<<

Vol. 40, No. 2, Des 2017

ISSN : 0126-396X

PENANGGUNGJAWAB Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D.

MITRA BESTARI Prof. Mark Woodward (Australian National University) Prof. Robert Hefner (Boston University) Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, M.A. (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Prof. Dr. Muhammad Hisyam (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Prof. Dr. Masykuri Abdillah, M.A. (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Prof. Dr. H. M. Atho Mudzhar, M.A. (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Saiful Umam, Ph.D. (Pusat Pengkajian dan Masyarakat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

PEMIMPIN REDAKSI Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Drs. H. Hefson Aras, M.Pd.

SEKRETARIS REDAKSI Rahmatillah Amin, S.Kom.

DEWAN REDAKSI Dr. H. Muhammad Adlin Sila, M.A. (Balai Litbang Agama Jakarta) Prof. Dr. H. Tholkhah (Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan) Dr. Hayadin, M.Pd. (Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan) Dr. H. Zainuddin Daulay (Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan) Dr. Acep Arifudin (Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi) Lukmanul Hakim(LaKIP Jakarta)

SEKRETARIAT REDAKSI Heny Lestari, S.Pd. Dra. Siti Atieqoh, M.Pd. Wawan Hermawan, S.Kom. Dewi Indah Ayu D., S.Sos. Sri Hendriani, S.S.i.

SETTING LAYOUT & DESAIN GRAFIS Abas, M.Si. Rizky Riyadu Taufiq, M.A.

REDAKSI DAN TATA USAHA Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Jl. M.H. Thamrin No. 6, Jakarta Pusat – Telp./Fax. (021) 3920688 – 3920662 e-mail :[email protected]

Jurnal Dialog diterbitkan satu tahun dua kali, pada bulan Juni dan Desember oleh Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Jurnal Dialog sebagai media informasi dalam rangka mengembangkan penelitian dan kajian keagamaan di Indonesia. Dialog berisi tulisan ilmiah dan hasil penelitian dan pengembangan terkait dengan masalah sosial keagamaan. Redaksi mengundang para peneliti agama, cendekiawan dan akademisi untuk berdiskusi dan menulis secara kreatif demi pengembangan penelitian maupun kajian keagamaan di Indonesia dalam jurnal ini.

Dialog Vol. 40, No. 2, Des 2017 i PENGANTAR REDAKSI

Jurnal Dialog edisi kali ini menampilkan semangat toleransi serta kemanusiaan beberapa pembahasan yang memiliki spektrum berdasarkan landasan kitab suci. yang cukup beragam. Beberapa kajian studi Islam Tulisan berikutnya, berkaitan dengan wakaf yang tampil dalam tulisan di jurnal kali ini yang disajikan oleh M. Taufik Hidayatullah dan meliputi beberapa permasalahan umat Islam Selamet yang menganalisis tentang sertifikasi seperti Pemberangkatan Calon Jemaah Haji Indonesia tanah wakaf yang belum terlaksana dengan baik melalui Filipina oleh Zaenal Abidin yang secara hukum dan sebab hal tersebut dapat membahas tentang pelaksanaan haji yang terjadi. Selanjutnya tulisan ini juga berusaha dilakukan sebagian warga Indonesia melalui untuk memberikan gambaran dan analisis negara tetangga, Filipina. Beberapa permasalahan tentang pelbagai permasalahan yang dihadapi yang disoroti dalam artikel ini meliputi kuota dan oleh wakif dan yang menerima wakaf serta aparat prosedur administratif haji baik yang legal negara terkait. maupun illegal. Tulisan ini juga memberikan Dalam artikel tentang kebijakan manajemen gambaran tentang proses-proses hukum yang yang berkaitan dengan dosen pendidikan agama harus dihadapi dan dilakukan oleh warga negara dalam kasus Universitas Gadjah Mada Indonesia yang terbukti tidak memiliki dokumen- Yogyakarta, Achmad Dudin, berusaha untuk dokumen resmi dalam proses pemberangkatan menampilkan analisis tentang persoalan haji melalui Filipina. pelaksanaan kebijakan pengelolaan dosen Artikel lain adalah tentang fungsi masjid Pendidikan Agama Islam di perguruan tinggi, yang berada di wilayah minoritas Islam di yang membutuhkan perhatian untuk Perancis oleh Muhammad Rais. Dalam artikelnya, peningkatan yang lebih baik di masa depan. Rais memberikan gambaran tentang fungsi ritual, Beberapa permasalahan yang coba untuk fungsi administratif dan aktivitas sosial, ekonomi, ditampilkan meliputi permasalahan- budaya serta politik kebudayaan masjid agung permasalahan beban tugas dosen, rekruitmen Paris. Dalam artikelnya, Rais mencoba untuk dosen, pembinaan karir dosen, kreatifitas dan memberikan analisis tentang fungsi masjid inovasi dosen dalam pembelajaran Pendidikan Agung di Paris yang mengalami dinamika seiring Agama Islam serta peningkatan program Diklat. dengan perubahan zaman dan tuntutan Hal yang tak kalah pentingnya yang coba masyarakat. Selain itu, tentunya, sebagai diangkat dalam tulisan ini adalah terkait dengan minoritas di negara ini, masjid juga memiliki insentif dosen Pendidikan Agama Islam agar fungsi sebagai media rekonsiliasi yang menjadi sesuai dengan standar kelayakan. wadah untuk membangun hubungan sosial Artikel lain yang masih berkaitan dengan kemasyarakatan dan politik antara umat Islam pendidikan adalah artikel Asep Saefullah yang dan negara serta antar umat Islam itu sendiri serta mengangkat nilai-nilai Pendidikan Agama dalam antara umat Islam dan non muslim. Gambaran cerita rakyat Banten yang mengambil contoh ini menjadi penting diketahui dalam konteks cerita tentang Legenda Gunung Pinang dan hubungan antar peradaban mengingat dalam kaitannya dengan signifikansi ajaran agama beberapa tahun terakhir, terjadi peristiwa untuk berbakti pada orang tua. Tulisan ini pemboman di Paris yang menunjukkan berusaha untuk memberikan analisis tentang ketidaksukaan kelompok kecil keagamaan keterkaitan nilai-nilai pendidikan agama yang terhadap Perancis. Selain itu, gambaran kondisi terdapat di dalam cerita tersebut dengan tujuan umat Islam yang menjadi minoritas di Perancis pendidikan nasional. bila dibandingkan dengan kondisi di Indonesia Selanjutnya, tulisan Suprapto yang masih yang mayoritas berfungsi untuk menggugah dalam konteks pendidikan mengambil tema kesadaran umat Islam di Indonesia dalam peningkatan karakter anak didik dalam program kaitannya dengan pengaturan hubungan antara pendidikan unggulan yang dikembangkan oleh mayoritas dan minoritas yang berdasarkan Raudhatul Athfal al Ikhlas di Kota Padang ii Dialog Vol. 40, No. 2, Des 2017 Sumatera Barat. Dalam tulisannya, Suprapto formal ataupun non formal dalam konteks menekankan pentingnya pendidikan anak usia kehidupan berbangsa dan bernegara. Meskipun dini untuk menjadi basis pengembangan sikap, mayoritas artikel dalam jurnal kali ini terkait pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta serta pendidikan, namun kontekstualisasi pendidikan imajinasi anak untuk membantu perkembangan yang dipaparkan dan dianalisis oleh penulis pikiran, jiwa, fisik, dan mental serta spiritual sang berusaha untuk memberikan gambaran bahwa anak. aspek pendidikan yang dilaksanakan memiliki Selanjutnya, masih berkaitan dengan dampak yang luas dalam kehidupan pengembangan Pendidikan, Farida Hanun dalam bermasyarakat. tulisannya tentang Pesantren Based Madrasah Dalam kaitannya dengan hal ini, perlu berusaha untuk memberikan gambaran dan diingat salah satu ucapan Aristoteles yang analisis tentang penyelenggaraan madrasah menyatakan “siapapun yang tahu seni berbasis pesantren di MTS Al Hikmah Bandar memerintah suatu imperium atau suatu negara, Lampung. Tulisan ini berusaha untuk maka ia akan memperhatikan pendidikan bagi memberikan gambaran dan analisis tentang generasi mudanya”. Relevan dengan signifikansi karakter dan penyelenggaraan madrasah yang pendidikan dalam konteks Islam, Nabi berbasis pada pengajaran pesantren untuk Muhammad SAW pernah bersabda: Lain yuaddibar menghasilkan lulusan yang berkompeten. rajulul walada khayrun lahu bian yatashaddaqa bi Berikutnya, Qawaid dalam tulisannya shaa ‘in, yang berarti; “Apabila seseorang tentang Penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam mendidik anaknya dengan pendidikan yang baik, Terpadu pada Sekolah Menengah Islam Nur Hidayah hal itu lebih baik baginya daripada bersedekah Surakarta menampilkan analisis tentang dengan satu gantang gandum atau kurma”. kemunculan dan perkembangan Sekolah Islam Pesan Islam tentang pendidikan tersebut Terpadu yang memiliki genre tersendiri. Artinya, merupakan bagian penting dari edisi jurnal kali sekolah terpadu merupakan sekolah dengan ini yang menampilkan porsi tentang pendidikan sistem asrama namun memberikan nuansa lebih besar dari beberapa tulisan lainnya dalam pesantren. Meskipun mengadopsi beberapa kaitannya dengan konteks bermasyarakat dan bentuk sistem pesantren namun sekolah terpadu peningkatan kualitas umat. tidak mengadopsi seluruh sistem pesantren Mudah-mudahan tulisan-tulisan tersebut di namun memadukan antara beberapa sistem atas dapat memberikan pencerahan bagi pembaca. pesantren dengan sistem pendidikan umum. Selamat membaca. Tulisan yang memiliki nuansa kebijakan lembaga keagamaan dan kaitannya dengan kebijakan pemerintah dalam mewujudkan Salam redaksi. kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara disajikan dalam tulisan Nasrullah Nurdin dalam Peran dan Pengaruh Fatwa Media Sosial MUI dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Dalam tulisannya, Nurdin menyoroti tentang penggunaan media sosial yang dilakukan secara negatif oleh sebagian orang untuk menjadi alat penyebar kebencian dan pemecah belah bangsa. Lebih lanjut, dalam kaitannya dengan hal ini, Nurdin kemudian menganalisis peran MUI dalam usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut, karena salah satu peran ulama dalam Islam adalah menjaga kehidupan masyarakat dalam bernegara. Keseluruhan tulisan-tulisan tersebut di atas, berusaha untuk memberikan gambaran dan analisis tentang problematika pelaksanaan ajaran keagamaan yang dihadapi masyarakat baik secara

Dialog Vol. 40, No. 2, Des 2017 iii iv Dialog Vol. 40, No. 2, Des 2017 DAFTAR ISI ISSN : 0126-396X Jurnal DIALOG Vol. 40, No. 2, Des 2017

ZAENAL ABIDIN Pemberangkatan Calon Jemaah Haji Indonesia Melalui Filipina: 127-136

MUHAMMAD RAIS Masjid Agung Paris di Jantung Kiblat Mode Dunia: 137-150

M. TAUFIK HIDAYATULLOH DAN SELAMET Pemetaan Sertifikasi Tanah Wakaf di Kabupaten Kampar Provinsi Riau Tahun 2017: 151-172

ACHMAD DUDIN Kebijakan Pengelolaan Dosen PAI: Studi Kasus di Kampus UGM Yogyakarta: 173-186

ASEP SAEFULLOH Nilai Pendidikan Agama dalam Cerita Rakyat Banten: Legenda Gunung Pinang dan Berbakti Kepada Orang Tua: 187-204

SUPRAPTO Pengembangan Karakter Anak Melalui Program Unggulan di Raudhatul Athfal Ikhlas Kota Padang Sumatera Barat: 205-222

FARIDA HANUN Madrasah Berbasis Pesantren: 223-234

QOWAID Penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam Terpadu pada Sekolah Menengah Islam Nur Hidayah Surakarta: 235-248

NASRULLOH NURDIN Peran dan Pengaruh Fatwa Medsos MUI dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara: 249- 258

BOOK REVIEW

AHMAD MUJIB Sisi Lain Sang Pangeran: 259-262

Dialog Vol. 40, No. 2, Des 2017 v vi Dialog Vol. 40, No. 2, Des 2017

TOPIK

THE GRAND OF PARIS: A MOSQUE AT THE HEART OF WORLD FASHION

M U H A M M A D R A I S*)

ABSTRACT This article describes the ritual, administrative, social, economic, cultural, and political functions and activities of the Grand Mosque of Paris. The primary and secondary data were obtained through a short visit to Paris. Focus group discussion was conducted with the mosque management, imam, jama’ah, and the visitors. The FGD is then triangulated with the data from observation inside and around the mosque. Some literatures and documents related to the mosque were also collected as the secondary data. Data were articulated and analyzed by using descriptive qualitative method. The study found that the functions and roles of mosque in Paris are well articulated both from the point of view of its internal aspect and external supports. as a country supports the existence of this mosque as a gratitude for the service of Muslim soldiers who fought for France liberty in the past. Over time, the mosque evolved and its roles and functions went through some diversification as a response to the contemporary Islamic community needs.

