ISSN-E: 2623-2065 ISSN-P: 2684-8872 SiNDANG JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH Vol 1 No. 2 (Juli-Desember 2019)

Penerapan Media Pembelajaran Kartu Permainan Sejarah dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Peserta Didik (Studi Kasus pada Kelas X-TKJ SMK Wahdatul Jannah Majalengka) Galun Eka Gemini

Sejarah Toponim Prabumulih sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di MAN 1 Prabumulih Marini, Kabib Sholeh, Sukardi

Inovasi dalam Pembelajaran Sejarah Ilham Pramayogi, Rully Putri Nirmala Puji, Wiwin Hartanto

Nilai Edukasi Candi Jabung Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo dalam Pembelajaran Sejarah Eko Muhammad Arif Budiono, Bambang Soepeno, Rully Putri Nirmala P

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Model Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas XI IPS 2 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Raden Wahyu Joyo Diningrat

Kulturasi Ajaran Islam melalui Sistem dan Lembaga Pendidikan Islam pada Masyarakat masa Kesultanan di Nusantara Sarkowi dan Muhamad Akip

Sejarah Kebudayaan: Hasil Kebudayaan Material dan Non-Material Akibat adanya Pengaruh Islam di Nusantara Alfain Nur Mustawhisin, Rully Nirmala Puji, Wiwin Hartanto

Nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Asing di Aceh Timur (1945-1968) Halimatussa’diah Simangunsong dan Suprayitno

Elite Tradisional dalam Onder Afdeling Rawas Masa Kekuasaan Belanda Tahun 1901-1942 Agus Susilo dan Sarkowi

TRIP Jawa Timur Firza Azzam, Rully Putri Nirmala Puji, Wiwin Hartanto

LP4MK & PRODI PENDIDIKAN SEJARAH STKIP PGRI Dewan Redaksi SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah

Editor in Chief Risa Marta Yati, M.Hum (STKIP PGRI Lubuklinggau)

Section Editor Ira Miyarni Sustianingsih, M.Hum (STKIP PGRI Lubuklinggau)

Guest Editor Dr. Syarifuddin, M.Pd. (Universitas Sriwijaya) Ayu Septiani, M.Hum. (Universitas Padjadjaran)

Reviewer/Mitra Bestari Prof. Dr. Sariyatun, M.Pd., M.Hum. (Universitas Sebelas Maret) Dr. Umasih, M.Hum. (Universitas Negeri Jakarta) Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum. (Universitas Negeri Medan) Kunto Sofianto, Ph.D. (Universitas Padjadjaran) Asyhadi Mufsi Sadzali, M.A. (Universitas Jambi)

Administrasi Viktor Pandra, M.Pd. (STKIP PGRI Lubuklinggau) Dr. Doni Pestalozi, M.Pd. (STKIP PGRI Lubuklinggau) Dewi Angraini, M.Si. (STKIP PGRI Lubuklinggau)

i SINDANG: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN KAJIAN SEJARAH Vol.1 No. 2 (Juli-Desember 2019) Halaman Dewan Redaksi ...... i

1. Penerapan Media Pembelajaran Kartu Permainan Sejarah dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Peserta Didik (Studi Kasus pada Kelas X-TKJ SMK Wahdatul Jannah Majalengka) Galun Eka Gemini ...... 1 2. Sejarah Toponim Prabumulih sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di MAN 1 Prabumulih Marini, Kabib Sholeh, Sukardi ...... 9 3. Inovasi dalam Pembelajaran Sejarah Ilham Pramayogi, Rully Putri Nirmala Puji, Wiwin Hartanto ...... 17 4. Nilai Edukasi Candi Jabung Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo dalam Pembelajaran Sejarah Eko Muhammad Arif Budiono, Bambang Soepeno, Rully Putri Nirmala P ...... 23 5. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah dengan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Model Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas XI IPS 2 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Raden Wahyu Joyo Diningrat ...... 28 6. Kulturasi Ajaran Islam melalui Sistem dan Lembaga Pendidikan Islam pada Masyarakat masa Kesultanan di Nusantara Sarkowi dan Muhamad Akip ...... 36 7. Sejarah Kebudayaan: Hasil Kebudayaan Material dan Non-Material Akibat adanya Pengaruh Islam di Nusantara Alfain Nur Mustawhisin, Rully Putri Nirmala Puji, Wiwin Hartanto ...... 54 8. Nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan Asing di Aceh Timur (1945-1968) Halimatussa’diah Simangunsong dan Suprayitno ...... 67 9. Elite Tradisional dalam Onder Afdeling Rawas Masa Kekuasaan Belanda Tahun 1901-1942 Agus Susilo dan Sarkowi ...... 78 10. TRIP Jawa Timur Firza Azzam, Rully Putri Nirmala Puji, Wiwin Hartanto ...... 88

