DIPLOMASI HALLYU TERHADAP CHINA TERKAIT KEMELUT

TERMINAL HIGH ALTITUDE AREA DEFENSE DI KOREA SELATAN

TAHUN 2016-2017

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hubungan Internasional (S.Sos.)

Oleh:

Qonita Amalia

(1113113000080)

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

ABSTRAK

Skripsi ini membahas upaya Korea Selatanbaik pemerintah maupun pihak swasta dalam menghapus larangan Hallyu di China yang merupakan respon dari disepakatinya kerjasama Korea Selatan dan Amerika dalam penempatan penangkal rudal atau Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang merupakan perlindungan Korea Selatan dari rudal milik Korea Utara. Penelitian ini berfokus pada tahun 2016-2017 di mana pada tahun 2016 adalah tahun disepakatinya kerjasama Korea Selatan dan Amerika dan munculnya respon China yang melakukan aksi larangan Hallyu di China hingga tahun 2017 yangmana larangan Hallyu masih berlangsung. Bahkan pada tahun ini Korea Selatan melakukan pergantian presiden dari Park Geun Hye ke Moon Jae In.Penelitian ini menggunakan teori diplomasi budaya serta teori diplomasi publik sebagai alat analisa. Dari hasil analisis ini, didapatkan hasil bahwa peran yang dilakukan oleh suatu negara dalam mencapai kepentingannya tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan pihak swasta juga dapat ikut berpartisipasi. Selain itu, dari hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa sebuah opini yang di bentuk diharapkan bisa mendorong sebuah kebijakan agar pemerintah China dalam menghapus larangannya.

Kata Kunci: Hallyu, China, THAAD,Diplomasi Budaya, Diplomasi publik, Korea Selatan.

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...... v KATA PENGANTAR ...... vii DAFTAR ISI ...... viii DAFTAR GAMBAR ...... x DAFTAR LAMPIRAN ...... xii

BAB I PENDAHULUAN A. PernyataanMasalah ...... 1 B. PertanyaanPenelitian ...... 6 C. TujuandanManfaatPenelitian...... 6 D. TinjauanPustaka ...... 7 E. KerangkaTeoritis ...... 12 1. Teori Diplomasi Budaya ...... 12 2. Teori Diplomasi Publik ...... 13 F. MetodePenelitian ...... 15 1. JenisMetodePenelitian ...... 15 2. MetodePengumpulan Data ...... 15 G. SistematikaPenulisan ...... 16

BAB II HUBUNGAN BILATERAL KOREA SELATAN DAN CHINA ERA KEPEMINPINAN PARK GEUN HYE A. Korea Selatan Masa Kepemimpinan Park Geun Hye 18 B. Politik Kepercayaan Antara Korea Selatan danChina 20 1. Hanbando Shinloe Process ...... 20 2. Hanjung Shinloe Process ...... 20 3. Xin Xing Hanzhoung Guanxi ...... 21 C. Kunjungan Pertama Park geun Hye dan Xi Jinping ... 21 D. China-ROK Economic and Trade Cooperation Forum 26 E. Minat Hallyu di China Era Park Geun Hye ...... 27 1. dan Antusias Masyarakat China ...... 28 2. Peningkatan Minat Musik Korea Di China ...... 31

BAB III KEMELUT TERMINAL HIGH ALTITUDE AREA DEFENSE (THAAD) SERTA DAMPAK KEPADA HALLYU A. Terminal High Altitude Area Defense ...... 33 1. Sistem Kerja THAAD ...... 34 2. Keunggulan THAAD ...... 36 3. Kelemahan THAAD ...... 36 B. Terminal High Altitude Area Defense THAAD di Korea Selatan ...... 37 1. Terminal High Altitude Area Defense dan Pentingnya Bagi Keamanan Korea Selatan ...... 38 2. Perlindungan Amerika Untuk Korea Selatan ...... 39 C. Respon China Terhadap Penempatan Terminal High Altitude Area DefenseTHAAD ...... 40

vi

1. LaranganTerhadap Korean Music ...... 41 2. Larangan Terhadap Drama Korea ...... 42 3. Penutupan Lotte ...... 42 4. Larangan Impor Kosmetik ...... 43 5. Larangan Menjual Paket Wisata Ke Korea ...... 44 D. Respon Korea Selatan Terhadap Larangan Hallyu di China ...... 45

BAB IV UPAYA DIPLOMASI HALLYU DI TENGAH KEMELUT TERMINAL HIGH ALTITUDE AREA DEFENSE (THAAD) TAHUN 2016-2017 A. Hallyu di Era Moon Jae In ...... 47 1. Moon Jae In di Era Kampanye ...... 47 2. Moon Pasca Terpilihnya Moon Jae In Sebagai Presiden Korea Selatan ...... 49 B. Peregerakan Hallyu Di Tengah Kemelut THAAD ..... 50 1. Merilis Album Versi China ...... 51 2. Penyanyi Berkewarganegaraan China Lebih Aktif di China ...... 52 C. Korea Selatan dan China MelakukanNormalisasiHubungan 54 D. Kunjungan Moon Jae In Ke China ...... 57

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...... 61 B. Saran ...... 62

DAFTAR PUSTAKA ...... xii LAMPIRAN ...... xx

vii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan rasa syukur bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang selalu memberikan beribu kenikmatan, berkah dan ampunan serta pertolongan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. shalawat serta salam juga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

Alhamdulillah, tidak ada kata selain kata syukur yang dapat penulis ucapkan karena telah menyelesaikan skripsi ini. Dalam proses pengerjaan skripsi ini, penulis mendapatkan beberapa kendala dan hambatan yang kemudian membuat penulis selalu membutuhkan bantuan maupun dorongan semangat maupun bimbingan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua pertolongan,dorongan, semangat, doa serta bimbingan kepada:

1. Kedua orang tua penulis yang selalu setia memberi semangat dan doa

untuk kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih

ibu dan ayah yang sudah sabar menunggu penulis menyelesaikan skripsi,

terimakasih untuk terus mendukung tanpa penekanan dan paksaan. Teteh

sayang Ibu Mul dan Ayah Endang.

2. Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing, Bapak Teguh

Santosa. Terima kasih atas segala bimbingan dan segala ilmu yang telah

diberikan. Tanpa arahan bapak, skripsi ini tidak akan sesuai dengan

harapan penulis.

3. Lena dan Ihsan, terimakasih untuk kehadiran kalian sebagai adik di hidup

penulis, untuk semua semangat yang kalian berikan. Teteh sayang kalian.

viii

4. Tiara, Shofi dan Wiwi, Terimakasih untuk menjadi teman hidup penulis

selama kuliah, untuk semua canda dan tawa, bantuan dan semangat yang

kalian berikan.

5. Teletabbiesku perkumpuan para Imo. Dara, Renita dan Ipeh yang selalu

setia membantu dan menemani penulis dari awal proses perkuliahan

hingga kini, Bora sayang kalian. Terima Kasih untuk kebersamaan kita

yang sudah menjadi kado terindah selama ini.

6. Terimakasih Bapak Anton Iman Santosa selaku narasumber yang telah

membantu penulis dalam melengkapi skrispi ini.

7. Keluarga besar IMM Cabang Ciputat, Seluruh anggota Kompeni, terima

kasih banyak untuk dukungan kalian semua.

8. Terima kasih untuk Keluarga Umi Apa atas segala doa dan dukungan

kepada penulis.

9. Teh Herni dan Mba Dian yang telah membantu penulis ketika awal

pengerjaan dan pencarian judul skripi bagi penulis.

10. SUJU, EXO, ASTRO thank you so much, your songs cheer me up.

akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca, masih banyak kekuarangan yang ada dalam skripsi ini. jika ada masukan atau pertanyaan yang ingin diberikan dapat di kirim ke [email protected]

Jakarta, 20 November 2017

Penulis

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kunjungan Pertama Park Geun Hye Ke China ...... 22 Gambar II.2 Kunjungan Pertama Xi Jinping Ke Korea Selatan ...... 23 Gambar II.3 Penggambaran dalam Melihat Hubungan Korea Selatan dengan China ...... 25 Gambar II.4 Poster Descendant of The Sun ...... 30 Gambar III.1 Sistem Kerja THAAD ...... 35 Gambar IV.1 Kunjungan Moon Jae In ke SM Entertaiment ...... 48 Gambar IV.2 Perundingan Kore Selatan dan China Di Vietnam ...... 55 Gambar IV.3 Pembukaan Korea-China Economic Partnership ...... 58

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Trankip Wawancara ...... xxiii

xi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Gelombang Korea atau dalam bahasa Inggris Korean Wave adalah sebuah istilah yang menggambarkan fenomena lonjakan budaya Korea Selatan dalam dunia Internasional.1 Krisis ekonomi yang melanda Korea Selatan pada tahun 1997, membuat lebih dari setengah konglomerat di Korea Selatan mengalami kebangkrutan. Krisis ini juga berdampak kepada peningkatan angka pengangguran dan perceraian. Hal ini mengakibatkan citra buruk bagi Korea

Selatan yang kemudian kehilangan investor asing sehingga berdampak kepada tidak ada dana yang masuk bagi negara. Presiden Kim Dae Jung kemudian mencoba untuk memulai kembali membangun citra baik Korea Selatan menggunakan kebudayaan. Mengingat, Korea Selatan tidak memiliki sumber daya alam yang unggul, sektor industri yang mundur serta daya konsumtif yang rendah.2

Presiden Kim Dae Jung bahkan memberikan dana khusus untuk membangun Kantor Urusan Konten Budaya dengan anggaran tiap tahunnya sebesar $50 Juta (sekitar 650 miliar).3 Keberhasilan Presiden Kim Dae Jung

1 Mark Revina, “ Introduction: Conceptualizing The Hallyu” Southeast Review Of Asian Studies Volume 31 (2009).PP.3-9 hal 1 [Jurnal ]; tersedia di http://www.uky.edu/Centers/Asia/SECAAS/Seras/2009/02_Ravina_2009.pdf; Internet; diunduh pada 08 Oktober 2016. 2_____ “The Hallyu Wave: How Crisis led to Kpop” Seoulbeats, 24 Mei 2016 [Berita On-line]; tersedia di http://seoulbeats.com/2015/05/Hallyu-wave-crisis-led-k-pop/; Internet; Diakses pada 08 Oktober 2016 3Euny Hong, Korean Cool (Yogyakarta: Bentang,2015) hal 104

1 dalam membangun citra Korea Selatan menjadi lebih baik terlihat ketika Korea

Selatan berhasil membayar hutang mereka kepada International Monetary Fund atau IMF pada tahun 2001 (tiga tahun lebih awal dari jatuh tempo pelunasan).

Peminjaman ini dilakukan pada tahun 1997 ketika awal terjadinya krisis ekonomi

Korea Selatan dengan jumlah pinjaman sebesar $57 miliar dan Korea Selatan hanya menggunakan $19,5 miliar.4

Sekarang ini pemerintah Korea Selatan menjadikan kebudayaan sebagai salah satu prioritas utama. Hal ini terlihat dalam pelaksanaannya, pemerintah

Korea Selatan sadar bahwa penyebaran kebudayaan Korea tergantung kepada internet. Oleh karena itu, Pemerintah Korea Selatan memberikan subsidi akses internet bagi masyarakat kurang mampu dengan kecepatan koneksi dua ratus lebih cepat dari koneksi internet di Amerika.5

Dalam perkembangannya, kini produk Hallyu bukan hanya sebatas kepada drama dan musik. Kosmetik, makanan dan game kini termasuk ke dalam bagian dari Hallyu. Hal ini karena perkembangan teknologi membuat Korea

Selatan terus melakukan inovasi, termasuk untuk produk game yang dimulai pada tahun 2007.6

Keseriusan pemerintah Korea Selatan dalam mengolah kebudayaan mereka semakin terlihat setiap tahunnya, bahkan ketika industri rekaman Korea

Selatan pada tahun 2009 mengalami kerugian yang diakibatkan oleh pengunduhan

4Euny Hong, Korean Cool (Yogyakarta: Bentang, 2015) hal 93 5Euny Hong, Korean Cool (Yogyakarta: Bentang,2015) hal XVII 6Dal Yong Jin “The Hallyu in The Creative Industry” [Jurnal On-line]; International Institut Journal Universitas of Michigan. Volume II (2012) Hal 3 [Jurnal On-line] tersedia di https://quod.lib.umich.edu/cgi/p/pod/dod-idx/Hallyu-20-the-new-korean-wave-in-the-creative- industry.pdf?c=iij;idno=11645653.0002.102; Internet; Diunduh pada 17 Otober 2016

2 lagu secara ilegal, pemerintah menyediakan dana sebesar $91 juta atau sekitar 1 triliun untuk membantu pemulihan Kpop. Termasuk ke dalam rencana pembangunan gedung konser berkapasitas tiga ribu kursi, serta pengaturan tempat karaoke atau norebang dengan cara memastikan para pemilik usaha melakukan pembayaran royalti untuk setiap lagu dalam mesin karaoke.7

Dalam hal ekspor budaya, ekspor drama pertama kali dilakukan ke negara China, dengan penayangan drama berjudul “Jealous” pada tahun 1993 yang menjadi awal meluasnya Hallyu. Tahun 1997, drama Korea berhasil meraih perhatian lebih. Hal ini terlihat ketika penayangan drama “What Is Love” di stasiun Tv China CCTV yang ditonton lebih dari 150 juta masyarakat China.8

Hingga Pada tahun 1999 muncul istilah Hallyu dari seorang jurnalis China sebagai respon terhadap gelombang budaya Korea Selatan di China.9

Bukan hanya drama, musik Korea Selatan juga berhasil meraih popularitas di China. Dimulai dengan acara Music Room pada tahun 1997 dan mendapatkan puncak popularitas di tahun 2000 ketika konser pertama H.O.T yang dilaksanakan di Beijing Workers' Gymnasium (China) pada bulan

Februari.10

China dianggap sebagai negara yang memiliki potensi sebagai pasar

Hallyu terbesar di dunia. Hal ini dikarenakan China memiliki jumlah penduduk

7Euny Hong, Korean Cool (Yogyakarta: Bentang,2015) hal XVIII 8_____ “Hallyu (Hallyu)” Korean.net, tersedia di http://www.korea.net/AboutKorea/Culture-and-the-Arts/Hallyu; Internet; Diakses pada 09 Oktober 2016 9Sue Jin Lee, “The Hallyu: the Seoul of Asia” The Elon of Undergraduate Reseach in Communication. Vol 2, No 1. Spring 2011. Hal 86 [Jurnal on-line]; tersedia di http://www.elon.edu/docs/e-web/academics/communications/research/vol2no1/09suejin.pdf; Diunduh pada 09 Oktober 2016 10“Hallyu (Hallyu)” Korean.net, tersedia di http://www.korea.net/AboutKorea/Culture- and-the-Arts/Hallyu; Internet; Diakses pada 09 Oktober 2016

3 yang mencapai 1,3 miliar.11 Bahkan pada tahun 2016 wisatawan China mencapai

8.067.722 Juta jiwa12 menjadikan negara China sebagai penyumbang wisatawan terbanyak untuk Korea Selatan. Selain itu, tingginya minat masyarakat China terhadap kebudayaan Korea Selatan kemudian menarik minat para pembuat drama maupun film dari China untuk membuat drama dan film kolaborasi.

Namun, setelah Korea Selatan menandatangani persetujuan kerjasama mengenai THAAD (Terminal High Altitude di Area Defense) dengan Amerika pada 08 Juli 201613 hubungan antara Korea Selatan dengan China memanas.Menanggapi hal tersebut, China kemudian melakukan aksi balasan dengan pelarangan produk Hallyu untuk masuk ke China.

Seperti yang dikutip oleh The Korea Herald dari stasiun Tv milik negara China, CCTV atau China Central Television bahwa Chinese State

Administration of Press, Publication, Radio, Film and Television telah mengeluarkan larangan yang meminta agar perusahaan penyiaran tidak menampilkan atau menghadirkan artis Korea Selatan mulai bulan September

2016.14

Pada bulan November 2016 China kemudian mengeluarkan peraturan bagi para stasiun televisi China untuk tidak menayangkan produk yang berkaitan

11____ “China Population” tersedia di https://www.cia.gov/library/publications/the-world- factbook/geos/ch.html; internet; diakses pada 28 Desember 2017. 12Data akumulasi kunjungan wisatawan China ke Korea Selatan tersedia di https://kto.visitkorea.or.kr/eng/tourismStatics/keyFacts/KoreaMonthlyStatistics/eng/inout/inout.kto ; internet; dikses pada 22 Januari 2018. 13Jen Judson “THAAD To Officially Deploy to ” 7 Juli 2016 [berita online]; tersedia di http://www.defensenews.com/story/defense/2016/07/07/thaad-officially-deploy-south- korea/86837806/; Internet; diakses pada 21 Maret 2017 14Hwang You mee “ [THAAD] Hallyu Suffers From China’s Anti Korean Sentiment” The Korean Herald, 05 Agustus 2016, tersedia di http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20160805000658; internet; diakses pada 22 Januari 2018

4 dengan Korea Selatan. adapun kriterianya seperti 1) Menampilkan iklan yang dibintangi oleh artis Korea Selatan, 2) Keterlibatan artis Korea Selatan dalam berbagai program televisi, 3) Keterlibatan artis Korea Selatan dalam variety show maupun drama, 4) Penayangan program televisi yang bermuatan konten Korea

Selatan termasuk perusahaan maupul label dari Korea Selatan15.

