POLA PERJALANAN WISATA KOTA PEKANBARU

Oleh : Diorsa Yamagi Pembimbing : Andri Sulistyani Program Studi Usaha Perjalanan Wisata - Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293 Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

Pekanbaru City has several interesting and unique tourist objects to visit. Therefore, there is a need for a pattern of tourist trips that are arranged to attract tourists visiting the city of Pekanbaru. This research was conducted to uncover tourist objects in the city of Pekanbaru and arrange them in the form of tourist travel patterns. The purpose of this study is to identify the objects and tourism potential in the city of Pekanbaru as well as uncover the cluster of travel patterns and recommend patterns of tourist travel in the city of Pekanbaru. This research uses descriptive qualitative method with data collection techniques, namely theory, observation, interview and documentation. The results of this study are to uncover the tourism objects and potential in the city of Pekanbaru, and recommend patterns of tourism in the city of Pekanbaru. Keywords: Travel Pattern, Tourism, Pekanbaru City

BAB I Jl.Imam PENDAHULUAN Alam Mayang Munandar 1.1 Latar Belakang RTH Putri Kaca Mayang Jl. Pekanbaru merupakan ibukota Danau Kayangan Desa Limbungan Provinsi Riau. Kota Pekanbaru RTH Tunjuk Ajar Integritas Jl. mempunyai banyak sekali daya tarik Taman Jl. Diponegoro wisata. Potensi tersebut jika dikembangkan, Pasar Bawah Jl. Saleh Abbas akan menjadi sumber PAD bagi Pekanbaru di sektor pariwisata. Travel Pattern ini jika Taman Bunga Okura Rumbai Pesisir dikembangkan dengan sedemikian rupa Museum Sang Nila Utama Jl. Sudirman akan meningkatkan daya saing di sektor Mesjid Agung Annur Jl. Hangtuah pariwisata, kemudian dapat memberikan Bandar Seni Raja Ali Haji Jl. Sudirman keragaman berwisata juga memberikan Kampung Wisata Bandar pilihan yang berbeda ketika ingin Senapelan Jl. Senapelan melakukan wisata ke Kota Pekanbaru. Bukit Bintang Jl. Pramuka Travel pattern ini diharapkan bisa Asia Farm Jl. Hangtuah meningkatkan kunjungan wisatawan Mesjid Raya Senapelan Jl. Senapelan terutama wisatawan asing supaya dapat mendongkrak perekonomian Kota Supaya dapat menjadi destinasi pariwisata Pekanbaru. unggulan perlu menerapkan Travel Pattern Berikut ini beberapa daya tarik (Pola Perjalanan) di kawasan ini. wisata yang ada di Pekanbaru : Pengembangan Travel Pattern (Pola Tabel 1.1 Perjalanan) ini dapat mendorong Objek Wisata Alamat peningkatan daya saing pariwisata, potensi, Balai Adat Melayu Riau Jl. Diponegoro

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 1 diversifikasi, dan diferensiasi produk mempunyai alasan yang berbeda-beda wisata yang dijadikan nilai paket wisata. ketika memutuskan apakah akan Berdasarkan penjelasan diatas dapat menggunakan pelayanan suatu biro disimpulkan Travel Pattern (Pola perjalanan atau berwisata mandiri dalam Perjalanan) adalah struktur, kerangka, dan merencanakan suatu perjalanan wisata. alur perjalanan wisata dari suatu titik Masih menurut Yasmen Chaniago destinasi ke titik destinasi lainnya yang (2015), membuat Travel Pattern (Pola saling terkait, berisi informasi tentang Perjalanan) memiliki kelebihan dan fasilitas, aktifitas, dan pelayanan yang kekurangan masing-masing. Kelebihan memberikan berbagai pilihan perjalanan membuat Pola Perjalanan mandiri adalah : wisata bagi industri maupun wisatawan Kelebihan menggunakan Pola untuk mempengaruhi pengambilan Perjalanan : keputusan dalam melakukan perjalanan a. Menghemat waktu perjalanan wisata. b. Bisa memperkirakan biayaWalaupun yang perkembangan dalam sektor pariwisata ini sangat pesat, masyarakat awam hanya memahami tujuan dari kegiatan pariwisata ini adalah untuk bersenang-senang dan jalan-jalan. Disamping asumsi dari masyarakat tersebut, konsep Bagi sebagian wisatawan, dibutuhkan dalam melakukan merancang pola perjalanan sendiri lebih perjalanan nyaman ketimbang menyerahkan segala c. Mengetahui objek yang dikunjungi keperluan perjalanan kepada biro d. Tanggung jawab sepenuhnya perjalanan wisata. Hal ini disebabkan ada ditangan wisatawan beberapa wisatawan yang tidak suka Kekurangan menggunakan Pola bergantung kepada jadwal atau itinerary. Perjalanan Pun wisatawan lebih suka merancang pola a. Tidak ada gambaran biaya yang perjalanannya sendiri ketimbang membeli dibutuhkan dalam melakukan di Travel Agent dikarnakan harga yang perjalanan dikeluarkan cukup murah dibanding b. Tidak ada gambaran mengenai membeli di Biro Perjalanan Wisata. objek wisata Pola Perjalanan Wisata di kota c. Tidak mengetahui transportasi apa Pekanbaru bertujuan meningkatkan yang digunakan kunjungan wisatawan diharapkan dapat d. Waktu perjalanan tidak efisien menekan angka pengangguran di kota 1.2 Rumusan Masalah Pekanbaru dikarnakan angka Berdasarkan uraian pada latar pengangguran di Pekanbaru cukup tinggi. belakang maka rumusan masalah yang Tabel 1.2 diajukan oleh peneliti sebagai berikut: Jumlah Pengangguran di Kota 1. Apa saja wujud Aksesibilitas, Pekanbaru Amenitas, dan Objek Wisata di 2017 2016 2015 Kota Pekanbaru? 45.716 35.547 41.363 2. Bagaimana arahan pola perjalanan wisata di Kota Pekanbaru? Berdasarkan tabel diatas tingkat 1.3 Tujuan Penelitian pengangguran di Kota Pekanbaru fluktuatif. Tujuan penelitian dalam penelitian ini Fluktuatif adalah tidak menentu. Dapat adalah : kita lihat di tahun 2015 angka pengangguran di Pekanbaru sebesar 1. Mengidentifikasi Aksesbilitas, 41.363, kemudian di tahun 2016 menurun Amenitas dan Objek Wisata di cukup banyak menjadi 35.547, lalu di Kota Pekanbaru tahun 2017 kembali meningkat dengan 2. Menyusun arahan pola perjalanan drastis dan menjadi angka tertinggi dalam wisata di Kota Pekanbaru 3 tahun terakhir yaitu 45.716. Yasmen Chaniago (2015) yang 1.4 Batasan Masalah menyebutkan bahwa setiap orang

