49 Kabupaten Indramayu, Cirebon, Majalengka, Bandung, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Dan Subang. Namun, Dari Sembilan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

49 Kabupaten Indramayu, Cirebon, Majalengka, Bandung, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Dan Subang. Namun, Dari Sembilan PELATIHAN BERWIRAUSAHA EDIT VIDEO SHOOTING DAN EVENT ORGANIZER BAGI TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) PURNA DI SUKABUMI JAWA BARAT Dr. Dedi Purwana ES, Suparno, Agus Wibowo [email protected] Prodi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Kegiatan Pelatihan berwirausaha Edit video Shooting dan Event Organizer Bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) purna Di Sukabumi Jawa Barat, bertujuan: (1) Untuk melatih para TKI Purna memiliki kemampuan literasi keuangan sebagai modal berwirausaha; (2) Untuk melatih para TKI Purna berwira- usaha membuka jasa editing video shooting, dan (3) Untuk melatih para TKI Purna berwirausaha dengan menjadi pelaku event organizer. Khalayak sasaran dari kegiatan ini adalah para TKI Purna di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, khususnya di Desa di Desa Cibolang, Kecamatan Gunung Guruh, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat sejumlah 25 orang. Kegiatan ini dilakukan dalam dua materi penting yang sangat terkait dengan pelatihan berwirausaha TKI Purna, yaitu Edit Video Shooting dan Even Organizer. Kegiatan ini dilakukan selama satu hari, yaitu tanggal 20 Agustus 2016. Pada tahap pertama diberikan materi Edit Video Shooting, agar para TKI Purna bisa membuka jasa di bidang tersebut. Selanjutnya pada tahap kedua diberikan materi keterampilan even organizer agar para TKI Purna bisa membuka usaha di bidang tersebut. Berdasarkan hasil pelatihan yang sudah dilakukan didapat beberapa kesimpulan di antaranya: (1) Para TKI Purna sudah memiliki kemampuan literasi keuangan sebagai modal berwirausaha; (2) Para TKI Purna sudah memiliki kemampuan edit video shooting sebagai bekal berwirausaha di bidang tersebut, dan (3) Para TKI Purna sudah memiliki kemampuan even organizer sebagai bekal untuk berwirausaha di bidang tersebut. Kata Kunci: Pelatihan Berwirausaha, TKI Purna 1. PENDAHULUAN Kabupaten Indramayu, Cirebon, Majalengka, A. ANALISA SITUASI Bandung, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Indonesia merupakan pemasok tenaga kerja Purwakarta, dan Subang. Namun, dari sembilan (TKI) terbanyak ke luar negeri. Menurut data kabupaten di Jawa Barat tersebut, TKI dari daerah Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Kabupaten Sukabumi memiliki karakteristik ter- Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI, 2015) sebanyak sendiri. Bisa dibilang, TKI sangat lekat bagi 429.872 orang menjadi TKI. Jumlah itu meliputi Kabupaten Sukabumi. Jumlah penduduk Kabupaten 219.610 orang (58 persen) TKI formal dan 182.262 Sukabumi sekitar 2,4 juta orang, di mana angkatan orang (42 persen) TKI informal. Data terbaru dirilis kerja sekitat 793 ribu orang namun yang bekerja BNP2TKI (2015) menyebutkan sepanjang 2014- hanya 739 ribu. Ada kurang lebih 300 ribu orang 2015 Jawa Barat merupakan provinsi tertinggi dari yang menjadi pengangguran. Dengan keterbatasan 33 provinsi di Indonesia yang mengirim TKI ke luar peluang kerja di dalam negeri tersebut, wajar jika negeri dengan jumlah mencapai 105,479 orang. penduduk Kabupaten Sukabumi banyak memilih Berdasarkan data BNP2TKI (2015) juga bekerja ke luar negeri. diketahui bahwa di Jawa Barat terdapat sembilan Selain itu, para TKI dianggap sebagai kabupaten/Kota yang menjadi daerah pemasok pahlawan daerah, karena menyumbang dana yang TKI terbanyak. Kesembilan daerah itu yakni tidak sedikit. Berdasarkan data PT Pos Indonesia, 49 Jurnal Sarwahita Volume 13 N0. 