Quick viewing(Text Mode)

Respon 3 Jenis Turfgrass Terhadap Interval Pemangkasan

Respon 3 Jenis Turfgrass Terhadap Interval Pemangkasan

1711 Jurnal Produksi Tanaman Vol. 6 No. 8, Agustus 2018: 1711 – 1717 ISSN: 2527-8452

RESPON 3 JENIS TURFGRASS TERHADAP INTERVAL PEMANGKASAN

RESPONSE OF INTERVAL TRIMMING ON 3 TYPE TURFGRASS

Baskoro Hardiman*), Karuniawan Puji Wicaksono

Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University Jl. Veteran, 65145 Jawa Timur, Email: [email protected] ABSTRAK perlakuan P1 (Pemangkasan dengan interval 7 hari). Rumput gajahan terdapat Rumput merupakan tanaman yang perbedaan nyata pada kepadatan pucuk memegang peranan penting pada lapangan dan daya recovery dengan perlakuan P1 olahraga. Pemeliharaan yang tepat akan (Pemangkasan dengan interval 7 hari) membuat rumput memiliki kualitas yang adalah yang terbaik, serta ketahanan gulma sesuai unttuk menunjang dalam yang paling baik pada perlakuan P1 penggunaan lapangan tersbut. Tujuan yang (Pemangkasan dengan interval 7 hari). ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh interval waktu Kata kunci: Rumput, Kualitas, pemangkasan pada 3 jenis turfgrass. Pemangkasan dan Interval Sedangkan hipotesis yang diajukan yaitu Interval waktu pemangkasan turfgrass yang ABSTRACT lebih sering memiliki pertumbuhan jumlah pucuk daun yang paling baik. Penelitian ini The grass is an important plant role in the dilakukan di lahan yang terletak di UPT sports field. Proper maintenance makes Pengembangan Benih Palawija Kecamatan grass has qualities that are appropriate to Singosari Malang. Penelitian ini the use of the field. The aim of this study is menggunakan metode Rancangan Acak to know the effect of trimming in the time Kelompok pada 3 jenis tanaman yang interval three types of turfgrass. While the diulang sebanyak 6 kali. Ketiga jenis rumput proposed hypothesis is trimming time yang digunakan adalah rumput interval turfgrass more often has the most (Cynodon dactylon), rumput jepang (Zoysia good growing number of shoots. The study japonica), rumput gajahan (Axonopus was conducted on lands located in UPT compressus). Analisis hasil dilakukan Pengembangan Benih Palawija Singosari, dengan analisis ragam uji F 5%. Apabila Malang. This study uses a randomized hasil nyata dilanjutkan menggunakan BNT. block design in three types of turfgrass that Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada repeated 6 times. The third type of turfgrass rumput bermuda terdapat perbedaan nyata is bermuda grass (Cynodon dactylon), pada kepadatan pucuk, berat kering pucuk, jepang grass (Zoysia japonica), gajahan berat kering total dan daya recovery dengan grass (Axonopus compressus). Analysis of perlakuan P2 (Pemangkasan dengan the results is done by analysis of variance F interval 10 hari) adalah yang terbaik, serta test 5%. If the results are significant resume ketahanan gulma yang paling baik pada using BNT. The results showed that perlakuan P1 (Pemangkasan dengan bermuda grass results is significant in interval 7 hari). Rumput jepang terdapat density rates, dry weight of shoots, total dry perbedaan nyata pada kepadatan pucuk, weight and recovery ability with treatment panjang daun dan daya recovery dengan P2 (trimming every 10 days) was the best, perlakuan P1 (Pemangkasan dengan as well as the robustness of weed most interval 7 hari) adalah yang terbaik, serta excellent in treatment P1 (Trimming every 7 ketahanan gulma yang paling baik pada days). Jepang grass results is significant in 1712

