JST 3 (1) (2014)

JURNAL SENI TARI

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ jst

Pembelajaran Tari Tenun di Sanggar Surya Budaya Kabupaten Pekalongan

Shella Tiara Putri

Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri ,

Info Artikel Abstrak ______Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan Pembelajaran Tari Tenun Santri di Diterima April 2014 Sanggar Surya Budaya Kabupaten Pekalongan. Tari Tenun Santri merupakan tarian Disetujui Mei 2014 khas Kabupaten Pekalongan yang telah diciptakan oleh seniman Pe kalongan yaitu Dipublikasikan Juni 2014 Cahya Ari Safira pada tahun 2013. Tari Tenun Santri menceritakan kebiasaan atau ______budaya Kabupaten Pekalongan sebagai Kota Santri yang berpenduduk pada umumn ya Keywords: memeluk agama Islam dan diajarkan membuat kain tenun yang merupakan salah satu Learning, Roles, Studio Art ______unggulan dari Kabupaten Pekalongan. Sanggar Seni Surya Budaya merupakan tempat dimana Tari Tenun Santri mulai diajarkan kepada masyarakat Kabupaten Pekalongan. Upaya -upaya perkembangan Tari Tenun Santri terus dilakukan Sanggar Surya Budaya melalui pembelajaran di Sanggar dan di sekolah -sekolah serta pementasan di berbagai acara penting di Kabupaten Pe kalongan maupun diluar Kabupaten Pe kalongan.

Abstract ______The purpose of this study is to sow learning of Tenun Santri Dance in Surya Budaya Studio Art Pekalongan. Tenun Santri dance is the typical dance of Pekalongan that has been created by the artist Pekalongan She is Cahya Ari Safira in 2013. Tenun Santri Dance tell about culture of Pekalongan district as Santri’s City which the most of population embrace Islam and taught to make woven fabric who is seeded of Pekalongan district. Surya Budaya Studio Art of is the place where Tenun Santri start taught to community in . The efforts of development Tenun Santri dance continue to do Studio Art of Surya Budaya through learning in Studio and in School as well as performance in a wid e range of an important event in Pekalongan regency as well as in outside Pekalongan regency.

© 2014 Universitas Negeri Semarang

* Alamat korespondensi: ISSN 2252- 6625 Gedung B2 Lantai 2 FBS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: Sheila31shella@gmail .com

1

Shella Tiara Putri / Jurnal Seni Tari 3 (1) (2014)

PENDAHULUAN sehingga para muridnya dapat dengan mudah mengakses ke Sanggar Surya Budaya. Kondisi Seni Tari merupakan salah satu bentuk sanggar sangat sederhana, untuk latihan kesenian yang telah dikenal manusia sejak dulu. dilaksanakan di pendopo IBC (Internasional Seni Tari mempunyai arti dalam kehidupan Batik Centre) wiradesa kabupaten Pekalongan. manusia, karena dapat memberikan berbagai Sanggar Seni Surya Budaya merupakan manfaat. Sejak lahir seni tari mempunyai salah satu sanggar yang banyak berperan ikut ekspresi melalui bahasa tubuh sebagai sarana mengembangkan kesenian Tari Tenun Santri komunikasi dengan orang lain. Tari merupakan yang menjadi kesenian khas Kabupaten alat ekspresi maupun sarana komunikasi Pekalongan. Sanggar tari sesuai dengan seseorang seniman kepada orang lain fungsinya yaitu sebagai tempat pelatihan tari, (penonton/penikmat). tempat diskusi, tempat sarana apresiasi dan Tari “Tenun Santri” merupakan bentuk kreasi seni tari siswa-siswa sanggar dan beberapa tari Garapan yang berada di Kabupaten seniman terutama dibidang seni tari. Pekalongan. Tarian ini di buat oleh seniman Namun demikian, Sanggar tari ini tetap Pekalongan yaitu Cahya Ari Safira. Bentuk tari menunjukkan kiprahnya sebagai sanggar yang Tenun Santri adalah perpaduan antara nuansa ingin memajukan tari tradisional khususnya tari Islami dan bentuk tari jawa dengan iringan Tenun Santri. Sanggar Seni Surya Budaya musik marawis berkolaborasi gamelan jawa mempunyai beberapa strategi untuk menerapkan dikemas dalam koreografi yang menampilkan tari Tenun Santri sebagai materi pembelajaran. gerakan tari marawis dengan mengandalkan Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk kekuatan otot kaki dipadu gerakan tari jawa mengetahui ”Pembelajaran Tari Tenun Santri di dalam bingkai nilai-nilai estetikanya. Sanggar Surya Budaya di Kabupaten Tari Tenun Santri menceritakan adat Pekalongan” kebiasaan atau budaya Kabupaten Pekalongan Sehubungan dengan hal tersebut di atas, sebagai Kota Santri yang berpenduduk pada permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini umumnya memeluk agama Islam. Selain belajar adalah: Bagaimana Pembelajaran Tari Tenun ilmu agama dan mengaji, para santri diajarkan Santri di Sanggar Surya Budaya Kabupaten pula membuat kain tenun yang merupakan salah Pekalongan? Dan Bagaimana peran Sanggar satu unggulan dari daerah Kabupaten Surya Budaya dalam menjalankan proses Pekalongan. pelatihan tari Tenun Santri? Ny. Arofah merupakan ketua Sanggar Surya Budaya, menciptakan tarian ini dengan Pembelajaran tujuan untuk melestarikan dan meningkatkan Pembelajaran dilakukan dengan kesadaran masyarakat terutama generasi muda pengaturan bermacam-macam interaksi yang dalam pengembangan kesenian daerah ada di dalam dan disekitar momen belajar efektif Kabupaten Pekalongan. yang mempengaruhi kesuksesan siswa Sanggar Seni Surya Budaya adalah (Deporter, 2003). Proses pembelajaran sebuah sanggar seni Tari Tradisional yang baru merupakan proses komunikasi, yaitu proses berdiri sejak 23 September 2013. Sanggar tari ini penyampaian pesan dari sumber pesan melalui berdiri di kabupaten Pekalongan. Berawal dari saluran/ media tertentu ke penerima pesan. seorang penari yang tadinya bergabung dengan Pesan, sumber pesan, saluran/ media dan penari-penari dari Jawa Tengah. Bernama penerima pesan adalah komponen-komponen Cahya Ari Safira dengan keahlian dalam bidang proses komunikasi. Proses yang akan seninya beliau mendirikan sebuah sanggar yang dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun sederhana. Lokasi sanggar ini sangat strategis, didikan yang ada dalam kurikulum, sumber yaitu terletak di Jl. Garuda Gg. Delima Rt pesannya bisa guru, siwa, orang lain, ataupun 02/01 Kelurahan Bener Wiradesa Pekalongan, penulis buku dan media.