ISSN-E: 2623-2065 Vol. 1, No. 2 (Juli-Desember 2019): 9-16 ISSN-P: 2684-8872

SEJARAH TOPONIM PRABUMULIH SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH DI MAN 1 PRABUMULIH

Marini, Kabib Sholeh, Sukardi Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Alamat korespondensi: [email protected]

Diterima: 26 Juni 2019; Direvisi: 26 Juli 2019; Disetujui: 30 Juli 2019

Abstract Prabumulih's toponym history is a source of the past from the origin of the name of the place to identity for the people who live in Prabumulih, which is a cultural outcome between local communities through history. The problem of this research is to find out the history of the toponym of Prabumulih city which can be used as a source of historical learning. This study aims to determine the historical toponym values of Prabumulih which can be used as a source of historical learning. The research method used is a qualitative descriptive method. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques used are reducing data, presenting data, and drawing conclusions. From the results of the study it can be concluded that Prabumulih's toponym history has an important role for the school and for the community because it is a cultural result of community leaders that contain educational values and historical values such as toponym Padang lalang, Wonosari, raja city, galung patih and other regions. Then the values contained in Prabumulih's toponym history as a source of historical learning are historical values, social and cultural values, political values and educational values. Which can be applied to Indonesian history subjects in class X at Prabumulih's Madrasah Aliyah Negeri 1 school, namely local history. Keywords: Prabumulih Toponym, History Learning.

Abstrak Sejarah toponim Prabumulih adalah sumber masa lalu dari asal-usul nama tempat menjadi identitas bagi masyarakat yang bertempat tinggal di Prabumulih, yang merupakan hasil kebudayaan antar masyarakat wilayah setempat melalui sejarah yang ada. Permasalahan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah toponim kota Prabumulih yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai sejarah toponim Prabumulih yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran sejarah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tekhnik analisis data yang digunakan adalah mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sejarah toponim Prabumulih memiliki peran penting bagi sekolah dan bagi masyarakat karena merupakan hasil kebudayaan tokoh masyarakat yang mengandung nilai pendidikan dan nilai sejarah seperti toponim wilayah padang lalang, Wonosari, kota raja, patih galung dan wilayah lainnya. Kemudian nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah toponim Prabumulih sebagai sumber pembelajaran sejarah adalah nilai sejarah, nilai sosial dan budaya, nilai politik serta nilai pendidikan. Yang dapat diterapkan pada mata pelajaran sejarah kelas X di sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Prabumulih yaitu sejarah lokal. Kata Kunci: Toponim Prabumulih, Pembelajaran Sejarah.

A. Pendahuluan Tegeri, Puyang Minggun, Puyang Resek, Prabumulih adalah kota yang Puyang Jamik dan lainnya. Pada dikelilingi antara kota beberapa awalnya kota Prabumulih dibentuk di kabupaten lain seperti Muara Enim, Wilayah dataran yang agak tinggi dan Batu Raja, dan Ogan Ilir. Kota dihuni oleh 4 kepuyangan (Puyang Prabumulih memiliki sejarah awal Dayan, Resek, Minggun dan Jamik) berdirinya kota Prabumulih yang di (Taftazani, 2004: hal 2). awali dari masa kepuyangan seperti Pada awalnya kota Prabumulih Kramat Puyang Gunung Ibul, Puyang merupakan salah satu Kecamatan di

http://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/JS/index 9

Marini, Kabib Sholeh, Sukardi. Sejarah Toponim Prabumulih Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di MAN 1 Prabumulih

