Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 17 No. 1, Juni 2020, 15-26 ISSN: 1829-6327, E-ISSN: 2442-8930 Terakreditasi No: 21/E/KPT/2018

PENDUGAAN INSTAR LARVA ULAT KANTONG Pteroma plagiophleps HAMPSON PADA SENGON BERDASARKAN LEBAR KAPSUL KEPALA DAN UKURAN KANTONG (Instar Larvae Estimation of Pteroma plagiophleps Hampson Bagworm in Albizia Based on Head Capsule Width and Bag Size)

Ujang W. Darmawan1*, Hermanu Triwidodo2, Purnama Hidayat2, dan/and Noor Farikhah Haneda2 1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Jl. Gunung Batu No.5 Po Box 165 Bogor, Jawa Barat, Indonesia Telp. 0251-8633234; Fax 0251-8638111 2 Institut Pertanian Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor 16680, Jawa Barat, Indonesia Tlp./Fax: (0251) 8621947 *Email: [email protected] Tanggal diterima: 12 September 2019; Tanggal direvisi: 24 Maret 2020; Tanggal disetujui: 9 April 2020

ABSTRACT Pteroma plagiophleps bagworm is an important pest of albizia. It is necessary to understand the development stages of the larvae as the basis for its control. The research aims to determine the number of instars and the rate of increase in larval size based on the width of the head capsule. Furthermore, larval bag size as an easily observable variable was used to estimate the instar stage. Instar number and the size range were determined by non linear regression, while the instar stage was estimated by the regression equation using bag diameter and length. We concluded that the larvae experienced four instars. The head capsule of larvae grew regularly following Dyar’s pattern, with the value approximately 1.42. The bag size of instar 1, instar 2, instar 3, and instar 4 were estimated as a range from 0-2.19 mm; 2.19-3.55 mm; 3.55-6.10 mm; and more than 6.10 mm in length respectively. The bag length was reasonable to be used as a reliable predictor of the instar stage.

Keywords: Numberof instar, classification, growth, regression, bag size

ABSTRAK Ulat kantong Pteroma plagiophleps merupakan serangga hama penting pada tanaman sengon. Perkembangan larvanya perlu diketahui sebagai dasar pengendaliannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah instar dan laju pertambahan ukuran larva berdasarkan lebar kapsul kepalanya. Selain itu, juga untuk menduga instarnya dengan menggunakan ukuran kantong larva. Jumlah instar dan kisaran ukurannya ditentukan menggunakan persamaan regresi non linear, sedangkan tingkat instar diturunkan dari persamaan regresi linear menggunakan peubah ukuran diameter dan panjang kantong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva ulat kantong diduga mengalami empat instar. Pertumbuhan larva mengikuti pola yang relatif konstan dengan nilai “koefisien Dyar” rata- rata 1,42. Dugaan ukuran panjang kantong larva instar 1, instar 2, instar 3, dan instar 4 masing-masing memiliki kisaran antara 0-2,19 mm 2,19-3,55 mm, 3,55-6,10 mm, dan lebih dari 6,10 mm. Peubah panjang kantong larva cukup baik untuk digunakan sebagai penduga instar larva.

Kata kunci: Jumlah instar, klasifikasi, pertumbuhan, regresi, ukuran kantong

15 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 17 No. 1, Juni 2020, 15-26

