Bab Ii Profil Kabupaten Mojokerto

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Bab Ii Profil Kabupaten Mojokerto Kegiatan Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2020 BAB II PROFIL KABUPATEN MOJOKERTO 2.1 Wilayah Administrasi Secara administratif wilayah Kabupaten Mojokerto terdiri dari 18 kecamatan, dan 304 desa. Luas wilayah secara keseluruhan adalah 692,15 km2. Di samping itu wilayah Kabupaten Mojokerto juga mengitari wilayah Kota Mojokerto. Secara geografis wilayah Kabupaten Mojokerto terletak antara 111020’13” – 111040’47” Bujur Timur dan 7018’35” – 7047” Lintang Selatan. Wilayah geografis Kabupaten Mojokerto tidak berbatasan dengan pantai, hanya berbatasan dengan wilayah kabupaten lainnya, sebagaimana berikut inl: Batas Utara : Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik Batas Timur : Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan Batas Selatan : Kabupaten Malang, Kota Batu Batas Barat : Kabupaten Jombang Kabupaten Mojokerto terdiri dari 18 Kecamatan, 304 Desa/Kelurahan, 1.171 Dusun, 2.208 Rukun Warga (RW), dan 6.975 Rukun Tetangga (RT). Jumlah desa/kelurahan, dusun, Rukun Warga (RW), dan Rukun Tetangga (RT) pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Mojokerto dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.1 Jumlah Desa/Kelurahan, Rukun Warga (RW), dan Rukun Tetangga (RT) pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Mojokerto Rukun Warga Rukun No. Kecamatan Desa/Kelurahan Dusun (RW) Tetangga (RT) 1 Jatirejo 19 58 207 335 2 Gondang 18 71 71 279 3 Pacet 20 80 133 435 4 Trawas 13 29 79 246 5 Ngoro 19 67 155 532 6 Pungging 19 67 169 583 7 Kutorejo 17 108 147 352 8 Mojosari 19 53 161 560 9 Bangsal 17 49 74 297 10 Mojoanyar 12 44 108 240 11 Dlanggu 16 80 85 329 II - 1 LAPORAN AKHIR Kegiatan Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2020 Rukun Warga Rukun No. Kecamatan Desa/Kelurahan Dusun (RW) Tetangga (RT) 12 Puri 16 68 128 407 13 Trowulan 16 60 102 394 14 Sooko 15 42 50 403 15 Gedeg 14 46 106 374 16 Kemlagi 20 74 134 393 17 Jetis 16 80 126 469 18 Dawarblandong 18 75 173 348 Jumlah 304 1.171 2.208 6.975 Sumber: Kabupaten Mojokerto dalam Angka Tahun 2016 Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Mojokerto II - 2 LAPORAN AKHIR Kegiatan Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2020 2.2 Potensi Wilayah kabupaten Mojokerto 2.2.1 Potensi Sumber Daya Alam Kawasan pelestarian alam di Kabupaten Mojokerto merupakan kawasan yang mempunyai keanekaragaman dan mempunyai ciri khas tertentu atau bernilai budaya tinggi baik itu secara alami maupun buatan manusia yang keberadaannya memerlukan upaya konservasi. Kawasan ini berada pada wilayah selatan seperti di Kecamatan Pacet, Gondang, Trawas, Jatirejo, dan Trowulan. Dengan luas hutan lindung terdapat di Kecamatan Ngoro dan Kecamatan Trawas seluas 1420,694 Ha. Selain itu, di Kabupaten Mojokerto juga terdapat Taman Hutan Raya (Tahura). Taman Hutan Raya (Tahura) adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan/atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Taman Hutan Raya (Tahura) yang berada di wilayah Kabupaten Mojokerto adalah merupakan bagian dari Tahura R. Suryo. Tahura ini meliputi sebagian wilayah Kecamatan Pacet, Gondang, Trawas, dan Jatirejo. Kawasan Taman Hutan Raya R. Suryo ditunjuk berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 1128/Kpts-II/1992 tanggal 19 Desember 1992, selanjutnya ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 80/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 dan merupakan bagian dari luas Taman Hutan Raya di Jawa Timur dengan luas total 24.877,7 Ha yang tersebar di Kabupaten Mojokerto, Pasuruan, Malang, dan Jombang. Secara administrasi Tahura R. Suryo berada di 4 (empat) Kabupaten yaitu: Sebelah Utara seluas 1.141,18 Ha masuk wilayah Kecamatan Pacet dan Trawas Kabupaten Mojokerto Sebelah Timur seluas 3.600 Ha masuk wilayah Kecamatan Prigen, Purwosari, Purwodadi, dan Sukorejo Kabupaten Pasuruan Sebelah selatan seluas 7.900,50 Ha masuk wilayah Kecamatan Ngantang, Pujon, Batu, Singosari, dan Karangploso Kabupaten Malang. Sebelah barat seluas 2.864,7 Ha masuk wilayah Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. 