Potensi Agribisnis Perikanan Darat Di Daerah Karst Jawa Bagian Selatan

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Potensi Agribisnis Perikanan Darat Di Daerah Karst Jawa Bagian Selatan P-ISSN 0216-8138 | E-ISSN 2580-0183 MKG Vol. 21, No.2, Desember 2020 (170 - 182) © 2020 FHIS UNDIKSHA dan IGI DOI: http://dx.doi.org/10.23887/mkg.v21i2.29047 Potensi Agribisnis Perikanan Darat di Daerah Karst Jawa Bagian Selatan Inayah Hidayati Masuk: 03 10 2020 / Diterima: 19 12 2020 / Dipublikasi: 31 12 2020 © 2020 Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial UNDIKSHA dan IGI Abstract The southern part of Java has considerable karst resources and potential to be devel- oped inland fisheries. The development of fishery agribusiness is very strategic to meet family food needs and as a source of livelihood. The purpose of this study was to determine the potential of inland fisheries agribusiness activities. This research used qualitative methods, and the data were analyzed descriptively to understand social events, phenomena or circumstances. The re- search area was selected purposively in order to describe the situation of the research object. The research location is a karst area in the southern region of Java such as the Gunungsewu area (which includes Gunungkidul Regency, Wonogiri Regency, and Pacitan Regency) and Gom- bong Selatan (Kebumen Regency) which are potential locations for the development of inland fisheries. The results showed that the continuity of fisheries agribusiness needs the participation of the government as a determinant of policies. The government needs to foster partnerships by creating a conducive environment and absorbing the various aspirations that develop in society. Utilization of karst for inland fishery agribusiness, of course, must be environmentally friendly and maintain its sustainability. Keywords: Natural Resources; Karst; Springs; Inland Fisheries; Agribusiness Abstrak Wilayah Jawa bagian selatan memiliki sumber daya karst yang cukup besar dan poten- sial untuk dikembangkan perikanan darat. Pengembangan agribisnis perikanan sangat strategis untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga hingga dimanfaatkan secara ekonomi sebagai sumber mata pencaharian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kegiatan agri- bisnis perikanan darat. Untuk menjawab tujuan penelitian digunakan metode kualitatif dan data dianalisa secara deskriptif untuk memahami kejadian, fenomena, atau keadaan secara sosial. Daerah penelitian dipilih secara purposive agar menggambarkan situasi dari objek penelitian. Lokasi penelitian merupakan daerah karst di wilayah selatan Jawa seperti daerah Gunungsewu (yang mencakup wilayah Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Pacitan) dan Gombong Selatan (Kabupaten Kebumen) merupakan lokasi yang potensial untuk pengem- bangan perikanan darat. Hasil penelitian menunjukkan kelangsungan usaha agribisnis perikanan perlu peran serta dari pemerintah sebagai penentu kebijakan. Pemerintah perlu menumbuhkan kemitraan dengan menciptakan lingkungan yang kondusif dan menyerap berbagai aspirasi yang berkembang di masyarakat. Pemanfaatan karst untuk agribisnis perikanan darat tentu saja harus berwawasan lingkungan dan menjaga kelestariannya. Kata kunci: Sumberdaya Alam; Karst; Mata Air; Perikanan Darat; Agribisnis 1. Pendahuluan dengan sangat pesat. Angka pertum- Sejak tahun 1980 laju pertum- buhan yang dicapai hingga saat ini su- buhan penduduk perkotaan meningkat dah jauh melampaui angka rata-rata pertumbuhan nasional. Secara beruru- Inayah Hidayati tan persentase jumlah penduduk kota di Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Indonesia Indonesia pada tahun 1980, 1990, 2000, [email protected] Potensi Agribisnis Perikanan Darat di Daerah Karst Jawa Bagian Selatan/Inayah Hidayati 2010 dan 2020 adalah 22,4%, 31,10%, meningkat menambah kontribusi 41,9%, 49,8% dan 56,7% (BPS, 2014; keterbatasan lahan (Harahap, 2013; Pri- Katherina, 2018). Kecenderungan ini hatin, 2015). Keadaan perkotaan