Mensana in Corpore Sano, Tema: Sehat

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Mensana in Corpore Sano, Tema: Sehat Edisi Kedua Januari 2014 PIN Alumni Perbanas Institute News Dari Alumni untuk Alumni Edisi Kedua Mensana in Corpore Sano 1 Catatan Redaksi Oleh: Rusyiah Syukur Kabiro kemahasiswaan dan Alumni Assalamu’alaikum Wr Wb. Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa bahwa buletin PIN atau Perbanas Institute News memasuki volume 2 setelah edisi perdana terbit di bulan Juni 2013. PIN edisi Januari 2014 ini mengambil tema: Mensana in Corpore Sano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Edisi Kedua Tema ini kita ambil untuk mengingat pentingnya kita memelihara kesehatan dengan berolahraga. Dan juga mengingat- kan kembali bahwa kampus kita pernah Rusyiah Syukur, S.E memiliki mahasiswa atlet berprestasi dunia. Siapa yang tidak kenal Purnomo, atlet lari, Susi Susanti, Alan Budi Kusuma Redaksi PIN: dan Ricky Subagja dari Bulutangkis, dan atlet lain di jamannya. Penanggung Jawab : A. Dewantoro M. Pemimpin Redaksi : Rusyiah Syukur Beberapa atlet yang memilih kuliah di Redaktur : Ivonne Leony Perbanas, antara lain: Vennard Hutabarat, Nurwisman Koto Juana Wangsa Putri, Christian Ronaldo Redaktur Creative : Flip Singaji Sitepu, Cicilia Dwi Maya, Djuang Jayadi. Indratmo B. Solu Saat ini mereka telah lulus dan menjadi Lay Out & Photographer : Heru Wibowo alumni yang dapat dibanggakan. Staf Redaksi : Hendra N., A. Sugeng I. Hidayat Yahya Untuk itu, pada edisi kali ini kami akan Sirkulasi : Indratmo B. Solu menampilkan mereka. Sekretariat: Selamat membaca. Bagian Alumni, Jl. Perbanas Karet Kuningan, Setiabudi Jakarta 12940 Phone/fax: (021) 5228460, 5704376, 5252533 ext: 5103 www.alumni.perbanasinstitute.ac.id 2 PROFIL Rushadi, S.E., M.Si. adalah alumni D3 Alumni angkatan 1984 dan S1 angkatan 1989. Kami bertemu beliau di ruang barunya di Unit V lantai 7. Ruangan baru itu masih berserakan buku. Beliau baru saja pindah dari Kaprodi S1 Manajemen dan me- nempati posisi barunya sebagai Direktur Penjaminan Mutu. Seperti biasa, dengan suara yang sangat khas ramahnya, beliau menyambut kami. Wajahnya masih seperti dulu, awet muda dan tidak tampak kalau umurnya sudah lebih dari setengah abad, bisa jadi orang menyangka masih 35 tahun. Edisi Kedua Setelah lulus S1 dari Perbanas Institute, beliau mendapat beasiswa S2 dan saat ini tengah melanjutkan studi S3-nya. Sebagai seorang dosen, yang sudah makan asam garam dunia pendidikan, beliau Rushadi, S.E., M.Si. termasuk dosen yang disukai mahasiswa karena ramah tamahnya itu. Selain itu, beliau juga pernah menjalani program beasiswa antara lain: Latar belakang pekerjaan beliau selain sebagai dosen di Perbanas Institute antara 1. Scholarship for short course (1 month) Small lain Ketua Jurusan Manajemen, Puket Business (2003) Galilee College, Israel bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Kaprodi S1 Manajemen. Selain itu beliau 2. Scholarship for Small and Medium Enterprise juga pernah menjadi Ketua Alumni STIE (2004) Thailand. Perbanas pada 2003-2005, memimpin 3. Scholarship for short course (3 month) in Business Paduan Suara Mahasiswa ke Barcelona Plant and Action Plant (2006) Ausaid, Australia pada 2007. 4. Scholarship for short course (3 month) Small and Beberapa tulisan dan riset beliau antara Medium Enterprise (2007) Perth Australia lain Culture Revitalization (2009), Research Method (2009), Kebijakan Itulah sekilas mengenai Bapak Rushadi, salah satu Penetapan Tingkat Suku Bunga Bank alumni Perbanas Institute. (2012), Dampak Perdagangan Interna- sional terhadap Kesejahteraan Masyarakat Sukses buat pak Rushadi yang selalu ceria! (2012), Analisis Kebijakan Pendirian Per- usahaan Kredit Penjamin Ulang (2013). 