Bukan hanya larangan masuknya produk hiburan Korea Selatan, China juga melakukan penutupan perusahaan asal Korea Selatan, LOTTE. Penutupan dilakukan sebanyak 55 ritel oleh otoritas setempat, terhitung dari Agustus 2016 sampai dengan maret 2017. Selain itu, Kementerian urusan pariwisata di China juga memberikan instruksi kepada biro-biro perjalan agar menghentikan penjualan tiket tour ke Korea Selatan.16

Dengan adanya larangan Hallyu yang merupakan respon dari negara

China terhadap THAAD, maka penelitian ini kemudian akan fokus kepada cara diplomasi Korea Selatan dalam menangani larangan yang berlaku pada tahun

2016-2017.

15Rahman Indra “Pelarangan Drama Korea di China Mulai Berdampak” CNN Indonesia, 23 November 2016 [Berita Online]; tersedia di http:http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20161123154153-220-174776/pelarangan-drama- korea-di-China-mulai-berdampak/ ; internet; diakses pada 23 Maret 2017 16____ “Risiko ekonomi Korea yang dipicu China terkait THAAD” KBS World, 13 Maret 2017 [Berita Online]; tersedia di http://world.kbs.co.kr/indonesian/program/program_economyplus_detail.htm?No=5981 ; internet; diakses pada 25 Maret 2017

5

B. Pertanyaan Penelitian

Dari pernyataan di atas, maka yang menjadi pertanyaan penelitian adalah: “Bagaimana Diplomasi Hallyu Terhadap China Terkait Kemelut Terminal

High Altitude Area Defense Di Korea Selatan tahun 2016-2017”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini kemudian memiliki beberapa tujuan yaitu:

1. Menjelaskan proses diplomasi Hallyu di tengah kemelut THAAD oleh

Korea Selatan.

2. Menjelaskan dampak dari berlakunya larangan Hallyu di China

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Kegunaan Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang sebuah ilmu bagi

para mahasiswa. Terlebih mahasiswa Hubungan Internasional yang

tertarik mengenai soft diplomacy khususnya Hallyu dan menjelaskan

bahwa kebudayaan juga dapat menjadi sebuah objek penelitian yang

relevan dan bukan hanya sebatas hiburan.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sebuah saran kepada

pemerintah dalam melihat kesuksesan Korea Selatan yang menggunakan

kebudayaan sebagai alat diplomasi ekonomi dan menjadi salah satu alat

penting dalam diplomasi.

6

D. Tinjauan Pustaka

Terdapat beberapa skripsi yang juga mengkaji budaya sebagai instrumen diplomasi oleh suatu negara yang kemudian dijadikan sebagai tinjauan pustaka diantaranya:

Tinjauan Pustaka pertama yaitu skripsi Dafi Hifzillah dari Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurusan Hubungan Internasional dengan judul “Peran Hallyu Bagi Korea Selatan Dalam Hubungan Bilateral Korea

Selatan-Indonesia”. Dafi Hifzillah menjelaskan bagaimana Korea Selatan melakukan diplomasi dengan Indonesia menggunakan budaya yang berdampak kepada peningkatan hubungan bilateral keduanya. Korea Selatan salah satu negara yang begitu aktif mempromosikan budayanya. Tercatat sejak tahun 1990 Korea

Selatan telah menjadi salah satu negara pusat kebudayaan di Asia yang budayanya tidak hanya menyebar di daratan Asia Timur tetapi sampai ke berbagai wilayah asia lainnya salah satunya Indonesia.

Penelitian ini juga memberi gambaran bagaimana budaya Korea Selatan yang menjadi sebuah fenomena yang peminatnya selalu meningkat dan meluas.

Beberapa instrumen budaya digunakan oleh Korea Selatan dalam pelaksanaan diplomasi budaya. Seperti olahraga, drama atau film serta musik. Instrumen tersebutlah yang kemudian digunakan oleh Korea Selatan kepada Indonesia.

Kerjasama kedua negara baik Korea Selatan dan Indonesia dalam bidang budaya menjadi sebuah harapan kedua belah pihak agar terjalin dengan erat.

Bahkan keinginan untuk terus meningkatkan kerjasama dalam bidang budaya ini

7 diutarakan secara langsung dalam ulang tahun persahabatan Korea Selatan dan

Indonesia pada 2013.

Skripsi ini lebih difokuskan kepada bagaimana awal Korea Selatan melakukan penyeberan Hallyu di Indonesia yang berdampak kepada peningkatan hubungan bilateral dengan melakukan kerjasama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisa. Data primer sendiri diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak Korean Culture Center dengan pembatasan masalah pada tahun 2009-2014.

Skripsi ke dua adalah dari Noor Rahmah Yulia. Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “ Diplomasi Kebudayaan Republic Of

Korea Melalui Film Dan Drama: Pencapaian Kepentingan Citra Dan Ekonomi

Republic Of Korea Di Indonesia”. Dalam skripsinya, Noor Rahmah Yulia menjelaskan dengan rinci bagaimana sejarah dan perkembangan film di Korea

Selatan. Pembangunan citra baik dan ekonomi adalah tujuan diplomasi Korea

Selatan di Indonesia.

Skripsi kedua fokus kepada alasan Korea Selatan yang menggunakan drama sebagai alat diplomasi untuk kepentingannya dalam peningkatan citra serta ekonomi di Indonesia. Srikpsi Noor rahma Yulia ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survey online dan pengumpulan data baik dari sumber sekunder atau primer. Data primer, Noor

Rahma Yulia didapatkan melalui wawancara secara langsung dan penyebaran quisioner secara online.

8

Skripsi ketiga yaitu skripsi milik Clarisa Gabriella dari Universitas

Hassanudin Makasar, jurusan Ilmu Hubungan Internasional berjudul “Peran

Diplomasi Kebudayaan Indonesia Dalam Pencapain Kepentingan Nasionalnya”17

Clarisa Gabriella menjelaskan kebudayaan yang banyak dimiliki oleh Indonesia.

Dengan sejarah yang dimiliki oleh Indonesia dan kebudayaan tradisionalnya dari berbagai daerah Indonesia yang menurutnya menjadi sebuah daya tarik bagi masyarakat internasional.

Dalam skripsinya, Clarisa Gabriella menjelaskan bahwa diplomasi budaya adalah sebuah langkah yang dapat digunakan sebagia alat diplomasi oleh

Indonesia. Bertujuan untuk menarik minat wisatawan asing maupun investor.

Diplomasi budaya, juga dapat digunakan sebagai ajang kampanye bagi Indonesia untu membentuk citra positif Indonesia dimata dunia Internasional. Sehingga dapat membantu Indonesia dalam mencapai kepentingan nasionalnya “Sapta

Dharma Caraka”.

Skripsi ke tiga ini juga menjelaskan beberapa peluang untuk peningkatan diplomasi Indonesia. Seperti peluang dalam pemanfaatan nilai budaya. Menurutnya, kesenian musik atau tari yang ada di Indonesia dapat dijadikan sebuah alat diplomasi kepada negara lain. Kesenian Indonesia memiliki keunikan sendiri di setiap daerahnya. Indonesia sendiri kurang lebih memiliki 300 suku yang menurutnya dapat dijadikan peluang. Dalam penelitiannya, Clarisa

17Clarisa gabriella “Peran Diplomasi Kebudayaan Indonesia Dalam Pencapain Kepentingan Nasionalnya” tersedia di http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/6316/skripsi%20HI%20clarissa %20gabrella.pdf?sequence=1. Internet; di unduh pada 20 Oktober 2016

9

Gabriella menggunakan metode Kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari pengumpulan data berbagai sumber tertulis.

Skripsi ke empat yang digunakan sebagai tinjauan pustaka adalah skripsi Leo Farhan dari Universitas Budi Luhur, Jurusan Ilmu Hubungan

Internasional dengan judul “ Kerjasama Militer Korea Selatan – Amerika Serikat

Dalam Penempatan THAAD (Studi Kasus: Uji Coba Misil Balistik Korea Utara

2013-2017)”. Skripsi fokus kepada kerjasama militer yang dilakukan Korea

Selatan dan Amerika Serikat untuk peningkatan alutsista milik Korea Selatan.

Dalam skripsi ini lebih fokus kepada THAAD yang merupakan kerjasama dengan Amerika Serikat dan dianggap pilihan tepat yang dilakukan untuk melindungi Korea Selatan dari ancaman rudal balistik Korea Utara yang melakukan peningkatan persenjataan dan nuklirnya. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif, data primer didapatkan melalui wawancara dan data sekunder didapatkan melalui studi kepustakaan.

Persamaan yang dimiliki skripsi pertama dan kedua dengan penelitian ini adalah membahas mengenai diplomasi budaya yang dilakukan oleh Korea

Selatan. Metode yang digunakanpun adalah metode kualitatif. Adapun perbedaan dari skripsi pertama dan kedua dengan penelitian ini terletak pada tujuan dari diplomasi Korea Selatan ke negara tujuan. Skripsi pertama memiliki tujuan untuk peningkatan hubungan bilateral dan skripsi kedua memiliki tujuan peningkatan citra dan ekonomi sedangkan penelitian ini akan membahas bagaimana diplomasi budaya Korea Selatan ketika China melakukan larangan Hallyu di China sebagai

10 respon dari kerjasama Korea Selatan dan Amerika tentang THAAD.Perbedaan juga terletak pada negara tujuan diplomasi,skripsi pertama dan kedua dengan fokus Indonesia yang menjadi tujuan diplomasi Korea Selatan, sedangkan penelitian ini fokus kepada diplomasi Korea Selatan ke China.

Skripsi ketiga dengan penelitian ini memiliki persamaan dengan pembahasan diplomasi kebudayaan yang dilakukan oleh suatu negara. Metode yang digunakan juga sama dengan menggunakan metode kualitatif. Perbedaan skripsi ketiga dengan penelitian ini terdapat pada negara yang melakukan diplomasi budaya. Skripsi ketiga menggunakan Indonesia sebagai negara yang melakukan diplomasi budaya untuk kepentingan ekonomi negara, sedangkan dalam penelitian ini adalah negara Korea Selatan yang menggunakan diplomasi budayanya. Pada skripsi ketiga, data hanya diperoleh dari studi kepustakaan, sedangkan pada penelitian ini data menggunakan data primer yang peroleh dari wawancara.

Skripsi ke empat dengan penelitian ini memiliki persamaan mengenai pembahasan THAAD yang digunakan sebagai peningkatan keamanan bagi negara

Korea Selatan. Perbedaannya adalah skripsi ke empat lebih fokus kepada kerjasama militer Korea Selatan dengan Amerika Serikat dengan penempatan

THAAD, sedangkan penelitian ini lebih kepada diplomasi budaya yang dilakukan

Korea Selatan ke China karena adanya larangan Hallyu yang berlaku di China sebagai respon dari kerjasama Korea Selatan dan Amerika Serikat dalam penempatan THAAD.

11

E. Kerangka Teoritis

1. Diplomasi Budaya

Pengertian Diplomasi Budaya adalah gambaran dari suatu aksi

yang menggunakan pemanfaatan ide, nilai-nilai, tradisi dan aspek lain

dari budaya atau identitas yang dijadikan sebagai alat tukar. Kemudian,

digunakan untuk mempererat hubungan dengan negara lain. Baik dalam

meningkatkan kerjasama ataupun sebagai alat promosi kebijakan di luar

negeri. Aktor yang melakukan diplomasi budaya ini bukan hanya

pemerintah tetapi swasta serta individu.18

Tidak berbeda dengan pengertian diplomasi budaya menurut

Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari yaitu diplomasi budaya adalah

sebuah usaha atau upaya suatu negara guna memperjuangkan

kepentingan nasionalnya melalui perantara kebudayaan baik itu

pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga, kesenian yang lebih bersifat

mikro atau dapat juga melalui hal yang lebih makro seperti propaganda.19

Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari juga menyebutkan bahwa

tujuan diplomasi kebudayaan adalah pendapat umum dalam level

nasional atau masyarakat maupun level internasional yang kemudian

dapat mempengaruhi pemerintah dalam mengambil keputusan kepada

18____”What is Cultural Diplomacy?”Cultural Diplomacy[Artikel] Tersedia di http://www.culturaldiplomacy.org/index.php?en_culturaldiplomacy; Internet: Diakses pada 02 Desember 2016 19Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan (Yogyakarta: Ombak,2007) hal 4

12

pemerintah lain ataupun swasta; dengan menggunakan sarana baik media

elektronik maupun media cetak.20

Diplomasi budaya ini dianggap relevan untuk membantu

penelitian ini, karena memiliki konsep-konsep yang sesuai dengan yang

dilakukan oleh Korea Selatan dalam mengatasi larangan yang berlaku.

Konsep tersebut dapat dikategorikan sesuai tujuan, bentuk dan saran.

Dalam hal ini bentuk yang digunakan konferensi dengan tujuan

persahabatan melalui sarana kesenian. Konsep ini dapat digunakan

sebagai alat untuk menganalisa bagaimana Korea Selatan melakukan

diplomasi budayanya terhadap China di tengah kemelut yang terjadi.

Sesuai dengan tujuan dari diplomasi budaya adalah mempengaruhi

pemerintah dalam mengambil keputusan ataupun untuk menjalin

persahabatan. Begitupun dengan yang dilakukan Korea Selatan ketika

adanya larangan Hallyu sebagai bentuk upaya agar dapat mempengaruhi

pemerintah China untuk menghilangkan larangan Hallyu di China dan

mempererat hubungan persahabatan kedua negara yang merenggang.

2. Diplomasi Publik

Menurut Ranny Emilia, pengertian diplomasi publik adalah

sebuah diplomasi yang menekankan sebuah keterbukaan dimana sebuah

negara yang berdaulat bersama dengan warga negara lain bekerja sama

untuk mempengaruhi para pendengarnya dengan terus mempromosikan

kepentingan negaranya dengan tujuan menciptakan pandangan positif

20Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan (Yogyakarta: Ombak,2007) hal 5

13

terhadap pemimpin atau kebijakan luar negeri suatu negara; cara yang

dilakukan pun cukup beragam, bisa melalui film, buku ataupun program-

program yang ada di televisi.21

Diplomasi Publik termasuk ke dalam soft diplomacy, dimana

diplomasi ini dilakukan untuk membentuk citra positif suatu negara di

mata publik internasional dengan memikat warga negara lain untuk

membuat negaranya semakin dikenal. Dalam pelaksanaannya, diplomasi

publik ini menggunakan alat bantu perangkat lunak maupun cetak yang

dijalankan baik itu oleh media, lembaga, individu atau publik secara

luas.22

Diplomasi publik dianggap relevan dalam penelitian ini, seperti

cara penyebaran Hallyu di China dengan penggunaan media cetak

maupun media digital dengan konten musik ataupun film ketika adanya

larangan Hallyu di China oleh Korea Selatan dengan dijalankan oleh

individu maupun kelompok. Karena dalam hal ini, Korea Selatan

menggunakan individu dan perusahaan multi nasional dalam melakukan

upaya menangani larangan Hallyu di China.

Tujuan yang dilakukan juga bertujuan agar membentuk citra Korea

Selatan baik di mata masyarakat China yang kemudian diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan pemerintah China agar menghapus larangan

Hallyu di China

21Ranny Emilia, Praktek Diplomasi (Jakarta: Baduose Media, 2013) hal 83 22Ranny Emilia, Praktek Diplomasi (Jakarta: Baduose Media, 2013) hal 81

14

F. Metode Penelitian

1. Jenis Metode Penelitian

Metode Kualitatif merupakan jenis metode yang bersifat

menjelaskan, menggambarkan atau berupa narasi23 sedangkan metode

kuantitatif lebih bersifat numerik dan pengumpula data pada dapat

dilakukan dengan pembagian kuesioner baik berupa online atau

langsung.24 Penelitian ini kemudian akan menggunakan metode

kualitatif.

Dalam metode kualitatif pengamatan yang serta merta atau cepat

ketika terjadinya suatu peristiwa, wawancara yang dilakukan secara

mendalam serta adanya analisis dokumen menjadi bahan yang sangat

penting bagi penelitian kualitatif.25 Bahkan menurut Creswell wawancara

yang dilakukan dalam metode kualitatif lebih bersifat terbuka.26

2. Metode Pungumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini akan menggunkan

jenis data primer dan Sekunder. Data sekunder adalah data hasil olah

orang lain yang kemudian di publikasikan. Baik dalam bentuk berita,

jurnal, buku bahkan website.27

23Sudarto. (1995)Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta : Raja Grafindo Persada. Hal 62 24Deddi Mulyana.(2001) metodologi penelitian kualitatif, Bandung:PT Remaja Rosdakarya halaman 152 25Deddi Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif. Hal 157 26John W. Creswell (2009) Research Design, United State : publication Sage. Hal 15 27S. Nasution.(1996) Metode Research,Jakarta: Bumi Aksara.Hal: 143

15

Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara

dengan Novan Iman Santosa selaku Chief Desk Editor bagian Politik

Hukum dan keamanan The jakarta Post. Adapun data sekunder dalam

penelitian ini diperoleh dengan melakukan studi kepustakaan dengan

mengunjungi beberapa perpustakaan seperti Perpustakaan Utama

Universitas Indonesia, Perpustakaan Utama Universitas Syarif

Hidayatullah Jakarta, dalam bentuk jurnal, buku maupun artikel.