2

Shella Tiara Putri / Jurnal Seni Tari 3 (1) (2014)

Perencanaan Pembelajaran 5. Pelaksanaan Pembelajaran Sebuah kegiatan agar bisa dikatakan Suatu kegiatan dapat dikatakan sebagai pembelajaran, maka harus melalui suatu sebagai pembelajaran haruslah perencanaan yang sistematis. Adapun dilakukan oleh seorang guru. Guru perencanaan yang harus dipersiapkan untuk itu sendiri menurut Wahyu Utomo melakukan kegiatan pembelajaran, materi (2006:13) adalah seseorang yang pembelajaran, metode pembelajaran, dan memiliki kualifikasi dan kompetensi evaluasi pembelajaran (Wahyu Utomo, 2006:17) dalam melakukan tugas-tugas Adapun uraian mengenai komponen-komponen kependidikan serta sebagai pelaksana tersebut antara lain: kurikulum. Mempunyai klualifikasi 1. Tujuan Pembelajaran berarti memiliki latar belakang Tujuan pembelajaran adalah langkah pendidikan sebagai seorang guru. pertama yang harus diterapkan dalam Memiliki kompetensi berarti memiliki proses pembelajaran, sedangkan kemampuan baik secara pengetahuan bahan pembelajaran merupakan isi dan skill maupun secara administratif dari pembelajaran. Bahan serta tanggung jawab terhadap tugas- pembelajaran ini mendukung tingkah tugasnya. laku yang diharapkan dimiliki oleh 6. Media Belajar peserta didik. Defini dari tujuan Media Pembelajaran berfungsi untuk pembelajaran adalah suatu penjabaran menjelaskan materi yang mengenai tingkah laku yang disampaikan kepada siswa. Macam diharapkan tercapai oleh sisw a media beraneka ragam dapat dalam setelah dilangsungkannya kegiatan bentuk sederhana seperti papan pembelajaran (Hamalik, 2002:109). planel, kertas karton, dapat pula 2. Materi Pembelajaran dalam bentuk seperti radio, televisi, Definisi dari materi pembelajaran film. Azhar Arsyad (2008:3) adalah segala sesuatu (dalam arti mengemukakan bahwa kata media pengetahuan dan ketrampilan) yang berasal dari bahasa latin medius yang diberikan kepada peserta didik pada secara harfiah berarti “tengah”, kegiatan pembelajaran dalam rangka “perantara”, “pengantar” . mencapai tujuan pembelajaran Pembelajaran Tari (Wahyu Utomo, 2006:18). Menurut M Jazuli (2007:1), Tari 3. Metode Pembelajaran mempunyai arti penting dalam kehidupan Definisi metode pembelajaran adalah manusia karena dapat memberikan berbagai cara yang digunakan guru supaya manfaat, seperti sebagai hiburan dan sarana siswa memperoleh pengalaman komunikasi. Mengingat kedudukannya itu, tari belajar mengenai materi yang dapat hidup, tumbuh, dan berkembang disampaikan (Gino, 1993:67). sepanjang zaman sesuai dengan perkembangan 4. Evaluasi Pembelajaran kebudayaan manusianya. Dengan kata lain, Evaluasi pembelajaran adalah suatu bahwa perkembangan maupun perubahan yang proses yang berkelanjutan tentang terjadi pada tari sangat di tentukan oleh pengumpulan dan penafsiran kepentingan dan kebutuhan masyarakat informasi untuk menilai keputusan pendukungnya. Buktinya tari di pertunjukkan yang dibuat dalam merangsang suatu pada berbagai peristiwa yang berkaitan dengan sistem pembelajaran (Hamalik, upacara (ritual) dan pesta perayaan kejadian- 2002:210). kejadian penting bagi manusia maupun masyarakat. Sungguhpun demikian kita tidak pernah tahu pasti kapan orang mulai menari,