KEY WORDS: The Grand Mosque of Paris, Islam, Contemporary Muslims, Diplomacy

MASJID AGUNG PARIS DI JANTUNG KIBLAT MODE DUNIA

ABSTRAK Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi ritual, fungsi/aktivitas administrasi dan sosial (activité administrative et sociale), ekonomi, budaya serta politik kebudayaan masjid agung Paris. Data primer dan sekunder diperoleh melalui kunjungan singkat ke Kota Paris. Dalam waktu yang relatif singkat tersebut, dimanfaatkan secara optimal untuk melakukan diskusi kelompok sasaran (FGD) dengan beberapa orang pengelola, imam masjid, dan jamaah yang kebetulan berada dalam lingkungan masjid, serta para pengunjung. Data-data yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan FGD dikonfirmasi di lapangan melalui pengamatan langsung dengan mengelilingi semua bagian dan sisi masjid. Beberapa literatur dan dokumen yang tersedia dalam perpustakaan masjid tak luput direkam sebagai bahan pendukung (data sekunder). Setelah diartikulasikan dan dianalisis secara deskriptif kualitatif, maka fungsi dan peran masjid di hampir semua lini kehidupn umat Islam di kota Paris, dan negara Prancis secara umum terdeskripsi dengan apiknya, baik dari sisi historis, keberadaan masjid sebagai bagian dari balas jasa pemerintah dan warga Prancis atas pengorbanan ratusan ribu umat Islam yang gugur di medan perang mempertahankan wilayah kedaulatan Prancis, maupun fungsi dan peran laiknya masjid yang lain.

KATA KUNCI: Masjid Paris, Islam di Prancis, Muslim Kontemporer, Diplomasi

*) Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, Jl. AP. Pettarani No. 72, Makassar. Email: [email protected] ** Naskah diterima Juli 2017, direvisi Oktober 2017 dan disetujui untuk diterbitkan November 2017

Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 137 A. PENDAHULUAN keislaman (Ibnu Burdah, Republika, 16 November Benci tapi rindu, maxim romantis ini yang 2015). Noda “orang luar” dan terorisme masih mungkin tepat merepresentasikan relasi Islam dan terus membungkus umat Muslim sebagai “orang Barat, tepatnya Eropa saat ini. Betapa tidak? lain” yang acap diliyankan, demikian curhat Hadia Beberapa negara di daratan Benua Biru dengan Mubarak.1 Patologi islamopobis, menurut Akbar sukarela membuka pintu perbatasan negaranya S Ahmed (2003: 26) mengakibatkan meluasnya untuk menerima luapan derasnya pengungsi tekanan-tekanan yang dialamatkan pada korban perang yang hingga kini berkecamuk di keluarga dan kehidupan sosial, politik, serta Timur Tengah, terutama dari Suriah. negara moral kaum muslim. Konsekuensinya, lanjut yang mayoritas penduduknya memeluk agama Ahmed, timbullah kemarahan, kekacauan, dan Islam. Jauh sebelumnya pun, dunia Barat, seperti frustasi. Prancis sebagai jantung dunia Barat, menjadi Beruntung, di tengah menguatnya kembali tempat yang dipilih imigran muslim, tekanan serta ancaman islamophobia di Prancis, sebagaimana dideskripsikan Hasan Hanafi (1999: umat Islam masih memiliki institusi keagamaan 72) bahwa, warga negara kita-Afrika Utara dan yang sangat berperan dalam meredam amarah Timur Tengah, sudah banyak yang tinggal dan ancaman kekerasan balasan, nama masjid menetap, bukan hanya di Prancis, melainkan juga agung dan ma’had al-Gazali Paris lagi-lagi di Amerika Serikat, Jerman, dan Kanada. Di sana, mengemuka, salah satu peristiwa perhelatan menurut Hanafi, mereka menemukan harapan, yang cukup mencengangkan adalah ikhtiar kehidupan, masa kini, masa depan, dan pekerjaan. beberapa tokoh agama bertemu dan berdialog di Namun, tak dinyanah tiba-tiba ternodai oleh lembaga tersebut. Pasca tragedi berdarah di kota dua peristiwa yang cukup menghentak sisi mode itu, masjid Paris dibuka untuk semua kemanusiaan kita, tak lain, peristiwa kalangan tak terkecuali non-muslim dalam penyerangan kantor berita mingguan Charlie kerangka mendorong integrasi dan sekaligus Hebdo yang terletak di jantung kota mode Paris- mematahkan stereotyping terhadap umat Islam. Prancis, yang terjadi di awal Januari 2015, (Paris, salam online.com/diunduh 10/01/2016). peristiwa tersebut sampai menelan korban 17 Ternyata ikhtiar tersebut menuai pujian. Para orang, konon bermotif balas dendam atas pengunjung dari segenap unsur dan latar tindakan provokatif media tersebut, melalui belakang agama berkunjung dan memasuki tindakan penghinaan pada Nabi Muhammad saw. masjid. Tercatat sekitar 2400 orang berkunjung Tak lama berselang, lagi-lagi Kota Paris kembali ke masjid kota Paris hingga Toulouse. Para diguncang serangan sporadis dan membabi-buta, pengunjung pun dapat menepis segala perbedaan yang ditengarai dilakukan terduga teroris, yang di dalam masjid tersebut. berfiliasi ke harakah ISIS, kantor berita CNN menyebut korban tewas sedikitnya 129 orang dan B. PEMBAHASAN terluka lebih dari 300 orang. Konyolnya, ISIS Artikel ini sejak awal diproyeksikan untuk (negara Islam Iraq dan Syria) telah menyatakan menelusuri dan meneliti terkait bagaimana peran bertanggung jawab atas insiden tersebut. dan fungsi masjid agung Paris dalam konteks Dampak yang serta-merta mengemuka dari relasi Islam dan Barat? Penelitian ini tragedi Paris adalah menguatnya sentimen negatif diproyeksikan untuk mendeskripsikan peran dan warga Prancis khususnya dan Eropa pada fungsi masjid agung Paris-Prancis, berkenaan umumnya terhadap Muslim, Arab, dan Islam. dengan relasi Islam dan Barat, tata kelola Pandangan kelompok ultranasionalis dan sayap keagamaan dan bidang pendidikan, hasilnya ultraekstrim kanan yang menderita islamophobia diharapkan akan menjadi bahan kajian akut, yang anti-Muslim memperoleh momentum. setidaknya pada dua domain, yakni: 1) domain Menurut salah satu narasumber Al-Jazeera dalam kebijakan, diharapkan menjadi rujukan dalam acara Ma Wara al-Khabar, retorika anti-Muslim menata relasi Islam dan Barat ke depan, dan ; 2) menguat drastis di media-media sosial di Prancis beberapa hari itu. Bahkan, respons negatif sebagian kalangan mengarah pada tindakan- 1John Esposito, The Future of Islam, diterjemahkan Yuliani Liputo: Masa Depan Islam: Antara Tantangan Kemajemukan dan tindakan keras terhadap lembaga-lembaga Benturan dengan Barat (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2010), 49.

138 Masjid Agung Paris di Jantung Kiblat Mode... domain akademik, hasil riset ini menjadi acuan kita temui, bahwa sikap mereka kala bertemu penelitian-penelitian selanjutnya, tentu dengan dengan orang asing relatif menyenangkan, sebab spektrum yang berbeda. tidak akan apriori dari awal, bahkan kerapkali merendah kala pertama bertemu. Orang Prancis dalam Tatapan Kebudayaan Kalangan antropolog yang concern dengan Budaya secara sangat sederhana dan bernas, budaya Prancis, rata-rata melihat pandangan dikemukakan Charles Mitchell (2001: 4), bahwa dunia (weltanschauung) dan terejawantah dalam budaya adalah yang membuat orang Indonesia perilaku mereka. Kebiasaan mereka mengklaim seperti orang Indonesia; orang Prancis seperti identitas mereka yang paling benar dan adiluhung orang Prancis; dan orang Jepang seperti orang (truth claim), mereka mengklaim diri mereka paling Jepang. Memanfaatkan kerangka penjelas yang unik, laiknya orang-orang Jepang. Mereka sangat dikonstruksi antropolog kenamaan Belanda, nyaman dan terbenam dalam sejarah serta Geets Hopstede, yang mengekstrak makna pencapaian peradaban yang mereka torehkan ke budaya sebagai “perangkat lunak pikiran” ranah mondial. Orang prancis percaya bahwa pemrograman sosial yang mengatur cara kita atas jasa mereka, dunia mengenal sistem politik berpikir, bertindak, dan mempersepsi diri kita demokrasi, humanisme, egalitarianisme, ilmu dengan orang lain. Membincang perilaku dan pengetahuan, dan hingga kini, tidak hanya karakter orang Prancis, maka tesis kedua kontribusi ilmuan dan pemikir sekelas Rene pemerhati budaya tadi, mungkin penting Descartes, dengan cogito ergo sumnya yang menjadi dipertimbangkan sebagai kerangka penjelas. penanda dimulainya suatu era baru, atau Voltaire, Orang Prancis memiliki karakter khas yang Rouseau, Montesquieu, Diderot, yang relatif membedakannya dengan warga bangsa mendorong meledaknya Revolusi Prancis( Hassan lainnya, termasuk di Eropa, mereka terkenal Hanafi dan Al-Jabiri, 2015: 106), bahkan kini, romantis. Menara Eiffel menjadi saksi bisu, senang teori-teori sosial kritis justru mayoritas dengan makanan enak, seni yang bagus, lebih dikonstuksi pemikir-pemikir Pranscis, sebut saja berhasrat berdebat masalah politk dan seni Bourdieu, Michel Foucoult, Derrida, dan tinimbang masalah bisnis. Karakteristik yang sebagainya. Pandangan dunia ini yang relatif paling mengemuka secara nasional, menurut menjadi hambatan kalangan imigran dan warga Charles Mitchell (2001: 35), budayanya sangat Prancis blasteran untuk melakukan integrasi femininitas, sangat respek pada relasi secara secara utuh. pribadi, menempatkan kualitas kehidupan di atas Bahasa Inggris, merupakan bahasa yang pencapaian material, dan memuji kepedulian pada dihindari, mereka mengklaim bahwa secara orang lain. Juga terkategori high-context, tidak genealogis, bahasa Prancis sebagai induk semang terlalu peduli dengan detil ataupun komunikasi bahasa Inggris, sehingga dahulu bahasa ini yang akurat. digunakan sebagai bahasa diplomasi di hampir Cari momen tepat jika ingin mengumbar semua benua, orang-orang Prancis mengalami senyum pada orang Prancis, orang-orang yang demoralisasi kala bahasa mereka merosot karena seidentitas dan Pangeran Louis ini tak lagi kompetitif berhadapan dengan bahasa hanya tersenyum jika ada alasan yang Inggris. Bahkan menurut Richard Lewis (2004: menjustifikasi dan eksplisit, mereka hati-hati 217), negara Inggris adalah musuh tradisional. dengan senyum dan tertawa, khususnya jika Bagi mereka, lanjut Richard, Inggris dan Amerika bertemu dengan orang asing, senyum bagi orang sering terdengar vulgar dan tidak intelek. Prancis, lagi-lagi bisa membuat urusan jadi panjang. Lebih memperbanyak kontak mata, jika Islam di Prancis bertemu dan berhadapan dengan mereka, sebab Membincangkan penyebaran dan menghindari menatap mata orang Prancis adalah pertumbuhan Islam di daratan Eropa, rasanya isyarat yang tidak ramah. Sebagaimana tak lengkap jika mengabaikan Prancis, mengapa lazimnya, menurut Franz Josep Eilers (1995: 58), ?, setidaknya ada dua alasan, Pertama, secara orang-orang Eropa yang menganggap tidak historis perjumpaan (encountering) Islam dengan sopan, jika dia tidak pernah menatap mata mitra Barat, salah satu pijakannya adalah Prancis, bagi dialognya. Umumnya pun yang acapkali lazim Larry A. Samovar (2010: 113) sejak awal dinasti

Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 139 Ottoman mengembangkan kekuasaan mereka ke menurut Pieterse (2004) dimanapun dan Eropa hingga Vienna, Austria, dan mengontrol kapanpun, sejatinya merupakan hasil dari daerah Balkan, tidak sampai di situ, bahkan Fred percampuran (hibridisasi) dan kompleksitas M. Donner (dalam John Esposito, 2004: 34) permainan di antara fenomena global dan lokal mengemukakan bahwa pasukan Muslim dari (dalam Judith, 2006: 7), maka, kalaupun masih Spanyol melancarkan serangan melalui Pyrenees absah kita membincangkan tentang budaya ke Languedoc dan wilayah perbatasan Prancis mondial (world culture), tapi penting ingat, dekat wilayah Loire, berkat keberhasilan Charles penyataan Lechner (2005: 51), bahwa kebudayaan Martel menghadang, sehingga pasukan muslim dunia, “contains the various ways in which individuals tidak sampai menaklukkan Prancis (Akbar S. and collectivities relate to the world as a Ahmed (1997: 21), dan Kedua, negara dengan whole.”Didorong fenomena membludaknya arus populasi muslim tertinggi saat ini di Eropa, juga imigran dari Timur Tengah yang notabene tercacat di negara Napoleon ini. beragama Islam yang menjadi korban perang, Tak bermaksud mendukung kolonialisme, destinasi pelarian mereka dominan ke Barat, tapi dengan motif imperialisme pula orang-orang seperti Prancis, maka tak ayal menurut Dake F. Prancis kemudian berjumpa dengan orang-orang Eickelman (1998: 207), masyarakat Barat dan Islam dan secara tidak langsung keduanya masyarakat Muslim kini berada di ambang membangun relasi, berkat takdir sejarah pula, pemahaman baru satu sama lain. dalam putaran waktu, libido bangsa ini Sejak Napoleon Bonaparte menginjakkan mendorongnya untuk mengkoloni sebagian besar kuku kolonialnya di negeri Fir’aun tersebut, negara-negara yang notabene berpenduduk seketika itu pula relasi terbentuk, walaupun Muslim, sebut saja beberapa negara di Afrika dalam relasi hegemonik antara penjajah dengan Utara-hingga bagian Barat, seperti: Mesir, negara koloninya. Tapi berkahnya, umat Islam Maroko, Aljazair dan lain-lain. Implikasi dari kala itu mulai “terbuka mata” intelektualnya libido imprealisme ini, maka bagi Muhammad untuk mengenal dan menerima modernitas yang ‘Abied Al-Jabiri (2004: 274), nalar Eropa dan di bawah kalangan penjajah, termasuk ilmu sejarahnya dicirikan dengan capaian-capaian pengetahuan dan teknologi. Atas motif itu pula, ekspansi kolonialnya yang disebut Lenin, mulailah umat Islam berbondong-bondong “imperealisme tahap tertinggi kapitalisme”. menuju Barat, salah satunya dengan tujuan Imperealisme ekonomi, militer, budaya, maka, menuntut ilmu dan mengenal lebih jauh lanjut Al-Jabiri, sejarah nalar Eropa tertulis dalam kecanggihan teknologi yang berhasil di ekstrak horison ini, horison imperealisme. lebih jauh oleh orang-orang Barat, walaupun tak Akbar S Ahmed (1997: 248) mendeskripsikan bisa dinafikan kontribusi Islam atas kemajuan simbiosis mutualis yang terbangun melalui relasi tersebut, camkanlah maxim yang dikemukakan asimetris-hegemonik, dengan mengemukakan Seyyed Hossein Nasr dengan begitu tepatnya, bahwa, Muslim di Eropa memiliki relasi langsung bahwa kemajuan modern saat ini merupakan dengan periode kolonial. Inggris menganeksasi warisan bersama (common heritage)-Islam dan Asia Selatan (India Inggris), dan karena itu Barat- namun nasib saja yang kemudian berbeda. mayoritas-sekitar dua juta-imigran Muslim Mungkin, karena kesadaran kepemilikan bersama berasal dari India, Pakistan dan Bangladesh. akan kemajuan Barat, sehingga sebagian tokoh Sekitar setengah juta warga keturunan Maroko, pembaharu muslim, tak canggung bercermin dan dua juta lebih Al-Jazair, dan eksodus pada budaya Barat, sebut saja Syeikh Muhammad ke Prancis setelah beberapa dekade mengkoloni Abduh yang terpesona dengan budaya Barat tiga negara Afrika Utara tersebut. Proses simbiosis yang diklaimnya lebih “Islami”, kala mengklaim mutualis ini kemudian dilihat Judith Schlehe bahwa, “raaitu al-Islam fi al-Gharb wa lam ara al- (2006: 7) dalam terang teori postkolonial, Muslimin.”(saya menemukan Islam di Barat, perbedaan kategoris antara colonizer dan colonized mekipun tak menemukan orang Islam). Generasi (penjajah dan yang dijajah), self dan other (diri pembaharu pasca Abduh pun tak kurang dan liyan) sudah mulai ditinggalkan karena- terspesonanya, hingga menelan mentah-mentah ternyata kedua pihak tersebut saling apa yang telah dicapai dan ditawarkan Barat. mengkonstruksikan (constitute). Kini kebudayaan Thahtawi misalnya (dalam Hasan Hanafi, 1999:

140 Masjid Agung Paris di Jantung Kiblat Mode... 72) yang membuat testimoni bahwa, La Charte belanja. Perjalanan dengan transportasi udara merupakan contoh terbaik perundang- yang membelah langit dua benua selama belasan undangan, dan Kota Paris merupakan kota yang jam, demi menggapai daratan Eropa, terbayar paling ideal (Hasan Hanafi). lunas, begitu menginjakkan kaki, mata kita akan Secara geografis, negara Republik Prancis dimanjakan dengan bangunan-bangunan megah memiliki luas teritori 547. 026 km², dengan jumlah dan indah dengan nuansa arsitektur klasik, yang populasi saat ini, per 1 Januari 2016 diestimasikan tak hanya terlihat indah di siang hari, namun sekitar 64. 547. 459 jiwa, mengalami pertumbuhan tetap elegan dengan tata cahaya yang tepat nan penduduk dari tahun sebelumnya sekitar 0, 45%, menyelimuti, menjadikan kota ini tetap tampil dan tambahan penduduk karena kedatangan attractiveness, tidak hanya menara Eiffel tadi, kita imigran sebesar 66. 829 jiwa (countrymeters.info/ pun akan menyepa Pont Alexandre III, Petit en/France, diakses 26/04/2016). Secara administratif Palais, , , Champs Prancis terbagi ke dalam dua puluh empat zona. Elysees, Square, Des Mayoritas populasi muslimnya berasal dari Invalides dan Militaire Museum. negara-negara yang selama ini menjadi Namun, di tengah romantisisme, glamour, koloninya, dan dominan negara-negara dan hiruk pikuknya kota nan cantik dan penuh mayoritas Muslim. kejutan ini, ternyata tersimpan oase yang Populasi muslim di Prancis, tergolong menyediakan etalase yang mampu terbesar di daratan Eropa Barat, berdasarkan data menyambungkan segala doa dan harapan seorang sensus yang dilakukan Pew Research and Public hamba di tengah penat dan banalnya kota Paris, Project, terdapat sekitar 15 juta penduduk Muslim tepatnya La Grande Mosquee de Paris (Masjid Agung di Eropa dan 5,5 hingga 6,2juta orang (7,5 persen) Paris), sebuah masjid megah nan indah yang tinggal di Prancis, dan 15 persen memilih tinggal terletak di jantung kota tersebut. di Kota Paris, inipun sensus yang dilakukan pada Meskipun bukan agama mayoritas di Prancis, tahun 2010, dan lembaga riset yang sama Islam telah menjadi salah satu dari beragam mengestimasikan bahwa populasi Muslim di agama di Prancis yang pertumbuhannya semakin Prancis akan mengalami peningkatan di atas 10 meningkat, imigrasi massal muslim ke Prancis di persen di tahun 2030 mendatang. awal abad ke 20 sampai 21 menyulap negara ini menjadi salah satu negara dengan komunitas muslim di Eropa dan kini pertumbuhan Islam mulai didorong oleh penduduk pribumi yang memeluk Islam. Sebagai kaum minoritas di negara Prancis, sekilas yang terbayang dalam benak kita adalah kalangan muslim di negara ini akan sangat kesulitan (masyaqqah) dalam melaksanakan ibadah dan bermuamalah, jangankan masjid besar, sekedar menemukan mushalla saja sudah bersyukur tetapi sebuah masjid megah na indah Masjid dan Ma’had Paris justru tergelar di sini, dengan segala fasilitas yang Kota Paris, sebagai ibukota Prancis, dikenal menawarkan layanan, ibadah, pendidikan, dan di seantero jagad sebagai kiblat mode dunia, dakwah. beragam branding unggulan, merek fashion Le Grande Mosquee de Paris, sebuah masjid terkenal didesain serta diproduksi di sini, sebagai indah nan megah menyeimbangkan banalitas dan wahana para disainer tersohor menselancarkan glamournya Paris. Masjid ini diklaim sebagai imajinasi kreatif mereka. Di Kota Napoleon ini masjid pertama di negara Prancis dan bahkan pula, familiar ikon romantisisme yang tak lapuk masuk tiga besar di Benua Biru ini. Letak masjid dalam putaran waktu, menara Eiffel yang menjadi berada tepat di jantung kota mode, tepatnya di salah satu magnet para wisatawan, sosialita, dan distrik V Kota Paris, yang jaraknya hanya 1 km atau travellers dunia berkantong tebal dari Notre Dame. menjatuhkan pilihannya sebagai destinasi wisata- Masjid agung Paris (Le grande Mosquee de Paris)

Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 141 memperlihatkan keagungan Islam, sebuah lengkap dengan pepohonan hijau di mozaik Islam yang ditunjukkan lewat lukisan sekelilingnya, sebagian dinding ditutupi arsitektur dan mozaik-mozaik, didominasi tetumbuhan hijau merambat, sangat serasi arsitektur Moor (style hispano-mauresque) langsung dengan lantainya yang berwarna hijau tosca, terlihat, begitu memasuki pintu gerbang masjid sangat indah dan pada salah satu sisi taman ini. Tak ada kubah, hanya terdapat beberapa terlihat jelas menara masjid (le ) berdiri desain heksagonal dan beberapa sisi dinding yang kokoh setinggi 33 meter. dilengkapi mozaik dan keramik artistik nan indah Le Grande Mosquee de Paris (Masjid agung dan memanjakan mata, masjid ini memiliki Paris), memiliki sejarah yang khas dan kental, arsitektur tipikal negara-negara Afrika Utara, salah satu poin menarik adalah masjid yang seperti Al-Jazair, Tunisia dan Maroko (Moor), cukup besar ini dibangun atas bantuan dengan dinding putih bersih, atap bercorak hijau- pemerintah Prancis setelah berakhirnya Perang biru dan bagian-bagian bangunan tertata rapi, Dunia I, masjid ini merupakan tanda terima kasih menjadikan masjid ini tempat ibadah yang pemerintah Prancis kepada imigran muslim seperti nyaman, sejuk nan memesona. warga Al-Jazair, Maroko dan Tunisia yang turut Pendapat lain mengemukakan, bahwa le berperang melawan pasukan Nazi-Jerman. grande mosquee de Paris ini terinspirasi dari gaya Mereka sama-sama berperang dalam sebuah arsitektur masjid terkenal dan salah satu yang pertempuran yang berlangsung dalam tertua di dunia yaitu masjid Al-Qaraouiyyin yang pertempuran di daerah perbukitan utara kota terletak di kota Fés, Maroko. Selain itu juga masjid Verdun-ser-Meuse pada tahun 1916 (la bataille de ini dilengkapi dengan menara setinggi 33 meter Verdun qui durant l’année 1916). Pada peperangan yang terinspirasi dari masjid Al-Zitouna yang tersebut, sekitar 1 00.000 tentara muslim tewas di berada di Tunisia. Sedangkan seluruh bagian medan perang dengan semangat patriotik dekorasi dibuat oleh pengrajin dari Afrika Utara membela kedaulatan negara Prancis. Dalam salah dengan menggunakan bahan-bahan tradisional satu jurnal dikemukakan alasan pendirian masjid dari negara yang sama. Misalnya saja pahatan ini, “Le gouvernement français décide de construire un kayu, batu mosaik bahkan di ruang kamar mandi mosquée en 1920 pour rendre en hommage aux cent mille dilengkapi dengan batu marbel dari Turki. musulmans morts pour la France durant la guerre Informasi yang paralel dan elaboratif mondiale” (Jurnal al-Salam, “Special Mosquee de dikemukakan bahwa ,” First Muslim site in France Paris, Desember 2008, hlm. 3). Masjid ini menjadi the Paris Mosque was built by 450 North African simbol abadi persaudaran Prancis dengan orang- craftsmen and artists. It’s Moorish style originated in orang Islam (la fraternité franco-musulmane). Andalusia in 711/1492". Situs Muslim pertama di Tak tanggung-tanggung, pemerintah Prancis Prancis masjid Paris dibangun oleh 450 tenaga mengalokasikan dana sebesar 500.000 Francs, trampil Afrika Utara dan seniman. Ini gaya Moor alih-alih dialokasikan hanya untuk berasal Andalusia di 711/1492. Maka, tepat klaim pembangunan sarana ibadah, bahkan dana ini Akbar S. Ahmad (2007: 142) bahwa kepingan diperuntukkan untuk kepentingan yang lebih contoh arsitektur Muslim yang digunakan di luas lagi, meliputi: masjid, perpustakaan, ruang masjid agung Paris sebagai duplikat istana al- belajar dan konferensi atau seminar dengan Hambra, dipadukan dengan istana-istana Muslim kapasitas yang memadai (500 000 Francs pour la di Afrika Utara, akan membantu kita memahami construction à Paris d’une mosquée, d’une bibliothéque, baik masa lalu Muslim maupun masa mereka d’une salle d’étude et de conférences). sekarang ini. Contoh-contoh peninggalan ini Seluruh pendanaan pembangunan masjid merentang dalam putaran waktu. yang dibangun di lokasi yang dulu merupakan Di masjid yang mengambil lahan 1 hektar rumah sakit Mercy ini disediakan oleh ini, terdapat taman indah nan asri yang sangat pemerintah Prancis, peletakan batu pertama menarik perhatian siapa saja yang berkunjung, dilakukan pada tahun 1922. Pada 15 Juli 1926, bukan taman di istana maupun kastil khas Eropa bangunan masjid agung Paris diresmikan secara abad pertengahan, ini adalah salah satu area di simbolis oleh Presiden Prancis kala itu masih masjid agung Paris. Taman khas Prancis ini dijabat oleh M. Deschanel. Pada seremoni memiliki kolam berwarna biru cerah, di tengahnya peresmian ini juga sempat dihadiri Sultan Moulay

