hasil dari variabel yang didapat dari hasil : Wawancara Pemilik Dari hasil wawancara pemilik variabel yang didapat yaitu : 1. Kenyamanan. 2. Citra Rasa. 3. Lokasi tenant. 4. Sistem pembagian. Dari hasil variabel yang didapat dari wawancara pemiliki akan dibuat menjadi kuesioner penelitian untuk konsumen dan tenant. Focus Group Discussion Dari hasil focus group discussion yang didapat yaitu : 1. Pertimbangan calon tenant. 2. Lokasi tenant. Dari hasil variabel yang didapat dari focus group discussion akan dibuat menjadi kuesioner penelitian untuk konsumen dan tenant. Berikut hasil pengembangan variabel yang didapat dari wawancara pemilik dan focus group discussion : 6-1 Universitas Kristen Maranatha Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2 Tabel 6.1 Pengembangan Variabel Untuk Kuesioner Konsumen Variabel Indikator 1. Penerangan 2. Dekorasi 3. Tempat duduk dan Meja Makan Kenyaman 4.Penyaring Udara 5. Live Music 6. Pelayanan 1. Unik Citra Rasa 2. Konsistensi Perlengkapan 1. Kelengkapan perlengkapan 1. Anchor tenant Pertimbangan 2. Jenis Makanan Tenant 3. Merk Tenant Pengembangan yang sudah didapat pada tabel 6.1 akan dibuat menjadi kuesioner penelitian yang akan disebarkan kepada konsumen. Tabel 6.2 Pengembangan Variabel Untuk Kuesioner Tenant Variabel Indikator 1. Penerangan 2. Dekorasi 3. Meja Tenant Kenyaman 4.Penyaring Udara 5. Live Music 6. Pelayanan Lokasi Tenant 1. Penempatan tenant Perlengkapan 1. Kelengkapan perlengkapan 1. Sistem Pembagian Rent 2. Jumlah Persentase Pembagian Pengembangan yang sudah didapat pada tabel 6.2 akan dibuat menjadi kuesioner penelitian yang akan disebarkan kepada tenant.
    [Show full text]
  • ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN GRABFOOD DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Warung Makan Di Kota Mataram)
    ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN GRABFOOD DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Warung Makan di Kota Mataram) Oleh HAYATUL HANA 1502131625 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2019 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN GRABFOOD DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Warung Makan di Kota Mataram) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Oleh HAYATUL HANA 1502131625 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2019 ii MOTTO: . Artinya : Dan ikutilah sebaik-baik apa yang Telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya, QS AZZUMAR : 55 vii PERSEMBAHAN Sebelum kalimat berikutnya saya tulis, saya ingin menyampaikan rasa syukur kepada Allah swt yang telah memberikanku kesehatan dan kekuatan selama menjalani studi di tempat ini. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang tuan saya tercinta yang selalu memberikan kasih saying yang tulus tiada terkira. Terimakasih untuk suamiku yang selalu setia dan anakku yang selalu ceria. Juga kepada kakak-kakakku yang selalu memberikan dukungan sampai saya berada di titik sekarang ini. Terimakasih pula kepada dosen pembimbing saya yang sudah memberikan ilmu dan bimbingannya selama proses penyelesaian tugas akhir. Tentu tidak lupa pula ucapan terimakasihku kepada sahabat, guru dan almamaterku tercinta tempatku menimba ilmu, UIN Mataram. Saya tahu, ucapan terimakasih rasanya tidak pantas untuk dilontarkan kepada orang-orang yang berjasa dalam hidupku. Saya juga tahu, saya hanya manusia biasa yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa orang tua, keluarga, suami dan anakku. Saya tidak tahu benda atau apapun yang sepadan untuk membalas jasa-jasa mereka.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Batam ialah kota metropolitan yang padat akan penduduk dengan tingkat pertumbuhan yang terus meningkat dan bertambah setiap tahunnya. Banyaknya penduduk di Kota Batam juga menjadikan banyaknya UMKM di kota ini. Sebagian besar penduduk Kota Batam menjadikan UMKM ini sebagai sumber penghasilannya. Seperti yang dilansir dari BatamPos bahwa Kota Batam memiliki jumlah UMKM sekitar 81.486. Jenis UMKM yang ada di Kota Batam sendiri sangatlah beragam , antara lain UMKM jenis kuliner, pakaian, pengiriman, fotografer, dan lain-lain. Seperti yang kita ketahui, UMKM yang berkecimpung di bidang kuliner merupakan usaha yang paling berkembang dan paling diminati oleh masyarakat Kota Batam. Masalah yang sering timbul pada UMKM yaitu pencatatan laporan keuangan yang tidak tepat dan spesifik. UMKM seringkali melakukan pencatatan keuangan dengan cara manual dan tidak mencatat secara rinci mengenai pengeluaran ataupun pendapatan pada usaha yang sedang berjalan. Oleh karena itu, pemilik usaha kerap mendapatkan kesulitan untuk melacak keuntungan atau kerugian secara rill dan ini juga mempengaruhi pemilik usaha dalam mengevaluasi kemajuan usahanya. Salah satu UMKM yang penulis pilih untuk diimplementasikan dalam penelitian ini adalah Warung Makan Seblak Wak yang beralamat di Komplek Ruko Mega Lagenda, Kota Batam. Warung makan tersebut sudah beroperasi sejak Februari 2018 hingga saat ini. Warung makan ini menyediakan menu utama yaitu Seblak, seperti Seblak Seafood, Seblak Ceker, Seblak Bakso, Seblak Sosis, dan lain-lain. Makanan Seblak itu sendiri berasal dari Jawa Barat dan cukup mudah didapatkan di daerah diluar Jawa Barat, diantaranya adalah Kota Batam. Perbadaan Seblak ini dengan Seblak pada umumnya adalah kuah dan topping yang disediakan. 1 Universitas Internasional Batam Metha Selvia.
