PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY

H&M DAN

Studi pada Konsumen H&M dan UNIQLO di Yogyakarta berdasarkan PENDAPATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Audyrinda Windani

NIM : 162214150

PROGRAM STUDI MANAJAMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY

H&M DAN UNIQLO

Studi pada Konsumen H&M dan UNIQLO di Yogyakarta berdasarkan PENDAPATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Audyrinda Windani

NIM : 162214150

PROGRAM STUDI MANAJAMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Roma 5: 3-4

“ Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam

kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan

ketekunan dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan

pengharapan.”

Yeremia 29 : 11

“ Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku

mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera

dan bukan rancangan kecelakaan untuk memberikan kepadamu hari depan yang

penuh harapan.”

Amsal 3: 5-6

“ Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janglah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka

Ia akan meluruskan jalanmu.”

“ Stay positive, Work Hard and Make It Happen.”

Unknown

Skripsi ini dipersembahkan kepada Papa dan Mama Atas segala cinta, perhatian dan pengorbanannya.

iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus atas karunia dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis

Perbandingan Brand Equity H&M dan Uniqlo Studi pada Konsumen H&M dan

Uniqlo di Yogyakarta berdasarkan PENDAPATAN. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Management pada Program

Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Tiberius Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D, selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Patrick Vivid Adinata, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M., selaku dosen pembimbing I

yang telah senantiasa mengarahkan dan membimbing peneliti

sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

4. Ibu Fransisca Desiana, S.E., M.M., selaku dosen pembimbing II

yang telah senantiasa mengarahkan dan membimbing peneliti

sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Bapa Fransiskus Xaverius Lameng, Mama Ning Lameng dan Mama

tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, dukungan

dan doa yang tak terhingga bagiku. Terimakasih juga telah

menjadikanku orang yang kuat, dewasa dan bijaksana dalam

menyikapi keadaan dan selalu berpesan bahwa hidup untuk Tuhan

karena itu selalu menyertakan Tuhan Yesus dalam setiap langkah

hidupku.

6. Kakakku, Audinita Larasati tersayang yang selalu mendukung,

menyemangatiku disaat aku mulai lelah dan selalu berdoa sehingga

aku dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabatku tersayang selama masa perkuliahan dari awal

semester sampai saat ini, Angie Noverine, Eva Yuniaty, Angellina

Bella Nessy, Yolanda Pangaribuan, Oktavianus Harry Putra,

Roberto Dipo, dan Rico Susanto yang selalu ada disaat suka

maupun duka dan selalu bersama serta mendukung satu sama lain

dalam hal apapun. Terimakasih sudah berjuang sama-sama dari

awal hingga saat ini, kita hebat. Semoga kita bukan hanya dapat

bersahabat melainkan menjadi keluarga yang selalu terus

mendukung satu sama lain. Tuhan Yesus senantiasa menyertai

langkah hidup kita semua.

8. Birgita Aulia yang sudah senantiasa membantuku, menemaniku dan

selalu mendukungku dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih

untuk segala kebaikan hati yang tulus untukku.

viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...... ii HALAMAN PERSEMBAHAN...... iii LEMBAR PENGESAHAN .... ………………………………….. iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...... vi HALAMAN KATA PENGANTAR ...... vii HALAMAN DAFTAR ISI ...... ix HALAMAN DAFTAR TABEL ...... xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ...... xiii HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ...... xiv HALAMAN ABSTRAK ...... xv BAB I PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang ...... 1 B. Rumusan Masalah ...... 6 C. Pembatasan Masalah ...... 6 D. Tujuan Penelitian ...... 6 E. Manfaat Penelitian ...... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...... 8 A. Landasan Teoritis ...... 8 1. Manajemen Pemasaran...... 8 2. Penadapatan (Uang Saku) ...... 9 3. Brand ...... 10 4. Brand Equity ...... 12 B. Penelitian Sebelumnya ...... 26 C. Kerangka Konseptual Penelitian ...... 30 D. Hipotesis ...... 30 BAB III METODE PENELITIAN...... 35 A. Jenis Penelitian ...... 35 B. Waktu dan Lokasi Penelitian ...... 35 C. Variabel Penelitian ...... 36

x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Identifikasi Variabel Penelitian ...... 36 2. Definisi Variabel Penelitian ...... 36 3. Pengukuran Variabel ...... 38 D. Populasi dan Sampel ...... 39 E. Unit Analisis...... 40 F. Teknik Pengambilan Sampel...... 41 G. Sumber Data ...... 41 H. Teknik Pengumpulan Data ...... 41 I. Teknik Pengujian Instrumen ...... 43 J. Teknik Analisis Data ...... 44 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...... 51 A. H&M ...... 51 1. Sejarah Perusahaan H&M ...... 51 2. E-commerce H&M ...... 54 3. H&M memulai platform E-commerce khusus di 55 4. Dukung bisnis online-offline, H&M akuisisi saham ... 56 5. H&M Grup ...... 56 6. Organisasi dan Manajemen H&M ...... 61 7. Pasar per merek yang ada di H&M grup ...... 63 8. Ringkasan keuangan 5 tahun perusahaan H&M ...... 64 9. Nilai-niali yang menjadi pedoman perusahaan H&M 65 B. Uniqlo ...... 68 1. Sejarah Perusahaan Uniqlo ...... 68 2. Perkembangan e-commerce Uniqlo ...... 69 3. Memanfaatkan e-commerce dan sinergi toko ...... 71 4. Perencanaan dan produksi Uniqlo ...... 72 5. Pengendalian persediaan dan pemasaran Uniqlo ...... 75 6. Keuangan Uniqlo Internasional...... 76 7. Uniqlo grup ...... 80 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...... 82 A. Teknik Pengujian Instrumen ...... 82 B. Analisis Data ...... 85 C. Pembahasan ...... 112 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 116 A. Kesimpulan ...... 116 B. Saran ...... 117 C. Keterbatasan Penelitian ...... 120 DAFTAR PUSTAKA ...... 121

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

III.1 Indikator Variabel Brand Equity ...... 36 III.2 Skala Likert ...... 39 III.3 Kategori Variabel ...... 46 V.1 Uji Validitas Variabel Penelitian ...... 82 V.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ...... 83 V.3 Hasil Deskripsi Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 84 V.4 Hasil Deskripsi Berdasarkan Usia ...... 84 V.5 Hasil Deskripsi Berdasarkan Program Studi ...... 85 V.6 Hasil Deskripsi Berdasarkan Angkatan ...... 86 V.7 Hasil Deskripsi Berdasarkan Pendapatan (Uang Saku) ...... 87 V.8 Skala Variabel Penelitiaan ...... 88 V.9 Hasil Deskripsi Variabel Kesadaran Merek ...... 88 V.10 Hasil Deskripsi Variabel Asosiasi Merek ...... 89 V.11 Hasil Deskripsi Variabel Persepsi Kualitas...... 90 V.12 Hasil Deskripsi Variabel Loyalitas Merek ...... 91 V.13 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ...... 92 V.14 Hasil Uji ANOVA Variabel Kesadaran Merek H&M ...... 93 V.15 Hasil Uji ANOVA Variabel Asosiasi Merek H&M ...... 95 V.16 Hasil Uji ANOVA Variabel Persepsi Kualitas H&M ...... 97 V.17 Hasil Uji ANOVA Variabel Loyalitas Merek H&M ...... 99 V.18 Hasil Uji ANOVA Variabel Kesadaran Merek Uniqlo...... 101 V.19 Hasil Uji ANOVA Variabel Asosiasi Merek Uniqlo ...... 103 V.20 Hasil Uji ANOVA Variabel Persepsi Kualitas Uniqlo ...... 105 V.21 Hasil Uji ANOVA Variabel Loyalitas Merek Uniqlo...... 107

xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

I.1 Peringkat Brand Fashion Dunia...... 4 II.1 Konsep Brand Equity ...... 14 II.2 Piramida Brand Awereness ...... 15 III.3 Kerangka Berpikir ...... 30 IV.1 Logo Perusahaan H&M...... 51 IV.2 Struktur Organisasi H&M Grup ...... 62 IV.3 Pasar dari Setiap Merek ...... 63 IV.4 Ringkasan Lima Tahun Perusahaan H&M ...... 64 IV.5 Logo Perusahaan Uniqlo ...... 68 IV.6 Kantor Produksi Uniqlo ...... 75 IV.7 Pendapatan Keuangan Konsolidasi Perusahaan Uniqlo ...... 77 IV.8 Pendapatan Kontribusi Terhadap Perusahaan Uniqlo ...... 78 IV.9 Laba Operasional Terhadap Perusahaan Uniqlo ...... 79 IV.10 Rasio Laba Terhadap Ekuitas Kepada Pemilik ...... 79

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner Penelitian ...... 123 2 Hasil Data Tabulasi Responde ...... 129 3 Hasil Penelitian Responden Kuesioner ...... 141 4 Output SPSS 16 ...... 144

xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY H&M DAN UNIQLO Studi pada Konsumen H&M dan UNIQLO di Yogyakarta berdasarkan

PENDAPATAN

Audyrinda Windani Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : ada tidaknya perbedaan antara brand equity H&M dan Uniqlo berdasarkan pendapatan (uang saku) di Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan menggunakan purposive sampling dengan kriteria Mahasiswa/i yang sudah pernah membeli produk brand H&M dan Uniqlo tahun 2018-2020. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner offline. Teknik pengujian instrument dalam penelitian ini yaitu uji validitas dan reliabilitas sedangkan uji hipotesis menggunakan uji normalitas, analisis ANOVA menggunakan IBM SPSS Statistics 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: tidak ada perbedaan antara brand equity H&M dan Uniqlo berdasarkan pendapatan (uang saku) di Yogyakarta.

Kata Kunci : Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE DIFFERENCES OF BRAND EQUITY BETWEEN H&M AND UNIQLO

Study on H&M and UNIQLO Consumers in Yogyakarta based on INCOME

Audyrinda Windani Sanata Dharma University Yogyakarta 2020

The purpose of this study is to find out: the existence difference about brand equity of H&M and Uniqlo in Yogyakarta based on income. The research involved 100 respondents. Sampling technique for the research by using purposive sampling with criteria of consumers who have bought H&M and Uniqlo products from 2018-2020. Instrument was tested using validity and reliability test meanwhile hypothesis test used normality test, ANOVA analysis used IBM SPSS Statistics 16 application. The result of this study shows that there was no difference in consumers’ perception of brand equity of H&M and Uniqlo based on income.

Keyword : Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, and Brand Loyalty.

xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi di dalam industri fashion yang semakin

canggih memicu selera masyarakat yang bervariasi. Industri fashion di

Indonesia saat ini sudah sangat maju dan terus berkembang dengan

munculnya merek-merek lokal maupun dari merek internasional. Menurut

Kartajaya (2004:144), brand merupakan nilai utama pemasaran. Jika

situasi persaingan meningkat, peran pemasaran akan makin meningkat

pula dan pada saat yang sama peran brand akan semakin penting. Hal ini

menuntut para perusahaan atau pebisnis agar selalu merancang mode

(fashion) yang lebih kreatif dan inovatif agar tidak tenggelam dalam

persaingan bisnis.

Dengan demikian, brand saat ini tak hanya sekedar identitas suatu

produk saja dan hanya sebagai pembeda dari produk pesaing, melainkan

lebih dari itu, brand memiliki ikatan emosional istimewa yang tercipta

antara konsumen dengan produsen. Pesaing bisa saja menawarkan produk

yang mirip, tapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang

sama. Pasar telah dibanjiri berbagai jenis barang yang diproduksi masal,

akibatnya konsumen pun menghadapi terlalu banyak pilihan produk,

namun sayangnya informasi tentang kualitas-kualitas produk yang ada di

pasaran sangat minimum sekali. Dalam kondisi seperti itu, produsen harus

punya keahlian untuk memelihara, melindungi, dan meningkatkan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2 kekuatan mereknya sebab pada saat brand equity sudah terbentuk, maka ia akan menjadi aset yang sangat berharga sekali bagi perusahaan.

Dengan brand equity, nilai total produk lebih tinggi dari nilai produk sebenarnya secara objektif. Ini berarti, bila brand equity-nya tinggi, maka nilai tambah yang diperoleh konsumen dari produk tersebut akan semakin tinggi pula dibandingkan merek-merek produk lainnya.

Karena hal itu, pada akhirnya brand akan mampu menjadi sumber daya saing yang bisa berlangsung lama dan bisa menjadi penghasil arus kas bagi perusahaan dalam jangka panjang (Dewi, 2005:18). Produk yang telah memiliki brand yang kuat akan sulit ditiru. Sebuah brand yang kuat akan sulit ditiru karena persepsi konsumen atas nilai suatu brand tertentu itu tidak akan mudah diciptakan. Dengan brand equity yang kuat, konsumen memiliki persepsi akan mendapatkan nilai tambah dari suatu produk yang tak akan didapatkan dari produk-produk lainnya.

Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang sangat pesat terkait dengan trend yang sedang berlaku, kreativitas, dan gaya hidup. Masyarakat kini sudah menyadari akan kebutuhan fashion yang lebih sekedar berpakaian, tetapi juga bergaya dan trendi. Fashion yang dipilih seseorang bisa menunjukkan bagaimana seseorang tersebut memilih gaya hidup yang dilakukan. Seseorang yang sangat fashionable, secara tidak langsung mengkonstruksi dirinya sebagai seseorang dengan gaya hidup modern dan selalu mengikuti tren yang ada. Hal ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

menunjukkan bahwa dalam dunia modern, gaya hidup membantu menentukan sikap dan nilai-nilai serta menunjukkan status sosial.

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai salah satu kota yang menerima dampak perkembangan fashion tiap tahunnya. Selain itu,

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan kota pendidikan dimana banyak sekali Universitas yang berada di kota Gudeg tersebut. Universitas

Sanata Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen

Duta Wacana, dan Universitas Islam Indonesia merupakan beberapa dari

Universitas yang berada di Yogyakarta. Sebagai Universitas-Universitas yang memiliki mahasiswa dengan berbagai macam karateristik dan kebanyakan dari mereka berasal dari luar Jogja bahkan ada yang dari luar

Jawa membuat fashion begitu melekat pada diri mereka. Dengan dipengaruhi lingkungan sekitar akan membuat mereka lebih mencari tahu tentang bagaimana berpenampilan yang membuat mereka lebih percaya diri.

Minat mahasiswa dari ke-empat kampus tersebut terhadap fashion bisa dikatakan cukup besar sehingga tidak sedikit brand-brand produk fashion yang membuka gerainya di Jogja. H&M dan Uniqlo merupakan brand fashion dari Swiss dan Jepang yang masuk ke Indonesia pada tahun

2013 (H&M) dan tahun 2014 (Uniqlo). Pesaing langsung H&M, yaitu

Uniqlo berada di posisi ke 9 seperti dalam tabel berikut ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Gambar 1. Peringkat Brand Fashion Dunia Sumber : https://hai.grid.id/read/07607451/10-merek-fesyen-top- dunia-2018-hm-mengalahkan-adidas-dan-uniqlo Baik H&M maupun Uniqlo sama-sama gencar dalam mengiklankan produknya di sosial media dan website resmi kedua brand tersebut. Keduanya tak mau kalah dalam perang iklan agar produknya menjadi top of mind di benak konsumen dan menjadi produk yang paling dikenal di dunia fashion. Kedua brand itu pun memakai selebritis sebagai brand ambassador di Indonesia. Pada tahun 2018, H&M baru saja umumkan keputusannya untuk menggandeng Tiffany Young sebagai brand ambassador terbarunya untuk koleksi kapsul H&M Divided Music yang dilansir dari press release H&M. Uniqlo, brand pakaian global dari

Jepang, memperkenalkan brand ambassador di Indonesia untuk merepresentasikan “LifeWear” yang merupakan filosofi merek tersebut yaitu Sherina Munaf dan Rio Dewanto. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

Menurut Aaker dalam Sari dan Widowati (2015), perceived quality adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan. H&M juga meningkatkan perceived quality dimata konsumen dengan menjual produk model Internasional atau busana global mengikuti musim yang sedang datang baik untuk wanita, pria dan anak-anak. Selain itu, H&M tidak hanya menjual pakaian formal dan nonformal tetapi juga menjual baik itu tas, sepatu, aksesoris wanita. H&M melakukan inovasi strategi branding dengan berkolaborasi bersama desainer high-end brand untuk menghasilkan koleksi terbatas atau limited edition. Uniqlo tidak mau kalah dengan H&M untuk menjual produk-produknya dengan konsep casual asia mode. Uniqlo juga mengangkat karakter-karakter idol dari luar yang digemari oleh konsumen wanita pada produk kaos Uniqlo. Harga kedua brand tersebut relatif sama di pasaran.

Dengan perbedaan karakteristik yang dimiliki oleh konsumen

H&M dan Uniqlo yang didominasi oleh mahasiswa dapat dilihat berdasarkan isu demografis. Isu demografis pada umumnya berdasarkan beberapa faktor salah satunya pendapatan. Pendapatan yang dimaksud adalah uang saku yang diperoleh setiap mahasiswa. Tentu saja mahasiswa yang dapat membeli produk dari dua brand besar ini adalah mereka yang uang sakunya mencukupi kebutuhan dirinya karena harga yang ditawarkan oleh H&M dan Uniqlo relatif sama di pasaran lebih dari Rp. 100.000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

Dari latar belakang yang telah dirangkum oleh peneliti maka

peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian “Perbandingan

brand equity H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan, Studi pada

Mahasiswa di Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut ini :

1) Adakah perbedaan brand equity H&M berdasarkan pendapatan di

Yogyakarta?

2) Adakah perbedaan brand equity Uniqlo berdasarkan pendapatan di

Yogyakarta?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada perbandingan brand equity yaitu Kesadaran

Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek

berdasarkan pendapatan pada konsumen dari Universitas Sanata Dharma,

Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, dan

Universitas Islam Indonesia yang pernah membeli produk H&M dan

Uniqlo yang ada di Yogyakarta.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

perbedaan antara brand equity H&M dan Uniqlo berdasarkan pendapatan

di Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam

pengambilan keputusan dan penentuan strategi-strategi selanjutnya

yang lebih efektif untuk memenangkan persaingan di pasar.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma :

Hasil penlitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

Universitas Sanata Dharma khususnya menjadi sebagai sumber

referensi dan acuan untuk mengembangkan penelitian dengan topik

yang serupa.

3. Bagi Pembaca :

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai

pentingnya peran brand equity bagi sebuah produk ditengah persaingan

produk yang sejenis.

4. Bagi Peneliti :

Sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan dan penerapan

teori yang diperoleh dalam perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Manajemen Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah sebuah proses kemasyrakatan dimana individu

dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan

produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain (Kotler dan Keller,

2009:5). Menurut Daryanto (2011) pemasaran adalah suatu proses

sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan,

dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Adapun menurut

Kotler dan Keller (2010:5) pemasaran adalah ilmu dan seni

mendapatkan, mempertahankan, dan membesarkan pelanggan yang

menguntungkan. Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan

bahwa pemasaran adalah suatu proses kemasyarakatan untuk

menyampaikan dan mempromosikan suatu produk atau jasa kepada

pihak lain dengan tujuan untuk medapatkan dan mempertahankan

pelanggan.

Perusahaan yang sukses harus memikirkan strategi-strategi

pemasaran yang lebih baik dari pesaingnya untuk memuaskan

konsumen sasarannya. Jadi, strategi pemasaran harus disesuaikan

dengan kebutuhan konsumen dan memperhitungkan pula strategi

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

pesaing. Menurut Freddy Rangkuti yang dikutip dari Humdiana

(2005:43), dalam mengembangkan strategi pemasaran produsen harus

menghadapi keputusan pemberian merek (branding). Pemberian

keputusan merek ini dilakukan untuk menghindari adanya peniruan

produk dan sebagai identitas dari produk tersebut.

B. Pendapatan (Uang Saku)

Uang saku yang selama ini dipandang masyarakat luas hampir sama

dengan uang jajan. Uang jajan adalah uang diberikan untuk dibelanjakan

sewaktu-waktu, pada umumnya diberi untuk anak-anak yang belum

mempunyai penghasilan (Departemen Pendidikan Nasional 2008:1512).

Dengan memiliki uang saku dari orang tua para mahasiswa dapat membeli

kelengkapan mereka untuk belajar maupun memenuhi kebutuhan hidup

lainnya.

Kebutuhan dan keinginan tidak terbatas jumlahnya, hanya saja kebutuhan

dan keinginan tersebut dibatasi dengan jumlah pendapatan yang diterima oleh

seseorang. Pendapatan yang diterima oleh seseorang tentu berbeda dengan

yang lainnya. Pendapatan tidak mesti untuk orang yang sudah bekerja.

Mahasiswa tetap mendapatkan uang saku walaupun mereka tidak bekerja.

Mahasiswa mempunyai pendapatan berupa uang saku yang dikirim setiap

bulannya atau pun perharinya yang diberikan oleh orang tuanya. Jumlah

pendapatan tiap mahasiswa berbeda-beda, tergantung dari penghasilan orang

tuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Pendapatan orang tua mempunyai peran dan pengaruh besar dalam pola

konsumsi mahasiswa. Mahasiswa yang orang tuanya mempunyai pendapatan

yang tinggi, maka uang saku yang diberikan akan cenderung besar sehingga

tingkat konsumsi akan lebih tinggi, sebaliknya mahasiswa yang orang tuanya

mempunyai pendapatan menengah atau relatif rendah tingkat konsumsinya

tidak akan seperti mahasiswa yang pendapatan orang tuanya tinggi.

Menurut Collins Dictionary dalam Wahyudi (2017:8) uang saku

merupakan sejumlah kecil uang yang diberikan kepada anak-anak oleh orang

tua sebagai tunjangan dalam waktu bulanan.

Menurut penulis, uang saku merupakan pendapatan seorang anak yang di

dapat dari orang tua, dimana uang saku atau pendapatan dapat mempengaruhi

bagaimana pola konsumsi seseorang. Umumnya semakin tinggi uang saku

yang didapat, semakin tinggi pola konsumsi seseorang dalam memenuhi

kebutuhan hidup seseorang.

C. Brand

1. Definisi brand (merek)

Menurut para ahli definisi brand (merek) adalah :

a. Dewi (2005:15) Brand adalah ide, kata, desain grafis dan suara/bunyi

yang mensimbolisasikan produk, jasa dan, perusahaan yang

memproduksi produk dan jasa tersebut.

b. Kartajaya (2010:62) Brand adalah aset yang menciptakan nilai bagi

pelanggan dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

c. American Marketing Association mendefinisikan brand sebagai nama,

tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang

dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang

atau sekelompok penjual untuk membedakannya dari produk pesaing

(Kotler 2009: 258).

Dengan demikian dapat disimpulkan brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya membedakannya dengan produk pesaing namun merupakan janji produsen atau kontrak kepercayaan dari produsen kepada konsumen dengan menjamin konsistensi bahwa sebuah produk akan selalu dapat menyampaikan nilai yang diharapkan konsumen dari sebuah produk.

Merek dapat memiliki enam level pengertian (Kotler 2002) dalam

(Asisi 2007: 28) :

 Atribut : merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu.

 Manfaat : atribut perlu diterjemahkan menjadi manfaat

fungsional dan emosional.

 Nilai : merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai

produsen.

 Budaya : merek juga mewakali budaya tertentu.

 Kepribadian : merek juga mencerminkan kepribadian tertentu.

 Pemakai :merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli

atau menggunakan merek tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

D. Brand Equity

Menurut Simamora (2001: 66), brand equity adalah kekuatan mereka atau

kesaktian merek yang memberikan nilai pada konsumen. Brand equity dapat

memberikan nilai dan manfaat bagi konsumen maupun perusahaan

Simamora (2001: 69) :

1. Nilai pada konsumen :

a. Aset brand equity membantu konsumen menafsirkan, memproses,

dan menyimpan informasi dalam jumlah besar mengenai produk

dan merek.

b. Brand equity memberikan rasa percaya diri kepada konsumen

dalam mengambil keputusan pembelian, baik dalam pengalaman

masa lalu dalam karakterisitiknya.

c. Persepsi kualitas dan asosiasi merek bisa menguatkan kepuasan

konsumen dengan pengalaman menggunakannya.

2. Nilai kepada perusahaan :

a. Brand equity bisa menguatkan program memikat para konsumen

baru atau merangkul konsumen yang lama.

b. Kesadaran merek, perspektif kualitas, asosiasi merek, dan aset-aset

merek lainnya mampu menguatkan loyalitas merek, yaitu bisa

memberikan alasan untuk membeli dan mempengaruhi kepuasan

penggunaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

c. Brand equity biasanya akan memungkinkan margin yang lebih

tinggi dengan memungkinkan harga yang optimum dan

mengurangi ketertangungan promosi.

d. Brand equity memberikan landasan untuk pertumbuhan melalui

perluasan merek.

e. Brand equity bisa memberikan dorongan dalam saluran distribusi.

f. Aset-aset brand equity memberikan keuntungan kompetitif yang

seringkali menghadirkan rintangan nyata terhadap kompetitor.

Brand equity tidak terjadi dengan sendirinya tetapi ditopang dengan elemen-elemen pembentuk brand equity imamora 2001: 68) antara lain :

1. Brand Awareness (kesadaran merek)

2. Brand Asociation (asosiasi merek)

3. Perceived Quality (persepsi kualitas)

4. Brand Loyalty (loyalitas merek)

5. Other Proprietary Brand Assets (asset-aset merek lainnya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

1. Brand Awareness (Kesadaran Merek)

Konsumen cenderung membeli suatu produk dimana merek produk tersebut sudah dikenal karena merasa aman dengan sesuatu yang sudah dikenal.

Dengan kata lain, sebuah merek yang dikenal mempunyai kemungkinan bisa diandalkan, kemantapan dalam bisnis, dan kualitas yang dipertanggung jawabkan.

Menurut Aaker (1997) dalam Humdiana (2005: 45), kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.

Menurut Simamora (2001: 74), peran brand awereness tergantung sejauh mana kadar kesadaran yang dicapai suatu merek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Piramida Brand Awereness

top of mine

Brand Recall

Brand recognition

Brand Unware

Gambar 2. Piramida Brand Awereness Sumber: Darmadi.D, Sugiarto, Tony Sitinjak (2001: 55) Tingkatan Brand Awereness secara berurutan adalah sebagai berikut ( Simamora,

2001: 74 ) :

1. Unware of brand (tidak menyadari merek)

Kategori ini termasuk merek yang tetap tidak dikenal walaupun sudah

dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan.

2. Brand Recognition (pengenalan merek)

Kategori ini meliputi merek produk yang dikenal konsumen setelah

dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan.

3. Brand Recall (pengingat kembali merek)

Kategori ini meliputi merek dalam kategori suatu produk yang diingat

konsumen tanpa harus dilakukan pengingatan kembali, diistilahkan dengan

pengingatan kembali tanpa bantuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

4. Top of mind (puncak pikiran)

Kategori ini meliputi produk merek produk yang pertama kali muncul

dibenak konsumen pada umumnya.

Adapun indikatornya bisa dilihat dari seberapa sering merek tersebut muncul pertama kali di benak konsumen, pesan yang disampaikan harus mudah diingat dan tampil beda dengan merek lain yang serupa, memakai slogan, simbol memiliki kaitan dengan merek (simbol yang berkaitan dengan merek yaitu simbol yang bentuknya berhubungan dengan jenis merek menurut Hongquan Dkk (2011) dalam Widiananta (2016:5819).

2. Brand Asociation (Asosiasi Merek)

Nilai yang mendasari merek seringkali didasarkan pada asosiasi-asosiasi spesifik yang berkaitan dengannya. Menurut Aaker (1995) dalam Humdiana

(2005: 47) asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Asosiasi tidak hanya eksis tetapi mempunyai suatu tingkatan kekuatan. Sebuah merek adalah seperangkat asosiasi biasanya terangkai dalam bentuk yang bermakna.

