PERPUSTAKAAN LITAMA UIN SVAHID

PELAKSANAAN SISTEM PENDIDIKAN DIPONDOK DAARUL QUR'AN NASIONAL PLUS TAHFIDZUL QUR'AN

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Hmu Tarbiyah dan Keguruan unutk Memenuhi Persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I)

111.111 ilia UIII

Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oltt't'im11 .' ~-.-~ Oleh darl :·J·· .. ,·~···'(Jr::. ..)·crti!I······" Tgi. : ..··.z·····:·..o··'!··:;·7fii······ · SYIHABUDDIN No. Inriuk : .~/.f2 , NIM. 104011000117 "Iasifikasi : .

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEG1JRUAN UlNSYAJUFHIDAYATULLAH JAKARTA 2008 LEMBARAN PERNYATAAN Yang bertanda Tangan di Bawab ini : Nama : SYIHABUDDIN NIM : 104011000117 JurusaniSmstr : PAlIIX Angkatan Tahun : 2004

Menyatakan dengan sesungguhnya Babwa skripsi dengan judul "I'ELAKSANAAN SISTEM l'ENDIDIKAN Dl PONDOK PESANTREN DAARUL QUR'AN NASIONAL PLUS TAHFIDZUL QUR'AN" adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen :

Dr. H. Abdul Fattah Wibisono, MA. NIP. 150236009 Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima konsekuensi seeara akademis, apabila temyata skripsi ini bukan. hasil karya sendiri.

Jakarta, November 2008

Syihabuddin Penulis PELAKSANAAN SISTEM PENDIDIKAI"'! DI PONDOK PESANTREN DAARUL QUR'AN NASIONAL PLUS TAHFIDZUL QUR'AN

Skripsi Diajukan kepada Faknltas limn Tarbiyah dan Keguruan Memenuhi syarat-syarat mencapai Gclar Smjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Disusun Olcb :

SYIUABUDDIN NIM.I04011000117

Dibawah bimbingan :

Dr. H. Abdul Fattah Wibisoll1o. MA. NIP. 150236009

JURUSAN I>ENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA PENGESAHAN PANITIA UJJIAN

Skripsi yang berjudul "PELAKSANAAN SISTEM PENDIDlKAN DI PONDOK PESANTREN DAARUL QUR'AN NASllONAL PLUS TAHFIDZUL QUR'AN" telah diujikan dalam munaqasall Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 26 November 2008. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.!) pada JUJ1Jsan Pendiclikan Agama Islam.

Jakmta, 26 November 2008 l\mitia Ujian Sidang Munaqasah

Tmlggal Tanda Tmlgan Ketua Panitia (Ketua JUfusanfProgram Studi) ~7

"1 "' Dr. H. Abdul Faltah Wibisono, MA ••~f••••••••• ...~, NIP: ISO 236 009

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi) Drs. Sapiuddin Shidiq, lvl./\g NIl) : ISO 299 477

Penglui I Drs. Sapiucldin Shidig, M.Ag. Nil): 150299477

Penguji 1I Drs. Abdul Haris, M.Ag. NIP: 150275608 Mengetahui Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruml ,~, n~:;""" '" Karang Tengah . Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Setelah data-data tersebut diperoleh, penulis menganalisisnya untuk mengambil sebuah kesimpulan. Setelah penelitian ini dilakukan maka penulis memperoleh hasil penelitian bahwa pondok pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an melaksanakan system pendidikan dengan integrat.ive curriculum yaitu mengintegrasikan kurikulum Pesantren, Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan kurikulum Intemasional Cambridge sehingga diharapkan bagi para bisa menjadi generasi-generasi Qur'ani yang mampu menghadapi masa depan dengan keilmuan yang dimiliki Ibaik umumnya dan juga keislamanya. KATAPENGANTAR Bismillahirrahmanirrollim Alhamdulillahirabbil'alamiin penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT. Karena berkat rahman dan rahimnya Allah penulis dapat menyelesaikan hasil karya tulisan dari pikiran ini. Sehingga terlaksana sesuai dengan harapan. Shalawat teriring salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, serta Keluarga-Nya, Sahabat-Nya, pengikut-Nya terutama kita sebagai Umat-Nya hingga akhir zaman. Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar sarjana Stara Satu (S 1), di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ialah membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk sebuah skripsi. Oleh karena itu, penulis membuat skripsi dengan judul " Pelaksanaan Sistem Pendidikan Di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahjidzul Qur'an". Pada dasamya dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mengalami berbagai halangan dan rintangan, akan tetapi karena adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis perlu menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarnya terutama kepada: 1. Bapak Dekan Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi di almamater ini. 2. Bapak Ketua dan Sekretaris Jurusan PAl dan Staf yang telah banyak memberikan pengarahan yang bermanfaat. 3. Bapak DR.H. Abdul Fattah Wibisono, MA. sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk-petunjuk kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DIN Khususnya Seluruh Dosen Jurusan PAl, yang dengan pt:nuh keihklasan dalam membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan lImu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis. 5. Seluruh pimpinan, staff perpustakaan Utama dan Perpustakaan Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan kemudahan dalam peminjaman buku-buku kepada penulis selama dibangku perkuliahan. 6. Pimpinan beserta guru-guru dan staff Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an, Bulak Santri Tangerang Khusunya kepada KH. Yusuf Mansur Selaku Pembina Pesantren, Ustadz Rohimuddin Selaku Pimpinan Harian, Ustadz Abdul Aziz Selaku Pimpinan Pesantren Riyadhoh Daarul Qur'an, Bapak Aruman Selaku Kepala Sekolah SMP & SMA Daarul Qur'an dan para Asatidz lainnya yang telah bersedia meluangkan waktu untuk penulis dalam proses penyelesaian Skripsi ini. 7. Keluarga yang tercinta, Ayahanda H. Muallim Husin dan Ibunda Rukiyati yang sudah memberikan kasih sayang, semanga.t serta Do'a-Nya yang selama ini selalu terpanjatkan untuk semua anak-anaknya. 8. Kakakku tersayang Aa Udin, yang selama ini telah banyak sekali membantu baik dari segi moril dan materil dalam proses penyelesaian skripsi ini, Amin, Oby dan Keponakanku Barra terima kasih atas dukungannya. 9. Keluarga Besar Mahasiswa PAI khsusnya teman-t

Jakarta, 12 November 2008

Penulis DAFTARISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI...... i LEMBARPE~,{i\lli\AN...... ii i\BSllRA.KSI...... iii KA1li\ PENGi\N1li\R...... v Dt\FllAR ISI...... vii DAFllAR lli\BEL...... ix Bi\B I PENDMIULUi\N i\. Latar Belakang Masalah...... 1 B. Pembatasan Masalah...... 6 C. Perumusan Masalah...... 6 D. llujuan Penelitian...... 6 E. Manfaat Penelitian , " .... 7 Bi\B II SISTEM PENDIDIKA.N PONDOK PESANI'REN i\. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren...... 8 1. Pengertian Pondok Pesantren...... 8 2. Pengertian Sistem Pendidikan Pesantren...... 14 B. Dasar dan llujuan Pendidikan Pondok PeSat1ltren... 20 C. Kurikulum dan Metode Pendidikall PondokPesantrell..... 26 1. Kurikulum Pelldidikan Pondok Pesantren...... 26 2. Metode Pelldidkan POlldok Pesantren...... 29 Bi\B ill METODOLOGI PENELITIAN A Deskripsi Objek Pellelitian...... 33 B. Metodologi Penelitian... 34 C. Pellentuan Lokasi.. "...... 34 D. llekhnik Pengumpulan Data...... 34 Bi\B IV HASIL PENELITIi\N i\. Garnbaran Umum Pondok Pesantrcn Daarul Qur'an NM;nn",l Pln~ T",hfi071Jl Our'an... 37 1. Latar Belakang Pendiri dan Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Daarnl Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an. 37 2. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Daarni Qur'an... 46 3. Keberadaan Guru dan Santri '" 47 4. Jadwal Kegiatan Santri...... 51 5. Struktur Lembaga Pondok Pesantren Daarul Qur'an...... 54 B. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Daarnl Qur'an... 55 1. Tujuan Pendidikan POlldok Pesantren Daarnl Qur'an...... 55 2. Sistem dan Metode Pelldidikan Pondok Pesantrell Daarnl Qur'an...... 57 3. Kurikulurn Pendidikan Pondok Pesantren Daarnl Qur'an. 60 C. Program Unggnlan Pondok Pesantren Daarnl Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an...... 62 1. Program Tahfidzul Qur'an...... 62 2. Program Pesantrell Riyadhoh...... 66 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan '" 68 B. Saran...... 69 DAFTAR PUSTAKA.. 70 LAMPIRAN DAFTARTABEL

1. Data Guru Pondok Pesantren Daarul Qur'an NasionalPlus Tahfidzul Qur'an...... 48 2. Data SiswaII SMP Islam Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an Tahun Ajaran 2008-2009...... 51 3. Data SiswaII SMA Islam Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an Tahun Ajaran 2008/2009...... 51 4. Jadwal Kegiatan Santri Setiap Hari...... 52 5. Jadwal Mingguan Kegiatan Santri Pondok Pesantren Daarul Qur'an... 53 6. Thematic Learning.. 60 7. Pemetaan Jumlah Jam Mengajar...... 61 8. Kurikulum Program Tallfidzul Qur'an...... 66 9. Kurikulum Program Pesantren Riyadhoh...... 67 BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Menurut , Sistern pendidikan pesantren rnerupakan sistern pendidikan tertua di . Pendidikan ini rnerupakan pendidikan yang dirnulai sejak rnuncuInya rnasyarakat Islam di negara ini pada abad ke-13. Beberapa abad kernudian penyelenggaraan pendidikan ini sernakin teratur dengan rnuncuInya ternpat-ternpat pengajian yang telah rnerurnuskan kurikulumnya, yakni pengajaran bahasa Arab, Tafsir, Hadits, Tauhid, Fiqih dan lain-lainnya. Bentuk ini kemudian berkembang dengan pendirian tempat-tempat menginap bagi para pelajar (santri) yang kemudian disebut pesantren.1 Pesantren memang unik dan setiap orang mengenal bahwa pesantren merupakan sistem pendidikan klasik dan mungkin paling 1radisional di negeri ini. Namun rnelalui kebanggaan tradisionalnya, tidak bisa diptlngkiri, pesantren justru semakin survive - bertahan berabad-abad bahkan dianggap sebagai altematif dalam glamoritas dan hegernoni modernisme yang pada saat bersamaan mencatat tradisi sebagai masalah. Basis kekuatan eksistensial pesantren menurut Azyumardi Azra, pada satu pihak terletak pada corak dan paham keislarnan masyarakat jawa itu sendiri, pada pihak lain, basis eksistensial pesantJ'en terletak pula pada integrasi lembaga ini ke dalam struktur-struktur sosial yang ada.2 2

PERPUSTAKAAN UTAMJ1:-l UIN SYAHIO JAKARTA J

Sejak dilancarkannya perubahan atau modernisasi pendidikao Islam di berbagai kawasan dunia Muslim, tidak banyak lembaga-Iembaga pendidikan tradisional Islam seperti pesantren yang mampu bertahan. Kebanyakannya lenyap setelah tergusur oleh ekspansi sistem pendidikan umurn untuk tidak menyebut sistem pendidikan "sekuler" atau mengalarni transformasi menjadi lembaga pendidikao umum, atau setidak-tidakuya menyesuaikan diri dan mengadopsi 3 sedikit banyak isi dan metodologi pendidikan um1UU. Pendidikao pesantren atau madrasah sebenarnya tidak terlepas dari tujuan umum pendidikao nasional, sebagaimana terdapat pada pasal 3 TahlUl 2003 tentang Undang-undang Sistem Pendidikao Nasional yaitu : Pendidikao nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang betmartabat dalam rangka mencerdaskao kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulill, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokmtis serta bertanggung jawab.4

Tujuan ini memberikao acuan bahwa pendidikao semestinya tidak hanya menghasilkan peserta didik yang memiliki ketaqwaal1 yang beroriel1tasi pada akhirat, tetapi juga memiliki pengetahnan dan keterampilan yang berorientasi keduniaan, atau dalam kata lain pendidikao pesantren atau madrasah semestinya berfungsi sebagai sarana mentransfer nilai-nilai Islanl dan sekaligus ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Selain itu pembaharuan pesantrel1 juga diara1lkao pada fungsi pesantren sebagai salah satu pusat penting bagi pembangun!m masyarakat secara keseluruhan. Dengan posisi dan kedudukkaoya yang khas, pesantren diharapakan menjadi altematif pembangunan-pembangunan yang berorientasi pada nilai. Respon pesantren terhadap modernisasi pendidikao Islam dan perubahan-

'Masykuri Abdillah, "Pesantren dalam Konteks Pendidikan Nasional dan Pengembangunan Masyarakat" dalam Prof. Dr. H. R Tilaar M.Se Ed, (Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia Baru 70 Tahun). (Jakarta: Geramedia, 2002), h. 410 4"'T ~ T T'o '_1!'-T__ -.i~~~_!_"'T_~ I"\n.·I"'_1..~_"·"\I\'·i''T'' __''' Cl:~..__ n _...... 1:..1:1...-...... 3

pembahan sosial ekonomi yang berlangsnng pada masyarakat Indonesia sejak awal abad ini mencakup: I. Pembaman subtansi atau isi pendidikan pesantren dengan memasukkan subyek-subyek umum dan vocational. 2. Pembaman metodologi, seperti sistem klasikal, per}enjangan; 3. Pembaman kelembagaan, seperti kepemimpinan pesantren, difersiflkasi lembaga Pendidikan. 4. Pembaman fungsi, dari fungsi kependidikan nntuk juga mencakup fungsi social ekonomi.5 Untuk mewujudkan tujuan dan fungsi tersebut t,ernyata, masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh pesantrenlmadrasah, baik dari segi kelembagaan, ketenagaan, kurikulum, maupnn sarana. Dan hal ini memang tidak terlepas dari latar belakang berdirinya lembaga pesantrenfmadrasah sendiri serta kebijaksanaan umum pemerintah tentang pendidikall nasional, termasuk pendidikan madrasah. Persoalan yang kadang-kadang masih mUllcul adalah dnalisme sistem pendidikan di Indonesia, tidak saja antara lembaga pendidikan di bawah Diknas dengan lembaga pendidikan dibawah Depag, tetapi juga dengan lembaga.lembaga di bawah departemen lainnya Lembaga pendidikan pesantrenlmadrasah memang didirikan dengan motivasi utama nntuk melaksanakan da'wah Islam yang dapat menghasilkan peserta didik yang berilmu dan mengamalkan ilmu.ilmu agama nntuk bekal di akhirat nanti. Hal sempa juga menjadi motivasi utama orang tua menyekolahkan anaknya di pesantrenlmadrasah. Motivasi pendirian ini umnnyatanpa disertai dengan persiapan yang matang, baik dari segi tenaga peng~jar maupnn dana dan sarananya. Yang penting bahwa pendirian ini mempakall da'wah dalam rangka menyebarkan ajaran Islam, yang berarti bagian dari ibadah kepada Allah.6

5 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, (Jakarta: Logos, 2000), eel II, h. 107 /; - - ...... " .... 4

Sebagaimana kita ketahui bahwa, ada dun sistem pendidikan yang eksistensinya sangat nampak di Indonesia. Sistem pendidikan modem dan tradisional, keduanya sama"sama bertujuan untuk menciptakan bangsa yang cerdas dan berakaI budi dengan berlandaskan ketaqwaan dan keimanan, meski keduanya memiliki kecenderungan sifat yang berbeda. Dalam mewujudkan sistem pendidikan Islam, yang berupaya memadukan antara keduanya, yaitu dengan mengambil perangkat positif dari masing-masing kedun sistem pendidikan itu. Perpaduan bentuk institusi pendidikan itu melahirkan sistem pendidikan Islam yang komprehensif, tidak hanya menekankan penguasaan terhadap khazanah keilmuan Islam klasik tetapi juga menpunyai integritas dall'i keduanya. Selain itu juga dalam upaya memodernisasikan pendidikan Islam.7 Dengan demikian, pesantren tidak lagi identik dengan kelembagaan pendidikan Islam khas jawa, tetapi juga diadopsi oleh wilayah"wilayah lain. Jelaslah bahwa pesantren bukan hanya mampu bertahan, t(~tapi lebih barn dari itu, dengan penyesuaian, akomodasi dan konsesi yang diberikannya, pesantren pada gilirannya juga mampu mengembangkan diri, dan bahkan kembali menempatkan diri pada posisi yang penting dalam sistem pendidikan nssional Indonesia secara keseluruhan. Di pesantren-pesantren tersebut sistem pembelajar.1ll1 tradisionaI (halaqah) yang berlaku pada pesantren tradisional mulai diseimbangkan dengan sistem pembelajaran modem. Dalam aspek kurikulum, misalnya, pesantren tidak lagi hanya memberikan mata pelajaran ilmu-ilmu Islam, tetapi juga ilmu-ilmu umum modem yang diakomodasikan dari kurikulum pemerintah. Dalam hal ini, mata pelajaran umum seperti Matematika, Fisika, Biologi, Bahasa Inggris, dan Sejarah menjadi mata pelajaran inti, disamping mata pelajal'an agama yang tetap dipertahankan. Begitu pula dalam pesantren yang barn ini, sistem pengajaran yang berpusat pada mulai ditinggalkan. Pihak pesal1tren umunmya merekrut lulusan-lulusan perguruan tinggi terutama dari Institut Agama Islam Negeri 5

(lAIN) menjadi tenaga pengajar di sekolah-sekolah yang didirikan oleh pengelola pesantren. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis merasa tertarik untnk mengangkat permasalahan tentang pelaksanaan sistempendidikan di pondok pesantren Daarul Qur'an Kp. Bulak Santri Karang Tengah Tangerang kesebuah karya ilmiyah berbentnk skripsi dengan judul "Pelaksana:lln Sistem Pendidikan di PondokPesantren Daarnl Qnr'an Nasional Plus Taldidzul Qur'an".

Adapun alasan penulis memilih judul tersebut didukung oleh beberapa alasan sebagai berikut : 1. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang telah lama ada di Indonesia masih tetap diakui oleh masyarakat, bahkan pemerintah Indonesia dengan segala upaya turnt membantu lllntnk mengembangkan lembaga pendidikan tersebut. Melihat hal ini, penulis tertarik untnk melihat lebih jauh peranan pesantren dalam menc:apai tujuan pendidikan nasional. 2. Pada sebagian masyarakat rnasih ada orang yang belum memahami seluk beluk dania pendidikan Islam khususnya pesantren. Mereka beranggapan bahwa kehidupan pesantren yang ekslusifdan kuno itu sudah tidak relevan lagi dengan tuntutan zaman, karenanya tidak sedikit orang tun yang enggan memasukkan anaknya ke lembaga-lembaga pendidikan Islam terutama pesantren. 3. Pon-pes Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an sebagai lembaga pendidikan Islam tentu menerapkan sistem pendidikan pesantren, sehingga pesantren ini tetap berkembang dan dimillati oleh masyarakat berdasarkan pada pertimbangan tersebut penulis ingin mengetahui lebili dalam tentang sistem pendidikan yang di tetapkan dan keadaan intern pesantren yang mendukullgnnya. 4. Karena itulah penulis terdorong untnk ikut serta rnemperkenalkan kepada masvarakat bahwa Pesantren telah banvak mengadakan illovasi di bidang 6

dan keterampilan yang seirama dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Sebagaimana lembaga-Iembaga pendidikan umum lainnya. Hal ini dapat ditemukan terutama di pesantren yang telah maju atau modern.

