Laporan Hasil Pemantauan Dan Penyelidikan Pemenuhan Hak
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Laporan Hasil Pemantauan dan Penyelidikan Pemenuhan Hak Konstitusional Warga Negara dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 Laporan Hasil Pemantauan dan Penyelidikan Pemenuhan ii Hak Konstitusional Warga Negara dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 JUDUL LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN PENYELIDIKAN PEMENUHAN HAK KONSTITUSIONAL WARGA NEGARA DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2014 Penanggungjawab Maneger Nasution Otto Nur Abdullah M. Imdadun Rahmat Pengarah Nur Kholis Roichatul Aswidah Siti Noor Laila Muhammad Nurkhoiron Penyusun Agus Suntoro Rima Purnama Salim Andre Wahyu Cahyadi Siti Hidayawati Nurjaman Tim Ahli Didik Supriyanto M. Choirul Anam Penyunting Sidik Pramono Desain Sampul dan Tata Letak Jati Nowo Vaberian iii KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA Kata Pengantar Sejak berakhirnya era otoritarianisme panjang selama lebih tiga dekade di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada 1998, Indonesia telah memasuki era demokratisasi yang ditandai dengan terbukanya kran kebebasan berpendapat dan berekspresi. Perkembangan tersebut menunjukan adanya jaminan atas kebebasan berpendapat dan berekspresi di Indonesia, sebagaimana yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan yang ada. Bahkan konstitusi secara tegas menjamin hak setiap orang dalam berserikat dan berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Kebebasan berekspresi juga dijamin oleh UU Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, UU Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Konstitusi dan semua peraturan perundang- undangan yang mengakomodir kebebasan berpendapat dan berekspresi itu menunjukan bahwa perlindungan atas jaminan iklim kebebasan ini menjadi barometer pelaksanaan demokrasi dan perlindungan HAM di Indonesia. Pelaksaan Pilpres 2014 telah menyita perhatian masyarakat luas di seluruh wilayah tanah air, tidak hanya karena hanya ada dua pasangan calon Presiden – Wakil Presiden, akan tetapi akibat kompleksitasnya tahapan penyelenggaran yang dilakukan. Dalam hal jumlah pemilih, pemilihan umum di Indonesia adalah pemilu terbesar pertama di dunia yang mempunyai total pemilih sekitar 135 juta, sedangkan Amerika Serikat hanya 127 juta. Presiden Terpilih Joko Wido Laporan Hasil Pemantauan dan Penyelidikan Pemenuhan iv Hak Konstitusional Warga Negara dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 dipilih dengan jumlah 71 juta suara, sedangkan Barack Obama hanya 66 juta suara. Dengan kondisi seperti itu kita perlu mengapresiasi kerja keras dan profesionalisme penyelenggara Pemilu dalam hal ini KPU dan Bawaslu yang mengawal proses ini berjalan dengan baik. Dalam konteks Pemilu, kewajiban negara khsususnya pemerintah adalah memastikan kondisi kebebasan yang memastikan kebebasan bagi setiap warga negara untuk mengikuti pemilu, termasuk jika terdapat masalah hukum, baik administrasi Pemilu maupun pelanggaran hukum lain. Komnas HAM RI pada pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 dimandatakan melakukan pemantauan pemenuhan hak konstitusional setiap warga negara di 21 Provinsi. Tujuan dari program tersebut adalah: pertama, memastikan hak konstitusional setiap warga Negara untuk memilih (right to vote) telah dipenuhi oleh Negara, khususnya Penyelenggara Pemilu 2014. Hal ini mencakup upaya pendidikan politik kepada warga Negara untuk memilih calon Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden yang bertindak menghormati, memenuhi dan menegakkan hak asasi manusia. Kedua, fokus utama pemantauan Pemilu 2014 adalah memastikan bahwa hak konstitusional setiap warga Negara, khususnya kelompok rentan dalam memilih (right to vote) mendapatkan jaminan pelaksanaannya. Ketiga, memastikan kondisi yang kondusif dan tidak adanya konflik sosial (misalnya berdimensi SARA, dll) sebagai akibat dari pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014. Dengan terbitnya laporan ini diharapkan adanya perubahan kebijakan Pemilu yang berbasis hak asasi manusia yang dapat memenuhi hak-hak setiap warga negara khususnya hak untuk memilih (right to vote) dan hak untuk dipilih (right to take a part). Jakarta, 27 Agustus 2014 Prof. DR. Hafid Abbas v Kata Pengantar Hak untuk memilih dan dipilih adalah hak hak dasar (basic right) setiap individu/warga negara yang harus dijamin pemenuhannya oleh negara/pemerintah sebagaimana tertuang dalam konstitusi dan aturan perundang-undangan. Hak untuk memberikan suara atau memilih (right to vote) memberikan hak kepada pemiliknya untuk menggunakan hak pilihnya, sehingga negara berkewajiban memfasilitasi setiap warga negara untuk menggunakan hak pilihnya tanpa ada diskriminasi. Pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden suasana dan pertarungannya berbeda dengan Pemilu Legislatif. Mengingat