I. PENDAHULUAN Barneby & J.W. Grimes) berdasarkan Informasi pertumbuhan larva ukuran lebar kapsul kepala larva dan merupakan hal yang penting untuk ukuran kantongnya. diketahui karena berkaitan dengan penerapan strategi pengendalian serangga. II. METODOLOGI Beberapa penelitian telah menunjukkan A. Pengambilan Sampel bahwa pada fase atau instar tertentu, larva Sampel ulat kantong diambil pada ulat kantong memiliki kerentanan terhadap bulan Oktober 2018 sampai Februari 2019. faktor-faktor negatif dari luar yang dapat Lokasi pengambilan adalah tegakan mengganggu perkembangannya. Tiga tanaman sengon yang berumur 1 sampai 4 instar pertama larva Metisa plana Walker tahun. Sebanyak 10 tegakan tersebut merupakan fase yang rentan terhadap berada di daerah Pekalongan, Batang, paparan insektisida klorantraniliprol (Kok, Subang, serta Kota dan Kabupaten Bogor Eng, Razak, Arshad, & Marcon, 2012). pada ketinggian 200-500 m dari Larva instar tiga juga rentan terhadap permukaan laut (dpl). Pada masing-masing mikroba entomopatogen Bacillus kebun tersebut dipilih lima tanaman yang thuringiensis (Kamarudin, Ali, Masri, terserang dan tersebar merata sebagai Ahmad, & Manan, 2017). pohon sampel. Sampel berupa larva ulat Pertambahan ukuran tubuh larva ulat kantong kemudian dikumpulkan dari kantong sulit ditentukan karena tubuhnya pohon tersebut. Lokasi tersebut tertutup oleh kantong. Meskipun diasumsikan tidak memberikan pengaruh demikian, ukuran kapsul kepala larva yang berbeda secara nyata terhadap dapat digunakan untuk menduga pertumbuhan ukuran larva. pertumbuhannya. Bagian ini telah digunakan oleh beberapa peneliti untuk B. Pengukuran Sampel menentukan jumlah instar dan pertambahan ukuran larva (Delbac, Semua sampel (komposit) larva ulat Lecharpentier, & Thiery, 2010; Chen & kantong yang berhasil dikumpulkan Seybold, 2013; León-Finalé & Barro, kemudian dipindahkan ke botol koleksi 2014; Thakur, 2016; Kuyulu & Genc, yang berisi alkohol 70% untuk mematikan 2019). Penelitian tersebut telah menduga larva. Jumlah sampel ulat kantong tingkat instar larva melalui pola kemudian disortir berdasar ukuran untuk pertambahan ukuran lebar kapsul kepala. memudahkan pengukuran. Sejumlah 1.227 Selain itu, tingkat instar larva dapat larva berhasil dikumpulkan secara ditentukan berdasarkan karakter kantong proporsional dari Kota Bogor (284 larva; yang dimiliki. Karakter kantong pada 23,1%), Kabupaten Bogor (286 larva; setiap instar larva M. plana bersifat khas 23,3%), Batang (194 larva; 15,8%), termasuk ukuran dan pola kantongnya Subang (203 larva; 16,5%), dan sehingga dapat dijadikan penduga Pekalongan (259 larva; 21,1%) Lebar instarnya (Kok, Eng, Razak, & Arshad, kapsul kepala kemudian diukur bersamaan 2011). Dalam penelitian tersebut instar dengan ukuran kantong yang meliputi digambarkan berdasar ciri kantong secara panjang dan diameternya. kualitatif. Ciri kuantitatif pada larva yang Lebar kapsul kepala diukur mudah diamati dapat digunakan untuk menggunakan mikroskop binokuler menduga tingkat instarnya secara lebih mikrometer yang dilengkapi kamera teliti melalui model persamaan. Penelitian digital mikroskop yang dilengkapi piranti ini bertujuan untuk menduga jumlah dan lunak terkalibrasi. Lebar kapsul kepala perkembangan larva ulat kantong Pteroma diukur berdasar jarak terjauh dari batas plagiophleps Hampson pada tanaman tepi sisi dorso-lateral (Delbac, sengon ( (Miq.) Lecharpentier, & Thiery, 2010). Panjang

16 Pendugaan Instar Larva Ulat Kantong (Pteroma plagiophleps) pada Sengon Berdasarkan Lebar Kapsul Kepala dan Ukuran Kantong Ujang W. Darmawan, Hermanu Triwidodo, Purnama Hidayat, dan/and Noor Farikhah Haneda kantong diukur pada garis median di salah satu sisi dari ujung sampai garis diameter. ….. (3)

Diameter diukur pada pangkal kantong terdekat dengan ujung (terpendek) dan Dimana: hi = Jumlah kelas lebar kapsul kepala, tegak lurus garis median panjang kantong i = Instar ke 1, 2, …, e = Konstanta, (Gambar 1). f = Frekuensi, µ = Rata-rata, C. Analisis Regresi Non Linear P = Peluang. Data lebar kapsul kepala disajikan Pada masing-masing instar, dalam bentuk sebaran frekuensi. persamaan regresi dibuat berdasarkan Penentuan jumlah instar dilakukan dengan fungsi non linear pada “Persamaan 1” pendekatan fungsi kerapatan Kernel yang untuk menentukan penduga parameter dilanjutkan dengan fungsi non linear. nonlinear a, b, dan c, dimana, a adalah Pendekatan ini merupakan metode yang frekuensi tertinggi, b adalah ½ varian, dan cukup baik dalam menduga jumlah instar c adalah rata-rata. Nilai penduga parameter (Sukovata, 2019). Untuk menghindari non linear yang diperoleh kemudian subjektivitas dalam menentukan jumlah disubstitusikan ke dalam “Persamaan 2”, dan batas instar, fungsi pendugaan Kernel sehingga kemudian peluang kesalahan yang mengacu pada sebaran normal pengelompokan antara instar ke-i sampai (Gaussian) diterapkan pada data tersebut instar ke i+1 dan instar ke-i sampai instar (Chen & Seybold, 2013) dengan lebar ke i-1 dapat ditentukan berdasarkan kelas 25 µm. Pendugaan Kernel dilakukan “Persamaan 3” (Delbac, Lecharpentier, & menggunakan fungsi add-in pada piranti Thiery, 2010). tambahan software Excel. Titik paling rendah merupakan batas antar instar yang …………………….. (4) satu dengan yang lainnya. Pada masing- masing instar tersebut penduga parameter awal a, b, dan c ditentukan dari modus, Laju pertambahan ukuran larva ditentukan 1/(2*varians), dan rata-rata. dengan mengukur rasio lebar kapsul kepala rata-rata antara dua instar yang ………… (1) berurutan. D adalah rasio pertumbuhan dan mi adalah lebar kapsul kepala rata-rata instar ke-i (Mahgoub, Lau, & Omar, 2015: …………………. (2) Yadav & Yack, 2018)