Asosiasi dan pencitraan, keduanya mewakili berbagai persepsi yang dapat mencerminkan realita objektif. Suatu merek yang telah mapan akan mempunyai posisi yang menonjol dalam suatu kompetisi karena didukung oleh berbagai asosiasi yang kuat. Suatu brand positioning mencerminkan bagaimana orang memandang suatu merek. Nilai mendasar sebuh merek seringkali merupakan sekumpulan asosiasinya dengan kata lain merupakan makna merek tersebut bagi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

khalayak. Menurut Simamora (2001: 82), asosiasi merek yang menciptakan bagi perusahaan dan bagi pelanggannya juga dapat digunakan :

1. Membantu memproses / menyusun informasi

Asosiasi-asosiasi dapat membantu merangkum sekumpulan fakta dan

spesifikasi yang mungkin sulit diproses dan diakses para pelanggan.

Sebuah asosiasi bisa menciptakan informasi padat bagi bagi pelanggan

dan bisa mempengaruhi pengingatan kembali atas informasi tersebut,

terutama saat mengambil keputusan.

2. Membedakan / memposisikan merek

Suatu asosiasi bisa memberikan landasan yang penting bagi usaha

untuk membedakan dan memisahkan suatu merek dengan merek lain.

Asosiasi-asosiasi pembeda ini bisa menjadi keuntungan kompetitif

yang penting. Jika suatu merek sudah dalam kondisi yang mapan

(dalam kaitannya dengan kompetitor) untuk suatu kelas produk para

kompetitor akan kesulitan dalam menyerang.

3. Membangkitkan alasan untuk membeli

Banyak asosiasi merek, membutuhkan berbagai atribut produk atau

manfaat pelanggan yang bisa memberikan suatu alasan spesifik untuk

membeli dan menggunakan merek tersebut. Asosiasi-asosiasi ini

merupakan landasan dari keputusan pembelian dan loyalitas merek.

Beberapa asosiasi juga mempengaruhi keputusan pembelian dengan

cara memberikan kredibilitas dan rasa percaya diri atas merek tersbut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

4. Menciptakan sikap / perasaan positif

Beberapa asosiasi mampu merangsang suatu perasaan positif yang

akhirnya merembet ke merek yang bersangkutan. Beberapa asosiasi

mampu menciptakan perasaan positif selama pengalaman

menggunakan dan mengubah pengalaman tersebut menjadi sesuatu

yang lain daripada yang lain.

5. Memberikan landasan bagi perluasan

Suatu asosiasi bisa menghasilkan suatu landasan bagi suatu perusahaan

dengan menciptakan rasa kesesuaian antara merek dan sebuah produk

baru atau dengan menghadirkan alasan untuk membeli produk tersebut.

Aaker (1997) dalam Humdiana (2005: 48) mengemukakan adanya 11 tipe asosiasi, yaitu :

1. Atribut produk

Atribut produk yang paling banyak digunakan dalam strategi positioning

adalah mengasosiasikan suatu objek dengan salah satu atau beberapa

atribut atau karakteristik produk yang bermakna dan saling mendukung,

sehingga asosiasi bisa secara langsung diterjemahkan dalam alasan untuk

pembelian suatu produk.

2. Atribut tak berwujud

Penggunaan atribut tak berwujud, seperti kualitas keseluruhan,

kepemimpinan, teknologi, inovasi atau kesehatan ada kalanya bisa lebih

bertahan. Tetapi pengembangan asosiasi ini bisa berbahaya dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

memungkinkan mendapatkan suatu tingkatan asosiasi produk yang berada

di luar kontrol perusahaan.

3. Manfaat bagi pelanggan

Biasanya terdapat hubungan antara atribut produk dan manfaat bagi

pelanggan. Terdapat dua manfaat bagi pelanggan, yaitu :

a. Manfaat rasional

Manfaat yang berkaitan erat dengan suatu atribut dan bisa menjadi

bagian dari proses pengambilan keputusan yang rasional

b. Manfaat psikologis

Konsekuensi ekstrim dalam pembentukan sikap adalah manfaat yang

berkaitan dengan perasaan yang timbul ketika membeli atau

menggunakan merek tersebut.

4. Harga relatif

Pada umumnya merek hanya perlu berada disuatu harga tertentu agar

dapat memposisikan diri dengan jelas dan berjauhan dengan merek-merek

lain pada tingkat harga yang sama. Untuk menjadi bagian dari segmen

utama, sebuah merek harus menawarkan suatu aspek yang dipercaya

unggul dalam kualitas atau sungguh-sungguh dapat memberikan jaminan

harga optimum.

5. Penggunaan / aplikasi

Produk dapat mempunyai beberapa strategi positioning, walaupun hal ini

mengandung sejumlah kesulitan. Suatu strategi positioning lewat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

penggunaan mewakili posisi kedua atau ketiga untuk merek tersebut, suatu

posisi dengan sengaja berusaha meluaskan pasar atau merek tersebut.

6. Pengguna / pelanggan

Strategi positioning pengguna, yaitu mengasosiasikan sebuah merek

dengan sebuah tipe pengguna atau pelanggan sangat efektif karena bisa

memadukan antara strategi positioning dengan strategi segmentasi.

Mengidentifikasikan sebuah merek dengan segmen yang ditargetkan

seringkali menjadi cara yang tepat untuk memikat segmen tersebut.

Masalah dari asosiasi yang kuat terutama asosiasi penggunaan dapat

membatasi kesanggupan sebuah merek untuk memperluas pasarnya.

7. Orang terkenal / biasa

Mengaitkan seseorang yang terkenal dengan sebuah merek bisa mengirim

asosiasi-asosiasi ini ke merek tersebut. Salah satu karakteristik penting

bagi sebuah merek untuk bisa dikembangkan adalah kompetisi teknologi,

kesanggupan mendesain, dan proses manufaktur sebuah produk. Dengan

mengaitkan merek produk dengan orang terkenal sesuai dengan produk

tersebut akan memudahkan merek tersebut mendapat kepercayaan dari

pelanggan.

8. Gaya hidup / kepribadian

Sebuah merek bisa dirasakan oleh para pelanggan dengan aneka

kepribadian dan karakteristik gaya hidup yang beda-beda atau sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

9. Kelas produk

Beberapa produk perlu membuat keputusan positioning yang menentukan

dan melibatkan asosiasi-asosiasi kelas produk.

10. Kompetitor

Kompetitor bisa menjadi aspek dominan dari strategi positioning karena :

a. Kompetitor mungkin mempunyai suatu pencitraan yang jelas dan telah

dikembangkan selama bertahun-tahun sehingga dapat digunakan

sebagai jembatan untuk membantu mengkomunikasikan pencitraan

dalam bentuk lain.

b. Terkadang tidak penting seberapa bagus pelanggan beranggapan atau

berpikir tentang produk itu, yang lebih penting mereka percaya bahwa

produk yang dimiliki lebih baik atau sama bagusnya dengan

kompetitor.

11. Negara / wilayah geografis

Sebuah Negara bisa menjadi simbol yang kuat asalkan Negara itu

mempunyai hubungan yang erat dengan produk, bahan dan kemampuan.

Asosiasi Negara bisa menjadi kompleks dan penting apabila Negara

berusaha mengembangkan strategi global.

Adapun indikatornya adalah atribut, atribut tak berwujud, manfaat, harga, pengguna menurut Setphen Dkk (2008) dalam Kadek Tresna Widiananta

(2016:5819).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

3. Perceived Quality (Persepsi Kualitas)

Perceived Quality adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau layanan yang ditinjau dari fungsinya secara relatif dengan produk-produk lain (Simamora, 2001: 78). Perceived Quality berbeda dengan konsep-konsep lain tentang kualitas seperti :

1. Kualitas aktual atau objektif : kemampuan produk atau layanan

memberikan fungsi yang menjanjikan.

2. Kualitas produk : sifat dan kuantitas kandungan, fitur dan layanan

tambahan.

3. Kualitas manufaktur : kesesuaian dengan spesifikasi, hasil akhir yang

tanpa cacat.

Kalau sebuah produk memiliki perceived quality tinggi, banyak manfaat

yang diperoleh. (Darmadi.D, Sugiarto, Tony Sitinjak, 2001: 101) yaitu :

a. Alasan membeli

Perceived quality merupakan alasan kenapa sebuah merek

dipertimbangkan dan dibeli.

b. Diferensiasi dan pemosisian produk

Konsumen ingin memilih aspek tertentu sebagai keunikan dan

kelebihan produk. Aspek yang memiliki perceived quality tinggi yang

akan dipilih konsumen.

c. Harga optimum

Sebuah merek yang memiliki perceived quality tinggi memiliki alasan

untuk menetapkan harga tinggi bagi produknya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

d. Minat saluran distribusi

Perceived quality juga mempunyai arti penting bagi para pengecer,

distributor, dan berbagai pos saluran distribusi lainnya. Distributor

lebih mudah menerima produk yang oleh konsumen dianggap

berkualitas tinggi.

e. Perluasan merek

Sebuah merek yang memiliki perceived quality dapat digunakan

sebagai merek produk lain yang berbeda.

Langkah pertama yang dilakukan untuk meningkatkan perceived quality adalah memampukan diri untuk memberikan kualitas tinggi. Meyakinkan para pelanggan bahwa kualitas suatu merek tinggi padahal sebenarnya tidak. Jika pengalaman dalam penggunaan tidak sejalan dengan kualitas, maka persepsi sulit dilakukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan kualitas tinggi

(Sitinjak, 2001: 4) yaitu :

1. Komitmen terhadap kualitas

Sulit mempertahankan kualitas waktu ke waktu. Jika manajemen

puncak tidak memiliki komitmen mustahil perceived quality yang

tinggi diperoleh.

2. Budaya kualitas

Komitmen kualitas direfleksikan dalam budaya perusahaan, norma

perilakunya, simbolnya, nilai-nilainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

3. Masukan pelanggan

Pelangganlah yang pada akhirnya mendefinisikan kualitas. Para

manajer sering dalam memperkirakan apa yang dianggap penting oleh

pelanggan.

4. Pengukuran/sasaran/standar

Perusahaan perlu memiliki standar kualitas yang tidak basa-basi.

Standar itu dijadikan sasaran yang terukur. Jika sasaran terlalu luas,

sulit untuk mewujudkannya.

5. Mengizinkan karyawan berinisiatif

Para karyawan memiliki pengalaman pendekatan efektif dalam

meningkatkan kualitas. Para karyawan tidak hanya peka terhadap

masalah-masalah akan tetapi juga terlibat langsung dalam mencari

pemecahannya.

6. Harapan-harapan pelanggan

Harapan pelanggan dapat dijadikan sebagai acuan dalam menciptakan

produk. Namun kalau harapan pelanggan terlalu tinggi, kualitas produk

yang baik pun bisa terlihat rendah. Oleh karena itu, harapan pelanggan

perlu diturunkan minimal tidak dipancing.

Aaker (2010) dalam Widiananta (2016:5819) menyatakan beberapa indikator dari Perceived Quality antara lain Kinerja, Karakteristik, Kesesuaian,

Ketahanan, Pelayanan, Hasil akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

4. Brand Loyalty (loyalitas merek)

Menurut Schiffman dan Kanuk 2009 (dalam Hendrajati, 2016: 28), yang dimaksud dengan loyalitas merek adalah preferensi konsumen secara konsisten untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk yang spesifik atau kategori pelayanan tertentu. Loyalitas merek adalah sebuah komitmen yang kuat dalam berlangganan atau membeli suatu merek secara konsisten di masa yang akan datang.

Rangkuti 2009 (dalam Hendrajati, 2016: 28), menjelaskan bahwa loyalitas merek dapat diukur melalui :

1. Behavior Measures

Suatu cara langsung untuk menentukan loyalitas terutama untuk

habitual behavior (perilaku kebiasaan) adalah dengan

memperhitungkan pola pembelian aktual.

2. Measuring Switch Cost

Pengukuran pada variabel ini dapat mengidentifikasikan loyalitas

pelanggan dalam suatu merek. Pada umumnya, jika biaya untuk

mengganti merek sangat mahal, pelanggan akan enggan untuk berganti

merek sehingga laju penyusutan kelompok pelanggan dari waktu ke

waktu akan rendah.

3. Measuring Satisfaction

Pengukuran terhadap kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan suatu

merek merupakan indikator paling penting dalam loyalitas merek. Bila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

ketidakpuasan pelanggan terhadap suatu merek rendah, maka pada

umumnya tidak cukup alasan bagi pelanggan untuk berpindah ke

merek lain kecuali bila ada faktor penarik yang cukup kuat.

4. Measuring Liking Brand

Kesukaan terhadap merek, kepercayaan, perasaan hormat atau

bersahabat dengan suatu merek membangkitkan kehangatan dan

kedekatan dalam perasaan pelanggan. Akan sulit bagi merek lain untuk

menarik pelanggan yang berada dalam tahap ini. Ukuran rasa suka

tersebut adalah kemauan untuk membayar harga yang lebih mahal

untuk mendapatkan produk tersebut.

5. Measuring Commitment

Salah satu indikator kunci adalah jumlah interaksi dan komitmen

pelanggan terkait dengan produk tersebut. Kesukaan pelanggan

terhadap suatu merek akan mendorong mereka membicarakan merek

tersebut kepada orang lain baik dalam tahap menceritakan ataupun

tahap merekomendasikan.

Adapun indikator Brand Loyalty adalah pembelian ulang terhadap barang merek tersebut, Switching Cost, Kepuasan, Kesukaan, Komitmen menurut

Durianto Dkk (2011) dalam Widiananta (2016:5820)

E. Penelitian Sebelumnya

Beberapa penelitian terdahulu memiliki kesamaan topik dengan penelitian

ini sehingga dapat digunakan sebagai bahan referensi dan perbadingan,

antara lain sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

1. Dalam Penelitian Robertus Sola Asisi 2007 Universitas Negeri

Semarang telah melakukan penelitian yang berjudul “Analisis

Perbandingan Brand Equity Indomie dan Mie Sedap”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan antara brand equity

Indomie dan Mie Sedap bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang

dengan jumlah responden 384 mahasiswa Universitas Negeri

Semarang yang di deskripsikan menurut jenis kelamin, mahasiswa

yang mengekost, umur dan uang saku. Penelitian ini menggunakan dua

variabel yaitu variabel X1 dimana variabel X1 adalah brand equity

Indomie dan variabel X2 adalah brand equity Mie Sedap dengan

masing-masing brand menggunakan empat indikator yaitu brand

awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty.

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode

dokumentasi dan metode kuesioner. Untuk metode analisis data,

peneliti menggunakan analisi deskriptif prosentase dan uji beda T-Tes.

Berdasarkan hasil pengujian dengan uji-t bahwa ada perbedaan brand

equity Indomie dengan Mie Sedap bagi mahasiswa Universitas Negeri

Semarang dengan analisis brand equity indomine dan brand equity

Mie Sedap indikator brand awareness Indomie lebih baik diketahui

dari mean brand awareness Indomie lebih besar dari Mie Sedap

sebesar 20.6823>20.177. Perbedaan ini bisa disebabkan karena brand

Indomie telah dikenal jauh lebih lama oleh konsumen Mie instan di

Indonesia sehingga menjadi top of mind dikategori produk Mie instan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Analisis brand equity Indomie dan brand equity Mie Sedap indikator

brand association Indomie lebih baik dibandingkan Mie sedap, hal ini

dapat diketahui dari mean brand association yang lebih besar dari Mie

Sedap sebesar 19.0052>18.3750. Perbedaan ini terjadi karena brand

Indomie selalu konsisten memenuhi janjinya dari waktu ke waktu.

Analisis brand equity Indomine dan brand equity Mie Sedap indikator

perceived quality Indomie lebih baik dibandingkan Mie Sedap, hal ini

dapat diketahui dari mean perceived quality Indomie lebih besar dari

Mie Sedap sebesar 27.3854>26.5469. Perbedaan ini bisa disebabkan

karena dimata konsumen kualitas Indomie lebih baik, ditunjang

kepercayaan konsumen terhadap merek yang telah lama di pasar Mie

instan. Analisis brand equity Indomine dan brand equity Mie Sedap

indikator brand loyalty Indomie lebih baik dibandingkan Mie Sedap,

hal ini dapat diketahui dari mean brand loyalty lebih besar dari Mie

Sedap sebesar 22.9583>22.5052. Perbedaan ini bisa disebabkan karena

Indomie mampu memberikan kepuasan kepada konsumennya secara

konsisten. Loyalitas tidak terbentuk secara instan dan pengalaman

selama mengunakan brand tersebut (brand experience) akan menjadi

hal mendasar yang mendorong konsumen melakukan pembelian ulang.

Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan adanya

perbedaan antara brand equity Indomie dengan Mie Sedap bagi

mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Perbedaan penelitian

sebelumnya dengan penelitian sekarang terletak pada subjek penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

serta lokasi penelitian dimana penulis menggunakan lokasi di Jogja

dan penelitian ini akan lebih melihat perbedaan brand equity dari

brand H&M dan brand equity Uniqlo berdasarkan Pendapatan.

2. Brigida Insaviliani (2018) telah melakukan penelitian skripsi yang

berjudul “Analisis Perbedaan Persepsi Elemen-Elemen Brand Equity

Antara Produk Pasta Gigi Ciptadent dan Closeup”. Penelitian ini

bertujuan untuk 1) untuk mengetahui persepsi konsumen mengenai

elemen-elemen brand equity Ciptadent dan Close Up. 2) untuk

mengetahui adakah perbedaan persepsi konsumen mengenai elemen-

elemen brand equity Ciptadent dengan Close Up. Jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif. Sampel dalam

penelitian ini berjumlah 100 responden. Adapun teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria

Mahasiswa/i yang sudah pernah menggunakan pasta gigi Ciptadent

dan Close Up tahun 2017-2018. Teknik pengujian instrument dalam

penelitian ini yaitu uji validitas dan reliabilitas, sedangkan uji hipotesis

menggunakan uji normalitas, paired samples t-test dan uji Wilcoxon

menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 21. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa : 1) kesadaran merek, asosiasi merek dan

loyalitas merek Ciptadent dan Close Up masuk dalam kategori netral,

sedangkan persepsi kualitas Ciptadent masuk dalam kategori netral dan

persepsi kualitas Close Up masuk dalam kategori baik. 2) adanya

perbedaan kesadaran merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Ciptadent dan Close Up, sedangkan asosiasi merek Ciptadent dan

Close Up tidak ada perbedaan. Perbedaan penelitian sebelumnya

dengan penelitian sekarang terletak pada subjek penelitian serta lokasi

penelitian dimana penulis menggunakan lokasi di Jogja penelitian ini

akan lebih melihat perbedaan brand equity dari brand H&M dan brand

equity Uniqlo berdasarkan Pendapatan.

F. Kerangka Konseptual Penelitian

1. Brand Awareness 1. Brand Awareness 2. Brand Assoctiation 2. Brand Assoctiation 3. Perceived Quality 3. Perceived Quality 4. Brand Loyalty 4. Brand Loyalty

A. Brand B. Brand

Equity H&M Equity Uniqlo

Dibandingkan berdasarkan pendapatan

Gambar. 3 Kerangka Berpikir

G. Hipotesis

Menurut Supranto (2012:327) pada dasarnya hipotesis merupakan

pernyataan tentang suatu yang sementara waktu dianggap benar, biasa

diartikan yang akan diteliti sebagai jawaban sementara dari suatu masalah.

Dikaitkan dengan suatu penelitian, hipotesis sebagai jawaban sementara

terhadap rumusan masalah umumnya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Dengan ini maka penulis merumuskan hipotesis seperti di bawah ini:

1. Hipotesis Perbedaan Persepsi Konsumen terhadap Kesadaran

Merek H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan

Menurut Aaker (1997) dalam Humdiana (2005: 45), kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.

Seperti logo, logo yang menggambarkan suatu perusahaan. Perusahaan akan menciptakan logo sesingkat dan semenarik mungkin sehingga pelanggan dengan mudah mengingat dan mengenali brand perusahaan tersebut. H&M dan Uniqlo membuat logo dengan ciri khas brand mereka yang dapat dengan mudah diingat oleh pelanggan. Tetapi yang cukup menarik kedua brand tersebut memiliki warna yang identik sama yaitu warna merah dan sama- sama memakai logo berupa huruf dari nama brand tersebut tetapi logo

Uniqlo juga menggunakan huruf Jepang yang mengambarkan bahwa brand

Uniqlo berasal dari Jepang. Apabila logo dari kedua brand tersebut berhasil membuat pelanggan mengingat produk mereka, pelanggan akan cenderung untuk mengeluarkan uang untuk membeli produk dari brand tersebut.

H1 : Ada perbedaan persepsi konsumen terhadap Kesadaran Merek

H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

2. Hipotesis Perbedaan Persepsi Konsumen terhadap Asosiasi Merek

H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan

Menurut Philip Kotler dan Keller (2009:179) persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan masukkan informasi.

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009:179) persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan masukkan informasi. Peran penting asosiasi merek terhadap persepsi dalam menjalin hubungan dengan pelanggan akan menjadi nilai lebih bagi perusahaan.

Tentunya setiap perusahaan memiliki caranya sendiri dalam meningkatkan brand association mereka agar membuat pelanggan mengingat segala hal yang berkaitan dengan merek produk perusahaan dan berlomba-lomba menciptakan seperti iklan yang unik serta menarik dan mudah dipahami oleh pelanggan. Begitupun H&M dan Uniqlo, kedua brand besar ini bersaing dalam menciptakan brand association produk mereka seunik dan semenarik mungkin seperti iklan yang tentunya mudah dipahami oleh pelanggan.

Pelanggan cenderung kurang tertarik mengeluarkan uang mereka jika iklan yang disampaikan baik brand H&M maupun Uniqlo kurang dapat dipahami.

H2 : ada perbedaan persepsi konsumen terhadap Asosiasi Merek H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

3. Hipotesis Perbedaan Persepsi Konsumen terhadap Persepsi Kualitas

H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan

Perceived Quality adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau

keunggulan suatu produk atau layanan yang ditinjau dari fungsinya secara

relatif dengan produk-produk lain (Simamora, 2001: 78). Setiap perusahaan

tentunya akan memberikan produk-produk mereka yang dapat membuat

pelanggan lebih percaya diri saat membeli produk mereka dan memberikan

berbagai macam warna sehingga pelanggan dapat memilih. H&M dan

Uniqlo tentunya bersaing dalam memberikan produk-produk terbaik mereka

dan tentunya berkualitas. Pelanggan akan mengeluarkan uang mereka untuk

membeli produk dari H&M maupun Uniqlo apabila mereka merasa bahwa

produk dari kedua brand tersebut sesuai yang mereka harapkan baik dalam

warna, kualitas bahan sehingga membuat mereka percaya diri saat

menggunakan produk brand tersebut.

H3 : ada perbedaan persepsi konsumen terhadap Persepsi Kualitas

H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan

4. Hipotesis Perbedaan Persepsi Konsumen terhadap Loyalitas Merek

H&M dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan

Menurut Schiffman dan Kanuk 2009 (dalam Hendrajati, 2016: 28), yang dimaksud dengan loyalitas merek adalah preferensi konsumen secara konsisten untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk yang spesifik atau kategori pelayanan tertentu. Persepsi konsumen merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

hal penting bagi loyalitas suatu merek. Apabila pelanggan merasa puas dengan produk yang mereka beli pada brand tersebut, mereka akan cenderung melakukan pembelian ulang dan merekomendasikan produk tersebut. H&M maupun Uniqlo bersaing dalam membuat pelanggan mereka tetap loyal terhadap produk mereka. Dengan pendapatan yang mereka punya, bila mereka merasa puas dengan produk H&M maupun Uniqlo pelanggan cenderung akan melakukan pembelian ulang.

H4 : ada perbedaan persepsi konsumen terhadap Loyalitas Merek H&M

dan Uniqlo berdasarkan Pendapatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian

komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat

membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian variabel

mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang

berbeda. Metode yang digunakan adalah survei. Menurut Itsijanto

(2009:56) survei merupakan metode yang digunakan secara luas,

khususnya dalam riset konsumen. Informasi dikumpulkan dengan

menanyai orang lain melalui daftar pertanyaan atau kuisioner yang

terstruktur. Dengan survei, periset bertujuan memperoleh informasi seperti

preferensi, sikap, atau pendapat responden yang diungkapkan dengan

menjawab pertanyaan-pertanyaan.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 sampai 20 Maret

2020

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Sanata Dharma,

Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta

Wacana, dan Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

C. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu elemen-elemen brand

equity yang meliputi brand awareness, brand association, brand

loyality dan Perceived quality. Indikator elemen-elemen brand equity

dalam penelitian ini meliputi:

Tabel III.1 Indikator Variabel Brand Equity Variabel Penelitian Dimensi Indikator 1.Brand awareness 1. Pesan a. Sering muncul pertama dalam Definisi Teoritis : benak konsumen Menurut Aaker (1997) dengan cepat dalam Humdiana (2005: b. Kejelasan pesan 45), kesadaran merek dapat dipahami adalah kesanggupan c. Penyampaian pesan seorang calon pembeli secara unik untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek 2. Simbol a. Bentuknya merupakan bagian dari berhubungan kategori produk tertentu. dengan merek Definisi Operasional : Kesadaran merek adalah b. Bentuk simbol kemampuan konsumen produk mudah di untuk mengenali atau ingat mengingat merek H&M dan Uniqlo.

2. Brand association 1. Manfaat a. Manfaat yang diberikan ini sesuai Definisi Teoritis : dengan yang di butuhkan. Menurut David A.Aaker (1995) dalam Humdiana (2005: 47) asosiasi merek adalah segala hal yang 2. Harga a. Harga yang ditawarkan berkaitan dengan ingatan terjangkau mengenai sebuah merek. b. Harga sesuai manfaat Definisi operasional : yang diperoleh Asosiasi merek adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

segala sesuatu yang diingat konsumen tentang merek H&M dan Uniqlo.

3. Perceived 1. Performance a. infromasi tentang Quality produk sesuai dengan yang tertera di sosial Definisi Teoritis : media Perceived Quality adalah persepsi pelanggan a. produk merek ini terhadap kualitas atau 2. Features memiliki multifungsi keunggulan suatu produk atau layanan yang ditinjau dari fungsinya secara relatif dengan 3. Conformance a. warna yang ditawarkan produk-produk lain dari setiap produk merek (Simamora, 2001: 78). ini bagus

Definisi Operasional : Persepsi kualitas adalah penilaian konsumen terhadap merek kualitas 4. Fit and finish a. kualitas produk merek produk H&M dan Uniqlo ini bagus secara keseluruhan.

4. Brand loyalty 1. Pembelian Ulang a. Tidak ingin pindah ke merek lain b. melakukan pembelian Definisi Teoritis : ulang Menurut Schiffman dan Kanuk 2009 (dalam Aditya Hendrajati, 2016: 2. Kesukaan a. adanya inisiatif dalam 28), yang dimaksud membeli produk merek dengan loyalitas merek ini adalah preferensi konsumen secara 3. Komitmen a. merekomendasikan konsisten untuk produk merek ini kepada melakukan pembelian orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

pada merek yang sama pada produk yang spesifik atau kategori pelayanan tertentu.

Definisi Operasional: Loyalitas merek adalah kesetiaan pelanggan terhadap merek H&M dan Uniqlo.

2. Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan

skala Likert. Menurut Istijanto (2009:90) skala Likert menunjukkan tingkat

persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pernyataan

tentang suatu objek. Skala Likert banyak digunakan dalam riset-riset

pemasaran yang menggunakan metode survei dan dapat dikategorikan

sebagai skala interval.