Kabupaten Muara Enim. Berdasarkan tempat tinggal usia. Toponim disuatu peraturan pemerintah RI Nomor 18 daerah merupakan ciri atau identitas Tahun 1982, Kecamatan Prabumulih tersendiri yang membedakannya ditingkatkan statusnya menjadi kota dengan daerah lain, Toponim administratif. Pada saat itu kota merupakan hasil kebudayaan Prabumulih hanya memiliki dua masyarakat disuatu daerah yang kecamatan yaitu kecamatan Prabumulih bersumber dari hubungan timbal balik Barat dan kecamatan Prabumulih dengan lingkungan berupa aspek fisik Timur. Selanjutnya pada tahun 2001, maupun nonfisik. berdasarkan UU Nomor 6 tahun 2001, Dari penjelasan toponim dapat statusnya kembali ditingkatkan menjadi dijelaskan bahwa kajian tentang studi pemerintah kota Prabumulih. Pada saat toponim merupakan kajian khusus yang itu Prabumulih memiliki 4 Kecamatan, membahas tentang nama-nama tempat, 12 kelurahan dan 14 desa. Pada tahun nama jalan, nama gedung dan nama 2002 berdasarkan aspirasi masyarakat, lain sebagainya (Refico, 2018: hal 50-51). dibentuk 5 desa baru, sehingga total Nama wilayah kota Prabumulih yaitu desa pada tahun itu sebanyak 19 desa. Kelurahan Prabumulih yang didirikan seiring dengan perkembangannya, pada pada tahun 1983 dari Kecamatan tahun 2007 dibentuk 2 Kecamatan baru Prabumulih Barat dengan sejarah hasil pemekaran, yaitu Kecamatan singkat penamaan tempat banyak hasil Prabumulih Selatan dan Prabumulih tanah yang kelebihan. Kemudian Utara. hingga saat ini, terdapat 25 terdapat sebuah desa Padang Lalang kelurahan dan 12 desa (Yusron, 2013: ada sejak tahun 1986 menurut cerita ada hal 2). 7 desa terpencil satu desa terpencil di Dalam riwayat kota Prabumulih huni oleh satu rumah yang dilahap api pada masa jajahan Belanda dibagi atas timbulah lalang, maka ini zamanya tiga marga yaitu Marga Rambang dewa satu desa terpencil dikuasai oleh dengan empat suku yang meliputi dewa sakti nama-nama desanya yaitu hanya empat desa seperti Tanjung desa Minggun, buah Endep, buah Sipa, Miring, Kayuara, Tangai dan desa Kelekar, desa pohon bangun, desa Tambangan. Kemudian Tanjung Raja Kenusip, desa Suban Mas. Kemudian dengan Marga Rambang Kapak Tengah terdapat wilayah Prabujaya yang ada yang meliputi keseluruhan desa-desa di sejak tahun 1987 dari hasil Kecamatan sekitar aliran sungai Rambang dari Prabumulih Timur, menurut sejarah Talang Batu sampai ke desa yang adanya pemindahan rumah terletak paling hulu termasuk tahanan/penjara dan pemindahan Sukamerindu, Jungai, Senuling, Karang lapangan sepak bola Persipra dan Bindu, Karangan, Tanjung Raman, Suka pembuatan gedung gor dan olahraga. Raja, Karang Raja, Prabumulih, Muara Untuk daerah Patih Galung ada sejak Dua dan Gunung Kemala yang tahun 1992 awal nama asli nya yaitu administrasi pemerintahannya ada di Patih Renggalung disebut nama bawah Kedemangan kota . kerajaan. Sedangkan Marga Rambang Niru ada Daerah Wonosari sejak tahun 1992 Lubuk Raman, Tebat Agung termasuk nama istilah pertama kali orang Jawa Gerinam, Kasih Dewa dan Jemenang dalam sehari-hari. Kemudian Karang termasuklah Tanjung Menang yang Raja sudah ada sejak tahun 1995 nama administrasi pemerintahannya ada di tersebut dengan cerita ikan lewat dibuat bawah kedemangan kota Muara Enim karang dengan memakai jaring sampai (Azhar, 2013: hal 1). ada istilah numbuh labi ombaknya Ilmu toponim juga merupakan sampai ke Palembang. Kelurahan disuatu kajian studi yang fokus untuk Mangga Besar sudah ada sejak 1995 meneliti serta mengembangkan tingkat sejarah singkatnya di mana banyak kemajuan manusia melalui simbol pohon mangga yang besar-besar, di pemberian nama pada suatu kawasan wilayah penduduknya banyak

