Pengaruh Candi Cetho Sebagai Obyek Wisata Sejarah ………| 99
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PENGARUH CANDI CETHO SEBAGAI OBYEK WISATA SEJARAH ………| 99 PENGARUH CANDI CETHO SEBAGAI OBYEK WISATA SEJARAH TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA GUMENG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR Danang Finantoko & Abraham Nurcahyo* Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Candi Cetho sebagai obyek wisata sejarah terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Gumeng Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar Tahun 2001-2012. Penelitian dilakukan selama 6 bulan, mulai Februari sampai dengan bulan Juli. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara observasi dan dokumentasi. Dalam menganalisis data digunakan metode Analisis Interaktif dengan berpegangan pada tiga komponen yaitu: Reduksi data, Sajian data, kesimpulan-kesimpulan: penarikan/verifikasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh gambaran beberapa pengaruh Candi Cetho sebagai obyek wisata sejarah terhadap kehidupan sosial ekonomi di Desa Gumeng Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar. Sebelum dijadikannnya Candi Cetho sebagai obyek wisata sejarah, kehidupan sosial ekonomi masyarakat masih sangat rendah karena masyarakat masih tergantung dari bertani. Setelah Candi Cetho dijadikan sebagai obyek wisata pada masa orde baru. Berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi dalam memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat sehingga meningkatkan kesejahteraan dan juga potensi desa. Tetapi kurangnya perhatian pemerintah dalam pengembangan Candi Cetho sebagai obyek wisata mengakibatkan pembangunan yang kurang bisa merata dan belum bisa dirasakan oleh masyarakat Desa Gumeng. Perbaikan jalan harus lebih diperhatikan oleh pemerintah agar memudahkan pengunjung untuk datang ketempat obyek wisata. Perkembangan sosial ekonomi masyarakat Desa Gumeng Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar juga meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari pendapatan perkapita penduduk yang relatif naik dari tahun ke tahun dan bertambahnya jumlah keluarga sejahtera dalam rentang waktu tahun 2001-2012. Kata kunci: Candi Cetho, Sosial Ekonomi Pendahuluan Majapahit (abad ke-15). Laporan ilmiah Indonesia mempunyai banyak pertama mengenai candi cetho dibuat oleh peninggalan hindu yang dapat digunakan Van de Vlies pada 1842. A.J. Bernet Kempers sebagai wahana sejarah dan pariwisata, juga melakukan penelitian mengenai candi salah satu diantaranya adalah Candi Cetho tersebut. Ekskavasi (penggalian) untuk yang merupakan tempat wisata di Indonesia kepentingan rekonstruksi dilakukan yang masih bernuansa agama hindu dan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas digunakan sebagai tempat upacara Purbakala Hindia Belanda. Berdasarkan keagamaan sampai saat ini. Candi Cetho keadaannya ketika reruntuhannya mulai (ejaan bahasa jawa : cetha ) merupakan diteliti, candi ini memiliki usia yang tidak sebuah candi bercorak agama Hindu jauh dengan Candi Sukuh. Lokasi candi peninggalan masa akhir pemerintahan berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, * Danang Finantoko adalah Alumni Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI MADIUN * Abraham Nurcahyo adalah Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI MADIUN 100 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015 Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, pengembangan sejarah sebagai ilmu pada ketinggian 1400m diatas permukaan pengetahuan dan kebudayaaan. laut.(sumber: Usaha dalam melestarikan hasil http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Ceto, kebudayaan ini dilandasi sikap ingin Diunduh 7 februari 2012) berkembang maju yang merupakan syarat Sampai saat ini, komplek Candi utama dalam ketahanan dan pemekaran Cetho digunakan oleh penduduk setempat kebudayaan Indonesia dengan menyaring yang beragama Hindu sebagai tempat masuknya kebudayaan asing sesuai dengan pemujaan dan populer sebagai tempat sifat keterbukaan dalam masa reformasi pertapaan bagi kalangan penganut agama saat ini. Penyaringan itu agar kebudayaan asli Jawa/Kejawen, selain itu Candi Cheto asli Indonesia tidak terjerumus budaya juga sebagai tujuan pariwisata Kabupaten barat. Karena hasil budaya di Indonesia Karanganyar. banyak sekali ragam dan macamnya. Maka Lokasi yang relatif dekat dengan dari itu kita harus mencintai segala sesuatu objek wisata Candi Sukuh-Tawangmangu yang ada di Indonesia. serta Telaga Sarangan membuat Candi Candi Cetho yang merupakan salah Cetho sebagai salah satu tujuan tempat satu produk budaya Indonesia yang banyak wisata sejarah yang banyak menyajikan menyimpan cerita-cerita sejarah dan juga panorama alam yang indah dan menawan. masih digunakan sebagai tempat ibadah Maka menambah nilai lebih pada Candi bagi sebagian penduduk setempat. Cetho sebagai tempat wisata