142 Masjid Agung Paris di Jantung Kiblat Mode... Youssef dari Maroko, dan pada momentum yang dengan cara membuka masjid-masjid yang kini sama pula pelaksanaan shalat berjamaah pun berjumlah ribuan telah berdiri di negara Prancis, dilangsungkan dengan diimami oleh salah untuk kalangan non Muslim yang ingin tahu seorang tokoh sufi warga keturunan Al-Jazair banyak tentang tradisi Islam, dalam upaya bernama Ahmad Al-Alawi. Saat Perang Dunia II, mendorong pembauran, integrasi sosial, sekaligus dimana Paris diduduki tentara pendudukan mematahkan islamopobia (anti Islam) dan bentuk Nazi-Jerman, masjid dijadikan tempat stereotipe terhadap warga Muslim Prancis. perlindungan atau persembunyian rahasia warga Sebagaimana dikutip Al-Jazeerah 10/01/2015, Rim Al-Jazair dan warga Yahudi Eropa, mereka pun Sarah Aloune, pengamat politik dari University aman dari penganiayaan tentara Nazi-Jerman. of Capitole, Toulouse, mengemukakan bahwa Sejak awal dibangun, masjid agung Paris ini selama ini warga Muslim Prancis tidak hanya menjadi sebuah simbol toleransi di negara menjadi target pemerintah, termasuk juga Prancis, ketika perang dunia II tengah kelompok sayap ektsrim ultra kanan. berkecamuk, tentara Nazi memburu warga Dalil Boubaker, Recteur de l’Institut Musulman Yahudi untuk dibantai sebagai bagian proyek de la Mosquee de Paris, dengan tepat mendapuk Holocoust mereka, umat Islam di Paris masjid agung ini sebagai, “Monument éminemment membantu ratusan warga Yahudi, kebanyakan représentatif d’un élan durable d’amitié et d’estime dari kalangan anak-anak, warga Al-Jazair profonde entre la France et l’Islam, la Mosqueé de Paris menyembunyikan sekirat 1700-an warga Yahudi se confond dans sa symbolique avec l’Histoire méme de yang melarikan diri dari kamp-kamp sa création (monumen nyata yang pembantaian Nazi. Mereka disembunyikan di merepresentasikan momentum persahabatan dan dalam bangunan ruangan masjid. rasa hormat yang mendalam dan berkelanjutan Imam masjid saat itu, Khaddour Ben Ghabrit, antara Prancis dan Islam, Masjid Paris menyatu membantu orang-orang Yahudi mendapatkan dengan sejarah yang sama simbolisnya dengan “dokumen palsu” seperti sertifikat, kartu identitas keberadaannya). sebagai warga muslim-Prancis, akta kelahiran hingga surat nikah. Sang imam tidak segan- Patio Utama (The great patio) segan menyembunyikan mereka di masjid dan di Masjid ini memiliki teras atau serambi yang rumah-rumah warga di sekitar lingkungan cukup luas, di tempat ini biasa dijadikan sebagai masjid, bahkan acapkali membantu mereka tempat azan, tanpa menggunakan pengeras menyelamatkan diri dengan menyusuri sungai suara. Sehingga azan hanya terdengar di dalam Sienna dan menumpang kapal kargo. Masjid ini ruangan masjid saja. Teras besar dengan pusat menjadi pesan toleransi dan harmonisasi antara cekungan di sekitar yang menyemarakkan pemeluk antar agama di Prancis khususnya, dan kehidupan masjid ini terinspirasi oleh Al-Hambra di Eropa pada umumnya. Masjid yang kini (la mosquée est inspire de l’Al-Hambra). Al-Hambra didapuk sebagai pusat studi Islam di Prancis ini, dalam Nalar Historis Ira Lapidus (1999: 594) sangat terbuka bahkan banyak dikunjungi oleh merupakan salah satu dari keberhasilan terbesar non muslim berwisata ke masjid dengan gratis seni Islam perkotaan. Al-Hambra kota yang bagi kalangan muslim, sedangkan bagi non dibangun dengan benteng dan kediaman raja muslim dikenakan biaya dengan cara memasukan pada abad ke-11. ke guci yang telah disediakan, dana yang Menyaksikan kemegahan dan keindahan terkumpul itu pun semata diperuntukkan untuk arsitektur dan ornamen masjid agung Paris, perawatan masjid. sangat terkonfirmasi dengan deskripsi Lapidus Masjid agung Paris telah memperlihatkan (1999: 595) berkenaan dengan kemegahan dan sebuah bangunan di sebuah negara minoritas, keindahan istana Al-Hambra, kompleks masjid serta menunjukkan bentuk ajaran Islam yang sarat dengan hiasan simbol-simbol Islam, motif- sangat toleran dari ajaran agama ini. Fenomena motif air, kaya dengan mozaik, dipercantik menguatnya islamophobia, terutama pasca dengan kaligrafi ayat-ayat Al-Qur'an, masjid penyerangan kantor harian , 7 dengan ruangan luas dan terbuka dan sebuah Januari 2015, pengelola masjid di seluruh Prancis, gerbang hukum, kemegahannya diperkaya berupaya menata kosmopolitanisme keagamaan, dengan kolam, pancuran air yang menyimbolkan

Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 143 keteduhan, ketenangan dan asrinya taman surgawi. Ia merupakan gaung bagi peradaban kosmopolitan kalangan istana dari bangsa Timur- Arab di wilayah Barat. Paralel dengan deskripsi Lapidus, Islam bagi Hosein Nasr (2003: xiv) memberikan penghargaan pada seni arsitektur, yang menciptakan ruang tatkala Wahyu Tuhan bergema, seperti kaligrafi, menjadi seni yang berkaitan erat dengan Wahyu Tuhan, dari segi konteks format dan fungsi esensialnya. Menurut Dalil Boubaker, serambi yang luas menjadi salah satu tempat ibadah, di samping (Zillij) menawarkan lukisan geometris, ruang utama masjid. The Great Patio ini merupakan rosasea, dengan dihiasi hamparan permadani mozaik arsitektur mempesona, menawan nan oriental yang indah, menutupi lantai, selasarnya, megah dan merupakan manifestasi seni dekorasi halaman, wastafel, kamar mandi. Hiasan zillij dengan keseimbangan aspek-aspek beragam menandai tipe hiasan ornaman yang dalam seni arsitektur Islam. mengingatkan kita pada istana Sargon pada era Teras (patio) ini bentuknya persegi empat Mesopotamia. dengan dikelilingi galeri yang ditutupi mozaik- Di Andalusia, dinasti Muwahhidun (Al- mozaik yang disebut zillij, term zillij secara mohades) yang menguasai wilayah ini dan semantik berakar dalam bahasa Arab zalaja yang berkedudukan di Seville, membawa pengaruh bermakna bersinar, bercahaya, meluncur. Ini arsitektur di abad ke-XI dan berkembang dengan bukan bagian dari mozaik, tetapi asli hiasan yang megahnya hingga abad ke-XIV di bawah dibuat dari tanah yang dibakar lalu diwarnai dan pemerintahan Muhamad Al-Nasir yang tinggal ditempatkan dengan presisi tinggi. Zeillidj (http:/ di istana Al-Hambra, hingga era pemerintahan /gudangroster.blogspot.co.id) yang berbentuk garis- Banu Abd Haq yang familiar dengan dinasti garis dalam geometri Maroko lurus yang Merinids. Pada era yang sama ia menguasai bertentangan dengan garis lengkung yang hingga Fes dan Tlemcen kota al-Jazair Bagian digunakan dalam tradisi seni Timur Tengah. Ini Barat. Dinasti Nastrid (Ira Lapidus, 1999: 594) di garis lurus dianggap pengaruh pra-Islam Granada pun membangun sebuah istana yang arsitektur, dibangun oleh (Amazigh) populasi sangat masyhur di Myrtles, istana di Berber sebelum budaya Islam tiba di Afrika Utara. dengan pertamanan dan pavilun yang Garis Maroko dapat dilihat di kedua tepi keras mengundang decak kagum bagi yang ubin zillij dan menara persegi panjang, tidak bulat, menyaksikannya. Tipikal arsitektur pada untuk ornamen masjid baik pada interior beberapa istana megah di bawah dinasti yang maupun eksteriornya. dibangun orang Islam yang hingga kini banyak Tepat di sebelah kanan ruang utama, terdapat menginspirasi bangunan-bangunan masterpieces, sebuah tembok besar berwarna putih menaungi tak terkecuali ornamen masjid agung Paris ini. pintu masuk utama ke sebuah ruang terbuka Mengikuti teknik-teknik mengitari bumi dan (patio) yang menuju ruang utama tempat shalat. lapisan keramik yang melapisi zillij, warna Melalui pintu ini, kita akan melewati ruangan berbeda serta beragam dari warna biru menuju persegi empat (quadrilateral) yang luas dengan batuan metamorf biru cerah yang sebagian besar sebuah peri -style yang dikelilingi oleh pilar-pilar terdiri dari lapis lazuri, digunakan untuk dan mozaik-mozaik bergaya Spanyol-Maroko dekorasi dan perhiasan seperti lapis emas dan yang menjulang tinggi,- seperti yang terdapat zamrud yang dulu banyak digunakan di Persia pada bangunan Al-Hambra. Bagian lantai dari hingga abad ke-19, memancarkan warna ruangan ini merupakan plesteran tipis putih yang beragam; kuning keemasan, coklat, putih yang bahannya campuran dari marmer dan batu kapur. menampakkan oksida, tembaga oxida, hijau dan Dan di spatio ini pula acapkali muazzain warna merah besi oksid dan warna lainnya. mengumandangkan azan, seperti peneliti Akhirnya langit-langit kayu cedar/cemara saksikan pada saat menjelang waktu maghrib tiba.

144 Masjid Agung Paris di Jantung Kiblat Mode... dipasang untuk menopang meningkatkan kubah dan pepohonan yang ada di taman riyadh ini: galeri/serambi, balkon dan ruangan-ruangan pohon strawberi (arbutus unedo), pohon palm Masjid Paris. (trachy cartus fortunei), pohon lemon/orange trees Kami memberi Anda di sini terjemahan dari (citrus), pohon cemara (japanese meldar trees), puisi-puisi melengkung pada panel dinding yang pohon zaitun, pohon tin (common fig trees), pohon tertulis dan menjadi relief di zillij sekitar ruangan ara yang banyak di Asia Barat Daya (granatum dan sekitar halaman ruangan shalat. punica), serta beberapa jenis tanaman indah dan wangi lainnya. The Minaret (Menara Masjid) Tanaman merambat berbau harum dan The quadrangular minaret (Menara persegi bunga mawar di banyak bagian lain. Taman ini empat), dengan tinggi sekitar 34 meter, yang dirancang oleh ahli pertamanan dan tukang dihiasi batu-batu dengan mozaik tipikal genre kebun dengan desain lanskap kebun terbaik dari seni arsitektur bangunan (Maroko). Paris. Melalui dan melewati taman, patio dan Hal ini sepenuhnya dibangun dengan batu pahat. ruangan shalat, kita akan berpapasan dengan Pandangan kita akan terbentur di keindahan serangkaian galeri yang dihiasi dengan karya tali diukir yang dimahkotai oleh sabuk zillij lengkungan dan pilar yang cantik nan indah yang bertentangan dengan keseragaman batu yang menjadi seni membuat monumen yang yang menjadi material utama. Sebuah awal dari dilakukan arsitek Muslim zaman dulu. Kita pun 118 langkah kaki untuk mencapai puncak akan berpapasan dengan setengah lengkungan menara, dari tour crenellated dari mana astronom setengah lingkaran yang melewati patahan muslim mengamati munculnya hilal (moon) lengkungan, atau lengkungan tapal/sepatu kuda, jelang ramadhan dan idul fitri 1 syawal setiap bertumpu pada dekorasi bermotif dedaunan, tahun (which begins the new lunar moon/ ru’yat al- gulungan, pilar yang kerap dililitkan dengan hilal). hiasan motif bunga yang dipadukan dengan Dulu, secara teoritis kalangan muazzin (a plesteran berwarna madu (honey). Sebelumnya, Muezzin theoritically) sejatinya mendaki menara ini, dengan kunjungan setelah menaiki beberapa setiap kali masuk waktu shalat fardhu untuk langkah di atas granit yang mengarah ke pintu mengumandangkan azan sebagai penanda masuk menara dan kantor, pengunjung masuknya waktu shalat, itu kebebasan yang memasuki ruang tunggu di mana dapat mudah direngkuh negara-negara Muslim, menemukan ruang informasi, buku-buku dan namun teori itu tidak fungsional di masjid agung beberapa kartupos. Pengunjung akan diarahkan Paris yang penduduknya mayoritas non Muslim. ke patio yang luas sebelum memasuki ruang Tiga bola yang ada di puncak mahkota menara shalat. menginduksi interpretasi simbolik yang berbeda.