1 DOI : https://doi.org/10.21009/sarwahita.131.08 selama 2015 uang dari luar negeri yang dikirim mereka tidak tertarik lagi untuk kembali menjadi ke Kabupaten Sukabumi mencapai lebih dari RP TKI. Pelatihan berwirausaha edit video shooting 700 miliar. Singkatnya, berdasarkan laporan PT dan event organizer dipilih dengan asumsi bahwa Pos Indonesia (2015), hampir 90 persen pengirim para TKI Purna sudah memiliki kemampuan di uang luar negeri ke Indonesia di donimasi TKI bidang teknologi/IT yang lebih. asal Sukabumi. Sayangnya, meski TKI dari daerah Sukabumi C. TUJUAN KEGIATAN menjadi pahlawan devisa, namun perlakuan ter- Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat hadap mereka masih jauh dari penghargaan. ini adalah: (1) Untuk melatih para TKI Purna Mantan TKI atau TKI Purna yang sudah kembali memiliki kemampuan literasi keuangan sebagai Sukabumi juga masih belum tentu terjamin modal berwirausaha; (2) Untuk melatih para TKI kesejahteraannya. Itulah sebabnya, para TKI asal Purna berwirausaha membuka jasa editing video Sukabumi memilih kembali merantau ke luar shooting, dan (3) Untuk melatih para TKI Purna negeri meski harus menempuh risiko yang tidak berwirausaha dengan menjadi pelaku event ringan. Selain itu, tingginya jumlah warga asal organizer. Kabupaten Sukabumi yang menjadi TKI, tidak disertai pengelolaan keuangan hasil saat bekerja D. MANFAAT KEGIATAN di luar negeri. Sehingga tidak jarang para mantan Adapun manfaat dari kegiatan pengabdian TKI yang sudah bekerja di luar negeri ketika masyarakat ini adalah: (1) Para TKI Purna pulang ke kampung halamannya tidak memiliki memiliki kemampuan literasi keuangan sebagai apapun. bekal mereka berwirausaha; (2) Para TKI Purna Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat terampil mengoperasikan program editing video disimpulkan bahwa mendesak dilakukan pelatihan shooting dan mampu membuka usaha di bidang berwirausaha kepada para TKI Purna di Kabupaten tersebut; (3) Para TKI Purna mampu menjadi Sukabumi. Kegiatan ini selain bertujuan mem- pelaku sekaligus membuka usaha di bidang event bekali para TKI Purna dengan keterampilan dan organizer, dan (4) Terbinanya hubungan yang kecakapan hidup (liveskills), juga sejalan dengan baik antara para TKI Purna dan Stakeholder harapan pemangku kepentingan lokal di di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat dengan Kabupaten Sukabumi, khususnya Kepala Disna- Universitas Negeri Jakarta. kertrans Kabupaten Sukabumi, serta sejalan dengan progran pemerintah melalui BNP2TKI. 2. METODE PELAKSANAAN Data dan fakta sebagaimana diuraikan, menjadi A. METODE KEGIATAN dasar bagi kami untuk menyusun proposal peng- Metode kegiatan Pelatihan Berwirausaha abdian masyarakat dengan judul: “Pelatihan Edit Video Shooting Dan Event Organizer Bagi Berwirausaha Edit Video Shooting Dan Event TKI Purna di Desa Cibolang, Kecamatan Gunung Organizer Bagi Tenaga Kerja Indonesia Purna Guruh, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat ini Di Kabupaten Sukabumi.” berupa pelatihan dan workshop. Dengan metode tersebut diharapkan para peserta tidak hanya B. PERUMUSAN MASALAH belajar teori mempraktekan langsung bagaimana Berdasarkan analisis situasi sebagaimana mengedit video hasil shooting mereka, serta telah diuraikan di atas, maka membekali TKI menjadi pelaku event organizer. Purna di Kabupaten Sukabumi dengan keteram- pilan berwirausaha merupakan solusi tepat. B. KHALAYAK SASARAN (PESERTA) Pelatihan kewirausahaan ini menjadi penting, Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Berwirausaha bukan saja agar para TKI Purna tersebut Edit Video Shooting dan Event Organizer Bagi memiliki keterampilan atau kecakapan hidup TKI Purna ini dilaksanakan di Kabupaten (lifeskills). Akan tetapi, diharapkan selepas Sukabumi Jawa Barat. Adapun lokasi yang dipilih pelatihan tersebut para TKI Purna dapat memulai terletak di Balai Desa Cibolang, Kecamatan berwirausaha, menggeluti usaha tersebut, dan Gunung Guruh, Kabupaten Sukabumi. 50 DOI : https://doi.org/10.21009/sarwahita.131.08 Jurnal Sarwahita Volume 13 N0. 