Liputan Berita Kemenko Bidang Kemaritiman

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Liputan Berita Kemenko Bidang Kemaritiman LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN 1 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Nama Media Hal Judul Berita Ringkasan Nada Tribunnews.com 1 TRIBUNJAMBI.COM, Negatif Luhut: 'Yang JAKARTA -Meski tak Bilang Utang menyebut nama, Luhut menantang orang tersebut Kita Banyak menunjukan data dengan taruhan cium kaki. Datang ke Saya!' 2 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Rmol.com 1 RMOL. Perekonomian Positif Menko Luhut global diperkirakan akan Minta terus berfluktuasi, dan tekanan terhadap mata Diplomat uang rupiah juga akan terjadi. Tingkatkan Rasa Percaya Diri 3 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman Kamis, 12 Juli 2018 Tribunnews.com 1 Luhut: 'Yang Bilang Utang Kita Banyak Datang ke Saya!' Kamis, 12 Juli 2018 00:27 TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN Luhut Binsar Panjaitan TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA -Meski tak menyebut nama, Luhut menantang orang tersebut menunjukan data dengan taruhan cium kaki. "Yang bilang utang kita banyak datang ke saya, Luhut Binsar Panjaitan," ujarnya diacara Sarasehan Nasional: Belajar dari Resolusi Konflik dan Damai Maluku, Jakarta, Rabu (11/7/2018). "Kalau saya salah, saya cium kakinya, tetapi kalau kau salah, kau cium kaki saya," sambung Luhut. Mantan Komandan Satgas Tempur Khusus Kopassus itu mengaku tak main-main dengan tantangan yang ia sampaikan. Tantangan itu ia sampaikan setelah tantangan sebelumnya tak ada yang menggubris. Sebelumnya Luhut menantang pengkritik Jokowi untuk bertemu dirinya. Namun, kata Luhut, hingga saat ini tak ada yang datang menemuinya. 4 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Bagi dia, orang yang melontarkan kritik telah berbohong kepada publik karena kritik tidak sertai dengan data tepat. Luhut mengaku memiliki data valid soal utang pemerintah. Atas dasar itulah ia melontarkan tantangan untuk adu data. Luhut memang tidak menyebut siapa tokoh senior yang ia maksud. Namun ia menyebut tokoh tersebut belum pernah duduk di pemerintahan. Luhut juga mengungkap kalau tokoh senior tersebut sama sepertinya, sudah berusia kepala tujuh. http://jambi.tribunnews.com/2018/07/12/luhut-yang-bilang-utang-kita-banyak-datang-ke-saya 5 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman Kamis, 12 Juli 2018 Medcom.id 1 Pemerintah Akan Kembangkan Tambang di Halmahera Utara Fachri Audhia Hafiez • 12 Juli 2018 02:05 WIB Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan - Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez. Jakarta: Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan mengembangkan potensi tambang di Halmahera Utara, Maluku Utara. Lahan pertambangan itu dipastikan bakal meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. "Kami menemukan tambang di Halmahera Utara kita ingin kelola dengan benar," kata Luhut di sela-sela acara Sarasehan Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Juli 2018. Menurut Luhut, lahan pertambangan itu bisa menghasilkan nikel, stainless steel, carbon steel sampai lithium battery. Dia menyebut lithium battery dapat mewujudkan mobil listrik di masa depan. https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/xkEnJ77K-pemerintah-akan-kembangkan- tambang-di-halmahera-utara 6 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman Kamis, 12 Juli 2018 Rmol.com 1 Menko Luhut Minta Diplomat Tingkatkan Rasa Percaya Diri KAMIS, 12 JULI 2018 , 02:19:00 WIB | LAPORAN: APRILIA RAHAPIT Foto/RMOL RMOL. Perekonomian global diperkirakan akan terus berfluktuasi, dan tekanan terhadap mata uang rupiah juga akan terjadi. Demikian yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan saat mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu). "Indonesia adalah negara besar dengan berbagai kapasitasnya, perekonomian Indonesia terus bertumbuh," ujar Menko Luhut kepada para diplomat dalam memberikan kuliah umum dan pembekalan di diklat Sesparlu ke 59, di Pusdiklat Kemenlu, Rabu (11/7). 