2.2.2 Potensi Pertanian A. Pertanian Lahan Basah Pada kawasan ini diusahakan untuk ditanami padi dengan pola tanam yang sesuai. Penggunaan jenis tanaman lain diperkenankan apabila air tidak mencukupi atau dengan pertimbangan pencapaian target produktivitas melalui tanaman selingan, seperti palawija. Pengembangan II - 3 LAPORAN AKHIR Kegiatan Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2020 pertanian lahan basah tersebar di Kecamatan Gedeg, Jetis Dlanggu, Kutorejo, Pungging, Mojosari, Bangsal, Puri, Trowulan, Sooko, dan Mojoanyar serta sebagian kecil wilayah Kecamatan Pacet, Trawas, dan Gondang bagian utara serta sebagian wilayah Kecamatan Kemlagi. B. Pertanian Lahan Kering Kawasan Pertanian lahan kering di Kabupaten Mojokerto memiliki potensi khususnya komoditas perkebunan. Kebutuhan pertanian lahan kering khususnya dengan komoditas non pangan dipengaruhi oleh kegiatan pengolahan dan kebutuhan barang-barang sekunder. Sejauh ini terdapat sektor unggulan dan prospektif pada kawasan-kawasan lahan pertanian kering, yakni komoditas perkebunan berupa tembakau, tebu, dan pandan di Kecamatan Kemlagi, Dawarblandong, Jetis, Gedeg, Jatirejo, Gondang, Pacet dan Ngoro. Adanya kebutuhan pengembangan lahan perkotaan khususnya industri yang diarahkan mengkonversi lahan ini pada akhirnya mengarahkan alokasi untuk pengembangan lahan pertanian tanaman kering. C. Holtikultura Hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura, termasuk di dalamnya jamur, lumut, dan tanaman air yang berfungsi sebagai sayuran, bahan obat nabati, dan/atau bahan estetika. Usaha hortikultura adalah semua kegiatan untuk menghasilkan produk dan/atau menyelenggarakan jasa yang berkaitan dengan hortikultura.Kawasan hortikultura terdapat di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto dengan luas kurang lebih 10.510 Ha. (Sumber : BPS Kabupaten Mojokerto Tahun 2016) D. Perkebunan Kawasan perkebunan yang ada di Kabupaten Mojokerto dikembangkan berdasarkan fungsi kawasan dan potensi yang ada pada daerah masing-masing berdasarkan prospek ekonomi yang dimiliki. Selain itu, pada kawasan ini juga dapat dikembangkan kegiatan agroindustri dan agrowisata. Berdasarkan komoditasnya, pengembangan perkebunan dapat dibagi dalam dua kelompok yakni perkebunan tanaman tahunan seperti: cengkeh, kopi, coklat, karet dan perkebunan tanaman semusim antara lain berupa : tebu, panili, dan tembakau. Pengembangan kawasan perkebunan di Kabupaten Mojokerto yaitu di Kecamatan Pacet, Jatirejo,Trawas, Gondang, Dawarblandong dan Kemlagi serta Kecamatan Jetis sebagai kawasan sentra pengembangan kacang mete. Kawasan perkebunan ini merupakan kawasan perkebunan tanaman tahunan dengan pengembangan komoditi kopi, kelapa, dan mete. II - 4 LAPORAN AKHIR Kegiatan Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2020 E. Peternakan Beberapa komoditas peternakan seperti ayam potong, itik dan unggas lainnya yang diusahakan oleh masyarakat tersebar secara acak dengan menempati kawasan-kawasan pertanian. Berdasarkan perkembangan sektor peternakan, hampir seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto berpeluang untuk dikembangkan kegiatan peternakan. Bagi pemenuhan kebutuhan internal Mojokerto dan ekspor, maka pengembangan kegiatan peternakan yang ada saat ini dapat dipertahankan. Kebutuhan Pengembangan ke depan yang dapat diatur pemanfaatan lahannya atau kawasannya diatur sebagai berikut: Pengembangan ternak besar jenis sapi potong di Jatirejo, Sooko Gedeg,dan Kutorejo Peternakan ternak besar tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto Peternakan ternak kecil terletak di Kecamatan Jatirejo, Kecamatan Ngoro, Kecamatan Pungging, Kecamatan Mojosari, Kecamatan Sooko, Kecamatan Trawas, Kecamatan Pacet, dan Kecamatan Kemlagi Peternakan unggas terletak di Kecamatan Trawas, Kecamatan Pungging, Kecamatan Kutorejo, Kecamatan Jetis, Kecamatan Gedeg. dan Kecamatan Dawarblandong 2.2.3 Potensi Perikanan Kawasan peruntukan perikanan Kabupaten Mojokerto terbagi atas: a. Kawasan perikanan tangkap terletak di: Waduk/situ/danau/telaga seluas 98,58 Ha lokasinya meliputi Kecamatan Dawarblandong, Kemlagi, Jetis, Sooko, Mojoanyar, Trowulan jatirejo, Puri, Dlanggu, Pacet, Bangsal, Mojosari, Kutorejo dan Pungging Sungai dengan panjang 330 km b. Kawasan perikanan budidaya air tawar, terletak di: Perairan umum berupa sungai, waduk, telaga dan embung lokasinya meliputi: Segaran Trowulan, Waduk Tanjungan, Cinandang Kolam dengan luas 0,25 km2 lokasinya untuk ikan lele/patin komunitasnya ada di Kecamatan Dlanggu, Puri, Mojoanyar, Mojosari, Pungging, dan Bangsal. Untuk gurami berada di Desa Modongan dan Klinterjo Kecamatan Sooko, Desa Panggih Kecamatan Trowulan, Kecamatan Puri dan Kecamatan Gondang. Khusus nila hanya terdapat di Kecamatan Ngoro. II - 5 LAPORAN AKHIR Kegiatan Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2020 Sawah dengan sebaran lokasi meliputi Kecamatan Jatirejo, Kecamatan Gondang, Pacet, Trawas, Ngoro, Pungging, Kutorejo, Mojosari, Bangsal, Mojoanyar, Dlanggu, Puri, Trowulan, Sooko, Gedeg, Kemlagi, Jetis, dan Dawarblandong. Budidaya perikanan air tawar yang dikembangkan adalah meliputi: Ikan lele/patin terdapat di Kecamatan Dlanggu, Puri, Mojoanyar, Bangsal, Mojosari, Pungging Ikan nila/mas terdapat di Kecamatan Pacet, Trawas, Gondang, Ngoro Ikan gurame terdapat di Kecamatan Sooko dan Trowulan c. Kawasan pemasaran hasil perikanan terdapat di Desa Tunggalpager Kecamatan Pungging, Kelurahan Wonokusumo Kecamatan
Recommended publications
  • Sustainable Tourism Approach in Trowulan Heritage Destination – Mojokerto, East Java
    Sustainable Tourism Approach in Trowulan Heritage Destination – Mojokerto, East Java 1st Diena Mutiara Lemy1, 2nd Elang Kusumo2 {[email protected], [email protected]} Universitas Pelita Harapan, School of Hospitality and Tourism, UPH Tower D 3rd floor Lippo Village Karawaci Tangerang Indonesia1,2 Abstract. Trowulan as one of cultural heritage tourism sites in Indonesia has a strategic role in building the national identity, considering that Trowulan is the center of Majapahit, a large kingdom around the 13th century whose territory covered the territory of the present Indonesia to the Malay peninsula. The Trowulan site is currently under the management of the East Java Cultural Heritage Preservation Center (BPCB), Directorate General of Culture, Ministry of Education and Culture. The focus of BPCB in managing this site is Rescue, Secure, Maintenance and Development of cultural heritage. Some problems related to the discovery of cultural heritage objects and interest conflicts of local people in earning a living in the land area become critical issues that should be addressed. Based on the description above, this paper reviews the Sustainable Tourism approach to help overcome the problems in Trowulan. Keywords: sustainable tourism, Trowulan, cultural heritage tourism, Majapahit kingdom 1 Introduction Majapahit Kingdom (Majapahit) is one of powerful kingdoms in Indonesia. Founded by Raden Wijaya in 1293 AD, Majapahit reached its peak in 1350 - 1389 under King Hayam Wuruk [1]. The center of Majapahit, based on the results of research and archaeological remains, is the Trowulan site. Trowulan Site is a very important historical area. The Trowulan site is located 70 km southwest of Surabaya in the Trowulan District area (Mojokerto Regency, East Java).