se- terus berlanjut dan cenderung mening- makin padat dan pengaturan keruangan kat lebih pesat lagi. Situasi ini bisa dilihat menjadi semakin rumit dengan semakin dari perkembangan kota-kota yang se- besarnya intensitas slumming dan makin padat di pusat kota dan mulai squating yang dilakukan para penda- melebarkan perkembangannya ke dae- tang. Akhirnya tingkat kekumuhan kota rah fringe area (Giyarsih, 2010; Jayanti, dan kesemrawutan kota semakin men- 2012). jadi-jadi. Jadilah bantaran sungai, ko- Pertambahan jumlah penduduk di long jembatan, pinggiran rel kereta api, perkotaan akan berdampak pada situasi dan kuburan menjadi daerah per- sosial-ekonomi, pertambahan perge- mukiman baru. rakan transportasi hingga kepadatan Dari gambaran kondisi di atas, penduduk yang kian meningkat. Fungsi maka sangat sulit dilakukan kegiatan dan daya dukung kota untuk pertanian skala besar di perkotaan teru- penduduknya juga akan mengalami tama di kota-kota besar seperti Jakarta degradasi seperti misalnya meluasnya dan Surabaya. Memang di kota besar lingkungan kumuh, meningkatnya ke- masih ada beberapa yang mempunyai macetan lalu lintas, ketidakteraturan lahan pertanian namun jumlahnya su- tapak kawasan, in-efisiensi penggunaan dah sangat sedikit dan biasanya lahan lahan, serta rendahnya tingkat pela- pertanian tersebut berada di ping- yanan untuk keperluan kebutuhan girannya. Hal ini karena harga lahan di umum seperti air bersih, sarana jalan, kota menjadi mahal sehingga tidak dan kebersihan baik dari segi ket- sepadan jika dikelola untuk pertanian erjangkauan maupun kualitas pela- karena biaya produksi yang harus yanan (Saptutyningsih, 2007). dikeluarkan akan jauh lebih besar da- Kondisi di atas secara langsung ripada pemasukan dari hasil pertanian maupun tidak langsung sangat tersebut. Selain itu juga, pertanian tidak mempengaruhi tata ruang kota. Tuntu- bisa dilakukan di kota karena memang tan penyediaan prasarana dan sarana kondisi fisik di kota tersebut tidak me- yang memadai untuk melayani madai untuk pertanian. Daerah penduduk yang semakin bertambah perkotaan yang masih menjanjikan un- menjadi lebih sulit terpenuhi karena la- tuk usaha pertanian untuk saat ini di In- han perkotaan yang menjadi basis donesia yang memungkinkan hanyalah kegiatan semakin sempit dan terbatas kota-kota kecil seperti misalnya kota- sementara permintaan terhadap lahan kota yang memiliki sumber air karst di tersebut semakin meningkat. Ini pula Jawa bagian selatan (Priyanti & Rizki, yang menyebabkan terus meningkatnya 2011; Raharjo, 2013; Khotimah, Sipardi nilai lahan di perkotaan dan menyebab- & Antriyandarti, 2019) kan semakin tingginya biaya pem- Tujuan penelitian ini adalah untuk bangunan dan pematangan lahan. mengetahui potensi kegiatan agribisnis Fenomena urbanisasi, khususnya perikanan darat khususnya di daerah di Pulau Jawa, semakin hari kian 171 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 2, Desember 2020: 170-182 Potensi Agribisnis Perikanan Darat di Daerah Karst Jawa Bagian Selatan/Inayah Hidayati karst. Penelitian ini penting untuk dil- dikembangkan, antara lain untuk peri- akukan karena potensi suatu sumber kanan darat (Leng, Zhou & Xiao, 2009; daya alam sedapat mungkin dimanfaat- Yusuf, 2019; Singkawijaya, 2019; Reyn- kan untuk kemakmuran rakyat yaitu an- aldi & Damayanti, 2020). Seperti halnya tara lain dikembangkan untuk usaha tani untuk kebutuhan hidup yang lain, air un- yang berguna untuk pemenuhan kebu- tuk perikanan darat harus memenuhi tuhan penduduk. Usaha pertanian peri- persyaratan, baik persyaratan kualitas kanan darat merupakan salah satu jenis maupun kuantitas. Mata air karst terjadi pertanian yang cocok untuk dikem- karena proses pelarutan pada ba- bangkan di daerah kota terutama di tugamping, dan adanya kontak dengan kota-kota Jawa bagian selatan yang batuan breksi vulkanik di bawahnya (Ok- khususnya merupakan daerah karst tama & Adji, 2013; Said, 2014). Jenis seperti di daerah Gunungsewu (yang mata air kawasan karst dari aspek hidro- mencakup wilayah Kabupaten Gunung- geologi