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 6, Nomor 8, Agustus 2018, hlm. 1711 – 1717 density rates, leaf length and recovery (Kristanto dan Munandar, 1995).Batas dari ability with treatment P1 (trimming every 7 ketinggian rumput lapangan olahraga tidak days) is the best and most good weed lebih dari 4 cm. Sehingga diperlukan batas resistance in treatment P1 (trimming every 7 minimal ketinggian rumput agar warna dari days). Gajahan grass results is significant in rumput tetap berwarna hijau. density rates and recovery ability with Tujuan yang ingin dicapai dalam treatment P1 (trimming every 7 days) is the penelitian ini yaitu untuk mengetahui best and most good weed resistance in pengaruh interval waktu pemangkasan treatment P1 (trimming every 7 days). pada 3 jenis turfgrass. Sedangkan hipotesis yang diajukan yaitu Interval waktu Keywords : Grass, Qualities, Trimming and pemangkasan turfgrass yang lebih sering Interval memiliki pertumbuhan jumlah pucuk daun yang paling baik. PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE PENELITIAN Rumput atau turfgrass merupakan salah satu tanaman yang dibudidayakan Penelitian ini dilakukan di lahan yang manusia. Rumput digunakan sebagai terletak di UPT Pengembangan Benih tanaman hias yang berada di taman atau Palawija Kecamatan Singosari Malang tempat wisata dan juga digunakan sebagai dengan ketinggian 500 mdpl, suhu rata – sarana untuk berolahraga, misalnya di rata harian 24oC dan jenis tanah Vertisoll. lapangan sepak bola, padang golf, Penelitian dilakukan pada bulan April lapangan tenis dan lain-lain. Dalam sampai Agustus 2016. Alat yang digunakan pemilihan rumput untuk lanskap, termasuk dalam penelitian ini antara lain: cangkul, untuk lapangan golf, didasarkan pada gembor, gunting rumput, penggaris, jangka berbagai pertimbangan meliputi ketahanan sorong, timbangan, oven, kuadran 10 x 10 dan kualitas hamparan dan kecepatan cm, munsell colour chart, tali raffia, papan pertumbuhan / penutupan tanah merupakan nama dan alat tulis. Bahan yang digunakan kriteria utama (Nasrullah dan Tunggalini, pada penelitian ini antara lain: 3 jenis 2000). Rumput yang biasa digunakan dalam turfgrass yaitu rumput bermuda (Cynodon pembuatan suatu lansekap ada beberapa, dactylon), rumput jepang (Zoysia japonica) antara lain rumput jepang (Zoysia japonica), dan rumput gajahan (Axonopus rumput manila (Zoysia matrella), rumput compressus), air untuk penyiraman dan gajah mini (Pennisetum purpurium), rumput pupuk anorganik (pupuk NPK). gajahan (Axonopus compressus), rumput Penelitian ini menggunakan metode bermuda (Cynodon dactylon). Menurut Rancangan Acak Kelompok pada 3 jenis Ntoulas et al. (2013), penambahan kompos tanaman yang diulang sebanyak 6 kali. dapat memperbaiki dan meningkatkan Ketiga jenis rumput yang digunakan adalah pertumbuhan dan perkembangan rumput rumput bermuda (Cynodon dactylon), manila atau rumput jepang. Kualitas rumput rumput jepang (Zoysia japonica), rumput yang baik harus didukung dengan gajahan (Axonopus compressus). perawatan yang optimal. Salah satu Perlakuan yang digunakan adalah interval kegiatan perawatan rumput yang sangat pemangkasan yang terdiri dari 3 taraf, yaitu penting adalah pemangkasan (Suastawa et P1 = 7 hari sekali, P2 = 10 hari sekali dan al., 2003). Pemangkasan dilakukan untuk P3 = 14 hari sekali. Pengamatan dilakukan menjaga agar ketinggian dari rumput yang pada 1 MST hingga 10 MST dengan digunakan tidak mengganggu pada saat presentase penutupan. Selanjutnya rumput tersebut digunakan. Pertumbuhan dilanjutkan 12 MST – 18 MST dengan vertikal dari tanaman ini dapat menurunkan kepadatan pucuk, panjang daun dan skor kualitas, sehingga diperlukan pemangkasan warna daun. Pada 18 MST pengamatan rutin yang dapat menghabiskan biaya yang dilakukan adalah panjang akar, berat banyak untuk tenaga kerja, peralatan dan kering tajuk, berat kering akar, berat kering bahan bakar pada setiap pemangkasannya total, daya recovery dan ketahanan 1713

