PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AGAMA DI UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

MANAGING RELIGIOUS EDUCATION IN PATTIMURA UNIVERSITY AMBON

Hayadin Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Jl. MH Thamrin no. 6, Jakarta Pusat. Email: [email protected]

Naskah diterima 10 Oktober 2016, direvisi 30 Oktober 2016, disetujui 5 November 2016

Abstract Abstrak This article aims to explain the Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan implementation of religious education at the penyelenggaraan pendidikan agama di University of Pattimura Ambon. There are include: Universitas Pattimura Ambon, yang meliputi: the curriculum, the learning process, facility / kurikulum, proses pembelajaran, sarana/fasilitas facilities, learning resources and evaluation. The pembelajaran, sumber belajar dan evaluasi belajar. study was conducted using a qualitative approach. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan Source of data derived from the leaders of the kualitatif. Sumber data diperoleh dari pimpinan university, leacturers of religious education, leaders perguruan tinggi, dosen pendidikan agama, of student organizations, and students. There were pimpinan organisasi mahasiswa, dan mahasiswa, using interview as the way those data collected. dengan menggunakan teknik wawancara. Data Data and information was also obtained through dan informasi juga diperoleh melalui observasi observation and document study. The research dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukan results show that position of religious education bahwa posisi pembelajaran pendidikan agama subject at the University of Pattimura still being di universitas Pattimura masih menjadi bagian under the General Basic Course, neither under the dari kelompok Matakuliah Dasar Umum, bukan Public Mandatory Subject nor under the Personality Pengembangan Kepribadian atau Wajib Umum. Development Subject. The curriculum was derived Kurikulum berasal dari modul yang dikembangkan from modules developed by lecturers with oleh para dosen dengan merujuk pada buku reference to a national standard book. The religious standar. Sarana prasarana pembelajaran education means and infrastructures were still very pendidikan agama masih sangat minim. Para lessen. Even, the leacturers of religious education dosen pendidikan agama tidak memiliki ruangan didn’t have an office or room for working on untuk kantor dan bekerja di kampus. Mereka campus. They were only present to teach and then hanya hadir untuk mengajar lalu pulang. Dosen go home after performing the lesson. The lecturers pendidikan agama Islam banyak mendapat of Islamic religious education got supporting from bantuan dari lembaga dakwah kampus, baik the Campus Missionary Agencies (kind of Islamic dalam proses perkuliahan maupun dalam aktivitas students organisation within campus), both in the keagamaan lainnya. lecture as well as in other religious activities. Kata kunci: Dosen Agama, Pendidikan Agama, Keywords: religious lecturer, religious education, Universitas Pattimura Pattimura University.

Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 445 Hayadin

PENDAHULUAN sejumlah ilmuwan, dan intelektual yang berpengaruh dalam level nasional ataupun Mengetahui bagaimana penyelenggara- dalam level daerah. Di universitas ini an pendidikan agama di perguruan berbagai suku dan bahasa hadir dengan tinggi sangat bermanfaat dalam rangka tujuan yang sama untuk menuntut ilmu menempatkan posisi perguruan tinggi pada pengetahuan untuk tujuan yang luhur. perannya sebagai agent os social change. Heterogenitas warga belajar dan sivitas Melalui pendidikan agama maka berbagai akademika menjadi hal yang wajar terjadi disiplin ilmu sekuler yang dipelajari dapat pada berbagai kampus. terwarnai atau dibalut dengan nilai-nilai etis dan moral. Religious education is important Kini di , khususnya di kota because it equips students with cultural, social, Ambon pasca konflik, terjadi segregasi sosial moral and spiritual knowledge that aids in antar umat beragama. Pemukiman wilayah mental and physical development within society. utara mayoritas dihuni oleh warga muslim, Religious education assists students in forming sementara pemukiman wilayah selatan 3 values and beliefs that are reflected in behaviors banyak dihuni oleh warga Kristen. Segregasi and communication.1 tersebut merupakan hasil dari konflik dan sebagai konsekwensi dari pluralitas Pendidikan tinggi berfungsi masyarakat Ambon. Plural-Segregatif, kini menghasilkan intelektual, ilmuwan, dan/ menjadi predikat kota Ambon, dan provinsi atau profesional yang berbudaya dan Maluku pada umumnya.4 kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran Gambaran kontemporer masyarakat untuk kepentingan bangsa.2 Karena fungsi Ambon tersebut, menjadi tantangan tersebut maka eksistensi dan aktivitasnya tersendiri bagi universitas Pattimura, menjadi sangat menentukan keberadaan dan bagi sivitas akademiknya. Mahasiswa dan masa depan suatu bangsa atau suatu dan dosen sebagai sumber daya manusia daerah. Perguruan tinggi yang baik akan kampus menjadi tulang punggung utama menjadi pusat atau simpul bagi daerah atau memecahkan masalah tersebut. Mata kuliah negara untuk m enjadi baik. Melalui alumni pendidikan agama, dapat menjadi salah dan sivitas akademikanya, perguruan tinggi satu untuk utama bahkan dapat menjadi dapat mengimoplementasikan nilai-nilai dasar bagi mata kuliah politik, budaya dan baiknya di masyarakat. kewarganegaraan, dalam menanamkan dan membentuk wawasan, sikap dan perilaku Keberadaan universitas Patimura yang terpuji kepada mahasiswa untuk sebagai perguruan tinggi pertama dan menjadi agen perekat sosial di kota Ambon. berstatus negeri di provinsi Maluku menjadi salah satu institusi yang telah melahirkan 3 Yunus Rahawarin, 2013. Kerja sama antar umat beragama: Studi Rekonsiliasi Konflik Agama di Maluku dan 1https://www.reference.com/world-view/ Tual. Vol. VII, nomor 1. h. 97 religious-education-important-aa58f6bbce7b79e0, 4 Eddy O.S. Hieriej, ed., Format Ulang Birokrasi kota dikutip: 6 Septembert 2016. Ambon. h. 15: http://www.batukarinfo.com/system/ 2 Undang-undang nomor 12 tahun 2012, tentang files/Ambon%20SKJ%20Lengkap.pdf, dikutip pada 5 Pendidikan Tinggi. September 2016.