    [Show full text]
  • Gubernur Jawa Timur
    GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG TARIF DASAR DAN TARIF JARAK BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA DALAM PROVINSI KELAS EKONOMI MENGGUNAKAN MOBIL BUS UMUM DI PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan telah ditetapkannya kebijakan baru mengenai penurunan harga Bahan Bakar Minyak dan sebagai upaya menjaga kesesuaian tarif dengan biaya operasional angkutan penumpang antar kota dalam Provinsi di Jawa Timur ; b. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut diatas, perlu menetapkan Tarif Dasar dan Tarif Jarak Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar Kota Dalam Provinsi Kelas Ekonomi menggunakan Mobil Bus Umum di Jawa Timur dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480). 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844). 3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3527). 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 4737). 5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 89 Tahun 2002 tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Perhitungan Biaya Pokok Angkutan Penumpang dengan Mobil Bus Umum antar Kota Kelas Ekonomi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.52 Tahun 2006.
    [Show full text]
  • SK-Jalan-Menurut-Status-12-Pebruari
    LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 188/ 128 /KPTS/013/2016 TANGGAL : 12 PEBRUARI 2016 PENETAPAN RUAS-RUAS JALAN MENURUT STATUSNYA SEBAGAI JALAN PROVINSI A. RUAS JALAN NO RUAS PANJANG NO. N A M A R U A S RUAS LAMA BARU (KM) 1 2 3 4 5 I. KABUPATEN PACITAN 1 116 136 Bts. Kab. Ponorogo - Bts. Kota Pacitan 44,81 2 116 11 K 136 11 K Jln. Tentara Pelajar 2,51 3 116 12 K 136 12 K Jln. Basuki Racmad 0,60 4 117 137 Arjosari - Purwantoro (Bts. Prov. Jateng) 46,14 5 138 Wareng - Mukus 8,23 TOTAL PANJANG JALAN : 102,29 II. KABUPATEN PONOROGO 1 139 139 Dengok - Bts. Kab. Pacitan 22,89 2 140 140 Bts. Kota Ponorogo - Biting (Bts. Prov. Jateng) 15,73 3 140 11 K 140 11 K Jln. Hayam Wuruk 2,41 4 140 12 K 140 12 K Jln. Trunojoyo 1,32 TOTAL PANJANG JALAN : 42,35 III. KABUPATEN MAGETAN 1 124 141 Maospati - Bts. Kota Magetan 9,15 2 124 11 K 141 11 K Jln. Monginsidi 0,64 3 124 12 K 141 12 K Jln. Diponegoro 0,44 4 124 13 K 141 13 K Jln. Dr. Sutomo 0,27 5 124 14 K 141 14 K Jln. A. Yani 0,79 6 124 15 K 141 15 K Jln. PB. Sudirman 0,54 7 124 16 K 141 16 K Jln. Pahlawan 0,59 8 124 17 K 141 17 K Jln. Gubenur Suryo 2,46 9 125 142 Bts. Kota Magetan - Cemorosewu (Bts.
    [Show full text]
  • East Java – Waru-Sidoarjo – Christians – State Protection
    Refugee Review Tribunal AUSTRALIA RRT RESEARCH RESPONSE Research Response Number: IDN33066 Country: Indonesia Date: 2 April 2008 Keywords: Indonesia – East Java – Waru-Sidoarjo – Christians – State protection This response was prepared by the Research & Information Services Section of the Refugee Review Tribunal (RRT) after researching publicly accessible information currently available to the RRT within time constraints. This response is not, and does not purport to be, conclusive as to the merit of any particular claim to refugee status or asylum. This research response may not, under any circumstance, be cited in a decision or any other document. Anyone wishing to use this information may only cite the primary source material contained herein. Questions 1. Please provide information about the treatment of Christians in Waru-Sidoarjo, East Java. 2. Please advise if the state is effective in providing protection if required? 3. Please provide any other relevant information. RESPONSE 1. Please provide information about the treatment of Christians in Waru-Sidoarjo, East Java. 2. Please advise if the state is effective in providing protection if required. Sidoarjo is a regency of East Java, bordered by Surabaya city and Gresik regency to the north, by Pasuruan regency to the south, by Mojokerto regency to the west and by the Madura Strait to the east. It has an area of 634.89 km², making it the smallest regency in East Java. Sidoarjo city is located 23 kilometres south of Surabaya, and the town of Waru is approximately halfway between Sidoarjo and Surabaya (for information on Sidoarjo, see: ‘East Java – Sidoarjo’ (undated), Petranet website http://www.petra.ac.id/eastjava/cities/sidoarjo/sidoarjo.htm – Accessed 2 April 2008 – Attachment 21; a map of the relevant area of East Java is provided as Attachment 18) No specific information was found regarding the treatment of Christians in Waru-Sidoarjo.
