Laporan Hasil Pemantauan Dan Penyelidikan Pemenuhan Hak

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Laporan Hasil Pemantauan Dan Penyelidikan Pemenuhan Hak Laporan Hasil Pemantauan dan Penyelidikan Pemenuhan Hak Konstitusional Warga Negara dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 Laporan Hasil Pemantauan dan Penyelidikan Pemenuhan ii Hak Konstitusional Warga Negara dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 JUDUL LAPORAN HASIL PEMANTAUAN DAN PENYELIDIKAN PEMENUHAN HAK KONSTITUSIONAL WARGA NEGARA DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2014 Penanggungjawab Maneger Nasution Otto Nur Abdullah M. Imdadun Rahmat Pengarah Nur Kholis Roichatul Aswidah Siti Noor Laila Muhammad Nurkhoiron Penyusun Agus Suntoro Rima Purnama Salim Andre Wahyu Cahyadi Siti Hidayawati Nurjaman Tim Ahli Didik Supriyanto M. Choirul Anam Penyunting Sidik Pramono Desain Sampul dan Tata Letak Jati Nowo Vaberian iii KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA Kata Pengantar Sejak berakhirnya era otoritarianisme panjang selama lebih tiga dekade di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada 1998, Indonesia telah memasuki era demokratisasi yang ditandai dengan terbukanya kran kebebasan berpendapat dan berekspresi. Perkembangan tersebut menunjukan adanya jaminan atas kebebasan berpendapat dan berekspresi di Indonesia, sebagaimana yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan yang ada. Bahkan konstitusi secara tegas menjamin hak setiap orang dalam berserikat dan berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Kebebasan berekspresi juga dijamin oleh UU Nomor 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, UU Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Konstitusi dan semua peraturan perundang- undangan yang mengakomodir kebebasan berpendapat dan berekspresi itu menunjukan bahwa perlindungan atas jaminan iklim kebebasan ini menjadi barometer pelaksanaan demokrasi dan perlindungan HAM di Indonesia. Pelaksaan Pilpres 2014 telah menyita perhatian masyarakat luas di seluruh wilayah tanah air, tidak hanya karena hanya ada dua pasangan calon Presiden – Wakil Presiden, akan tetapi akibat kompleksitasnya tahapan penyelenggaran yang dilakukan. Dalam hal jumlah pemilih, pemilihan umum di Indonesia adalah pemilu terbesar pertama di dunia yang mempunyai total pemilih sekitar 135 juta, sedangkan Amerika Serikat hanya 127 juta. Presiden Terpilih Joko Wido Laporan Hasil Pemantauan dan Penyelidikan Pemenuhan iv Hak Konstitusional Warga Negara dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 dipilih dengan jumlah 71 juta suara, sedangkan Barack Obama hanya 66 juta suara. Dengan kondisi seperti itu kita perlu mengapresiasi kerja keras dan profesionalisme penyelenggara Pemilu dalam hal ini KPU dan Bawaslu yang mengawal proses ini berjalan dengan baik. Dalam konteks Pemilu, kewajiban negara khsususnya pemerintah adalah memastikan kondisi kebebasan yang memastikan kebebasan bagi setiap warga negara untuk mengikuti pemilu, termasuk jika terdapat masalah hukum, baik administrasi Pemilu maupun pelanggaran hukum lain. Komnas HAM RI pada pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 dimandatakan melakukan pemantauan pemenuhan hak konstitusional setiap warga negara di 21 Provinsi. Tujuan dari program tersebut adalah: pertama, memastikan hak konstitusional setiap warga Negara untuk memilih (right to vote) telah dipenuhi oleh Negara, khususnya Penyelenggara Pemilu 2014. Hal ini mencakup upaya pendidikan politik kepada warga Negara untuk memilih calon Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden yang bertindak menghormati, memenuhi dan menegakkan hak asasi manusia. Kedua, fokus utama pemantauan Pemilu 2014 adalah memastikan bahwa hak konstitusional setiap warga Negara, khususnya kelompok rentan dalam memilih (right to vote) mendapatkan jaminan pelaksanaannya. Ketiga, memastikan kondisi yang kondusif dan tidak adanya konflik sosial (misalnya berdimensi SARA, dll) sebagai