PENILAIAN EKONOMI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PERAIRAN BONTANG KOTA BONTANG (Economic Valuation of Coral Reef Ecosystem in Bontang Sea Bontang City)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

PENILAIAN EKONOMI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PERAIRAN BONTANG KOTA BONTANG (Economic Valuation of Coral Reef Ecosystem in Bontang Sea Bontang City) EPP.Vo. 7. No.1. 2010 : 20-24 20 PENILAIAN EKONOMI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PERAIRAN BONTANG KOTA BONTANG (Economic Valuation of Coral Reef Ecosystem in Bontang Sea Bontang City) Erwan Sulistianto Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, FPIK-UNMUL e-mail : [email protected] ABSTRACT The purpose of this study was to calculate both the total economic value of coral reef ecosystems. In this study the value of coral reef ecosystems expresed by the reef fish farming values were estimated by Effect on Productivity (EOP). The result showed that the reef fish farming value was Rp11,238.80 per hectare per year, these values described if there is damage toward the coral reef ecosystems in Bontang Sea. Key words: the total economic value, coral reef, fish farming. PENDAHULUAN fungsi ekonomi sebagai habitat dari ikan karang, udang karang, algae, teripang, dan Wilayah pesisir merupakan daerah yang kerang mutiara. Terumbu karang juga berfungsi cukup penting di Indonesia. Wilayah Indonesia sebagai tujuan wisata dan penelitian. Kota sebagian besar didominasi oleh lautan, sehingga Bontang merupakan salah satu daerah yang sumberdaya alam yang terdapat di daerah memiliki ekosistem terumbu karang yang cukup pesisir di Indonesia juga melimpah, karena di luas, yaitu sekitar 8.744 ha. Ekosistem terumbu daerah pesisir terdapat lebih dari satu ekosistem. karang tersebar hampir di seluruh bagian pesisir Menurut Kusumastanto (2006), wilayah pesisir dan pulau-pulau Kota Bontang yang pada memiliki konsentrasi-konsentrasi keunggulan umumnya berada dalam radius 1,5 – 2 mil laut wilayah yang tidak dimiliki wilayah lain, yaitu di posisi yang berhadapan dengan pabrik PT (1) keunggulan sumberdaya alam misalnya Pupuk Kalimantan Timur dan PT Badak NGL. mangrove, terumbu karang, dan padang lamun, Lokasi ekosistem terumbu karang di Perairan (2) karakteristik kultural yang khas dengan ciri Kota Bontang terdapat di daerah Tanjung egaliter, inward looking dan dinamis, dan (3) Sengkubur, Selangan, Melahing, Pulau Agar- adanya keterkaitan hubungan masyarakat agar, Tebok Batang, Kedindingan, Beras Basah, dengan sumberdaya wilayah pesisir. Manuk-manukan, Karang Segajah, Karang Kota Bontang merupakan salah satu kota Kiampau, dan Tihik-tihik di Kalimantan Timur yang secara geografis Berdasarkan hasil survey yang telah terletak di daerah pesisir. Kota Bontang yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan berbatasan langsung dengan Selat Makassar ini Kota Bontang, telah ditemukan jenis-jenis sangat memberikan keuntungan bagi karang diantaranya adalah karang keras (hard perkembangan kota tersebut dengan potensi coral) dan karang lunak (soft coral). Hard coral perikanan yang dimiliki. Berdasarkan data lebih dominan ditemukan daripada soft coral. Dinas Perikanan dan Kelautan Bontang, potensi Beberapa jenis hard coral yang ditemukan yaitu perikanan yang dimiliki pada Tahun 2006 Acropora, Montiphora, Euphylia, Plerogyra, sebesar 955 ton dan meningkat pada Tahun Fungia, Heliofungia, Caulastrea., Pectinia, 2007 menjadi 1.625 ton. Hasil budidaya Goniopora, Millepora. perikanan cenderung meningkat dari Tahun Berdasarkan data Dinas Perikanan dan 2007 sebesar 227,5 ton meningkat pada Tahun Kelautan Bontang, hasil tangkapan Nelayan 2008 sebesar 289,5 ton. Bontang cenderung fluktuatif. Pada Tahun 2002 Ekosistem terumbu karang dapat sebesar 2.649 ton menurun menjadi 946 ton dikatakan adalah salah satu daya