sejarah dan Menjadikan Candi Cetho sebagai tempat menjadi daya tarik tersendiri bagi para tujuan wisata sejarah yang banyak pengunjung yang datang untuk berlibur dan dikunjungi oleh para wisatawan domestik menikmati keindahan alam yang memang maupun wisatawan mancanegara. menjadi pemandangan indah yang terdapat Keberadaan Candi Cetho sebagai tempat disekitar Candi Cetho. wisata sejarah merupakan upaya Berbagai macam peninggalan pemerintah untuk menanamkan kepada bersejarah terdapat di Kabupaten masyarakat dan para pemuda rasa cinta Karanganyar, yang dijadikan sebagai cagar untuk melestarikan budaya Indonesia. budaya guna untuk menjaga dan Sebab pariwisata dengan segala aktivitasnya melestarikan warisan budaya. Sehingga mampu memberikan pengaruh yang cukup dapat dinikmati oleh kalangan masyarakat signifikan bagi perubahan masyarakat baik dan pelajar. Karena benda cagar budaya secara ekonomi, sosial maupun budaya. merupakan kekayaan budaya bangsa yang sehingga menuntut adanya perhatian yang penting bagi pemahaman dan lebih dari para pengambil kebijakan sektor PENGARUH CANDI CETHO SEBAGAI OBYEK WISATA SEJARAH ………| 101 pariwisata untuk mempertimbangkan perekonomian, khususnya, bagi masyarakat kembali pola pengembangan kawasan maupun daerah (negara). wisata agar masyarakat sekitar lebih dapat Uraian di atas bila dihubungkan merasakan manfaatnya. dengan upaya pengembangan Candi Cetho Industri pariwisata dalam dekade sebagai obyek wisata sejarah akan terakhir ini banyak mendapatkan perhatian menimbulkan berbagai dampak, termasuk khusus dari pemerintah daerah karena kehidupan sosial ekonomi masyarakat mempunyai sumbangan dan kontribusi sekitar candi. Masalah ini belum banyak yang tidak sedikit terhadap pemasukan mendapat perhatian dan belum ditulis. pendapatan dari wisatawan baik wisatawan Untuk itu, maka penulisan masalah ini domestik maupun wisatawan mancanegara. menarik dan perlu dilaksanakan. Pendapatan daerah dapat meningkat Tujuan dan manfaat penelitian dengan adanya arus kunjungan wisatawan Tujuan penelitian ini untuk domestik, demikian juga dengan adanya mengetahui pengaruh Candi Cetho sebagai kunjungan para wisatawan mancanegara obyek wisata sejarah terhadap kehidupan yang secara kuantitatif ikut memberikan sosial ekonomi masyarakat Gumeng Jenawi sumbangan devisa negara yang tidak sedikit Karanganyar Tahun 2001-2011. Penelitian sehingga banyak negara yang berlomba ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut: meningkatkan kualitas industri pariwisata 1. Bagi peneliti untuk menarik perhatian para wisatawan Untuk menambah pengetahuan dan domestik maupun mancanegara. wawasan sejarah khususnya mengenai Peranan pariwisata dalam pengaruh candi cetho sebagai obyek pembangunan negara pada garis besarnya wisata sejarah . berintikan tiga segi, yakni segi ekonomis 2. Bagi Masyarakat (sumber devisa, pajak-pajak), segi sosial Dapat digunakan sebagai wacana dan (penciptaan lapangan kerja), dan segi menambah pengetahuan. Dan mengenal kebudayaan (memperkenalkan kebudayaan sejarah candi cetho sebagai obyek kita kepada wisatawan). Ketiga segi wisata sejarah. tersebut tidak saja berlaku bagi wisatawan 3. Bagi Prodi Sejarah FPIPS IKIP PGRI asing, tetapi juga untuk wisatawan Madiun domestik. Jadi bisa disimpulkan bahwa Menambah acuan di perpustakaan pariwisata adalah sebuah kegiatan ekonomi, tentang sejarah pendidikan yang dapat sedangkan tujuan utama dari digunakan oleh mahasiswa IKIP PGRI pengembangan pariwisata ialah untuk Madiun untuk kajian ilmu sejarah dalam mendapatkan keuntungan dalam hal 102 | JURNAL AGASTYA VOL 5 NO 2 JULI 2015 rangka konteks sejarah kontemporer dan adalah padanan bahasa Indonesia untuk pengembangannya. istilah tourism dalam bahasa Inggris. Tinjuan Pustaka Nadjamuddin Ramly (2007:47) 1. Pariwisata berpendapat bahwa “pariwisata” Pengertian pariwisata istilah menjadi populer setelah digelar pariwisata (tourism) baru muncul musyawarah nasional Tourisme II di dimasyarakat kira-kira pada abad ke-18, tretes, 12-14 Juni 1958, istilah yang khususnya sesudah revolusi industri di digunakan untuk “pariwisata” adalah Inggris. Istilah pariwisata berasal dari “tourisme” yang berasal dari bahasa dilaksanakanya kegiatan wisata (tour), belanda. Sebagai pengganti istilah yaitu suatu aktivitas tempat tinggal “tourisme” digunakan “dharmawisata” sementara dari seorang, diluar tempat untuk perjalanan antarnegara (manca tinggal sehari-hari dengan suatu alasan negara). Yang berjasa mengenalkan dan apa pun selain melakukan kegiatan yang mempopulerkan kata pariwisata itu bisa menghasilkan upah dan adalah Jenderal G.P.H. Djatikusumo yang gaji.(Muljadi, 2009 : 8-9) waktu itu menjabat Menteri Menurut Muljadi (2009: 8-9 ) Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi Pariwisata merupakan aktivitas, dan Pariwisata. pelayanan atau produk hasil industri Menurut Nyoman S. Pendit pariwisata yang mampu menciptakan (1994:34) pariwisata adalah salah