RDP Komisi VI DPR RI Dengan Deputi Kementerian BUMN Dan Dirut PT

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

RDP Komisi VI DPR RI Dengan Deputi Kementerian BUMN Dan Dirut PT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KOMISI VI DPR RI Tahun Sidang : 2018-2019 Masa Persidangan : V Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat (RDP) Hari, Tanggal : Kamis, 21 Mei 2019 Waktu : Pukul 14.30 s.d. 16.55 WIB Sifat Rapat : Terbuka Pimpinan Rapat : Ir. H. Teguh Juwarno, M.Si Sekretaris Rapat : Dewi Resmini, S.E., M.Si. Kabag Sekretariat Komisi VI DPR RI Tempat : Ruang Rapat Komisi VI DPR RI Gedung Nusantara I Lt. 1, Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270 Acara : Membahas Mengenai Kinerja Keuangan Dan Harga Tiket Pesawat. Daftar Anggota : PIMPINAN : 1. Ir. H. TEGUH JUWARNO, M.Si. (Ketua/F-PAN) 2. MOHAMAD HEKAL, MBA. (Wakil Ketua/F- P.Gerindra) 3. Ir. H. AZAM AZMAN NATAWIJANA (Wakil Ketua/F-P.Demokrat) 4. H. DITO GANINDUTO, M.BA. (Wakil Ketua/F- P.Golkar) 5. H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE (Wakil Ketua/F-P.HANURA) ANGGOTA : FRAKSI PDIP 6. NYOMAN DHAMANTRA,S.E. 7. Ir. ERIKO SOTARDUGA B.P.S 8. RIEKE DIAH PITALOKA, M.Hum. 9. DRS. ERWIN TPL TOBING 10. ADISATRYA SURYO SULISTO 11. H. IRMADI LUBIS 12. M. R. IHSAN YUNUS, BA,B,Comm, ME.Con 13. JULIARI P. BATUBARA 14. DARMADI DURIANTO 15. DANIEL LUMBAN TOBING FRAKSI PARTAI GOLKAR 16. GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E. 17. Dr. Ir. H. LILI ASDJUDIREDJA, S.E., Ph.D. 18. HARDISOESILO 19. Ir. H.M. IDRIS LAENA 20. DWIE AROEM HADIATIE, S.I.Kom. 21. EKA SASTRA, SE, M.Si. 22. BOWO SIDIK PANGARSO, S.E. FRAKSIP.GERINDRA 23. FADHLULLAH 24. H. NURZAHEDI, SE 25. KHILMI 26. SUPRATMAN ANDI AGTAS, S.H., M.H. 27. STEVEN ABRAHAM 28. ABDUL WACHID FRAKSI P.DEMOKRAT 29. HJ. MELANI LEIMENA SUHARLI 30. LINDA MEGAWATI, SE., M.Si. 31. H. WAHYU SANJAYA, S.E. 32. SARTONO, SE., MM. FRAKSI PAN 33. PRIMUS YUSTISIO, S.E. 34. H. NASRIL BAHAR, S.E. 35. MOHAMMAD HATTA 36. DAENG MUHAMMAD, SE, M.Si. FRAKSI PKB 37. SITI MUKAROMAH, S.Ag, M. AP. 38. Ir. M. NASIM KHAN 39. H. YAQUT CHOLIL QOUMAS 40. H. LUKMANUL KHAKIM, M.Si. FRAKSI PKS 41. Drs. H. ADANG DARADJATUN 42. H.M. MARTRI AGOENG, S.H. 43. drh. SLAMET FRAKSI PPP 44. H. MUSTOFA ASSEGAF, M.Si. 45. H. ISKANDAR DZULKARNAIN SYAICHU, S.E. 46. H. MUKHLISIN 47. H. ABDUL AZIZ, S.E. FRAKSI P.NASDEM 48. AKBAR FAIZAL 49. Drs. H. NYAT KADIR 50. H. HAMDHANI, S.IP. Hadir Undangan : 1. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementrian BUMN; 2. Dirut PT. GARUDA INDONESIA. JALANNYA RAPAT : KETUA RAPAT: Yang terhormat Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan konsultan Kementrian BUMN beserta jajaran. Yang terhormat Saudara Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Tbk. beserta jajaran. Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia kepada kita semua, sehingga pada siang hari ini kita dapat melaksanakan rapat kerja Komisi VI DPR-RI. Rapat kerja, maaf Rapat Dengar Pendapat dengan Deputi dan dengan Direksi Garuda. Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VI, RDP hari ini telah dihadiri dan ditandatangani 9 Anggota dari 6 fraksi. Dengan demikian telah lebih dari separuh unsur fraksi dan telah memenuhi kuorum sebagaimana ditentukan dalam Pasal 251 Ayat 1 Peraturan DPR tentang Tata Tertib. Untuk itu dengan mengucapkan bismillahirahmanirrohim izinkan saya membuka RDP Komisi VI pada siang hari ini dan saya nyatakan rapat terbuka untuk umum. RAPAT DIBUKA PUKUL 14.31 WIB KETOK PALU 1 KALI Kami ucapkan terima kasih kepada Saudara Deputi kepada Direktur Utama Garuda beserta seluruh jajaran atas kesediaan waktu untuk menghadiri RDP pada siang hari ini. Memang ditengah suasana bulan puasa ini rapatnya menjadi tentu akan berbeda, yang biasanya mungkin kenceng- kencengan, nah ini agak slow-slow saja. Tetapi memang kita membahas substansi yang tengah ramai diperbincangkan. Menjadi tidak lazim tentunya, apabila Komisi VI sebagaimana sesuai amanah yang diberikan sebagai Komisi yang salah satu tugasnya adalah melakukan fungsi pengawasan kepada mitra kerja, mitra kerja kita khususnya Kementrian BUMN dan teman- teman di BUMN. Apabila tidak mengetahui sebenarnya apa yang terjadi. Pertama tentu yang mencuat ke publik adalah persoalan kinerja keuangan atau ramai laporan keuangan. Kita tentu ingin mendengar karena di satu sisi kalau kita cermati kinerja keuangan Garuda dalam periode 1, 2 tahun yang lalu kita mendengar masih diliputi kerugian. Nah kemudian laporan terbaru, kita melihat rapornya menjadi biru. Dari perspektif komisi tentu kita menyambut gembira bahwa ini adalah kerja keras teman-teman di jajaran manajemen. Namun, tentu ketika kemudian mencuat ke publik kok sepertinya laporannya dipersoalkan oleh komisaris. Maka kita ingin tahu ada apa ini, nah kami nanti ingin mendengar soal itu yang pertama. Kemudian yang kedua, Pak Deputi karena ini terkait dengan persoalan publik juga yaitu persoalan tarif tiket. Di satu sisi, kita sering mendengar tantangan yang dihadapi oleh teman-teman maskapai tidak hanya Garuda, adalah persoalan e persaingan harga tiket. Dihadapkan lagi persoalan bahan bakar, atau avtur yang juga tinggi. Pada saat yang sama, maskapai dituntut harus melakukan efisiensi. Nah, ini semua kan bercampur kemudian men mengerucutnya dalam bentuk tiket atau harga tiket yang kemudian dibebankan kepada konsumen. Kalau mengikuti pemberitaan, Pak Menteri Perhubungan maunya diturunin terus. Padahal mereka atau Kementerian Perhubungan sudah membuat batas atas batas bawah. Sepengetahuan kita temen-temen di maskapai kan tentu tidak berani melanggar batasan itu, namun e apa dari kacamata pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Perhubungan masih menghendaki agar tiket ini bisa diturunkan sehingga tidak memberatkan kepada konsumen. Nah apa perdebatan ini juga apa menimbulkan pertanyaan bagi kami di komisi. Bagaimana sih temen-temen di maskapai apa menyusun formula sehingga harga tiket yang muncul yang dari kacamata konsumen tidak membebani. Tetapi, dari kacamata manajemen tentu diharapkan agar tetap kinerja perusahaan bisa berjalan. Di sisi yang lain karena Komisi VI juga bermitra dengan KPPU, kita juga mengikuti pemberitaan KPPU mencermati jangan sampai persoalan tiket ini terselubung ada persoalan kartel. Karena sekarang maskapai kan katanya kan tinggal praktis tinggal 2 ya Pak ya. Garuda Group sama. Oh ada tiga, Garuda Group, ada Lion Grup, dan ada Air Asia Group. Nah kalau tiga duduk kongkow-kongkow tanpa ini kan sudah bisa cucok ngatur-ngatur harga. Itu kan nggak boleh dalam konteks persaingan usaha kalau ketahuan. Tapi maksud saya, temen-temen KPPU juga mencermati itu. Maaf, pakai catatan kaki. Nah ini hal-hal yang menurut saya, kita ingin berikan kesempatan seluas-luasnya kepada Pak Deputi, kepada temen-temen Garuda khususnya untuk menjelaskan kepada kita Komisi. Saya yakin temen-temen Komisi juga mencermati hal ini, dan kami persilakan untuk mendalami. Moga-moga dengan forum ini, persoalan ini bisa kita clear-kan sehingga teman-teman