MediaTor, Vol 12 (2), Desember 2019, 238-250 MediaTor, Vol 12 (2), Desember 2019, 238-250

Model City Branding Melalui Revitalisasi Sungai Cikapundung

1Iis Saidah, 2Agustin Rozalena Politeknik Piksi Ganesha, Jl. Gatot Subroto No.301, Batununggal, Kota , Jawa Barat E-mail: [email protected],[email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengontruksi model city branding melalui revitalisasi Sungai Cikapundung. Model city branding merupakan penelitian bersifat kualitatif studi kasus dengan paradigma konstruksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussinon (FGD), observasi nonpartisipasi, wawancara mendalam dan literatur serta teknik analisis data dengan Model Interaktif. Hasil penelitian menyatakan 1). Proses branding Kota Bandung terbangun melalui proses revitalisasi Sungai Cikapundung, sehingga membentuk wisata buatan Kota Bandung yang khas 2) Strategi branding dalam mempromosikan sungai kota dilakukan dengan mengomunikasikan keunggulan sungai Cikapundung sebagai objek wisata buatan melalui berbagai event, membentuk persepsi masyarakat tentang citra sungai, meningkatkan daya tarik Sungai Cikapundung, sehingga meningkatkan kunjungan wisata 3). Model city branding melalui revitalisasi Sungai Cikapundung memenuhi aspek pada Model Octagone dan menambahkan aspek penting lainnya, yaitu preservation the environments, sehingga terbentuk model baru, yaitu Model Nanogone. Kesimpulan penelitian ini 1). Revitalisasi Sungai Cikapundung menciptakan branding Kota Bandung 2). Strategi branding meningkatkan kunjungan wisata ke Kota Bandung 3). Preservation the environments sebagai pembentuk model Nanogone memberikan kesadaran tentang lingkungan kepada masyarakat.

Katakunci: city branding, revitalisasi sungai cikapundung, model hexagone, model octagone, model nanogone.

Abstract: This study aims to construct the city branding model through the revitalization of the Cikapundung River. It is a qualitative case study research formulated by contruction paradigm. Data collection techniques were carried out through Focus Group Discussions (FGD), non- participant observation, in-depth interviews and literature as well as data analysis techniques with the Interactive Model. The results are 1). The process of Bandung city branding established through Cikapundung revitalization river effects, which boosted the specific artificial tourism in Bandung city 2). The branding stategy to promote the river are achieved by publicizing the artificial tourism superiority of Cikapundung river as a tourism spot through some events, creating the same perception about the river’s image among people and increasing the attractiveness of Cikapundung river. 3). The city branding design has an Octagone design aspects and adding other important aspect that is preservation of the environment that formed Nanogone model. The conclusion are 1). The revitalization of cikapundung river create branding of Bandung city 2). The branding stategy increase tourist visit to Bandung city 3). Preservation the environments as forming the Nanogone design raise the awareness about environments.

Keywords: city branding, cikapundung river’s revitalization, hexagone model, octagone model nanogone model.

DOI: https://doi.org/10.29313/mediator.v12i2.5026

238 Iis Saidah, dkk. Model City Branding Melalui Revitalisasi...

PENDAHULUAN pembuangan limbah kotoran. Oleh Kota Bandung merupakan kota sebab itu, gagasan penataan sungai yang metropolitan yang citra kotanya mulai digaungkan lebih dari sepuluh tahun ini menjadi ikon kota kreatif dan seni di lebih bersifat kembali ke alam, namun . Strategi pariwisata muncul tetap dapat aktif digunakan masyarakat dalam pesan dan makna tempat, untuk berinteraksi. Adapun potensi untuk wilayah, dan fasilitas strategis. Peran direvitalisasi adalah kualitas air, kualitas Badan Promosi Pariwisata Bandung hutan kota di sekitar sungai, hingga (BP2KB) dalam mengelola komunikasi kualitas ruang, tanpa meninggalkan merek kota mulai dirasakan berdampak sifat sosial aktif untuk berinteraksi meningkatnya wisatawan lokal maupun masyarakat, termasuk sebagai aset mancanegara ke Kota Bandung. Pola penopang pariwisata kota. komunikasi merek yang dibangun antara Promosi dengan berbagai dukungan pemerintah kota dengan masyarakat komponen komunikasi pemasaran yang adalah dengan terwujudnya layanan tepat dapat membantu kota menawarkan objek wisata baru bagi wisatawan, seperti kepada pengunjung melalui manfaat sentra kreativitas, taman kota tematik, apa yang diterima sehingga merasakan maupun fasilitas “Bandung tour on bus” kepuasan setelah meninggalkan kota. alias bandros. Pemerintah Kota Bandung Berkaitan dengan fungsi daya tarik kota memperkuat slogan kota dengan nama untuk masyarakat dan wisatawan, maka “Bandung Bermartabat”. Pemberian pemerintah mulai melirik potensi sungai slogan tersebut telah disesuaikan dengan kota ini untuk dijadikan ikon melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang city branding. Menurut Keith Dinnie, (RPJP) dan telah disepakati hingga 2025. ketertarikan pada city branding dapat Pengenalan slogan secara perlahan dilihat sebagai bagian dari pengakuan membangun kembali citra Kota Bandung yang lebih luas tempat-tempat dari yang dahulu dikenal masyarakat semua jenis dapat memperoleh manfaat sebagai kota kembang, kota ramah dari penerapan strategi koheren dengan dan bersahaja, serta kota multi talenta. mengelola sumber daya, reputasi, dan Semakin banyaknya pusat wisata kota, citra mereka (Dinnie, 2010). maka peluang untuk menjadikan sumber Pada praktiknya, Kota Bandung pendapatan baru bagi pemerintah kota, bukanlah satu-satunya kota yang sedang sehingga kesan kota semakin resik bergairah menambah wisata buatannya dengan tambahan infratruktur yang dengan menyandingkan dengan wisata ramah lingkungan semakin terbuka berterma lingkungan. Tentu hal ini pula. Kini,Pemkot mulai berkonsentrasi menjadi penguat keberadaan kota dan melirik tempat-tempat wisata potensial memberi alternatif wisatawan untuk baru, seperti halnya dengan potensi aliran menentukan pilihan tujuan wisata. Meski Sungai Cikapundungyang mengaliri Kota demikian, seiring dengan strategi yang Bandung dapat menjadi alternatif objek dibangun, maka promosi kota tetap pariwisata lingkungan. harus dilakukan. Dalam pelaksanaannya, Berkembangnya pariwisata para pemangku kepentingan masih lingkungan tidak terlepas dari keinginan membatasi promosi objek wisata kota pemerintah kota untuk mengatasi buatan ini hanya dibebankan kepada permasalahan sungai dikarenakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota banyaknya warga yang masih bermukim Bandung saja. Demikian halnya dengan di bantaran sungai.Sungai yang mengalir dukungan media yang dimiliki oleh di sisi rumah tak urung menjadi tempat Disparbud, namun kendala penerapan

