Bab Ii Profil Kabupaten Mojokerto
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Kegiatan Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2020 BAB II PROFIL KABUPATEN MOJOKERTO 2.1 Wilayah Administrasi Secara administratif wilayah Kabupaten Mojokerto terdiri dari 18 kecamatan, dan 304 desa. Luas wilayah secara keseluruhan adalah 692,15 km2. Di samping itu wilayah Kabupaten Mojokerto juga mengitari wilayah Kota Mojokerto. Secara geografis wilayah Kabupaten Mojokerto terletak antara 111020’13” – 111040’47” Bujur Timur dan 7018’35” – 7047” Lintang Selatan. Wilayah geografis Kabupaten Mojokerto tidak berbatasan dengan pantai, hanya berbatasan dengan wilayah kabupaten lainnya, sebagaimana berikut inl: Batas Utara : Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik Batas Timur : Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan Batas Selatan : Kabupaten Malang, Kota Batu Batas Barat : Kabupaten Jombang Kabupaten Mojokerto terdiri dari 18 Kecamatan, 304 Desa/Kelurahan, 1.171 Dusun, 2.208 Rukun Warga (RW), dan 6.975 Rukun Tetangga (RT). Jumlah desa/kelurahan, dusun, Rukun Warga (RW), dan Rukun Tetangga (RT) pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Mojokerto dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.1 Jumlah Desa/Kelurahan, Rukun Warga (RW), dan Rukun Tetangga (RT) pada masing-masing Kecamatan di Kabupaten Mojokerto Rukun Warga Rukun No. Kecamatan Desa/Kelurahan Dusun (RW) Tetangga (RT) 1 Jatirejo 19 58 207 335 2 Gondang 18 71 71 279 3 Pacet 20 80 133 435 4 Trawas 13 29 79 246 5 Ngoro 19 67 155 532 6 Pungging 19 67 169 583 7 Kutorejo 17 108 147 352 8 Mojosari 19 53 161 560 9 Bangsal 17 49 74 297 10 Mojoanyar 12 44 108 240 11 Dlanggu 16 80 85 329 II - 1 LAPORAN AKHIR Kegiatan Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2020 Rukun Warga Rukun No. Kecamatan Desa/Kelurahan Dusun (RW) Tetangga (RT) 12 Puri 16 68 128 407 13 Trowulan 16 60 102 394 14 Sooko 15 42 50 403 15 Gedeg 14 46 106 374 16 Kemlagi 20 74 134 393 17 Jetis 16 80 126 469 18 Dawarblandong 18 75 173 348 Jumlah 304 1.171 2.208 6.975 Sumber: Kabupaten Mojokerto dalam Angka Tahun 2016 Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Mojokerto II - 2 LAPORAN AKHIR Kegiatan Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2020 2.2 Potensi Wilayah kabupaten Mojokerto 2.2.1 Potensi Sumber Daya Alam Kawasan pelestarian alam di Kabupaten Mojokerto merupakan kawasan yang mempunyai keanekaragaman dan mempunyai ciri khas tertentu atau bernilai budaya tinggi baik itu secara alami maupun buatan manusia yang keberadaannya memerlukan upaya konservasi. Kawasan ini berada pada wilayah selatan seperti di Kecamatan Pacet, Gondang, Trawas, Jatirejo, dan Trowulan. Dengan luas hutan lindung terdapat di Kecamatan Ngoro dan Kecamatan Trawas seluas 1420,694 Ha. Selain itu, di Kabupaten Mojokerto juga terdapat Taman Hutan Raya (Tahura). Taman Hutan Raya (Tahura) adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan/atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Taman Hutan Raya (Tahura) yang berada di wilayah Kabupaten Mojokerto adalah merupakan bagian dari Tahura R. Suryo. Tahura ini meliputi sebagian wilayah Kecamatan Pacet, Gondang, Trawas, dan