di jajaran manajemen tetap bisa bekerja dengan tenang memberikan layanan. Yang terakhir sekali kita ingin mendengar mungkin sudah ya kalau terkait kesiapan dengan lebaran temen-temen Garuda sudah, oke. Jadi kita apa agenda kita khusus dua itu. Apakah dari temen-temen anggota ada agenda atau poin lain yang ingin di highlight atau kita persilakan untuk dikembangkan nanti di dalam apa perjalanan rapat. Gitu ya Pak ya, cukup ya kata Pak Darma cukup dua jam. Baik moga-moga bisa kita cukupkan, saya persilakan langsung kepada Pak Gatot, Pak Deputi untuk menyampaikan paparan terlebih dahulu sebelum nanti dilanjutkan Pak Ari Askhara, Dirut Garuda. Saya persilakan. DEPUTI BUMN: Terima kasih Bapak Pimpinan. Yang kami hormati Bapak Pimpinan, Bapak Teguh Juwarno. Ibu Bapak Anggota Komisi VI DPR-RI yang kami hormati. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat sore. Salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiastu. Terima kasih atas kesempatan pada sore hari ini. Bapak Pimpinan, Anggota yang kami hormati. Untuk pemaparan tadi yang disampaikan oleh Bapak Pimpinan tentang laporan keuangan Garuda, harga tiket pesawat dan yang lainnya. Perlu nanti mohon izin Bapak Pimpinan dan Anggota, laporan keuangan biar nanti dari Pak Ari Ashkara menjelaskan secara lengkap. Khusus untuk harga tiket Bapak Pimpinan, Pak Menko Perekonomian sudah mengundang Ibu Menteri dua kali. Tanggal 6 dan 13 Mei yang lalu untuk penetapan harga tiket. Posisi kami Kementerian BUMN, Ibu Menteri BUMN adalah karena sebagai operator. Jadi kita serahkan kepada regulator Kementerian Perhubungan untuk penetapan itu. Jadi, pada saat di dalam rapat kami, Ibu Menteri juga menyampaikan bahwa sejak 2016 tarif batas atas tiga pesawat tidak pernah naik. Sementara kurs dolar dan avtur juga naik. Artinya dari sisi airlines sendiri itu juga tertekan dari sisi cost-nya. Jadi nanti, in detail nanti bisa sambil jalan Bapak Pimpinan. Untuk mempersingkat waktu, mohon izin Bapak Pimpinan dan Bapak Ibu anggota Komisi VI, Pak Ari Ashkara Dirut Garuda akan menjelaskan. Mohon berkenan, yo. DIRUT PT. GARUDA INDONESIA: Terima kasih Pak Gatot. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam kebajikan, om swastiastu, namo budaya. Yang terhormat pak Bapak Pimpinan dan Anggota Ibu-Bapak, Ibu- Anggota Komisi VI yang saya hormati. Untuk menjawab yang pertama mungkin saya bisa kasih berikan latar belakang mengenai transaksi yang sebelumnya cukup menarik perhatian. Khususnya transaksi free wifi on board transaction. Jadi transaksi di tersebut didasari pada layanan wifi gratis dalam penerbangan Garuda Group untuk melayani menggantikan layanan wifi berbayar yang ada yang ada saat ini di pesawat. Transaksi tersebut ditandatangani di Oktober 2018 antara Citilink dan Mahata. Kemudian itu menjadi menarik perhatian karena ada dua komisaris dari pemegang saham minoritas yang tidak ingin menandatangani persetujuan atas laporan keuangan yang di-audited oleh BDO, yang mana itu BDO dipilih langsung dan e disetujui oleh komisaris itu sendiri. Jadi, semua transaksi yang ada di laporan keuangan Garuda itu sudah melalui laporan audited dan diaudit oleh independen auditor BDO. Yang mana itu di tunjuk langsung oleh komisaris. Transaksi tersebut sudah kami laporkan juga sesuai dengan compliance di Garuda di November, Desember, dan Januari. Namun, pada last minute memang dua komisaris tidak menyetujui dengan alasan ada beberapa hal yaitu tidak sesuainya dengan PSAK 23 dan tidak diakuinya pendapatan tersebut secara utuh.