239 MediaTor, Vol 12 (2), Desember 2019, 238-250

komunikasi pemasaran masih sangat Kota Malang berpengaruh terhadap mengandalkan peran serta dan back up keputusan berkunjung ke Kota Malang, dari dinas lainnya. Dukungan masyarakat sehingga berdampak positif bagi citra juga muncul dikarenakan peran word kota. Selain itu, penelitian Lily Purwianti of mouth yang berlangsung massif, dan Yulianty Ratna Dwi Lukito (2014), pembuktian ke lapangan atau menyenaga menyatakan dalam simpulan hasil datang ke lokasi merupakan kesan bahwa penelitiannya menunjukkan bahwa branding kota memerlukan strategi faktor-faktor yang mempengaruhi brand pemilihan pesan promosi. Caldwell dan city Kota Batam sebagai tempat tinggal Freire (2010) berpendapat bahwa sebuah bagi penduduk Kota Batam adalah faktor tempat sama halnya dengan produk apa business opportunity, social bonding dan pun,setiap fungsi kota juga mencakup networking. ciri-ciri simbolik yang menunjukkan Adapun untuk penelitian yang bahwa kota tersebut memiliki makna berhubungan dengan Kota Bandung simbolik layaknya produk pada umumnya. sendiri, Maylanny Christin dan Siti Tidak hanya itu, selama beberapa dekade Faridani Fauzan (2015), menyatakan sekarang, kota-kota di seluruh dunia bahwa city branding Kota Bandung telah menerapkan teknik pemasaran dan melalui city tour on bus merupakan semakin mengadopsi filosofi pemasaran salah satu komponen untuk memenuhi untuk memenuhi tujuan operasional dan salah satu indeks agar Bandung dapat strategis mereka (Kavaratzis, 2007). menjadi kota wisata dunia. Oleh karena Pada penelitian merek kota yang itu, keberadaan Bandung Tour On Bus dilakukan oleh Mihalis Kavaratzis atau dikenal sebagai Bandros merupakan (2007), menyatakan bahwa selama kerjasama masyarakat Bandung dengan beberapa dekade sekarang, kota-kota di Pemerintah Kota Bandung, terutama seluruh dunia telah menerapkan teknik untuk penamaan armada dan desain pemasaran dan semakin mengadopsi bus. Dalam mempromosikan Bus filosofi pemasaran untuk memenuhi Bandros, Pemerintah Kota Bandung tujuan operasional dan strategis mereka. menggunakan media sosial Twitter untuk Hal ini senada dengan beberapa berbagi informasi kepada seluruh lapisan penelitian yang sudah dilakukan pada masyarakat. Dalam Twitter tersebut kota-kota di Indonesia, seperti kota terdapat informasi mengenai prosedur Purwakarta dengan city branding-nya jika ingin naik bus Bandros dengan cara “Purwakarta Istimewa” terbukti memiliki reservasi, jadwal atau rute, biaya, dan pengaruh yang signifikan terhadap lain-lain. Hal tersebut dipilih karena keputusan wisatawan untuk berkunjung banyak orang yang menggunakan, juga ke Purwakarta. Penelitian yang dilakukan pihak pengelola lebih memahami media oleh Indriani, Jesi dan Chandra Kuswoyo tersebut dibandingkan yang lainnya. (2017) membuktikan bahwa city branding Adapun penelitian yang menyoroti yang dibangun oleh pemerintah Kota tentang revitalisasi sungai, salah Purwakarta berhasil menarik wisatawan satunya dilakukan oleh Damayanti, untuk berkunjung. dkk, pada Kali Pepe Hilir, Surakarta, Demikian pula dengan kota Malang menyatakan bahwa revitalisasi sungai yang memiliki city branding “Shining yang dilakukan oleh DPU Kota Surakarta Batu”. Penelitian yang dilakukanWandari, merupakan upayauntuk mengembalikan Lita Ayu., Srikandi Kumadji dan Andriani fungsi sebagai saluran drainase primer Kusumawati. (2014), menyatakan dan termasuk dalam bagian sistem secara signifkan bahwa city branding drainase Kota Surakarta. Penelitian ini

