PENGARUH BRAND EQUITY DAN NILAI PELANGGANTERHADAP MINAT BELI MOBIL NISSAN GRAND LIVINA DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan

Oleh FRISKA SONTARIA BR SIANIPAR NIM 1505171013

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN 2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PengaruhBrand Equity Dan Nilai Pelanggan Terhadap Minat Beli

Nissan Grand Livina di kotaMedan” ini dengan tepat waktu dan tanpa ada halangan yang berarti.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salahsatu syarat dalam memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan pada Program Studi Manajemen Bisnis

Politeknik Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini banyak bantuan yang diterima dari berbagai pihak dan dalam berbagai bentuk. Atas segala bantuan dan dukungan yang telah diterima, dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasihkepada:

1. M. Syahruddin, S.T., M.T.,selaku Direktur Politeknik Negeri Medan.

2. Agus Edy Rangkuti, S.E., M.Si.,selaku Kepala Jurusan Administrasi Niaga

Politeknik Negeri Medan.

3. Safaruddin, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Administrasi Niaga

Politeknik Negeri Medan.

4. Harris Pinagaran Nasution, S.E., M.M., selaku Kepala Program Studi

Manajemen Bisnis Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Medan.

5. Dewi Comala Sari, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing 1 terimakasih atas

ketulusan hati dan kesabarannya dalam membimbing, mendukung, dan

mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini.

v

vi

6. Drs.Pantas Simanjuntak, M.Hum, selaku dosen pembimbing 2 terimakasih

telah banyak memberikan dukungan, saran, dan semangat kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman-teman tersayang Cester Siagian, Evelin Wijaya, Chaca Sembiring,

Yenny Framida, Lusia Siska, Aslina Ginting, Sindi Pratiwi, Trygirl

Marpaung, Maisa Sitepu, Selly Tarigan dan Lorena Situmorang.Terimakasih

atas semuanya.

8. Teman-teman seperjuangan MB-8A, MB-8B dan MB-8C (angkatan tahun

2015) Program Studi Manajemen Bisnis. Let’s meet at the top.

9. Buat semua keluarga penulis yang telah mendukung untuk menyelesaikan

skripsi ini. Terima kasih atas doanya.

Teristimewa kepada kedua orang tua, Ayahanda J.Sianipar dan Ibunda B.

Simanjuntak yang selalu memberikan dukungan baik dalam bentuk materil maupun moril, serta doa yang tiada henti-hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk lebih sempurnanya skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Medan, Juli 2019

Penulis,

Friska Sontaria Sianipar NIM : 1505171013

vi

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...... i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ...... ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ...... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...... iv

KATA PENGANTAR ...... v

DAFTAR ISI ...... vii

DAFTAR TABEL ...... ix

DAFTAR GAMBAR ...... x

DAFTAR LAMPIRAN ...... xi

ABSTRAK ...... xii

ABSTRACT...... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 4 1.3 Tujuan Penelitian ...... 4 1.4 Manfaat Penelitian ...... 4 1.5 Sistematika Penulisan ...... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Brand Equity ...... 7 2.1.1 Pengertian Brand Equity ...... 7 2.1.2 Elemen-elemen Brand Equity ...... 7 2.2 Nilai Pelanggan ...... 12 2.2.1 Pengertian Nilai Pelanggan ...... 12 2.2.2Dimensi Nilai Pelanggan ...... 12 2.3 Minat Beli...... 13 2.3.1 Pengertian Minat Beli ...... 13 2.3.2 Dimensi Minat Beli ...... 14 2.4PenelitianTerdahulu ...... 14 2.5KerangkaKonsep ...... 17 2.6Perumusan Hipotesis ...... 17

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ...... 19 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...... 19

vii

viii

3.3 Definisi dan Skala Pengukuran Variabel ...... 19 3.3.1 Definisi Operasional Variabel ...... 19 3.3.2 Skala Pengukuran ...... 23 3.4 PopulasidanSampel …...... 23 3.4.1 Populasi...... 23 3.4.2 Sample...... 24 3.5Teknik Pengambilan Data ...... 25 3.5.1 Data Primer ...... 25 3.5.2 Data Sekunder ...... 25 3.6Teknik Analisis Data ...... 26 3.6.1 Uji Vadilitas dan Reabilitas ...... 26 3.6.2 Uji Asumsi Klasik ...... 29 3.6.3 Metode Analisis Linear Berganda...... 27 3.6.4 Pengujian Hipotesis ...... 29

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ...... 32 4.1.1 Sejarah nissan………………...... 32 4.1.2 Ruang lingkup kegiatan ...... 34 4.1.3 Visi dan misi………………...... 35 4.1.4Struktur organisasi ...... 35 4.2 Gambaran Umum Responden ...... 36 4.3 Deskripsi Variabel ...... 38 4.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ...... 51 4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik ...... 53 4.5.1 Uji normalitas...... 53 4.5.2Uji heteroskedastisitas...... 54 4.5.3 Uji multikolinieritas ...... 55 4.6 Hasil Analisis Linear Berganda...... 56 4.7Hasil Koefisien Determinasi ...... 56 4.8Hasil Pengujian Hipotesis...... 57 4.8.1 Ujisimultan (Uji-F)………...... 57 4.8.2 Uji parsial (Uji-T) ...... 58 4.9Hasil dan Pembahasan……...... 59

BAB 5 PENUTUP 3.1 Kesimpulan ...... 60 3.2 Saran ...... 61

DAFTAR PUSTAKA

viii

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Harga Mobil Grand Livina dan Pesaingnya ...... 3

Tabel 1.2 Jumlah Pengunjung Nissan Amir Hamzah Medan ...... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...... 15

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel dan Variabel Penelitian ...... 21

Tabel 3.2 SkalaPengukuranVariabel ...... 23

Tabel 4.1 Karakter Responden Berdasarkan Usia ...... 36

Tabel 4.2 Karakter Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 36

Tabel 4.3Karakter Responden Berdasarkan Pekerjaan ...... 37

Tabel 4.4Karakter Responden Berdasarkan Penghasilan per Bulan ...... 37

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Variabel Brand Equity...... 38

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Nilai Pelanggan ...... 45

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Variabel Minat Beli ...... 49

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas ...... 51

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas ...... 52

Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ...... 54

Tabel 4.11 Uji Glejser ...... 55

Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas ...... 55

Tabel 4.13 Hasil Analisis Linear Berganda ...... 56

Tabel 4.14 Hasil Koefisison Determinasi ...... 56

Tabel 4.15 Uji Simultan ...... 57

Tabel 4.16 Uji Parsial ...... 58

ix

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Tingkat Pembelian Mobil di ASEAN ...... 1

Gambar 2.1 Brand Equity...... 8

Gambar 2.2 Piramida Kesadaran Merek ...... 8

Gambar 2.3 Kerangka Konsep ...... 17

Gambar 4.1 Uji Normalitas ...... 53

Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas ...... 54

x

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Struktur Organisasi Nissan

Lampiran3 : Frekuensi Tanggapan Responden

Lampiran4 : Hasil Uji Validitas

Lampiran5 : Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran6 : Tabel R

Lampiran7 : Tabel T

Lampiran8 : Tabel F

Lampiran9 : Kartu Bimbingan

xi

xii

ABSTRAK

Persaingan yang tinggi antara perusahaan otomotif yang memasarkan produknya di Indonesia, berlomba-lomba untuk menarik minat beli konsumen dengan memperhatikan dua faktor penting yaitu brand equity dan nilai pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand equity dan nilai pelanggan terhadap minat beli. Penelitian ini dilakukan di kota Medan. Terdapat 100 responden dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu penyebaran kuesioner, observasi, dan studi pustaka. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dengan program SPSS versi 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand equity (X1) dan nilai pelanggan (X2) secara simultan dan siginifikan berpengaruh terhadap minat beli sebesar 72,3%. Artinya brand equity dan nilai pelanggan mempengaruhi minat beli sebesar 72,3% dan sisanya 27,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Selain itu secara parsial variabel brand equity dan nilai pelanggan berpengaruh positif dan siginfikan terhadap minat beli.

Kata kunci: Brand Equity, Nilai Pelanggan dan Minat Beli.

xii

xiii

ABSTRACT

In high competition between automotive companies that market their products in Indonesia, competing to attract consumer interest to buying the product by considering two important factors, which are brand equity and customer valuecustomer satisfaction. This research have been conducted in Medan. There were 100 repondend used on this research. questionaires, interview and literature review were used as a tool in data collection method. Data analysis techniques in this research is multiple linear regression with SPSS 22. The result indicated that brand equity (X1) and customer value (X2) simultaneously and significant influence on interest buyingis 72,3%. Quality of service that supports customer satisfaction is 72,3% and the remaining 27,7% influenced by other variables not examined in this research.In addition, partial variabels brand equity and customer value have positive and significant influence on customer satisfaction. Keywords: Brand Equity, Customer Value and Interest Buying

xiii

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia otomotif di era global ini semakin berkembang dengan pesat. Perusahaan otomotif berlomba untuk mengeluarkan modifikasi otomatif yang semakin modern dan sesuai dengan keinginan konsumen saat ini. Hal tersebut membuat para pengusaha kendaraan mobil di seluruh dunia berlomba- lomba mengeluarkan produk kendaraan yang sesuai dengan keinginan konsumen.

Meningkatnya permintaan kendaraan diikuti dengan meningkatnya keinginan masyarakat untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan cepat.

Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki tingkat konsumsi yang tinggi dalam hal pembelian mobil. Hal ini dapat dilihat dari gambar 1.1 bahwa

Indonesia menduduki peringkat pertama dalam pembelian mobil di tahun 2017.

Gambar 1.1 Tingkat Pembelian Mobil di ASEAN Sumber: Databoks.co.id

1

2

Dalam mengikuti perkembangan permintaan dan kebutuhan masyarakat

Indonesia, maka Nissan terus berinovasi dalam mengeluarkan produk kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia pada jenis mobil keluarga.

Pada tahun 2006 Nissan mengeluarkan produk untuk pasar mobil keluarga dengan nama Nissan Grand Livina.

Nissan Grand Livina memiliki beberapa pesaing dalam pasar mobil keluarga yaitu Daihatsu Xenia, Toyota Avanza, Suzuki Ertiga dan Toyota Veloz. Dalam persaingan yang di hadapi oleh Nissan Grand Livina tidak lepas dari adanya faktor peran brand equitydan nilai pelanggan yang dapat menarik minat beli konsumen. Kita mengetahui bahwasannya, masyarakat sadar akan adanya mobil keluarga dengan merek Nissan Grand Livina.Hal ini terlihat dari masyarakat dapat dengan mudah mengenal logo serta nama dari merek mobil tersebut. Kehadiran

Nissan Grand Livina pun semakin disadari oleh masyarakat karena Nissan Grand

Livina selalu berinovasi dalam mengelurkan varian-varian terbarunya sesuai dengan kebutuhan masyarakatyang semakin meningkatdari waktu ke waktu.

Varian mobil keluarga yang dikeluarkan oleh Nissan Grand Livina yaitu Grand

Livina Highway Star Autech 1.5, Grand Livina X-Gear 1.5, Grand Livina

Highway Star 1.5, Grand Livina XV 1.5, dan Grand Livina SV 1.5.

Nissan Grand Livina sendiri dihadirkan dalam bentuk hemat bahan bakar sehingga sangat efisien untuk mobil keluarga. Harga yang ditawarkan oleh Nissan

Grand Livina cukup kompetitif dengan perusahaan pesaingan yang juga mengeluarkan varian untuk mobil keluarga. Berikut adalah tabel harga yang ditawarkan oleh Grand Livina dengan mobil pesaingnya.

3

Tabel 1.1 Harga Mobil Grand Livina dan Pesaingnya No Merek Mobil Harga Mobil 1 Nissan Grand Livina 198,8 juta – 261,9 juta 2 Daihatsu Xenia 215,5 juta – 240 juta 3 Toyota Avanza 191,1 juta – 221,25 juta 4 Suzuki Ertiga 215,5 juta – 240 juta 5 Toyota Veloz 215,65 juta – 239,45 juta Sumber: Tribunnews.com

Nissan merupakan satu naungan dengan mobil Datsun, dan

Mitsubishi di dalam perusahaan . Indomobil Group telah memiliki 100 jaringan dealer Nissan di seluruh wilayah Indonesia, dan empat diantaranya terletak di Medan, sehingga konsumen Nissan tidak mengalami kesulitan dalam menemukan Showroom Nissan. Showroom Nissan juga dilengkapi dengan fasilitas serta kualitas pelayanan yang membuat nyaman para konsumennya.

Masyarakat telah mengetahui brand equity dan nilai pelanggan yang dihadirkan oleh Nissan Grand Livina, akan tetapi minat beli terhadap Nissan

Grand Livina relative rendah. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel 1.2.

Tabel 1.2 Jumlah Pengunjung Nissan Amir Hamzah Medan Jumlah Pengunjung No Tahun (orang) 1 2014 440 2 2015 470 3 2016 430 4 2017 390 5 2018 420 Sumber : Nissan Amir Hamzah Medan

Berdasarkan tabel 1.2 kita dapat terlihat bahwa jumlah pengunjung yang datang ke Showroom Nissan Amir Hamzah Medan pada tahun 2014-2018, setiap tahunnya berfluktuasi dan relatif rendah.Hal ini dikarenakan bahwa masyarakat

Indonesia telah mengenal terlebih dahalu merek Toyota dan Honda, yang

4

membuat masyarakat Indonesia sulit untuk berpindah hati ke merek lain sebagai referensi dalam memilih transportasi mobil. Akan tetapi Nissan masih memiliki beberapa pengunjung di Showroom Nissan Amir Hamzah Medan, sehingga kita mengetahui bahwa masih ada masyarakat kota Medan yang memiliki minat beli terhadap Nissan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Equity dan Nilai Pelanggan

Terhadap Minat Beli Mobil Nissan Grand Livina di kota Medan“.

1.2 Rumusan Masalah

Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh brand equityterhadapminat beli mobil Nissan Grand

Livinadi kota Medan?.

2. Bagaimana pengaruh nilai pelanggan terhadapminat belimobil Nissan Grand

Livina di kota Medan?

