Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 17 No. 1, Juni 2020, 1-13 ISSN: 1829-6327, E-ISSN: 2442-8930 Terakreditasi No: 21/E/KPT/2018

SPESIES ULAT KANTONG DAN MUSUH ALAMINYA YANG BERASOSIASI DENGAN TANAMAN SENGON ( (Miq.) Barneby & J.W. Grimes) (Bagworms and Their Natural Enemies Associated with Albizia (Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes plantation)

Ujang Wawan Darmawan1*, Hermanu Triwidodo2, Purnama Hidayat2, Noor Farikhah Haneda2, dan/and Neo Endra Lelana1 1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Jl. Gunung Batu No.5 Po Box 165 Bogor, Jawa Barat, Indonesia Telp. 0251-8633234; Fax 0251-8638111 2 Institut Pertanian Bogor Jl. Raya Darmaga Bogor 16680, Jawa Barat, Indonesia Tlp./Fax: (0251) 8621947 *Email: [email protected] Tanggal diterima: 12 September 2019; Tanggal direvisi: 18 Maret 2020; Tanggal disetujui: 9 April 2020

ABSTRACT Bagworms are reported as severe pests in albizia in some areas. The bagworms species that attacked the plant in Java had been identified but had not been described well. Their natural enemies also had not been identified in this area. This information is essential and related to pest control opportunities. This study described several species of bagworm and their natural enemies. It also described the characters of the bag as a marker of the bagworm type. Samples were collected from ten localities spread across Central and West Java. Bagworms pupae were collected and reared so that the imago or natural enemies emerged. The parasitization rate against bagworm pupae was then determined. Imago and natural enemies were morphologically described, as are bags character. Four species of bagworm were associated with albizia stand, namely Pteroma plagiophleps, Chalia javana, Clania crameri, and Khopene cuprea. Description and desk study revealed synonymies among bagworm species. Morphologically, a bagworm species had a unique characteristic bag as a type in shape, pattern, and size. Natural enemies were commonly parasitic Hymenoptera and Diptera and entomopathogenic fungi. The bagworm species has been associated with a particular of the parasitoid. The many synonyms in the particular species need to be confirmed through a comprehensive depth study involving morphological (imago, bag, and larvae) and molecular approaches to overcome synonymies among bagworm species.

Keywords: Description, entomopathogen, parasitoid, Pteroma plagiophleps, bag size

ABSTRAK Ulat kantong sebagai hama serius pada sengon di beberapa daerah. Spesies ulat kantong yang menyerang sengon di Pulau Jawa sudah pernah diidentifikasi tetapi belum dideskripsikan dengan baik. Musuh alami ulat kantongnya juga belum pernah diidentifikasi. Informasi ini penting karena terkait peluang pengendaliannya. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan beberapa spesies ulat kantong yang menyerang sengon dan musuh alami yang berasosiasi dengannya serta mendeskripsikan karakter kantong sebagai penanda spesiesnya. Sampel diambil dari sepuluh lokasi yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Pupa ulat kantong dikumpulkan, dipelihara, sehingga imago atau musuh alami keluar dan tingkat parasitisasi ditentukan. Imago dan musuh alami

1 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 17 No. 1, Juni 2020, 1-13

dideskripsikan secara morfologi, demikian juga dengan karakter kantongnya. Empat spesies ulat kantong teridentifikasi berasosiasi dengan sengon adalah Pteroma plagiophleps, Chalia javana, Clania crameri, dan Khopene cuprea. Deskripsi dan penelusuran pustaka menunjukkan banyaknya nama sinonim yang terkait spesies-spesies tersebut. Secara morfologi, setiap spesies ulat kantong memiliki karakter kantong yang khas baik bentuk, pola maupun ukurannya. Musuh alami ulat kantong umumnya adalah serangga Hymenoptera dan Diptera serta cendawan entomopatogen. Adanya asosiasi spesies ulat kantong dengan spesies parasitoid tertentu. Banyaknya sinonim pada spesies ulat kantong perlu dikonfirmasi melalui pendekatan yang komprehensif dengan menggabungkan metode berbasis morfologi (imago, kantong, dan larva) sekaligus molekuler.

Kata kunci: Deskripsi, entomopatogen, parasitoid, Pteroma plagiophleps, ukuran kantong