7 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Menko Luhut menerangkan, kebijakan pemerintah saat ini sudah on the track, ditambah dengan adanya strategi pembangunan ekonomi kemaritiman. "Itu memperkuat fondasi perekonomian dan mendorong pemerataan. Untuk itulah kita harus lebih percaya diri," terangnya. Luhut juga meminta para Diplomat bekerja secara terintegrasi dan bervisi ke depan, dengan mengedepankan kepentingan nasional dalam setiap melaksanakan tugas. [fiq] http://politik.rmol.co/read/2018/07/12/347380/Menko-Luhut-Minta-Diplomat-Tingkatkan- Rasa-Percaya-Diri- 8 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman Kamis, 12 Juli 2018 Harianpijar.com 1 Menko Luhut: Yang Bilang Utang Kita Banyak Datang ke Saya Penulis Nuch 12 Juli 2018 Luhut Binsar Panjaitan. (foto: dok. elshinta) JAKARTA, harianpijar.com – Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan berbicara soal utang pemerintah yang terus menuai kritik dari berbagai kalangan. Dirinya menyebut pertumbuhan utang pemerintah saat ini lebih rendah dibanding sebelum-sebelumnya. Menurut Luhut Binsar Panjaitan, penarikan utang saat ini lebih banyak dipakai untuk pembangunan, bukan untuk sesuatu yang tak produktif. “Orang pikir kita utang, utang dari mana. Utang itu sekarang turun di proyek, tidak di G2G (government to government) lagi. Itu terjadi perubahan. Nah orang bilang utang. Ini utang 9 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN kita rendah,” ujarnya dalam acara Sarasehan bertopik ‘Poros Maritim Dunia Sebagai Bagian Pendekatan Kesejahteraan dalam Kerangka NKRI’ di JS Luwansa, Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018. Lebih lanjut Luhut Binsar Panjaitan mengaku akan menerima dengan terbuka jika ada yang mengkritik soal utang pemerintah. Namun, menurutnya, pengelolaan utang yang dilakukan pemerintah saat ini sudah baik. “Orang ribut (soal utang), makanya saya suka ngomong dimana-mana, ‘eh yang bilang utang kita banyak itu datang ke saya’,” kata Luhut Binsar Panjaitan. “Kalau saya salah, saya cium kaki kau. Tapi kalau kau salah, kau cium kaki saya. Nggak ada yang datang, nggak ada yang berani,” imbuhnya. Seperti diketahui, sebelumnya ada beberapa tokoh nasional yang pernah mengkritik soal utang pemerintah. Di antaranya ekonom Rizal Ramli, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, hingga anggota DPR seperti Fadli Zon dan Fahri Hamzah. (nuch/det) https://www.harianpijar.com/read/2018/07/12/41656/menko-luhut-yang-bilang-utang-kita- banyak-datang-ke-saya 10 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman Kamis, 12 Juli 2018 Harianpijar.com 1 Kamis, 12 Jul 2018 08:04 WIB Sudah 40%, LRT Jabodebek Operasi 2019? Trio Hamdani - detikFinance Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kemarin rapat koordinasi (rakor) membahas pembangunan LRT Jabodebek. Rapat yang dipimpin langsung oleh Luhut, mulai sekitar 10.00 WIB, di kantornya, Rabu (11/7/2018). Rapat berlangsung sekitar 1 jam. Turut hadir dalam rapat tersebut di antaranya Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Selain itu, hadir pula perwakilan dari BUMN dalam rakor membahas LRT. Diantaranya KAI, SMI, Adhi Karya, dan INKA. Lantas, sejauh mana progres pembangunan LRT? Simak informasi selengkapnya. (dna/dna) https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4110580/sudah-40-lrt-jabodebek-operasi-2019 11 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman Kamis, 12 Juli 2018 Rmol.com 1 Luhut Nantang Cium Kaki KAMIS, 12 JULI 2018 , 08:36:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA Foto/Net RMOL. Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan kembali pasang badan. Dia tak terima Presiden Jokowi terus diserang isu utang. Kemarin, dia menantang debat para pengritik. Taruhannya: yang kalah cium kaki. Tantangan Luhut idisampaikan saat menghadiri Sarasehan Nasional yang digelar di JS Luwansa, Jakarta, kemarin. Dia gerah dengan berbagai serangan berbagai tokoh yang ditujukan kepada Jokowi. Menurut dia, pertumbuhan utang pemerintah saat ini masih lebih rendah dibanding sebelum-sebelumnya. Apalagi penarikan utang saat ini lebih banyak dipakai untuk membangun infrastruktur. Bukan digunakan untuk yang tak produktif. Kata dia, utang pemerintah saat ini tidak lagi government to government. Tapi untuk proyek pembangunan. "Itu terjadi perubahan. Nah, orang bilang utang. Ini utang kita rendah," kata Luhut. Selain itu, Luhut juga menyebut pemerintah sudah mengelola utang dengan baik. 12 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Dia pun menerima dengan terbuka jika ada yang mengkritik soal utang pemerintah. Dia siap berdebat soal ini. Menurut dia, orang yang melontarkan utang telah berbohong kepada publik karena tidak disertai dengan data yang tepat. "Kalau saya salah, saya cium kaki kau. Tapi kalau kau salah, kau cium kaki saya. Nggak ada yang datang, nggak ada yang berani," ungkapnya. Sebelumnya, ada beberapa tokoh nasional mengkritik utang pemerintah. Dengan tajam. Mereka antara lain ekonom senior Rizal Ramli, Ketum Gerindra Prabowo Subianto hingga politisi senior PAN Amien Rais. Berapa utang pemerintah saat ini? Per Mei 2018, total utang pemerintah per Mei 2018 sebesar Rp 4.169,09 triliun. Utang ini turun Rp 11,52 triliun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp 4.180,61 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah berkomitmen akan terus mengelola utang sesuai aturan. Berdasarkan UU, total nominal utang pemerintah pun masih jauh dari batas yang ditetapkan. Yaitu 60 persen terhadap produ k domestik bruto (PDB). Saat ini, rasio utang terhadap PDB masih di kisaran 29 persen. Sebelumnya, Rizal Ramli mengritik tajam pengelolaan utang yang dilakukan
Recommended publications
  • Waiting on Washington: Southeast Asia Hopes for a Post-Election Boost in Us Relations
    US-SOUTHEAST ASIA RELATIONS WAITING ON WASHINGTON: SOUTHEAST ASIA HOPES FOR A POST-ELECTION BOOST IN US RELATIONS CATHARIN DALPINO, GEORGETOWN UNIVERSITY The resurgent COVID-19 pandemic and US elections constrained the conduct of US relations with Southeast Asia and of regional affairs more broadly in the final months of 2020. Major conclaves were again “virtual”, including the ASEAN Regional Forum, the East Asia Summit. and the APEC meeting. Over the year, ASEAN lost considerable momentum because of the pandemic, but managed to oversee completion of the Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) in November. Some modest gains in US-Southeast Asian relations were realized, most notably extension of the US-Philippines Visiting Forces Agreement (VFA) for another six months, an opportunity for Manila and the new administration in Washington to put the VFA—and the US-Philippines alliance more broadly—on firmer ground. Another significant step, albeit a more controversial one, was the under-the-radar visit to Washington of Indonesian Defense Minister, Prabowo Subianto, in October. This article is extracted from Comparative Connections: A Triannual E-Journal of Bilateral Relations in the Indo-Pacific, Vol. 22, No. 3, January 2022. Preferred citation: Catharin Dalpino, “US-Southeast Asia Relations: Waiting on Washington: Southeast Asia Hopes for a Post-Election Boost in US Relations,” Comparative Connections, Vol. 22, No. 3, pp 59-68. US- SOUTHEAST ASIA RELATIONS | JANUARY 202 1 59 As Southeast Asian economies struggled under challenges of distribution and vaccinating their the crush of COVID-19, they looked to publics. The pace of vaccination across the Washington for opportunities to “decouple” region is likely to vary widely: Indonesian from China through stronger trade and officials estimate that a nationwide vaccine investment with the United States.
