SSIMBOLIKA, Vol. 3 (1) April (2017) p-ISSN: 2442- 9198X e-ISSN: 2442-9996 SIMBOLIKA

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/simbolika

Hubungan Tayangan MasterChef terhadap Persepsi Profesi dan Minat Masyarakat menjadi Chef The Relationship of MasterChef Indonesia's Impressions on Perception of Profession and Public Interest becomes Chef

Agnes Aprilisna Lubis Magister Ilmu KomunikasiEmail: Agnes_lubis, [email protected] dan Ilmu Politik Universitas SumateraAbstrak Utara. Indonesia MasterChef chef chef Penelitian bertujuan mengetahui hubungan tayangan Indonesia terhadap persepsi mengenai profesi dan minat masyarakat menjadi . Penelitian menggunakan teori kultivasi, accidentaldengan pendekatan sampling kuantitatif yang bersifat korelasional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara bebas dan studi kepustakaan. Responden berjumlah 123 orang yang diperoleh dari teknik denganRank sampel Spearman yang dibagi menjadi dua yaitu 100 orang masyarakat umum Kota Medan dan 23 orang mahasiswa Program Studi Tata Boga Akademi PariwisataMasterChef Medan. Uji hipotesis menggunakan rumus dan diolah denganchef menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat hubungan yang positif antara tayangan Indonesia MasterChefterhadap persepsi masyarakat umum mengenai profesi chefdengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,634 dengan nilai signifikan sebesar 0,000, 2) terdapat hubungan yang positif antara tayangan MasterChef Indonesia terhadap minat masyarakat menjadi denganchef nilai koefisien korelasi sebesar 0,501 dan nilai signifikan sebesar 0,000,3) terdapat hubungan yang positif anataraMasterChef tayangan Indonesia dengan persepsi mahasiswa mengenaichef profesi dengan nilai korelasi sebesar 0,429 dan nilai signifikan sebesar 0,41,4) terdapat hubungan yang positif antara tayangan KataIndonesia Kunci dengan minat mahasiswa untuk menjadiMasterChefdengan nilai korelasi sebesar 0,517 dan nilai signifikan 0,012. : Komunikasi Massa, Reality Show,Abstract Indonesia, Persepsi, Minat Masyarakat ThisMedan. research is conducted to determine the correlation between watching MasterChef Indonesia on RCTI with perception of chef profession and interest to be a chef. This research used Cultivation Theory as a relevant theory. The method used quantitative method with correlational approach. Technique of data collection used were questionnaire, unstructured interview and document study. Respondents in this research were 123 people who gained from accidental sampling technique. They were divided into two that is 100 persons were society of Medan and 23 persons were students of Program Studi Tata Boga Akademi Pariwisata Kota Medan. Methods of data analysis in this study using Rank Spearman formulas and processed using SPSS version 13. The results showed that 1) there is a positive correlation between MasterChef Indonesia Programme with perception of Medan’s society about chef profession with a corelation coefficient of 0,634 and significant value 0,000; 2) there is a positive correlation between MasterChef Indonesia Programme with interest of society to be a chef with corelation coefficient of 0,501 and significant value 0,000; 3) there is a positive correlation between MasterChef Indonesia Programme with student’s perception of chef profession with a correlation coefficient of 0,429 and significant value 0,041;4) there is a positive correlation between MasterChef Indonesia Programme with student’s interest to be a chef with correlation coefficient of 0,517 and significant value 0,012. Keywords: Mass Communiation, Reality Show, MasterChef Indonesia, Perception, Medan Society Interesed.

How to cite: Lubis, A.A., 2017, Hubungan Tayangan MasterChef Indonesia terhadap Persepsi Profesi dan Minat Masyarakat menjadi Chef, Simbolika, 3 (1) : 45-54