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 2 Dalam penulisan ini penulis untuk berkunjung ke suatu atraksi membatasi masalah pada ruang pola wisata. perjalanan, macam-macam daya tarik b. Accesibility (aksesbilitas) wisata, kemudahan aksesbilitas, sarana dan Yaitu kemudahan wisatawan dalam prasarana dalam bentuk pola perjalanan. mencapai tujuan ketempat wisata semisalnya organisasi 1.5 Manfaat penelitian kepariwisataan, Travel Agent, jalan Penelitian ini bertujuan ada manfaat bagus serta rambu yang lengkap. yang dapat diambil bagi semua pihak yang c. Amenities (fasilitas) berkepentingan. Adapun manfaat yang Amenitas yaitu segala macam diperoleh dalam penelitan ini yaitu arahan fasilitas yang dinikmati oleh pemanfaatan pola perjalanan yang wisatawan diluar akomodasi. diharapkan mampu menjadi pemicu Dalam hal ini dapat berupa wisatawan untuk berkunjung ke Kota kebersihan, dan keramah tamahan. Pekanbaru, serta meningkatkan Tersedianya fasilitas ini membuat pertumbuhan ekonomi dan rencana pola wisatawan nyaman untuk berlama- perjalanan wisata di masa depan bagi Kota lama di daerah tujuan wisata. Pekanbaru. d. Ancillary (kelembagaan) BAB II Yaitu kerjasama yang terkait antara LANDASAN TEORI produk yang ditawarkan baik 2.1. Pengertian Pariwisita nasional maupun internasional dengan Lembaga Pariwisata. Menurut Marpaung (2002) Lembaga pariwisata ini dapat pariwisata ialah perpindahan sementara menjamin rasa aman, nyaman, serta yang dilakukan manusia dengan tujuan terlindungi bagi wisatawan yang keluar dari pekerjaannya dan keluar dari berkunjung ke daerah tujuan wisata. tempat tinggalnya. Industri pariwisata 2.3. Pengertian Aksesbilitas ialah perjalanan keluar dari keadaan Mill (2000) menyatakan bahwa biasanya dan dipengaruhi oleh ekonomi, “accessbilities of the tourist destination” fisik, dan kesejahteraan sosial wisatawan sebagai semua aksesibilitas yang memberi yang akan melakukan kegiatan berwisata. kemudahan dan kenyamanan kepada Muljadi (2009) menyebutkan bahwa wisatawan untuk berkunjung pada daerah “Tourism is the activities of persons tujuan wisata. Hal ini dipertegas oleh travelling to and staying in places outside Yoeti (1997) jika suatu objek tidak their usual environment for not more than didukung aksesbilitas yang memadai maka one concecutive year for business, leisure, obyek tersebut mempunyai potensi and other purpose” atau diartikan sebagai pariwisata susah untuk menjadi industri sebuah kegiatan yang dilakukan oleh pariwisata. seseorang diluar rutinitasnya dan tidak 2.4. Akomodasi lebih dari satu tahun berturut-turut Menurut (SK Menteri Pariwisata 2.2 Komponen Pariwisata No.37/PW.304/MPT/86) akomodasi ialah Ariyanto (2005) menyebutkan ada suatu tempat penginapan yang dilengkapi empat aspek (4A) dalam penawaran berbagai macam fasilitas serta pelayanan pariwisata. Ke empat aspek tersebut ialah lainnya seperti layanan makan dan minum. sebagai berikut : Berikut ini beberapa jenis akomodasi yang a. Attraction (daya tarik) bisa ditemui di Indonesia : Yaitu daerah tujuan wisata yang mempunyai daya tarik berupa daya 1. Hotel tarik alam atau kebudayaan. Daya Jasa penginapan yang dilengkapi dengan tarik ini menjadi pemicu wisatawan jamuan makan, minum, berbagai