1 Lokasi Desa Cibolang, Kecamatan Gunung yang merupakan fusi antara sikap kompetitif, Guruh, Kabupaten Sukabumi dipilih karena ber- visioner, kejujuran, pelayanan, pemberdayaan, dasarkan data dari BNP2TKI (2014), diketahui pantang menyerah, dan kemandirian. Karakter bahwa di Desa ini banyak warganya yang menjadi ini bersatu dan menjadi kebutuhan langsung TKI, dan sudah ada yang menjadi TKI Purna. dalam proses wirausaha. Secara sederhana, Adapun tempat mereka bekerja sebagian besar entrepreneurship memiliki ciri-ciri swadaya di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi. Peserta usaha serta mengandung komponen manajemen kegiatan Pelatihan Berwirausaha Edit Video pemasaran, produksi, dan finansial. Seorang Shooting dan Event Organizer Bagi TKI Purna entrepreneur / wirausahawan yang memiliki ini sebanyak 25 orang warga desa Cibolang, yang potensi sukses adalah mereka yang mengerti merupakan TKI Purna. kegunaan pendidikan untuk menunjang kegiatan serta mau belajar untuk meningkatkan pengetahuan. A. TEMPAT KEGIATAN Lingkungan pendidikan dimanfaatkan oleh Kegiatan Pelatihan Berwirausaha Edit Video entrepreneur sebagai sarana mencapai tujuan. Shooting Dan Event Organizer ini bertempat di Adapun pendidikan di sini berarti pemahaman Balai Desa Cibolang, Kecamatan Gunung Guruh, suatu masalah yang dilihat dari sudut keilmuan Kabupaten Sukabumi. atau teori sebagai landasan berpikir. Menurut Pinchot (Husaini Usman, 2010), B. JADWAL PELAKSANAAN karakter kewirausahaan itu merupakan kemampuan Kegiatan Pelatihan Berwirausaha Edit Video untuk menginternalisasikan bakat, rekayasa, dan Shooting Dan Event Organizer, dalam rangka peluang yang ada. Sementara, wirausaha adalah pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan orang yang berani mengambil resiko, inovatif, pada hari Sabtu, 20 Agustus 2016, Pukul 08.30 kreatif, pantang menyerah, dan mampu menyiasati s /d 16.15. peluang secara tepat. Lebih dari itu, karakter kewirausahaan juga sangat urgen dalam menentu- 3. TINJAUAN PUSTAKA kan kemajuan perekonomian suatu negara. Bukan A. TENAGA KERJA INDONESIA PURNA hanya ketepatan prediksi dan analisis yang tepat, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah sebutan tetapi juga merangsang terjadinya invensi dan bagi warga negara Indonesia yang bekerja di luar inovasi penemuan-penemuan baru yang lebih negeri (seperti
Recommended publications
  • Study on Water Resources Allocation for Kertajati, Jatitujuh, and Ligung
    MATEC Web of Conferences 147, 03010 (2018) https://doi.org/10.1051/matecconf/201814703010 SIBE 2017 Study on Water Resources Allocation for Kertajati, Jatitujuh, and Ligung Sub-Districts to Support the Development of West Java International Airport (BIJB) and Kertajati Aerocity Area Yadi Suryadi2,3,*, Asrini Chrysanti1, Febya Nurnadiati1, Mohammad Bagus Adityawan2,3, and Arno Adi Kuntoro2 1Graduate School of Civil Engineering, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia 2Water Resources Engineering Research Group, Institut teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia 3Water Resources Development Center, Institut teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia Abstract. The Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) and Kertajati Aerocity are under construction and expected to be a center of economic activity supported by potential of natural resources and agriculture. They later will act as a driver of economic growth in West Java, especially for surrounding area such as Kertajati, Jatitujuh and Ligung Sub-districts. As an affect of the the development of BIJB and Kertajati Aerocity, the water demand of surrounding area will increase. Therefore an analysis of water demand and availability is needed. This research supports by analyzing the water balance, water demand, and also water allocation using WEAP (Water Evaluation and Planing) software tool. Water balance of Cimanuk-Tomo, Cimanuk-Monjot, and Cilutung-Dam Kamun river are analyzed, water demand of the three sub-districts are also projected and become the inputs of the water allocation model. The result of WEAP model simulation shows that the Cimanuk River can meet the water demand of the three sub-districts until 2040.