Recommended publications
  • Daftar Nama Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun Sidang 2019-2020 Masa Bhakti 2019-2024
    LAMPIRAN POKOK-POKOK PEMBICARAAN RAPAT PARIPURNA KE-2 TANGGAL 23 AGUSTUS 2016 DAFTAR NAMA ANGGOTA KOMISI I DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TAHUN SIDANG 2019-2020 MASA BHAKTI 2019-2024 NO. NO FRAKSI NAMA URUT ANGG. 1 PUAN MAHARANI A-188 FRAKSI PARTAI 2 UTUT ADIANTO A-194 DEMOKRASI 3 DEDE INDRA PERMANA A-202 INDONESIA 4 CHARLES HONORIS A-162 PERJUANGAN 5 JUNICO BP SIAHAAN A-164 6 EFFENDI MS SIMBOLON A-163 7 RUDIANTO TJEN A-155 8 ADIAN NAPITUPULU A-168 9 T.B.H. HASANUDDIN A-173 10 STURMAN PANJAITAN A-156 11 MUKLIS BASRI A-150 FRAKSI PARTAI 1 MEUTYA VIADA HAFID A-267 GOLONGAN KARYA 2 DAVE AKBARSHAH FIKARNO, ME A-297 3 BOBBY ADHITYO RIZALDI, S.E., Ak., M.B.A., A-279 C.F.E. 4 HI LODEWIJK F. PAULUS A-281 5 NURUL ARIFIN, S.SOS., M.Si A-287 6 Drs. H. BAMBANG HERI PURNAMA, S.T., S.H., A-335 M.H. 7 CHRISTINA ARYANI, S.E., S.H., M.H. A-286 8 ILHAM PANGESTU A-266 1 H. BAMBANG KRISTIONO, S.E. A-122 FRAKSI PARTAI 2 SUGIONO A-97 GERINDRA 3 YAN PERMENAS MANDENAS, S.Sos., M.Si. A-136 4 DR. H. FADLI ZON, S.S., M.Sc A-86 5 Dr. H. AZIKIN SOLTHAN, M.Si A-129 6 FADHLULLAH. SE. A-59 7 ANDIKA PANDU PURAGABAYA, S.Psi., M.Si, A-105 M.Sc FRAKSI PARTAI 1 PRANANDA SURYA PALOH A-350 NASDEM 2 MUHAMAD FARHAN A-364 3 KRESNA DEWANATA PHROSAKH A-379 4 WILLY ADITYA A-383 5 ARY EGAHNI BEN S.H.
    [Show full text]
  • Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT RAPAT INTERN KOMISI III DPR RI Tahun Sidang : 2019 – 2020 Masa Persidangan : IV (Empat) Rapat ke : Jenis Rapat : Intern Dengan : - Sifat Rapat : Tertutup Hari, tanggal : Kamis, 25 Juni 2020 Pukul : 14.00 WIB s.d selesai Tempat : Ruang Rapat Pimpinan Komisi III DPR RI Ketua Rapat : H. Ahmad Sahroni, SE Sekretaris : Novianti, S.E. Acara : 1) Membahas hasil Rapat Kerja dan RDP berkaitan dengan RKA-KL dan RK-PKL Tahun 2021 2) Membahas rencana kerja Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung pada tanggal 29 Juni 2020, 3) Lain-lain Hadir : A. Anggota DPR RI : 37 dari 53 orang Anggota dengan rincian: PIMPINAN KOMISI III DPR RI 3 orang Pimpinan dari 5 orang Pimpinan: 1. Herman Hery 2. H. Ahmad Sahroni, SE 3. Ir. Pangeran Khairul Saleh, M.M. 1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN: 9 orang dari 11orang Anggota: 1. M. Nurdin (virtual) 2. Masinton Pasaribu 3. Idham Samawi (virtual) 4. Bambang DH (virtual) 5. Arteria Dahlan 6. Ichsan Soelistio 7. Marinus Gea 8. Wayan Sudirta (virtual) 9. Agustiar Sabran (virtual) /2. Fraksi Partai Golongan Karya 2 2.FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA: 4 orang Anggota dari 7 orang Anggota: 1. Hj. Adde Rosi Khoerunnisa, S.Sos., M.Si 2. Ir. Hj. Sari Yuliati, M.T. 3. H. Andi Rio Idris Padjalangi, SH., M.Kn. 4. Supriansa, S.H., M.H. 3.FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA: 6 orang Anggota dari 7 orang Anggota: 1. Habiburokhman, SH., MH 2. Romo H.R. Muhammad Syafi’i., SH., M.Hum 3. Muhammad Rahul (virtual) 4.