Hardiman dan Wicaksono, Respon 3 Jenis Turfgrass... terhadap gulma. Analisis hasil dilakukan Kepadatan pucuk pada turfgrass dengan analisis ragam uji F 5%. Apabila ditunjukkan dengan jumlah pucuk yang hasil nyata dilanjutkan menggunakan BNT. dimiliki per satuan luas tertentu. Pemangkasan dengan interval waktu HASIL DAN PEMBAHASAN tertentu berpengaruh nyata terhadap jumlah pucuk yang ada. Rumput bermuda berbeda Hasil penelitian yang telah dilakukan nyata pada pengamatan 4. Pada menunjukkan hanya beberapa parameter pengamatan 4 perlakuan pemangkasan saja yang berpengaruh pada ketiga rumput. dengan interval 10 hari memiliki nilai Parameter yang tidak berpengaruh antara tertinggi dengan 363,33 pucuk/100cm2, lain adalah panjang daun, berat kering akar, perlakuan pemangkasan dengan interval 14 panjang akar dan skor warna daun. hari memiliki nilai terendah dengan 332,67 Pemangkasan yang dlakukan tiap minggu pucuk/100cm2. Menurut Maryani (2009), menyebabkan kehilangan cadangan pemangkasan pada rumput bermuda dapat makanan dan cadangan makan yang mengakibatkan meningkatnya desisitas. Hal tersisa akan digunakan untuk pertumbuhan tersebut sesuai dengan data yang telah kembali (Guntoro et al., 2007). Pada didapatkan, bahwa jumlah kepadatan pucuk presentase penutupan juga tidak berbeda meningkat pada setiap pengamatan yang nyata akan tetapi dari ketiga rumput yang telah dilakukan digunakan mampu menutup rata dalam Berat Kering Tajuk berhubungan waktu kurang dari 4 bulan. Pembuatan langsung dengan kepadatan pucuk dan lapangan rumput percobaan dari panjang daun. Berat kering tajuk digunakan pengolahan lahan hingga rumput menutup untuk mengetahui hasil fotosintesis yang rapat membutuhkan waktu 4 bulan digunakan dalam tumbuh pada bagian tajuk (Wirawan et al., 2008). dari rumput. Berdasarkan data yang telah didapatkan menunjukkan bahwa hanya Rumput Bermuda rumput bermuda yang berbeda nyata. Berdasarkan data yang telah Rumput bermuda memiliki berat kering didapatkan rumput bermuda menunjukkan terbaik pada pemangkasan dengan interval bahwa terdapat 4 parameter yang berbeda 10 hari. nyata, yaitu kepatan pucuk, berat kering Berat kering total merupakan jumlah tajuk, berat kering total dengan perlakuan antara berat kering akar dan berat kering terbaik pemangkasan dengan interval 10 tajuk. Berat kering total merupakan hari dan daya recovery dengan perlakuan gambaran dari hasil fotosintesis yang terbaik pemangkasan dengan interval 14 digunakan tanaman dalam hari. Pada parameter presentase pertumbuhannya. Dalam penentuan berat penutupan, panjang akar, panjang daun, kering tajuk mempunyai pengaruh yang berat kering akar tidak berbeda nyata lebih besar dibandingkan dengan berat terhadap respon yang ditunjukkan oleh kering akar. Berdasarkan data yang didapat rumput bermuda.

Tabel 1. Pengaruh Nyata pada Rumput Bermuda Rumput Bermuda Perlakuan Kepadatan Berat Kering Berat Daya Ketahanan Pucuk Tajuk Kering Total Recovery Gulma P1 326.17 b 10.35 a 12.51 a 13.00 a 0.67 P2 341.50 b 18.12 b 21.13 b 14.17 b 2.34 P3 307.67 a 17.99 b 20.81 b 15.67 c 3.17 Keterangan: Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%; tn: tidak berbeda nyata; P1: Pemangkasan setiap 7 hari ; P2: Pemangkasan Setiap 10 hari; P3: Pemangkasan Setiap 14 hari.