Gambar (Figure) 1. Pengukuran diameter, panjang kantong dan lebar kapsul kepala (The measurement of bag diameter, length, and head capsule width)

17 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 17 No. 1, Juni 2020, 15-26

D. Penyusunan Model Pengujian multikolinearitas, homoskedastisitas, Asumsi Klasik normalitas residu, dan pencilan.

Model yang digunakan yaitu model linear dengan peubah yang digunakan III. HASIL DAN PEMBAHASAN adalah lebar kapsul kepala (y) sebagai A. Hasil peubah terikat dan panjang kantong (L), diameter pangkal kantong (D), volume 1. Jumlah dan klasifikasi instar larva kantong silinder (V.t), dan volume kantong Lebar kapsul kepala larva yang kerucut (V.k) sebagai peubah bebas. dikumpulkan dari lapangan berkisar antara Kriteria pemilihan model yang paling 284-1292 µm, dengan rata-rata 721,5 µm sesuai menggunakan parameter nilai dan standar deviasi 257,1 µm. Pendugaan 2 koefisien determinansi (R ) yang tinggi awal fungsi kerapatan Kernel dan kesalahan baku (SE) yang rendah. menunjukkan adanya empat buah puncak Instar kemudian dapat ditentukan (peak). Ini mengindikasikan bahwa larva berdasarkan kriteria ukuran lebar mengalami empat tahap pertumbuhan atau kapsul kepala pada Tabel 1. Pengujian instar. Empat buah instar tersebut dilakukan untuk mengetahui terpenuhinya dipisahkan oleh tiga titik terendah pada beberapa asumsi klasik regresi. Beberapa grafik yaitu pada titik 398 µm, 563 µm, asumsi yang diuji adalah linearitas, dan 811 µm (Gambar 2).

)

)

Probability

Frequency

(

( Frekuensi Probabilitas

Gambar (Figure) 2. Sebaran frekuensi dan probabilitas fungsi Kernel lebar kapsul kepala larva (Frequency distribution and Kernel function probability of larval head capsule Width)

Tabel (Table) 1. Kisaran lebar kapsul kepala larva (The range of larval head capsule width) Jumlah Kisaran Rata-rata Instar (Instar) (Number) (Range) (µm) (Average) ± SD (µm) Instar 1 (Instar 1) 113 < 395,28 343,8 ± 1,37 Instar 2 (Instar 2) 304 395,28 - 545,98 473,8 ± 1,22 Instar 3 (Instar 3) 316 545,98 - 811,79 690,0 ± 3,02 Instar 4 (Instar 4) 494 > 811,79 990,1 ± 3,90 Keterangan (Remark): SD = Standar deviasi (Standard of deviation)

18

Pendugaan Instar Larva Ulat Kantong (Pteroma plagiophleps) pada Sengon Berdasarkan Lebar Kapsul Kepala dan Ukuran Kantong Ujang W. Darmawan, Hermanu Triwidodo, Purnama Hidayat, dan/and Noor Farikhah Haneda

Tabel (Table) 2. Peluang kesalahan klasifikasi antar instar (Error probability for instar classification) Non linear Sebaran normal (Non linear) (Normal distribution) Instar (Instar) i ke i-1 i ke i+1 i ke i-1 i ke i+1 (i to i-1) (i to i+1) (i to i-1) (i to i+1) Instar 1 (Instar 1) - 0,000340426 - 0,000340406 Instar 2 (Instar 2) 0,000208296 0,002740254 0,000208270 0,002740253 Instar 3 (Instar 3) 0,001126088 0,019823150 0,001126088 0,019824120 Instar 4 (Instar 4) 0,01100234 - 0,011002540 -

1200 R² = 0.9698

900 ) (µm)

) (µm)

600 width

Width

300 Lebar Lebar (

Lebar ( 0 0 1 2 3 4 Instar

Gambar (Figure) 3. Hubungan antara instar dengan lebar kapsul kepala larva P. plagiophleps (Correlation between instar and head capsule width of P. plagiophleps larvae)