446 EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AGAMA DI UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

Selain gambaran tersebut, pada sisi lain, pembelajaran yang mendukiung visi, misi, eksistensi mata kuliah pendidikan agama dan tujuan universitas. Termasuk juga di perguruan tinggi mengalami dinamika menjawab tantangan dan masalah regional tersendiri yang komplek. Kompleksitas di wilayah maluku dan sekitarnya. Secara tersebut terkait dengan status otonomi ideal diharapkan dengan adanya perkuliahan pengembangan ilmu pengetahuan di pendidikan agama, maka seluruh disiplin perguruan tinggi, dan birokrasi pendidikan ilmu, penetauhan dan ketrampilan akademik sentralistik, yang dipegang oleh menteri mahasiswa mendapatkan spirit dan pendidikan. Dalam undang-undang landasan nilai religius. Oleh karena itu, pada pendidikan tinggi dinyatakan bahwa tahap awal menjadi menarik untuk meneliti “Dalam penyelenggaraan Pendidikan dan proses penyelenggaraan pendidikan agama pengembangan Ilmu Pengetahuan dan di Universitas Pattimura. Teknologi berlaku kebebasan akademik, Rumusan masalah penelitian adalah kebebasan mimbar akademik, dan otonomi sebagai berikut: Bagaimana proses 5 keilmuan. Otonomi Perguruan Tinggi penyelenggaraan mata kuliah agama Islam adalah kemandirian dalam pengelolaan di Universitas Pattimura, dilihat dari aspek: Perguruan Tinggi yang dilaksanakan sesuai kurikulum, sistem pembelajaran, sarana/ dengan kemampuan Perguruan Tinggi fasilitas, sumber belajar dan evaluasi untuk mencapai tujuan sesuai dengan visi belajar. Adapaun tujuan penelitian adalah 6 dan misi Perguruan Tinggi. untuk mengetahui proses penyelenggaraan Secara otonom di bidang ilmu pendidikan mata kuliah agama di universitas pengetahuan dan teknologi, setiap perguruan Pattimura pada aspek: kurikulum, proses tinggi memiliki hak untuk merumuskan arah, pembelajaran, sarana/fasilitas, sumber tujuan, materi dan strategi pembelajaran belajar dan evaluasi belajar. di lingkungan kamusnya. Pada sisi lain, menteri pendidikan atau pemerintah pusat Kerangka Konseptual memiliki kewenangan juga untuk mengatur perguruan tinggi yang ada di Sistem Pendidikan Agama dalam rangka mencapai tijuan pendidikan Dalam sistem pendidikan nasional, nasional. pendidikan agama merupakan salah satu Dalam konteks mata kuliah pendidikan kewajiban yang harus diselenggarakan agama, universitas Patimura memiliki hak oleh setiap lembaga pendidikan agama baik secara otonom untuk mengembangkan swasta ataupun negeri, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.7 Kewajiban yang bersifat konstitusional 5 Op.cit, Undang-undang nomor 12, pasal 8. tersebut sebagai implementasi dari sila 6 Novitasari, Suko Wiyono. Penerapan Otonomi pertama pancasila, “Ketuhanan Yang Perguruan Tinggi Untuk Menunjang Pelaksanaan Tridharma Di Jurusan Hukum Dan Kewarganegaraan Maha Esa” yang menunjukkan bahwa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, h. 1: http://jurnal online.um.ac.id/data/artikel/artike l85CB89239345E974CBDF4A662733E490.pdf, dikutip 7 UU nomor 2 tahun 1989, dan UU nomor 20 pada tanggal 5 September 2016. tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 447 Hayadin

nilai-nilai religius atau agama menjadi untuk berkembangnya kemampuan peserta landasan utama dalam aktivitas sehari- didik dalam memahami, menghayati, hari warga negara, baik terkait dengan dan mengamalkan nilai nilai agama yang kehidupan bermasyarakat, berbangsa menyerasikan penguasaannya dalam ataupun bernegara. Pemberian materi pengembangan ilmu pengetahuan, seni dan pelajaran agama kepada setiap peserta didik teknologi.10 diharapkan agar supaya pengetahuan, sikap Pelaksanaan pembelajaran mata kuliah dan perilaku beragama setiap warga negara Pendidikan Agama di perguruan tinggi senantiasa terpelihara dan berkontribusi mengalami pasang surut. Pada awal tahun terhadap kelestarian dan kemajuan bangsa 1960-an, pendidikan agama merupakan sebagaimana amanat pendiri bangsa. mata kuliah umum yang tidak mengikat Jika merujuk pada sistem pendidikan karena hanya sebagai mata kuliah ‘anjuran’. nasional, maka pendidikan nasional Kemudian pada masa orde baru pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan agama mengalami ‘penguatan’ pada saat dan membentuk watak serta peradaban mata kuliah agama menjadi mata kuliah wajib bangsa yang bermartabat dalam rangka yang diberikan kepada setiap mahasiswa mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan dan dikelola oleh sebuah Biro Mata Kuliah untuk berkembangnya potensi peserta Pendidikan Agama sebagaimana mata didik agar menjadi manusia yang beriman kuliah wajib lainnya, misalnya, Pendidikan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Pancasila, Pendidikan Kewiraan, Pendidikan Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Indonesia dan lain-lain. Sesuai dengan negara yang demokratis serta bertanggung pesan kurikulum tahun 1983, pengelolaan jawab.8 Definisi yang dikembangkan mata kuliah wajib ini berubah dari biro juga menyatakan bahwa pendidikan menjadi Jurusan Mata Kuliah Dasar Umum adalah usaha sadar dan terencana untuk (MKDU) di bawah fakultas yang terdekat mewujudkan suasana belajar dan proses dengan bidang keilmuannya. Penamaan pembelajaran agar peserta didik secara aktif MKDU memiliki dasar filosofis yang jelas mengembangkan potensi dirinya untuk karena mata kuliah yang tergabung dalam memiliki kekuatan spiritual keagamaan...,.9 MKDU sebagai fundamen yang memberikan selanjutnya fungsi dari pendidikan agama landasan spiritual keagamaan, moral, adalah membentuk manusia Indonesia kebangsaan, nasionalisme, dan sosial budaya yang beriman bertakwa kepada Tuhan dalam mengembangkan bidang ilmu dan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia keahliannya masing-masing. dan mampu menjaga kedamaian dan Pada tahun 1990 nama MKDU berubah kerukunan hubungan inter dan antar umat menjadi MKU (Mata Kuliah Umum), dan beragama. Pendidikan agama bertujuan pada tahun 2000 berubah lagi menjadi MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian).

8 UU nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal, 3. 10 PP nomor 55 tahun 2007, tentang Pendidikan 9 Ibid., pasal, 1. Agama dan Keagamaan, pasal 2 ayat 1 – 2.