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 3 fasilitas lainnya ditawarkan, kualitas layanan, lingkungan 2. Motel fisik dan sosial, situasi politik, aksesbilitas, Motel ialah penginapan yang berada ditepi dan perilaku masyarakat lokal terhadap jalan sehingga wisatawan dapat memarkir wisatawan. kendaraan nya disebelah kamar yang 2.7. Pertimbangan Jarak / Waktu disewanya. Menurut Hill (2000) dimensi ini 3. Guest House merujuk pada jarak yang ditempuh oleh Guest House mirip dengan rumah sewaan, seseorang untuk menuju suatu destinasi bedanya disini wisatawan menginap tidak wisata, misalnya lokal, regional, nasional, selamanya, serta fasilitasnya sederhana atau internasional. Dalam dimensi ini kita seperti makan dan minum. diperkenalkan pada istilah Short Haul dan 4. Apartement Long Haul Destination. Istilah Short Haul Apartment adalah akomodasi jangka biasanya digunakan untuk perjalanan yang panjang untuk beberapa orang dengan ditempuh dalam waktu kurang dari 6 jam, kelengkapan rumah standar. sedangkan yang melebihi 6 jam perjalanan 5. Sanatorium disebut dengan istilah Long Haul. Dimensi Jenis akomodasi ini yaitu akomodasi ini juga mencakup dimensi lintas batas dengan fasilitas tertentu dan ditujukan antar negara. Berdasarkan dimensi ini kita untuk para penginap tertentu seperti mengenal adanya wisatawan domestik dan menderita suatu penyakit tertentu. wisatawan mancanegara. Wisatawan 6. Bungalow domestik adalah mereka yang melakukan Bungalow ialah suatu jenis akomodasi wisata di dalam negeri yang meliputi batas yang berada di daerah pegunungan antar wilayah dalam suatu negara, 2.5. Atraksi Wisata sedangkan wisata mancanegara adalah Menurut Kamus Besar Bahasa mereka yang melakukan perjalanan Indonesia atraksi ialah sesuatu yang kedalam negeri yang tidak meliputi batas menarik perhatian, daya tarik, pertunjukan, antar negara tontonan yang menjadi daya tarik 2.8. Pertimbangan Kemudahan wisatawan di daerah wisata. Menurut Aksesbilitas Spillane (1991) atraksi wisata ialah daya Menurut Susantono (2004) tarik dari suatu objek wisata ataupun menyatakan bahwa aksesibilitas ialah hak kebudayaan daerah tertentu yang menarik atau akses yang merupakan layanan minat wisatawan / turis untuk berkunjung kebutuhan melakukan perjalanan wisata ke daerah wisata. yang mendasar bahwa aksesbilitas 2.6. Pertimbangan Tujuan Perjalanan merupakan suatu ukuran dan kemudahan Menurut Pitana dan Surya Diarta seseorang untuk mencapai suatu tujuan (2009), ada beberapa faktor dalam perjalanan. Menurut Suthanaya (2009) pertimbangan tujuan perjalanan, yaitu aksesibilitas dapat berkaitan dengan jarak, sebagai berikut : waktu tempuh dan biaya perjalanan. a. Karakteristik wisatawan, baik Aksesbilitas wilayah ditentukan karakteristik perilaku, sosial, maupun berdasarkan beberapa faktor yaitu karakteristik ekonomi. tersedianya jalan, jumlah transportasi, b. Kesadaran akan manfaat perjalanan panjang, lebar jalan, dan kualitas jalan. serta mengetahui destinasi yang ingin Tolak ukur tinggi rendahnya tingkat akses didatangi ialah konsep pengaturan tata guna lahan c. Gambaran perjalanan, yang (Miro, 2004). Menurut Kartono (2001) meliputi jarak, lama tinggal di daerah Aksesbilitas yang baik diharap bisa tujuan, serta kendala waktu dan biaya menunjang pola perjalanan serta mobilitas, d. Keunggulan daerah tujuan wisata, seperti mobilitas fisik yaitu akses jalan yang meliputi jenis dan sifat atraksi yang raya, pertokoan, gedung perkantoran, pusat

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 4 kebudayaan, sekolah, lokasi industri dan destinasi, dan (3) Kemudahan dari rekreasi baik aktivitas non fisik seperti destinasi. kesempatan untuk bekerja, memperoleh 2.11 Konsep Pola Perjalanan Wisata pendidikan, mengakses informasi, Menurut Basoeki (2014) mendapat perlindungan dan jaminan menyebutkan bahwa pola perjalanan hukum. wisata adalah struktur, kerangka, serta alur 2.9. Pengertian Paket Wisata perjalanan wisata dari satu titik destinasi Menurut Damardjati (2006) paket wisata ke titik destinasi lainnya yang saling ialah rencana perjalanan wisata yang telah terkait yang berisi informasi tentang disusun dengan harga yang telah fasilitas, aktifitas dan pelayanan yang ditentukan, serta telah termasuk biaya memberikan berbagai pilihan perjalanan transfer atau pengangkutan, fasilitas wisata bagi industri maupun individu akomodasi, serta darmawisata atau wisatawan untuk mempengaruhi sightseeing di kota, objek-objek wisata dan pengambilan keputusan dalam melakukan atraksi-atraksi yang telah tercantum dalam perjalanan wisata. acara itu. Biasanya harga tersebut akan Menurut Hadiwijoyo (2012), tujuan utama lebih murah jatuhnya dibandingkan dengan pengembangan pola perjalanan wisata tur yang direncanakan secara khusus atau adalah tidak terlepas dari tujuan utama permintaan. Paket wisata biasanya pembangunan pariwisata yang bertujuan mempunyai masa laku. Menurut Reilly untuk (1) Persatuan dan kesatuan bangsa, (1991) paket wisata adalah “All of the (2) Penghapusan kemiskinan (Poverty service a tour member purchases when Alleviation),(3)Pembangunanberkesinamb paying for a tour. Typically, this includes ungan(SustainableDevelopment),(4)Pelesta accomodation,some meals, sightseeing, rian budaya, (5) Pemenuhan kebutuhan some entertainments, porterage, an escort, hidup dan hak asasi manusia, (6) and other items. Air may or may not be Pendekatan ekonomi dan industri, dan (7) include” atau Semua layanan yang dibeli Pengembangan teknologi. anggota tur saat membayar untuk tur 2.12 Unsur-unsur perjalanan 2.10 Produk Wisata Menurut Pendit (1994) unsur-unsur Menurut Burkat dan Medlik yang terlibat dalam industri pariwisata (1981) produk pariwisata adalah suatu meliputi hal-hal sebagai berikut : susunan produk yang terpadu, yang terdiri 1. Akomodasi, yaitu tempat seseorang dari objek dan daya tarik wisata, untuk tinggal sementara. Contohnya transportasi, akomodasi, dan hiburan, Hotel dimana tiap unsur produk pariwisata 2. Jasa Boga dan Restoran, yaitu industri dipersiapkan oleh masing masing jasa di bidang penyelenggaraan perusahaan dan ditawarkan secara terpisah makanan dan minuman yang dikelola kepada konsumen. Medlik dan Middleton secara komersial. Contohnya Rumah menyatakan bahwa produk pariwisata makan, Cafe, Restoran, Pusat terdiri dari bermacam unsur yang makanan daerah. merupakan suatu paket antara satu dan 3. Transportasi dan Jasa Angkutan yaitu lainnya yang tidak terpisahkan serta industri usaha jasa yang bergerak di memenuhi kebutuhan wisatawan sejak bidang angkutan darat, laut, dan udara. meninggalkan tempat tinggalnya hingga Contohnya Bus pariwisata, Kapal laut, ketempat tujuannya (destinasi) dan dan Pesawat. kembali lagi ketempat asalnya. Dari kedua 4. Atraksi Wisata, yaitu kegiatan wisata pengertian ini ditarik kesimpulan bahwa yang dapat menarik perhatian ada tiga unsur produk wisata yaitu (1) wisatawan atau pengunjung. Atraksi Daya tarik dari destinasi, (2) Fasilitas dari wisata ini ada 3 macam bagian, seperti Atraksi wisata alam (Gunung, pantai,