    [Show full text]
  • Conflicts Between State and Business in the Nationalization of PT. Inalum
    International Conference on Social and Political Issues (ICSPI 2016) International Conference on Social and Political Issues (the 1st ICSPI, 2016) “Knowledge and Social Transformation” Volume 2018 Conference Paper Conflicts Between State and Business in the Nationalization of PT. Inalum Alim Bathoro Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Indonesia Abstract This study discusses the dispute between state and capitalist class. State consists of local government elite and central government elite. Local elite consists of 10 regents/mayors in Lake Toba region and Asahan River basin, while the central elite are President Susilo Bambang Yudhoyono, Coordinating Minister for the Economy Hatta Rajasa, Minister of State-Owned Enterprises Dahlan Iskan, Minister of Industry MS Hidayat as well as Leaders and Members of Commissions VI & IX of the House of Representatives Republic of Indonesia. Meanwhile the capitalist class is represented by Luhut Binsar Pandjaitan and Association for Mineral Entrepreneur Indonesia Received: 19 March 2018 (APEMINDO). This research aims to clarify underlying factors of dispute between state Accepted: 27 July 2018 and capitalist class in the nationalization of PT. Indonesian Asahan Aluminum (Inalum) Published: 29 August 2018 which implies to conflict among elites. Publishing services provided by This study uses qualitative method by analyzing research findings with the Theory Knowledge E of State Autonomy proposed by Ralp Miliband and Nicos Poulantzas as the main Alim Bathoro. This article is perspective. While the theory of conflict and consensus by Maswadi Rauf, authority distributed under the terms of of elite theory by C. Wright Mills, theory of decentralization by Vedi R. Hadiz, theory of the Creative Commons Attribution License, which oligarch’s power by Jeffrey A.
    [Show full text]
  • Elite Politik Dalam Pusaran Bisnis Batu Bara
    Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara Daftar Isi 2 Daftar Gambar Daftar Kotak Daftar Tabel Bab 1 5 Pendahuluan – Mengisi kesenjangan 1.1 Latar Belakang 9 1.2 Tujuan Laporan Bab 2 11 Kerangka Konteks – Membongkar Korupsi di Sektor Pertambangan 2.1 Korupsi dalam relasi antara negara dan masyarakat 13 2.2 Menelaah risiko korupsi di Indonesia Bab 3 15 Korupsi dalam Pertambangan Batu bara – Permainan para Political Exposed Persons (PEP) 3.1 Permainan dalam Pertambangan 20 3.2 Sektor batu bara yang menggiurkan dan masuknya PEP Bab 4 23 Toba Sejahtra – Jenderal dalam Pusaran Korupsi Politik Kalimantan Timur 4.1 Peta korupsi politik Kalimanan Timur: lanskap baru, struktur lama 28 4.2 Toba Sejahtra – bisnis, politik dan konflik kepentingan 37 4.2.1 Lubang tambang yang ditelantarkan dan polusi air di lokasi pertambangan 40 4.2.2 Berbagai kasus sengketa tanah Bab 5 45 Kesimpulan – Mengakhiri “Business as Usual” 47 Daftar Pustaka Daftar Gambar 13 Gambar 1. Rantai nilai industri ekstraktif/pertambangan 29 Gambar 2. Peta grup bisnis Toba Sejahtra 34 Gambar 3. Peta PEP dalam usaha pertambangan batu bara Toba Sejahtra Daftar Kotak 19 Kotak 1. “Bisnis politik” Indonesia 22 Kotak 2. Beberapa tokoh PEP di balik bisnis batu bara 31 Kotak 3. Orang-orang Luhut 32 Kotak 4. TOBA dan perluasan usahanya ke sektor pembangkit tenaga listrik 36 Kotak 5. Rakabu Sejahtra – Siapa yang Memimpin? 41 Kotak 6. Luhut dan kasus Kimco Armindo 42 Kotak 7. Petani Lokal melawan PKU 1 44 Kotak 8. TOBA dan hubungannya dengan Offshore Daftar Tabel 37 Tabel 1. Kontaminasi logam yang tinggi di air di lubang tambang terbuka Kutai Energi dan sungai Nangka 2 Coalruption – Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara Ringkasan Eksekutif Batu bara: sumber pendanaan kampanye politik Terdapat elite politik dengan konflik kepentingan Dengan pertumbuhan yang cepat dalam 20 tahun politik yang besar di bisnis batu bara.