3

Shella Tiara Putri / Jurnal Seni Tari 3 (1) (2014) tetapi data arkeologis telah menunjukkan bahwa Perbedaan itu sering menjadi penanda di gua-gua zaman prasejarah terdapat identitas atau jati diri bagi pemiliknya, gambar/lukisan manusia sedang menari. bahkan sering menghadirkan keunikan, Pembelajaran seni (Jazuli, 2008:139) kekhasan, dan gaya pribadi seseorang. adalah suatu proses usaha yang dilakukan Keadaan tubuh adalah sangat penting seseorang untuk memperoleh suatu perubahan untuk disadarkan oleh pemiliknya, sikap dan tingkah laku sebagai hasil pengalaman apalagi bagi seorang penari. Tubuh berkesenian dan berinteraksi dengan budaya adalah identitas atau jadi diri bagi si lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu. pemiliknya sehingga dapat dijadikan Proses pembelajaran tari adalah suatu interaksi suatu peran bagi pemiliknya. antar siswa dengan guru dalam rangkaian 4. Irama kegiatan penyampaian materi yang bertujuan Irama merupakan pengiring sebuah tarian menciptakan perubahan tingkah laku dalam dimana memiliki suatu tekanan-tekanan berkesenian dengan budaya untuk mewujudkan yang membuat gerakan itu tidak menjadi hasil belajar yang maksimal. monoton dan dapat membuat greget dari sebuat tarian tersebut. Ada 3 macam Aspek-aspek Tari kepekaan irama yang harus dikuasai oleh 1. Bentuk penari yaitu kepekaan terhadap irama Berbicara bentuk tidak terlepas dari iringan (lagu atau gendhing), kepekaan keberadaan struktur, yaitu susunan dari terhadap irama gerak dan kepekaan unsur atau aspek (bahan/material buku terhadap irama jarak yaitu pengambilan dan aspek pendukung lainnya) sehingga jarak antara anggota tubuh yang mewujudkan suatu bentuk. Anggota digerakkan sesuai aturan yang ditetapkan tubuh kita merupakan struktur yang pada suatu tarian tertentu. terdiri atas kepala, badan, lengan, tangan, 5. Jiwa jari-jari tangan dan kaki, dan sebagainya Ada 3 hal dalam jiwa manusia, yakni dapat menghasilkan suatu bentuk gerak cipta (akal), rasa (emosi), dan karsa yang indah dan menarik bila ditata, (kehendak). Jiwa merupakan satu dirangkai dan disatu padukan kedalam kesatuan yang unik dari kesan-kesan, sebuah kesatuan susunan gerak yang utuh intuisi-intuisi, dan keyakinan-keyakinan serta selaras dengan unsur-unsur yang menafsir seluruh pengalaman. pendukung penampilan tari. Kekuatan jiwa bisa dikatakan sebagai 2. Gerak tingkat kekuatan proses-proses stimulatif Gerak adalah tenaga untuk energi yang yang mengikuti persepsi (tanggapan) mencakup ruang gerak dan waktu ketika maupun motivasi (pendorongnya), karena proses gerak berlangsung. Terdapat dua pengalaman-pengalaman yang belum jenis gerak yaitu gerak murni (pure dipahami secara baik tidak akan movement ) atau gerak wantah yaitu gerak membantu untuk memunculkan sebuah yang disusun tanpa rekayasa dan tidak ungkapan (M.Jazuli:7). mempunyai tujuan tertentu hanya menginginkan keindahan sedangkan Sanggar gerak maknawi (gesture ) yaitu gerak yang Sanggar adalah suatu tempat atau sarana mengandung arti atau maksud tertentu yang digunakan oleh suatu komunitas atau yang telah distilisi (dari wantah menjadi sekumpulan orang untuk melakukan suatu tidak wantah). kegiatan. Sanggar seni adalah suatu tempat atau 3. Tubuh sarana yang digunakan oleh suatu komunitas Setiap orang memiliki tubuh dengan atau sekumpulan orang untuk melakukan suatu bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. kegiatan seni seperti seni tari, seni lukis, seni

4

Shella Tiara Putri / Jurnal Seni Tari 3 (1) (2014) musik, seni peran, dan sebagainya. Kegiatan Peter F. Drucker (1986), Manajemen yang ada dalam sebuah sanggar seni berupa harus memberikan arah atau jurusan kepada kegiatan pembelajaran yang meliputi proses dari lembaga yang dikelolanya. Manajemen harus pembelajaran, penciptaan hingga produksi dan memikirkan secara tuntas misi lembaga itu, semua proses hampir sebagian besar didalam menetapkan sasarannya dan mengorganisasi sanggar (tergantung ada atau tidaknya fasilitas sumber-sumber daya untuk tujuan-tujuan yang dalam sanggar) (Yulistio,2011: 38-39). telah digariskan oleh lembaga. Sanggar adalah suatu wadah, tempat atau George R. Terry (dalam T. Hani perkumpulan baik individu ataupun kelompok Handoko 2003: 11) mendefinisikan manajemen yang pada umumnya program serta tujuan demi sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan ( science ) munculnya ide-ide baru, kemudian yang berusaha secara sistematis untuk dikembangkan sehingga hasilnya dapat memahami mengapa dan bagaimana manusia disampaikan pada masyarakat umum dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan diterima serta dapat dinikmati masyarakat membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat (Setyawati, 2008: 13). bagi kemanusiaan. Sanggar tari merupakan sarana untuk Atas dasar uraian di atas, Terry melakukan aktivitas kesenian bersama-sama merumuskan bahwa pada dasarnya manajemen oleh beberapa orang. Sanggar tari adalah tempat dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan beraktivitas yang berkaitan tentang kesenitarian. orang-orang untuk menentukan, Komponen yang menunjang kehidupan seni menginterprestasikan dan mencapai tujuan- meliputi: Seniman sebagai pencipta karya, tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi- karya seni yang merupakan bentuk nyata dari fungsi perencanaan ( planning ), pengorganisasian suatu karya seni yang dapat dihayati, dinikmati (organizing ), penggerakan ( actuating ), dan dan ditangkap dengan pancaindera dan pengawasan ( controling ). Untuk lebih jelasnya, penghayat yaitu masyarakat konsumen tari. Terry mendeskripsikan suatu manajemen Ketiga komponen tersebut harus ada. Bila tidak (dalam T. Hani Handoko 2003:11). ada maka syarat untuk kehidupan berkesenian 1. Fungsi Manajemen akan gagal (Sutopo dalam Hartono, 2000: 45- Menurut George R. Terry (dalam Jazuli 46). 2000: 35) merumuskan fungsi dasar manajemen sebagai proses dasar. Fungsi- Organisasi fungsi tersebut antara lain : Menurut J. William Schulze (1949, dalam 2. Perencanaan ( Planning ) buku Sutarto 2006:23) mendefinisikan Perencanaan adalah serangkaian tindakan Organisasi adalah penggabungan dari orang- yang dilakukan sebelum usaha dimulai orang, benda-benda, alat-alat, perlengkapan, hingga proses usaha masih berlangsung ruang kerja dan segala sesuatu yang (Jazuli 2001: 35). Dalam arti luas bertaliandengannya, yang dihimpun dalam perencanaan dapat dimengerti sebagai hubungan yang teratur dan efektif untuk penetapan tujuan, kebijakan prosedur, mencapai tujuan yang diinginkan. program, pembiayaan ( budget ), standart mutu dari suatu organisasi. Dalam Manajemen membuat perencanaan perlu Manajemen berasal dari bahasa Inggris mendasarkan pada beberapa alternatif, ”to manage” yang artinya mengurus, mengatur, diantaranya adalah; 1) kemampuan, 2) mengelola (Gomes 2000: 1). Sedangkan kondisi lingkungan, 3) kompetensi, dan 4) pendapat Jazuli (2001: 34), kata manajemen kerjasama. adalah management (Bahasa Inggris) berasal dari Perencanaan adalah fungsi seorang kata kerja to manage , artinya mengatur, manajer yang berhubungan dengan mengelola, dan mengendalikan sesuatu. memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan-