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 5 danau, laut, air terjun), Atraksi wisata Dalam penelitian ini peneliti budaya (Peninggalan sejarah dan menggunakan metode Deskriptif Kualitatif, purbakala serta adat istiadat atau dimana peneliti berusaha menggambarkan kebiasaan orang lain), dan Buatan kondisi sebenarnya dengan cara manusia (Waduk, tempat olahraga, mengumpulkan data dan informasi tempat hiburan dan rekreasi) dilapangan dan menjelaskan dalam bentuk 5. Cinderamata, benda yang dijadikan uraian tanpa menguji hipotesis atau kenang-kenangan untuk dibawa oleh membuat prediksi sebelumnya. Selain itu, wisatawan pada saat kembali ketempat penelitian deskriptif tidak memberikan asal. perlakuan, manipulasi atau pengubahan 6. Aksesbilitas, misalnya Jalan, fasilitas, pada variable-variabel yang diteliti, dan CIQ (Customs, Imigrations, melainkan menggambarkan suatu kondisi Quarantine) yang apa adanya. Hadari Nawawi dan 2.13 Klaster Pola Perjalanan Wisata Mimi Martini (1996) menyatakan bahwa Menurut Basoeki (2014) secara penelitian deskriptif yaitu prosedur umum klaster pola perjalanan wisata pemecahan masalah yang diteliti dengan dibagi menjadi enam, yaitu (1) Single menggambarkan serta melukiskan keadaan Point, yaitu wisatawan melakukan objek penelitian pada saat sekarang yang kunjungan disuatu destinasi pariwisata dan merujuk kepada fakta-fakta yang tampak kembali dengan rute yang sama, adapun di lapangan atau sebagaimana adanya. pola ini diberi nama Direct Route atau 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Single Destination, (2) Base Site, yaitu Penelitian ini dilakukan di Dinas wisatawan menuju suatu destinasi utama Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Riau, sebagai Base Camp, selanjutnya Jl. Jendral Sudirman, Tangkerang Tengah, berkunjung ke destinasi atau daya tarik Kec. Marpoyan Damai Pekanbaru dan wisata lain yang menjadi sekunder, pola objek-objek wisata di Kota Pekanbaru. ini diberi nama Base Camp Day Trip, (3) Pemilihan Dinas Pariwisata dan Stop Over, yaitu wisatawan berkunjung ke Kebudayaan Provinsi Riau mengacu suatu destinasi utama, dimana selama kepada ketepatan perolehan data selama perjalanan terdapat daya tarik wisata yang penelitian. Penelitian ini dilakukan pada dikunjungi selama menuju destinasi utama bulan Januari – April 2019 atau kembali dari destinasi utamanya, pola 3.3 Subjek Penelitian ini diberi nama En Route Stop Over, (4) Didalam penelitian ini yang menjadi Chaining Loop, yaitu wisatawan subjek penelitian adalah Kabid PSDP mengunjungi beberapa destinasi atau daya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi tarik wisata tanpa mengulangi, pola ini Riau serta Pengelola Objek Wisata yang diberi nama Full Orbit Round Trip (5) ada di Kota Pekanbaru. Destination Region Loop, yaitu kombinasi 3.4 Jenis dan Sumber Data antara Single Point dan Chaining Loop 3.4.1 Data Primer yang dikenal dengan nama Regional Tour Yaitu data yang diperoleh peneliti Destination Area Loop, dan (6) Complex langsung dari subjek penelitian Neighbourhood, yaitu gabungan beberapa 3.4.2 Data Sekunder atau keseluruhan pola-pola perjalanan, Yaitu data tambahan yang didapatkan wisatawan pergi dari suatu destinasi ke oleh peneliti melalui literatur, jurnal, destinasi lain tanpa mengulangi, pola ini buku serta data dan dokumen. dikenal dengan nama Multiple Destination 3.5 Teknik Pengumpulan Data Area Loop Dalam penelitian ini peneliti menggunakan BAB III beberapa metode pengumpulan data, yaitu : METODE PENELITIAN 3.5.1 Observasi 3.1 Desain Penelitian