3 PROFIL ATLET Menapaki Puncak Karir Siapa yang tidak mengenal dia? Jo atau Joan, begitulah ia biasa disapa adalah ratu taekwondo, terutama di era 1993—2006. Nama lengkapnya adalah Juana Wangsa Putri, bungsu dari tiga bersaudara kelahiran Ja- karta 13 Februari 1977. Edisi Kedua Wanita cantik ini adalah lulusan Perbanas Institute pada tahun 2006, dan saat ini ia tengah melan- jutkan kuliah S2nya di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Juana Wangsa Putri Teman-teman mengenalnya seba- gai atlet yang memiliki dedikasi tinggi, tangguh, berprestasi dan bermental juara. Jo, adalah juara dengan perolehan emas pada Sea Games tahun 1997 di Jakarta dan tahun 2005 di Filipina, serta perolehan emas pada Olimpiade Athena 2004. Menapaki Puncak Karir sebagai Atlet Tae Kwon Do 4 Beberapa medali yang pernah ia peroleh dian- taranya adalah: I Internasional: Selain ber- 1. Emas pada SEA Games di Jakarta tahun prestasi 1997 sebagai 2. Perunggu pada ASIAN Taekwondo Cham- atlet, Jo pionship di Vietnam tahun 1998 adalah 3. Perunggu pada ASIAN Games di Bangkok wasit tahun 1998 Na- 4. Perunggu,pada World Qualification Olympic sional di Croatia tahun 1999 Tae- 5. Partisipant, pada Olympic di Sydney tahun kwondo 2000 Indonesia 6. Perunggu pada SEA Games di Kuala tahun 2008 Lumpur, Malaysia tahun 2001 dan wasit 7. Perunggu pada Korea Open tahun 2001 Internasional Edisi Kedua 8. Perunggu pada Korea Festival tahun 2001 Kyorugi tahun 2012. 9. Perunggu, pada ASIAN Games di Busan tahun 2002 Saat ini ia aktif di Universal Taekwondo 10. Perak, pada ASIAN Taekwondo Champion Indonesia Profesional (UTIPRO), sebagai ship di Yordania tahun 2002 bendahara di Indonesia Taekwondo As- 11. Perak, pada Korea Open, tahun 2002 sosiation sejak 2010, sebagai wakil benda- 12. Perak pada Korea Festival tahun 2002 hara pada Indonesia Olympic Association 13. Juara dunia dengan perolehan emas, pada (IOA), dan aktif sebagai wakil ketua komisi World Qualification Olympic di atlet bidang prestasi di KONI Propinsi Paris tahun 2003 DKI. 14. Partisipant, pada Olympic di Athena tahun 2004 Sukses buat Jo... 15. Emas pada SEA Games di Philipinnes tahun 2005 II. Nasional: 1. Emas pada Kejuaraan Nasional Tingkat Junior, di Jakarta tahun 1994 2. Emas Pekan Olahraga Nasional di Jakarta tahun 1996 3. Juara dunia dengan perolehan emas, pada World Qualification Olympic di Paris tahun 2003 4. Emas pada Pekan Olahraga Nasional di Jawa Timur tahun 2000 5. Emas pada LG CUP, Kejuaraan Nasional di Jakarta tahun 2001 6. Emas pada Kualifikasi PON, di Jakarta tahun 1996 dan 2003 5 Tak Kenal Maka tak Sayang Bergabung di tim Persija, hijrah di Persikab Bo- Vennard Vonarza Victor Hutabarat gor, dan sebelum berpindah ke PSM Ujung Pan- atau lebih sering disapa dengan nama dang ia pernah bermain di Rangers FC Hong- kecilnya: Veve, adalah alumni Perba- kong pada tahun 2001. Semua ia lakoni untuk nas Institut lulusan tahun 1998. Pria ganteng kelahiran Riau, 2 Mei 1973, putra kedua dari Bapak Richard Edisi Kedua mengasah talenta yang ia miliki dan prestasinya Vennard Vonarza Victor Hutabarat yang semakin meningkat. Hutabarat adalah atlet sepakbola yang Tahun 2001 ia bergabung dengan Tim Futsal lebih terkenal sebagai pelatih dan Nasional, dan mengikuti beberapa kejuaraan komentator sepakbola serta Manajer antara lain juara III Piala Asean di Kuala Lum- dan Kapten Tim Futsal Nasional. pur, Piala Asia di Macao dan Vietnam, AFF Cup di Vietnam tahun 2010, AFC Cup di Uzbekistan Memulai karir sebagai pemain bola tahun 2010, AFC Qualifier di Qatar tahun 2011, sejak usia dini, menjadi kapten kese- Futsal PON DKI di Riau tahun 2012, dan sem- belasan di usia belia tak membuatnya pat dinominasikan sebagai pemain futsal terbaik menjadi sombong. Dari tim Haornas dunia pada tahun 2003. DKI, tim Haornas Jawa Tengah, per- Aktif di organisasi diantaranya adalah Asisten lahan tapi pasti ia mulai menunjukkan Manajer PON DKI, Wakil Ketua bidang Futsal jati dirinya di Liga Divisi Utama. pada Pengda PSSI DKI, President of Feredera- tion International Footballers Profesional (FIF- PRO), anggota Komite Futsal PSSI. Ia juga pernah terikat kontrak dengan beberapa produk olahraga diantaranya Mitre, Kelme, Specs, dan League. Saat ini, Veve membantu adik-adiknya di Perba- nas Institute sebagai pelatih futsal. “Sukses buat Veve” 6 Dari ajang Basket PEBASKET PUTRA Christian Ronaldo Sitepu atau lebih akrab dipanggil Dodo adalah pria bertinggi 198 cm kelahiran Bogor, 27 Oktober 1986. Alumni Perbanas Institute lulusan tahun 2011 yang men- jadi pembaca janji wisuda saat wisuda 2011 adalah pemain basket dari club Satria Muda Britama. Dengan postur tubuh di atas rata-rata