Tabel (Table) 3. Model persamaan penduga lebar kapsul kepala larva (Estimation equation model for larval head capsule width) Prediktor (b ) (b ) (b ) (p-value) R2 SE (Predictor) 0 1 2 Panjang (Long) 176,963 0,104 - 0,00 0,805 101,25 Diameter 90,437 0,275 - 0,00 0,738 117,33 Volume tabung 492,477 0,000000007903 - 0,00 0,612 142,64 (Tube Volume) Volume kerucut 492,477 0,00000002371 - 0,00 0,612 142,64 (Cone volume) L*D 127,727 0,076 0,087 0,00 0,819 97,58 Keterangan (Remarks): R2 = Koefisien derrerminasi (Coeficient of determination), SE = Kesalahan baku (Standard error)

Setelah melalui analisis persamaan Lebar kapsul kepala larva instar 1 berkisar non linear, kemudian menghasilkan tiga antara 284-395,28 µm (rata-rata 343,8 titik perpotongan yang memisahkan setiap µm). Pada instar 2, instar 3, dan instar 4 instar yang satu dengan instar yang lain. masing-masing berkisar antara 395,28- Kisaran ukuran lebar kapsul kepala 545,97 µm (rata-rata 474,9 µm); 545,97- masing-masing instar sedikit bergeser dari 811,79 µm (rata-rata 691,8 µm) dan dugaan awal dan disajikan pada Tabel 1. 811,79-1158 µm (rata-rata 990,1 µm).

19 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 17 No. 1, Juni 2020, 15-26

2. Laju pertambahan ukuran larva disampaikan oleh beberapa penelitian sebelumnya yang menggunakan metode Larva menunjukkan rasio serupa (Chen & Seybold, 2013; Cazado, pertumbuhan berkisar antara 1,38 sampai Van Nieuwenhove, O’brien, Gastaminza, 1,46. Laju pertambahan ukuran larva antar & Murúa, 2014; Castañeda-Vildózola et instar yang berurutan bersifat geometris al., 2016). yang relatif konstan. Pada penelitian ini Larva pada penelitian ini laju pertambahan ukuran larva rata-rata dikumpulkan dari alam yang berkembang adalah 1,42. Terdapat hubungan antara pada tanaman sengon. Perbedaan kondisi lebar kapsul kepala dengan instar yang lingkungan dan makanan dapat kuat ditunjukkan dengan koefisien menyebabkan adanya perbedaan jumlah determinasi di antara kedua peubah instar pada spesies serangga yang sama. tersebut adalah 0,96% (Gambar 3). Variasi jumlah instar intra spesies juga ditemukan pada beberapa taksa serangga 3. Sebaran data dan penyusunan (Wei, 2010; Barraclough, Burgess, Kean, model & Malone, 2014; Maxwell, 2014; Diameter kantong berkisar antara Morales-Ramos, Kay, Guadalupe-Rojas, 403-4.785 µm sedangkan panjang kantong Shapiro-Ilan, & Tedders, 2015). berkisar antara 459-11.620 µm. Sebanyak Makanan adalah salah satu faktor empat model persamaan penduga lebar yang memengaruhi variasi intra spesifik kapsul kepala disusun menurut model jumlah instar larva. Larva Streblote panda liniear sederhana dan satu model linier (: Lasiocampidae) mengalami berganda. Kisaran nilai koefisien jumlah instar yang berbeda pada inang determinasi (R2) antara 61-82% dan nilai yang berbeda (Calvo & Molina, 2010), kesalahan baku (SE) antara 97,58-142,64. demikian juga pengaruh suhu (Go, Kwon, Dua nilai pada kriteria tersebut konsisten Kim, Bin, & Kim, 2019), atau interaksi berbanding terbalik satu sama lain keduanya (Mo, Jang, Park, Lee, Shin, Lee, (Tabel 3). & Cho, 2013) Variasi intra spesifik dalam hal B. Pembahasan jumlah instar dan durasi pertumbuhan larva juga terjadi pada Chilo suppressalis 1. Jumlah instar dan pertumbuhan (Lepidoptera: Pyralidae). Larva yang larva dikumpulkan dari lapangan menunjukkan Peluang kesalahan klasifikasi antar adanya jumlah instar yang lebih banyak instar disajikan pada Tabel 2. Besarnya dibandingkan dengan larva yang dibiakkan peluang kesalahan klasifikasi yang di laboratorium sebelum mengalami dihasilkan dari metode sebaran normal dan pupasi (Luo, Yao, Yang, Zhang, Hoffmann, fungsi nonlinear tidak berbeda secara & Fang, 2016). Storey-Palma, Benítez, nyata (hampir sama). Peluang kesalahan Parra, & Vargas, (2012) juga melaporkan klasifikasi yang paling kecil terjadi pada adanya variasi jumlah instar pada larva instar dua yang diklasifikasikan sebagai Angelabella tecomae Vargas & Parra instar satu yaitu sebesar 0,021%. Peluang (Lepidoptera, Gracillariidae) yang kesalahan yang terbesar terjadi pada instar dikumpulkan dari inang Tecoma fulva empat yang diklasifikasikan sebagai instar fulva D. Don (Bignoniaceae) di lapangan. tiga sebesar 1,98%. Menurut Grunert, Clarke, Ahuja, Nilai ini tergolong kecil dan menurut Eswaran, & Nijhout, (2015), pertambahan Delbac, Lecharpentier, & Thiery, (2010), ukuran yang ditunjukkan dengan kemungkinan kesalahan di bawah 7% “koefisien Dyar” juga berkorelasi negatif masih dapat diterima. Hasil penelitian ini terhadap jumlah instar. Koefisien yang juga tidak jauh berbeda dengan hasil yang rendah berkorelasi dengan jumlah instar

