Masterchef Indonesia Dengan Minat Menonton Pemirsa Di Perumahan Tanah Mas, Semarang
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA Bab ini berisi penyajian data hasil penlitian mengenai hubungan daya tarik tayangan MasterChef Indonesia dengan minat menonton pemirsa di perumahan Tanah Mas, Semarang 1.1 Penyajian data. 4.1.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Adapun gambaran karakterisitk responden yang dikemukakan disini adalah gambaran responden berdasarkan jenis kelamin dan usia. 4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, tampak bahwa responden tidak hanya berasal dari gender tertentu. Hal ini ditunjukan pada tabel 4. 2 berikut ini: Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Prosentase ( % ) Laki – Laki 11 36,66 Perempuan 19 63,33 Jumlah 30 100,00 Sumber: data primer, 2012 Tabel 4.1. di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 19 (63,33%). Lebih banyaknya jumlah responden perempuan dibandingkan laki-laki menunjukkan bahwa perempuan lebih menyukai tayangan MasterChef Indonesia dibandingkan dengan laki–laki. Hal ini dimungkinkan karena perempuan 47 lebih mempunyai kecenderungan untuk menyukai bidang memasak atau masakan itu sendiri. Selain itu tayangan bergenre reality show ini memberikan teknik memasak dan informasi–informasi mengenai cara mengolah masakan menjadi lebih istimewa. Para pemirsanya juga dibawa untuk menikmati ketegangan demi ketegangan dalam setiap episode seperti layaknya menonton sebuah tayangan drama/ sinetron yang kebanyakan diminati oleh perempuan. 4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan usianya, responden dalam penelitian ini adalah mereka yang tergolong remaja sampai dewasa. Tabel 4.2 berikut ini menunjukkan gambaran responden berdasarkan usianya : Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia Usia ( tahun ) Jumlah Prosentase (% ) 13-20 11 36,66 21- 35 13 43,33 36- 60 6 20,00 Jumlah 30 100,00 Sumber: data primer, 2012 Tabel 4.2. di atas menunjukkan bahwa usia responden yang paling memiliki ketertarikan terhadap tayangan MasterChef Indonesia adalah usia 21-35 tahun. Namun bila dilihat pada tabel di atas, tayangan MasterChef Indonesia diminati dari usia remaja sampai usia dewasa. Yang bisa diinterpretasikan bahwa tayangan MasterChef Indonesia tidak hanya diperuntukkan untuk sebagian kalangan umur saja. Baik dari sisi kemasan, isi tayangan maupun informasi dan pengetahuan yang disampaikan bisa diminati oleh semua kalangan umur. Bila kita lihat dari para peserta tayangan 48 MasterChef Indonesia sendiri, mereka terdiri dari beragam umur yang berbeda. Hal tersebut bisa menjadi salah satu daya tarik tayangan MasterChef Indonesia untuk ditonton para pemirsanya dari kalangan usia manapun. 4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan pekerjaan, maka pekerjaan yang ada dibagi dalam 5 bidang yaitu : pelajar/mahasiswa, karyawan/karyawati, ibu rumah tangga, guru, wiraswasta. Tabel 4.3 berikut ini menunjukkan gambaran responden berdasarkan usianya : Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Jumlah Prosentase (% ) Pelajar/mahasiswa 13 43,33 Karyawan/karyawati 6 20,00 Ibu rumah tangga 3 10,00 Guru 3 10,00 Wiraswasta 5 16,66 Jumlah 30 100,00 Sumber: data primer, 2012 Tabel diatas menunjukkan bahwa pelajar /mahasiswa memiliki ketertarikan terhadap tayangan MasterChef Indonesia. Hal ini berarti tayangan MasterChef Indonesia tidak hanya diminati oleh para ibu–ibu yang suka memasak tetapi memiliki daya tarik yang luas. Para pelajar atau mahasiswa yang mempunyai hari libur di hari Sabtu dan Minggu, bisa menggunakan waktu luang mereka untuk menonton tayangan MasterChef Indonesia. Kebutuhan mereka untuk mengetahui informasi tayangan MasterChef Indonesia dikarenakan juga karena tayangan MasterChef 49 Indonesia menjadi tayangan reality show dalam bidang memasak yang baru dan pertama di Indonesia. MasterChef Indonesia juga memiliki kemampuan untuk membawa emosi para pemirsanya untuk terus mengikuti tayangan sampai seluruh episode tayangan MasterChef selesai. Setiap episodenya memiliki tantangan dan ketegangan yang berbeda, apalagi bila peserta tayangan MasterChef yang masih bertahan tinggal sedikit. Para pemirsa begitu antusias dan penasaran untuk menunggu episode berikutnya, tidak hanya untuk mendapat pengetahuan soal masakan tapi juga keinginan untuk mengetahui siapa peserta yang gugur, dan siapa yang berhasil lolos. Tayangan reality show seperti itulah yang bisa menjadi daya tarik kenapa pelajar ataupun mahasiswa memiliki daya tarik yang lebih tinggi dibanding yang lain. 4.1.2 Karakteristik Variabel Ada 2 variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel daya tarik dan variabel minat. Untuk menghitung frekuensi dari tiap variabel maka akan dilakukan penghitungan dengan cara total skor dibagi jumlah responden dan dibagi jumlah pertanyaan, seperti berikut : Frekuensi : Total skor Jumlah Responden(30) x jumlah pertanyaan(5) Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar daya tarik yang dimiliki oleh tiap variabel, maka diberi skala interval sebagai berikut : 1,00 – 1,75 : Sangat tidak Menarik 1,76 – 2,50 : Tidak Menarik 2,51 – 3,25 : Menarik 3,26 – 4,00 : Sangat Menarik 50 4.1.2.1 Variabel daya tarik Variabel daya tarik memiliki 5 indikator yaitu juri, peserta, tantangan, bintang tamu, masakan. Tiap – tiap indikator yang ada, setelah diuji hasilnya valid dan reliabel. Adapun gambaran Variabel daya tarik dapat dilihat di tabel 4.4 berikut ini : Tabel 4. 