3. Faktor manakah yang paling berpengaruh terhadapminat beli mobil Nissan

Grand Livina di kota Medan?.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahuipengaruhbrand equity terhadapminat belimobil Nissan Grand

Livina di kota Medan.

2. Mengetahuipengaruhnilai pelanggan terhadapminat beli mobil Nissan Grand

Livina di kota Medan.

5

3. Mengetahuidiantara brand equty dan nilai pelanggan, faktor manakah yang

paling dominan berpengaruh terhadap minat beli mobil Nissan Grand Livina

di kota Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi akademik

Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan,

sekaligus dapat menerapkan teori-teori dan konsep yang berkaitan dengan

strategi pemasaran yang diperoleh dari perkuliahan, khususnya mengenai

brand equity dan nilai pelanggan.

2. Bagi perusahaan

Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada perusahaan, khususnya

perusahaan yang bergerak dibidang otomotif. Hal tersebut dapat digunakan

sebagai rujukan untuk menerapkan strategi pemasaran yang efektif pada

masa yang akan datang.

3. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

masyarakat dalam pembelian suatu produk, dengan mempertimbangankan

brand equity serta nilai pelanggan dalam produk tersebut.

1.5 Sistematis Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran secara ringkas mengenai skripsi ini, maka sistem penulisannya akan dibagi ke dalam beberapa bab sebagai berikut:

6

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan, penelitian terdahulu, hubungan antar variabel, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi variabel penelitian dan definisi operasionalnya, penentuan populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil penelitian yang diuraikan secara singkat dan jelas mengenai deskripsi obyek penelitian, serta analisis data dan interpretasi hasil.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Sebagai bab terakhir, penutupan berisi tentang kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan dalam penelitian, saran-saran yang diberikan kepada obyek penelitian untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi tersebut dan saran-saran penelitian yang akan datang.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Brand Equity

2.1.1 Pengertian brand equity

Menurut Aaker (2017 : 22) “brand equity adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah dan mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan.”

Menurut Kotler dan Keller (2009 : 263) “brand equity adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Brand equity dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.”

Menurut Sumarwan (2013 : 122) “brand equity adalah bagaimana konsumen memandang, menilai dan mengevaluasi secara utuh. Brand equity tidak lain adalah melihat suatu merek dari presepsi konsumen. Presepsi konsumen tentang suatu merek akan melahirkan suatu konsep ekuitas merek bagi suatu perusahaan, dengan kata lain ekuitas merek menggunakan konsep presepsi konsumen.”

2.1.2 Elemen-elemenbrand equity

Brand equity dibentuk dari lima elemen, yaitu: kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand association), loyalitas merek (brand loyalty) dan aset merek lain (brand identity).

(Aaker, 2017 : 23). Penjelasan elemen merek adalah sebagai berikut:

7

8

Gambar 2.1 Brand Equity Sumber : Kajianpustaka.com

1. Kesadaran Merek (Brand Awareness)

Kesadaran Merek adalah “kesanggupan seorang calon pembeli untuk

mengenali dan mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian

dari kategori produk tertentu”.(Aaker, 2017: 84).

Kesadaran merek memiliki empat tingkatan yaitu dapat dilihat pada gambar

2.2 Piramida kesadaran merek. (Aaker, 2017: 92)

Gambar 2.2 Piramida Kesadaran Merek Sumber: Aaker (2017:92)

9

a. Puncak Pikiran (Top Of Mind)

Pada tahap ini konsumen yang mengingat merek sebagai yang pertama kali

muncul dipikiran saat berbicara mengenai kategori produk atau jasa tertentu. b. Pengingat Kembali Merek (Brand Recall)

Pada tahapan ini, konsumen mampu mengingat merek tanpa diberikan

stimulus. c. Pengenalan Merek (Brand Recognition)

Pada tahap ini konsumen mampu mengidentifikasi merek yang disebutkan. d. Tidak Mengenal Merek (Unware Of Brand)

Pada tahap ini konsumen merasa ragu atau tidak yakin apakah sudah

mengenal merek yang disebutkan atau belum. Tingkatan ini yang harus

dihindari oleh perusahaan.

2. Persepsi Kualitas (Perceived Quality)

Persepsi Kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas

atau keunggulan suatu produk atau jasa layanaan terhadap pesaing.

Seringkali perceived kualitas ini sulit ditentukan mengingat ia merupakan

hasil persepsi dan judgement dari pelanggan, menjadi basis diferensiasi dan

positioning produk, menghasilkan harga premium, serta menjadi daya tarik

bagi retailer dan distributor. Jika merek memiliki persepsi yang baik maka

akan menjadi dasar bagi eksistensi dan perluasan merek.

Persepsi kualitas mempunyai atribut penting yang dapat diaplikasikan dalam

berbagai hal (Aaker, 2017: 124), seperti:

a. Kualitas aktual atau objektif (actual or objective quality) Perluasan ke suatu bagian dari produk/jasa yang memberikan pelayanan lebih baik.

10

b. Kualitas isi produk (product-based quality) Karakteristik dan kuantitas unsur, bagian, atau pelayanan yang disertakan. c. Kualitas proses manufaktur (manufacturing quality) Kesesuaian dengan spesifikasi hasil akhir yang “tanpa cacat” (zero defect).

3. Asosiasi Merek (Brand Associations)

Asosiasi Merek adalah asosiasi apapun yang terkait dengan merek tertentu.

Asosiasi ini bisa berupa atribut produk dan dibentuk oleh identitas yang

dimiliki merek tersebut. Berbagai riset bisa menggunakan asosiasi ini

sebagai basis positioning produk.(Aaker, 2017 : 153)

Asosiasi merek memiliki beberapa tipe (Aaker, 2017 :166), yaitu: a. Attributes.

Asosisasi merek dikaitkan dengan atribut-atribut dari merek tersebut, baik

yang berhubungan langsung dengan produknya maupun yang tidak. b. Benefit.

Asosiasi merek dikaitkan dengan manfaat dari merek tersebut, baik manfaat

fungsional maupun pengalaman yang dirasakan penggunanya. c. Attitude.

Asosiasi merek dikaitkan dengan motivasi diri sendiri yang merupakan

bentuk punishment, reward, learning, dan knowledge.

4. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)

Loyalitas Merek adalah loyalitas yang diberikan oleh pelanggan kepada

merek tersebut. Loyalitas ini menjadi ukuran seberapa besar kemungkinan

pelanggan akan pindah ke merek lain. Ia merupakan satu-satunya unsur

ekuitas merek yang terkait dengan perolehan laba di masa depan. Loyalitas

menjamin pelanggan tidak akan berpindah ke merek lain, walaupun pesaing

11

menetapkan harga yang lebih murah atau barangkali kualitas yang lebih baik.(Aaker, 2017 : 49)

Terdapat beberapa tingkatan loyalitas merek (Aaker, 2017 : 57), yaitu : a. Pembeli tidak loyal yang sama sekali tidak tertarik pada merek tersebut. Pembeli pada tingkatan ini menilai merek apapun dianggap memadai. Dengan begitu pada tingkatan ini meek memainkan peran yang kecil pada keputusan pembelian. Produk apapun diobral atau menawarkan kenyamanan akan lebih disukai oleh pembeli. Pembeli tipe ini mungkin bisa diistilahkan sebagai pembeli harga atau pengalih. b. Para pembeli yang puas dengan produk, atau setidaknya tidak mengalami ketidakpuasan. Pembeli pada tingkatan ini pada dasarnya tidak terdapat kepuasan yang cukup untuk menstimulisasi suatu peralihan merek terutama peralihan tersebut membutuhkan usaha. Pembeli tipe ini mungkin bisa disebut sebagai para pembeli kebiasaan. c. Orang-orang yang puas namun mereka yang memikul biaya peralihan (switching cost). Pada tingkat ini para kompetitor perlu mengatasi biaya perahlian dengan menawarkan bujukan untuk beralih atau dengan menawarkan suatu manfaat yang cukup besar sebagai kompetitor, hali ini dilakukan untuk menarik minat para pembeli. Pembeli tipe ini disebut sebagai pelanggan yang loyal terhadap biaya peralihan. d. Mereka yang sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkat ini pembeli benar-benar menyukai merek tersebut. Preferensi mereka mungkin dilandaskan pada suatu asosiasi seperti suatu simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakan, atau kesan kualitas yang tinggi. Namun rasa suka seringkali merupakan suatu perasaan yang umum yang tidak bisa ditelusuri dengan cermat untuk dikategorikan dalam sesuatu yang spesifik. Pembeli tidak selalu sanggup untuk mengidentifikasi mengapa mereka menyukai produk tersebut, apalagi bila hubungan tersebut terbentuk dalam waktu lama. Pada tingkatan ini mungkin bisa disebut sebagai teman-teman dari merek (friends of the brand) karena terdapat perasaan emosional yang terkait. e. Para pelanggan yang setia. Para pembeli pada tingkat ini mempunyai suatu kebanggaan dalam menemukan atau menjadi pengguna dari suatu merek. Merek tersebut sangat penting bagi mereka baik dari segi fungsinya maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa mereka sebenarnya.

12

5. Aset Merek Lain (Brand Identity)

Aset Merek Lain adalah aset lain yang mendukung merek seperti trademark,

paten dan relationship dengan komponen saluran distribusi. Trademark

akan melindungi merek dari pesaing yang mencoba mengelabui pelanggan

dengan nama yang sama atau mirip dengan nama merek. Paten akan

menghindari dari pesaing langsung karena pesaing tidak bisa menggunakan

paten tersebut tanpa izin. Relationship dengan komponen saluran distribusi

bisa dijalin secara baik jika reputasi dan kinerja bagus.(Aaker, 2017 : 269)

2.2 Nilai Pelanggan

2.2.1 Pengertiannilai pelanggan

Menurut Albrecht dalam Priansa (2018 : 96) menyatakan ‘nilai pelanggan merupakan suatu presepsi dari konsumen terhadap pemenuhan kebutuhan tertentu.

Nilai adalah akhir dari solusi yang diterima oleh konsumen.’

Menurut Kotler et al dalam Sumarwan et al (2013 : 31) menyatakan ‘nilai pelanggan merupakan konsep sentral dalam pemasaran karena para pembeli memilih produk yang dipersepsikan dapat memberikan nilai tertinggi di antara berbagai tawaran yang berbeda.’

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Priansa (2018 : 97) menyatakan

‘nilai pelanggan sebagai rasio antara manfaat yang didapat oleh konsumen baik secara ekonomi, fungsional maupun psikologis terhadap sumber-sumber (uang, waktu, tenaga maupun psikologis) yang digunakan untuk memperoleh berbagai manfaat tersebut.’

2.2.2 Dimensi nilai pelanggan

13

Nilai pelanggan terbentuk atas sejumlah dimensi yang dapat diukur.

Dimensi tersebut (Priansa, 2018 : 109):

1. Mutu Produk Mutu produk adalah persepsi konsumen atas keseluruhan ciri atau sifat produk yang berpengaruh pada kemampuannya dalam memenuhi kepuasan konsumen tersebut. Misalnya standar kualitas makanan, meskipun sulit untuk didefinisikan dan tidak dapat diukur secara mkanik, masih dapat dievaluasi lewat nilai nutrisinya, tingkat bahan yang digunakan, rasa dan penampilan dari produk. Meskipun demikian, terdapat perbedaan pendapat mengenai pengaplikasian berbagai kriteria tersebut pada jenis makanan. Beberapa faktor yang mempengaruhi pendapat masing-masing orang tentang kriteria-kriteria tersebut antara lain adalah usia, latar belakang dan sosial ekonomi, pengalaman masa lalu yang berkaitan dengan makanan, pendidikan dan pengetahuan ilmiah serta emosi. 2. Mutu Pelayanan Mutu pelayanan merupakan persepsi konsumen terhadap keunggulan dari suatu pelayanan, maka untuk mengevaluasi kualitas pelayanan salah satu kriterianya adalah apakah kualitas pelayanan yang diberikan oleh perushaan sesuai dengan persepsi konsumen maka dapat dikatakan bahwa pelayanan tersebut berkualitas, demikian pulak sebaliknya. Tigkat kualitas layanan yang baik, tercapai bila penyedia produk atau jasa mampu memenuhi bahkan melebihi apa yang menjadi harapan dari konsumen. 3. Harga Harga adalah sejumlah biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Penentuan harga ini merupakan salah satu keputusan yang penting bagi manajemen. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua ongkos, atau bahkan lebih dari itu. Tetapi jika harga yang ditentukan terlalu tinggi akan berakibat kurang menguntungkan. Dalam hal ini pembeli akan berkurang, volume penjualan berkurang, semua baiya mungkin tidak dapat ditutup dan akhirnya perusahaan bisa menderita rugi. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam menentukan harga ini adalah menitikberatkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup berbagai biaya dan menghasilkan laba.

2.3Minat Beli

2.3.1 Pengertian minat beli

Menurut Assael dalam Priansa (2018 : 164) menyatakan bahwa ‘minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau

14

mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen untuk membeli.’

Menurut Kotler dan Keller dalam Priansa (2018 : 164) menyatakan bahwa

‘minat beli adalah perilaku konsumen yang muncul sebagai respon terhadap obyek yang menunjukkan keinginan seseorang untuk melakukan pembelian.’

Menurut Priansa (2018 : 164) minat beli merupakan

pemusatan perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan senang terhadap barang tersebut, kemudian minat individu menimbulkan keinginan sehingga timbul perasaan yang meyakinkan bahwa barang tersebut mempunyai manfaat sehingga individu ingin memiliki barang tersebut dengan cara membayar atau menukar dengan uang.