20 Pendugaan Instar Larva Ulat Kantong (Pteroma plagiophleps) pada Sengon Berdasarkan Lebar Kapsul Kepala dan Ukuran Kantong Ujang W. Darmawan, Hermanu Triwidodo, Purnama Hidayat, dan/and Noor Farikhah Haneda yang lebih banyak dan sebaliknya. Larva panjang dan lebar kantong terlalu tinggi yang pertumbuhannya lambat cenderung (0,90). Dua peubah yang memiliki korelasi mengalami pertambahan jumlah instar yang terlalu kuat dapat menimbulkan untuk memenuhi ukuran minimal sebelum masalah dalam model baik mencapai tahap pupasi (Barraclough, multikolinearitas maupun singularitas Burgess, Kean, & Malone, 2014; Halim, (Tabachnick & Fidell, 2013). Indikasi Muhaimin, Syarifah Zulaikha, Nor Atikah, terjadinya kolinearitas adalah proporsi Masri, & Yaakop, 2017). variansi dua peubah tersebut cukup tinggi, masing masing (0,90 dan 0,98 pada nilai 2. Model pendugaan instar berdasar Eigen 0,012). Nilai varians inflating factor ukuran kantong (VIF) dan toleransi model rata-rata Beberapa asumsi klasik yang diuji menunjukkan angka masing-masing telah terpenuhi. Diagram pencar sebesar 5,24 dan 0,199. Keadaan menggambarkan adanya hubungan linear multikolinearitas dapat terjadi ketika nilai antara dua peubah bebas diameter dan VIF berkisar 5-10 (Kim, 2019) panjang kantong terhadap lebar kapsul Pada Gambar 5 menunjukkan adanya kepala dengan koefisien korelasi masing- nilai probabilitas kumulatif hasil masing sebesar 0,74 dan 0,81. Sementara pengamatan yang agak melenceng dari itu, varian dari residu relatif tetap, tidak nilai yang diharapkan. Keadaan ini juga ada indikasi pola mengerucut ditunjukkan dengan angka indeks Durbin- (heteroskedastisitas), sehingga asumsi Watson sebesar 0,754. Nilai tersebut homoskedastisitas terpenuhi (Gambar 4). mengindikasikan adanya autokorelasi Data pencilan yang dapat mengganggu positif karena jauh dan kurang dari dua model regresi juga tidak ditemukan. (Ahmad, Shukor, Masdor, Shamaan, Terpenuhinya asumsi ini ditunjukkan Roslan, & Shukor, 2015). Dengan melalui nilai “jarak Cooks” tidak lebih dari demikian, asumsi residu yang tersebar satu. bebas juga tidak dapat terpenuhi. Nilai korelasi Pearson antar peubah

Gambar 4. Sebaran residu pengamatan (Residual scatter plot)

21 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 17 No. 1, Juni 2020, 15-26

Gambar 5. Sebaran probabilitas kumulatif pengamatan (Cumulative probability scatter observation)

Tabel (Table) 4. Kisaran lebar kapsul kepala dan panjang kantong instar hasil pendugaan (Ranges of head capsule width and bag lenght of specific instar retrieved from model) Lebar kapsul kepala Panjang kantong Instar (Instar) (Head capsule width) (µm) (Bag lenght) (µm) Instar 1 (Instar 1) <395,28 < 2099,2 Instar 2 (Instar 2) 395,28 - 545,98 2099,2 - 3548,2 Instar 3 (Instar 3) 545,98 - 811,79 3548,3 - 6104,1 Instar 4 (Instar 4) >811,79 > 6104,1