240 Iis Saidah, dkk. Model City Branding Melalui Revitalisasi... menunjukkan bahwa Kota Surakarta berusaha menginformasikan, membujuk, dapat mengatasi dampak negatif citra dan mengingatkan konsumen secara kota. langsung dan tidak langsung mengenai Selain penelitian sejenis, hasil produk yang dimilikinya (Rozalena, penelitian penulis berkaitan dengan 2017). komunikasi merek kota (city branding) Hal ini pun ditegaskan oleh Kotler yang dilakukan penulis pada tahun 2014 dan Keller yang menyatajan bahwa hingga 2017 menujukkan bahwa berbagai di dalam kesadaran merek terdapat sudut kajian dan aset kota dapat menjadi kemampuan untuk mengidentifikasi modal branding kota untuk promosi kategori. Calon pengunjung kota dapat pariwisata. Penulis berkeyaninan bahwa mengenali dan mengingat kota melalui Pemerintah Kota Bandung melalui Badan slogan atau merek kota secara mendetail. Promosi Pariwisata Bandung (BP2KB) Model proses komunikasi menekankan melakukan strategi manajemen untuk faktor-faktor kunci dalam komunikasi mengelola komunikasi merek kota yang efektif (Kotler & Keller, 2008). dengan berkonsentrasi pada tiga pilar Komunikasi merek mensyaratkan konsep komunikasi pemasaran terpadu kredibilitas sumber pesan dan dukungan yang diemukakan, yaitu mengidentifikasi setia pada visi Kota Bandung. target audiens dan membangun Beberapa kota di Indonesia pemasaran pariwisata atau program menunjukkan konsep branding komunikasi (berfokus pada khalayak). berdasarkan penamaan kota yang unik Kedua, merencanakan dan melibatkan dan menarik. Hal ini berarti bahwa saluran komunikasi (berfokus pada city branding yang dibangun oleh saluran/media) dan ketiga, mengukur pemerintah berhasil menarik wisatawan hasil program, mengevaluasi program untuk berkunjung (Indriani & Kuswoyo, komunikasi pemasaran melalui nilai 2017). Bahkan, secara signifkan pendapatan kota. city branding berpengaruh terhadap keputusan berkunjung ke suatu kota, Komunikasi merek kota sehingga berdampak positif bagi citra Merek dipahami sebagai kumpulan kota (Wandari, Kumadji, & Kusumawati, identitas, citra, dan aspirasi. Identitas 2014). menunjukkan alasan mengapa sebuah Faktor-faktor business opportunity, kota harus memiliki slogan atau merek social branding dan networking juga yang sangat berbeda dari kota-kota lain mempengaruhi brand (Purwianti dan dan memiliki ciri khas. Citra merek Lukito, 2014). Hal ini menunjukkan diidentifikasi dengan merek apa yang bahwa kerjasama masyarakat kota dengan diwakili oleh kota. Brand atau merek pemerintah kota dapat memperkuat diartikan juga sebagai sesuatu yang posisi tawar saat dipromosikan kepada dapat menjalankan keseluruhan dari masyarakat. proses komunikasi campuran dari atribut, berbentuk sebuah logo atau simbol Pemilihan Media Branding yang mencerminkan sebuah janji atau Branding kota juga memerlukan proses emosional antara konsumen dan media, terutama untuk mempromosikan perusahaan dan menciptakan pengaruh objek wisata lingkungan. Pemerintah yang bernilai untuk stakeholder dan kota menggunakan media sosial twitter konsumen (Mathieson & Wall, 2005). untuk berbagi informasi kepada seluruh Dalam konteks komunikasi pemasaran, lapisan masyarakat. Dalam twitter perusahaan maupun para pengusaha tersebut terdapat informasi mengenai

241 MediaTor, Vol 12 (2), Desember 2019, 238-250

prosedur jika ingin berwisata dengan merupakan bagian dari city branding cara reservasi, jadwal atau rute, biaya, pemerintah kota yang bekerjasama dengan dan lain-lain. Berdasarkan sekian banyak warga untuk menciptakan kota sesuai sosial media seperti twitter, whatsapp, dengan slogan yang dipromosikan, yaitu dan instagram. Hal tersebut dipilih Bandung Bermartabat. Khusus dalam karena banyak orang yang menggunakan, kaitannya dengan strategi pemasaran juga pihak pengelola lebih memahami pariwisata, maka pemerintah dapat media tersebut dibandingkan yang memperkenalkan atribut merek ini kelak lainnya, seperti yang diterapkan pada dalam bentuk pesan yang membudaya wisata Bandros (Bandung Tour On Bus) budaya lokal, mudah dipahami dan (Maylanny & Faridani, 2015). mudah dilakukan melalui aliran Sungai Berkaitan dengan komunikasi Cikapundung. merek kota (city branding) yang Hal penting dari revitalisasi sungai dilakukan penulis pada tahun 2014 merupakan upaya untuk mengembalikan hingga 2017 menujukkan bahwa berbagai fungsi sebagai saluran drainase primer sudut kajian dan aset kota dapat menjadi dan termasuk dalam bagian sistem modal branding kota untuk promosi drainase kota (Damayanti, Nurhadi, & pariwisata. Penulis berkeyaninan bahwa Andini, 2015). Pemerintah Kota Bandung melalui Badan Promosi Pariwisata Bandung (BP2KB) METODE melakukan strategi manajemen untuk Penelitian ini menggunakan mengelola komunikasi merek kota dengan pendekatan kualitatif melalui paradigma berkonsentrasi pada tiga pilar konsep konstruktivisme serta analisis studi komunikasi pemasaran terpaduyaitu kasus. Pada penelitian yang bersifat mengidentifikasi target audiens dan kualitatif pengambilan data berdasarkan membangun pemasaran pariwisata atau narasumber atau informan, sehingga program komunikasi (berfokus pada teknik pengambilan sampel yang khalayak). Kedua, merencanakan dan digunakan adalah purposive sampling. melibatkan saluran komunikasi (berfokus Objek penelitian ini adalah city pada saluran/media) dan ketiga, branding yang merupakan penamaan mengukur hasil program, mengevaluasi merek kota yang khas dan menarik. program komunikasi pemasaran melalui Subjek penelitian ini adalah informan nilai pendapatan kota. individu yang terlibat pada proses branding kota yang terdiri dari unsur Revitalisasi Sungai pemerintah Kota Bandung terkait serta Dalam kamus Bahasa Indonesia, individu dari kelompok pemangku revitalisasi adalah proses, cara, perbuatan kepentingan kota dan masyarakat sekitar menghidupkan atau menggiatkan Sungai Cikapundung, Bandung. kembali. Revitalisasijuga dikatakan Teknik pengumpulan data primer sebagai suatu proses atau cara dan dilakukan dengan dengan tiga cara yaitu, perbuatan untuk menghidupkan kembali 1) Focus Group Discussion (FGD) suatu hal yang sebelumnya terberdaya bersama komunitas yang tergabung dalam sehingga revitalisasi berarti menjadikan Kelompok kerja (Pokja) Cikapundung; sesuatu atau perbuatan untuk menjadi 2) observasi nonpartisipasi di kawasan vital, sedangkan kata vital mempunyai sungai Cikapundung yang direvitalasi, arti sangat penting atau sangat diperlukan di antaranya Babakan Siliwangi dengan sekali untuk kehidupan dan sebagainya. wisata Teras Cikapundung, Kecamatan Revitalisasi sungai sebenarnya Regol dengan area Alun-alun Regol dan