akibat dari pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014. Dengan terbitnya laporan ini diharapkan adanya perubahan kebijakan Pemilu yang berbasis hak asasi manusia yang dapat memenuhi hak-hak setiap warga negara khususnya hak untuk memilih (right to vote) dan hak untuk dipilih (right to take a part). Jakarta, 27 Agustus 2014 Prof. DR. Hafid Abbas v Kata Pengantar Hak untuk memilih dan dipilih adalah hak hak dasar (basic right) setiap individu/warga negara yang harus dijamin pemenuhannya oleh negara/pemerintah sebagaimana tertuang dalam konstitusi dan aturan perundang-undangan. Hak untuk memberikan suara atau memilih (right to vote) memberikan hak kepada pemiliknya untuk menggunakan hak pilihnya, sehingga negara berkewajiban memfasilitasi setiap warga negara untuk menggunakan hak pilihnya tanpa ada diskriminasi. Pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden suasana dan pertarungannya berbeda dengan Pemilu Legislatif. Mengingat sesuai dengan data KPU hanya 2 (dua) pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden yang akan mengikuti pemilihan, maka tingkat kerawanan dan/atau potensi konflik sosial yang dipicu kegiatan pemilu sangat rentan/rawan. Kerawanan tersebut tercermin dari berbagai pernyataan kedua pendukung yang mengarah pada tindakan kampanye hitam (black campaign) dan berdimensi pada konflik suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Untuk itu pada pelaksanaan Pemilu 2014 Komnas HAM melaksanakan pemantauan Pemilihan di 13 Provinsi (tiga belas) provinsi yaitu : Aceh, Sumatera Utara, Lampung, DKI (Jabodetabek), Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan Papua dengan melibtakan unsur masyarakat dalam pelaksanaan pemantauan lapangan. Dalam pelaksanaan Pemilihan Presiden 2014 difokuskan pada hak pemilih bagi kelompok rentan (vulnerable groups) terhadap 3 (tiga) kelompok yaitu : (a) warga yang kebebasannya dibatasi (tahanan dan narapidana); (b) penyandang disabilitas; dan (c) pasien, penunggu pasien dan pegawai rumah sakit. Dengan demikian, maka ketiga kelompok rentan tersebut harus mendapatkan perhatian di seluruh provinsi yang dipantau Komnas HAM. Selain tetap memperhatikan kekhasan wilayah masing-masing. Pemantauan terhadap kelompok rentan lainnya sesuai dengan kekhususan wilayah diantaranya terhadap: buruh (pekerja), penghuni panti jompo, penghuni apartemen/rumah susun, kawasan pemukiman Laporan Hasil Pemantauan dan Penyelidikan Pemenuhan vi Hak Konstitusional Warga Negara dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 mahasiswa dan warga yang tinggal dalam konflik agaria. Pada pelaksanaan pemantauan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 tetap berpedoman pada Manual Pemantauan Pemilu (Log Book) yang disusun berdasarkan Handbook on the Legal, Technical and Human Rights Aspects of Elections: Human Rights and Election yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pelaksanaan pemantauan ini nantinya akan menjadi catatan penting bagi perubahan kebijakan pemilu berbasis hak asasi manusia pada masa yang akan datang. Pelaksanaan Pemilu sebagai instrumen atau sarana pelaksanaan hak asasi manusia khususnya hak untuk memilih (right to vote) dan hak untuk dipilih (right to take a part) bagi Kelompok Rentan pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 belum mengalami perkembangan dari Pemilu Legislatif 2014, hal tersebut terlihat bahwa kelompok rentan belum mendapat perhatian, baik dari aspek legislasi, petunjuk teknis maupun petunjuk pelaksanaan, sehingga Komnas HAM berpendapat bahwa Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 belum sepenuhnya mencerminkan Pemilu yang berbasis hak asasi manusia. Sebagai penanggung jawab kegiatan Pemantauan dan Penyelidikan Pemilu Presiden-Wakil Presiden 2014 saya menyampaikan terimakasih kepada para anggota Komnas HAM dan seluruh jajarannya, DKPP, KPU, Bawaslu, Kepolisian, Mahkamah Konstitusi, atas kerjasama yang baik dan sinergi menindaklanjuti dan melaksanakan Pemilu Legislatif yang berbasis pada hak asasi manusia. Diharapkan agar pada masa yang akan datang pemerintah dan para elemen penyelenggara Pemilu mampu mengeksplisitkan seluruh aspek hukum hak asasi manusia didalam undang-undang PEMILU serta petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaannya. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Tim Pemantauan Pilpres 2014 Koordinator Dr. Maneger Nasution vii DAFTAR ISI Kata Pengantar .......................................................................................................iii Kata Pengantar ........................................................................................................v BAB I Pendahuluan ............................................ 1 I.1. URGENSI PEMANTAUAN PEMILIHAN UMUM PRESIDEN-WAKIL PRESIDEN 2014 .................................................................1 I.2. TUJUAN PROGRAM .......................................................................................6 I.3. METODOLOGI PEMANTAUAN DAN PENYELIDIKAN ......................................7 I.3.1 PENYUSUNAN KERANGKA KERJA ......................................................7 I.3.2. RUANG LINGKUP KEGIATAN ..............................................................7 I.3.3. SASARAN DAN LOKASI PEMANTAUAN ..............................................8 I.3.4. WAKTU PELAKSANAAN .....................................................................9 I.3.5. STRUKTUR TIM DAN PELIBATAN UNSUR MASYARAKAT ..................10 I.3.6 PEMBUKAAN POSKO PENGADUAN .................................................11 I.3.7 PENGUMPULAN DATA .....................................................................12 BAB II Rumusan Konseptual ...............................13 II.1 JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DALAM PEMILIHAN UMUM ...................................................................................
Recommended publications
  • Sejarah Provinsi Sulawesi Tengah
    SEJARAH PROVINSI SULAWESI TENGAH Pada Tanggal 13 April 1964, Provinsi Sulawesi Tengah terbentuk. Dalam usianya yang menginjak lebih setengah abad ini, banyak peristiwa penting mewarnai sejarah perjalanan provinsi ini. Bagi orang bijak, sejarah pada masalalu merupakan sumber inspirasi untuk saat sekarang dan saat yang akan datang.Dengan memahami sejarah, tindakan kepahlawanan dan peristiwa gemilang pada masa lalu diharapkan menjadi sumber inspirasi untuk mencetuskan peristiwa besar pula. Sejarah tersebut di antaranya seperti yang diuraikan berikut ini. Pada abad ke 13, di Sulawesi Tengah sudah berdiri beberapa kerajaan seperti Kerajaan Banawa, Kerajaan Tawaeli, Kerajaan Sigi, Kerajaan Bangga, danKerajaan Banggai. Pengaruh Islam ke kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah mulai terasa pada abad ke 16. Penyebaran Islam di Sulawesi Tengah ini merupakan hasil dari ekspansi kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan. Pengaruh yang mula-mula datang adalah dari Kerajaan Bone dan Kerajaan Wajo.Pengaruh Sulawesi Selatan begitu kuat terhadap Kerajaan-Kerajaan di Sulawesi Tengah, bahkan sampai pada tata pemerintahan. Struktur pemerintahan kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah akhirnya terbagi dua, yaitu, yang berbentuk Pitunggota dan lainnya berbentuk Patanggota. Pitunggota adalah suatu lembaga legislatif yang terdiri dari tujuh anggota dan diketuai oleh seorang Baligau. Struktur pemerintahan ini mengikuti susunan pemerintahan ala Bone dan terdapat di Kerajaan Banawa dan Kerajaan Sigi. Struktur lainnya, yaitu, Patanggota, merupakan pemerintahan ala Wajo dan dianut oleh Kerajaan Palu dan Kerajaan Tawaeli. Patanggota Tawaeli terdiri dari Mupabomba, Lambara, Mpanau, dan Baiya. Pangaruh lainnya adalah datang dari Mandar. Kerajaan-kerajaan di Teluk Tomini adalah cikal bakalnya berasal dari Mandar. Pengaruh Mandar lainnya adalah dengan dipakainya istilah raja. Sebelum pengaruh ini masuk, di Teluk Tomini hanya dikenal gelar Olongian atau tuan-tuan tanah yang secara otonom menguasai wilayahnya masing-masing.