2.3.2Dimensi minat beli

Minat beli dapat diukur dengan berbagai dimensi. Secara umum, dimensi tersebut berkenaan dengan empat dimensi pokok (Priansa, 2018 : 168) yaitu:

1. Minat Transaksional Minat transaksional merupakan kecenderungan konsumen untuk selalu membeli produk (barang atau jasa) yang dihasilkan perusahaan, ini didasarkan atas kepercayaan yang tinggi terhadap perusahaan tersebut. 2. Minat Referensial Minat referensial merupakan kecenderungan konsumen untuk mereferensikan produknya kepada orang lain. Minat tersebut muncul setelah konsumen memiliki pengalaman dan informasi tentang produk tersebut. 3. Minat Preferansial Minat preferensial merupakan minat yang menggambarkan perilaku konsumen yang memiliki preferensi utama terhadap produk-produk tersebut. Preferensi tersebut hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. 4. Minat Eksploratif Minat eksploratif merupakan minat yang menggambarkan perilaku konsumen yang selalu mencari informasi mengenai produk yang akan di minatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

15

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pengumpulan data, metode, dan analisis data yang digunakan untuk mengolah data. Beberapa ringkasan hasil penelitian terdahulu yang mendukung penelitian penulis.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Metode No dan Hasil Penelitian Penelitian Penelitian Tahun Penelitian 1 Ekel Pengaruh Analisis Hasil dari penelitian ini bahwa Valeriana Brand Equity Regresi brand equity (X) memiliki Christina, Terhadap Linear pengaruh signifikan terhadap 2017 Minat Beli Berganda minat beli poduk Starbucks Produk dengan nilai (nilai f) 23,593< Starbucks 2,47. Sebagian hasil uji (Studi Kasus menunjukkan bahwa hanya pada variabel brand loyalty yang Mahasiswa memiliki sebagian pengaruh Universitas dalam minat beli dengan Sanata jumlah variabel yang Dharma) signifikan (nilai p) berjumlah 0,000< 0,05. 2 Zonna Analisis Analisis Hasil pengujian koefisien Yanuar Pengaruh Regresi determinasi (R2) menunjukkan Koesuma, Kualitas Linear bahwa angka Adjusted R2 atau 2011 Pelayanan, Berganda determinan sebesar 0,396 Nilai berarti hubungan antara Pelanggan kualitas pelayanan, nilai dan Citra pelanggan dan citra Perusahaan perusahaan terhadap minat Terhadap beli sebesar 39,6%. Pada hasil Minat Beli penelitian menunjukkan (Studi pada bahwa kualitas pelayanan, PT. Indo nilai pelanggan dan citra Sunmotor perusahaan berpengaruh Gemilang positif dan signifikan terhadap Semarang) minat beli pada PT. Indo Sunmotor Gemilang Semarang.

16

3 Artaji, Pengaruh Analisis Hasil pengujian koefisien 2014 Ekuitas Regresi determinasi (R2) menunjukkan Merek Linear bahwa angka Adjusted R2 atau Terhadap Berganda determinan sebesar 0,371 Minat berarti hubungan antara Pembelian ekuitas merek terhadap minat Notebook pembelian notebook Acer Merek Acer sebesar 37,1%. Pada hasil (Studi penelitian menunjukkan PenggunaFor bahwa ekuitas um Kaskus) merekberpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian notebook Acer pada pengguna forum Kaskus.

4 Indra Analisis Analisis Hasil pengujian koefisien Budaya Pengaruh Regresi determinasi (R2) menunjukkan dan Fitri Nilai Linier bahwa angka Adjusted R2 atau Ayu Pelanggan Berganda determinan sebesar 0,956 Lestari, dan Citra berarti hubungan antara nilai 2016 Perusahaan pelanggan (X1) dan citra Terhadap perusahaan (X2) terhadap Minat Beli di minat beli sebesar 95,6%. Toko Cermin Pada hasil penelitian Simpang menunjukkan bahwa nilai Tiga Pasar pelanggan (X1) dan citra Bedeng VIII perusahaan (X2) berpengaruh Kayu Aro positif dan signifikan terhadap Kecamatan minat beli di Toko Cermin Kayu Aro Simpang Tiga Pasar Bedeng Barat VIII Kayu Aro Kecamatan Kayu Aro Barat 5 Jushermi, Analisis Analisis Hasil dari penelitian ini bahwa 2009 Pengaruh Linear ekuitas merekmemiliki Ekuitas Berganda pengaruh signifikan terhadap Merek minat beli Telkomnet Instan Terhadap dengan nilai (nilai f) 30,474< Minat Beli 2,46749. Sebagian hasil uji Telkomnet menunjukkan bahwa hanya Instan Pada variabel brand uniqueness PT. Telkom yang memiliki sebagian Cabang pengaruh dalam minat beli Pekanbaru dengan jumlah variabel yang signifikan (nilai p) berjumlah 0,001< 0,05.

17

2.5 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didentifikasi sebagai masalah penting.

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana landasan teori yang telah dijabarkan berhubungan secara logis dengan berbagai faktor yang diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Sebuah model yang baik dapat menjelaskan hubungan antar variabel penelitian, yakni variabel independen dan variabel dependen. Berikut kerangka pemikiran yang disusun dalam penelitian ini:

Brand Equity (X1) Minat Beli (Y)

Nilai Pelanggan (X2)

Gambar 2.3 Kerangka Konsep

2.6 Perumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalh penelitian, belum jawaban yang empiris (Sugiono, 2018 : 64).

18

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penelitian merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. H0: Tidak ada pengaruh brand equity terhadap minat beli mobil Nissan

Grand Livina di kota Medan.

H1: Ada pengaruh brand equity terhadap minat beli mobil Nissan Grand

Livina di kota Medan.

2. H0: Tidak ada pengaruh nilai pelanggan terhadap minat beli mobil Nissan

Grand Livina di kota Medan.

H1: Ada pengaruh nilai pelanggan minat beli mobil Nissan Grand Livina di

kota Medan.

3. H0: Brand equity yang paling dominan berpengaruh terhadap minat beli

mobil Nissan Grand Livina di kota Medan.

H1: Nilai pelanggan yang paling dominan berpengaruh terhadap minat beli

Nissan Grand Livina di kota Medan.

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini dengan menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai dari suatu variabel, dalam hal ini variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain.

Adapun jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif. Penelitian ini menggunakan data silang tempat (cross-sectional) merupakan data yang diambil dari beberapa sumber data pada waktu tertentu.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat dan waktu penelitian diadakan pada:

Tempat penelitian :kota Medan.

Waktu penelitian : Bulan 09 Mei 2019-29Juni 2019.

3.3 Definisi dan Skala Pengukuran Variabel

3.3.1 Definisi operasional variabel

Defenisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam defenisi konsep) secara operasional, secara praktik dan secara nyata dalam lingkup objek penelitian atau objek yang diteliti.

19

20

1. Variabel Dependen

Variabel dependen (dependent variabel) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Kedua tipe variabel ini merupakan kategori variabel penelitian yang paling sering digunakan dalam penelitian karena mempunyai kemampuan aplikasi yang luas.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah: Minat Beli(Y).

2. Variabel Independen

Variabel independen merupakan penjelasan dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang membentuknya.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah: a. Brand Equity (X1) b. Nilai Pelanggan (X2)

Defenisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing- masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang membentuknya. Defenisi operasional ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

21

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel dan Variabel Penelitian

Jenis Variabel Defenisi Indikator Skala Brand 1. Kesadaran Brand equity adalah a. Mudah diingat Skala Equity Merek seperangkat aset dan b. Terkenal Likert (X1) (Brand liabilitas merek yang c. Dapat Awareness) berkaitan dengan suatu mengidentifikasi merek, nama dan 2. Persepsi simbolnya, yang a. Keragaman Kualitas menambah dan produk (Perceived mengurangi nilai yang b. Kualitas produk Quality) diberikan oleh sebuah c. Tampilan produk barang atau jasa 3. Asosiasi kepada perusahaan a. Attributes Merek atau para pelanggan b. Benefit (Brand perusahaan. (Aaker, c. Attitude Association 2017:22) s)

4. Loyalitas a. Menyukai produk Merek b. Pengalaman (Brand c. Commited buyer Loyalty)

5. Aset Merek a. Trademark Lain b. Paten (Brand c. Relationship Identity)

22

Jenis Variabel Defenisi Indikator Skala

Nilai 1. Mutu Nilai pelanggan a. Kenyamanan Skala Pelang Produk merupakan suatu b. Ramah Likert gan presepsi dari lingkungan (X2) konsumen terhadap c. Kemanan dan pemenuhan kebutuhan mutu kualitas tertentu. Nilai adalah 2. Mutu akhir dari solusi yang a. Kemudahan Pelayanan diterima oleh melakukan konsumen. (Albrecht service dalam Priansa, 2018 b. Kemudahan :96) mendapatkan sparepart c. Customer care mudah dihubungi

3. Harga a. Harga sesuai kualitas b. Harga kompetitif c. Discount / promo Minat Beli (Y) Minat beli merupakan a. Minat Skala pemusatan perhatian Transaksional Likert terhadap sesuatu yang b. Minat Referensial disertai dengan c. Minat perasaan senang Preferansial terhadap barang d. Minat Eksploratif tersebut, kemudian minat individu menimbulkan keinginan sehingga timbul perasaan yang meyakinkan bahwa barang tersebut mempunyai manfaat sehingga individu ingin memiliki barang tersebut dengan cara membayar atau menukar dengan uang. (Priansa, 2018 : 164)

23

3.3.2 Skala pengukuran

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompor orang tentang fenomenal sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan.

Tingkat skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel

No Pernyataan Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S) 4 3 Ragu-ragu(R) 3 4 Tidak Setuju (ST) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiono (2018 : 93)

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedaar jumlah yang ada pada objek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

24

karakteristik/sifat yang dimilki oleh subyek atau obyek itu (Sugiono, 2018 : 80)

Populasi dari penelitian ini adalahmasyarakat kota Medan sebanyak seratus orang yang sesuai dengan karakteristik sesuai peneliti.

3.4.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2018 : 81)

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling dan purposive sampling.

Dalam menyebarkan kuesioner, untuk menghindari error dari perhitungan dalam kuesioner maka peneliti memilih jumlahsampel sebanyak seratus orangsecara acak (accidental sampling) untuk memudahkan penelitian.

Menurut Cooper dan Emory dalam Kurniasari dan Budiatmo (2018 : 27)

‘bahwa formula dasar dalam menetukkan ukuran sampel untuk populasi yang tidak terdefinisi secara pasti jumlah sampel ditentukan secara langsung sebesar seratus responden’. Selain accidental sampling, teknik purposive samplingdigunakan dalam penelitian ini, dimana tiap kategori diatur sedemikian rupa agar jumlah sampel yang diambil memenuhi persyaratan sesuai dengan karakteristik dari peneliti.

Hal ini didasarkan pada kondisi riil dilapangan bahwa hanya responden potensial yang bersedia menjadi partisipan dapat dipilih sebagai sampel. Dalam penelitian ini anggota sampel adalah responden dengan batasan umur antara 25-55 tahun dan bersedia menjadi partisipan dalam penelitian. Prosedur ini didasarkan atas pertimbangan peneliti bahwa pada usia antara 25-55 tahundianggap dewasa dan mampu mengambil keputusan pembelian.

25

3.5 Teknik Pengambilan Data

3.5.1 Data primer

Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan hasil yang diteliti. Data primer yang dihasilkan dalam penelitian ini merupakan tanggapan responden terhadap variabel-variabel penelitian yang akan diuji. Data primer menggunakan studi lapangan, yaitu:

1. Kuesioner (Angket)

“Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan caara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responsen untuk dijawab”.(Sugiono, 2018 : 142).

Teknik pengumpulan data kuisioner yang dilakukan yaitu dengan cara memberi daftar pertanyaan atau pertanyaan untuk dijawab oleh sampel.

2. Observasi

“Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. (Sugiono, 2018 : 145)

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain karena observasi tidak hanya terbatas oleh orang saja tetapi juga pada objek-objek alam yang lain.

3.5.2 Data sekunder

Data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan atau literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. Data sekunder menggunakan studi literatur yangpenelitiannya dilakukan dengan cara membaca

26

dan mamperoleh teori-teori dari bahan-bahan literature, textbook, manapun catatan dari perkuliahan yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas sebagai bahan pendukung yang penulis tuangkan dalam tinjauan pustaka.

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Uji vadilitas dan reabilitas

1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected item-Total correlation) dengan nilai r table untuk degree of freedom (df)=n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Jika r hitung > r table, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2016 : 52)

2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap masing-masing pertanyaan dijawab konsisten atau tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

27

waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha (훼) >0,60

(Ghozali, 2016 : 47)

3.6.2 Uji asumsi klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng.Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak ke kiri dan tidak ke kanan.Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bisa digeneralisasikan pada populasi.(Ghozali, 2016 : 154).

2. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritaas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regersi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel sama dengan nol.

Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance inflation factor (VIF).Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas terpilih yang tidak dijelaskan untuk variabel bebas lainnya. Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/ Tolerance). Nilai Cutoff yang sering dipakai untuk menjelaskan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance <

0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2016 : 103).

28

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar).

Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dan residualnya

(SRESID). Deteksi terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, sumbu X adalah residual (Y prediksi–Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Dasar analisis :

 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik yang menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2016:134)

3.6.3 Metodeanalisis linear berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2.....Xn) dengan variabel dependen (Y).

29

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Adapun bentuk umum persamaan regresi adalah sebagai berikut:

Y= a + b1 X1 + b2 X2 + e

Keterangan:

Y = Variabel Minat Beli

a = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi 1

b2 = Koefisien Regresi 2

X1 = Variabel Brand Equity

X2 = Variabel Nilai Pelanggan

E = Error Term

3.6.4 Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian secara serempak (simultan) dan parcial dilakukan dengan menggunakan aplikasi software pengolahan data Statistical

Package for Social Science (SPSS) 22 for windows dengan analisis sebagai berikut:

1. Uji Parsial (Uji – t)

Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas brand equity dan nilai pelanggan secara persial terhadap minat beli mobil Nissan Grand Livina di di kota

Medan. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:

30

1. H1 : b1 = 0, (artinya brand equity secara parsial tidak berpengaruh terhadap

minat beli mobil Nissan Grand Livina di kota Medan).

H1 : b1 ≠ 0, (artinya brand equity secara persial berpengaruh terhadap minat

beli mobil Nissan Grand Livina di di kota Medan).

2. H0 : b2 = 0, (artinya nilai pelanggan secara persial tidak berpengaruh minat

beli mobil Nissan Grand Livina di di kota Medan).