448 EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AGAMA DI UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

Perubahan nama kelompok mata kuliah Mataram (UNRAM).12 Perguruan tinggi wajib ini diikuti perubahan kelembagaan tersebut diatas telah menyelenggarakan dan pengelolaannya. Semula kelembagaan pendidikan agama berdasarkan SK Dirjen MKD berkedudukan setingkat jurusan Dikti Depdiknas No: 43/DIKTI/Kep/2006 (Jurusan MKDU) dan berada di bawah tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan fakultas tertentu yang paling dekat dengan Kelompok Matakuliah Pengembangan bidang keilmuannya. Kemudian, MKDU Kepribadian di Perguruan Tinggi. berubah menjadi sebuah Unit Pelaksana Imran Siregar, menulis hasil penelitian Teknis Mata Kuliah Umum (UPT-MKU) berujudul ‘Model Pengajaran Agama Islam di di bawah koordinasi langsung Pembantu Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.13 Rektor 1 bidang akademik sampai saat Dalam prakteknya Aktivitas poembelajran 11 ini. Kini mata kuliah pendidikan agama dosen PAI dikordinir oleh LIDA. Meskipun berubah lagi menjadi kelompok Mata Kuliah realitasnya LIDA tidak maksimal dapat Wajib Umum (MKWU), berdasarkan UU mengkordinir para dosen PAI khususnya Pendidikan Tinggi nomor 12 tahun 2012. yang berstatus swasta atau honorer. Dosen Beberapa penelitian terpublikasi yang PAI lebih menitikberatkan pada aspek relevan antara lain ditulis oleh: Abdul kognitif, sehingga mahasiswa mencari Munip, Imran Siregar, Mardiono, Lilik Nur alternatif pembelajaran dari luar (sebagai Kholidah. Tulisan Abdul Munip berjudul kompetitor desen PAI). Materi pengajaran “Perkuliahan pendidikan agama Islam di PAI terbagi menjadi dua kelompok materi, perguruan tinggi negeri (sebuah catatan yaitu materi pokok yang sesuai dengan lapangan), membahas tentang sistem GBPP dan materi yang disesuaikan dengan penyelenggaraan pendidikan agama Islam kompetensi dan disiplin ilmu masing- di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) masing fakultas dan jurusan/program studi. yakni: Universitas Negeri Medan (UNIMED), Penelitian Murdiono menemukan Universitas Andalas (UNDALAS), Universitas bahwa internalisasi nilai moral religius tidak Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor hanya dilakukan oleh dosen pengampu (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), mata kuliah agama, tapi juga bisa dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas oleh semua dosen mata kuliah.14 Lilik Nur Negeri Semarang (UNNES), Universitas Kholidah, menguatkan apa yang diteliti oleh Brawijaya (UNIBRAW), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas 12 Negeri Jember (UNEJ), Universitas Abdul Munip. 2008. Perkuliahan pendidikan agama Islam di perguruan tinggi negeri (sebuah catatan Lambung Mangkurat (UNLAM), Universitas lapangan), Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. V, No, Hasanuddin (UNHAS), dan Universitas 1,2008: http://digilib.uin-suka.ac.id/8757/..., dikutip pada 5 September 2016. 13 Imran Siregar, 2014. Model Pengajaran Agama Islam Di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, Jurnal 11 Panduan pembelajaran Pendidikan agama Islam AL-Qalam, Makassar, vol. 20. Nomor 1. (PAI) di Perguruan Tinggi, http://kuliahdaring.dikti. 14 Mukhammad Murdiono, tanpa tahun. go.id/lms1/pluginfile.php/14028/mod_resource/ Strategi Internalisasi Nilai Moral Religius Dalam Proses content/4/PANDUAN%20PEMBELAJARAN%20PAI. Pembelajaran di Perguruan Tinggi, Jurnal Cakrawal pdf, dikutip pada tanggal 5 September 2016 Pendidikan, LPM UNY.

Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 449 Hayadin

Murdiono bahwa diantara keberhasilan para Maluku, pada bulan Mei hingga Oktober dosen dalam penyampaikan mata kuliah tahun 2012. Teknik pengumpulan data pendidikan agama Islam karena faktor meliputi wawancara terstruktur, wawancara materi belajar dan media pembelajaran mendalam (indepth interview), pengisian yang cukup memadai, dan sangat membantu kuesioner, studi dokumen dan observasi. tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam Beberapa responden dan informan yang proses pengajaran, dosen tidak hanya dijangkau antara lain: pimpinan Universitas sekedar melakukan transfer pengetahuan, Pattimura (PR III), dosen pendidikan tapi juga melakukan kontrol terhadap agama, organisasi mahasiswa, dan aktivis proses belajar dan mengerjakan tugas kampus. Selanjutnya, data dan informasi belajar, pendampingan secara individual yang diperoleh diolah secara deskriptif, dan dalam proses pembelajaran secara komparatif. Deskrisi dilakukan terhadap langsung. Ada faktor internal dan faktor data primier yang diperoleh di lapangan. eksternal yang mempengaruhi keberhasilan Dan analisi komparatif dilakukan terhadap proses pendidikan mata kuliah agama. data sekunder dan data relevan terhadsap Secara internal, kapasitas dosen dari kasus serupa yang diperoleh dari publikasi segi kemampuan mengajar, tingkat peneliti lainnya yang serupa. Setelah pengetahuan, penggunaan media belajar. penulisan laporan lapangan, kemudian Dari mahasiswa, faktor motivasi sangat dilakukan pendalaman dan triangulasi berpengaruh terhadap minat belajar ke lokasi penelitian untuk memperkuat mahasiswa. Secara eksternal, visi misi PT, keterpercayaan dan keabsahan data dan kurikulum yang digunakan dan tujuan informasi yang diperoleh. pembelajaran yang lebih mengedepankan 15 aspek afektif dan attitude mahasiswa . HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN Sejarah dan Konteks Sosial Universitas Pattimura Jenis penelitian ini adalah studi kasus Universitas Pattimura disingkap (case study) dengan pendekatan paradigma UNPATTI adalah salah satu Perguruan Tinggi kualitatif. Dari segi manfaatnya, penelitian Negeri yang terletak di Provinsi Maluku, ini merupakan penelitian kebijakan, yakni tepatnya di jalan Ir. M. Putuhena, Poka, kota pengelolaan pendidikan di perguruan Ambon. Sejarahnya bermula ketika beberapa tinggi. Oleh karena itu, maka landasan tokoh masyarakat mengambil prakarsa konsep yang digunakan adalah kebijakan untuk mendirikan suatu lembaga Pendidikan pemerintah di bidang pendidikan agama Tinggi di Maluku yang dimulai oleh seorang dan perguruan yang tinggi. Penelitian ini tokoh pendidikan yaitu Dr. J. B. Sitanala dilakukan di Universitas Patimura Ambon, (almarhum). Visi universitas adalah menjadi universitas yang unggul dan kompetitif 15 Lilik Nur Kholidah, 2010. Implementasi strategi dalam pengembangan sumberdaya pembelajaran mata kuliah pendidikan agama Islam manusia, ilmu pengetahuan, teknologi dan pada Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya, Disertasi, Universitas Negeri Malang.