    [Show full text]
  • Distribution of Holstein Friesian Dairy Cattle Populations in KUD Gemah
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by USN Scientific Journal Publisher (Universitas Sembilanbelas November Kolaka - USN-SJ) Url: http://usnsj.com/index.php/CJAH Email: [email protected] Creative Commons Attribution 4.0 International License Distribution of Holstein Friesian Dairy Cattle Populations in KUD Gemah Ripah Sukabumi, West Java for Milk Production of during Lactation, Daily Milk Production, and Fat Levels AUTHORS INFO ARTICLE INFO Raden Febrianto Christi e-ISSN: 2548-3803 Universitas Padjadjaran p-ISSN: 2548-5504 [email protected] Vol. 5, No. 1, June 2020 +6285795505793 URL: https://dx.doi.org/10.31327/chalaza.v5i1.1228 Hermawan Universitas Padjadjaran [email protected] +6281320642939 Lia Budimulyati Salman Universitas Padjadjaran [email protected] +62818210443 © 2020 Chalaza Journal of Animal Husbandry All rights reserved Abstract Dairy cows are a type of livestock that have been developed by contributing products in the form of milk as a provider of animal protein. The more dairy cow population, the higher the milk production produced. This study aims to determine the population of dairy farming in Gemah Ripah Sukabumi KUD, West Java, and to determine the amount of milk production during the lactation period, daily milk production, and fat content. The research method used was a survey by taking primary and secondary data in 2018 and then analyzed with simple statistics to determine the mean, standard deviation, and coefficient of diversity. The results showed that the population of dairy cows was widespread in the Sukabumi area. Namely in the Barokah group in the Sukalarang sub-district, the Cikole group in the Sukaraja sub-district, the Cintaresmi group in the Sukalarang sub-district, the Priangan group in the Sukalarang sub-district, the rukun tani II in the sub-district of Sukalarang, the rukun tani III in Sukalja, sulanjana I in Sukalarang sub-district.
    [Show full text]
  • Land Suitability and Dynamic System Model for Land Use Planning Of
    LAND SUITABILITY AND DYNAMIC SYSTEM MODEL FOR LANDUSE PLANNING OF PADDY FIELD IN INDRAMAYU REGENCY, WEST JAVA, INDONESIA Presented at the FIG Working Week 2017, May 29 - June 2, 2017 in Helsinki, Finland Wiwin Ambarwulan, Widiatmaka, Titik Suparwati, Irman Firmansyah, Niendyawati FIG 2017 GEOSPATIAL INFORMATION AGENCY BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY I. INTRODUCTION 1.1. Background • Serious problem of food supply in Indonesia: – High amount of population : 250 million (No. 4 in the world) – High rice consumption: 113 kg.capita-1.year-1 – Most of rice (50%) was produced by agricultural land in Java Island – Java island: only 7% of Indonesian territory – 50% of Indonesian population in Java Island • Pressure on Java island to produce food as well as conversion to residence, industry, etc. 1. PRODUCTION CONCENTRATION IN JAVA ISLAND outsid Population (million) [VALU e P. Jawa, E] 101,48 5.5 , 43% [VALU [CATE Outside E] GORY P. Jawa, NAME 34,172,8 Pady (ton) ],[VAL 35 , 48% 2015 UE] [CATEGO RY NAME],[ Source: Indonesian Statistics (2015) VALUE] Implication • High dependence on food production in Java Island • High pressure for agricultural land in Java island • High rate of paddy field conversion into other land utilization How to solve the FOOD INSECURITY problem? 1. Spatially location with HIGH LAND SUITABILITY should be conserve 2. Each region should maintain its self sufficiency in order to maintaining country’s food security 1.2. Objective 1. To asses land suitability for paddy field 2. To model the adequacy of food in the regency 3. To plan land utilization based on land suitability for paddy field and dynamic system model 2.1.