Beberapa asumsi yang tidak terpenuhi koefisien determinasi (R2) yang paling secara memuaskan menyebabkan hanya tinggi dan kesalahan baku (SE) yang salah satu dari peubah panjang atau paling rendah dibandingkan model lain. diameter kantong yang dipilih dan peubah Hal ini menunjukkan bahwa panjang lainnya seharusnya dikeluarkan dari model kantong mampu menjelaskan variasi pada untuk menghindari masalah. Selain itu model persamaan secara lebih baik masuknya peubah diameter sebagai daripada peubah lain. Panjang kantong peubah tambahan, dianggap kurang juga merupakan peubah yang lebih mudah memuaskan karena perubahan pada nilai diamati di lapangan. Dengan demikian, R2 sebesar 1,4% dan kesalahan baku (SE) model tersebut dapat digunakan untuk sebesar 3,67 yang tidak memuaskan menduga ukuran lebar kapsul kepala larva dibandingkan dengan model lain. yang selanjutnya digunakan untuk Berdasarkan hasil uji asumsi klasik menduga tingkat instarnya. Model tersebut tersebut, maka penggunaan dua peubah kemudian menghasilkan kisaran lebar dalam satu model regresi linear berganda kapsul kepala dan ukuran kantong larva menjadi kurang tepat, maka dari itu model sebagaimana pada Tabel 4. regresi linear yang digunakan adalah Kesesuaian panjang kantong sebagai model yang menggunakan satu peubah. penduga ukuran lebar kapsul kepala terkait Persamaan regresi linear sederhana; y = dengan pertumbuhan larva. Selama 176,963 + 0,104*L memenuhi kriteria periode pergantian instar, aktivitas makan

22 Pendugaan Instar Larva Ulat Kantong (Pteroma plagiophleps) pada Sengon Berdasarkan Lebar Kapsul Kepala dan Ukuran Kantong Ujang W. Darmawan, Hermanu Triwidodo, Purnama Hidayat, dan/and Noor Farikhah Haneda serangga berhenti sementara. Pada periode B. Saran ini ukuran lebar kapsul kepala mengalami Faktor lingkungan seperti elevasi dan pertumbuhan yang pesat, khususnya pada musim perlu dimasukan dalam analisis kelompok Lepidoptera dan Coleoptera regresi karena faktor-faktor tersebut (Gullan & Cranston, 2014). diduga bisa memengaruhi ukuran dan Pada penelitian ini, kantong larva P. pertumbuhan larva ulat kantong P. plagiophleps tidak berkembang mengikuti plagiophleps. rasio yang konstan. Ukuran kantong berkembang dengan rasio antara 1,27-1,73 (rata-rata 1,52). Hasil penelitian Kok, Eng, UCAPAN TERIMA KASIH Razak, & Arshad, (2011) juga Terima kasih disampaikan kepada menunjukkan bahwa ukuran kantong M. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan plana juga tidak berkembang secara (LPDP), Kementerian Keuangan, Republik konstan dengan kisaran 1,17-2,87 (rata- Indonesia yang mendanai penelitian ini. rata 1,62). Faktor perilaku larva dalam membangun kantong ini berkontribusi DAFTAR PUSTAKA terhadap 19,7% variasi yang tidak dapat Ahmad, S.A., Shukor, M.S., Masdor, N.A., dijelaskan pada model. Bias kelamin pada Shamaan, N.A., Roslan, M.A.H., & larva mungkin berpengaruh terhadap Shukor, M.Y. (2015). Test for the variasi yang ditimbulkan. Bias kelamin presence of autocorrelation in the betina merupakan fenomena yang umum Buchanan-three-phase model used in terjadi pada serangga, khususnya ngengat the growth of Paracoccus sp. SKG on (Stillwell, Blanckenhorn, Teder, Acetonitrile. Journal of Davidowitz, & Fox, 2010; Benítez & Environmental Bioremediation and Vargas, 2017; De-Camargo et al., 2015). Toxicology, 3(1), 6-8. Selain itu, faktor lingkungan seperti suhu Barraclough, E.I., Burgess, E.P.J., Kean, dan kelembaban di lapangan yang A.M., & Malone, L.A. (2014). bervariasi antar tempat atau habitat Growth and development in a mungkin juga berpengaruh, meskipun lepidopteran with variable instar demikian, hal ini masih perlu dibuktikan number, Pseudocoremia suavis melalui penelitian yang lebih lanjut. (Geometridae), under standard rearing conditions and when IV. KESIMPULAN DAN SARAN parasitised by Meteorus pulchricornis (Hymenoptera: Braconidae). A. Kesimpulan European Journal of Entomology, Larva ulat kantong P. plagiophleps 111(4), 501-511. yang berkembang pada tanaman sengon https://doi.org/10.14411/eje.2014.062 mengalami empat instar dan berkembang Benítez, H.A., & Vargas, H.A. (2017). mengikuti pola geometris yang relatif Sexual dimorphism and population konstan yaitu 1,42. Ukuran panjang differentiation in the chilean kantong dapat digunakan untuk menduga neotropical Macaria mirthae instar larva. Panjang kantong larva pada (Lepidoptera, Geometridae): A wing instar 1, instar 2, instar 3, dan instar 4 geometric morphometric example. masing-masing dapat diduga berada pada Revista Brasileira de Entomologia, kisaran 0-2,19 mm, 2,19-3,55 mm, 3,55- 61(4), 365-369. https://doi.org/ 6,10 mm, dan lebih dari 6,10 mm. Panjang 10.1016/j.rbe.2017.06.003. kantong larva merupakan penduga instar Calvo, D., & Molina, J.M. (2010). yang cukup baik. Differences in foliage affect performance of the lappet moth,