450 EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AGAMA DI UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

seni (ipteks) berbasis kepulauan.16 Misinya Suat, MA; 2). Amin Ramly, MA; 3). Atikah adalah: Meningkatkan kapasitas tampung Kharunnisa, MA; 4). La Ode Angga, M.Hum; 5). dan akses pelayanan secara berkelanjutan; Dr. Yunus Rahawaren, MA; 6). Drs. Ahmhad Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan Kaplale: 7). Ode Abdur Rahman, MA. Akan kompetensi dalam persaingan pasar global; tetapi, dari jumlah tersebut, dua sedang tidak Meningkatkan kualitas prasarana dan aktif, yang pertama Drs. Ahmad Kaplale, sarana pendidikan secara berkelanjutan; sudah pensius, sementara La Ode Angga, Meningkatkan kualitas lembaga dalam M.Hum sedang menempuh pendidikan.20 pendidikan, penelitian dan pengabdian Dengan demikian, dosen pendidikan agama kepada masyarakat; Meningkatkan Tata Islam yang aktif mengajar saat ini hanya kekola, akuntabilitas dan pencitraan berjumlah lima orang. Mereka berasal dari publik.17 wilayah dan etnis yang cukup beragam, Pegawai UNPATTI, mayoritas berlatar Yakni Ambon, Boton, Jawa, , Betawi. belakang agama Nasrani.18 Hingga 26 Juli Mereka juga berasal dari berbagai perguruan 21 2013, jumlah dosen muslim di Unpatti tinggi keagamaan dalam dan luar negeri. yang terdata sebanyak 165 orang dari Dilihat dari latar belakang organisasi keseluruhan dosen Unpatti yang kurang kemahasiswaan yang pernah mereka ikuti lebih 2000an. Data mahasiswa Universitas di saat menempuh pendidikan tingkat Pattimura (UNPATTI) tahun 2009-2012, sarjana, sebagian besar adalah mantan adalah 24.000 orang. Dari jumlah tersebut aktivis organisasi kemahasiswaan Islam terdapat 6353 orang mahasiswa muslim. yang relatif populer di Indonesia, yakni Secara keseluruhan (termasuk mahasiswa mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam angkatan dibawah 2009), mahasiswa muslim Indonesia (PMII); aktivis Ikatan Mahasiswa Unpatti sebanyak 9353. Prosentase jumlah (IMM) dan Himpunan mahasiswa muslim kurang lebih 40%; Mahasiswa Islam (HMI).22 Mereka masih sementara mahasiswa Kristen kurang lebih konsisten dengan organisasi masing- di angka 57 %. Sedangkan sisanya sebanyak masing ketika mereka lulus dari tingkat 3 % berasal dari mahasiswa agama-agama sarjana.23 Kendati secara organisasi sosial lain seperti Buddha, Hindu, dan Konguchu.19 keagamaan hampir semua dosen pendidikan Tercatat pada Juli 2013, jumlah dosen agama Islam UPATTI berafiliasi ke NU dan pendidikan agama Islam di Universitas Muhammadiyah, tetapi aspirasi partai Pattimura berjumlah 7 orang, dengan politik mereka juga belum tentu pada partai perincian sebagai berikut: 1). Rahmawati politik yang berbasis massa NU semisal

16http://www.unpatti.com/visi_misi_unpatti_ 20 Para Dosen Pendidikan Agama Islam UNPATTI: ambon.html, dikutip pada tanggal 8 Oktober 2013. Amin Ramly, Rahmawati Suat, Yunus Rahawaring. 17.http://www.unpatti.com/visi_misi_unpatti_ Wawancara, Ambon, Juli 2013. ambon.html, dikutip pada tanggal 8 Oktober 2013. 21 Wawancara, Yunus Rahawaring, Kordinator 18.Wawancara, Adriani Banjar, Pembantu Rektor Dosen PAI, Unpatti. Ambon, 22 Juli 2013. 3, Ambon, 24 Juli 2013. 22 Wawancara, Abdul Kahar. Ambon, 23 Juli 2013. 19 Buku Profil Akademik Universitas Pattimura, 23 Wawancara, Yunus Rahawaring, Rahmawati Ambon, 2011. Suat, Amin Ramly. Ambon, 21, 22, 25 Juli 2013.

Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 451 Hayadin

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) maupun atau Pancasila, Bahasa Indonesia, Bahasa berbasis Muhammadiyah seperti Partai Inggris dan Pendidikan Agama. Sedangkan Amanat Nasional (PAN).24 MKU sendiri berada di bawah pembantu rektor satu (PR 1) bidang akademik. Artinya Kedudukan Mata Kuliah Pendidikan hal-hal yang berkaitan dengan mata kuliah Agama Islam tersebut dikoordinasikan dengan pembantu rektor (PR) 1 di samping dengan para Bila merujuk pada SK Mendiknas No. -pemangku kepentingan yang lain.27 232/U/2000 dan No.45/U/2002, mata kuliah Dengan demikian, mata kuliah pendidikan agama di perguruan tinggi pendidikan agama merupakan mata kuliah umum seperti di Universitas Pattimura, umum yang terdiri dari 2 SKS (sistem kredit tidak termasuk dalam materi yang berdiri semester) yang diberikan pada semester sendiri, namun dimasukkan ke dalam materi satu dan semester dua. Silabus disusun oleh Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian tim yang terdiri dari para dosen, dipimpin atau lebih dikenal dengan MPK.25 Tujuan oleh seorang koordinator yang ditunjuk dari kebijakan tersebut untuk menjadikan universitas. Selain satu koordinator untuk pendidikan agama tidak semata-mata mata kuliah pendidikan agama Islam, mata sebagai sumber pengetahuan, tetapi lebih kuliah pendidikan agama-agama lain, seperti dari itu, untuk menjadikan agama sebagai mata kuliah pendidikan agama Kristen, sumber etik dan etos dalam membentuk pendidikan agama Hindu, pendidikan agama manusia yang beriman dan bertakwa.26 Buddha, juga memiliki koordinator masing- Akan tetapi kebijakan Mendiknas dengan masing. Ketua tim mata kuliah diberi menjadikan pendidikan agama sebagai otoritas untuk memantau keberlangsungan MPK yang tidak berdiri sendiri itu belum mata kuliah secara keseluruhan dengan diimplementasikan di UNPATTI. Sistem melakukan koordinasi dengan koordinator dan model pembelajaran pendidikan agama mata kuliah MKU. Islam di Universitas Pattimura masih menggunakan sistem lama dalam bentuk Untuk memastikan jalannya mata kuliah umum yang berdiri sendiri dan perkuliahan pendidikan agama Islam secara berada di bawah payung atau koordinasi baik, koordinator bersama dengan para MKU (mata kuliah umum). Seperti pola-pola dosen agama kemudian merumuskan segala sebelumnya, MKU ini membawahi kurang halnya yang disebut dengan garis-garis lebih empat mata kuliah: Civic Education besar program pengajaran (GBPP), baik yang berkaitan dengan penyusunan materi 24 Wawancara, Abdul Kahar, Atikah Kharunnisa, kuliah atau format silabus, kompetensi Yunus Rahawaring, Rahmawati Suat, Amin Ramly. dasar, satuan acara perkuliah (SAP), Ambon, 21, 22, 25 Juli 2013. metode pengajaran, target yang hendak 25 Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (SK Mendiknas), No.45/U/2002, Kurikulum Inti dicapai, indikator, sumber belajar atau Pendidikan Tinggi. 26 Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (SK Mendiknas), No. 232/U/2000, Pedoman Penyusunan 27 Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Kurikulm Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar (SK Mendiknas), No.45/U/2002, Kurikulum Inti Mahasiswa. Pendidikan Tinggi.