Tabel III.2 Skala Likert Kode Keterangan Nilai SS Sangat setuju 5 S Setuju 4 N Netral 3 TS Tidak setuju 2 STS Sangat tidak setuju 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan yang mencangkup semua anggota

yang diteliti (Istijanto 2009:113). Pada penelitian ini yang menjadi

populasi yaitu mahasiswa/i dari Universitas Sanata Dharma,

Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana,

dan Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta yang sudah pernah

membeli produk H&M dan Uniqlo.

2. Sampel

Sampel dapat didefinisikan sebagai suatu bagian yang ditarik dari

populasi, dimana sampel merupakan bagian yang lebih kecil dari

populasi Istijanto (2009:113). Pada penelitian ini yang menjadi sampel

adalah sebagian dari mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma,

Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana,

dan Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta yang sudah pernah

membeli produk H&M dan Uniqlo, karena dalam penelitian ini tidak

dapat dipastikan berapa jumlah populasi maka rumus yang digunakan

untuk menghitung sampel sebagai berikut:

Rumus pengambilan sampel yaitu :

n = 푍 ² 4 (푀표푒)²

n = 1.96 ² 4 (0.10)²

= 96.04

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Dimana :

n = Jumlah sampel

z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel yaitu

95% dengan mengacu pada tabel Z

Moe = Margin of error ditentukan oleh penulis sebesar 10%

Berdasarkan rumus di atas maka jumlah sampel sebesar 96.04, sehingga dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 100 responden.

E. Unit Analisis

Menurut Suprayogo & Tobroni (2001:48) mendefinisikan unit analisis

sebagai sesuatu yang berkaitan dengan fokus / komponen yang diteliti.

Unit analisis suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi,

benda, dan waktu tertentu sesuai dengan fokus permasalahnnya, unit

analisis yang berupa lembaga atau organisasi dapat berupa organisasi

dalam skala kecil / terbatas. Unit analisis penelitian ini adalah individu,

yaitu orang yang senang membeli produk fashion sebuah brand di

Indonesia.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah Nonprobability sampling dengan teknik pengambilan sampel

menggunakan purposive sampling. Purposive sampling merupakan

penarikan sampel yang didasarkan pada tujuan penelitian dan keputusan

penarikan sampel bergantung pada pengumpul data. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Kriteria teknik pengambilan sampel pada penelitian ini meliputi:

mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya

Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, dan Universitas Islam

Indonesia di Yogyakarta yang sudah pernah membeli produk H&M dan

Uniqlo tahun 2018-2020.

G. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang didapatkan berasal dari data

primer. Data primer biasanya diperoleh dengan survey lapangan yang

menggunakan semua metode pengumpulan data orisinal (Kuncoro,

2013:148). Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh dari

penyebaran secara kuesioner yang diisi oleh responden.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

disesuaikan dengan jenis data Sangadji & Sopiah (2010:171-173).

1. Data primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung. Sumber penelitian primer diperoleh para peneliti untuk

menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu kuisioner. Kuesioner adalah

daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya dimana

responden akan mencatat jawaban mereka, biasanya dalam alternatif

yang didefinisikan dengan jelas. Sekaran & Bougie (2017:170)

mengemukakan bahwa kuesioner merupakan mekanisme pengumpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

data yang efisien ketika studi bersifat deskpritif atau eksplanatori.

Dalam penelitian ini deskriptif responden ada 5 yaitu:

1) Analisis deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin

2) Analisis deskriptif responden berdasarkan usia

3) Analisis deskriptif responden berdasarkan program studi

4) Analisis deskriptif responden berdasarkan angkatan

5) Analisis deskriptif responden berdasarkan pendapatan (uang

saku)

Dalam penelitian ini kuisioner akan disebar kepada mahasiswa

Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta,

Universitas Kristen Duta Wacana, dan Universitas Islam Indonesia

yang sudah pernah membeli produk H&M dan Uniqlo ditahun 2018-

2020

2. Data sekunder

Data sekunder umumnya dirancang secara spesifik untuk memenuhi

kebutuhan penelitian tertentu. Dalam penelitian ini data sekunder yang

digunakan berasal dari buku, jurnal, dan referensi lainnya.

I. Teknik Pengujian Instrumen

Pada penelitian teknik pengujian instrumen yang digunakan ada 2 yaitu:

1. Uji Validitas

Menurut Siregar (2013:48) validitas menunjukkan derajat ketepatan

antara data yang terdapat di lapangan dengan data yang dilaporkan

oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

konstruk dengan teknik korelasi product moment yang dibantu

menggunakan SPSS untuk uji validitas. Rumus korelasi product

moment, yaitu :

푛 ∑ 푋푌 − (∑ 푋)(∑ 푌) 푅푥푦 = √{(∑ 푋2) − (∑ 푋)2}{푛(∑ 푋2) − (∑ 푌)2}

Keterangan

Rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

N = Banyaknya sampel uji coba

X = Nilai total jawaban dari masing nomor dari responden

Y = Total butiran dari jawaban responden

Σxy = Hasil jumah X kali Y a) Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variable tersebut valid. Namun jika r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. b) Jika r hitung > r tabel, tetapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan pengertian bahwa

sesuatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Dalam

penelitian uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS.

Adapun kriteria dari pengujian reliabilitas adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

a. Jika nilai koefisien reliabilitas ≥ 0,6, maka instrumen yang diuji

memiliki reliabilitas yang baik atau reliabel.

b. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6, maka instrumen diuji tersebut

tidak reliabel.

J. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan bagian dari statistika yang

mempelajari alat, teknik, ataupun prosedur yang ditunjukkan untuk

mendapatkan gambaran atau mendeskripsikan sekumpulan data dari

hasil pengamatan. Agar data hasil mudah dipahami, dibaca dan

digunakan sebagai informasi dasar maka data perlu disajikan dalam

bentuk yang sederhana, menarik sehingga memberikan kesana bahwa

data itu mampu menggambarkan hasil pengamatan.

Fungsi analisis deskriptif adalah memberikan gambaran umum

tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi

acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh Lupiyoadi &

Ikhsan (2015:84) langkah-langkah analisis deskriptif adalah:

a. Deskripsi responden

Dalam penelitian ini deskriptif responden ada 5 yaitu:

1. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

2. Deskripsi responden berdasarkan usia

3. Deskripsi responden berdasarkan program studi

4. Deskripsi responden berdasarkan angkatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

5. Deskripsi responden berdasarkan pendapatan (uang saku)

b. Deskripsi variabel

Deskripsi variabel berguna untuk mengetahui gambaran variabel

yang berfungsi untuk mengetahui rata-rata dari perbandingan

brand H&M dan brand Uniqlo berdasarkan pendapatan. Dengan

menggunakan skala likert diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5

dan nilai terendah adalah 1, maka jumlah interval dapat dihitung

sebagai berikut :

nilai maksimum − 푛𝑖푙푎𝑖 푚𝑖푛𝑖푚푢푚 퐼푛푡푒푟푣푎푙 = kelas interval

5 − 1 𝑖푛푡푒푟푣푎푙 = = 0.8 5

Sehingga pengategorian variabel yaitu :

Tabel III.3 Kategori Variabel Skala Kesadaran Asosiasi Persepsi Loyalitas Merek Merek Kualitas Merek 4,24-5 sangat baik sangat baik sangat baik sangat loyal 3,43-4,23 Baik Baik Baik loyal 2,62-3,42 Netral Netral Netral netral 1,81-2,61 tidak baik tidak baik tidak baik tidak loyal 1-1,80 sangat tidak sangat tidak baik sangat tidak sangat tidak baik baik loyal

2. Uji Hipotesis

Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas. Menurut Lupiyoadi & Ikhsan (2015:138) Uji normalitas

data merupakan uji distribusi data yang akan dianalisi, apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

penyebarannya normal atau tidak. Pada penelitian ini untuk uji

normalitas peneliti menggunakan uji Kolmogrov – Smirnov atau uji K-

S. Pada uji Kolmogorov-Smirnov pedoman pengambilan keputusan

adalah jika hasil analisis menunjukkan nilai Sig ≥ 0,05, artinya data

berdistribusi normal sebaliknya jika analisis memiliki nilai Sig < 0,05,

maka data tidak berdistribusi normal.

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui signifikansi dari perbedaan variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap dependen yang lain konstan. Signifikansi perbedaan tersebut dapat diestimasi membandingkan antara nilai tabel dengan thitung.

Apabila nilai tabel > thitung, maka variabel independen secara individual terjadi perbedaan dengan variabel dependen, sedangkan tabel < thitung, variabel independen secara individual tidak terjadi perbedaan dengan variabel dependen.

Ho diterima jika tabel > thitung

Ho ditolak jika tabel < thitung

Uji t bisa juga dilihat pada tingkat signifikansinya:

Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka Ho diterima.

Jika tingkat signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Teknik analisis data menggunakan analisis varian atau Analysis of

Variance (ANOVA). Analisis ini merupakan metode statistic untuk

menguji hipotesis nol bahwa rata-rata hitung beberapa populasi adalah

sama. Analisis ini menggunakan satu faktor, yakni fixed effects model

untuk membandingkan pengaruh satu faktor terhadap variabel

dependen kontinu.

Untuk menggunakan ANOVA, kondisi-kondisi tertentu harus

dipenuhi, antara lain:

a. Sampel harus dipilih secara acak dari populasi yang mempunyai

distribusi normal

b. Populasi harus mempunyai varian yang sama.

c. Jarak dari suatu nilai ke rata-rata hitung kelompoknya harus

independen dari jarak nilai rata-rata hitung yang lain pada rata-rata

hitung tersebut (independensi error).

Dalam model ANOVA, setiap kelompok mempunyai nilai rata-rata

hitungnya (mean) sendiri dan nilai-nilai yang menyimpang dari rata-

rata hitungnya. Semua titik data dan semua kelompok mempunyai rata-

rata hitung total (grand mean). Total deviasi merupakan jumlah

perbedaan kuadrat di antara setiap titik data dan rata-rata hitung

totalnya. Total deviasi suatu titik data khusus dapat diuraikan menjadi

between groups variance dan within group variance. Between groups

variance merupakan efek dari perlakuan atau faktor, sedangkan within

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

group variance menggambarkan deviasi titik data dalam setiap

kelompok dari rata-rata hitung sampel.

Uji statistic untuk ANOVA digunakan rasio F yang merupakan

perbandingan antara dua sumber varian yang terakhir , yaitu varian

karena perlakuan dan varian karena pengaruh acak.

퐵푒푡푤푒푒푛 𝑔푟표푢푝푠 푣푎푟𝑖푎푛푐푒 푀푒푎푛 푠푞푢푎푟푒 푏푒푡푤푒푒푛 퐹 = = 푊𝑖푡ℎ𝑖푛 𝑔푟표푢푝푠 푣푎푟𝑖푎푛푐푒 푀푒푎푛 푠푞푢푎푟푒 푤𝑖푡ℎ𝑖푛

Jika hipotesis nol benar, maka tidak ada perbedaan di antara

populasi dan rasio F akan mendekati 1. Jika rata-rata hitung

populasi tidak sama maka pembilang seharusnya lebih besar dari

satu. Distribusi F menentukan ukuran rasio yang diperlukan untuk

menolak hipotesis nol untuk ukuran khusus dan tingkat

signifikansi.

Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis nol

Ho : µ퐴1= µ퐴2= µ퐴3

HA : µ퐴1 ≠ µ퐴2 ≠ µ퐴3 dan µ퐴1 > µ퐴2 > µ퐴3

b. Uji statistik

Uji F dipilih karena ada k-sampel independen, menerima asumsi

ANOVA dan datanya interval.

c. Tingkat signifikansi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

α = 0.05 dan df pembilang = (k-1) = (3-1) =2 dan df penyebutnya

= (n-k)

d. nilai hitung

푀푆푏 퐹 푀푆푤

e. Uji kritis (lihat ditabel)

f. kesimpulan

Apabila statistik hitung > nilai kritis, Ho ditolak, dan

menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan secara

statistik antara dua atau lebih pasangan rata-rata hitung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. H&M

1. Sejarah Perusahaan H&M

Hennes didirikan pada tahun 1947 di Vasteras, Swedia.oleh Erling

Persson. “Hennes” dalam bahasa Swedia yang berarti “perempuan”.

Toko Hennes milik Persson secara eksklusif hanya menjual pakaian

wanita rancangannya sendiri. Pada masa itu, mode fashion memang

belum sekompleks saat ini, namun cukup untuk membuat penduduk

Ibu kota Swedia dibuat demam dengan produk Hennes. Logo

perusahaan H&M itu sendiri berupa huruf dari H & M yang berwarna

merah.

Gambar IV.1 Logo Perusahaan H&M

10 tahun setelah dibukanya cabang baru dari toko Hennes di

Stockhlom, Persson mencoba melebarkan sayap bisnisnya dengan

membeli usaha ritel bernama Mauritz Widforss yang menjual pakaian

pria dan anak-anak. Sejak tahun 1968, toko berubah nama menjadi

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Hennes & Mauritz. Sejak itu took Persson tidak hanya menjual fashion

wanita saja namun juga ada koleksi pakaian pria dan anak-anak. Tahun

1969 Persson membuka lebih dari 42 toko Hennes & Mauritz dan

mulai merambah pasar Internasional yang dimulai dari Norwegia,

Swiss, Inggris, dan Denmark.

Pada tahun 1973, Hennes & Mauritz (H&M) mengeluarkan produk

baru berupa pakaian dalam. Pertumbuhan bisnis Persson terus melaju

lebih jauh hingga dibukanya 5-6 gerai setiap tahunnya. Tahun 1947,

bisnis Persson terdaftar di Bursa Efek Stockhlom dan mengganti

namanya menjadi H&M yang merupakan singkatan dari nama

sebelumnya. Menurutnya, nama baru lebih terdengar elegan dan

mudah untuk diucapkan.

Tahun 1976, Persson membuka toko pertamanya di Skandinavia

dan London, Inggris. Sejak saat itu, H&M terus berkembang dengan

lebih banyak gerai yang dibuka di Eropa. Jauh sebelum adanya

promosi penjualan secara online seperti saat ini, penjualan brand

H&M masih dilakukan secara konvensional melalui pesanan surat

kabar Swedia Rowells di sekitar tahun 1980.

Tiga puluh tahun sejak kiprah Erling Persson di dunia bisnis

fashion, tepatnya tahun 1982, H&M memiliki CEO kedua yakni Stefan

Persson yang merupakan anak dari Erling Persson. Munculnya desain-

desain baru dan terus update membuktikan H&M benar-benar menjadi

brand yang berkelas International. Dengan mengajak supermodel dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

kalangan aktor dan aktris terkenal membuat H&M semakin dipercaya

konsumen dunia. Tahun 1990, H&M meluncurkan desain baru pakaian

natal yang dibawakan oleh seorang super model Elle Macpherson dan

sesuai dengan prediksi baju natal tersebut berhasil mendapatkan

perhatian media.

Seiring berjalannya waktu, Stefan Persson sebagai generasi kedua

H&M pun tak larut dengan cara-cara di masa lalu. Tahun 1998, ia

mulai mempelajari tentang pasar online yang pada waktu itu masih

menjadi hal yang sangat baru. Sejak saat itu, produk-produk H&M

mulai dipasarkan secara online di Swedia sebagai Negara asal produk

tersebut dan terus merambat hingga ke pasar online Eropa termasuk

Prancis. Tahun 2000 menjadi awal H&M mengepakkan sayapnya di

Amerika Serikat untuk pertama kalinya. Pembukaan gerai pertamanya

di New York, AS, ini pun juga menjadi awal ekspansi karier H&M di

luar benua Eropa. Masih dengan strategi yang sama di Amerika, H&M

juga mengajak orang-orang berpengaruh untuk mengkampanyekan

produknya. Tahun 2004, H&M bersama Karl Lagerfeld berhasil

membuat mode dunia fashion terkejut dengan mengeluarkan desain

terbaru yang tidak mempertanyakan soal harga atau bisa dikatakan

cukup mahal. Namun dalam kurun waktu 1 jam semua produk H&M

tersebut ludes terjual.

Stefan Persson berekspansi ke pasar Indonesia sejak tahun 2013

dengan membuka toko pertamanya di Gandaria City, . Pada saat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

hari pertama pembukaan, pelanggan dengan urutan pertama berhasil

mendapatkan H&M gift card sebesar 1 juta rupiah, untuk pelanggan

kedua hingga ke-20 mendapatkan H&M gift card sebesar 250 ribu

rupiah dan untuk urutan ke-21 hingga ke-250 mendapatkan H&M gift

card sebesar 200 ribu rupiah. Hingga saat ini sudah ada 41 gerai H&M

meramaikan pasar fashion Indonesia tepatnya di Bali, Balikpapan,

Bandung, Batam, Bekasi, Bogor, Depok, Jakarta, , Pekanbaru,

Semarang, Solo, , Tanggerang, Cirebon, dan Yogyakarta.

Semakin berkembangnya jaman, Stefan Persson melihat bahwa

keinginan dan kebutuhan konsumen semakin bertambah setiap

tahunnya sehingga toko H&M sekarang tidak hanya menjual pakaian

untuk wanita, pria dan anak-anak tetapi kosmetik merek sendiri,

aksesoris dan alas kaki.

2. E-commerce H&M

Grup H&M terus meningkatkan penjualan dengan harga penuh, mengurangi penurunan harga dan meningkatkan pangsa pasar sehingga menunjukkan bahwa pelanggan menghargai koleksi H&M dan perbaikan yang H&M lakukan terhadap beragam produk dan pengalaman pelanggan.

Seiring dengan upaya mengejar ketinggalan dalam e-commerce, H&M telah menarik kembali ekspansi toko fisiknya, dengan begitu banyak toko baru dibuka di pasar dengan pertumbuhan yang lebih tinggi. Adapun ekspansi digital grup, H&M dibuka online di Meksiko, dan pada musim gugur merek akan diluncurkan secara online melalui waralaba di Thailand,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Indonesia dan Mesir. Perusahaan ritel juga memperluas melalui kemitraan dengan platform e-commerce India Myntra dan di pasar Tmall Alibaba.

Sementara untuk sekarang ini, H&M merencanakan pembukaan toko lebih sedikit, meminimalkan biaya, dan memiliki strategi baru dalam meningkatkan pendapatan serta memberikan tekanan pada toko H&M yang ada dan pengoperasia online.

3. H&M debut atau memulai platform E-commerce khusus di

Indonesia

Perusahaan besar mode cepat H&M telah memulai platform e- commerce khusus di Indoensia. Perusahaan mode Swedia pada tanggal 28 agustus membuka web mereka dan di hari yang sama membuat pengumuman online bahwa H&M berhasil meluncurkan toko H&M online di Indonesia dan menawarkan pengalaman belanja baru kepada pelanggan di Indonesia. H&M bersemangat untuk menawarkan pelanggan di

Indonesia kemampuan untuk berbelanja di mana pun dan kapan pun mereka suka. Pembukaan toko online H&M di Indonesia adalah bagian dari upaya perusahaan untuk menciptakan pengalaman lengkap bagi pelanggannya. Meskipun situs ini dalam bahasa Inggris, mata uang lokal

Indonesia yaitu Rupiah Indonesia tetap digunakan untuk pembelian.

Mengenai stok pada situs web menawarkan berbagai macam barang mode di semua musim untuk wanita, pria dan anak-anak. Pembeli memiliki tiga opsi pengiriman: pengiriman rumah, pengiriman alamat alternatif, atau mereka dapat memilih untuk klik dan mengumpulkan, dan mengambil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

pesanan mereka dari setiap toko H&M secara lokal, setelah memesan

secara online.

4. Dukung Bisnis Online-Offline, H&M Akuisisi Saham Fintech

Perusahaan ritel mode ternama asal Swedia, Hennes & Mauritz

(H&M) mengakuisisi saham Klarna, perusahaan fintech yang akan

menyediakan layanan sistem pembayaran online. Pengecer pakaian

terbesar kedua di dunia tersebut mengeluarkan dana sebesar US$20,39 juta

(Rp 311 miliar), nilai ini setara dengani 1% saham Klarna. Penyediaan

layanan pembayaran online untuk H&M akan dimulai di 14 negara Eropa,

dimulai dengan Inggris dan Swedia. Namun berpotensi untuk memperluas

ruang lingkup ke Amerika Serikat (AS) dan Asia. Dalam

menyederhanakan proses pengambilan dan pengiriman H&M menjadi

salah satu perjanjian oleh H&M dan Klarna selain itu adanya

penggabungan pembayaran baik di toko dan secara online. H&M dan

Klarna telah memperluas kemitraan mereka untuk memasukkan Amerika

Serikat pada musim gugur tahun ini.

5. H&M Grup

Perusahaan asal Swedia ini memiliki beberapa grup atau beberapa

brands yang mendukung dalam pendapatan perusahaan mereka. Berikut

ini merupakan sub unit dari perusahaan H&M :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

a. ARKET

ARKET adalah pasar modern yang menawarkan produk-produk

penting untuk pria, wanita, anak-anak dan rumah. Misi ARKET

adalah untuk memberikan kualitas melalui produk yang mudah

diakses, dibuat dengan baik, tahan lama, dirancang untuk

digunakan dan dicintai untuk waktu yang lama. ARKET membuka

toko pertamanya di Regent Street, London pada bulan Agustus

2017 dan juga online di pasar-pasar di seluruh Eropa. Toko

pertama ARKET dibuka di Regent Street di London dan online

pada 25 Agustus 2017, diikuti oleh toko-toko di Kopenhagen,

Brussels, dan Munich. Kantor pusat dan studio desain terletak di

Maria Skolgata 83 di Stockholm.

b. Weekday

Weekday adalah denim Swedia dan merek fashion yang

dipengaruhi oleh budaya anak muda dan gaya jalanan. Didirikan

pada tahun 2002, Weekday saat ini mengirim ke 18 pasar dan

memiliki 38 toko di 10 negara, menawarkan pengalaman ritel yang

unik dan campuran beragam pilihan perempuan dan laki-laki serta

sejumlah kecil merek eksternal. Weekday telah menjadi bagian

dari Grup H&M sejak 2008. Awalnya hanya buka pada hari Sabtu

dan Minggu tetapi toko menjadi sangat populer sehingga

memperluas jam buka menjadi tujuh hari seminggu, menciptakan

kebutuhan untuk perubahan nama. Weekday menawarkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

pengalaman ritel yang unik dan perpaduan beragam koleksi

wanita, pria dan aksesoris, serta sejumlah kecil merek eksternal.

c. COS

COS menawarkan barang-barang klasik dan lemari pakaian yang

diciptakan kembali untuk wanita, pria dan anak-anak. Dirancang

untuk hidup di luar musim, koleksi menggabungkan kualitas abadi

dengan desain abadi. Berkomitmen untuk mendukung dunia seni

dan desain melalui kolaborasi, COS bermitra dengan seniman,

studio dan galeri yang terkenal dan bermunculan secara global,

menciptakan proyek merek unik di samping koleksi mode

musiman. Pada tahun 2018, COS menghadirkan Soma, koleksi

pakaian pria kapsul yang terbatas. Ekspansi COS berlanjut pada

2018, dengan toko pertamanya di Rusia dan melalui waralaba di

Thailand, Lebanon, dan Arab Saudi. COS juga dibuka secara

online di Cina, di mana merek tersebut diterima dengan sangat

baik di platform e-commerce Tmall. COS ditawarkan online di 21

pasar secara global dan di 270 toko di 41 pasar. Berbasis di

London, COS pertama dibuka di Regent Street pada tahun 2007,

diikuti dengan peluncuran toko online pada tahun 2011. Merek ini

sekarang tersedia di lokasi tertentu di seluruh Eropa, Asia,

Amerika Utara, Timur Tengah dan Australia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

d. Monki

Monki adalah merek yang menawarkan mode hebat dengan harga

bersaing, bertujuan untuk bersikap baik kepada dunia dan orang-

orang di dalamnya. Merek ini memadukan gaya Skandinavia keren

dengan gaya jalanan yang kreatif dan semua tentang menjadi

berani, ramah dan menyenangkan sambil memberdayakan wanita

muda untuk membela diri mereka sendiri dan orang lain. Toko

pertama Monki dibuka tahun 2006 di kota Gothenburg di Swedia,

di mana merek tersebut masih berbasis sampai sekarang. Monki

bergabung dengan kelompok H&M pada tahun 2008. Saat ini,

merek tersebut hadir di pasar di seluruh Eropa dan Asia.

e. H&M HOME

H&M HOME adalah merek interior yang digerakkan oleh desain,

menawarkan dekor mode dan aksesoris untuk setiap kamar dan

gaya. Beraneka ragamnya mulai dari linen tempat tidur berkualitas

tinggi dan alat makan abadi untuk tekstil, furnitur dan lampu

bergaya dengan gaya kontemporer dan perhatian terhadap detail

pada intinya. Dengan menggabungkan desain modern dan kualitas

dengan harga terjangkau, H&M HOME memungkinkan pecinta

interior di seluruh dunia untuk menciptakan rumah impian mereka.

H&M HOME diluncurkan secara online sebagai konsep tekstil

rumah pada tahun 2009. Bermacam-macam telah diperpanjang

sepanjang tahun dan diluncurkan di banyak pasar. Saat ini, H&M PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

HOME tersedia terutama di toko-toko di toko H&M dan online,

dan juga berkembang melalui toko H&M HOME yang berdiri

sendiri. Hari ini, H&M HOME adalah merek interior global dalam

H&M Group. Pada tahun 2018, H&M HOME membuka toko

konsep mandiri pertamanya.

f. & Other Stories & Other Stories menawarkan berbagai macam sepatu, tas,

aksesoris, produk kecantikan, alat tulis dan pakaian siap pakai

untuk wanita. Dalam desain ateliers di Paris, Stockholm dan Los

Angeles, & Other Stories menciptakan koleksi dengan perhatian

besar pada detail dan kualitas. Berhasil diluncurkan pada 2013, &

Other Stories hadir dengan 70 toko di 17 pasar di Eropa, AS, dan

Asia. Pada tahun 2018 & Other Stories meluncurkan kategori

produk baru perawatan rambut, terinspirasi oleh Los Angeles. Ide

awalnya adalah untuk menciptakan merek kecantikan yang berdiri

sendiri di dalam kelompok H&M. Namun, kecantikan hanya terasa

terlalu sempit dan aksesori serta fashion dengan cepat mengikuti

ketika merek itu diciptakan.

g. Afound

Afound adalah jenis outlet baru yang menawarkan ratusan merek

fashion dan gaya hidup terkenal untuk wanita, pria dan anak-anak

- selalu dengan harga lebih murah. Dengan toko fisik dan pasar

digital, Afound mempersembahkan koleksi pilihan dan kurasi di

banyak segmen harga yang sesuai dengan gaya pribadi Anda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Afound diluncurkan pada Juni 2018, dengan toko pertamanya di

Stockholm dan online di Swedia. ditemukan adalah pasar - surga

berburu gaya dan kesepakatan - yang menjual produk-produk

fashion dan gaya hidup yang didiskon, dengan merek eksternal

dan H&M sendiri, menawarkan berbagai merek terkenal dan

terkenal untuk wanita dan pria.

6. Organisasi dan Manajemen H&M

Grup H&M memiliki organisasi matriks multi-merek dengan

merek yang terdefinisi dengan baik: H&M, Rumah H&M, COS, & Cerita

Lain, Monki, Hari Kerja, ARKET dan Afound. Setiap merek dikepalai

oleh individu yang bertanggung jawab dan memiliki organisasi penjualan

lokal. Secara terpusat, ada sejumlah fungsi kelompok yang mendukung

masing-masing merek untuk menikmati keuntungan dari area umum ini,

sehingga setiap merek dan negara bekerja dengan sengaja sesuai dengan

kebijakan dan pedoman pusat. Chief executive officer, yang ditunjuk oleh

dewan direksi bertanggung jawab atas pengelolaan sehari-hari kelompok

H&M dan menunjuk anggota tim manajemen eksekutif, yang terdiri dari

CEO ditambah dua belas lainnya.