I. PENDAHULUAN Hidayat, & Puliafico, 2018). Selain itu, informasi musuh alaminya juga belum Sengon Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes merupakan pernah dipublikasikan. Penelitian ini komoditas kehutanan penghasil kayu yang bertujuan untuk mendeskripsikan spesies penting. Kayu sengon sebagian besar ulat kantong beserta musuh alaminya yang dihasilkan dari Pulau Jawa (BPS, 2019). menyerang sengon beserta tingkat Serangan hama ulat kantong pada tanaman parasitisasinya. Karakter kantong juga ini di Indonesia dilaporkan pernah dideskripsikan sebagai karakter tambahan mengalami ledakan populasi (Lelana & untuk identifikasinya. Anggraeni, 2012). Informasi tentang spesies ulat kantong II. METODOLOGI yang menyerang sengon merupakan hal A. Waktu dan Lokasi Penelitian penting karena terkait dengan potensi dampak yang ditimbulkan. Identifikasi dan Sampel berupa pupa ulat kantong deskripsi ulat kantong biasanya didasarkan dikoleksi dari tegakan sengon monokultur dari imagonya. Selain berfungsi sebagai di berbagai lokasi, yaitu Kabupaten pelindung yang baik terhadap predatornya Pekalongan, Batang, Subang, Kota dan (Sugiura, 2016) atau kondisi lingkungan Kabupaten Bogor, pada bulan Oktober yang buruk (Frank, 2015), karakteristik 2018 sampai Februari 2019. Tegakan kantong merupakan penanda yang khas sengon yang ada merupakan tegakan dan bervariasi antar taksa (Usha & Jose, berumur 1-4 tahun yang berada pada 2018), sehingga dapat digunakan sebagai ketinggian 200-500 m dari permukaan laut penanda spesiesnya. (dpl). Selain informasi spesiesnya, peran musuh alaminya merupakan hal penting. B. Metode Peran musuh alaminya menentukan 1. Pengambilan sampel uji populasi dan dampak serangan ulat kantong bagi tanaman. Parasitisasi musuh Pada masing-masing tegakan sengon alami pada ulat kantong dapat mencapai tersebut, dipilih lima tanaman yang 39,2% (Potineni & Saravanan, 2013). terserang dan tersebar merata sebagai Spesies ulat kantong yang berasosiasi pohon sampel. Berdasarkan studi dengan sengon di Pulau Jawa pernah pendahuluan, spesies ulat kantong yang dipublikasikan, namun belum populasinya tinggi adalah Pteroma dideskripsikan secara lengkap (Setyawan, plagiophleps. Pengamatan terhadap

2 Spesies Ulat Kantong dan Musuh Alaminya yang Berasosilasi dengan Tanaman Sengon Ujang Wawan Darmawan, Hermanu Triwidodo, Purnama Hidayat, Noor Farikhah Haneda, dan/and Neo Endra Lelana spesies ini dilakukan dengan cara udara bagi pupa di dalam botol. membagi pohon menjadi tiga bagian tajuk. Pengamatan terhadap pupa dilakukan Tajuk setiap pohon yang dipilih secara setiap hari sampai ngengat atau imago acak, kemudian dibagi menjadi tiga parasitoid muncul (± 4 bulan). tingkat yaitu bagian bawah, tengah, dan Setelah ngengat atau parasitoid atas. Pada masing- masing tingkat tajuk muncul, sedikit kapas yang dibasahi tersebut, diambil satu buah ranting klorofom dimasukkan ke dalam botol dan sepanjang satu meter dari ujung. didiamkan selama beberapa saat. Imago Pengamatan populasi dilakukan pada tiga atau parasitoid yang telah mati kemudian bagian yaitu pada satu helai daun diambil secara perlahan menggunakan majemuk bagian ujung (daun kedua dari kuas. Pupa yang mengindikasikan gagal pucuk yang telah terbuka sempurna), satu berkembang atau memiliki ciri yang tidak helai daun majemuk bagian tengah (daun normal kemudian dibedah untuk keempat dari pucuk), dan pada ranting mengetahui keadaan di dalam kantong tanpa daun sepanjang satu meter tersebut. tersebut. Adapun spesies ulat kantong yang jumlah Ngengat atau parasitoid yang muncul populasinya rendah diamati dengan cara kemudian disimpan di dalam botol yang mengambil semua sampel pupa pada berbeda. Ngengat beserta bekas kantong pohon tersebut. dan pupariumnya disimpan di dalam botol plastik transparan berukuran 30 ml yang di 2. Pemeliharaan dalamnya juga disertakan desikan. Pupa yang berhasil dikumpulkan Desikan berfungsi untuk menyerap atau kemudian dipelihara pada botol plastik menurunkan kadar air, sehingga spesimen transparan berukuran 30 ml atau lebih tidak mudah rusak akibat cendawan atau besar (tergantung ukuran pupa) dan mikroba lain. Bekas kantong dan ditutup rapat. Sebelumnya, bagian tutup puparium imago parasitoid juga disimpan botol tersebut telah dimodifikasi dengan di dalam botol serupa, namun imagonya membuat sebuah lubang berupa lingkaran disimpan di dalam botol kaca 30 ml yang berukuran diameter 0,5 mm dibuat dan Didalamnya berisi alkohol 70% sebanyak ditutup menggunakan kain organdi. Lubang ini berfungsi untuk mengalirkan 15 ml.