Taman Riyadh Para peziarah yang melintasi gerbang pintu besar di “Puits de l’Hermite”, akan langsung Baytus shalat (The Prayer Hall) terhubung dengan taman luas yang disebut Melewati serambi (patio) yang luas, peziarah Riyadh, diinspirasi oleh arsitektur taman-taman akan menemukan renik-renik yang ada di pintu terindah nan megah tipikal Spanyol-Maroko dan dihiasi dengan ratusan potongan-potongan kecil Afrika bagian Utara. Beberapa spesies tanaman kayu yang diruncingkan dan dirakit mengikuti

Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 145 seni pahat zaman dulu. Yang menakjubkan dari satunya sebagai tempat menerima tamu-tamu sisi aula/ruangan shalat yang terdiri dari kehormatan yang secara resmi berkunjung ke beberapa pilar yang menopang kubah utama, masjid ini, lengkap dengan rangkaian dihiasi dengan cahaya lampu yang terang dan protokolernya. tenang yang tertata di tempat khusus dalam posis Berdasarkan hasil wawancara dan dokumen berbentuk terbalik (biasanya lampunya yang ada di masjid ini, tercatat beberapa Presiden menghadap ke bawah), dan jendela-jendela Prancis dan tamu-tamu kehormatan lainnya, kendali cungkup atau kubah. Peziarah akan baik setingkat pemimpin negara-negara asing melihat perubahan arah ruangan dibandingkan (foreign chiefs of state), kalangan menteri, dan dengan orientasi umum dari bangunan. Memang, kalangan duta besar, adapun presiden Prancis arah itulah yang menjadi pusat menuju mihrab, yang kerap berkunjung secara resmi dan sebuah semi lengkungan yang menandai arah menyampaikan pidato, sebut saja Nicolas kiblat di Mekah. Arah ini disebut Kiblat (this Sarkozy, dan sebelumnya juga mantar Presiden direction is called Qibla). Aula seperti ini, lazimnya Jacques Chirac, rata-rata mereka sangat kagum mirip dengan yang ada di masjid lainnya. dan terpesona menyaksian masjid agung ini, baik Lengkungan yang ditopang dua buah pilar (an artitektur bangunannya, fungsi ritualnya, fungsi arcshape sustained by double columns of marble). sosialnya, dan bahkan fungsi kebudayaannya. Mihrab seluruhnya ditutupi/dilapisi dengan Di aula ini pula beberapa bentuk perhelatan zillij yang indah dan penuh harmoni serta megah. kerapkali diselenggarakan, baik kegiatan seminar, Le Mihrab qui indique la direction de la Mecque (Mihrab resepsi pernikahan, dan pertemuan-pertemuan merupakan arah penanda Kiblat di Mekah) yang keagamaan penting lainnya. Aula ini didapuk kaya dengan hiasan dekorasi (est le plus richement menjadi sentra kegiatan-kegiatan tersebut. Aula decore) dan Mihrab juga adalah tempat dimana ini semakin menarik dan indah dengan langit- imam (The mihrab is the place where the imam) berdiri langit yang dibuat dari ukiran kayu yang dicat saat memimpin shalat dan para jamaah yang dengan warna yang kemerah-merahan pula, menjadi makmun mengikutinya di belakang (his mengadaptasi teknik seni pewarnaan pada fellow believers behind him). Di samping mihrab, ukiran-ukiran yang sangat khas Afrika Utara berdiri sebuah mimbar (stand the mimbar), tempat seperti Maroko (maghreb). Di beberapa sisi para khatib menyampaikan materi khutbahnya ruangan pun akan tampak jendela-jendela kaca ataupun ceramahnya. Mimbar merupakan karya yang tertulis secara kaligrafis yang anggun, nama masterpiece dari kayu damar yang diukir oleh empat khalifat rasyidun: Abu Bakar, Umar, tangan-tangan terampil. Mimbar tersebut Usman dan Ali, yang terpampang di empat sisi diletakkan di atas pijakan segi enam (heksagonal) tembok. Di beberapa sisi juga tampak ornamen- yang juga terbuat dari kayu damar. Memiliki ornamen yang dihiasi asma al-Husna (nama- stalagtit sebagai penanda sangat khas seni nama) Allah yang Indah dan beberapa kaligrafi dekorasi muslim dalam kaitannya dengan plaster ayat Al-Qur'an. kayu atau batu. Permadani indah yang menutupi seluruh lantai di ruang shalat. Ini merupakan Perpustakaan Masjid tradisi pemberian hadiah yang disumbangkan Ruangan yang juga sangat atraktif adalah oleh pemerintah atau individu sejak masa raja- ruang yang berukuran sekitar 7x8,5 meter raja Persia. persegi), sebagai tempat penyimpanan buku referensi (manuscripts of Islam) dan dokumen Aula Pertemuan (numerous document) penting lainnya. Ruang ini Ruangan aula serba guna ini tergolong luas, terdiri dari beberapa lemari/rak buku yang sekitar 25x 10 meter dengan ukiran kayu yang terbuat dari kayu damar yang diukir dengan dibilas cat warna yang didominasi warna merah indahnya, dalam lemari-lemari ini tertata beragam buah karya seniman muslim, dan dibagian bahwa buku referensi tentang Islam, tentu saja misalnya hiasan kembang yang diperindah kombinasi kitab tafsir, hadis, fikih, kalam, tasawuf, politik warna kuning, hijau dan coklat muda. Islam, maupun pengetahuan umum lainnya. Merefleksikan keindahan dan kehormatan, sebab Buku-buku dan referensi yang dikoleksi dalam tempat/ruangan ini memang diperuntukkan salah perpustakaan ini, dapat dipinjam setelah

146 Masjid Agung Paris di Jantung Kiblat Mode... sebelumnya mengajukan permohonan pada representasi-diplomatik dan konsulat negara bagian divisi kebudayaan. asing yang ada di Prancis (relations avec les Ruangan ini juga kerap dijadikan sebagai representations diplomatiques, papports cordiqux de pusat kajian dan pertemuan ilmiah antara pelajar l’institution avec les représentations diplomatiques et dan ustadnya, begitu pula sering disulap sebagai consulaires des pays étrangers, accréditées en France); ruangan diskusi bahkan konferensi (conferences 3) Aktivitas keagamaan (activités religieuse) Masjid space), jika ada tamu kehormatan, misalnya Paris membawa misi keagamaan sebagaimana Ulama besar al-Azhar Mesir Syeikh Teskhiri dari yang sejak awal dicanangkan para tokoh dan Iran, pemimpin negara seperti Dalai Lama, ulama peletak dasar awal berdirinya dan kalangan intelektual populer, dan tamu-tamu memainkan peran dalam melindungi serta penting lainnya. Dibanding dengan ruang mendidik komunitas agama kedua di Perancis ini. lainnya, tempat ini relatif tertutup, yang hanya Untuk menghindari kecurigaan, perlu untuk terbuka untuk para pengunjung yang bertujuan menyatakan bahwa misi pengelola Masjid Muslim untuk menambah wawasan keagamaan dan dari Paris ingin bebas dari sektarianisme (sectaire), keilmuan. kekerasan (violence), atau pemikiran fundamental, Di beberapa sisi tembok pun tampak beberapa gerakan serta perilaku yang berpotensi lukisan kaligrafi yang juga beralaskan kayu yang menciptakan instabilitas lainnya. menambah eksotis dan elegannya ruangan ini. Setiap kegiatan keagamaan memberikan Kursi dan meja baca yang tertata rapi yang kontribusi bagi pengembangan dan peningkatan dihiasi warna hijau dan coklat menggoda kualitas manusia sebagai khalifah Allah di muka pengunjung perpustakaan untuk berlama-lama bumi, sesuai yang diabadikan dalam beberapa dalam ruangan ini. Plafon (panel) atau langit- ayat Al-Qur'an al-Karim. Manusia dalam langit ruangan terbuat dari kayu yang dicat perjanjian sempurna dengan ajaran Al-Qur'an pernis warna coklat di bawahnya terpasang (Toute ses activités religieuses concourant à kaligrafi kalimat Allah dan Muhammad di sisi l’épanouissement de l’homme), kegiatan keagamaan kanan dan kiri. Selain itu, tampak pula beberapa yang paling utama dan sifatnya rutin adalah tulisan kaligrafi gaya Naskhi, seperti penggalan ibadah shalat jamaah; di samping itu, kursus dan tulisan surah al-Qalam, Iqra penanda perintah belajar tafsir Al-Qur'an disediakan secara teratur membaca, dipanel lainnya terlihat kaligrafi yang untuk khalayak yang sangat beragam. Masjid memuat hadis Nabi, “Innama al a’mal bi niyyat, Paris juga menawarkan layanan konversi bagi wa innama likullimriin ma nawa”. Di beberapa mereka yang mencari perjumpaan dengan Allah bagian ruangan tampak bingkai zillij yang di melalui pemelukan agama Islam. Walaupun dalamnya tertuang tulisan kaligrafi yang indah, demikian, proses adhesi ini sifatnya bebas-bebas yang memuat ayat Kursy. saja, tidak ada paksaan, sebagaimana telah ditekankan dalam Al-Qur'an, QS. 2: “la ikraha fi Aktivitas dan Misi yang diemban Masjid al-ddin” (Il n’y aucune contrainte en religion); 4) Paris (les activités et les missions de la mosquée aktivitas budaya (activité culturelles), kegiatan de Paris) utama pada domain ini, meliputi konferensi, Setidaknya ditemukan data dan fakta-baik seminar dan kagiatan kebudayaan lainnya, melalui wawancara maupun observasi- penyelenggaran konferensi dan seminar kerapkali berkenaan dengan misi dan kegiatan yang selama dilakukan di dalam aula masjid, kadang pula ini mengiringi perjalanan masjid agung ini memilih di luar jika kapasitasnya tidak memenuhi melintasi detak dan langkah jarum jam sejarah untuk dilakukan di dalam masjid. Ruang Prancis, meliputi: 1) aktivitas yang sifatnya konferensi adalah wadah forum mempunyai administratif dan sosial, operasional rutin, banyak kalangan pemangku kepentingan yang logistik, manajemen keuangan, kearsipan, dan berbeda dan ini secara teratur dilakukan demi fungsi kesekretariatan lainnya; 2) fungsi dan untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya aktivitas rekonsiliatif antara umat Islam dan non bagi publik dengan latar belakang yang berbeda- muslim di tengah fluktuatifnya hubungan warga beda. Adapun konferensi yang diselenggarakan negara yang berbeda anutan agama ini, termasuk di luar, Institut lebih menyesar organisasi budaya, membangun relasi dengan lembaga-lembaga – rumah sakit, pusat-pusat akademik, spesialis,

Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 147 dosen untuk mengembangkan sudut pandang Masjid agung Paris dalam putaran waktu, Islam tentang isu-isu tertentu, juga kesusasteraan fungsi dan perannya telah teruji dengan waktu dan layanan perpustakaan. Hal ini dimaksudkan seiring dengan bertambahnya catatan sejarah untuk memenuhi kebutuhan peminat wawasan kebudayaan Prancis. Masjid agung Paris, keislaman lebih komprehensif dan juga holistik sejatinya memiliki fungsi strategis sekaligus unik (spesialis ataupun non spesialis). tinimbang dengan masjid-masjid di belahan dunia Aktivitas keagamaan lainnya (autres activites), lainnya, yang hanya difungsikan untuk ritual meliputi: tafsir Al-Qur'an berparadigma ortodoksi ibadah, sedikit fungsi sosial dan ekonomi. Masjid (manhaj figh), tasawuf (mystique), sinkretisme yang agung Paris, disamping fungsi ibadah, sosial, menonjol dalam dunia Islam (Sunni, khawarij, ekonomi, budaya, juga fungsi politik Syiah), beberapa literatur yang menjadi sumber kebudayaannya sangat menonjol. Masjid ini utama, terdiri dari; Tafsir Thabari, Tafsir Jalalain, kerap menjadi pusat rekonsiliasi jika tekanan dan Tafsir al-Qurtubi, tafsir al-Kasysyaf oleh al- intimidasi terhadap umat Islam menguat. Zamakhsyari, Imam Al-Suyuti, dan Muhammad Beruntung, di tengah menguatnya kembali Abduh. Selain itu, tahqiq dan takhirij serta bahtsul tekanan serta ancaman islamophobia di Prancis, hadis juga ikut meramaikan perhelatan ilmiah di umat Islam masih memiliki institusi keagamaan masjid ini, baik kitab hadis shahih Bukhari, Shahih yang sangat berperan dalam meredam amarah Muslim, Sunan al-Tirmidzi, Sunan al-Nasai, dan dan ancaman kekerasan balasan, masjid agung Sunan Ibnu Majah. dan ma’had al-Gazali Paris. Masjid ini menjadi Kajian terkait kalam dan falsafah, tak pusat kegiatan kajian keagamaan secara ditinggalkan, termasuk perbandingan agama komprehensif, Islam sebagai agama yang terbuka, monoteis-Abrahamik (théologie monothéiste pesan toleransi dan harmonisasi antara pemeluk comparée; Islam, Christianisme et Judaisme). Tempat agama di Prancis khususnya, dan di Eropa pada konvergensi dan divergensi dogmatis (Points de umumnya (L’ensemble des activités de l’Institut convergence et de divergence dogmatique), yang diklaim Musulman de la Mosquee de Paris se propose d’assurer salah satu pengurusnya sebagai satu-satunya la juste comprehension de l’Islam, religion d’ouverture masjid di dunia yang menyediakan wadah itu et de tolerance, religion de fraternite et de soutien) dengan integritas intelektual terjaga. Diskursus Masjid agung Paris (Le grande Mosquee de Paris) tersebut diselenggarakan secara paripurna, memperlihatkan keagungan Islam, sebuah tujuannya adalah terciptanya toleransi dan saling mozaik Islam yang ditunjukkan lewat lukisan menghormati dalam perbedaan agama. Dikursus arsitektur dan mozaik-mozaik, didominasi ini semakin diperkaya dengan diskursus terkait arsitektur Moor (style hispano-mauresque) langsung tradisi dan budaya Islam, berdasarkan paradigma terlihat, begitu memasuki pintu gerbang masjid hukum Islam (juridico-religieuses). Layanan yang ini. Tak ada kubah, hanya terdapat beberapa tak luput disediakan di masjid ini adalah praktik desain heksagonal dan beberapa sisi dinding yang penyelenggaraan jenazah, resepsi pernikahan, dilengkapi mozaik dan keramik artistik nan indah rekonsiliasi akibat konflik yang terjadi dalam dan memanjakan mata, masjid ini memiliki keluarga muslim, dan juga konsultasi terkait arsitektur tipikal negara-negara Afrika Utara, kalam keagamaan (théologico-religieuses). seperti Al-Jazair, Tunisia dan Maroko (Moor). Infrastruktur di masjid ini, sangat lengkap, mulai C. PENUTUP dari halaman utama, taman, ruangan untuk Di tengah romantisisme, glamour, dan hiruk shalat, perpustakan, ruang kehormatan, dan pikuknya kota Paris sebagai kiblat mode dunia segala fasilitas penunjangnya.[] nan cantik dan penuh kejutan ini, ternyata tersimpan oase yang menyediakan etalase yang mampu menyambungkan segala doa dan harapan seorang hamba di tengah penat dan banalnya kota Paris, tepatnya La Grande Mosquee de Paris (Masjid Agung Paris), sebuah masjid megah nan indah yang terletak di jantung kota tersebut.