dukung pada Tahun 2003, Tahun 2006 sebesar 955 ton sumberdaya yang terdapat di wilayah pesisir dan meningkat pada Tahun 2007 menjadi 1.625 dan lautan. Menurut Adrianto et al. (2004), ton. Hasil budidaya perikanan cenderung ekosistem terumbu karang memiliki fungsi meningkat dari tahun ke tahun. Pada Tahun ekologis diantaranya: (1) nutrien bagi biota 2003 sebesar 3,11 ton meningkat menjadi 28,96 perairan laut, (2) pelindung fisik (dari ton di Tahun 2004. Tahun 2007 hasil budidaya gelombang), (3) tempat pemijahan, (4) tempat sebesar 227,5 ton meningkat pada Tahun 2008 bermain dan asuhan bagi biota laut, sedangkan sebesar 289,5 ton. Penilaian Ekonomi Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Bontang Kota Bontang (Erwan Sulistianto) 21 Tujuan dari penelitian ini adalah HASIL DAN PEMBAHASAN menganalisis nilai ekonomi terumbu karang di Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Perairan Kota Bontang berdasarkan nilai produktivitas perikanan budidaya ikan karang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Penilaian ekonomi terhadap ekosistem terumbu oleh PPLH Lemlit Undip terdapat 34 jenis karang perlu dilakukan, dengan diketahuinya terumbu karang yang hidup di Perairan Kota nilai ekonomi dari ekosistem terumbu karang Bontang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diharapkan dapat menjadi informasi yang Tabel 1. Karang yang tumbuh di Perairan Kota relevan dalam proses pengambilan keputusan Bontang sebagaian besar memiliki bentuk dalam pengelolaan ekosistem terumbu karang massive dan sub massive yang disebabkan oleh yang optimal. pengaruh polutan berupa sedimen. Sedimen yang terjadi kemungkinan berasal dari bahan- METODE PENELITIAN bahan organik. Kondisi sedimentasi ini Penelitian dilaksanakan pada Tahun 2010 menyebabkan dominasi tumbuhnya karang jenis di Perairan Kota Bontang Provinsi Kalimantan porites cylidrica atau karang foliose (montipora Timur. Metode penelitian yang digunakan foliose) yang merupakan jenis karang hidup di adalah metode suvey dengan pengambilan perairan keruh akibat bahan organik tersebut. sampel dari suatu populasi dan menggunakan Penyebab kekeruhan mungkin berasal dari kuisioner. Data primer berupa hasil produksi, tumbuhan lamun atau mangrove yang hancur harga produksi dan biaya produksi. Data atau yang telah mati mengingat lokasi ekosistem sekunder berupa data-data penunjang yang terumbu karang yang berdekatan dengan lokasi dikumpulkan dari Dinas Kelautan dan lamun maupun mangrove. Perikanan Kota Bontang, Badan Pusat Statistik Tabel 1. Jenis Karang yang Terdapat di Kota Bontang dan lembaga-lembaga yang Perairan Kota Bontang berhubungan dengan materi penelitian serta Jenis jurnal-jurnal penelitian yang berkaitan dengan No Karang No Jenis Karang penelitian. 1 Acropora 18 Montipora Pendugaan nilai ekonomi ekosistem 2 Alveopora 19 Montastrea terumbu karang berdasarkan manfaat terhadap 3 Ctenactis 20 Oculina 4 Echinopora 21 Oleastrea budidaya ikan karang menggunakan metode 5 Euphyllia 22 Pachyseris Effect on Productivity. Fungsi Permintaan 6 Favia 23 Palaustrea terhadap hasil budidaya ikan karang sebagai 7 Favites 24 Pavona berikut (Adrianto 2005) : 8 Fungia 25 Pectinia 1 2 n 9 Galaxea 26 Physophyllia Q 0 X1 X 2 ...X n 10 Goniastrea 27 Platygria LnQ LnX LnX LnX 11 Goniopora 28 Plerogyra 0 1 1 2 2 n n 12 Heliofungia 29 Pocillopora 13 Hydnophora 30 Porites LnQ(( (LnX 2) (LnXn)) LnX 0 2 n 1 1 14 Leptoseris 31 Psamocora LnQ '1LnX1 15 Lobophyllia 32 Sandalolita 16 Madracis 33 Seriatopora 1 Q ' X 17 Merulina 34 Simpllia 1 Sumber : PPLH Lemlit Undip, 2001 1 X Q 1 Tabel 2 menunjukkan bahwa terumbu 0 karang di Perairan Kota Bontang memiliki Menduga Total Kesediaan Membayar (Nilai kondisi yang berbeda-beda. Daerah yang masih Ekonomi Sumberdaya) memiliki terumbu karang yang baik berdasarkan a indeks kematian karang adalah di daerah U f (Q)dQ 0 Melahing dengan indeks 12,35%. Badak-badak merupakan daerah yang memiliki terumbu Menduga Konsumen Surplus karang yang rusak karena indeks kematian karang tertinggi yaitu sebesar 89,25%. CS U Pt Pt X1 Q NET a.P.L EPP.Vo. 7. No.1. 