merupakan mata air perenial kidul, Kabupaten Wonogiri, dan Kabu- yaitu mata air yang mengalir sepanjang paten Pacitan) dan Gombong Selatan tahun. Hal ini dimungkinkan karena ca- (Kabupaten Kebumen). Kajian dangan airnya yang cukup besar pada mengenai potensi agribisnis perikanan musim penghujan dan dikeluarkan sedi- ini dapat memberikan gambaran usaha kit demi sedikit sepanjang tahun. perikanan darat yang bisa dikem- bangkan di daerah pertanian sebagai 2. Metode sumber penghidupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pen- Kawasan karst di Gunung Sewu dekatan kualitatif untuk mengumpulkan dan Gombong Selatan memiliki aneka data primer dan sekunder. Kemudian fungsi yang berkaitan erat dengan situs data dianalisa secara deskriptif untuk pengembangan iptek, sumber daya memperoleh pemahaman mengenai ke- alam hayati dan nirhayati yang memberi jadian, fenomena atau keadaan secara nilai ekonomi jangka pendek dan jangka sosial. Pengumpulan data primer panjang, tatanan sosio-budaya dilakukan melalui wawancara dan masyarakat setempat yang khas, dan observasi di beberapa titik lokasi. Pem- konservasi sumberdaya alam. Nilai ilihan sampel lokasi penelitian dilakukan ekonomi kawasan karst antara lain secara purposive agar menggambarkan dapat digali dari aspek sumberdaya min- situasi dari objek penelitian. Lokasi eral (pertambangan), pengelolaan air, penelitian merupakan daerah karst di pariwisata, kehutanan, pertanian, peri- wilayah selatan Jawa seperti daerah kanan, hingga sumber daya ekonomi Gunungsewu (yang mencakup wilayah walet (Maulana, 2013; Nuraini & Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Pramono, 2013; Fatinaware, Fauzi & Wonogiri, dan Kabupaten Pacitan) dan Hadi, 2019). Gombong Selatan (Kabupaten Daerah karst merupakan daerah Kebumen). Narasumber
Recommended publications
  • Tarekat Naqsyabandiyah Di Pondok Pesantren Al Huda Jetis Kebumen
    Universitas Indonesia Library >> UI - Makalah dan Kertas Kerja Tarekat naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Al Huda Jetis Kebumen = Naqsyabandiyah tariqah in Pondok Pesantren Al Huda Jetis Kebumen Husnul Khotimah, author Deskripsi Lengkap: http://lib.ui.ac.id/detail?id=20404716&lokasi=lokal ------------------------------------------------------------------------------------------ Abstrak [<b> ABSTRAK</b><br>Jurnal ini membahas tarekat Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Al-Huda Jetis, kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Tarekat Naqsyabandiyah merupakan salah satu tarekat besar yang telah menyebar di seluruh pelosok Indonesia. Tarekat sendiri merupakan sebuah kelompok yang mengamalkan zikir-zikir tertentu untuk mencapai penyucian jiwa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejarah dan perkembangan tarekat Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Al-Huda, Kebumen. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan mengambil data dari sumber tertulis berupa buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian dan dari hasil wawancara terhadap salah satu anggota tarekat Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Al-Huda. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa tarekat Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Al-Huda telah berkembang luas ke seluruh desa di daerah Kebumen dan sekitarnya. Tarekat Naqsyabandiyah di pesantren ini seperti tarekat Naqsyabandiyah pada umumnya melaksanakan zikir dalam hati untuk mencapai tingkat kesadaran dan kedekatan akan Allah. Tarekat ini memberi dampak positif dengan membantu penyebaran ilmu tasawuf ke wilayah Kebumen.<hr> <b>ABSTRACT</b><b>This journal discusses about Naqsyabandiyah Tariqah in Pondok Pesantren Al- Huda Jetis, Kebumen regency, Central Java. Naqsyabandiyah Tariqah is one of great tariqah which spread across Indonesia. The tariqah itself is a group of people who practice certain zikr to attain the level of pure soul. The aim of this research is to know the history and the development of the Naqsyabandiyah Tariqah in Pondok Pesantren Al-Huda Jetis.