5

Shella Tiara Putri / Jurnal Seni Tari 3 (1) (2014)

kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan 4. Penggerakan ( Actuating ) program-program dari alternatif-alternatif Penggerakan menyangkut tindakan- yang ada (Harold Kountz dan Cyril O tindakan yang menyebabkan suatu donnel dalam malayu S.P. Hasibuan). organisasi bisa berjalan, sehingga semua Jadi masalah perencanaan adalah yang terlibat di dalam organisasi harus masalah ”memilih” yang terbaik dari berupaya ke arah sasaran agar sesuai beberapa alternatif yang ada. dengan perencanaan manajerial (Jazuli 3. Pengorganisasian( Organizing ) 2001:40). Menurut Jazuli (dalam T. Hani Handoko 5. Pengawasan ( Controling ) 2001: 36) pengorganisasian diartikan Pengawasan adalah kegiatan pimpinan sebagai keseluruhan pengelompokan dalam mengupayakan agar pekerjaan- orang-orang, alat-alat, tugas, dan pekerjaan sesuai dengan perencanaan tanggung jawab (wewenang) sedemikian yang telah ditetapkan dan tujuan yang rupa sehingga tercipta suatu organisasi telah ditentukan (Jazuli 2001: 41). yang dapat digerakkan menjadi satu Pengawasan adalah fungsi terakhir yang kesatuan kerjasama untuk mencapai harus dilakukan dalam manajemen. suatu tujuan. Prinsip pengorganisasian adalah pengaturan tugas dan tanggung Administrasi jawab, penempatan orang pada tempat Administrasi berasal dari bahasa latin yang tepat untuk jabatan yang tepat, dan administrare , dari kata ad berarti kepala dan penyediaan peralatan sesuai dengan tugas ministrare berarti melayani (Jazuli 2001: 10). dan fungsinya. Dalam arti sempit, administrasi adalah Untuk dapat mempertahankan atau mengadakan pencatatan mengenai segala menciptakan suatu bentuk kesenian sesuatu dalam suatu usaha guna mencapai dalam prosesnya sangat dibutuhkan tujuan. Dengan kata lain, administrasi adanya kerja pengelolaan kegiatan, baik merupakan kerja sama manusia untuk melayani individu maupun kelompok produksi tujuan bersama yang telah ditetapkan seni. Untuk meningkatkan agar lebih sebelumnya. Dalam arti luas, administrasi berdaya guna dan berhasil maka perlu merupakan suatu proses penyelenggaraan kerja adanya pendekatan secara teoritis dengan sebaik-baiknya oleh orang-orang yang konseptual yang harus dilakukan dengan terlihat di dalamnya. Dengan demikian sengaja (Bisri 2000: 28). Hasil dari administrasi bisa ditinjau dari seni proses, kesenian sebelumnya memerlukan proses fungsi, dan institusional (kelembagaan). Dari terlebih dahulu, hal tersebut diperlukan segi proses, administrasi adalah keseluruhan suatu pengelolaan yang diatur dengan rangkaian kegiatan kerja sama untuk mencapai baik serta memerlukan suatu pendekatan tujuan. Dari segi institusinya, administrasi yang dilakukan secara sengaja. Menurut merupakan pengelompokan orang-orang dalam Esthu (dalam Bisri 2000: 30), pengelolaan suatu lembaga yang masing-masing memiliki organisasi seni sudah saatnya untuk kedudukan, tugas, dan tanggung jawab. mengubah pola, artinya perlu perubahan budaya organisasi dari ” Product In METODE PENELITIAN Concept ” ke ” Market In Concept ”. Ini bukan berarti produk karya seni harus tunduk Metode penelitian yang dipilih dalam pada kehendak pasar, melainkan harus penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. jeli melihat kebutuhan dan sekaligus Sasaran penelitian dan objek penelitian menciptakan pasar. yang dilakukan yaitu di sebuah sanggar yang bernama Sanggar Tari Surya Budaya Jl. Garuda