Pengolahan data kualitatif menurut Mile dan Huberman dapat melalui tiga tahap yakni reduksi, data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik ini saya gunakan untuk mengolah data sekunder yang didapat sedangkan untuk data primer (wawancara) pengolahan data digunakan dengan cara reduksi data, dalam tahapan ini peneliti akan melakukan pemusatan penelitian guna menyederhanakan bahan yang diperoleh, selanjutnya penyajian data dan yang terakhir adalah penarikan kesimpulan. Kemudian di kombinasikan dengan bahan sekunder.28

G. Sistematika Penulisan

Adapun Sistematika Penulisan yang akan digunakan dalam dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas pernyataan masalah yang akan merumuskan pertanyaan penelitian. Dalam bab ini juga kemudian akan dibahas tujuan dan manfaat serta tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian. Hal lain yang kemudian menjadi bahasan dalam bab ini adalah kerangka teori dan metode

28Agus salim(2006)Teori dan paradigma penelitian sosial, Yogyakarta: Tiara Wacana. Hal 20

16 penelitian yang di gunakan serta sistematika penulisan yang ada dalam penelitian ini.

BAB II HUBUNGAN BILATERAL KOREA SELATAN DAN CHINA ERA

PARK GEUN HYE

Dalam bab ini akan dibahas bagaimana hubungan yang ekonomi politik kedua negara Korea Selatan dan China pada era kepemimpinan Xi Jinping dan

Park Geun Hye. Membahas sejarah terbentuknya hubungan yang baik antara kedua negara.

BABIII KEMELUT TERMINAL HIGH ALTITUDE AREA DEFENSE

(THAAD) SERTA DAMPAK KEPADA HALLYU

Bab ini kemudian akan fokus kepada pengenalan seluk beluk THAAD serta kerjasama yang terjadi antara Korea Selatan dan Amerika Serikat serta respon yang dilakukan oleh China terhadap kerjasama tersebut.

BAB IV UPAYA DIPLOMASI HALLYU DI TENGAH KEMELUT

TERMINAL HIGH ALTITUDE AREA DEFENSE (THAAD) TAHUN 2016-

2017

Bab ini akan fokus kepada upaya diplomasi Korea Selatan untuk menangani efek dari pelarangan Hallyu di China.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta saran yang diberikan kepada permasalahan yang diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

17

BAB II

HUBUNGAN BILATERAL KOREA SELATAN DAN CHINA

ERA KEPEMIMPINAN PARK GEUN HYE

A. Korea Selatan Masa Kepemimpinan Park Geun Hye

Hubungan diplomatik yang terjalin antara Korea Selatan dan China selama

20 tahun dapat dikatakan berjalan dengan kurang baik. Assessment of Strategic

Cooperative Partnership yang disepakati pada tahun 2008 ternyata tidak berjalan sesuai dengan harapan kedua negara. Fokus dari Assessment of Strategic

Cooperative Partnership adalah kedua negara dapat mengembangkan hubungan dalam militer. Namun, hal tersebut tidak berjalan dengan maksimal, bahkan kunjungan militer pun dilakukanpun lebih bersifat pribadi. Bahkan pelatihan militer maupun mutual fasilitas tidak terlaksana karena adanya batasan hubungan dalam kepentingan luar negeri Korea Selatan dan Amerika Serikat, sedangkan

Korea Utara dengan China29.

Pasca kemenangan Park Geun Hye dalam pemilihan presiden Korea

Selatan tahun 2012, hubungan bilateral antara Korea Selatan dan China menjadi lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan memperkuat Strategic Cooperative

29Jaeho Hwang, “The Rock’s China Policy Under Park Geun Hye: A New Model Of ROK-PRC Relation” The Brookings Intitution 2014. Hal 2-3 [Laporan]; tersedia di https://www.brookings.edu/wp-content/uploads/2016/06/south-korea-china-policy-hwang- working-paper.pdf; Internet; Diunduh pada 12 Juli 2017.

18

Partnershiptahun 2008 dengan Enriched Partnership Cooperation30 dengan rumusan utama adalah Free trade Area antara Korea Selatan dan China.31

Dalam peningkatan hubungan China dan Korea Selatan, faktor idiosinkretik dari Park Geun Hye dan Xi Jinping menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hubungan kedua negara. Park Geun Hye yang memiliki latar belakang sebagai anak dari mantan presiden Korea Selatan, Park Chung Hee, harus mengatasi masa sulit dalam hidupnya, ketika kedua orang tuanya harus tewas karena dibunuh. Park Geun Hye kemudian mempelajari dan menanamkan dalam dirinya buku filsuf China dari Feng Youlan dan belajar bahasa Mandarin.

Hal ini kemudian membuat Park Geun Hye memiliki pemahaman tersendiri dalam memandang China.

Tidak berbeda dengan Park Geun Hye, Xi Jinping juga mengalami masa sulit dalam hidupnya, ketika dia harus menjadi orang yang terasingkan dan dipaksa untuk bekerja di wilayah Yanchuan selama delapan tahun membuat mental dan fisik yang Xi Jinping menurun. Ketika karir politiknya mulai naik, Xi

Jinping tumbuh menjadi seorang yang lebih menghargai hubungan pribadi terhadap seseorang. Hingga pada saat dia mengunjungi Seoul pada tahun 2005, Xi

Jinping sangat menghargai Park Geun Hye yang lebih memilih untuk menyambutnya dan mengubah jadwal yang dimilikinya.32

30Jaeho Hwang, “The Rock’s China Policy Under Park Geun Hye: A New Model Of ROK-PRC Relation” The Brookings Intitution 2014. Hal 4 31____ “China, South Korea Pledge to Enrich Strategic Partnership” Gbtimes, 04 Juli 2014 [Berita On-line]; tersedia di http://gbtimes.com/china/china-south-korea-pledge-enrich- strategic-partnership; Internet; Diakses pada 17 Agutus 2017 32Jaeho Hwang, “The Rock’s China Policy Under Park Geun Hye: A New Model Of ROK-PRC Relation” The Brookings Intitution 2014. Hal 5 [Laporan]; tersedia di https://www.brookings.edu/wp-content/uploads/2016/06/south-korea-china-policy-hwang- working-paper.pdf; Internet; Diunduh pada 12 Juli 2017.

19

B. Politik Kepercayaan Antara Korea Selatan dan China

Pada awal kepemimpinan Park Geun Hye, Korea Selatan memiliki arah kebijakan yang digolongkan menjadi tiga kategori yang berbeda bagi negara

China.

1. Hanbando Shinloe Process

Proses ini adalah proses membentuk kepercayaan antara China

kepada Korea Selatan,hal tersebut dimaksudkan agar China dapat

mendukung proses unifikasi Korea. “kepercayaan” adalah sebuah

pondasi utama dalam penyelesaian konflik secara damai. Proses yang

dilakukan secara bertahap melalui kerjasama maupun dialog. Sehingga

dapat menormalkan hubungan Korea Selatan dan Korea Utara, untuk

menunjukan kepada China proses kepercayaan dan kemudian secara

bertahap China akan memberi dukungan untuk unifikasi Korea.33

2. Hanjung Shinloe Process

Proses ini adalah kepercayaan yang dilandasi dengan kesamaan

motivasi dasar dari pemimpin kedua negara. Park Geun Hye dengan “No

Trust No Survival” dan Xi Jinping dengan “Friendship of Guan dan Bao”

membangun kepercayaan dengan mengembangkan hubungan bilateral

sehingga kepercayaan yang terjalin antara Korea Selatan dan China dapat

membuat perdamaian di Semenanjung Korea.34

33Jaeho Hwang, “The Rock’s China Policy Under Park Geun Hye: A New Model Of ROK-PRC Relation” The Brookings Intitution 2014. Hal 6-7 34Jaeho Hwang, “The Rock’s China Policy Under Park Geun Hye: A New Model Of ROK-PRC Relation” The Brookings Intitution 2014. Hal 7

20

3. Xinxing Hanzhong Guanxi

Rencana China untuk masa depan adalah menjadi Rise as a

Great. Menjadi negara kuat menggabungkan kekuatan besar lainnya

dengan cara menjalin hubungan baik dengan negara-negara tetangga.

Kebijakan tersebut termasuk ke dalam merangkul Korea Selatan. Hal

tersebut dapat digunakan sebagai kerangka untuk kedua negara dalam

mencapai perdamaian regional. Dengan beberapa sektor, kemanan,

ekonomi, lingkungan maupun ekonomi dan budaya.35

C. Kunjungan Kenegaraan Pertama Park Geun Hye dan Xi Jinping

Bertepatan pada tanggal 27 Juni 2013, Presiden Korea Selatan melakukan kunjungan kenegaraan ke China.36 Pada kunjungan ini, pemimpin Korea Selatan

Park Geun Hye dan pemimpin China Xi Jinping secara resmi mengumumkan visi hubungan antara kedua negara di masa depan. Memperkuat Enriched Partnership

Cooperation, dengan melakukan evaluasi terlebih dahulu oleh kedua pemimpin negara.37 Kunjungan kenegaraan yang dilakukan oleh Park Geun Hye ini kemudian merubah status China yang pada sebelumnya adalah prioritas ke-3 untuk urusan luar negeri Korea Selatan menjadi urutan ke-2 setelah prioritas utamanya adalah Amerika Serikat.38

35Jaeho Hwang, “The Rock’s China Policy Under Park Geun Hye: A New Model Of ROK-PRC Relation” The Brookings Intitution 2014. Hal 8 36Ronny, “ Presiden Park Kembali Dari Kunjungan Kenegaraan Ke China” Antaranews, 1 Juli 2013 [Berita On-Line]; tersedia di http://kalteng.antaranews.com/berita/218356/presiden-park- kembali-dari-kunjungan-kenegaraan-ke-china; Internet; Di akses pada 26 Juli 2017 37Jaeho Hwang, “The Rock’s China Policy Under Park Geun Hye: A New Model Of ROK-PRC Relation” The Brookings Intitution 2014. Hal 4 38Jaeho Hwang, “The Rock’s China Policy Under Park Geun Hye: A New Model Of ROK-PRC Relation” The Brookings Intitution 2014. Hal 6

21

Kunjungan pertama Park Geun Hye ke China sebagai presiden ini mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat China. Hingga muncul istilah “Demam Park” dan disebutkan dengan istilah “periode bulan madu Korea

Selatan-China” untuk menggambarkan hubungan baik antara kedua negara tersebut.39

Gambar II.1 Kunjungan Pertama Park Geun Hye ke China, 27

Juni 2013

Sumber: China.org.cn40

Pasca kunjungan Presiden Park Geun Hye ke China, pada tahun berikutnya,Presiden Chinamelakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Selatan.

Presiden Xi Jinping tiba di Korea Selatan pada 03 Juli 2014 dan berada di Korea

Selatan selama dua hari. Kunjungan Presiden Xi Jinping ini disebut sebagai sejarah baru bagi hubungan kedua negara. Presiden Xi Jinping adalah presiden pertama China yang lebih dulu mengunjungi Korea Selatan dibanding

39Miles Yu “Inside China: Park Geun Hye fever Sweeps China”The Washington Times, 27 Juni 2013 [Berita On-Line]; tersedia di http://www.washingtontimes.com/news/2013/jun/27/inside-china-park-geun-hye-fever-sweeps- china/; Internet; Diakses pada 17 Agustus 2017 40____ “China, ROK agree to push for completion FTA” China.Org, 28 Juni 2013 [Laporan On-line]; tersedia di http://china.org.cn/world/2013-06/28/content_29255084_4.htm; di akses pada 08 Oktober 2017

22 mengunjungi Korea Utara. Hal ini dapat memperjelas bahwa kedua negara kinimemiliki peningkatan hubungan.41

Gambar II.2 Kunjungan Pertama Xi Jinping ke Korea Selatan, 03 Juli

2014

Sumber. Time42

Kunjungan yang dilakukan oleh Xi Jinping ini memberikan gambaran mengenai aliansi China dengan Korea Utara. China dan Korea Utara adalah aliansi sejak lama, tapi dengan kunjungan Xi Jinping ke Korea Selatan seolah menjelaskan bahwa hubungan China dan Korea Utara sedang renggang.Korea

Utara yang terlalu fokus kepada nuklirnya, di sisi lain ekonomi China butuh peningkatan sehingga China lebih fokus kepada Korea Selatan yang dirasa

41______“Presiden Xi Jinping Tiba di Seoul” Voaindonesia, 03 Juli 2014 [Berita On- line]; tersedia di https://www.voaindonesia.com/a/presiden-xi-jinping-tiba-di-seoul/1949950.html; Internet; Diakses pada 25 Juli 2017 42Emily Rauhala “The Chinese President’s Visit to Seoul Says Much About Shifting Alliance” Time, 03 Juli 2014 [Berita]; tersedia di http://time.com/2952513/xi-jinping-visit-south- korea/; internet;diakses pada 25 Juli 2017

23 memiliki kecocokan dan kepentingan yang sama mengenai ekonomi.43Ditambah lagi dengan politik Korea Utara yang cepat berubah dan tidak stabil, terkadang bersifat tenang tapi bisa dengan cepat menjadi sangat agresif.44

Masyarakat Korea Selatan juga ikut menilai bagaimana hubungan Korea

Selatan dan China setelah terpilihnya Park Geun Hye sebagai pemimpin negara.

Menurut hasil survei dari Asan Public Opinion Report pada bulan Juli 2014 memperlihatkan penilaian tersebut. Berikut hasil survei terhadap masyarakat

Korea Selatan:

43Emily Rauhala “The Chinese President’s Visit to Seoul Says Much Bout Shifting Alliances” Time, 03 juli 2014 [Berita On-line] Tersedia di http://time.com/2952513/xi-jinping- visit-south-korea/; Internet; dia akses pada 07 Agustus 2017 44DG Expo Policy Departmen, North Korea: The Critical succession of Kim Jong Il (Policy Briefing 2012 dalam Directorate General For External Policies Policy Department “In the Republic of Korea (South Korea) Park geun Hye Presidency record Strong start, Despite Domestic Hurdles” DG EXPO/B/PolDep/Note/2014_182 hal 17

24

Gambar II.3 Penggambaran dalam Melihat Hubungan Korea Selatan

dengan China

Lebih Baik Tidak Ada Beda Lebih Buruk Tidak Tahu

100 13.1 9.1 90 6.4 80 11.4 13.7 70 13.6 70.8 60 62.0 50 40 30 20 10 0

Park Geun Hye Terpilih Masa Depan Sumber: Asan Public Opinion Report, Juli 201445

Berdasarkan hasil survei diatas, terlihat masyarakat Korea Selatan memandang bahwa hubungan yang terjalin antara Korea Selatan dan China menjadi lebih baik pasca terpilihnya Park Geun Hye sebagai presiden. Bahkan di awal terpilihnya Park Geun Hye menjadi pemimpin, optimisme dalam memandang hubungan baik dengan China mencapai persentase di atas 50 persen dan kemudian mengalami peningkatan harapan untuk kedepan hingga lebih dari

70 persen.

45Kim Jiyoon “South Korean Attitudes On China” The Asan Institute for Policy Studies [laporan]; Hal 9

25

D. China-ROK Economic and Trade Cooperation Forum

Setelah terjadinya kesepakatan kerjasama antara China dan Korea Selatan dalam berbagai bidang seperti dalam keamanan, ekonomi, sosial, dan budaya pada kunjungan pertama Park Geun Hye pada tahun 2013. Korea Selatan dan China terus mengupayakan perwujudan dari kesepakatan yang telah disepakati. Ketika berkunjung ke Korea Selatan, Presiden China, Xie Jinping bersama Park Geun

Hye menghadiri Forum Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Korea Selatan dan

China atau China-ROK Economic and Trade Cooperation Forum yang diadakan pada 04 Juli 2014 di Seoul, Korea Selatan.46

Kemudian pada 01 Juni tahun 2015, Korea Selatan dan China menyepakati perjanjian perdagangan bebas.47 China sendiri adalah pasar terbesar Korea Selatan dalam hal ekspor produknya dengan perdagangan dua arah yang totalnya mencapai 235,3 miliar dolar AS untuk tahun 2014. Perjanjian mengenai perdagangan bebas ini sudah mulai dibicarakan kedua negara pada tahun 2012.

Karena banyak penolakan yang terjadi di Korea Selatan dari golongan petani maupun nelayan yang takut akan banyaknya barang murah China. Oleh karena itu, impor China di batasi dengan tidak melakukan impor produk pertanian dan perikanan.48

46_____ “Xi Jinping and Park Geun Hye Jointly attend China-ROK Economic and Trade Cooperation Forum and Deliver Important Speeches” Fmprc, 04 Juli 2014 [Berita On-line]; Tersedia di http://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/topics_665678/xjpzxdhgjxgsfw/t1172443.shtml; Internet; Diakses pada 07 Agustus 2017 47Shannon Tiezzi “ Its Official: China, South Korea Sign Free Trade Agreement” The Diplomat, 02 Juni 2015 [Berita On-line]; Tersedia di http://thediplomat.com/2015/06/its-official- china-south-korea-sign-free-trade-agreement/; Internet; Di akses pada 09 September 2017 48____ “Cina-Korea Selatan Teken Perjanjian Perdagangan Bebas” Tempo, 02 Juni 2015 [Berita On-line]; Tersedia di https://m.tempo.co/read/news/2015/06/02/090671391/cina-korea- selatan-teken-perjanjian-perdagangan-bebas; Internet; Diakses pada 07 Agustus 2017

26

E. Hallyu di China Era Park Geun Hye

Park Geun Hye menyebutkan bahwa Hallyu menjadi salah satu fokus dalam pemerintahannya.49 Park Geun Hye sadar betul bahwa Hallyumerupakan salah satu sektor yang dapat membantu perekonomian Korea Selatan. Guna membuat produk Hallyu semakin sukses dan memberikan dampak baik bagi ekonomi negara, pada Februari 2013 secara resmi Park Geun Hye mendirikan

Kementrian Kreasi Masa Depan dan Sains. Selain itu, peraturan baru juga dikeluarkan oleh pemerintah yaitu para pemilik perusahaan swasta harus saling membantu satu sama lain sesuai arahan pemerintah itu sendiri.50

Dalam penyebaran budaya, Korea Selatan juga menekankan kepada pertukaran masyarakatnya/pertukaran orang dengan masyarakat China. Bahkan pertukaran orang antara negara China dan Korea Selatan mengalami peningkatan yang besar dari tahun 1992 berjumlah 90.000 jiwa menjadi 10 juta jiwa pada tahun 2014. Hal ini tentu memberikan pengaruh yang cukup besar kepada kebudayaan Korea Selatan. Dengan semakin terkenalnya produk Hallyu di China berhasil menarik minat wisatawan China untuk mengunjungi Korea Selatan.