1714

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 6, Nomor 8, Agustus 2018, hlm. 1711 – 1717 hanya pada rumput bermuda saja yang Ketahanan terhadap gulma memiliki pengaruh yang nyata ketika merupakan perbandingan dari jumlah gulma diberikan pemangkasan dengan beberapa yang muncul pada setiap satuan luas interval waktu tertentu. Dibandingkan tertentu. Pada perlakuan yang dilakukan dengan rumput lainnya pada rumput pada jepang menunjukkan bahwa semakin bermuda memiliki berat kering tajuk yang sering pemangkasan dilakukan maka memiliki perbedaan yang lebih nyata jumlah gulma yang muncul akan semaikin dibandingkan dengan rumput gajahan dan sedikit. Hal ini dikarenakan pada saat rumput jepang. Perlakuan terbaik terdapat pemangkasan dilakukan gulma yang rumput bermuda yang mengalami terdapat pada rumput juga ikut terpangkas pemangkasan dengan interval 10 hari. bersamaan dengan rumput yang di Skor warna daun digunakan untuk pangkas. mengetahui pengaruh pemangkasa rumput Berdasarkan data yang ada terhadap warna alami yang dimiliki. didapatkan beberapa parameter yang Berdasarkan data yang didapat dimana skor memiliki pengaruh nyata terhadap rumput warna daun pada setiap rumput bermuda bermuda (Tabel 1). Setelah dibandingkan menunjukkan skor warna yang tidak keuntungan yang didapatkan, maka berubah, yaitu 5 disetiap pengamatannya. pemangkasan dengan interval 7 hari dan 10 Hal tersebut sesuai dengan yang hari memiliki perbandingan yang sama dikemukakan oleh Maryani (2009), baiknya. Namun, setelah dibandingkan pemangkasan akan menyebabkan warna dengan biaya perawatan yang diperlukan, dari rumput yang telah mengalami maka perlakuan terbaik terdapat pada pemangkasan akan kembali menjadi warna pemangkasan dengan interval 10 hari. semula tiga hari setelah dilakukan Karena semakin sering pemangkasan yang pemangkasan. Skor warna yang didapat dilakukan akan memunculkan biaya juga dipengaruhi waktu pengamatan yang perawatan yang lebih besar. Pemangkasan dilakukan setiap 4 hari setelah dengan interval 10 hari dapat memberikan pemangkasan dilakukan, sehingga warna manfaat yang paling baik terhadap rumput rumput yang sebelumnya berubah bisa bermuda dengan biaya perawatan yang kembali lagi menjadi warna alaminya. lebih rendah. Daya recovery merupakan parameter yang penting dalam pemangkasan, karena Rumput Jepang kemapuan memulihkan diri rumput setelah Berdasarkan data yang telah dilakukan pemangkasan. Jika kemampuan didapatkan rumput memiliki respon yang daya recovery rendah akan berdampak sama yang ditunjukkan dengan beberapa pada seringnya penggantian rumput yang parameter yang digunakan. Rumput jepang harus dilakukan. Rumput bermuda memiliki menunjukkan bahwa terdapat 3 parameter daya recovery terbaik pada pemangkasan yang berbeda nyata, yaitu kepadatan dengan interval 7 hari. pucuk, panjang daun dengan perlakuan terbaik pemangkasan dengan interval 7 hari

Tabel 2. Pengaruh Nyata pada Rumput Jepang Rumput Jepang Perlakuan Kepadatan Ketahanan Panjang Daun Daya Recovery Pucuk Gulma P1 141.67 b 1.96 b 13.50 a 3.98 P2 134.83 ab 1.64 a 14.50 ab 6.99 P3 126.83 a 1.74 ab 15.50 b 10.32 Keterangan: Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%; tn: tidak berbeda nyata; P1: Pemangkasan setiap 7 hari ; P2: Pemangkasan Setiap 10 hari; P3: Pemangkasan Setiap 14 hari. 1715