B. Pembatasan Masalah Dntuk memudahkan penulis terhadap masalah-masalah yang akan diteliti dalam skripsi ini perlu dibatasi agar arah dan sasarannya yang akan dibahas menjadi jelas dan teratur. Adapun masalah yang akan dibatasi pada skripsi ini adalah : sistem pendidikan pondok pesantren yang terdiri dari kurikulum, metode serta dasar dan tujuan pendidikan. Pembahasan mengenai pelaksanaan pondok pesantren ini dilengkapi dengan penjelasan mengenai kondisi pesantren yang terdiri dari sejarah berdiri, sarana dan prasarana, keberadaan guru dan santri. Sistem pendidikan pondok pesantren ini meliputi pengeman pondok pesantren, pengeman sistem pendidikan pesantren, tnjuan pendidilam pondok pesantren, kurikulum serta metode pendidikan pondok pesfmtren.

C. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan diatas maka masalah yang akan diteliti dirurnuskan sebagai berikut: a. Bagaimana pelaksanaan sistem pendidikan yang diterapkan di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional PIns Tahfidzu1 Qur'an? b. Bagaimana kondisi I keberadaan pondok pesantren Daarul Qur'an Nasional PIns Tahfidzu1 Qur'an sebagai lembaga pendidika Islam?

D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: I. Dntuk mendapatkan gambaran mengenai sistem JPendidikan yang ada di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an. 2. Dntuk mengembangkan kajian ilmu pendidikan tantang pelaksanaan sistem nendidikan. semmma dapat memperkaya khasanah kepustakaan 7

E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mempelajarai secara jelas bagaimana sistem dan metodologi pendidikan Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an. 2. Bagi ilmu pengetahuan, sebagaimana sumbangan data ilmiah mengenai sistem pendidikan dan pengajaran dalam membentuk santri (generasi Islam) yang berkualitas. 3. Setelah tersusun skripsi ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya yang ingin mempelajari tenlang sistem pendidikan pondok pesantren dan hal-hal yang berkaitan di dalanmya. BARn SISTEM PENDIDlKAN PONDOK PESANTREN

A. Sistem Pendidikan Pondok Pesantrell 1. Pengertian Pondok Pesantren Pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam, yang di daIamanya terdapat seorang kyai (pendidik) yang menglljar dan mendidik para Santri (anak didik) dengan sarana masjid yang digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan tersebut, serta didukung adanya pondok sebagai tempat tinggal para Santri. I Pesantren yang merupakan "Bapak" dari pendidikan Islam di Indonesia,didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuhan zaman, hal ini bisa dilihat dari peIjalanan sejarah, di mana bila dirunut kembali, sesungguhnya pesantren dilahirkan atas kesadaran kewajiban dakwah Islamiyah, yakni menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam, sekaliguiS mencetak kader-kader ulama atau da'i.2 Pesantren sendiri menurut pengertian dasarnya adllllah "tempat belajar para santri". Sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu.3

I Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, ..... • ..-, _ .. 1_ .." AI 9

Ada beberapa istilah yang ditemukan dan sering digmrakan ootuk menoojuk jenis pendidikan Islam tradisional khas Indonesia yang lebih terkenal di sebut pesantren. Istilah pondok pesantren terdiri dari dua kata yang menoojukkan pada suatu pengertian yaitu kata pondok dan kata pesantren, narnoo secara umum yang di maksud adalah suatu lembaga pendidikan Islam yang melembaga di Indonesia.4 Sebutan istilah ootuk pondok pesantren sendiri beragam bentuknya sesuai dengan daerahnya masing-masing. Di jawa biasanya menggmrakan sebutan pondok atau pesantren, dan sering juga digaboog dengan sebutan pondok pesantren, di Madura menggmrakan istilah penyantren, sedangkan di Pasoodan menyebutnya pondok. Di Aceh menggmrakan istilah rangkang serta Minangkabau dengan surau.s Menurut Manfred Ziemek, kata "pondok" berasal dari kata funduk (Arab) yang berarti ruang tidur atau wisma sederhana, karena pondok memang merupakan tempat penginapan sederhana bagi para pelajar yang jauh dari asalnya, sedangkan pesantren dengan awalan pe- dan akhiran -an berasal dari bahasa Tamil, yaitu santri yang berarti para penootut ilmu atau diartikanjuga guru ngaji.6 Dengan demikian yang dimaksud dengan pOlldok adalah tempat atau mmah tinggal sederhana yang dijadikan tempat tinggal para santri selama belajar di pesantrell. Zamakhsari Dhofier menyatakan bahwa perkataan pesantren berasal dari kata santri, yang dengan awalan "pe" didepan dan akhiran "an" berarti tampat tinggal para santri.7 Menurut para ahli yang dikntip oleh Zamakhsyari Dhofier antara lain Jonns, bahwa kata pesantren juga berasal dari kata santri, dan kata santri itu sendiri berasal dari bahasa Tamil yang artinya guru ngaji.

4 Yusuf Amir Feisal, Reorien/asi Pendidikan Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995), Cet. Ke I, h, 94 5 Aminudin Rosyad dan Baihaqi, Hk, (ed), Sejarah Pendidilwn Islam di Indonesia (Depag RI) 6 Wahjoetomo. Perguruan Tinggi Pesan/rell, Pendidikan Al/erna/if Massa Depall, (Jakarta: Gema Insani Perss, 1997), Cety Ke-I h. 70 7 Selanjutnya Zamakhsyari menulis bahwa pondok, masjid, santri, pengajaran kitab-kitab Islam Idasik, dan kyai, mempakan Lima elemen dasar dari tradisi pesantren. la melanjutkan • •• •• _._ • L~ 1_ ~~ _ 1..:_' ~1:1.: 1.~1:_~ ...1""..... "'... 10

Sedangkan CC Berg, mengatakan bahwa istilah tersebut berasal dari kata Shastri yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku sud atan sarjana ahIi kitab sud agama Hindu. Dan menurut M. Chatlllverdi dan Tiwari, kata Shastri berasal dari kata Shastra yang berarti buku-buku sud, buku-buku agama, atau buku-buku pengetahuan, maka pengertian dasar dari kata pesantren adalah tampat belajar para santri.8 Secara terminologi, dapat dikemukakan di sini beberapa pandangan yang mel1garah pada definisi pesantrel1. , memaknai pesantren secara teknis : adalah place where santri (student) live. Sedang Abdurrahman Mas'ud menulis : the word pesantren stems from "santri" which means one who seeks Islamic knowledge. Usually the word pesantren refers to a place where the santri devotes most ofthis or her time to live in and acquire knowledge. Dua definisi tersebut menunjukan betapa pel1tingnya sosok pesantrel1 sebagai sebuah totalitas lil1gkungan pendidikan di dalam makna dan nuansanya secara menyeluruh.9 Dalam Buku Profil Pesantrel1 dikemukakal1 bahwa pel1gertian istilah pesantren sebagai berikut: "Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agarna Islam, Uffiunya dengan cara non klasilrnl, dimam seorang guru kyai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama Arab abad pertengahan. Para santri 0 biasanya tinggal di dalam pondok (asrama) dalam pesantren tersebut". I Menurut buku Sejarah Pendidikan Islam di Indlonesia, istilah pondok pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan kepada suatu pengertian, suku jawa biasa menggunakan sebutan pondok atau pesantren dan sering pula menyebutnya sebagai pondok pesantren. 11 Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian pondok pesantren, disini penulis kutipkan beberapa definisi sebagai berikut:

• zamakhsyarai Dhofier, Tradisi Pesantren, (Jakarta: LP38, 1994), eel. Ke-6, h. 8 9 Ismail 8M dkk., Pendidikan Islam Demokralisasi dan Masyarakat Madani, (8emarang: Pustaka Pelajar) h. 173-174 In _ ~.. _ • ...... 11

Definisi pondok pesantren dikemukakan oleh H.M. Arifin sebagai berikut "Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh dan besar serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama (kampus) dimana santri-santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedau~atan dari leadership (kepemimpinan) seorang atau beberapa orang lcyai dengan ciri-ciri khas yang bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal".12 Sementara itu A.Q. Al-Ajwary mendefinisikan pondok pesantren sebagai berikut: "Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional umat Islam yang bertujuan untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam dengan memberikan tekanan pada keseimbangan antara aspek ilmu dan aspek prilaku (akhlak)".13 Pesantren sebagai lembaga Iqomatuddin (pengajaran, pemahaman, pendalaman ajaran agama Islam),14 dalam kenyataannya di kelompokan manjadi beberapa kelompok (bentuk), bentuk tersebut berdasarkan karakteristik pengajaran dan penyampaian yang dilakukan pesantren tersebut. a. Pesantren Tradisional Pesantren yang masih kuat memegang pola tradisional dan segi penyampaian dan pengajaran nilai-nilai Islam. Ciri dari pesantren ini adalah: kitab-, keseluruhan kitab-kitalb klasik yang diajarkan di pesantren dapat digolongkan kedalam 8 kelompok: Nahwu dan saraf, fiqh, usul fiqh, hadis, tafsir, tauhid, tasawufdan etika, serta cabang-cabang lain seperti tarikh dan balaghah. System pengajaran pun, yaitu dengan system sorogan, bandongan atau weton. 15 Sedangk.an cara-cars tersebut di atas adalah cara lama yang telah turun temurun eli praktekan, ilmu yang dipelajari di pesantren ini adalah umunmya sama, demikian pula kitab­ kitab yang dipakai, hanya saja ada perbedaan pengajaran diantara

12 H.M. Aritin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara), eel. Ke-3, h. 2 13 A.Q AI-Azwary, Pesantren LolwmotifPeradaban, (Indramayu: AI-zaytun, 2000), Edisi 12

pesantren tersebut, yaitu: terletak pada akar ilmu yang dimiliki oleh kyai yang bersangkutan. Ciri lain dari pesantren tradisional adalah: tidak menggunakan batasan umur bagi Santri, tidak menetapkan batas waktu pendidikan, Santri tidak diklasifikasi dalarn jenjang usia, Santri boleh mukim sarnpai mereka kehendaki, Administrasi pesantren belum tertata sec:ara tetap. b. Pesantren Tradisional Modem Pesantren tradisional modern adalah pesantren yang mengandung sistem tradisional di satu sisi dan di tempat lain menggunakan sistem mediasi klasikal, yang mengarah pada sistem atau pola modern dari segi

penyarnpain dan pengajaran nilai-nilai Islam. 16 Ciri pesantren ini adalah kewenangan seorang kyaitidak mutlak lagi, akan tetapi sudah ada pembagian tugas diantara para pengasuhnya. Dari sisi pengajaran, disarnping menggunakan cara··cara tradisional (sistem sorogan, bendongan atau weton), juga memakai sisltem modem (ada sistem kelas) dengan pendidikan formal, untuk memberilam keseimbangan antara nilai dan tuntunan ukhrawi (pelajaran-pelajaran agama). c. Pesantren Modern Pesantren modem adalah pesantren yang menggunakan sistem modem (bam) dari segi penyarnpaian dan pengajaran materinya.17 Ciri-ciri pesantren ini adalah: 1) Memakai cara diskusi dan Tanya jawab dalarn menyarnpaikan materinya. 2) Adanya pendidikan kemasyarakatan, segenap pelajar terlebih memerhatikan dan mengeljakan hal-hal nantinya akan dialaminya dalarn masyarakat, mengingat hal yang naI1lti akan di jumpai oleh pelajar di masyarakat. 3) MemberikaI1l pelajar kebebasan sebebas mungkin, akan tetapi dididik bertanggung jawab. 13

4) Adanya organisasi pelajar yang mengatur aktivitas mereka, segala sesuatn mengenai kehidupan mereka diatur dan di selenggarakan sendiri oleh mereka dengan eara demokrasi gotong royong dan dalam suasana ukhuwah yang mendalanl, tetapi itn semua tidak terlepas dari pengawasan dan bimbingan pengasuh-pengasuhnya.18 5) Adanya organisasi pelajar yang bertanggung jawab atas segala sesuatn dengan kehidupan dan kegiatan belajar sehari-hari, tata tertib, disiplin, rnasing-masing dapat menyatakan pendapatnya dan melakukan kegiatan kesiswaan yang terkait dengan pendidikan dan pengajaran. Dan eiri lain dari Pondok Pesantren Modern yaitu sudah menggunakan kelas-kelas sebagai tempat belajar serta adanyajenjang ataa tingkatan pendidikan. Dalam pesantren modern kemutlakan seorang kyai begitn longgar sekali sehingga tanggung jawab ada pada masing-masing bagian. Berdasarkan pengertian dari kata pondok dan kata pesantren di atas, rnaka dapat didefinisikan bahwa pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam dengan system asrama dimana para Santri memperdalam ajaran agama Islam dengan sarana masjid yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut yang berada di bawah kepemimpinan seorang kyai sebagai sentralnya.. Adapun tentang kedudukan dan fungsi pesantren saut ini belumlah sebesar dan sekomplek sekarang. Pada masa awal, pesantren hanya berfungsi sebagai alat Islarnisusi dan sekaligus memadukan tiga unsur pendidikun, yakni: 1. Ibadah untuk menanamkan iman, 2. Tabligh untuk menyebarkan ilmu, 3. Amal untuk mewujudkan kegiatan masyarakat dalam kehidupan sehari­ hari. 19 Sedangkan pada masa sekarang ini pesantren tidak hanya memberikan pelayanan Pendidikan dam keagamaan, tetapi juga bimbingan sosial, kultnral dan

HI _ ••• 14

ekonomi bagi masyarakat lingkungarmya.20 karena itu tidaklah mengherankan, bahwa lembaga ini tetap berkembang baik dalam masyarakat bingga sekarang dalarn memberikan eorak terhadap pendidikan nasional.

2. Pengertian Sistem Pendidikan Pesantren Seeara umum, sistem dimaknai sebagai suatu kesatuan unsur-unsur yang saling berintraksi seeara fungsional yang memperoleh masllkan menjadi keluaran. Sistem juga dapat diartikan dengan satu kesatuan komponen yang satu sarna lain saling berkaitan dan saling berintraksi untuk meneapai suatu hasil yang diharapkan seeara optimal sesuai dengan tujuan ylmg telah ditetapkan.21 Istilah sistem itu sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani Systema, yang berarti sehimpunan bagian/komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Menurut Zahara Idris, sistem diartikan dengan suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen/unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekedar aeak, yang saling membantu untuk meneapai suatu hasil (produet).22 Menurut Ryan, sistem adalah sejumlah e1emen (objek, orang, aktivitas, rekarnan, informasi, dan lain-lain) yang saling berkait'l11 dengan proses dan struktur seeara teratur, dan merupakan kesatuan organisasi yang berfungsi untuk mewujudkan hasil yang dapat diminati (dapat dikenal wujudnya) sedangkan tujuan tereapai. Sedangkan menurut Sanafiah Faisal "istilah sistem menuju kepada totalitas yang bertujuan dan tersusun dari rangkaian unsur dan komponen.23 Jadi sistem adalah suatu kesatuan dari komponen-komponen yang masing­ masing berdiri sendiri tetapi saling terkait satu dengan yang lain, sehingga terbentuk suatu kebulatan yang utuh dalarn meneapai tlljuan yang diinginkan. Komponen-komponen yang berada di dalarn sistem pendidikan sangat beragarn.

20Nurcholis Madjid, Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, (Jakarta: Paramadina, 1997), eet, ke-7, h. 76 21 Zurinal Z & Wahdi Sayuti, flmu Pendidikan Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, 15

Noeng Muhadjir mensistematisasi komponen tersebut dalam tiga kategori, yaitu .24

a. Bertolak dari Lima unsur dasar pendidikan, meliputi yang memberi, yang menerima, tujuan, cara/jalan, dan konteks positif. b. Bertolak dari empat komponen pokok pendidikan, meliputi kurikulum, subjek didik, personifikasi, dan konteks belajar mengajar. c. Bertolak dari tiga fungsi pendidikan, meliputi pendidikan kreatifitas, pendidikan moralitas dan pendidikan produktifitas. Dalam terminologi ilmu pendidikan, sistem dapat diartikan sebagai "suatu keseluruhan yang tersusun dari bagian-bagiall yang bekeJja sendiri-sendiri (independent) atau bekeJja bersama-sama untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan berdasarkan kebutuhan.,,25 Pengertian sistem bisa juga diberikan terhadap suatu perangkap atau mekanisme yang terdiri dari bagian-bagian yang satu dan laiunya saling berhubungan dan saling memperkuat.26 Pengertian laiunya yang umum dipOOami di kalangan masyarakat awam adalOO bOOwa sistem itu merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu yang dalam penggunaannya bergantung pada berbagai faktor yang erat hubungaunya dengan usaha pencapaian tujuan tersebut.27 Sedangkan menurut H. M. Arifin mengartikan sistem sebagai "suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang masing-masing bekeJja sendiri dalam fungsinya yang berkaitan dengan iimgsi daii komponen-komponen laiunya secara terpadu bergerak menuju ke arOO suatu tujuan yang telOO ditetapkan.28

24 Ramayulis, IImn Pendidikan Is/am, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), Cel. Ke-3, h. 4 25 Abudullah Syukri Zarkasyi, Gonlor & Pembaharuan Pendidikan Pesantren, (Jakarta: PT. Raja Grafiudo Persada, 2005), h. 29 26 Djamaluddin & Abdullah Aly, Kapila Se/ekta Pendidikan Is/am, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999), Cel. Ke-2, h. 114 'J..7 ...... 1. 11A 16

Menurut Budi Sutedjo, sistem ialah "kumpulan e1emen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan da1am usaha . . ,,29 mencapal suatu tUJuan. Dari pengertian sistem diatas dapat dipahami bahwa sistem adalah suatau kaitan atau hubungan unsur-unsur atau organ dari suatu organisasi atau benda secara menyeluruh sehingga membentuk suatu tujuan yang telah ditetapkan. Suatu IUmusan nasional tentang istilah "Pendidikan" adalah sebagai berikut : "Pendidikan OOalah usaha sOOar untuk menyiap1

29 Eti Rochaety, N,el, all, Sislem Informasi Manajemen Pelldidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), Cel. I, hal.3 30 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 1999), Cel. Ke-2, h. 2 31 Sudirman, N,el, all, llmu Pendidikan, (Bandung: CV Remaja Karya, 1992), Cel. Ke 6, ha14 32 M. Ngalim Purwanlo, IImu Pendidikan (Teoritis dan Pralais), (Bandung: Remaja ~nn... ' ..... ~L ,-_ /1__ 1 11 17

Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmarti dan rohaninya kearah kedewasaan.34 Pendidikan dapat dilihat dari dna segi yaitu bahasa, baik bahasa Indonesia ataupun bahasa Arab dan dari segi istilah. Mennrnt etimologi, kata pendidikan berasal dari kata "didik", yang mendapat awalan "pen" dan akhiran "an", yang berarti "proses pengubahan sikap dan tata lalm seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.35 Istilah pendidikan dalam bahasa Inggris disebut "Education" yang berasal dari kata to educate yang artinya mendidik. Dalam konteks Islam (bahasa Arab) ada tiga istilah yang mengacu kepada istilah pendidikan, yaitu At-tarbiyah, AI­ ta'lim, dan AI-ta'dib. Istilah "tarbiyah" dari kata kerja "rabba" yang berarti mendidik. Kata tarbiyah, khususnya dalanl al-Qur'an, menunjuk pada masa anak dan berkaitan dengan usaha yang wajib dilakukan, dan merupakan beban orang­ orang dewasa, utamanya orang tua terhadap anaknya.36 Beberapa ahli pendidilam Islam memberikan definisi pendidikan sebagai berikut. Mennrnt pendapat Atiyah al-Ibrasyi dalam bukunya al-Tarbiyah al­ Islamiyah wa Falsafatuha, pendidikan ialah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempnrna dan berbahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya sempuma budi pekertinya, teratur pikirannya, halus pernsaannya, mahir dalam

34 Ramayulis, I1mu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulin, 2002), eel. Ke-3, h. 1 35 Wjs. Purwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1982), 18

pekeIjaannya, bertolong-tolong dengan orang lain, manis tutur bahasanya, baik dengan lisan atau tulisan. Sementara AI-Attas mendefisinikan pendidikan sebagai proses menanamkan adab kepada manusia (education is the instilling and inculcation of adab in man-it is ta'dib). Zakiah Daradjat berpendapat bahwa pendidikan adalah usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam menyampaikan pelajaran, memberi contoh, me1atill keterampilan berbuat, memberi motivasi, dan menciptakan lingkungan social yang mendukung pembentukan kepribadian anak didik atau proses penyiapan generasi mnda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.37 Mengenai arti pendidikan menurut istilah, para ahIi berbeda pendapat dalam mendefisinikan, diantaranya : a. M.J. Langeveld berpendapat "Pendidilam adalah kegiatan membimbing anak mamusia menuju pada kedewasaan dan kemandirian".38 b. Ahmad D. Marimba mengatakan "pendidikan adalah bimbingan dan pemimpin secara sadar oleh si didik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya keplibadian yang utama".39 Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau usaha yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Sedangkan pendidikan Islam menurut Drs. Burlian Somad adalah pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri, berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikannya adalah mewujudkan tujuan itu, yaitu ajaran Allah. Secara terperinci, beliau

37 Abudullah Syukri Zarkasyi, Gontor & Pembaharuan Pendidikan Pesantren, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 21 38 "'T~_-,-'_~ ...,_...... n~" .... _. I~_... _ J,J_ 'T' .:... ,_ ,, __I._I. n __ . .:J:J:l~_•• lI__ ;'~ n: l_.1~~? 19

mengemukakan, "Pendidikan itu disebut pendidikan Islam apabila memiliki dua ciri khas, yaitu:40 1. Tujuanl1ya membel1tuk individu mel1jadi bercorak diri tertinggi menurut ukuran Al-Qur'an. 2. lsi pendidikannya adalah ajaran Allah yang tercantum del1gan Iengkap di dalam AI-Qur'an yang pelaksanaatmya di dalam pl'aktek hidup sehari-hari sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sedangkal1 menurut Prof. Dr. Hasan Langgulung pendidikan Islam ialah pel1didikan yang memiliki 4 macam fungsi yaitu:41 1. Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Pe,ranan illi berkaitan erat del1gan kelanjutan hidup (survival) masyarakat sendiri. 2. Memindahkan iImu pengetahuan yal1g bersangkutan del1gan peranan­ peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda. 3. Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk me'melihara keutuhan dan kesatuall masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup (survival) suatu masyarakat dan peradaban. Del1gan kata lain, nilai-nilai keutuhan (integrity) dan kesatuan (integration) suatu masyarakat, tidak akan terpelihara yang akan akhimya menyebabkan kehancuran masyarakat itu sendiri. Adapun nilai-ni1ai yang dipindahkan ialah nilai­ nilai yang diambil dari 5 sumber, yaitu: Al-Qur':1I11, Sunah Nabi, Qiyas, kemaslahatan umum, dan kesepakatan atau ijma' ulama, dan ahli-ahli piliI' Islam yang dianggap sesuai dengan sumber dasar, yaitu Al-Qur'an dan Sunah Nabi. 4. Mel1didik anak agar berarnal di dunia ini untuk memetik hasilnya di akhirat. Selanjutnya penulis akan mencal1tumkan beber~,pa pendapat para ahli didik yang merumuskan mengenai pengertian pendidikan Islam diantaranya : 20

a. Dr. Ahmad Tafsir mengartikan pendidikan Islam sebagai "bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam".42 b. Omar Muhammad AI-Toumy AI-Syaibani mendefinisikall pendidikan Islam sebagai "usaha sadar dalam bentuk proses pendidikan untuk mengnbah tillgkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehiduparmya dan kehidupan dalam alam sekitarnya yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam".43 c. Mellurut Ahamad D. Marimba, pendidikan Islam adalah "bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut uknran-ukuran Islam.44 Sedangkan pendidikan Islam, menurut Qomari, mempakan suatu usaha secara sadar untuk mencapai tujuan yang jelas melalui syariat Islam; menyadarkan manusia bahwa diri mereka adalah hamba Allah yang bed'ungsi menghambakan diri kepadanya.45

B. Dasar dan Tujuan Pcndidikan Pondok Pcsantrcn Pendidikan Islam, baik sebagai konsep maupun sebagai aktivitas yang bergerak dalam rangka pembinaan kepribadian yang utuh,paripurna atau syumul, melakukan suatu dasar yang kokoh. Kajian tentang pendidikan Islam tidak boleh lepas dari landasan yang terkait dengan sumber ajaran Islam yang mendasar. Ada empat dasar fundamental pendidikan Islam, Yaitu :46 I. AI-Qur'an Al-qur'an diakui oleh orang-orang Islam sebagai firman Allah, dan karenanya ia mempakan dasar bagi hukum mereka. Al-qur'an sepenulmya

42 Ahmad Tafsir, I/mu Pendidikan Do/am Perspektif Pendidikan Is/am, (Bnadung : Remaja Rosda Karya, 1992), cet. I. hal. 32 43 Omar Mnbarnmad AI-Tonmy AI·Syaibani, Fa/safah Pendidikan Is/am, Teljemab Hasan Langgnnung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), eet.II, hal. 25 . 44 D. Arimba, Filsqfal Pendidikan Is/am, (Bandung : AI-Ma'zlfif, 1980), eet. -IV hal. 23 45 Abudullab Syukri zarkasyi, Gonlor & Pembahoruan Pendidikan Pesantren, (Jakarta: DT 11<>.<> rY?"::>f'1nrl .... DI1ft ")(\0,\ h .,,., 21

PERPUSTAKAIi,N UTAMA UIN SVAHIO JAKARTA

berorientasi untuk kepentingan manusia. Dialah mata air, yang kepadanya berpokok segala mata iar yang diminum untuk menetapkan hukum Al­ Qur'an dan menerangkan segala keperluan manusia. Segala persoalan terdapat hal pokoknya di dalam AI-Qur'an. Dan AI·Qur'an sebagai tempat pengambilan yang menjadi sandaran segala dasar cabang, yang menjelaskan tentang pranata susila yang benar bagi kehidupan manusia. Al­ Qur'an berisi aturan yang sangat lengkap dan tidak punya cela, mampunyai nilai universal dan tidak terikat oleh ruang dan waktu, nilai ajarmmya mampu menembus segala dimensi rniang dan waktu. Tentang ajarannya yang serba mancakup dan melingkup al-Qur'an menyebut dirinya sebagai cahaya (QS. Al-Nisa' (4): 174): Al-Qur'an merupakan kitab pendidikan dan pengajaran secm'a umum. Juga merupakan kitab pendidikan secara khusus, pendidikan social, moral dan spiritual. 2. AI-Sunnah Dijadikan As-sunnah sebagai dasar pendidikan Islam tidak terlepas dari fungsi as-Sunnah itu sendiri terhadap Al-Qur'an. Fungsi As-sunnah terhadap al-Qur'an adalah sangat penting. Ada bebt:rapa pembenaran yang mendesak untuk segera ditampilkan. Yaitu: a. Sunnah menerangkan ayat-ayat Al-Qur'an yang bersifat umum. b. Sunnah mengkhidmati AI-Qur'an. AI-Qur'an menekankan bahwa Rasul SAW berftmgsi menjelaskan maksud firman-firman Allah (periksa QS. 16: 44). Abdul Halim Mahmud, dalam bukunya al-Sunnah fi Makanatiha wa fi Tarikhiha, menulis bahwa al-Sunnah mempunyai fungsi yang berhubungan dengan al-Qur'an dan fungsi berkaitan dengan pembinaan hukum syara'. Dengan menunjuk kepada pendapat al-Syafi'I dalam al­ Risalah, Abdul Halim menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan al-Qur'an ada dua fungsi al-Sunnah yang tidak diperselisihkan, yaitu apa yang diistilahkan oleh sementara ulama dengan bayan ta'kid dan bayan tafsir. Yang pertama sekedar menguatkan atau menggaris bawahi kembali apa yang terdapat didalanl al-Qur'an, sedangkan yang kedua, memperjelas, merinci, bahkan mernbatasi pengertian lahir 22

3. Al-Kaun Selain menurunkan ayat-ayat Qauliyah kepada nmat manusia melalui perantara Malaikat Jibril dan Nabi-nabinya, ia juga membentangkan ayat­ ayat Kauniyah secara nyata, yaitu alam semesta dengan segala macam partikel dan heteroginitas berbagai entitas yang ada didalamhya: langit yang begitu luas dengan gugusanp-gugusan galaksinya, laut yang begiru membehana dengan kekayaan ikan dan aneka primata yang dikandungnya, bumi yang bulat dengan segala yang dilahirkannya: pepohonan, bebukitan, gunung-gunung, berbagai macam binatang dan sebagainya. 4.Ijtihad Berakhimya kenabian dan turunya wahyu dengan wafatnya Rasullah Muhanunad SAW pada hakikatnya mengandung nilai yang sangat penting bagi manusia. Manusia, dengan demikian, tidak dapat lain kecuali kembali pada kemampuarmya sendiri dengan al-Qur'an sebagai wahyu dan Sunnah Rasul sebagai teladan, untuk berikhitiar menghadapi dan menyelesaikan persoalarmya sendiri di muka bumi ini. Ijtihad yang dimaksud di sini adalah pengertian yang luas, bukan ijtihad yang oleh sementara para ulama disebut sebagai ijtihad fardhi dan jama'i. kedua model ij1ihad ini teIjadi karena adanya keterikatan ruang dan waktu. Tujuan adalah sasaran yang akan dicapai oleh se8eorang atau kelompok orang yang melakukan suatu kegiatan.47 Istilah ''tujuan'' atau "sasaran"atau"maksud", dalam bahasa Arab dinyatakan dengan ghayat atau abdaf atau maqasid. Sedangkan dalam bahasa Inggris, istilah ''tujuan'' dinyatakan dengan "goal atau purpose atau objective atau aim. Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertian yang sama, yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatu tujuan tertentu, atau arah, maksud yang hendak dicapai melalui upaya atau aktifitas.48 Tujuan itu sendiri menurut Zakiah Daradjat, adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan sele8ai. Sedangkan menurut 23

H.M. Arifin, tujuan itu bisa jadi menunjukkau kepada futuritas (masa depan) yang terletak suatu jarak tertentu yang tidak dapat dicapai kecuali dengan usaha melalui proses tertentu. Menurut Drs. Ahmad D. Marimba, fungsi tujuan itu ada 4 macam, yaitu: I. Mengakhiri usaha. 2. Mengarahkan usaha. 3. Merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tt:~uan lain, baik tujuan­ tujuan barn maupun tujuan-tujuan lanjutan dari uyuan pertama. 4. Memberi nilai sifat pada usaha-usaha itu.49 Sedangkan menurut Omar Muhammad Ail-Toumy AI-Syaibani mengemukakan bahwa tujuan pendidikan Islam memiliki empat ciri pokok yang paling menonjol yaitu: I. Sifat yang bercorak agama dan akblak; 2. Sifat komprehensif yang mencakup segala aspek pribadi pelajar (subjek didik), dan semua aspek perkembangan dalam masyarakat; 3. Sifat keseimbangan, kejelasan, tidak adanya pcrtentangan antara uusur­ unsur dan cara pelaksanaannya; 4. Sifat realistitk dan dapat dilaksanakan, penekanan dan perubahan yang dihendaki pada tingkah laku dan pada kehidupan, memperhiumgkan perbedaan-perbedaan perorangan di antara individu, masyarakat dan kebudayaan di mana-mana dan kesanggupan untuk berubah dan berkembang bila diperlukan.50 Menurut Prof. Dr. YusufAmir feisal, pondok pesalltren itu mencanangkan tujuan pendidikannya sebagai berikut : I. Mencetak ulama yang menguasai ilmu-ihnu agama. Hal ini sesuai dengan surat At-taubah ayat 122, yaitu :

49 Djamaluddin&Abdullah Aly, Kapita Selekta Pendidikanlslam. (Bandung: CV. Pustaka 24

(of; .:•. ·I~. <: ~.j;; c.~~ i'VI ~ ~ J~lI ~ t? ~' _ }9~ V', ~ ~.Y'" '-'~ l..'~ ...... :....J J

.... '.... ,.1/ ...... " J...... j...... t> •• ... ,.. <> J. 1i ...... -::)J.J..L¢~ r-Pl l~j t~l~~ tJ.J~;Jj-;F;-U1 J IJgao';l

"Tidak sepatutnya bagi orang-orangyang mu 'min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam penegtahuan mereka tentang agama dan untuk membri peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. " (Surat At-Taubah ayat 122)

Maksud dari "tafaquh fiddin" pada surat At-taubah ayat 122 yaitu orang yang mendalarni agama berdasarkan wahyu Allah yang turun kepada Rasullah yang menerangkan ayat-ayat maupun yang berupa hadits-hadits dari Rasullah yang menerangkan ayat-ayat tersebut dengan perkataan dan perbuatan Nabi. Dan tujuan orang yang mendalarni atau mengausai agama adalah agar dapat membimbing, mengajarkan ilmu, dan memberikan peringatan kepada orang lain.51 2. Mendidik muslim yang dapat melaksanakan syari'at Islam, lulusan pesantren adalah mereka yang hams mempunyai kemampuan melaksanakan syari'at agama secara nyata daJam rangka mengisi, membina, dan mengembangkan mutu peradaban dalam perspektif Islam walaupun mereka tidak tergolong para ulama yang menguasai ilmu-i1mu agama secara khusus. 3. Mendidik agar para santri (objek) memiliki ketrampilan dasar yang relevan dengan terbentuknya masyarakat beragama: mereka (para santri) dalam melakukan kegiatan-kegiatan kehidupan yang turut serta mewujudkan masyarakat maju, menguasai kemampuau, dan memiliki ketrampilan yang bukan hanya mencerrninkan keragaman kawasan sosial, melainkan juga dalam mutu keutuhan sistem kultur dan peradaban tertentu.52

51 Ahmad Mustafa al-Maraghi, Tqftir aZ-Maraghi, (Semarallg : Toha Putra. J978). eel. Ke-J, h. 85-86 52 "'f.T•• _ ••£' A __:_ £,_: __ 1 n ! .< __ ! n .J!.J!, '_1 IT_t~_....._. r< T : 0. 1nnl:'"\ 25

Tujuan pendidikan pondok pesantreu yang telah dikemukakan oleh Prof.Dr. Yusuf Amir Feisal dapat penulis paharni yaitu bahwa pendidikan pondok pesantren bertujuan untuk menciptakan manusia muslim (para santri) yang dapat menguasai ihnu agama, dapat melaksanakan syari'at Islam dengan baik dan memiliki ketrampilan yang relevan dengan perkembangan zaman yang sesuai dengan ajaran dan syari'at Islam. Tujuan pendidikan pondok pesantren secara oprasional belurn dirumuskan dengan jelas, sebab tujuan itu tidak terlepas dari historis berdirinya pondok pesantren. Walaupun demikian tujuan pendidikan pondok pesantren dapat diasumsikan sebagai berikut : I.Tujuan Khusus : mempersiapkan para santri tmtuk menjadi orang yang 'alim dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kyai yang bersangkutan serta mengamalkannya. 2.Tujuan Umurn : membimbing anak didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmu agamanya manjadi mubaligh Islam dalam masyaralcat sekitar melalui ilmu dan amalnya.53 Tujuan pendidikan pondok pesantren seperti yang dimaksudkan oleh Prof. H.M. Arifin di atas dapat penulis pahami, yaitu bertujuan untuk mempersiapkan para santri agar menjadi orang yang 'alim dalam bidang agama dan dapat mengamalkan ilnm yang dimilikinya pada rnasyarakat. Secara spesifik, beberapa pesantren yang tergabung dalam Forum Pesantren rnerumuskan beragam tujuan pendidikannya, yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok yaitu: 54 a. Pembentukan akhlaklkepribadian b. Penguatan kornpetensi santri c. Penyebaran ilmu Tujuan pendidikan pondok pesantren memang bfillurn terangkum secara baku karena masing-masing pesantren memiliki sistern dan tujuan sendiri-sendiri, tergantung para pemimpin pondok pesantren yang bel'sangkutan, sernentara itu 26

tujuan pendidikan pesantren menurut Dr. Mastuhu berhasil merumuskan tujuan pendidikan pesantren berdasarkan hasil wawancara dengan para pengasuh pesantren yang menjadi objek penelitian, yaitu ; "menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat, mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan dan menegakkan Islam di tengah-tengah masyarakat, dan mencintai ilmu dalam rangka mengembangkan kepribadian Indonesia".55

C. Knrikulnm dan Metode Pendidikan Pondol< Pesantl'en 1. Knrikulnm Pendidikan PondokPesantren Secara terminologi, kurikulum berarti suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku dan dijadikan pedoman dalam proses pemhelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik ootuk mencapai tqjuan pendidikan.56 Dalam Undang-oodang dasar nomor 20 taboo 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (UUSPN), disebutkan bahwa kurikuIum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan p.~lajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran ootuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Istilah kurikulum berasal dari bahasa Perancis, yaitu "courier" yang berarti to run, maksudnya adalah berlari. Sedangkan dalam balliasa Yooani kurikulum diartikan sebagai 'jarak" yang harns di tempuh oleh peillri, sehingga kurikulum dalam pendidikan diartikan sebagai sejumlah pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan oleh anak didik guna mendapatkan ijazah.57

" Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. (Jakarta: INIS, 1994), h. 6 56 Zurinal Z & Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, I'T_1;_...._. TTT1I.T T_I;_-,,_ n '"11"\1"\£'\ __.. T t.. O&: 27