452 EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AGAMA DI UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

referensi, penugasan, sistem penilaian dan begini atau begitu di setiap fakultas, tetapi kelengkapan-kelengkapan lainnya yang yang penting mengacu pada GBPP.29 berhubungan dengan mata kuliah serta Secara keseluruhan, kurang lebih ada evaluasi di akhir-akhir semester. Segera sepuluh hingga lima belas pertemuan/tatap setelah ketua koordinator dengan para muka dalam setiap semester untuk mata dosen agama merampungkan desain mata kuliah ini. Untuk tatap muka pembahasan kulian pendidikan agama Islam untuk materi kuliah berkisar antara sepuluh para mahasiswa Islam, kemudian mereka pertemuan, kemudian disela dengan ujian melakukan pertemuan bersama dengan para tengah semester (UTS), review seluruh tim-tim lain yang berada di bawah payung materi kuliah di akhir-akhir serta ditutup MKU. Dari situ mereka mensinergikan ujian akhir semester (UAS). Sedangkan kira-kira apa yang perlu disamakan terkait sistem penilaian mahasiswa dalam mata mata kuliah masing-masing, entah itu kuliah pendidikan agama Islam berdasarkan yang berkaitan dengan materi atau silabus, pada empat kriteria: 1) Penilaian tertulis; metode mengajar, penugasan, evaluasi dan 2) Penilaian melalui unjuk kerja/kinerja/ lain sebagainya. Hal ini dilakukan untuk performance/keaktivan di dalam kelas; 3) memastikan perkuliahan pendidikan agama Penilaian melalui sikap sehari-hari terutama yang berada di bawah payung MKU ini ketika perkuliahan berlangsung.30 28 berjalan dengan baik. Beberapa kendala mata kuliah ini di Dilihat dari segi silabus, materi UNPATTI di samping masih menggunakan dan jumlah pertemuan, sesungguhnya format lama di bawah MKU sebagaimana mata kuliah pendidikan agama Islam di dibahas di bagian awal sub bagian ini, juga UNPATTI sama seperti halnya mata kuliah karena beberapa hal. Pertama, minimnya pendidikan agama di kampus-kampus lain. jumlah mahasiswa muslim di Universitas Perbedaannya paling hanya terletak pada Pattimura; kedua, pengetahuan agama materi yang memuat muatan lokal setiap mahasiswa muslim UNPATTI di bawah fakultas. Artinya, mata kuliah ini materinya standar; ketiga, sistem kriedit semester yang tidak sama persis di setiap fakultas, tetapi ada terbatas; dan keempat, fasilitas universitas muatan-muatan lokalnya yang dimasukka untuk mata kuliah ini terbatas. di masing-masing fakultas. Misalnya, untuk Fakultas Ekonomi, ada unsur-unsur Mekanisme Rekruitmen Dosen ekonomi Islam yang dimasukkan dalam Pendidikan Agama materi; begitu juga di FISIP misalnya, ada unsur-unsur relasi negera dan Islam juga Bagian ini di samping hendak dimasukkan. Artinya, yang perlu ditekankan mengetahui pola rekruitment dosen di bahwa materi mata kuliah tidak kaku harus jalur formal seperti penerimaan cpns, juga hendak melihat apakah ada pola-pola lain

29 Dokumen: Silabus, Satuan Acara Perkuliahan (S.A.P) Pendidikan Agama Islam, Unpatti, 2013. 28 Wawancara, Yunus Rahawaring, Kordinator 30 Wawancara, Amin Ramly, Dosen PAI Ambon, 22 Dosen PAI, Unpatti. Ambon, 22 Juli 2013. Juli 2013.

Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 453 Hayadin

dalam merekruit dosen pendidikan agama, kementerian lainnya. Sejauh berdasarkan misalnya pertemanan atau karena satu aliran pengalaman mereka, rekruitmen dosen atau karena lainnya. Sebab seperti diketahui agama di Universitas Pattimura paling di sebagian tempat, jamak beberapa dosen sedikitnya melalui enam tahapan. Pertama, menarik teman, kerabat dan lainnya pihak universitas mengumumkan tentang yang satu manhaj untuk ikut mengajar penerimaan pegawai negeri sipil (dosen) di tempat dia mengajar dalam rangka dengan formasi dosen pendidikan agama memudahkan melakukan transformasi dan Islam yang dibutuhkan. Pengumuman ini penyebarluasan manhaj mereka, baik di disebar ke publik sebagaimana layaknya kalangan para mahasiswanya maupun di penerimaan pns pada umumnya, baik itu luar itu. melalui website, pengumuman di kampus, Berdasarkan hasil studi ini, lima dosen isntansi-instansi kementerian pendidikan, pendidikan agama Islam di Universitas dan tempat-tempat lain yang bisa dijangkau 31 Pattimura yang saat ini aktif mengajar, oleh pelamar. semuanya direkruit secara formal melalui Setelah itu masuk tahap berikutnya, penerimaan calon pegawai negeri sipil tahap kedua, proses pendaftaran calon. (CPNS) Kementerian Pendidikan dan Saat pengumuman penerimaan cpns Kebudayaan, dalam hal ini penerimaan CPNS dengan formasi dosen agama diumumkan dosen pendidikan agama Islam di Universitas ke publik, para calon-calon yang berminat Pattimura. Tak ada satu pun dosen yang mendaftarkan diri sesuai dengan prosedur diterima melalui jalur lain, misalnya terlebih yang telah dibuat oleh kementerian dahulu menjadi dosen honorer, kemudian pendidikan dan kebudayaan, dalam diangkat menjadi pegawai negeri sipil atau hal ini Universitas Pattimura. Menurut karena ajakan temannya dan pola-pola lain. para dosen, pendaftar harus memiliki Sejauh ini Universitas Pattimura memang kualifikasi tertentu, di mana mereka yang belum pernah mendatangkan dosen honorer akan lolos seleksi berkas/administrasi untuk mata kuliah pendidikan agama Islam adalah pendaftar yang mendapatkan gelar kendati tenaga dosen pendidikan agama sarjana di perguruan tinggi Islam seperti Islam di sana hanya satu orang dalam STAIN, IAIN, UIN dan yang sejenis, baik waktu yang sangat lama, setidaknya mulai dalam negeri maupun luar negeri. Hal itu dari universitas ini hingga tahun 2000an. dibuktikan, misalnya, dari ijazah-ijazah Saat ini, semua dosen yang mengajar mata mereka yang menunjukkan bahwa mereka kuliah pendidikan agama Islam tercatat adalah alumni-alumni perguruan tinggi sebagai pegawai negeri sipil di Universitas seperti yang dimaksud di atas. Dan seperti Pattimura. diketahui, saat ini dosen-dosen agama Menurut para dosen pendidikan agama Islam yang mengajar di UNPATTI saat ini Islam di UNPATTI, proses rekruitmen dosen semuanya berlatar belakang pendidikan pendidikan agama Islam di sana, tak ada sarjana dari perguruan tinggi Islam seperti yang berbeda dari penerimaan CPNS pada umumnya, baik di lingkungan kementerian 31 Wawancara, Amin Ramly, Rahmawati Suat. pendidikan dan kebudayaan maupun Ambon, 21 dan 22 Juli 2013.

454 EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AGAMA DI UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

dibahas di bagian komposisi sosial di bagian SK keluar dari Kementerian Pendidikan dan terdahulu. Kebudayaan melalui Universitas Pattimura. Setelah proses kedua selesai, dan sudah Sejauh SK belum keluar, maka yang banyak pendaftar yang melamar, maka bersangkutan belum dinyatakan sah sebagai masuk ke tahap ketiga, proses seleksi. Dalam dosen pendidikan agama Islam. Baru setelah proses seleksi ini, panitia penerimaan SK dikeluarkan, maka yang bersangkutan cpns terlebih dahulu mengumumkan dinyatakan sah sebagai dosen pendidikan para pendaftar yang dinyatakan lolos agama Islam dan tinggal menunggu tahapan persyaratan berkas/administrasi. Dari berikutnya, yaitu SK penempatan dosen. situ, kemudian panitia menentukan Dan terakhir, tahap keenam, SK sekaligus mengumumkan pelaksanaan penempatan dosen. Tahapan ini adalah test. Setelah test dilakukan, berdasarkan bagian akhir dari seluruh proses penerimaan standar penilaian yang ditentukan oleh pegawai negeri sipil dosen pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, agama di Universitas Pattimura. Setelah panitia melakukan seleksi sesuai dengan mengikuti tahapan-tahapan sebelumnya formasi yang dibutuhkan. Jika dosen sampai mendapatkan SK sebagai dosen pendidikan agama Islam yang dibutuhkan di pendidikan agama yang sah, maka yang Universitas Pattimura, berjumlah satu atau bersangkutan, dalam hal ini pns dosen yang dua misalnya, maka yang akan diterima oleh sudah dinyatakan lulus dan mendapatkan mereka juga hanya sesuai jumlah tersebut, SK dari Kemendiknas, tinggal menunggu SK tidak lebih dan tidak kurang. penempatan dari pihak universitas. Setelah Tahap keempat, pengumuman hasil. tahapan-tahapan itu dilalui, maka universitas Sesudah melakukan seleksi dalam beberapa akan mengeluarkan SK penempatan sesuai tahap, sesuai dengan prosedur dan standar dengan fakultas atau program studi yang mereka, maka Kementerian Pendidikan membutuhkannya. Jika yang membutuhkan dan Kebudayaan melalui Universitas adalah Fakultas Ekonomi, misalnya, maka Pattimura akan mengumumkan hasil dari yang bersangkutan akan ditempatkan di seleksi tersebut, siapa-siapa saja yang Fakultas Ekonomi. Jika tidak ditempatkan telah dinyatakan memenuhi kualifikasi di fakultas, bisa saja pihak universitas dan diterima sebagai calon pegawai negeri menempatkan di tempat lain, misalnya di sipil, dalam hal ini dosen pendidikan agama salah satu program studi seperti Program Islam di Universitas Pattimura. Berikutnya Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) tahap kelima, proses SK dari Kementerian yang dimiliki universitas. Program studi Pendidikan Nasional melalui Universitas ini di Universitas Pattimura tidak berada di Pattimura. Pada tahapan keempat, bawah fakultas, tetapi langsung berada di pihak panitia penerimaan cpns dosean bawah rektor. pendidikan agama Universitas Pattimura telah mengeluarkan pengumuman tentang Peran Lembaga Dakwah Kampus siapa-siapa saja yang sudah dinyatakan Beberapa kendala pendidikan agama diterima oleh panitia. Pada tahap ini, cpns seperti di atas, sedikit teratasi dengan peran yang dinyatakan lulus tinggal menunggu

Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 455 Hayadin

lembaga dakwah kampus (LDK) yang mendata mendata di tingkat fakultas dan dipastikan dan memberikan bimbingan terhadap para tidak satu pun mahasiswa muslim yang tidak mahasiswa muslim di Unversitas Pattimura. terdata. Pendataan ini dilakukan ketika Peran LDK ini di samping sebagai tugas pengumuman kelulusan dan menjelang pokok dan fungsi utama mereka sebagai dilaksanakannya orientasi pengenalan lembaga yang tergabung dalam unit kegiatan kampus (ospek) untuk mahasiswa baru. mahasiswa di bawah rektorat, juga memang Setelah mendapatkan jumlah mahasiswa sengaja diminta oleh dosen-dosen agama muslim tingkat universitas dan tingkat untuk membantu proses keberlangsungan fakultas, lalu dibuat pengelompokan dan mata kuliah agama di Universitas Pattimura, dibagi berdasar fakultas masing-masing. baik dari sesi materi kuliah, pembinaan, Ini dilakukan untuk memudahkan proses maupun pelibatan dalam kegiatan-kegiatan mentoring, karena pelaksanaan mentoring mereka.32 diserahkan kepada lembaga dakwah fakultas Namun demikian, perlu diakui bahwa dengan dikoordinasikan, dipantau, dan LDK sumber dayanya terbatas, tidak bisa disupervisi oleh lembaga dakwah tingkat mengatasi semua kendala yang dialami oleh universitas. Di tingkat fakultaslah mereka mata kuliah pendidikan agama Islam. Akan (LDK dan LDF) melakukan mentoring dengan tetapi kendati tidak bisa memegang dan terlebih dahulu mengetes kemampuan menyelesaikan semua kendala yang ada, membaca Al-Qur’an para mahasiswa baru. tetapi LDK cukup memberikan kontribusi Bila bacaan Al-Qur’annya belum bagus, besar dalam mengurangi berbagai masalah maka mereka terlebih dahulu memberikan yang ada. Dalam bentuk apakah kontribusi materi belajar Al-Qur’an hingga fasih. Akan LDK dalam mebantu mata kuliah pendidikan tetapi jika bacaan Al-Qur’annya bagus, agama Islam? Sejauh hasil pengamatan dan maka para seniiornya memberikan materi wawancara studi ini, ada beberapa tahap mentoring lanjutan dengan menggunakan yang dilakukan oleh LDK dalam membantu diktat mentoring yang telah disiapkan oleh 34 meningkatkan kemampuan pengetahuan LDK tingkat provinsi dan nasional. dan kualitas keagamaan para mahasiswa Dalam konteks ini, peran LDK muslim. Tahapan program itu berada di tentu saja sangat kontributif terhadap bawah satu payung program yang bernama keberlangsungan mata kuliah pendidikan ‘mentoring.’33 agama Islam karena mereka bisa mengisi Mentoring ini kegiatannya beragam. ruang kosong yang ditinggal oleh mata Dalam menjalankan program ini, pertama- kuliah tersebut. Akan tetapi juga ada sisi pertama, LDK melakukan peNdataan kelemahannya jika tanpa pengawasan terhadap seluruh mahasiswa muslim di yang ketat dari para koordinator dan tingkat universitas. Setelah itu mereka dosen agama. Kelemahannya terletak pada kemungkinan adanya penyimpangan oleh

32 Dokumen statuta, AD/ART, Lembaga Dakwah Kampus “Al-Ikhwan” Unpatti. Ambon, 2012. 34 Wawancara, Afif (Ketua LDK Il-Ikhwan), 33 Wawancara Afif, Ketua LDK Il-Ikhwan. Ambon, Rahman, La Ode Amin (pengurus LDK). Ambon, 22, 24 22 Juli 2013. Juli 2013.

456 EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AGAMA DI UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

para mentor-mentor mereka, terutama dosen agama di luar jalur formal (misalnya dalam melakukan transfer ilmu, misalnya karena pertemanan atau karena satu ke pemahaman yang radikal. Karena seperti aliran, memiliki pemahaman keagamaan diketahui, dalam proses mentoring, mentor yang sama), tidak ditemukan di lapangan. juga ikut menentukan apakah materi yang Semua dosen pendidikan agama Islam di disampaikan akan digiring ke pola-pola Universitas Pattimura mengikuti proses pengajaran yang radikal atau moderat. seleksi penerimaan pegawai negeri sipil Karena kalaupun materi kuliahnya tak yang diselenggarakan oleh Kementerian ada yang radikal, akan tetapi jika mentor Pendidikan dan Kebudayaan, melalui memiliki kecenderungan radikal, maka Universitas Pattimura. materi-materi tersebut bisa diseret pada Ketiga, lembaga dakwah kampus pemahaman-pemahaman yang memiliki (LDK) memberikan kontribusi besar dalam kecenderungan radikal pula. Kekhawatiran mengatasi kendala-kendala tersebut, seperti ini tidak sempat diteliti lebih lanjut meskipun belum maksimal karena berbagai dalam penelitian ini. kendala teknis. Salah satu kendala yang dihadapi oleh LDK Al-Ikhwan Unpati adalah PENUTUP stigma sebagai organisasi mahasiswa keagamaan yang berada di kampus yang Berpijak dari uraian di atas, penelitian dicurigai mengajarkan ajaran radikal. LDK ini menyimpulkan beberapa hal berikut. Al-Ikhwan berada dalam bimbingan dan Pertama, mata kuliah agama di UNPATTI kordinasi para dosen Pendidikan agama masih termasuk dalam kategori mata kuliah Islam. Pembantu rektor tiga juga turut umum (MKU). Ini berarti belum merujuk terlibat dalam pembinaan LDK Al-Ikhwan. pada keputusan menteri pendidikan dan Keempat, karena berbagai keterbatasan kebudayaan 232 tahun 2002, menjadi mata yang dimilikinya, maka peran pendidikan kuliah pengembangan kepribadian (MPK), agama masih belum maksimal dalam merajut tidak pula mengikuti undang-undang keutuhan masyarakat kampus, khususnya perguruan tinggi nomor 12 tahun 2012 mahasiswa. Segregasi masyarakat Ambon dibawah payung mata kuliah wajib umum berdasarkan agama, masih belum dapat (MKWU). Khusus desain operasional, dijembatani secara sistematis di dalam berdasarkan GBPP mata kuliah pendidikan kampus. Beberapa event yang menyatukan agama Islam, mengikuti Standar Kurikulum berbagai golongan dan agama yang Nasional, termasuk juga kapasitas dosennya diselenggarakan di kampus dimotori yang memiliki kualifikasi Strata 2, dan Strata langsung oleh pimpinan perguruan tinggi, 3. Kendala mata kuliah ini terletak pada dan kurang menunjukkan fungsi pendidikan rendahnya pengetahuan agama mahasiswa agama atau organisasi agama di kampus. muslim, sedikitnya jumlah SKS, serta fasilitas perkuliahan yang belum memadai. Untuk memperbaiki hal tersebut, perlu dilkakukan beberapa hal berikut. Pertama, Kedua, rekruitmen dosen mata kuliah perubahan payung mata kuliah agama dari agama Islam di UNPATTI berjalan secara mata kuliah umum (MKU) ke mata kuliah fair. Dugaan tentang adanya penerimaan

Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 457 Hayadin

pengembangan kepribadian (MPK) dan DAFTAR PUSTAKA sekarang menjadi matakuliah wajib umum (MKWU). Kedua, jika proses perubahan tersebut berhasil, maka dosen perlu DIKTI (tanpa tahun): Panduan pembelajaran peningkatan mutu dengan memperkenalkan Pendidikan agama Islam (PAI) di Perguruan pendidikan karakter, dan wawasan keilmuan Tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti. sesuai dengan rumpun fakultas atau jurusan Hieriej, Eddy O.S. ed. (tanpa tahun): Format yang diampuh. Dosen agama tidak hanya Ulang Birokrasi kota Ambon. Ambon: mendalami dan menguasai pengetahuan Batukar Info. agama secara sempit, tetapi juga korelasinya Kholidah, Lilik Nur (2010): Implementasi terhadap sains. Ketiga, pendidikan agama strategi pembelajaran mata kuliah di tingkat sekolah menengah atas perlu pendidikan agama Islam pada Perguruan dievaluasi dan diperbaiki sehingga ketika Tinggi Negeri di Surabaya, Disertasi, para siswa memasuki dunia perguruan Universitas Negeri Malang. tinggi, sudah bisa beradaptasi dengan LDK Al-Ikhwan (2012): Dokumen statuta, materi-materi agama tingkat lanjut. AD/ART, Lembaga Dakwah Kampus “Al- Keempat, koordinasi dan komunikasi Ikhwan” Unpatti. Ambon. dengan LDK harus intensif untuk menjaga Munip, Abdul (2008): Perkuliahan pendidikan eksistensi lembaga mahasiswa ini dari agama Islam di perguruan tinggi negeri jaringan kelompok-kelompok radikal. (sebuah catatan lapangan), Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. V, No, 1.

UCAPAN TERIMA KASIH Murdiono, Mukhammad. (tanpa tahun): Strategi Internalisasi Nilai Moral Religius Atas selesainya artikel ini saya merasa Dalam Proses Pembelajaran di Perguruan perlu menyampaikan terima kasih kepada Tinggi, Jurnal Cakrawal Pendidikan, beberapa orang dan pihak-pihak yang telah LPM UNY. mendukung, antara lain: jajaran kampus Novitasari, Suko Wiyono. (tanpa tahun): universitas Patimura (Unpati) yang telah Penerapan Otonomi Perguruan Tinggi memberikan data dan informasi yang Untuk Menunjang Pelaksanaan dibutuhkan; pengurus lembaga dakwah Tridharma Di Jurusan Hukum Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial kampus (LDK) Al-Ikhwan Unpati; dan para Universitas Negeri Malang. responden terutama dosen PAI Unpati. Kepada saudara Muhammad Nabil yang PP nomor 55 tahun 2007, tentang Pendidikan telah membantu dalam pengumpulan Agama dan Keagamaan. data dan penulisan laporan penelitian. Rahawarin, Yunus (2013): Kerja sama antar Terakhir, terima kasih yang tak terhingga umat beragama: Studi Rekonsiliasi Konflik saya sampaikan kepada Pusat Penelitian Agama di Maluku dan Tual. Vol. VII, nomor 1. dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puslitbang Penda) yang telah Siregar, Imran (2014): Model Pengajaran mendanai penelitian ini. Agama Islam Di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, Jurnal AL-Qalam, Makassar, vol. 20. Nomor 1.

458 EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AGAMA DI UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON

SK Dirjen DIKTI DIKNAS nomor 43 / DIKTI http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_ / Kep / 2006, tentang: Rambu-rambu Pattimura. Pelaksanaan Kelompok Matakuliah http://www.unpatti.com/visi_misi_ Pengembangan Kepribadian di unpatti_ambon.html. Perguruan Tinggi. https://www.reference.com/world-view/ Surat Keputusan Menteri Pendidikan religious-education-important- Nasional (SK Mendiknas), No. aa58f6bbce7b79e0. 232/U/2000, Pedoman Penyusunan Kurikulm Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Informan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Abdul Kahar. Widya Iswara Balai Diklat Ambon, Nasional (SK Mendiknas), No.45/U/2002, Wawancara di kota Ambon, 21, 23, 25, Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Juli 2013. Undang-undang nomor 12 tahun 2012, Adriani Banjar, Pembantu Rektor Tiga Unpatti, tentang Pendidikan Tinggi. Wawanara di kota Ambon, 24 Juli 2013. Universitas Pattimura. 2011. Buku Profil Amin Ramly, Dosen Pendidikan Agama Islam Akademik Universitas Pattimura, Unpatti, Wawancara di kota Ambon, Ambon.. tanggal: 21, 22, 25 Juli 2013. Universitas Pattimura. 2011. Dokumen: Atikah Kharunnisa, Dosen Pendidikan Agama Silabus, Satuan Acara Perkuliahan Islam Unpatti, Wawancara di kota (S.A.P) Pendidikan Agama Islam, Ambon, tanggal: 21, 22, 25 Juli 2013. Ambon: Unpatti. La Ode Amin, Pengurus LDK Il-Ikhwan Unpatti, UU nomor 2 tahun 1989, tentang sistem Wawancara di kota Ambon, 22 dan 24 pendidikan nasional. Juli 2013. UU nomor 20 tahun 2003, tentang sistem Muahammad Afif, Ketua LDK Il-Ikhwan pendidikan nasional. Unpatti, Wawancara di kota Ambon, 22 dan 24 Juli 2013. Internet Rahman, Pengurus LDK Il-Ikhwan Unpatti, Wawancara di kota Ambon, 22 dan 24 http://www.batukarinfo.com/system/ Juli 2013. files/Ambon%20SKJ%20Lengkap.pdf. Rahmawati Suat, Dosen Pendidikan Agama http://jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/ Islam Unpatti, Wawancara di kota artikel85CB89239345E974CBDF4A66273 Ambon, tanggal: 21, 22, 25 Juli 2013. 3E490.pdf. Yunus Rahawaring, Dosen Pendidikan Agama http://kuliahdaring.dikti.go.id/lms1/ Islam Unpatti, Wawancara di kota pluginfile.php/14028/mod_ Ambon, tanggal: 21, 22, 25 Juli 2013. resource/content/4/PANDUAN%20 PEMBELAJARAN%20PAI.pdf.

Volume 14, Nomor 3, Desember 2016 459