H1 : b2 ≠ 0, (artinya nilai pelanggan secara persial berpengaruh terhadap

minat beli mobil Nissan Grand Livina di di kota Medan).

Nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel dan kriteria pengambilan keputusannya adalah: a. Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak untuk α = 5% b. Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima untuk α = 5%

2. Uji Simultan (Uji – F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas bersama- sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat.

Pengaruhvariabel bebas terhadap variabel terikat akan diuji pada tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan = 0,05 (5%). Rumus yang digunakan untuk statistik F (uji serempak) adalah: α = 0,05 (5%). Rumus yang digunakan untuk statistik F (uji serempak) adalah:

H0 : b1, b2 = 0 (Brand equity dan nilai pelanggan secara serempak tidak berpengaruh terhadap minat beli mobil Nissan Grand Livina di kota Medan).

H1: b1, b2 ≠ 0 (Brand equity dan nilai pelanggan secara serempak berpengaruh terhadap minat beli mobil Nissan Grand Livina di kota Medan).

31

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengujian hipotesis secara serempak adalah sebagai berikut:

1. Jika Fhitung< Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak untuk α = 5%

2. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima untuk α = 5%

Untuk menentukan nilai Ftabel,maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df1 = k – 1

df2 = n – k

Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat.

3. Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas (brand equity dan nilai pelanggan) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (minat beli) terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah nissan

Nissan pertama kali secara resmi masuk ke Indonesia pada tahun 1969 dengan Datsun melalui Agen Tunggal PT Indokaya yang didirikan oleh H. Abul

Wahap Affan. Jenis kendaraan yang diproduksi pada tahun itu adalah jeep dan sedan dengan produksi rata-rata 750 unit/bulan yang dipasarkan di Jakarta,

Bandung, Surabaya, Bali, Lampung, Bengkulu, Ujung Pandan, Medan dan

Manado. Pada tahun 1974 PT Indokaya memproduksi Datsun Sena yang pengguna kandungan lokalnya mencapai 75% memenuhi anjuran pemerintah untuk menjalankan program lokalisasi bagi kendaraan roda empat. Produksi rata- rata 250 unit/bulan.

Pada tanggal 14 April 1981, keagenan tunggl Datsun dipegang PT Wahana

Wirawan. Produksi awalnya Jeep Nissan Patrol 2800 cc 4WD dan Sedan Nissan

Laurel, Sunny dan Stanza (khusus untuk taksi). Disamping menjual Nissan kepada umum, PT Wahana Wirawan juga memasarkan kendaraan taksi diseluruh

Indonesia. Pada tahun 1984 dibentuk perusahaan baru bernama PT Nayaka

Wirawan yang berfungsi sebagai distributor penjual sedangkan PT Wahana

Wirawan sendiri tetap Agen Tunggal Nissan di Indonesia.

Akhir tahun 1986, PT Yanaka Wirawan dijual kepada Indomobil Group dan tahun 1989 PT Yanaka Wirawan dibubarkan dan selanjutnya didirikan PT

Indocitra Buana pada 23 November 1989.

32

33

Daerah pemasaran Nissan meliputi Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya untuk sedan dan jeep. Pada tahun 1989 kendaraan yang dipasarkan adalah Sentra dan Cefiro. Nissan Sunny dijual khusus untuk taksi menggantikan Nissan Stanza.

Dengan perjalanan waktu terjadi perubahan model yaitu Nissan Sentra diganti dengan Nissan Genesis pada saat itu, Nissan belum memiliki unit-unit CKD masih assembling di ISMAC yang berlokasi di Ancol.

Untuk pemasaran Nissan di Indonesia, PT Indocitra Buana mengangkat beberapa penyalur dan bengkel Nissan dibeberapa kota diseluruh Indonesia. Pada

26 Agustus 1997 dengan tujuan untuk bisnis retailer di Nissan Group, didirikan

PT Indomobil Trada Nasional atau dengan singkatan dengan PT INTAN.

Meskipun secara hukum perusahaan tersebut telah didirikan semenjak tahun 1997, namun karena kondisi krisis ekonomi yang melanda Indonesia secara umum,

Indomobil Trada Nasional baru aktif beroperasi pada Januari 2000.

Pada November 1999, PT Indobuana Autoraya resmi bergabung dengan

Nissan Group. Pendirian PT Indobuana Autoraya melengkapi struktur perusahaan dalam group Nissan Sangyong menjadi berikut:

1. PT Wahana Wirawan sebagai agen tunggal dan pemegang merk Nissan

2. PT Indocitra Buana sebagai distributor penjualan Nissan

3. PT Indomobil Trada Nasional sebagai operasi penjualan

4. PT Indobuana Autoraya sebagai agen tunggal dan pemegang merk Sangyong

Pada pertengahan 2001 dengan telah bergabungnya Nissan dengan Renault secara Internasional, maka di Indonesia pun dijalin kerjasama antara Indomobil

Group dalam hal ini diwakili oleh PT dengan dukungan awal manajemen, jaringan pemasaran dan layanan purna jual Nissan.

34

Saat ini struktur perusahaan Nissan sebagai berikut:

1. PT sebagai agen tunggal dan pemegang merk Nissan

2. PT Nissan Distributor Indonesia sebagai Sole Distributor merk Nissan

3. PT Wahana Wirawan sebagai Joint Penyaluran

4. PT Indomobil Trada Nasional sebagai operasi penjualan

5. PT Auto Euro Indonesia sebagai agen tunggal dan pemegang merk Renault

6. PT Wahana Trans Lestari adalah sebagai salah satu perusahaan dari tiap-tiap

provinsi. Dimana sebagai tempat dipasarkannya kendaraan-kendaraan yang

diproduksi.

Untuk kedepannya, Nissan semakin optimis dapat memperluas pangsa pasar di Indonesia dengan dukungan penuh dari Jepang selaku pemegang saham terbesar, produk-produk Nissan unggulan, jaringan pemasaran yang semakin luas dan dukungan para pencinta Nissan sendiri yang selama ini merasa puas atas pelayanan purna jual Nissan.

4.1.2 Ruang lingkup kegiatan

Saat ini PT Wahana Trans Lestari Medan mengkhususkan diri pada jenis usaha perdagangan kendaraan bermotor baik mobil baru dan mobil lama yang bermerk Nissan Datsun serta sparepart bengkel mobil Nissan Datsun.

PT Wahana Trans Lestari Medan terbagi menjadi empat cabang yaitu sebagai berikut:

1. PT Wahana Trans Lestari Medan (Nissan Datsun Gatot Subroto) di JL.

Gatot Subroto No.148 Kec. Sei Putih Barat Kel. Medan Petisah.

2. PT Wahana Trans Lestari Medan (Nissan Datsun Adam Malik) di JL. Adam

Malik No. 191 Silalas, Sei Ugul Medan Barat.

35

3. PT Wahana Trans Lestari Medan (Nissan Amir Hamzah) di JL. Tengku

Umar Hamzah No. 16A, Sei Ugul Medan Barat.

4. PT Wahana Trans Lestari Medan (Nissan Datsun Amplas) di JL. Medan-

Tanjung Morawa KM.9, Timbang Deli Medan Amplas.

4.1.3 Visi dan misi

Visi Nissan Amir Hamzah Medan adalah “ Menjadi perusahaan retail otomitif yang handal dan kompeten dalam hal kualitas pelayanan dan kepedulian terhadap pelanggan di kota Medan “.

Misi Nissan Amir Hamzah Medan adalah: a. Menjual produk Nisssan di kota Medan melalui cabang-cabang dengan

tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi. b. Meningkatkan kualitas karyawan organisasi dan teknologi informasi secara

berkesinambungan. c. Menumbuhkembangkan semangat filsafah profit dan harmoni.

4.1.4 Struktur organisasi

Struktur organisasi adalah susunan atau perwujudan yang mencerminkan arus atau garis perintah, tugas, kewajiban serta tanggung jawab. Pasa umumnya suatu organisasi digambarkan dalam bentuk bagan tertentu sehingga dengan bagan tersebut akan dapat dilihat dengan jelas tentang tugas dan kedudukan masing- masing orang dalam organisasi tersebut.

Bentuk struktur organisasi pada Nissan Amir Hamzah Medan adalah struktur organisasi garis (line organization) yang menggambarkan pembagian tugas, fungsi tanggung jawab serta wewenang di dalam perusahaan secara vertikal serta mencerminkan hubungan antar departemen secara horizontal.

36

4.2 Gambaran Umum Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dialkukan terhadap 96 responden, dengan penyebaran kuesioner pada pengunjung Nissan Amir Hamzah Medan, dapat ditarik beberapa gambaran tentang karakteristik responden yang diteliti yaitu meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan dan penghasilan. Sebagaimana digambarkan pada tabel:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 25 - 34 34 34 2 35 - 45 47 47 3 45 - 55 19 19 Sumber : data diolah, 2019

Berdasarkan tabal 4.1 menyatakan bahwa sebagian besar responden yang berumur 25 – 34 tahun yaitu sebanyak 34 orang orang dengan jumlah presentase

34% dan yang paling rendah berumur 45 - 55 tahun sebanyak 19 orang dengan jumlah presentase 19%.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Laki – laki 64 64 2 Perempuan 36 46 Sumber : data diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.2 menyajikan presentase responden berdasarkan jenis kelamin. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebanyak 64 orang (64%) responden memiliki jenis kelamin laki-laki dan sebanyak 46 orang (46%) responden memiliki jenis kelamin perempuan.

37

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Wiraswasta 46 46 2 PNS/POLRI/TNI 18 18 3 Karyawan 13 13 4 Lain-lain 23 23 Sumber : data diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa pekerjaan responden didominasi oleh wiraswasta sebanyak 46 orang (46%), kemudian diikuti oleh lain-lain yaitu berprofesi sebagai ibu rumah tangga, driver online dan lainnya sebanyak 23orang

(23%). Hal ini menunjukkan bahwa profesi yang dimiliki seseorang menunjukkan kebanyakan dari mereka sudah bekerja karena memiliki penghasilan untuk melakukan pembelian mobil.

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan per Bulan

No. Penghasilan Jumlah Persentase (Orang) (%) 1 Rp 15.000.000,00 38 38 Sumber : data diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa penghasilan per bulannya didominasi dengan penghasilan per bulannya sebesar < Rp 10.000.000,00 yaitu sebanyak 47 orang (47%), kemudian diikuti oleh penghasilan per bulannya sebesar > Rp 15.000.000,00 yaitu sebanyak 38 orang (38%).

38

4.3 Deskripsi Variabel

Pada sub bab ini akan disajikan jawaban atas pertanyaan yang disesuaikan dengan variable penelitian ini.

1. Distribusi Jawaban Variabel Brand Equity (X1)

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Variabel Brand Equity

Sangat Tidak Ragu- Sangat Tidak Setuju No. Setuju Ragu Setuju Setuju F % F % F % F % F % 1 0 0 4 4 16 16 63 63 17 17 2 0 0 9 9 18 18 67 67 6 6 3 2 2 6 6 23 23 62 62 7 7 4 0 0 5 5 33 33 48 48 14 14 5 0 0 7 7 26 26 57 57 10 10 6 3 3 7 7 15 15 64 64 11 11 7 1 1 6 6 23 23 63 63 7 7 8 1 1 0 0 24 24 61 61 14 14 9 0 0 10 10 22 22 57 57 11 11 10 0 0 1 1 21 21 76 76 2 2 11 2 2 2 2 22 22 59 59 15 15 12 0 0 4 4 29 29 64 64 3 3 13 3 3 13 13 20 20 59 59 5 5 14 0 0 7 7 24 24 62 62 7 7 15 0 0 7 7 13 13 74 74 6 6 Sumber : data diolah SPSS, 2019

Berdasarkan tabel 4.5 bahwa tanggapan responden mengenai brand equity dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Merek Nissan Grand Livina

mudah diingat.”, responden yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak

17 orang (17%), yang memilih setuju sebanyak 63 orang (63%), yang

memilih ragu-ragu sebanyak 16 orang (16%), dan yang memilih tidak setuju

sebanyak 4 orang (4%). Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa setuju

bahwa merek Nissan Grand Livina mudah ingat. Namun masih terdapat

39

responden yang menjawab tidak setuju ini karena seperti yang kita ketahui

bahwa masih banyak responden yang tidak mudah untuk mengingat merek

Nissan Grand Livina b. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Nissan Grand Livina adalah

merek yang terkenal.”, responden yang memilih pernyataan sangat setuju

sebanyak 6 orang (6%), yang memilih setuju sebanyak 67 orang (67%), yang

memilih ragu-ragu sebanyak 18 orang (18%), dan yang memilih tidak setuju

sebanyak 9 orang (9%). Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa setuju

bahwa merek Nissan Grand Livina terkenal. Namun masih terdapat

responden yang menjawab tidak setuju ini karena seperti yang kita ketahui

bahwa masih banyak responden yang menganggap bahwa merek Nissan

Grand Livina tidak terkenal. c. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya dapat

mengidentifikasi merek mobil Nissan Grand Livina.”, responden yang

memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 7 orang (7%), yang memilih

setuju sebanyak 62 orang (62%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 23 orang

(23%), yang memilih tidak setuju sebanyak 6 orang (6%) dan yang memilih

sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2%).Hal ini menunjukkan bahwa

responden merasa setuju bahwa mereka dapat mengidentifikasi merek Nissan

Grand Livina. Namun masih terdapat responden yang menjawab tidak setuju

ini karena seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak responden yang

tidak dapat mengidentifikasi merek Nissan Grand Livina. d. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Di mata pelanggan Nissan

Grand Livina memiliki tipe yang bervariasi.”, responden yang memilih

40

pernyataan sangat setuju sebanyak 14 orang (14%), yang memilih setuju

sebanyak 48 orang (48%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 33 orang (33%),

dan yang memilih tidak setuju sebanyak 5orang (5%). Hal ini menunjukkan

bahwa responden merasa setuju bahwa mobil Nissan Grand Livina memiliki

tipe yang bervariasi. Namun masih terdapat responden yang menjawab tidak

setuju ini karena seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak responden

yang menganggap bahwa mobil Nissan Grand Livina tidak memiliki tipe

yang bervariasi. e. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Di mata pelanggan Nissan