45 Simbolika, 3 (1) (2017): 45-54

PENDAHULUAN chef ilmunya di bidang kuliner dan menjadi chef Acara televisi pada umumnya seorang . mampu mempengaruhi sikap, pandangan, Saat ini menjadi seorang persepsi, dan perasaan bagi para merupakan profesi yang sangat penontonnya. Hal ini disebabkan oleh menjanjikan dan mudah untuk digeluti. pengaruh psikologis dari televisi itu Hal ini tidak hanya berdampak bagi sendiri, di mana televisi seakan-akan kalangan dewasa, bahkan pemirsa usia chef menghipnotis penonton, sehingga mereka dini atau anak-anak juga menjadi sangat chef chef terhanyut dalam keterlibatan akan kisah menyukai profesi dan ingin menjadi selebrity atau peristiwa yang disajikan oleh televisi seorang . Profesi hampir setara Reality show chef (Effendy, 2003: 192). dengan di Indonesia saat ini. Menurut Vivian Dapat dilihatwww.farahquinn.com dari banyaknya di program yang dibintangi oleh orang-orang Indonesia yang menjadi model iklan di yang bukan artis/aktor, tetapi walaupun televisi ( ). demikian program acara tersebut masih Ketika suatu program televisi Reality diatur oleh skenario yang ditulis oleh mendapat respon positif dari khalayak, show produser (Fachruddin, 2015: 176). maka program tersebut dikatakan dapat di Indonesia mulai masuk pada diterima oleh masyarakat sehingga dapat tahun 1990-an. Berawal dari acara terjaga eksistensinya. Hal ini dapat pencarian bakat Asia Bagus di tahun 1991 diketahui dengan cara mengetahui sejauh disusul acara sitkom bergenre komedi mana daya tarik khalayak terhadap siaran pertama di Indonesia. Beberapa tahun televisi tersebut. Minat akan timbul bila reality belakangan kita juga melihat di stasiun show suatu acara memiliki daya tarik yang kuat televisi Indonesia mulai muncul dimata penontonnya. Daya tarik akan mengenai kuliner. Acara ini menimbulkan perhatian, kemudian menampilkan kompetisi memasak dengan perhatian ini akan membangkitkan minat kontestan yang berlatar belakang komunikan terhadap pesan yang MasterChef , pendidikan, usia, dan profesi pekerjaan disampaikan. Dalam kasus tayangan passion yang berbeda-beda. Kontestan diberikan Indonesia proses identifikasi chef kesempatan untuk menuangkan juga dapat menimbulkan minat khalayak chef mereka dalam memasak dan kemampuan untuk menjadi seorang , seperti para reality show mereka dalam mempresentasikan sebuah profesional dan kontestan dalam reality show hidangan yang bisa menggugah selera. tersebut. Hell’s Kithcen MasterChef Tidak seperti acara Penelitian ini akan melihat hubungan Allez Cuisine kuliner yang lain seperti di tayangan Indonesia dengan chef SCTV atau di Indosiar yang persepsi masyarakat mengenai profesi chef chef dikhususkan kontestan hanya dari dan minat masyarakat menjadi profesional , adanya keberagaman seorang . Peneliti juga tertarik untuk MasterChef MasterChef dalam pemilihan peserta ini menjadikan melihat bagaimana hubungan tayangan chef Indonesia memiliki cakupan Indonesia ini terhadap chef peserta yang luas dan menjadi pintu persepsi mengenai dan minat menjadi masuk kepada masyarakat untuk menggali pada mahasiswa Program Studi Tata 46 Agnes Aprilisna Lubis, Hubungan Masterchef Indonesia di RCTI Terhadap Persepsi Masyarakat

