Potensi Agribisnis Perikanan Darat Di Daerah Karst Jawa Bagian Selatan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
P-ISSN 0216-8138 | E-ISSN 2580-0183 MKG Vol. 21, No.2, Desember 2020 (170 - 182) © 2020 FHIS UNDIKSHA dan IGI DOI: http://dx.doi.org/10.23887/mkg.v21i2.29047 Potensi Agribisnis Perikanan Darat di Daerah Karst Jawa Bagian Selatan Inayah Hidayati Masuk: 03 10 2020 / Diterima: 19 12 2020 / Dipublikasi: 31 12 2020 © 2020 Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial UNDIKSHA dan IGI Abstract The southern part of Java has considerable karst resources and potential to be devel- oped inland fisheries. The development of fishery agribusiness is very strategic to meet family food needs and as a source of livelihood. The purpose of this study was to determine the potential of inland fisheries agribusiness activities. This research used qualitative methods, and the data were analyzed descriptively to understand social events, phenomena or circumstances. The re- search area was selected purposively in order to describe the situation of the research object. The research location is a karst area in the southern region of Java such as the Gunungsewu area (which includes Gunungkidul Regency, Wonogiri Regency, and Pacitan Regency) and Gom- bong Selatan (Kebumen Regency) which are potential locations for the development of inland fisheries. The results showed that the continuity of fisheries agribusiness needs the participation of the government as a determinant of policies. The government needs to foster partnerships by creating a conducive environment and absorbing the various aspirations that develop in society. Utilization of karst for inland fishery agribusiness, of course, must be environmentally friendly and maintain its sustainability. Keywords: Natural Resources; Karst; Springs; Inland Fisheries; Agribusiness Abstrak Wilayah Jawa bagian selatan memiliki sumber daya karst yang cukup besar dan poten- sial untuk dikembangkan perikanan darat. Pengembangan agribisnis perikanan sangat strategis untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga hingga dimanfaatkan secara ekonomi sebagai sumber mata pencaharian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kegiatan agri- bisnis perikanan darat. Untuk menjawab tujuan penelitian digunakan metode kualitatif dan data dianalisa secara deskriptif untuk memahami kejadian, fenomena, atau keadaan secara sosial. Daerah penelitian dipilih secara purposive agar menggambarkan situasi dari objek penelitian. Lokasi penelitian merupakan daerah karst di wilayah selatan Jawa seperti daerah Gunungsewu (yang mencakup wilayah Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Pacitan) dan Gombong Selatan (Kabupaten Kebumen) merupakan lokasi yang potensial untuk pengem- bangan perikanan darat. Hasil penelitian menunjukkan kelangsungan usaha agribisnis perikanan perlu peran serta dari pemerintah sebagai penentu kebijakan. Pemerintah perlu menumbuhkan kemitraan dengan menciptakan lingkungan yang kondusif dan menyerap berbagai aspirasi yang berkembang di masyarakat. Pemanfaatan karst untuk agribisnis perikanan darat tentu saja harus berwawasan lingkungan dan menjaga kelestariannya. Kata kunci: Sumberdaya Alam; Karst; Mata Air; Perikanan Darat; Agribisnis 1. Pendahuluan dengan sangat pesat. Angka pertum- Sejak tahun 1980 laju pertum- buhan yang dicapai hingga saat ini su- buhan penduduk perkotaan meningkat dah jauh melampaui angka rata-rata pertumbuhan nasional. Secara beruru- Inayah Hidayati tan persentase jumlah penduduk kota di Pusat Penelitian Kependudukan LIPI, Indonesia Indonesia pada tahun 1980, 1990, 2000, [email protected] Potensi Agribisnis Perikanan Darat di Daerah Karst Jawa Bagian Selatan/Inayah Hidayati 2010 dan 2020 adalah 22,4%, 31,10%, meningkat menambah kontribusi 41,9%, 49,8% dan 56,7% (BPS, 2014; keterbatasan lahan (Harahap, 2013; Pri- Katherina, 2018). Kecenderungan ini hatin, 2015). Keadaan perkotaan se- terus berlanjut dan cenderung mening- makin padat dan pengaturan keruangan kat lebih pesat lagi. Situasi ini bisa dilihat menjadi semakin rumit dengan semakin dari perkembangan kota-kota yang se- besarnya intensitas slumming dan makin padat di pusat kota dan mulai squating yang dilakukan para penda- melebarkan perkembangannya ke dae- tang. Akhirnya tingkat kekumuhan kota rah fringe area (Giyarsih, 2010; Jayanti, dan kesemrawutan kota semakin men- 2012). jadi-jadi. Jadilah bantaran sungai, ko- Pertambahan jumlah penduduk di long jembatan, pinggiran rel kereta api, perkotaan akan berdampak pada situasi dan kuburan menjadi daerah per- sosial-ekonomi, pertambahan perge- mukiman baru. rakan transportasi hingga kepadatan Dari gambaran kondisi di atas, penduduk yang kian meningkat. Fungsi maka sangat sulit dilakukan kegiatan dan daya dukung kota untuk pertanian skala besar di perkotaan teru- penduduknya juga akan mengalami tama di