    [Show full text]
  • Efektivitas Koalisi Gemuk Parpol Pilkada DKI Jakarta 2012
    Efektivitas Koalisi Gemuk Parpol Pilkada DKI Jakarta 2012 Achmad Syarkowi Jazuli. Abstrak Pertarungan Jokowi-Ahok dan figur incumbent Fauzi Bowo-Nachrowi dalam pilkada DKI Jakarta tahun 2012 lalu dianggap sebagai toggak penting dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia. Kekalahan koalisi gemuk Fauzi Bowo menjadi bukti bahwa oligarki partai dapat dikalahkan sosok Joko Widodo. Dengan menggunakan teori Arennd Ljiphart, dapat diketahui bahwa koalisi gemuk yang dibentuk Fauzi Bowo tidak sekuat koalisi yang diciptakan Joko Widodo. Mesin Partai dalam koalisi gemuk tidak berjalan karena sikap pragmatis partai yang berakiibat keputusan elit partai tidak diikuti kader dan simpatisan. Hasilnya Fauzi Bowo dengan koalisi gemuknya gagal meraup suara diputaran kedua. Kekalahan Fauzi Bowo dapat dilihat bahwa pemilih di Jakarta semakin cerdas karena pudarnya kekuatan partai dalam mempengaruhi pemilih dalam pilkada. Kata kunci : Pilkada, koalisi gemuk, partai politik, oligarki partai Abstract The previous election race between Jokowi-Ahok and the incumbent Fauzi Bowo-Nachrowi on Jakarta governor election on 2012 has made significant turning point on Indonesia’s local election. The failure of the big coalition of Fauzi Bowo has proven that party’s oligharcy system may not work against the the figure of Joko Widodo. Applying Arennd Ljiphard , it is shown that big coalition established by Fauzi Bowo were not as strong as Joko Widodo’s. The political machines within the coalition has not worked as expected due to pragmatic behaviour shown by party elites which in turn has not managed to draw many support among the party loyal followers. The result were the the lost of Fauzi Bowo to win voters on the second round of the election.
    [Show full text]
  • Dki Jakarta Dki Jakarta Iii Daftar Calon Tetap
    DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MODEL BC 1 DPR RI PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 PROVINSI : DKI JAKARTA DAERAH PEMILIHAN : DKI JAKARTA III 1 2 3 4 PARTAI NasDem PARTAI KEBANGKITAN BANGSA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN JENIS KABUPATEN/KOTA JENIS KABUPATEN/KOTA JENIS KABUPATEN/KOTA JENIS KABUPATEN/KOTA PAS PAS PAS PAS NO NAMA LENGKAP KELAMIN (TEMPAT TINGGAL NO NAMA LENGKAP KELAMIN (TEMPAT TINGGAL NO NAMA LENGKAP KELAMIN (TEMPAT TINGGAL NO NAMA LENGKAP KELAMIN (TEMPAT TINGGAL FOTO FOTO FOTO FOTO (L/P) CALON) (L/P) CALON) (L/P) CALON) (L/P) CALON) KOTA JAKARTA 1 H. AHMAD SAHRONI, SE L JAKARTA UTARA 1 A. SOEGENG, SH L JAKARTA PUSAT 1 ACHMAD RILYADI, SE., MT. L 1 Drs. EFFENDI MS. SIMBOLON L JAKARTA SELATAN SELATAN Pdt. Ir. SUYAPTO KOTA JAKARTA 2 ULUNG RUSMAN L JAKARTA BARAT 2 L JAKARTA BARAT 2 Drs. H. ADANG DARADJATUN L 2 DARMADI DURIANTO L JAKARTA UTARA TANDYAWASESA M.Th SELATAN KOTA JAKARTA S.F. AGUSTIANI TIO FRIDELINA 3 JANE SHALIMAR P JAKARTA PUSAT 3 LINA ADLINA P JAKARTA SELATAN 3 Dra. WIRIANINGSIH, M.Si P 3 P JAKARTA SELATAN UTARA SITORUS KOTA JAKARTA 4 MAHENDRA TARIGAN L JAKARTA PUSAT 4 H.SUNARTO L JAKARTA SELATAN 4 MUHAMAD IDRUS, ST L 4 RICHARD SAM BERA L BOGOR UTARA KOTA JAKARTA 5 DR. YUSHERMAN L JAKARTA PUSAT 5 SUDARMAN LIM L JAKARTA UTARA 5 Drs. HASAN KIAT L 5 SRIMASTUTI P KOTA BEKASI UTARA KOTA JAKARTA 6 Hj. MULFIDA MUCHTAR P JAKARTA TIMUR 6 WINDI DAMAYANTI RAHAYU P JAKARTA SELATAN 6 SOLIKHAH P 6 H.
    [Show full text]
  • The State and Illegality in Indonesia in Illegality and State the the STATE and ILLEGALITY in INDONESIA
    Edited by Edward Aspinall and Gerry van Klinken The state and illegality in Indonesia THE STATE AND ILLEGALITY IN INDONESIA The popular 1998 reformasi movement that brought down President Suharto’s regime demanded an end to illegal practices by state offi cials, from human rights abuse to nepotistic investments. Yet today, such practices have proven more resistant to reform than people had hoped. Many have said corruption in Indonesia is “entrenched”. We argue it is precisely this entrenched character that requires attention. What is state illegality entrenched in and how does it become entrenched? This involves studying actual cases. Our observations led us to rethink fundamental ideas about the nature of the state in Indonesia, especially regarding its socially embedded character. We conclude that illegal practices by state offi cials are not just aberrations to the state, they are the state. Almost invariably, illegality occurs as part of collective, patterned, organized and collaborative acts, linked to the competition for political power and access to state resources. While obviously excluding many without connections, corrupt behaviour also plays integrative and stabilizing functions. Especially at the lower end of the social ladder, it gets a lot of things done and is often considered legitimate. This book may be read as a defence of area studies approaches. Without the insights that grew from applying our area studies skills, we would still be constrained by highly stylized notions of the state, which bear little resemblance to the state’s actual workings. The struggle against corruption is a long-term political process. Instead of trying to depoliticize it, we believe the key to progress is greater popular participation.