Tim manajemen eksekutif terdiri dari CEO, CFO, dua orang

dengan tanggung jawab untuk merek H&M, kepala bisnis baru (yang

meliputi COS, & Cerita Lain, Monki, Hari Kerja, ARKET dan Afound),

dua orang dengan tanggung jawab untuk teknologi bisnis dan kepala

fungsi kelompok berikut: ekspansi, strategi & transformasi, sumber daya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

manusia, rantai pasokan dan komunikasi. Mereka yang bertanggung jawab

atas fungsi-fungsi kelompok lainnya ditunjuk oleh chief financial officer.

H&M Grup

CEO CFO

Helena Helmersson Adam Karlsson

Fungsi Grup

CPO CTO

Daniel Claesson Joel Ankarberg

Strategi Manager Manager Manager Manager Keama Kontrol Ekpansi SDM Komunik nan & asi Transp ortasi

Merek Grup

Manager Manag Manager Manager Manager H&M er COS &Other Monki Weekday HOME Stories

Gambar IV.2 Struktur Organisasi H&M Grup Sumber : www.hmgrup.com, diakses tanggal 13Maret 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

7. Pasar Per Merek yang ada di H&M Grup

Grup H&M memperluas online dan melalui toko, pasar digital dan

platform eksternal. Sementara adaptasi terhadap perubahan dalam pola

belanja pelanggan dipercepat, merek kami menjangkau semakin banyak

pelanggan secara global.

Gambar IV.3 Pasar dari setiap merek Sumber : www.hmgrup.com

* Penjualan global: sejak akhir 2019 pelanggan di sekitar 70 pasar baru dapat berbelanja online di COS, Weekday, Monki, & other stories dan ARKET. Jumlah pasti pasar per merek yang memiliki layanan baru ini bervariasi.

** Toko konsep. H&M HOME juga disertakan dengan shop-in-shop di 383 toko

H&M Grup H&M melanjutkan ekspansi. Bekerja untuk meluncurkan secara online ke seluruh pasar H&M yang ada dan ke pasar lain juga, dilanjutkan pada tahun 2019. H&M dan H&M HOME dibuka secara online di Meksiko dan H&M melalui waralaba di Indonesia, Thailand dan Mesir membuat toko online H&M tersedia di 51 pasar. H&M diluncurkan pada platform e-commerce terkemuka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

India Myntra. COS, Monki, Weekday, & Other Stories dan ARKET semua membuka toko online di Norwegia selama tahun tersebut. Selain itu, & Other

Stories dibuka secara online di Portugal, Slovenia, Slovakia, Hongaria dan

Republik Ceko serta diluncurkan pada platform e-commerce Tmall di Cina.

Afound mendirikan pasar digitalnya di Belanda. Layanan pengiriman dan pengembalian global baru berarti bahwa pada akhir tahun 2019 pelanggan di sekitar 70 pasar baru dapat berbelanja online di COS, Weekday, Monki, & Other

Stories dan ARKET.

8. Ringkasan keuangan 5 tahun perusahaan H&M

Gambar IV.4 Ringkasan lima tahun perusahaan hnm Sumber:https://hmgroup.com/content/dam/hmgroup/groupsite/documents/masterl anguage/Annual%20Report/HM_Annual%20Report%202019.pdf

Penjualan bersih H&M di tahun 2019 naik menjadi 232,755. Untuk Laba

Operasional naik menjadi 17,346. Batas Operasi H&M naik 1% menjadi 75%.

Untuk Arus kas operasi per saham ditahun 2019 naik menjadi 17,51.

Pengembalian Ekuitas H&M naik 1,9% menjadi 23,3%. Rasio Aset H&M mengalami penurunan sebesar 1,9% menjadi 47,4% dan untuk Jumlah rata-rata karyawan mengalami kenaikan menjadi 126,376.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

9. Nilai-nilai yang menjadi pedoman pada perusahaan H&M

Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki nilai-nilai yang menjadi penggangan atau pedoman dalam menjalankan usaha atau bisnis mereka sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan. H&M sendiri memiliki nilai-nilai yang menjadi arahan atau pedoman dalam menjalankan bisnisnya, seperti :

a. Satu Tim

Para karyawan yang bergabung dalam perusahaan H&M adalah mereka

yang hebat sehingga dapat membuat perbedaan. Saat satu sama lain

berbagi keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman mereka menjadi satu

tim. Keragaman membuat mereka kuat. H&M mendorong dan membantu

satu sama lain untuk mencapai tujuan perusahaan, selalu memikirkan

kepentingan pelanggan dan perusahaan kami. SDM yang ada di H&M

menang sebagai tim kalah pun sebagai tim. Mereka bersenang-senang

sebagai sebuah tim. Mereka berada di petualangan bersama yang hebat ini.

b. Percaya kepada orang lain

Dengan kepercayaan pada orang-orang di sekitar perusahaan, segala

sesuatu mungkin terjadi. Itulah sebabnya H&M membangun tempat kerja

H&M adalah perusahaan berdasarkan kepercayaan, rasa hormat, inklusif,

dan integritas. H&M menantang sumber daya manusia yang bekerja

bersama mereka dengan tanggung jawab besar sejak awal, karena ketika

mereka berkembang, perusahaan juga berkembang. Mereka masing-

masing dapat membuat perbedaan. H&M membebaskan karyawan nya

bersenang-senang untuk menjadi dirinya sendiri dan selalu menghormati PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

orang lain apa adanya. Bersama H&M semua bisa melakukan hal-hal besar. c. Semangat Wirausaha

Berani untuk bertindak seperti wirausaha, maka akan menjadi perusahaan fashion lain. Kesuksesan H&M dibangun di atas kreativitas, inovasi dan kegembiraan membuat dampak langsung. Jadi, apa pun peran H&M, mereka mencari peluang dan mengambil inisiatif yang menggerakkan bisnis. Meskipun H&M perusahaan besar, tetapi membuka terobosan baru sangat penting. H&M masih bersaing untuk setiap hati pelanggan, dan mereka bekerja keras untuk terus menjadi pilihan pertama mereka. d. Perbaikan Konstan

H&M sangat bangga dengan apa yang telah perusahaan capai, tetapi H&M masih jauh dari sempurna. H&M tidak pernah berhenti memperluas harapan mereka saat mereka melakukan bisnis dan berinteraksi dengan dunia di sekitar perusahaan. Ini adalah peningkatan kecil setiap hari yang membuat perbedaan besar. Gagasan hebat bisa datang dari mana saja dan

H&M bertindak berdasarkan yang terbaik. Jika ada cara yang lebih baik ke depan, perusahaan akan menemukannya. e. Sadar Biaya

Sadar akan biaya adalah tentang mengawasi pengeluaran dan membuat pilihan yang cerdas dan berkelanjutan bahkan dalam hal-hal kecil setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

hari. Jadi H&M mencari ide dan solusi yang memberikan nilai tambah bagi bisnis mereka sambil menghindari pengeluaran yang ceroboh. Bagi

H&M cara terbaik untuk berinvestasi di masa depan adalah dengan merawat orang-orang mereka, produk perusahaan, pelanggan perusahaan.

H&M selalu menggunakan sumber daya mereka secara bertanggung jawab. f. Mudah dan berpikiran terbuka

H&M menghargai keragaman dalam orang dan ide, serta gaya pribadi.

Perusahaan memiliki pikiran terbuka tentang orang-orang dan dunia di sekitar mereka sehingga membawa energi positif dan menciptakan tempat kerja yang inklusif dan ramah. Percakapan mengarah pada hal-hal besar.

Itulah sebabnya perusahaan mendorong semua orang untuk memberikan dan menerima umpan balik dan selalu berbicara satu sama lain secara langsung. Setiap percakapan yang dilakukan adalah percakapan dua arah, sehingga H&M meminta untuk selalu bersikap terbuka dan jujur namun tetap rendah hati dan hormat. Selain itu, berani membela ide-ide dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. g. Tetap sederhana

Solusi paling cerdas untuk setiap tantangan seringkali merupakan solusi sederhana. H&M selalu menggunakan akal sehat mereka. Perusahaan selalu mengajarkan untuk percaya pada penilaian baik rekan kerja. Jangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

terlalu menganalisis atau mempersulit hal-hal dengan birokrasi atau

hierarki karena akan memperlambat kerjasama.

B. Uniqlo

1. Sejarah Perusahaan Uniqlo

Tadashi Yanai mengembangkan usaha busana eceran dengan nama

dagang Uniqlo yang merupakan singkatan dari “Unique Clothing”

sejak tahun 1949. Ide berawal dari kunjungan Yanai ke sebuah

koperasi Universitas di Amerika Serikat yang sangat ramai dikunjungi

karena menjual produk pakaian kasual dengan harga yang murah

layaknya membeli majalah. Akhirnya, Yanai membangun toko grosir

pertamanya di Kota Hiroshima pada tanggal 2 Juni 1984. Uniqlo

merupakan perusahaan yang menjual pakaian secara ecer dengan

merek dagang sendiri. Hingga saat ini sudah ada 26 gerai (pada 31 Juli

2019) di Indonesia. Logo Uniqlo sendiri menjadi 2 bagian sebelah kiri

huruf Jepang dan sebelah kanan tulisan Uniqlo nya.

Gambar IV.5 Logo Perushaan Uniqlo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Tahun 1984, Tadashi Yanai membuka Uniqlo Clothing Warehouse

hingga dalam beberapa tahun kemudian cabang toko terus bertambah

berkat pendaftaran saham Fast Retailing dalam Bursa Saham

Hiroshima tahun 1994. Pada Oktober 1998 sweater Uniqlo yang

berbahan sintetis fleece laku dijual sebanyak 2 juta helai. Sungguh

prestasi yang hebat untuk perusahaan pakaian kasual pada waktu itu.

Tahun 1999, Yanai menjual lebih dari 6 juta helai sweater merek

Uniqlo. Uniqlo mampu membuat stigma sweater yang awalnya kuno

dan tidak modis justru banyak digandrungi remaja Jepang.

2. Perkembangan E-commerce Uniqlo

Perkembangan e-commerce membuat bisnis baru perusahaan

Uniqlo. Membangun platform e-commerce global akan memungkinkan perusahaan untuk memperluas operasi tidak hanya untuk Uniqlo, tetapi juga untuk GU dan merek Grup lainnya. Ini bukan hanya masalah membangun sistem e-commerce, ini melibatkan reformasi seluruh proses bisnis dan mengubah berbagai kerangka kerja agar sesuai dengan masyarakat digital saat ini. Karena alasan itu, pada musim gugur 2019 perusahaan mengubah e-commerce menjadi pendekatan yang memungkinkan perusahaan beroperasi sebagai satu kelompok global tunggal. Ke depan, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan penjualan e- commerce Grup hingga 30% dari total pendapatan. Pada FY2019, penjualan e-commerce Grup naik menjadi ¥ 258,3 miliar atau 11,6% dari total penjualan. Uniqlo juga membangun platform operasional yang akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

memungkinkan perusahaan menargetkan pertumbuhan yang konsisten dalam profitabilitas e-commerce, pada tingkat yang sama dengan toko fisik mereka. Dalam UNIQLO, operasi e-commerce saat ini merupakan sekitar

10% dari total penjualan di Jepang dibandingkan dengan sekitar 25% di pasar geografis AS yang besar, dan sekitar 20% di China dan Eropa.

Selain itu dengan adanya e-commerce, Uniqlo memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

Uniqlo sudah mulai menggabungkan operasi e-commerce dan toko fisik mereka. Salah satu pencapaian dari Proyek Ariake mereka adalah kemampuan baru perusahaan untuk menggunakan AI untuk menganalisis pencarian dan pembelian produk pelanggan, dan menawarkan informasi produk yang sangat cocok untuk setiap pelanggan. Uniqlo dan GU baru- baru ini memperkenalkan aplikasi StyleHint yang sangat populer yang memungkinkan pelanggan untuk melihat tampilan berbeda dari seluruh dunia dan mengumpulkan ide gaya baru melalui pencarian gambar.

Perusahaan kemudian menggunakan teknologi analisis gambar untuk memilih dan menyarankan produk Uniqlo atau GU dengan desain yang mirip dengan apa yang disukai pelanggan di StyleHint. Perusahaan bermaksud untuk menggunakan informasi yang diperoleh melalui

StyleHint untuk mendorong penjualan online dan di toko mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

3. Memanfaatkan E-commerce dan Sinergi Toko untuk Maju

Banyak orang berpikir e-commerce dan toko fisik bersaing satu sama lain, tetapi perusahaan melihat lebih banyak potensi sinergi daripada persaingan. Perusahaan telah memperhatikan bahwa semakin banyak layanan e-commerce perusahaan berkembang, semakin sering pelanggan cenderung membeli barang dari toko fisik. Misalnya, daripada pergi ke toko untuk mencari, pelanggan Cina Uniqlo cenderung memilih produk yang menurut mereka paling menarik berdasarkan informasi yang mereka temukan online. Ketika perusahaan meluncurkan produk Uniqlo baru, pelanggan secara aktif berbagi informasi tentang produk di media sosial, memacu penjualan baik secara online maupun di toko. Pentingnya e- commerce akan meningkat di masa mendatang, tetapi Uniqlo juga pasti membutuhkan toko karena memeriksa kecocokan dan merasakan materi dengan tangan pelanggan sendiri sangat penting ketika membeli pakaian.

Perusahaan tidak dapat menjalankan bisnis yang berkembang baik dengan toko fisik atau e-commerce saja, dan Uniqlo tidak percaya industri ritel memiliki masa depan kecuali kita menghasilkan sinergi yang jelas antara keduanya. Proyek Ariake perusahaan sedang mengejar reformasi lintas- departemen untuk memaksimalkan efisiensi sinergi perdagangan dan toko.

Untuk melakukan ini, Perusahaan sedang membangun platform baru untuk meningkatkan efisiensi e-commerce dan mengubah sistem distribusi perusahaan untuk memastikan pengiriman cepat dalam pembelian online.

Perusahaan juga berupaya untuk menghindari kekurangan produk dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

menyatukan e-commerce dan persediaan toko sehingga memungkinkan produksi tambahan barang-barang yang laris dengan waktu tunggu yang lebih singkat. Uniqlo mendorong seluruh tim untuk memandang e- commerce sebagai bagian inti dari bisnis perusahaan, karena perusahaan ingin membuat format industri ritel tercanggih di dunia yang secara cerdas menggabungkan operasi toko online dan fisik.

4. Perencanaan dan Produksi Uniqlo a. Perencanaan Uniqlo

 Penelitian & Pengembangan (Desainer / Pembuat Pola)

Pusat Litbang Uniqlo terus-menerus meneliti bahan terbaru dan

mode global selain mengembangkan produk untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan di masa depan. Faktanya,

mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan itu adalah bagian

penting dari pekerjaan R&D. Satu tahun sebelum peluncuran

produk yang dimaksudkan, departemen R&D mengadakan

pertemuan konsep dengan perwakilan dari tim pengembangan

merchandising, pemasaran, dan material untuk menentukan

konsep desain yang tepat untuk setiap musim. Desainer

kemudian menyiapkan desain dan memperbaiki sampel.

Bahkan setelah desain diputuskan, warna dan siluetnya dapat

disempurnakan beberapa kali sebelum desain final disetujui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

 Merchandising

Merchandiser memainkan peran penting dalam proses

pembuatan produk mulai dari desain hingga produksi.

Merchandiser berkomunikasi erat dengan semua departemen

sebelum menentukan desain dan bahan yang diperlukan untuk

produk setiap musim. Merchandiser juga memutuskan

bagaimana memasarkan peluncuran produk strategis Uniqlo

dalam kerja sama yang erat dengan departemen yang sesuai.

Menentukan susunan dan volume produk sepanjang tahun

adalah bagian penting lainnya dari peran merchandiser. Banyak

produk Uniqlo diproduksi dalam jumlah besar sekitar satu juta

unit. Memonitor tingkat penjualan secara dekat dan

menyesuaikan volume produksi selama satu musim adalah

peran kunci lainnya.

 Pengembangan dan Pengadaan Bahan

Uniqlo dapat mengamankan pasokan bahan berkualitas tinggi

yang stabil dengan volume tinggi dengan biaya rendah dengan

melakukan negosiasi langsung dengan produsen bahan di

seluruh dunia dan menempatkan pesanan dalam volume besar

untuk mencapai persyaratan yang paling menguntungkan.

Bahan yang digunakan untuk barang-barang inti perusahaan

sangat penting. Penelitian dan eksperimen mendalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

perusahaan menghasilkan peningkatan dalam fungsionalitas,

rasa, siluet, dan tekstur pakaian. Sebagai contoh, Uniqlo

bekerja sama dengan Kaihara Corporation untuk mendapatkan

denim dengan standar pemintalan tertentu dan spesifikasi

pewarnaan. Uniqlo juga bermitra dengan Toray Industries,

produsen serat sintetis terkemuka di dunia, untuk membuat

bahan inovatif yang menghasilkan bahan fungsi tinggi yang

belum pernah ada sebelumnya seperti Heattech. b. Produksi Uniqlo

 Jaringan Produksi

Uniqlo tidak memiliki pabrik. Uniqlo mengalihkan semua

produksi ke pabrik mitra, banyak di antaranya di Cina. Uniqlo

telah membangun hubungan kepercayaan yang kuat dengan

pabrik mitra selama bertahun-tahun dan mengadakan konvensi

tahunan untuk mempromosikan dialog dengan manajer pabrik.

Uniqlo memantau kondisi kerja dan lingkungan di pabrik

tekstil dan pemasok kain utama dan membantu pabrik

menerapkan peningkatan sesuai kebutuhan. Menjaga hubungan

saling menguntungkan dengan pabrik-pabrik mitra memastikan

produksi produk-produk berkualitas tinggi. Ketika Uniqlo

berkembang secara global, Uniqlo telah membentuk hubungan

bisnis dengan pabrik-pabrik mitra tidak hanya di Cina, tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

juga di negara-negara termasuk Vietnam, Bangladesh,

Indonesia, dan India.

 Departemen Produksi

Uniqlo saat ini memiliki staf tim produksi dan takumi tekstil

(pengrajin terampil) di Shanghai, Kota Ho Chi Minh, Dhaka,

Jakarta, Istanbul, dan Bengaluru. Tim produksi yang memantau

dan menyelesaikan tantangan kualitas dan manajemen

mengunjungi pabrik mitra setiap minggu. Departemen produksi

juga dengan cepat menangani masalah pelanggan terkait

kualitas.

Gambar IV. 6 Kantor Produksi Uniqlo Sumber:https://www.fastretailing.com/eng/group/strategy/uniql obusiness.html 5. Pengendalian persediaan dan Pemasaran Uniqlo

 Pengendalian persediaan

Departemen kontrol persediaan mempertahankan tingkat

optimal persediaan toko. Ini dilakukan dengan memonitor

penjualan dan stok setiap minggu dan kemudian mengirimkan

produk yang diperlukan untuk memenuhi pesanan. Pada akhir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

setiap musim, pedagang dan departemen pemasaran bekerja

bersama untuk mengoordinasikan waktu perubahan harga

untuk membantu memastikan bahwa persediaan terjual habis.

 Pemasaran Uniqlo

Setiap musim, Uniqlo melakukan kampanye promosi untuk

produk-produk inti seperti HEATTECH, Ultra Light Down,

AIRism, dan Bratop. Selama kampanye, Uniqlo mengiklankan

kualitas unik produk dan fitur-fitur penting di TV dan di media

lain. Di Jepang, Uniqlo menggunakan email, media sosial, dan

selebaran mingguan di surat kabar nasional edisi Jumat untuk

memberi tahu pelanggan tentang diskon periode terbatas,

biasanya 20-30% pada rentang utama.

6. Keuangan Uniqlo International

Uniqlo Indonesia masuk kategori Uniqlo International seperti

Malaysia, Singapore, India, Korea Selatan dan Negara Asia lainnya sehingga kalkulasi keuangan Uniqlo di Indonesia sudah menjadi satu dengan Negara lainnya yang ada di Keuangan Uniqlo International. Untuk laporan keuangan Uniqlo Jepang dan Cina akan di laporkan secara sendiri- sendiri begitu pun dengan Uniqlo yang berada di Eropa akan dilaporkan secara sendiri atau tidak tergabung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Berikut adalah laporan keuangan Uniqlo International (Indonesia) :

 Revenue Uniqlo

Gambar IV.7 Penadapatan Keuangan Konsolidasi Perusahaan Uniqlo Sumber : https://www.fastretailing.com/eng/ir/library/pdf/ar2019_en.pdf Pendapatan konsolidasi naik 7,5% menjadi ¥ 2,290 triliun. Uniqlo

International melaporkan kenaikan kuat ¥ 129,7 miliar pada pembukaan toko yang agresif dan pertumbuhan penjualan toko yang sama. GU melaporkan peningkatan ¥ 26,9 miliar setelah berhasil meninjau jajaran produknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

 Pendapatan Kontribusi terhadap Perusahaan Uniqlo

Gambar IV.8 Pendapatan Kontribusi terhadap Perusahaan Uniqlo Sumber:https://www.fastretailing.com/eng/ir/library/pdf/ar2019 _en.pdf Pendapatan Uniqlo Internasional mencapai ¥ 1 triliun, dan

memberikan kontribusi 44,9% dari total pendapatan. Keuntungan

pendapatan terutama apung di wilayah Greater China dan Asia

Tenggara & Oseania terbukti menjadi pendorong kuat

pertumbuhan Uniqlo Internasional secara keseluruhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

 Laba Operasional

Gambar IV.9 Laba Operasional terhadap Perusahaan Uniqlo Sumber:https://www.fastretailing.com/eng/ir/library/pdf/ar2019 _en.pdf Laba Operasional meningkat 9,1% menjadi ¥ 257,6 miliar.

Keuntungan meningkat 16,8% di Uniqlo International dan margin laba kotor yang lebih baik membantu GU mencapai keuntungan laba yang mengesankan 139,2%. Namun, laba Uniqlo Jepang berkontraksi 13,9% pada efek musim dingin yang hangat.

 Rasio Laba terhadap Ekuitas yang Diatribusikan kepada Pemilik Induk

Gambar IV.10 Rasio Laba terhadap Ekuitas kepada Pemilik Sumber:https://www.fastretailing.com/eng/ir/library/pdf/ar2019 _en.pdf PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

ROE turun 1,4 poin menjadi 18,0%. Tingkat kenaikan laba ditahan

lebih tinggi dari tingkat kenaikan laba untuk jangka waktu tersebut,

menghasilkan ekuitas yang lebih tinggi yang dapat diatribusikan kepada

pemilik Induk.

7. Uniqlo Grup :

Uniqlo adalah anggota grup Fast Retailing. Berikut ini adalah daftar perusahaan-perusahaan Uniqlo :

a) COMPTOIR DES COTONNIERS

COMPTOIR DES COTONNIERS adalah brand pakaian wanita yang

bermula dari butik di Paris dan Toulouse di selatan Prancis pada tahun

1995. Berdasarkan tema keakraban antara ibu dan anak perempuan yang

merupakan intisari brand ini, kami menghargai "otentik, natural, dan

feminin". Brand ini juga memilih tren yang teruji dan mengeluarkan

koleksi yang membangkitkan pesona feminin. Motif dan kain orisinal

dengan perhatian khusus pada detail merupakan karakteristik uniknya.

b) PRINCESSE tam ● tam

Karakter brand ini muncul dari desain motif dengan ekspresi kreatif dan

bebas serta warna cerah. Brand ini menghadirkan tiga lini: pakaian dalam,

pakaian rumah, dan baju renang. Brand ini telah memperluas jaringannya

ke 160 gerai di 40 negara di seluruh dunia (per akhir Agustus 2010),

termasuk di mal dan toko serba ada terkemuka serta gerai khusus di Eropa,

terutama di Negara Prancis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80 c) GU

Brand yang mengangkat konsep "membebaskan mode lebih jauh" ini

diciptakan oleh Uniqlo. Brand ini menawarkan harga yang

mencengangkan, kualitas terjamin, dan desain yang pas sesuai musim. d) HELMUT LANG

Brand pakaian yang terus mempertahankan semangat inovatif. Desain-

desain tajamnya yang menanggalkan hiasan dan trik telah berpengaruh

terhadap sejumlah perancang busana. e) Theory

Brand yang diluncurkan dari New York, yang terus menyodorkan mode

baru. Brand ini berpijak pada konsep "New Basic", yang didedikasikan

untuk sentuhan memukau, gigih dalam individualitas, dan menggabungkan

tren secara tidak sadar. Lini produknya telah mendapatkan pujian atas

siluet yang indah dan fungsionalitasnya melalui sentuhan pas yang didapat

dari bahan regang berkualitas tinggi, dan sesuai dengan berbagai

lingkungan harian wanita modern yang beragam. f) PLST

Brand ini mengembangkan linnya sendiri dan memiliki gerai-gerai

berkelas yang juga menghadirkan produk impor modis sesuai musimnya

dari berbagai negara. Konsep yang diusung adalah "Second Basic", yang

berusaha mengembangkan bahan dan pola agar sesuai dengan berbagai

kondisi gaya hidup kita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini bertujuan untuk menganalisi data yang sudah didapatkan oleh peneliti dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 100 responden mahasiswa/i di Yogyakarta pada tanggal 9 Maret sampai 23 Maret 2020. Penulis menetapkan kriteria untuk responden yaitu sudah pernah membeli kedua brand H&M dan Uniqlo pada tahun

2018-2020. Kemudian data yang sudah saya dapatkan dari hasil kuesioner dianalisis sebagai berikut: analisis deskriptif yang terdiri dari deskriptif responden dan deskriptif variabel, pengujian instrumen penelitian yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas, uji normalitas dan uji beda menggunakan uji Paired Samples T-Test atau uji Wilcoxon. Pengolahan data menggunakan bantuan SPSS16.

A. Teknik Pengujian Instrumen

Pada pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan dua uji yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui instrument yang valid artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Nilai validitas diindikasikan dengan nilai r-hitung atau nilai corrected item-total correlations. Hasil output pada masing-masing pernyataan. Dalam penelitian ini instrument dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > rtabel), sedangkan instrumen dikatakan tidak valid jika nilai dari rhitung lebih kecil atau sama dengan rtabel

(rhitung ≤ rtabel).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Tabel V.1 Uji Validitas Variabel Penelitian Variabel Indikator Butir r hitung r hitung Keterangan Pernyataan H&M Uniqlo Kesadaran Pesan P1 0,799 0,605 Valid Merek Simbol P2 0,741 0,634 Valid P3 0,707 0,688 Valid P4 0,714 0,564 Valid P5 0,740 0,602 Valid Asosiasi Manfaat P6 0,619 0,716 Valid Merek Harga P7 0,518 0,817 Valid P8 0,473 0,841 Valid Persepsi Performance P9 0,643 0,734 Valid Kualitas Features P10 0,695 0,749 Valid Conformance P11 0,567 0,874 Valid Fit and Finish P12 0,623 0,874 Valid Loyalitas Pembelian Ulang P13 0,641 0,434 Valid Merek Kesukaan P14 0,472 0,491 Valid Komitmen P15 0,598 0,578 Valid Sumber: Data Primer diolah, April 2020

Berdasarkan hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel kesadaran merek,

persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek adalah lebih besar dari r-

tabel (0,196) karena itu disimpulkan bahwa semua butir pernyataan untuk

keempat variabel memenuhi kriteria validitas.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap objek yang sama, meskipun waktu dan tempatnya berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengukuran reliabilitas Cronbach Alpha. Instrumen dikatakan reliabel dengan teknik pengukuran reliabilitas Cronbach Alpha jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, sedangkan instrumen dikatakan tidak reliabel jika nilai Cronbach Alpha ≤ 0,60.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan H&M Uniqlo Kesadaran Merek 0,792 0,600 Reliabel Asosiasi Merek 0,621 0,611 Reliabel Persepsi Kualitas 0,815 0,779 Reliabel Loyalitas Merek 0,606 0,817 Reliabel Sumber: Data Primer diolah, April 2020

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa variabel kesadaran

merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek pada brand H&M

dan Uniqlo masing- masing diperoleh nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari

0,60. Maka dapat disimpulkan semua instrumen digunakan memenuhi kriteria

reliabilitas.