ia memang sangat berpotensi dalam dunia basket Indonesia. Mengisi posisi forward dan bernomor jersey 15 di club basketnya. Menurut cerita Dodo, awalnya basket hanya sekedar hobby saat ia sekolah di SMP Regina Pacis Bogor. Kesukaannya akan bermain basket Edisi Kedua lanjut sampai di SMA. Ia ikut tim sekolah SMA 3 Bogor dan dari situ ia ditawari bermain untuk tim PORDA Jawa Barat. Putra dari Bapak Petrus Sitepu dan Ibu Herlenis Girsang merasa bahwa olahraga basket menjadi bagian dari hidupnya, apalagi orangtuanya sangat mendukung kesukaannya itu. Dodo semakin mencintai olahraga basket saat ku- liah di Perbanas Institute dan bergabung dengan tim Perbanas dimana saat itu ia terpilih sebagai pemain yang ikut dalam kompetisi Libamanas (Liga Bola Basket Antar Mahasiswa Nasional). Pada tahun 2006 ia ditarik oleh Club Satria Muda. Inilah sebagian data karir dan prestasi Dodo: Karir 1. Libama Perbanas (2006) 2. Tim PON Kaltim (2008) 3. Satria Muda (2006) 4.Tim Nasional (2011) 5. Indonesia Warriors (2012) Prestasi: 1. Juara IBL/NBL (2006-2012) 2. Juara ABL (2012) 3. Perunggu SEA Games (2011) Bravo Dodo.... 7 PEBASKET PUTRI Selain Christian Ronaldo, kita juga sempat ber- temu dan mewawancarai pebasket putri. Sosoknya manis, dengan lesung pipi penambah manis parasnya ini bernama lengkap Ceci- lia Dwi Maya, kelahiran Klaten, 26 September Edisi Kedua 1982 ini adalah alumni
Recommended publications
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konteks Komunikasi
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konteks komunikasi dapat dibagi beberapa cara. Jika dikategorikan berdasarkan jumlah manusia yang terlibat didalamnya, komunikasi dapat terjadi dalam bentuk komunikasi terhadap diri sendiri atau terhadap batin komunikator yang dapat disebut komunikasi intrapersonal. Jenis komunikasi lainnya, yakni komunikasi dengan orang lain (dua atau tiga orang) yang setiap hari dilakukan, bercakap-cakap atau sederhananya mengobrol, serta taraf selanjutnya adalah komunikasi dalam kelompok kecil hingga besar yang terdiri lebih dari tiga orang, sampai level komunikasi di dalam organisasi yang bersifat formal maupun informal, dan yang paling lebih luas adalah komunikasi yang melibatkan massa yang lebih besar lagi yakni komunikasi massa dan komunikasi publik (Vardiansyah, 2004). Berbicara mengenai komunikasi yang dilakukan oleh satu orang (komunikator) terhadap orang lain (komunikan) ada beberapa penyebutan istilah, mulai dari komunikasi antarpersonal, komunikasi antarmanusia, lalu ada juga yang menyebut dengan percakapan, dan yang paling umum adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal ini selain identik dengan bertatap-muka (face to face) secara dekat antara komunikator dengan komunikannya, ciri yang paling kentara adalah komunikasi berlangsung dimana kedudukan komunikator maupun komunikan setara. 1 Diatas tataran komunikasi interpersonal ini terdapat tingkatan-tingkatan komunikasi yang lebih luas, mulai dari komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, serta komunikasi publik. Dalam empat
    [Show full text]
  • History of Badminton
    Facts and Records History of Badminton In 1873, the Duke of Beaufort held a lawn party at his country house in the village of Badminton, Gloucestershire. A game of Poona was played on that day and became popular among British society’s elite. The new party sport became known as “the Badminton game”. In 1877, the Bath Badminton Club was formed and developed the first official set of rules. The Badminton Association was formed at a meeting in Southsea on 13th September 1893. It was the first National Association in the world and framed the rules for the Association and for the game. The popularity of the sport increased rapidly with 300 clubs being introduced by the 1920’s. Rising to 9,000 shortly after World War Π. The International Badminton Federation (IBF) was formed in 1934 with nine founding members: England, Ireland, Scotland, Wales, Denmark, Holland, Canada, New Zealand and France and as a consequence the Badminton Association became the Badminton Association of England. From nine founding members, the IBF, now called the Badminton World Federation (BWF), has over 160 member countries. The future of Badminton looks bright. Badminton was officially granted Olympic status in the 1992 Barcelona Games. Indonesia was the dominant force in that first Olympic tournament, winning two golds, a silver and a bronze; the country’s first Olympic medals in its history. More than 1.1 billion people watched the 1992 Olympic Badminton competition on television. Eight years later, and more than a century after introducing Badminton to the world, Britain claimed their first medal in the Olympics when Simon Archer and Jo Goode achieved Mixed Doubles Bronze in Sydney.