    [Show full text]
  • Unclassified Embassy of India Jakarta
    Unclassified Embassy of India Jakarta INDIA-INDONESIA BILATERAL RELATIONS India and Indonesia have shared two millennia of close cultural and commercial contacts. The Hindu, Buddhist and later Muslim faith travelled to Indonesia from the shores of India. The stories from great epics of Ramayana and Mahabharata form source of Indonesian folk art and dramas. The shared culture, colonial history and post-independence goals of political sovereignty, economic self-sufficiency and independent foreign policy have unifying effect on the bilateral relations. POLITICAL RELATIONS Owing to struggle against colonial powers, democratic traditions, pluralist culture, and progressive leadership which both countries shared, India and Indonesia developed friendly relations. President Sukarno of Indonesia was the Guest of Honour during the first Republic Day of India in 1950. Independent India and Indonesia became chief votaries of independence of Asian and African countries, the spirit which led to historic Bandung Conference of 1955 and later formation of Non-Aligned Movement in 1961. Since the adoption of India’s ‘Look East Policy’ in 1991, there has been a rapid development of bilateral relations in political, security, defence, commercial and cultural fields. The current Government expressed its intent to further deepen the engagement with East Asia and by renaming the policy as “Act East”. IMPORTANT VISITS AND OTHER ENGAGEMENTS Visit of Prime Minister Narendra Modi in May 2018: Prime Minister Shri Narendra Modi visited Jakarta on 29-30 May 2018 at the invitation of the President of Indonesia Mr. Joko Widodo. During this visit, both Leaders agreed to strengthen cooperation in all areas by establishing a New Comprehensive Strategic Partnership to take Indonesia and India’s bilateral relationship into a new era.
    [Show full text]
  • IKI Newsletter Indonesia
    IKI Newsletter Indonesia 11TH EDITION September 2020 About the International Climate Initiative Since 2008, the International Climate Initiative (IKI) of the Federal Ministry for the Environment, Nature Conservation, Building and Nuclear Safety (BMU) has been financing climate and biodiversity projects in developing and newly industrialising countries, as well as in countries in transition. Based on a decision taken by the German parliament (Bundestag), a sum of at least 120 million euros is available for use by the initiative annually. For the first few years the IKI was financed through the auctioning of emission allowances, but it is now funded from the budget of the BMU. The IKI is a key element of Germany’s climate financing and the funding commitments in the framework of the Convention on Biological Diversity. The Initiative places clear emphasis on climate change mitigation, adaption to the impacts of climate change and the protection of biological diversity. These efforts provide various cobenefits, particularly the improvement of living conditions in partner countries. The IKI focuses on four areas: mitigating greenhouse gas emissions, adapting to the impacts of climate change, conserving natural carbon sinks with a focus on reducing emissions from deforestation and forest degradation (REDD+), as well as conserving biological diversity. New projects are primarily selected through a two-stage procedure that takes place once a year. Priority is given to activities that support creating an international climate protection architecture, to transparency, and to innovative and transferable solutions that have an impact beyond the individual project. The IKI cooperates closely with partner countries and supports consensus building for a comprehensive international climate agreement and the implementation of the Convention on Biological Diversity.
    [Show full text]
  • Regional Responses to U.S.-China Competition in the Indo-Pacific: Indonesia
    Regional Responses to U.S.-China Competition in the Indo-Pacific Indonesia Jonah Blank C O R P O R A T I O N For more information on this publication, visit www.rand.org/t/RR4412z3 For more information on this series, visit www.rand.org/US-PRC-influence Library of Congress Cataloging-in-Publication Data is available for this publication. ISBN: 978-1-9774-0558-6 Published by the RAND Corporation, Santa Monica, Calif. © Copyright 2021 RAND Corporation R® is a registered trademark. Cover: globe: jcrosemann/GettyImages; flags: luzitanija/Adobe Stock Limited Print and Electronic Distribution Rights This document and trademark(s) contained herein are protected by law. This representation of RAND intellectual property is provided for noncommercial use only. Unauthorized posting of this publication online is prohibited. Permission is given to duplicate this document for personal use only, as long as it is unaltered and complete. Permission is required from RAND to reproduce, or reuse in another form, any of its research documents for commercial use. For information on reprint and linking permissions, please visit www.rand.org/pubs/permissions. The RAND Corporation is a research organization that develops solutions to public policy challenges to help make communities throughout the world safer and more secure, healthier and more prosperous. RAND is nonprofit, nonpartisan, and committed to the public interest. RAND’s publications do not necessarily reflect the opinions of its research clients and sponsors. Support RAND Make a tax-deductible charitable contribution at www.rand.org/giving/contribute www.rand.org Preface The U.S. Department of Defense’s (DoD’s) 2018 National Defense Strategy highlights the important role that U.S.