    [Show full text]
  • Economic Valuation of Tourism Attraction of Jatijajar Cave in Kebumen Regency
    Jejak Vol 11 (1) (2018): 12-28 DOI : https://doi.org/10.15294/ jejak.v11i1.13523 JEJAK Jurnal Ekonomi dan Kebijakan http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jejak Economic Valuation of Tourism Attraction of Jatijajar Cave in Kebumen Regency Indah Susilowati1, Angga Ferdinan Syah2, Suharno3, Jaka Aminata4 124 Faculty of Economy and Business, Diponegoro University 3Faculty of Economy and Business, Jenderal Soedirman University Permalink/DOI: https://doi.org/10.15294/ jejak.v11i1.13523 Received: October 2017; Accepted: January 2018; Published: March 2018 Abstract The research aims at estimating the level of Willingness to Pay of the tourists for the Tourism Attraction of Jatijajar Cave in Kebumen Regency. The primary data is obtained from 105 respondents by using the Multistage Sampling and five key persons by using the Purposive Sampling. The characteristics of respondents show that some of the tourists are male, around 21 to 30 years old. The result of Contingent Valuation Methods shows that the WTP of the tourists of Jatijajar Cave has the average about Rp 17,000.00 and the total value of WTP is about Rp 5,231,410,000.00. The novelty in this research is using Contingent Valuation Methods approach to educate the visitors through the hypothetical-market that has been built by two scenarios of willingness to pay for the visitors at Jatijajar Cave tourism attraction as a compensation for the development of tourism attraction. Key words : Willingness to pay, Contingent valuation method, tourism, Indonesia. How to Cite : Susilowati, I., Syah, A., Suharno, S., & Aminata, J. (2018). Economic Valuation of Tourism Attraction of Jatijajar Cave in Kebumen Regency.JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan, 11(1), 12-28.
    [Show full text]
  • Pengaruh Konseling Pada Ibu Nifas Terhadap Pemberian Kolostrum Pada Bayi Baru Lahir
    Pengaruh Konseling pada Ibu Nifas terhadap Pemberian Kolostrum pada Bayi Baru Lahir Nurma Ika Zuliyanti1, Anggieta Febriana2 Email: [email protected], [email protected] D III Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo, Indonesia Jl. Soekarno Hatta, Boro Kulon, Banyuurip, Purworejo Abstrak Beberapa faktor yang menyebabkan Ibu tidak memberikan kolostrum bagi bayinya, dan penyebab masih rendahnya praktik pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Kebumen adalah kurangnya tingkat pengetahuan Ibu mengenai manfaat kolostrum bagi bayi, dan beberapa persepsi yang salah mengenai kolostrum, yang dipandang sebagai ASI yang kotor, sehingga tidak patut diberikan pada bayi. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh antara konseling pada ibu nifas terhadap pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di Klinik Permata Ibu, Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen. Metode yang diguakan Menggunakan desain pra eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian sebanyak 34 orang. Analisis dalam penelitian ini yaitu Analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil Penelitian: Ibu nifas yang memberikan kolostrum terhadap bayinya sebelum konseling 17 orang (45,8%). ibu nifas yang memberikan kolostrum terhadap bayinya setelah konseling sebanyak 28 orang (90,3%). Berdasarkan uji normalitas pada pretest dan postest diperoleh p<0,05 meunjukkan data tidak berdistribusi. Positive Rank sebesar 11. Uji Wilcoxon diperiperoleh Z hitung sebesar -3,317 dengan p=0,001. Kata Kunci: konseling ibu nifas; kolostrum. Abstract Some of the factors that cause mothers not to provide colostrum for their babies, and the reasons for the low practice of exclusive breastfeeding in Kebumen Regency are the lack of knowledge of mothers about the benefits of colostrum for babies, and several wrong perceptions about colostrum, which is seen as dirty breast milk, so it is not should be given to babies.