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulutangkis Adalah Salah
    PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BULUTANGKIS USIA DINI DI SEMARANG TUGAS AKHIR PERIODE 127/49 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga menggunakan raket yang dimainkan oleh dua orang (tunggal) atau dua pasangan (ganda) yang berlawanan (wikipedia). Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang terkenal di seluruh dunia dan sangat populer di negara-negara kawasan Asia termasuk Indonesia. Di era tahun 80 hingga 90-an, Indonesia menjadi salah satu negara yang sering menorehkan tinta emas di gelaran turnamen Bulutangkis tingkat Internasional seperti kejuaraan dunia dan olimpiade. Nama- nama seperti Liem Swie King, Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Rudy Hartono, Alan Budi Kusuma, Ardy B. Wiranata, Ricky Subagja, Rexy Mainaki, Candra Wijaya dari sektor putra, dan Ivana Lie, Susi Susanti, Yuni Kartika, Minarti Timur, Ellen Angelin adalah sederet nama atlet yang berjaya di era 80 hingga 90-an. Nama terakhir yang berprestasi di awal tahun 2000-an adalah Taufik Hidayat yang meraih olimpiade pada tahun 2004. Sepeninggal Taufik Hidayat, Indonesia seakan tidak memiliki penerus yang mampu berbicara banyak di level Internasional. Hal ini menjadikan PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia), selaku badan organisasi bulutangkis Indonesia harus berpikir keras untuk tetap mampu bersaing dengan negara-negara lain di level Internasional. Dalam satu dekade ke belakang PBSI tengah giat untuk melakukan regenerasi atlit profesional untuk membangkitkan kembali supremasi dan kebesaran nama Indonesia di level Internasional. Yang menjadi pekerjaan rumah bagi PBSI adalah mencetak calon atlet yang siap berkompetisi di level Internasional dengan melakukan pembinaan usia muda. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas pembinaan dan pelatihan bulutangkis dengan cara melakukan seleksi calon-calon atlet muda berkualitas yang dilakukan di setiap daerah.
    [Show full text]
  • MAHATHIR WINS VIET OPEN PRELIMINARY ROUND (Bernama
    19 NOV 1997 VN-Badminton MAHATHIR WINS VIET OPEN PRELIMINARY ROUND HANOI, Nov 18 (Bernama) -- The Vietnam Open 97 badminton tournament began today with trepidation among members of the comparatively small Malaysian team but with Mahathir Mustaffa easily winning his preliminary round. Mahathir, the sole men's singles player in the team, began ticking after a lethargic start to beat unknown Thai Sirachai Panpatchara 15-10, 5-4 at the Hanoi Indoor Stadium here. The other singles player registered for the Vietnam Open 97 -- the last leg of the badminton circuit before the World Grand Prix championships in Jakarta next month -- was Jason Wong but he had opted out because of injury. Mahathir faces a relatively experienced British player Mark Constable later in the evening which would also see the mixed doubles encounter between Tan Kim Her-Norashikin Amin and Denmark's Larsen Jesper-Ann Jorgensen. Recuperating from injury would also be in the minds of national pair Cheah Soon Kit and Yap Kim Hock as this will only be the second international outing by the two together since the Thai Open. Before last week's Thai Open Kim Hock was absent from the badminton scene since May due to injuries. Kim Hock had stated that he would try his best but could not be playing 100 per cent due to the long absence. The seeded pair, now slated as world no 13, will only get to play tomorrow meeting the winners of the match between Vietnam's Le Dai Thang-Tran Duc Sang and Singapore's Patrick Lau-Zhao Jianhua.