Perkataan kurikulum mulai dikenal sebagai istilah dalam dunia pendidikan kurang lebih sejak satu abad yang lalu. IstilOO ini muncul untuk pertama kalinya dalam kamus Webster tahun 1856. Pada tahun itu kata kurikulum dipergunakan dalam bidang 0100 raga, yaitu suatu alat yang membawa orang dari start sampai finish. Barn kemudian pada akhir tahun 1955 istilOO kurikulum dipergunakan dalam bidang pendidikan dengan arti sejurn100 mata pelajaran pada suatu lembaga pendidikan. Dalam kamus Webster tersebut kurikulum diartikan dun macam. Yaitu:58 I. Sejurn100 mata pelajaran yang harns ditempuh atau dipelajari siswa pada lembaga pendidikan sekolOO atau pergurunn tinggi guna memperoleh ijazOO tertentu. 2. Sejurn100 mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan ataujurusan. IstilOO kurikulum awal mulanya digunakan dalam dunia oleh raga pada zaman Yunani Kuno. Curriculum dalam bOOasa Yunani berasal dari kata "curir". Artinya pelari, dan currere artinya tempat berpacu. Currk:ulum diartikan ')arak" yang harns "ditempuh" oleh pelari. Mengambil makna yang terkandung dalam rumusan di atas, kurikulum dalam pendidikan diartikan s,:jurn1OO mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.59 Atau kurikulum dalam arti sempit yaitu sejumlOO mata pelajaran yang diajarkan di dalam kelas. Sejalan dengan itu, para OOli pendidikan memberi arti yang lebih luas tentang kurikulum. Di bawOO ini penulis uraikan beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan para ahli pendidikan yaitu: 1. J. Galen Saylor dan William M Alexander dalam buku Curriculum Planning For Better Teaching and Learning (1956) menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut. "The Curriculum is th,~ sum total of school's efforts to influence learning, whether in the classroom, on the playground,

58 Abudullah Syukri Zarkasyi, Gonlor & Pembaharuan Pendidikan Pesanlren, (Jakarta: ...... _,_ ....,, ~ __ .J_ ..... __.~~.J_ ...... " 1_ ,..n ------28 PERPUSTAKAAN UTAMA J UIN SYAHIO JAKARTA

or out of school." Jadi segala usaha sekolah uunlk mempeugaruhi anak belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah termasuk kurikulum. 2. William B. Ragan, dalam buku Modern Elementary Curriculum (1996) menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut: "The tendency in recent decades has ben to use the termin a broader sense to refer to the whole life and program of the school. The ternl is used...to include all the experiences of children for which the school accepts responsibility. It denotes the results of efferorts on the part ofthe adults ofthe community, and the nation to bring to the children the finest, most whole some influences that exist in the culture." Ragam mlmggunakan kurikulum dalam arti yang luas, yang meliputi seluru1l program dan kehidupan dalam sekolah, yakni segala pengalaman anak dibawah tanggung-jawab sekolah. Kurikulum tidak hanya meliputi bahan pelajaran tetapi meliputi selurull kehidupan dalam kelas. Jadi huboogan sosial al1tara guru dan murid, metode mengajar, cara mengevaluasi termasuk kurikulum.6o Pengertian kurikulum yang dikemukan oleh para ahIi pendidikan di atas dapat penulis pahami bahwa kurikulool adalah segala usaha sekolah dalam sejurulah mata pelajaran yang dapat mempengaruhi belajar anak didik di dalam sekolah maupoo diluar sekolah. Sampai disini dapat disimpulkan, bahwa kurikulum adalah segenap pengalaman dan kegiatan beajar yang direncanakan dan diorganisasikan ootuk mempengaru1li para siswa dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditatapkan oleh suatu sekolah atau lembaga pendidikan. Kurikulum pondok pesantren sebenanlya meliputi seluru1l kegiatan yang dilakukan di pesantren selama sehari semalam, pada masa sebelum kemerdekaan istilah kurikulum belum dikenal dalam sebagian pesantrtm walaupoo materinya 29

ada dalam praktek pengajaran, bimbingan rohani d:m latihan keeakapan merupakan kesatuan dalam proses pendidikan di pesantren.61 Dengan dernikian, kuriknlum pendidikan pondok pesantren adalah keseluruhan usaha lembaga pendidikan pondok pesantren dalam memberi pengalaman kepada santri seeara teraneana dan diorganisasikan untuk mempengaruhi kegiatan belajar mengajar para santri da/am meneapai tujuan pendidikan pondok pesantren yang telah ditetapkan.

2. Metode Pendidikan PondokPeslIlltren Metode berasal dari kata "meta" dan kata "hodos", meta yang berarti melalui dan hodos berarti jalan. Jadi metode adalah jalan yang hrus di/alui untuk meneapai sesuai tujuan.62 Atau metode adalah eara atau jalan yang hams ditempuh oleh anak didik untuk meneapai tujuan atau hasi/ yang optimal atau sebaik-baiknya. Metode merupakan komponen pendidikan yang membahas mengenai semua eara yang di gunakan dalam uapaya untuk mendidik. Metode juga merupakan pedoman untuk bertindak dalam merealisasikan tujuan pendidikan dan peran seorang guru dalam penyampaian metode tersebut I.e dalam proses belajar mengajar. Selain itu , seorang guru hams pula memperhatikan faktor-faktor seperti usia peserta didik, kemampuan (intelegenee)" situasi dan kondisi lingkungan belajar serta penguasan metode dari guru tersebut. Dalam hal iui, Thnu Khaldun berpendapat sebagimana yang dikutip oleh Ali al-Jumbulati bahwa: " tidaklah eukup seorang guru hanya membekali anak dengan ilmu pengatahuan dalam belajamya, akan tetapi guru juga wajib memperbaiki metode penyajian ilmu kepada anak didiknya. Pola pembelajaran ini tidak akan sempuma keeuali seorang lebih dahulu mempelajari hidup bawaan anak dan bakat ilrnialmya,

61 .. " YT' _. ,.... •• « .. 30

sehingga ia mampu menerapkannya sesuai dengan tingkat pikiran mereka. Dengan cara demikian teJjalinlah hubungan antara guru dart anak muridnya.63 Metode pendidikan atau pengajaran dapat diartikan dengan carn pendekatan dan penyampaian pendidikan atau pengajaran agama Islam di pondok pesantren. Suatu tujuan pendidikan yang hendak dicapai biasanya ltimbul dari pandangan hidup (falsafah) seseorang atau golongan atau masyarakat. Oleh karena itu, menciptakan suatu metode biasanya dikaji dan disesuaikan dengan kemungkinan dapat tidaknya dipergunakan untuk mencapai tujuan p(lIldidikan yang dicita­ citakan. Dengan demikian, dalam rangka mencapai tujuHn tersebut; diperlukan suatu metode yang sangat oprasional yaitu metode pengajuan materi pendidikan dan pengajaran yang menyangkut pendidikan Islam dan keterampilan di lembaga pendidikan pondok pesantren. Adapun metode pengajarannya, sebenarnya adalah suatu hal yang setiap kali dapat berkembang dan berubah sesuai dengan penemuan metode yang lebih efektif dan efisien untuk mengajarkan masing-masing cabang ilmu pengetahuan. Meskipun demikian, dalam waktu yang sangat panjang pesantren secara agak seragam mempergunakan metode pengajaran yang I:azim disebut sebagai weton/bandungan dan sorogan. a. Metode Weton Metode weton adalah metode kuIiah, dimana para santri mengikuti pelajaran dengan duduk di sekeliling kyai yang menerangkan pelajaran secara kuIiah. Santri menyimak kitab masing-masing dan membuat catatan padanya. Istilah weton ini berasal dari kata wektu (jawa) yang berarti waktu, sebab pengajian tersebut diberikan pada waktu-waktu tertentu, yaitu sebelum dan sesudah melaknkan shalat fardhu. Di jawa barat, metode ini disebut dengan bandungan sedangkan di Sumatra dipakai istilah halaqoh. 31

b. Metode sorogan Metode ini berupa santri menghadap guru seorang demi seorang dengan membawa kitab yang akan dipelajarinya. Kyai membacakan pel:yaran yang berbahasa Arab itu kalimat derni kalimat kemudian menteJjemahkannya dan menerangkan maksudnya. Santri menyimak dan ngesahi (jawa, mengesahkan), dengan memberi catatan pada kitabnya, untuk mensahkan bahwa ilmu itu telah diberikan oleh kyai. Adapun istilah sorogan tersebut berasal dari kata sorog (jawa) yang berarti menyodorkan.64 Dalam rangka mencapai tujuan diperlukan suatu metode yang sangat oprasional pula, yaitu metode penyajian materi pendidikan dan pengajaran yang menyangkut pendidikan agama Islam dan keterampilan di lembaga pendidikan pondok pesantren. Metode penyajian atau penyampaian tersebut ada yang bersifat tradisional menurut kebiasan-kebiasan yang lama dipergunakan dallUn institusi itu, seperti weton dan sorogan tadi. Ada juga metode non tradisicnal dengan pengertian metode yang barn diintrodusir ke dalam institusi tersebut berdasarkan pendekatan ilmiah. Adapun metode yang dapat dipergunakan di lingkungan pondok pesantren antara lain, seperti tersebut di bawah ini dengan penyesuaian menurut situasi dan kondisi masing-masing.6S I. Metode tanyajawab. 2. Metode diskusi. 3. Metode imla. 4. Metode muthala'ahlricitial. 5. Metode Proyek. 6. Metode dialog. 7. Metode karyawisata.

64 M. Habib Chirzin, "Agama, lImu, dan Pesanfren", dalam M. Dawam RahaNijo, T .... n 1__.'. "T~l -,-__ Tn..... T":',", 1nn,,"\ ,-,_.. TT_ r 1. n·'" 32

8. Metode hafalan. 9. Metode sosiodrama. 10. Metode problem solving II. Metode pemberian situasi. 12. Metode pembiasaanya/habituasi. 13. Metode percontohan tingkah laku/dramatisasi. 14. Metode reinforcement. 15. Metode widyawisata. Macam-macam metode itu menjadi efektif atau tidak bagi santri (anak didik) bergantung kepada pribadi pendidik (guru/pengajar/pengasuh) itu. Dengan memperhatikan fungsi dan peranall pOlldok pesantren yang sangat pellting dalam pembangunan, maka pOlldok pesantren sebagai lembaga pelldidikan agama Islam akan lebih mampu berperan apalbila sistem dan metode pellgajarannya dapat dikaitkan dengan tuntutan perkembangan ilmu pellgetahuanlteklmologi modem serta tuntutan dinarnika masyarakat. BABID METODOLOGI PENELITIAN

A. Deskripsi Objek Penelitilln Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih Pondok PesllJ1tren Daarul Qur'llJ1 Nasional Plus Tahfidzul Qur'llJ1 sebagai objek penelitillJ1 dengllJ1 menekankllJ1 atau fokus yllJ1g diteliti adalall system pendidikan yllJ1g dilaksllJ1akllJ1 di pondok pesantren Daarul Qur'llJ1 Nasional Plus Tahfidzu~ Qur'llJ1. Penetapan objek tersebut diatas, berdasarkan aulS pengamatan penulis bahwa pondok pesllJ1tren Daarul Qur'llJ1 cukup menatik dan dillJ1ggap tepat untuk dijadikllJl objek penelitillJ1 karena system pendidikan yarlg dilaksllJ1akllJl adalah mengembangkllJ1 system pendidikllJ1 ala Diknas, Pesantren dan juga akllJl menerapkllJ1 kutikulum Cambtidge. Kutikulum Cambtidge dipilih dikarenakllJl kurikulum Cambtidge sebagai universitas yllJ1g paling tua dllJ1 sudah menjadi mitra terpercaya karena sudah bekeJjasama dengllJ1 102 negara. Semua lulusllJ1 Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'llJ1, nllJ1tinya akllJ1 memiliki ijazah International yllJ1g bisa digunakllJ1 di seluruh universitas di luar negeri khususnya Universitas Cambridge di Inggris, hal ini kemudillJ1 menjadi alasan pemilihan pondok pesllJ1tren sebagai objek penelitillJ1 dalam penulisan skripsi ini, karena penulis berpendapat bahwa pondok pesantren seperti ini yllJ1g dapat dijadikllJ1 sebagai contoh untuk pesllJ1tren yllJ1g lain, juga sebagai alternative pendidikllJ1 masa depllJ1. 34

B. Metodologi Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, metode mempakan upaya yang dapat dilakukan oleh seseorang peneliti dalam mengumpulkan data dan mencari kebenaran terhadap masalah yang akan diteliti. Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif analisis yang bersifat development, yaitu pemecallan masalah dengan menggambarkan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta dan data yang penulis peroleh sebagaimana adanya kemudian di analisa, di interpretasi untuk mengambil sebuah kesimpulan. Metodologi yang digunakan dalanl penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Library Reseatch (penelitian Kepustakaan) tentang sistem pendidikan. Yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang cukup relevan dengan permasalahan yang diteliti, dengan tujuan untuk memudahkan dalam membuat konsep-konsep dan teori yang berkaitan dengan bahasan dalam skripsi ini. 2. Metode Field Reseatch (Penelitian Lapangan). yaitu penelitian yang dilakukan dengan mendatangi langsung ke objek penelitian yaitu pondok pesantren Daaru\ Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an.

C. Penentuan Lokasi Tempat atau lokasi yang penulis jadikan objek penelitian adalah pondok pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an yang berlokasi Di Kp.Bulak Santri Kec. Karang Tengah Kota Tangerang.

D. Tekhnik Pengumpulan Data Dntuk mendapatkan penelitian yang akurat dari penelitian ini penulis menggunakan tekhnik sebagai berikut : a. Observasi Observasi vaitu Dengematan dan Dencatatan. yang dilakukan secara 35

data ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum pondok pesantren Darul-Qur'an, dengan berbagai informasi lainnya sebagai pelengkap penelitian. Dalam hal ini penulis mendatangi pondok pesantren tersebut guna memperoleh data yang konkrit tentang hal-hal yang menjadi subjek penelitian. Selain melihat dan mengamati langsung dari dekat seluruh kegiatan pesantren. b. Wawancara Istilah interview atau wawancara mempunyai arti sebagai sesnatu percakapan atau Tanya jawab secara lisan antara dna orang atau lebih, yang duduk berhadapan secara fisik, dan diarahkan pada masalah tertentu. Wawancara dilakukan secara stl1lk1ur, yaitu penulis mengumpulkan data dengan cara mengajuli:an pertanyaan secara langsung kepada terwawancara tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan penulisan. Dalam hal ini penulis menggunakan wawancara langsung dengan segenap komponen yang ada di pondok pesantren Darul-Qur'an, dari mulai Pimpinan harian pesantren, Kepala SMP dan SMA,serta pihak-pihak yang bersangkutan dengan penulisan. Di dalarnnya Penulis menggunakan metode interview untuk mendapatkan informasi, keterangan atau pemyataan yang berkaitan dengan persoalan yang diteliti. Adapun jenis interview yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah interview b"bas terpimpin, yaitu wawancara dilakukan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya tetapi tidak mengikat atau bebas disesuaaikan dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat wawancara tengah berlangsung. Dengan kata lain, di dalam penulis menyampaikan kepada informan, penulis tidal, sepenulmya tt:rkait kepada pedoman wawancara (interview Guide) yang telah penulis susun sebelumnya. 36 ._~ PERPUSTIlKAAN UTAMA UIN SYAHID J,A.KAlnA c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang merupakan catatan, arsip-arsip dan lainnya. Metode ini bertujuan untuk memperkuat objektifitas data yang diperoleh. BABIV BASIL PENEUTIAN

A. Gambaran Umnm Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an 1. Latar belakang Pendiri dan Sejarah Berdil"in;ya Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an Di mulai dari tanggal 19 Desember 1976, ketika Dstadz Yusuf Mansur lahir di Jakarta dari rahim Hururifah. Beliau ditinggal oleh ayalmya yang bernama Abdurrahman Mimbar pada usia 7 bulan. Namun keuletan seorang ibu yang ingin membesarkan beliau sangat tinggi. 1 Yusuf Mansur lahir dari sebuah keluarga yang dikenal religious dan disiplin. Meskipun religius metode pendidikan agama yang ditanamkan orang tuanya dalam ke1uarga sebenarnya seperti yang diterapkan keluarga lain pada umumnya. Namun disiplin yang ketat dan demokratis dari orang tuanya merupakan suatu hal yang tak dapat dipisahkan dari pola hidupnya sejak keeil. Semasa usia Sekolah Dasar Yusuf dibesarkan oleh paman dan bibinya yang ketika itu ia sebut dengan nama Ibu Novi dan ayah Dei. Keeintaan beliau dalam membesarkan Yusuf Mansur sangat dirasakannya, Ibu Novi dan ayah Dei tidak membedakan beliau dengan anak-anaknya. Ketika be1iau keeil sering sekali dibelikan buku bacaan, baik yang umum maupun yang bemafaskan Islam. Kepandaian Yusuf Mansur sangat Nampak ketika ia menginjak usia 3 tabun, 38

beliau sudah merasakan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah yang dimiliki oleh buyutnya. Nuansa religius dirasakannya dikarenakan buyutnya adalah seorang ulama besar yang terkenal, masyarakat menyebutnya guru Mansur seorang ahli ilmu Falaq yang bertempat di Jembatan Lima Jakarta.2 Masa kecilnya tidak berbedajauh dengan yang lain; bermain, belajar serta mengaji. Pada usia 17 tahun ia sudah merasakan pendidikan perkuliahan, yang ketika itu ia memilih IAIN (lnstitut Agama Islam Negeri) Jakarta yang sekarang terkenal dengan nama Universitas Islam Negeri (UlN) Jakarta pOOa Fakultas Syari'ah. Perawakan yang kecil, berkulit kuning, bermata jeli dengan alis yang melengkung hitam membuat teman-temannya tidak per<:aya bahwa dia sudah merasakan pendidikan perkuliahan, bahkan salah satu dosen pOOa Fakujltas tersebut tidak menyangka bahwa dia sudah duduk di perguruan tinggi. Kejeniusan dan kepandaian Yusuf Mansur ditunjukkan pada usaha yang digelutinya yaitu bergerak dalam bidang pengembangan kursus computer, sehingga usaha yang dijalaninya berkembang pesat bahkllll ia sempat berbisnis lain. Menurutnya, usaha bisnis yang dia jalani lumayan sukses untuk ukuran sekelas dia. Buktinya ia mampu membeli mobil dan bahlcan rumah yang cukup lumayan, akunya. POOahal jarang sekali bahkan langka ur:tuk sekelas mahasiswa manapun dalam waktu relative singkat sanggup membeli mobil dan rumah. Yusuf Mansur yang ketika kecil bernama Jam'an Nurkhatib Mansur rnengalami kemerosotan dalam usahanya, akhirnya beliau merasakan penjara yang pertama pada tahun 1998 yang diakibatkan oleh hutangnya yang tak terbayar akibat kesalahan dalam mengelola khususnya tentang kewmgan membawanya ke penjara Polsek Serang, menurut pengakwumya secara jujur, dia telah mengecewakan banyak pihak, terutama keluarga dekat yang bersangkutan, khususnya Ibundaunya yang tercinta Puncak kekecewaan Iceluarganya itu, terlihat dari tindakan pengiklan di sebuah harlan Ibukota, yang menegaskan pelepasan tanggungjawab atas sernua perbuatannya dengan pihak lain. 39