242 Iis Saidah, dkk. Model City Branding Melalui Revitalisasi... kawasan Asia Afrika dengan objek wisata Secara umum Kota Bandung tidak Cikapundung Riverspot; 3) wawancara memiliki potensi wisata alam, melainkan mendalam berhubungan dengan hanya wisata buatan. Wisata buatan yang informasi dan pelaksanaan revitalisasi berhasil diciptakan salah satunya dengan sungai serta perencaaan program penataan bataran Sungai Cikapundung pariwisata yang dilakukan kepada Bagian yang kemudian menjadi objek wisata Program Pariwisata, Dinas Pariwisata yang banyak dimintai sekaligus menjadi dan Kebudyaan, pejabat terkait pelaksana brand dari Kota Bandung itu sendiri. revitalisasi Alun-alun Regol, Kepala Branding yang terbentuk melalui Seksi Pembangunan dan Pengendalian Sungai Cikapundung saat ini merupakan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan hasildari proses revitalisasi Sungai Umum, Balai Besar Wilayah Sungai Cikapundung yang selama ini memilliki (BBWS) Citarum dalam pembangunan citra negatif. Melalui Balai Besar Wilayah Teras Cikapundung dan Cikapundung Sungai (BBWS) Citarum, dinyatakan oleh Riverspot, Kepala Staf Perencana Tata A. Yayat Yuliana selaku Pejabat Pembuat Ruang Dinas Tata Ruang Kota Bandung, Komitmen Operasi dan Pemeliharaan I Kepala Seksi Pencegahan Pencemaran SDA Citarum, bahwa revitalisasai Sungai Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Cikapundung pada dasarnya dilakukan Kota Bandung. Adapun wawancara dengan tujuan untuk menyelamatkan aset terstruktur dilakukan kepada wisatawan negara, mengembalikan fungsi bantaran dan masyarakat pada delapan kecamatan dan sempadan sungai. Branding Kota di Kota Bandung yang bermukim di Bandung melalui revitalisasi Sungai sekitar Sungai Cikapundung. Penelitian Cikapundung, sebenarnya bukan tujuan ini juga didukung oleh data sekunder awal dari revitalisasi itu dilakukan. menggunakan studi literatur berupa Revitalisasai yang terkonsep dengan baik dokumen/arsip yang berasal dari dinas- dan kemudian menjadi ikon tersendiri dinas terkait, baik cetak maupun konten itulah yang kemudian dengan sendirinya dalam website. wisata Sungai Cikapundung menjadi Adapun teknik analisis data Branding (Yuliana, 2019) menggunakan Teknik Interaktif, yaitu Wisata buatan Sungai Cikapundung setelah data terkumpul, peneliti melakukan memiliki potensi yang besar tidak hanya kategorisasi dan mereduksi data, sehingga dalam bidang pariwisata, tapi juga membentuk data yang dapat dianalisis dalam bidang pendidikan, keagamaan, atau diinterpretasikan. Selanjutnya, lingkungan hidup, pertanian, perikanan peneliti mengkontruksi model data serta dan kehutanan. Potensi besar dari mendefinisikan model sebagai kumpulan revitalisasi Sungai Cikapundung informasi terstruktur yang memungkinkan berhasil diciptakan karena adanya deskripsi kesimpulan dan tindakan yang sebuah kreatifitas. Hal ini senada dengan diambil. Terakhir peneliti memverifikasi tercatatnya Kota Bandung sebagai CCN kesimpulan. (Creative Cities Network) atau kota kreatif dunia. Staf Bidang Program HASIL DAN PEMBAHASAN Data Informasi Dinas Pariwisata dan Proses Branding Kota Bandung Kebudayaan Kota Bandung menyatakan City branding dapat membentuk bahwa Kota Bandung dalam tercatat identitas sebuah kota yang berguna untuk sebagai CCN (Creative Cities Network) mengomunikasikan atau memasarkan atau kota kreatif dunia dan yang kedua segala aktifitas kegiatan, tempat wisata, terkait dengan stunning Bandung makanan budaya dan aspek lainnya. (Nugraha, 2019). Berdasarkan brand