10 SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, Vol. 1, No. 2 (Juli-Desember 2019): 9-16.

pendatang seperti orang Lematang, B. Metode Penelitian Ogan Komering Ilir (OKI), Belida dan Metode dalam penelitian ini Juga orang Jawa. Desa Muara dua deskriptif kualitatif, diuraikan dengan dibentuk pada tahun 2010 dengan kata-kata atau pernyataan menurut sejarah singkat bahwa ada sungai responden, apa adanya sesuai dengan bermuara dua yaitu sungai bermuara pertanyaan pada penelitian. Adapun bulu hitam dan sungai kelekar yang teknik pengumpulan data bermuaranya kearah sungai Musi, menggunakan observasi, dokumentasi, Sedangkan Kelurahan Tanjung Raman wawancara dan pustaka. baru dibentuk tahun 2011, menurut Kemudian pada analisis datanya sejarah singkatnya nama Tanjung dianalisis dengan kata-kata apa yang Raman yaitu sebuah tempat / wilayah melatar belakangi responden yang memiliki banyak pohon yang berperilaku (berpikir, berperasaan dan berjajar berupa tanaman Raman di dekat bertindak) seperti itu tidak seperti sungai maupun disepanjang sungai. lainnya, direduksi, ditriangulasi, Pada uraian di atas nama-nama disimpulkan (diberi makna oleh Wilayah yang memiliki Sejarah dan peneliti), dan diverifikasi peristiwa penting khususnya bagi (dikonsultasikan, kembali kepada perkembangan kota Prabumulih adalah responden dan teman sejawat). Minimal penting untuk dipelajari karena dari ada tiga hal yang digambarkan dalam sejarah toponim wilayah-wilayah penelitian kualitatif, yaitu karakteristik Prabumulih akan menghasilkan pelaku, kegiatan, atau kejadian-kejadian identitas sejarah dan budaya kelokalan. yang terjadi selama penelitian, dan Selain itu juga sejarah toponim keadaan lingkungan, atau karakteristik Prabumulih apabila dikaji lebih dalam tempat penelitian berlangsung maka dapat dijadikan sebagai (Purnomo, 2014: hal 130). pembelajaran sejarah kelokalan yang tentunya perlu diwariskan bagi generasi C. Pembahasan masa yang akan datang. Toponim di Kota Prabumulih Dengan uraian di atas maka penulis Dalam bahasa Inggris “Toponym” tertarik untuk membahas tema Sejarah secara harfiah artinya nama tempat di toponim Prabumulih Sebagai Sumber muka bumi “topos” adalah tempat atau Pembelajaran Sejarah yang terkait nama- permukaan seperti “topografi” adalah nama tempat, wilayah yang sudah tua gambaran tentang permukaan atau dan mengandung nilai sejarah, dengan tempat-tempat di bumi, dan “nym” dari maksud agar memperkuat rasa “onyma” adalah nama, dan dalam nasionalisme bagi generasi penerus. bahasa Inggris kadang-kadang disebut Selain itu Sejarah Toponim tersebut “geographical names” (nama geografis) dapat dipublikasikan kembali kepada atau “place names” (Ruspandi, 2014: hal masyarakat guna mempermudah dalam 2). Kemudian dalam kajian studi mengidentifikasi, serta toponim ini memilki unsur-unsur mengkomunikasikan di masyarakat. penting di dalamnya antara lain: unsur Adapun tujuan penelitian ini kesejarahan, unsur geografis, unsur diantaranya untuk mengetahui nilai- kebudayaan. Keilmuan toponim nilai sejarah toponim kota Prabumulih, merupakan salah satu bidang ilmu yang kedua, untuk mengetahui nilai sejarah mempunyai tugas khusus untuk toponim Prabumulih sebagai sumber meneliti mengapa suatu daerah di pembelajaran sejarah serta, untuk Nusantara ini memiliki nama-nama mengetahui sejarah toponim yang sangat unik baik dari segi Prabumulih sebagai sumber geografisnya maupun kesejarahannya. pembelajaran sejarah. Hal ini menjadikan ilmu toponim menjadi istimewa (Sholeh, 2018: hal 50- 51).

11

Marini, Kabib Sholeh, Sukardi. Sejarah Toponim Prabumulih Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di MAN 1 Prabumulih