    [Show full text]
  • Situation Update Response to COVID-19 in Indonesia As of 18 January 2021
    Situation Update Response to COVID-19 in Indonesia As of 18 January 2021 As of 18 January, the Indonesian Government has announced 917,015 confirmed cases of COVID-19 in all 34 provinces in Indonesia, with 144,798 active cases, 26,282 deaths, and 745,935 people that have recovered from the illness. The government has also reported 77,579 suspected cases. The number of confirmed daily positive cases of COVID-19 in Indonesia reached a new high during four consecutive days on 13-16 January since the first positive coronavirus case was announced by the Government in early March 2020. Total daily numbers were 11,278 confirmed cases on 13 January, 11,557 cases on 14 January, 12,818 cases on 15 January, and 14,224 cases on 16 January. The Indonesian Ulema Council (MUI) has declared the COVID-19 Vaccine by Sinovac as halal. The declaration was stipulated in a fatwa that was issued on 8 January. On 11 January, the Food and Drug Administration (BPOM) issued the emergency use authorization for the vaccine. Following these two decisions, the COVID-19 vaccination program in Indonesia began on 13 January, with the President of the Republic of Indonesia being first to be vaccinated. To control the increase in the number of cases of COVID-19, the Government has imposed restrictions on community activities from January 11 to 25. The restrictions are carried out for areas in Java and Bali that meet predetermined parameters, namely rates of deaths, recovered cases, active cases and hospitals occupancy. The regions are determined by the governors in seven provinces: 1.
    [Show full text]
  • Indonesia Healthcare: Growing Opportunities
    Indonesia Healthcare: Growing Opportunities Presented on 23 April 2021 by Leona A. Karnali About the Presenters Leona A. Karnali CEO Primaya Hospital, Indonesia Leona leads Primaya Hospital Group, a leading private hospital group operating 10 hospitals located strategically across Indonesia. Prior to her appointment as CEO, she was the COO for the past 5 years leading the hospital’s transformation in human capital, procurement, marketing and international relationships. Her expertise and experience range from operational and strategic management to risk and financial management through previous work experiences in education, banking, and private equity. Leona graduated with a Master of Science degree in mechanical engineering from Massachusetts Institute of Technology. She is a CFA charterholder and is a certified FRM. Company Profile About Primaya Hospital 10 1325 3 operating operating regional hospitals beds clusters 672 157 1661 general licensed specialists practitioners nurses A Multi-Specialty Hospital Network Providing Accredited by Joint Commission International Professional & Caring since 2014 Healthcare Services Our Hospital Network West Bekasi Makassar Bekasi Cluster: Tangerang Cluster: Makassar Cluster: PRIMAYA HOSPITAL WEST BEKASI PRIMAYA HOSPITAL TANGERANG PRIMAYA HOSPITAL MAKASSAR Kalimalang, West Bekasi Cikokol, Tangerang Jend. Urip Sumohardjo, Makassar PRIMAYA HOSPITAL EAST BEKASI PRIMAYA HOSPITAL PASAR KEMIS PRIMAYA HOSPITAL INCO SOROWAKO Margahayu, East Bekasi Pasar Kemis, Tangerang – Opening March 2021 Sorowako PRIMAYA HOSPITAL NORTH BEKASI PRIMAYA EVASARI HOSPITAL Teluk Pucung, North Bekasi Rawasari, Central Jakarta • Mid-size to Large Hospitals PRIMAYA HOSPITAL KARAWANG PRIMAYA HOSPITAL BETANG PAMBELUM with 100-250 beds Galuh Mas, Karawang Tjilik Riwut, Palangkaraya • Located across Indonesia PRIMAYA HOSPITAL SUKABUMI PRIMAYA HOSPITAL PANGKAL PINANG • All Primaya Hospitals are Sukaraja, Sukabumi – Opening March 2021 Pangkal Pinang City, Kep.