Grand Livina memiliki penampilan yang menarik.”, responden yang memilih

pernyataan sangat setuju sebanyak 10 orang (10%), yang memilih setuju

sebanyak 57 orang (57%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 26 orang (26%),

dan yang memilih tidak setuju sebanyak 7 orang (7%). Hal ini menunjukkan

bahwa responden merasa setuju bahwa mobil Nissan Grand Livina memiliki

penampilan yang menarik. Namun masih terdapat responden yang menjawab

tidak setuju ini karena seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak

responden yang menganggap bahwa mobil Nissan Grand Livina tidak

memiliki penampilan yang tidak menarik. f. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Di mata pelanggan Nissan

Grand Livina nyaman dan aman dikendarai.”, responden yang memilih

pernyataan sangat setuju sebanyak 11 orang (11%), yang memilih setuju

sebanyak 64 orang (64%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 15 orang (15%),

yang memilih tidak setuju sebanyak 7 orang (7%).dan yang tidak memilih

sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (3%).Hal ini menunjukkan bahwa

41

responden merasa setuju bahwa mobil Nissan Grand Livina mudah untuk

dikendarain. Namun masih terdapat responden yang menjawab tidak setuju

ini karena seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak responden yang

menganggap bahwa mobil Nissan Grand Livina tidak mudah untuk

dikendarain. g. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Mobil Nissan Grand Livina

diproduksi oleh perusahaan yang kredibilitasnya tinggi.”, responden yang

memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 7 orang (7%), yang memilih

setuju sebanyak 63 orang (63%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 23 orang

(23%), yang memilih tidak setuju sebanyak 6 orang (6%) dan yang memilih

sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1%). Hal ini menunjukkan bahwa

responden merasa setuju bahwa mobil Nissan Grand Livina diproduksi oleh

perusahaan yang kredibilitasnya tinggi. Namun masih terdapat responden

yang menjawab tidak setuju ini karena seperti yang kita ketahui bahwa masih

banyak responden yang menganggap bahwa mobil Nissan Grand Livina tidak

diproduksi oleh perusahaan yang krediabilitasnya tinggi. h. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Showroom mobil Nissan

Grand Livina mudah ditemukan.”, responden yang memilih pernyataan

sangat setuju sebanyak 14 orang (14%), yang memilih setuju sebanyak 61

orang (61%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 24 orang (24%), dan yang

memilih sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1%). Hal ini menunjukkan

bahwa responden merasa setuju bahwa showroom mobil Nissan Grand Livina

mudah ditemukan. Namun masih terdapat responden yang menjawab tidak

setuju ini karena seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak

42

respondenyang menganggap bahwa showroom mobil Nissan Grand Livina

tidak mudah ditemukan. i. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Nissan Grand Livina

memiliki citra merek yang baik.”, responden yang memilih pernyataan sangat

setuju sebanyak 11 orang (11%), yang memilih setuju sebanyak 57 orang

(57%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 22 orang (22%), dan yang memilih

tidak setuju sebanyak 10 orang (10%). Hal ini menunjukkan bahwa responden

merasa setuju bahwa merek Nissan Grand Livina memiliki citra merek yang

baik. Namun masih terdapat responden yang menjawab tidak setuju ini karena

seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak responden yang menganggap

bahwa merek Nissan Grand Livina tidak memiliki citra merek yang baik. j. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya sungguh menyukai

Nissan Grand Livina.”, responden yang memilih pernyataan sangat setuju

sebanyak 2 orang (2%), yang memilih setuju sebanyak 76 orang (76%), yang

memilih ragu-ragu sebanyak 21 orang (21%) dan yang memilih tidak setuju

sebanyak 1 orang (1%). Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa setuju

bahwa mereka menyukai mobil Nissan Grand Livina. Namun masih terdapat

responden yang menjawab tidak setuju ini karena seperti yang kita ketahui

bahwa masih banyak pengunjung responden yang tidak menyukai mobil

Nissan Grand Livina. k. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya merasa bangga

menjadi salah satu konsumen Nissan Grand Livina., responden yang memilih

pernyataan sangat setuju sebanyak 15 orang (15%), yang memilih setuju

sebanyak 59 orang (59%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 22 orang (22%),

43

yang memilih tidak setuju sebanyak 2 orang (2%) dan yang memilih sangat

tidak setuju sebanyak 2 orang (2%). Hal ini menunjukkan bahwa responden

merasa setuju bahwa merasa bangga menjadi konsumen Nissan Grand Livina.

Namun masih terdapat responden yang menjawab tidak setuju ini karena

seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak responden merasa tidak bangga

menjadi konsumen Nissan Grand Livina. l. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya tidak akan beralih ke

merek mobil lain selain Nissan Grand Livina.”, responden yang memilih

pernyataan sangat setuju sebanyak 3 orang (3%), yang memilih setuju

sebanyak 64 orang (64%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 29 orang (29%),

dan yang memilih tidak setuju sebanyak 4 orang (4%). Hal ini menunjukkan

bahwa responden merasa setuju bahwa mereka tidak akan beralih ke merek

lain selain merek Nissan Grand Livina terkenal. Namun masih terdapat

responden yang menjawab tidak setuju ini karena seperti yang kita ketahui

bahwa masih banyak responden yang akan beralih ke merek lain selain

merek Nissan Grand Livina. m. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Nissan Grand Livina

memiliki logo dan nama yang mudah diingat.”, responden yang memilih

pernyataan sangat setuju sebanyak 5 orang (5%), yang memilih setuju

sebanyak 59 orang (59%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 20 orang (20%),

dan yang memilih tidak setuju sebanyak 13 orang (13%) dan yang memilih

sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (3%). Hal ini menunjukkan bahwa

responden merasa setuju bahwa merek Nissan Grand Livina memiliki logo

dan nama yang mudah diingat. Namun masih terdapat responden yang

44

menjawab tidak setuju ini karena seperti yang kita ketahui bahwa masih

banyak responden yang menganggap bahwa merek Nissan Grand Livina tidak

memiliki logo dan nama yang mudah diingat. n. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Nissan Grand Livina telah

memiliki hak paten.”, responden yang memilih pernyataan sangat setuju

sebanyak 7 orang (7%), yang memilih setuju sebanyak 62 orang (62%), yang

memilih ragu-ragu sebanyak 24 orang (24%), dan yang memilih tidak setuju

sebanyak 7 orang (7%). Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa setuju

bahwa merek Nissan Grand Livina telah memiliki hak paten. Namun masih

terdapat responden yang menjawab tidak setuju ini karena seperti yang kita

ketahui bahwa masih banyak responden yang menganggap bahwa merek

Nissan Grand Livina belum memiliki hak paten. o. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Nissan Grand Livina

memiliki saluran distribusi yang baik.”, responden yang memilih pernyataan

sangat setuju sebanyak 6 orang (6%), yang memilih setuju sebanyak 74 orang

(74%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 13 orang (13%), dan yang memilih

tidak setuju sebanyak 7 orang (7%). Hal ini menunjukkan bahwa responden

merasa setuju bahwa mobil Nissan Grand Livina memiliki saluran distirbusi

yang baik. Namun masih terdapat responden yang menjawab tidak setuju ini

karena seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak responden yang

menganggap bahwa mobil Nissan Grand Livina tidak memiliki saluran

distribusi yang baik.

45

2. Distribusi Jawaban Variabel Nilai Pelanggan (X2)

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Nilai Pelanggan

Sangat Tidak Ragu- Sangat Tidak Setuju No. Setuju Ragu Setuju Setuju F % F % F % F % F % 1 0 0 8 8 26 26 54 54 12 12 2 0 0 4 4 20 20 64 64 12 12 3 2 2 1 1 20 20 64 64 12 12 4 1 1 10 10 31 31 49 49 9 9 5 2 2 6 6 34 34 49 49 9 9 6 0 0 4 4 26 26 58 58 12 12 7 0 0 5 5 36 36 50 50 9 9 8 0 0 5 5 22 22 64 64 9 9 9 0 0 5 5 28 28 51 51 16 16 Sumber : data diolah SPSS, 2019

Berdasarkan tabel 4.6 bahwa tanggapan responden mengenai nilai pelanggan dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Mobil Nissan Grand Livina

nyaman digunakan dan irit bahan bakar.”, responden yang memilih

pernyataan sangat setuju sebanyak 12 orang (12%), yang memilih setuju

sebanyak 54 orang (54%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 26 orang (26%),

dan yang memilih tidak setuju sebanyak 8 orang (8%). Hal ini menunjukkan

bahwa responden merasa setuju bahwa mobil Nissan Grand Livina nyaman

digunakan dan irit bahan bakar. Namun masih terdapat responden yang

menjawab tidak setuju ini karena seperti yang kita ketahui bahwa masih

banyak responden yang menganggap bahwa mobil Nissan Grand Livina tidak

mudah untuk digunakan dan tidak irit bahan bakar. b. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Mobil Nissan Grand Livina

adalah mobil yang ramah lingkungan.”, responden yang memilih pernyataan

46

sangat setuju sebanyak 12 orang (12%), yang memilih setuju sebanyak 64

orang (64%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 20 orang (20%), dan yang

memilih tidak setuju sebanyak 4 orang (4%). Hal ini menunjukkan bahwa

responden merasa setuju bahwa mobil Nissan Grand Livina adalah mobil

yang ramah lingkungan. Namun masih terdapat responden yang menjawab

tidak setuju ini karena seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak

responden yang menganggap bahwa mobil Nissan Grand Livina adalah mobil

yang tidak ramah lingkungan. c. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Mobil Nissan Grand Livina

memiliki sistem keamanan dan mutu kualitas yang baik.”, responden yang

memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 12 orang (12%), yang memilih

setuju sebanyak 64 orang (64%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 20 orang

(20%), dan yang memilih tidak setuju sebanyak 1 orang (1%) dan yang

memilih sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2%). Hal ini menunjukkan

bahwa responden merasa setuju bahwa mobil Nissan Grand Livina memiliki

system keamanan dan mutu kualitas yang baik. Namun masih terdapat

responden yang menjawab tidak setuju ini karena seperti yang kita ketahui

bahwa masih banyak responden yang menganggap bahwa mobil Nissan

Grand Livina tidak memiliki system keamanan dan kualitas yang tidak baik. d. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Kami memperoleh

kemudahan untuk melakukan service mobil Nissan Grand Livina.”,

responden yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 9 orang (9%),

yang memilih setuju sebanyak 49 orang (49%), yang memilih ragu-ragu

sebanyak 31 orang (31%), yang memilih tidak setuju sebanyak 10 orang

47

(10%) dan yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1%). Hal ini

menunjukkan bahwa responden merasa setuju bahwa konsumen merasa

memperoleh kemudahan untuk melakukan service di Nissan Amir Hamzah.

Namun masih terdapat responden yang menjawab tidak setuju ini karena

seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak responden yang merasa tidak

memperoleh kemudahan untuk melakukan service di Nissan Amir Hamzah. e. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Kami memperoleh

kemudahan mendapatkan spare part Nissan Grand Livina yang dibutuhkan.”,

responden yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 9 orang (9%),

yang memilih setuju sebanyak 49 orang (49%), yang memilih ragu-ragu

sebanyak 34 orang (34%), yang memilih tidak setuju sebanyak 6 orang (6%)

dan yang memilih sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2%). Hal ini

menunjukkan bahwa responden merasa setuju bahwa konsumen memperoleh

kemudahan mendapatkan spare part Nissan Grand Livina yang dibutuhkan.

Namun masih terdapat responden yang menjawab tidak setuju ini karena

seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak responden yang menggangap

tidak memperoleh kemudahan mendapatkan spare part Nissan Grand Livina

yang dibutuhkan. f. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Customer care Nissan

Grand Livina mudah dihubungi.”, responden yang memilih pernyataan sangat

setuju sebanyak 12 orang (12%), yang memilih setuju sebanyak 58 orang

(58%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 26 orang (26%), dan yang memilih

tidak setuju sebanyak 4 orang (4%). Hal ini menunjukkan bahwa responden

merasa setuju bahwa Customer care Nissan Grand Livina mudah dihubungi.

48

Namun masih terdapat responden yang menjawab tidak setuju ini karena

seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak responden yang menganggap

bahwa Customer care Nissan Grand Livina tidak mudah dihubungi. g. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Mobil Nissan Grand Livina

mempunyai harga yang sesuai dengan kualitasnya”, responden yang memilih

pernyataan sangat setuju sebanyak 9 orang (9%), yang memilih setuju

sebanyak 50 orang (50%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 36 orang (36%),

dan yang memilih tidak setuju sebanyak 5 orang (5%). Hal ini menunjukkan

bahwa responden merasa setuju bahwa mobil Nissan Grand Livina

mempunyai harga yang sesuai dengan kualitasnya.Namun masih terdapat

responden yang menjawab tidak setuju ini karena seperti yang kita ketahui

bahwa masih banyak responden yang menganggap bahwa mobil Nissan

Grand Livina tidak mempunyai harga yang sesuai dengan kualitasnya h. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Harga yang ditawarkan

mobil Nissan Grand Livina cukup kompetitif.”, responden yang memilih

pernyataan sangat setuju sebanyak 9 orang (9%), yang memilih setuju

sebanyak 64 orang (64%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 22 orang (22%),

dan yang memilih tidak setuju sebanyak 5 orang (5%). Hal ini menunjukkan

bahwa responden merasa setuju bahwa harga yang ditawarkan mobil Nissan

Grand Livina cukup kompetitif. Namun masih terdapat responden yang

menjawab tidak setuju ini karena seperti yang kita ketahui bahwa masih

banyak responden yang menganggap bahwa harga yang ditawarkan mobil

Nissan Grand Livina tidak kompetitif.

49

i. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Nissan Grand Livina sering

menawarkan discount atau promo yang menarik bagi pelanggan.”, responden

yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 16 orang (16%), yang

memilih setuju sebanyak 51 orang (51%), yang memilih ragu-ragu sebanyak

28 orang (28%), dan yang memilih tidak setuju sebanyak 5 orang (5%). Hal

ini menunjukkan bahwa responden merasa setuju bahwa Nissan Grand Livina

sering menawarkan discount atau promo yang menarik bagi pelanggan.