    [Show full text]
  • Economics Development Analysis Journal 5 (3) (2016)
    Economics Development Analysis Journal 5 (3) (2016) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj Priority Program of Unemployment Problem Solving in Pati Regency Erni Arivia Roseline1, Sucihatiningsih D.W.P2 Economics Development Department, Economics Faculty, Universitas Negeri Semarang Article Information Abstract ________________ ____________________________________________________________ History of Article: Pati is one regency that has the population with labor problems that is unemployment, and in 2013 Received June 2016 Pati is a regency / city in Central Java with the fourth rank of unemployment rate. This research Approved July 2016 aims to make some program alternatives and to determine which alternative program that can be Published August 2016 prioritized by the Government of Pati Regency in reducing the unemployment rate. The research ________________ uses the primary and secondary data. The analytical method used is Analysis Hierarchy Process Keywords: (AHP) and it is processed using the expert choice version 9.0. The result of research indicates that Analytical Hierarchy the efforts to reduce the unemployment rate in Pati Regency can be prioritized on the criterion: (1) Process (AHP), empowering the people, and followed by (2) the capital from the investors, and (3) the Reduction of empowerment of economic business. And the priority scale from the entire program alternatives of Unemployment Rate unemployment problem solving is a program to improve the rural community empowerment. The ____________________ advice that can be given from this research is that the Government of Pati Regency should continuously conduct the job training and coaching to improve the quality and skills of the labors and also should increase the job opportunities, and also should improve and perform the continuous improvement program of increasing the community empowerment so that the rural communities may have good quality to be able to compete with other labors.
    [Show full text]
  • Iii ABSTRAK Permintaan Data Statistik Yang Beragam Dalam Waktu Yang
    ABSTRAK Permintaan data statistik yang beragam dalam waktu yang bersamaan dan dengan didukung sumberdaya manusia yang terbatas menyebabkan tingginya volume kerja di BPS. Sehingga menyebabkan tingginya beban kerja yang berujung pada burnout SDM. Beberapa faktor penyebab timbulnya tekanan kerja yang tinggi adalah : perbedaan SOP dan deskriptif administrasi dengan Pemerintah Daerah sehingga banyak sekali perbedaan pada produk administrasi dan prosedur, cakupan lapangan data statistik yang sangat luas, kurang kooperatifnya responden, dan deadline input data. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana meredam job burnout dalam konteks supervisory support, Populasi dalam penelitian ini adalah BPS yang termasuk dalam Kabupaten/Kota Tipe A, yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Magelang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Klaten, Kabupaten Kudus serta Kota Semarang sehingga berjumlah 96 orang dengan menggunakan teknik sampling Insidental kemudian data dianalisis dengan partial least square analisis. Hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa Semakin tinggi psychological capital maka akan mempengaruhi kemauan SDM dalam menghadapi job demands. Tidak terdapat pengaruh signifikan dan positif variabel psychological capital terhadap job burnout. Semakin tinggi job demands maka job burnout SDM semakin tinggi. Supervisory support tidak memoderasi hubungan psychological capital terhadap job burnout. Supervisory support memoderasi hubungan job demands terhadap job burnout. Kata kunci : supervisory support, job demands, Psychological
    [Show full text]
  • Download Article
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 326 3rd International Conference on Current Issues in Education (ICCIE 2018) The Effect of the Success Perception, Leaders’ Traits, and the Use of Power on the Vocational High School Leaders’ Behavior in Kebumen Regency Rokhmaniyah Faculty of Teacher Training and Education Universitas Sebelas Maret Solo, Indonesia [email protected] Abstract—This article describes the results of causal manager, administrator, supervisor, leader, research that aims to obtain information related to the entrepreneur, and a climate maker (climator). influence of successful perceptions, the leader’ traits, and the use of power on the behavior of Vocational High At glance the observation carried out at some VHSs School (VHS) leaders. This study uses a quantitative throughout Kebumen Regency, Central Java, approach. The sample of the study consisted of 181 Indonesia, shows that some of VHS principals still did teachers randomly selected and the data were collected not yet play their role optimally. In fact, for example, by a questionnaire and analyzed using path analysis after as an educator, a VHS principal had not been able to all variables were incorporated into the correlation guide teachers and administrative staff in carrying out matrix. The research findings show that the behavior of VHS leaders is somewhat directly influenced by the their duties and providing quality education for their perceptions of success, their traits, and the use of power. graduates so that businesses and industries complain Based on these findings, it can be concluded that any about the low quality of their graduates. As a manager; change or variation that occurs in the behavior of VHS he/she might have insufficient managerial skills such leaders may be directly influenced by the perception of as managing schools and motivating teachers and success, leader’ traits, and the use of power.