243 MediaTor, Vol 12 (2), Desember 2019, 238-250

dan potensi yang tercipta dari Sungai sungai Kota Cikapundung. Strategi Cikapundung ini menunjukan bahwa komunikasi yang dilakukan BP2KB Kota Bandung memiliki identitas berupa dilakukan secara rutin baik secara online nama, logo, citra dan symbol atau ikon atau offline. Promosi offline, yaitu pada kota yang melekat. acara talk show di radio, presentasi pada kegiatan dinas atau event lainnya seperti Strategi Branding dalam pada saat pembukaan rute penerbangann Mempromosikan Sungai Kota Sebagai Bandung-Singapura, Singapura-Bandung Objek Wisata Baru untuk maskapai Garuda Indonesia City brandingdapat berkaitan Airline. Promosi online, yaitu melaui dengan tata rencana kota yang dapat Twiter, Facebook, Instagram dan website. dijadikan sebuah strategi dari suatu Angga Nugraha memaparkan program kota untuk mempromosikan kota itu pariwisata yang dilakukan secara rutin sendiri. Strategi branding merupakan melalu event dilakukan Dinas Pariwisata sebuah manajemen yang bertujuan dan Kebudayaan juga didukung oleh untuk membentuk sebuah brand dalam media internet. Kepala Disparbud kaitannya dengan sikap dan perilaku target setiap presentasi selalu mambahas sasaran. Sungai kota yang direvitalisasi objek wisata potensi, meski tidak secara salah satunya Sungai Cikapundung spesifik, namun semua objek wisata yang disesuaikan dengan karakterisrtik kota dimiliki Kota Bandung termasuk aneka dan masyarakat saat ini. Kota Bandung taman yang menjadi wisata kota buatan yang tidak memiliki wisata alam, dengan (Nugraha, 2019). kreatifitas dibuatlah wisata buatan Selain itu, promosi yang dilakukan dari proses revitalisasi ini. Dalam hal melalui twiter dengan link Dinas karakteristik masyarakat saat ini yang Kebudayaan dan Pariwista Kota Bandung cenderung menyukai kegiatan outdoor @Disparbud_bdg ini memposting dan mengambil gambar untuk diunggah berbagai event baik sebelum, selama di sosial medianya. Berdasarkan hal atau setelah event tersebut dilakukan. tersebut, wisata buatan melalui revitalisasi Disparbud Kota Bandung mulai Sungai Cikapundung sangatlah tepat berpromosi melalui twiter pada bulan dan terbukti menarik wisatawan lokal, september 2013 dengan follwers sampai nasional bahkan internasional untuk saat ini sebanyak 14700 followers. berkunjung walau tujuannya tidak Facebook, yaitu Dinas Kebudayaan dan sekadar wisata tetapi juga berkaitan Pariwisata Kota Bandung menampilkan dengan pendidikan dan lainnya. Selain alamat Disparbud dan identitas lainnya itu, otomatis sesuai dengan program wali seperti nama instragram, waktu kota Bandung 2014-2018, revitalisasi ini operasional dan lainnya. Informasinya ditujukan dalam meningkatkan indeks lebih lengkap dari twiter dan instagram, kebahagiaan warga. yaitu dengan menampilkan tempat-tempat Kunjungan wisatawan Sungai wisata juga tentang sejarah atau asal usul Cikapundung, tidak terlepas dari sejarah seni,budaya dan tempat yang ada peran berbagai pihak terutama Dinas di Kota Bandung. Publikasi di Facebook Kebudayaan dan Pariwisata Kota dan Instrgram bersifat rutin perevent, Bandung. Badan Promosi Pariwisata bahkan di website lebih lengkap karena Bandung (BP2KB) menyusun strategi menampilkan kalender program promosi manajemen untuk mengelola komunikasi (Nugraha, 2019). untuk melakukan promosi event atau Seperti dikethaui, media social memperkenalkan tempat wisata termasuk Instagram Disparbud.bdg sampai saat

244 Iis Saidah, dkk. Model City Branding Melalui Revitalisasi... ini telahdiikuti 12900 follower, adapun bagian dari 10 destinasi pariwisata utama informasinya sama dengan yang terdapat Indonesia, dalam upaya menyelaraskan di Facebook. Demikian pula website sub-brand (branding destinasi) dengan Disparbud menampilkan informasi master-brand Wonderful Indonesia oleh paling lengkap dibandingkan dengan Kementrian Pariwisata tahun 2017. media sosial lainnya yang digunakan, 2. Menciptakan tageline Stunning dikarenakan di dalam link Disparbud, Bandung: where the wonders of West yaitu Bandung.go.id ini memaparkan begin. kalender program tahunan Disparbud Kota Tagline Stunning Bandung: where Bandung. Informasi yang berada dalam the wonders of begindisertai website juga memuat berbagaievent seni dengan logo bunga dan kujang berarti budaya dan pariwisata Kota Bandung, simbol keindahan, orisinalitas dan tempat populer pariwisata Kota Bandung otentisitas Jawa Barat. Slogan dalam dan jenis seni budaya Sunda yang bahasa Inggris untuk menjelaskan dimiliki Kota Bandung seperti pencak Bandung yang kaya sejarah, budaya, seni, silat, kendang dan lainnya. dan kuliner, serta keindahan alamnya. Strategi branding secara spesifik Tagline ini otomatis menumbuhkan dimulai dari dilakukannya program dinas identitas pada Kota Bandung, sehingga di Kota Bandung melalui aspek Bandung membentuk persepsi masyarakat kota kreatif yang atraktif, aksesibilitas, mengenai wisata yang mempesona dan dan amenitas(3A), yaitu lokasi strategis menarik bagi yang datang. Demikian pula wisata, peduli lingkungan dan mudah pada Sungai Cikapundung yang sebelum dikenali. dan setelah revitalisasi dilakukan, daya 1. Penguatan unsur 3A tarik wisata mencari alternatif wisata Unsur 3A ini mencakup kota berorientasi lingkungan alam, namun dengan atraksi, aksesibilitas dan amenitas tetap berada di kota. Sebagaimana yang dimiliki oleh Kota Bandung. Hal ini diketahui kawasan Sungai Cikapundung secara tidak langsung dengan unsur 3A, awalnya dikenal sebagai wilayah yang terbentuk brand positioning dilakukan kumuh, seram bahkan menjadi tempat dengan cara strategi promosi dengan cara pembungan sampah, namun berkat mengomunikasi berbagai keunggulan kerja keras berbagai pihak yang terkait, dari Sungai Cikapundung. Wisata buatan bantaran dan sempadan sungai mulai sungai kota hasil revitalisasi ini tidak beralih menjadi taman kota baru, yaitu hanya untuk kegiatan wisata secara Teras Cikapundung, Cikapundung River umum, tetapi sebagai sarana pendidikan, Spot juga Alun-Alun Regol. Bantaran dan olahraga, keagamaan dan lainnya. sempadan sungai yang disalahgunakan Dalam hal sarana pendidikan, sungai telah bermetamorposis menjadi wisata hasil revitalisasi sering menjadi target buatan yang banyak diminati tidak hanya kunjungan murid sekolah mulai tingkat oleh kaula muda, dewasa tetapi anak-anak TK sampai dengan pergurusan tinggi serta juga. Dengan demikian, telah terbentuk sering dijadikan objek penelitian. Dalam citra atau brand dari Sungai Cikapundung kegiatan olahraga dan keagamaan, yaitu tersebut menjadi wilayah yang ramah, tempat ini secara rutin dilakukan kegiatan asik dan menyenangkan. tersebut. Setiap hari Jumat di Teras 3. Mendukung Program Ruang Ramah Cikapundung terdapat kegiatan pengajian Lingkungan dan Menyenangkan begitu juga setiap hari minggu aerobik Keberadaan taman kota yang dilakukan secara rutin di Alun-Alun Regol. didalamnya termasuk Teras Cikapundung, Oleh karena itu, Kota Bandung menjadi Cikapundung River Spot dan Alun-