148 Masjid Agung Paris di Jantung Kiblat Mode... DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Akbar S. Islam Under Siege. Kekuasaan Pemerintahan Islam, dalam John Diterjemahkan Agung Prihantoro: Islam Esposito (ed), Islam: Kekuasaan Pemerintahan, sebagai Tertuduh:”Kambing Hitam” di Tengah Doktrin Iman dan Realitas Sosial (terj). Depok: Kekerasan Global. Bandung: Mizan, 2003. Inisiasi Press, 2004. Ahmed, Akbar S. From Samarkand to Stornoway: Eilers, Franz Josef. Communicating Between Cultures, Living Islam. Diterjemahkan An Introduction to Intercultural Communication. Pangestuningsih: Living Islam, Tamasya Diterjemahkan John Tondowidjoyo: Budaya Menyusuri Samarkand hingga Berkomunikasi Antar Budaya. Nusa Indah: Stornoway. Bandung: Mizan, 2007. Ende, 1995. Al-Jabiri, Mohammed Abed. Wijhah Nadzar: Eickelman, Dale F, et. All. Muslim Politics. Nahwa I’adat Baina Qadhaya al-Fikr al-‘Arabi Diterjemahkan Endi Haryono: Politik al-Mu’ashir. Diterjemahkan. Sunarwoto Muslim: Wacana Kekuasaan dan Hegemoni Dema: Problem Peradaban: Penelusuran Jejak dalam Masyarakat Islam. Yogyakarta: PT Kebudayaan Araba, Islam, dan Timur. Tiara Wacana, 1998. Yogyakarta: Belukar, 2016. Esposito, John. What Everyone Needs to Know About AlMakin. Antara Barat dan Timur: Batasan, Islam. Diterjemahkan Norman Arbi’a: Islam Dominasi, Relasi dan Globalisasi. Jakarta, PT Aktual, Depok: Inisiasi Press, 2005. Serambi Ilmu Semesta, 2015. Esposito, John. The Future of Islam. Diterjemahkan Armstrong, Karen. Fields of Blood: Religion and The Yuliani Liputo: Masa Depan Islam: Antara History of Violence. London: Pinguin Tantangan Kemajemukan dan Benturan dengan Random House, 2014. Barat. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2010. Arsiyana, Marliza. Kamus Poket Bahasa Prancis. Esposito, John L, dan Dalia Mogahed. Who Speaks Yogyakarta: Second Hope, 2014. for Islam. Diterjemahkan oleh Eva Y. Nukman: Saatnya Muslim Bicara: Opini Umat Boubakeur, Dalil. Al-Ma’had al-Islamy li Masjid Islam tentang Islam, Barat, Kekerasan, HAM, Baris. Paris: Negoprint, 2008. dan Isu-Isu Kontemporer Lainnya. Bandung: Buobaker, Dalil, et. All. “Spëcial Mosquëe de PT Mizan, 2008. Paris”. Journal Al-Salam, Edisi December, Fuller, Graham E. A World Without Islam. 2008. Diterjemahkan oleh T. Hermaya: Apa Jadinya Daymon, Christine, et.all. Qualitative Research Dunia Tanpa Islam? : Sebuah Narasi Sejarah Methods in Public Relations and Marketing. Alternatif. Bandung: Mizan Media Utama, Diterjemahkan Cahya Wiratama: Metode- 2014. Metode Riset Kualitatif dan Public Relations and Hanafi, Hasan. Muqaddimah fi ‘Ilmi al-Istighrab. Marketing Communication. Bandung: Mizan Diterjemahkan M. Najib Buchori: Media Utama, 2008. Oksidentalisme: Sikap Kita terhadap Tradisi Denzin, Norman K, dan Yvonna S. Lincoln. Barat. Jakarta: Paramadina, 1999. Handbook of Qualitative Research. Hanafi, Hasan dan Mohammed Abied Al-Jabiri. Diterjemahkan Dariyatno, et.all: Handbook Hiwar al-Mastriq wa al-Maghrib: Talihi Silsilah of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka al-Rudud wa al-Munaqasat. Diterjemahkan Pelajar, 2009. oleh Umar Bukhary: Dialog Timur dan Bara: Donner, Fred M. Muhammad and The Caliphate: Menuju Rekonstruksi Metodologis Pemikiran Political History of The Islamic Empire up to The Politik Arab yang Progresif dan Egaliter. Mongol Conquest. Diterjemahkan M. Khoirul Yogyakarta: IRCiSoD, 2015. Anam: Muhammad dan Kekhalifahan:

Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 149 Husen, Ida Sundari. “Masalah Pendidikan di Nasr, Seyyed Hossein. Islam: Religion, History, and Prancis dalam Karya Rabelais, Montaigne, Civilization. Diterjemahkan Koes dan Rousseau.” Makara, Sosial Humaniora Adiwidjajanto: Islam: Agama, Sejarah dan 6, no. 2 (2002). Peradaban. Surabaya: Risalah Gusti, 2003. Kettani, M. Ali. Muslim Minorities In The World Pabbottinggi, Mochtar, et. All. Potret Politik Kaum Today. Diterjemahkan oleh Zarkowi Muslim di Perancis dan Kanada. Yogyakarta: Soejoeti: Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Pustaka Pelajar, 2008. Ini. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005. Ramadhan, Tariq. The West and The Challenges of Lapidus, Ira M. A History of Islamic Societies. Modernity. Diterjemahkan Zubair, et. all: Diterjemahkan. Ghufran A. Mas’adi: Menjadi Modern Bersama Islam: Islam, Barat, Sejarah Sosial Ummat Islam. Jakarta: PT dan Tantangan Modernitas. Jakarta: Teraju, RajaGrafindo Persada, 1999. 2003. Lewis, Richard D. Komunikasi Bisnis Lintas Budaya Samovar, Larry, et.all. Communication Between (terj). Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cultures. Diterjemahkan Indri Margaretha: 2004. Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika, 2010. Miles, Matthew, dan A Michael Huberman. Qualitative Data Analysis. Diterjemahkan Schlehe, Judith, dan Pande Made Kutanegara (ed). Tjejep Rohendi; Analisis Data Kualitatif. Budaya Barat dalam Kacamata Timur. Jakarta: UI Press, 1992. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006 Mitchel, Charles. Short Course In “International Business Culture.” Diterjemahkan Erlinda: Memahami Budaya Bisnis Internasional. Jakarta: PPM, 2001.

150 Masjid Agung Paris di Jantung Kiblat Mode... KUMPULAN ABSTRAK

THE CASE OF INDONESIAN HAJJ Selatan. Tingginya animo masyarakat Sulawesi PILGRIMS DEPARTING FROM THE Selatan untuk menunaikan ibadah haji dijadikan PHILIPPINES peluang usaha bagi pihak-pihak perorangan maupun agen travel untuk memberangkatkan ZAENAL ABIDIN calon jemaah dari negara tetangga yang kuotanya tidak terpenuhi. Kasus keberangkatan 177 jemaah ABSTRACT calon jemaah haji melalui Filipina pada musim This paper explores the challenges and issues of haji 1438H/2016M, dilakukan dengan Hajj handling through the Philippines, the treatment to menggunakan dokumen ilegal yang berakhir Indonesian 177 detained pilgrims and the government pada pembatalan keberangkatan dan penahanan. efforts to resolve the issues. The limited Indonesian hajj Pemerintah Filipina melakukan penahanan quota has caused long waiting lists for enthusiastic terhadap 177 orang Indonesia, di penjara Special pilgrims to perform the fifth pillar of Islam. In some Intensive Care Area (SICA) dengan fasilitas yang regions, such as South Sulawesi, this waiting list can sangat minim. Pembebasan dan pemulangan 177 take up to 40 years. The high enthusiasm of South calon jemaah haji Indonesia yang gagal Sulawesi people has been sought as an opportunity by berangkat melalui Filipina merupakan upaya travel agents to embark the pilgrims through the kerja sama antara Duta Besar RI di Manila, neighboring country whose quota has not yet fulfilled, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama, e.g. the Philippines. As many as 177 Indonesian pilgrims dan Kepolisian RI. during the hajj season 1438H/2016 have been processed through the Philippines agency by forging documents. KATA KUNCI: Haji melalui Filipina, Daftar This action resulted in the cancellation of hajj departure Tunggu (waiting list), Ilegal, Pemalsuan and the detention of the pilgrims by the Philippines Dokumen authority. These pilgrims are detained in the Special Intensive Care Area (SICA) with minimum facilities. Through diplomatic discussion among the Indonesian Embassy in Manila, Ministry of Foreign Affairs, THE GRAND MOSQUE OF PARIS: A Ministry of Religious Affairs and Indonesian Police MOSQUE AT THE HEART OF WORLD Agency, these 177 pilgrims have been released and sent FASHION home.

MUHAMMAD RAIS KEY WORDS: Hajj Through the Phillipines, Waiting List, Illegal Documents ABSTRACT This article describes the ritual, administrative, social, economic, cultural, and political functions and PEMBERANGKATAN CALON activities of the Grand Mosque of Paris. The primary JEMAAH HAJI INDONESIA MELALUI and secondary data were obtained through a short visit FILIPINA to Paris. Focus group discussion was conducted with the mosque management, imam, jama’ah, and the visitors. ABSTRAK The FGD is then triangulated with the data from Paper ini membahas tentang lika-liku observation inside and around the mosque. Some pelaksanaan ibadah haji melalui negara Filipina, literatures and documents related to the mosque were penanganan selama penahanan di Filipina, dan also collected as the secondary data. Data were upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah articulated and analyzed by using descriptive qualitative Indonesia. Kuota haji untuk Indonesia dirasakan method. The study found that the functions and roles of sangat kurang dan mengakibatkan daftar tunggu mosque in Paris are well articulated both from the point (waiting list) sangat lama di daerah tertentu hingga of view of its internal aspect and external supports. mencapai 40 tahun, salah satunya di Sulawesi France as a country supports the existence of this mosque

Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 263 as a gratitude for the service of Muslim soldiers who fought for France liberty in the past. Over time, the THE MAPPING OF WAKAF LAND IN mosque evolved and its roles and functions went through KAMPAR REGENCY, RIAU some diversification as a response to the contemporary PROVINCE IN 2017 Islamic community needs.