    [Show full text]
  • PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Sebelas Maret Institutional Repository i LAPORAN KHUSUS PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Oleh: Ratna Dewi Ayuningtyas NIM. R0006066 PROGRAM D-III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 ii PENGESAHAN Laporan khusus dengan judul: PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Diteliti oleh: Ratna Dewi Ayuningtyas NIM. R0006066 Telah diuji dan disahkan pada tanggal: Pembimbing I Pembimbing II dr. Harninto,MS. Sp.Ok Drs. Hisyam, SW. MS NIP. 130 543 962 NIP. 130 354 829 ii iii PENGESAHAN Laporan umum dengan judul : PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Disusun oleh: Ratna Dewi Ayuningtyas NIM. R0006066 Laporan ini telah diajukan dan disahkan pada tanggal: Pembimbing Lapangan Kepala Instalasi Sanitasi Sudirman, SKM Endah Kusumaningsih, ST NIP. 140 192 847 NIP. 140 336 991 iii iv ABSTRAK Ratna Dewi Ayuningtyas, 2006. PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR di RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. PROGRAM D-III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNS. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses pengolahan limbah cair pada IPAL di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Kerangka pemikiran dari penelitian adalah menggambarkan bahwa rumah sakit dalam melakukan kegiatannya menghasilkan limbah cair yang bersifat fisik,kimia dan biologis. Pelaksanaan pengolahan limbah cair meliputi bak penangkap lemak, bak penampung air limbah (pengumpul 1), bak penampung air limbah (pengumpul 2), bak penyaring, bak floatasi, bak sedimentasi, bak equalisasi, bak biodetok FBK 10, bak biodetok FBK 20, bak desinfeksi (kaporit), bak kontak desinfeksi, bak uji hayati, bak pengering lumpur.
    [Show full text]
  • Monitoring Berita Pandemi Covid-19
    Monitoring Berita Pandemi Covid-19 Pantauan Media Massa 18-20 Mei 2020 Metode & Sumber Data Intelligence Media Management 01 Laporan ini disusun dengan bantuan sistem Intelligence Media Management (IMM), yang memuat berita dari 6.296 media online, termasuk media luar negeri. IMM menggunakan teknologi kecerdasan buatan yang dapat mengklasifikasikan berita berdasarkan kata dan membantu analisis sentimen. Penyaringan Bahasa dan Kata 02 Seluruh berita yang masuk ke sistem IMM disaring berdasarkan bahasa, yakni bahasa Indonesia, dan kata, yakni variasi kata atau penyebutan Covid-19 oleh wartawan, seperti Virus Corona, Virus Korona, Coronavirus, SARS-CoV-2, Covid-19, dll. 79.351 Berita 03 Dari seluruh berita yang tersaring, terdapat 79.351 berita selama 18-20 Mei 2020. Laporan ini disusun berdasarkan sejumlah berita tersebut, dibantu dengan fitur-fitur dalam sistem IMM. Ragam Berita Nasional Kasus Terbaru, Pelaksanaan Tes Cepat Pengajuan, Penerapan dan Wacana dan Uji Swab Covid-19 Relaksasi Status PSBB Pelaksanaan dan Masalah Penyaluran Penerapan dan Pelanggaran Protokol Bantuan Sosial Kesehatan di Pasar dan Pertokoan Kebijakan Pelaksanaan Salat dan Kontroversi dan Wacana Penerapan Perayaan Idul Fitri di Sejumlah Daerah Skenario “The New Normal” Kepulangan WNI dan Pemeriksaan Pelaksanaan dan Penundaan Penumpang di Bandara dan Pembayaran THR saat Pandemi Pelabuhan Langkah Pemerintah Pusat SIAPKAN TRANSFORMASI ANTISIPASI KEKERINGAN DIGITAL UMKM SAAT PANDEMI Menkop UKM tengah menyiapkan Kementerian PUPR mengoptimalkan langkah transformasi digital
    [Show full text]
  • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: Hk.01.07/Menkes/44/2019 Tentang Tim Kesehatan Haji Indonesia Tahun 1440 H/2019 M
    KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: HK.01.07/MENKES/44/2019 TENTANG TIM KESEHATAN HAJI INDONESIA TAHUN 1440 H/2019 M DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan bagi jemaah haji di kelompok terbang (kloter), perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Penetapan Tim Kesehatan Haji Indonesia Tahun 1440 H/2019 M. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4845) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2009 tentang Penetapan Paraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Perubahan atas - 2 - Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5036); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