245 MediaTor, Vol 12 (2), Desember 2019, 238-250

Alun Regol adalah bentuk upaya dari pun dapat mengarahkan seseorang pemerintah dalam hal meningkatkan atau sekelompok orang yang kurang kenyamanan warga serta dukungan untuk tertarik dengan wisata buatan. Dengan peduli lingkungan. Kerjasama pemerintah adanya pertunjukan yang mereka minati mulai dari Balai Besar Wilayah Sungai mereka datang ke tempat wisata buatan (BBWS), Dinas Pekerjaan Umum, Dinas tersebut yang notabene wisata Sungai Kebudayaan dan Pariwisata, Tata Ruang Cikapundung dan merekapun sedikitnya dan Lingkungan Hidup serta dengan akan mengetahui, bahkan menikmati dan komunitas pegiat dan peduli Sungai mengomunikasikan kepada yang lainnya. Cikapundung. Seperti diketahui, Sungai Cikapundung adalah bagian dari aliran Model City branding Kota Bandang Sungai Citarum yang sudah menjadi issue melalui Revitalisasi Sungai national dan internasional. Oleh karena Cikapundung itu, dalam upaya meningkatkan daya tarik Penerapan city branding melalui wisata sungai kota ini dapat dilakukan revitalisasi Sungai Cikapundung dengan mengelola, membenahi, termasuk dilakukan dengan melaksanakan mengomunikasikan visi kota. Selanjutkan strategi city branding. Implementasi sharing pengalaman mengenai wisata strategi city branding ini memiliki Sungai Cikapundung ini akan dilakukan tiga sasaran strategis, yaitu identitas, oleh para pengujung yang merasa puas marketing dan citra. berwisata atau berkunjung ke sungai 1. Identitas Kota kota tersebut. Daya tarik diciptakan Kota Bandung sebagai kota yang dengan dilaksanakan event di tempat memiliki julukan Paris van Java dan tersebut juga dengan cara pengelola terus Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan membenahi dan memelihara wilayah Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut walaupun belum dilakukan (United nations Educational, Scientific secara maksimal. Kenyamanan yang and Culture organization - UNESCO dirasakan penggunjung biasanya secara mengumumkan Kota Bandung tercatat tidak sadar akan mereka mempromosikan sebagai salah satu dalam jaringan kota kepada tetangga, teman kerabat, bahkan kreatif, UNESCO mengukuhkan identitas mereka publikasikan dalam sosial media Kota Bandung itu sendiri. Identitas yang mereka miliki. kreatifitas Kota Bandung selain dalam 4. Promosi wisata kota bentuk desain juga melalui pembanguan Promosi destinasi Sungai infrastuktur, termasuk salah satunya Cikapundung dilakukan dengan cara dalam reviatalisasi Sungai Cikapundung. mengomunikasikan bersamaan dengan Sungai Cikapundung yang telah destinasi wisata kota Bandung lainnya. direvitalisasi meliputi tiga titik yaitu Pilihan untuk berwisata lingkungan yang dikenal dengan Teras Cikapundung, dengan keberadaan sungai kota Cikapundung River Spot dan Alun-Alun yang telah direvitalisasi baik secara Regol. Revitalisasi sungai tersebut telah internal ataupun eksternal dilakukan menjadi salah satu wisata buatan yang secara langsungmelalui personal kini banyak diminati untuk dikunjungi sellingdan event. Tempat wisata Sungai oleh wisatawan. Hal itu menunjukan Cikapundung sering kali dijadikan bahwa Sungai Cikapundung telah sebagai tempat pertunjukan budaya atau menjadi identitas kota, karena identitas event lainnya, dengan demikian berarti kota dapat diketahui dari banyaknya secara tidak langsung mempromosikan kunjungan wisata ke tempat tersebut. wisata sungai tersebut. Strategi ini Seiring dengan terbentuknya identitas