    [Show full text]
  • 1 Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Badan
    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Bacaan untuk Anak Tingkat SD Kelas 4, 5, dan 6 1 MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Atlet Indonesia yang Mendunia Fitrawan Umar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ATLET INDONESIA YANG MENDUNIA Penulis : Fitrawan Umar Penyunting : Hidayat Widiyanto Ilustrator : Rulita Sani Hoerunisa Penata Letak: Rulita Sani Hoerunisa Diterbitkan pada tahun 2018 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah. PB Katalog Dalam Terbitan (KDT) 796.345 UMA Umar, Fitrawan a Atlet Indonesia yang Mendunia/Fitrawan Umar; Penyunting: Hidayat Widiyanto; Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 vi; 60 hlm.; 21 cm. ISBN: 978-602-437-207-1 BULU TANGKIS-INDONESIA Sambutan Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan dan modern. Masyarakat sangat mudah tersulut emosinya, pemarah, brutal, dan kasar tanpa mampu mengendalikan diri. Fenomena itu dapat menjadi representasi melemahnya karakter bangsa yang terkenal ramah, santun, toleran, serta berbudi pekerti luhur dan mulia. Sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat, situasi yang demikian itu jelas tidak menguntungkan bagi masa depan bangsa, khususnya dalam melahirkan generasi masa depan bangsa yang cerdas cendekia, bijak bestari, terampil, berbudi pekerti luhur, berderajat mulia, berperadaban tinggi, dan senantiasa berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    [Show full text]
  • DONG JIONG WITHDRAWS from MALAYSIAN OPEN (Bernama 04
    04 JUL 1997 Badminton-Open DONG JIONG WITHDRAWS FROM MALAYSIAN OPEN By: Hamdan Saaid KUALA LUMPUR, July 4 (Bernama) -- Olympic silver medalist and world number one Dong Jiong of China has withdrawn from the US$180,000 (RM450,000) Malaysian Open badminton championships in Kota Kinabalu from July 9 to 13. The Chinese Badminton Association has informed the organisers that Dong, who had also pulled out from the World Championships in Glasgow due to high fever, was unable to compete due to injury. It was another set back for the championships which had earlier seen the withdrawal of reigning world champion Peter Rasmussen of Denmark while Malaysia's top doubles champ Yap Kim Hock pulled out due to shoulder injury, forcing his partner Cheah Soon Kit to find a new partner. In Dong's absence, former world champion Joko Suprianto of Indonesia has been seeded first in the six-star tournament while defending champion Ong Ewe Hock has been drawn to meet Joko in the final. According to the seedings released by the International Badminton Federation (IBF), Ewe Hock is in the same half with third seed Peter-Gade Christensen of Denmark. Christensen, who became the first European since Morten Frost Hansen to win a title in Asia when he won the Taiwan Open this year, is expected to clash with the Malaysian in the semifinal. Three-time champion Rashid Sidek has been seeded fourth and is likely to come up with Joko in the last four. Rashid beat him in the quarterfinals in the Olympi c Games in Atlanta.
    [Show full text]
  • Facts and Records
    Badminton England Facts and Records Index (cltr + click to jump to a particular section): 1. History of Badminton 2. Olympic Games 3. World Championships 4. Sudirman Cup 5. Thomas Cup 6. Uber Cup 7. Commonwealth Games 8. European Individual Championships 9. European Mixed Championships 10. England International Caps 11. All England Open Badminton Championships 12. England’s Record in International Matches 13. The Stuart Wyatt Trophy 14. International Open Tournaments 15. International Challenge Tournaments 16. English National Championships 17. The All England Seniors’ Open Championships 18. English National Junior Championships 19. Inter-County Championships 20. National Leisure Centre Championships 21. Masters County Challenge 22. Masters County Championships 23. English Recipients for Honours for Services to Badminton 24. Recipients of Awards made by Badminton Association of England Badminton England Facts & Records: Page 1 of 86 As at May 2021 Please contact [email protected] to suggest any amendments. Badminton England Facts and Records 25. English recipients of Awards made by the Badminton World Federation 1. The History of Badminton: Badminton House and Estate lies in the heart of the Gloucestershire countryside and is the private home of the 12th Duke and Duchess of Beaufort and the Somerset family. The House is not normally open to the general public, it dates from the 17th century and is set in a beautiful deer park which hosts the world-famous Badminton Horse Trials. The Great Hall at Badminton House is famous for an incident on a rainy day in 1863 when the game of badminton was said to have been invented by friends of the 8th Duke of Beaufort.
