Corporate Social Responsibility for City Branding in Slawi Caentral Java
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Corporate Social Responsibility for City Branding in Slawi Caentral Java Richard Mayopu dan Radius Tanone Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana � [email protected] & [email protected] Pendahuluan Dalam perkembangan dunia Public Relations, Corporate Social Responsibility atau yang lebih sering dikenal dengan istilah CSR pun berkembang seiring mengkatnya kebutuhan tersebut. peraturan pemerintah yang menetapkan semua perusahan yang disebutkan dalam Undang-undang untuk menyisihkan sebagian anggarannya untuk dipergunakan sebagai dana pengembangan berbagai sektor ini memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan suatu kota. dibawah ini merupakan penjelasan Undang-undang yang mengatur CSR dalam Perseroan Terbatas1. jauh lebih penting dari itu adalah perkembangan bagi masyarakat yang bisa menikmati secara langsung dampak dari CSR itu sendiri. beberapa wilayah di Indonesia sudah menerapkan dan memanfaatkan Undang-undang ini untuk berkontribusi lebih dalam pembangunan masyarakat tersebut. Namun tidak sedikit pihak yang menolak keharusan melakukan CSR dari perusahan kepada pemerintah maupun masyarakat. Dengan dalih bahwa perusahan adalah lembaga profit yang mengurusi bisnis bukan mengurusi CSR. bahkan beberapa pandangan pesimistis yang mengemuka bahwa para investor akan memilih untuk melakukan investasi di negara lain daripada di Indonesia. Selain itu, pandangan bahwa pihak pemerintah hanya berusaha membuat regulasi hanya 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) serta Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perseroan Terbatas (“PP 47/2012”). http://www.hukumonline. com/klinik/detail/lt52716870e6a0f/aturan-aturan-hukum-corporate-social- responsibility Diakses pada 03 September 2013 27 Manajemen Image Kebhinekaan Indonesia untuk memeras perusahan-perusahan yang berada di Indonesia ini harus menjadi perhatian khusus. pandangan-pandangan pesimistis seperti ini pun perlu untuk dilakukan kajian yang lebih dalam.Indon Oleh karena itu perlu dilakukan kajian-kajian untuk setidaknya mencari tahu bagaimana fenomena-fenomena ini dapat terjadi dan berkembang dikalangan pengusaha, pemerintah maupun masyarakat. Artikel ini bertujuan memberikan pemahaman-pemahaman berkaitan dengan CSR maupun “bagaimana sebenarnya kontribusi CSR tersebut dalam membangun Branding sebuah daerah, dalam hal ini Slawi”. Kajian Teori Corporate Social Responsibility (CSR) Beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti telah menunjukkan hasil yang sangat mebantu dalam rangka menemukan “roh” dari CSR di Indonesia. peneltiian yang dilakukan oleh Siti Maryama dengan judul Tanggung Jawab Sosial Perusahan dalam Pesrpektif Regulasi di Indonesia, Belanda dan kanada, menemukan bahwa harus ada tujuan bersama khususnya tujuan yang baik demi melayani masyarakat antara perusahan, komunitas masyarakat dan terutama lingkungan sekitar2. point yang pertama adalah ketika melihat CSR di Indonesia yang sebenarnya sudah mulai digalakan sejak tahun 1983, ketika dikeluarkannya PP no 3 Tahun 1983 tentang tata cara pembinaan dan pengawasan Perusahan Jawatan (Perjan), Perusahan Umum (Perum) dan perusahan Perseorangan (Persero), Pada saat itu biaya pengembangan Usaha Kecil menengah dibebankan pada perusahan. Walaupun Peraturan Pemerintah tersebut di Inisiasi oleh Kementrian BUMN dengan tujuan untuk menghidupkan usaha kecil menengah masyarakat indonesia, namun peraturan ini seperti memberikan angin segar bagi maasyarakat Indonesia yang sangat ingin mengembangkan diri menjadi pengusaha-pengusaha menengah dan sekaligus mendapatkan bimbingan langsung dari pengusaha- pengusaha yang sudah berpengalaman. Temuan penelitiian ini juga menjelaskan bahwa CSR bisa digunakan untuk memberikan stimulus bagi masyarakat yang ingin meningkatkan kualitas hidup mereka. Selanjutnya penelitian yang 2 Siti Marayama, Jurnal Liquidity Vol 2, No.2, Juli Desember 2013 Hal 189-194 28 Richard Mayopu & Radius Tanone , Corporate Social Responsibility... dilakukan oleh Agus Salim Harahap dengan judul Pengaturan CSR di Indonesia. Temuan dari penelitian ini adalah CSR diaplikasikan pada kegiatan-kegiatan yang menyentuh aspek-aspek sosial, pendidikan, pelatihan keterampilan dan aspek ekonomi. Hal-hal tersebut akan sangat membantu masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasional perusahaan agar dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas hidup mereka3. Penelitian ini tentunya menjelaskan dengan tegas bagaimana CSR sangat efektif dan mungkin saja sangat dibutuh oleh masyarakat jika pengelolaan dilakukan secara profesional dan tertata rapi. Namun hasil peneltian tersebut belum mengungkapkan