    [Show full text]
  • 5Bf6676066917 Jawa Timur.Pdf
    Nomor No. Nama Agen Kanwil KC / KCP ALAMAT Identifikasi Agen 1 SENJAYA TITIN 15307510001 8 KC MOJOKERTO JL. RESIDEN PAMUJI 62, RT/RW: 003/003, KEL. BALONGSARI, KEC. MAGERSARI, KOTA MOJOKERTO 2 PURNOMO 15307510002 8 KC MOJOKERTO DUSUN KANGKUNGAN, RT/RW: 009/003, KEL. KEMANTREN, KEC GEDEG, KAB MOJOKERTO 3 ENDAH RISWANTI ATAS ASIH 15307510003 8 KC MOJOKERTO GEDONGAN X/47, RT/RW: 003/001, KEL. GEDONGAN, KEC MAGERASRI, KOTA MOJOKERTO 4 AGUSTINUS JEFFRY HANDOKO 15307510004 8 KC MOJOKERTO SINGGASANA REGENCY D-20, RT/RW: 041/010, KEL. SURODINAWAN, KEC. PRAJURITKULON, KOTA MOJOKERTO 5 SUHARTO 15307510005 8 KC MOJOKERTO PILANGSARI, RT/RW: 002/011, KEL. BEJI, KEC. BEJI, KAB PASURUAN 6 ENDAH KUSMI RAHAYU 15307510006 8 KC MOJOKERTO GEDONGAN, RT/RW: 003/001, KEL. GEDONGAN, KEC MAGERASRI, KOTA MOJOKERTO 7 MULYADI 15307510007 8 KC MOJOKERTO SINGGASANA REGENCY, RT/RW: 041/010, KEL. SURODINAWAN, KEC. PRAJURITKULON, KOTA MOJOKERTO 8 NURCHOLIS 15307510008 8 KC MOJOKERTO GEDONGAN, RT/RW: 003/001, KEL. GEDONGAN, KEC MAGERASRI, KOTA MOJOKERTO 9 DIDIT SUPRAYITNO 15302610001 8 KC MALANG JL. BANDULAN BARU 118 A RT.002 RW.005 KEL.BANDULAN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG 65146 10 CHUSNUL CHOTIMAH 15302610002 8 KC MALANG JL IKAN PIRANHA NO. 60 RT.005 RW.003 KEL.PURWODADI KEC.BLIMBING KOTA MALANG 11 ABD DHOFIR RIYADI 15315410001 8 KC BANYUWANGI Dusun Krajan Rt: 01 Rw:01 Desa Pakistaji Kecamatan Kabat. 12 QANAAH KHUSNUL KHOTIMAH 15315410002 8 KC BANYUWANGI Dsn Jurang Jero Rt:02 Rw:01 Desa Kalirejo Kecamatan Kabat 13 DIDIK HERIYANTO 15307510009 8 KC MOJOKERTO DUSUN KANGKUNGAN, RT/RW: 008/003, KEL.