Bukan hanya itu, pertukaran budaya yang terjadi antara Korea Selatan dan China juga terjadi dalam beberapa aspek seperti opera, akrobat, orkestra, musikal, tari serta pameran kesenian.51

49Tae Young dan Dal Yong Jin, “ Cultural Policy in the Hallyu: An analysis of Cultural Diplomacy Embedded in Presidential Speeches” International Journal Of Communication Simon Fraser University, Canada (Oktober 2016) hal 13 50Euny Hong, Korean Cool (Yogyakarta: Bentang,2015),22-24 51____ “China Focus: China, South Korea forge ever closer people-to-people ties” Xinhua, 04 November 2015 [Berita On-line]; Tersedia di http://news.xinhuanet.com/english/2015- 11/04/c_134783347.htm; Internet; Diakses pada 17 Agustus 2017

27

Bahkan pada tahun 2014 Hallyu berhasil memberikan peningkatan pemasukan kepada devisa negara, diperkirakan pemasukan tersebut mencapai

US$.11.600.000.000. Angka ini mengalami kenaikan 4,3 persen dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi karena penyebaran Hallyu yang semakin meluas. Game, kunjungan wisatawan asing, makanan serta kosmetik menjadi beberapa sektor yang mengalami peningkatan karena efek semakin luasnya

Hallyu.52Ekspor drama Korea juga mengalami peningkatan dimana pada tahun

2012 berjumlah $9.7 Juta menjadi $47.23 Juta pada tahun 2014.53

Setelah kerjasama perdagangan bebas antara Korea Selatan dan China ditandatangani pada tahun 2015, hal tersebut menimberikan dampak positif terhadap kemajuan industri budaya Korea Selatan dengan memudahkan investasi

China masuk ke Korea Selatan, terlebih dalam bidang hiburan.Total investasi

China pada dunia Hiburan Korea mencapai USD 161,3 juta (183 Miliar Won) dimana ini adalah nilai investasi paling tinggi dalam sejarahnya.54

1. Descendants of the Sun dan Antusias Masyarakat China

Salah satu drama yang sangat sukses di era kepemimpinan Park

Geun Hye adalah drama “Descendants of the Sun” dimana drama ini

menjadi drama paling berpengaruh bagi Korea Selatan di era Park Geun

52Song Su hyun. K-wave Boots Economic growth Korea Joongan Daily, 04 mei 2015 [Berita on-line]; tersedia di http://mengnews.joins.com/view.aspx?aid=3003773. Internet; Diakses pada 12 Oktober 2016 53Park Jin Hai “Descendants Of The Sun Rewrites K-Drama History” The Korea Time, 06 maret 2016 [ Berita]; tersedia di http://www.koreatimes.co.kr/www/news/culture/2016/03/201_199733.html; internet; diakses pada 20 Januari 2017 54____ “Conquering Fear and Moving Toward Cooperation Chinese Industry Sells Korean Contents” kofice, 16 Februari 2017 [Berita On-line]; Tersedia di http://eng.kofice.or.kr/c00_HallyuInsights/c00_HallyuInsights_01_view.asp?seq=7843&page=7&f ind=&search=&genre; Internet; Diakses pada 07 Agustus 2017

28

Hye. Bukan hanya Korea Selatan, negara China juga menerima dampak

dari kesuksesan salah satu elemen dari Hallyu ini. Di negara China,

drama ini berhasil memberikan dampak yang besar bagi masyarakat

China, bahkan pemerintah China melalui Kementrian Keamanan Publik

harus mengeluarkan himbauan kepada masyarakatnya agar kembali

melihat kenyataan dan tidak menggabungkan hal fiksi (drama) dengan

kehidupan nyata.55 Biaya untuk menayangkan drama ini di China cukup

mahal, Iqiyi selaku situs yang menayangkan drama ini membayar sekitar

$ 250.000- $ 300.000 per episodenya dengan syarat hari penayangan

sama dengan penayangan di Korea Selatan.56

Efek lain dari suksesnya drama Korea SelatanDescendants of The

Sun adalah keberhasilannya menarik minat para pengusaha China untuk

menanamkan modalnya di Korea Selatan. Drama Descendants of The

Sun berhasil menarik Huache Media salah satu perusahan produksi

terbesar di China untuk membeli saham Next Entertainment World

(NEW) sebesar $52 juta dan menjadikan perusahan China tersebut

sebagai pemegang saham terebesar kedua.57 Bukan hanya menarik

investasi, drama Korea Descendants of The Sun juga memberikan angin

55____ “ Drama Series Gives Boost to Korean Economy” the epochtime, 28 April 2016 [Berita On-line]; Tersedia di http://www.theepochtimes.com/n3/2040914-descendants-of-the-sun- takes-asia-by-storm/; Internet; Diakses pada 18 Agustus 2017 56Park Jin Hai “Descendants Of The Sun Rewrites K-Drama History” The Korea Time, 06 maret 2016 [ Berita]; tersedia di http://www.koreatimes.co.kr/www/news/culture/2016/03/201_199733.html; internet; diakses pada 20 Januari 2017 57____ “China Sholvels investment into South Korea- Entertaiment, Real Estate Big Takers” AsiaTimes, 20 april 2016 [Berita On-line]; Tersedia di http://www.atimes.com/article/china-shovels-investment-into-south-korea-entertainment-real- estate-big-takers/; Internet; Diakses pada 08 Agustus 2017

29

baik bagi elemen Hallyu lainnya. salah satunya adalah peningkatan

ekspor kosmetik yang mencapai 22 persen.58 Kenaikan ekspor kosmetik

ini tidak dapat dipisahkan dari kesuksesan drama Descendant Of The

Sun, karena menurut Novan Iman Santosa, dalam setiap drama Korea

Selatan selalu ada Product Placement yang merupakan sarana gratis

untuk produk korea selatan seperti mobil, handphone termasuk kosmetik.

Jadi ketika drama ini mendapatkan kesuksesan, maka aka berdampak

kepada produk yang mereka tampilkan dalam drama.

Gambar II.3 Poster Drama Descendants of The Sun

58____ “ Drama Series Gives Boost to Korean Economy” the epochtime, 28 April 2016 [Berita On-line]; Tersedia di http://www.theepochtimes.com/n3/2040914-descendants-of-the-sun- takes-asia-by-storm/; Internet; Diakses pada 18 Agustus 2017

30

59 Sumber: Korea Time

2. Peningkatan Investasi perusahaan China Pada Sektor Musik

Pada masa kepemimpinan Park Geun Hye, industri musik Korea

Selatan atau Kpopjuga mendapat perhatian yang cukup besar dari

pengusaha China. Hal ini dibuktikan dengan investasi yang dilakukan

oleh perusahaan China, Alibaba. Pada bulan Februari 2016, dengan

membeli saham milik perusahaan SM Entertaiment sebesar 4% atau

sekitar $ 30 juta.60 SM Entertaiment adalah sebuah agensi besar Korea

Selatan yang menjadi management dari banyak penyanyi terkenal Korea

Selatan. Seperti EXO, Girls Generation, Super Junior, TVXQ, F(x),

Shinee.61

Selain Sm Entertaiment, perusahaan juga menerima

investasi dari Gold Finance Group dengan membeli saham Fantagio

sebesar 27,56 persen dengan nilai investasi mencapai 30 Miliar won atau

$26.7 juta.62 Gold Finance group sendiri adalah sebuah perusahaan yang

bergerak dalam sektor finansial yang bergerak dalam investasi

infrastruktur untuk layanan pembiayaan pemerintah, selain itu

59Park Jin Hai “Descendants Of The Sun Rewrites K-Drama History” The Korea Time, 06 maret 2016 [ Berita]; tersedia di http://www.koreatimes.co.kr/www/news/culture/2016/03/201_199733.html; internet; diakses pada 20 Januari 2017 60John Kang “ Why Alibaba Bought $30M Stake in K-Pop Giant SM Entertainmet, Home To Exo and Girls Generation” Forbes, 11 Februari 2016 [Artikel On-line]; tersedia di https://www.forbes.com/sites/johnkang/2016/02/11/why-alibaba-bought-30m-stake-in-k-pop- giant-sm-entertainment-home-to-exo-and-girls-generation/#6f2a1746a556; Internet; di akses pada 17 Septermber 2017 61List Artis SM Entertaiment, Tersedia di http://www.smtown.com/; internet; diakses pada 25 Oktober 2017 62Kim Dae Gi “China’s Gold Finance Group Buys Controlling Stake In S. Korea Entertaimnet Agency” Pulse News, 13 Oktober 2016 [Berita] tersedia di http://pulsenews.co.kr/view.php?no=715025&year=2016; internet; diakses pada 22 Januari 2018

31

perusahaan ini juga bergerak dalam dunia hiburan dengan membentuk

perusahaan film dan televisi.63Sedangkan Fantagio adalah agensi hiburan

Korea Selatan yang menaungi grup musik ASTRO, WEKIMEKI dan

beberapa aktor serta aktris.64

63Profil perusahaan Gold Finance Group tersedia di http://www.gold- finance.com.cn/history_en.html; internet; diakses pada 22 Januari 2018 64Profil dan artis Fantagio tersedia di http://www.fantagio.kr/artists/; diakses pada 22 Januari 2018

32

BAB III

KEMELUT TERMINAL HIGH ALTITUDE AREA DEFENSE

(THAAD) SERTA DAMPAK KEPADA HALLYU

A. Terminal High Altitude Area Defense (THAAD)

Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) adalah sebuah sistem penahan rudal yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1992 oleh Lockheed

Martin.65 Kemudian diproduksi oleh pemerintah Amerika Serikat pada tahun

2008. Diproduksi dengan tujuan untuk mengeluarkan rudal balistik yang mengancam, hal ini dikenal dengan fase “terminal”. THAAD dirancang untuk mendeteksi dan menemukan benda yang bergerak menuju bumi, bukan ketika benda tersebut melesat tetapi saat benda tersebut turun menuju target. THAAD digunakan untuk menahan dan menghancurkan rudal balistik jarak pendek, menengah dalam fase terminal mereka.66

THAAD terdiri dari lima elemen: pertama adalah Peluncur, kedua yaitu

Rudal, ketiga Pengendali Kebakaran, keempat Radar dan ke lima peralatan pendukung. Rudal pada sistem ini berukuran 6,17 meter dengan bobot 900 kilogram dan bisa menjangkau hingga ketinggian 150 kilometer. Serta dapat mengidentifikasi ancaman rudal dari jarak 1000 kilometer. Satu baterai THAAD

65____ “ THAAD in the Korean Peninsula” Institute for Security & Development Policy ( November 2016) hal 1 66Ankit Panda “What Is THAAD, What Does It Do, Why Is China Mad Bout It?”Thediplomat, 25 Februari 2016 [Berita online]; tersedia di http://thediplomat.com/2016/02/what-is-thaad-what-does-it-do-and-why-is-china-mad-about-it/; Internet; Diakses pada 02 Juli 2017

33 terdiri dari sembilan alat peluncur, dua pusat pengendalian kebakaran, sebuah radar yang berupa kendaraan dengan panjang 12 meter dan lebar 3,25 meter dengan dilengkapi delapan rudal.67 Serta memiliki radar X-ban dengan jangkauan

2.000 Kilometer.68

1. Sistem Kerja Terminal High Altitude Area Defense (THAAD)

Rudal yang ada pada sistem THAAD bekerja menggunakan

energi kinetik. Dalam menghancurkan targetnya THAAD menggunakan

sistem (Hit-To-Kill) dimana ketika ada rudal yang masuk dihancurkan

melalui tabrakan. THAAD memiliki dua metode dalam penggunaannya,

pertama adalah metode dengan berbasis mengarah ke depan yang

berfungsi untuk melacak atau mendeteksi target. Tahap selanjutnya

metode ini disebut dengan “terminal” pada metode ini target yang telah

teridentifikasi diakuisisi, tracking dan di bedakan guna mengatur

pengendalian kebakaran pada baterai THAAD.69

67____ “ THAAD in the Korean Peninsula” Institute for Security & Development Policy ( November 2016) hal 1 68Korea Time “ Lotte, Defense Ministry Sign Land Swap Deal For THAAD” dalam Ethan Meick dan Nargiza “China’s Response to U.S-South Korean Missile Defense System Deployment and its Implication” U.S-China Economic and Security Review Commision (26 Juli 2017) hal 3 69____ “ THAAD in the Korean Peninsula” Institute for Security & Development Policy ( November 2016) hal 2

34

Gambar III.1. Sistem Kerja THAAD

Sumber: THAAD in the Korean Peninsula, Institute for Security and Development Policy, 201670

Untuk urutan cara kerjanya seperti gambar di atas, dianalogikan

seperti ini: ketika musuh meluncurkan rudal miliknya, maka rudal

tersebut akan di deteksi oleh radar ketika rudal tersebut sudah masuk ke

dalam jangkauan THAAD. Setelah itu, informasinya akan dikirim ke

bagian pusat kendali api. Kemudian bagian pusat bagian kontrol

kebakaran memberikan perintah untuk melakukan peluncuran rudal

pencegat dengan data objek target dan perkiraan titik mencegat rudal

tersebut dan diunduh ke rudal pencegat yang kemudian dilepaskan dari

peluncur.

70____ “ THAAD in the Korean Peninsula” Institute for Security & Development Policy ( November 2016) hal 2

35

2. Keunggulan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD)

Ciri dari THAAD adalah transportasi. SistemTHAAD dirancang

seperti kendaraan membuat sistem ini dapat berpindah posisi dengan

cepat. Hal ini tentu sangat membantu karena sistem ini akan dapat

dengan mudah ditempatkan di wilayah yang darurat sesuai kebutuhan.

Selain itu, dengan bentuk transportasi yang dimilikinya membuat sistem

ini lebih cepat memberikan respon untuk berpindah guna mencegah

ancaman yang datang71. THAAD juga di rancang untuk menangkal

segala jenis hulu ledak balistik.72

3. Kelemahan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD)

Sistem THAAD tidak akan efisien menangkal rudal yang

lintasannya tidak teratur. Hal ini dikarenakan cara kerja THAAD harus

tepat memukul rudal lawan tepat di sisi depan rudal tersebut. Kekurangan

lainnya adalah, jika rudal yang bersifat hulu ledak diluncurkan

bersamaan dengan rudal yang bersifat umpan, hal ini mengakibatkan

THAAD kesulitan dalam mengidentifikasi dengan akurat. Sehingga jika

rudal yang ditembakan THAAD dapat menghancurkan rudal umpan

disisi lain rudal dengan hulu ledak masih bisa mencapai target.

Kelemahan lainnya adalah, sistem THAAD belum bisa memukul rudal

71____ “ THAAD in the Korean Peninsula” Institute for Security & Development Policy ( November 2016) hal 3 72____ “ THAAD Endo/Exo Atmospheric Intercept Capability” Lockheed Martin,2015

36

yang diluncurkan dari arah laut. Hal ini karena THAAD memiliki ruang

gerak 120 derajat.73

B. Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korea Selatan

Amerika Serikat telah memberikan usul mengenai penempatan THAAD di

Korea Selatan sudah dimulai sejak 2014. Namun hal tersebut tidak langsung membuat Korea Selatan setuju untuk menempatkan sistem THAAD.

Pertimbangannya adalah mengenai mahalnya biaya operational THAAD. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah mengenai efektivitas THAAD dalam melawan ancaman rudal yang masih diragukan. Serta ketidakinginan Korea Selatan untuk memusuhi China karena memiliki hubungan ekonomi yang dekat.74

Selang dua tahun, pada Februari 2016 Korea Selatan dan Amerika sepakat untuk memulai diskusi mengenai penempatan THAAD di Korea Selatan.