    [Show full text]
  • THE WESTF'ield LEADER the Leading and Most Widely Circulated Weekly News�Pe,R in Union County
    i I THE WESTF'IELD LEADER The Leading and Most Widely Circulated Weekly News�pe,r in Union County rwF.NTY-FIFTH VF.AH No 4:1. WUTJ'mLD,- NBW JBRBBY, WBDNUDAY, JULY U, 19111. TERRIFIC STORM LIVELy WEEK ON--�EMOCRATS HOLD-·· PLAYGROUND HARMONY NN I HUNDREDS WITNESS HITS WESTFIELD THE DI ER NIGHT TENNIS· Entire Buslneas Stotlon Flooded New Feat urea Being Steadily Weatfleld Well Re,reaented At Stoond TournamentatWettfleld .. Cellars Filled and •uoll Added and Interest of Child· Banquet Held In Elizabeth Golf Club Draws People From Damage Done · ren Contlnuea to Groa Latt Thursday Evening Entire Country ' - TROLLEY CARS DELAYED AVERAGE ATTENOANCE 100 TUTTLE GUEE_ OF HONOR SO IE FAST P LA Y I NG A llttll' aftPr o'clock laat evl'nlnl advloabllll7 tti The rourto We1tfteld 5 All doubt ao to the of f:x-l'on��:reooman W. K Tu of tennla or the OAe the "·orot atormo of In the hto­ baYing a Play1round earh aummer tblo town. wu the honor IUMI <',at a Golf Club preeented a gala aopert on tory ol thlo _.lion or the rountry hit August First In Weotfteld Ia n,ow dlulpated, tor a banquPt glvtm In St. Mlrhoel'o lhll. Monday evenln1 whom th" openln��: is almost here. Why not start the new month right Weatl\eld and for over on hour the l round of the tennl• rain and hall did dama11e to tbe ml!re mention of abandonlnl thla fea- In P.llaabeth. ut Thuroday eVPnlng. �nd by putting aside a part of your earnings? Treat tourna atl'eeta and that will take ture of our town advanta1e1 WO'lld The dlnn ..r wao planned and exe· ment waa b<l1un.
    [Show full text]
  • Characteristics of Gipang, a Traditional Food of Baduy Tribe, Added with Milkfish Bone Flour to Improve Calcium and Phosphor Content
    e-ISSN:2528-0759; p-ISSN:2085-5842 JIPK. Volume 12 No 2. November 2020 DOI=10.20473/jipk.v12i2.17064 Sinta 2 (Decree No: 10/E/KPT/2018) Available online at https://e-journal.unair.ac.id/JIPK/index JIPK Characteristics of Gipang, a traditional food of Baduy Tribe, Added with Milkfish Bone Flour to Improve Calcium and Phosphor Content Baity Nur Jannah1* , Fitria Riany Eris2, Nita Kuswardhani3 and Aris Munandar4 1The Study Program of Agricultural Product Technology, Faculty of Agriculture Technology,University of Jember, Indonesia 2The study program of Food Technology, Faculty of Agricultural, University of Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia 3The Study Program of Agricultural Industrial Technology, Faculty of Agriculture Technology, University of Jember, Indonesia 4The Study Program of Fisheries, Faculty of Agricultural, University of Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia Abstract Gipang is a well-known traditional food of Baduy, a local tribe located in Banten Province, West Java, Indonesia. This study aimed at the characterization of the traditional ARTICLE INFO food with an addition of milkfish bone flour at four different concentrations. The study used a completely randomized design (CRD) with a single factor (concentration of Received: January 02, 2020 milkfish bone flour addition). The addition of milkfish bone flour consisted of four Accepted: September 25, 2020 levels, which were 0% as the control, 5%, 10%, and 15% of the weight of raw white Published: September 27, 2020 glutinous rice used in the present study. Each treatment had 3 (three) replicates. During the experiment, the observed parameters were proximate analysis, calcium content, *) Corresponding author: phosphorus content, hardness, total valuable count (TVC) of microbes, and organoleptic E-mail: [email protected] characteristics (colour, taste, scent, texture, overall).
    [Show full text]