    [Show full text]
  • Indonesia's Country Progress Report of Drug
    INDONESIA’S COUNTRY PROGRESS REPORT OF DRUG CONTROL th Presented on the 9 Meeting of the ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) Fact Finding Committee (AIFOCOM) Yogyakarta, Indonesia 2012 1 INDONESIA’S COUNTRY PROGRESS REPORT I. INTRODUCTION 1. Abuse and illegal trafficking of narcotics poses a serious threat for the longevity and cultural values of the Indonesian people, and can eventually weaken the nation’s resilience. Therefore, to prevent and eradicate illegal drug trafficking and drug abuse in Indonesia, Law Number 22 Year 1997 regarding narcotics regulation for the eradication of criminal acts of narcotics through criminal punishment, has been amended. 2. Drug crimes indicate a trend that has increased both quantitatively and qualitatively with more victims, particularly among the youths. Narcotics crimes are no longer committed individually, but collectively, and form organized syndicates with broad networks that work clandestinely both domestically and internationally. 3. In order to step up prevention and eradication of criminal acts of narcotics, the Indonesian Government amended Law No. 22 Year 1997 regarding Narcotics with Law Number 35 Year 2009 regarding Narcotics signed by the President on October 12, 2009. This law established the Indonesian National Narcotics Board (Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia) as an independent law enforcement agency, also in charge for prevention, community empowerment, treatment and rehabilitation and alternative development. 2 II. DRUG PROBLEM SITUATION 2007 - 2011 A. DRUG CRIMINAL
    [Show full text]
  • Clinical Profile and Incidence of Infection in Systemic Lupus Erythematosus Patients at Medical Inpatient Installation, Department of Internal Medicine, Dr
    49 Majalah Biomorfologi Volume 31 Number 2, July 2021 p-ISSN: 0215-8833, e-ISSN: 2716-0920, DOI: 10.20473/mbiom.v31i2.2021.49-56 Clinical profile and incidence of infection in Systemic Lupus Erythematosus patients at Medical Inpatient Installation, Department of Internal Medicine, Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia in 2016 Desy Trilistyoati1, Betty Agustina2*, Awalia3 1Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia. 2Department of Clinical Pathology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga; Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia. 3Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga; Dr. Soetomo General Academic Hospital; Siloam Hospital, Surabaya, Indonesia. Article Info ABSTRACT Article history: Background: Systemic Lupus Erythematosus (SLE) is an Received Sep 20, 2020 autoimmune disease with unknown aetiology. SLE attacks multiple Revised Mar 3, 2021 organs with diverse clinical manifestations. Most patients get immunosuppressant therapy that suppresses immune system, Accepted Mar 24, 2021 Published Jul 1, 2021 causing the body to be susceptible to infection. Objective: to describe clinical manifestations, laboratory abnormalities, and incidence of infections in SLE patients hospitalized at Dr. Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia in 2016. Keywords: Disease Materials and Methods: Cross-sectional descriptive observational Medicine study used medical records of 273 SLE patients hospitalized at Dr. Systemic Lupus Soetomo General Academic Hospital, Surabaya, Indonesia in 2016. Erythematosus Results: Clinical manifestations found in this study were malar rash Lupus nephritis 7.33%, discoid rash 2.93%, oral ulcer 8.42%, allopecia 16.48%, Infection arthritis 26.74%, serositis 13.19%, kidney 35.9%, neurology Autoimmune disease 24.91%, anemia 73.71%, leucopenia 32.67%, lymphopenia 76.89%, Immunosuppressant and thrombocytopenia 33.86%.