    [Show full text]
  • Pengaruh Parliamentary Threshold Terhadap Konfigurasi Partai Politik Di
    Pengaruh Parliamentary Threshold Terhadap Konfigurasi Partai Politik di DPR RI Pada Pemilihan Umum Tahun 2019 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Oleh: RIKY WAHYU RAMADHANI 160906022 Dosen Pembimbing: Dr. Tony P. Situmorang, M.Si DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan sesungguhnya bahwa : 1. Karya tulis ilmiah saya dalam bentuk Skripsi dengan Judul “Pengaruh Parliamentary Threshold Terhadap Konfigurasi Partai Politik di DPR RI Pada Pemilihan Umum Tahun 2019” adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapat gelar Akademik, baik di Universitas Sumatera Utara maupun di perguruan tinggi lain. 2. Skripsi ini murni gagagsan, rumusan, dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain, kecuali arahan dari tim pembingbing dan penguji. 3. Di dalam Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali ditulis dengan cara menyebutkan pengarang dan mencamtumkannya pada daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran di dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar telah diperoleh karena skripsi ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan hukum yang berlaku Medan, 27 Januari 2020 Riky Wahyu Ramadhani NIM. 160906022 i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK RIKY WAHYU RAMADHANI (160906022) Pengaruh Parliamentary Threshold Terhadap Konfigurasi Partai Politik di DPR RI Pada Pemilihan Umum Tahun 2019. Rincian isi skripsi, 167 halaman, 4 tabel, 2 buku, 5 peraturan perundang- undangan, 3 jurnal, 5 situs internet, dan 1 lampiran.
    [Show full text]
  • Daftar Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik
    REKAPITULASI DAFTAR CALON TERPILIH ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 575 NO NO SUARA PERINGKAT JENIS NO PROVINSI DAERAH PEMILIHAN URUT NAMA PARTAI NAMA CALON TERPILIH UMUR URUT SAH SUARA SAH KELAMIN PARTAI 1 ACEH ACEH I 1 PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 1 H. IRMAWAN, S.Sos, MM 57.289 1 L 52 2 ACEH ACEH I 2 PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA 1 FADHLULLAH, SE 48.930 1 L 38 3 ACEH ACEH I 4 PARTAI GOLONGAN KARYA 2 M. SALIM FAKHRY, M.M. 63.267 1 L 51 4 ACEH ACEH I 8 PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 2 RAFLI 36.596 1 L 52 5 ACEH ACEH I 10 PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 3 HJ. ILLIZA SA'ADUDDIN DJAMAL, SE 31.964 1 P 46 6 ACEH ACEH I 12 PARTAI AMANAT NASIONAL 4 H. NAZARUDDIN DEK GAM 93.353 1 L 40 7 ACEH ACEH I 14 PARTAI DEMOKRAT 1 H. TEUKU RIEFKY HARSYA 128.906 1 L 47 8 ACEH ACEH II 1 PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 4 RUSLAN M. DAUD 40.189 1 L 49 9 ACEH ACEH II 2 PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA 1 Ir. H. T. A. KHALID, M.M 71.646 1 L 49 10 ACEH ACEH II 4 PARTAI GOLONGAN KARYA 1 ILHAM PANGESTU 39.719 1 L 40 11 ACEH ACEH II 8 PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 1 H. MUHAMMAD NASIR DJAMIL, S. AG., M. Si 55.691 1 L 48 12 ACEH ACEH II 10 PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 1 H ANWAR IDRIS, DRS 35.843 1 L 63 13 ACEH ACEH II 14 PARTAI DEMOKRAT 1 MUSLIM, SHI.MM 56.024 1 L 48 14 SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA I 2 PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA 1 ROMO H.R.