teori uses and gratification Boga, mengingat mereka sedang yaitu efek kognitif, afektif dan behavioral menempuh pendidikan resmi di bidang dengan . “The Impact of Television kuliner. Penelitian akan dilakukan di Kota Penelitian Giorgio Di Pietro (2016) Programmes on Teenage Career Medan dengan populasi masyarakat usia berjudul Aspirations: The ‘MasterChef Effect’” produktif dan menggunakan 2 jenis University of Westminster Business School sampel yaitu sampel umum (masyarakat United Kingdom umum Kota Medan) dan sample khusus reality show MasterChef (mahasiswa Program Studi (Prodi) Tata . Bertujuan mengetahui Boga Akademi Pariwisata Medan). bagaimana di Italy chef Penelitian ini terinspirasi dari mempengaruhi para remaja untuk Hubungan Cultivation Theory penelitian-penelitian terdahulu seperti memilih profesi sebagai karirnya. Intensitas Menonton Program Memasak di Wishful Identification Theory penelitian dengan judul “ Teori menggunakan Televisi dan Kompetensi Chef Presenter dan . Hasil dalam Program Memasak terhadap Minat MasterChef penelitian menjelaskan, setiap 1% Penonton Untuk Memasak kenaikan jumlah penonton ” yang diteliti Italy, sejalan dengan peningkatan siswa oleh Dita Purmia Utami (2013) Universitas tahun terakhir sekolah menengah yang Diponegoro. Penelitian ingin mengetahui bersedia mendaftarkan diri di sekolah hubungan antara intensitas menonton perhotelan dan tata boga sebesar 0,25% - chef program memasak di televisi dan 0.35%. kompetensi presenter dalam program Tan dan Wirght (Ardianto & memasak terhadap minat memasak. Erdinaya, 2005: 3), komunikasi massa Dengan menggunakan pendekatan merupakan bentuk komunikasi yang kuantitatif, peneliti mengambil sampling menggunakan saluran (media) dalam Rank sebanyak 50 orang dan menganalisis data menghubungkan komunikator dan Kendall dengan menggunakan korelasi komunikan secara massal, berjumlah . Hasil penelitian tersebut bahwa banyak, bertempat tinggal yang jauh chef intensitas menonton program memasak di (terpencar), sangat heterogen, dan televisi tinggi dan kompetensi menimbulkan efek tertentu. Beberapa presenter di dalam program tersebut baik, karakteristik komunikasi massa yang maka penonton semakin berminat untuk dikemukakan William L.Rivers, Jay W. memasak. Jensen dan Theodore Peterson (2003: 19) “Dampak Tayangan Program Acara Penelitian Arleen Ariestyani berjudul yaitu: (1) Komunikasi massa bersifat satu MasterChef US di Channel Starworld arah, (2) Komunikasi massa selalu ada Terhadap Minat Memasak (Studi Pada proses seleksi, (3) Karena media mampu Mahasiswa Jurusan Hotel Management menjangkau khalayak secara luas, (4) Binus University)” Untuk meraih khalayak sebanyak MasterChef . Hasil mungkin, (5) Komunikasi dilakukan oleh US penelitiannya adalah program institusi sosial yang harus peka terhadap terbukti efektif dalam mempengaruhi kondisi lingkungannya. audience, minat memasak mahasiswa Hotel Unsur komunikasi massa: Management yang dipengaruhi oleh 3 efek komunikator, isi, umpan balik, 47 Simbolika, 3 (1) (2017): 45-54