23 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 17 No. 1, Juni 2020, 15-26

Streblote panda: Implications for Go, M.S., Kwon, S.H., Kim, S. Bin, & species fitness. Journal of Insect Kim, D.S. (2019). The developmental Science, 10(177), 1-14. characteristics for the head capsule https://doi.org/10.1673/031.010.14137 width of Monochamus alternatus Castañeda-Vildózola, Á., González- (Coleoptera: Cerambycidae) larvae Hernández, H., Equihua-Martínez, A., and determination of the number of Valdez-Carrasco, J., Peña, J.E., instars. Journal of Insect Science, Cazado, L.E., & Franco-Mora, O. 19(1), 1-9. https://doi.org/10.1093/ (2016). Head capsule width is useful jisesa/iez010. for determining larval instar in Grunert, L.W., Clarke, J.W., Ahuja, C., Heilipus lauri (Coleoptera: Eswaran, H., & Nijhout, H.F. (2015). Curculionidae). Florida A quantitative analysis of growth and Entomologist, 99(4), 822-825. size regulation in Manduca sexta: The https://doi.org/10.1653/024.099.0448 physiological basis of variation in Cazado, L.E., Van Nieuwenhove, G.A., size and age at metamorphosis. PLoS O’brien, C.W., Gastaminza, G.A., & ONE, 10(5), 1-23. https://doi.org/ Murúa, M.G. (2014). Determination 10.1371/journal.pone.0127988. of number of instars of Rhyssomatus Gullan, P.J., & Cranston, P.S. (2014). The subtilis (Coleoptera: Curculionidae) : An Outline of Entomology, based on head capsule widths. 5th Edition. Chichester, UK: John Florida Entomologist, 97(2), 639- Wiley & Sons, Ltd. 643. https://doi.org/10.1653/ https://doi.org/10.1093/ae/tmw008. 024.097.0241. Halim, M., Muhaimin, A.M.D., Syarifah Chen, Y., & Seybold, S.J. (2013). Zulaikha, S.A., Nor Atikah, A.R., Application of a frequency Masri, M.M.M., & Yaakop, S. (2017). distribution method for determining Evaluation of infestation in instars of the beet armyworm parasitoids on Metisa plana Walker (Lepidoptera: Noctuidae) from (Lepidoptera: Psychidae) in three oil widths of cast head capsules. Journal palm plantations in peninsular of Economic Entomology, 106(2), Malaysia. Serangga, 22(2), 135-149. 800-806. https://doi.org/10.1603/ Kamarudin, N., Ali, S.R.A., Masri, ec12367. M.M.M., Ahmad, M.N., Manan, De Camargo, W.R.F., De Camargo, N.F., C.A.H.C., & Kamarudin, N. (2017). Do Carmo Vieira Corrêa, D., Aires Controlling Metisa plana Walker De Camargo, A.J., Diniz, I.R., & (Lepidoptera: Psychidae) outbreak Martin, O. (2015). Sexual using Bacillus thuringiensis at an oil dimorphism and allometric effects palm plantation in Slim River, Perak, associated with the wing shape of Malaysia. Journal of Oil Palm seven moth species of Sphingidae Research, 29(1), 47-54. (Lepidoptera: Bombycoidea). Journal https://doi.org/10.21894/jopr.2017. of Insect Science, 15(1), 1-9. 2901.05. https://doi.org/10.1093/jisesa/iev083 Kim, J.H. (2019). Multicollinearity and Delbac, L., Lecharpentier, P., & Thiery, D. misleading statistical results. Korean (2010). Larval instars determination Journal of Anesthesiology, 72(6), for the european grapevine moth 558-569. https://doi.org/10.4097/ (Lepidoptera: Tortricidae) based on kja.19087. the frequency distribution of head- Kok, C.C., Eng, O.K., Razak, A.R., & capsule widths. Crop Protection, Arshad, A.M. (2011). Microstructure 29(6), 623-630. https://doi.org/ and life cycle of Metisa plana Walker 10.1016/j.cropro.2010.01.009. (Lepidoptera: Psychidae). Journal of