Kehidupan masa penjara beliau rasakan selama 2 bulan, namun beliau mengulangi hal yang serupa untuk membayar hutangnya yang membawanya kedalam penjara dengan berteori "gali lobang tutup lobang", (membayar hutang dengan cara meminjam kepada orang lain) hingga akhimya semna semakin gelap. Sampailah ia pada penjara yang kedna pada tah:un 1999. Pada penjara pertama masih ada orang yang mau bertanggung jawab dan simpati padanya. Namun, pada penjara yang kedna tidak ada lagi yang dapat menolongnya kecuali ia sendiri. Ada hal yang menarik, dua kali ditahan, dua kali dipenjara, dna kali pula YusufMansur menyikapi dengan dua hal yang berbeda. Pada saat di penjara yang pertama, ia masih mengandalkan tiga hal; kemampuan negosiasi, kekuatan nang, dan sedikit sentuhan duma (mencari dukungan aparat yang lebih tinggi wewenang dan kekuasaanya). Bukan langsung bersandar pada kekuasaan Allah. Dengan sentuhan tiga hal tersebut, Yusuf Mansur berhasil mendapatkan kebebasmillya dalam dna bulan masa tahanan penjara dan khususnya tidak dilanjutkan ke pengadilan. Di penjara yang kedua, ia tidak bisa lagi mendapatkan sentuhan tiga hal diatas, kemampaun negosiasi, kekuatan nang, dan sedikit sentuhan kekuasan dunia, kerena ia sudah tidak punya apa-apa dan sudah tidak bisa me1akukan apa­ apa. Namun, disaat ketidakberdayaan, ia mendatmgi Allah. Di saat kemustahilan membayangi ia mendatangi Allah. Hasilnya beliau malah mendapatkan kebebasan lebih cepat dari yang pertama, yaitu hanya 14 hari masa tahanan. Karena di penjara yang kedna ini, ia memakai teori kepasrahan dan inabah kepada sang maha. Bandingkan dengan penjara yang pertama, disana ia keluar dalam tempo dua bulan, padahal dia keluar uang cukup banyak, bemegosiasi cukup alot, dan memakai sedikit power kekuasaan.3 Pada saat di penjara yang kedna Yusuf Mansur mengalami pengalaman yang sangat menakjubkan, ketika itu ia merasakan lapar st:ka1i. Pada hari itu, nasi cadangan (nasi dengan sayur toge dan dna potong tahu goreng) yang merupakan 40

jatah makan untuknya tidak datang. Saat beliau tengah tidur-tiduran dibale-bale, ingat masih ada sepotong roti. Begitu hendak beliau makan, ingat tidak ada air minum. Maka ia batalkan untuk makan roti itu. Saat itu pula ia melihat semut berbaris di dinding, saat itu pula ia turun dan berdialog dengan semut. "mut, tuhan kalian sama dengan tuhan saya, Allah. Begini saja, mungkln jika saya berdo'a sekarang ini tidak akan terkabul karena dosa-dosa saya. Tetapi jika kalian yang berdo'a mungkin Allah akan mengabulkan. Saya akan tukar roti ini dengan sebuah do'a, kalian makan roti, tapi kalian mendoakan agar saya bisa makan nasi".4 Rupanya ada sesuatu yang ingin Allah ajarkan kepadanya, tidak beberapa lama kemudian, datang seorang reserse yang membawakan satu bungkus nasi padang. Ajaib memang jika kita melihat dengan mata "telanjang", akan tetapi jika kita resapi ajaran yang Allah berikan bahwa sedekah itu arnat istimewa dan inilah yang dirasakan oleh seorang anak muda yang memiliki wajah tampan.5 Pada saat penjara yang kedua ia sempat menghafalkan 4 juz AI-Qur'an dan menulis sebagian isi buku yang saat ini penulis miliki yaitu "Mencari Tnhan Yang Hilang" yang dilanjutkannya pasca penjara kedua. Di hari kebebasanya yang kedua pada tanggal 25 juni 1999, beliau mel1dapat teguran keras dari abang angkatnya bahwa sudah saatnya ia melakukan pertaubatan yang serius, sebelum semuanya terlambat. Ia memulia kehidupannya pada salah satu terminal di Jakarta yaitu Pulo Gadung, hal yang pertama yang dilakukannya yaitu menjnal es di terminal tersebut dan akhimya usaha yang dijalaninya mengalami pembahan. Udara yang segar dan janh dari keramaian adalah pilihan bagi orang yang mengalami masalah dalam kehidupan. YusufMansur memilih kampung Ketapang kelurahan Cipondoh kota Tangerang mel1jadi tempat pe:ristirahatan dan untuk memulai kehidupan yang barn. Yusuf Mansur sering sekali mengikuti pengajial1-pengajian baile yang diikuti di daerahnya maupun di daerah orang lain. Ia pernah mel1gaji pada Gus 41

Arif (Cilandak), Kyai Jerijis (pandegelang), bahkan beliau pernab mengikuti pengajian Muallim Syafi'I Hadzami yang ketika itu beliau ingat Muallim Syafi'I adalab salab satu mood dari buyutnya. Pada masa pencarian Tuhan dan pelarian beliau sering sekali datang ke sebuab Mushalla SMP Bina Insani Ciledug Tangerang, sampai ia menanyalcan kepada kepala sekolab untuk membiayai anak yatim, yang kemudian ia mendapatkan 2 orang anak yatim untuk dibiayai sekolalmya lalu salab satu anak yatim tersebut dipersunting yang bernama Maemunab. Maemunab merupakan some one special bagi dirinya. Sebagai manusia, Yusuf Mansur membutuhkan pendamping hidup untuk berbagi rasa dan berbagi kasih. Namun demikian, dia terus berupaya agar proses mendapatkan pendamping itu bukan sekedar didasarkan pada kacamata manusia, atau duniawi semata. Lebih dati itu, ia ingin agar apa yang dilakuklllmya mendapat ridlho Allah. Ia ingin agar pendamping hidup yang di dapatkmmya merupakan hadiab (anugrab) Allab kepadanya. Ia pernab meminta kepada Allah, agar ia di pertemukan baginya seorang gadis, yang bukan saja menyenangkan hatinya, tapi juga yang bisa menyenangkan Allab.6 Kebiasan menghafal AI-Qur'an ini berlanjut slllupai ia keluar penjara, hal ini mengharuskan Ustadz Yusuf Mansur berada dilingkungan ternan-ternan yang juga sebagai penghafal al-Qur'an. Dari pergaulan dengan ternan-ternan inilab Ustadz Yusuf Mansur mulai melihat keseharian para penghafal al-Qur'an yang secara perekonomian berada di bawab rata-rata tidak sebanding dengan kemuliammya sebagai penghafal al­ Qur'an. Akhirnya atas dasar keprihatinan itulab Ustadz Yusuf Mansur merencanakan untuk mendirikan sekolab Internasional dengan biaya yang mabal tapi dikhususkan bagi anak-anak yatim atau orang tuanya miSkhl. Selain keprihatinan tersebut Ustadz Yusuf Mansur menyakini akan keajaiban shadaqab sebagai benteng pada setiap kesulitan yang dihadapi. 42

Pada saat itu pula Allah mempertemukan Ustadz Yusuf Mansur dengan seorang hafidz yang bemama haji Ahmad yang memiliki slmtri akan tetapi karena keterbatasan dana, haji Ahmad meminta bantuan Ustadz Yusuf Mansur untuk dapat membantu permasalahannya. Mulailah Ustadz Yusuf Mansur menempatkan para hafidz dirumalmya yang ketika itu beljumlah 8 orang. Hanya dua motivasi beliau, pel1ama; agar mempunyai hafalan al-Qur'an sehingga dapat kesempatan untuk muraja'ah yaitu dengan mengajar karena menjaga hafalan supaya baik. Kedua, agar selamat dan saya butuh sekali pertolongan Allah, sedangkan Allah berfirman, 'Jika kita rajin membantu orang, rajin bersedekah, akan dibantu", ujarnya. Ketika Negara sedang bereformasi,dan bangsanya masm menghadapi krisis, pesantren ini didirikan oleh para pendirinya. Tepatrlya pada tanggal 11 september 2005, Daarul Qur'an bertambah menjadi pondok pesantren tahfiz plus SMPI Daarul Qur'an mulai oprasi atas tekad yang kuat dian tak bisa dibendung dari para pendiri, setelah mereka bermimpi, beristikharah dan bermusyawarah. Mimpi itu akhirnya menjadi kenyataan.7 Para pemimpin itu tersenyum, ini salah satu keme'nangan, Ustadz Yusuf Mansur, salah seorang pendiri dan penyandang dana sekaligus pendiri pondok pesantren Darnl Qur'an dan Wisatahati, merasa senang. Menurutrlya, "ini pertolongan dari Allah atas usaha keras". Begitu pula Ustadz Rohimuddin ketua Yayasan Nurul Amin sekaligus sebagai salah seorang penggagas ikut gembira, kehidupan di depan Nampak segudang pekerjaan yang hanlS dipikul. Dan banyak lagi para pendiri, penggagas, pemimpin dan pelaksana pejnang lainnya, yang tidak dapat disebutkan di sini satu persatu, terutama para pendiri yayasan dan para pengurusnya serta masyarakat Kampung Bulak Santri yang sangat antusias terhadap berdirinya pesantren ini, sekaligus membantu proses peljalanlmllya. Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan kepada kita agar memilih nama yang baik, karena nama mengandung do'a. Tidak sedikit, orang terjerat namanya sendiri. Darul Qur'an, rupanya pilihan sangat tepat. Darul Qur'an bermakna 43

Kampung al-Qur'an, semoga para santri dan masyarakat Bulak Santri terdo'akan menjadi pemegang erat dan pengamal isi kandungan al_Qur'an.8 Beberapa orang yang datang berkunjung, menyatakan terkesan. Mereka merasa wilayah itu cukup strategis dan kondusif. Ada di punggung bukit Bulak, masih banyak pepohonan, ditambah dengan bunga-bunga hias yang dibudidayakan oleh masyarakat, menambah keasriannya. ltulah kampong Bulak yang dihuni banyak penduduk betjiwa santri, sehingga menginspirasikan nama Bulak Santri. Dan disitulah pondok pesangtren Daarul Qur"an berada. Letaknya di sebelah Tol Jakarta-Merak. Di bawah ada perumahan Metro Permata dan Perumahan Barata. Bertetangga dengan Kantor Camat Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang. Bulak Santri, dimana pondok II berada dan dimulai kegiatan-kegiatannya sejak pertengahan tahun 2005, telah dilengkapi di dalarnnya dengan beberapa sarana penting oleh masyarakat. Diantara madrasah 3 lal1tai yang digunakan SMPI Darul Qur'an, masjid Nurul Amin yang dapat menampung sekitar 1000 jama'ah, Mushallah atau tempat training, asrama santri 2 lantai dan sekarang sedang dibangun lagi asrama santri 4 lantai. Kata pepatah, pemula itu menyandang fadilah utarna kemulian, meskipun penerusnya lebih hebat. Awalnya, santri atau siswa hanya Sembilan orang ketika pesantren dimulai, lalu tarus bertambah, akhirnya sekarang sudah 170 santri. Ada yang dari Jakarta, Boyolali, Papua, Lampung, Snmatra dan NIT. Mereka semua harus menetap di asrama, cikal bakal pesantren mendatang.9 Dan mereka para santri yang tidak mampu khususnya dari kalangan Dhua£'il dan anak yatim piatu tidak dikenakan biaya, akan tetapi ditangglmg oleh Yayasan yang bersunlber dana dari Ustadz YusufMansur. Para guru perdana pada pondok pesantren Darul Qur'an adalah termasuk para pejuang. Dengan gaji yang ada, mereka berjuang mendidik dan mentransfer ilmu sesuai bidangllya masing-masing. Meskipun secara professional, masih ada

• Wawancara Pribadi dengan Ustadz Rohimuddin, Pimpinan Harlan Pondok Pesantren T"\nn....l £"h...' ...... DnA...... ,...... 1 "l'J: At,...,...... '")/\l\O 44

yang harns memegang bidang studi yang tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya. Namun atas dasar keterampilan dan pengalaman yang dimilikinya, diimbangi dengan tekad dan keikhlasannya, hasilnya akan cukup optimal. Mayoritas mereka saJjana Sl, dab beragam universitas yang pemah mereka singgahi. Ada yang dari DIN Jakarta, STAI Fatahillah, dan lainnya. Sebelunmya, mereka sekolah di pesantren yang beragam. Ada yang lulusan pondok Modem Gontor, dari tahfidz al-Qur'an Kudus dan lain-lain. Secara kreatifberkesinambungan, Darul Qur'an terns berinovasi. Ada saja pergerakan pembudayaan. Budaya-budaya yang baik tentunya, tidak akan pemah berhenti. Stop merokok di areal masjid umpamanya, atau parkir motor dan sandal menghadap ke jalan, merupakan satu hal, sebuah adopsi dari Darnt Tauhid, asuban Aa Gym. Inspirasi semacam itu diterima, darimana saja datangnya, selagi baik dan bermanfaat SMP Daarul Qur'an mengambil dua pola utama dalam proses belajar­ mengajar : Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) ala Depdiknas sebagai jalur formal dan Tahfidzul Qur'an ala Kudus, sebagai pola pesantren. Dilengkapi dengan pola bahasa khas Gontor dan pola pendidikan lainnya yang tepat guna serta diridbai Allah SWT. Adapun dalam berdisiplin, akan menyerap pola disiplin pendidikan Jepang, yang analitis dan inovatif, dengan ketegasan ala tentara. Semua pola itu selalu akan berinovasi sejalan dengan zaman dan sesuai dengan perkembangan situasi, kondisi dan domisili.lO Mulai tahun pelajaran 2006/2007 yang lalu, SMP Islam Darul Qur'an menjadi sekolall unggulan. Para santri atau siswa akan dididik untuk lahir sebagai penghafal al-Qur'an yang menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris, disamping memiliki keterampilan tekhnologi informasi dan komunikasi, serta berwawasan global. Namun tetap, semuanya beljalan dalam bingkai akhlak karimah. Dntuk keberhasilan itu, para calon siswa akan diseleksi terlebih dahulu sebelum mereka resmi menjadi santri atau siswa Daarul Qur'an, hanya 70 siswa yang akan 45

diterima sebagai santri atau siswa terdaftar yang akan mendapatkan beasiswa penuh.ll Pondok pesantren Darul Qur'an yang memiliki Motto "berfikir positif, bertubuh kreatif, beljiwa etik", dan memiliki Visi "berprestasi akademik berkarya nyata berakhlak dan bertaqwa", memiliki indicator sebagai.berikut : 1. Unggul dalam peroleh nilai raport. 2. Unggul dalam tahfidz al-Qur'an. 3. Unggul dalam berbahasa Arab dan Inggris. 4. Unggul dalam leadership. 5. Unggul dalam disiplin. 6. Unggul dalam aktifitas keagamaan dan social. Adapun misi pondok pesantren Daarul Qur'an, diantaranya: 1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan seca:ra professional, efektif dan efisien. 2. Mendorong warga sekolah untuk dapat mengenali potensi dirinya. 3. Menerapkan menejemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan pihak lain. 4. Mengembangkan sikap warga sekolah agar berorientasi pada kualitas keilmuan. 5. Menumbuhkan semangat berprestasi dalam segala hal kepada seluruh warga sekolah. 6. Memupuk semangat keikhlasan warga sekolah dalam beribadah dan berdedikasi. 7. Mengembangkan kepekaan warga terhadap setiap problematika pernbahan zaman. 8. Mendorong semangat kelja sama yang baik dengan dilandasi akhlak karimah. Ada beberapa program pondok pesantren Darnl Qur'an baik bagi santri mukim atau santri dari kalangan penduduk setempat. Hal ini di karenakan disamping menambah kemampuan dari bidang keterampiRan dan keilmuan, dana 46

dan letak pondok dari dan berdekatan dengan masyarakat setempat, program tersebut diantarannya: I. Program Life skill yang bertujuall secara umum mengembangkan potensi manusiawi siswa/siswi SMP Islam Daarul Qur'all, diantaranya: a. Kaligrafi: Naskah, Illuminasi, Dekorasi dan painting. b. Seni: Marawis, Nasyid, Organ dan Teater. c. Pramuka: PBB, Paskibra, Hiking dan Camping. d. Pidato & Diskusi: Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris. e. Bahasa, Direct Method: Bahasa Arab dan Inggris. f. Olahraga: Foot ball, Volley ball, g. Otomotif

2. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Dam! Qnr'an Nasiona! Plus Tahfidzn! Qur'an Kelengkapan sarana dan fasilitas dalam sebuah lembaga pendidikan sangat menunjang bagi kelancaran pelaksanaan program-program yang ditetapkan. Pengadaan saralla dan fasilitas di POlldok Pesantl'en Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul qur'an disesuaikan dengan kebutuhan pondok yang setiap tahunnya semakin meningkat. Sebuah lembaga pendidikan dengall visi pencerdasan bangsa yang tidak ditunjang dengan sarana dan prasarana yang me:madai adalah mustahil. Sebab itl.1lah, dalam rangka merealisasikan keberhasilan visi dan misi serta tujuan pondok pesantren Darul-Qur'an. Sampai saat ini sarana dan prasarana yang ada dilingkungan Pondok Pesantren Darul-Qur'an Karang Tengah Tengerang rnenyediakan beberapa fasilitas belajar rnengajar di bawah ini di antaranya : I. 2 asrama putra, terdiri dari 2 lantai dan 4 lantai sedang dibangun 90% rampung. 2. Sekolah 3 lantai full AC terdiri dari 6 lokai. 3. Perpustakaan. 4. Lab Multimedia. 47

PERPUSTAKAAN UTAMA I UIN SYAHID JAi'CARTA

6. Workshop Studio. 7. Masjid Jami. 8. 1 asrama putri. 9. Kantor Pesantren Salafi 2 lantai 10. Lapangan Olahraga Basket, Bulu Tangkis, Voli. II. Dapur Umurn. 12. Kamar Tamu 5 loka!.

3. Keberadaan Guru dan Santri a. Keberadaan Guru Guru merupakan salah satu unsur yang harns ada dalaam proses belajar mengajar. Propesionalisme guru sangat menentukan kualitas lembaga pendidikan, Karena guru mempunyai perananan utama yakni memberikan pengtahuan, sikap, dan nilai serta keterampilan kepada santri (peserta didik). Selain itu, guru juga berperan dalam membimbing proses belajar mengajar lmtuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain, tugas guru bukan hnya mengajar, tetapi juga mendidik. Guru yang professional ditambah dengan disiplin yang ketat terhadap tugas dan peranlUmya, merupakan kunci keberhasilan proses belajar pendidikan dan pengajaran. Tanpa guru maka proses belajar mengajar tidak dapat beJjalan dengan baik dan lancar. Tanggung jawab dan tugas seorang guru memang berat, namun justru karena itu seorang guru mendapat kedudukan yang tinggi setelah Nabi Para guru yang tidak lain adalah ulama yang me:mperoleh penghargaan yang tinggi di tengah-tengah masyarakat, sehingga plU'a kholifah dan aparat pemerintah laiunya merasa segan terhadap mereka. Hal ini di satu sisi disebabkan mereka dekat dengan masyarakat baik dimasjid, di majlis 1a'lim, untulc membantu masyarakat. Di sisi lain, masyarakat sendiri mendatangi mereka untuk meminta fatwa tentang berbagai permasalahan yang meraka hlUlapi dalam kehidupan. Dengan demikian pantaslah kalau guru mendapatkan kedudulcan yang sangat tinggi setelah para Nabi, karena mereka orang yang sangat beJjasa bagi Agama 48

Adapun mengenai para dewan guru di Pondok Pesantren Daarul Qur'an, mereka berasal dari berbagai daerab, baik dari daerah sekitar pesantren maupun daerah luar pesantren, bagi yang belum berkeluarga dise,diakan tempat sendiri, setiap kamar dihuni dua orang guru, supaya mereka dapat mengingkatkan kineIja dan kualitas pengabdiannya kepada pesantren. Jurnlall guru yang mengajar di Pondok pesantren Darul Qur'an pada saat ini sebanyak 35 orang, 15 orang diantaranya tinggal di pesantren dan sebagian yang lain tinggal dirurnah masing­ masing. Latar belakang pendidikan dewan guru di pondok pesantren Daarul Qur'an didomonasi oleh lulusan SI, S2, D3, dan jebolan bebepara pesantren yang kesemuannya dinilai memiliki legalitas pengajaran. Bagi dewan guru yang tinggal di pesantren atau bertempat tinggal dekat dengan pesantren mendapat tugas membimbing dan mengawasi para santri dalam maslaah pelajarannya maupun keamanan santri. Dalanl pengawasan pengajaran guru tersebut menjadi tempat bertanya bagi para santri mengenai pelajaran yang belum dimengerti. Sedang dari segi keamanan seorang santri tidak boleh meninggalkan pondok kecuali seizin guru yang telah diberi kepercayaan oleh pimpinan pondok sebagai bagian keamanan. Berdasarkan data yang diperoleh penulis, dibawah ini dapat dilihat table! tentang keadaan guru di Pondok Pesantren Daarul Qur'8n ini.