atekeeper, Mainstreaming dan gangguan, g pengatur, filter. bagaimana kultivasi dapat terjadi yaitu: Fungsi komunikasi massa: informasi, resonansi. hiburan, persuasi, transmisi budaya, Teori kultivasi mengajukan tiga mendorong kohesi sosial, pengawasan, asumsi dasar untuk mengedepankan korelasi, pewarisan sosial, melawan gagasan bahwa realitas yang diperantarai kekuasaan dan kekuatan represif, oleh televisi menyebabkan penonton menggugat hubungan trikotomi. Efek menciptakan realitas sosial mereka sendiri Komunikasi Massa menuurt Jalalludin yang berbeda dengan realitas sebenarnya Rakhmat (2007: 219). (1) Efek Kehadiran (Morissan, 2010: 107), adalah: (1) Televisi Media Massa, (2) Efek Kognitif Komunikasi adalah media yang sangat berbeda, (2) Massa, (3) Efek Afektif Komunikasi Massa, Televisi membentuk cara masyarakat (4) Efek Behavioral Komunikasi Massa berpikir dan berinteraksi, (3) Pengaruh Teori kultivasi merupakan teori televisi bersifat terbatas. komunikasi massa yang dapat digunakan Setiap tayangan dalam televisi dapat untuk menggambarkan pengaruh media memberikan pengaruh kepada massa kepada masyarakat. Gagasan ini penontonnya. Terkadang pengaruh ini pertama kali dikenalkan Profesor George bukan hanya sampai pada tahap kognitif Gerbner Universitas Pennsylvania atau afektif tetapi juga sampai pada tahap Amerika Serikat. George Gerbner behavioral. Grebner (Sumarjo, 2011: 108) (Morissan, 2010: 105) mengemukakan menyatakan sebelum sampai pada tahap bahwa televisi adalah sistem penceritaan behavioral ada beberapa elemen yang Attention Capacity Focusing startegic yang terpusat. Televisi telah menjadi terdapat dalam teori kultivasi, yaitu:: Involvement. bagian dari kehidupan keseharian kita. , , , drama, iklan, berita, dan program lainnya menyajikam dunia gambar dan dunia Televisi siaran yang merupakan pesan yang sama yang relatif menyatu media dari jaringan komunikasi dengan (koheren) ke dalam setiap rumah. Televisi ciri-ciri yang dimiliki oleh komunikasi sejak awal menanamkan kecenderungan massa yaitu; berlangsung satu arah, dan preferensi yang diperolehnya dari komunikatornya melembaga, pesannya sumber utama lainnya. Pola mengulang- bersifat umum, sasarannya menimbulkan ulang pesan dan gambar produksi massal keserempakan, komunikasinya bersifat televisi membentuk arus utama dari heterogen. (Effendy, 1993: 21). Beberapa lingkungan simbolik bersama. karakteristik televisi menurut Elvinaro Berdasarkan banyaknya waktu yang Ardianto (2007: 137) yaitu: (1) dihabiskan dalam menonton, Grebner Audiovisual, (2) Berpikir dalam gambar, (Morissan, 2013: 522) membagi penonton (3) Pengoperasian lebih kompleks. light televisi ke dalam dua kelompok, yaitu: 1) Karakteristik suatu peristiwa yang viewer Penonton “kelompok ringan” ( baik untuk dijadikan berita haruslah heavy viewer ), dan 2) Penonton “kelompok mengandung unsur penting dan menarik, berat” ( ). Menurut Gerbner sehingga untuk menjadikan pesan terdapat dua alasan yang menjelaskan tersebut layak untuk diterima oleh khalayak dan dapat disampaikan melalui 48 Agnes Aprilisna Lubis, Hubungan Masterchef Indonesia di RCTI Terhadap Persepsi Masyarakat

media haruslah melalui beberapa Proses seleksi dapat terjadi karena pertimbangan. Beberapa faktor yang perlu sejumlah faktor.1) terdapat beberapa diperhatikan tersebut antara lain yaitu kualitas fenomena eksternal yang menarik (Ardianto, 2005: 131): pemirsa, waktu, perhatian. 2) persepsi juga dipengaruhi durasi, metode penyajian. oleh ketajaman indra. 3), perubahan atau Segala jenis kategori yang masuk variasi mendorong perhatian, sehingga kedalam program hiburan di televisi yang kita lebih mudah mengingat kejadian yang meliputi banyak hal mengenai kehidupan menegangkan daripada kegiatan yang manusia (Hill, 2005: 2). Andi Fachruddin hanya sekedar menegangkan saja. Apa (2015: 177) memaparkan beberapa yang kita pilih untuk diperhatikan juga pendekatan yang digunakan untuk dipengaruhi oleh siapa kita dan apa yang reality show menentukan tema yang sesuai dalam terjadi dalam diri kita. Semua motif dan proses produksi sebuah . kebutuhan kita mempengaruhi apa yang yakni: (1) Pendekatan konflik ingin kita lihat dan yang tidak ingin kita Candid Camera (penggabungan rekaman asli dan plot), (2) lihat. Talent Pendekatan Jebakan ( ), (3) Proses organisasi dapat dilihat dari relationship Pendekatan (kompetisi), (4) cara bagaimana kita mengatur apa yang Pendekatan Mencari Jodoh ( ), telah kita perhatikan dengan selektif (5) Pendekatan Empati, (6) Pendekatan untuk membuatnya berarti bagi kita. Ada Mistik. empat macam skema kognitif yang dapat prototipe Menurut Morissan (2013: 153) suatu kita gunakan dalam memahami fenomena program televisi harus memiliki elemen yang terjadi, yaitu: 1) , yaitu yang akan dijadikan senjata untuk struktur pengetahuan yang menarik perhatian khalayak, yaitu: konflik, mendefenisikan contoh terbaik atau paling timing, trend. durasi, kesukaan, konsistensi, energi, representatif dari beberapa kategori, 2) konstruksi personal, yaitu tolok ukur Persepsi tiap orang berbeda karena mental yang memungkinkan kita pengalaman dan peran berbeda yang memosisikan orang dan situasi di mempengaruhi arti yang kita berikan sepanjang dimensi penilaian bipolar, 3) terhadap cara pandang kita melihat suatu stereotip, yaitu generalisasi prediktif pesan. Persepsi dan komunikasi memiliki mengenai orang dan situasi, 4) naskah, hubungan yang saling mempengaruhi yaitu pedoman tindakan berdasarkan apa antara yang satu dengan yang lain. Julia yang telah kita alami dan amati. T.Wood (2013: 35) mengatakan bahwa Proses interpretasi yaitu proses persepsi terdiri dari tiga proses yaitu subjektif dalam menjelaskan persepsi menyeleksi, mengatur, dan menafsirkan. untuk menentukan arti pada persepsi itu. Ketiga proses ini tumpang-tindih dan Terdapat dua cara yang biasa dilakukan terus-menerus, sehingga mereka untuk menginterpretasikan suatu arti, bercampur dan mempengaruhi satu sama yaitu: (1) dengan cara atribusi, (2) dengan lain, mereka juga interaktif, jadi yang satu cara bias melayani diri. mempengaruhi dua yang lain. Proses menerima dan menafsirkan pesan dalam komunikasi massa juga 49 Simbolika, 3 (1) (2017): 45-54