bagaimana CSR bisa digunakan untuk tujan branding suatu kota. oleh karena itu artikel hasil penelitian ini melihat CSR dari sisi yang sedikit berbeda. Menurut shrivasta ,1996 dalam nunung prajarto, menjelaskan bahawa untuk mempertahankan semangat (spirit), mendorong aktivitas maupun irama yang harmonis dalam melaksanakan CSR, paling tidak terdapat usaha saling memotivasi oihak lain, termasuk dilingkungan pemerintah dan swasta. Hal ini senada dengan salah seorang karyawan PT Gunung Slamat yang mengatakan bahwa relasi pihak perusahan dengan pemerintah kota Tegal dalam hal ini kecamatan Slawi, sangat harmonis dan bahkan saling mendukung satu dengan yang lainnya. pembangunan seutuhnya berarti membangun keseimbangan antara Bumi, Manusia, dan termasuk Pembangunan Ekonominya. CSR di Indonesia masih sangat fokus pada pembahasan bagaimana perusahan memiliki tanggungjawab sosial terhadap masyarakat maupun pemerintah. Artinya perusahan pun ikut berkewajiban mensejahterakan masyarakat melalui kerja sama yang dilakukan bersama-sama dengan pemerintah. kerja sama yang dilakukan bukan saja kerja sama dalam bentuk dana, namun juga kerjasama dalam bentuk program kerja agar sinergisitas yang dilakukan bisa berjalan tidak saja secara kuantitas namun juga kualitas sinergisitas itu sendiri. Relationship Sekalipun intensitas tinggi relationship dalam duni Public Relations (PR) adalah melalui media massa, bukan berarti bahwa secara densitas, 3 Agus Salim Harahap, Pengaturan CS di INdonesia LexJurnalica Vol 7 No 3 Agustus 2010 hal 182-190 29 Manajemen Image Kebhinekaan Indonesia PR hanya berhubungan dengan media massa. apalagi sebetulnya end user dari PR adalah Publik. jalan akhir sebuah indformasi adalah yang akan dikembangkan, sikap yang akan diubah, dan perilaku yang diarahkan adalah pada publik itu sendiri4. pendapat ini tentunya juga bisa diartikan bahwa didalam membangun relasi yang baik adalah juga harus berkonstentrasi untuk tidak saja terhadap pihak media massa, namun juga adalah yang terpenting adalah publik. untuk membangun hubungan dengan publik pun bisa menggunakan berbagai cara, dan salah satunya adalah dengan menggunakan komunikasi interpersonal. komunikasi antar pribadi memiliki resiko kegagalan yang paling minim, respon dari proses ini bisa langsung terjadi dan dilihat pada saat komunikasi berlangsung5. Mengapa komunikasi interpersonal ini yang digunakan? tentunya ini bukanlah sesuatu yang tidak berdasar, selain apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, komunikasi interpersonal ini yang kemudian digunakan oleh para pimpinan PT. Gunung Slamat untuk membangun relasi yang baik dengan pemerintah maupun masyarakat Slawi. Komunikasi interpersonal digunakan selain untuk membangun relasi yang baik, juga bertujuan untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap saling mendukung keduabelah pihak untuk mensejahterakan masyarakat. dan dampak dari komunikasi ini bisa dilihat pada bagian hasil dan analisis penelitan ini. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma induktiv kritis dimana penelitian berbasis pada data yang diperoleh dilampangan dan penelitian ini sama skali tidak bertujuan untuk menguji teori tertentu dalam CSR. selanjutnya akan dijelaskan pada bagian metode peneltian dibawah ini Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban (Mulyana, 2010 : 145). Metode pengumpulan data adalah cara atau teknik bagaimana data 4 Silih Agung Wasesa, Jim Macnamara, Membangun Pencitraan Berbiaya Minimal dengan Hasil Maksimal, STRATEGI PUBLIC RELATIONS, PT Gramedia Pustaka Utama, Cetakan ke lima 2015 Hal 13 5 Richard G. Mayopu, Pax Humana, Jurnal Humaniora Yayasan Bina Darma Vol 1, No. 1, januari 2014 Hal : 109 30 Richard Mayopu & Radius Tanone , Corporate Social Responsibility... itu bisa ditemukan, digali, dikumpulkan, dikategorikan dan dianalisis (Ardianto, 2011 : 61). Penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya pencarian kembali atau penyelidikan kembali untuk menjawab berbagai fenomena yang ada, dengan mencari, menggali dan mengkategorikan sampai pada analisis fakta dan data. Penelitian itu sendiri setidaknya untuk menguji teori, membantah teori dalam penelitian ilmiah atau pemecahan masalah dalam penelitian ilmiah yang bersifat praktis (Faisal, 2001 : 11 dalam Ardianto, 2011 : 3). Menurut Strauss dan Corbin (2013 : 4) dalam bukunya Dasar-dasar Penelitian Kualitatif menyebutkan penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Contohnya dapat berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat dan perilaku seseorang, disamping juga tentang peranan organisasi, pergerakan sosial, atau hubungan timbal- balik. dengan mengutip pernyataan Straus dan Corbin terwsebut maka penelitian ini pun dinilai sangat relevan untuk menggunakan pendekatan