Mempertahankan nama tempat dari Lubai Kabupaten Muara Enim, serta waktu ke waktu membutuhkan Sebelah Barat berbatasan dengan kekuatan kearifan lokal yang tinggi, Kecamatan Rambang Dangku karena mempertimbangkan nilai historis Kabupaten Muara Enim. daripada dinamika ruang. Jika Kondisi ekonomi Kota Prabumulih mempertimbangkan dinamika dengan penghasilan minyak bumi dan keruangan maka bisa saja setiap gas alam setiap tahunnya oleh sebab itu toponim berubah sesuai dengan juga sering orang menyebutnya kota karakter yang ada saat itu (Segara, 2017: minyak dan juga pertanian yang ada di hal 55). Tujuan dari pembakuan adalah kota Prabumulih yaitu nanas yang mewujudkan tertib administrasi pemasarannya sampai ke pulau Jawa dibidang pemberian nama rupa bumi dan juga perkebunan karet serta juga Indonesia. mewujudkan adanya gasetir kelapa sawit ada. kondisi agama nasional. “Gasetir adalah daftar nama penduduk Kota Prabumulih rupa bumi yang dilengkapi dengan kebanyakan Islam yang diikuti oleh informasi tentang jenis unsur, posisi, Kristen Protestan, Budha, Katolik dan lokasi dalam wilayah adminsitratif dan juga Hindu. Sedangkan kondisi Sosial informasi lain yang diperlukan, serta Budaya nya Prabumulih masih mewujudkan data informasi akurat memegang kuat tradisi adat yang tetap mengenai nama rupa bumi. Dari segi dijaga hingga kini. Salah satu tradisi bahasa, penamaan suatu daerah itu tersebut dikenal dengan sedekah dusun, bersifat arbitrer, tetapi walaupun selalu yaitu tradisi mengucap syukur kepada ada makna dibalik nama tempat sang pen cipta atas hasil panen yang tersebut. Di dalam sistem toponim baru saja diperoleh. tersebut terdapat nilai-nilai kehidupan Salah satu kutipan yang paling atau filosofis yang menjadi ciri khas terkenal mengenai sejarah dan bahasa dan masyarakat daerah. pentingnya belajar sejarah ditulis oleh filsuf Spanyol, George Santayana, yaitu Kota Prabumulih Sumatera Selatan “mereka yang tidak mengenal masa Kota Prabumulih merupakan salah lalunya”, dikutuk untuk satu kota yang terletak di provinsi mengulanginya. Alasan lain dalam Selatan merupakan salah satu mempelajari sejarah adalah rasa ingin wilayah tujuan dari transmigrasi baik tahu mengenai masa lampau, baik pada masa Hindia-Belanda maupun mengenai keluarga, tempat tinggal, asal- pada masa sesudah kemerdekaan, hal usul budaya dan sebagainya. Dengan ini dikarenakan masih banyaknya demikian, belajar sejarah merupakan sumber-sumber alam serta Lingkungan pencarian untuk menemukan pelajaran- hidup yang potensial sepajang Jalan pelajaran sejarah yang akan membantu lintas Sumatera maka dibutuhkan manusia masa sekarang untuk tenaga kerja manusia sebagai salah satu memecahkan masalahnya. Pembelajaran modal utama dalam mengelola sumber sejarah adalah suatu proses untuk daya alam tersebut, selajutnya banyak membantu mengembangkan potensi masyarakat dari Pulau jawa dan Bali dan kepribadian peserta didik melalui yang menjalankan program Pemerintah pesan-pesan sejarah agar menjadi warga yaitu transmigrasi (Wulan, 2018: hal 3). bangsa yang arif dan bermartabat Secara Geografis, kota Prabumulih (Ulfah, 2019: hal 21). berbatasan dengan Sebelah Utara yaitu Sumber belajar yang dapat digunakan kecamatan Lembak dan Kecamatan dalam pembelajaran Sejarah di Muara Enim, untuk Sebelah Timur antaranya tempat / lingkungan, benda, berbatasan dengan Kecamatan Lembak orang, buku peristiwa dan fakta Kabupaten Muara Enim dan Kecamatan (Pratowo, 2012: hal 34). Maka sumber Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir, belajar juga di artikan sebagai segala dan Sebelah Selatan berbatasan dengan tempat atau lingkungan sekitar, benda, Kecamatan Rambang dan Kecamatan dan orang yang mengandung informasi

12 SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, Vol. 1, No. 2 (Juli-Desember 2019): 9-16.

dapat digunakan sebagai wahana bagi akhirnya menjadi sebuah kelurahan peserta didik untuk melakukan proses Prabu Jaya. melalui sejarah nya yang perubahan tingkah laku (Nugroho, 2013: ada yaitu pernah terjadi pemindahan hal 19-20). rumah tahanan/ penjara dan gor olahraga yang merupakan fasilitas Nilai-Nilai Sejarah Toponim Kota umum berupa aset sejarah. Dalam hal Prabumulih ini toponim Prabu Jaya mengandung Nilai-nilai sejarah toponim wilayah nilai budaya. Prabumulih mengandung makna dan Toponim Karang Raja mengandung menumbuhkan di antaranya nilai nilai budaya berdasarkan agama yang di sejarah yaitu terdapat makna adanya yakini percaya kepada pohon-pohon nilai-nilai luhur dalam ilmu sejarah besar dengan adat yang mereka pilih, yang di kaitkan dengan pemahaman karena daerahnya sepi dan seperti sejarah yang perlu dimiliki oleh setiap berkelompok-kelompok dalam orang, agar sejarah harus diingat, menganut kepercayaan pada zaman dipelajari, dan diaplikasikan dimasa dahulu. yang akan yang datang dan di antara Toponim wilayah Tanjung Raman beberapa hal tersebut terdapat nilai mengandung nilai budaya karena yang terkandung dalam ilmu sejarah berdasarkan pendapatan dalam bentuk seperti jiwa patriotisme. mata pencarian kebanyakan sebagai Toponim wilayah kelurahan Petani, PNS, dan banyak juga yang Prabumulih (Duspra) memiliki nilai berjualan seperti membuka tokoh dan sejarah yang terkandung, yang warung. termasuk didalamnya nilai sejarah Toponim wilayah-wilayah perjuangan para pahlawan namun Prabumulih yang mengandung nilai demikian lewat seorang pengembara pendidikan antara lain Kelurahan Patih LUWI pada abad ke-13 dan abad ke-17 Galung, Prabumulih, Padang Lalang, terdapat Puyang Negeri di bantu dan Prabu Jaya, Wonosari, Mangga Besar, ditetapkan oleh 4 kepuyangan yaitu Karang Raja, Muara Dua, Tanjung Dayan, Minggun, Resek, Jamik mereka Raman beberapa wilayah tersebut pun menemukan tanah merupakan wilayah yang mengandung meninggi/kelebihan kemudian nilai pendidikan karena toponim mendirikan mirip rumah adat wilayah tersebut mengandung nilai-nilai menghadap tanah Prabumulih dan juga sejarah/ nilai pendidikan agar 4 kampung yaitu Kebur Bungin, berperilaku positif dan bermasyarakat Anggun Dilaman, Kumpai Ulu, Karang dengan tujuan mendidik seseorang agar Lintang. Yang pada akhirnya penetapan menjadi manusia yang baik dalam nama asal-usul Prabumulih yang berpendidikan melalui wilayah-wilayah diterima oleh Lurah Kerio Budin dengan sejarah toponim yang dapat diterapkan memegang aturan adat Simbur Cahaya. pada proses belajar mengajar baik pada Cerita ini mengandung nilai sejarah peserta didik Sekolah Dasar (SD), perjuangan pahlawan dahulu. Sekolah Menengah Pertama (SMP), Toponim wilayah Kelurahan Prabu Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai Jaya memiliki nilai budaya yang harus ke mahasiswa yang bisa dijadikan bahan di jaga dan di lestarikan oleh generasi referensi. melalui dari sumber asal-usul muda baik dari bangunanya yang harus wilayah toponim yang telah di peroleh. di kenang maupun sejarah dari wilayah Toponim wilayah Padang Lalang Prabu Jaya yang harus dipelajari mengandung nilai sosial seperti mengenai kearifan lokal, pengambilan kondisi/ keadaan yang ada di daerah ini kata Prabu mengambil dari kata sangat sepi pada zaman nya, rumah- (Prabumulih) sedangkan Jaya artinya rumah hanyalah terbuat dari kayu dan (berjaya). Lapangan sepak bola Prabu berdinding kipang pada saat itu dapat Jaya di wilayah ini sangat dekat dengan dihitung orang-orang yang menghuni lapangan oleh sebab itu, yang pada dan membuat rumah dengan mata