    [Show full text]
  • Maailmameistrivõistlused Sulgpallis. Meeste Paarismäng
    MAAILMAMEISTRIVÕISTLUSED SULGPALLIS. MEESTE PAARISMÄNG Jrk Aasta & võistluspaik Riik Kuld Riik Hõbe Riik Pronksid 1977 Tjun TJUN Christian HADINATA Bengt FRÖMAN Ray STEVENS 1 INA INA SWE ENG Malmö (Swe) Johan WAHJUDI Ade CHANDRA Thomas KIHLSTRÖM Mike TREDGETT F: 15:6, 15:4 PF T/F: 7:15, 11:15 PF H/C: 8:15, 10:15 1980 Christian HADINATA Hariamanto KARTONO Misbun SIDEK Flemming DELFS 2 INA INA MAS DEN Jakarta (Ina) Ade CHANDRA Rudy HERYANTO Jalani SIDEK Steen SKOVGAARD F: 5:15, 15:5, 15:7 PF C/H: 9:15, 10:15 PF K/H: 7:15, 7:15 1983 Steen FLADBERG Martin DEW Christian HADINATA Joo-Bong PARK 3 DEN ENG INA KOR Kopenhaagen (Den) Jesper HELLEDIE Mike TREDGETT Bobby ERTANTO Eun-Ku LEE F: 15:10, 15:10 PF H/E: 16:18, 11:15 PF D/T: 8:15, 15:2, 4:15 1985 Joo-Bong PARK Yongbo LI Liem Swie KING Mark CHRISTENSEN 4 KOR CHN INA DEN Calgary (Can) Moon-Soo KIM Bingyi TIAN Hariamanto KARTONO Michael KJELDSEN F: 5:15, 15:7, 15:9 PF P/K: 11:15, 15:17 PF L/T: 16:18, 18:14, 3:15 1987 Yongbo LI Jalani SIDEK Jens Peter NIERHOFF Joo-Bong PARK 5 CHN MAS DEN KOR Peking (Chn) Bingyi TIAN Razif SIDEK Michael KJELDSEN Moon-Soo KIM F: 15:2, 8:15, 15:9 PF L/T: 4:15, 4:15 PF S/S: 16:17, 4:15 1989 Yongbo LI Hongyong CHEN Jalani SIDEK Rudy GUNAWAN 6 CHN CHN MAS INA Jakarta (Ina) Bingyi TIAN Kang CHEN Razif SIDEK Eddy HARTONO F: 15:3, 15:12 PF L/T: 10:15, 9:15 PF C/C: 11:15, 7:15 1991 Joo-Bong PARK Jon HOLST-CHRISTENSEN Bagus SETIADI Yongbo LI 7 KOR DEN INA CHN Kopenhaagen (Den) Moon-Soo KIM Thomas LUND Imay HENDRA Bingyi TIAN F: 15:10, 12:15, 17:16 PF P/K: 2:15, 12:15 PF
    [Show full text]
  • 歷屆成績 Champions of the Hong Kong Opens
    香港公開賽歷屆成績 CHAMPIONS OF THE HONG KONG OPENS 年份 獎金 男子單打 女子單打 男子雙打 女子雙打 混合雙打 Year Prize Men’s Singles Women’s Singles Men’s Doubles Women’s Doubles Mixed Doubles 1982 HK$170,000 百加珠 (印度) 徐蓉 (中國) 陳金德/楊榮美 (印尼) 羅娜比莉/珍威絲達 (英國) Prakash (IND) Xu Rong (CHN) Karrono/Heryanto (INA) Nora Perry/J.Webster (ENG) 1985 HK$170,000 楊陽 (中國) 韓愛萍 (中國) 凱文迪/費力保 (丹麥) 徐蓉/韓愛萍 (中國) 杜絲/吉爾絲 (英國) Yang Yang (CHN) Han Aiping (CHN) Heryanto/F. Fladberg (DEN) Xu Rong/Han Aiping (CHN) Martin Dew/G. Gilks (ENG) 1986 HK$200,000 楊陽 (中國) 李玲蔚 (中國) 葉忠明/楊榮美 (印尼) 李玲蔚/韓愛萍 (中國) 格利蘭/羅娜比莉 (英國) Yang Yang (CHN) Li Lingwei (CHN) Ertano/Heryanton (INA) Li Lingwei/Han Aiping (CHN) Billy Gilliland/Nora Perry (ENG) 1987 HK$273,000 熊國寶 (中國) 韓愛萍 (中國) 張強/周金燦 (中國) 金鍊子/鄭素英 (南韓) 格利蘭/高華絲 (英國) Xiong Guobao (CHN) Han Aiping (CHN) Zhang Qiang/Zhou Jincan (CHN) Kim Yun Ja/Chung So Young (KOR) Billy Gilliland/Gillan