Hardiman dan Wicaksono, Respon 3 Jenis Turfgrass... dan daya recovery dengan perlakuan pemangkasan dilakukan, sehingga warna terbaik pemangkasan dengan interval 14 rumput yang sebelumnya berubah bisa hari. Pada parameter presentase kembali lagi menjadi warna alaminya. penutupan, panjang akar, berat kering tajuk, Daya recovery merupakan parameter berat kering akar, berat kering total tidak yang penting dalam pemangkasan, karena berbeda nyata terhadap respon yang kemapuan memulihkan diri rumput setelah ditunjukkan oleh rumput jepang. Kepadatan dilakukan pemangkasan. Jika kemampuan pucuk pada turfgrass ditunjukkan dengan daya recovery rendah akan berdampak jumlah pucuk yang dimiliki per satuan luas pada seringnya penggantian rumput yang tertentu. Pemangkasan dengan interval harus dilakukan. Rumput jepang memiliki waktu tertentu berpengaruh nyata terhadap daya recovery terbaik pada pemangkasan jumlah pucuk yang ada. Rumput jepang dengan interval 10 hari. berbeda nyata pada pengamatan 3. Pada Ketahanan terhadap gulma pengamatan 3 perlakuan pemangkasan merupakan perbandingan dari jumlah gulma dengan interval 7 hari memiliki nilai tertinggi yang muncul pada setiap satuan luas dengan 131,67 pucuk/100cm2, perlakuan tertentu. Pada perlakuan yang dilakukan pemangkasan dengan interval 14 hari pada jepang menunjukkan bahwa semakin memiliki nilai terendah dengan 126,83 sering pemangkasan dilakukan maka pucuk/100cm2. Menurut Susanti (2002), jumlah gulma yang muncul akan semaikin Rumput dikatakan berkualitas baik jika sedikit. Hal ini dikarenakan pada saat jumlah pucuk lebih dari 200/100cm2, pemangkasan dilakukan gulma yang kualitas sedang jika jumlah pucuk 100 – 200 terdapat pada rumput juga ikut terpangkas /100cm2 dan berkualitas rendah jika jumlah bersamaan dengan rumput yang di pucuk lebih kecil dari 100/100cm2. Densitas pangkas. Selain pemangkas faktor lain yang ini dapat beragam sesuai dengan sifat mempengaruhi ketahanan gulma adalah rumputnya, faktor lingkungan dan cara ukuran lempengan yang digunakan dalam budidaya. proses penanaman (Nurisyah et al., 1994). Panjang daun merupakan didapatkan Berdasarkan data yang ada dengan mengukur panjang dari daun didapatkan beberapa parameter yang rumput yang masih utuh dari pangkal daun memiliki pengaruh nyata terhadap rumput hingga ujung daun. Panjang daun yang jepang (Tabel 2). Setelah dibandingkan didapatkan dari rumput jepang antara perlakuan yang ada, maka menunjukkan perbedaan yang nyata. Pada didapatkan perlakuan P1 atau rumput jepang pemangkasan dengan pemangkasan dengan interval waktu 7 hari interval 7 hari menunjukkan respon terbaik memiliki kelebihan dibandingkan dengan dibandingkan dengan pemangkasan tiga perlakuan lainnya. Hal tersebut dengan interval waktu yang lainnya. dibuktikan dengan besarnya perbedaan Skor warna daun digunakan untuk antara pemangkasan tersebut dengan mengetahui respon rumput terhadap warna pemangkasan yang lainnya. Jika alami yang dimili setelah menerima dipertimbangkan dengan biaya perawatan pemangkasan. Berdasarkan data yang yang dibutuhkan, maka pemangkasan didapat dimana skor warna daun pada dengan interval 7 hari tetap memiliki setiap rumput jepang menunjukkan skor keuntungan yang lebih karena banyaknya warna yang tidak berubah, yaitu 4 disetiap manfaat yang didapatkan. pengamatannya. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Maryani Rumput Gajahan (2009), pemangkasan akan menyebabkan Berdasarkan data yang telah warna dari rumput yang telah mengalami didapatkan pada perlakuan yang dilakukan pemangkasan akan kembali menjadi warna tidak semua rumput memiliki respon yang semula tiga hari setelah dilakukan sama yang ditunjukkan dengan beberapa pemangkasan. Skor warna yang didapat parameter yang digunakan. Rumput juga dipengaruhi waktu pengamatan yang gajahan menunjukkan bahwa terdapat 2 dilakukan setiap 4 hari setelah parameter yang berbeda nyata, yaitu 1716