13

Marini, Kabib Sholeh, Sukardi. Sejarah Toponim Prabumulih Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di MAN 1 Prabumulih

pencarian sebagai petani, masyarakat sumber pembelajaran sejarah, pada menyebut jalan ini yaitu Jalan Gang proses belajar mengajar peserta didik Padang Lalang karena penyebutan nya kelas X yang diterapkan pada sekolah mengikuti nama daerah. MAN 1 Prabumulih. Dan toponim wilayah Patih Galung Kemudian memperkokoh rasa juga mengandung nilai sosial membuat nasionalisme, dianggap penting sebab masyarakat kelurahan Patih Galung mengandung tujuan pokok semakin bertambah penduduk dan pembelajaran yang menumbuhkan tingkat perekonomian semakin semangat dalam diri para siswa, agar membaik, bangunan rumah hingga terus menerus menghidupkan prinsip sekarang telah menjadi rumah keadilan dan kemanusiaan sebagai pilar permanen. telah meningkat menjadi kehidupan bangsa. Patriotisme dan sebuah kelurahan sekarang, rakyat perjuangan para pelaku sejarah yang sejahtera, dan fasilitas semakin kemudian menghasilkan kegemilangan diberikan oleh pemerintah kota. di masa lalu, dapat membangkitkan Toponim wilayah Wonosari semangat untuk mewujudkan mengandung nilai politik yang kesejahteraan masyarakat di masa membuat nama ini diambil yang sekarang dan akan datang. Jika sasaran didasari kesepakatan/ kemauan dari pembelajaran tersebut digabungkan masyarakat yang mendiami dan tokoh- pada suatu konsep pembelajaran sejarah tokoh adat sehingga istilah tersebut yang terpadu, besar kemungkinannya pertama kali di temukan oleh orang dapat menumbuhkan rasa nasionalisme Jawa dalam sehari-hari dengan adanya yang tinggi dan memperbaiki karakter toponim Wonosari ini sehingga banyak bangsa kita (Wedhanto, 2014: hal 84). perkumpulan orang Jawa pada wilayah Melalui sejarah toponim Prabumulih ini. sebagai sumber pembelajaran sejarah siswa/ siswi dapat mengetahui dan Pembahasan paham mengenai asal-usul wilayah Menurut Ahmad Rif’at pada hari toponim Prabumulih, sehingga Rabu, 15 Mei 2019 sejarah toponim membuat mereka membuka wawasan Prabumulih mengandung nilai sejarah, bahwa sebenarnya pernah terjadi cerita yang termasuk didalamnya nilai sejarah toponim di Prabumulih yang perjuangan para pahlawan, difungsikan agar masyarakat lebih mengandung nilai budaya yang mudah membedakan nama-nama tertanam dalam jiwa masyarakat wilayah seperti di Prabumulih. sehingga harus dijaga dan dilestarikan Berdasarkan dari data yang diperoleh oleh generasi muda baik dari melalui wawancara dengan Ahmad bangunanya yang harus di kenang Rif’at dan Muhammad Dhafir S.Ag pada maupun sejarah dari toponim wilayah tanggal 16 Mei 2019 dengan status yang harus dipelajari mengenai kearifan pengajar/ guru mata pelajaran dan lokal, dan nilai Politik yang didasari waka kurikulum di sekolah MAN 1 kesepakatan/ kemauan dari masyarakat Prabumulih yaitu memberikan respon yang mendiami wilayah tesrsebut, serta positif terhadap judul sejarah toponim mengandung nilai pendidikan karena Prabumulih sebagai sumber toponim wilayah tersebut mengandung pembelajaran sejarah dan nilai-nilai nilai-nilai sejarah/ nilai pendidikan agar sejarah toponim pada wilayah-wilayah berperilaku positif dan bermasyarakat Prabumulih yang diterapkan di sekolah dengan tujuan mendidik seseorang agar MAN 1 Prabumulih ada keterkaitan menjadi manusia yang baik dalam dengan kompetensi dasar 4.8 yaitu berpendidikan melalui wilayah-wilayah Menyajikan hasil penalaran dalam sejarah toponim yang dapat diterapkan bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan dan terjadinya komunikasi antar peneliti unsur budaya yang berkembang pada dengan siswa dalam membahas tentang masa kerajaan Islam. Sehingga sejarah toponim Prabumulih sebagai tanggapan yang diberikan baik, karena