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 6 Yaitu proses pengamatan langsung waktu itu karna Pekanbaru merupakan ke lokasi penelitian daerah bahari dan menjadi pusat 3.5.2 Dokumentasi perdagangan pedagang-pedagang dari Yaitu proses pengambilan data dan Selat Malaka, Minangkabau, serta video serta suara yang Petapahan. Pesatnya perkembangan di memudahkan proses penelitian. Pekanbaru membuat kota ini banyak 3.5.3 Wawancara dikunjungi pedagang dari luar daerah. Yaitu proses penggalian informasi Waktu itu transportasi yang digunakan antara peneliti dengan subjek adalah transportasi air. penelitian 4.1.2 Letak Geografis dan Wilayah 3.6 Teknik Analisis Data Kota Pekanbaru terletak di bagian Sesuai dengan fokus masalah dan tengah Provinsi Riau, dengan letak tujuan penelitian ini, teknik analisis data geografis antara 101o14’ – 101o34’ Bujur sepenuhnya menggunakan metode Timur dan 0o25’ – 0o45’ Lintang Utara. penulisan deskriptif dan melibatkan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 19 analisis kualitatif.. Untuk teknik analisis Tahun 1987 tanggal 7 September 1987 ini peneliti mengidentifikasi dahulu daerah Kota pekanbaru diperluas menjadi aksesbilitas, akomodasi, dan atraksi yang 446.50 Km2 yang terdiri dari 8 Kecamatan ada di Kota Pekanbaru. Setelah dan 45 Kelurahan mengidentifikasi, kemudian penulis 4.1.3 Batas Wilayah membuat pola perjalanan wisata dengan Berdasarkan informasi dari situs mempertimbangkan atraksi, aksesbilitas, resmi Kota Pekanbaru (pekanbaru.go.id) serta fasilitas. Setelah itu baru kemudian secara administratif Kota Pekanbaru muncul klaster pola perjalanan yang langsung berbatasan dengan : kemudian dapat memberikan opsi bagi a. Sebelah Utara : Kabupaten wisatawan. Siak dan Kabupaten Kampar BAB IV b. Sebelah Selatan : Kabupaten HASIL DAN PEMBAHASAN Kampar dan Kabupaten Pelalawan c. Sebelah Timur : Kabupaten 4.1.1 Sejarah Singkat Kota Pekanbaru Siak dan Kabupaten Pelalawan Perkembangan Pekanbaru awalnya d. Sebelah Barat : Kabupaten tidak terlepas dari fungsi Sungai Siak Kampar sebagai sarana transportasi dalam 4.1.4 Topografi mendistribusikan hasil bumi dari Kota Pekanbaru mempunyai topografi pedalaman dan dataran tinggi yang bervariasi, yaitu landai, berombak Minangkabau ke wilayah pesisir Selat sampai bergelombang, dengan geologi Malaka. Di abad ke 18 para pedagang lahan terdiri dari endapan alluvium muda Minangkabau ramai memadati tepian yang terbentuk akibat pengangkutan dan Sungai Siak untuk berdagang. Seiring pengendapan sisa sisa bahan induk oleh berjalannya waktu daerah ini berkembang aliran sungai dengan sangat pesat. Hal ini disebabkan 4.1.5 Iklim di Kota Pekanbaru oleh peran Sultan Siak yang ke 4 yaitu Berdasarkan informasi dari situs resmi Sultan Alamuddin Syah yang Kota Pekanbaru (pekanbaru.go.id) iklim di memindahkan pusat kekuasaan Siak dari Kota Pekanbaru pada umumnya beriklim Mempura ke Senapelan di tahun 1762 tropis dengan suhu udara maksimum demi menghindari campur tangan Belanda berada pada bulan Juli 2015 dan suhu dalam urusan kejaraan. minimum di bulan Oktober 2015. Pada tanggal 23 Juni 1784 kata 4.1.6 Profil Wilayah Kota Pekanbaru Senapelan diubah menjadi Pekanbaru. Pekanbaru merupakan ibukota Pelabuhan di Pekanbaru sangat ramai pada provinsi Riau. Saat ini, Kota Pekanbaru