kota-kota besar seperti Jakarta degradasi seperti misalnya meluasnya dan Surabaya. Memang di kota besar lingkungan kumuh, meningkatnya ke- masih ada beberapa yang mempunyai macetan lalu lintas, ketidakteraturan lahan pertanian namun jumlahnya su- tapak kawasan, in-efisiensi penggunaan dah sangat sedikit dan biasanya lahan lahan, serta rendahnya tingkat pela- pertanian tersebut berada di ping- yanan untuk keperluan kebutuhan girannya. Hal ini karena harga lahan di umum seperti air bersih, sarana jalan, kota menjadi mahal sehingga tidak dan kebersihan baik dari segi ket- sepadan jika dikelola untuk pertanian erjangkauan maupun kualitas pela- karena biaya produksi yang harus yanan (Saptutyningsih, 2007). dikeluarkan akan jauh lebih besar da- Kondisi di atas secara langsung ripada pemasukan dari hasil pertanian maupun tidak langsung sangat tersebut. Selain itu juga, pertanian tidak mempengaruhi tata ruang kota. Tuntu- bisa dilakukan di kota karena memang tan penyediaan prasarana dan sarana kondisi fisik di kota tersebut tidak me- yang memadai untuk melayani madai untuk pertanian. Daerah penduduk yang semakin bertambah perkotaan yang masih menjanjikan un- menjadi lebih sulit terpenuhi karena la- tuk usaha pertanian untuk saat ini di In- han perkotaan yang menjadi basis donesia yang memungkinkan hanyalah kegiatan semakin sempit dan terbatas kota-kota kecil seperti misalnya kota- sementara permintaan terhadap lahan kota yang memiliki sumber air karst di tersebut semakin meningkat. Ini pula Jawa bagian selatan (Priyanti & Rizki, yang menyebabkan terus meningkatnya 2011; Raharjo, 2013; Khotimah, Sipardi nilai lahan di perkotaan dan menyebab- & Antriyandarti, 2019) kan semakin tingginya biaya pem- Tujuan penelitian ini adalah untuk bangunan dan pematangan lahan. mengetahui potensi kegiatan agribisnis Fenomena urbanisasi, khususnya perikanan darat khususnya di daerah di Pulau Jawa, semakin hari kian 171 | Media Komunikasi Geografi, Vol. 21, No. 2, Desember 2020: 170-182 Potensi Agribisnis Perikanan Darat di Daerah Karst Jawa Bagian Selatan/Inayah Hidayati karst. Penelitian ini penting untuk dil- dikembangkan, antara lain untuk peri- akukan karena potensi suatu sumber kanan darat (Leng, Zhou & Xiao, 2009; daya alam sedapat mungkin dimanfaat- Yusuf, 2019; Singkawijaya, 2019; Reyn- kan untuk kemakmuran rakyat yaitu an- aldi & Damayanti, 2020). Seperti halnya tara lain dikembangkan untuk usaha tani untuk kebutuhan hidup yang lain, air un- yang berguna untuk pemenuhan kebu- tuk perikanan darat harus memenuhi tuhan penduduk. Usaha pertanian peri- persyaratan, baik persyaratan kualitas kanan darat merupakan salah satu jenis maupun kuantitas. Mata air karst terjadi pertanian yang cocok untuk dikem- karena proses pelarutan pada ba- bangkan di daerah kota terutama di tugamping, dan adanya kontak dengan kota-kota Jawa bagian selatan yang batuan breksi vulkanik di bawahnya (Ok- khususnya merupakan daerah karst tama & Adji, 2013; Said, 2014). Jenis seperti di daerah Gunungsewu (yang mata air kawasan karst dari aspek hidro- mencakup wilayah Kabupaten Gunung- geologi merupakan mata air perenial kidul, Kabupaten Wonogiri, dan Kabu- yaitu mata air yang mengalir sepanjang paten Pacitan) dan Gombong Selatan tahun. Hal ini dimungkinkan karena ca- (Kabupaten Kebumen). Kajian dangan airnya yang cukup besar pada mengenai potensi agribisnis perikanan musim penghujan dan dikeluarkan sedi- ini dapat memberikan gambaran usaha kit demi sedikit sepanjang tahun. perikanan darat yang bisa dikem- bangkan di daerah pertanian sebagai 2. Metode sumber penghidupan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pen- Kawasan karst di Gunung Sewu dekatan kualitatif untuk mengumpulkan dan Gombong Selatan memiliki aneka data primer dan sekunder. Kemudian fungsi yang berkaitan erat dengan situs data dianalisa secara deskriptif untuk pengembangan iptek, sumber daya memperoleh pemahaman mengenai ke- alam hayati dan nirhayati yang memberi jadian, fenomena atau keadaan secara nilai ekonomi jangka pendek dan jangka sosial. Pengumpulan data primer panjang, tatanan sosio-budaya dilakukan melalui wawancara dan masyarakat setempat yang khas, dan observasi di beberapa titik lokasi. Pem- konservasi sumberdaya alam. Nilai ilihan sampel lokasi penelitian dilakukan ekonomi kawasan karst antara lain secara purposive agar menggambarkan dapat digali dari aspek sumberdaya min- situasi dari objek penelitian. Lokasi eral (pertambangan), pengelolaan air, penelitian merupakan daerah karst di pariwisata, kehutanan, pertanian, peri- wilayah selatan Jawa seperti daerah kanan, hingga sumber daya ekonomi Gunungsewu (yang mencakup wilayah walet (Maulana, 2013; Nuraini & Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Pramono, 2013; Fatinaware, Fauzi & Wonogiri, dan Kabupaten Pacitan) dan Hadi, 2019). Gombong Selatan (Kabupaten Daerah karst merupakan daerah Kebumen). Narasumber