24 Pendugaan Instar Larva Ulat Kantong (Pteroma plagiophleps) pada Sengon Berdasarkan Lebar Kapsul Kepala dan Ukuran Kantong Ujang W. Darmawan, Hermanu Triwidodo, Purnama Hidayat, dan/and Noor Farikhah Haneda

Sustainability Science and temperature on instar numbers in Management, 6(1), 51-59. Spodoptera litura, with reference to Kok, C.C., Eng, O.K., Razak, A.R., head capsule width and weight. Arshad, A.M., & Marcon, P.G. Journal of Asia-Pacific Entomology, (2012). Susceptibility of bagworm 16(4), 521-525. https://doi.org/ Metisa plana (Lepidoptera: 10.1016/j.aspen.2013.08.007. Psychidae) to chlorantraniliprole. Morales-Ramos, J.A., Kay, S., Guadalupe Pertanika Journal of Tropical Rojas, M., Shapiro-Ilan, D.I., & Agricultural Science, 35(1), 149-163. Tedders, W.L. (2015). Morphometric Kuyulu, A., & Genc, H. (2019). Biology analysis of instar variation in and laboratory rearing of codling Tenebrio molitor (Coleoptera: moth, Cydia pomonella (L.) Tenebrionidae). Annals of the (Lepidoptera: Tortricidae) on its Entomological Society of America, natural host “green immature apple” 108(2), 146-159. https://doi.org/ Malus domestica (Borkh) (Rosales: 10.1093/aesa/sau049. Rosaceae). Turkish Journal of Stillwell, R.C., Blanckenhorn, W.U., Agricultural and Natural Sciences, Teder, T., Davidowitz, G., & Fox, 6(3), 546-556. https://doi.org/ C.W. (2010). Sex differences in 10.30910/ turkjans.595382. phenotypic plasticity affect variation León-Finalé, G., & Barro, A. (2014). in sexual size dimorphism in insects: Immature stages and life cycle of the From physiology to evolution. wasp moth, Cosmosoma auge Annual Review of Entomology, 55(1), (Lepidoptera: Erebidae: Arctiinae) 227-245. https://doi.org/10.1146/ under laboratory conditions. Psyche, annurev-ento-112408-085500. 1-6. https://doi.org/10.1155/2014/ Storey-Palma, J., Benítez, H., Parra, L.E., 328030. & Vargas, H.A. (2012). Identification Luo, G.H., Yao, J., Yang, Q., Zhang, Z.C., of sap-feeder instars in Angelabella Hoffmann, A.A., & Fang, J.C. (2016). tecomae Vargas & Parra Variability in development of the (Lepidoptera, Gracillariidae) feeding striped rice borer, Chilo suppressalis on Tecoma fulva fulva (Lepidoptera: Pyralidae), due to (Bignoniaceae). Revista Brasileira de instar number and last instar duration. Entomologia, 56(4), 508-510. Scientific Reports, 6(35231), 1-7. https://doi.org/10.1590/S0085- https://doi.org/10.1038/srep35231. 56262012000400018. Mahgoub, M.O., Lau, W.H., & Bin Omar, Sukovata, L. (2019). A comparison of D. (2015). Observations on the three approaches for larval instar biology and larval instars separation in insects A case study of discrimination of wax moth Achroia Dendrolimus pini. Insects, 10(384), 1- grisella F. (Pyralidae: Lepidoptera). 12. https://doi.org/10.3390/insects Journal of Entomology, 112(1), 1-11. 10110384. Maxwell, M.R. (2014). Developmental Tabachnick, B.G., & Fidel, L.S. (2013). patterns in Stagmomantis limbata Using Multivariate Statistics. (J. (Mantodea: Mantidae): Variation in Mosher, Ed.) (sixth edit). Upper instar number, growth, and body size. Saddle River: Pearson Education. Journal of Orthoptera Research, https://doi.org/10.1037/022267. 23(1), 49-58. Thakur, B. (2016). The study of head https://doi.org/10.1665/034.023.0104 capsule width of different larval Mo, H.H., Jang, K.B., Park, J.J., Lee, S.E., instars of indian gypsy moth Shin, K.Il, Lee, J.H., & Cho, K. Lymantria obfuscata Walker in (2013). Interactive effect of diet and Himachal Pradesh (India). Journal of

25 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 17 No. 1, Juni 2020, 15-26

Entomology and Zoology Studies, 4(1), 42-46. Wei, Y.J. (2010). Variation in the number of nymphal instars in Nysius huttoni White (Hemiptera: Lygaeidae). New Zealand Journal of Zoology, 37(4), 285-296. https://doi.org/10.1080/ 03014223.2010.513396. Yadav, C., & Yack, J.E. (2018). Immature stages of the masked birch caterpillar, Drepana arcuata (Lepidoptera: Drepanidae) with comments on feeding and shelter building. Journal of Insect Science, 18(1), 1-9. https://doi.org/10.1093/jisesa/iey006.

26