    [Show full text]
  • Motivation and Changes in Business Behavior Of
    Proceeding International Conference on Green Agro-Industry Volume 4, 2020 | Pages : 183-188 Motivation and changes in business behavior of laying hens (Case Study in Laying Hens Association of Kedu Region) Roisu Eny Mudawaroch1*, Zulfanita1, Dyah Panuntun Utami and Dimas Wicaksono2 1Universitas Muhammadiyah Purworejo. Jalan K. H. Dahlan 3a Purworejo, Central Java, Indonesia 2Chairman of the laying hens breeders association Berkah Telur Makmur, Indonesia *[email protected] Abstract. The purposes of this study was to: 1) determine the motivation of farmers in developing a business of laying hens, 2) analyze- the relationship between farmer motivation and behavior change. This research was conducted in the association of laying hens in - Kedu region which includes Purworejo Regency, Magelang Regency, Kebumen Regency, and Wonosobo Regency. Sampling was carried out randomly from a group of 25 farmers. This research was designed as a correlational descriptive study. Analysis of the data used - descriptive statistical analysis and correlational analysis using the Spearman rank test - The results showed the motivation of farmers in raising chickens laying - good category and behavior changes either -. The Spearman rank correlation test - between motivation and behavior change showed significant results. Keywords: behavior change, laying hens, motivation 1. Introduction The chicken eggs are an important livestock commodity in Indonesia. The integrity of animal protein is largely contributed from eggs. The availability of eggs is easier and faster than the availability of meat. Large and fast egg production can be done from commercial laying hens. Laying hens are mostly raised by farmers as a side business. The existence of a community allows increased motivation.
    [Show full text]
  • Municipal Waste Management Policy: Kebumen Regency
    Waste Tech. Vol. 8(1)2020:22-24, Achmad Chalid Afif Alfajrin et al. Municipal Waste Management Policy: Kebumen Regency Achmad Chalid Afif Alfajrin, Fajar Adie Nugraha, Budi Santoso 1 Master Program of Environmental Science, School of Post Graduate Studies, Diponegoro University, 50275, Indonesia e-mail: [email protected] Abstract - Waste management is carried out to utilize the value that is still contained in the waste itself, namely through the process of composting, recycle / recycling, combustion (incineration), and others. Managing waste comes in the five most challenging aspects of managing a city, but strangely this sector receives less attention than other urban issues. The quality of waste services is one indicator of good city governance. Therefore, waste management is still a big challenge for the cities in Indonesia. These challenges include public awareness that is still relatively low, especially those selling in the market, the lack of waste collection facilities, and the limited number of sanitation extension workers so that the intensity of counseling is still low. Every region in Indonesia has its own regional regulations regarding waste management. Policies related to waste management in Kebumen Regency are regulated in the Regional Regulation of Kebumen Regency No. 34 of 2011. The regulation contains a reduction in the volume of waste, statements related to fees, compensation, partnerships, dispute resolution, investigations, and criminal provisions. The Kebumen Regency Public Works Office can manage 840 m³s of garbage every day, but only 320 m³s of garbage can be transported by sanitation workers to Semali TPA and Kaligending TPA. Specifically in the case of specific waste treatment, PKU Muhammadiyah Sruweng Hospital has used 20 closed tube containers with yellow plastic coated 60 liter and replaced every day for medical waste produced.