Gowers (ENG) 1988 HK$273,000 蘇基亞圖 (印尼) 李英淑 (南韓) 李相福/李光珍 (南韓) 林瑛/關渭貞 (中國) 朴柱奉/鄭明熙 (南韓) Icuk Sugiarto (INA) Li Yong Suk (KOR) Lee Sang Bok/Lee Kwang Jin (KOR) Li Ying/Guan Weizhen (CHN) Park Joo Bong/Chung Myung Hee (KOR) 1989 HK$466,000 吳文凱 (中國) 韓愛萍 (中國) 拉昔夫/賈蘭尼西廸 (馬來西亞) 林瑛/關渭貞 (中國) 崔相範/鄭素英 (南韓) Wu Weikai (CHN) Han Aiping (CHN) Razif Sidek/Jalani Sidek (MAS) Li Ying/Guan Weizhen (CHN) Choi Sang Bun/Chung So Young (KOR) 1991 HK$466,000 劉軍 (中國) 黃華 (中國) 李相福/孫振煥 (南韓) 黃惠英/吉永雅 (南韓) 李相福/鄭素英 (南韓) Liu Jun (CHN) Huang Hua (CHN) Lee Sang Bok/Shon Jin Hwan (KOR) Hwang Hye Young/Gil Young Ah (KOR) Lee Sang Bok/Chung So Young (KOR) 1992 HK$466,000 吳文凱 (中國) 方銖賢 (南韓) 力奇/歷斯 (印尼) 農羣華/周蕾 (中國) 李相福/吉永雅 (南韓) Wu
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan Bulutangkis
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya masyarakat yang ikut serta dalam setiap kegiatan olahraga bulutangkis yang diselenggarakan, baik dalam bentuk pertandingan tingkat RT hingga tingkat dunia, seperti Thomas dan Uber Cup atau Olimpiade. Bulutangkis dapat dimainkan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruangan. Di Indonesia bulutangkis sudah dikenal sejak lama, sehingga olahraga ini merupakan salah satu cabang olahraga yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Pada tanggal 5 Mei 1951 di Indonesia didirikanlah organisasi induk cabang olahraga bulutangkis yang dikenal dengan nama Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal munculnya pebulutangkis handal yang dapat mengharumkan nama bangsa, seperti yang dibuktikan pebulutangkis tunggal yaitu Susi Susanti dan Alan Budikusumah yang meraih dua medali emas pada Olimpiade Barcelona tahun 1992. Perlu diingat juga bahwa olahraga bulutangkis walk in untuk pertama kalinya dipertandingkan di Olimpiade tersebut, bahkan dalam kejuaraan-kejuaraan dunia seperti dalam Thomas dan Uber Cup sudah beberapa kali piala tersebut direbut tim Indonesia. Pemain bulutangkis Indonesia seperti Rudi Hartono, Tjuntjun, Johan Wahyudi, Christian Hadinata, Ii Soemirat, Verawati Fajrin, Ivana Lie, Susi Susanti, Liem Swe King, Icuk Sugiarto, Joko Supriyanto, Alan Budikusumah, Haryanto Arbi, Ricky Subagja, Rexy Mainaki, Taufik Hidayat, dan yang lainnya adalah sederetan pemain yang pernah menjadi juara dunia pada zamannya dan tak pernah hilang dalam perjalanan sejarah bulutangkis Indonesia. Prestasi bulutangkis di Indonesia pada beberapa tahun terakhir ini mengalami penurunan. Beberapa kejuaran bergengsi seperti Thomas Cup, Uber Cup dan All England tidak dapat diraih oleh atlet-atlet bangsa Indonesia.