M. TAUFIK HIDAYATULLOH AND SELAMET KEY WORDS: The Grand Mosque of Paris, Islam, contemporary Muslims, diplomacy ABSTRACK The results showed that, one, the main problem of MASJID AGUNG PARIS DI uncertified wakaf land in Kampar regency is due to technical matters of administration at the time of wakaf JANTUNG KIBLAT MODE DUNIA registration. Two, among three issues on wakaf processing, the aspect of legal culture is the most common ABSTRAK problem. Three, the issue of wakaf management in Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan Kampar regency, Riau Province has not received sufficient fungsi ritual, fungsi/aktivitas administrasi dan attention from local government, religious figures, mass sosial (activité administrative et sociale), ekonomi, organizations and society in general. Additionally, the budaya serta politik kebudayaan Masjid Agung Indonesian Wakaf Board (BWI) in Kampar Regency Paris. Data primer dan sekunder diperoleh melalui itself has not yet been established to date. Four, the issues kunjungan singkat ke Kota Paris. Dalam waktu found in the office of religious affairs are: (a) the lack of yang relatif singkat tersebut, dimanfaatkan secara operational funds in the management of wakaf optimal untuk melakukan diskusi kelompok certificates, (b) the lack competence of the administration sasaran (FGD) dengan beberapa orang pengelola, which still depends on the cross-sectoral institutions, (c) imam masjid, dan jamaah yang kebetulan berada technical weakness of internet network and the weakness dalam lingkungan masjid, serta para of SIWAK system. Five, wakaf land with no AIW while pengunjung. Data-data yang diperoleh melalui the wakif and witnesses have died in some parts of wawancara mendalam dan FGD dikonfirmasi di Kampar Regency have been handled by the head of lapangan melalui pengamatan langsung dengan village. mengelilingi semua bagian dan sisi masjid. Beberapa literatur dan dokumen yang tersedia KEY WORDS: Wakaf Land, AIW, Wakaf dalam perpustakaan masjid tak luput direkam Management sebagai bahan pendukung (data sekunder). Setelah diartikulasikan dan dianalisis secara deskriptif kualitatif, maka fungsi dan peran masjid PEMETAAN SERTIFIKASI TANAH di hampir semua lini kehidupan umat Islam di WAKAF DI KABUPATEN KAMPAR Kota Paris, dan Negara Prancis secara umum PROVINSI RIAU TAHUN 2017 terdeskripsi dengan apiknya, baik dari sisi historis, keberadaan masjid sebagai bagian dari balas jasa ABSTRAK pemerintah dan warga Prancis atas pengorbanan Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) ratusan ribu umat Islam yang gugur di medan Problem utama banyaknya tanah wakaf yang perang mempertahankan wilayah kedaulatan belum bersertifikat di Kabupaten Kampar adalah Prancis, maupun fungi dan peran laiknya masjid hal teknis administrasi pada saat pengurusan yang lain. sertifikasi wakaf itu sendiri, (2) Di antara 3 masalah perwakafan, aspek budaya hukum inilah KATA KUNCI: Masjid Paris, Islam di Prancis, yang paling banyak ditemukan permasalahan. (3) Muslim kontemporer, diplomasi Secara umum, persoalan pengelolaan wakaf di wilayah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau masih belum mendapatkan perhatian yang cukup, baik dari Pemerintah Daerah, Kankemenag, KUA, BPN, Tokoh Agama, Ormas Keagamaan maupun

264 Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 masyarakat secara luas. Sementara Badan Wakaf KEBIJAKAN PENGELOLAAN DOSEN Indonesia (BWI) tingkat Kabupaten Kampar PAI: STUDI KASUS DI KAMPUS sendiri sampai saat ini belum terbentuk. (4) UGM YOGYAKARTA Problem di lingkungan Kankemenag adalah; a) Ketiadaan dana operasional dalam pengurusan ABSTRAK sertifikat tanah wakaf, b) Lemahnya administrasi Artikel ini memaparkan hasil penelitian pada yang masih tergantung pada instansi lintas tahun 2015 mengenai pelaksanaan kebijakan sektoral, selain secara internal memiliki daya pengelolaan dosen PAI di perguruan tinggi, yang dukung administrasi lemah, c) Teknis yaitu menuntut perbaikan. Penelitian ini mengambil lemahnya jaringan internet dan kelemahan sistem kasus di Universitas Gajah Mada (UGM) SIWAK. (5) Penanganan tanah wakaf yang belum Yogyakarta. Data dan informasi diperoleh melalui ber-AIW sementara wakif dan saksinya telah penelitian kualitatif, melalui wawancara dengan meninggal pada sebagian kecil wilayah para dosen Pendidikan agama Islam (PAI), pakar Kabupaten Kampar ditangani Kepala Desa. dan pejabat terkait serta analisis terhadap kebijakan pengelolaan dosen PAI di UGM. KATA KUNCI: Tanah Wakaf, AIW, Manajemen Temuan penelitian ini menyebutkan beberapa Wakaf. persoalan kebijakan pengelolaan dosen PAI, misalnya: kurang rasionalitas beban tugas, kurangnya pembinaan dosen, kurangnya daya THE POLICY OF ISLAMIC kreasi dan inovasi, serta persoalan insentif dosen EDUCATION TEACHERS: A CASE PAI. Dari temuan ini disarankan beberapa hal, STUDY IN UNIVERSITY OF yaitu: perlunya memperhatikan rasional beban tugas dosen, rekrutmen untuk pemenuhan GAJAHMADA YOGYAKARTA dosen, meningkatkan pembinaan dan karir dosen, meningkatkan kreatifitas dan inovasi ACHMAD DUDIN dosen dalam pembelajaran PAI melalui program Diklat, dan perlunya penambahan insentif dosen ABSTRACT PAI yang memadai melalui upaya penganggaran. This article presents the results of research in 2015 regarding the policy implementation for Islamic education KATA KUNCI: Kebijakan, Dosen PAI, Kampus teachers in higher education. This research took the case UGM of Gajah Mada University (UGM) Yogyakarta. Data and information were obtained through qualitative research, through interviews with lecturers of Islamic Religious Education (PAI), experts and related officials THE ISLAMIC VALUES CONTAINED and analysis of PAI lecturer management policy at IN BANTENESE FOLKLORE “THE UGM. The findings of this research point out some issues LEGEND OF GUNUNG PINANG” of PAI lecturers management, for example: the big task RELATED TO DEVOTION TO load for the lecturers, lack number of lecturers, lack of PARENTS creativity and innovation, and lack of incentives. From these findings, it is suggested that some aspects need to ASEP SAEFULLAH be taken into accounts: the rationale of the lecturer’s duties need to be revisited, the recruitment for new lecturers, the ABSTRACT development of lecturers’ career and competence, to This paper reviews one of the folklores from Serang improvement the creativity and innovation for lecturers Banten namely “the Legend of Gunung Pinang”. This through the training program, and the increase of story is related to children duty to parents, especially lecturers’ incentives through budgeting. mothers. The purpose of this article is to describe the story and to analyze the contained Islamic values in it. KEY WORDS: Policy, PAI lecturers, University of In the context of national education, this is related to the Gajah Mada national educational objectives as mentioned in the UU

Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 265 1945, Article 31, “the government seeks and organizes KATA KUNCI: Legenda, Gunung Pinang, national education system which enhances faith, piety Pendidikan Agama, Serang, Akhlak, Karakter and noble characters in order to educate the nation”. From the Islamic perspective, being dutiful to parents is a good moral character besides faith to God, which can be the basis of character education. In the horizon of Indonesian DEVELOPING CHILDREN civilization, noble characters are important to develop, CHARACTER THROUGH EARLY including the good conduct to parents. This study found EDUCATION PROGRAM AT that the story of the Legend of Gunung Pinang contains RAUDHATUL ATHFAL IKHLAS IN values relevant to character education, especially about PADANG WEST SUMATERA birr al-wâlidain (filial piety).

SUPRAPTO KEY WORDS: Legend, Character Education, Devotion to Parents, Serang ABSTRACT Raudhatul Athfal (RA) education is very important NILAI PENDIDIKAN AGAMA for young learners to help laying the groundwork for DALAM CERITA RAKYAT BANTEN: their attitudes, knowledge, skills and creativity. These LEGENDA GUNUNG PINANG DAN aspects are indispensable for students to adapt to their environment and for their further growth and BERBAKTI KEPADA ORANG TUA development. RA as an institution of early childhood education based on Islamic education values plays an important role for the development of Muslim generation ABSTRAK by incorporating faith and piety to Allah The Almighty Tulisan ini mengkaji salah satu cerita rakyat intensively. Albeit these advantages, Directorate of di Serang Banten, yaitu “Legenda Gunung Islamic Education has insufficient data about the number Pinang”. Cerita ini terkait dengan akhlak anak of qualified RA with clear criteria. This research employed terhadap orang tua, khususnya ibu. Adapun qualitative approach through field observation, interview tujuan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan and document study. The findings of this study provide cerita tersebut dan menganalisis nilai-nilai recommendations that RA development needs the pendidikan agama yang terdapat di dalamnya. involvement of all components from the school, Dalam konteks pendidikan nasional, hal ini government, and society. In addition, curriculum terkait dengan tujuan pendidikan sebagaimana development needs to be tailored to local needs and school disebutkan dalam UUD 1945, Pasal 31, yaitu: needs; the content of learning materials emphasizes the “Pemerintah mengusahakan dan formation of attitudes, ethics and the introduction of the menyelenggarakan satu sistem pendidikan love of the homeland; the learning model developed is nasional, yang meningkatkan keimanan dan student-centered. ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur KEY WORDS: Child Character, Early Education, dengan undang-undang.” Dari persepektif Islam, Raudhatul Athfal selain iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, istilah akhak mulia itulah yang dapat dijadikan dasar pendidikan karakter. Dalam PENGEMBANGAN KARAKTER khazanah peradaban bangsa Indonesia banyak ANAK MELALUI PROGRAM dijumpai nilai pendidikan karakter, secara khusus UNGGULAN DI RAUDHATUL tentang akhlak mulia tersebut. Penelitian ini ATHFAL IKHLAS KOTA PADANG menemukan bahwa cerita daerah Legenda Gunung SUMATERA BARAT Pinang dari Serang Banten mengandung nilai yang relevan dengan pendidikan karakter, ABSTRAK khususnya tentang birr al-wâlidain (berbakti Pendidikan Raudhatul Athfal (RA) sangat kepada orang tua). penting bagi anak-anak usia dini untuk

266 Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 membantu meletakkan dasar perkembangan training and need to equip multimedia learning facilities sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya at MTs Al Hikmah Bandar Lampung. ciptanya. Aspek-aspek ini sangat diperlukan anak didik untuk menyesuaikan diri dengan KEY WORDS: Organization, Madrasah, Pesantren, lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan Boarding School perkembangan selanjutnya. RA sebagai lembaga pendidikan anak usia dini berciri khas Islam memainkan peranan penting bagi perkembangan MADRASAH BERBASIS PESANTREN generasi umat Islam karena pada lembaga inilah pembinaan terhadap anak dengan penanaman iman dan takwa kepada Allah SWT dilakukan ABSTRAK secara intensif. Permasalahannya adalah sampai Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saat ini Direktorat Pendidikan Islam belum penyelenggraan madrasah berbasis pesantren di memiliki data tentang RA yang bermutu atau MTS Al Hikmah Bandar Lampung dengan metode berkeunggulan dengan kriteria yang jelas. kualitatif. Pengumpulan data menggunakan Penelitian ini menggunakan pendekatan wawancara dan studi Kepustakaan. Hasil studi kualitatif melalui observasi lapangan, wawancara menunjukkan: (a) penyelenggaraan MTs Al dan studi dokumentasi. Temuan dari penelitian Hikmah didukung ketersediaan pimpinan yang ini memberikan rekomendasi bahwa untuk berkualitas, perpaduan kurikulum madrasah dan menjadikan RA memiliki keunggulan atau kurikulum pesantren melalui sistem pembelajaran berkualitas perlu keterlibatan seluruh komponen Boarding School, mengadopsi kemoderenan yaitu sekolah, pemerintah, mapun masyarakat. dalam bentuk menyediakan beragam fasilitas Di samping itu, perlu dilakukan pengembangan pembelajaran, dan prestasi siswa yang tinggi, (b) kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal dan Kementerian Agama perlu melakukan berbasis pada sekolah (school-based); muatan peningkatan kompetensi guru melalui diklat dan materi pembelajaran menekankan pada melengkapi sarana pembelajaran multimedia di pembentukan sikap, etika dan pengenalan cinta MTs Al Hikmah Bandar Lampung. tanah air; model pembelajaran yang dikembangkan adalah model sentra. KATA KUNCI: Penyelenggaraan, Madrasah, Pesantren, Boarding School KATA KUNCI: Karakter Anak, Program Unggulan, Raudhatul Atfal

THE INTEGRATION OF ISLAMIC INTEGRATED EDUCATION AT PESANTREN BASED MADRASAH SMAN ISLAM NURHIDAYAH SURAKARTA FARIDA HANUN

QOWAID ABSTRACT This study aims to determine pesantren-based ABSTRACT madrasah at MTS Al Hikmah Bandar Lampung by The phenomenon of the emergence and development using qualitative method. Data collection using interviews of the Integrated Islamic School is interesting to examine. and literature study. The results of the study show that: Schools that try to give answers to the wishes of some (a) the development of MTs Al Hikmah is supported by people to maximize out put education, implemented the availability of qualified leaders, the integration of through the integration of Islamic Education with other madrasah curriculum and pesantren curriculum through subjects. One of them is the Nur Hidayah Islamic Junior the Boarding School system, adopting modernization in High School Surakarta. This research is done through the form of providing various learning facilities and qualitative approach. Data collection techniques are student achievement supports. Ministry of Religious conducted through interviews, observations, and affairs need to improve the competence of teachers through

Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 267 document review. The results show that the Nur Hidayah mata pelajaran dan kompetensi guru. Sekolah ini Islamic Junior High School Surakarta which was menawarkan siswa untuk tumbuh dan established in 2004 has a number of academic berkembang secara berimbang dan utuh, dengan achievements and many interested parents prospective menekankan kualitas kecerdasan intelektual, students. This school implements a full day school emosional, spiritual, dan kreatifitas, serta system that prioritizes Islamic Religious Education while kemampuan mereka dalam menghadapi maintaining another academic aspect. Integrated Islamic kehidupan. Education is integrated in several activities, including integrated through extracurricular activities, school KATA KUNCI: Sekolah Islam Terpadu, management, parenting forums, and integration through Pendidikan Agama Islam teachers’ subjects and competencies. This school offers students to grow and develop balanced and whole, emphasizing the quality of their intellectual, emotional, spiritual, and creative intelligence, and their ability to THE ROLES AND IMPACTS OF MUI cope with life. FATWA ON SOCIAL MEDIA TOWARDS THE LIFE OF NATION KEY WORDS: Islamic Integrated School, Islamic AND COUNTRY Education