    [Show full text]
  • Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
    PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Progam Studi Agribisnis Oleh : Fajar Ari Nugroho H1813006 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 i PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN KEBUMEN Yang diajukan dan disusun oleh : Fajar Ari Nugroho H1813006 Telah dipertahankan didepan Penguji Pada Tanggal : 23 bulan Oktober tahun 2015 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji Ketua Anggota I Anggota II Prof. Dr. Ir. Darsono M.Si Susi Wuri Ani, S.P., M.P. Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P NIP. 19660611 199103 1 002 NIP. 19810121 200812 2 004 NIP. 19670824 199203 1 003 Surakarta, Oktober 2015 Mengetahui, Universitas Sebelas Maret Fakultas Pertanian Dekan Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S. NIP. 19560225 198601 1 001 ii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat dan hidayah Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN KEBUMEN, merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penyusunan laporan penelitian ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya bantuan dari semua pihak, baik instansi maupun perorangan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ibu Nuning Setiyowati, SP, MSc. selaku Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
    [Show full text]
  • Implementation of Forest Certification in Small Farm Community Forest in Gunung Kidul Regency, Indonesia
    Implementation of Forest Certification in Small Farm Community Forest in Gunung Kidul Regency, Indonesia AGUS PURWANTO Student number S1633481 MASTER THESIS DRAFT Supervisors Dr.Chay Asdak (University of Padjadjaran) Dr Gül Özerol (University of Twente) MASTER OF ENVIRONMENTAL AND ENERGY MANAGEMENT UNIVERSITY OF TWENTE 2016 I ABSTRACT The community forest is potential alternative in the development of sustainable forestry, particularly in forest and land rehabilitation and as income boost for communities life near forest. Obstacles faced in the development of comunity forests is related to the issue of global warming and eco-labeling, which requires certified wood as a condition to enter international timber market. Community forest management unit in Gunung Kidul, which is managed by the local community has been proven that people have been able to manage forests sustainably by using FSC or TLVS forest certification. This study aims to: (1) analyze the implementation of FSC and TLVS forest certification both in sustainable community forest management; (2) to analyze the factors that led farmers interested in following the FSC and TLVS certification; (3) Find social, economic and environmental impact of both certification FSC and TLVS. Research shows that implementation of forest certification, factors that influence the participation of farmers and forest management unit to follow TLVS and FSC certification was based on the factor of awareness of protecting the environment, in hopes of getting a premium price, and the assistance of external institution. Although farmers in the management units have an awareness of protecting the environment but they are not willing to do a certification at their own expense .
    [Show full text]
  • Development of Ecotourism Based on Community Empowerment (A Case Study of Kebumen Regency)
    Avalaible online at http://journals.ums.ac.id, Permalink/DOI: 10.23917/jep.v19i2.6996 Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan, 19 (2), 2018, 196-206 Development of Ecotourism Based on Community Empowerment (A Case Study of Kebumen Regency) Izza Mafruhah1), Nunung Sri Mulyani2), Nurul Istiqomah3), Dewi Ismoyowati4) Lecturers at Faculty of Economics, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jl Ir Sutami no 36 Kentingan Jebres, Surakarta, Central Java, Indonesia Corresponding Author: [email protected] Recieved: October 2018 | Revised: November 2018 | Accepted: Desember 2018 Abstract The main objective of this research is to formulate a participatory and inclusive model of economic development by optimizing the potential of local resources in Kebumen regency, Central Java, Indonesia by 1) identifying local resource-based economic potentials to be developed into pilot projects in regional development, 2) analyzing factors affecting the success of potential development, 3) analyzing the needs that influence the increase of community and stakeholders participation in regional development activities. This study uses Geographic Information System to map economic potential, Analytical Hierarchy Process to analyze factors that influence community participation, and ATLAS.ti to analyze needs and activities in developing leading sectors. The analysis shows that the economic potential in Kebumen district is focused on the potential of natural resources which include forestry, agriculture, fisheries, plantations and livestock. The regional development needs to be carried out thoroughly from upstream to downstream. AHP analysis shows that the factors that influence the success of potential development are internal, institutional and external factors. Needs analysis shows that the community holds an important role but must be supported by other stakeholders, namely the government, business actors and academics.
    [Show full text]
  • Center of Economic and Public Policy Studies
    Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 18, No. 02, December 2020, pp. 152 ~ 167 The Effect of Regional Minimum Wage and Inflation on HDI in Central Java Siska Ardi Cahyanti, Sotya Fevriera* Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia *Corresponding author: [email protected] Artikel Info Abstrak Article history: Since 2017 Central Java has a high Human Development Received July 12, 2020 Index (HDI); its rank in 2019 is still the same as in 2010. Revised October 29, 2020 The study investigates regional minimum wage and Accepted November 29, 2020 inflation facts in Central Java and how the HDI Available online December estimation model's constants differ differregency/city in 24, 2020 different regions of Central Java. The study utilizes the fixed effect model (FEM) built using panel data for 2010- 2019. It employs the Least Square Dummy Variable Keywords: Model to get the difference constant for each regency and Human development index; city in Central Java. The FEM model implies that the regional minimum wage; effects of regional minimum wage and inflation are the inflation same for all regencies/cities, caused by the same cultural background. The results of this study show that regional minimum wage and inflation have significant positive JEL Classification; J30; O15 effects on HDI and that cities tend to have higher constants compared to regencies INTRODUCTION Economic development is one way or process carried out by the government to continuously build changes in various aspects of the economy to achieve better living conditions. If economic development goes well, economic growth will increase.
    [Show full text]