B. Analisis Data

1. Hasil Analisis Deskriptif

a. Deskripsi Responden

1) Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, penulis mengelompokkan menjadi 2 yaitu: laki-

laki dan perempuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Tabel V.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Pria 20 20%

2 Wanita 80 80% Total 100 100% Sumber: Data Primer diolah, April 2020

Dari tabel V.3 dapat dilihat bahwa yang pernah membeli brand H&M dan

Uniqlo terdapat 20 responden laki-laki dan 80 responden perempuan. Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan responden berjenis kelamin laki-laki.

2) Deskripsi Responden berdasarkan usia

Berdasarkan usia penulis mengelompokkan usia kedalam tiga kelompok yaitu

≤ 19, 20-21 dan ≥ 22.

Tabel V.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Jumlah No Usia Persentase Responden

1 ≤ 19 18 18% 2 20-21 70 70% 3 ≥22 12 12% Total 100 100% Sumber: Data Primer diolah, April 2020 Dari tabel V.4 dapat dilihat bahwa responden yang pernah membeli produk

H&M dan Uniqlo, terdapat 18 responden berusia ≤ 19 tahun, 70 responden 20-

21 tahun dan 12 responden berusia ≥ 22 tahun. Maka dapat disimpulkan jumlah responden berdasarkan usia paling banyak pada usia 20-21 tahun, ≤ 19 tahun dan ≥ 22 tahun. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

3) Deskriptif Responden berdasarkan Program Studi

Dari hasil penelitian melalui kuesioner yang penulis bagikan, penulis

mendapatkan mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya

Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana, dan Universitas Islam

Indonesia di Yogyakarta dimana mereka mengambil Program Studi yang

berbeda-beda. Berikut ini beberapa Program Studi yang di dapatkan oleh

penulis :

Tabel V. 5 Deskripsi Responden Berdasarkan Program Studi

Jumlah No Prodi Persentase Responden

1 Manajemen 40 40% 2 Akuntansi 14 14% 3 Ekonomi 3 3% 4 PBI 3 3% 5 Komunikasi 4 4% 6 PBSI 4 4% 7 PGSD 2 2% Pend. 8 2 2% Ekonomi 9 Sasing 8 8% 10 Hukum 15 15% Sastra 11 2 2% Indonesia Total 100 100% Sumber : Data Primer diolah, April 2020

Dari tabel V.5 dapat dilihat bahwa yang pernah membeli merek H&M dan

Uniqlo, terdapat 40 responden dari program studi Manajemen, 14 responden dari program studi akuntansi, 3 responden dari Ekonomi, 3 responden dari PBI, 4 responden dari komunikasi, 4 responden dari PBSI, 2 responden dari PGSD, 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86 responden dari Pend. Ekonomi, 8 responden dari Sasing, 15 responden dari hokum dan 2 responden dari Sasta Indonesia. Maka berdasarkan program studi dapat disimpulkan mayoritas responden dari program studi Manajemen.

4) Deskripsi Responden berdasrkan angkatan

Berdasarkan angkatan penulis mengelompokkan angkatan kedalam empat

kelompok yaitu 2016, 2017, 2018 dan 2019.

Tabel V. 6 Deskripsi Responden Berdasarkan Angkatan

No Angkatan Responden Persentase

1 2019 18 18% 2 2018 19 19% 3 2017 20 20% 4 2016 43 43% Total 100 100% Sumber : Data Primer diolah, April 2020

Dari tabel V.6 dapat dilihat bahwa responden yang pernah membeli merek

H&M dan Uniqlo, terdapat 18 responden dari angkatan 2019, 19 responden

dari angkatan 2018, 20 responden dari angkatan 2017 dan 43 responden dari

angkatan 2016. Maka berdasarkan tahun angkatan dapat disimpulkan

pengguna terbanyak pada angkatan 2016.

5) Deskripsi responden berdasrkan Pendapatan (uang saku)

Berdasarkan Pendapatan atau uang saku yang diterima oleh mahasiswa/i yang

berkuliah di Yogyakarta, penulis mengelompokkan kedalam empat range

yaitu ≤ Rp 1.500.000, Rp 1.500.001 - Rp 2.000.000, Rp 2.000.001 - Rp

2.500.000, dan > Rp 2.500.001.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Tabel V.7 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan (Uang Saku)

No Uang Saku Responden Persentase 1 ≤ Rp 1.500.000 18 18% Rp 1.500.001 - 2 25 25% Rp 2.000.000 Rp 2.000.001 - 3 48 48% Rp 2.500.000 4 > Rp 2.500.001 9 9% Total 100 100% Sumber: Data Primer diolah, April 2020 Dari tabel V.7 dapat dilihat bahwa terdapat 48 responden memdapatkan uang

saku sekitar Rp 2.000.001 - Rp 2.500, 25 responden mendapatkan uang saku

sekitar Rp 1.500.001 - Rp 2.000.000, 18 responden yang mendapatkan uang

saku sekitar ≤ Rp 1.500.000, 9 responden mendapatkan uang saku > Rp

2.500.001. Maka berdasarkan pendapatan (uang saku) yang didapatkan

mahasiswa/i Univseristas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta,

Universitas Kristen Duta Wacana, dan Universitas Islam Indonesia di

Yogyakarta saat ini dapat disimpulkan paling banyak sekitar Rp 2.000.001 -

Rp 2.500.000.

b. Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif variabel dilakukan bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen mengenai variabel-variabel dalam penelitian. Pada penelitian ini terdapat

18 pernyataan yang diukur menggunakan skala Likert dari angka satu sampai lima.

Maka untuk mengategorikan variabel yang diteliti sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Tabel V.8 Skala Variabel Penelitian

No Kelas Kategori 1 4.24-5.00 Sangat Baik 2 3.43-4.23 Baik 3 2.62-3.42 Netral 4 1.81-2.61 Tidak Baik 5 1.00-1.80 Sangat Tidak Baik

a. Variabel Kesadaran Merek

Tabel V.9 Hasil Deskripsi Variabel Kesadaran Merek

H&M Uniqlo Variabel Butir Pernyataan

Kesadaran sering muncul pertama kali 3,27 3,5 Merek dalam benak dengan cepat

pesan yang disampaikan melalui 3,49 3,528 3,4 3,35 iklan mudah dimengerti penyampaian pesan secara unik 3,81 2,78 bentuknya berhubungan dengan 3,77 3,77 merek saya mengingat slogan produk 3,3 3,3 fashion merek ini Total rata-rata 17,64 16,75 Sumber: Data Primer diolah, April 2020 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata H&M dan Uniqlo pada butir pernyataan pertama sebesar 3.27 dan 3.5, butir pernyataan kedua sebesar 3.49 dan 3.4, dan butir pernyataan ketiga sebesar 3.81 dan 2.78, butir pernyataan keempat 3.77 dan

3.77, butir pernyataan kelima sebesar 3.3 dan 3.3. Dengan melihat total rata-rata dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

H&M dan Uniqlo dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan variabel kesadaran merek H&M termasuk kategori baik dan Uniqlo termasuk dalam kategori netral. b. Variabel Asosiasi Merek

Tabel V.10 Hasil Deskripsi Asosiasi Merek

H&M Uniqlo Variabel Butir Pernyataan

Asosiasi Manfaat yang diberikan ini 3,27 3,4 Merek sesuai dengan yang di butuhkan Saya membeli produk fashion merek ini karena harganya 3,57 3,39 3,57 3,47 terjangkau Harga produk fashion merek ini sesuai dengan manfaat yang saya 3,34 3,34

peroleh Total rata-rata 10,18 10,31 Sumber : Data Primer diolah, April 2020 Berdasarkan tabel diatas nilai rata-rata variabel asosiasi merek H&M dan Uniqlo pada butir pernyataan pertama sebesar 3.27 dan 3.4, pada butir pernyataan kedua 3.57 dan

3.57, dan pada butir pernyataan ketiga sebesar 3.34 dan 3.34. Dari nilai total rata-rata asosiasi merek H&M dan Uniqlo dapat disimpulkan bahwa pada variabel asosiasi merek H&M dan Uniqlo sama-sama masuk dalam kategori netral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90 c. Variabel Persepsi Kualitas

Tabel V.11 Hasil Deskripsi Variabel Persepsi Kualitas

H&M Uniqlo Variabel Butir Pernyataan

Produk fashion sesuai dengan Persepsi informasi yang tertera di sosial 3,79 3,5 Kualitas media Selain berfungsi untuk melindungi tubuh, produk fashion merek ini 4,01 3,92 3,4 3,6 membuat pemakai lebih percaya diri Warna setiap model produk fashion bagus 3,93 3,57

Produk fashion merek ini 3,95 3,57 berkualitas Total Rata-Rata 15,68 14,04 Sumber: Data Primer diolah, April 2020 Berdasarkan tabel di atas nilai rata-rata persepsi kualitas H&M dan Uniqlo pada butir pernyataan pertama sebesar 3.79 dan 3.5, pada butir pernyataan kedua sebesar 4.01 dan 3.4, pada butir pernyataan ketiga sebesar 3.93 dan 3.57, dan pada butir pernyataan keempat sebesar 3.95 dan 3.57. Dari nilai total rata-rata pada tabel diatas pada variabel persepsi kualitas H&M dan Uniqlo dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitas H&M dan Uniqlo termasuk kategori baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91 d. Variabel Loyalitas Merek

Tabel V.12 Hasil Deskripsi Variabel Loyalitas Merek

H&M Uniqlo Variabel Butir Pernyataan

Loyalitas Saya tidak berpindah ke merek 3,94 3,94 Merek lain Saya melakukan pembelian 3,93 3,93 ulang Saya akan tetap membeli produk fashion dengan merek yang 4,02 4,02 sama saat harganya berubah Saya membeli produk fashion 4,1 4,03 4,1 3,76 ini karena sudah merasa puas. Saya menyukai brand fashion merek ini karena sudah merasa 4,06 3,31 puas Saya merekomendasikan produk 4,14 3,31 fashion ini kepada orang lain Total rata-rata 24,19 22,61 Sumber: Data Primer diolah, April 2020 Berdasarkan tabel variabel loyalitas merek H&M dan Uniqlo nilai rata-rata H&M dan

Uniqlo pada butir pernyataan pertama sebesar 3.94 dan 3.94, pada butir pernyataan kedua sebesar 3.93 dan 3.93, pada butir pernyataan ketiga sebesar 4.02 dan 4.02, pada butir pernyataan keempat sebesar 4.1 dan 4.1, dan pada butir pernyataan kelima sebesar 4.06 dan 3.31, pada butir pernyataan kelima sebesar 4,14 dan 3,31. Dari nilai total rata-rata variabel loyalitas merek H&M dan Uniqlo pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa variabel loyalitas merek H&M dan Uniqlo masuk dalam kategori baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

2. Uji Hipotesis

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data, apakah terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan persyaratan dari uji ANOVA. Uji normalitas menggunakan formula Kolmogorov-Smirnov Z dengan syarat jika nilai p atau nilai

(Asymp.Sig (2-tailed)) lebih besar daripada α 0,05 maka data terdistribusi normal.

Tabel V.13 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Variabel Kelompok Kolmogorov- p-value Keputusan Kriteria Data Smirnov Test Kesadaran H&M 1,259 0,084 Normal P ≥ 0,05 Merek Uniqlo 1,335 0,057 Normal Persepsi H&M 1,601 0,212 Normal P ≥ 0.05 Kualitas Uniqlo 1,058 0,222 Normal P ≥ 0,05 Asosiasi H&M 1,136 0,151 Normal P ≥ 0,05 Merek Uniqlo 0,885 0,414 Normal Loyalitas H&M 1,166 0,985 Normal P ≥ 0,05

Merek Uniqlo 0,132 0,286 Normal Sumber: Data Primer diolah, April 2020 Tabel di atas menunjukkan bawah nilai p-value pada data pada variable kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek H&M dan Uniqlo menyatakan ≥ 0,05, maka dapat disimpulkan semua data terdistribusi normal.

Sehingga dapat dikatakan bahwa persyaratan terpenuhi. a. Uji Beda Brand Equity H&M Menggunakan ANOVA

1. Perbedaan Brand Equity elemen Kesadaran Merek H&M berdasarkan

pendapatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Tabel V.14 Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Kesadaran Merek H&M berdasarkan pendapatan

≤ Rp Rp 1.500.001 – Rp 2.000.001 – > Rp Perbedaan

1.500.000 Rp 2.000.000 Rp 2.500.000 2.500.001

≤ Rp 0,2600 0,759

1.500.000 0,2042 0,824

0,1000 0,992

Rp -0,2600 0,759

1.500.001 -0,0558 0,824

– Rp -0,1600 0,963

2.000.000

Rp -0,2042 0,824

2.000.001 0,0558 0,993

– Rp -0,1042 0,987

2.500.000

> Rp -0,1000 0,992

2.500.001 0,1600 0,963

0,1042 0,987

Sumber: Data Primer diolah, April 2020 1) Perumusan Hipotesis :

Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Kesadaran Merek H&M

berdasarkan pendapatan

2) Memilih Tingkat Signifikan

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05

3) Daerah Kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak

4) Kriteria Pengambilan Keputusan

µ1 dan µ2 : (0,759 > 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ3 : (0,824 > 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ4 : (0,992 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ1 : (0,759 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ3 : (0,824 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ4 : (0,963 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ1 : (0,824 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ2 : (0,993> 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ4 : (0,987 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ1 : (0,992 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ2 : (0,963 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ3 : (0,987 > 0,05) = Ho diterima

5) Kesimpulan

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan brand equity pada elemen kesadaran merek H&M berdasarkan pendapatan yang signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

2. Perbedaan Brand Equity elemen Asosiasi Merek H&M berdasarkan pendapatan

Tabel V.15 Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Asosiasi Merek H&M berdasarkan pendapatan

≤ Rp Rp 1.500.001 – Rp 2.000.001 – > Rp Perbedaan

1.500.000 Rp 2.000.000 Rp 2.500.000 2.500.001

≤ Rp -0,3738 0,476

1.500.000 -0,1133 0,961

-0,6887 0,221

Rp 0,3738 0,476

1.500.001 0,2605 0,591

– Rp -0,3149 0,792

2.000.000

Rp 0,1133 0,961

2.000.001 -0,2605 0,591

– Rp 0,5754 0,281

2.500.000

> Rp 0,6887 0,221

2.500.001 0,3149 0,792

0,5754 0,281

Sumber: Data Primer diolah, April 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

1) Perumusan Hipotesis :

Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Asosiasi Merek H&M berdasarkan pendapatan

2) Memilih Tingkat Signifikan

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05

3) Daerah Kritis

Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak

4) Kriteria Pengambilan Keputusan

µ1 dan µ2 : (0,476 > 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ3 : (0,961> 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ4 : (0,221 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ1 : (0,476 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ3 : (0,591 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ4 : (0,792 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ1 : (0,961 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ2 : (0,591> 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ4 : (0,281 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ1 : (0,221 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ2 : (0,792 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ3 : (0,281 > 0,05) = Ho diterima

5) Kesimpulan

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap brand equity pada elemen asosiasi merek H&M berdasarkan pendapatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

3. Perbedaan Brand Equity elemen Persepsi Kualitas H&M berdasarkan pendapatan Tabel V.16 Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Persepsi Kualitas H&M berdasarkan pendapatan

≤ Rp Rp 1.500.001 – Rp 2.000.001 – > Rp Perbedaan

1.500.000 Rp 2.000.000 Rp 2.500.000 2.500.001

≤ Rp -0,0606 0,990

1.500.000 -0,1389 0,862

-0,2083 0,857

Rp 0,0606 0,990

1.500.001 -0,0783 0,960

– Rp -0,1478 0,934

2.000.000

Rp 0,1389 0,862

2.000.001 0,0783 0,960

– Rp -0,0694 0,991

2.500.000

> Rp 0,2083 0,857

2.500.001 0,1478 0,934

0,0694 0,991

Sumber: Data Primer diolah, April 2020

1) Perumusan Hipotesis :

Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Persepsi Kualitas H&M

berdasarkan pendapatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

2) Memilih Tingkat Signifikan

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05

3) Daerah Kritis

Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak

4) Kriteria Pengambilan Keputusan

µ1 dan µ2 : (0,990 > 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ3 : (0,862> 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ4 : (0,857 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ1 : (0,990 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ3 : (0,960 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ4 : (0,934 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ1 : (0,862 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ2 : (0,960> 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ4 : (0,991 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ1 : (0,857 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ2 : (0,934 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ3 : (0,991 > 0,05) = Ho diterima

5) Kesimpulan

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan brand equity pada elemen persepsi kualitas H&M berdasarkan pendapatan yang signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

4. Perbedaan Brand Equity elemen Loyalitas Merek H&M berdasarkan pendapatan

Tabel V.17 Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Loyalitas Merek H&M berdasarkan pendapatan

≤ Rp Rp 1.500.001 – Rp 2.000.001 – > Rp Perbedaan

1.500.000 Rp 2.000.000 Rp 2.500.000 2.500.001

≤ Rp 0,1372 0,866

1.500.000 0,295 0,998

-0,1250 0,950

Rp -0,1372 0,866

1.500.001 -0,1077 0,871

– Rp -0,2622 0,642

2.000.000

Rp -0,0295 0,998

2.000.001 0,1077 0,871

– Rp -0,1545 0,880

2.500.000

> Rp 0,1250 0,950

2.500.001 0,2622 0,642

0,1545 0,880

Sumber: Data Primer diolah, April 2020 1) Perumusan Hipotesis :

Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Persepsi Kualitas H&M

berdasarkan pendapatan

2) Memilih Tingkat Signifikan

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

3) Daerah Kritis

Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak

4) Kriteria Pengambilan Keputusan

µ1 dan µ2 : (0,866 > 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ3 : (0,998> 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ4 : (0,950 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ1 : (0,866 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ3 : (0,871 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ4 : (0,642 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ1 : (0,998 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ2 : (0,871> 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ4 : (0,880 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ1 : (0,950 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ2 : (0,642 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ3 : (0,880 > 0,05) = Ho diterima

5) Kesimpulan

Dari data diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan brand equity pada elemen loyalitas merek H&M berdasarkan pendapatan yang signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101 b. Uji Beda Brand Equity Uniqlo menggunakan ANOVA 1. Perbedaan Brand Equity elemen Kesadaran Merek Uniqlo berdasarkan pendapatan Tabel V.18 Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Kesadaran Merek Uniqlo berdasarkan pendapatan

≤ Rp Rp 1.500.001 – Rp 2.000.001 – > Rp Perbedaan

1.500.000 Rp 2.000.000 Rp 2.500.000 2.500.001

≤ Rp 0,2987 0,495

1.500.000 0,1208 0,919

-0,1083 0,982

Rp -0,2987 0,495

1.500.001 -0,1778 0,718

– Rp -0,4070 0,463

2.000.000

Rp -0,1208 0,919

2.000.001 0,1778 0,718

– Rp -0,2292 0,817

2.500.000

> Rp 0,1083 0,982

2.500.001 0,4070 0,463

0,2292 0,817

Sumber: Data Primer diolah, April 2020 1) Perumusan Hipotesis :

Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Kesadaran Merek Uniqlo

berdasarkan pendapatan

2) Memilih Tingkat Signifikan

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

3) Daerah Kritis

Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak

4) Kriteria Pengambilan Keputusan

µ1 dan µ2 : (0,495 > 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ3 : (0,919> 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ4 : (0,982 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ1 : (0,495 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ3 : (0,718 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ4 : (0,463 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ1 : (0,919 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ2 : (0,718> 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ4 : (0,817 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ1 : (0,982 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ2 : (0,463 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ3 : (0,817 > 0,05) = Ho diterima

5) Kesimpulan

Dari data diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan brand equity pada elemen kesadaran merek Uniqlo berdasarkan pendapatan yang signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

2. Perbedaan Brand Equity elemen Asosiasi Merek Uniqlo berdasarkan pendapatan Tabel V.19 Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Asosiasi Merek Uniqlo berdasarkan pendapatan

≤ Rp Rp 1.500.001 – Rp 2.000.001 – > Rp Perbedaan

1.500.000 Rp 2.000.000 Rp 2.500.000 2.500.001

≤ Rp -0,4130 0,348

1.500.000 -0,0790 0,984

-0,6106 0,251

Rp 0,4130 0,348

1.500.001 0,3340 0,336

– Rp -0,1975 0,921

2.000.000

Rp 0,0790 0,984

2.000.001 -0,3340 0,336

– Rp -0,5315 0,269

2.500.000

> Rp 0,6106 0,251

2.500.001 0,1975 0,921

0,5315 0,269

Sumber: Data Primer diolah, April 2020 1) Perumusan Hipotesis :

Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Asosiasi Merek Uniqlo berdasarkan

pendapatan

2) Memilih Tingkat Signifikan

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

3) Daerah Kritis

Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak

4) Kriteria Pengambilan Keputusan

µ1 dan µ2 : (0,348 > 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ3 : (0,984> 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ4 : (0,251 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ1 : (0,348 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ3 : (0,336 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ4 : (0,921 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ1 : (0,984 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ2 : (0,336> 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ4 : (0,269 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ1 : (0,251 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ2 : (0,921 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ3 : (0,269 > 0,05) = Ho diterima

5) Kesimpulan

Dari data diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan brand equity pada elemen asosiasi merek Uniqlo berdasarkan pendapatan yang signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

3. Perbedaan Brand Equity elemen Persepsi Kualitas Uniqlo berdasarkan pendapatan Tabel V.20 Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Persepsi Kualitas Uniqlo berdasarkan pendapatan

≤ Rp Rp 1.500.001 – Rp 2.000.001 – > Rp Perbedaan

1.500.000 Rp 2.000.000 Rp 2.500.000 2.500.001

≤ Rp -0,0861 0,983

1.500.000 0,1441 0,904

-0,4861 0,407

Rp 0,0861 0,983

1.500.001 0,2302 0,615

– Rp -0,4000 0,536

2.000.000

Rp -0,1441 0,904

2.000.001 -0,2302 0,615

– Rp -0,6302 0,112

2.500.000

> Rp -0,0861 0,407

2.500.001 0,1441 0,536

0,6302 0,112

Sumber: Data Primer diolah, April 2020 1) Perumusan Hipotesis :

Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Persepsi Kualitas Uniqlo

berdasarkan pendapatan

2) Memilih Tingkat Signifikan

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

3) Daerah Kritis

Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak

4) Kriteria Pengambilan Keputusan

µ1 dan µ2 : (0,983 > 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ3 : (0,904> 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ4 : (0,407 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ1 : (0,983 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ3 : (0,615 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ4 : (0,536 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ1 : (0,904 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ2 : (0,615> 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ4 : (0,112 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ1 : (0,407 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ2 : (0,536 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ3 : (0,112 > 0,05) = Ho diterima

5) Kesimpulan

Dari data diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan brand equity pada elemen persepsi kualitas Uniqlo berdasarkan pendapatan yang signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

4. Perbedaan Brand Equity elemen Loyalitas Merek Uniqlo berdasarkan pendapatan

Tabel V.21 Hasil Output Uji Perbedaan Brand Equity Loyalitas Merek Uniqlo berdasarkan pendapatan

≤ Rp Rp 1.500.001 – Rp 2.000.001 – > Rp Perbedaan

1.500.000 Rp 2.000.000 Rp 2.500.000 2.500.001

≤ Rp -0,1511 0,855

1.500.000 0,0660 0,980

-0,2222 0,811

Rp 0,1511 0,855

1.500.001 0,2171 0,479

– Rp -0,0711 0,991

2.000.000

Rp -0,0660 0,980

2.000.001 -0,2171 0,479

– Rp -0,2882 0,568

2.500.000

> Rp 0,2222 0,811

2.500.001 0,0711 0,991

0,2882 0,568

Sumber: Data Primer diolah, April 2020 1) Perumusan Hipotesis :

Ho : Ada Perbedaan Brand Equity elemen Loyalitas Merek Uniqlo

berdasarkan pendapatan

2) Memilih Tingkat Signifikan

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

3) Daerah Kritis

Jika Sig ≤ α maka Ho ditolak

4) Kriteria Pengambilan Keputusan

µ1 dan µ2 : (0,855 > 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ3 : (0,980> 0,05) = Ho diterima

µ1 dan µ4 : (0,811 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ1 : (0,855 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ3 : (0,479 > 0,05) = Ho diterima

µ2 dan µ4 : (0,991 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ1 : (0,980 > 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ2 : (0,479> 0,05) = Ho diterima

µ3 dan µ4 : (0,568 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ1 : (0,811 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ2 : (0,991 > 0,05) = Ho diterima

µ4 dan µ3 : (0,568 > 0,05) = Ho diterima

5) Kesimpulan

Dari data diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan brand equity pada elemen loyalitas merek Uniqlo berdasarkan pendapatan yang signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

C. Pembahasan

1. Deskripsi Profil Responden

Pada penelitian ini, responden yang terlibat dalam pengisian kuisioner

peneliti adalah mahasiswa/i tentunya yang sudah pernah membeli produk

H&M dan Uniqlo yaitu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dimana

perempuan lebih dominan yaitu 80 responden atau 80% sedangkan laki-laki

berjumlah 20 responden atau 20%. Untuk usia responden, peneliti

mengelompokkan usia kedalam tiga kelompok yaitu ≤ 19, 20-21, dan ≥ 22.

Responden yang pernah membeli produk H&M dan Uniqlo didominan oleh

responden yang berumur 20-21 tahun sebesar 70 responden atau 70%.

Dalam penelitian ini, peneliti menyebar kuisioner di empat Universitas

yang ada di Yogyakarta yaitu Universitas Sanata Dharma, Universitas

Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta Wacana dan Universitas

Islam Indonesia. Dari hasil penelitian, penulis mendapatkan beberapa program

studi seperti prodi Manajemen, Akutansi, Ekonomi, PBI, Komunikasi, PBSI,

PGSD, Pend. Ekonomi, Sastra Inggris, Hukum, dan Sastra Indonesia.

Responden dari prodi Manajemen yang dominan sebesar 40 atau 40%.

Penulis mengelompokkan angkatan ke dalam empat kelompok yaitu,

2016, 2017, 2018, dan 2019 dimana angkatan yang paling banyak membeli

produk H&M dan Uniqlo yaitu angkatan 2016 sebesar 43 responden atau 43%.

Penulis mengelompokkan pendapatan atau uang saku yang diterima oleh

mahasiswa/i kedalam empat range yaitu ≤ Rp 1.500.000, Rp 1.500.001 - Rp

2.000.000, Rp 2.000.001 - Rp 2.500.000, dan > Rp 2.500.001 dimana

mahasiswa/i yang mendapat uang saku Rp. 2.000.001 – Rp. 2.500.000 paling

dominan sebesar 48 responden atau 48%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

2. Analisis Deskriptif Variabel Brand Equity

1. Analisis Deskriptif Variabel Kesadaran Merek

Dari hasil analisis deskriptif variabel kesadaran merek H&M dan Uniqlo

memiliki 5 pernyataan. Nilai rata-rata variabel kesadaran merek H&M sebesar

3,52 dan rata-rata kesadaran merek Uniqlo sebesar 3.35, maka berdasarkan

hasil rata-rata kesadaran merek H&M masuk dalam kategori baik dan Uniqlo

masuk dalam kategori netral. Pilihan jawaban baik kemungkinan nilai rata-rata

tertinggi dari pernyataan kesadaran merek H&M pada pernyataan ketiga yaitu

penyampaian pesan secara unik dengan rata-rata sebesar 3,81 yang masuk

dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam

kesadaran merek H&M merasa bahwa pesan yang diberikan H&M terkait

produk-produknya dengan unik membuat responden tertarik untuk melihat

atau pun membacanya.