2010 : 20-24 22 1.158 unit menjadi 1.221 unit pada Tahun 2008. Pada Tahun 2008 alat tangkap yang digunakan pun mengalami peningkatan jumlahnya, jaring insang bertambah 16 unit menjadi 276 unit, pengumpul juga berjumlah 6 unit menjadi 233 unit. Perkembangan Sektor Perikanan Kota Bontang Kota Bontang memiliki sumberdaya Jumlah produksi perikanan Kota perikanan yang potensial karena hampir seluruh Bontang pada bidang pengkapan laut dan daerah Kota Bontang berbatasan langsung budidaya laut/pantai telah mengalami dengan laut lepas, hal ini menyebabkan peningkatan pada Tahun 2008 masing-masing masyarakatnya yang tinggal dipinggir pantai sebesar 3626,2 ton dan 108 ton. Nilai produksi sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan masing-masing juga menjadi meningkat pembudidaya ikan. Usaha penangkapan ikan di menjadi Rp138.256.800 dan Rp5.222.200.000. laut merupakan usaha perikanan yang paling Kenaikan jumlah produksi juga mengakibatkan dominan dilakukan oleh masyarakat di kawasan kenaikan RTP pada Tahun 2008, RTP pesisir, hal tersebut dikarenakan selain luas penangkapan laut meningkat sebesar 429 RTP areal usaha yang tidak terbatas juga karena jenis sedangkan budidaya laut/pantai meningkat hasil tangkapan yang relatif beragam menjadi 155 RTP. Lebih jelasnya dapat dilihat jumlahnya. pada lampiran 6 dan 7. Luas lahan usaha budidaya perikanan yang ada di Kota Bontang telah banyak berubah setiap tahunnya. Pada Tahun 2008, telah terjadi penambahan luas usaha budidaya kolam dan budidaya laut/pantai masing-masing sebesar 4,3 ha dan 187 ha. Sedangkan pada usaha budidaya karamba dan tambak malah terjadi penurunan luas usaha masing-masing sebesar 13,9 ha dan 20 ha. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 3. Luas Lahan Usaha Budidaya Perikanan Kota Bontang 2007-2008 (Ha) No. Indikator 2007 2008 1. Kolam 9,2 13,5 2. Karamba 21,7 7,8 3. Tambak 153,3 133,3 4. Laut/Pantai 128,0 315,0 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bontang, 2009 Nilai Kegunaan Kegiatan Budidaya Ikan Karang Kegiatan usaha budidaya ikan karang biasa dilakukan oleh masyarakat Kampung Selangan, selain mereka melakukan kegiatan penangkapan
Recommended publications
  • SYNERGY for Sustainability
    Sustainability Report SYNERGY FOR SUSTAINABILITY PT Pupuk Indonesia (Persero) Kantor Pusat | Head Office Jalan Taman Anggrek, Kemanggisan Jaya, Jakarta 11480, Indonesia Phone (hunting): +62 21 536 54900 Facsimile: +62 21 80647955 Email: [email protected] Website: http://www.pupuk-indonesia.com Layanan Informasi | For further information 0800-1-008001 (Toll Free) Sustainability Report SYNERGY FOR SUSTAINABILITY Sustainability Report Sustainability Report SYNERGY FOR SUSTAINABILITY PT Pupuk Indonesia (Persero) www.pupuk-indonesia.com SYNERGY FOR SUSTAINABILITY ustainable development is the The implementation of Sustainability biggest challenge to human Principles requires a synergy in the beings today. Would we be business chain of the Company and able to meet the current needs the stakeholders. We optimize the withoutS diminishing the next generation’s resources, create productive cooperation capability to do the same for their needs? with the communities and partner with This is a fundamental question to us in the government, as well as involving growing the company based on three the stakeholders for the purpose of aspects in Sustainability Principles Profit, sustainability. People, Planet. PT Pupuk Indonesia (Persero) Sustainability Report 1 ABOUT THE REPORT PUPUK INDONESIA LAPORAN DEVELOPING DEVELOPING DEVELOPING DEVELOPING ATTAINING A DEVELOPING DEVELOPING PROFILE KEPADA PEMANGKU SUSTAINABLE STAKEHOLDERS’ COMPETENT HUMAN COMMUNITY HEALTHY WORK EXCELLENT TOP -NOTCH KEPENTINGAN GOVERNANCE ECONOMIES RESOURCES OF WELFARE ATMOSPHERE