    [Show full text]
  • 1 BUKU SAKU PEMILU 2014 Profil Caleg Dapil DKI II
    BUKU SAKU PEMILU 2014 Profil Caleg Dapil DKI II ( Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri ) Peserta Pemilu 2014 Diterbitkan oleh Migrant CARE dan The Asia Foundation Tim Perumus: Siti Badriyah Musliha Indah Utami Nur Harsono Syaipul Anas Eko Waryono Editor: Anis Hidayah Wahyu Susilo Copyrights © Migrant CARE 2014 Jl. Puloasem Utara I No. 16 Kel. Jati Kec. Pulogadung Jakarta Timur 13220 Telp/Fax : +62 21 4891386 E-mail :[email protected] Web:www.migrantcare.net 1 Daftar Isi Kata Pengantar PEMILU Memilih Adalah HAK Kriteria Parpol Peduli TKI Bagaimana Parpol Merespon Masalah TKI? Jika Anda Akan Memilih Perhatikan Tata Cara Berikut! Kemana Harus Mengadu Seputar PEMILU? Profile Caleg Dapil DKI II Peserta Pemilu 2014 2 Kata Pengantar Pemilu Legislatif akan diselenggarakan pada tanggal 30 Maret – 6 April 2014 di luar negeri. Setiap warga negara Indonesia memiliki hak secara konstitusional untuk memilih.Dan sebagai pemilih, juga memiliki hak atas informasi seputar penyelenggaraan PEMILU, apakah menyangkut tata cara pemilihan, dana kampanye, parpol peserta PEMILU, maupun profil atau rekam jejak calon anggota legislatif. Buruh Migran Indonesia sebagai bagian dari entitas warga negara Indonesia yang ada di luar negeri juga memiliki hak yang sama. Bagi buruh migran Indonesia yang akan menggunakan hak pilih mereka, sebaiknya didasari dengan kesadaran politik dan juga bekal informasi yang cukup terutama menyangkut rekam jejak calon legisaltif. Hal ini sangat penting karena calon anggota legilslatif yang nantinya terpilih sebagai anggota legislative dari dapil luar negeri semestinya mewakili, mewadahi dan memperjuangkan aspirasi buruh migran termasuk problematika yang mereka hadapi. Dan diharapkan pengalaman pahit kinerja anggota DPR RI periode 2009-2014 yang terpilih dari dapil luar negeri namun tidak responsive tidak terulang kembali.
    [Show full text]
  • Jdih Kpu Pontianak - 2
    jdih kpu pontianak - 2 - d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 39 ayat (1) huruf b dan ayat (2) huruf c Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2019 tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih, Penetapan Perolehan Kursi, dan Penetapan Calon Terpilih dalam Pemilihan Umum, yang menyatakan dalam hal terdapat calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang tidak lagi memenuhi syarat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, yaitu calon diberhentikan atau mundur dari Partai Politik yang mengajukan calon yang bersangkutan, pada waktu setelah penetapan perolehan suara sampai dengan sebelum penetapan calon terpilih, Komisi Pemilihan Umum menetapkan calon yang memperoleh peringkat suara sah terbanyak berikutnya sebagai calon terpilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan menuangkan ke dalam berita acara; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam Pemilihan Umum Tahun 2019; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109); 2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1225), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2019 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 759); 3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2019 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara dalam Pemilihan Umum (Berita Negara Republik Indonesia jdih kpu pontianak Tahun .
    [Show full text]
  • Jakarta, Indonesia: Security Assessment
    July 13, 2007 JAKARTA, INDONESIA: SECURITY ASSESSMENT Country The Republic of Indonesia is the world’s largest archipelago, comprised of more than 17,500 islands stretching more than 3,500 miles. The principal islands are Java, Sumatra, Bali, Sulawesi, the Moluccas, Borneo and New Guinea. With approximately 240 million people, Indonesia is the fourth most populous country and the most populous Muslim country in the world. More than half the population lives on the island of Java. Eighty-eight percent of the country is Muslim, 9 percent is Christian, 2 percent is Hindu and 1 percent is Buddhist. The official language is Bahasa Indonesia, but English is generally spoken in government and official circles. U.S. citizens requiring assistance in Indonesia can contact the U.S. Embassy’s main switchboard 24 hours a day, at (62-21) 3435-9000, and speak to the regional security office during regular business hours, from 7:30 a.m. to 4 p.m. After hours, citizens requiring assistance can call the same switchboard and reach the Marine security guard or the duty officer. The regional security officer is Earl Miller and the deputy regional security officer is Michael Lombardo. U.S. citizens experiencing an emergency situation should also contact local police. City Jakarta is the country’s capital, and with a population of nearly 10 million, it is also Indonesia’s largest city. It is located in northwestern Java. Jakarta, technically a province, is divided into six districts. The province is also divided into five cities: Central, East, North, South and West Jakarta. Central Jakarta is best suited for tourists, given its broad array of hotels, restaurants and shopping malls, as well as its reasonably efficient and safe public transportation system.