Uniqlo masuk kedalam kriteria netral kemungkinan karena responden yang

mengisi kuesioner ini sebagian tidak mengingat dengan baik pesan yang

pernah dibuat oleh Uniqlo sehingga dalam pemilihan jawaban responden

memilih jawaban netral. Nilai rata-rata tertinggi dari pernyataan kesadaran

merek H&M pada pernyataan ketiga yaitu penyampaian pesan secara unik

dengan rata-rata sebesar 3,81 yang masuk dalam kategori baik dan nilai rata-

rata tertinggi dari pernyataan kesadaran merek Uniqlo pada pernyataan empat

yaitu bentuknya berhubungan dengan merek dengan rata-rata 3,77 yang masuk

dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa bentuk dari setiap produk

Uniqlo mencerminkan perusahaan itu sendiri sedangkan untuk penyampaian

pesan yang dilakukan H&M secara unik membuat konsumen tertarik untuk

melihat isi pesan itu. Nilai rata-rata terendah kesadaran merek H&M pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111 pernyataan pertama yaitu sering muncul dalam benak dengan cepat sedangkan

Uniqlo rata-rata kesadaran merek terendah pada pernyataan ketiga yaitu penyampaian pesan secara unik.

2. Analisis Deskriptif Variabel Asosiasi Merek

Dari hasil analisis deskriptif asosiasi merek H&M dan Uniqlo yang telah dilakukan terdapat 4 pernyataan. Nilai rata-rata variabel asosiasi merek H&M sebesar 3,36 dan rata-rata asosiasi Uniqlo sebesar 3,38, maka dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata H&M dan Uniqlo masuk dalam kategori netral. Nilai rata-rata tertinggi dari pernyataan asosiasi merek H&M dan

Uniqlo pada pernyataan ketiga yaitu saya membeli pasta produk fahsion ini karena harganya terjangkau dengan rata-rata sebesar 3,57 yang masuk dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden pada variabel asosiasi merek kedua brand tersebut berpendapat bahwa produk merek ini harganya terjangkau. Nilai rata-rata terendah asosiasi merek H&M dan Uniqlo pada pernyataan kedua yaitu manfaat yang dirasakan dari penggunaa tidak memerlukan waktu yang lama dengan rata-rata 3,26 dan Uniqlo dengan rata- rata 3,21.

3. Analisis Deskriptif Variabel Persepsi Kualitas

Hasil analisis deskriptif variabel persepsi kualitas diketahui memiliki 4 pernyataan. Dari semua pernyataan memiliki rata-rata pada H&M sebesar 3,92 dan rata-rata pada Uniqlo sebesar 3,6, maka berdasarkan hasil rata-rata variabel persepsi kualitas H&M dan Uniqlo masuk dalam kategori baik. Nilai rata-rata tertinggi dari pernyataan persepsi kualitas H&M pada pernyataan kedua yaitu selain berfungsi untuk melindungi tubuh, produk fashion merek ini membuat pemakai lebih percaya diri dengan rata-rata sebesar 4,01 yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112 masuk dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa saat membeli dan menggunakan produk H&M mereka akan lebih percaya diri karena sesuia dengan gaya yang mereka perlihatkan.

Nilai rata-rata tertinggi dari pernyataan persepsi kualitas Uniqlo pada pernyataan ketiga dan keempat yaitu warna setiap model produk fashion bagus dan produk fashion berkualitas dengan rata-rata sebesar 3,57 yang masuk dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam persepsi kualitas Uniqlo merasa bahwa warna setiap produk bagus dan memiliki kualitas yang baik. Nilai rata-rata terendah persepsi kualitas H&M dengan rata-rata sebesar 3,79 pada pernyataan pertama yaitu produk fashion sesuai dengan informasi yang tertera di media sosial. Nilai rata-rata terendah persepsi kualitas Uniqlo dengan rata-rata sebesar 3,4 pada pernyataan kedua yaitu selain berfungsi untuk melindungi tubuh, produk fashion ini membuat pemakai lebih percaya diri.

4. Analisis Deskriptif Variabel Loyalitas Merek

Hasil analisis deskriptif loyalitas merek H&M dan Uniqlo yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa loyalitas merek terdapat 6 pernyataan. Nilai rata-rata variabel loyalitas merek H&M sebesar 4,03 dan rata-rata loyalitas merek Uniqlo sebesar 3,76, maka berdasarkan hasil rata-rata loyalitas merek

H&M dan Uniqlo masuk dalam kategori baik. Nilai rata-rata tertinggi dari pernyataan loyalitas merek H&M pada pernyataan keenam yaitu saya merekomendasikan produk fashion ini kepada orang lain dengan rata-rata sebesar 4,14 yang masuk dalam kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa responden merasa puas saat membeli produk H&M sehingga mereka merekomendasikan kepada orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Nilai rata-rata tertinggi dari pernyataan loyalitas merek Uniqlo pada pernyataan ketiga dengan rata-rata sebesar 3,31 yang masuk dalam kategori baik yaitu saya akan tetap membeli produk fashion dengan merek yang sama saat harganya berubah, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden tetap akan membeli produk Uniqlo disaat harga berubah karena sudah merasa puas akan produk Uniqlo. Rata-rata nilai terendah loyalitas merek H&M pada pernyataan kedua dengan rata-rata 3,93 dan nilai rata-rata terendah Uniqlo pada pernyataan kelima dan keenam dengan rata-rata 3,13.

3. Analisis Uji Brand Equity Menggunakan ANOVA

1. Hasil Uji Beda Brand Equity H&M berdasarkan pendapatan

menggunakan ANOVA

Dari hasil penelitian uji beda brand equity H&M berdasarkan

pendapatan atau uang saku menggunakan ANOVA tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada golongan pendapatan (uang saku)

konsumen H&M terhadap kesadaran merek H&M, asosiasi merek H&M,

persepsi kualitas H&M dan loyalitas konsumen H&M. Golongan

konsumen H&M ini bisa dilihat dari usia mereka dari ≤ 19, 21-22, dan ≥

22 tahun dimana didominasi oleh mahasiswa sehingga cara mereka

berpenampilan atau jenis pakaian yang dibutuhkan atau disukai tidak

terlalu berbeda jauh. Selain itu, responden yang didominasi oleh

mahasiswa perempuan ini cenderung membutuhkan pakaian dalam jumlah

lebih banyak. Mereka lebih tertarik dengan produk yang berkaitan dengan

mode.

Target pasar H&M adalah kalangan menengah dan menengah keatas

tetapi tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa yang tidak termasuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

dalam golongan tersebut untuk membeli produk-produk H&M. Menurut

Kartajaya, brand adalah aset yang menciptakan nilai bagi pelanggan

dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas. Hal ini

menunjukkan bahwa saat membeli produk-produk H&M ada kepuasan

tersendiri bagi konsumen. Sehingga, pandangan konsumen atau persepsi

konsumen terhadap Brand Equity H&M sama semua.

Semakin kuat sebuah brand semakin membuat konsumen melakukan

pembelian produk yang dijual oleh brand itu sendiri. Brand H&M

memiliki kekuatan merek yang sangat kuat di dunia industri fashion,

sehingga konsumen H&M seperti “terbius” untuk melakukan pembelian

atau menggunakan merek tersebut. Walaupun harganya lumayan mahal

mereka berusaha untuk dapat membeli produk merek H&M sekalipun

bukan termasuk golongan segmen pasar dari H&M tetapi mereka sama-

sama memiliki persepsi positif terhadap brand H&M.

Menurut Kotler, terdapat enam level pengertian brand salah satunya

ada kepribadian dan pemakai. Dimana dalam level kepribadian, merek

dapat mencerminkan kepribadian tertentu dan pada level pemakai, merek

dapat menunjukkan jenis konsumen seperti apa yang membeli atau

menggunakan merek tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa, mahasiswa

yang membeli produk H&M memiliki kepribadian tertentu yang

ditunjukkan dalam pilihan produk fashion, misalnya mereka cenderung

lebih suka menggunakan model pakaian yang trendi. Selain itu, konsumen

yang membeli produk H&M mayoritas mereka yang memiliki pendapatan

atau uang saku menengah dan menengah ke atas. Tetapi tidak menutup PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

kemungkinan mereka yang berasal dari golongan dibawahnya membeli

produk H&M tersebut sesekali, bukan sebagai konsumen yang loyal.

2. Hasil Uji Brand Equity Uniqlo berdasarkan pendapatan

menggunakan ANOVA

Sama seperti hasil penelitian uji brand equity H&M berdasarkan

pendapatan, dari hasil penelitian uji brand equity Uniqlo berdasarkan

pendapatan atau uang saku menggunakan ANOVA tidak terdapat

perbedaan yang signifikan pada golongan pendapatan (uang saku)

konsumen Uniqlo terhadap kesadaran merek Uniqlo, asosiasi merek

Uniqlo, persepsi kualitas Uniqlo dan loyalitas konsumen Uniqlo. Sama

dengan konsumen H&M, Golongan konsumen Uniqlo ini bisa dilihat dari

usia mereka dari ≤ 19, 21-22, dan ≥ 22 tahun dimana didominasi oleh

mahasiswa sehingga cara mereka berpenampilan atau jenis pakaian yang

dibutuhkan atau disukai tidak terlalu berbeda jauh. Selain itu, responden

yang didominasi oleh mahasiswa perempuan ini cenderung membutuhkan

pakaian dalam jumlah lebih banyak. Mereka lebih tertarik dengan produk

yang berkaitan dengan mode.

Target pasar Uniqlo adalah kalangan menengah dan menengah keatas

tetapi tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa yang tidak termasuk

dalam golongan tersebut untuk membeli produk-produk Uniqlo. Menurut

Simamora (2001) brand equity memberikan rasa percaya diri kepada

konsumen dalam mengambil keputusan pembelian, baik dalam

pengalaman masa lalu maupun dalam karakteristiknya. Konsumen Uniqlo

merasa saat membeli produk-produk Uniqlo menambah rasa percaya diri

mereka. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap brand

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

equity Uniqlo yang memberikan nilai terhadap produk-produk mereka dari

semua golongan pendapatan sama.

Semakin kuat sebuah brand semakin membuat konsumen melakukan

pembelian produk yang dijual oleh brand itu sendiri dan akan menjadi

salah satu pilihan brand yang dituju oleh konsumen. Brand Uniqlo

memiliki kekuatan merek yang sangat kuat di dunia industri fashion, selain

itu produk-produk Uniqlo menerapkan model yang casual sehingga

konsumen Uniqlo seperti “terbius” untuk melakukan pembelian atau

menggunakan merek tersebut. Sama seperti H&M, walaupun harga nya

lumayan mahal mereka berusaha untuk dapat membeli produk merek

Uniqlo sekalipun bukan termasuk golongan segmen pasar dari Uniqlo

tetapi mereka sama-sama memiliki perspektif positif terhadap brand

Uniqlo.

Menurut Kotler, terdapat enam level pengertian brand salah satunya

ada kepribadian dan pemakai. Dimana dalam level kepribadian, merek

dapat mencerminkan kepribadian tertentu dan pada level pemakai, merek

dapat menunjukkan jenis konsumen seperti apa yang membeli atau

menggunakan merek tersebut. Sama seperti H&M, mahasiswa yang

membeli produk Uniqlo memiliki kepribadian tertentu yang ditunjukkan

dalam pilihan produk fashion, misalnya mereka lebih suka berpenampilan

sehari-harinya casual dan simpel. Selain itu, konsumen yang membeli

produk Uniqlo mayoritas mereka yang memiliki pendapatan atau uang

saku menengah dan menengah ke atas. Tetapi tidak menutup kemungkinan

mereka yang berasal dari golongan dibawahnya membeli produk Uniqlo

tersebut sesekali, bukan sebagai konsumen yang loyal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Dengan tidak adanya perbedaan persepsi atas elemen-elemen brand

equity H&M dan Uniqlo berdasarkan pendapatan, hal ini menunjukkan

bahwa pandangan responden akan brand equity yang dimiliki oleh H&M

dan Uniqlo sama. Konsumen akan cenderung membeli atau mengonsumsi

jenis pakaian sesuai dengan jenis pakaian yang mereka butuhkan atau bisa

juga sesuai dengan cara responden itu berpenampilan. Mereka yang

cenderung suka berpenampilan modis atau trendi akan membeli produk

H&M sedangkan mereka yang cenderung berpenampilan santai dan casual

akan membeli produk Uniqlo. Selain itu, H&M dan Uniqlo sendiri

memiliki kekuatan khusus dalam hal brand, sehingga konsumen akan

menggunakan atau mengkonsumsi produk-produk dari kedua brand

tersebut dan menjadi kepuasan tersendiri bagi mereka. Mereka akan

merasa puas saat membeli produk-produk baik itu dari H&M maupun

Uniqlo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian dan analisis data perbedaan brand equity

H&M dan Uniqlo, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut ini:

1) Tidak ada perbedaan persepsi brand equity H&M berdasarkan pendapatan

mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas

Kristen Duta Wacana, dan Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta.

2) Tidak ada perbedaan brand equity Uniqlo berdasarkan pendapatan mahasiswa/i

Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Kristen Duta

Wacana, dan Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta.

B. Saran

1. Bagi Perusahaan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab V, beberapa saran yang

dapat diberikan penulis kepada perusahaan sebagai berikut:

a. H&M dan Uniqlo

Bagi perusahaan yang memproduksi produk merek H&M dan Uniqlo saran

yang penulis ajukan meliputi:

1) Pada variabel kesadaran merek H&M nilai rata-rata terendah pada pernyataan

pertama yaitu sering muncul pertama kali dalam benak dengan cepat dan

Uniqlo nilai rata-rata terendah pada pernyataan ketiga yaitu penyampaian

pesan secara unik. Untuk meningkatkan kesadaran merek H&M harus

118 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

memberikan kesan yang lebih baik dalam memberikan produk yang dijualkan

dengan model yang dapat diminati oleh konsumen sehingga tertanaman dalam

benak konsumen untuk produk H&M, sedangkan untuk Uniqlo dalam hal

penyampaian pesan secara unik harus melakukan pembaharuan iklan agar

lebih menarik seperti memberikan informasi iklan yang langsung

menampilkan produk mereka bukan hanya tulisan dan sedikit menampilkan

produk-produk mereka.

2) Pada variabel persepsi kualitas H&M nilai rata-rata terendah pada pernyataan

pertama yaitu produk fashion sesuai dengan informasi yang tertera di sosial

media. Perusahaan harus lebih memantau agar apa yang diiklankan harus

sesuai dengan yang ada di toko baik itu secara langsung atau online sehingga

konsumen tidak merasa kecewa. Untuk Uniqlo nilai-rata-rata terendah pada

pernyataan kedua yaitu Selain berfungsi untuk melindungi tubuh, produk

fashion merek ini membuat pemakai lebih percaya diri. Perusahaan

menciptakan produk-produk yang memiliki pilihan big size dengan model dan

warna sehingga dapat dipakai oleh konsumen yang memiliki postur tubuh

yang kurang ideal.

3) Pada variabel asosiasi merek H&M dan Uniqlo memiliki nilai rata-rata

terendah pada pernyataan kedua yang berbunyi manfaat yang dirasakan dari

penggunaan merek ini tidak memerlukan waktu yang lama. Mungkin ada

beberapa konsumen yang masih merasakan sudah membeli produk kedua

merek ini tetapi manfaat yang dirasakan masih membutuhkan waktu yang

lama maka hal ini menyebabkan asosiasi merek H&M dan Uniqlo dibenak

konsumen tidak terlalu baik dan pada akhirnya konsumen kemungkinan

melakukan perpindahan pada produk fashion merek lain. Agar hal ini tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

terjadi maka perusahaan harus mencari cara dan solusi bagaimana membuat

produk yang dipasarkan akan memberi manfaat yang cepat bagi konsumen

yang menggunakannya. Seperti semua produk-produk H&M dan Uniqlo

diperbolehkan untuk mencoba terlebih dahulu oleh konsumen sehingga

konsumen dapat merasakan manfaat langsung dari produk yang akan mereka

beli.

4) Pada variabel loyalitas merek H&M nilai rata-rata terendah pada pernyataan

kedua yang berbunyi saya melakukan pembelian ulang. Agar konsumen loyal

terhadap produk H&M dan ingin melakukan pembelian ulang, maka

perusahaan memberikan rewards terhadap konsumen atau pelanggan lama

seperti voucher diskon atau penawaran-penawaran khusus seperti loyalty

points. Pada variabel loyalitas merek Uniqlo nilai rata-rata terendah pada

pernyataan kelima dan keenam yang berbunyi saya menyukai brand fashion

merek ini karena sudah merasa puas serta merekomendasikan produk fashion

ini kepada orang lain. Untuk meningkatkan loyalitas merek Uniqlo terkait

dengan pernyataan kelima dan keenam, maka perusahaan harus meningkatkan

kualitas produk sehingga konsumen puas menggunakan produk Uniqlo.

Perusahaan lebih memperhatikan harga produk yang sesuai dengan kondisi

pasar saat ini serta sesuaikan nilai produk yang ditawarkan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menggunakan brand yang yang lain seperti: Pull n Bear, Zara, dan lain-lain serta dengan menambah variabel yaitu proprietary brand assets.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

C. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan dalam penelitian ini berkaitan dengan kegiatan pembagian kuesioner

kepada responden dan waktu. Penelitian dilakukan pada empat Universitas di

Yogyakarta yaitu Universitas Sanata Dharma, Universitas Kristen Duta Wacana,

Universitas Atmajaya Yogyakarta, dan Universitas Islam Indonesia sehingga waktu

yang diperlukan cukup banyak dan harus benar-benar mencari responden yang pernah

membeli produk H&M dan Uniqlo.

2. Kejujuran jawaban yang diberikan oleh responden kemungkinan tidak sesuai dengan

kenyataan dari responden sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

DAFTAR PUSTAKA

Asisi, Sola Robertus. 2007. Analisis Perbandingan Brand Equity Indomie dengan Mie Sedap. Semarang. Jurnal Manajemen Bisnis. Universitas Negeri Semarang

Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak. 2001. Startegi Manaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Daryanto. 2011. Manajemen Pemasaran: Sari Kuliah. : Satu Nusa Dewi, Ike Janita. 2005. Inspirasi Bisnis: Perspektif Baru Dalam Strategi Branding, Bisnis, dan Karir. Jakarta: Amara Books. Fadilla. 2017. Pengaruh Penghasilan Orangtua dan Uangsaku Terhadap Prestasi Mahasiswa. Palembang. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah Indo Global Mandiri (STEBIS IGM) Hendrajati, Aditya. 2016. Pengaruh Brand Identity Terhadap Brand Loyalty Melalui Brand Image dan Brand Trust Yamaha. Yogyakarta.Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Humdiana. 2005. Analisis Elemen-Elemen Ekuitas Merek Produk Rokok Merek Djarum Black. Jakarta. Insaviliani, Brigida. 2018. Analisis Perbedaan Persepsi Elemen-Elemen Brand Equity Antara Produk Pasta Gigi Ciptadent dan Close Up. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. Itsijanto. 2009. “Aplikasi Praktis Riset Pemasaran: Cara Praktis Meneliti Konsumen dan Pesaing”. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Kartajaya, Hermawan. 2004. Hermawan Kartajaya on Brand. Bandung: Mizan Pustaka Kartajaya, Hermawan. 2010. Konsep Pemasaran. Jakarta. Erlangga.

Kotler, Philip. Keller, lane, Kevin. 2009. “Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas Jilid 1”. Jakarta. Erlangga. Kotler, Philip. Keller, lane, Kevin. 2010. “Manajemen Pemasaran, Edisi Ketigas Belas Jilid 1”. Jakarta. Erlanggan. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. Jakarta: PT. Prenhallindo Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, edisi 4. Jakarta: PT. Erlangga Lupiyoadi, Rambat. Iksan, Bramulya, Ridho. 2015. “Praktikum Metode Riset Bisnis”. Jakarta. Salemba Empat. Neubold, Paul. 1995. “Statistics for Business and Economics”. A Simon and Schuster Company Sagadji, Mamang, Etta. Sopiah. 2010. “Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dalam Penelitian”. Yogyakarta. Andi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Sari, N. P dan Widowati, R. 2015. “Hubungan antara kesadaran merek, Kualitas Persepsian, Kepercayaan Merek, dan Minat Beli Produk Hijau” Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Manajemen Bisnis Sekaran, Uma dan Bougie, R. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis Pendekatan Pengembangan-Keahlian. Jakarta: Salemba Empat Simamora, Bilson. 2001. Remarketing For Business Recovery. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri Supranto, J. 2012. Metode Riset: Aplikasinya Dalam Pemasaran. Jakarta. Rineka Cipta Suprayogo, I dan Tobroni. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2008. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung. Alfabet. Wahyudi, Andreas Yosi. 2017. Pengaruh Uang Saku Dan Gaya Hidup Terhadap Minat Menabung. Yogyakarta. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Widiananta, Tresna, Kadek. Wardana Made. 2016. “Elemen-Elemen Brand Equity yang Membedakan Produk Olahraga Adidas dengan Nike di kota Denpasar”. Denpasar. E- Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Universitas Udayana (Unud), Bali. Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0&Smart PLS 2.0. Yogyakarta. Percetakan STIM YKPM https://hai.grid.id/read/07607451/10-merek-fesyen-top-dunia-2018-hm- mengalahkan-adidas- dan-uniqlo, diakses tanggal 15 Agustus 2019 https://www.fastretailing.com/eng/ir/library/pdf/ar2019_en.pdf, diakses tanggal 9 Maret 2020 dan 12 Maret 2020 https://hmgroup.com/content/dam/hmgroup/groupsite/documents/masterlanguage /Annual%20Report/HM_Annual%20Report%202019.pdf, diakses tanggal 9 Maret 2020 dan 12 Maret 2020 https://www.retaildive.com/news/hm-plans-fewer-new-stores-in-hard-e-commerce- push/557773/, diakses tanggal 9 Maret dan 12 Maret 2020 https://retailinasia.com/in-shops/e-commerce/hm-debuts-dedicated-e-commerce-platform-in- indonesia/, diakses tanggal 12 Maret 2020 www.hnmgrup.com , diakses tanggal 13 Maret 2020 www.uniqlo.com , diakses tanggal 13 Maret 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Kepada Yth, saudara/i

Dengan hormat

Perkenalkan nama saya Audyrinda Windani mahasiswi Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, saat ini saya tengah menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Perbandingan Brand Equity H&M dan Uniqlo. Studi pada Konsumen H&M dan Uniqlo di Yogyakarta berdasarkan Pendapatan“ agar dapat memperoleh gelar S1 di Program Studi Manajemen. Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i yang sudah pernah membeli produk fashion H&M dan Uniqlo 2018-2020. Saya memohon bantuan saudara/saudari untuk bersedia mengisi dengan sebenar- benarnya demi keakuratan dari penelitian saya. Atas kesediaan saudara/i saya ucapkan terimakasih.

Hormat Saya,

Audyrinda Windani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Analisis Perbandingan Brand Equity H&M dan Uniqlo. Studi pada Konsumen H&M dan Uniqlo di Yogyakarta berdasarkan pendapatan (Studi mahasiswa/i yang pernah membeli produk fashion H&M dan Uniqlo di Yogyakarta)

Konfirmasi : Anda pernah membeli produk fashion H&M dan Uniqlo ( diberi tanda X)

YA TIDAK

Identitas Responden :

(Berikan jawaban dengan tanda X pada jawaban yang dipilih)

Nama : (boleh tidak diisi)

Jenis kelamin : laki-laki perempuan

Usia :

Prodi :

Angkatan : 2019 2018 2017

2016

Uang jajan : ≤ Rp. 1.500.000

Rp. 1.500.001 – Rp. 2.000.000

Rp. 2.000.001 – Rp. 2.500.000

>Rp 2.500.001

Petunjuk pengisian :

1. Isilah identitas anda pada tempat yang sudah disediakan

2. Berilah tanda (X) pada pilihan jawaban yang telah tersedia sesuai keadaan anda

3. Keterangan jawaban : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S)

c. Netral (N)

d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

Berikan jawaban untuk kedua merek yang pernah digunakan dibawah ini terlepas dari merek yang digunakan sekarang.