14 SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, Vol. 1, No. 2 (Juli-Desember 2019): 9-16.

dengan mengetahui sejarah toponim toponim di Prabumulih tentang adanya prabumulih dan nilai-nilai sejarah nilai-nilai kelokalan yang dibuka toponim siswa/siswi bisa mengetahui kembali oleh peneliti agar dapat dan belajar asal-usul nama Prabumulih memberikan materi kepada peserta yang mengandung nilai sejarah dengan didik kelas X. melalui bukti-bukti sejarah yang ada. Jadi menurut peneliti kesimpulan Serta memberikan manfaat bagi siswa mengenai nilai-nilai sejarah toponim bisa mengetahui apa yang terjadi Prabumulih dapat terkait disilabus 4.8 dimasa lalu tentang daerah kelokalan, yaitu Menyajikan hasil penalaran dalam siapa saja yang terlibat, di mana bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan peristiwa terjadi dan apa dampak dari unsur budaya yang berkembang pada peristiwa tersebut. Belajar sejarah akan masa kerajaan islam dan masih menambah pengetahuan dan wawasan berkelanjutan dalam kehidupan bangsa dari era ke era saat peserta didik Indonesia pada masa kini. Dengan nilai memiliki rasa ingin tahu yang tinggi yang mengandung sejarah ialah nilai belajar dalam pembelajaran sejarah yang sejarah, nilai sosial dan budaya, nilai dilakukan di sekolah MAN 1 politik serta nilai pendidikan, yang telah Prabumulih. diterapkan di MAN 1 Prabumulih Menurut salah satu siswa MAN 1 sebagai bagian dari suatu materi bahan Prabumulih mengenai judul sejarah ajar kepada peserta didik. hal ini toponim Prabumulih hingga membuktikan bahwa judul sejarah menanggapi tentang nilai-nilai sejarah toponim Prabumulih penting dan toponim Prabumulih yang telah mengingatkan kepada siswa/ siswi diterapkan pada anak kelas X merasa untuk belajar paham dan mencari tahu dengan semangat menyimak, dengan termasuk nilai-nilai sejarah toponim mereka mau mendengar dan mau yang ada pada setiap wilayah. Sehingga belajar tentang nilai-nilai kelokalan menjalankan kearifan lokal yang wilayah Prabumulih. Kemudian empat tertuang dalam toponim di Prabumulih. orang siswa lagi memberikan komentar secara bersamaan terhadap nilai-nilai D. Kesimpulan sejarah toponim Prabumulih yang Berdasarkan uraian bab-bab dijadikan sebagai sumber pembelajaran terdahulu, maka dari berbagai uraian sejarah yang dijelaskan pada peserta tersebut penulis dapat menyimpulkan, didik kelas X tentang nilai-nilai bahwa sejarah toponim Prabumulih kelokalan yang ada pada toponim diawali masa sebelum pemerintahan Prabumulih mereka beranggapan Belanda abad ke-13 yang dihuni oleh bahwa sejarah toponim ini sangat beberapa kepuyangan antara lain mengandung nilai sejarah dan nilai Minggun, Resek, Jamik, serta Dayan. budaya karena tokoh-tokoh orang Mereka menemukan tanah yang Prabumulih yang memiliki cerita sejarah meninggi/bertambah. Berlanjut masa dan mewariskan budaya kepada pemerintahan Belanda kata yang generasi penerus dengan asal nama- digunakan Pehabung Uleh, kemudian nama tempat kemudian akhirnya nama mengubah penulisan menjadi tempat yang diberikan oleh tekoh Peraboeng Ngoeleh, Pada pemerintahan masyarakat terdahulu, hingga Jepang menjadi Peraboeh Moelih. digunakan sebagai identitas tempat dan Melewati masa keduanya menjadi ejaan nama jalan oleh banyak masyarakat yang disempurnakan yaitu Prabumulih. orang Prabumulih. Sehingga Secara singkat menyerahnya Jepang masyarakat luar Prabumulih dapat lebih kepada tentara sekutu, wilayah mudah paham dan mengerti ketika administrasi GUN menjadi kewadanaan penamaan tempat tersebut banyak yang masih dalam UU pemerintahan desa, mengenal. Inilah yang menjadi pemerintahan marga dihapus menjadi komentar peserta didik kelas X MAN 1 kecamatan Prabumulih, lalu Prabumulih mengenai topik sejarah ditingkatkan menjadi kota administratif