    [Show full text]
  • The Mineral Industry of Indonesia in 2008
    2008 Minerals Yearbook INDONESIA U.S. Department of the Interior August 2010 U.S. Geological Survey THE MINERAL INDUS T RY OF INDONESIA By Chin S. Kuo The Government of Indonesia expected the economy to grow Production by 6.1% in 2008, fueled by the global boom in commodity prices and the strong domestic construction sector. Indonesia is Indonesia produced such major mineral commodities as rich in mineral resources, including coal, copper, gold, nickel, bauxite, cement, coal, copper, natural gas, nickel, petroleum, and tin. Other mineral commodities that the country has in and tin in 2008. Production of mined gold and copper decreased significant quantity are bauxite, oil and gas, and silver. The by 45% and 17.8%, respectively, owing to the lower grade ore country’s industrial production came from the cement, metal mined at Grasberg. As a result, the output of refined copper also mining, and oil and gas industries. Indonesia was among the declined. Production of steel and pig iron also decreased by leading five producers of copper and nickel in the world and its 10% and 9.1%, respectively, because of low capacity utilization tin output was ranked second after China. It was also ranked by PT Krakatau Steel. The decrease in the output of mined among the world’s top 10 countries in the production of gold nickel led to decreased production of ferronickel and nickel and natural gas. Indonesia was also one of the leading exporters matte. The output of mined tin and tin metal also decreased by of liquefied natural gas (LNG) (after Qatar) but was a net 19.5% and 16.6%, respectively, owing to the low commodity importer of oil.
    [Show full text]
  • The World Bank
    Documtertof The World Bank FOR OFFICIAL USE ONLY Public Disclosure Authorized Report No. 7851 PROJECT COMPLETIONREPORT Public Disclosure Authorized INDONESIA NATIONAL FERTILIZERDISTRIBUTION PROJECT (LOAN 2120-IND) JUNE 19, 1989 Public Disclosure Authorized Industry and Energy OperationsDivision Public Disclosure Authorized Asia Regional Office Thisdocument has a restricted distribution and may be used by recipients only in the performance of theirofficial duties. Its contents may not otherwise be disclosed without World Bank authorization. COUNTRYEXCHANGE RATES Name of Currency (abbreviation) Rupiah (Rp) Appraisal Year Average 1982 US$1 - Rp 625 Intervaning Years' Average 1983-85 US$1 - Rp 862 Completion Year 1986 US$1 - Rp 1,650 Average 1982-86 US$1 - Rp 1,138 ABBREVIATIONS AND ACRONYMS Fertilizer Companies AAF - PT ASEAN Aceh Fertilizers, Lhokseumawe, Aceh GRESIK - PT Petrokimia Gresik, Gresik, East Java KALTIM - PT Pupuk Kalimantan Timur, Bontang, East Kalimantan PIM - PT Pupuk Iskanda Muda, Lhokseumawe, Aceh PUSRI - PT Pupuk Sriwidjaja, Palembang, South Sumatra Pusri Nomenclature Line I - Point of production or import Line II - In or near port areas Line III - District level (usually storage) Line IV - Retail or village level Fertilizer TSP - Triple superphosphate DAP - Di-ammonium phosphate AS - Ammonium sulphate MOP - Muriate ^f Potash, Potassium Chloride; Potash SOP - Sulphate of Potash, Potassium Sulphate; Potash Others DGSC - Directorate General of Sea Communications dwt - Deadweight of ship, in long tons FMDSS - Fertilizer Marketing and Distribution Strategy Study GOI - Government of Indonesia ISD - Inland Storage Depot (Line III) KUD - Koperasi Unit Desa. (Village Cooperative) mt - million tons MSDP - Maritime Sector Development Plan PJKA - Perusahaan Jawatan Kereta Api. (State Railway Organization) PUSKUD - Head Office for a group of KUDs RLS - Regular Lin;r Services; the Inter-island general cargo shipping system.