Namun masih terdapat responden yang menjawab tidak setuju ini karena

seperti yang kita ketahui bahwa masih banyak responden yang menganggap

bahwa Nissan Grand Livina tidak pernah menawarkan discount atau promo

yang menarik bagi pelanggan.

3. Distribusi Jawaban Variabel Minat Beli (Y)

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Variabel Minat Beli

Sangat Tidak Ragu- Sangat Tidak Setuju No. Setuju Ragu Setuju Setuju F % F % F % F % F % 1 0 0 1 1 76 76 21 21 2 2 2 0 0 0 0 31 31 66 66 3 3 3 0 0 2 2 74 74 18 18 6 6 4 0 0 1 1 32 32 63 63 4 4 Sumber : data diolah SPSS, 2019

Berdasarkan tabel 4.7 bahwa tanggapan responden mengenai minat beli dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya mempertimbangkan

untuk membeli mobil Nissan Grand Livina.”, responden yang memilih

pernyataan sangat setuju sebanyak 2 orang (2%), yang memilih setuju

sebanyak 21 orang (21%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 76 orang (76%),

50

dan yang memilih tidak setuju sebanyak 1 orang (1%). Hal ini menunjukkan

bahwa responden merasa setuju bahwa akan mempertimbangkan untuk

membeli mobil Nissan Grand Livina. Namun masih terdapat responden yang

menjawab tidak setuju ini karena seperti yang kita ketahui bahwa masih

banyak responden tidak akan mempertimbangkan untuk membeli mobil

Nissan Grand Livina. b. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya bersedia

mereferensikan mobil Nissan Grand Livina kepada orang lain.”, responden

yang memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 3 orang (3%), yang memilih

setuju sebanyak 66 orang (66%) dan yang memilih ragu-ragu sebanyak 31

orang (31%). Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa setuju bahwa

bersedia mereferensikan mobil Nissan Grand Livina kepada orang lain. c. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Mobil Nissan Grand Livina

menjadi pilihan saya saat membeli mobil.”, responden yang memilih

pernyataan sangat setuju sebanyak 6 orang (6%), yang memilih setuju

sebanyak 18 orang (18%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 74 orang (74%),

yang memilih tidak setuju sebanyak 2orang (2%). Hal ini menunjukkan

bahwa responden merasa setuju bahwa mobil Nissan Grand Livina

merupakan pilihannya dalam membeli mobil. Namun masih terdapat

responden yang menjawab tidak setuju ini karena seperti yang kita ketahui

bahwa masih banyak responden tidak setuju mobil Nissan Grand Livina

merupakan pilihannya dalam membeli mobil.. d. Pada pernyataan pertama dari tanggapan tentang “Saya berusaha mencari

informasi lebih lanjut mengenai Nissan Grand Livina.”, responden yang

51

memilih pernyataan sangat setuju sebanyak 4 orang (4%), yang memilih

setuju sebanyak 63 orang (63%), yang memilih ragu-ragu sebanyak 32 orang

(32%), dan yang memilih tidak setuju sebanyak 1 orang (1%). Hal ini

menunjukkan bahwa responden merasa setuju bahwa konsumen berusaha

mencari informasi lebih lanjut mengenai mobil Nissan Grand Livina. Namun

masih terdapat responden yang menjawab tidak setuju ini karena seperti yang

kita ketahui bahwa masih banyak responden tidak berusaha mencari informasi

lebih lanjut mengenai mobil Nissan Grand Livina..

4.4 Hasil Uji Vadilitas dan Reliabilitas

Tabel 4.8 Uji Vadilitas

No Variabel Rtabel Rhitung Keterangan 1 Brand Equity Pernyataan 1 0.202 0.345 Valid Pernyataan 2 0.202 0.681 Valid Pernyataan 3 0.202 0.716 Valid Pernyataan 4 0.202 0.624 Valid Pernyataan 5 0.202 0.620 Valid Pernyataan 6 0.202 0.737 Valid Pernyataan 7 0.202 0.550 Valid Pernyataan 8 0.202 0.549 Valid Pernyataan 9 0.202 0.621 Valid Pernyataan 10 0.202 0.466 Valid Pernyataan 11 0.202 0.573 Valid Pernyataan 12 0.202 0.596 Valid Pernyataan 13 0.202 0.647 Valid Pernyataan 14 0.202 0.488 Valid Pernyataan 15 0.202 0.501 Valid 2 Nilai Pelanggan Pernyataan 1 0.202 0.516 Valid Pernyataan 2 0.202 0.547 Valid Pernyataan 3 0.202 0.556 Valid Pernyataan 4 0.202 0.705 Valid Pernyataan 5 0.202 0.784 Valid Pernyataan 6 0.202 0.545 Valid Pernyataan 7 0.202 0.610 Valid Pernyataan 8 0.202 0.641 Valid Pernyataan 9 0.202 0.533 Valid

52

No Variabel Rtabel Rhitung Keterangan 3 Minat Beli Pernyataan 1 0.202 0.652 Valid Pernyataan 2 0.202 0.650 Valid Pernyataan 3 0.202 0.804 Valid Pernyataan 4 0.202 0.731 Valid Sumber: data diolah SPSS, 2019

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa semua pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai rhitung lebih besar dari rtabel yaitu 0,202 dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas = n – banyak variabel bebas (k), df = 100 – 2.

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semua pernyataan tersebut valid.

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan Brand Equity 81.6 Reliabel Nilai Pelanggan 78.3 Reliabel Minat Beli 67.2 Reliabel Sumber: data diolah SPSS, 2019

Berdasarkan hasil tabel 4.9 menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar, diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan masing-masing variabel dari kuesioner reliabel, artinya kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner handal.

53

4.5 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.5.1 Uji normalitas

Gambar 4.1 Uji Normalitas Sumber: data diolah SPSS, 2019 Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa grafik histogram menunjukkan pola data yang berdiskusi normal karena berbentuk kurva, dan tidak miring ke kanan maupun ke kiri, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.

54

Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 100 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. .78632799 Deviation Most Extreme Absolute .078 Differences Positive .039 Negative -.078 Test Statistic .078 Asymp. Sig. (2-tailed) .135c a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. Sumber: data diolah SPSS, 2019

Berdasarkan tabel 4.10 terdapat nilai signifikan sebesar 0,135dengan meggunakan alpha 5% maka dapat disimpulkan bahawa nilai p-value> 5% yakni

0,135> 0,05 sehingga disimpulkan bahwa data sudah berdistribusi normal. Oleh karena itu berdasarkan uji normalitas analisis regresi layak digunakan.

4.5.2 Uji heteroskedastisitas

Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas Sumber: data diolah SPSS, 2019

55

Berdasarkan gambar 4.3 terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupu di bawah angka 0 dan sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada data.

Tabel 4.11 Uji Glejser Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 1.279 .460 2.778 .007 Total Brand Equity (X1) .001 .009 .015 .124 .902 Total Nilai Pelanggan (X2) -.022 .015 -.182 -1.467 .145 a. Dependent Variable: res2 Sumber: data diolah SPSS, 2019

Berdasarkan tabel 4.11 menggunakan uji glejser hasil signifikansi dari variabel brand equity sebesar 0,902 dan variabel nilai pelanggan sebesar 0,145 di atas dari nilai standar signifikansi 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas.

4.5.3 Uji multikolinieritas

Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan Brand Equity 0,648 1,543 Tidak Multikolinier Nilai Pelanggan 0,648 1,543 Tidak Multikolinier Sumber: data diolah SPSS, 2019

Berdasarkan tabel 4.12 di atas brand equity mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai brand equity yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF =

1/ tolerance) dan menunjukkan adanya kolonearitas yang tinggi. Niali cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF jauh dibawah 10.

56

4.6 Hasil Analisis Linear Berganda

Tabel 4.13 Hasil Analisis Linear Berganda Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 3.374 .764 4.416 .000 Total Brand Equity (X1) .063 .015 .271 4.086 .000 Total Nilai Pelanggan (X2) .244 .025 .660 9.943 .000 a. Dependent Variable: Minat Beli (Y) Sumber: data diolah SPSS, 2019

Persamaan structural dari hasil regresi pada tabel 4.13 adalah sebagai berikut:

Y = 3,374 + 0,063X1 + 0,244X2 + e

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Koefisien regresi veriabel brand equity memiliki nilai 0,063 mempunyai

arah positif dalam pengaruhnya minat beli.

2. Koefisien regresi variabel nilai pelanggan memiliki nilai 0,244 mempunyai

arah positif dalam pegaruhnya terhadap minat beli.

Dari hasil koefisien regresi berganda yang telah dijelaskan pada uraian di atas selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial maupun simultan.

4.7 Hasil Koefisien Determinasi

Tabel 4.14 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate 1 .850a .723 .717 .794 a. Predictors: (Constant), Total Nilai Pelanggan (X2), Total Brand Equity (X1) Sumber: data diolah SPSS, 2019

57

Berdasarkan tabel 4.14 di atas menunjukkan nilai koefisien determinasi (R

Square) sebesar 0,723. Hal ini berarti 72,3% minat beli dipengaruhi oleh brand equity dan nilai pelanggan sedangkan sisanya yaitu 27,7% minat beli dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.8 Hasil Pengujian Hipotesis

4.8.1 Uji simultan (Uji-F)

Tabel 4.15 Uji Simultan ANOVAa Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 159.537 2 79.769 126.404 .000b Residual 61.213 97 .631 Total 220.750 99 a. Dependent Variable: Minat Beli (Y) b. Predictors: (Constant), Total Nilai Pelanggan (X2), Total Brand Equity (X1) Sumber: data diolah SPSS, 2019

Nilai ftabel = diperoleh dengan cara;

Derajat bebas = n – k

= 100 – 2

= 98

Berdasrkan tabel 4.15 di atas dapat dilihat Fhitung sebesar 126,404 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, sedangkan nilai Ftabel pada alpha 5% adalah

3,09 oleh karena itu Fhitung > Ftabel dengan signifikansi 0,00 < 0,005, hal ini menunjukkan bahwa brand equity dan nilai pelanggan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

58

4.8.2 Uji parsial (Uji-T)

Tabel 4.16 Uji Parsial Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 3.374 .764 4.416 .000 Total Brand Equity (X1) .063 .015 .271 4.086 .000 Total Nilai Pelanggan (X2) .244 .025 .660 9.943 .000 a. Dependent Variable: Minat Beli (Y) Sumber: data diolah SPSS, 2019

Untuk menguji apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau tidak maka diperlukan pengujian hipotesis atau uji t sebagai berikut:

Nilai ttabel = diperoleh dengan cara;

Derajat bebas = n – k

= 100 – 2

= 98

Uji thitung dilakukan dengan uji dua arah, makan thitung yang diperoleh pda alpha 5% adalah 1,984 berdasarkan tabel di atas diperoleh data sebagai berikut:

1. Nilai thitung untuk brand equity sebesar 4,086 lebih besar dari nilai ttabel1,984

dan signifikan thitung sebesar 0,00 lebih kecil dari alpha 0,05. Dari hasil

tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa brand equity memiliki pengaruh

positif dan signikan terhadap minat beli.

2. Nilai thitung untuk nilai pelanggansebesar 9,943 lebih besar dari nilai ttabel

1,984 dan signifikan thitung sebesar 0,00 lebih kecil dari alpha 0,05. Dari hasil

tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa nilai pelangganmemiliki

pengaruh positif dan signikan terhadap minat beli.

59

4.9 Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel brand equity dan nilai pelanggan terhadap minat beli pada showroom Nissan Amir Hamzah Medan. Hal ini ditunjukkan dari hasil pengujian variabel penelitian yang diketahui bahwa brand equity (X1) memilki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai pelanggan (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan tingkat signifikansi 0,000< 0,05.

Berdasarkan hasil uji F yang diperoleh dari penelitian ini diketahui nilai F hitung sebesar 126,404. Nilai F hitung (126,404) > F tabel (3,09) maka Ha diterima dan H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis menyatakan bahwa variabel bebas (brand equity dan nilai pelanggan) secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap variabel terikat (minat beli).

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R2) yang bertujuan untuk melihat besarnya hubungan antara duavariabel bebas yaitu brand equity (X1) dan nilai pelanggan (X2)terhadap variabel terikat yaitu minat beli (Y) ditunjukkan dengan nilai koefisien determinannya (R2) sebesar 0,723. Nilai tersebut berarti seluruh variabel bebas yaitu brand equity dan nilai pelanggan secara simultan mempengaruhi minat beli sebesar 72,3%, sisanya sebesar 27,7% dipengaruhi oleh variabel lain.

Dari dua variabel yang mempengaruhi minat beli Nissan Grand Livina di showroom Nissan Amir Hamzah Medan, variabel yang paling dominan adalah variabel nilai pelanggan berdasarkan hasil uji t yang mempunyai nilai t hitung

(9,943) > t tabel (1,984) paling besar dibandingkan dengan variabel yang lainnya dengan signifikan yang diisyaratkan.

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dari pengaruh brand equity dan nilai pelanggan terhadap minat beli mobil Nissan Grand Livina di kota Medan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji F atau secara serempak brand equity dan nilai pelanggan

secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap minat beli. Hal ini

dibuktikan dengan nilai F hitung> F tabel (126,404> 3,09) dengan tingkat

signifikansi 0,000 < 0,05. Ini menandakan bahwa dari keseluruhan faktor

kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, loyalitas merek, asset

merek lain, mutu produk, mutu pelayanan dan harga mampu mempengaruhi

minat beli mobil Nissan Grand Livina di kota Medan sebesar 0,723 artinya

kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, loyalitas merek, asset

merek lain, mutu produk, mutu pelayanan dan harga mempengaruhi minat

beli sebesar 72,3% dan sisanya 27,7% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Berdasarkan uji t atau secara parsial variabel brand equity dan nilai

pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Dengan

kata lain, variabel brand equity dan nilai pelanggan yang semakin baik

cenderung akan meningkatkan minat beli. Variabel yang dominan

mempengaruhi minat beli mobil Nissan Grand Livina di kota Medan adalah

variabel nilai pelanggan dengan nilai signifikan sebesar 9,943 dan variabel

brand equity dengan nilai signifikan sebesar 4,086.