Tabell Data Stafdan Guru Pondok Pesantren Daarul QUf"an Nasional Plus Tahfidzul Qur'aJll NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN 1 KH.YusufMansur Pesantren Pembina Pon-Pes 2 Ust. RohinlUddin SI UIN Jakarta Ketua Yayasan S.Th.! Daarul Qur'an 3 Handiyono S1 Institut Sains & Kepala SMP/SMA Aruman.S.T Tekhnologi Nasional 49

4 H.Jaya Rukmana,MA. S2 Dniy. Islamabad Kepala Pondok Pakistan 5 M. Khambali, S.Pdi SI DIN Snnan Kalijaga Koordinator. Academic 6 Venny Astbra, S.kom. SI Dniy. Inter 8tudi Koordinator Non Akademik 7 Darul Qutui, S.Ag 81 DIN Jakmia Koordinator. Kesiswaall 8 Khoirun Nidbom D2LIPIA Koordinator. Tailfidz 9 SyariefFmqon SLTA HRD&PR 10 Solehuddin, 8.Th.I 8 I I8ID Gontor Pengasuhall 8alltri 11 Mustofa, 8.8os.I 81 DIN Jakm1a Administration 12 M.Fadli 81 DIN Jakmia Koordinator Islmnic 8tudy 13 Hallall Djauhari Pesalltren Guru 14 Muhajirin, MA 82 Dniy. Islamabad Guru Pakistan 16 TubagusMA 82 Dniy. Islamabad Guru Pakistan 17 Hartati 81 8TAI Jakal'ta Gmu 18 Ida 8usilowati, MA 82 Dniy. Islamabad Guru Paldstan 19 Mukhlis S1 UNP Pamulallg Guru 20 Zulhendra, A.Md ATI Padallg Sumbar Guru 21 Jawad Dniy. Islamabad Guru Palcsitan 22 Nurlaila 81 I8ID Gontor Pengasuhall Putri 23 Abdul Rasyid Pesalltren Tailfidz Guru 24 Chalinli PeSalltren Tahtidz Guru 50

25 Jamal Alfani Pesantren Tahfidz Guru Kudus 26 Duria Ulfa Dl LIPIA Guru 27 Syafa'atun Alnnad Pesantren Tahfidz Pati Pengasuhan Putri 28 Ilham Habibullah D2LIPIA Guru 29 M.Natsir Pesantren Guru 30 Lukman Hakim Akta IV Tangerang Guru 31 Sri Lestari D3 Univ. Budi Luhur Guru 32 Neneng Hasanah SISTBA GUlU 33 Irma Suryani, S.Ei SI UIN Jakarta Administrasi 341 Teguh Catur Cahyono SI ISID Gontor Sekretaris Pondok 35 AbdulAzis Pesantren Tahfidz KetuaPon-Pes Kudus Riyadhoh 36 Bahamddin Pesantren Tahfidz GUlU 37 Agus Kusmana Damssalam Gontor Bendahara Yayasan 38 Rukhiyat SI UIN Jakarta Staf.

. Keterangan: *Data (Guru) PengaJar dl atas dltuhs sesUlll dengan arslp Tata Usaha (TU) Pondok Pesantren Daaml Qur'an Nasional Plus Tahun Ajaran 2008-2009

b. Keberadaan Santri Santri adalah pencari Ilmu, meraka berhak untuk dididik dan dibina oleh para gum. Factor anak didik (santri) mempakan salah satu factor pendidikan yang tidak kalah pentinguya dibandingkan dengan factor-faktor laiunya. Karena tanpa adanya factor tersebut pendidikan tidak akan dapat berlallgsung. Keadaan para santri Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an berdasarkan data statistic tahun ajatan 2008-2009 secara keseluruhall berjamlah 142 santri. Untuk lebih jelasnya keadaan para santri dapat 51

Berikut ini penulis akan jelaskan keberadaan santri pondok pesantren Daarul Qur'an Karang Tengah dalam bentuk table:

Tabel2 Data SiswaII SMP Islam Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahun Ajaran 2008/2009 NO KELAS SISWA SISWI mMLAH 1 VIlA 12 12 24 2 VIIB 17 6 23 3 VIllA 23 - 23 4 VllIB 24 - 24 5 IX 25 - 25 Keterangan: *Data Slswa dltuhs dengan arslp Tata Usaha (TU) Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahun Ajaran 2008-2009

Tabel3 Data SiswaII SMA Islam Pondok Pesantren Daarul iQur'an Nasional Plus Tahun Ajaran 2008/2009 NO KELAS SISWA SIS'IVI mMLAH 1 X 16 7 23

. Keterangan: *Data Slswa dltullS dengan arSlp Tata Usaha (TU) Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahun Ajaran 2008-2009

4. Jadwal Kegiatan Santn

Asrama bagi santri adalah sebuah tempat tinggal yang merupakan cirri khas dari sebuah tradisi pondok pesantren. Setiap pondok pesantren memiliki asrama, agar kyai dapat mengawasi, medidik dan melindungi para santri semaksimal mungkin. Kehidupan para santri di pondok pesantren Daarul Qur'an 52

bangun tidur, kemudian diikuti dengan berbagai macam aktivitas lainnya tidak lepas dati disiplin dan pengawasan para Asatidz. Adapun kegiatan dan aktivitas keseharian para santri Pondok Pesantren Daarul Qur'an dapat dilihat pOOa jadwal kegiatan keseharian mereka. TlIlbel4 Jadwal kegiatan santri setiap ban NO WAKTU KEGU~TAN

1 03.45-04.30 Shalat Tabajud

2 04.30-05.00 Shalat Subuh

3 05.00-06.35 Setoran Tabfidz

4 06.35-07.30 Mandi dan Sarapan Pagi

5 07.30-08.00 Shalat Dhuha

6 08.00-09.45 Belajar formal dan Pesantren Sesi I

7 09.45-10.00 Short Break

8 10.00-11.45 Belajar Formal dan Pesantren Sesi 2

9 11.45-12.45 Dzuhur Praying dan Lunch

10 12.45-15.05 Belajar Formal dan Pesantren Sesi 3

II 15.05-15.40 Ashar Praying

12 15.40-17.00 Interpersonal Skill.

13 17.00-18.30 Mandi dan Maghrib P:raying

14 18.30-19.00 MakanMalam

15 19.30-21.00 Muroja'ahlMengulang Setoran Hafalan /

Tabsin

16 21.00-22.00 Muthola'ab Pelaiaran 53

LJ 22.00-03.45 I_IS_tirah-:'.,.,....,.at-:- :-=--::-:--=:-_--' Selain kegiatan tersebut yoog dilakukoo para santri Pondok Pesootren Daarul Qur'oo setiap harinya, para sootri juga mempl.myai kegiatan mingguau yoog diisi dengoo kegiatan ektra kulikuler doo Interpersonal Skilliaimtya. Berikut ini adalah jadwal kegiatan mingguau sootri Pondok Pesootren Daarul Qur'oo Nasional Plus. Tabel5 Jadwal Mingguan Kegiatan Santri Pondok Pesantr.m Daarul Qur'an NO WAKTU KEGIATAN

1 Sellin dan Kamis Puasa Sunnah Senin-Karnis, Pengajioo

Kitab Kuning,

2 Sabtu Tasjiul Lughah, Kursus-kursus, Latihoo

Kepramukaau, Qiro'ah Mujawadah

(Naghom)

3 Minggu Muhadatsah, Lari Pagi, Pembersihoo

asrama,

4 Selasa Pengajioo Kitab Kmring

5 Jmn'at Muhadharah (Bahasa Arab, Inggris,

Indonesia, Interpersonal Skill (Marawis), 54

Struktur Pengurus Pondok Pesantren Daarnl Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an

Pembina KH. YusufMansur

Director Rohimuddin, S.Th.!

Principal Handiyono Amman S.T

I I I Koor. Kesiswaau Koor. Boarding Koor. Acedemic I General Affair Darnl Qutni, S.Ag H.Jaya R, MA. Kllambali, S.Pd.I Venny Asthra I I \ I KetuaISDAQ Koor. Tahfidz Koor. Islamic Administration AsepAnwar KllOirun Nidhom Studies Mustofa, Sri L M.FadhIi (Fiiqih, I I SKI, Akhlak I Guru Eks/Intra Biro Pengasuhan Muhajir (Tafsir, Finance Kurrikuler Solehuddin Ulumul) Irma Suryani l.Hasbullall Hanan (Tahfidz) I (Kajian Budaya) I HRD&PR 2.Abdul Hamid I SyariefFurqon (Tilawall) Pembimbing S'i~g Zulhendra, Darnl 3.M. (Kitab Santri Putra I Qutni Kuning) 1.Jamal Alfani Cleaning Service 4.Hendra 2.M.Chalimi I Didi P, Nurma (Pramuka) 3.Ilham H Social I 5.Amirullall 4.Abd. Rosyid Hartati, Ida Security (Pramuka) 5.TeguhC.C I 6.Lukman Haldm. Budi, Dato D11 Language 7.TB Mundzir TE. Mundzir, I (putri) K.Nidhom, Maintenance Uda Neneng Hasanall Ropi'i 2.Nurlaila 3.Safa'atun 4.Duria Ulfa Math~ Khamb~Ii

I

I f"l ...... 4-"".../T'T' I 55

B. Sistem Pendidikan Pondok Pesantll'en Daarol Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an. 1. Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren Daarol QUJr'an Tujuan didirikannya pesantren secara konsepsiol1al masih terikat dengan tujuan pendidikan pondok pesantren. Pada umumnya tujuan pendidikan di pesantren di samping memperkaya pikiran para santri de:ngan berbagai cabang ilmu pengetahuan Islam, juga sangat penting yaitu usaha meningkatkan moral, menghargai nailai-nilai spiritual dan kemanusiaan, mengajarkan tingkah laku yang jujur, mulia dan bersih hati, supaya mereka menjadi anggota masyarakat yang taat beribadah dan berakhlak mulia. Tujuan Pondok Pesantren secara formal tidak tertulis dengal1 kongkrit, sebagaimana umumnya dengan pesantren-pesantren salaflainnya. Oleh karena itu dalam upaya mendapatkan informasi tel'sebut penulis melakukan wawancara langsung dengan pimpinan harlan pesantren dann orang yang dianggap paling dekat dan telah diberi kepercayaan oleh pengasuh pesanlren. Tujuan di didirikannya Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an dilatarbelakangi pada masa Khalifah Abu Bakar Shidiq.r.a banyak diantara orang-orang Islam yang belum kuat Imarmya terutama di Najed dan Yaman yang mel1jadi murtad dari agamanya dan banyak yang menolak membayar zakat. Terhadap orang-orang yang murtad ini, Abu Bakar berkata: "Demi Allah, kalau mereka mel10lak untuk menyerahkan seekor kambing sebagai Zakat yang pemah mereka serahkan kepada Rasullah SAW, aku nyatakan perang terhadap mereka!" Karena orang-orang murtad ini tidak mau lagi mengikuti ajakan dan seman Khalifah Abu Bakar r.a dan bahkan berusaha untuk selaJlu memusuhinya, maka teIjadiiah peperangan hebat. Perang penumpasan orang-orimg murtad oleh tentara Islam. Kebanyakan darl tentara Islam yang ikut berperang dalam gerakan penumpasan orang murtad ini adalah para sahabat dan para penghafal Al-Qur'an. Mereka bahu-membahu mempertahankan syari'at Islam. Dalam peperangan ini, banyak tentara Islam yang gugur, dan diantaranya adn 70 orang penghafal AI- 56

Selain dalam perang Yamamah, juga dalam peperangan yang teljadi di sumur "Ma'unah" di Madinah, dan perang Uhud. Banyak para Huffadz (penghafal) Al-Qur'an yang gugur dalam pertempuran tersebut sedikitnya ada 70 orang penghafaL Dan berlandaskan pada Firman Allah SWT dalam Surat An-Nisaa ayat 85: J4 '''~'.... ;: ...... ;:...... , .... ., "'... ""'...... i~~'",,;: ...... ~... ., .... .,.... .:;; ":t .. '" .. .:. •• ~ J" • --:t .. ," .• :. J'\j' ~ .. ",. ". ~ • ,- ~ I J'\j' ....:..-:>- .. "I Q ,. ~ ...... :;: L"V J 1/.. L .. v

I~ a~ •• ;. ~ iL n • (,$" J-S- I...y,\;:.. :&I 0 I?-J Li:_ ~t',C' ....,:{ .. Artinya :"Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. dan barangsiapa memberi syafa'at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu ".

Berlandaskan pada latar belakang di atas tadi, Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an didirikan selain mencetak generasi­ generasi Qur'ani, Pondok pesantren Daaml Qur'an juga rnempunyai tnjuan lain, Adapun tujuan didirikannya Pondok Pesantren Daarul Qur'an diantaranya : 1. Menjaga memelihara Al-Qur'an lewat bacaan dan hafalan. 2. Mencetak kader huffaz (penghafal) Al-Qur'an yang handal, professional dan berlandaskan kekuatan IMTAQ (Iman dan Taqwa) dan penguasaan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi). 3. Mengembangkan syiar Islam melalui pembelajaran Al-Qur'an penghafalan, pemahaman dan pengamalannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bemegara. 4. Menjadikan santri berwawasan global, berbahasa Arab dan Inggris aktif dan menguasai tekhnologi aplikatif. dilatarbelakangi oleh banyaknya para huffadz (pengbafal) Al-Qur'an yang gugur dalam berbagai pertempuran baik masa Nabi maupun sahabat, maka Pondok pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an ini didirikan yang bertujuan untuk mencetak dan mengkader para santrinya menjadi penghafal Al-Qur'an dengan meneruskan peljuangan 70 penghafal (huffadz) yang syahid. 57

PERPUSTAKMN UTAMA ] UIN SYAHID JAKARTA

Sesuai dengan Firman Allah SWT dalam surat Al-Qomar ayat 17 : 5~ ~ ~ J)~ 01~j11 G~ .lilj p' ,

Artinya: "Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan AI- untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambilpelajaran".

Dengan didirikannya Pondok Pesantren Daarul Qur'an Naqional Plus Tahfidzul Qur'an Khususnya untuk pengembangan Tahfidzul Qur'annya semakin banyak antusias Masyarakat untuk memperdalanl ilmu pengetahuan baik umum ataupun agama dan khususnya dalam pengembangan hafalan Al-Qur'an menjadikan pondok pesantren Daarul Qur'an ini menjOOi sebuah Oases atau angin segar bagi para santri yang ingin menimba ilmu khUSllS Tahfidzu1 Qur'an yang dipadukan dengan kurikulum Diknas dan ala Pondok Pesantren Daaml Qur'an ditengah-tengah gersangnya kehidupan perkotaan khusllsnya di Jakarta.

2. Sistem dan Metode Pendidikan Pondok Pesanke,n Daarui Qur'an Menllnlt M. Aritin., system (Susteem dalam bahasa Belanda) berarti pendekatan dengan pengertian metode yaitu jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatll tujuan/cara menyampaikan materi pelajarn kepOOa anak didik. 12

JOOi, menllnlt M. Arifm, system identik dengan metodle yakni seorang gllnI bagaimana mentrasformasi ilmu pOOa anak didiknya deng!m melakukan cara-vara gllnI itu sendiri desuai dengan materi pelajaran yang diberikan. Di sini penulis memberikan penjelasan bahwa system OOalah keterkaitan antara unsure komponen yang satu dengan yang lain. Dalam rangka atau usaha mencapai tujuan pendidlikan pondok pesantren diperlukan sebuah metode atau cara yang sangat opl'asional, yaitu metode penyajian meteri pendidikan dan pengajaran. Pondok pe:santren Daarul Qur'an sebagai salah satu pondok pesantren yang bercoralc modem tentmlya telah memiliki metode mengajar dalam penyajiall meteri pendidikannya yang berkualitas dam1 efisiell. 58

Pondok Pesantren Daarul Qur'an memiliki tiga metode unggulan dalam proses pembelajaran yaitu: a Religius Active Leaming yaitu system pembelajaran Islami yang berlandaskan keaktifan siswaII dalam menuntut ilmu. b. Moving Class yaitu: untuk mewujudkan dan meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah Daarul Qur'an National Plus, dimana apabila dalam system conventional ruang kelas dimiliki oleh siswa dan wali kelas, sedangkan guru subject yang m,~ndatangi kelas untuk melakukan proses belajar mengajar di kelas ters,~but. Maka untuk moving class system tersebut dibalik, dimana guru subjectlah yang mengedalikan kelas, sedangkan siswa yang mendatarlgi kelas tersebut untuk mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan subject di kelas tersebut. Kelebihan system ini a) Ruang kelas yang diperlukan tidak banyak cukup sesuai subject. b) Kesiapan guru dalam mengajar akan lebih baik c) Display masing-masing ruang kelas me:mpunyai cirri sesuai subjectnya d) Ruang laboratorium bisa berbarengan dengan ruang subject e) Siswajadi lebih aktifmengikuti proses belajar mengajar f) Kedisiplinan siswajadi terbentuk dengan sendirinya g) Jurnlah penerimaar siswa bam dapat ditingkatkan h) Jam mengajar guru jadi lebih maksimal i) Interaksi antar siswa lebih terjalin tanpa membedakan tingkatan kelasnya. Kekurangan system ini a) Intraksi antar guru jadi sedikit berkurang karena masing-masing memilki ruang b) Siswa tidak memiliki ruang sendiri sehingga hams disediakan loker untuk menyimpan perlengkapan siswa tersebut. 59

c) Disaat pergantiaan jam pelajaran siswa akan keluar kelas sehingga lorong antar kelas akan penuh. Pengguna system ini Hingga saat ini kebanyakan yang mengadopsi system ini adalah sekolah- sekolah bertaraf Internasional seperti: a) International Islamic Boarding School b) Jakarta International School c) British International School dl!. Alokasi session per subject Setiap kelas akan ada guru subject yang ber1tanggung jawab akan bertanggung jawab proeses belajar sesuai dengan subjectnya di kelas tersebut c. Thematic with spider web yaitu system pembeh~aran terintegrasi antar subject atau system pembelajaran dengan mengikuti tema pada tiap term sehingga ada kesamaan bahasan setiap mata pelajaran SpiderWeb

Biology Seeding Bio Tech )