Jatirejo. Kawasan Taman Hutan Raya R. Suryo ditunjuk berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 1128/Kpts-II/1992 tanggal 19 Desember 1992, selanjutnya ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 80/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 dan merupakan bagian dari luas Taman Hutan Raya di Jawa Timur dengan luas total 24.877,7 Ha yang tersebar di Kabupaten Mojokerto, Pasuruan, Malang, dan Jombang. Secara administrasi Tahura R. Suryo berada di 4 (empat) Kabupaten yaitu: Sebelah Utara seluas 1.141,18 Ha masuk wilayah Kecamatan Pacet dan Trawas Kabupaten Mojokerto Sebelah Timur seluas 3.600 Ha masuk wilayah Kecamatan Prigen, Purwosari, Purwodadi, dan Sukorejo Kabupaten Pasuruan Sebelah selatan seluas 7.900,50 Ha masuk wilayah Kecamatan Ngantang, Pujon, Batu, Singosari, dan Karangploso Kabupaten Malang. Sebelah barat seluas 2.864,7 Ha masuk wilayah Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. 2.2.2 Potensi Pertanian A. Pertanian Lahan Basah Pada kawasan ini diusahakan untuk ditanami padi dengan pola tanam yang sesuai. Penggunaan jenis tanaman lain diperkenankan apabila air tidak mencukupi atau dengan pertimbangan pencapaian target produktivitas melalui tanaman selingan, seperti palawija. Pengembangan II - 3 LAPORAN AKHIR Kegiatan Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2020 pertanian lahan basah tersebar di Kecamatan Gedeg, Jetis Dlanggu, Kutorejo, Pungging, Mojosari, Bangsal, Puri, Trowulan, Sooko, dan Mojoanyar serta sebagian kecil wilayah Kecamatan Pacet, Trawas, dan Gondang bagian utara serta sebagian wilayah Kecamatan Kemlagi. B. Pertanian Lahan Kering Kawasan Pertanian lahan kering di Kabupaten Mojokerto memiliki potensi khususnya komoditas perkebunan. Kebutuhan pertanian lahan kering khususnya dengan komoditas non pangan dipengaruhi oleh kegiatan pengolahan dan kebutuhan barang-barang sekunder. Sejauh ini terdapat sektor unggulan dan prospektif pada kawasan-kawasan lahan pertanian kering, yakni komoditas perkebunan berupa tembakau, tebu, dan pandan di Kecamatan Kemlagi, Dawarblandong, Jetis, Gedeg, Jatirejo, Gondang, Pacet dan Ngoro. Adanya kebutuhan pengembangan lahan perkotaan khususnya industri yang diarahkan mengkonversi lahan ini pada akhirnya mengarahkan alokasi untuk pengembangan lahan pertanian tanaman kering. C. Holtikultura Hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura, termasuk di dalamnya jamur, lumut, dan tanaman air yang berfungsi sebagai sayuran, bahan obat nabati, dan/atau bahan estetika. Usaha hortikultura adalah semua kegiatan untuk menghasilkan produk dan/atau menyelenggarakan jasa yang berkaitan dengan hortikultura.Kawasan hortikultura terdapat di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto dengan luas kurang lebih 10.510 Ha. (Sumber : BPS Kabupaten Mojokerto Tahun 2016) D. Perkebunan Kawasan perkebunan yang ada di Kabupaten Mojokerto dikembangkan berdasarkan fungsi kawasan dan potensi yang ada pada daerah masing-masing berdasarkan prospek ekonomi yang dimiliki. Selain itu, pada kawasan ini juga dapat dikembangkan kegiatan agroindustri dan agrowisata. Berdasarkan komoditasnya, pengembangan perkebunan dapat dibagi dalam dua kelompok yakni perkebunan