60

61

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran-saran, diantaranya sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian ini di dapat variabel jaminan merupakan

variabel yang paling dominan mempengaruhi yaitu nilai pelanggan, untuk

itu Nissan di kota Medan perlu mempertahankan dan meningkatkan mutu

produk dan pelayanan serta berkompetitifkan harga Nissan Grand Livina

dengan merek mobil keluarga lainnya.

2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui variabel brand equity merupakan

variabel yang paling rendah pengaruhnya terhadap minat beli. Untuk itu

Nissan di kota Medan harus lebih meningkatkan perhatiannya kepada brand

Nissan khususnya Nissan Grand Livina agar dapat menarik lebih banyak

lagi minat beli masyarakat terhadap Nissan.

3. Nissan Amir Hamzah Medan hendaknya mempertahankan dan terus

berupaya meningkatkan brand equity dan nilai pelanggan dari Nissan Grand

Livina agar lebih baik lagi sehingga Nissan Grand Livina semakin diminati

oleh masyarakat Indonesia, khususnya kota Medan.

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D. A., 2017. Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Penerbit Mitra Utama.

Artaji, 2014. Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Pembelian Notebook Merek Acer (Studi Pada Pengguna Forum Kaskus). Program StudiManajemen: Skripsi.

Budaya, I and F. Lestari., 2016.”Analisis Pengaruh Nilai Pelanggan Dan Citra Perusahaan Terhadap Minat Beli Di Toko Cermin Simpang Tiga Pasar Bedeng VIII Kayu Aro Kecamatan Kayu Aro Barat”.Jurnal Benefita. Volume 1 No. 1, 1-6.

Christina, E. V., 2017.Pengaruh Brand Equity Terhadap Minat Beli Produk Starbucks (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma). Program Studi Manajemen: Skripsi.

Ghozali, H. I., 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Jushermi, 2009.“Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli Telkomnet Instan Pada Cabang Pekanbaru”. JurnalEkonomi. Volume 17 No. 3, 55-65.

Koesuma, Z. Y., 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Nilai Pelanggan Dan Citra Perusahaan Terhadap Minat Beli (Studi Pada Pelanggan PT Indo Sunmotor gemilang Semarang). Program StudiManajemen: Skripsi.

Kotler,2008.Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas Jilid 1. Jakarta: PenerbitErlangga.

Kurniasari, M and A. Budiatmo., 2018.“Pengaruh Social Media Marketing, Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Minat Beli Sebagai Variabel Intervening Pada J.Co Donuts & Coffee Semarang”.Jurnal Administrasi Bisnis. Volume 7 No.1, 25-31.

Priansa, D. J., 2018. Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis Kontemporer. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sugiyono.2018, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sumarwan, U, et all., 2013. Pemasaran Strategik Perspektif Value Based Marketing & Pengukuran Kinerja.Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Sumarwan, U, et all., 2013.Riset Pemasaran dan Konsumen Seri 3.Bogor: PT Penerbit IPB Press.

62

LAMPIRAN 1 Kuesioner

No responden :

Identifikasi Responden

Pentunjuk Pengisian : a. Mohon untuk megisi pernyataan dibawah dengan sebenar-benarnya. b. Berilah tanda (X) pada pernyataan yang telah disediakan c. Nomor responden tidak perlu diisi.

1. Nama :

2. Usia a. 25-34 b. 35-45 c. 45-55

3. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan

4. Pekerjaan : a. Wiraswasta c. Karyawan b. PNS/POLRI/TNI d. Lain-lain

5. Penghasilan per bulan a. < Rp 10.000.000,00 b. Rp 10.000.000,00 – Rp 15.000.000,00 c. > Rp 15.000.000,00

Petunjuk Pengisian

1. Jawablah setiap pernyataan sesuai dengan pendapat Anda

2. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda ( ) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan jawaban Anda

3. Adapun makna dari tanda tersebut adalah sebagai berikut : No. Pernyataan Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S) 4 3 Ragu-Ragu (R) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

63

64

No. Pernyataan SS S R TS STS Brand Equity 1. Kesadaran Merek (Brand Awareness) 1 Merek Nissan Grand Livina mudah diingat. 2 Nissan Grand Livina adalah merek yang terkenal. 3 Sayadapatmengidentifikasimerekmobil Nissan Grand Livina. 2. Persepsi Kualitas (Perceived Quality) 1 Di mata pelanggan Nissan Grand Livina memiliki tipe yang bervariasi. 2 Di mata pelanggan Nissan Grand Livina memiliki penampilan yang menarik. 3 Di mata pelanggan Nissan Grand Livina nyaman dan aman dikendarai. 3. Asosiasi Merek (Brand Associations) 1 Mobil Nissan Grand Livina diproduksi oleh perusahaan yang kredibilitasnya tinggi. 2 Showroom mobil Nissan Grand Livina mudah ditemukan. 3 Nissan Grand Livina memiliki citra merek yang baik. 4. Loyalitas Merek (Brand Loyalty) 1 Saya sungguhmenyukai Nissan Grand Livina. 2 Saya merasa bangga menjadi salah satu konsumen Nissan Grand Livina. 3 Saya tidak akan beralih ke merek mobil lain selain Nissan Grand Livina. 5. Aset Merek Lain 1 Nissan Grand Livina memiliki logo dan nama yang mudah diingat. 2 Nissan Grand Livina telah memiliki hak paten. 3 Nissan Grand Livina memiliki saluran distribusi yang baik.

65

Nilai Pelanggan 1. Mutu Produk 1 Mobil Nissan Grand Livina nyaman digunakan dan irit bahan bakar. 2 Mobil Nissan Grand Livina adalah mobil yang ramah lingkungan. 3 Mobil Nissan Grand Livina memiliki sistem keamanan dan mutu kualitas yang baik. 2. Mutu Pelayanan 1 Kami memperoleh kemudahan untuk melakukan service mobil Nissan Grand Livina. 2 Kami memperoleh kemudahan mendapatkan spare part Nissan Grand Livina yang dibutuhkan. 3 Customer care Nissan Grand Livina mudah dihungi 3. Harga 1 Mobil Nissan Grand Livina mempunyai harga yang sesuai dengan kualitasnya 2 Harga yang ditawarkan mobil Nissan Grand Livina cukup kompetitif. 3 Nissan Grand Livina sering menawarkan discount atau promo yang menarik bagi pelanggan. Minat Beli 1 Saya mempertimbangkan untuk membeli mobil Nissan Grand Livina. 2 Saya bersedia mereferensikan mobilNissan Grand Livina kepada orang lain. 3 Mobil Nissan Grand Livina menjadi pilihan utama saya saat membeli mobil. 4 Saya berusaha mencari informasi lebih lanjut mengenai Nissan Grand Livina.

66

LAMPIRAN 2

Struktur Organisasi Nissan

Section Staff Worker Departement

67

LAMPIRAN 3 Frekuensi Tanggapan Responden

1. Brand Equity (X1)

Brand Equity (X1.1) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 4 4.0 4.0 4.0 R 16 16.0 16.0 20.0 S 63 63.0 63.0 83.0 SS 17 17.0 17.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Brand Equity (X1.2) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 9 9.0 9.0 9.0 R 18 18.0 18.0 27.0 S 67 67.0 67.0 94.0 SS 6 6.0 6.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Brand Equity (X1.3) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid STS 2 2.0 2.0 2.0 TS 6 6.0 6.0 8.0 R 23 23.0 23.0 31.0 S 62 62.0 62.0 93.0 SS 7 7.0 7.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Brand Equity (X1.4) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 5 5.0 5.0 5.0 R 33 33.0 33.0 38.0 S 48 48.0 48.0 86.0 SS 14 14.0 14.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

68

Brand Equity (X1.5) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 7 7.0 7.0 7.0 R 26 26.0 26.0 33.0 S 57 57.0 57.0 90.0 SS 10 10.0 10.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Brand Equity (X1.6) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid STS 3 3.0 3.0 3.0 TS 7 7.0 7.0 10.0 R 15 15.0 15.0 25.0 S 64 64.0 64.0 89.0 SS 11 11.0 11.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Brand Equity (X1.7) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid STS 1 1.0 1.0 1.0 TS 6 6.0 6.0 7.0 R 23 23.0 23.0 30.0 S 63 63.0 63.0 93.0 SS 7 7.0 7.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Brand Equity (X1.8) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid STS 1 1.0 1.0 1.0 R 24 24.0 24.0 25.0 S 61 61.0 61.0 86.0 SS 14 14.0 14.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

69

Brand Equity (X1.9) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 10 10.0 10.0 10.0 R 22 22.0 22.0 32.0 S 57 57.0 57.0 89.0 SS 11 11.0 11.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Brand Equity (X1.10) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 1 1.0 1.0 1.0 R 21 21.0 21.0 22.0 S 76 76.0 76.0 98.0 SS 2 2.0 2.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Brand Equity (X1.11) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid STS 2 2.0 2.0 2.0 TS 2 2.0 2.0 4.0 R 22 22.0 22.0 26.0 S 59 59.0 59.0 85.0 SS 15 15.0 15.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Brand Equity (X1.12) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 4 4.0 4.0 4.0 R 29 29.0 29.0 33.0 S 64 64.0 64.0 97.0 SS 3 3.0 3.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

70

Brand Equity (X1.13) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid STS 3 3.0 3.0 3.0 TS 13 13.0 13.0 16.0 R 20 20.0 20.0 36.0 S 59 59.0 59.0 95.0 SS 5 5.0 5.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Brand Equity (X1.14) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 7 7.0 7.0 7.0 R 24 24.0 24.0 31.0 S 62 62.0 62.0 93.0 SS 7 7.0 7.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Brand Equity (X1.15) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 7 7.0 7.0 7.0 R 13 13.0 13.0 20.0 S 74 74.0 74.0 94.0 SS 6 6.0 6.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

2. Nilai Pelanggan (X2)

NilaiPelanggan (X2.1) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 8 8.0 8.0 8.0 R 26 26.0 26.0 34.0 S 54 54.0 54.0 88.0 SS 12 12.0 12.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

71

NilaiPelanggan (X2.2) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 4 4.0 4.0 4.0 R 20 20.0 20.0 24.0 S 64 64.0 64.0 88.0 SS 12 12.0 12.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

NilaiPelanggan (X2.3) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid STS 2 2.0 2.0 2.0 TS 1 1.0 1.0 3.0 R 20 20.0 20.0 23.0 S 71 71.0 71.0 94.0 SS 6 6.0 6.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

NilaiPelanggan (X2.4) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid STS 1 1.0 1.0 1.0 TS 10 10.0 10.0 11.0 R 31 31.0 31.0 42.0 S 49 49.0 49.0 91.0 SS 9 9.0 9.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

NilaiPelanggan (X2.5) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid STS 2 2.0 2.0 2.0 TS 6 6.0 6.0 8.0 R 34 34.0 34.0 42.0 S 49 49.0 49.0 91.0 SS 9 9.0 9.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

72

NilaiPelanggan (X2.6) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 4 4.0 4.0 4.0 R 26 26.0 26.0 30.0 S 58 58.0 58.0 88.0 SS 12 12.0 12.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

NilaiPelanggan (X2.7) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 5 5.0 5.0 5.0 R 36 36.0 36.0 41.0 S 50 50.0 50.0 91.0 SS 9 9.0 9.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

NilaiPelanggan (X2.8) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 5 5.0 5.0 5.0 R 22 22.0 22.0 27.0 S 64 64.0 64.0 91.0 SS 9 9.0 9.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

NilaiPelanggan (X2.9) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 5 5.0 5.0 5.0 R 28 28.0 28.0 33.0 S 51 51.0 51.0 84.0 SS 16 16.0 16.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

73

3. MinatBeli (Y)

MinatBeli (Y.1) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 1 1.0 1.0 1.0 R 76 76.0 21.0 22.0 S 21 21.0 76.0 98.0 SS 2 2.0 2.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

MinatBeli (Y.2) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid R 31 31.0 31.0 31.0 S 66 66.0 66.0 97.0 SS 3 3.0 3.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

MinatBeli (Y.3) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 2 2.0 2.0 2.0 R 74 74.0 18.0 20.0 S 18 18.0 74.0 94.0 SS 6 6.0 6.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

MinatBeli (Y.4) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid TS 1 1.0 1.0 1.0 R 32 32.0 32.0 33.0 S 63 63.0 63.0 96.0 SS 4 4.0 4.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

74

LAMPIRAN 4 Uji Validitas

1. Brand Equity (X1) Correlations Brand Brand Brand Brand Brand Brand Brand Brand Brand Equity( Equity Equity Equity Equity Equity Equity Equity Equity X1.1) (X1.2) (X1.3) (X1.4) (X1.5) (X1.6) (X1.7) (X1.8) (X1.9) Brand Equity (X1.1) Pearson Correlation 1 .420** .510** .318** .095 .286** .193 -.039 .151 Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .348 .004 .054 .699 .133 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.2) Pearson Correlation .420** 1 .699** .499** .321** .586** .320** .364** .293** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .003 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.3) Pearson Correlation .510** .699** 1 .591** .378** .582** .378** .347** .279** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .005 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.4) Pearson Correlation .318** .499** .591** 1 .375** .429** .340** .345** .315** Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .001 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.5) Pearson Correlation .095 .321** .378** .375** 1 .344** .161 .266** .062 Sig. (2-tailed) .348 .001 .000 .000 .000 .111 .007 .539 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.6) Pearson Correlation .286** .586** .582** .429** .344** 1 .345** .492** .372** Sig. (2-tailed) .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.7) Pearson Correlation .193 .320** .378** .340** .161 .345** 1 .574** .406** Sig. (2-tailed) .054 .001 .000 .001 .111 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.8) Pearson Correlation .151 .293** .279** .315** .062 .372** .406** .466** 1 Sig. (2-tailed) .133 .003 .005 .001 .539 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.9) Pearson Correlation 1 -.039 .364** .347** .345** .266** .492** .574** .466** 100 Sig. (2-tailed) .699 .000 .000 .000 .007 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.10) Pearson Correlation -.044 .227* .240* .190 .360** .376** .129 .356** .290** Sig. (2-tailed) .661 .023 .016 .058 .000 .000 .200 .000 .003 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.11) Pearson Correlation -.041 .161 .203* .237* .520** .367** .242* .239* .188 Sig. (2-tailed) .689 .110 .043 .018 .000 .000 .015 .017 .062 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.12) Pearson Correlation .062 .297** .222* .176 .465** .363** .101 .218* .236* Sig. (2-tailed) .538 .003 .026 .080 .000 .000 .317 .030 .018 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.13) Pearson Correlation -.024 .252* .318** .272** .501** .269** .377** .346** .343** Sig. (2-tailed) .811 .011 .001 .006 .000 .007 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.14) Pearson Correlation -.024 .233* .210* .186 .186 .358** .124 .257** .168 Sig. (2-tailed) .813 .020 .036 .064 .064 .000 .217 .010 .094 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.15) Pearson Correlation .144 .251* .214* .078 .386** .202* -.011 .125 .279** Sig. (2-tailed) .154 .012 .032 .439 .000 .044 .916 .216 .005 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Total Brand Equity (X1) Pearson Correlation .345** .681** .716** .624** .620** .737** .550** .621** .549** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