Munculnya diskusi ini didorong oleh sikap Korea Utara yang pada Januari 2016 melakukan uji coba nuklirnya yang keempat. Hal ini dilakukan dengan tujuan menjamin keamanan bagi Korea Selatan dari rudal balistik Korea Utara.75Tepat di bulan Juli 2016, Korea Selatan dan Amerika Serikat kemudian mengumumkan

73____ “ THAAD in the Korean Peninsula” Institute for Security & Development Policy ( November 2016) hal 3 74Ethan Meick dan Nargiza Salidjanova “China’s Response to U.S-South Korean Missile Defense System Deployment and its Implication” U.S-China Economic and Security Review Commission (26 Juli 2017) hal 4 75____”THAAD in the Korean Peninsula” Institute for Security & Development Policy (November 2016) hal 4

37 bahwa secara resmi telah sepakat mengenai penempatan THAAD di Korea

Selatan.76

1. Terminal High Altitude Area Defense dan Pentingnya Bagi Keamanan

Korea Selatan

Dalam pidatonya Ahn Chong Ghee, Wakil Menteri Hubungan

Luar Negeri Korea Selatan menyebutkan bahwa adanya Terminal High

Altitude Area Defense (THAAD) adalah salah satu hak Korea Selatan

guna mempertahankan keamanan negaranya dari ancaman rudal Korea

Utara. Terlebih jumlah rudal yang dimiliki Korea Utara sekitar 1000

rudal balistik. Jadi, THAAD adalah murni untuk mempertahankan diri.77

Oleh karena itu THAAD murni sebuah sistem pertahanan.78

Dengan alasan sebagai perlindungan bagi negara maka sistem

THAAD yang dipasang di Korea Selatan hanya akan difokuskan ke

Korea Utara.79Oleh karena itu THAAD hanya benar-benar fokus kepada

perlindungan Korea Selatan terhadap rudal balistik jarak dekat maupun

menengah yang diluncurkan Korea Utara.80

76Ethain Meick dan Nargiza Salidjanova “China’s Response to U.S-South Korean Missile Defense System Deployment and its Implication” U.S-China economic and Security Review Commission (26 Juli 2017) hal 3 77AhnChong Ghee dalam pidato pada 2017 World Journalist Conference, pada 03 April 2017 78____ “THAAD Fact Sheet” United State Force Korea, 07 September 2017[Laporan On- line] tersedia di www.usfk.mil/Media/Press-Releases/Article/1301280/thaad-fact-sheet/; Internet; di akses pada 10 Oktober 2017 79____ “ROK-U.S. Alliance agrees to deploy THAAD” United State Force Korea, 08 Juli 2016 [laporan On-line]; Tersedia di http://www.usfk.mil/Media/Press- Releases/Article/831166/rok-us-alliance-agrees-to-deploy-thaad/; Internet; di akses pada 10 Oktober 2017 80____ “THAAD Fact Sheet” United State Force Korea, 07 September 2017[Laporan On- line] tersedia di www.usfk.mil/Media/Press-Releases/Article/1301280/thaad-fact-sheet/; Internet; di akses pada 10 Oktober 2017

38

THAAD berlokasi di wilayah Seongju. Lahan ini seluas

1.480.000 meter merupakan sebuah lapangan golf milik perusahaan

Lotte. Kemudian melakukan pertukaran dengan pemerintah dengan

kesepakatan pemerintah memberikan ganti lahan yang Namyangju

dengan luas 67 ribu meter persegi ke pihak Lotte.81 Alasan Penempatan

THAAD di wilayah Seongju dikarenakan dapat melindungi dua per tiga

dari wilayah Korea Selatan.82

2. Perlindungan Amerika untuk Korea Selatan

Penerapan sistem THAAD adalah salah satu bentuk komitmen

dari Amerika Serikan untuk melindungi Korea Selatan sebagai negara

aliansinya.83 Keputusan untuk menempatkan sistem THAAD muncul

dari rekomendasi Jendral Vicent K. Brooks selaku komandan pasukan

gabungan Korea Selatan- Amerika Serikat sebagai tanggapan dari Korea

Utara untuk pengembangan teknologi rudal balistiknya.84

“The main reason why we are proceeding with [the THAAD deployment] is that there is this imminent threat from North Korea that threatens South Korea, threatens our allies, and threatens our troops in

81____“Kemenhan dan Lotte Tandatangani Kontrak Pertukaran Lahan Penempatan THAAD” KBS World, 28 Februari 2017 [Berita On-line]; Tersedia di http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_Po_detail.htm?lang=i&id=Po&No=44868¤t_ page=; Internet; di akses pada 28 Agustus 2017 82Berlianto“ Ini Lokasi Sistem rudal THAAD AS di Korsel” Sindonews, 13 Juli 2016 [Berita On-line]; tersedia di https://international.sindonews.com/read/1123187/40/ini-lokasi- sistem-rudal-thaad-as-di-korsel-1468407480; Internet; di akses pada 28 Agustus 2017 83____ “ROK-U.S. Alliance agree to deploy THAAD” United State Force Korea, 08 Juli 2016 [laporan On-line]; Tersedia di http://www.usfk.mil/Media/Press- Releases/Article/831166/rok-us-alliance-agrees-to-deploy-thaad/; Internet; di akses pada 10 Oktober 2017 84____ “ROK-U.S. Alliance agree to deploy THAAD” United State Force Korea, 08 Juli 2016 [laporan On-line]; Tersedia di http://www.usfk.mil/Media/Press- Releases/Article/831166/rok-us-alliance-agrees-to-deploy-thaad/; Internet; di akses pada 10 Oktober 2017

39

the region”(Susan Thornton, Assistant Secretary Of The Bureau of East Asian and Pacific Affairs) 85 “ Alasan utama mengapa kita melanjutkan proses kesepakatan THAAD karena adanya ancaman Korea Utara yang mengancam Korea Selatan, Sekutu Amerika, serta mengancam pasukan Amerika yang berada di wilayah tersebut”

C. Respon China Terhadap Penempatan Terminal High Altitude Area

Defense (THAAD) di Korea Selatan

Presiden Xi Jinping yang bertemu dengan Presiden Park Geun Hye pada acara KTT G-20 di China telah menyampaikan penolakannya terhadap penempatan THAAD di Korea Selatan. Menurut Xi Jinping, penempatan THAAD dapat memberikan dampak buruk pada stabilitas keamanan. Tidak stabilnya kawasan dan dapat membawa pengaruh buruk bagi negara China.86

Ada beberapa poin kekhawatiran China mengenai THAAD diantaranya adalah: Radar X band THAAD yang jangkauannya dapat melemahkan penangkal nuklir China. Hal ini dikarenakan rudal X band THAAD yang dapat mendeteksi sebagian besar tes rudal milik China sehingga Amerika dapat mendeteksi setiap rudal yang di luncurkan China, baik rudal yang bersifat umpan atau berhulu ledak.

Poin kekhawatiran China selanjutnya adalah THAAD yang kurang efektif menangkal rudal Korea Utara sehingga THAAD akan lebih banyak fokus ke wilayah China. THAAD diancang untuk menghancurkan rudal dengan tingkat

85Ethan Meick dan Nargiza Salidjanova “China’s Response to U.S-South Korean Missile Defense System Deployment and its Implication” U.S-China Economic and Security Review Commission (26 Juli 2017) hal 6 86Victor Maulana “Dihadapan Presiden Korsel, Xi Jinping Tegaskan China Tolak THAAD” Sindonews, 5 September 2016 [Berita On-line]; Tersedia di https://international.sindonews.com/read/1136766/40/di-hadapan-presiden-korsel-xi-jinping- tegaskan-china-tolak-thaad-1473050956; Internet; di akses pada 18 September 2017

40 ketinggian yang tinggi sedangkan rudal Korea Utara rudal jarak pendek.

Kekhawatiran yang terakhir adalah menimbulkan ketidakstabilan di Semenanjung

Korea. Adanya THAAD di Semenanjung Korea Selatan akan berakibat kepada perlombaan senjata di kawasan, menghambat proses pelucutan nuklir serta meningkatkan ketegangan di kawasan.87

Sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Korea Selatan yang menempatkan THAAD tersebut, China kemudian melarang segala bentuk Hallyu secara bertahap.88 Pemerintah China juga kemudian mengharuskan stasiun televisi untuk mengganti atau menyunting iklan yang dibintangi oleh orang Korea Selatan ataupun acara yang menampilkan artis Korea Selatan sebagai bintang tamu.

Bukan hanya dibintangi oleh orang Korea Selatan, larangan ini juga berlaku bagi acara yang diproduksi, didanai dan segala bentuk yang berhubungan dengan perusahaan Korea Selatan.89

1. Larangan Terhadap Korean Music (Kpop)

Dimulai dengan pembatalan konser boyband Korea Selatan EXO

pada Agustus 2016.90 Pada Februari 2017, China secara resmi memblokir

87Ethan Meick dan Nargiza Salidjanova “China’s Response to U.S-South Korean Missile Defense System Deployment and its Implication” U.S-China Economic and Security Review Commission (26 Juli 2017) hal 5-6 88____ “China’s ban on Hallyu” The Korea Times, 23 November 2016 [Berita On-line]; Tersedia di http://www.koreatimes.co.kr/www/news/opinon/2016/11/202_218799.html; Internet; di akses pada 28 Agustus 2017 89Daniel Sanchez “China Bans All korean music and Entertainment” Digital Music News, 29 November 2016 [Artikel On-line]; Tersedia di https://www.digitalmusicnews.com/2016/11/29/china-bans-korean-Hallyu-kpop/; Internet; di akses pada 29 Agustus 2017 90Amy Qin, Choe Sang-Hun “ South korea Missile Defense Deal Appears to Sour China’s Taste for K-Pop” The New York Times, 07 Agustus 2016 [Artikel On-line]; Tersedia di https://www.nytimes.com/2016/08/08/world/asia/china-korea-thaad.html?mcubz=1; Internet; di akses pada 28 Agustus 2017

41

situs yang digunakan untuk mengakses musik Korea.91 Sanksi juga di

berlakukan bagi perusahan yang melanggar dan tetap menggelar konser

di China berupa denda sebesar 17 juta won atau 195 juta rupiah oleh

pemerintah China.92

2. Larangan Terhadap Drama Korea, Variety Show dan Iklan

China juga menerapkan larangan terhadap Drama Korea dan

semua acara televisi yang berhubungan dengan Korea Selatan. Seperti

memutus dan memblokir akses situs yang menayangkan drama atau

Variety Show Korea Selatan. Cara lainnya adalah dengan perusahaan

televisi kabel China melakukan blokir terhadap stasiun TV Korea.93

Beberapa situs yang menyediakan konten korea juga telah berhenti

mengunggah vidio drama maupun film Korea Selatan.94

3. Penutupan Lotte

Setelah perusahaan Lotte menyetujui menukar lahan golf

miliknya kepada pemerintah Korea Selatan pada bulan November 2016.

Pemerintah China kemudian melakukan tindakan penyelidikan terhadap

perusahaan Lotte yang berada di wilayah Shanghai, Beijing,Shenyang

91_____ “China Blocks access to K-POP and K-drama Streaming Service” Allkpop, 28 Februari 2017 [Berita On-line]; Tersedia di https://www.allkpop.com/article/2017/02/china- blocks-access-to-k-pop-and-k-drama-streaming-services; Internet; di akses pada 29 Agustus 2017 92Rahman Indra “ Pelarangan Drama Korea di China Mulai Berdampak” CNN Indonesia , 23 November 2016 [Berita On-line] Tersedia di https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20161123154153-220-174776/pelarangan-drama-korea- di-china-mulai-berdampak/; Internet; di akses pada 30 Agustus 2017 93____ “ China Blokir Televisi Korea Selatan di picu Penempatan THAAD” Tempo, 18 April 2017 [Berita On-line]; Tersedia di https://dunia.tempo.co/read/news/2017/04/18/118867248/cina-blokir-televisi-korea-selatan-dipicu- penempatan-thaad; Internet; di akses pada 29 Agustus 2017 94Tamar Herman “China Blocks Korean Entertaiment on Streaming Platforms Over THAAD Row” Billboard, 28 Februari 2017 [berita] tersedia di https://www.billboard.com/articles/news/politics/7708963/china-blocks-korean-streaming- platforms-thaad; internet; diakses pada 10 januari 2018

42

dan Chengdu. Hingga pada bulan Maret kerjasama yang dilakukan antara

Lotte dan Hershey dalam hal pembangunan pabrik coklat harus di

berhentikan.95 Pemerintah China juga melakukan penutupan

supermarket milik Lotte. Jumlah super market yang ditutup pemerintah

China berjumlah 85 gerai.96 Total keseluruhan supermarket Lotte yang

ada di China berjumlah 115.97

4. Larangan Impor Kosmetik dan Barang

Penempatan THAAD juga berdampak kepada ekspor kosmetik

oleh Korea Selatan. Beberapa produk kosmetik dari Korea Selatan tidak

bisa masuk ke pasar China. Tercatat 19 merk kosmetik dari Korea selatan

yang mendapatkan penolakan izin impor oleh China. Beberapa produk

tersebut meliputi lotion, masker, produk pembersih tubuh.98 Bukan hanya

kosmetik, ekspor makanan dari Korea Selatan juga mengalami penurunan

karena adanya aksi boikot ini penurunan itu sebesar 5,6 persen. Ekspor

lainnya yang mendapat larangan adalah jenis pembersih udara dan kursi

dengan teknologi tinggi dengan alasan masalah keamanan. Mobil

keluaran Korea Selatan bermerk KIA dan Hyundai juga mengalami

95Ethan Meick dan Nargiza Salidjanova “China’s Response to U.S-South Korean Missile Defense System Deployment and its Implication” U.S-China Economic and Security Review Commission (26 Juli 2017) hal 7 96Maria Rita “ Protes Amerika Soal THAAD, China Hukum Korea Selatan” Tempo, 27 April 2017 [Berita On-line]; Tersedia di https://m.tempo.co/read/news/2017/04/27/118870011/protes-amerika-soal-thaad-cina-hukum- korea-selatan; Internet; di akses pada 29 Agustus 2017 97Joyce Lee, Adam Jourdan “ South Korea’s Lotte reports store closures in China amid political stand-off” Reuters, 06 maret 2017 [Berita On-line]; Tersedia di http://www.reuters.com/article/us-southkorea-china-lotte-idUSKBN16D03U; Internet; di akses pada 29 agustus 2017 98Yoon Ja young “ China bans Import s of 19 Korean cosmetics” The Korean Time, 11 Januari 2017 [Berita On-line]; http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2017/01/488_221794.html; Internet; di akses pada 29 Agustus 2017

43

penurunan penjualan sebesar 52 persen pada tahun 2017 akibat boikot

produk Korea Selatan ini.99

5. Melarang Penjualan Paket Liburan ke Korea Selatan

Pada 15 Maret 2017, pemerintah China mengumumkan larangan

mengenai penjualan paket liburan ke Korea Selatan.100 Pada awalnya,

larangan ini ditujukan hanya untuk agen wisata yang berlokasi di Beijing,

tetapi larangan itu kemudian berlaku bagi seluruh agen wisata di China.

Kebijakan ini di umumkan oleh Administrasi Pariwisata Nasional China,

pasca melakukan pertemuan resmi dengan seluruh agen tour di China.101

Menurut data dari Korea Tourism Organization, wisatawan dari China

mengalami penurunan yang cukup besar. Data di bulan juni 2017

wisatawan asal China yang mengunjungi Korea Selatan sejumlah

254.930 jumlah ini cukup jauh jika di bandingkan dengan data jumlah

wisatawan China di bulan juni 2016 yang berjumlah 758.534 atau

penurunan sejumlah 66 persen.102

99Ethan Meick dan Nargiza Salidjanova “China’s Response to U.S-South Korean Missile Defense System Deployment and its Implication” U.S-China Economic and Security Review Commission (26 Juli 2017) hal 7 100Joycen Lee, Adam Jourdan “ South Korea’s lotte Reports Store Closures in China Amid Political Stand-off” Reuters, 06 Maret 2017 [Berita On-line]; Tersedia di http://www.reuters.com/article/us-southkorea-china-lotte-idUSKBN16D03U; Internet; di akses pada 29 Agustus 2017 101Muhaimin “ China larang warganya Wisata ke Korsel” Sindonews, 4 Maret 2017 [Berita On-line]; Tersedia di https://international.sindonews.com/read/1185251/40/protes-sistem- rudal-thaad-china-larang-warganya-wisata-ke-korsel-1488604654; Internet; di akses pada 30 Agustus 2017 102Ethan Meick dan Nargiza Salidjanova “China’s Response to U.S-South Korean Missile Defense System Deployment and its Implication” U.S-China Economic and Security Review Commission (26 Juli 2017) hal 7

44

D. Respon Korea Selatan Terhadap Larangan Hallyu di China

Dengan berlakunya larangan Hallyu di China sangat membatasi ruang gerak Korea Selatan dalam menjangkau pasar terbesaranya. Hal ini berdampak buruk bagi Korea Selatan, dimulai dari menurunnya ekspor kosmetik serta penurunan jumlah wisatawan dari China yang pada tahun 2017 berjumlah

4.169.353 Jiwa.103 Saham manajemen hiburan Korea juga mengalami penurunan pada 21 November 2016. SM Entertaiment sebanyak 8.2 persen, YG entertaiment

6.9 persen dan JYP entertaiment sebanyak 2.8 Persen.104

Respon muncul dari masyarakat Korea Selatan. Larangan Hallyu yang dikeluarkan China membuat masyarakat membenci negara China. Hasil ini didapatkan dari survei yang dilakukan oleh Institut Kebijakan Asan. Survei yang dilakukan dengan 10.000 masyarakat Korea Selatan dan dilakukan pada 6-8 Maret

2017. Survei tersebut menghasilkan negara China menjadi negara yang paling dibenci karena melakukan larangan Hallyu yang dianggap terlalu berlebihan oleh masyarakat Korea Selatan.105

Satu bulan kemudian, Pemerintah Korea Selatan kemudian memberikan responnya melalui Ahn Chong Ghee sebagai wakil menteri hubungan luar negeri atau Vice Minister of Foreign Affairs dalam pidatonya pada acara 2017 World

103Akumulasi kunjungan wisatawan China ke Korea Selatan pada tahun 2017, tersedia di https://kto.visitkorea.or.kr/eng/tourismStatics/keyFacts/KoreaMonthlyStatistics/eng/inout/inout.kto ; internet; diakses pada 08 Januari 2018 104Kim Yoon Mi “ Entertaiment, cosmetics stocks fall amid China’s Hallyu ban” The Korea Herald, 21 November 2016 [Berita] tersedia di http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20161121000700; internet; diakses pada 16 Agustus 2017 105Ervan Hardoko “ Sekarang, China Jadi Negara Paling di Benci Rakyat Korea Selatan” Kompas, 21 maret 2017 [Berita On-line]; Tersedia di http://internasional.kompas.com/read/2017/03/21/14092351/sekarang.china.jadi.negara.paling.dibe nci.rakyat.korea.selatan; Internet; di akses pada 30 Agustus 2017

45

Journalists Conference pada 03 april 2017. Mengatakan bahwa, blokir terhadap

Hallyu oleh China adalah sebuah tindakan yang kurang tepat. Hal tersebut dianggap terlalu berlebihan sebagai respon dari penempatan THAAD. Tujuan dari penempatan THAAD adalah sebuah alat untuk melindungi Korea Selatan dari rudal milik Korea Utara.THAAD juga tidak akan diarahkan kepada negara ketiga karena memang tidak ada hubungannya.