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 6, Nomor 8, Agustus 2018, hlm. 1711 – 1717 kepadatan pucuk, daya recovery dengan Ketahanan terhadap gulma perlakuan terbaik pemangkasan dengan merupakan perbandingan dari jumlah gulma interval 7 hari. Pada parameter presentase yang muncul pada setiap satuan luas penutupan, panjang akar, panjang daun, tertentu. Pada perlakuan yang dilakukan berat kering tajuk, berat kering akar, berat pada rumput gajahan tidak ditemukan kering total tidak berbeda nyata terhadap gulma karena rumput gajahan memiliki respon yang ditunjukkan oleh rumput ketahanan yang lebih terhadap gulma yang gajahan. lebih dibandingkan jenis rumput hias Kepadatan pucuk pada turfgrass lainnya. Tidak ditemukannya gulma juga ditunjukkan dengan jumlah pucuk yang dipengaruhi oleh pemangkasan yang dimiliki per satuan luas tertentu. dilakukan, karena pada saat pemangkasan, Pemangkasan dengan interval waktu gulma yang ada juga ikut terpangkas tertentu berpengaruh nyata terhadap jumlah bersamaan dengan rumput gajahan. pucuk yang ada. Rumput gajahan berbeda nyata pada pengamatan 4. Pemangkasan Tabel 3. Pengaruh Nyata pada Rumput merangsang percabangan rumput sehingga Gajahan kepadatan rumput terus bertambah seiring Rumput Gajahan dengan bertambahnya umur rumput Perlakuan (Nasrullah dan Ansari, 2000). Pada Kepadatan Daya pengamatan 4 perlakuan pemangkasan Pucuk Recovery dengan interval 7 hari memiliki nilai tertinggi P1 141.67 b 13.50 a dengan 17,17 pucuk/100cm2, perlakuan P2 134.83 ab 14.50 ab pemangkasan dengan interval 14 hari P3 126.83 a 15.50 b memiliki nilai terendah dengan 13,33 pucuk/100cm2. Keterangan: Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang Skor warna daun digunakan untuk sama menunjukkan tidak berbeda mengetahui respon rumput terhadap warna nyata pada uji BNT 5%; tn: tidak alami yang dimiliki setelah menerima berbeda nyata; P1: pemangkasan. Berdasarkan data yang Pemangkasan setiap 7 hari ; P2: didapat dimana skor warna daun pada Pemangkasan Setiap 10 hari; P3: setiap rumput gajahan menunjukkan skor Pemangkasan Setiap 14 hari. warna yang tidak berubah, yaitu 3 disetiap pengamatannya. Hal tersebut sesuai Berdasarkan data yang ada dengan yang dikemukakan oleh Maryani didapatkan beberapa parameter yang (2009), pemangkasan akan menyebabkan memiliki pengaruh nyata terhadap rumput warna dari rumput yang telah mengalami gajahan (Tabel 3). Setelah dibandingkan pemangkasan akan kembali menjadi warna dengan keuntungan yang didapatkan, semula tiga hari setelah dilakukan pemangkasan dengan interval 7 hari pemangkasan. Skor warna yang didapat merupakan perlakuan terbaik. Hal tersebut juga dipengaruhi waktu pengamatan yang dibuktikan dengan kepadatan pucuk dan dilakukan setiap 4 hari setelah daya recovery terbaik pada pemangkasan pemangkasan dilakukan, sehingga warna dengan interval 7 hari dibandingkan dengan rumput yang sebelumnya berubah bisa pemangkasan yang lainnya. Jika kembali lagi menjadi warna alaminya. dipertimbangkan dengan biaya perawatan Daya recovery merupakan parameter yang dibutuhkan, maka pemangkasan yang penting dalam pemangkasan, karena dengan interval 7 hari tetap memiliki kemapuan memulihkan diri rumput setelah keuntungan yang lebih karena banyaknya dilakukan pemangkasan. Jika kemampuan manfaat yang didapatkan. daya recovery rendah akan berdampak pada seringnya penggantian rumput yang KESIMPULAN harus dilakukan. Rumput gajahan memiliki daya recovery terbaik pada pemangkasan Pemangkasan dengan interval 10 dengan interval 14 hari. hari pada rumput Bermuda berakibat peningkatan terhadap kepadatan pucuk, 1717