    [Show full text]
  • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/275/2020 Tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu
    KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/275/2020 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT RUJUKAN PENANGGULANGAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyakit yang dapat menimbulkan wabah dapat berpotensi menyebabkan kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia yang tidak hanya menyebabkan kematian tapi juga menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar, sehingga perlu dilakukan antisipasi untuk menanganinya; b. bahwa untuk menjamin kesinambungan pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit infeksi emerging tertentu dibutuhkan rumah sakit rujukan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2016 tentang Pembebasan Biaya Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu; -2- Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lemabaran Negara Republik Indonesia Nomor 3237); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4723); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
    [Show full text]
  • Governor of Central Sulawesi Decree of Governor of Central Sulawesi
    Governor of Central Sulawesi Decree of Governor of Central Sulawesi Number: 369/476/DIS.SOS-G.ST/2018 Concerning Guideline on the Provision of Transitional Shelter by Non-Governmental Organisations for the Survivor of Natural Disaster in Central Sulawesi Province Governor of Central Sulawesi Considering: a. That earthquake disaster that occurred on 28 September 2018 triggering tsunami and liquefaction in several areas in Central Sulawesi Province causing destruction of houses, religious facilities, public buildings, and public facilities as well as fatalities and therefore requires serious and appropriate action b. That to address the impact of disaster particularly for people that lost their lands or houses, severely affected houses, medium damaged houses, and mildly damaged houses to live appropriately and with dignity, and safe from future risks, require a swift action in providing transitional shelter c. That to provide standards for Non-Governmental Organisations that have interests to participate in the provision of transitional shelter that are appropriate under humanitarian response there is a need to establish guideline on the Provision of Transitional Shelter for the survivor of the natural disaster; d. That based on the regulation of Article 9 point 4 on Law number 30 Year 2014 concerning Government Administration, the absence of policies that provide guideline for Non- Governmental Organisations constructing transitional shelter for the affected people of disaster then there is a need for discretion by a Governor Decree e. That based on the considerations in point a, point b, point c, and point d, there is a need to issue a Governor Decree concerning Guideline on the Provision of Transitional Shelter by Non- Governmental Organisations for the Survivor of Natural Disaster in Central Sulawesi Province Recognising 1.