    [Show full text]
  • World Bank Document
    31559 Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Improving The Business Environment in East Java Improving The Business Environment in East Java Views From The Private Sector i i 2 Improving The Business Environment in East Java TABLE OF CONTENTS FOREWORD | 5 ACKNOWLEDGMENT | 6 LIST OF ABBREVIATIONS | 7 LIST OF TABLES | 9 LIST OF FIGURES | 10 EXECUTIVE SUMMARY | 11 I. BACKGROUND AND AIMS | 13 II. METHODOLOGY | 17 Desk Study | 19 Survey | 19 Focus Group Discussions | 20 Case Studies | 22 III. ECONOMIC PROFILE OF EAST JAVA | 23 Growth and Employment | 24 Geographic Breakdown | 27 Sectoral Breakdown | 29 East Java’s Exports | 33 IV. INVESTMENT AND INTERREGIONAL TRADE CONDITIONS IN EAST JAVA | 35 Investment Performance in East Java | 37 Licensing and Permitting | 40 Physical Infrastructure | 43 Levies | 45 Security | 48 Labor | 50 V. COMMODITY VALUE CHAINS | 53 Teak | 54 Tobacco | 63 Sugar cane and Sugar | 70 Coffee | 75 Salt | 82 Shrimp | 90 Beef Cattle | 95 Textiles | 101 VI. CONCLUSION AND RECOMMENDATIONS | 107 Conclusions | 108 General Recommendations | 109 Sectoral Recommendations | 111 APPENDIX I Conditions Of Coordination Between Local Governments Within East Java | 115 Bibliography | 126 2 3 4 Improving The Business Environment in East Java FOREWORD As decentralization in Indonesia unfolds and local governments assume increased responsibility for develo- ping their regions, it is encouraging to see positive examples around the country of efforts to promote eco- nomic cooperation among local governments and solicit private sector participation in policymaking. East Java Province is one such example. This report is the product of a series of activities to address trade and investment barriers and facilitate the initiation of East Java Province’s long-term development plan called Strategic Infrastructure and Develop- ment Reform Program (SIDRP).
    [Show full text]
  • Alamat Satker Se Jawa Timur No Nama Satker Alamat Telp 1 Kanwil Kementerian Agama Prov
    ALAMAT SATKER SE JAWA TIMUR NO NAMA SATKER ALAMAT TELP 1 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROV. JAWA TIMUR 2 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. GRESIK JL. JA. SUPRAPTO NO. 39 GRESIK 031-3981681 3 MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 GRESIK KAB. GRESIK JL. RAYA METATU NO. 7 BENJENG 031-7993264 4 MADRASAH ALIYAH NEGERI GRESIK KAB. GRESIK JL. RAYA BUNGAH 46 GRESIK 61152 031-3949544 5 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KEDAMEAN KAB. GRESIK JL. RAYA KEDAMEAN NO. 52 GRESIK 61175 031-7911243 6 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KEDUNGSEKAR KAB. GRESIK JL. BALAI DESA NO. 01 031-7921292/71619912 7 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GRESIK KAB. GRESIK JL. RAYA METATU NO. 31 KEC. BENJENG GRESIK 031-7994837/7994838 8 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. MOJOKERTO JL. RA BASUNI 28 A 0321-321091 JL. RA BASUNI 28 A 0321-321092 9 MADRASAH ALIYAH NEGERI MOJOKERTO KAB. MOJOKERTO JL. RA. BASUNI 306 SOOKO MOJOKERTO 0321322468 10 MADRASAH ALIYAH NEGERI MOJOSARI KAB. MOJOKERTO JL. HASANUDDIN 38 MOJOSARI 0321-591253 11 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI BENDUNGAN JATI KAB. MOJOKERTO JL. RAYA JUBEL KM. 4 BENDUNGANJATI 12 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MEDALI KAB. MOJOKERTO JL. SUMPUT NO. 188 MEDALI KEC. PURI KAB. MOJOKERTO 0321-510948 13 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SEDURI KAB. MOJOKERTO JL. HAMENGKU BUWONO 56 SEDURI MOJOSARI 0321-593217 JL. HAMENGKU BUWONO 56 SEDURI MOJOSARI 0321-593218 14 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BANGSAL KAB. MOJOKERTO JL. PENDIDIKAN NO. 2 SUMBERTEBU BANGSAL 0321-592640 15 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DAWAR KAB. MOJOKERTO JL. ISMU ROHMAH NO. 01 GOGOR MADURESO DAWAR 0321-7223611 16 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MOJOKERTO KAB. MOJOKERTO JL. RAYA SAMBIROTO 112 KAB. MOJOKERTO 0321-327153 17 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MOJOSARI KAB.