    [Show full text]
  • Daftar Peserta Audisi Tahap 2 One Pesantren One Product Kab
    DAFTAR PESERTA AUDISI TAHAP 2 ONE PESANTREN ONE PRODUCT KAB. BOGOR, KOTA BOGOR DAN KOTA DEPOK NAMA PONDOK KATEGORI NO DATA ID NSPP PESERTA JENIS USAHA Kecamatan Kota JAM AUDISI Ruang PESANTREN USAHA 1 OPOPA20043 SUNANUL HUDA AL 510032011182 ANITA SARI,S.PD Makanan Startup Leuwiliang KAB. BOGOR 08.00 s.d 08.25 MUKRI 2 OPOPA20059 AR-RISALAH 510032011128 HENDRA JUNAEDI Fashion Startup Cariu KAB. BOGOR 08.25 s.d 08.50 3 OPOPA20064 NUR SYAMSUDDUHA 510032011376 KAMALUDN NUR Makanan Startup Cariu KAB. BOGOR 08.50 s.d 09.15 4 OPOPA20296 ANNUR CIMANDE 500332011111 BULDAN SUKMANA Pertanian Scaleup Caringin KAB. BOGOR 09.15 s.d 09.40 A 5 OPOPA20321 ADZKIYATUN-NIDA 510032010911 YOYON SAHRONI S.PD.I Pertanian Scaleup Leuwiliang KAB. BOGOR 09.40 s.d 10.05 6 OPOPA20355 MODERN UMMUL 510032010969 FAQIH RAMDANI Jasa/Layanan Scaleup Leuwiliang KAB. BOGOR 10.05 s.d 10.30 QURO AL- ALMUBARAK ISLAMI 7 OPOPA20022 AL QURAN WAL HADIS 512327104043 MUHAMAD IRFAN Makanan Scaleup Bogor Barat KOTA BOGOR 10.30 s.d 10.55 DAFTAR PESERTA AUDISI TAHAP 2 ONE PESANTREN ONE PRODUCT KAB. BOGOR, KOTA BOGOR DAN KOTA DEPOK NAMA PONDOK KATEGORI NO DATA ID NSPP PESERTA JENIS USAHA Kecamatan Kota JAM AUDISI Ruang PESANTREN USAHA 8 OPOPA20055 DAARUL ULUUM 510332710024 UJANG ENDUH Pertanian Scaleup Bogor Selatan KOTA BOGOR 08.00 s.d 08.25 KAMPUS 3 9 OPOPA20184 DIPAMENGGALA AL- 512327101132 MUHAMMAD IRWAN Perikanan Startup Bogor Selatan KOTA BOGOR 08.25 s.d 08.50 HASANAH 10 OPOPA20259 MAHASISWA BAITUL 510332710144 IRSYAD MAULANA Lainnya: Startup Bogor Barat KOTA BOGOR 08.50 s.d 09.15
    [Show full text]
  • Studi Kasus : Kereta Api (Ka) Sukabumi-Bogor
    KAJIAN PERJALANAN KOMUTER MODA KERETA API (STUDI KASUS : KERETA API (KA) SUKABUMI-BOGOR) Arman Maulana 1), Andi Rahmah 2), Budi Arief 3) ABSTRAK Kereta Api (KA) Pangrango Suikabumi-Bogor ataupun Bogor-Sukabumi diresmikan pada 9 November 2013, KA ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan pergerakan pada kedua wilayah tersebut. Tujuan dari penelitian ini, mendapat gambaran pola dan karakteristik perjalanan penumpang komuter KA, menganalisis besaran tingkat pertumbuhan perjalanan penumpang komuter KA, dan upaya penanganan/konsep perbaikan Kereta Api (KA) Sukabumi-Bogor ataupun Bogor-Sukabumi. Digunakan dasar utama UU RI No.23 Tahun 2007, dan Permenhub RI No.110 Tahun 2017 dalam pengamatan survei secara langsung. Metode penelitian menggunakan data primer dari hasil kuesioner kepada pengguna jasa kereta api (KA) tentang pelayanan dan kepentingan, dan analisis data sekunder dari PT.KAI menjadi data yang informatif pada kajian perjalanan komuter moda kereta api (KA), serta mengunakan metode furness pada pemodelan transportasi, penyajian data statistik, dan ramalan permintaan (demand forecast). Hasil penelitian menunjukan bahwa Kereta Api (KA) Pangrango memenuhi 80,72 % pada lintas Sukabumi-Bogor, dan 79,86 % pada lintas Bogor-Sukabumi berdasarkan kuesioner jenis atribut pelayanan terhadap pengguna jasa kereta api (KA) Pangrango, hal ini sudah memenuhi standar pelayan minimal dan menjadi moda transportasi utama bagi masyarakat. Tetapi kinerja PT.KAI Kereta Api (KA) Pangrango masih belum optimal dikarenakan sarana, prasarana, dan frekuensi perjalanan Kereta Api (KA) Pangrango masih terbatas. Oleh karena itu diharapkan pada masa yang akan datang adanya penambahan armada kereta api, frekuensi perjalanan, dan jalur track sehingga dapat terciptanya angkutan massal yang layak dan handal. Kata Kunci : Metode Furness, Perjalanan Komuter, Ramalan Permintaan.