75

Correlations Total Brand Brand Brand Brand Brand Brand Brand Equity Equity Equity Equity Equity Equity Equity (X1.10) (X1.11) (X1.12) (X1.13) (X1.14) (X1.15) (X1) Brand Equity (X1.1) Pearson Correlation -.044 -.041 .062 -.024 -.024 .144 .345** Sig. (2-tailed) .661 .689 .538 .811 .813 .154 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.2) Pearson Correlation .227* .161 .297** .252* .233* .251* .681** Sig. (2-tailed) .023 .110 .003 .011 .020 .012 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.3) Pearson Correlation .240* .203* .222* .318** .210* .214* .716** Sig. (2-tailed) .016 .043 .026 .001 .036 .032 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.4) Pearson Correlation .190 .237* .176 .272** .186 .078 .624** Sig. (2-tailed) .058 .018 .080 .006 .064 .439 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.5) Pearson Correlation .360** .520** .465** .501** .186 .386** .620** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .064 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.6) Pearson Correlation .376** .367** .363** .269** .358** .202* .737** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .007 .000 .044 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.7) Pearson Correlation .129 .242* .101 .377** .124 -.011 .550** Sig. (2-tailed) .200 .015 .317 .000 .217 .916 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.8) Pearson Correlation .290** .188 .236* .343** .168 .279** .549** Sig. (2-tailed) .003 .062 .018 .000 .094 .005 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.9) Pearson Correlation .356** .239* .218* .346** .257** .125 .621** Sig. (2-tailed) .000 .017 .030 .000 .010 .216 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.10) Pearson Correlation 1 .256* .274** .249* .194 .245* .466** Sig. (2-tailed) .010 .006 .013 .053 .014 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.11) Pearson Correlation .256* 1 .518** .573** .197* .285** .573** Sig. (2-tailed) .010 .000 .000 .050 .004 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.12) Pearson Correlation .274** .518** 1 .391** .482** .555** .596** Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.13) Pearson Correlation .249* .573** .391** 1 .280** .388** .647** Sig. (2-tailed) .013 .000 .000 .005 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.14) Pearson Correlation .194 .197* .482** .280** 1 .490** .488** Sig. (2-tailed) .053 .050 .000 .005 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Brand Equity (X1.15) Pearson Correlation .245* .285** .555** .388** .490** 1 .510** Sig. (2-tailed) .014 .004 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 Total Brand Equity (X1) Pearson Correlation .466** .573** .596** .647** .488** .510** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

76

2. Nilai Pelanggan (X2)

Correlations Total NilaiPelang NilaiPelang NilaiPelang NilaiPelang NilaiPelang NilaiPelang NilaiPelang NilaiPelang NilaiPelang NilaiPelang gan (X2.1) gan (X2.2) gan (X2.3) gan (X2.4) gan (X2.5) gan (X2.6) gan (X2.7) gan (X2.8) gan (X2,9) gan (X2) NilaiPelang Pearson 1 .270** .456** .332** .253* .153 .284** .097 -.060 .516** gan (X2.1) Correlation Sig. (2-tailed) .007 .000 .001 .011 .128 .004 .339 .554 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 NilaiPelang Pearson .270** 1 .372** .283** .421** .158 .043 .248* .241* .547** gan (X2.2) Correlation Sig. (2-tailed) .007 .000 .004 .000 .116 .670 .013 .016 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 NilaiPelang Pearson .456** .372** 1 .534** .439** .069 .146 .111 -.076 .556** gan (X2.3) Correlation Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .498 .148 .271 .452 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 NilaiPelang Pearson .332** .283** .534** 1 .572** .191 .309** .404** .143 .705** gan (X2.4) Correlation Sig. (2-tailed) .001 .004 .000 .000 .057 .002 .000 .157 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 NilaiPelang Pearson .253* .421** .439** .572** 1 .307** .464** .383** .375** .784** gan (X2.5) Correlation Sig. (2-tailed) .011 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 NilaiPelang Pearson .153 .158 .069 .191 .307** 1 .316** .421** .392** .545** gan (X2.6) Correlation Sig. (2-tailed) .128 .116 .498 .057 .002 .001 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 NilaiPelang Pearson .284** .043 .146 .309** .464** .316** 1 .361** .379** .610** gan (X2.7) Correlation Sig. (2-tailed) .004 .670 .148 .002 .000 .001 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 NilaiPelang Pearson .097 .248* .111 .404** .383** .421** .361** 1 .499** .641** gan (X2.8) Correlation Sig. (2-tailed) .339 .013 .271 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 NilaiPelang Pearson -.060 .241* -.076 .143 .375** .392** .379** .499** 1 .533** gan (X2.9) Correlation Sig. (2-tailed) .554 .016 .452 .157 .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Total Pearson .516** .547** .556** .705** .784** .545** .610** .641** .533** 1 NilaiPelang Correlation gan (X2) Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

77

3. Minat Beli (Y)

Correlations MinatBeli MinatBeli MinatBeli MinatBeli MinatBeli (Y.1) (Y.2) (Y.3) (Y.4) (Y) MinatBeli Pearson 1 .211* .374** .329** .652** (Y.1) Correlation Sig. (2-tailed) .035 .000 .001 .000 N 100 100 100 100 100 MinatBeli Pearson .211* 1 .415** .232* .650** (Y.2) Correlation Sig. (2-tailed) .035 .000 .020 .000 N 100 100 100 100 100 MinatBeli Pearson .374** .415** 1 .470** .804** (Y.3) Correlation Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 MinatBeli Pearson .329** .232* .470** 1 .731** (Y.4) Correlation Sig. (2-tailed) .001 .020 .000 .000 N 100 100 100 100 100 MinatBeli Pearson .652** .650** .804** .731** 1 (Y) Correlation Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

78

LAMPIRAN 5 Uji Reliabilitas

1. Brand Equity (X1)

Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100.0 Excludeda 0 .0 Total 100 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items .862 .861 15

Item Statistics Mean Std. Deviation N Brand Equity (X1.1) 3.93 .700 100 Brand Equity (X1.2) 3.70 .718 100 Brand Equity (X1.3) 3.66 .781 100 Brand Equity (X1.4) 3.71 .769 100 Brand Equity (X1.5) 3.70 .745 100 Brand Equity (X1.6) 3.73 .863 100 Brand Equity (X1.7) 3.69 .734 100 Brand Equity (X1.8) 3.87 .677 100 Brand Equity (X1.9) 3.69 .800 100 Brand Equity (X1.10) 3.79 .478 100 Brand Equity (X1.11) 3.83 .779 100 Brand Equity (X1.12) 3.66 .607 100 Brand Equity (X1.13) 3.50 .893 100 Brand Equity (X1.14) 3.69 .706 100 Brand Equity (X1.15) 3.79 .656 100

79

2. Nilai Pelanggan (X2)

Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100.0 Excludeda 0 .0 Total 100 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items .784 .783 9

Item Statistics Mean Std. Deviation N NilaiPelanggan 3.70 .785 100 (X2.1) NilaiPelanggan 3.84 .677 100 (X2.2) NilaiPelanggan 3.78 .660 100 (X2.3) NilaiPelanggan 3.55 .833 100 (X2.4) NilaiPelanggan 3.57 .820 100 (X2.5) NilaiPelanggan 3.78 .705 100 (X2.6) NilaiPelanggan 3.63 .720 100 (X2.7) NilaiPelanggan 3.77 .679 100 (X2.8) NilaiPelanggan 3.78 .773 100 (X2.9)

80

3. MinatBeli (Y)

Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100.0 Excludeda 0 .0 Total 100 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items .674 .672 4

Item Statistics Mean Std. Deviation N MinatBeli 3.79 .478 100 (Y.1) MinatBeli 3.72 .514 100 (Y.2) MinatBeli 3.84 .545 100 (Y.3) MinatBeli 3.70 .560 100 (Y.4)

81

LAMPIRAN 6 Tabel R DISTRIBUSI NILAI rtabelSIGNIFIKANSI 5% dan 1%

N The Level of Significance N The Level of Significance 5% 1% 5% 1% 3 0.997 0.999 38 0.320 0.413 4 0.950 0.990 39 0.316 0.408 5 0.878 0.959 40 0.312 0.403 6 0.811 0.917 41 0.308 0.398 7 0.754 0.874 42 0.304 0.393 8 0.707 0.834 43 0.301 0.389 9 0.666 0.798 44 0.297 0.384 10 0.632 0.765 45 0.294 0.380 11 0.602 0.735 46 0.291 0.376 12 0.576 0.708 47 0.288 0.372 13 0.553 0.684 48 0.284 0.368 14 0.532 0.661 49 0.281 0.364 15 0.514 0.641 50 0.279 0.361 16 0.497 0.623 55 0.266 0.345 17 0.482 0.606 60 0.254 0.330 18 0.468 0.590 65 0.244 0.317 19 0.456 0.575 70 0.235 0.306 20 0.444 0.561 75 0.227 0.296 21 0.433 0.549 80 0.220 0.286 22 0.432 0.537 85 0.213 0.278 23 0.413 0.526 90 0.207 0.267 24 0.404 0.515 95 0.202 0.263 25 0.396 0.505 100 0.195 0.256 26 0.388 0.496 125 0.176 0.230 27 0.381 0.487 150 0.159 0.210 28 0.374 0.478 175 0.148 0.194 29 0.367 0.470 200 0.138 0.181 30 0.361 0.463 300 0.113 0.148 31 0.355 0.456 400 0.098 0.128 32 0.349 0.449 500 0.088 0.115 33 0.344 0.442 600 0.080 0.105 34 0.339 0.436 700 0.074 0.097 35 0.334 0.430 800 0.070 0.091 36 0.329 0.424 900 0.065 0.086 37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081

82

LAMPIRAN 7 Tabel T

d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI duasisi 20% 10% 5% 2% 1% 0,2% 0 ,1% satusisi 10% 5% 2,5% 1% 0,5% 0,1% 0 ,05% 65 1,295 1,669 1,997 2,385 2,654 3,220 3,447 66 1,295 1,668 1,997 2,384 2,652 3,218 3,444 67 1,294 1,668 1,996 2,383 2,651 3,216 3,442 68 1,294 1,668 1,995 2,382 2,650 3,214 3,439 69 1,294 1,667 1,995 2,382 2,649 3,213 3,437 70 1,294 1,667 1,994 2,381 2,648 3,211 3,435 71 1,294 1,667 1,994 2,380 2,647 3,209 3,433 72 1,293 1,666 1,993 2,379 2,646 3,207 3,431 73 1,293 1,666 1,993 2,379 2,645 3,206 3,429 74 1,293 1,666 1,993 2,378 2,644 3,204 3,427 75 1,293 1,665 1,992 2,377 2,643 3,202 3,425 76 1,293 1,665 1,992 2,376 2,642 3,201 3,423 77 1,293 1,665 1,991 2,376 2,641 3,199 3,421 78 1,292 1,665 1,991 2,375 2,640 3,198 3,420 79 1,292 1,664 1,990 2,374 2,640 3,197 3,418 80 1,292 1,664 1,990 2,374 2,639 3,195 3,416 81 1,292 1,664 1,990 2,373 2,638 3,194 3,415 82 1,292 1,664 1,989 2,373 2,637 3,193 3,413 83 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 3,191 3,412 84 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 3,190 3,410 85 1,292 1,663 1,988 2,371 2,635 3,189 3,409 86 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 3,188 3,407 87 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 3,187 3,406 88 1,291 1,662 1,987 2,369 2,633 3,185 3,405 89 1,291 1,662 1,987 2,369 2,632 3,184 3,403 90 1,291 1,662 1,987 2,368 2,632 3,183 3,402 91 1,291 1,662 1,986 2,368 2,631 3,182 3,401 92 1,291 1,662 1,986 2,368 2,630 3,181 3,399 93 1,291 1,661 1,986 2,367 2,630 3,180 3,398 94 1,291 1,661 1,986 2,367 2,629 3,179 3,397 95 1,291 1,661 1,985 2,366 2,629 3,178 3,396 96 1,290 1,661 1,985 2,366 2,628 3,177 3,395 97 1,290 1,661 1,985 2,365 2,627 3,176 3,394 98 1,290 1,661 1,984 2,365 2,627 3,175 3,393 99 1,290 1,660 1,984 2,365 2,626 3,175 3,392 100 1,290 1,660 1,984 2,364 2,626 3,174 3,390

83

LAMPIRAN 8 Tabel F

dfuntukpembilang (N1) dfuntuk penyebut (N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78 92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78 93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78 94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.77 95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.77 96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77 97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77 98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77 99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77 100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77 101 3.94 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77 102 3.93 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77 103 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76 104 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76 105 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81 1.79 1.76 106 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76 107 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76 108 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76 109 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76 110 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76 111 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76 112 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76 113 3.93 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81 1.78 1.76 114 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75 115 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75 116 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75 117 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75 118 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75 119 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75 120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75 121 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75 122 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75 123 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75 124 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75 125 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75 126 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75 127 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75 128 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75 129 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74 130 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74 131 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74 132 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74 133 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74 134 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.79 1.77 1.74 135 3.91 3.06 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.82 1.79 1.77 1.74

84

85