6

Shella Tiara Putri / Jurnal Seni Tari 3 (1) (2014)

Gg. Delima Rt.02/01 Kelurahan Bener Sanggar Seni Surya Budaya Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Sanggar Seni Surya Budaya awal Data dan sumber data diperoleh dari data berdirinya tahun 2013 diprakarsai oleh Ny. primer da sekunder. Data primer meliputi Arofah yang diberi nama sanggar Tari “Surya observasi dari lokasi penelitian, DVD ragam Budaya”. Sanggar Surya Budaya ini mempunyai gerak Tari Tenun Santri. Data sekunder adalah tujuan untuk membangkitkan perkembangan data yang diperoleh dari sumber bacaan atau seni di Pekalongan yang dinilai mempunyai melalui kegiatan studi keperpustakaan, peluang untuk dimajukan. Walaupun Sanggar membaca jurnal dan contoh laporan tugas akhir Surya Budaya masih seumuran jagung sekitar 1 yang terkait dengan penelitian. Serta browsing tahun yang lalu, namun Sanggar Surya Budaya menggunakan internet yang memiliki hubungan sudah mampu menampilkan tarian di beberapa dengan masalah yang diteliti oleh penulis. event seni yang di adakan di dalam kota mapun Teknik pengumpulan data yang diluar kota Pekalongan. digunakan adalah observasi, teknik wawancara, Sanggar Surya Budaya berawal dari teknik dokumentasi. Data yang sudah terkumpul seorang penari bernama Cahya Ari Safira kemudian dianalisis dengan teknik kualitatif berusia 16 tahun yang mempunyai talenta dalam yang mencakup tiga komponen pokok, yaitu bidang seni. Beliau berkeinginan mendirikan reduksi data, sajian data, dan penarikan sebuah sanggar sederhana. Kemudian mendapat kesimpulan. respon baik dari pemerintahan Kabupaten Pekalongan. Bertempat di rumah Ny. Arofah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kelurahan Bener, rapat pertama pembentukan Sanggar Surya Budaya yang dihadiri oleh para Gambaran Umum Lokasi Penelitian pejabat Kabupaten dengan Kepala kelurahan Kabupaten Pekalongan merupakan Bener yaitu Jamhur Kamal. Tanggal 23 bagian wilayah budaya Jawa Tengah yang September 2013 di resmikannya Sanggar Tari berada dilingkungan budaya pesisir utara. secara Surya Budaya di Pendopo Kabupaten geografis wilayah kabupaten Pekalongan lebih Pekalongan. banyak memiliki daerah-daerah agraris yang Struktur Organisasi Sanggar Seni Surya menjorok ke selatan sampai ke dataran tinggi Budaya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, pegunungan. Kabupaten Pekalongan terdiri dari pelatih (bidang tari, bidang karawitan) dan dataran rendah dan dataran tinggi. Batas-batas anggota inti yang membantu palatih disetiap wilayah Kabupaten Pekalongan adalah: Sebelah bidangnya. Ketua Sanggar adalah Ibu Arofah utara Laut Jawa dan Kota Pekalongan, sebelah yang juga merangkap sebagai pemilik Sanggar, timur Kabupaten Batang, sebelah selatan sekretaris yaitu Bapak Aditya Gee, Bendahara Kabupaten Banjarnegara, dan sebelah barat adalah Ibu Yuniar, untuk pelatih bidang tari Kabupaten Pemalang. Luas wilayah Kabupaten adalah Cahya Ari Safira dan pelatih karawitan Pekalongan adalah 835,13 km 2. Terdiri dari 19 yaitu Bapak Imam Choirul Huda, S.Pd.. kecamatan dan 282 desa/kelurahan yang ada, 6 Anggota inti setiap bidangnya yaitu bidang tari desa merupakan desa pantai dan 276 desa 10 orang, karawitan 8 orang. pedalaman. Sarana dan Prasarana Sanggar Seni Surya Luas wilayah Kelurahan Bener adalah Budaya terdiri dari gedung tempat latihan, kaset- 73,190 Ha dan terbagi dalam 5 wilayah RW, kaset tari, kostum-kostum tari, tape, pemutar dan 25 RT. Adapun batas wilayah Kelurahan CD ( Compact Disc ), 1set gamelan jawa. Data pada bagian utara berbatasan dengan Kelurahan siswa Sanggar Seni Surya Budaya menurut Pesanggrahan, bagian barat dan selatan catatan administrasi sanggar pada tahun 2014 berbatasan dengan Kelurahan Pekuncen, berjumlah 44 siswa, dengan rincian 34 siswa sementara pada bagian timur berbatasan dengan perempuan dan 10 siswa laki-laki. Kelurahan Karangjompo.