    [Show full text]
  • ANALISIS PENGARUH CITRA, KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada PT
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Diponegoro University Institutional Repository ANALISIS PENGARUH CITRA, KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus pada PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR, Sales Representative Kabupaten Grobogan) TESIS . Diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh derajad S-2 Magister Manajemen Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro Oleh : Joko Sugihartono NIM. C4A006302 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2009 HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO: Kerjakan yang engkau tahu, nanti Allah SWT memberitahu yang tidak tahu. (Hadits) PERSEMBAHAN: Tulisan ini dipersembahkan untuk Ibunda tercinta Hj. Sumastuti, isteriku terkasih Sri Djumiani, Apt., Msi., saudaraku dan keponakanku. iv PENGESAHAN TESIS Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa tesis berjudul: ANALISIS PENGARUH CITRA, KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus pada PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR, Sales Representative Kabupaten Grobogan) Yang disusun oleh Joko Sugihartono, NIM. C4A006302 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 13 Juni 2009, dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima. Pembimbing Utama Pembimbing Anggota Dr. Syuhada Sofyan, MSIE. Drs. Harry Susanto, MMR Semarang, 13 Juni 2009 Univesitas Diponegoro Semarang Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Managemen Ketua Program _______________________________ KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah disampaikan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmad hidayah yang diberikan kepada kita semua. Amin. Karena atas karunia Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian ini. Penyusunan tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajad sarjana S-2 Magister Manajemen pada Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Penulis menyadari bahwa baik dalam pengungkapan, penyajian dan pemilihan kata-kata maupun pembahasan materi tesis ini masih jauh dari sempurna.
    [Show full text]
  • The World Bank
    Documentof The World Bank FOR OFFICIAL USE ONLY /S 32Z?2- /0 Public Disclosure Authorized Reort No. 8333-IND STAFF APPRAISAL REPORT INDONESIA Public Disclosure Authorized FERTILIZER RESTRUCTURINGPROJECT NOVEMBER26, 1990 Public Disclosure Authorized Industry aid Energy OperationsDivision Country DepartmentV Public Disclosure Authorized Asia Region lfhis domnent has a resrcted disribution and may be used by recipients only in theperfomanoe of their offlial duties. Its contents may not otherwise be disdosed whout World Bak aulhoulzioid CURRENCY EQUIVALENTS (As of June 1, 1990) Currency Unit = Indonesian Rupiah (Rp) US$1.00 = Rp 1,830 Rp 1 billioni = US$0.546 iilllion WEIGHTS AND MEASURES 1 British Thermal Unit (Btu) = 0.252 Kilocalories (Kcal) 1 Metric ton (t) = 1,000 kilograms (kg) 1 Metric ton (t) = 2,209 pounds (lb) 3 1 Cubic meter (m ) = 35.32 Cubic Feet (cuft) 1 Standard Cubic Foot (SCF) of Natural Gas = 1,000 Btu FISCAL YEAR Government of Indonesia - April 1 - March 31 Fertilizer Companies - January 1 - December 31 ABBREVIATIONS AND ACRONYMS AAF - P.T. ASEAN Aceh Fertilizer APPI - Indonesian Fertilizer Producers' Association AS - Ammonium sulfate ASEAN - Association of South-East Asian Nations BAPPENAS - National Development Planning Board BI - Bank Indonesia BPKP - Financial and Development Supervisory Board BNI - Bank Negara Indonesia 1946 EKUIN - Minister Coordinator for Economics, Financial and Industrial Affairs, and for the Supervision of Development GOI - Government of Indonesia Gresik - P.T. Petrokimia Gresik ICB - International competitive bidding IKPT - P.T. Inti Karya Persada Tehnik Kaltim - P.T. Pupuk Kalimantan Timur KC1 - Muriate of potash, or potash, or potassium chlloride KLH - Ministry of Population and the Environment KONEBA - P.T.
    [Show full text]
  • Pupuk Kaltim)
    BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1 PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR (Pupuk Kaltim) PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) merupakan anak perusaahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero) yang memproduksi Urea dan Amoniak. Pupuk Urea disebut juga pupuk nitrogen (N) yang memiliki kandungan nitrogen 46%. Urea dibuat dari reaksi antara amoniak dengan karbon dioksida dalam suatu proses kimia menjadi urea padat dalam bentuk prill berukuran 1-3 mm atau granul ukuran 2-4mm yang keduanya diprodukasi oleh Pupuk Kaltim. Urea prill paling bayak digunakan untuk segmen tanaman pangan dan industry, sedangkan urea granul lebih cocok untuk segmen perkebunan, meskipun dapat juga untuk tanaman pangan. Pupuk urea dipasarkan dan di jual dengan merek dagang Daun Buah dan Pupuk Indonesia. Khusus urea bersubsidi dengan merek Pupuk Indonesia, produk urea berwarna pink (Tentang Produk, 2017). Urea Pupuk Indonesia adalah merek yang digunakan khusus untuk pupuk urea bersubsidi, berwarna merah muda (pink) dan diperuntukan ke tanaman pangan. Berbeda dengan urea granul daun buah, adalah merek yang digunakan untuk pupuk urea granul non subsidi produksi Pupuk Kaltim, berwarna putih dengan ukuran butiran 2-4,75mm. Urea prill daun buah adalah merek yang digunakan untuk produk urea prill non subsidi produksi pupuk 37 kaltim, berwarna putih dengan ukuran butiran 1-3,35mm (Tentang Produk, 2017). Amoniak Pupuk Kaltim digunakan sebagai bahan mentah dalam industri kimia. Amoniak produksi Pupuk Kaltim dipasarkan dalam bentuk cair pada suhu -33 derajat celcius dengan kemurnian minimal 99,5% dan campuran (impurity) berupa air maksimal 0,5%. Amoniak dibuat dari bahan baku gas bumi yang direaksikan dengan udara dan uap air yang diproses pada suhu dan tekanan tinggi secara bertahap melalui beberapa reactor yang mengandung katalis (Tentang Produk, 2017).