    [Show full text]
  • NO NAMA PT KOTA 1 Universitas Wiralodra Indramayu 2 Universitas Winaya Mukti Sumedang 3 Universitas Widyatama Bandung 4 Universi
    DAFTAR UNDANGAN DESEMINASI BIDIKMISI DAN PENYERAHAN KUOTA BIDIKMISI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI LINGKUNGAN LLDIKTI WILAYAH IV TAHUN 2019 NO NAMA PT KOTA 1 Universitas Wiralodra Indramayu 2 Universitas Winaya Mukti Sumedang 3 Universitas Widyatama Bandung 4 Universitas Wanita Internasional Bandung Bandung 5 Universitas Telkom Bandung 6 Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon 7 Universitas Suryakancana Cianjur 8 Universitas Subang Subang 9 Universitas Serang Raya Serang 10 Universitas Sangga Buana Bandung 11 Universitas Putra Indonesia Cianjur 12 Universitas Pembangunan Jaya Tangerang Tangerang 13 Universitas Pasundan Bandung 14 Universitas Pakuan Bogor 15 Universitas Nusa Putra Sukabumi 16 Universitas Nurtanio Bandung 17 Universitas Nasional Pasim Bandung 18 Universitas Nahdatul Ulama Cirebon 19 Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Tasikmalaya 20 Universitas Muhammadiyah Tangerang Tangerang 21 Universitas Muhammadiyah Sukabumi Sukabumi 22 Universitas Muhammadiyah Cirebon Cirebon 23 Universitas Mathla`ul Anwar Pandeglang 24 Universitas Ma'soem Sumedang 25 Universitas Majalengka Majalengka 26 Universitas Kuningan Kuningan 27 Universitas Kristen Maranatha Bandung 28 Universitas Komputer Indonesia Bandung 29 Universitas Kebangsaan Bandung Bandung 30 Universitas Katolik Parahyangan Bandung 31 Universitas Islam Syehk Yusuf Tangerang 32 Universitas Islam Nusantara Bandung 33 Universitas Islam Bandung Bandung 34 Universitas Ibn Khaldun Bogor 35 Universitas Garut Garut 36 Universitas Galuh Ciamis Ciamis 37 Universitas Djuanda Bogor 38 Universitas
    [Show full text]
  • Indonesia: West Java Earthquake
    Information bulletin n° 3 Indonesia: GLIDE n° TS-2009-000173-IDN West Java Earthquake 11 September 2009 This bulletin is being issued for information only and reflects the current situation and details available at this time. The Federation is not seeking funding or other assistance from donors for this operation. The Indonesian Red Cross Society will, however, accept direct assistance to provide support to the affected population. To date, West Java earthquake death toll stands at 79 people, with 21 bodies still missing after the quake-triggered landslide buried Cikangkareng village in Cianjur. Meanwhile, the number of displaced keeps changing. Palang Merah Indonesia (PMI – Indonesian Red Cross Society), in the headquarters, chapter and branch levels, continue to support the affected Indonesian Red Cross volunteers keep doing evacuation communities in relief activities. The national for the landslide victims due to the 7.3 Richter Scale in society is monitoring the situation and West Java. To date, 21 bodies are still missing. PMI. coordinating with Satkorlak, the government’s executing unit for disaster management, the United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA), and other local non-governmental organizations and the local university to distribute relief items as well as conduct assessments, and restoring family links (RFL) activities. At the moment, early recovery activities have also been planned. Based on PMI’s experience in the Yogyakarta earthquake in 2006, the national society will implement its bamboo house programme in West Java. <click here to view the map of the affected areas, or here for detailed contact information> The Situation The earthquake measuring 7.4 on the Richter scale hit Tasikmalaya district in West Java province in the afternoon of 2 September.