Hardiman dan Wicaksono, Respon 3 Jenis Turfgrass... berat kering tajuk, berat kering total serta Nasrullah, N. dan Ansari, Kgs. A. 2000. penurunan waktu dari daya recovery dan Pengaruh Kombinasi Zeolit, Serbuk jumlah gulma. Pemangkasan dengan Gergaji dan Pasir Sebagai Media interval 7 hari pada rumput jepang berakibat Tumbuh Rumput Bermuda ( Cynodon peningkatan terhadap kepadatan pucuk, dactylon Cv. Tiffdwart) Terhadap panjang daun serta penurunan waktu dari Kualitas Fungsionalnya. Agronomi. daya recovery. Pemangkasan dengan 28 (1) : 15-21. interval 7 hari pada rumput gajahan Nasrullah, N., Tunggalini, N. K. W., 2000. berakibat peningkatan terhadap kepadatan Pengaruh Pemupukan Urea dan pucuk dan penurunan waktu dari daya Nitrogen Slow Release Terhadap recovery. Pertumbuhan dan Kualitas Rumput Lapangan Golf. Agronomi. 28 (2) : DAFTAR PUSTAKA 62-65. Nurisyah, S., Mattjik, N. A., Wulansari, Guntoro, D., Purwoko, B. S., Hurriyah, R. W., 1994. Pengaruh Pengaturan G. 2007. Pertumbuhan, Serapan Populasi Dan Ukuran Lempengan Hara dan Kualitas Turfgrass pada Rumput Manila (Zoysia matrella (L.) Beberapa Dosis Pemberian Pupuk Merr) Terhadap Pertumbuhan dan Hayati Mikoriza. Agronomi. 35 (2) : Perkembangannya. Agronomi. 22 (2) 142-147. : 16-23. Kristanto, Andreas dan Munandar, Aris. Suastawa, I. N., Setiawan, R. P. A., 1995. Pengaruh Dosis Paclobutrazol Sanjaya, P. 2003. Torsi Pemotongan Terhadap Pertumbuhan Vertikal Dan Dan Efek Hembusan Dari Model Kepadatan Pucuk serta Pertumbuhan Pisau Miring ( Slanted Blade) Untuk Akar Rumput Golf Bermuda Tifdwarf Mesin Pemotong Rumput Tipe Rotari. (Cynodon dactylon x C. Keteknikan Pertanian. 7 (1) : 21-31. transvaalensis). Agronomi. 23 (1) : Susanti, Endah. 2002. Mempelajari Laju 32-41. Penutupan Rumput Golf Bermuda Maryani, Sofi. 2009. Uji Fungsional Dan (Cynodon dactylon) Varietas Tifway, Kinerja Prototipe Mesin Pemangkas Tifdwarf Dan Tifgreen Dengan Image Rumput Potrum BBE-02 Serta Processing. Thesis. Institut Pertanian Pengaruhnya Terhadap Kualitas . Visual Rumput Bermuda (Cynodon Wirawan, I. P. S., Suastawa, I. N., dactylon) Tiffway 146. Thesis. Institut Nasrullah, N. 2008. Pengaruh Pertanian Bogor. Ketinggian Pemangkasan Dengan Ntoulas, N., P. A. Nektarios, E. Mesin Potrum Srt-03 Terhadap Torsi Charalambous, A. Psaroulis. 2013. Pemangkasan Rumput Bermuda Zoysia matrella Cover Rate And (Cynodon dactylon) Tiff Way 146. Drough Tolerance in Adaptive Keteknikan Pertanian. 22 (2) : 113- Extensive Green Roof Systems. 118. Urban Forestry & Urban Greening. 12 (2013) : 522-531.