7

Shella Tiara Putri / Jurnal Seni Tari 3 (1) (2014)

Manajemen Sanggar Seni Surya Budaya 3. Penggerakan memiliki empat kegiatan yang dilakukan Pada proses penggerakan, hal yang didalamnya. Kegiatan tersebut adalah dilakukan oleh Sanggar Seni Surya Budaya perencanaan, pengorganisasian, penggerakan adalah menjalankan sistem yang telah dan pengawasan. Penjelasan dari empat direncanakan dan dibuat sebelumnya yaitu kegiatan tersebut adalah : menjalankan kegiatan pembelajaran dan 1. Perencanaan manajemen yang lain berdasarkan perencanaan Sanggar Seni Surya Budaya telah yang telah disusun pada tahap perencanaan. memiliki manajemen yang cukup baik. Dalam proses ini tentunya perlu ketelitian Khususnya dalam kegiatan promosi. Dalam dalam melangkah guna keputusan yang diambil pengelolaan Sanggar Seni Surya Budaya sesuai dengan prosedur dan perencanaan khususnya dalam bidang promosi, salah satunya sebelumnya. mengadakan acara pergelaran tari sebagai 4. Pengawasan wadah untuk mengundang antusias anak Tahap pengawasan adalah tahap yang terhadap seni. Promosi tersebut lebih difokuskan membutuhkan ketelitian. Baik ketelitian dalam pada masyarakat Kabupaten Pekalongan mengawasi pembelajaran maupun dalam proses dikarenakan sasaran Sanggar Surya Budaya administrasi. Unsur yang paling berperan dalam adalah golongan pelajar, baik SD, SMP maupun hal ini adalah manajer dan guru. Manajer SMA. (Wawancara dengan Arofah, 14 Juni memberikan pengawasan pada proses 2014). manajemen Sanggar Seni Surya Budaya 2. Pengorganisasian sedangkan guru memberikan pengawasan pada Pada pengorganisasian, manajemen ini siswa. Peran penasehat sangat diperlukan guna menggunakan satu komando semua keputusan memberikan pertimbangan dalam proses dan kebijakan diambil alih oleh pimpinan pengawasan yang dilakukan oleh Sanggar Seni Sanggar Surya Budaya yaitu Ibu Arofah. Fungsi Surya Budaya. tugas dan wewenang, tanggung jawab setiap Keuangan suatu manajemen diharapkan karyawan ditetapkan oleh pimpinan. dapat digunakan secara efisien dan efektif, Pengelolaan diatur menjadi dua, sehingga penggunaannya dapat dirasakan dan penanggung jawab akademik dan manajer. bermanfaat. Sumber pemasukan berasal dari Fungsi penanggung jawab akademik yang SPP siswa dan biaya pendaftaran calon siswa dipegang oleh Cahya Ari Safira yang bertugas yang nantinya akan dibagi menjadi dua menyusun kurikulum pembelajaran, pengawas kebutuhan dari Sanggar Surya Budaya. pembelajaran, dan penanggung jawab. Fungsi Keuangan dari Sanggar Surya Budaya manajer bertugas pada penyusun rancangan dan digunakan untuk gaji pengajar, dan kas. Kas rencana kegiatan, serta pengelolaan pembiayaan dari manajemen Sanggar Surya Budaya sehingga menjadi efektif. Penanggung jawab dialokasikan untuk biaya perawatan akademik bertanggung jawab terhadap hasil infrastruktur dan anggaran pergelaran yang pembelajaran kepada siswa, dan bertanggung dilaksanakan secara berkala setiap tahunnya. jawab pelaksanaan pemasaran. Tanggung jawab Setiap siswa dikenakan biaya pendaftaran Rp. seorang manajer lebih kepada rancangan 20.000,- untuk biaya registrasi awal untuk anggaran kegiatan dan perlengkapan menjadi siswa di Sanggar Surya Budaya. Biaya pembelajaran. Semua fungsi dan tanggung pendaftaran siswa menjadi pembukuan kas jawab manajer dan penanggung jawab akademik bulanan untuk membiayai operasional pada diawasi oleh penasehat yang dipegang oleh Sanggar Surya Budaya. Selain pemasukan dari Imam Choirul Huda. biaya pendaftaran, kas Sanggar Surya Budaya juga diperoleh dari uang SPP, Uang kegiatan rutin seperti kegiatan pembelajaran tari.

8

Shella Tiara Putri / Jurnal Seni Tari 3 (1) (2014)