Economic Georaphy The Value Land ofFarming Cilture

Farming

Math Measuring Islamic Fields Studies Blessing Allah 60

Sistem Pembelajaran Spider Web ini mengikuti tema pada tiap term sehingga ada kesamaan bahasan pada setiap mata pelajal'an,

Tabel6 Thematic Learning Grade Theme 6 Term 1 Term 2 Ter'm3 Term 4

7 Farming Space Global W31rming Civilization

8 Reaction Commnnity Coordination Recycle

9 Globalization Industrialiation UN Preparation UN Preparation

10 Cell Save The World Layer Hnmanity

3. Kurikulum Pendidikan Pondok Pesantren Daarul Qur'an Secara terminologi, kurikulum berarti suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman bell\iar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar norma-norma yang berIaku dan dijadikan pedoman dalanl proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam Undang-undang dasar nomoI' 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (UUSPN), disebutkan bahwa kurilnllum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pdajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatall pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an mengambil riga pola utama Kurikulum dalam proses belajar mengajar : 1. Kurikulum Nasional (Diknas). 2. Kurikulum Pondok Pesantren (Daarul Qur'an) 3. Kurikulum Intemasional (Cambridge). 61

KurJrikulum

DIKNAS

SEKOLAH Daarul Qur'an Cambridge Pondok

Tabel7 Pemetaan Jumlah Jam Mengajar NO KURIKULUM Session Grade 7A 7B SA 8B 9 10 Total 1 Indonesia 4 4 4 4 4 5 4 25 2 Civic 2 1 1 1 1 1 1 6 3 SKI 2 1 1 1 1 2 1 7 4 Fiqih 2 2 2 2 2 0 2 10 5 Akidah Akhlak 1 1 1 1 1 0 1 5 6 Tahfidz 4 4 4 4 4 3 4 23 7 Tafsir 3 3 3 3 3 2 2 16 8 Ulumul Qur'an 1 1 1 1 1 0 1 5 1)1 Arabic 3 3 3 3 3 2 3 17 16 Muhadasah 1 1 1 1 1 1 1 6 11 D ...... 1-: ....h. A AAAA " ~ '1A 62

12 Geografi 2 2 2 2 2 2 2 12 13 Ekonomi 2 1 1 1 1 1 1 6 14 Sosiologi 1 1 16 Sejarah 2 2 2 2 2 2 2 12 17 Imla 1 1 1 1 1 0 1 5 18 Komputer 2 2 2 2 2 2 2 12 19 Kimia 2 1 1 2 2 3 2 11 20 Fisika 2 2 2 2 2 3 2 13 21 Biologi 2 2 2 2 2 3 2 13 22 Matematika 4 4 4 4 4 5 4 25 23 Conversation 1 1 1 1 1 1 1 6 24 Alt 2 2 2 2 2 2 2 12

A. Program Unggulan Pondok Pesantren Daarul Qiur'an Nllsional Plus Tahfidzul Qur'an 1. Program Tahfidzul Qur'lln AI-Qur'an AI-Karim adalah pedoman bagi kaum muslimin, mu'zijat abadi yang senantiasa akan muneul disetiap kurun waktu dan menunjnkkan keotentikan nash-nash-Nya sebagai pembuktian bahwa Allah ada1ah Dzat yang Maha Berkuasa diatas segala sesuatu. Menjadi sebuah kewajiban bagi kita untuk senantiasa memakmurkan kegemaran mempelajari AI-Qur'an, menghafal dan mengamalkannya. Disana kita dapat melihat, begitu banyak proyek-proyek pengembangan pondok pesantren Tahfidzul Qur'an dengan berbagai macam pola, baik klasik ataupun modem, yang intinya ada1ah upaya pemahaman AI-Qur'an sebagai eermrnan kedalanl kehidupan sehari-hari. Pondok pesantren Daarul Qur'an Nasion.."l1 plus Tahfidzul Qur'an dengan program unggulannya Tahfidz AI-Qur'an hadir ditengah-tengah kaum muslimin untuk meneoba menggabungkan berbagai maeanl system menghafal Al­ Qur'an baik dengan system tradisional maupun modem. Adanya kolaborasi antara 63

harus terus dikaji, dievaluasi, dan disempurnakan, sehingga diharapkan akan menjadi sebuah fonnat barn dari system tahfIzh yang ada di Nusantara ini. Pendirian Pondok Pesantren Daarul Qur'an khususnya untuk program Tahfidzul Qur'an-Nya dilatarbelakangi pada masa Khalifall Abu Bakar Shidiq.r.a banyak diantara orang-orang Islam yang belum kuat Imannya terutama di Najed dan Yaman yang menjadi murtad dari agamanya dan banyak yang menolak membayar zakat. Terhadap orang-orang yang murtad ini" Abu Bakar berkata: "Derni Allah, kalau mereka menolak untuk menyerahkarl seekor kambing sebagai zakat yang pemah mereka serahkan kepada Rasullah SAW, aku nyatakan perang terhadap mereka!" Karena orang-orang murtad ini tidak mau lagi mengikuti ajakan dan seman Khalifah Abu Bakar r.a dan bahkall berusaha untuk selalu memusuhinya, maka teljadilah peperangan hebat. Perang penumpasan or-aug-orang murtad oleh tentara Islam. Kebanyakan dari tentara Islam yang ikut berperang dalam gerakan pellumpasan orang murtad ini adalah para sahabat dan para penghafal Al-Qur'an. Mereka bahu-membahu mempertahankan syari'at Islam. Dalam peperangan ini, banyak tentara Islam yang gugur, dan diantaranya ada 70 orang penghafal Al­ Qur'an. Peperangan ini dikenal dengan "perang Yamamah"'. Selain dalam perang Yamamah, juga dalam peperangan yang teljadi di sumur "Ma'unah" di Madinah, dan perang Uhud. Banyak para Huffadz (pellghafal) Al-Qur'an yang gugur dalam pertempuran tersebut sedikitnya ada 70 orang penghafal. Dan berlandaskan pada Firman Allah SWT dalanl Surat An-Nisaa ayat 85: i.e ,"~J,../ ,,01/ •• .... r;1 ...... , ... , ...... /"' ...... """.,.,,... ~~ i-:§,J... ;:: r: > • .u...... d.. "' .. .. 'Q".~!.t. •• ...... '- 0'>':iJ • ,,,,:,-,:>-d"'Qu~.,,,,-:. .. :iJ .. ,.. .. u J ...... ,. .."""" r~ a~ ~ '~J'';- ''i;:'~:'\lS\'\;:»I''<' ...... f~'" l..~ \oJ.J ... ~. Artinya : "Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik; niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. dan barangsiapa memberi syafa'at yang buruk; niscaya ia ak:an memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". 64

Dengan latarbelakang diatas Pondok pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an ini didirikan yang bertujuan untuk mencetak dan mengkader para santrinya menjadi penghafal AI-Qw"au dengan menernskan perjuangan 70 penghafal (huffadz) yang syahid. Sesuai dengan Firman Allah SWT dalam surat Al-Qomar ayat 17 :

Artinya : "Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelqjaran ".

Tujuan didirikaunya Pondok Pesantren Daarul Qur'an dengan Program Tahfidzul Qur'aunya adalah untuk: I. Menjaga memelihara Al-QW" an lewat bacaan dan hafalan. 2. Mencetak kader huffaz (penghafal) Al-Qur'an yang handal, professional dan berlandaskan kekuatan IMTAQ (Iman dan Taqwa) dan penguasaan IPTEK (Ilmu PengetahwIIl dan Tekhnologi). 3. Mengembangkan syiar Islam melalui pembelajaran Al-QW"an penghafalan, pemahaman dan pengamalaunya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bemegara. 4. Menjadikan santri berwawasan global, berbahasa Arab dan Inggris aktif dan menguasai tekhnologi aplikatif. Target didirikan-Nya program Tahfidzul Qur'an di pondok pesantren Daarul QW"an adalah tak lain untuk: I. Mencetak sebanyak-banyaknya Huffadz (penghalill) AI-Qur'an baik di lingkungan Pondok Pesantren, instansi, korporasi maupun masyarakat. 2. Menciptakan masyarakat QW"ani yang tangguh yang mampu menghadapi berbagai hambatan, ancaman, tantangan dan gaugtJllIIl dalam kehidupan di era globalisasi inL 3. Mewujudkan masyarakat yang sejahtera, bukan saja kesejahteraan lahiriah uamunjuga mental spiritual yang berlandaskan AI-Qur'an. 65

4. Menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman dalam rnencapai tujuan hidup rnanusia, yakni; kebahagiaan dunia dan kebahagiaan di akhirat. Pada prinsipnya program tahfidzul Qur'an ini berlrujuan untuk rnencetak kader-kader generasi Qur'ani yang berwawasan luas yang berlandaskan IMTAQ dan IPTEK yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan para Santri. Tenaga pengajar pada program ini adalah para ustdaz-ustadz professional yang sudah berpengalaman dalam bidang tahfidzuI Qur'an-Nya yang di!atarbelakangi pendidikanya dari berbagai pesantren Tahfidz yang ada di Pulau Jawa seperti Kudus, Cirebon, Pekalongan dan Patio Adapun metode yang di pakai dalam program Tahfizhul Qur'an yang diterapkan di pondok pesantren DaaruI Qur'an Nasional Plus Tahfdzul Qur'an seperti: 1. Hifzhul Jadid (Setoran atau hafalan baru). Santri menghafalkan AI-Qur'an (hi! ghoib) dihadapan ustdaz paling banyak 2 lembar (kecuali ada keistimewaan pada santri yang peringkat hafalannya mumtaz diizinkan maksimal 2 Iembar), setoran hafalan ini di!aksanakan ba'da shubuh. 2. Muroja'ah Hifzil Jadid (menguIang setoran hafalanbaru) Santri sebelum menghafal hafalan baru diharuskaJl mengulang maksimal lima Iembar hafalan yang telah lalu ditambah hafallU1 baru. 3. Muroja'ah Juz'iyyah Muroja'ah Juz demi juz yang telah dihafal, setelah selesai kembali ke juz awallagi begitu seterusnya. Muroja'ah ini diselenggarakan sebagai metode untuk mencegah kelupaan terhadap hafaloo yang sudah dihafal. 4. Muroja'ah Jam'iyyah Pada hari sabtu setiap bulan sekali pesantren mengadakoo khataman tilawah 30 juz di masjid. Khataman ini dimulai ba'da shalat Dhuha sampai menjelang shalat maghrib. Adapun kurikuIum yang digunakan pada program Tahfidzul Qur'an adalah sebagai berikut : 66 PERPUSTA;{MN UTAMA ] UIN SYAHID JAKARTA

Tabel8 Kurikulum Program Tahfidzul Qur'an NO Tingkat Kurikulnm 1 SMP Juz'amma, Surat Al-Waqi'ah, Al-Mnlk, Ar-Rahman, Yaasin Juz 1 sId JWllO 2 SMA Juz 10 sId Jnz 30

Dalam mengnknr keberhasilan program tahfidznl Qnr'an pesantren Daarnl Qnr'an melaknkan evalnasi yang melipnti; Mnroja'ah Hifzil jadid (Mengnlang setoran bam, Mnroja'ah Juz'iyyah (mengn}ang Juz-juz yang telah dihapal) dan Mnroja'ah Jam'iyyah (Mengadakan Khataman Al-Qnr'an Setiap bulan sekali.

2. Program Pesantren Riyadhoh Pondok Pesantren Daarnl Qnr'an yang pada awalnya didedikasikan nntnk kalangan nmnm baik mahasiswa manpnn karyawan, yang ingin mengembangkan potensi dirinya dalam mengnasai dan memahami kitab-kitab klasik (kitab knning) berlandaskan kaidah nahwn-shorof. Pada perkembangannya, kegiatan ini membnka kesempatan kepada para santri yang hendak belajar ilmn agama secara praktis sesnai dengan kondisi waktn dan tnntntan profesionalitas, maka dibnkalah program pesantren riyadllOl, nntnk memfasilitasi keingillan-keinginan dan para santri dengan system paket. Adapnn visinya Sebagai lembaga pendidikan Islam yang memiliki sertifikasi pada program salafi, maka pondok pesantren Daarnl Qnr'an memiliki visi nntnk mewnjndkan generasi yang mampn mengnasai bahasa Arab dan mengkaji kitab-kitab klasik disamping memiliki keterampilan komnnikasi serta berwawasan global dalam bingkai akhlaknl karimah. Dan misi dari program pesantren Riyadhoh ini adalah : 1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara professional, efektif dan efesien. 67

3. Mengembangkan sikap para santri agar berOlientasi pada kualitas keilmuan. 4. Memupuk semangat keikhlasan dalam beribadah dan berdedikasi. 5. Mendorong semangat kerjasama yang baik dengan dilandasi akhlakul karimah

Sarana dan Prasarana 1. Asrama (Penginapan) 2. Masjid 3. Majlis Ta'lim Syarat menjadi Santri Riyadbob 1. Mengisi formulir pendaftaran 2. Memilib program-program paket 3. Mengikuti program-program pendidikan 4. Melengkapi administrasi 5. Menjaga prilaku sesuai syar'i

Tabel9 Kurikulum Program Pesantren Riylldhoh NO KURIKULUM 1 Tahsin AI-Qur'an 2 Methode Cepat Menghafal AI-Qur'an 3 Fadilah Dhuha 4 Fadilah Tahajud 5 Fadilah Sedekah 6 Fadilah La Hau La 7 Kajian Fiqih Bab Shalat, Zakat, Puasa, Muamalat, Muuakhallat 8 Hadits Arbain 9 Kajian Tauhid 10 Zikir-zikir BABV PENUTUP

A. Kesimpulan Perpaduan sistem pendidikan di pondok pesantren DaaruI Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an antara pondok pesantren, Diknas dan juga Intemasional (Cambridge) yang akan diterapkan dalam kuriknlum di pondok pesantren DaaruI Qur'an merupakan suatu langkah maju dad pesantren-pesantren yang dikenal dengan metodologi salafiyah dan juga yang berorientasi pada keilmuan yang berbasis agama. Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang dilakulam oleh penulis 1. Pelaksanaan sistem pendidikan di pondok pesarttren Daarul Qur'an sudah cuknp book, hal ini terlihat dari metode pembelajaran yang sudah menerapkan metode-metode pembelajarall terbarudalam dunia pendidika book dari Moving Class, Religius Active Leaming dan juga Thematic with spider web yang disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan dan tujuan dari pembelajaran, dan juga knrikulurnnya yang sudah dipadukan antara Dikuas, pOlldok dan juga Cambrigde (Intemasional) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar para santri dapat menguasOO baik lMTAQ dan juga IPTEK. Pendidikan yang berkualitas dan juga ditunjang dengan program unggulan seperti Tahfidzul Qur'arl merupakan tujuan dari pendidikan di pondok pesantren Daarul Qur'an untuk mencetak kader huffaz (nenghafal) AI-Our'an vang handal, professional dan berlandaskan 69

kekuatan IMTAQ (Iman dan Taqwa) dan penguasaan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi). 2. Pondok Pesantren Daarul Qur'an juga melengkapi. sarana dan prasarana fisik sekolah sesuai dengan berbagai kebutuhan para santri seperti Ruang kelas Full AC, lapangan olah raga, Out bond Area, Lab. Multimedia, Workshop studio dll.

B. SARAN Setelah penulis mengamati dan meneliti jalaImya pelaksanaan sistem pendidikan di pondok pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an, malm dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan beberapa saran­ saran sebagai berikut: 1. Dntuk tercapainya baik visi, misi selia tujuan pendidikan pondok pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an hendakuya pondok pesantren Daarul Qur'an lebih meningkatkaIl mutu serta manajemen pengelolaan pendidikan kearall YaIlglebih baik lagi. 2. Dntuk meningkatkaIl kualitas pendidikan santri hedakuya para Asatidz atau guru-guru yang mengajar aIlalah guru-guru yang memiliki keahlian dibidanguya dan menguasai metode-metode pembelajaran dangan baik. 3. Pesantren Daarul Qur'an alangkall baiknya mengaIlakan studi banding dengan peSaIltren dan sekolah laimlya yang sudaJil bertarafkan Nasional ataupun Internasional. DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Masykur~ "Pesantren dalam Konteks Pendidikan Nasional dan Pengembangan Masyarakat" dalam Prof Dr. H R Tilaar MSe Ed, (Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia Baru 70 Tahun), Jakarta : Gramedia, 2002.

Abdullah, Abd. Rahman, Aktualisasi Konsep Dasar Pendidikan Islam, Yogyakarta : VII Press Yogyakarta, 2002, Cet Ke-2:.

Arimba. D, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: AI-Ma'arif, 1980, Cet. Ke-4. Arifin, H.M, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke-3. __--,...,.-,' Kapita Se1ekta Pendidikan (Islam & Umum), Jakarta: Btuni Aksara. 1996, Cet. Ke-4

Azwary, A.Q, Pesantren LolwmotifPeradaban, Indramayu: al-Zaytun, 2000, Cet. Ke-8

Azra, Azymnardi, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta : Logos, 2000, Cet. II

Clnizin, Habib. M, "Agama, Omu dan Pesantren", dalam M Dawam Rahardjo, Pesantren dan Pembaharuan, Jakarta: LP3ES, 1995, Cet. Ke-5.

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997 Dhofier, zamakhsyari, Tradisi Pesantren, Jakarta : LP3ES, 1994, Cet. Ke-6 Dian, M. At, all, Praktis Pembelajaran Pesantren, Yogyakarta: PT. LKIS Pelangi Askara, 2007, Cet. Ke-l.

Djamaluddin & Aly, Abdullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Bandung : CV. Pustaka Setia, 1999, Cet. Ke-2.

Djumberansyah, H.M, et, all, Filsafat Pendidikan, Surabaya : Karya Abditama, 1994, Cet. Ke-l. Ensiklopedia Islam, Jakarta : Depag, 1992. Feisal, Yusuf Arnir, Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 1995, Cet. Ke-l

Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, Cet. Ke-4. Hafiduddin, Didin, Da'wah Aktual, Jakarta: Gema Insani Press, 1998. 71

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pemebelajaran, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 1999, Cet. Ke-2.

Jumbulati, Ali, Perbandingan Pendidikan Islam, Jakarta: Rineka Cipta, 1994, Cet. Ke-l.

Kartono, Kartini, Pengantar Metodik Teoritis, Apakah Pendidikan Masih Diperlukan?, Bandung : CV. Mandar Maju. 1992.

Madjid, Nurcholis, Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, Jal,arta : Paramadina, 1997, Cet. Ke-7.

Masud, Masdar F. Direktori Pesantren, Jakarta: P3M, 1986. Mansur, Yusuf, Meneari Tuhan Yang Hi/ang, Jakarta : Zikrul Halcim, 2006, Cet. Ke-6. Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, Jakarta: INIS, 1994. Mustafa, Alunad, Taftir Al-Maraghi, Semarang: Toha Putra, 1978, Cet. Ke-l. Nasution, S, Asas-asas Kurikulum, Bandung: Jemmars, 1998, Cet. Ke-8 Prasojo, Sudjako, Profil Pesantren, Jakarta: LP3ES, 1975. Purwanto, Ngalim. M, flmu Pendidikan (l'eoritis dan Praktis), Bandung : Remaja Rosyda Karya, 1993, Cet. Ke-6.

Purwadaminta, Wjs, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1992. Ramayulis, flmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002, Cet. Ke-3. Rosyad, Aminuddin & Baihaki, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Depag Rl. Rosyadi, Khoiron, Pendidikan Pro/etile, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004, Cet. Ke-l. Rochaety, Eti, At All, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta: PT Burni Aksara, 2005, Cet. Ke-5.