Kekawatiran yang ditimbulkan dari China sehingga melakukan blokir terhadap Hallyu juga dianggap sebuah hal yang akan berdampak kurang baik bagi

China sendiri. Korea Selatan adalah salah stau mitra dagang terbesar China juga salah satu tempat investasi utama China. Maka menjatuhkan sanksi dengan memblokir Hallyu dianggap sebuah hal yang tidak masuk akal. Selain itu, China adalah negara yang rajin memkampanyekan diri sebagai negara yang sangat mendukung perdagangan bebas. Maka apa yang dilakukan China terhadap Korea

Selatan dianggap sebuah diskriminasi dan akan membuat negara maupun perusahaan lain berpikir dua kali untuk menamkan modalnya kepada China.106

106Ahn Chong Ghee dalam pidato pada 2017 World Journalist Conference, pada 03 April 2017

46

BAB IV

UPAYA DIPLOMASI HALLYU DI TENGAH

KEMELUT TERMINAL HIGH ALTITUDE AREA DEFENSE

(THAAD) TAHUN 2016-2017

Bab ini akan membahas bagaimana diplomasi Korea Selatan ke China dengan instrumen kebudayaan di tengah kemelut THAAD yang terjadi tahun

2016-2017. Termasuk upaya yang dilakukan Korea Selatan dalam menangani larangan Hallyu dan pergerakan Hallyu selama berlakunya larangan di China.

Peran instrumen kebudayaan Korea Selatan dalam mempertahankan citra Korea

Selatan yang telah ada pada masyarakat China dan membantu perundingan yang dilakukan kedua negara.

A. Hallyu di Era Kepemimpinan Moon Jae In

1. Moon Jae In di era Kampanye

Moon Jae In dikenal sebagai sosok presiden yang menyukai

kebudayaan. Pada kampanye 04 Mei 2017, Moon Jae In melakukan

kunjungan ke agensi hiburan Korea Selatan, SM Entertaiment. SM

Entertaiment adalah perusahan dalam dunia hiburan yang pertama kali

memperkenalkan sistem audisi, pelatihan dengan poin musik dan tren

budaya. Selain itu, SM Entertaiment juga menjadi perusahaan yang

47

pertama kali memasuki pasar luar negeri dengan prestasi sebagai

pemimpin Hallyu.107

Pada kunjungan kebudayaan yang dilakukan ke SM Entertaiment,

Moon Jae In bertemu dengan Kim Young Min yang menjabat sebagai

CEO serta Leeteuk yang merupakan pemimpin grup musik Super Junior

dan aktris Kim Minjung. Dalam kunjungan ini, Moon Jae menyampaikan

kepeduliannya mengenai Hallyu. Menurut Moon Jae In, ketika seorang

pemimpin hadir di tengah masyarakat dalam acara konser maupun teater,

hal tersebut dapat memberikan dampak yang cukup besar bagi

perkembangan seni populer atau produk Hallyu, baik musik maupun

peran. Moon jae In juga dikenal sebagai seorang yang menyukai grup

musik EXO. Moon Jae In bahkan berjanji, jika kemudian dia berhasil

menjadi presiden Korea Selatan, maka dia akan menjadi presiden Korea

Selatan pertama yang hadir di konser EXO.108

Gambar.IV.1 Kunjungan Moon Jae In ke Sm Entertaiment (4 Mei

2017)

107Situs resmi Sm entertaiment, “ Company Introduction” Sm entertaiment, tersedia di http://www.smentertainment.com/Overview/Introduction; internet; diakses pada 28 Desember 2017 108Istihanah Soejoethi “Presiden Baru Korea Selatan Ternyata penggemar EXO” Liputan 6, 10 Mei 2017 [Berita On-line] tersedia di http://showbiz.liputan6.com/read/2946971/presiden- baru-korea-selatan-ternyata-penggemar-exo; Internet; di akses pada 05 November 2017.

48

Sumber. Koreaboo, 04 Mei 2017109 Gambar di atas memperlihatkan Moon Jae In yang berada di

tengah bersama CEO SM Entertainment dan leader group Super Junior

serta artis Kim Minjung. Dalam kesempatan ini, Moon Jae In juga

menyatakan janjinya bahwa jika dia terpilih sebagai presiden baru Korea

Selatan dia akan menghadiri konser dan teater sebulan sekali.

“I will be a president who loves popular culture and arts, support politics, and plays a role a fan” –Moon Jae In110 “Aku akan menjadi seorang presiden yang mencintai budaya populer dan seni, mendukung politik dan bertindak menjadi seorang penggemar”

2. Hallyu pasca terpilihnya Moon Jae In sebagai Presiden Korea Selatan

Pasca terpilihnya Moon Jae In sebagai Presiden Korea Selatan

menggantikan Park Geun Hye, Moon Jae in menjadikan kebijakan

"Support but Not Intervense" atau “Mendukung tetapi tidak intervensi”

sebagai pondasi utama dalam bidang budaya, meminimalisir intervensi

pemerintah dalam bidang tersebut. Kebijakan ini muncul sebagai respon

yang dilakukan pemerintah era kepemimpinan Park Geun Hye yang telah

melakukan intervensi di dunia hiburan Korea Selatan dengan membuat

109____“Presidential Front-Runner Moon Jae In Visit SM Entertainment’s COEX Artium” Koreaboo, 04 mei 2017 [Berita On-Line]; tersedia di http://www.koreaboo.com/buzz/presidential-front-runner-moon-jae-in-visits-sm-- coex-artium/; Internet; di akses pada 05 November 2017. 110____“Presidential Front-Runner Moon Jae In Visit SM Entertainment’s COEX Artium” Koreaboo, 04 mei 2017 [Berita On-Line]; tersedia di http://www.koreaboo.com/buzz/presidential-front-runner-moon-jae-in-visits-sm-entertainments- coex-artium/; Internet; di akses pada 05 November 2017.

49

daftar hitam artis yang mengkritik Park Geun Hye dan tidak mendukung

pemerintahannya.111

Moon Jae In juga menuliskan beberapa kebijakan dalam hal

kebudayaan dalam 100 Policy Tasks sebagai rencana lima tahun

kepemimpinannya. Dalam Hallyu, terdapat pada tugas nomor 68 yaitu

menjamin hak cipta para seniman guna peningkatan kualitas mereka dan

penguatan kesejahteraan. Selanjutnya tugas 69 yaitu menciptakan

lingkungan industri budaya yang adil dan menyebarkan Hallyu keseluruh

dunia.112

B. Pergerakan Hallyu di Tengah Kemelut THAAD

Dalam tugas nomor 69 pada 100 Policy Tasks tentang menyebarkan

Hallyu ke seluruh dunia ternyata mendapatkan hambatan di negara China.

Hambatan yang datang sebagai respon kerjasama Korea Selatan dan Amerika mengenai terminal THAAD dengan cara melakukan larangan Hallyu di China.

Menurut Novan Iman Santosa, selaku Chief Desk Editor dalam bidang politik hukum dan keamanan di Jakarta Post dalam wawancara melalui email, apa yang dilakukan China adalah sebuah bentuk tekanan politis pada bidang ekonomi untuk

Korea Selatan. Mengingat China adalah pasar yang cukup besar bagi Korea

Selatan dalam penyebaran Hallyu.113

111Jaeyeon “President moon likely to Pursue hands-off policy on culture” Yonhap News, 11 Mei 2017 [ artikel]; tersedia di http://english.yonhapnews.co.kr/news/2017/05/10/0200000000AEN20170510010500315.html; internet; diakses pada 09 Januari 2017 112“100 Policy tasks five year plan of the administration” Korean Culture and information service, 17 Agustus 2017 hal 24 113Novan Iman Santosa dalam Wawancara yang dilakukan via email

50

Larangan Hallyu di China muncul pada era Presiden Park Geun Hye dan pada kepemimpinan Presiden Moon Jae In pemerintah Korea Selatan mulai mengupayakan agar larangan tersebut dapat dihapuskan. Dalam penelitian ini, penulis membuat dua katagori dari pihak yang melakukan upaya menghapus laranga Hallyu di China yaitu pihak swasta maupun pemerintah resmi Korea

Selatan. Dalam hal ini, menurut penulis perlu dimasukan peran swasta mengingat

Korea Selatan lebih banyak mengandalkan pihak swasta dalam pelaksanaan diplomasi budaya.114Adapun cara yang dilakukan pihak swasta adalah sebagai berikut:

1. Merilis Album Versi China

Dalam menembus pasar China, penyanyi asal Korea Selatan

mengeluarkan album dengan dua versi, Versi China dan versi Korea.

Seperti grup penyanyi EXO yang pada 18 Juli 2017 mengeluarkan vidio

klip untuk lagu terbaru mereka yang dibuat dengan dua versi, China dan

Korea. Hal ini dapat dilihat di situs Youtube resmi milik manajemen

EXO, SM Entertaiment yang mengunggah vidio klip EXO dengan Judul

Ko Ko Bop dalam versi China dan versi Korea.115

2. Penyanyi Berkewarganegaraan China yang lebih aktif di China

Ditengah kemelut yang terjadi dan larangan Hallyu di China,

beberapa pelaku dunia hiburan yang berstatus sebagai warga negara

China yang juga personil anggota grop penyanyi Korea Selatan menjadi

114Iva Rachmawati, Diplomasi Publik ( Yogyakarta: Calpulis, 2016) hal 144 115Vidio klip grup penyanyi EXO dengan judul Ko Ko Bop versi China https://www.youtube.com/watch?v=60hlfqSe4ZM dan Ko Ko Bop versi Korea https://www.youtube.com/watch?v=IdssuxDdqKk

51

lebih banyak aktif di negaranya. Sebagai contoh, penulis menggunakan

Victoria yang merupakan anggota dari grup penyanyi Korea f(X)116 dan

Lay anggota dari grup EXO, yang mana keduanya lebih aktif di China

dengan mengeluarkan album solo pada bulan Oktober 2017 dan memilih

absen dalam album terbaru grupnya.117

Dalam diplomasi publik, media cetak maupun lunak dapat

dijadikan sebagai saran diplomasi. Begitupun dengan apa yang dilakukan

oleh perusahaan hiburan Korea Selatan. Dengan dibuatnya lagu milik

penyanyi Korea Selatan dengan versi China, unsur budaya Korea Selatan

seperti lagu-lagu tetap akan tersalurkan dengan bahasa China. Selain itu,

para penyanyi yang berkewarganegaraan China kini memang terlihat

lebih aktif. Menurut penulis, hal tersebut adalah cara dari perusahaan

swasta yang berusaha untuk tetap memenuhi pasar China melalui

penyanyi yang memang berkewarganegaraan China. Penulis melihat

bahwa dengan cara seperti itu, secara tidak langsung diplomasi melalui

Hallyu tetap berjalan dengan konten-konten Hallyu yang dibawa oleh

penyanyi tersebut. Meskipun berkewarganegaraan China, masyarakat

tetap akan menganggap bahwa Victoria adalah anggota dari grup

penyanyi F(x) yang berasal dari Korea dan Lay sebagai anggota dari Exo.

116Tamar Herman “China Blocks Korean Entertaiment on Streaming Platforms Over THAAD Row” Billboard, 28 Februari 2017 [berita] tersedia di https://www.billboard.com/articles/news/politics/7708963/china-blocks-korean-streaming- platforms-thaad; internet; diakses pada 10 januari 2018 117____ “Lay To Release 2nd Album next Month” Korea Joongang Daily, 26 September 2017 [Berita On-line]; Tersedia di http://koreajoongangdaily.joins.com/news/article/Article.aspx?aid=3038885; Internet; di akses pada 15 November 2017

52

Iman Novan Santosa menyebutkan bahwa akan sangat sulit perusahaan

swasta Korea Selatan kembali masuk ke China, oleh karena itu, penulis

menilai melalui Victoria dan Lay Hallyu atau budaya Korea Selatan

masih tetap bisa masuk.

Apa yang dilakukan oleh perusahaan hiburan Korea Selatan

tersebut memperlihatkan bahwa antusias masyarakat China mengenai

budaya Korea masih cukup tinggi dan dalam hal ini perusahaan swata

Korea Selatan menyadari hal tersebut. Penulis juga menilai bahwa apa

yang dilakukan pihak swasta menjadi salah satu bukti untuk pemerintah

China bahwa masyarakat China masih menginginkan Hallyu sehingga

diharapkan dapat mendorong pemerintah China untuk menyelesaikan

pelarangan Hallyu di China dikarenakan minat masyarakat China masih

cukup besar mengenai Hallyu dengan cara ini pun dapat kembali

membuat citra Korea Selatan membaik di mata masyarakat China, karena

meskipun adanya larangan Hallyu pihak swasta masih tetap

memperhatikan pasar di China. Menurut Iman Novan Santosa, bahkan

banyak fans China yang kemudian memilih untuk pergi ke negara lain

untuk menonton konser Kpop menggambarkan antusias masyarakat

China yang masih ada mengenai Hallyu.118

Dalam konteks perusahaan swasta di Korea Selatan, pemerintah

ikut campur dalam menangani dunia entertaiment, Kementerian Sains,

TIK, dan Perencanaan Masa Depan yang berdiri pada tahun 2013

118Novan Iman Santosa dalam Wawancara yang dilakukan via email

53

mendorong agar industri swasta agar dapat bekerjasama dengan

pemerintah dan yang paling utama adalah pemerintah menginginkan

agarperusahaan besar kemudian dapat membantu bisnis dan menengah

untuk sukses.119 Dalam Diplomasi Publik disebutkan bahwa dalam

pelaksanaan diplomasi dapat dilakukan oleh aktor non negara. Dalam hal

ini adalah perusahaan multinasional120 peneliti menggunakan perusahaan

SM Entertaiment sebagai contoh karena perusahaan tersebut termasuk ke

dalam sebuah perusahaan hiburan Korea Selatan yang sudah memiliki

beberapa anak perusahaan diluar Korea, seperti di Jepang dan China.

Oleh karena itu, dalam pelaksanaan diplomasi Hallyu ini perusahaan

swasta adalah aktor yang secara tidak langsung juga telah diatur oleh

pemerintah Korea Selatan.

C. Korea Selatan dan China Melakukan Normalisasi Hubungan Kedua

Negara

Pada tanggal 31 Oktober 2017, menteri luar negeri China dan Korea

Selatan menyatakan bahwa kedua negara sepakat untuk melakukan normalisasi hubungan yang sempat renggang karena THAAD.121 Pasca munculnya kabar mengenai normalisasi hubungan China dan Korea Selatan, secara perlahan larangan Hallyu di China mulai terbuka.Terlihat grup penyanyi asal Korea

119Euny Hong, Korean Cool (Yogyakarta: Bentang,2016) hal 265 120Iva Rachmawati, Diplomasi Publik ( Yogyakarta:2016) hal 51 121Adam Taylor “South Korea and China Move to Normalize Relations After THAAD Dispute” The Washington Post, 31 Otober 2017 [Berita On-line]; Tersedia di https://www.washingtonpost.com/world/south-korea-and-china-move-to-normalize-relations-after- thaad-conflict/2017/10/31/60f2bad8-bde0-11e7-af84- d3e2ee4b2af1_story.html?utm_term=.dacb9cfffd90; Internet; di akses pada 11 Desember 2017.

54

Selatan, Mamamoo yang melakukan rekaman untuk acara musik di salah satu stasiun Tv China.122

Perundingan kemudian dilanjutkan oleh presiden Korea Selatan, Moon Jae

In dan presiden China, Xi Jinping. Kedua pemimpin negara ini melakukan pertemuan disela-sela forum KTT APEC di Da Nang, Vietnam pada 11 November

2017.

Gambar IV.2 Perundingan Korea Selatan dan China di Da Nang,

Vietnam. 11 November 2017

Sumber : Cheong Wa Dae123

Dalam pertemuan ini, Korea Selatan dan China sepakat untuk memulihkan kerjasama. Presiden Moon Jae In juga mengutarakan dampak dari larangan Hallyu

122____ “Kpop Act Films Chinese TV Show Amid Hopes of Beijing Lifted Hallyu Ban” Yonghap News, 02 November 2017, Tersedia di http://english.yonhapnews.co.kr/kwave/2017/11/02/60/3001000000AEN20171102012000315F.ht ml; Internet; Dikses pada 13 Desember 2017 123Jeon Han dan Yoon Sojung “ Korea, China Agree to Officially Normalize Bilateral Ties” Korea News, 12 November 2017 [Berita On-line] tersedia di http://english1.president.go.kr/korea/korea.php?srh%5Bboard_no%5D=29&srh%5Bview_mode% 5D=detail&srh%5Bseq%5D=19953&srh%5Bdetail_no%5D=188&srh%5Bpage%5D=:; internet; diakses pad 19 Desember 2017

55 di China yang mengakibatkan Lotte yang secara terpaksa harus menjual toko miliknya, penurunan pariwisata China ke Korea Selatan dan meminta agar China membantu dalam kerjamasa ekonomi, budaya dan pariwisata.124

Pasca pertemuan presiden Korea Selatan dan China, kedua negara semakin aktif berkomunikasi guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Pertemuan kembali di gelar oleh kedua negara pada 22 November 2017 dengan perwakilan para menteri luar negeri dari tiap negara. Pada pertemuan ini, beberapa agenda dibahas seperti mengatur kunjungan Presiden Moon Jae In ke China pada pertengahan Desember. Bertujuan untuk menjadi momentum kedua negara memperbaiki hubungan bilateral. Dalam permasalahan nuklir Korea Utara, Korea

Selatan dan China sepakat untuk melakukan cara damai dalam penyelesaiannya melalui dialog. China kemudian menegaskan komitmen yang akan menerapkan

Resolusi Dewan Kemanan PBB guna menciptakan kawasan untuk berdialog.