4 Gambaran Variabel Daya Tarik Indikator Total skor Rerata Kategori Juri 498 3,32 Sangat Menarik Peserta 492 3,28 Sangat Menarik Tantangan 500 3,33 Sangat Menarik Bintang Tamu 486 3,24 Menarik Masakan 482 3,21 Menarik Sumber: data primer, 2012 Berdasarkan Tabel 4.4. di atas terlihat bahwa semua Indikator pada variabel daya tarik tergolong dalam kategori menarik dan sangat menarik yang berarti tayangan MasterChef memang memiliki daya tarik untuk ditonton. Hal ini disebabkan karena tayangan MasterChef adalah tayangan reality show dalam bidang memasak dengan kemasan yang baru. Meskipun sebelumnya ada tayangan reality show yang berhubungan dengan memasak namun hanya dikhususkan untuk para ahli chef yang kemampuan memasaknya sudah hebat dan sebagian besar berusia dewasa. Sedangkan tayangan MasterChef diikuti oleh berbagai macam pekerjaan dan usia. Kemudian tantangan – tantangan yang diberikan oleh MasterChef Indonesia juga jauh lebih menarik sehingga tidak hanya para peserta MasterChef Indonesia yang memiliki ketegangan tapi juga para pemirsanya. Selain itu tayangan ini 51 sudah diadakan lebih dari 20 negara, sehingga tayangan MasterChef memiliki daya tarik untuk ditonton. 4.1.2.2 Variabel Minat Variabel daya tarik memiliki 5 indikator yaitu ketertarikan tayangan, hobby,waktu luang, pengenalan produk, kebutuhan. Tiap – tiap indikator yang ada, setelah diuji hasilnya valid dan reliabel. Adapun gambaran Variabel daya tarik dapat dilihat di tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4. 5 Gambaran Variabel Minat Indikator Total skor Rerata Kategori Ketertarikan Tayangan 493 3,28 Sangat Menarik Hobby 500 3,33 Sangat Menarik Waktu Luang 489 3,26 Sangat Menarik Pengenalan produk 474 3,16 Menarik Kebutuhan 450 3 Menarik Sumber: data primer, 2012 Berdasarkan Tabel 4.5. di atas terlihat bahwa semua Indikator pada variabel minat tergolong dalam kategori menarik dan sangat menarik. Yang berarti tayangan MasterChef memang memiliki daya tarik untuk menumbuhkan minat menonton. Hal ini dimungkinkan karena adanya waktu luang yang cukup dan tayangan MasterChef berada pada jam tayang di hari Sabtu dan Minggu, dimana hari dan jam tayang yang dipilih oleh tayangan MasterChef Indonesia sesuai dengan waktu luang yang dimiliki oleh banyak pemirsa. Pemilihan jam tayang yang tepat mternyata meningkatkan daya tarik para pemirsa untuk menonton, karena pada jam tayangan MasterChef adalah jam prime time, yang 52 dimana banyak orang memiliki waktu santai dan bisa digunakan untuk menonton televisi. MasterChef Indonesia juga menjawab kebutuhan dari pemirsa mengenai informasi tentang dunia memasak dan juga mampu meningkatkan kemampuan ataupun teknik dalam memasak, khususnya yang memiliki hobby memasak. 4.1.3 Uji Prasyarat Hipotesis Uji prasyarat hipotesis diperlukan, untuk mengetahui apakah analisis data untuk hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. 4.1.3.1 Normalitas Bertujuan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji Normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis pada uji Kologorov-Smirnov adalah sebagai berikut : Ho : Data mengikuti distribusi yang ditetapkan Ha : Data tidak mengikuti distribusi yang ditetapkan Dengan menggunakan program SPPS, Interpretasinya adalah jika signifikansi di bawah 0,05 maka data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal Jika signifikasi lebih dari 0, 05 maka berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang diuji dengan data normal baku, yang berarti data tersebut normal. Hasil uji Normalitas melalui program Statistical Packages for Social Science (SPSS) , adalah sebagai berikut: 53 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Variabel Daya Tarik Minat Menonton Distribusi Kolmogorov-Smirnov Z 0,532 0,775 Normal Asymp. Sig ( 2 tailed ) 0,940 0,586 Normal Sumber : Output One Sample Kolmogorov-Smirnov Test, 2012 Dari tabel di atas menunjukkan besarnya nilai signifikasi > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang diuji dengan data normal baku. Hal ini berarti variabel Daya Tarik dan Minat