SM, Ismail, At All, Pendidikan Islam Demokratisasi dan Masyarakat Madani, Semarang : Pustaka Pelajar.

Sudirman, et, all, flmu Pendidikan, Bandung : CV. Remaja Karya, 1992, Cet. Ke­ 6. 72

Sudjana, Nana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Selwlah, Bandung : Sinar Baru, 1991, Cet. Ke-2.

Tafsir, Ahmad, flmu Pendidikan Dalam PerspektifPendid'ikan Islam, Bandung : Remaja Rosda Karya, 1992, Cet. Ke-1.

Toumy A1-Syaibani, Omar Muhammad, Filsafah Pendidik.an Islam. Terjemahan Hasan Langgunung. Jakarta: Bulan Bintang, 1979, Cet. Ke-2.

Undang-undang Repub1ik Indonesia Nomor 20 Tahoo 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: PT. Kloang KledePutra Timur Bekeljasama dengan Koprasi Primer Praja Mukti I Departemen Dalam Negeri, 2003.

Wahjoetomo, perguruan Tinggi Pesantren Pendidikan Alternatif Masa Depan. Jakarta: Gema Insani Press, 1997, Cet. Ke-l. Yasmadi, Modemisasi Pesantren : Kritik Nurcholis Madjid Terhadap Pendidikan Tradisional. Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet. Ke-1.

Zarkasyi, Abdullah Syukri, Gontor & Pembaharuall Pendidikan Pesantren. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

Zurinal & Sayuti, Wahdi, IImu Pendidikan Pengantar Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006, Cet. Ke-l PANDUANWAWANCARA Dengan Pimpman Harlan Pondok Pesantren Daarnl Qnr'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an

Hari I Tanggal ; Selasa 28 Oktober 2008 Tempat ; Pondok Pesantren Daarnl Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an Terwawancara ; Ustadz Rohimuddin S.Th.I Jabatan : Pimpinan Harian Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an Pewawancara : Syihabuddin

Bagaimana sejarah singkat berdirinya Pondok Pesantren Jl)aarnl QUJr'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an Karang Tengah Tanger:llng dan bagaimana perkembangannya sampai saat ini? Yaa ... awalnya pondok ini sejarahnya ada di pondok satu rurnah ustadz Yusuf Mansur yang kedua disini, disini...mang awal itu...mang awal dari pondok adalah ketika beliau punya banyak masalah, kalau di ukur dengan rasio, ini hutang-hutang beliau mungkin belum cepet kecukupi karena memang kondisi ekonomi waktu itu, nah sempet beliau kan? (Tanya Ustadz Rohim kepada saya) di penjara kan? Kalau melihat dalam sejarahnya, beliau Cuma untuk memfoloapi sebuah hadist Nabi Muhanunad yang dimanakan saling berbagi, kalau ada...kalau beliau menganalisa berbagi dengan yang susah. Berbagi dengan yang miskin, yang Dhuafa dalam background beliau yang memang sedikit banyak mikirin skill tentang Qur'an, maka dibuatlah semacam kobong, semacam kontrakan untuk sebagai pager minimal kalau ada yang nagih kan ga terlalu sangar gitu...kan (beliau menyakinkan saya). Jadi sebagai pag.:r, sebagai pembantu Do'a itulah anak yatim Dhuafa, iya...rnemang sementara dulu itu masih sekolah di luar. Pondok-Nya di rurnah beliau, sebelum rnenjadi pager aura-aura positif tingkinglah dalam...dalam keinginan beliau dengan ternan-ternan yang lain, sehingga takkala dulu, tah kala belum ada santri kan kalau ada yang nagih, sudalt urusan serem, tapi tah kala "cl" ""ntri clil! nake ada mundur 'kanan kamu bavarnva? ltu dia gambaran diantaranva Bagaimana Pelaksanaan Pendidikan di Pondok Pesantrelh Diaarnl Qnr'alh Nasional Pins Tahfidznl Qnr'an? Untuk pelaksanaan pendidikan sudah beljalan dengan baik dan kita pun sebagai pengembang akan terus berusaha mencara fOimula-tormula barn untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan baik pendidikan umum ataupun pendidikan agama dan yang utama adalah Akblakuya. Dialam dnnia pesantren di Indonesia dikenal dengan Pesantren Salafdan pesantren Modern. Kalan dilihat dari system pendidikan yang ada di ll)aarnl QUI·'an.? Kita mungkin dalam katagori pondok pesantren Modern,baik dari kuriknlumnya kita sudah mengacu kepada Dikuas dan kurikululll pondok dan bahkan sekarang kita sedang menerapkan kurikulum Internasional atau Cambridge selllua ini akan kita terapkan dan kita siapkan untuk kebutahan para santri menghadapi Globalisasi Dunia ini. dari sarana dan prasarananya kita sudah punya ruang kelas yang terdiri dari 2 lantai dan semuanya Full AC, dilengkapi dengan Perpustakaan, sarana olah raga dan sarana-sarana lainnya. Bagaimana system pendidikan dan metodologi pengajaran yang diterapkan Pon­ Pes Daarnl Qnr'an? Sistem pendidikan yang diterapkan di pesantren ini kita padukan antara pondok, Diknas. Adapun metodoligi dalam pembelajarannya kita juga sudah menerapkan metodologi seperti Religius Active Learning, Moving Class dan juga Thematic with Spiderweb. Knriknlnm seperti apa yang di terapkan Pon-Pes Daarnl Qnr'an? Kurikulum yang kita terapkan di pesantren ini mengacu kepada Dikuas, Pondok pesantern dan juga Kurikulum Internasional (Cambridge). Apa tnjnan pendidikan yang hendak dieapai Pon-Pes Daarnl Qnr'an dalam mennnjang kegiatan belajar mengajar? Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an didirikan selain mencetak generasi-generasi Qur'ani yang berwawasan luas dan berpengetahuan bebas, Pondok pesantren Daarul Qur'an juga melllpunyai hguan lain yaitu bertujuan untuk mencetak dan mengkader para santrinya menjadi penghafal Al-Qur'an dengan meneruskan perjuangan 70 penghafal (huffadz) yang syahid dikarenakan kita mengurusi tentang tahfidz-Nya yaitu PPPA (Program Penghatal Pembibitan AI-Qur'an) yang semuanya dibiayai oleh para donator tetap pesantren. Apa saja sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh Pon-Pes Daarul Qur'an? Untuk sarana dan prasarana kita sudah memiliki diantaranya Madarasah atau sekolah 2 lantai dan semuanya FuJI AC, Lab. Multimedia, Out bond area, Workshop studio, perpustakaan, saran olah raga dan dan untuk sekarang kita sedang bangun lagi asrama 4 lantai mudah-mudahan tahun ini akan rampung. Apa visi dan misi dari Pon-Pes Daarul Qnr'an untuk itu kita punya Visi "berprestasi akademik berkarya nyata berakhlak dan bertaqwa", Adapun misi pondok pesantren Daarul Qur'an, diantaranya:Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara professional, efektif dlm efisien, mendorong warga sekolah untuk dapat mengenali potensi dirinya, menerapkan menejemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan pihak lain, mengembangkan sikap warga sekolah agar berorientasi pada kuaJitas keilmuan, menumbuhkan semangat berprestasi dalam segala hal kepada seluruh warga sekolah, memupuk semangat keikhlasan warga sekolah dalam beribadah dan berdedikasi, mengembangkan !kepekaan warga terhadap setiap problematika perubahan zaman, mendorong semangat ketja sarna yang baik dengan dilandasi akhlak karimah. Berapa jumlah guru dan latar belakang pendidikannya yang mengajar di Pon-Pes Daarul Qur'an? untuk tenaga pengajar kita mempunyai kurang lebih 40 tenaga pengajar, kalau latar pendidikan mereka ada yang lulusan dari Islamabad Pakistan, DIN Jakarta, UIN Kali jaga, Ism Gontor, LIPIA dan Pesantren Tahfidz Kudus Berapa jnmlah siswalsiswi Pon-Pes Daarul Qnr'au saat iui'l Untuk saat ini, kita sudah mempunyai kUl'ang lellih 142 salltri dari berbagai daerah di Indonesia ada yang dari Papua, Sumatra, NTB, PuUm Jawa dan daerah sekitar Pesantren. PANDUANWAWANCARA Dengan Kepala Sekolah SMP I SMA Pondok Pesantr4l1l Daaml Qnr'an

Hari I Tanggal : 5 November 2008 Tempat : Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an Terwawancara : Handiyono Amman S.T Jabatan : Kepala Sekolah SMP Daarul Qur'an Pewawancara : Syibabuddin

Bagaimana Pelaksanaan Pendidikan di SMP I SMA Daarlll Qur'an.? Alhamdulillah pelaksanaan pendidikan di sekolah karni berjalan dengan baik, dimana tabun lalu sudah ada Iulusan untuk level SMP yang 100% Iulus UN, untuk sekarang pelaksanaan pendidikan kita bagi dua yaitu padi dan sore, dimana untuk pagi hari berisi materi Diknas terutama materi yang diujikan snat UN, nah untuk siang hari berisi materi keIslaman dan pendalaman Al-Qur'an. Bagaimana metodologi pengajaran yang diterapkan lIli SMP I SMA Daaml Qur'an? Pada dasamya metodologi pengajaran yang diterapkan di sini sedikit berbeda dengan sekolah lain pada umunmya, dimana system yang digunakan dengan active learning sehingga siswa yang akan lebib active dan guru sebagai fasilitator bagi siswa dalam menggali ilmu lengetabuan. Untuk lebib menunjal1g hal ini maka system ini digabungkan dengan moving class agar memudahkan siswa didik dalam menuntut ilmu dimana tiap kelas merupakan subject tertentu dengan segala fasilitas pendukung yang ada dikelas tersebut. Kurikulum seperti apa yang IIi Terapkan SMP I SMA Daal'lll Qur'an? Sekolah kami tetap mengacu pada kurikulum Dikull!l sebagai landasan utama dengann pengembangan dari kurikulum pondok dan sedikit mengambil kurikulum Cambridge agar lulusannya nanti jika ingin melanjutkan ke lanr negen (khususnya Eropa & Amerika) maka akan lebih mudah beradaptasi. Apa mjuan dan target pendidikan yang hendak dir.aJllai SMP I SMA Daaml 0"..',,,, 1I"I"m m .." .."i"..... kemata" belaiar menl!aia? seorang ahli (tahfidz) Qur'an yang berprosesi sebagai dokter, engineer atau programming dll. Berapa jumlah siswa/siswi SMP I SMA Daarul Qur'an pada saat ini1 Untuk jumlah siswaII SMP sekarang kita sudah mempunyai Siswa/I berjumlah kurang lebih 119 santri dan untuk siswaII SMA kita banI beJjurnlah 23 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia baik dari Sumatra, Papua, NTB, Jateng, Jatim dan daerah sekitar pesantren. Berapa jumlah guru dan latar belakaug pendidikannya yang mengajar di Pon-Pes Daarul Qur'an Untuk jumlah guru dan staf kita sekarang beJjumlah kllrang lebih 40 orang yang dilatarbelakngi pendidikannya dari berbagai Universitas yang ada di Indonesia dan Luar Negeri ada yang dari UIN Jakarta, UIN Kalijaga, ISm Gontor, Univ. Islamabad Pakistan, LIPIA dU.

Pewawancara Terwawancara

Syihabuddin PANl)UAN WAWANCARA DCllgall Kctua Program Tahtidz Qur'all POlldo!c 1',csalltrclI Daarul Qur'an

Hari I Tanggal : 23 Oktober 2008 Tempat : Pondok Pcsantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an Terwawancara : Ustadz Abdul Aziz Jabatan : Ketua Program Tahfidz Qur'an Pewawancara : Syihabuddin

Apa sllja Imrikulum yang dipakai dalam pcngcmbangan hafalan AI-Qur'an? Kurikulum yang kita pakai di pcsantren ini khususnya untuk program Tahfidzul Qur'annya untuk SMP 10 juz mulai dari juz pertama sampai juz 10 dan untuk SMA mulai dari juz 10 sampai juz 30 Mctodc scpcrti lIpa yang

Terwawancara

Syi abueldin Ust! oz. Abdul Aziz PANDUAN WAWANCARA Dengan Ketua Program Pesalltren Riyadhoh Pondok Pesantren Daarul Qur'an

Hari 1Tanggal : 23 Oktober 2008 Tempat : Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an Terwawancara : Ustadz Abdul Aziz Jabatan : Ketua Program Pesantren Riyadhoh Daarul Qur'an. Pewawancara : Syihabuddin

Apa saja kurikulum yang dipakai dalam pengembangan Pesantren Riyadhob? Kurikulum yang dipakai dalam pengembangan pesantren Riyadhoh adalah Tahsin AI-Qur'an, Merhode cepat menghafal AI-Qur'an, Ke-WH-an m~raih Ridho & pertolongan Allah dengan : - Fadilah Dhuha - Fadilah 2/3 malam (Tahajud) - Fadilah sedekah Ilth'amuttho'am Fadilah La Hau Ja DII Kajian Fiqh: Sholat, Puasa, dan Zakat - Muamalat - Munakahat Kajian Tauhid, Hadis Arbain, Riyadhoh dan Dzikir-dzikir Metode seperti apa yang diterapkan dalam Program Pesantren Riyadhoh? Metode yang kita terapkan untuk pesantren Riyadhoh adalah metode diskusi, Tanya jawab dan Testimoni.

Terwawancara No : Istimewa Lamp :I (satu) Berkas Hal : Pengajuan Judul Skripsi Kepada Yang Terhormat Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Di Tempat Assalamu 'alaikum Warahmaill/lahi Wabarokatllh Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Syihabuddin NIM : 104011000117 SemesterlKelas : VIll/C Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAl) Berrnaksud mengajukan judul Skripsi "PELAKSANAAN SISTEM PENDIDIKAN In PO!'lt'DOK PESANTREN DARUL - QUR'AN", sebagai persyaratan untuk menyelesaikan Program Starata Satu (SI). Berikut ini saya lampirkan: I. Outline Bab I, II dan III 3, Darlar Pustaka Sementara Demikianlah surat pengajuan ini saya bua!, dengan harapan semoga dapat diterima. Atas periJatiannya saya ucapkan terima kasih, Wassalamu 'alaikwn Warahmatu/lahi wabarokaluh, J Dosen Seminar Skripsi / (, / /, <, /IJ :~il /,/ , I I . JJ[// ,.,,--}T.: Ora. Hj, ZuHnilL Z S]\habuddin - / NIP. 150170330 104011000117 DEPARTEMEN AGAMA No. OOKumen FITK-FR-AKD-081 UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit 1 September 2008 FITK No. I'

Nomor : Un.Ol/F.I/Klvl.O 1.3/'40 /2008 Jakarta, 10 September 2008 Lamp. : Abstraksi/Outline Hal : Bimbingan SkriJlsi

Kepada Yth.

Dr. Abdul Fatal Wibisono, lYIA Pembimbing Skripsi Fakultas IImu Tarbiyah clan Keguruan U1N Syarif Hiclayatullah Jakarta.

Assalamu 'alaikum WI", }fIb. Dengan ini c1iharapkan kesediaan Saudara untuk menj'lcli pembimbing IIIJ (materi/teJmis) penulisan shipsi mahasis\va:

Nama : Syihabudclin NIM : 104011000117 Jurusan : Pendiclikan Agama Islam Semester : IX ( Sembilan ) Judul Shipsi : Pelaksaan Sistem Pencliclikan cli Ponclak Pesantr"n Darul Qur'an Judul tersebut t"Jah clisetnjui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 19 Mei 2008, abstraksi/outline terlampir. Saudara clapat melakukan perubahan reclaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substallsial dianggap peril!, lllohon pcmbimbing mcnghubungi Jurusan terlcbih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai clalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat cliperpanjang sclama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian clan kelja sarna Sauclara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum WI'. wb.

'embusan: I. Oekan FITK 2. Mahasiswa ybs. DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGJILRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKUL'l'AS ILMU TARBIYAH DAN Kl~GURUAN

TcJp. :(62-21) 7443328, 7401925, Pax. (62-21) 7443328 anda Nomor 95, Cipula115412, Indonesia Email: [email protected] nnzvtfto19m Z7 =~

Namar : Un.OI/FI/T!. 02.21 \76/2008 Jakarta, 22 Agllstlls 2008 Lamp. : Outline/Proposul H a I : Pcnnohonan Izin Pcnclitian

Kepada Yth: Pandok Pesantren Darlll- QlIr'an Tangerang. Di Tempat

Assalalllll 'alaiklllll WI'. wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama Syihabllddin NIIvI 1040 I 1000 I I7 Jurllsan Pcndidikan Agama Islam Semester IX ( ScmbiIan )

JlIduI Skripsi PclaksHnaan Sistclll Pcndidikan di Pondok Pcsanlrcll DanJ! ... QlIr'an.

adnlah bellar l1Jahasis\V

Atas pcrhatiHn dan bantllt:ln Salldara, kami ucapkan tcrima kasih. Wassalamll'alaikum wr.wb.

.,,\ ,

, , i");,::// I .. 'i . ·;,fJi's. AI s Darwis '~NIP. '.., ,,:,; 15 236356 Tembllsan: I. Dekan FITK 2. Ketlla JlIrusan ybs. DEPARTEMEN AGAMA No. [Iokumen FITK-FR-AKD-082 UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit 1 September 2008 FITK No. P,evisi: 00 JI. f( H. Juanda No 95 Cipulat 15412/ndonesia Hal 1/1 SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nemer: Un.01/F.1/KM.01.3/.1w/2008 Jakarta, 19 September 2008 Lamp, : Instrument Riset Hal : RISET/WAWANCARA

Kepada Yth.

Pondok Pesantren Daarul Our'an Tangerang dj Tempat

Assalamu'alai/wm wr. wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : Syihabudin NIM : 104011000117 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Semester : IX ( Sembilan ) Judul Skripsj : Pelaksanaan Sistem Pendidikan oj Pando:, Pesantren Darul - Our'an adalah benar mahasiswa/i Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekelah/madrasah yang Saudara pimpin,

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sam a Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan LAMPIRAN

Sekolah SMP/SMA Daarul Qur'an Nasional Gedunga Asrama Santri Yang masih di Plus Tahfidzul Qur'an Renovasi

Suasana Ruang Kelas SMP/SMA Daarul Suasmla Ruang Kelas SMP/SMA Qur'an Daarul Qur'an

Lapangal1 Olahraga Pesantren Damul Sekolah SMP/SMA Daarul Qur'an Workshop Studio Daaru! Qur'an Ruang Workshop Studio Daaru! Qur'an

Suasana a!am Daarul Qur'an Out Bond Area Daaru! Qur'an

Out Bond Area Daaru! Qur'an Out Bond Area Daaru! Qllr'an Asrama Santri Pon-pes DaalUl Qur'an Asrarna Santri Putra DaalUl Qur'an

Suasana Halaqoh Tahfidz Qur'an setiap Suasana Kegiatan Olahraga Santri Ba'da Shubuh

Suasana Menjelang Buka Puasa senin Sebagian Para Santri Berpose Bersa Karnis di Area Out Bond Pesantren sarna Ustadz. YusufMansur & Para Astidz & Asatidzah Pesantren.

r------··-···---- _