    [Show full text]
  • 256 Ahmadiyya, 99, 100, 106N11 Aksi Bela
    Index Note: Page numbers followed by “n” refer to endnotes. A April 2018 Indonesian Peoples Act of Killing, The (2012), 256 Movement Congress (KGRI), Ahmadiyya, 99, 100, 106n11 18, 19 Aksi Bela Islam, 93, 94, 101–3, 106n10 armed civilian group, 218 Alatas, Ali, 201, 206 armed criminal group, 218 Ali, Marzuki, 188 Article 15, election of the governor, aliran, 30 172 Alius, Suhardi, 94 Article 16, election of regents and Amany, Tsamara, 139 mayors, 172–173 Amien Rais, 8, 35 Article 18, Paragraph (4) of 1945 Amien Rais–Siswono Yudo Husodo Constitution, 173–74 (PAN), 35 Article 22 of the constitution, 90 Amnesty International Indonesia Article 28E of the constitution, 90 (AII), 223, 224, 226–27 Article 28I of the constitution, 90 Amrozi, 103 Article 29 of the constitution, 90 “Anatomy of Papuan Separatists”, Article 214 of Law No. 10/2008, 31 228 Asas Tunggal, 87, 105n6 Anggaran Pendapatan dan Belanja Asian financial crisis, 1997, 3 Daerah (APBD), 187 Asmat health crisis, 216 Ansor Youth Movement, 251 Association for Elections and anti-Bhinneka Tunggal Ika, 102 Democracy, 162n6 anti-blasphemy law, 95, 100 asymmetrical decentralization, 151 Anti Corruption Commission, 38 Awom, Herman, 230 anti-dictatorship movement, 2, 3, 6 Azhar, Antasari, 188 anti-LGBT statement, 251 arrest of, 188, 192n16 anti-Pancasila, 102 anti-politics, 129, 142 B anti-regime resistance, 240–44 Badan Nasional Penanggulangan Anti-terrorism Assistance Program, Terorisme (BNPT), 17 205 Badan Urusan Logistik (Bulog), 184 263 12 ch12-Cont&Chg AfterInoReform-Index-1P.indd 263 12/3/19 11:17 am 264 Index Badan Usaha Milik Negara (BUMN), legacy of 1999–2013, 149–52 180, 184, 185 local entrepreneurs, 157–59 bad Muslims, 92 political space for initiatives, Bakrie, Aburizal, 52, 65 159–61 Banjarsari PKL, relocation, 119 provinces establishment, 162n2 Bank Umum Koperasi Indonesia restructuring, 152 (Bukopin), 184 structuring, 149 Bantuan Pendidikan Masyarakat transformation, 149 Kota Surakarta (BPMKS), 118 Chosiyah, Ratu Atut, 179 Bantuan Sosial, Bansos, 180–81 Cicak (Gecko) vs.
    [Show full text]
  • ADVISORY October 2019
    ADVISORY October 2019 Second Term Cabinet Members Announced: New and Old Faces Today (Wednesday, 23 October 2019), President Joko Widodo officially announced the members of his new “Indonesia Maju/Onwards Indonesia” Cabinet that will work with him in the second term of his presidency. Along with the announcement of the new members, in the new Cabinet some of the titles have changed, such as ‘The Coordinating Minister of Maritime Affairs and Resources’ which has been changed to ‘The Coordinating Minister of Maritime Affairs and Investment’ and ‘The Minister of Tourism’ which has been changed to ‘The Minister of Tourism and the Creative Economy’. Several ministers who served during President Joko Widodo’s first term such as Sri Mulyani Indrawati and Yasonna Laoly also made a comeback along with many new faces. The new faces include prominent youth and professional figures who are pioneers and leading individuals in their respective fields. The announcement of such names as Nadiem Makarim, Erick Thohir and Wishnutama Kusubandio as new Cabinet members has been received positively by the general public. Below is a complete list of the newly appointed Cabinet members. 1. Coordinating Minister in the Field : Mohammad Mahfud of Law, Politics and Security (Mahfud MD) 2. Coordinating Minister in the Field : Airlangga Hartarto of the Economy 3. Coordinating Minister of Maritime : Luhut Binsar Pandjaitan Makarim & Taira S. Affairs and Investment Summitmas I, 16th & 17th Fls. 4. Coordinating Minister in the Field : Muhajir Effendy Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62 Jakarta 12190 of Human Development and Culture Indonesia 5. Minister of Defense : Prabowo Subianto P: (62-21) 5080 8300, 252 1272 F: (62-21) 252 2750, 252 2751 6.