    [Show full text]
  • Fractal Dimension of Seismicity at Cangar, Arjuno-Welirang Complex, East Java
    International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering (IJITEE) ISSN: 2278-3075, Volume-9 Issue-3S, January 2020 Fractal Dimension of Seismicity at Cangar, Arjuno-Welirang Complex, East Java Rendi P. H. Sari, Rohmatul Uluwiyah, Sukir Maryanto, Didik R. Santoso uniformly in its window [1]. Abstract: This study aimed to determine the value of fractal We know that the entire system on earth is a nonlinear dimensions in the Cangar region, Arjuno-Welirang Volcano system. Dimensions in a system are sometimes not just 1, 2, Hosted Geothermal System (VHG) based on seismic time series or 3 dimensions. Fractal dimension is a way to quantify this data. The determination of fractal dimension values is done dimension and its value is in the form of fractions. The most using the delay embedding theorem method. The process starts from determining the value of the delay time by using the common method to determine fractal dimension values is autocorrelation function and also determining the value of Box Counting Dimension [1], [3], [4]. This method is used embedding dimensions using the False Nearest Neighbors by partitioning object shapes into squares, then fractal (FNN) method. These two parameters are used to reconstruct the dimension values are determined based on mathematical attractor diagram. Quantization of the attractor diagram logarithmic calculations. But this fractal dimension provides a correlation dimension curve that is directly related to calculation can be done if we already know the shape of the the fractal dimension value. The fractal dimension value in the study area tends to be high, ranging from 5.43 to 6.29.
    [Show full text]
  • Trio ABG Model and Competitive Advantages in Growing Creative Industry in East Java Gendut Sukarno1, Sri Mulyaningsih1, Lia Nirawati2, Mei Retno Adiwaty2
    International Seminar of Research Month Science and Technology in Publication, Implementation and Commercialization Volume 2017 Conference Paper Trio ABG Model and Competitive Advantages in Growing Creative Industry in East Java Gendut Sukarno1, Sri Mulyaningsih1, Lia Nirawati2, Mei Retno Adiwaty2 1 Faculty of Economy and Business, Universitas Pembangunan Nasional ‚Veteran‛ Surabaya, East Java, Indonesia 2 Faculty of Social Science and Political Science, Universitas Pembangunan Nasional ‚Veteran‛ Surabaya, East Java, Indonesia Abstract ASEAN Economic Society (MEA) era initiated in 2015 brought opportunity and challenge as well for Indonesian economic. As MEA enacted in the end of 2015, ASEAN member countries experience free flow of goods, services, investment and educated manpower from and to respective countries. From 14 creative economic sectors as listed in Presidential Instruction (Inpres) Number 6 Year 2009 concerning Creative Economic Development, there is one poor creative industry subsector, namely ‘Exhibition Art’, in which such subsector only contribute 0.10% from entire creative industries. TRIO ABG or frequently referred to as Triple Helix, which is synergy between Business Government, is one of concept in increasing creative industry growth. In addition, creative industry establishment also determined from such creative industry competitive advantages. This research aimed to review TRIO ABG contribution and Competitive Advantages against exhibition art creative industry development in East Java. Population in this research were entire creative industry owner/management from 14 creative industry sectors. Sample in this research were 42 owners/management of ‚Exhibition Art‛ creative industry sub-sector. Partial Least Square (PLS) were analysis technique used in this research, which is analysis alternative method with variance-based Structural Equation Modeling (SEM).
    [Show full text]
  • BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS I JUANDA SURABAYA Alamat : Bandar Udara Juanda Surabaya, Telp
    BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS I JUANDA SURABAYA Alamat : Bandar Udara Juanda Surabaya, Telp. 031 – 8667540 Pes. 104, Fax. 031 -8673119 E-mail : [email protected] BMKG Nomor : Me.401/ 074 /MJUD/XII/2015 Surabaya, 2 Pebruari 2015 Lampiran : - Perihal : Informasi Cuaca Kepada, Yth. KEPALA BPBD PROV. JATIM Di_ S U R A B A Y A INFORMASI KLIMATOLOGI DAERAH JAWA TIMUR Hujan di Wilayah Jawa Timur masih berada di puncaknya di bulan Pebruari 2015, sehingga masih perlu diwaspadai terjadinya banjir dan tanah longsor untuk wilayah-wilayah Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Madiun, Magetan, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Pacitan, Kediri, Blitar, Malang, Pasuruan, Sampang, Sumenep, Probolinggo, Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi. Pada bulan Pebruari 2015 juga perlu di waspadai kejadian angin kencang dan gelombang tinggi dampak dari adanya Siklon Tropis yang terbentuk di sekitar Samudera Hindia sebelah barat Benua Australia. Berikut ini adalah prakiraan curah hujan bulan Pebruari 2015 A. PRAKIRAAN CURAH HUJAN JAWA TIMUR BULAN PEBRUARI 2015 CURAH HUJAN KABUPATEN/BAGIAN KABUPATEN 151 – 200 mm Diprakirakan terjadi di sebagian kecil kabupaten meliputi : Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Nganjuk, Jombang, Diprakirakan terjadi di sebagian kabupaten meliputi: Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. 