1. Kesadaran merek

Pesan H&M Uniqlo

1. Pesan yang disampaikan melalui iklan mudah dimengerti. 2. Sering muncul pertama kali dalam benak dengan cepat 3. Penyampaian pesan secara unik

Simbol H&M Uniqlo

4. Bentuknya berhubungan dengan merek

5. Saya mengingat slogan produk fashion merek ini

2. Asosiasi Merek

Manfaat H&M Uniqlo

6. Manfaat yang diberikan ini sesuai dengan yang di butuhkan

7. Manfaat yang dirasakan dari pengguna tidak memerlukan waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128

yang lebih lama

Harga H&M Uniqlo

8. Saya membeli produk fashion merek ini karena harganya terjangkau 9. Harga produk fashion merek ini sesuai dengan manfaat yang saya peroleh

3. Loyalitas Merek

Pembelian Ulang H&M Uniqlo

9. Saya tidak berpindah ke merek lain 10. Saya melakukan pembelian ulang Switching Cost H&M Uniqlo

11. Saya akan tetap membeli produk fashion dengan merek yang sama saat harganya berubah Kepuasan H&M Uniqlo

12. Saya membeli produk fashion ini karena sudah merasa puas.

Kesukaan H&M Uniqlo

13. Saya menyukai brand fashion merek ini karena sudah merasa puas

Komitmen H&M Uniqlo 14. Saya merekomendasikan produk fashion ini kepada orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

4. Persepsi Kualitas

Performance H&M Uniqlo

15. Produk fashion sesuai dengan informasi yang tertera di sosial media Features H&M Uniqlo

16. Selain berfungsi untuk melindungi tubuh, produk fashion merek ini membuat pemakai lebih percaya diri Conformance H&M Uniqlo

17. Warna setiap model produk fashion bagus Fit and finish H&M Uniqlo

18. Produk fashion merek ini berkualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 2

HASIL DATA TABULASI RESPONDEN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

Tabel Tabulasi Brand Equity H&M

Kesadaran Merek Rata- No K1 K2 K3 K4 K5 Total Rata 1 4 5 3 4 3 19 3.8 2 3 4 4 4 3 18 3.6 3 4 4 5 5 2 20 4 4 3 4 4 5 4 20 4 5 5 2 3 4 4 18 3.6 6 2 3 3 4 2 14 2.8 7 3 3 4 4 2 16 3.2 8 3 3 4 4 3 17 3.4 9 4 2 4 4 2 16 3.2 10 4 4 4 4 4 20 4 11 1 2 4 4 1 12 2.4 12 3 2 4 4 2 15 3 13 4 3 4 4 2 17 3.4 14 4 2 4 4 2 16 3.2 15 5 5 5 5 5 25 5 16 4 4 4 4 4 20 4 17 3 4 4 4 3 18 3.6 18 4 4 4 5 4 21 4.2 19 4 4 4 5 3 20 4 20 2 2 4 5 2 15 3 21 3 4 4 5 3 19 3.8 22 4 4 4 5 4 21 4.2 23 4 4 4 5 4 21 4.2 24 4 4 4 5 4 21 4.2 25 4 4 4 5 4 21 4.2 26 3 4 5 2 3 17 3.4 27 2 5 4 3 1 15 3 28 5 5 5 4 4 23 4.6 29 3 3 3 2 1 12 2.4 30 5 4 3 5 4 21 4.2 31 4 4 5 5 5 23 4.6 32 5 5 5 5 5 25 5 33 3 4 3 2 4 16 3.2 34 4 4 5 2 2 17 3.4 35 2 2 5 5 5 19 3.8 36 3 4 5 5 4 21 4.2 37 3 4 5 5 5 22 4.4 38 2 3 5 4 3 17 3.4 39 3 5 5 4 2 19 3.8 40 4 5 5 4 3 21 4.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

41 4 3 2 2 2 13 2.6 42 2 2 2 2 2 10 2 43 4 4 5 2 4 19 3.8 44 4 4 4 5 5 22 4.4 45 2 2 3 3 2 12 2.4 46 1 1 3 2 1 8 1.6 47 3 4 4 5 2 18 3.6 48 5 5 5 4 2 21 4.2 49 4 5 5 2 1 17 3.4 50 4 4 1 5 4 18 3.6 51 3 2 4 5 1 15 3 52 5 2 4 5 4 20 4 53 5 4 5 4 5 23 4.6 54 4 4 4 2 5 19 3.8 55 2 2 4 4 4 16 3.2 56 2 2 5 4 5 18 3.6 57 2 2 2 2 1 9 1.8 58 1 3 1 2 1 8 1.6 59 4 5 4 2 4 19 3.8 60 1 3 3 3 2 12 2.4 61 5 5 3 4 4 21 4.2 62 4 4 4 4 5 21 4.2 63 3 3 3 3 3 15 3 64 4 4 5 4 5 22 4.4 65 5 2 4 4 5 20 4 66 4 4 5 3 3 19 3.8 67 4 4 4 4 4 20 4 68 5 5 5 5 5 25 5 69 3 2 4 4 1 14 2.8 70 2 2 2 2 3 11 2.2 71 4 4 4 5 5 22 4.4 72 2 3 2 2 2 11 2.2 73 2 4 4 4 2 16 3.2 74 1 2 2 2 2 9 1.8 75 5 5 5 5 5 25 5 76 2 4 5 2 5 18 3.6 77 4 4 5 5 3 21 4.2 78 2 2 3 2 2 11 2.2 79 4 4 5 4 4 21 4.2 80 2 4 3 4 2 15 3 81 2 1 2 2 2 9 1.8 82 4 4 4 4 5 21 4.2 83 4 5 4 4 4 21 4.2 84 4 4 4 5 5 22 4.4 85 2 2 2 2 2 10 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

86 1 2 2 2 3 10 2 87 2 2 3 3 3 13 2.6 88 2 2 2 2 3 11 2.2 89 2 4 4 4 5 19 3.8 90 4 5 5 4 5 23 4.6 91 2 4 4 4 4 18 3.6 92 3 3 3 2 2 13 2.6 93 4 4 5 4 5 22 4.4 94 3 4 4 4 4 19 3.8 95 2 2 3 4 5 16 3.2 96 4 5 3 4 5 21 4.2 97 2 3 3 3 3 14 2.8 98 4 5 5 5 3 22 4.4 99 5 5 2 5 4 21 4.2 100 3 2 3 5 4 17 3.4 rata- rata 3.27 3.49 3.81 3.77 3.3

Persepsi Kualitas P1 P2 P3 P4 Total Rata-Rata 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 16 4 5 5 5 5 20 5 4 4 4 4 16 4 4 4 5 5 18 4.5 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 16 4 5 4 5 5 19 4.75 4 4 5 5 18 4.5 4 4 4 4 16 4 3 4 4 4 15 3.75 4 4 4 4 16 4 5 5 5 5 20 5 4 4 5 5 18 4.5 5 5 5 5 20 5 3 4 4 4 15 3.75 3 3 4 4 14 3.5 4 4 4 4 16 4 4 4 3 4 15 3.75 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 17 4.25 4 5 4 4 17 4.25 4 5 5 4 18 4.5 4 5 4 4 17 4.25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4 5 5 4 18 4.5 4 4 2 1 11 2.75 3 4 3 5 15 3.75 4 5 5 4 18 4.5 4 5 4 3 16 4 4 4 3 3 14 3.5 4 4 4 4 16 4 3 4 4 2 13 3.25 5 4 3 2 14 3.5 4 4 3 3 14 3.5 4 5 5 4 18 4.5 3 3 5 4 15 3.75 5 2 3 3 13 3.25 3 4 4 5 16 4 2 5 4 5 16 4 5 4 3 5 17 4.25 2 3 3 5 13 3.25 2 4 5 4 15 3.75 2 4 5 5 16 4 5 4 5 4 18 4.5 4 5 4 4 17 4.25 1 2 5 4 12 3 2 2 2 2 8 2 2 5 4 2 13 3.25 4 5 2 4 15 3.75 4 5 2 4 15 3.75 1 2 4 1 8 2 5 4 3 4 16 4 5 4 5 4 18 4.5 2 4 5 2 13 3.25 5 5 4 4 18 4.5 4 2 3 5 14 3.5 4 4 4 4 16 4 4 3 3 3 13 3.25 4 5 2 3 14 3.5 4 4 3 4 15 3.75 2 2 4 4 12 3 4 5 4 5 18 4.5 2 1 2 2 7 1.75 5 4 4 4 17 4.25 4 5 4 4 17 4.25 3 2 3 2 10 2.5 4 4 4 4 16 4 5 5 5 5 20 5 4 4 2 2 12 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

2 3 4 4 13 3.25 5 4 3 4 16 4 4 3 4 4 15 3.75 4 4 5 2 15 3.75 4 5 4 4 17 4.25 4 4 4 4 16 4 3 2 3 3 11 2.75 4 4 4 4 16 4 2 4 4 4 14 3.5 4 4 4 5 17 4.25 2 4 5 4 15 3.75 2 4 4 5 15 3.75 5 4 5 4 18 4.5 3 4 4 5 16 4 5 5 5 5 20 5 4 4 3 3 14 3.5 5 5 5 2 17 4.25 4 4 2 4 14 3.5 4 4 4 4 16 4 5 5 5 5 20 5 5 4 3 5 17 4.25 4 5 5 5 19 4.75 4 3 3 4 14 3.5 4 4 4 5 17 4.25 5 4 3 4 16 4 4 4 5 4 17 4.25 5 4 5 5 19 4.75 4 4 4 5 17 4.25 3 4 5 5 17 4.25 4 5 4 5 18 4.5 5 4 3 5 17 4.25 3.79 4.01 3.93 3.95

Asosiasi Merek A1 A2 A3 Total Rata-Rata 5 5 5 15 5 1 2 3 6 2 2 3 2 7 2,333333 3 2 3 8 2,666667 4 4 4 12 4 4 5 5 14 4,666667 3 2 3 8 2,666667 3 4 3 10 3,333333 3 2 3 8 2,666667

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4 4 4 12 4 4 4 3 11 3,666667 3 2 3 8 2,666667 5 5 5 15 5 4 2 4 10 3,333333 4 4 4 12 4 4 5 4 13 4,333333 3 2 2 7 2,333333 3 3 3 9 3 3 4 4 11 3,666667 3 3 3 9 3 4 5 3 12 4 4 4 5 13 4,333333 3 4 3 10 3,333333 4 4 4 12 4 4 5 4 13 4,333333 3 4 4 11 3,666667 4 5 5 14 4,666667 3 3 3 9 3 1 1 1 3 1 4 4 4 12 4 3 1 2 6 2 3 3 3 9 3 3 3 3 9 3 1 1 2 4 1,333333 4 4 4 12 4 3 3 3 9 3 3 2 3 8 2,666667 4 4 4 12 4 3 5 4 12 4 4 4 4 12 4 5 5 4 14 4,666667 3 3 3 9 3 3 3 3 9 3 3 3 3 9 3 3 4 3 10 3,333333 3 3 3 9 3 4 5 4 13 4,333333 3 2 4 9 3 3 3 3 9 3 4 4 3 11 3,666667 3 3 2 8 2,666667 3 2 1 6 2 3 3 3 9 3 3 3 3 9 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

3 2 2 7 2,333333 3 3 3 9 3 2 2 3 7 2,333333 2 4 4 10 3,333333 3 2 3 8 2,666667 4 4 4 12 4 1 3 2 6 2 3 3 3 9 3 2 3 2 7 2,333333 3 4 3 10 3,333333 4 4 4 12 4 5 5 5 15 5 3 3 2 8 2,666667 4 5 3 12 4 2 5 3 10 3,333333 1 3 1 5 1,666667 3 4 3 10 3,333333 2 2 2 6 2 4 4 4 12 4 4 5 5 14 4,666667 3 3 3 9 3 4 4 5 13 4,333333 3 4 3 10 3,333333 4 4 3 11 3,666667 4 4 4 12 4 4 5 4 13 4,333333 5 4 3 12 4 4 5 5 14 4,666667 4 5 4 13 4,333333 3 5 5 13 4,333333 4 5 4 13 4,333333 4 4 4 12 4 4 4 5 13 4,333333 4 3 3 10 3,333333 2 4 4 10 3,333333 3 2 2 7 2,333333 2 3 3 8 2,666667 4 4 2 10 3,333333 3 4 4 11 3,666667 3 5 3 11 3,666667 3 5 3 11 3,666667 4 5 4 13 4,333333 3 4 4 11 3,666667 3 4 3 10 3,333333 2 3 2 7 2,333333

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4 3 4 11 3,666667 3,27 3,57 3,34

Loyalitas Merek L1 L2 L3 L4 Total Rata-Rata 4 5 4 4 17 4,25 4 5 4 4 17 4,25 4 4 4 4 16 4 5 4 5 5 19 4,75 4 5 4 4 17 4,25 2 5 3 3 13 3,25 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 17 4,25 4 4 4 4 16 4 4 4 4 5 17 4,25 5 5 5 5 20 5 3 4 4 5 16 4 5 4 4 4 17 4,25 5 5 5 5 20 5 4 4 4 4 16 4 4 5 5 5 19 4,75 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 17 4,25 4 4 5 4 17 4,25 5 5 5 4 19 4,75 5 5 5 5 20 5 4 5 3 5 17 4,25 5 4 5 4 18 4,5 5 4 5 4 18 4,5 3 2 4 4 13 3,25 4 5 4 5 18 4,5 5 5 5 5 20 5 4 5 4 3 16 4 5 3 3 4 15 3,75 3 4 3 3 13 3,25 3 5 5 5 18 4,5 4 3 4 4 15 3,75 5 4 3 4 16 4 2 3 4 4 13 3,25 5 3 3 5 16 4 5 3 4 3 15 3,75 4 4 4 5 17 4,25 4 4 3 4 15 3,75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

4 4 5 4 17 4,25 4 5 4 2 15 3,75 5 2 4 5 16 4 2 5 5 3 15 3,75 4 3 4 4 15 3,75 1 2 4 4 11 2,75 3 4 4 5 16 4 3 4 5 5 17 4,25 5 5 3 4 17 4,25 2 3 4 4 13 3,25 1 5 5 3 14 3,5 2 2 4 5 13 3,25 2 4 5 4 15 3,75 5 4 5 4 18 4,5 5 5 3 4 17 4,25 5 5 2 3 15 3,75 2 4 5 2 13 3,25 5 4 4 4 17 4,25 3 3 3 3 12 3 5 5 5 5 20 5 4 4 4 4 16 4 3 3 5 3 14 3,5 5 5 5 5 20 5 3 2 3 2 10 2,5 4 5 5 5 19 4,75 4 4 3 3 14 3,5 1 3 3 3 10 2,5 4 2 4 4 14 3,5 4 4 5 5 18 4,5 4 5 3 3 15 3,75 4 4 2 5 15 3,75 5 5 4 4 18 4,5 2 5 4 3 14 3,5 5 5 4 4 18 4,5 4 4 2 4 14 3,5 5 4 4 5 18 4,5 4 3 4 4 15 3,75 3 3 3 5 14 3,5 4 5 4 5 18 4,5 2 4 3 4 13 3,25 2 3 2 4 11 2,75 5 4 4 5 18 4,5 4 4 5 3 16 4 3 5 4 4 16 4 4 5 5 5 19 4,75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5 4 4 5 18 4,5 5 2 4 5 16 4 3 4 4 4 15 3,75 4 3 4 4 15 3,75 5 5 5 5 20 5 4 4 5 4 17 4,25 5 4 4 5 18 4,5 5 5 4 4 18 4,5 5 5 3 4 17 4,25 4 5 5 5 19 4,75 5 4 4 4 17 4,25 5 4 5 4 18 4,5 5 4 5 4 18 4,5 4 5 5 5 19 4,75 5 4 5 5 19 4,75 4 5 3 4 16 4 3,94 4,1 4,06 4,14

Tabel Tabulasi Uniqlo

Kesadaran Merek Rata- K1 K2 K3 K4 K5 Total Rata 5 5 4 4 3 21 4,2 2 3 1 4 3 13 2,6 3 3 2 5 2 15 3 4 4 2 5 4 19 3,8 4 3 3 4 4 18 3,6 4 5 3 4 2 18 3,6 4 2 1 4 2 13 2,6 4 3 2 4 3 16 3,2 1 3 3 4 2 13 2,6 4 2 2 4 4 16 3,2 5 3 4 4 1 17 3,4 3 1 2 4 2 12 2,4 5 5 5 4 2 21 4,2 4 3 3 4 2 16 3,2 4 4 2 5 5 20 4 3 3 2 4 4 16 3,2 5 4 4 4 3 20 4 3 2 2 5 4 16 3,2 3 3 3 5 3 17 3,4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

3 3 3 5 2 16 3,2 5 4 3 5 3 20 4 5 4 5 5 4 23 4,6 3 2 1 5 4 15 3 4 3 3 5 4 19 3,8 3 3 4 5 4 19 3,8 4 5 5 2 3 19 3,8 4 4 3 3 1 15 3 3 3 3 4 4 17 3,4 1 1 1 2 1 6 1,2 5 5 5 5 4 24 4,8 2 3 2 5 5 17 3,4 3 4 4 5 5 21 4,2 3 5 4 2 4 18 3,6 1 2 1 2 2 8 1,6 4 3 3 5 5 20 4 3 3 3 5 4 18 3,6 3 5 4 5 5 22 4,4 4 4 3 4 3 18 3,6 4 4 2 4 2 16 3,2 4 4 2 4 3 17 3,4 2 1 1 2 2 8 1,6 3 3 2 2 2 12 2,4 4 4 4 2 4 18 3,6 3 3 1 5 5 17 3,4 3 3 2 3 2 13 2,6 4 5 4 2 1 16 3,2 4 4 3 5 2 18 3,6 4 4 2 4 2 16 3,2 3 2 1 2 1 9 1,8 4 4 4 5 4 21 4,2 4 4 4 5 1 18 3,6 3 3 3 5 4 18 3,6 3 2 2 4 5 16 3,2 2 3 3 2 5 15 3 2 1 2 4 4 13 2,6 3 3 2 4 5 17 3,4 4 4 2 2 1 13 2,6 2 4 1 2 1 10 2 4 4 3 2 4 17 3,4 2 4 2 3 2 13 2,6 3 3 3 4 4 17 3,4 4 4 2 4 5 19 3,8 3 3 3 3 3 15 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3 4 3 4 5 19 3,8 4 4 4 4 5 21 4,2 3 4 3 3 3 16 3,2 3 1 2 4 4 14 2,8 4 3 1 5 5 18 3,6 5 2 1 4 1 13 2,6 1 3 2 2 3 11 2,2 3 4 4 5 5 21 4,2 2 2 2 2 2 10 2 5 2 2 4 2 15 3 4 4 4 2 2 16 3,2 3 2 3 5 5 18 3,6 4 5 4 2 5 20 4 4 4 3 5 3 19 3,8 3 3 3 2 2 13 2,6 2 4 2 4 4 16 3,2 4 4 4 4 2 18 3,6 4 3 2 2 2 13 2,6 5 5 5 4 5 24 4,8 5 4 2 4 4 19 3,8 1 1 5 5 5 17 3,4 5 4 4 2 2 17 3,4 4 4 2 2 3 15 3 4 4 2 3 3 16 3,2 4 4 2 2 3 15 3 4 4 2 4 5 19 3,8 4 4 3 4 5 20 4 3 4 3 4 4 18 3,6 4 4 5 2 2 17 3,4 4 5 4 4 5 22 4,4 3 4 2 4 4 17 3,4 4 4 4 4 5 21 4,2 4 3 2 4 5 18 3,6 4 3 3 3 3 16 3,2 4 4 2 5 3 18 3,6 4 4 3 5 4 20 4 5 3 4 5 4 21 4,2 3,5 3,4 2,78 3,77 3,3

Asosiasi Merek A1 A3 A4 Total Rata-Rata 4 5 5 14 4,666667 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

3 2 3 8 2,666667 2 3 2 7 2,333333 3 2 3 8 2,666667 4 4 4 12 4 4 5 5 14 4,666667 4 2 3 9 3 3 4 3 10 3,333333 3 2 3 8 2,666667 4 4 4 12 4 4 4 3 11 3,666667 3 2 3 8 2,666667 5 5 5 15 5 4 2 4 10 3,333333 4 4 4 12 4 4 5 4 13 4,333333 5 2 2 9 3 3 3 3 9 3 3 4 4 11 3,666667 3 3 3 9 3 4 5 3 12 4 1 4 5 10 3,333333 3 4 3 10 3,333333 5 4 4 13 4,333333 3 5 4 12 4 4 4 4 12 4 4 5 5 14 4,666667 3 3 3 9 3 1 1 1 3 1 4 4 4 12 4 3 1 2 6 2 4 3 3 10 3,333333 3 3 3 9 3 1 1 2 4 1,333333 4 4 4 12 4 3 3 3 9 3 3 2 3 8 2,666667 4 4 4 12 4 3 5 4 12 4 4 4 4 12 4 5 5 4 14 4,666667 3 3 3 9 3 3 3 3 9 3 3 3 3 9 3 3 4 3 10 3,333333 4 3 3 10 3,333333

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4 5 4 13 4,333333 5 2 4 11 3,666667 3 3 3 9 3 4 4 3 11 3,666667 3 3 2 8 2,666667 3 2 1 6 2 3 3 3 9 3 3 3 3 9 3 2 2 2 6 2 3 3 3 9 3 2 2 3 7 2,333333 2 4 4 10 3,333333 3 2 3 8 2,666667 4 4 4 12 4 1 3 2 6 2 3 3 3 9 3 3 3 2 8 2,666667 3 4 3 10 3,333333 4 4 4 12 4 5 5 5 15 5 3 3 2 8 2,666667 4 5 3 12 4 2 5 3 10 3,333333 3 3 1 7 2,333333 2 4 3 9 3 2 2 2 6 2 4 4 4 12 4 4 5 5 14 4,666667 3 3 3 9 3 4 4 5 13 4,333333 4 4 3 11 3,666667 4 4 3 11 3,666667 2 4 4 10 3,333333 3 5 4 12 4 4 4 3 11 3,666667 5 5 5 15 5 5 5 4 14 4,666667 5 5 5 15 5 5 5 4 14 4,666667 4 4 4 12 4 4 4 5 13 4,333333 4 3 3 10 3,333333 4 4 4 12 4 4 2 2 8 2,666667 3 3 3 9 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

4 4 2 10 3,333333 4 4 4 12 4 2 5 3 10 3,333333 3 5 3 11 3,666667 3 5 4 12 4 4 4 4 12 4 3 4 3 10 3,333333 3 3 2 8 2,666667 3 3 4 10 3,333333 3,4 3,57 3,34

Persepsi Kualitas P1 P2 P3 P4 Total Rata-Rata 5 5 5 5 20 5 2 3 3 3 11 2,75 3 3 4 4 14 3,5 4 4 1 1 10 2,5 4 3 4 4 15 3,75 4 5 5 5 19 4,75 4 2 4 4 14 3,5 4 3 3 3 13 3,25 1 3 3 3 10 2,5 4 2 4 4 14 3,5 5 3 4 4 16 4 3 1 3 3 10 2,5 5 5 5 5 20 5 4 3 3 3 13 3,25 4 4 4 4 16 4 3 3 4 4 14 3,5 5 4 4 4 17 4,25 3 2 3 3 11 2,75 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 12 3 5 4 5 5 19 4,75 5 4 3 3 15 3,75 3 2 3 3 11 2,75 4 3 5 5 17 4,25 3 3 4 4 14 3,5 4 5 5 5 19 4,75 4 4 4 4 16 4 3 3 3 3 12 3 1 1 1 1 4 1 5 5 4 4 18 4,5 2 3 3 3 11 2,75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3 4 4 4 15 3,75 3 5 5 5 18 4,5 1 2 1 1 5 1,25 4 3 3 3 13 3,25 3 3 3 3 12 3 3 5 4 4 16 4 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 16 4 2 1 3 3 9 2,25 3 3 3 3 12 3 4 4 4 4 16 4 3 3 3 3 12 3 3 3 3 3 12 3 4 5 4 4 17 4,25 4 4 4 4 16 4 4 4 5 5 18 4,5 3 2 2 2 9 2,25 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 16 4 3 3 3 3 12 3 3 2 5 5 15 3,75 2 3 3 3 11 2,75 2 1 3 3 9 2,25 3 3 3 3 12 3 4 4 3 3 14 3,5 2 4 4 4 14 3,5 4 4 3 3 14 3,5 2 4 4 4 14 3,5 3 3 3 3 12 3 4 4 3 3 14 3,5 3 3 3 3 12 3 3 4 3 3 13 3,25 4 4 4 4 16 4 3 4 3 3 13 3,25 3 1 1 1 6 1,5 4 3 4 4 15 3,75 5 2 3 3 13 3,25 1 3 3 3 10 2,5 3 4 3 3 13 3,25 2 2 2 2 8 2 5 2 4 4 15 3,75 4 4 5 5 18 4,5 3 2 3 3 11 2,75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

4 5 2 2 13 3,25 4 4 4 4 16 4 3 3 4 4 14 3,5 2 4 4 4 14 3,5 4 4 3 3 14 3,5 4 3 4 4 15 3,75 5 5 5 5 20 5 5 4 5 5 19 4,75 1 1 5 5 12 3 5 4 4 4 17 4,25 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 16 4 4 4 3 3 14 3,5 4 4 3 3 14 3,5 3 4 3 3 13 3,25 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 17 4,25 3 4 4 4 15 3,75 4 4 3 3 14 3,5 4 3 3 3 13 3,25 4 3 4 4 15 3,75 4 4 5 5 18 4,5 4 4 4 4 16 4 5 3 4 4 16 4 3,5 3,4 3,57 3,57

Loyalitas Merek L1 L4 L5 L6 Total Rata-Rata 4 5 4 4 17 4,25 4 5 3 3 15 3,75 4 4 2 3 13 3,25 5 4 3 4 16 4 4 5 3 3 15 3,75 2 5 5 5 17 4,25 4 4 4 4 16 4 4 4 3 3 14 3,5 4 5 3 3 15 3,75 4 4 2 2 12 3 4 4 4 3 15 3,75 5 5 3 3 16 4 3 4 5 5 17 4,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5 4 2 3 14 3,5 5 5 4 4 18 4,5 4 4 5 4 17 4,25 4 5 5 5 19 4,75 4 4 3 3 14 3,5 4 5 3 3 15 3,75 4 4 3 2 13 3,25 5 5 5 4 19 4,75 5 5 1 1 12 3 4 5 2 2 13 3,25 5 4 4 3 16 4 5 4 3 3 15 3,75 3 2 5 4 14 3,5 4 5 4 3 16 4 5 5 3 3 16 4 4 5 2 1 12 3 5 3 5 5 18 4,5 3 4 3 2 12 3 3 5 5 5 18 4,5 4 3 4 4 15 3,75 5 4 2 2 13 3,25 2 3 3 4 12 3 5 3 3 3 14 3,5 5 3 3 2 13 3,25 4 4 4 3 15 3,75 4 4 2 4 14 3,5 4 4 4 3 15 3,75 4 5 5 5 19 4,75 5 2 2 2 11 2,75 2 5 4 4 15 3,75 4 3 3 2 12 3 1 2 2 2 7 1,75 3 4 4 4 15 3,75 3 4 4 4 15 3,75 5 5 5 5 20 5 2 3 2 3 10 2,5 1 5 4 4 14 3,5 2 2 2 3 9 2,25 2 4 3 3 12 3 5 4 4 3 16 4 5 5 3 3 16 4 5 5 3 3 16 4 2 4 3 3 12 3 5 4 2 2 13 3,25 3 3 2 2 10 2,5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

5 5 3 3 16 4 4 4 4 4 16 4 3 3 1 2 9 2,25 5 5 4 3 17 4,25 3 2 3 3 11 2,75 4 5 3 3 15 3,75 4 4 4 5 17 4,25 1 3 4 4 12 3 4 2 3 3 12 3 4 4 4 3 15 3,75 4 5 2 2 13 3,25 4 4 3 3 14 3,5 5 5 2 2 14 3,5 2 5 2 2 11 2,75 5 5 3 3 16 4 4 4 4 4 16 4 5 4 3 3 15 3,75 4 3 2 5 14 3,5 3 3 4 4 14 3,5 4 5 3 4 16 4 2 4 2 3 11 2,75 2 3 4 3 12 3 5 4 3 3 15 3,75 4 4 5 5 18 4,5 3 5 5 5 18 4,5 4 5 5 5 19 4,75 5 4 3 2 14 3,5 5 2 4 4 15 3,75 3 4 4 4 15 3,75 4 3 3 3 13 3,25 5 5 3 3 16 4 4 4 4 5 17 4,25 5 4 3 3 15 3,75 5 5 4 4 18 4,5 5 5 4 4 18 4,5 4 5 2 2 13 3,25 5 4 4 3 16 4 5 4 3 4 16 4 5 4 4 4 17 4,25 4 5 2 2 13 3,25 5 4 2 4 15 3,75 4 5 4 4 17 4,25 3,94 4,1 3,31 3,31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 3

HASIL PENELITIAN RESPONDEN

KUESIONER PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

A. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

1 Laki-laki 20 20%

2 Perempuan 80 80%

Total 100 100%

B. Profil Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Responden Persentase

1 ≤ 19 18 18%

2 20-21 70 70% 3 ≥ 22 12 12%

Total 100 100%

C. Profil Responden Berdasarkan Program Studi

No Prodi Jumlah Responden Persentase

1 Manajemen 40 40%

2 Akuntansi 14 14%

3 Ekonomi 3 3%

4 PBI 3 3%

5 Komunikasi 4 4%

6 PBSI 4 4%

7 PGSD 2 2%

8 Pend. Ekonomi 2 2%

9 Sasing 8 8%

10 Hukum 15 15%

11 Sastra Indonesia 2 2%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Total 100 100%

D. Profil Responden Berdasarkan Angkatan

No Angkatan Responden Persentase

1 2019 18 18% 2 2018 19 19%

3 2017 20 20%

4 2016 43 43% Total 100 100%

E. Profil Responden Berdasarkan Pendapatan (Uang Saku)

No Uang Saku Responden Persentase

1 ≤ Rp 18 18% 1.500.000 Rp 1.500.001 - 2 25 25% Rp 2.000.000 Rp 2.000.001 - 3 48 48% Rp 2.500.000 > Rp 4 9 9% 2.500.001 Total 100 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

LAMPIRAN 4

OUTPUT SPSS 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Uji Normalitas Kesadsaran Merek H&M dan Uniqlo

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kesadaran Kesadaran Merek HnM Merek Uniqlo

N 100 100

Normal Parametersa Mean 17.6400 16.7500

Std. Deviation 4.23673 3.43298

Most Extreme Differences Absolute .126 .134

Positive .072 .068

Negative -.126 -.134

Kolmogorov-Smirnov Z 1.259 1.335

Asymp. Sig. (2-tailed) .084 .057

2. Uji Normalitas Persepsi Kualitas H&M dan Uniqlo

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Persepsi Persepsi Kualitas HnM Kualitas Uniqlo

N 100 100

Normal Parametersa Mean 15.6800 14.0400

Std. Deviation 2.54209 3.09747

Most Extreme Differences Absolute .160 .105

Positive .091 .093

Negative -.160 -.105

Kolmogorov-Smirnov Z 1.601 1.048

Asymp. Sig. (2-tailed) .012 .222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

3. Uji Normalitas Asosiasi Merek H&M dan Uniqlo

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Asosiasi Merek Asosiasi Merek HnM Uniqlo