dipengaruhi oleh persepsi selektif.. pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang Persepsi selektif merupakan istilah yang juga dapat dijadikan motif dalam mencari dapat diaplikasikan pada kecenderungan kepuasaan yang akhirnya dapat persepsi manusia yang dipengaruhi oleh menimbulkan perhatian. Perhatian keinginan-keinginan, kebutuhan- tersebut menimbulkan minat, dan kebutuhan, sikap-sikap dan faktor-faktor mencapai suatu pengertian dan psikologi lainnya (Severin & Tankard, penerimaan sebagai sikap yang 2011: 83). Terdapat tiga bentuk proses menggambarkan respons (R). Beberapa yang sama dengan persepsi selektif yang unsur-unsur yang dapat menimbulkan digunakan dalam komunikasi massa minat antara lain (Effendy, 2002: 70) Selective exposure (Severin & Tankard, 2011: 92), yaitu : (1) yakni: 1) terjadinya sesuatu hal yang Selective attention (paparan selektif), (2) menarik, 2) terdapatnya kontras, 3) Selective retention (perhatian selektif), (3) adanya harapan mendapatkan keuntungan (pengingatan selektif). atau mungkin gangguan dari yang Persepsi subliminal dianggap sebagai dimaksud. Menurut Elizabeth B. Hurlock persepsi yang terjadi di bawah ambang (2005: 116) aspek minat dapat dibagi kesadaran. Namun tidak ada batas menjadi dua yaitu: aspek kognitif dan Chef kesadaran yang jelas sama sekali (Severin aspek afektif. & Tankard, 2011: 97). atau koki atau juru masak dapat chef Scott (Severin & Tankard, 2011: 98) diartikan sebagai orang yang menyajikan mengatakan bahwa terdapat tiga cara sesuatu untuk di makan. Istilah “ ”, berpikir tentang gambar di media massa meskipun sering digunakan untuk yaitu sebagai gambaran nyata dari realitas, menggambarkan seseorang yang sebagai alat pembawa daya tarik afektif memasak, tetapi dianggap sebagai tanda atau emosional, dan sebagai kombinasi hormat kepada profesi tersebut (Donovan, simbol-simbol yang rumit untuk 1997: 13). Sebuah hotel dan restoran menyusun argumentasi-argumentasi memiliki struktur organisasi dapur yang Celebrity Chef chef retoris. berbeda. Effendy (2003: 13) mengatakan adalah dapur yang minat merupakan kelanjutan perhatian telah menjadi terkenal dan sering tampil yang merupakan titik tolak timbulnya menjadi bintang di media massa hasrat untuk melakukan tindakan yang khususnya televisi, baik membawakan chef diharapkan. Objek dalam penelitian ini program kuliner ataupun menjadi bintang MasterChef adalah profesi pada program iklan suatu produk (Ashley, 2004: 185). Indonesia di RCTI. Menurut Fenomena maraknya tayangan masak- Crow and Crow (Sarwono, 2003: 76) memasak di industri televisi dimulai British timbulnya minat terdiri dari 3 faktor, sekitar tahun 1930 yang disiarkan yaitu: faktor dorongan dari dalam, faktor pertama kali oleh TV, Inggris. motif sosial, dan faktor emosional. Minat dapat timbul karena adanya stimulus (S) motif yang akhirnya menimbulkan motivasi. Pengalaman serta 50 Agnes Aprilisna Lubis, Hubungan Masterchef Indonesia di RCTI Terhadap Persepsi Masyarakat