    [Show full text]
  • Validation of the Perceived Neighborhood Environment Questionnaire for Diabetes Mellitus Type 2 Patients
    http://jer.sciedupress.com Journal of Epidemiological Research 2018, Vol. 4, No. 2 ORIGINAL ARTICLES Validation of the Perceived Neighborhood Environment Questionnaire for diabetes mellitus type 2 patients Dyah A Perwitasari∗1, Imaniar N Faridah1, Bustanul Arifin2, Laras Novitasari1, Eva Niamuzisilawati3, Ikrimah N Utami3 1Faculty of Pharmacy, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia 2Banggai Hospital, Banggai Laut, Central Sulawesi, Indonesia 3Endocrine Metabolic Diabetes Division, Dr. Moewardi Hospital, Surakarta, Central Java, Indonesia Received: May 6, 2018 Accepted: June 20, 2018 Online Published: June 26, 2018 DOI: 10.5430/jer.v4n2p28 URL: https://doi.org/10.5430/jer.v4n2p28 ABSTRACT The success of diabetes mellitus type 2 (DMT2) therapy does not solely depend on laboratory test results, but is also influenced by the patients’ quality of life (QoL). Patients’ QoL is affected by numerous factors, including distress and their home environment. This study aims to acquire a valid and reliable instrument concerning neighborhood conditions felt by DMT2 subjects. The research applied a cross-sectional design with adult DMT2 patients at the Local General Hospital Moewardi Solo. The Perceived Neighborhood Environment Questionnaire (PNEQ) was translated from English to Indonesian with the procedure of forward- backward translation. Statistical analyses were conducted to determine reliability, discriminant, convergent and known-group validity. The three domains of PNEQ have low reliability (Cronbach’s alpha <0.7), while three questions have not met convergent validity and only one question has not attained discriminant validity. The PNEQ can be used on the Indonesian people with further explanations on questions that have not achieved reliability and validity. Key Words: DM type 2, PNEQ, validation, Indonesia 1.I NTRODUCTION The QoL in DMT2 patients encompasses a very broad do- The population of diabetes mellitus type 2 (DMT2) patients main, but our study focuses on their distress and neighbor- continues to rise over time.
    [Show full text]
  • Toward Just and Sustainable Forestry in Indonesia
    Supported by MINISTRY OF ENVIRONMENT AND FORESTRY REPUBLIC OF INDONESIA TOWARD JUST AND SUSTAINABLE FORESTRY IN INDONESIA Lessons learned from MFP3 experience in supporting the MoEF (2014-2018) Toward Just and Sustainable Forestry in Indonesia Copyright @2018, The Jakarta Post Publishing First published January 2018 Printed by Kompas-Gramedia Group Cover design: Zulkarnaen AL Layout: Darma Ahmadi All photos courtesy of MFP3, unless otherwise stated. Toward Just and Sustainable Forestry in Indonesia: Lessons learned from MFP3 experience in supporting the MoEF (2014-2018) Jakarta: The Jakarta Post Publishing, 2018 Jl. Palmerah Barat No. 142-143 Jakarta Pusat 10270 Email: [email protected] Website: publishing.thejakartapost.com; www.thejakartapost.com II TOWARD JUST AND SUSTAINABLE FORESTRY IN INDONESIA Lessons learned from MFP3 experience in supporting the MoEF (2014-2018) Editors and writers: Riyadi Suparno Ati Nurbaiti Writers: Suraya Afiff Hendarsyah Tarmizi Evi Mariani Fidelis Sastriastanti Copy editor: Hillary Michael Hagerty TABLE OF CONTENTS FOREWORD Bringing the spirit of collaboration into social forestry ............................................................. VI MFP3 leads multi-stakeholder processes in the forestry sector .......................................... VIII INTRODUCTION .................................................................................................................................... 2 CHAPTER 1 FACILITATING ACCESS, REDUCING INEQUALITY...................................................................