tanaman tahunan seperti: cengkeh, kopi, coklat, karet dan perkebunan tanaman semusim antara lain berupa : tebu, panili, dan tembakau. Pengembangan kawasan perkebunan di Kabupaten Mojokerto yaitu di Kecamatan Pacet, Jatirejo,Trawas, Gondang, Dawarblandong dan Kemlagi serta Kecamatan Jetis sebagai kawasan sentra pengembangan kacang mete. Kawasan perkebunan ini merupakan kawasan perkebunan tanaman tahunan dengan pengembangan komoditi kopi, kelapa, dan mete. II - 4 LAPORAN AKHIR Kegiatan Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2020 E. Peternakan Beberapa komoditas peternakan seperti ayam potong, itik dan unggas lainnya yang diusahakan oleh masyarakat tersebar secara acak dengan menempati kawasan-kawasan pertanian. Berdasarkan perkembangan sektor peternakan, hampir seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto berpeluang untuk dikembangkan kegiatan peternakan. Bagi pemenuhan kebutuhan internal Mojokerto dan ekspor, maka pengembangan kegiatan peternakan yang ada saat ini dapat dipertahankan. Kebutuhan Pengembangan ke depan yang dapat diatur pemanfaatan lahannya atau kawasannya diatur sebagai berikut: Pengembangan ternak besar jenis sapi potong di Jatirejo, Sooko Gedeg,dan Kutorejo Peternakan ternak besar tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto Peternakan ternak kecil terletak di Kecamatan Jatirejo, Kecamatan Ngoro, Kecamatan Pungging, Kecamatan Mojosari, Kecamatan Sooko, Kecamatan Trawas, Kecamatan Pacet, dan Kecamatan Kemlagi Peternakan unggas terletak di Kecamatan Trawas, Kecamatan Pungging, Kecamatan Kutorejo, Kecamatan Jetis, Kecamatan Gedeg. dan Kecamatan Dawarblandong 2.2.3 Potensi Perikanan Kawasan peruntukan perikanan Kabupaten Mojokerto terbagi atas: a. Kawasan perikanan tangkap terletak di: Waduk/situ/danau/telaga seluas 98,58 Ha lokasinya meliputi Kecamatan Dawarblandong, Kemlagi, Jetis, Sooko, Mojoanyar, Trowulan jatirejo, Puri, Dlanggu, Pacet, Bangsal, Mojosari, Kutorejo dan Pungging Sungai dengan panjang 330 km b. Kawasan perikanan budidaya air tawar, terletak di: Perairan umum berupa sungai, waduk, telaga dan embung lokasinya meliputi: Segaran Trowulan, Waduk Tanjungan, Cinandang Kolam dengan luas 0,25 km2 lokasinya untuk ikan lele/patin komunitasnya ada di Kecamatan Dlanggu, Puri, Mojoanyar, Mojosari, Pungging, dan Bangsal. Untuk gurami berada di Desa Modongan dan Klinterjo Kecamatan Sooko, Desa Panggih Kecamatan Trowulan, Kecamatan Puri dan Kecamatan Gondang. Khusus nila hanya terdapat di Kecamatan Ngoro. II - 5 LAPORAN AKHIR Kegiatan Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2020 Sawah dengan sebaran lokasi meliputi Kecamatan Jatirejo, Kecamatan Gondang, Pacet, Trawas, Ngoro, Pungging, Kutorejo, Mojosari, Bangsal, Mojoanyar, Dlanggu, Puri, Trowulan, Sooko, Gedeg, Kemlagi, Jetis, dan Dawarblandong. Budidaya perikanan air tawar yang dikembangkan adalah meliputi: Ikan lele/patin terdapat di Kecamatan Dlanggu, Puri, Mojoanyar, Bangsal, Mojosari, Pungging Ikan nila/mas terdapat di Kecamatan Pacet, Trawas, Gondang, Ngoro Ikan gurame terdapat di Kecamatan Sooko dan Trowulan c. Kawasan pemasaran hasil perikanan terdapat di Desa Tunggalpager Kecamatan Pungging, Kelurahan Wonokusumo Kecamatan