    [Show full text]
  • Analisis Kinerja Operasional Kereta Api Pangrango Bogor – Sukabumi
    Analisis Kinerja Operasional Kereta Api Pangrango - Sukabumi CESD Vol 02, No 2 Desember 2019 E-ISSN : 2621-4164 Vol. 02 No 2 Desember 2019 Analisis Kinerja Operasional Kereta Api Pangrango Bogor – Sukabumi *Dika Saputra1, Prima Jiwa Osly1, Wita Meutia1 1Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila Abstract Kota Bogor dan Kota Sukabumi dua wilayah penting di Jawa Barat yang memiliki hubungan erat satu sama lain. Sehingga terdapat kebutuhan pergerakan yang besar pada kedua wilayah tersebut. Keterbuhungan antar kedua wilayah tersebut, difasilitasi oleh kereta api Pangrango Bogor – Sukabumi. Kereta api Pangrago yang diresmikan pada November 9, 2013 diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan pergerakan pada kedua wilayah tersebut. Kereta api Pangrango digunakan untuk perjalanan kerja, berdagang maupun berlibur.. Maksud dari tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi waktu henti dan waktu tempuh serta menganalisa kenyamanan kereta api Pangrango Bogor – Sukabumi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan survei kinerja dan wawancara. Analisis yang digunakan adalah analisa jumlah responden dan analisis metode Importance Performance Analysis (IPA). Hasil dari kinerja rata – rata waktu tempuh dari stasiun Bogor Paledang – Sukabumi selama suvei sebesar 121 menit dan hasilnya sama sesuai GAPEKA 2017 yaitu 121 menit. Rata – rata waktu tempuh dari stasiun Sukabumi – Bogor Paledang selama survei sebesar 122.66 dan hasilnya hampir mendekati GAPEKA 2017 yaitu 123 menit. Rata – rata waktu henti dari stasiun Bogor Paledang – Sukabumi selama survei sebesar 23 menit dan hasilnya sesuai GAPEKA 2017 yaitu 23 menit. Rata – rata waktu henti dari stasiun Sukabumi – Bogor Paledang selama survei sebesar 23 menit dan hasilnya sesuai GAPEKA 2017 yaitu 23 menit. Hasil dari metode Importance Performance Analysis (IPA) diperoleh rata – rata nilai tingkat kepuasan dan kepentingan dari keseluruhan atribut pelayanan kereta api Pangrango Bogor Paledang – Sukabumi sebesar 6603 dan 8275.
    [Show full text]
  • Characteristics of Mango Farmers and Factors Associated with Their Land Tenure Area
    International Journal of Scientific and Research Publications, Volume 9, Issue 9, September 2019 758 ISSN 2250-3153 Characteristics of Mango Farmers and Factors Associated with Their Land Tenure Area Elly Rasmikayati1 *, Ellisa Agri Elfadina1, Bobby Rachmat Saefudin1 1Social Economic Department, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University *E-mail: [email protected] DOI: 10.29322/IJSRP.9.09.2019.p93102 http://dx.doi.org/10.29322/IJSRP.9.09.2019.p93102 Abstract – Mango is the main exotic fruits in West Java, Indonesia. Then, the government and farmers try to develop the agribusiness of mango. But, the productivity still fluctuatives and land tenure of mango farmers are mostly narrow. The purpose of this study is to describe the characteristics of the mango farmers and factors associated with their land tenure area in Cikedung Sub-district, Indramayu Regency, West Java. The methods used in this research is a survey method with descriptive statistics analysis tool and crosstabulation with Chi-square test. The results showed that mango farmers in Cikedung Sub-district mostly have an experience less than 10 years, earn income from mango farming are less than 10 million rupiah/year, and the land tenure area with narrow categories (< 0.5 Ha) i.e. 49% from total respondents. The Number of mango farmer-controlled trees less than 25 trees, but its production can reach more than 700 kg/year. Factors associated with mango land tenure area in Cikedung Sub-district, Indramayu Regency, i.e. income from mango farming, the distances from mango land area to the final market, the government contribution, and the land tenure status.
    [Show full text]
  • Re: Request Stop the Indramayu Coal-Fired Power Plant Expansion Project, West
    October 19, 2020 Mr. Joko Widodo, President of Indonesia Mr. SUGA Yoshihide, Prime Minister of Japan Re: Request Stop the Indramayu Coal-fired Power Plant Expansion Project, West Java, Indonesia Dear Mr. Joko Widodo and Mr. SUGA: The undersigned groups from Indonesia and Japan are writing to you to call on the Indonesian government not to push through and the Japanese government not to support the expansion of the Indramayu coal-fired power plant1 (1,000 MW) (hereinafter, the “Project”) in West Java, Indonesia, any more. As far as we know, the Japan International Cooperation Agency (JICA) conducted the feasibility studies of the Project in 2009-2010 and is currently disbursing its loan to the Indonesian state-owned electricity company PT PLN (Persero) for the consulting service, such as the basic design, under the scheme of Engineering Service (E/S) Loan. The loan agreement of E/S loan was concluded in March 2013 with the total amount of 1,727 million Yen (241.5 billion Rupiah with a current exchange rate). And JICA is expected to provide its loan of USD 1,845 million (27.2 trillion Rupiah or 194.3 billion Yen) for the main construction of the Indramayu Project.2 The main construction of the Project, however, hasn’t started yet. Therefore, it is not too late for both of the governments to review the necessity of the Project and to decide the cancellation of the Project, considering the points described as below. There are mainly 5 reasons why this coal power plant must not be constructed. (1) The Project is not necessary from the viewpoint of energy security, as the Java-Bali electrical grid has excessive power supply.
    [Show full text]