    [Show full text]
  • Implementasi Saluran Distribusi Dan Strategi Pengorganisasian Yang
    IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Pupuk Kaltim merupakan Anak Perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero). Sejak berdiri, Pupuk Kaltim tidak pernah melakukan perubahan nama Perusahaan. Awalnya, proyek Pupuk Kaltim dikelola oleh perusahaan minyak negara Pertamina dengan fasilitas pabrik pupuk terapung atau pabrik di atas kapal. Namun karena beberapa pertimbangan teknis, proyek tersebut dialihkan ke darat sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 1975 dan kemudian melalui Keputusan Presiden Nomor 39Tahun 1976, pengelolaannya diserahkan dari Pertamina kepada Departemen Perindustrian. Lahan seluas 443 hektar disiapkan untuk pembangunan proyek tersebut. Gas bumi merupakan bahan baku utama produksi Amoniak dan Urea yang disalurkan dengan pipa sepanjang 60 km dari Muara Badak, Kalimantan Timur. Proyek pertama pembangunan Pabrik 1 dimulai pada 1979, sedangkan pembangunan Pabrik 2 dimulai pada 1982. Kedua pabrik tersebut diresmikan bersamaan pada 29 Oktober 1984. Selanjutnya, Pabrik 3 dibangun dan diresmikan pada 4 April 1989. Pada 1999, berdiri pabrik Urea granul pertama di Indonesia yang dinamakan Proyek Optimasi Kaltim (POPKA). Pabrik ini diresmikan pada 6 Juli 2000 bersamaan dengan pemancangan tiang pertama Pabrik 4. Unit Urea Pabrik 4 diresmikan pada 3 Juli 2002 sedangkan unit Amoniak diresmikan pada 28 Juni 2004. Bisnis utama Perusahaan adalah memproduksi serta menjual Amoniak, Urea dan NPK dengan segmen pasar dalam maupun luar negeri. Untuk wilayah distribusi sektor subsidi dalam negeri, wilayah pemasaran Pupuk Kaltim meliputi 2/3 wilayah Indonesia, yakni Kawasan Timur Indonesia hingga Papua dan sebagian besar Jawa Timur dan Kalimantan, kecuali Kalimantan Barat. Wilayah tersebut ditetapkan sesuai surat Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Nomor U-1308/A00000.UM/2012 tanggal 8 Oktober 2012 tentang Penugasan Wilayah Tanggung Jawab Pengadaan dan Penyaluran 10 TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI SALURAN DISTRIBUSI… NOVALDA FIRDAUZI MR.
    [Show full text]
  • The Mineral Industry of Indonesia in 2003
    THE MINERAL INDUSTRIES OF INDONESIA AND EAST TIMOR (TIMOR-LESTE) By Pui-Kwan Tse INDONESIA governments could cause production costs to increase by an additional 6%. During the past 5 years, investment in Despite the Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) Indonesian mining has decreased by 90% to $200 million outbreak in the Asia and the Pacific region and the August in 2003 compared with $2 billion in 1998. The Capital terrorist attack in the capital, Indonesia’s gross domestic product Investments Coordinating Board approved only seven new (GDP) grew by 4.1% in 2003 compared with that of 2002; this foreign mining projects and two foreign expansion projects rate of growth was higher than the Government’s target of 3.9%. in 2003 for a total value of $14.9 million. Legal and policy Indonesia had not recovered completely from the 1997 financial uncertainties, lingering labor conflicts, and the chaotic crisis. With the assistance of the International Monetary Fund implementation of regional autonomy were mainly responsible and the implementation of new macroeconomic policies, the for this drop in investment in the mining sector. Security inflation rate slowed to 5.1% by yearend, interest rates fell, conditions also worried many foreign investors, especially in the and the rupiah stabilized against the U.S. dollar. Private and Provinces of Aceh and Papua. During the past several years, Government consumption remained the principal drivers of mineral outputs remained stable despite the unfavorable investment growth. Private consumption accounted for 2.8% of the GDP conditions. The continuing lack of investment will have a negative growth.