246 Iis Saidah, dkk. Model City Branding Melalui Revitalisasi...

Sungai Cikapundung, maka terciptalah Kota Bandung yang memiliki wisata sungai kota di Bandung, yaituTeras keunggulan, ciri khas suatu kota Cikapundung. dengan adanya persepsi Kota 2. Pemasaran Bandung yang nyaman berkeliling Kota Bandung yang sudah dikenal kota dan jalan-jalan. Wisata Sungai luas dengan berbagai identitas juga Cikapundung tercipta karena adanya menyertakan slogan. Slogan Kota revitalisasi untuk penataan wilayah Bandung adalah “Bandung The Inspiring kumuh dan menyelamatkan aset City” dengan logo yang menyerupai kepala negara, namun juga didalamnya burung sebagai aktivitas pemasaran Kota termasuk aspek wisata, pendidikan, Bandung. Potensi besar yang dimiliki lingkungan, keagamaan, pertainan, Kota Bandung harus seiring dengan peternakan dan kehutanan. Konsep kegiatan marketing yang dilakukan. wisata buatan yang multi aspek Aktivitas marketing akan efektif apabila dan tujuan ini tetap mengutamakan ditunjang dengan komunikasi pemasaran keindahan dankenyamanan saat yang tepat. berada dilokasi. Dalam upaya mendukung b. Place. Lokasi wisataSungai komunikasi pemasaran wisata Sungai Cikapundung berada pada tiga Cikapundung yang relatif masih baru, tempat yang dikenal dengan Badan Promosi Pariwisata Bandung sebutan Cikapundung River Spot, (BP2KB) menyusun strategi komunikasi Teras Cikapundung dan Alum- untuk mengenalkan dan meningkatkan Alun Regol. Ketiga tempat wisata kunjungan wisata sungai ini, yaitu sungai ini sangat strategis yang secara online, offline dan melalui event. berada ditengah kota sehingga Komunikasi pemasaran secara offline memberikan akses kemudahan danonline dilakukan secara langsung. untuk menjangkau tempat tersebut Komunikasi pemasaran secara online baik menggunakan transportasi dilakukan lebih gencar dan detail dengan umum ataupun pribadi. penyebaran informasi melalui media c. Potensial.Wisata buatan Sungai sosial dan memberi akses penjelajahan Cikapundung memiliki peluang secara online untuk lokasi-lokasi yang ekonomi dan pendidikan. tersebar. Komunikasi pemasaran melalui Wisatawan akan melakukan event dengan cara wisata sungai dijadikan transaksi mulai dari kedatangan, tempat event itu dilakukan, dengan kata menginap di hotel, menikmati sajian lain komunikasi pemasaran dilakukan kuliner di restoran, dan berbelanja secara tidak langsung. oleh-oleh. Kontribusi pendapatan 3. Citra pariwisata juga bisa dilihat dari Citra Kota Bandung terbetuk meningkatnya jumlah wisatawan melalui city branding dapat dilihat dari sekitar 10 hingga 15 persen setiap penerapan model Hexagone menurut tahun. Elemen ini merupakan salah Simon Anholt (Papp-Vary, 2011) terdapat satu langkah dalam menunjukkan enam aspek dalam pengukuran efektivitas keunggulan dibandingkan nilai city branding dan dua komponen hasil dasar IMC, yang bertujuan memberi penelitian Agustin Rozalena (Rozalena, kontribusi nyata pada hasil bisnis. 2019) serta satu komponen dari hasil d. Pulse. Kota Bandungsarat dengan penelitian yang dilakukan sebagai berikut. ragam gaya hidup yang kentara. a. Presence. Tahap ini, wisata sungai Satu sisi, dengan wisata budaya dan kota termasuk dalam wisata buatan religious menguatkan latar belakang

247 MediaTor, Vol 12 (2), Desember 2019, 238-250

adat dan Budaya Sunda serta sikap membantu program pemerintah religi yang masih sangat tinggi, pada untuk mendapatkan tanggapan sisi lain, modernitas pada produk dari warga dan wisatawan. dan hegemoni barat tidak dapat Penyebaran layanan media yang terabaikan dengan adanya wisata mudah diakses, seperti situs web rekreasi hiburan di mal, seperti www.bandungtourism.com dengan Trans Studio, Transmart, Yogya banyak pesan, surat elektronik dan Bandung Indah Plaza dan [email protected], dan sebagainya. Berbagai taman yang twitter @ Disbudpar.Bdg aktif memiliki konsep berbeda dibangun dan interaktif, penuh warna dan dalam upaya mengakomodasi pusat menunjukkan kekompakan seluruh kegiatan masyarakat. pemasaran. e. People. Keramahtamahan h. Partnership. Kolaborasi dan merupakan citra yang dibangun kerjasama positif antara warga sejak dahulu adalah satu alasan kota, pemerintah kota serta meningkatkan indeks kebahagiaan stakeholder lainnya, termasuk bagi warga Bandung sendiri, komunitas pecinta Cikapundung melainkan juga bagi wisatawan. dan terutama pihak swasta Rasa percaya dan ingin kembali seharusnya saling bahu-membahu adalah hasil dari kognisi warga mengomunikasikan wisata Sungai dan wisatawan yang muncul. Cikapundung ini. Selain itu, Karakteristik audiens atau tentu mempromosikan sebgaai publik yang relevan mengarah bagian dari memanfaatkan untuk pada analisis audiens untuk kelangsungan hidup warga kota mendefinisikan audiens target melalui nilai ekonomi yang ada di dalam hal penggunaan dan loyalitas. sekitar wisata Sungai Cikapundung f. Pre-requisites. Fasilitas pendukung tersebut. Kerjasama dapat berupa wisata sungai kota kerap disediakan penambahan prasarana maupun di area wisata Sungai Cikapundung jaringan promosi itu sendiri. seperti tempat pertunjukkan, kolam i. Preservation the environment. renang, tempat terapi melalui Wisata sungai Cikapuntung tercipta ikan dan sebagainya. Selain salah satunya karena permasalahan fasilitas yang lengkap, wisata lingkungan, yaitu kesadaran dan Sungai Cikapundung pun sering kepedulian masyarakat yang menyediakan event. Infrastruktur masih rendah terhadap sungai, public yang lengkap, event dan hutan yang sering kali terjemah fasilitas pendukung lainnya tangan tak bertanggung jawab menjadikan warga yang datang serta permasalahan lingkungan lebih terfasilitasi. lainnya. Wisata sungai kota g. Purpose the channel. Wisata memberi dampak yang besar tidak Sungai Cikapundung dan beragam hanya pada ekonomi, sosial tetapi fasilitas yang mendukungnya juga lingkungan. Peran berbagai memerlukan pemilihan saluran pihak baik itu Balai Besar Wilayah komunikasi dan penyebaram Sungai (BBWS), dinas pemerintah informasi yang massif serta kota, juga komunitas pegiat ekspose media, baik pribadi, sosial lingkungan yang sering melakukan maupun massa. Memfungsikan aktivitas disekitar sungai membuat semua saluran dan media ini kesadaran masyarakat sekitar