    [Show full text]
  • Liputan Berita Kemenko Bidang Kemaritiman
    LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN 1 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Nama Media Hal Judul Berita Ringkasan Nada Kompas.com 1 Luhut: Danau Toba KOMPAS.com - Menteri Positif Akan Punya Koordinator Bidang Galangan Kapal Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Danau Toba, Sumatera Utara, akan segera memiliki galangan kapal. Hal ini disampaikannya setelah dia meninjau Dermaga Porsea, Balige, dan Danau Toba untuk melihat perkembangan pembuatan kapal penumpang. "Kan kita belum punya galangan kapal di Danau Toba ini, sekarang kita coba bikin, nanti kita akan rapikan," katanya seperti dikutip dari rilis, Jumat (13/7/2018). 2 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Beritajowo.com 1 Diplomasi Ofensif Jakarta: Kementerian Luar Positif Langkah Pasti Negeri Republik Indonesia Kemlu RI Dorong dan jajaran diplomatnya Pertumbuhan harus mengedepankan Indonesia 'diplomasi ofensif' dalam memahami setiap detail dari setiap isu dunia yang dihadapi di berbagai bidang, mengantisipasi dan merencanakan aksi dengan selangkah lebih maju dari pihak/ negara lain, dan menjadi dasar kebijakan posisi Indonesia dalam menghadapi situasi global yang terus berubah dewasa ini.(11/7) Hal ini ditekankan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di depan para diplomat senior dalam presentasinya di Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri RI. Kunjungan ke Pusat Pendidikan dan Latihan Kemenlu RI didampingi oleh Kepala Pusdiklat Kemlu RI, Yayan G.H. Mulyana; dan Direktur Diklat Sesparlu, June Kuncoro Hadiningrat 3 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman Senin, 16 Juli 2018 Kompas.com 1 Luhut: Danau Toba Akan Punya Galangan Kapal Kompas.com - 16/07/2018, 07:00 WIB KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Danau Toba, Sumatera Utara, akan segera memiliki galangan kapal.
    [Show full text]
  • Shedding Light on Political Corruption in Indonesia's Coal Mining Sector
    Shedding Light on Political Corruption in Indonesia’s Coal Mining Sector Table of Contents 2 Table of Figures Table of Boxes Table of Tables Chapter 1 5 Introduction – Filling in the Gap 1.1 Background 9 1.2 Report Objectives Chapter 2 11 The Frame – Dissecting Corruption in the Mining Sector 2.1 Corruption in state-society relations 13 2.2 Assessing corruption risk in Indonesia Chapter 3 15 Corruption in Coal Mining – The Game of Political Exposed Persons 3.1 The game 20 3.2 The chummy coal sector and influx of PEPs Chapter 4 23 Toba Sejahtra – A General in the midst of East Kalimantan’s Political Corruption 4.1 East Kalimantan political corruption map: new landscape, old structure 28 4.2 Toba Sejahtra – business, politics, and conflict of interest 37 4.2.1 Abandoned open mining pits and water pollution in mining sites 40 4.2.2 Multiple cases of land disputes Chapter 5 45 Conclusion – Ending Business as Usual 47 Bibliography Table of Figures 13 Figure 1. Extractive industry/mining value chain 29 Figure 2. Map of Toba Sejahtra business group 34 Figure 3. Map of PEPs in Toba Sejahtra coal-mining business Table of Boxes 19 Box 1. The business of politics in Indonesia 22 Box 2. Some PEPs behind the coal 31 Box 3. All the Luhut’s men 32 Box 4. TOBA and their power plant business expansion 36 Box 5. Rakabu Sejahtra – Who is in the Driver’s Seat? 41 Box 6. The Curious Case of Kimco Armindo 42 Box 7. Local Farmers against PKU 1 44 Box 8.