TayanganModel Teoritis PenelitianPersepsi (Y1) : sistematik. Jumlah sampel dalam MasterChef (X) : penelitian ini 123 orang.  Kesan HASIL DAN PEMBAHASAN  konflik  Pengalaman  Durasi  Kepribadia  Kesukaan n Proses pengumpulan data dimulai  Motivasi  Konsistensi pada tanggal 1 Desember 2016–9 Januari  Energi 2017 (tahap awal). Kuesioner penelitian  Timing Minat (Y2) : terdiri dari 80 pernyataan yang.  Trend Pengumpulan data untuk sample khusus  Perhatian Sumber: Peneliti, 2016  Kesenangan dilakukan pada tanggal 17 April 2017.  Keterlibata Kuesioner penelitian (sampel khusus) n terdiri dari 95 pernyataan yang harus diisi oleh responden. Saat pengisian kuesioner, peneliti memandu responden dalam mengisi pernyataan-pernyataan dan METODE PENELITIAN membantu menjelaskan ketika ada pernyataan yang kurang dimengerti Metode yang digunakan dalam responden. Peneliti juga melakukan penelitian ini adalah metode dengan wawancara bebas singkat yang dilakukan kuantitatif yang bersifat korelasional. kepada 3 orang responden dari sample Lokasi penelitian di Kota Medan. umum dan 2 orang responden dari sample Pemilihan kota Medan sebagai lokasi khusus. Wawancara bebas singkat dilakukan untuk melengkapi dan penelitian dipilihwww.kreatifonline.com karena telah menjadi salah satu tujuan wisata kuliner oleh para memperkuat analisis data. wisatawan ( ) dan di Setelah pengumpulan data selesai, peneliti melakukan proses pengolahan Kampus Akademi Pariwisata (Akpar) Editing, data dengan tahapan sebagai berikut: a). Medan. Pemilihan Kampus Akpar karena Coding merupakan lembaga pendidikan dan Penomoran kuesioner, b). c). pelatihan di bidang pariwisata pertama di , d). Inventarisasi Variabel, e). Tabulasi Data. wilayahwww.akparmedan.ac.id Sumatera terutama untuk reality show MasterChef Program Studi Tata Boga Hasil penelitian menunjukkan ( ). program Indonesia mempunyai hubungan yang Populasi dari penelitian ini adalah chef penduduk kota Medan yang termasuk positif terhadap persepsi masyarakat mengenai profesi dengan nilai kedalam angkatan kerja produktif yaitu MasterChef mulai usia 15-60 tahun yang berjumlah koefisien korelasi sebesar 0,634. Acara Indonesia mampu 984.037 ribu jiwa (BPS, 2016: 129). Dalam chef menentukan sampel, peneliti menentukan memberikan pengetahuan, wawasan dan kriteria tertentu yang dibuat berdasarkan gambaran mengenai profesi sehingga tujuan penelitian kemudian akan terbentuk persepsi yang positif pada menggunakan rumus Slovin secara responden. Temuan ini sesuai dengan teori kultivasi yakni, suatu acara pada 51 Simbolika, 3 (1) (2017): 45-54