248 Iis Saidah, dkk. Model City Branding Melalui Revitalisasi...

GAMBAR 1. Model City branding Nanogone Sumber: Simon Anholt (2000) dan kontruksi peneliti (2019)

sungai pun mulai teredukasi dengan revitalisasi Sungai Cikapundung keberadaan wisata sungai ini. menjadi salah satu branding Kota Berdasarkan pemaparan aspek- Bandung aspek city branding, maka terbentuk 2. Strategi branding dalam kontruksi model city branding Nanogone mempromosikan wisata Sungai yang dikontruksi berdasarkan Model Kota Cikapundung sebagai objek Hexagone (Anholt, 2000), Model wisata baru dilakukan dengan 1) Octagone (Rozalena, 2019) mengenai penguatan padakonsep 3A (atraksi, city branding wisata buatan serta hasil aksesibilitas dan amenitas), 2) penelitian yang dilakukan penulis. menciptakan tageline Stunning Bandung: where the wonders of SIMPULAN West Java Begin menyatu dengan Penelitian ini menghasilkan wisata kota lainnya, 3) mendukung simpulan sebagai berikut. program ruang ramah lingkungan 1. Proses revitalisasi Sungai dan menyenangkan dan promosi Cikapundung dalam membentuk wisata kota. Strategi branding branding Kota Bandung sebagai tersebut meningkatkan kunjungan wisata buatan awalnya bertujuan wisatawan ke Kota Bandung untuk menyelamatkan aset negara, 3. Model city brandingKota mengembalikan fungsi sungai yang Bandung melalui revitalisasi sebenarnya serta mensukseskan Sungai Cikapundung berbentuk salah satu tujuan Pemkot Bandung, Nanogone yang meliputi aspek yaitu meningkatkan indeks Presence, yaitu adanya persepsi kebahagian warga kota. Seiring kota Bandung yang memiliki ciri dengan revitalisasi yang terkonsep khas dari proses revitalisasi. Place, dan menjadi daya tarik, maka yaitu lokasi wisata buatan hasil

249 MediaTor, Vol 12 (2), Desember 2019, 238-250

revitalisasi sungai yang digemari. branding Kota Bandung melalui Bus Potensial dalam arti memiliki Bandros. Jurnal Komunikator, Vol.7 potensi ekonomi dan pendidikan. No.(1), 88–92. Pulse, yaitu kaya akan ragam gaya Nugraha, A. (2019). Teks Wawancara. hidup yang hegomoni. People, Bandung: Bagian Program Data Informasi Dinas Pariwisata dan dimana masyarakat sebagai target Kebudayaan Kota Bandung. hasil revitalisasi. Pre-requisites, Papp-Vary, A. (2011). C Ity -B Uilders yaitu fasilitas pendukung wisata Vs . C Ity -D Efenders : 3(1), 555– yang lengkap. Purpose the channel, 562. Retrieved from http://media. yaitu penyebaran informasi wisata bizwebmedia.net/sites/146527/upload/ kota yang menggunakan media documents/branding_1.pdf yang beragam. Partnership, yaitu Purwianti, L., & Ratna Dwi Lukito, Y. (2014). kolaborasi dan kerjasama positif Analisis Pengaruh City branding Kota antara warga kota, pemerintah Batam Terhadap Brand Attitude (Studi kota serta stakeholder lainnyadan Kasus Pada Stakeholder Di Kota Preservation the environment, Batam). Jurnal Manajemen, 14(1), 61–80. yaitu dampak dalam memberikan Rozalena, A. (2017). Makna Simbolik kesadaran pada lingkungan. Komunikasi Merek Kuliner Khas Palembang di Bandung. MediaTor, DAFTAR PUSTAKA 10(2), 257–267. https://doi.org/https:// Damayanti, R. E. P., Nurhadi, K., & Andini, I. doi.org/10.29313/mediator.v10i2.3197 (2015). Pengaruh Revitalisasi Sungai Rozalena, A. (2019). City branding Models Terhadap Kinerja Sistem Drainase Kali Base On Artificial Tourism. Bandung: Pepe Hilir Kota Surakarta. Region, 1st International Conference on Social 6(2), 51–60. Science, Universitas Komputer. 1–11. Dinnie, K. (2010). Introduction to the theory Wandari, L. A., Kumadji, S., & Kusumawati, of city branding. In City branding: A. (2014). Pengaruh City branding Theory and Cases (pp. 3–7). https:// “ Shining Batu ” Terhadap City doi.org/10.1057/9780230294790 Image Dan Keputusan Berkunjung Indriani, J., & Kuswoyo, C. (2017). Pengaruh Wisatawan Ke Kota Batu Tahun 2014. City branding Pada City Image Dan Jurnal Administrasi Bisnis, 16(1), 1–6. Keputusan Berkunjung Wisatawan Yuliana, A. Y. (2019). Teks Wawancara. Ke Kabupaten Purwakarta. Jurnal Bandung: Satuan Kerja Operasi Manajemen Maranatha, 17(1), dan Pemeliharaan Sumber Daya Air 41. https://doi.org/10.28932/jmm. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) v17i1.410 Citarum. Kavaratzis, M. (2007). City Marketing: The Past, the Present and Some Unresolved. UCAPAN TERIMA KASIH Geografy Compass, 1(3), 695–712. Penelitian ini didanai oleh Direktorat https://doi.org/https://doi.org/10.1111/ Riset dan Pengabdian Masyarakat Kementrian j.1749-8198.2007.00034.x Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kotler, P., & Keller, K. L. (2008). Manajemen untuk Hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP) Pemasaran. : PT Indeks. tahun anggaran 2019. Sehubungan dengan Mathieson, A., & Wall, G. (2005). Tourism : itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang Economic, Phisical, and Social Impact. sebesar-besarnya. New York: John Wiley & Son Inc. Maylanny, C., & Faridani, S. (2015). City

250