    [Show full text]
  • Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KOMISI VI DPR RI: BIDANG INDUSTRI, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, DAN INVESTASI Tahun Sidang : 2019-2020 Masa Persidangan : I Jenis Rapat : Rapat Kerja Hari, Tanggal : Senin, 2 September 2019 Waktu : Pukul 16.23 s.d. 17.34 WIB Sifat Rapat : Tertutup Pimpinan Rapat : H. Dito Ganinduto, MBA Sekretaris Rapat : Dewi Resmini, S.E., M.Si. Kabag Sekretariat Komisi VI DPR RI Tempat : Hotel Fairmont, Jakarta Acara : 1. Pembahasan RKA K/L Kementerian BUMN Tahun Anggaran 2020; 2. Lain-lain Daftar Anggota : PIMPINAN: 1. Ir. H. TEGUH JUWARNO, M.Si. (Ketua/F-PAN) 2. MOHAMAD HEKAL, MBA. (Wakil Ketua/F- P.Gerindra) 3. Ir. H. AZAM AZMAN NATAWIJANA (Wakil Ketua/F-P.Demokrat) 4. H. DITO GANINDUTO, M.BA. (Wakil Ketua/F- P.Golkar) 5. H. INAS NASRULLAH ZUBIR BE, SE (Wakil Ketua/F-P.HANURA) ANGGOTA: FRAKSI PDIP 6. NYOMAN DHAMANTRA, S.E. 7. Ir. ERIKO SOTARDUGA B.P.S 8. RIEKE DIAH PITALOKA, M.Hum. 9. DRS. ERWIN TPL TOBING 10. ADISATRYA SURYO SULISTO 11. H. IRMADI LUBIS 12. M. R. IHSAN YUNUS, BA., B,Comm, ME.Con 13. JULIARI P. BATUBARA 14. DARMADI DURIANTO 15. DANIEL LUMBAN TOBING FRAKSI GOLKAR 16. GDE SUMARJAYA LINGGIH, S.E. 17. Dr. Ir. H. LILI ASDJUDIREDJA, S.E., Ph.D. 18. HARDISOESILO 19. Ir. H.M. IDRIS LAENA 20. DWIE AROEM HADIATIE, S.I.Kom. 21. EKA SASTRA, SE, M.Si. 22. BOWO SIDIK PANGARSO, S.E. FRAKSI GERINDRA 23. FADHLULLAH 24. H. NURZAHEDI, SE 25. KHILMI 26. SUPRATMAN ANDI AGTAS, S.H., M.H.
    [Show full text]
  • An Islamic Party in Urban Local Politics: the PKS Candidacy at the 2012 Jakarta Gubernatorial Election
    An Islamic Party in Urban Local Politics: The PKS Candidacy at the 2012 Jakarta Gubernatorial Election SYAHRUL HIDAYAT*1 Departemen Ilmu Politik, FISIP, Universitas Indonesia FISIP Gedung B Lantai 2, Kampus UI Depok, 16424 Indonesia E-mail: [email protected] ABSTRAK Walaupun berhasil mendapatkan suara terbanyak di Jakarta pada pemilihan umum tahun 2004, PKS nampak sulit untuk mewujudkan keuntungan politik tersebut dan mendapatkan kekuasaan eksekutif dengan memenangkan pemilihan kepala daerah di Jakarta. Setelah kekalahan dengan selisih yang relatif tipis pada pemilihan kepala daerah tahun 2007, kandidat dari partai tersebut juga gagal untuk bersaing dengan kan- didat lain di putaran kedua pada pemilihan kepala daerah berikutnya. Dengan mener- apkan beberapa teori yang menjelaskan kandidat bekerja di pemilihan lokal, tulisan ini mendiskusikan beberapa kemungkinan penjelasan mengenai kegagalan Hidayat Nur Wahid, kandidat dari PKS, pada pemilihan kepala daerah di Jakarta pada tahun 2012. Tulisan ini berpendapat bahwa walaupun ada kemungkinan faktor agama, dalam hal ini Islam, bekerja di dalamnya, bukanlah kandidat dari partai Islam seperti PKS yang terdepan dalam memanfaatkannya mengingat ada faktor lain yang juga bekerja seperti karakter pribadi, sumber politik dan faktor media. Dalam kasus ini, kegagalan untuk menawarkan kandidat dengan kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah perkotaan merupakan faktor yang membuat pemilih perkotaan untuk cenderung tidak berada pada pihak kandidat dari partai Islam, walaupun mereka memiliki kesamaan identitas relijius. Kata kunci: politik perkotaan, partai Islam, kandidat partai, pemilihan kepala daerah, identitas relijius ABSTRACT Despite its success in obtaining more votes in the 2004 general election in Jakarta than the previous election in 1999, the Partai Keadilan Sejahtera (PKS) has turn its voter sup- port into local executive power by winning a gubernatorial election in the capital.
    [Show full text]