    [Show full text]
  • PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
    LAPORAN MANAJEMEN Management Report II Laporan Tahunan 2018 PT REKAYASA INDUSTRI TEMA ANNUAL REPORT 2018 Theme of the 2018 Annual Report Dinamika ekonomi dan bisnis yang terjadi selama tahun 2018 disikapi PT Rekayasa Industri (selanjutnya disebut “Rekind”) dengan semangat untuk terus meningkatkan kompetensi guna mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan. Di tahun ini, Rekind berhasil melanjutkan komitmennya untuk menciptakan pertumbuhan usaha yang solid. Selain itu, Rekind juga memegang konsistensinya untuk mengambil peran penting dalam pembangunan nasional melalui sumbangsihnya terhadap penciptaan nilai tambah yang berkesinambungan bagi Perseroan maupun bagi bangsa, namun sekaligus memastikan keberlanjutan usaha Perseroan untuk jangka panjang mengingat perannya yang akan terus meningkat di masa datang. The economic and business dynamics that occurred during 2018 were addressed by PT Rekayasa Industri (Rekind) with the spirit to continue to improve competencies to support its sustainable business expansion. This year, Rekind managed to continue its commitment to create solid business growth. In addition, Rekind also holds its consistency to take an important role in national development through its contribution to the creation of sustainable added value for the Company and for the nation, but at the same time ensuring the sustainability of the Company’s long term business regarding its role that will continue to increase in the future. Menghadapi tahun 2018, Rekind terus berupaya Facing 2018, Rekind continued to seek strategic mencari langkah- langkah strategis, melakukan steps, make efficiency and optimize existing efisiensi dan mengoptimalkan sumber daya resources to maximize the company value. To face yang ada guna memaksimalkan nilai perusahaan. the challenges and realize positive performance, Untuk menghadapi tantangan yang ada serta the Board of Directors has compiled and executed mewujudkan performa yang positif, Direksi telah policies.
    [Show full text]
  • Nurhidayati T. Bab Ii Gambaran Umum
    IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan 2.1.1 Profil singkat perusahaan PT. Pupuk kaltim : Gambar 2.1 Gambar sejarah singkat PT. Pupuk Kalimantan Timur A. pendirian pabrik B. Pembangunan pertama (1977) pabrik 1 dan 2 pupuk kaltim (1979-1984) D. Pengembangan C. Pembangunan pabrik 3 dan 4 pupuk kaltim Pabrik pupuk kaltim E. Pengoperasian pabrik 5 Sumber : Dokumentasi Pribadi (2020) 8 TUGAS AKHIR EFEKTIVITAS DEMONSTRATION PLOT… NURHIDAYATI T. IR – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Berikut merupakan rincian sejarah singkat PT.Pupuk Kalimantan Timur : Gambar 2.2 Bagan sejarah singkat perusahaan A. PT. Pupuk Kalimantan Timur membangun pabrik di atas kapal laut untuk B. Ditemukan sumber gas alam memudahkan pengambilan bahan baku gas yang merupakan bahan baku alam. lalu pemerintah menunjuk Pertamina utama pembuatan pupuk di Muara untuk mengelola proyek tersebut. Karena Badak, sekitar 60 km dari beberapa pertimbangan, pabrik didaratkan Bontang. Lahan seluas 443 ha dan proyek ditangani oleh Departemen dipersiapkan untuk proyek Perindustrian sesuai dengan Keputusan pembangunan. Pabrik 1 dimulai Presiden Nomor 43 Tahun 1975 dan pada 1979, dilanjutkan dengan melalui Keputusan Presiden Nomor 39 Pabrik 2 pada 1982. Kedua pabrik Tahun 1976. diresmikan bersamaan pada 29 Oktober 1984 oleh Presiden C. Pembangunan pabrik masih dilanjutkan Soeharto. lagi dengan proyek Pabrik 3 yang diresmikan pada 4 April 1989. Pada 1999, D. Mengingat keberadaannya yang berdiri pabrik urea granul pertama di sudah lebih dari 30 tahun, Pabrik 1 Indonesia, yaitu POPKA yang merupakan menjadi prioritas utama Perusahaan proyek optimasi pabrik untuk dalam program revitalisasi. Tahun memanfaatkan sisa atau ekses Amoniak 2011 merupakan awal mula dari pabrik yang ada.