15

Marini, Kabib Sholeh, Sukardi. Sejarah Toponim Prabumulih Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di MAN 1 Prabumulih

merupakan bagian dari Kabupaten Sholeh, K. (2018, July). MASUKNYA Muara Enim. Akhirnya ditingkatkan AGAMA ISLAM DI PALEMBANG menjadi pemerintah kota Prabumulih PADA MASA KERAJAAN yang diresmikan oleh mentri dalam SRIWIJAYA ABAD VII MASEHI. In negeri RI. PROSIDING SEMINAR NASIONAL Beberapa wilayah toponim PROGRAM PASCASARJANA. Prabumulih yaitu mengandung nilai- Taftazani. (2004). Prabumulih Profile. nilai sejarah seperti Duspra, Padang Prabumulih: Alih Media. Lalang, Prabu Jaya, Patih Galung, Ulfah, Nury. B. dan Aman. (2019). Karang Raja, Mangga Besar, Muara Dua, "Perkembangan Pembelajaran Sejarah dan Tanjung Raman. Sejarah toponim Pasca Kemerdekaan-reformasi". jurnal Prabumulih mengandung nilai jarah pendidikan sejarah. Vol. 8, No. 1, 21. sosial-budaya, serta nilai politik dan Wulan, dan Yunani. (2018). nilai pendidikan. ilai-nilai tersebut akan "Perkembangan Kehidupan Sosial peneliti jadikan sumber pembelajaran Ekonomi Masyarakat Transmigran di sejarah di dalam penulisan sejarah Desa Karya Mulya Kecamatan Rambang kepada peserta didik di MAN 1 Kapak Tengah Kota Prabumulih Tahun Prabumulih. sejarah toponim wilayah, 1986-2016." Jurnal Unsri. 3. Prabumulih mengandung Nilai-Nilai Warwanto, H. J. (2014). Warwa In sejarah yang relevan dalam Pendidikan Religiositas - Gagasan, Isi, pembelajaran sejarah. dalam bentuk dan Pelaksanaannya . Yogyakarta: pembelajaran sejarah di sekolah pada Kanisius. Kompetensi Dasar 4.8 dan yang tertera Yusron. (2013). Statistik Daerah Kota pada silabus di sekolah SK silabus kelas Prabumulih. Prabumulih: Badan Pusat X. Statistik Kota Prabumulih.

Daftar Referensi Azhar, Anang. (2013). Praboemoelih Riwajatmoe Doeloe. Prabumulih Larona Dempo. Nugroho, Djawadi Hadi. (2013). Strategi Pembelajaran Geografi. Yogyakarta: Ombak. Pratowo Andi. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Purnomo. (2014). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. Rif’at, Ahmad. (2019). Wawancara nilai- nilai toponim Prabumulih pada Man 1 Prabumulih, 53 tahun, 15 Mei 2019: pukul 09.00-10.00. Refico, Apriansyah dan Zamhari. (2018). "Toponim pada masa pemerintahan kesultanan Palembang Darusallam Di Kecamatan Ilir Timur 1 Palembang". Siddhayatra. Vol. 23, No. 1, 50-51. Segara. (2017). "Kajian Nilai Pada Toponomi Di Wilayah Kota Cirebon Sebagai Potensi Sumber Belajar Geografi". Jurnal Geografi. Vol. 14, No. 1, 55.

16