Kedua negara juga sepakat untuk melakukan kerjasama untuk Olimpiade Musim

Dingin PyeongChang dan praolimpiade yang akan dilaksanakan pada bulan

Februari dan Maret tahun 2018 dan menjadi simbol Olimpiade Perdamaian Korea

Selatan dan China.125

124Clint Work “South Korea and China Make Amends. What Now?” The Diplomat, 18 November 2017, tersedia di https://thediplomat.com/2017/11/south-korea-and-china-make- amends-what-now/; Internet; diakses pada 14 Desember 2017. 125____ “Outcome Of ROK-China Fooreign Minister’s Meeting” Mofa, 23 November 2017 [Laporan] tersedia di http://www.mofa.go.kr/ENG/press/ministrynews/20171123/1_79962.jsp?menu=m_10_10; internet; diakses pada 18 Desember 2017

56

D. Kunjungan Presiden Moon Jae In ke China

Presiden Korea Selatan, Moon jae In, diagendakan mengunjungi China pada 13-16 Desember 2017.126 Pada 13 Desember, Moon Jae In mengunjungi

China. Kunjungannya ke China juga ditemani oleh delegasi yang berjumlah 260 yang terdiri dari perusahaan dan organisasi dari Korea Selatan. Perusahaan hiburan SM Entertaiment dan Wemade Entertaiment juga masuk ke dalam daftar delegasi. Keikutsertaan dua agensi hiburan Korea Selatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada kebangkitan Hallyu di China.127 Seperti perusahaan

SM Entertaiment yang melakukan audisi global di China untuk bergabung dengan perusahaan yang kemudian dijadikan penyanyi maupun aktif di dunia peran.

Menurut penulis hal ini kemudian dapat menarik minat masyarakat China untuk lebih mengetahui Hallyu.

Pada 14 Desember 2017, presiden Korea Selatan, Moon Jae In, menghadiri acara Korea-China Economic and Trade Partnership di China pada tanggal 14

Desember 2017. Kehadiran Moon Jae In sekaligus membuka secara resmi acara

Korea-China Economic and Partnership 2017. Korea-China Economic and Trade

Partneship diselenggarakan dengan tujuan untuk memberi kesempatan bagi para

126Sohn Jiae dan Kim Yong Shin “ Presiden Moon Visit To China” Korea News, 06 Desember 2017 [Berita On-line] tersedia di http://english1.president.go.kr/korea/korea.php?srh%5Bboard_no%5D=29&srh%5Bview_mode% 5D=detail&srh%5Bseq%5D=20064&srh%5Bdetail_no%5D=207&srh%5Bpage%5D=; Internet; diakses pada 19 Desember 2017 127Jung Suk Yee “ China THAAD Relation is Still ongoing Ahead of Moon’s Visit To China” Business Korea, 13 Desember 2017 [Berita] tersedia di http://www.businesskorea.co.kr/english/news/national/20070-summit-without-joint-press- conference-china%E2%80%99s-thaad-retaliation-still-ongoing; Internet; diakses pada 24 Desember 2017

57 pengusaha kecil dan menengah dari Korea Selatan dan pembeli dari China untuk bertemu satu sama lain guna membangun kemitraan.128

Gambar IV.3 Pembukaan Korea-China Economic and Partnership. 14

Desember 2017

Sumber: Korea Herald129

128Lee Hana “President Moon attends Korea-China Trade Partnership ceremony” Korea.net, 15 Desember 2017 [Berita] tersedia di http://www.korea.net/NewsFocus/policies/view?articleId=152151#; internet; diakses pada 24 Desember 2017 129Hong Dam Young “ Song Hye Kyo, EXO-CBX Meet Presiden Moon Jae In in Beijing” Korea Herald, 14 Desember 2017 [Berita Online] tersedia di http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20171214000801; internet; diakses pada 19 Desember 2017

58

Selain ditemani oleh delegasi para pengusaha, kunjungan Moon Jae In ke

China Juga di temani EXO CBX dan Song Hye Kyo. Kunjungan yang dilakukan

Moon Jae in ke China adalah kunjungan pertamanya setelah resmi menjadi presiden Korea Selatan pada Mei 2017. Kehadiran aktris Song Hye Kyo yang cukup terkenal di China karena kesuksesan drama Descendent Of the Sun dan grup penyanyi EXO CBX pada acara ini memperlihatkan niat baik Moon Jae In untuk kembali menjalin hubungan ekonomi bilateral yang baik dengan China yang sempat terputus karena kesepakatan Korea Selatan dan Amerika mengenai

THAAD.130

Sasaran dari diplomasi kebudayaan adalah pendapat umum dari suatu masyarakat tertentu dalam hal ini adalah China, dengan harapan dapat mempengaruhi para pengambil keputusan. Song Hye Kyo dan EXO CBX berperan sebagai pihak yang bertugas untuk meyakinkan pihak China tentang keseriusan Korea Selatan memperbaiki hubungan bilateral yang telah renggang.

Dengan bentuk konferensi yang mana aktris dan grup penyanyi Korea Selatan hadir pada pembukaan forum resmi pemerintah yang bertujuan untuk menjalin persahabatan yang sempat merenggang dengan sarana kesenian dan perdagangan, melihat kehadiran Song Hye Kyo dan EXO CBX untuk meresmikan kerjasama ekonomi Korea Selatan dan China. Dalam upaya mendapatkan opini publik, media ikut berperan dalam hal ini, dengan kehadiran Song Hye Kyo dan EXO

CBX media kemudian menerbitkan berita mengenai keikutsertaan mereka dalam

130Hong Dam Young “ Song Hye Kyo, EXO-CBX Meet Presiden Moon Jae In in Beijing” Korea Herald, 14 Desember 2017 [Berita Online] tersedia di http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20171214000801; internet; diakses pada 19 Desember 2017

59 acara kenegaraan yang kemudian akan dilihat oleh masyarakat China. Sehingga menurut penulis hal tersebut kemudian akan membuat masyarakat China lebih mengetahui usaha Korea Selatan mengenai keseriusannya dalam upaya membatalkan larangan Hallyu di China.

Menurut Novan Iman Santosa, Soft diplomasi yang dilakukan Korea

Selatan dalam hal ini membawa penyanyi dan aktris Song Hye Kyo untuk menemani Presiden Moon Jae In lebih dapat membujuk China untuk membuka larangan Hallyu yang berlaku di China. Dipilihnya EXO dan Song Hye tentu bukan tanpa alasan, EXO adalah grup yang sangat populer di China sedangkan

Song Hye Kyo adalah aktris Korea Selatan yang pernah bermain film bersama aktris China Zhang Ziyi dan pada kehidupan nyata mereka juga merupakan teman baik. Novan Iman Santosa juga menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh

Presiden Moon Jae In adalah untuk menunjukan kepada pemerintah China bahwa artis-artis ini disukai oleh masyarakat China sehingga pemerintah China perlu membatalkan larangan Hallyu yang ada di China.131

Oleh karena itu, kehadiran Song Hye Kyo dan EXO CBX untuk mendampingi Moon Jae In dapat menjadi nilai lebih bagi pemerintah Korea

Selatan dalam memperlihatkan keseriusan untuk menyelesaikan ketegangan yang terjadi antara kedua negara.

131Novan Iman Santosa dalam Wawancara yang dilakukan via email

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap negara pasti memiliki produk kebudayaan yang beraneka ragam.

Tidak banyak negara yang menggunakan kebudayaan sebagai alat diplomasi oleh negaranya. Tidak banyak negara juga yang menjadikan kebudayaan sebagai salah satu hal terpenting dalam kenegaraan. Korea Selatan adalah negara yang menjadikan kebudayaan sebagai alat yang penting bagi negara guna menopang kesuksesan beberapa sektor perekonomian Korea Selatan.

Begitupun di era kepemimpinana Moon Jae In, setelah dipilih oleh masyarakat Korea Selatan untuk menggantikan Park Geun Hye sebagai presiden.

Moon Jae In merasa bahwa Hallyu, terlebih dunia entertaiment sangat penting bagi negara. Hal itu karena Hallyu memiliki pengaruh kepada perekonomian

Korea Selatan. Adanya larangan Hallyu di China, dikarenakan penempatan

Terminal High Altitude Are Defense memberikan dampak bagi Korea Selatan.

China merupakan pasar yang besar bagi Korea Selatan dalam menyebarkan Hallyu nya. Secara otomatis China menyumbangkan pemasukan bagi kas negara Korea Selatan. Cara penyebaran Hallyu di pasar China di tengah kemelut Terminal High Altitude Area Defense cukup memberikan dampak positif.

Meskipun, pada pelaksana tersebut adalah tidak hanya pemerintah yang berperan, tetapi pihak swata juga ikut mengatasi permasalahan tersebut. Kedua negara saling membutuhkan satu sama lain, Korea Selatan membutuhkan China sebagai

61 mitra perdagangan yang besar begitupun China yang membutuhkan produk Korea

Selatan guna pemenuhan kebutuhan masyarakatnya selain itu, China juga membutuhkan Korea Selatan sebagai tempat berinvestasi para pengusahanya.

Putusan mengenai pemasangan Terminal High Altitude Area Defense di Korea

Selatan banyak menimbulkan respon kurang positif dari negara China yang merasa sistem ini cukup meresahkan China.

B. Saran

Adanya larangan Hallyu di China adalah salah satu bentuk tidak setujunya pemerintah China terhadap THAAD yang di tempatkan di Korea Selatan. Hal tersebut membuat China khawatir karena dapat mengganggu keamanan kawasan

Asia Timur. Seharusnya, Korea Selatan dapat lebih aktif dalam melakukan sosialisasi kepada negara tetangga ketika akan menerapkan sistem THAAD.

Menjelaskan bahwa hal ini sangatlah penting bagi Korea Selatan dan benar-benar tidak mengganggu kawasan. Terlebih kepada negara China yang merupakan salah satu negara yang memiliki prioritas ke dua dalam hal urusan luar negeri Korea

Selatan setelah Amerika.

Keputusan penempatan THAAD di Korea Selatan disepakati di era

Presiden Park Geun Hye dan pelaksanaanya di Era Presiden Moon Jae In.

Sehingga pada kepemimpinan Presiden Moon Jae In ini Korea Selatan mencoba mengatasi dampak yang di dapatkan sebagai respon penempatan THAAD oleh

China. Semoga, dimasa kepemimpinan presiden Moon Jae In dalam setiap pengambilan keputusan terlebih hal mengenai keamanan kawasan lebih sering

62 dibicarakan bersama dan tidak tergesa-gesa yang kemudian memunculkan respon yang kurang baik bagi negara Korea Selatan seperti respon negara China yang merasa di rugikan dalam penempatan THAAD ini.

Mengingat keamanan adalah suatu yang sensitif di kawasan Asia Timur.

Penempatan THAAD yang menurut Korea Selatan merupakan perlindungan dari ancaman rudal Korea Utara kemudian dapat di salah artikan sebagai awal dari persiapaan akan terjadinya perang di kawasan. Dalam hal ini bahkan China merasa penempatan THAAD tersebut adalah sebuah ancaman bagi China yang merasa sistem keamanannya dapat di awasi negara lain Seperti Amerika Serikat.

63

DAFTAR PUSTAKA

Berita dan Artikel

____ “ China Blokir Televisi Korea Selatan di picu Penempatan THAAD” Tempo, 18 April 2017 [Berita On-line]; Tersedia di https://dunia.tempo.co/read/news/2017/04/18/118867248/cina-blokir- televisi-korea-selatan-dipicu-penempatan-thaad; Internet; di akses pada 29 Agustus 2017

____ “ Drama Series Gives Boost to Korean Economy” theepochtime, 28 April 2016 [Berita On-line]; Tersedia di http://www.theepochtimes.com/n3/2040914-descendants-of-the-sun- takes-asia-by-storm/; Internet; Diakses pada 18 Agustus 2017

____ “China Focus: China, South Korea forge ever closer people-to-people ties” Xinhua, 04 November 2015 [Berita On-line]; Tersedia di http://news.xinhuanet.com/english/2015-11/04/c_134783347.htm; Internet; Diakses pada 17 Agustus 2017

____ “China Population” tersedia di https://www.cia.gov/library/publications/the- world-factbook/geos/ch.html; internet; diakses pada 28 Desember 2017.

____ “China Sholvels investment into South Korea- Entertaiment, Real Estate Big Takers” AsiaTimes, 20 april 2016 [Berita On-line]; Tersedia di http://www.atimes.com/article/china-shovels-investment-into-south- korea-entertainment-real-estate-big-takers/; Internet; Diakses pada 08 Agustus 2017

____ “China, ROK agree to push for completion FTA” China.Org, 28 Juni 2013 [Laporan On-line]; tersedia di http://china.org.cn/world/2013- 06/28/content_29255084_4.htm; di akses pada 08 Oktober 2017

____ “China, South Korea Pledge to Enrich Strategic Partnership” Gbtimes, 04 Juli 2014 [Berita On-line]; tersedia di http://gbtimes.com/china/china- south-korea-pledge-enrich-strategic-partnership; Internet; Diakses pada 17 Agutus 2017

____ “China’s ban on Hallyu” The Korea Times, 23 November 2016 [Berita On- line]; Tersedia di http://www.koreatimes.co.kr/www/news/opinon/2016/11/202_218799 .html; Internet; di akses pada 28 Agustus 2017

xii

____ “Cina-Korea Selatan Teken Perjanjian Perdagangan Bebas” Tempo, 02 Juni 2015 [Berita On-line]; Tersedia di https://m.tempo.co/read/news/2015/06/02/090671391/cina-korea- selatan-teken-perjanjian-perdagangan-bebas; Internet; Diakses pada 07 Agustus 2017

____ “Conquering Fear and Moving Toward Cooperation Chinese Entertainment Industry Sells Korean Contents” kofice, 16 Februari 2017 [Berita On- line]; Tersedia di http://eng.kofice.or.kr/c00_HallyuInsights/c00_HallyuInsights_01_vie w.asp?seq=7843&page=7&find=&search=&genre; Internet; Diakses pada 07 Agustus 2017 ____ “Kpop Act Films Chinese TV Show Amid Hopes of Beijing Lifted Hallyu Ban” Yonghap News, 02 November 2017, Tersedia di http://english.yonhapnews.co.kr/kwave/2017/11/02/60/3001000000A EN20171102012000315F.html; Internet; Dikses pada 13 Desember 2017

____ “Lay To Release 2nd Album next Month” Korea Joongang Daily, 26 September 2017 [Berita On-line]; Tersedia di http://koreajoongangdaily.joins.com/news/article/Article.aspx?aid=30 38885; Internet; di akses pada 15 November 2017

____ “Risiko ekonomi Korea yang dipicu China terkait THAAD” KBS World, 13 Maret 2017 [Berita Online]; tersedia di http://world.kbs.co.kr/indonesian/program/program_economyplus_det ail.htm?No=5981 ; internet; diakses pada 25 Maret 2017

_____ “China Blocks access to K-POP and K-drama Streaming Service” Allkpop, 28 Februari 2017 [Berita On-line]; Tersedia di https://www.allkpop.com/article/2017/02/china-blocks-access-to-k- pop-and-k-drama-streaming-services; Internet; di akses pada 29 Agustus 2017

_____ “Hallyu (Hallyu)” Korean.net, tersedia di http://www.korea.net/AboutKorea/Culture-and-the-Arts/Hallyu; Internet; Diakses pada 09 Oktober 2016

_____ “The Hallyu Wave: How Crisis led to Kpop” Seoulbeats, 24 Mei 2016 [Berita On-line]; tersedia di http://seoulbeats.com/2015/05/Hallyu- wave-crisis-led-k-pop/; Internet; Diakses pada 08 Oktober 2016

_____ “Xi Jinping and Park Geun Hye Jointly attend China-ROK Economic and Trade Cooperation Forum and Deliver Important Speeches” Fmprc, 04 Juli 2014 [Berita On-line]; Tersedia di

xiii

http://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/topics_665678/xjpzxdhgjxgsfw/t1 172443.shtml; Internet; Diakses pada 07 Agustus 2017

______“Presiden Xi Jinping Tiba di Seoul” Voaindonesia, 03 Juli 2014 [Berita On-line]; tersedia di https://www.voaindonesia.com/a/presiden-xi- jinping-tiba-di-seoul/1949950.html; Internet; Diakses pada 25 Juli 2017

______“Kemenhan dan Lotte Tandatangani Kontrak Pertukaran Lahan Penempatan THAAD” KBS World, 28 Februari 2017 [Berita On-line]; Tersedia di http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_Po_detail.htm?lang=i&i d=Po&No=44868¤t_page=; Internet; di akses pada 28 Agustus 2017

______“Presidential Front-Runner Moon Jae In Visit SM Entertainment’s COEX Artium” Koreaboo, 04 mei 2017 [Berita On-Line]; tersedia di http://www.koreaboo.com/buzz/presidential-front-runner-moon-jae- in-visits-sm-entertainments-coex-artium/; Internet; di akses pada 05 November 2017.