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 7 memiliki 12 Kecamatan yang tersebar dapat dipisahkan dari pola perjalanan. diseluruh Kota Pekanbaru, yaitu Kec. Hotel termasuk sarana pokok Tampan, Kec. Payung Sekaki, Kec. kepariwisataan (main tourism Bukitraya, Kec. Marpoyan Damai, Kec. superstructures) yang berarti Tenayan Raya, Kec. Limapuluh, Kec. Sail, berkembangnya suatu hotel tergantung Kec. Pekanbaru Kota, Kec. Sukajadi, Kec. pada jumlah wisatawan yang datang. Senapelan, Kec. Rumbai, Kec. Rumbai Hotel merupakan industri pariwisata yang Pesisir. bergerak dibidang jasa. 4.2 Akses Pintu Masuk Wisatawan ke 4.3.2 Restoran Kota Pekanbaru Salah satu unsur penting lainnya dalam 4.2.1 Melalui udara pola perjalanan adalah restoran. Restoran Provinsi Riau mempunyai satu bandara bisa dikategorikan kedalam Amenitas, internasional yaitu Bandara Sultan Syarif karna definisi Amenitas sendiri adalah Qasim II fasilitas diluar akomodasi. Restoran 4.2.2 Melalui laut atau sungai merupakan ujung tombak pariwisata selain Di Kota Pekanbaru ada satu Pelabuhan akomodasi karna restoran dan hotel yang padat aksesnya masuk ataupun keluar memegang peranan penting dalam sektor dari Kota Pekanbar yaitu Pelabuhan pariwisata Sungai Duku 4.4 Objek Wisata di Kota Pekanbaru 4.2.3 Melalui darat 4.4.1 Balai Adat Melayu Riau Bagi yang menggunakan kendaraan darat Daya tarik dari Balai Adat Melayu Riau ini ke Kota Pekanbaru wisatawan adalah sebuah gedung yang dihiasi dengan mancanegara dapat masuk melalui beraneka ragam ukiran, warna dan motif Terminal Bandar Raya Payung Sekaki. tenunan khas masyarakat Melayu Riau. Tetapi untuk saat ini terminal ini sudah 4.4.2 Alam Mayang jarang digunakan. Terdapat banyak pintu Daya tarik Alam Mayang sendiri yaitu masuk melalui darat di Kota Pekanbaru. menawarkan konsep rekreasi menyatu Untuk wisatawan yang datang dari dengan alam, dengan dilengkapi berbagai Sumatera Barat dapat masuk melalui macam wahana didalamnya, seperti gerbang batas Kota Pekanbaru – Kampar Komedi Putar, Sepeda Air, Bom-Bom Car, bagian barat di Jl. Raya Lintas Pekanbaru Mandi Bola, ATV, Kolam Pancing, Flying – Bangkinang. Untuk wisatawan yang Fox datang lewat lintas timur dapat masuk 4.4.3 RTH Putri Kaca Mayang melalui gerbang batas Kota Pekanbaru RTH Putri Kaca Mayang berlokasi di Jl. bagian Timur di Jl. Harapan Raya Ujung. Jendral Sudirman No 474, Kel. Jadirejo, Lalu untuk wisatawan yang datang dari Kec. Sukajadi Kota Pekanbaru. RTH Putri Taluk Kuantan dapat masuk melalui Kaca Mayang buka setiap hari, dengan gerbang batas Kota Pekanbaru bagian jam buka pagi hingga malam Utara di Jl. Ujung, serta 4.4.4 Danau Kayangan untuk wisatawan yang datang dari Siak Danau Kayangan berlokasi di Desa dan segaris dapat masuk melalui gerbang Limbungan, Kel. Lembah Sari, Kec. Kota Pekanbaru di bagian Selatan Kota Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. Danau ini Pekanbaru yaitu Jl. Kaharudin Nasution berjarak sekitar 10 Km dari pusat kota Ujung Pekanbaru. 4.3 Akomodasi di Kota Pekanbaru 4.4.5 RTH Tunjuk Ajar Integritas 4.3.1 Hotel RTH Tunjuk Ajar Integritas berlokasi di Jl. Hotel merupakan unsur penting dari pola Ahmad Yani, Kel. Kampung Bandar, Kec. perjalanan. hotel termasuk dalam kategori Senapelan, Kota Pekanbaru. RTH Tunjuk akomodasi. Akomodasi merupakan unsur Ajar ini buka 24 jam dan tidak ada biaya dari pola perjalanan. akomodasi tidak tiket masuk, hanya ada uang parkir

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 8 kendaraan, hampir sama dengan RTH Putri 4.4.12 Kampung Wisata Bandar Kaca Mayang Senapelan 4.4.6 Taman Diponegoro Kampung Wisata Bandar Senapelan Taman Diponegoro berlokasi di Jl. berlokasi di antara jembatan Siak 1 dan Diponegoro Kota Pekanbaru. Taman jembatan Siak 3 Kec. Senapelan. Objek ini Diponegoro ini buka dari jam 07.00 – buka setiap hari dengan pukul buka 07.00 19.00. Tidak ada biaya tiket masuk, hanya – 23.00. Tidak ada biaya tiket masuk di membayar biaya parkir kendaraan, untuk Kampung Wisata Bandar Senapelan. motor Rp 2000 dan untuk mobil Rp 5000. Tersedia akomodasi dan restoran disekitar Di sekitar Taman Diponegoro terdapat objek akomodasi serta restoran bagi wisatawan. 4.4.13 Bukit Bintang 4.4.7 Pasar Bawah Daya tarik utama dari objek wisata Bukit Pasar Bawah berlokasi di Jl. Saleh Abbas, Bintang adalah menjanjikan view kota Kel. Kampung Dalam, Kec. Senapelan Pekanbaru dari ketinggian, sangat indah Pekanbaru. Pasar bawah merupakan salah bisa disaksikan pada malam hari, posisi satu pasar tertua yang ada di kota Bukit Bintang yang berada di bukit Pekanbaru. memudahkan untuk melihat view kota 4.4.8 Taman bunga Okura berlokasi di Pekanbaru dari ketinggian Kel. Tebing Tinggi Okura, Kec. Rumbai 4.4.14 Asia Farm berlokasi di Jl. Hangtuah, Pesisir Pekanbaru. Okura berjarak lebih Kec. Tenayan Raya Pekanbaru. Asia Farm kurang 10 km dari pusat kota. Taman buka setiap hari dengan jam operasional bunga Okura buka setiap hari, serta jam 10.00 – 18.00 . Harga tiket masuk ke Asia buka dimulai dari 07.00 – 18.00. Tiket Farm adalah Rp 25.000. Asia Farm masuk Okura sendiri yaitu Rp.5000 untuk merupakan konsep wisata berbasis 1 motor, dan Rp.10.000 untuk mobil. pertanian bergaya Eropa. Tidak ada Akomodasi serta restoran di 4.4.15 Mesjid Raya Senapelan sekitar objek wisata Okura. Mesjid ini merupakan mesjid tertua di 4.4.9 Museum Sang Nila Utama Pekanbaru. Daya tarik Mesjid ini adalah Daya tarik wisata Museum Sang Nila beribadah sambil mengenang sejarah, Utama adalah benda-benda bersejarah, mesjid ini mempunyai kesan megah, lokasi barang-barang pusaka, miniatur rumah yang dekat dengan pasar bawah, dan di adat, serta pengetahuan tentang sejarah mesjid ini juga terdapat areal pekuburan kerajaan Melayu para pendiri kota Pekanbaru 4.4.10 Mesjid Agung Annur 4.5 Sebaran Objek Wisata di Kota Mesjid Agung Annur berlokasi di Jl. Pekanbaru Hangtuah, Kel. Sumahilang, Kec. Kota Pekanbaru mempunyai Pekanbaru Kota, Pekanbaru. Mesjid beberapa objek wisata yang menarik untuk Agung Annur buka setiap hari. Tidak ada dikunjungi wisatawan yang berkunjung ke biaya tiket masuk kecuali biaya parkir Kota Pekanbaru. Objek ini bermacam- kendaraan. Tersedia akomodasi dan macam jenisnya, mulai dari taman hingga restoran disekitar Mesjid. budaya. Objek ini ada yang dikelola oleh 4.4.11 Bandar Seni Raja Ali Haji pemerintah dan ada yg dikelola sendiri. Bandar Seni Raja Ali Haji ini berlokasi di 4.6 Arahan Pola Perjalanan Pekanbaru Jl. Sudirman. Bandar Seni Raja Ali Haji 4.6.1 Via Bandara SSK II ini buka seti ap hari dan waktu bukanya Wisatawan masuk melalui pintu Bandara yaitu 09.00 – 16.00. Tidak ada biaya tiket SSQ II. Selanjutnya wisatawan diarahkan masuk ketika berkunjung kesini. menuju ke Museum Sang Nila Utama, Akomodasi dan restoran tersedia di sekitar Lalu wisatawan diarahkan menuju objek. Kampung Wisata Bandar Senapelan, Selanjutnya wisatawan diarahkan menuju