    [Show full text]
  • SEKRETARIAT DAERAH BIRO PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PUBLIK Jln
    PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEKRETARIAT DAERAH BIRO PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PUBLIK Jln. RTA Milono Nomor 1 Telepon (0526) 3221365-3221538 PALANGKA RAYA Press Release 26 November 2019 Gubernur Kalteng Pimpin Sidang Munas VI APPSI Jakarta – Biro PKP. Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran memimpin sidang Musyawarah Nasional (Munas) VI Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (26/11/2019). Di samping Gubernur Kalimantan Tengah, Gubernur Kalimantan Barat Irwan Prayitno dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola juga mendapat kehormatan untuk memimpin jalannya sidang. Gubernur Sugianto Sabran menjelaskan bahwa kehadirannya dalam Munas APPSI ini untuk membahas berbagai program di daerah dan berkoordinasi dengan para Gubernur dari berbagai Provinsi di Tanah Air. “Munas APSSI ini jadi ajang membahas berbagai program di daerah dan wadah koordinasi dengan seluruh anggota APPSI,” jelas Gubernur yang didaulat menjadi koordinator wilayah Kalimantan ini. Sejumlah masukan disampaikan Gubernur Sugianto Sabran dalam Munas APPSI kali ini, antara lain terkait infrastruktur dan energi, ekonomi, lingkungan hidup dan kehutanan, Sumber Daya Manusia (SDM), serta terkait Ibu Kota Negara (IKN). Berkiatan dengan infrastruktur dan energi, Gubernur Sugianto Sabran menyampaikan masukan tentang pemenuhan sarana dan prasarana dasar untuk standar hidup layak, seperti perumahan, air minum, dan sanitasi; peningkatan konektivitas kawasan, seperti jalan, jembatan, dan pelabuhan; penyediaan sumber energi terbarukan
    [Show full text]
  • ID SULTENG RAYA 23 FEBRUARI 2021.Indd
    12 HALAMAN | SELASA, 2 maret 2021 LANGGANAN: RP.100.000,- | ECERAN: RP.5000,- Perekat Rakyat Sulteng Pemda Parmout Tutup Aktivitas PETI di Buranga SULTENG RAYA - Pe- izin di daerah ini ditutup," kegiatannya. merintah Kabupaten Parigi kata Wakil Bupati Parigi Wabub menjelaskan, hasil Moutong, Sulawesi Tengah, Moutong Badrun Nggai usai pertemuan antara Forko- menutup segala aktivitas pe- rapat pembahasan tambang pimda akan diserahkan nambangan emas tanpa izin ilegal di Parigi, Senin. kepada Gubernur Sulawesi (PETI) yang belum memiliki Dia memaparkan bahwa Tengah sebagai bahan la- dokumen izin pertamban- aktivitas penambangan poran. gan. emas tanpa izin melanggar "Penutupan tambang ile- "Dalam rapat bersama Fo- aturan perundang-undan- gal berlaku mulai hari ini di rum Komunikasi Pimpinan gan pertambangan, oleh bawah pengawasan TNI/ Daerah (Forkopimda) dise- karena itu tidak ada kata Polri sebagai pihak penegak pakati bahwa seluruh kegi- lain selain menghentikan LOKASI tambang emas tanpa izin yang menelan korban jiwa akibat longsor di Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, atan tambang emas tanpa dan menutup segala bentuk ► Baca | PEMDA | Hal. 7 Sulawesi Tengah, Kamis (24/2/2021). FOTO: ANTARA/MOH RIDWAN Pemerintah HARI KEENAM PENCARIAN Tetapkan 1,3 Tim SAR Temukan Satu Jenazah Juta Formasi di Lubang PETI Buranga SULTENG RAYA – Hari ditemukan oleh tim SAR ASN pada 2021 keenam pencarian korban sekitar pukul 13.35 Wita. Dia longsor di lubang Pertam- memastikan bahwa yang SULTENG RAYA - Pemerin- bangan Emas Tanpa Izin ditemukan itu adalah jasad tah menetapkan jumlah formasi (PETI) Desa Buranga Ke- Maskam warga Desa Tomoli aparatur sipil negara (ASN) pada camatan Ampibabo, tim Selatan yang dilaporkan hi- tahun 2021 sebanyak 1,3 juta Search and Rescue (SAR) lang oleh keluarganya pasca JENAZAH korban lubang orang, yang berlaku apabila berhasil menemukan satu tragedi longsor lubang PETI PETI Buranga di tidak ada kebijakan lain yang jenazah penambang, Senin Desa Buranga, Rabu malam antar di Puskes- bersifat darurat.
    [Show full text]