sesuai dengan data KPU hanya 2 (dua) pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden yang akan mengikuti pemilihan, maka tingkat kerawanan dan/atau potensi konflik sosial yang dipicu kegiatan pemilu sangat rentan/rawan. Kerawanan tersebut tercermin dari berbagai pernyataan kedua pendukung yang mengarah pada tindakan kampanye hitam (black campaign) dan berdimensi pada konflik suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Untuk itu pada pelaksanaan Pemilu 2014 Komnas HAM melaksanakan pemantauan Pemilihan di 13 Provinsi (tiga belas) provinsi yaitu : Aceh, Sumatera Utara, Lampung, DKI (Jabodetabek), Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan Papua dengan melibtakan unsur masyarakat dalam pelaksanaan pemantauan lapangan. Dalam pelaksanaan Pemilihan Presiden 2014 difokuskan pada hak pemilih bagi kelompok rentan (vulnerable groups) terhadap 3 (tiga) kelompok yaitu : (a) warga yang kebebasannya dibatasi (tahanan dan narapidana); (b) penyandang disabilitas; dan (c) pasien, penunggu pasien dan pegawai rumah sakit. Dengan demikian, maka ketiga kelompok rentan tersebut harus mendapatkan perhatian di seluruh provinsi yang dipantau Komnas HAM. Selain tetap memperhatikan kekhasan wilayah masing-masing. Pemantauan terhadap kelompok rentan lainnya sesuai dengan kekhususan wilayah diantaranya terhadap: buruh (pekerja), penghuni panti jompo, penghuni apartemen/rumah susun, kawasan pemukiman Laporan Hasil Pemantauan dan Penyelidikan Pemenuhan vi Hak Konstitusional Warga Negara dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 mahasiswa dan warga yang tinggal dalam konflik agaria. Pada pelaksanaan pemantauan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 tetap berpedoman pada Manual Pemantauan Pemilu (Log Book) yang disusun berdasarkan Handbook on the Legal, Technical and Human Rights Aspects of Elections: Human Rights and Election yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pelaksanaan pemantauan ini nantinya akan menjadi catatan penting bagi perubahan kebijakan pemilu berbasis hak asasi manusia pada masa yang akan datang. Pelaksanaan Pemilu sebagai instrumen atau sarana pelaksanaan hak asasi manusia khususnya hak untuk memilih (right to vote) dan hak untuk dipilih (right to take a part) bagi Kelompok Rentan pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 belum mengalami perkembangan dari Pemilu Legislatif 2014, hal tersebut terlihat bahwa kelompok rentan belum mendapat perhatian, baik dari aspek legislasi, petunjuk teknis maupun petunjuk pelaksanaan, sehingga Komnas HAM berpendapat bahwa Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 belum sepenuhnya mencerminkan Pemilu yang berbasis hak asasi manusia. Sebagai penanggung jawab kegiatan Pemantauan dan Penyelidikan Pemilu Presiden-Wakil Presiden 2014 saya menyampaikan terimakasih kepada para anggota Komnas HAM dan seluruh jajarannya, DKPP, KPU, Bawaslu, Kepolisian, Mahkamah Konstitusi, atas kerjasama yang baik dan sinergi menindaklanjuti dan melaksanakan Pemilu Legislatif yang berbasis pada hak asasi manusia. Diharapkan agar pada masa yang akan datang pemerintah dan para elemen penyelenggara Pemilu mampu mengeksplisitkan seluruh aspek hukum hak asasi manusia didalam undang-undang PEMILU serta petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaannya. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Tim Pemantauan Pilpres 2014 Koordinator Dr. Maneger Nasution vii DAFTAR ISI Kata Pengantar .......................................................................................................iii Kata Pengantar ........................................................................................................v BAB I Pendahuluan ............................................ 1 I.1. URGENSI PEMANTAUAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN-WAKIL PRESIDEN 2014 .................................................................1 I.2. TUJUAN PROGRAM .......................................................................................6 I.3. METODOLOGI PEMANTAUAN DAN PENYELIDIKAN ......................................7 I.3.1 PENYUSUNAN KERANGKA KERJA ......................................................7 I.3.2. RUANG LINGKUP KEGIATAN ..............................................................7 I.3.3. SASARAN DAN LOKASI PEMANTAUAN ..............................................8 I.3.4. WAKTU PELAKSANAAN .....................................................................9 I.3.5. STRUKTUR TIM DAN PELIBATAN UNSUR MASYARAKAT ..................10 I.3.6 PEMBUKAAN POSKO PENGADUAN .................................................11 I.3.7 PENGUMPULAN DATA .....................................................................12 BAB II Rumusan Konseptual ...............................13 II.1 JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DALAM PEMILIHAN UMUM ...................................................................................