______”What is Cultural Diplomacy?”Cultural Diplomacy[Artikel] Tersedia di http://www.culturaldiplomacy.org/index.php?en_culturaldiplomacy; Internet: Diakses pada 02 Desember 2016 “Hallyu (Hallyu)” Korean.net, tersedia di http://www.korea.net/AboutKorea/Culture-and-the-Arts/Hallyu; Internet; Diakses pada 09 Oktober 2016

Adam Taylor “South Korea and China Move to Normalize Relations After THAAD Dispute” The Washington Post, 31 Otober 2017 [Berita On- line]; Tersedia di https://www.washingtonpost.com/world/south- korea-and-china-move-to-normalize-relations-after-thaad- conflict/2017/10/31/60f2bad8-bde0-11e7-af84- d3e2ee4b2af1_story.html?utm_term=.dacb9cfffd90; Internet; di akses pada 11 Desember 2017.

Amy Qin, Choe Sang-Hun “ South korea Missile Defense Deal Appears to Sour China’s Taste for K-Pop” The New York Times, 07 Agustus 2016 [Artikel On-line]; Tersedia di https://www.nytimes.com/2016/08/08/world/asia/china-korea- thaad.html?mcubz=1; Internet; di akses pada 28 Agustus 2017

Ankit Panda “What Is THAAD, What Does It Do, Why Is China Mad Bout It?”Thediplomat, 25 Februari 2016 [Berita online]; tersedia di http://thediplomat.com/2016/02/what-is-thaad-what-does-it-do-and- why-is-china-mad-about-it/; Internet; Diakses pada 02 Juli 2017

xiv

Berlianto“ Ini Lokasi Sistem rudal THAAD AS di Korsel” Sindonews, 13 Juli 2016 [Berita On-line]; tersedia di https://international.sindonews.com/read/1123187/40/ini-lokasi- sistem-rudal-thaad-as-di-korsel-1468407480; Internet; di akses pada 28 Agustus 2017

Clint Work “South Korea and China Make Amends. What Now?” The Diplomat, 18 November 2017, tersedia di https://thediplomat.com/2017/11/south-korea-and-china-make- amends-what-now/; Internet; diakses pada 14 Desember 2017.

Daniel Sanchez “China Bans All korean music and Entertainment” Digital Music News, 29 November 2016 [Artikel On-line]; Tersedia di https://www.digitalmusicnews.com/2016/11/29/china-bans-korean- Hallyu-kpop/; Internet; di akses pada 29 Agustus 2017

Emily Rauhala “The Chinese President’s Visit to Seoul Says Much About Shifting Alliance” Time, 03 Juli 2014 [Berita]; tersedia di http://time.com/2952513/xi-jinping-visit-south-korea/; internet;diakses pada 25 Juli 2017

Ervan Hardoko “ Sekarang, China Jadi Negara Paling di Benci Rakyat Korea Selatan” Kompas, 21 maret 2017 [Berita On-line]; Tersedia di http://internasional.kompas.com/read/2017/03/21/14092351/sekarang. china.jadi.negara.paling.dibenci.rakyat.korea.selatan; Internet; di akses pada 30 Agustus 2017

Hong Dam Young “ Song Hye Kyo, EXO-CBX Meet Presiden Moon Jae In in Beijing” Korea Herald, 14 Desember 2017 [Berita Online] tersedia di http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20171214000801; internet; diakses pada 19 Desember 2017

Hwang You mee “ [THAAD] Hallyu Suffers From China’s Anti Korean Sentiment” The Korean Herald, 05 Agustus 2016, tersedia di http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20160805000658; internet; diakses pada 22 Januari 2018

Istihanah Soejoethi “Presiden Baru Korea Selatan Ternyata penggemar EXO” Liputan 6, 10 Mei 2017 [Berita On-line] tersedia di http://showbiz.liputan6.com/read/2946971/presiden-baru-korea- selatan-ternyata-penggemar-exo; Internet; di akses pada 05 November 2017.

Jaeyeon “President moon likely to Pursue hands-off policy on culture” Yonhap News, 11 Mei 2017 [ artikel]; tersedia di

xv

http://english.yonhapnews.co.kr/news/2017/05/10/0200000000AEN20 170510010500315.html; internet; diakses pada 09 Januari 2017

Jen Judson “THAAD To Officially Deploy to South Korea” 7 Juli 2016 [berita online]; tersedia di http://www.defensenews.com/story/defense/2016/07/07/thaad- officially-deploy-south-korea/86837806/; Internet; diakses pada 21 Maret 2017

Jeon Han dan Yoon Sojung “ Korea, China Agree to Officially Normalize Bilateral Ties” Korea News, 12 November 2017 [Berita On-line] tersedia di http://english1.president.go.kr/korea/korea.php?srh%5Bboard_no%5D =29&srh%5Bview_mode%5D=detail&srh%5Bseq%5D=19953&srh %5Bdetail_no%5D=188&srh%5Bpage%5D=:; internet; diakses pad 19 Desember 2017

John Kang “ Why Alibaba Bought $30M Stake in K-Pop Giant SM Entertainmet, Home To Exo and Girls Generation” Forbes, 11 Februari 2016 [Artikel On-line]; tersedia di https://www.forbes.com/sites/johnkang/2016/02/11/why-alibaba- bought-30m-stake-in-k-pop-giant-sm-entertainment-home-to-exo-and- girls-generation/#6f2a1746a556; Internet; di akses pada 17 Septermber 2017

Joyce Lee, Adam Jourdan “ South Korea’s Lotte reports store closures in China amid political stand-off” Reuters, 06 maret 2017 [Berita On-line]; Tersedia di http://www.reuters.com/article/us-southkorea-china-lotte- idUSKBN16D03U; Internet; di akses pada 29 agustus 2017

Jung Suk Yee “ China THAAD Relation is Still ongoing Ahead of Moon’s Visit To China” Business Korea, 13 Desember 2017 [Berita] tersedia di http://www.businesskorea.co.kr/english/news/national/20070-summit- without-joint-press-conference-china%E2%80%99s-thaad-retaliation- still-ongoing; Internet; diakses pada 24 Desember 2017

Kim Dae Gi “China’s Gold Finance Group Buys Controlling Stake In S. Korea Entertaimnet Agency” Pulse News, 13 Oktober 2016 [Berita] tersedia di http://pulsenews.co.kr/view.php?no=715025&year=2016; internet; diakses pada 22 Januari 2018

Kim Yoon Mi “ Entertaiment, cosmetics stocks fall amid China’s Hallyu ban” The Korea Herald, 21 November 2016 [Berita] tersedia di http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20161121000700; internet; diakses pada 16 Agustus 2017

xvi

Lee Hana “President Moon attends Korea-China Trade Partnership ceremony” Korea.net, 15 Desember 2017 [Berita] tersedia di http://www.korea.net/NewsFocus/policies/view?articleId=152151#; internet; diakses pada 24 Desember 2017

Park Jin Hai “Descendants Of The Sun Rewrites K-Drama History” The Korea Time, 06 maret 2016 [ Berita]; tersedia di http://www.koreatimes.co.kr/www/news/culture/2016/03/201_199733 .html; internet; diakses pada 20 Januari 2017

Tamar Herman “China Blocks Korean Entertaiment on Streaming Platforms Over THAAD Row” Billboard, 28 Februari 2017 [berita] tersedia di https://www.billboard.com/articles/news/politics/7708963/china- blocks-korean-streaming-platforms-thaad; internet; diakses pada 10 januari 2018

Buku dan Jurnal

_____ “ THAAD in the Korean Peninsula” Institute for Security & Development Policy ( November 2016)

_____ “100 Policy tasks five year plan of the administration” Korean Culture and information service, 17 Agustus 2017

_____ “ THAAD Endo/Exo Atmospheric Intercept Capability” Lockheed Martin,2015

Creswell John W.Research Design, United State : publication Sage. 2009

Dal Yong Jin “The Hallyu in The Creative Industry” [Jurnal On-line]; International Institut Journal Universitas of Michigan. Volume II (2012)[Jurnal On-line] tersedia di https://quod.lib.umich.edu/cgi/p/pod/dod-idx/Hallyu-20-the-new- korean-wave-in-the-creative- industry.pdf?c=iij;idno=11645653.0002.102; Internet; Diunduh pada 17 Otober 2016

DG Expo Policy Departmen, North Korea: The Critical succession of Kim Jong Il (Policy Briefing 2012 dalam Directorate General For External Policies Policy Department “In the Republic of Korea (South Korea) Park geun Hye Presidency record Strong start, Despite Domestic Hurdles” DG EXPO/B/PolDep/Note/2014_182

xvii

Ethain Meick dan Nargiza Salidjanova “China’s Response to U.S-South Korean Missile Defense System Deployment and its Implication” U.S-China economic and Security Review Commission, 26 Juli 2017

Hong Euny , Korean Cool ,Yogyakarta: Bentang,2016

Mark Revina, “ Introduction: Conceptualizing The Hallyu” Southeast Review Of Asian Studies Volume 31 (2009).PP.3-9 hal 1 [Jurnal ]; tersedia di http://www.uky.edu/Centers/Asia/SECAAS/Seras/2009/02_Ravina_2 009.pdf; Internet; diunduh pada 08 Oktober 2016.

Mulyana Deddi, Metodologi penelitian kualitatif, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2001

Rachmawati Iva, Diplomasi Publik, Yogyakarta: Calpulis, 2016

Salim, Agus,Teori dan paradigma penelitian sosial, Yogyakarta: Tiara Wacana. 2006

Warsito Tulus, Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan ,Yogyakarta: Ombak,2007

Laporan

____ “Outcome Of ROK-China Fooreign Minister’s Meeting” Mofa, 23 November 2017 [Laporan] tersedia di http://www.mofa.go.kr/ENG/press/ministrynews/20171123/1_79962.j sp?menu=m_10_10; internet; diakses pada 18 Desember 2017

____ “ROK-U.S. Alliance agree to deploy THAAD” United State Force Korea, 08 Juli 2016 [laporan On-line]; Tersedia di http://www.usfk.mil/Media/Press-Releases/Article/831166/rok-us- alliance-agrees-to-deploy-thaad/; Internet; di akses pada 10 Oktober 2017

____ “THAAD Fact Sheet” United State Force Korea, 07 September 2017[Laporan On-line] tersedia di www.usfk.mil/Media/Press- Releases/Article/1301280/thaad-fact-sheet/; Internet; di akses pada 10 Oktober 2017

Jaeho Hwang, “The Rock’s China Policy Under Park Geun Hye: A New Model Of ROK-PRC Relation” The Brookings Intitution 2014. Hal 5 [Laporan]; tersedia di https://www.brookings.edu/wp- content/uploads/2016/06/south-korea-china-policy-hwang-working- paper.pdf; Internet; Diunduh pada 12 Juli 2017.

xviii

Kim Jiyoon “South Korean Attitudes On China” The Asan Institute for Policy Studies [laporan];

xix

Lampiran

Narasumber : Novan Iman Santosa

Jabatan : Chief desk Editor Politik hukum dan Keamanan The Jakarta Post

Wawancara dilakukan melalui Email dengan mengirim pertanyaan wawancara pada 04 Januari 2017 dan Jawaban wawancara diterima pada 06 Januari 2018.

Pertanyaan Wawancara:

1. Mengapa China tidak mengeluarkan statement resmi terkait larangan

Hallyu? Padahal aksi tersebut benar adanya

China tidak menyatakan pelarangan secara resmi sebagai bentuk tekanan politis kepada Korea Selatan melalui hambatan di bidang ekonomi. Pasar China yang sedemikian besar akan sangat mempengaruhi aktivitas ekonomi Korea

Selatan.

Akan tetapi The Korea Herald, mengutip stasiun TV milik negara China

Central Television (CCTV), melaporkan bahwa Chinese State Administration ofPress, Publication, Radio, Film and Television (lembaga negara di China yang mengurusi media massa, penerbitan,radio, film dan TV) memerintahkan lembaga penyiaran China untuk tidak menayangkan para bintang dari Korea Selatan pada siaran hiburan di TV.

(Sumber: http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20160805000658)

Tindakan balasan di bidang ekonomi terkait THAAD tidak saja dialamai oleh Hallyu tapi juga berbagai sektor lain yang dialami oleh perusahaan- perusahaan Korea Selatan yang beroperasi di China, seperti retail dan pariwisata.

xx

Lotte adalah kelompok usaha retail yang menjadi sasaran utama karena lahan penempatan THAAD merupakan lahan hasil tukar guling dengan milik kelompok Lotte. Semua outlet Lotte di China dilarang beroperasi dengan alasan tidak memenuhi standar keselamatan terkait bahaya kebakaran.

Selain itu, masyarakat China secara umum amat sangat nasionalistis dan patriotis, sehingga tanpa perintah resmi dari negara atau pemerintah pun, mereka akan mengambil tindakan sendiri terhadap pihak-pihak yang dianggap merugikan negara dan pemerintah. Hal ini dapat dipahami dari sejarah pembentukan negara

RRC dan pengaruh Partai Komunis China (PKC) yang masih memegang kontrol ketat atas segala aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara di China.

2. Apakah larangan Hallyu di China memberikan efek bagi China? segi

politik atau ekonomi

Sebenernya yg lebih terpukul adalah Korea karena China adalah pasar yg besar stlh Jepang utk Hallyu. Konser2 Kpop di China dilarang yg merugikan agensi2 Korea. Di sisi lain, krn larangan tsb, fans China banyak yg akhirnya memilih menonton konser Kpop di HK, Taiwan, Jpg, Korea atau ke Asia

Tenggara.

3. Apakah ada kebijakan khusus terkait Hallyu pada era Moon Jae In?

Jika ada, seperti apa kebijakannya

Sesaat setelah dilantik, Presiden Moon menyatakan akan mengusahakan untuk mendekati pemerintah China supaya mencabut pelarangan Hallyu di China.

Masih perlu kita amati lagi apakah langkah ini akan berhasil atau tidak. Karena bagi China, THAAD merupakan satu ancaman yang jelas.

xxi

4. Bagaimana pandangan Korea Selatan terhadap China pasca China

melakukan larangan terhadap Hallyu? Politik atau ekonomi

Secara ekonomi, Korea Selatan rugi banyak karena larangan Hallyu tersebut. Selama ini di drama-drama Korea Selatan selalu ada product placement yang merupakan sarana promosi gratis bagi produk-produk Korea Selatan dari mobil, handphone dan kosmetik, sampai tempat-tempat wisata dan makanan.

Selain itu larangan konser dan tampil di TV China juga berdampak buruk secara ekonomi untuk para agensi yang menaungi para artis Korea Selatan.

5. Apa yang harus dilakukan Korea Selatan untuk mengatasi larangan

Hallyu di China?

Mencari pasar baru. Selama ini Asia Tenggara belum menjadi primadona bagi Korea Selatan. Padahal di kawasan ASEAN saja fans Hallyu cukup banyak.

Bila industri Hallyu mulai menyasar pasar ASEAN secara lebih intensif, hal ini akan sangat sesuai dengan kebijakan Presiden Moon yang akan lebih mengintensifkan hubungan di segala bidang dengan ASEAN di luar Four Powers, atau empat negara, yang selama ini mendominasi fokus diplomasi luar negeri

Korea Selatan, yaitu Amerika Serikat, China, Jepang dan Rusia.

Hubungan ekonomi antara Korea Selatan dengan ASEAN, baik sebagai organisasi regional maupun masing-masing negara, yang relatif lebih seimbang ketimbang dengan China, merupakan satu jaminan bahwa pasar Hallyu di Asia

Tenggara akan jauh lebih stabil.

Selain ASEAN, Australia, Selandia Baru & Amerika Latin juga menjadi pasar yang potensial meskipun biaya produksi jd mahal. Akan tetapi, penetrasi

xxii

Hallyu di wilayah-wilayah yang lebih jauh ini juga memiliki jaminan akan keberlangsungan akses pasar.

6. Pada 13 Desember 2017, Moon Jae in mengunjungi China, grup

penyanyi EXO dan aktris Song Hye Kyo juga hadir menemani Moon Jae

In. Apakah hal tersebut termasuk diplomasi guna membuka larangan

Hallyu di China?

Korea sangat membutuhkan China. Soft diplomasi termasuk hubungan budaya lebih bisa membujuk China untuk membuka larangan Hallyu. Kenapa

EXO & Song Hye Kyo? Karena Song Hye Kyo adalah aktris papan atas Korea yg pernah bermain film bersama aktris China Zhang Ziyi dan mereka bersahabat di kehidupan nyata. Sementara EXO sangat populer di pasar China. Presiden Moon mengajak mereka untuk menunjukkan ke pemerintah China bahwa artis-artis ini disukai rakyat China sehingga perlu membatalkan larangan Hallyu.

7. Apakah pihak swasta Korea Selatan dapat ikut dalam usaha menghapus

larangan Hallyu di China?

Agak sulit bagi pihak swasta Korea Selatan untuk dapat ikut menghapus larangan Hallyu di China karena mereka sendiri menjadi korban dari ketegangan yang diakibatkan oleh penggelaran THAAD di Korea Selatan. Karena jika masyarakat China sudah memboikot satu produk tertentu, akan sangat sulit untuk kembali masuk ke pasar tanpa ada komando, baik langsung ataupun tidak langsung, dari pemerintah China.

xxiii