MasterChef media massa akan mendapatkan perhatian Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang besar oleh masyarakat jika pola tayangan Indonesia memiliki chef komunikasi yang disajikannya dilakukan hubungan yang signifikan yang cukup kuat secara kumulatif dalam jangka panjang. terhadap minat menjadi pada MasterChef Sesuai dengan analisis teori kultivasi di responden khusus. Nilai korelasi koefisien atas, acara Indonesia dapat yang didapat yaitu sebesar 0,517 dan nilai season MasterChef dikatakan mampu melakukannya melalui signifikan sebesar 0,012. Untuk melihat season MasterChef chef 4 program acara hubungan tayangan terhadap minat Indonesia dan 2 Junior menjadi seorang terdapat beberapa Indonesia dimulai dari tahun 2011 hingga indikator yaitu perhatian, kesenangan, dan 2015. keterlibatan. Ketika terjadi proses MasterChef Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi tersebut penonton juga chef menonton acara Indonesia memerlukan peneguhan untuk keputusan terhadap minat masyarakat menjadi yang diambilnya dan pada saat inilah mempunyai hubungan positif tetapi relatif dibutuhkan keterlibatan orang lain. Hal MasterChef kecil dengan nilai korelasi koefisiennya inilah juga terjadi pada responden khusus, chef yang didapat sebesar 0,501. Melihat acara Indonesia mempunyai chef hubungan menonton dengan minat hubungan pada minat untuk menjadi menjadi ada beberapa indikator yang tetapi bukan menjadi faktor utama karena digunakan yaitu perhatian, kesenangan, faktor yang lain seperti keluarga dan dan keterlibatan. lingkungan juga memberi andil pada MasterChef Hasil penelitian menunjukkan pengambilan keputusan tersebut. SIMPULAN program Indonesia memiliki hubungan yang signifikan terhadap chef. pembentukan persepsi mahasiswa Tata Uji hipotesis penelitian menunjukkan Boga mengenai profesi Dilihat dari adanya hubungan yang signifikan antara 1 hasil perhitungan koefisien korelasi variabel X dan variabel Y dengan sampel MasterChef menunjukkan nilai yang signifikan antara masyarakat sebagai respondennya, 0 tayangan Indonesia terhadap dengan demikian hipotesis H ditolak. chef MasterChef persepsi masyarakat mengenai profesi Hasil penelitian menggambarkan . Nilai signifikan yang dihasilkan yaitu menonton tayangan Indonesia sebesar 0,041 dengan nilai ambang batas mampu memberikan pengetahuan, MasterChef chef sebesar 0,05 atau 0,041 < 0,05. Acara wawasan serta gambaran yang baik Indonesia juga dapat mengenai profesi kepada memberikan hubungan yang signifikan penontonnya sehingga menimbulkan pada mahasiswa Prodi Tata Boga. Hasil persepsi yang positif kepada profesi perhitungan frekuensi juga menunjukkan tersebut. Hubungan yang positif juga MasterChef dari 35 pernyataan hampir seluruhnya terdapat pada menonton tayangan chef bernilai positif. Indikator yang digunakan Indonesia (variabel X) dengan untuk melihat persepsi dalam penelitian minat masyarakat menjadi seorang 2 adalah kesan, pengalaman, kepribadian, (variabel Y ) sehingga uji hipotesis 0 dan motivasi. menyatakan hipotesis H ditolak. Hasil 52 Agnes Aprilisna Lubis, Hubungan Masterchef Indonesia di RCTI Terhadap Persepsi Masyarakat