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 9 Pasar Bawah Pekanbaru, disini wisatawan wisatawan diarahkan menuju Pasar Bawah dapat berbelanja oleh-oleh khas Pekanbaru untuk berbelanja buah tangan serta oleh- serta oleh-oleh dari luar negeri. oleh, baik khas Pekanbaru ataupun Selanjutnya wisatawan langsung diarahkan Mancanegara. Lalu wisatawan diarahkan menuju Mesjid Agung Annur Pekanbaru, ke pesisir Pekanbaru, yaitu Danau disini wisatawan bisa menunaikan ibadah Kayangan. Lalu wisatawan langsung shalat (bagi wisatawan muslim). diarahkan menuju Taman Bunga Impian Selanjutnya wisatawan langsung diarahkan Okura. Setelah dari taman bunga Okura, menuju Alam Mayang Pekanbaru.. Dari wisatawan langsung bertolak ke Bukit Alam Mayang Pekanbaru wisatawan Bintang. Bukit Bintang merupakan langsung diarahkan menuju Bandar Seri destinasi terakhir yang dikunjungi Raja Ali Haji Pekanbaru. Untuk wisatawan sebelum balik ke titik destinasi penginapan sendiri wisatawan dapat awal (basecamp). Untuk urusan kuliner menginap di hotel sekitar Bandara SSQ II. wisatawan dapat makan di Restoran yang Dan untuk kuliner, restoran banyak disediakan Hotel atau kuliner di sekitar tersedia disekitar bandara. hotel 4.6.2 Via Pelabuhan Sungai Duku 4.6.4 Via Pintu Timur Wisatawan masuk melalui Pelabuhan Wisatawan datang melalui pintu timur. Sungai Duku. Selanjutnya wisatawan Selanjutnya wisatawan check-in hotel langsung diarahkan menuju Balai Adat disekitar objek wisata Museum Sang Nila Melayu Riau, ini merupakan titik wisata Utama. Perjalanan dimulai dari hotel awal dan utama. Wisawatan check in hotel menuju Bandar Seri Raja Ali Haji, disekitaran titik wisata utama. Selanjutnya kemudian wisatawan diarahkan menuju wisatawan diarahkan menuju Kampung Museum Sang Nila Utama, lalu wisatawan Wisata Bandar Senapelan,. Kemudian diarahkan ke Pasar Bawah Wisata, wisatawan diarahkan menuju Pasar Bawah selanjutnya wisatawan diarahkan menuju untuk berbelanja buah tangan serta oleh- Balai Adat Melayu Riau, lalu wisatawan oleh, baik khas Pekanbaru ataupun diarahkan menuju Taman Diponegoro, Mancanegara. Lalu wisatawan diarahkan wisatawan dapat makan siang disini karna ke pesisir Pekanbaru, yaitu Danau terdapat pondok-pondok. Setelah itu Kayangan. Lalu wisatawan langsung wisatawan langsung menuju Asia Farm diarahkan menuju Taman Bunga Impian Hay Day dan setelah itu wisatawan Okura. Setelah dari taman bunga Okura, langsung menuju ke Alam Mayang wisatawan langsung bertolak ke Bukit sebelum kembali ke hotel Bintang. Bukit Bintang merupakan 4.6.7 Via Gerbang Utara destinasi terakhir yang dikunjungi Wisatawan masuk melalui gerbang utara. wisatawan sebelum balik ke titik destinasi Selanjutnya wisatawan check in hotel di awal (basecamp). Untuk urusan kuliner dekat Pasar Bawah. Perjalanan dimulai wisatawan dapat makan di Restoran yang menuju Kampung Wisata Bandar disediakan Hotel atau kuliner di sekitar Senapelan, setelah itu dilanjutkan menuju hotel Mesjid Raya Senapelan, dilanjutkan 4.6.3 Via Pintu Barat Pekanbaru menuju Pasar Bawah, disarankan untuk Wisatawan masuk melalui Pelabuhan membeli makan siang dibungkus disekitar Sungai Duku. Selanjutnya wisatawan pasar bawah, setelah itu wisatawan langsung diarahkan menuju Balai Adat langsung menuju Danau Kayangan, setelah Melayu Riau, ini merupakan titik wisata dari Danau Kayangan dilanjutkan menuju awal dan utama. Wisawatan check in hotel Taman Bunga Okura, dari Taman Bunga disekitaran titik wisata utama. Selanjutnya Okura wisatawan diarahkan menuju Bukit wisatawan diarahkan menuju Kampung Bintang, setelah dari Bukit Bintang Wisata Bandar Senapelan,. Kemudian