201 – 300 mm Diprakirakan terjadi di sebagian kecil kabupaten meliputi: Magetan, Madiun, Ngawi, Mojokerto, Kediri, Surabaya, Sidoarjo, Probolinggo, Bondowoso, dan Jember Diprakirakan terjadi di sebagian kabupaten meliputi: Ponorogo,
    [Show full text]
  • Evamping the Supply Chain of Fruit and Vegetable in East Java
    ISSN : 2230-9519 (Online) | ISSN : 2231-2463 (Print) IJMBS VOL . 7, Iss UE 2, APR I L - JUNE 2017 Evamping the Supply Chain of Fruit and Vegetable in East Java Province, Indonesia 1Ahmad Zafrullah Tayibnapis, 2Lucia Endang Wuryaningsih 1Lecturer of Business and Economic Faculty of Surabaya University, Surabaya, Indonesia 2Lecturer of Pharmacy Faculty of Surabaya University, Surabaya, Indonesia Abstract areas because of the condition of its climate, soil and topography Population growth and improved public awareness of health have which is adaptive to the development of horticultural agribusiness. resulted in an increase in the demand for fruits and vegetables Horticultural production centers in East Java are quite large, such from year to year, both in quality and quantity. Unfortunately, as Malang, Pacet, Pasuruan, Probolinggo, Kediri and Lumajang, the increase in the demand for fruits and vegetables has not been in which the condition of the soil and climate in these areas is supported by the availability or the supply of the products from very suitable for the growth of horticulture production centers, thus resulting in an increase in imports of fruits and vegetables in order to meet the domestic demand. There are Table 1: Vegetable Production Centers in East Java (x ton) many factors that lead to the lack of products supply to market No Commodity Production Centers every year and this cycle occurs repeatedly, that is, harvest time – Nganjuk, Probolinggo, Gresik, Tuban, abundant products - price falls – unsold fruits and vegetables are 1 Chili Malang, Kediri, Sampang. rotting. Referring to the problem above, the argument commonly Nganjuk, Kediri, Probolinggo, expressed by the government is that the problem is caused by 2 Onion bad trade system and limited innovation or technology.
    [Show full text]
  • Finding the Shortest Paths Among Cities in Java Island Using Node Combination Based on Dijkstra Algorithm
    INTERNATIONAL JOURNAL ON SMART SENSING AND INTELLIGENT SYSTEMS VOL. 9, NO. 4, DECEMBER 2016 FINDING THE SHORTEST PATHS AMONG CITIES IN JAVA ISLAND USING NODE COMBINATION BASED ON DIJKSTRA ALGORITHM Bilqis Amaliah, Chastine Fatichah and Olyn Riptianingdyah Informatics Engineering, Faculty of Information Technology, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Raya ITS, Gedung Teknik Informatika, Surabaya 60111, Indonesia Emails: [email protected], [email protected] Submitted: Aug. 16, 2016 Accepted: Nov. 14, 2016 Published: Dec. 1, 2016 Abstract- This study focuses on finding the shortest paths among cities in Java Island by repeatedly combining the start node’s nearest neighbor to implement Dijkstra algorithm. Node combination is used to find the shortest path among cities in Java by deleting the node nearest to the start node. The use of memory by node combination is more efficient than the use of memory by the original Disjkstra algorithm. The 46 cities in Java Island will be used to evaluate the performance of finding shortest path. The experimental results show that the accuracy of node combination is 92.88% with the Google Map as the reference. The successful implementation of algorithm in finding the shortest path on the real problem is a good point; therefore, the algorithm can be developed to solve the transportation network problem. Keywords: Shortest path problem, Dijkstra algorithm, Node combination, Transportation problem. 2219 Bilqis Amaliah, Chastine Fatichah and Olyn Riptianingdyah, FINDING THE SHORTEST PATHS AMONG CITIES IN JAVA ISLAND USING NODE COMBINATION BASED ON DIJKSTRA ALGORITHM I. INTRODUCTION In performing daily activities, transportation problem affects people’s lives.
    [Show full text]