NASRULLAH NURDIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERPADU PADA ABSTRACT SEKOLAH MENENGAH ISLAM NUR In this modern era, the use of social media is HIDAYAH SURAKARTA inseparable from our internet users. Through social media, we share information and communicate more rapidly and easily than we do in the past decades. Ironically, social media is often misused by the netizens ABSTRAK for spreading hate speeches, hostility, and cracking the Fenomena kemunculan dan perkembangan nationalism. Dealing with this critical situation, the Sekolah Islam Terpadu menarik untuk diteliti. Indonesian Council of Ulama (MUI) attempted to Sekolah yang berusaha memberi jawaban atas contribute solving to this issue by issuing a new fatwa keinginan sebagian masyarakat untuk on social media. The fatwa is Fatwa MUI No. 24 Year memaksimalkan output pendidikan, 2017 on the Law and Guidance of Social Media Affairs. diimplementasikan melalui pengintegrasian This article explores and analyzes the follow-ups, the Pendidikan Agama Islam dengan mata pelajaran implications, and the effectivity of this fatwa. More lainnya. Salah satunya adalah SMPIT Nur broadly, this article analyzes the roles and impacts of Hidayah Surakarta. Penelitian ini dilakukan MUI fatwa in the context of nation state. melalui pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui KEY WORDS MUI fatwa, Social Media, Ministry of wawancara, pengamatan, dan telaah dokumen. : Communication and Information, UU ITE, Supports Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMPIT Nur of DPR Hidayah Surakarta yang berdiri tahun 2004 memiliki sejumlah prestasi akademis dan banyak diminati orang tua calon murid. Sekolah ini PERAN DAN PENGARUH FATWA menerapkan sistem full day school yang MEDSOS MUI DALAM KEHIDUPAN mengedepankan Pendidikan Agama Islam dengan BERBANGSA DAN BERNEGARA tetap mengunggulkan aspek akademis yang lain. Pendidikan Agama Islam Terpadu diintegrasikan dalam beberapa kegiatan, antara lain melalui ABSTRAK kegiatan ekstrakurikuler, manajemen sekolah, Pada zaman yang begitu modern ini, forum orang tua siswa, dan integrasi melalui penggunaan media sosial (medsos) tak bisa lagi

268 Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 dipisahkan dari masyarakat pengguna internet (netizen). Lewat media sosial, kita bisa membagikan informasi (sharing information) dan berkomunikasi dengan lebih cepat sekaligus lebih mudah daripada masa-masa sebelumnya. Namun cukup ironis, media sosial acap kali disalahgunakan oleh sejumlah oknum di dunia virtual. Bukannya untuk menjalin komunikasi antar sesama, media sosial justru digunakan sebagai alat untuk menyebarkan kebencian, menebar permusuhan, dan meretakkan hubungan berbangsa-bernegara. Dengan kondisi yang makin tak beradab ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun ikut turun tangan. Untuk mengatasi problematika demikian akut, MUI mengeluarkan sebuah fatwa baru. Lembaga yang mewadahi beragam aspirasi ormas Islam ini menerbitkan Fatwa MUI Nomor 24 tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah melalui Media Sosial. Lalu, bagaimana kelanjutan, kebermanfaatan dan efektivitas keluarnya Fatwa MUI tersebut? Artikel ini berupaya mendedahkan sekaligus menganalisis bagaimana peran dan pengaruh fatwa MUI dalam konteks berbangsa dan bernegara.

KATA KUNCI: Fatwa MUI, Media Sosial, Kementerian KOMINFO, UU ITE, Dukungan DPR RI

Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 269 270 Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 INDEKS PENULIS

A

Achmad Dudin Peneliti Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan. Jl. MH Thamrin No. 6 Jakarta Pusat. Email: [email protected] “KEBIJAKAN PENGELOLAAN DOSEN PAI: STUDI KASUS DI KAMPUS UGM YOGYAKARTA” Jurnal Dialog Vol. 41, No.2, Des 2017. hal: 173-186

Asep Saefulloh Kandidat Doktor Ilmu Sastra Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung. Email: [email protected]; https://independent.academia.edu/AsepSaefullah8 “NILAI PENDIDIKAN AGAMA DALAM CERITA RAKYAT BANTEN: LEGENDA GUNUNG PINANG DAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA” Jurnal Dialog Vol. 41, No.2, Des 2017. hal: 187-204

F Farida Hanun Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. E- Mail: [email protected] “MADRASAH BERBASIS PESANTREN” Jurnal Dialog Vol. 41, No.2, Des 2017. hal: 223-234

M Muhammad Rais Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, Jl. AP. Pettarani No. 72, Makassar. Email: [email protected] “MASJID AGUNG PARIS DI JANTUNG KIBLAT MODE DUNIA” Jurnal Dialog Vol. 41, No.2, Des 2017. hal: 137-150

M. Taufik Hidayatulloh dan Selamet Islamic counselor at Bogor Department of Religious Affairs, Jalan Jl. Bersih No. 1, Komplek Pemda Cibinong Bogor. Email: [email protected]. Researcher at the Research Center for Community Service on Religion and Religious Services, Ministry of Religious Affairs, Jl. M.H. Thamrin No. 6, Jakarta “PEMETAAN SERTIFIKASI TANAH WAKAF DI KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU TAHUN 2017” Jurnal Dialog Vol. 41, No.2, Des 2017. hal: 151-172

N Nasrulloh Nurdin Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Alumni Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan PWNU DKI Jakarta. Email : [email protected] “PERAN DAN PENGARUH FATWA MEDSOS MUI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA” Jurnal Dialog Vol. 41, No.2, Des 2017. hal: 249-258

Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 271 S Suprapto Peneliti Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. E-mail: [email protected] “PENGEMBANGAN KARAKTER ANAK MELALUI PROGRAM UNGGULAN DI RAUDHATUL ATHFAL IKHLAS KOTA PADANG SUMATERA BARAT” Jurnal Dialog Vol. 41, No.2, Des 2017. hal: 205-222

Q Qowaid Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Jalan M.H. Thamrin 6 Jakarta. Email: [email protected] “PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERPADU PADA SEKOLAH MENENGAH ISLAM NUR HIDAYAH SURAKARTA” Jurnal Dialog Vol. 41, No.2, Des 2017. hal: 235-248

Z Zaenal Abidin Peneliti Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama, RI, Jl. M.H. Thamrin 6, Jakarta. Email: [email protected] “PEMBERANGKATAN CALON JEMAAH HAJI INDONESIA MELALU FILIPINA” Jurnal Dialog Vol. 41, No.2, Des 2017. hal: 127-136

272 Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 KRITERIA PENULISAN

1. Naskah yang dimuat dalam jurnal ini merupakan hasil penelitian dengan topik masalah sosial dan keagamaan. 2. Naskah belum pernah dimuat atau diterbitkan di media lain. 3. Naskah ditulis dengan kaidah tata Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris yang baku dan benar. 4. Penulis membuat surat pernyataan bahwa naskah yang dikirim adalah asli dan memenuhi persyaratan klirens etik dan etika publikasi ilmiah (bebas dari plagiarisme, fabrikasi, dan falsifikasi) berdasarkan Peraturan Kepala l- [Pl No. 8 Tahun 2013 dan No.5 Tahun 2014. 5. Apabila naskah ditulis dari hasil penelitian kelompok dan akan diterbitkan sendiri, diharuskan menyertakan surat pernyataan persetujuan tertulis dari anggota kelompok yang lain. 6. Naskah tulisan berisi sekitar 15-20 halaman dengan 1,5 (satu setengah) spasi, kertas kuarto (A 4). 7. Judul ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris maksimal 15 kata menggambarkan isi naskah secara keseluruhan. 8. Judul Bahasa Indonesia ditulis dengan huruf kapital, bold, center, sedangkan judul Bahasa Inggris ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, italic, bold dan center. 9. Nama penulis tanpa gelar akademik diletakkan di tengah (center), Nama instansi, alamat instansi, dan email penulis diletakkan dalam satu baris dan di tengah (center). 10. Abstrak dan kata kunci dibuat dalam dwi bahasa (Inggris dan Indonesia). Abstrak ditulis dalam satu paragraph, diketik dengan 1 spasi, jenis huruf Palatino Linotype ukuran 1 1 , jumlah kata 150-200 kata. Abstrak Bahasa Inggris diketik dengan menggunakan format italic. 1 1 . Abstrak, berisi gambaran singkat keseluruhan naskah mengenai permasalahan, tujuan, metode, hasil, dan rekomendasi kebijakan. 12. Jenis huruf latin untuk penulisan teks adalah Palatino Linotype ukuran 12 dan ukuran 10 untuk catatan kaki. 13. Jenis huruf Arab untuk penulisan teks adalah Arabic Transparent atau Traditional Arabic ukuran 16 untuk teks dan ukuran 12 untuk catatan kaki. 14. Penulisan kutipan (footnote) dan bibliografi berpedoman pada Model Chicago Contoh: Footnote Satu Penulis Amanda Collingwood, Metaphysics and the Public (Detroit: Zane Press, 1993), 235-38. Dua Penulis John B. Christianse and Irene W. Leigh, Cochlear Implants in Children: Ethics and Choices (Washington, D.C.: Gallaudet UP, 2002), 45-46. Artikel pada Jurnal Footnote Tom Buchanan. “Between Marx and Coca-Cola: Youth Cultures in Changing European Societies, 1960-1980”. Journal of Contemporary History 44, no. 2 (2009): 371-373. Bibliografi Satu Penulis Collingwood, Amanda. Metaphysics and the Public. Detroit: Zane press, 1993.

Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 273 Dua Penulis Christianse, John B., and Irene W. Leigh. Cochlear Implants in Children: Ethics and Choices. Washington, D.C.: Gallaudet UP, 2002. Tiga Penulis Venolia, Jean P., Georgio Cordini, and Joseph Hitchock. What Makes a Literary Masterpiece. Chicago: Hudson, 1995. Banyak Penulis Bailyn, Bernard, et al. The Great Republic. Lexington, MA: D.C. Heath, 1977. Penulis Anonim Beowulf: A New Prose Translation. Trans. E. Talbot Donaldson. NewYork: W.W. Norton, 1966. Multi- Volume Dorival, Bernard, Twentieth Century Painters. Vol 2. New York: Universe Books, 1 958. Hasil Produksi Editor Guernsey, Otis L. , Jr., and Jeffrey Sweet, eds. The Burns Mantle Theatre Yearbook cf 1989-90. New York: Applause, 1990. Artikel pada Jurnal Buchanan, Tom. “13etween Marx and Coca-Cola: Youth Cultures in Changing European Societies, 1960-1980”. Journal of Contemporary History 44, no. 2 (2009): 371-373. Artikel pada Prosiding/Conference Paper Tidak diterbitkan Boy, Justin A. “Rainwater Harvesting.” Paper presented at the 16th Annual Agricultur Conference, Pietersburg University, South Africa, April 8-1 1 , 2003. Diterbitkan dan diedit Boy, Justin A. “Rainwater Harvesting.” In Proceedings of the 16th Annual Agricultural Conference, April 8-1 1 , 2003, Pietersburg University, South Africa. Edited by Jan Van Riebeek. Pietersburg, South Africa: Pietersburg University Press, 2004. Diterbitkan tanpa pengeditan Boy, Justin A. “Rainwater Harvesting,” In Agricultural in the North: Are We Making a Difference? Conference Proceeding, April 8-1 1, 2003. Pietersburg, South Africa: Pietersburg University Press, 2004, Sumber Online Website Tice-Deering, Beverly. English as a Second Language. http://www.seattlecentral.org/faculty/bticed (accessed July, 2005). University of Chicago Dept. of Romance Languages and Literatures. Romance Languages and Literature. http://humanities.uchicago.edu/romance (accessed July 27, 2009). E-Book Thornton, Chris. Truth from Trash: How Learning Makes Sense. Cambridge, MA: MIT Press, 2000. http://emedia.netlbrary.com. E-Journal Warr, Mark, and Christophers G. Ellison. “Rethinking Social Reaction to Crime: Personal and Altruistic Fear in Family Households.” American Journal of Sociology 106, no. 3 (2000): 551- 78. http://www.journals.uchicago.edu/AJS/journal/issues/v106n3/050125/05 0126.html. (accessed June 28, 2003),

274 Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 15. Transliterasi berpedoman pada Pedoman Transliterasi Arab-Latin Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K Nomor: 158 Tahun 1987-Nomor: 0543 b/u/1987. 16. Artikel hasil penelitian memuat judul, nama penulis, alamat instansi, email, abstrak, kata kunci, dan isi. Isi artikel mempunyai struktur dan sistematika serta persentase jumlah halaman sebagai berikut: a. Pendahuluan, menguraikan latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penelitian (10%) b. Kajian literatur, menguraikan teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan (15%) c. Metode penelitian, berisi rancangan/model, sampel dan data, tempat dan waktu, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data (10%) d. Hasil penelitian dan pembahasan (50%) e. Penutup yang berisi simpulan dan saran (15%) f. Ucapan terima kasih g. Daftar Pustaka. Jumlah sumber acuan dalam satu naskah paling sedikit 10 dan 80% di antaranya merupakan sumber acuan primer dan diterbitkan dalam lima tahun terakhir. Sumber acuan primer adalah sumber acuan yang langsung merujuk pada bidang ilmiah tertentu, sesuai topik penelitian dapat berupa tulisan dalam makalah ilmiah dalam jurnal internasional maupun nasional terakreditasi, hasil penelitian di dalam disertasi, tesis maupun skripsi. 17. Pemuatan atau penolakan naskah akan diberitahukan secara tertulis/email. Naskah yang tidak dimuat tidak akan dikembalikan, kecuali atas permintaan penulis.

Dialog Vol. 40, No.2, Des 2017 275