N 100 100

Normal Parametersa Mean 13.4400 13.5200

Std. Deviation 3.08244 3.09277

Most Extreme Differences Absolute .114 .088

Positive .080 .088

Negative -.114 -.088

Kolmogorov-Smirnov Z 1.136 .885

Asymp. Sig. (2-tailed) .151 .414

4. Uji Normalitas Loyalitas Merek H&M dan Uniqlo

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Loyalitas Merek Loyalitas Merek HnM Uniqlo

N 100 100

Normal Parametersa Mean 24.1900 22.6100

Std. Deviation 3.23708 3.19689

Most Extreme Differences Absolute .117 .099

Positive .081 .083

Negative -.117 -.099

Kolmogorov-Smirnov Z 1.166 .985

Asymp. Sig. (2-tailed) .132 .286

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Validitas H&M

Correlations

km1 km2 km3 km4 km5 TotalKm km1 Pearson Correlation 1 .584** .429** .467** .479** .799**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 km2 Pearson Correlation .584** 1 .468** .326** .391** .741**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 km3 Pearson Correlation .429** .468** 1 .435** .357** .707**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 km4 Pearson Correlation .467** .326** .435** 1 .428** .714**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 km5 Pearson Correlation .479** .391** .357** .428** 1 .740**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

TotalKm Pearson Correlation .799** .741** .707** .714** .740** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

am1 am2 am3 am4 TotalAm am1 Pearson Correlation 1 .039 .089 .184 .619**

Sig. (2-tailed) .699 .377 .067 .000

N 100 100 100 100 100 am2 Pearson Correlation .089 .147 1 -.115 .518**

Sig. (2-tailed) .377 .143 .257 .000

N 100 100 100 100 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

am3 Pearson Correlation .184 -.065 -.115 1 .473**

Sig. (2-tailed) .067 .520 .257 .000

N 100 100 100 100 100

TotalAm Pearson Correlation .619** .525** .518** .473** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Correlations

Lm1 Lm2 Lm3 Lm4 Lm5 Lm6 TotalLm

Lm1 Pearson Correlation 1 .296** .132 .222* .112 .345** .641**

Sig. (2-tailed) .003 .190 .026 .269 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

Lm2 Pearson Correlation .296** 1 .441** -.011 .040 .326** .616**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .911 .696 .001 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

Lm3 Pearson Correlation .132 .441** 1 .186 .142 .187 .629**

Sig. (2-tailed) .190 .000 .063 .158 .062 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

Lm4 Pearson Correlation .222* -.011 .186 1 .195 .035 .472**

Sig. (2-tailed) .026 .911 .063 .052 .731 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

Lm5 Pearson Correlation .112 .040 .142 .195 1 .283** .478**

Sig. (2-tailed) .269 .696 .158 .052 .004 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

Lm6 Pearson Correlation .345** .326** .187 .035 .283** 1 .598**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .062 .731 .004 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

TotalLm Pearson Correlation .641** .616** .629** .472** .478** .598** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

pk1 pk2 pk3 pk4 TotalPk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

pk1 Pearson Correlation 1 .490** .007 .107 .643**

Sig. (2-tailed) .000 .943 .288 .000

N 100 100 100 100 100 pk2 Pearson Correlation .490** 1 .169 .130 .695**

Sig. (2-tailed) .000 .094 .198 .000

N 100 100 100 100 100 pk3 Pearson Correlation .007 .169 1 .295** .567**

Sig. (2-tailed) .943 .094 .003 .000

N 100 100 100 100 100 pk4 Pearson Correlation .107 .130 .295** 1 .623**

Sig. (2-tailed) .288 .198 .003 .000

N 100 100 100 100 100

TotalPk Pearson Correlation .643** .695** .567** .623** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Reliabilitas H&M

Kesadaran Merek

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items

.792 .795 5

Asosiasi merek

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items

.815 .815 4

Loyalitas merek

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items

.621 .622 6

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

Persepsi kualitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items

.606 .611 4

Validitas Uniqlo a. Kesadaran Merek

Correlations

km1 km2 km3 km4 km5 TotalKm km1 Pearson Correlation 1 .483** .365** .176 -.015 .605**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .079 .879 .000

N 100 100 100 100 100 100 km2 Pearson Correlation .483** 1 .524** -.034 .098 .634**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .741 .332 .000

N 100 100 100 100 100 100 km3 Pearson Correlation .365** .524** 1 .106 .179 .688**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .295 .075 .000

N 100 100 100 100 100 100 km4 Pearson Correlation .176 -.034 .106 1 .428** .564**

Sig. (2-tailed) .079 .741 .295 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 km5 Pearson Correlation -.015 .098 .179 .428** 1 .602**

Sig. (2-tailed) .879 .332 .075 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

TotalKm Pearson Correlation .605** .634** .688** .564** .602** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Asosiasi Merek

Correlations

am1 am2 am3 am4 TotalAm am1 Pearson Correlation 1 .358** .412** .498** .716**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 am2 Pearson Correlation .358** 1 .430** .471** .732**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 am3 Pearson Correlation .412** .430** 1 .656** .817**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 am4 Pearson Correlation .498** .471** .656** 1 .841**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

TotalAm Pearson Correlation .716** .732** .817** .841** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

c. Loyalitas Merek

Correlations

Lm1 Lm2 Lm3 Lm4 Lm5 Lm6 TotalLm

Lm1 Pearson Correlation 1 -.058 -.075 .101 .700** .669** .434**

Sig. (2-tailed) .569 .457 .318 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

Lm2 Pearson Correlation -.058 1 .459** .021 .035 .036 .565**

Sig. (2-tailed) .569 .000 .835 .732 .724 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

Lm3 Pearson Correlation -.075 .459** 1 .187 -.026 .034 .560**

Sig. (2-tailed) .457 .000 .062 .799 .735 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

Lm4 Pearson Correlation .101 .021 .187 1 .133 .068 .491**

Sig. (2-tailed) .318 .835 .062 .187 .502 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

Lm5 Pearson Correlation .700** .035 -.026 .133 1 .756** .578**

Sig. (2-tailed) .000 .732 .799 .187 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

Lm6 Pearson Correlation .669** .036 .034 .068 .756** 1 .554**

Sig. (2-tailed) .000 .724 .735 .502 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

TotalLm Pearson Correlation .434** .565** .560** .491** .578** .554** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Persepsi Kualitas

Correlations

pk1 pk2 pk3 pk4 TotalPk pk1 Pearson Correlation 1 .483** .426** .426** .734**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 pk2 Pearson Correlation .483** 1 .445** .445** .749**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 pk3 Pearson Correlation .426** .445** 1 1.000** .874**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 pk4 Pearson Correlation .426** .445** 1.000** 1 .874**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

TotalPk Pearson Correlation .734** .749** .874** .874** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

RELIABILITAS UNIQLO a. Kesadaran Merek

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items

.589 .600 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

b. Asosiasi Merek

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items

.779 .781 4 c. Loyalitas Merek

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items

.611 .604 6 d. Persepsi Merek

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items

.817 .823 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISI ANOVA

1. Analisis Uji ANOVA Kesadaran Merek H&M

Multiple Comparisons

Dependent Variable:KesadaranmerekHnM

(I) (J) 95% Confidence Interval Pendap Pendap Mean Difference atan atan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1 2 .2600 .26445 .759 -.4314 .9514

3 .2042 .23645 .824 -.4140 .8224

4 .1000 .34925 .992 -.8132 1.0132

2 1 -.2600 .26445 .759 -.9514 .4314

3 -.0558 .21100 .993 -.6075 .4959

4 -.1600 .33256 .963 -1.0295 .7095

3 1 -.2042 .23645 .824 -.8224 .4140

2 .0558 .21100 .993 -.4959 .6075

4 -.1042 .31075 .987 -.9167 .7083

4 1 -.1000 .34925 .992 -1.0132 .8132

2 .1600 .33256 .963 -.7095 1.0295

3 .1042 .31075 .987 -.7083 .9167

Bonferroni 1 2 .2600 .26445 1.000 -.4524 .9724

3 .2042 .23645 1.000 -.4328 .8412

4 .1000 .34925 1.000 -.8409 1.0409

2 1 -.2600 .26445 1.000 -.9724 .4524

3 -.0558 .21100 1.000 -.6243 .5126

4 -.1600 .33256 1.000 -1.0559 .7359

3 1 -.2042 .23645 1.000 -.8412 .4328

2 .0558 .21100 1.000 -.5126 .6243

4 -.1042 .31075 1.000 -.9413 .7330

4 1 -.1000 .34925 1.000 -1.0409 .8409

2 .1600 .33256 1.000 -.7359 1.0559

3 .1042 .31075 1.000 -.7330 .9413 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

Multiple Comparisons

Dependent Variable:KesadaranmerekHnM

(I) (J) 95% Confidence Interval Pendap Pendap Mean Difference atan atan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1 2 .2600 .26445 .759 -.4314 .9514

3 .2042 .23645 .824 -.4140 .8224

4 .1000 .34925 .992 -.8132 1.0132

2 1 -.2600 .26445 .759 -.9514 .4314

3 -.0558 .21100 .993 -.6075 .4959

4 -.1600 .33256 .963 -1.0295 .7095

3 1 -.2042 .23645 .824 -.8224 .4140

2 .0558 .21100 .993 -.4959 .6075

4 -.1042 .31075 .987 -.9167 .7083

4 1 -.1000 .34925 .992 -1.0132 .8132

2 .1600 .33256 .963 -.7095 1.0295

3 .1042 .31075 .987 -.7083 .9167

Bonferroni 1 2 .2600 .26445 1.000 -.4524 .9724

3 .2042 .23645 1.000 -.4328 .8412

4 .1000 .34925 1.000 -.8409 1.0409

2 1 -.2600 .26445 1.000 -.9724 .4524

3 -.0558 .21100 1.000 -.6243 .5126

4 -.1600 .33256 1.000 -1.0559 .7359

3 1 -.2042 .23645 1.000 -.8412 .4328

2 .0558 .21100 1.000 -.5126 .6243

4 -.1042 .31075 1.000 -.9413 .7330

4 1 -.1000 .34925 1.000 -1.0409 .8409

2 .1600 .33256 1.000 -.7359 1.0559

3 .1042 .31075 1.000 -.7330 .9413

Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,732.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Analisis uji ANOVA Asosiasi Merek H&M

Multiple Comparisons

Dependent Variable:AsosiasiMerekHnM

(I) (J) 95% Confidence Interval pendap pendap Mean Difference atan atan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1 2 -.3738 .25917 .476 -1.0515 .3039

3 -.1133 .23172 .961 -.7193 .4926

4 -.6887 .35625 .221 -1.6204 .2429

2 1 .3738 .25917 .476 -.3039 1.0515

3 .2605 .20679 .591 -.2803 .8012

4 -.3149 .34056 .792 -1.2055 .5756

3 1 .1133 .23172 .961 -.4926 .7193

2 -.2605 .20679 .591 -.8012 .2803

4 -.5754 .32017 .281 -1.4127 .2619

4 1 .6887 .35625 .221 -.2429 1.6204

2 .3149 .34056 .792 -.5756 1.2055

3 .5754 .32017 .281 -.2619 1.4127

Bonferroni 1 2 -.3738 .25917 .915 -1.0722 .3246

3 -.1133 .23172 1.000 -.7377 .5111

4 -.6887 .35625 .337 -1.6487 .2712

2 1 .3738 .25917 .915 -.3246 1.0722

3 .2605 .20679 1.000 -.2967 .8177

4 -.3149 .34056 1.000 -1.2326 .6027

3 1 .1133 .23172 1.000 -.5111 .7377

2 -.2605 .20679 1.000 -.8177 .2967

4 -.5754 .32017 .453 -1.4382 .2873

4 1 .6887 .35625 .337 -.2712 1.6487

2 .3149 .34056 1.000 -.6027 1.2326

3 .5754 .32017 .453 -.2873 1.4382 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

Multiple Comparisons

Dependent Variable:AsosiasiMerekHnM

(I) (J) 95% Confidence Interval pendap pendap Mean Difference atan atan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1 2 -.3738 .25917 .476 -1.0515 .3039

3 -.1133 .23172 .961 -.7193 .4926

4 -.6887 .35625 .221 -1.6204 .2429

2 1 .3738 .25917 .476 -.3039 1.0515

3 .2605 .20679 .591 -.2803 .8012

4 -.3149 .34056 .792 -1.2055 .5756

3 1 .1133 .23172 .961 -.4926 .7193

2 -.2605 .20679 .591 -.8012 .2803

4 -.5754 .32017 .281 -1.4127 .2619

4 1 .6887 .35625 .221 -.2429 1.6204

2 .3149 .34056 .792 -.5756 1.2055

3 .5754 .32017 .281 -.2619 1.4127

Bonferroni 1 2 -.3738 .25917 .915 -1.0722 .3246

3 -.1133 .23172 1.000 -.7377 .5111

4 -.6887 .35625 .337 -1.6487 .2712

2 1 .3738 .25917 .915 -.3246 1.0722

3 .2605 .20679 1.000 -.2967 .8177

4 -.3149 .34056 1.000 -1.2326 .6027

3 1 .1133 .23172 1.000 -.5111 .7377

2 -.2605 .20679 1.000 -.8177 .2967

4 -.5754 .32017 .453 -1.4382 .2873

4 1 .6887 .35625 .337 -.2712 1.6487

2 .3149 .34056 1.000 -.6027 1.2326

3 .5754 .32017 .453 -.2873 1.4382

Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,703.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Analisis uji ANOVA Persepsi Kualitas H&M

Multiple Comparisons

Dependent Variable:PersepsiKualitasHnM

(I) (J) 95% Confidence Interval pendap pendap Mean Difference atan atan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1 2 -.0606 .19851 .990 -.5796 .4585

3 -.1389 .17748 .862 -.6029 .3252

4 -.2083 .26216 .857 -.8938 .4771

2 1 .0606 .19851 .990 -.4585 .5796

3 -.0783 .15839 .960 -.4925 .3358

4 -.1478 .24963 .934 -.8005 .5049

3 1 .1389 .17748 .862 -.3252 .6029

2 .0783 .15839 .960 -.3358 .4925

4 -.0694 .23326 .991 -.6793 .5404

4 1 .2083 .26216 .857 -.4771 .8938

2 .1478 .24963 .934 -.5049 .8005

3 .0694 .23326 .991 -.5404 .6793

Bonferroni 1 2 -.0606 .19851 1.000 -.5953 .4742

3 -.1389 .17748 1.000 -.6170 .3393

4 -.2083 .26216 1.000 -.9146 .4979

2 1 .0606 .19851 1.000 -.4742 .5953

3 -.0783 .15839 1.000 -.5050 .3484

4 -.1478 .24963 1.000 -.8203 .5247

3 1 .1389 .17748 1.000 -.3393 .6170

2 .0783 .15839 1.000 -.3484 .5050

4 -.0694 .23326 1.000 -.6979 .5590

4 1 .2083 .26216 1.000 -.4979 .9146

2 .1478 .24963 1.000 -.5247 .8203

3 .0694 .23326 1.000 -.5590 .6979 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

Multiple Comparisons

Dependent Variable:PersepsiKualitasHnM

(I) (J) 95% Confidence Interval pendap pendap Mean Difference atan atan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1 2 -.0606 .19851 .990 -.5796 .4585

3 -.1389 .17748 .862 -.6029 .3252

4 -.2083 .26216 .857 -.8938 .4771

2 1 .0606 .19851 .990 -.4585 .5796

3 -.0783 .15839 .960 -.4925 .3358

4 -.1478 .24963 .934 -.8005 .5049

3 1 .1389 .17748 .862 -.3252 .6029

2 .0783 .15839 .960 -.3358 .4925

4 -.0694 .23326 .991 -.6793 .5404

4 1 .2083 .26216 .857 -.4771 .8938

2 .1478 .24963 .934 -.5049 .8005

3 .0694 .23326 .991 -.5404 .6793

Bonferroni 1 2 -.0606 .19851 1.000 -.5953 .4742

3 -.1389 .17748 1.000 -.6170 .3393

4 -.2083 .26216 1.000 -.9146 .4979

2 1 .0606 .19851 1.000 -.4742 .5953

3 -.0783 .15839 1.000 -.5050 .3484

4 -.1478 .24963 1.000 -.8203 .5247

3 1 .1389 .17748 1.000 -.3393 .6170

2 .0783 .15839 1.000 -.3484 .5050

4 -.0694 .23326 1.000 -.6979 .5590

4 1 .2083 .26216 1.000 -.4979 .9146

2 .1478 .24963 1.000 -.5247 .8203

3 .0694 .23326 1.000 -.5590 .6979

Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,412.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Analisis uji ANOVA Loyalitas Merek H&M

Multiple Comparisons

Dependent Variable:LoyalitasMerekHnM

(I) (J) 95% Confidence Interval pendap pendap Mean Difference atan atan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1 2 .1372 .17707 .866 -.3258 .6002

3 .0295 .15832 .998 -.3844 .4435

4 -.1250 .23385 .950 -.7364 .4864

2 1 -.1372 .17707 .866 -.6002 .3258

3 -.1077 .14128 .871 -.4771 .2617

4 -.2622 .22267 .642 -.8444 .3200

3 1 -.0295 .15832 .998 -.4435 .3844

2 .1077 .14128 .871 -.2617 .4771

4 -.1545 .20807 .880 -.6985 .3895

4 1 .1250 .23385 .950 -.4864 .7364

2 .2622 .22267 .642 -.3200 .8444

3 .1545 .20807 .880 -.3895 .6985

Bonferroni 1 2 .1372 .17707 1.000 -.3398 .6143

3 .0295 .15832 1.000 -.3970 .4560

4 -.1250 .23385 1.000 -.7550 .5050

2 1 -.1372 .17707 1.000 -.6143 .3398

3 -.1077 .14128 1.000 -.4883 .2729

4 -.2622 .22267 1.000 -.8621 .3377

3 1 -.0295 .15832 1.000 -.4560 .3970

2 .1077 .14128 1.000 -.2729 .4883

4 -.1545 .20807 1.000 -.7151 .4060

4 1 .1250 .23385 1.000 -.5050 .7550

2 .2622 .22267 1.000 -.3377 .8621

3 .1545 .20807 1.000 -.4060 .7151 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

Multiple Comparisons

Dependent Variable:LoyalitasMerekHnM

(I) (J) 95% Confidence Interval pendap pendap Mean Difference atan atan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1 2 .1372 .17707 .866 -.3258 .6002

3 .0295 .15832 .998 -.3844 .4435

4 -.1250 .23385 .950 -.7364 .4864

2 1 -.1372 .17707 .866 -.6002 .3258

3 -.1077 .14128 .871 -.4771 .2617

4 -.2622 .22267 .642 -.8444 .3200

3 1 -.0295 .15832 .998 -.4435 .3844

2 .1077 .14128 .871 -.2617 .4771

4 -.1545 .20807 .880 -.6985 .3895

4 1 .1250 .23385 .950 -.4864 .7364

2 .2622 .22267 .642 -.3200 .8444

3 .1545 .20807 .880 -.3895 .6985

Bonferroni 1 2 .1372 .17707 1.000 -.3398 .6143

3 .0295 .15832 1.000 -.3970 .4560

4 -.1250 .23385 1.000 -.7550 .5050

2 1 -.1372 .17707 1.000 -.6143 .3398

3 -.1077 .14128 1.000 -.4883 .2729

4 -.2622 .22267 1.000 -.8621 .3377

3 1 -.0295 .15832 1.000 -.4560 .3970

2 .1077 .14128 1.000 -.2729 .4883

4 -.1545 .20807 1.000 -.7151 .4060

4 1 .1250 .23385 1.000 -.5050 .7550

2 .2622 .22267 1.000 -.3377 .8621

3 .1545 .20807 1.000 -.4060 .7151

Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,328.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Analisis uji Anova Kesadaran Merek Uniqlo

Multiple Comparisons

Dependent Variable:KesadaranMerekUniqlo

(I) (J) 95% Confidence Interval pendap pendap Mean Difference atan atan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1 2 .2987 .21149 .495 -.2544 .8517

3 .1208 .18909 .919 -.3737 .6153

4 -.1083 .29072 .982 -.8686 .6519

2 1 -.2987 .21149 .495 -.8517 .2544

3 -.1778 .16875 .718 -.6191 .2635

4 -.4070 .27791 .463 -1.1338 .3198

3 1 -.1208 .18909 .919 -.6153 .3737

2 .1778 .16875 .718 -.2635 .6191

4 -.2292 .26127 .817 -.9124 .4541

4 1 .1083 .29072 .982 -.6519 .8686

2 .4070 .27791 .463 -.3198 1.1338

3 .2292 .26127 .817 -.4541 .9124

Bonferroni 1 2 .2987 .21149 .967 -.2712 .8686

3 .1208 .18909 1.000 -.3887 .6304

4 -.1083 .29072 1.000 -.8917 .6750

2 1 -.2987 .21149 .967 -.8686 .2712

3 -.1778 .16875 1.000 -.6325 .2769

4 -.4070 .27791 .878 -1.1559 .3419

3 1 -.1208 .18909 1.000 -.6304 .3887

2 .1778 .16875 1.000 -.2769 .6325

4 -.2292 .26127 1.000 -.9332 .4749

4 1 .1083 .29072 1.000 -.6750 .8917

2 .4070 .27791 .878 -.3419 1.1559

3 .2292 .26127 1.000 -.4749 .9332 Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,468. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

6. Analisis uji ANOVA Asosiasi Merek Uniqlo

Multiple Comparisons

Dependent Variable:AsosiasiMerekUniqlo

(I) (J) 95% Confidence Interval pendap pendap Mean Difference atan atan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1 2 -.4130 .24820 .348 -1.0620 .2359

3 -.0790 .22192 .984 -.6593 .5012

4 -.6106 .32779 .251 -1.4676 .2465

2 1 .4130 .24820 .348 -.2359 1.0620

3 .3340 .19804 .336 -.1838 .8518

4 -.1975 .31212 .921 -1.0136 .6186

3 1 .0790 .22192 .984 -.5012 .6593

2 -.3340 .19804 .336 -.8518 .1838

4 -.5315 .29166 .269 -1.2941 .2310

4 1 .6106 .32779 .251 -.2465 1.4676

2 .1975 .31212 .921 -.6186 1.0136

3 .5315 .29166 .269 -.2310 1.2941

Bonferroni 1 2 -.4130 .24820 .596 -1.0817 .2556

3 -.0790 .22192 1.000 -.6769 .5188

4 -.6106 .32779 .393 -1.4936 .2725

2 1 .4130 .24820 .596 -.2556 1.0817

3 .3340 .19804 .570 -.1995 .8675

4 -.1975 .31212 1.000 -1.0384 .6434

3 1 .0790 .22192 1.000 -.5188 .6769

2 -.3340 .19804 .570 -.8675 .1995

4 -.5315 .29166 .429 -1.3173 .2542

4 1 .6106 .32779 .393 -.2725 1.4936

2 .1975 .31212 1.000 -.6434 1.0384

3 .5315 .29166 .429 -.2542 1.3173

Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,645.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Analisis uji ANOVA Persepsi Kualitas Uniqlo

Multiple Comparisons

Dependent Variable:PersepsiKualitasUniqlo

(I) (J) 95% Confidence Interval pendap pendap Mean Difference atan atan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1 2 -.0861 .23622 .983 -.7037 .5315

3 .1441 .21120 .904 -.4081 .6963

4 -.4861 .31197 .407 -1.3018 .3296

2 1 .0861 .23622 .983 -.5315 .7037

3 .2302 .18847 .615 -.2626 .7230

4 -.4000 .29705 .536 -1.1767 .3767

3 1 -.1441 .21120 .904 -.6963 .4081

2 -.2302 .18847 .615 -.7230 .2626

4 -.6302 .27757 .112 -1.3560 .0955

4 1 .4861 .31197 .407 -.3296 1.3018

2 .4000 .29705 .536 -.3767 1.1767

3 .6302 .27757 .112 -.0955 1.3560

Bonferroni 1 2 -.0861 .23622 1.000 -.7225 .5503

3 .1441 .21120 1.000 -.4249 .7131

4 -.4861 .31197 .735 -1.3266 .3543

2 1 .0861 .23622 1.000 -.5503 .7225

3 .2302 .18847 1.000 -.2775 .7380

4 -.4000 .29705 1.000 -1.2003 .4003

3 1 -.1441 .21120 1.000 -.7131 .4249

2 -.2302 .18847 1.000 -.7380 .2775

4 -.6302 .27757 .153 -1.3780 .1176

4 1 .4861 .31197 .735 -.3543 1.3266

2 .4000 .29705 1.000 -.4003 1.2003

3 .6302 .27757 .153 -.1176 1.3780

Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,584. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

8. Analisis uji ANOVA Loyalitas Merek Uniqlo

Multiple Comparisons

Dependent Variable:LoyalitasMerekUniqlo

(I) (J) 95% Confidence Interval pendap pendap Mean Difference atan atan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1 2 -.1511 .18929 .855 -.6460 .3438

3 .0660 .16924 .980 -.3765 .5085

4 -.2222 .24999 .811 -.8758 .4314

2 1 .1511 .18929 .855 -.3438 .6460

3 .2171 .15103 .479 -.1778 .6120

4 -.0711 .23804 .991 -.6935 .5513

3 1 -.0660 .16924 .980 -.5085 .3765

2 -.2171 .15103 .479 -.6120 .1778

4 -.2882 .22243 .568 -.8698 .2934

4 1 .2222 .24999 .811 -.4314 .8758

2 .0711 .23804 .991 -.5513 .6935

3 .2882 .22243 .568 -.2934 .8698

Bonferroni 1 2 -.1511 .18929 1.000 -.6611 .3588

3 .0660 .16924 1.000 -.3900 .5219

4 -.2222 .24999 1.000 -.8957 .4513

2 1 .1511 .18929 1.000 -.3588 .6611

3 .2171 .15103 .923 -.1898 .6240

4 -.0711 .23804 1.000 -.7124 .5702

3 1 -.0660 .16924 1.000 -.5219 .3900

2 -.2171 .15103 .923 -.6240 .1898

4 -.2882 .22243 1.000 -.8874 .3110

4 1 .2222 .24999 1.000 -.4513 .8957

2 .0711 .23804 1.000 -.5702 .7124

3 .2882 .22243 1.000 -.3110 .8874

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Multiple Comparisons

Dependent Variable:LoyalitasMerekUniqlo

(I) (J) 95% Confidence Interval pendap pendap Mean Difference atan atan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1 2 -.1511 .18929 .855 -.6460 .3438

3 .0660 .16924 .980 -.3765 .5085

4 -.2222 .24999 .811 -.8758 .4314

2 1 .1511 .18929 .855 -.3438 .6460

3 .2171 .15103 .479 -.1778 .6120

4 -.0711 .23804 .991 -.6935 .5513

3 1 -.0660 .16924 .980 -.5085 .3765

2 -.2171 .15103 .479 -.6120 .1778

4 -.2882 .22243 .568 -.8698 .2934

4 1 .2222 .24999 .811 -.4314 .8758

2 .0711 .23804 .991 -.5513 .6935

3 .2882 .22243 .568 -.2934 .8698

Bonferroni 1 2 -.1511 .18929 1.000 -.6611 .3588

3 .0660 .16924 1.000 -.3900 .5219

4 -.2222 .24999 1.000 -.8957 .4513

2 1 .1511 .18929 1.000 -.3588 .6611

3 .2171 .15103 .923 -.1898 .6240

4 -.0711 .23804 1.000 -.7124 .5702

3 1 -.0660 .16924 1.000 -.5219 .3900

2 -.2171 .15103 .923 -.6240 .1898

4 -.2882 .22243 1.000 -.8874 .3110

4 1 .2222 .24999 1.000 -.4513 .8957

2 .0711 .23804 1.000 -.5702 .7124

3 .2882 .22243 1.000 -.3110 .8874

Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = ,375.