Tari Tenun Santri dipelajari, para siswa diberi kesempatan untuk 1. Pelatihan Tari Tenun Santri. mengulang seluruh gerak yang sudah diberi dari Pelaksaan pembinaan dan pembelajaran awal sampai akhir. Setelah materi yang tari di Sanggar Surya Budaya pimpinan Ibu diberikan dapat dikuasai dilanjutkan dengan Arofah memiliki tujuan yaitu mengenalkan, penambahan materi selanjutnya. Demikian mengembangkan dan melestarikan seni tari secara terus menerus dilakukan pada pertemuan- tradisi khususnya pada remaja sejak dini. Usaha pertemuan berikutnya, hingga materi tari yang tersebut dilakukan dengan cara memberikan dipelajari dapat terselesaikan. apresiasi dalam arti pengalaman berupa Ragam gerak tari Tenun Santri pendidikan ketrampilan tari dan merupakan penggabungan ragam gerak yang mementaskannya. Penyelenggaraan pelatihan mengandalkan kekuatan otot kaki dengan tari dilakukan pada sore hari setiap hari sabtu gerakan tari jawa. Ragam gerak tari Tenun dan minggu pukul 15.30 sampai dengan 17.00 Santri adalah Jalan ngrayung , Sagahan, Puter WIB bertempat di IBC & CRAF jalan A. Yani tangan, Sembahan, Mancat, Permainan kaki, no 573 wiradesa Pekalongan. Geolan, Coro Tenun, Jlemprang kain, Jadi Teknik pembelajarannya para pengajar Tenun, Zapin, Ukel tangan, Cancer. harus bisa menjalin interaksi dengan siswa egiatan pembelajaran tari Tenun Santri, mengenai materi dan metode pembelajaran yang sarana prasarana yang diperlukan antaranya diterapkan. Bagian yang dibutuhkan dan sangat absen murid, absen pelatih, tape, kaset, sampur, penting dalam pembelajaran tari adalah tubuh, property sebagai alat peraga untuk pelatih. Guna penglihatan, dan pendengaran. memperlancar jalannya pembelajaran tari di Pemberian materi tari di Sanggar Surya Sanggar Surya Budaya perlu di dukung oleh Budaya yang diberikan dalam pembelajaran sarana yang lainnya, yaitu ruang untuk baru tahap dasar. Pemberian materi gerak dasar digunakan ganti pakaian dan ruang latihan tari tari yang dianggap mudah dan dapat dilakukan yang membuat betah dan senang berada oleh siswa sebagai bagian dasar pengenalan didalamnya. pertama pada pembelajaran tari di Sanggar Surya Budaya. Oleh karena itu, pemberian gerak Peran Sanggar Surya Budaya terhadap tari disesuaikan dengan bekal dan kemampuan pelatihan Tari Tenun Santri para siswa yang rata-rata baru mengenal tari Peran Sanggar Seni Surya Budaya atau pelatihan tari ( kelompok pemula). terhadap perkembangan Tari Tenun Santri 2. Proses Pembelajaran Tari Tenun Santri meliputi perkembangan ragam gerak, musik Pelaksanaan pembelajaran selama satu iringan dan kostum atau tata rias, juga meliputi periode dibagi menjadi tiga tahapan. Tahap pelestarian yaitu dipertahankan, pertama disebut penyampain materi gerak dan diperkembangkan, dan disebarluaskan dengan teknis dasar menari. Tahap berikutnya cara pelatihan dan pementasan Tari Tenun penyampaian materi tari, dan terakhir Santri. pendalaman materi tari serta persiapan Perkembangan Tari Tenun Santri, pada pementasan. Para siswa menyajikan materi yang ragam gerak Tari Tenun Santri tidak memiliki dipelajari, ditampilkan dalam bentuk pentas. perubahan dari awal penciptaan sampai Tari Pembelajaran tari tenun santri awalnya Tenun Santri disahkan menjadi Tari khas mengenalkan nama ragam gerak tari. Pengajar kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 hingga memberikan materi dengan memperagakan sekarang. Ragam gerak Tari Tenun Santri pada gerak tari sedikit demi sedikit dengan saat sebelum disahkan menjadi Tari khas menggunakan sistem hitungan 1-8, kemudian Kabupaten Pekalongan tidak memiliki nama siswa menirukan contoh dari pengajar hingga ragam gerak yang pasti/ Paten karena Sanggar bisa melakukan sendiri. Sebelum pengajar Seni Surya Budaya menganggap belum memiliki menambah gerak selanjutnya dari materi yang hak cipta pada Tari Tenun Santri.

9

Shella Tiara Putri / Jurnal Seni Tari 3 (1) (2014)

Musik iringan Tari Tenun Santri dari Tari Tenun Santri jumlah penari yang dikirim penuturan Cahya Ari Safira tidak memiliki oleh Sanggar Seni Surya Budaya berjumlah perubahan yang besar. Awal pembuatan musik enam orang penari. Penari yang dikirimkan iringan Tari Tenun Santri menggunakan musik adalah murid-murid sanggar Seni Surya Budaya marawis, yang hingga sekarang tetap digunakan yang telah di latih khusus oleh Sanggar untuk sebagai musik pengiring Tari Tenun Santri yang pementasan Tari Tenun Santri. Sanggar Seni telah di sahkan menjadi musik pengiring Tari Surya Budaya memiliki tujuan dalam Tenun Santri. Alat musik yang digunakan pementasan Tari di TV B dan Batik TV agar sebagai musik iringan Tari Tenun Santri adalah Tari Tenun Santri lebih dikenal oleh masyarakat piano, suling, gitar, bass, saron, dumbo, , luas terutama masyarakat diluar Kabupaten calti, tamborin, simbal, dan rebana. Pekalongan yang pada awalnya belum mengenal Perkembangan yang dilakukan Sanggar Tari Tenun Santri. Seni Surya Budaya yang meliputi pelestarian yaitu dilakukan dengan cara pelatihan dan SIMPULAN pementasan Tari Tenun Santri. Sanggar Seni Surya Budaya dalam Berdasarkan hasil penelitian yang komitmennya terhadap perkembangan tari, memfokuskan pada Pembelajaran Tari Tenun selain memperkembangkan tari Tenun Santri Santri di Sanggar Surya Budaya Kabupaten juga melestarikan tari Tenun Santri. Sanggar Pekalongan yang merupakan salah satu Sanggar Seni Surya Budaya melestarikan dan Seni yang berasal dari Kabupaten Pekalongan, memperkembangkan tari Tenun Santri melalui maka dari itu peneliti dapat mengemukakan pelatihan-pelatihan dan pementasan-pementasan suatu kesimpulan sebagai berikut : tari. Menggunakan metode pelatihan-pelatihan Tari Tenun Santri merupakan tari yang dan pementasan-pementasan. berasal dari Kabupaten Pekalongan, Pada tahun Pelatihan Tari Tenun Santri di Sanggar 2013 Tari Tenun Santri disahkan menjadi Tari Seni Surya Budaya dimulai pada tahun 2013 di Khas Kabupaten Pekalongan oleh Bupati Pendopo IBC & CRAFT Kabupaten Pekalongan yaitu Bapak Drs. H. Amat Antono. Pekalongan. Awalnya setelah tari Tenun Santri Msi. Pencipta Tari Tenun Santri merupakan dipentaskan pertama kali dalam event seniman asli Kabupaten Pekalongan yaitu Kabupaten Pekalongan, Bupati Pekalongan Cahya Ari Safira. Ide terbentuknya Tari Tenun yaitu Drs. H. Amat Antono. MSi sangat bangga Santri berasal dari Sejarah dan ciri khas dan senang dengan penciptaan Tari Tenun kabupaten Pekalongan. Dari sejarah dan ciri Santri. Sehingga Bupati Pekalongan khas Kabupaten Pekalongan memberikan menginginkan Tari Tenun Santri berkembang di pengaruh yang sangat besar terhadap penciptaan masyarakat Pekalongan. Sanggar Seni Surya dan ragam gerak Tari Tenun Santri. Budaya mengadakan pelatihan bergilir di setiap Pelaksaan pembelajaran di Sanggar Surya pendopo kecamatan di Kabupaten Pekalongan, Budaya berjalan cukup baik sesuai dengan guna memperkenalkan dan memperkembangkan kondisi yang ada. Proses pembelajaran berjalan Tari Tenun Santri. Pelatihan di Pendopo dengan suasana kekeluargaan karena para Kecamatan, siswa yang datang tidak dipungut pelatih selalu menciptakan suasana nyaman biaya, tetapi tergantung keikhlasan para siswa selama kegiatan belajar. Metode yang yang memberikan. digunakan cukup bervariatif yaitu demonstrasi, Pementasan tari Tenun Santri tidak hanya ceramah, dan drill. Metode-metode yang pada kegiatan-kegiatan di dalam Kabupaten digunakan cukup membantu siswa untuk cepat Pekalongan saja. Sanggar Seni Surya Budaya menangkap materi yang diberikan oleh para menyebarluaskan dengan cara mementaskan pelatih. Tari Tenun Santri pada suatu acara stasiun Peran yang dilakukan oleh Sanggar Seni Televisi TV B dan Batik TV. Pada pementasan Surya Budaya dalam perkembangan tari Tenun