    [Show full text]
  • 22-31 Januari 2019
    Daily Media Monitoring Report Kemenko Kemaritiman Date : 22-31 Januari 2019 Date Headline Media Title Media Type Page Summary Tonation Topic Menpar sampai bentuk tim, respons Kemenpar juga terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Bagasi 31-Jan-19 kebijakan bagasi berbayar metrobali.com Online Media 1 Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman untuk menemukan titik temu dan solusi terbaik Positive bagi persoalan tersebut. Berbayar Kebijakan Bagasi Berbayar, menpar juga terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Bagasi 31-Jan-19 beritasatu.com Online Media 1 Koordinator Bidang Kemaritiman untuk menemukan titik temu dan solusi terbaik bagi persoalan Positive Kempar Bentuk Tim Respons tersebut. Berbayar Menko Luhut Bentuk Tim Mobil listrik saat ini jadi trend global. Indonesia juga tidak mau ketinggalan. Apa langkahnya? Pemerintah, dalam hal ini Kemenko Kemaritiman, mensupport pengembangan mobil listrik di 26-Jan-19 indopetronews.com Online Media 1 Positive ESDM Pengembangan Teknologi Baterai dalam negeri. Hal ini dibuktikan dengan membentuk tim pengembangan teknologi baterai mobil Mobil Listrik listrik. “Setelah PLTB Sidrap tahap 1 ini diusulkan pengembangan Sidrap tahap 2. Kemudian diusulkan PLTB Sidrap Bakal Diresmikan Sukabumi, Maluku dan beberapa lokasi lain. Kemenko Maritim terlibat dalam koordinasi dan 26-Jan-19 indopetronews.com Online Media 1 Positive ESDM Presiden pengendalian sejak tahap pengusulan, perencanaan dan implementasi,” kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin Pemerintah memberi peringatan keras kepada Inpex jika perusahaan itu belum juga Menko Luhut Desak Inpex Segera menyelesaikan Pra Pelaksanaan Konfigurasi Dasar (pre-Front End Engineering Design/FEED) 27-Jan-19 indopetronews.com Online Media 1 untuk proyek kilang gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) di blok Masela.
    [Show full text]
  • Oligarki Tambang Di Balik Pilpres 2019
    P A K E T I N F O R M A S I OLIGARKI TAMBANG DI BALIK PILPRES 2019 www.jatam.org JATAM @jatamnas @jatamnas JATAM Nasional 1 Mengapa Penting Menyoroti Relasi Oligarki Tambang dan Energi dalam Pemilu 2019? Setiap lima tahun, kita disuguhkan dengan sorak-sorai demokrasi bernama pemilihan umum (pemilu). Tokoh- tokoh serta partai politik berlomba-lomba untuk memenangkan suara rakyat Indonesia. Janji-janji untuk membawa perubahan bertaburan sepanjang masa kampanye, tapi tidak pernah menyasar pada perubahan besar bagi keselamatan rakyat dan lingkungan hidup. Pemilu adalah kesempatan yang dimanfaatkan oleh oligark tambang dan energi untuk mendapatkan legitimasi kekuasaan dalam mengendalikan kebijakan dan anggaran publik demi memperbesar keuntungan bagi kelompoknya. Oligarki tambang dan energi berada di kedua kubu calon presiden dan wakil presiden, mereka adalah bagian langsung dari kandidat atau yang menjadi penyandang dana. Ijon Politik merupakan cara yang mereka gunakan dengan cara para oligark mensponsori kebutuhan kampanye para kandidat. Sebagai timbal baliknya, mereka akan diberikan keamanan investasi dan izin untuk mengeksploitasi kekayaan alam, ruang hidup rakyat. Pemilu telah lama dikooptasi untuk kepentingan oligark tanpa memperhitungkan keselamatan rakyat dan keberlangsungan layanan dan fungsi alam. Pemilu begitu penting bagi oligark tambang dan energi dan menjadikan ruang hidup kita sebagai taruhannya. Laporan visual ini dikeluarkan oleh Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) untuk disebarluaskan dan dijadikan pedoman politik oleh rakyat yang berada di garis depan berhadapan dengan krisis akibat tambang dan energi. Kami mengajak khalayak untuk ikut berpartisipasi, salah satunya dengan menambahkan informasi yang dianggap penting untuk memperkaya laporan visual ini. Sumber data laporan visual ini berasal dari database JATAM dan penelusuran aktor-aktor dan perusahaan berdasarkan data beneficial ownership yang diakses 2oleh JATAM.
    [Show full text]