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 10 wisatawan kembali ke hotel, lalu menuju Hay Day, kemudian dilanjutkan menuju RTH Tunjuk Ajar Integritas Alam Mayang, setelah itu wisatawan 4.6.4 Via Pintu Barat kembali ke hotel kemudian mengunjungi Wisatawan masuk melalui gerbang batas RTH Kaca Mayang. kota Pekanbaru bagian barat, selanjutnya BAB V wisatawan check in hotel disekitaran HASIL DAN KESIMPULAN gerbang batas kota Pekanbaru bagian barat. Hasil Wisatawan diarahkan menuju Museum Mengidentifikasi objek dan potensi Sang Nila Utama, setelah itu wisatawan masing-masing objek, mengidentifikasi berangkat menuju Mesjid Raya Senapelan, sarana dan prasarana seperti Akomodasi, setelah dari Mesjid Raya Senapelan telekomunikasi, jaringan listrik,instalasi air wisatawan diarahkan menuju Pasar Bawah, bersih, restaurant, Musholla, parkir, setelah itu wisatawan diarahkan menuju warung, pusat informasi, tempat sampah, Balai Adat Melayu Riau. Wisatawan dapat pondok serta toilet serta mengidentifikasi makan dulu di restoran sekitaran Balai aksesibilitas untuk mencapai objek seperti Adat Melayu Riau. Selanjutnya wisatawan kondisi jalan dan rambu penunjuk arah. diarahkan ke Asia Farm Hay Day yang Saran merupakan destinasi utama, setelah dari 1. Adanya peningkatan di sektor Asia Farm wisatawan dapat berkunjung ke aksesibilitas, agar kedepannya wisatawan Bandar Serai Raji Ali Haji sebelum semakin nyaman berkunjung ke Pekanbaru, kembali menuju hotel. Di sekitaran hotel lalu peningkatan kualitas sarana dan terdapat banyak restoran prasarana agar wisatawan mendapat 4.6.5 Via Gerbang Timur kemudahan, merasa aman dan nyaman, Wisatawan datang melalui pintu timur. serta memberikan kemudahan, dengan Selanjutnya wisatawan check-in hotel terpenuhinya poin poin ini, wisatawan disekitar objek wisata Museum Sang Nila akan merasa senang berkunjung ke Kota Utama. Perjalanan dimulai dari hotel Pekanbaru dan tentunya ini akan menuju Bandar Seri Raja Ali Haji, berdampak positif terhadap kemudian wisatawan diarahkan menuju keberlangsungan pariwisata di Kota Museum Sang Nila Utama, lalu wisatawan Pekanbaru. diarahkan ke Pasar Bawah Wisata, DAFTAR PUSTAKA selanjutnya wisatawan diarahkan menuju Chaniago, Yasmen. 2015. Inbound Tour. Balai Adat Melayu Riau, lalu wisatawan Yogyakarta:PT. Kanisius diarahkan menuju Taman Diponegoro, Marpaung, H. 2002. Pengetahuan wisatawan dapat makan siang disini karna Kepariwisataan Edisi Revisi. terdapat pondok-pondok. Setelah itu Bandung:Alfa Beta wisatawan langsung menuju Asia Farm A.J. Muljadi. 2008. Kepariwisataan dan Hay Day dan setelah itu wisatawan Perjalanan. Jakarta:PT Raja Grafindo langsung menuju ke Persada 4.6.6 Via Gerbang Selatan Ariyanto. 2005. Ekonomi Pariwisata. Wisatawan masuk melalui gerbang selatan. Jakarta:PT. Gramedia Wisatawan lalu check-in hotel di sekitaran Mill, Robert Christie. 2000. Tourism The RTH Putri Kaca Mayang. Perjalanan International Business. Jakarta:Raja diawali dengan mengunjungi Balai Adat Grafindo Persada Melayu Riau, setelah itu wisatawan Yoeti, A. Oka. 1997. Perencanaan dan diarahkan menuju Pasar Bawah, Pengembangan Pariwisata. Jakarta:PT dianjurkan membeli makan siang disini, Pradnya Paramita kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Spillane, J. James. 1991. Ekonomi Mesjid Agung Annur, setelah itu Pariwisata:Sejarah dan Prospeknya. wisatawan diarahkan menuju Asia Farm Yogyakarta:PT. Kanisius

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 11 Pitana, I Gede. Dan Surya Diarta, I Ketut. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit Andi. Harrison-Hill. 2000. Investigating Cognitive Distance and Long Haul Destinations. Tourism Analysis, 4, 83-90 Susantono, Bambang. 2004. Langkah Kecil yang Kita Lakukan Menuju Transportasi Suthanaya. 2009. Analisis Aksesbilitas Penumpang Angkutan Umum Menuju Pusat Kota Denpasar Di Provinsi Bali. Gane Swara Edisi Khusus Vol. 3 No. 3 Desember 2009 Miro, Fidel. 2005. Perencanaan Transportasi. Jakarta:Erlangga Kartono, . 2001. Pathologi Sosial 1. Bandung:Alumni Damardjati. R.S. 2006. Istilah-Istilah Dunia Pariwisata. Jakarta:Pradnya Paramita Basoeki, A. 2014. Materi Seminar Pola Perjalanan Indonesia. Bandung Hadiwijoyo,Surya Sakti. (2012). Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep). Yogyakarta : Graha Ilmu

JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 12