10

Shella Tiara Putri / Jurnal Seni Tari 3 (1) (2014)

Santri adalah dengan melestarikan dan mengharapkan kepada peneliti berikutnya untuk mengembangkan Tari Tenun Santri. Sanggar mengadakan penelitian di Sanggar Surya Seni Surya Budaya melestarakan tari Tenun Budaya dari aspek yang lain. Agar eksistensi Santri melalui kegiatan-kegiatannya yaitu, kesenian daerah yang dikelola masyarakat lebih kegiatan pelatihan, dan pementasan. terasa manfaatnya.

Saran DAFTAR PUSTAKA Kepada Pengelola Sanggar Surya Budaya pada saat ini kondisi pengelolaan pembelajaran Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran . Jakarta: di Sanggar Surya Budaya berjalan cukup lancar, Grafindo Persada namun ada beberapa hal yang perlu dibenahi Bisri, Moh. Hasan. 2000. ” Pengelolaan Organisasi Seni agar pembelajaran berjalan lebih efektif dan pertunjukan ”. Harmoni Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni Vol. 1 No.1/Mei-Agustus efisien. Untuk itu diperlukan pemikiran yang 2000 Semarang: Jurusan Sendratasik FBS lebih serius agar kegiatan pembelajaran tari Deporter,B;M.Reardon & S.S.Nourie.2003. Quantum dapat lebih meningkatkan sumber daya manusia Teaching: Mempraktikan Quantum Learning di dalam bidang seni tari sehingga asset budaya Ruang-ruang kelas. Bandung: Kaifa. daerah lebih terjaga dan lebih terpelihara, Bagi Gino, H. J. 1993 . Belajar dan Pembelajaran . Semarang: Pelatih Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan CV. IKIP Press. dengan optimal apabila di dukung oleh Hamalik,Oemar.2001. Proses Belajar Mengajar . persiapan yang matang. Oleh karena itu Jakarta.PT. Bumi Aksara. pelaksanaan pembelajaran tari di Sanggar Surya Handoko, T Hani. 2003. Manajemen . Yogyakarta: BPFE. Budaya akan lebih baik jika dibuat lebih Hartono. 2011. Pembelajaran Tari Anak Usia Dini . terstruktur. Serta pelatih lebih banyak Semarang: Universitas Negeri Semarang memberikan koreksi-koreksi terhadap gerakan Press. siswa yang dinilai masih belum memenuhi Jazuli, M. 2001. Manajemen Produksi Seni Pertunjukan. kriteria. Dengan begitu akan meningkatkan Yogyakarta: Yayasan Lentera Budaya pembelajaran lebih efektif dan kualitas Jazuli, M. 2007. Pendidikan Seni Budaya Suplemen pembelajaran lebih maksimal, Bagi Peneliti Pembelajaran Seni Tari . Semarang:Universitas Selanjutnya Negeri Semarang Press Dengan segala keterbatasan peneliti, pada Sutarto. 2006. Dasar-dasar organisasi . Gajah Mada University Press kesempatan ini peneliti mengambil topik Setyawati, Atik Wahyu. 2008. Eksistensi Sanggar Tari Pembelajaran Tari Tenun Santri di Sanggar Panunggul Sari Kabupaten Jepara. Skripsi Surya Budaya Kabupaten Pekalongan dimana Jurusan Sendratasik. Semarang: FBS Unnes. peneliti memfokuskan pada masalah yang Yulistio, Anggun. 2011. Manajemen Pengamen Calung berkenaan dengan pembelajaran Tari Tenun Sanggar Seni Jaka Tarub di Kabupaten Tegal. Santri. Masih banyak yang dapat digali di Skripsi Jurusan Sendratasik. Semarang: FBS Sanggar Surya Budaya dari aspek yang lainnya. UNNES. Maka pada kesempatan ini peneliti

11