chef perhitungan analisis korelasi terbentuknya minat untuk menjadi menunjukkan adanya hubungan positif seorang walau dalam persentase yang MasterChef tetapi tidak terlalu dominan antara tidak terlalu besar. Hal ini dapat menonton tayangan Indonesia dikarenakan masyarakat menilai bahwa chef chef terhadap timbulnya minat penonton aktivitas memasak lebih merupakan hobi MasterChef menjadi seorang . Terdapat hubungan dan untuk menjadi seorang yang positif antara tayangan diperlukan bakat dan keseriusan untuk chef Indonesia (variabel X) dengan persepsi menjalaninya sebagai sebuah profesi, chef mahasiswa terhadap profesi (variabel sedangkan pada mahasiswa yang telah 2 Y ) sebagai respondennya. Hasil korelasi memilih menjadi profesi aktivitas MasterChef yang didapat menunjukkan tingkat memasak sudah menjadi sesuatu yang hubungan yang sedang dengan nilai harus dipelajari dan acara signifikan yang lebih kecil dari nilai Indonesia juga sebagai sarana untuk ambang batas signifikan. Hasil penelitian mengasah bakat mereka. DAFTAR PUSTAKA menunjukkan bahwa terdapat hubungan MasterChef Ashley, B, Hallows, J, Jones, Steve, &Taylor, B. yang positif dan signifikan antara (2004). Food And Cultural Studies. London tayangan Indonesia (variabel And New York: Routledge Taylor & Francis Group. X) dengan minat mahasiswa menjadi MasterChef 2 Ardianto, E. & Erdinaya, L. K. (2005). Komunikasi seorang chef (variabel Y ). Tayangan Massa, Suatu Pengantar. : Indonesia tidak hanya sekedar Simbiosa Rekatama Media. Ardianto, E. (2007). Komunikasi Massa Suatu menayangkan jalannya kompetisi Pengantar. Bandung: Simbosa Rekatama memasak, namun mampu mengemas Media. unsur-unsur di dalamnya menjadi konsep Ariestyani, A. (2011). Dampak Tayangan Program chef Acara “MasterChef” US di Channel harapan yang ideal terhadap dunia tata STARWORLD Terhadap Minat Memasak boga khususnya profesi . Konsep (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Hotel harapan yang ideal inilah menjadi Management Binus University). Thesis Universitas Bina Nusantara. gambaran yang ingin dicapai oleh Badan Pusat Statistik. (2016). Medan City in penontonnya, dalam hal ini mahasiswa MasterChef Figures 2016, (Publikasi No. 1275.1601). Prodi Tata Boga. Menonton tayangan Medan. Badan Pusat Statistik Kota Medan. Donovan, M.D., (1997). Cooking Essentials for The Indonesia mempunyai New Profesional Chef. United States of hubungan yang berpengaruh positif dan chef America: Van Nostrand Reinhold. signifikan terhadap persepsi masyarakat Effendy, O.U., (1993). Televisi Siaran, Teori dan chef mengenai profesi serta minat menjadi Praktek. Jakarta: Mandar Maju. MasterChef ______. (2002). Ilmu Komunikasi Teori dan seorang . Pada masyarakat umum, Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. tayangan Indonesia mampu ______. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat chef menimbulkan persepsi positif terhadap Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. profesi namun tayangan ini tidak chef Fachrudin, A., (2015). Cara kreatif Mempoduksi cukup menimbulkan minat penontonnya Program Televisi. : CV. Andi untuk menjadi seorang . Berbeda Offset. MasterChef dengan penonton yang adalah mahasiswa Prodi Tata Boga, tayangan Indonesia mampu mendorong 53 Simbolika, 3 (1) (2017): 45-54

Hill, A., (2005). Audiences And Popular Factual Sarwono, S.W. (2003). Psikologi Remaja. Jakarta: Television. London And New York: PT. Raja Grafindo Persada. Routledge Taylor & Francis Group. Sumarjo. (2011). Efek Adegan Kekerasan di Televisi Hurlock, E.B., (2005). Perkembangan Anak. (Kritik Atas Teori Kultivasi Grebner). Jurnal Jakarta: Erlangga. Inovasi, 3(2). Morissan, Wardhani, A.C, dan Hamid, F. (2010). Severin, W.J. dan James W. T, Jr. (2011). Teori Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Ghalia Komunikasi Sejarah, Metode, dan Terapan di Indonesia. Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana Morissan. (2013). Teori Komunikasi Individu Prenada Media Group. Hingga Massa. Jakarta: Kencana Utami, D.P., (2013). Hubungan Intensitas Prenadamedia Group. Menonton Program Memasak di Televisi dan Pietro, D.G., (2016). The Impact of Televisioan Kompetensi Chef Presenter Dalam Program Programmes on Teenage Career Aspirations: Memasak Terhadap Minat Penonton Untuk The ‘MasterChef Effect’. IZA Discussion Memasak. Thesis Universitas Diponegoro. Paper No. 9840. United Kingdom. Wood, J.T. (2013). Komunikasi Teori dan Praktik Rakhmat, J., (2007). Psikologi Komunikasi Edisi Edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika. Revisi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Rivers, William L, Jensen, Jay. W. dan Peterson, T. Internet: (2003). Media Massa dan Masyarakat www.akparmedan.com/sejarah.php Modren Edisi Kedua. Jakarta: Prenada www.farahquinn.com. Media. www.kreatifonline.com.

54