    [Show full text]
  • Svjetska Prvenstva (1977-2007)
    SVJETSKA PRVENSTVA (1977-2007) Malmo– 1977 M - Flemming Delfs (DEN) Ž - Lene Koppen (DEN) MM - Tjun Tjun/Johan Wahjudi (INA) ŽŽ - Etsuko Toganoo/Erniko Ueno (JPN) MŽ - Steen Skovgaard/Lene Koppen (DEN) Jakarta– 1980 M - Rudy Hartono (INA) Ž - Verawaty Wiharjo (INA) MM - Ade Chandra/Christian Hadinata (INA) ŽŽ - Nora Perry/Jane Webster (ENG) MŽ - Christian Hadinata/Imelda Wiguno (INA) Kopenhagen– 1983 M - Icuk Sugiarto (INA) Ž - Li Lingwei (CHN) MM - Steen Fladberg/Jesper Helledie (DEN) ŽŽ - Lin Ying/Wu Dixi (CHN) MŽ - Thomas Kihlstrom/Nora Perry (SWE/ENG) Calgary– 1985 M - Han Jian (CHN) Ž - Han Aiping (CHN) MM - Park Joo Bong/Kim Moon Soo (KOR) ŽŽ - Han Aiping/Li Lingwei (CHN) MŽ - Park Joo Bong/Yoo Sang Hee (KOR) Peking– 1987 M - Yang Yang (CHN) Ž - Han Aiping (CHN) MM - Li Yongbo/Tian Bingyi (CHN) ŽŽ - Lin Ying/Guan Weizhen (CHN) MŽ - Wang Pengren/Shi Fangjing (CHN) Jakarta– 1989 M - Yang Yang (CHN) Ž - Li Lingwei (CHN) MM - Li Yongbo/Tian Bingyi (CHN) ŽŽ - Lin Ying/Guan Weizhen (CHN) MŽ - Park Joo Bong/Chung Myung Hee (KOR) Kopenhagen– 1991 M - Zhao Jianhua (CHN) Ž - Tang Jiuhong (CHN) MM - Park Joo Bong/Kim Moon Soo (KOR) ŽŽ - Guan Weizhen/Nong Qunhua (CHN) MŽ - Park Joo Bong/Chung Myung Hee (KOR) Birmingam– 1993 M - Joko Suprianto (INA) Ž - Susi Susanti (INA) MM - Ricky Subagja/Rudy Gunawan (INA) ŽŽ - Nong Qunhua/Zhou Lei (CHN) MŽ - Thomas Lund/Catrine Bengtsson (DEN/SWE) Lausanne– 1995 M - Heryanto Arbi (INA) Ž - Ye Zhaoying (CHN) MM - Rexy Mainaky/Ricky Subagja (INA) ŽŽ - Gil Young Ah/Jang Hye Ock (KOR) MŽ - Thomas Lund/Marlene
    [Show full text]
  • Mens Doubles All England 1899 to 2009
    MENS DOUBLES 1899 to 2009 1899 - D.W. Oakes/Stewart Marsden Massey (England) 1900 - H.L. Mellersh/F.S. Collier (England) 1901 - H.L. Mellersh/F.S. Collier (England) 1902 - H.L. Mellersh/F.S. Collier (England) 1903 - Stewart Marsden Marsden Massey/E.L. Huson (England) 1904 - Albert Davis Prebble/Henry Norman Marrett (England) 1905 - C.T.J. Barnes/Stewart Marsden Massey (England) 1906 - Henry Norman Marrett/George Alan Thomas (England) 1907 - Albert Davis Prebble/Norman Wood (England) 1908 - Henry Norman Marrett/George Alan Thomas (England) 1909 - Frank Chesterton/Albert Davis Prebble (England) 1910 - Henry Norman Marrett/George Alan Thomas (England) 1911 - P.D. Fitton/Ernest Edward Shedden Hawthorn (England) 1912 - Henry Norman Marrett/George Alan Thomas (England) 1913 - Frank Chesterton/George Alan Thomas (England) 1914 - Frank Chesterton/George Alan Thomas (England) 1915-1919 - Cancelled during World War I 1920 - Archibald Frank Engelbach/Raoul du Roveray (England) 1921 - Sir George Alan Thomas/Frank Percy Hodge (England) 1922 - Guy Sautter (England)/Frank Devlin (Ireland) 1923 - Frank Devlin/Gordon 'Curly' Mack (Ireland) 1924 - Sir George Alan Thomas/Frank Percy Hodge (England) 1925 - Herbert Uber/A.K. Jones (England) 1926 - Frank Devlin/Gordon 'Curly' Mack (Ireland) 1927 - Frank Devlin/Gordon 'Curly' Mack (Ireland) 1928 - Sir George Alan Thomas/Frank Percy Hodge (England) 1929 - Frank Devlin/Gordon 'Curly' Mack (Ireland) 1930 - Frank Devlin/Gordon 'Curly' Mack (Ireland) 1931 - Frank Devlin/Gordon 'Curly' Mack (Ireland) 1932 - Donald C. Hume/Raymond Morris 'Bill' White (England) 1933 - Donald C. Hume/Raymond Morris 'Bill' White (England) 1934 - Donald C. Hume/Raymond Morris 'Bill' White (England) 1935 - Donald C.
    [Show full text]