    [Show full text]
  • Opportunities and Challenges in Encountering the Global Situation
    INFORMASI PERUSAHAAN 07 COMPANY INFORMATION PELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI SITUASI GLOBAL OPPORTUNITIES AND CHALLENGES IN ENCOUNTERING THE GLOBAL SITUATION ISBN 978-602-70441-3-5 PT Pupuk Kalimantan Timur LAPORAN TAHUNAN - 2014 - ANNUAL REPORT A PROFIL PERUSAHAAN SUMBER DAYA MANUSIA ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ANALISA KEUANGAN 01COMPANY PROFILE 02HUMAN RESOURCES PROFILE 03 MANAGEMENT DISCUSSION & ANALISYS 04GOOD CORPORATE GOVERNANCE 05 CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 06 FINANACE ANALISYS PELUANG DAN TANTANGAN MENGHADAPI SITUASI GLOBALOPPORTUNITIES AND CHALLENGES IN ENCOUNTERING THE GLOBAL SITUATION B LAPORAN TAHUNAN - 2014 - ANNUAL REPORT PT Pupuk Kalimantan Timur INFORMASI PERUSAHAAN 07 COMPANY INFORMATION 2014 merupakan tahun penuh tantangan bagi pelaku bisnis. Fluktuasi perekonomian global serta persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut Perusahaan untuk semakin jeli membaca dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Implementasi strategi bisnis yang kami lakukan di tahun ini berhasil menghadapi tantangan bisnis, sekaligus sukses membukukan laba tertinggi sepanjang PELUANG DAN sejarah Perusahaan. Kinerja produksi Perusahaan pada tahun 2014 sangat baik. Produksi urea mencapai 3,02 Juta ton atau 101% dari target yang ditetapkan, sementara amoniak mencapai 2,43 Juta ton atau 111% dari target. Biaya operasional pada tahun 2014 tercatat sebesar Rp13,59 Triliun atau 125% dari tahun TANTANGAN sebelumnya. Sejalan dengan itu, Perusahaan berhasil membukukan pendapatan Rp17,20 Triliun atau 118% dari target, dengan laba Rp3,48 Triliun atau 173% dari target. Pencapaian perusahaan di tahun 2014, menjadi pendorong semangat untuk terus menjadi perusahaan bereputasi prima. Memiliki kejelian MENGHADAPI dalam menangkap peluang dan mengembangkannya menjadi kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan global di masa yang akan datang. 2014 is a challenging year for business doer.
    [Show full text]
  • Yunita Ketriana Widyawati
    DigitalDigital RepositoryRepository UniversitasUniversitas JemberJember PELAKSANAAN PENYALURAN PUPUK UREA BERSUBSIDI BERBASIS WEB COMMERCE (WCM) PADA PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR SURABAYA LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Manajemen perusahaan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember Oleh YUNITA KETRIANA WIDYAWATI NIM 160803101028 PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PERUSAHAAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JEMBER 2019 i DigitalDigital RepositoryRepository UniversitasUniversitas JemberJember THE IMPLEMENTATION OF DISTRIBUTION OF SUBSIDIZED UREA FERTILIZER BASED ON WEB COMMERCE (WCM) IN PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR SURABAYA REAL WORK PRACTICES REPORT Proposed to fulfill the requirements for the award of Diploma III degree in Management of enterprise of Departement of Management Faculty of Economics and Business University of Jember By YUNITA KETRIANA WIDYAWATI NIM 160803101028 DIPLOMA III STUDY PROGAM OF MANAGEMENT OF ENTERPRISE FACULTY ECONOMIC AND BUSINESS UNIVERSITY OF JEMBER 2019 ii DigitalDigital RepositoryRepository UniversitasUniversitas JemberJember JUDUL LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA PELAKSANAAN PENYALURAN PUPUK UREA BERSUBSIDI BERBASIS WEB COMMERCE (WCM) PADA PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR SURABAYA Yang dipersiapkan dan disusun oleh : Nama : Yunita Ketriana Widyawati NIM : 160803101028 Program Studi : D III Manajemen Perusahaan Jurusan : Manajemen Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada Tanggal: 02 Mei 2019 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Diploma III pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember. Susunan Panitia Penguji Ketua, Sekretaris, Drs. Sudaryanto MBA. Ph.D Prof. Tatang Ary G M.Bus.Acc.Ph.D NIP. 19690114 200501 1 002 NIP. 19661125 199103 1 002 Anggota, Fajar Destari, S.E., M.M.
    [Show full text]