Gambar (Figure) 1. Ilustrasi pengambilan sampel (Illustration of sampling)

3 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 17 No. 1, Juni 2020, 1-13

C. Analisis pengamatan kecuali C. javana tidak 1. Identifikasi deskripsi imago ulat ditemukan di Kabupaten Batang dan kantong Kabupaten Subang serta K. cuprea tidak Ngengat dan imago parasitoid yang ditemukan di Kabupaten Subang muncul diidentifikasi di bawah mikroskop. (Tabel 1), Setiap spesies ulat kantong Referensi terkait dipakai untuk acuan memiliki karakter morfologi imago dan identifikasi yaitu Hyenoptera of the World: kantong yang khas. Ukuran kantong setiap An Identification Guide to Families spesiesnya disajikan pada Tabel 2 (Brothers et al., 1993). Imago sedangkan imago dan karakter kantongnya diidentifikasi berdasar ciri morfologi. dideskripsikan sebagai berikut:

Hasil identifikasi kemudian dikonfirmasi a. Pteroma plagiophleps Hampson ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Asal sampel : Pekalongan, Jawa Selain itu, karakteristik kantong juga Tengah dideskripsikan sebagai penanda beberapa Tanggal koleksi : Nopember 2018 genus (Usha & Jose, 2018). Deskripsi Inang : Sengon kantong meliputi karakter warna, ukuran Deskripsi : Betina dewasa vermin- (panjang dan diameter), bentuk dan form, antena, tungkai dan embelan lain material penyusun kantong. vestigial, langsing. Jantan dewasa bersayap, kepala, torak dan abdomen 2. Parasitisasi ditutupi rambut gelap. Tubuh berwarna coklat gelap polos. Antena bercabang Jumlah sampel yang digunakan untuk panjang (bipektinet), satu ruas terakhiir pengamatan parasitisasi adalah 800 tidak bercabang (tunggal), dan dua baris individu untuk spesies ulat kantong yang rambut agak jarang di setiap cabangnya. dominan (Pteroma plagiophleps) dan Bentang sayap 15 mm, bagian ventral semua pupa yang berhasil dikumpulkan sayap belakang agak putih mengkilat dari lapangan untuk ulat kantong yang kebiruan. Abdomen langsing, lebih pendek populasinya rendah, yaitu: 258, 24, dan 14 daripada sayap belakang, berwarna terang, masing-masing untuk (Chalia javana, tungkai ditutup rabut terang, tibia tungkai Clania crameri, dan Kophene cuprea). depan duri panjang. Genetalia jantan; Tingkat parasitisasi dihitung berdasarkan uncus agak masuk ke dalam, dengan dua proporsi jumlah sampel pupa yang cuping berambut, valva pendek, sempit, terparasit terhadap jumlah total pupa yang sama lebar kemudian agak menyempit dan dikumpulkan. ujung tumpul. Vinculum sempit dan agak ∑ Sampel pupa terparasit memanjang. Saccus padat berbentuk U, Parasitisasi = ∑ Total sampel pupa falus pendek, silindris dan ujung membesar berbentuk tidak beraturan (Gambar 2). III. HASIL DAN PEMBAHASAN Bentuk dasar kantong P. plagiophleps A. Hasil kerucut, cenderung oval. Bagian ujung terpenggal pada bagian tertentu, sehingga 1. Spesies ulat kantong pada sengon tampak tumpul (khususnya pada pupa Spesies ulat kantong yang menyerang jantan). Kedudukan kantong menggantung sengon adalah Pteroma plagiophleps bebas pada ranting, batang, tulang dan Hampson, Chalia javana Heylaerts, Clania helaian anak daun melalui sutera yang crameri Westw., dan Kophene cuprea terpilin, tersambung ke pangkal kantong, Moore. Spesies ulat kantong tersebut menutup secara perlahan ke bagian tepi ditemukan hampir di semua lokasi pangkal, berbentuk oval. Kantong berupa

4 Spesies Ulat Kantong dan Musuh Alaminya yang Berasosilasi dengan Tanaman Sengon Ujang Wawan Darmawan, Hermanu Triwidodo, Purnama Hidayat, Noor Farikhah Haneda, dan/and Neo Endra Lelana lapisan yang tidak terlalu keras, sutera lebih terang. Duri panjang agak yang bercampur substrat berbentuk pipih, melengkung mengikuti bentuk tibia terkesan kasar, warna dasar kecoklatan. tungkai depan dengan barisan rambut cukup rapat. Pada sisi dalam berhadapan b. Chalia javana Heylaerts dengan tibia, unguis sepasang. Betina Asal sampel : Bogor, Jawa Barat vermiform, antena, tungkai dan embelan Tanggal koleksi : Januari 2019 lain vestigial, agak gemuk. Inang : Sengon Kantong oval, bagian tengah relatif Deskripsi : Kepala, torak dan sedikit lebih besar daripada bagian pangkal abdomen ditutup rambut tebal. Warna dan ujung. Kedudukan kantong melekat rambut pada bagian protorak dan kepala kuat langsung pada ranting (tidak lebih gelap, sedangkan pada bagian dorsal menggantung) di salah satu sisi pangkal torak terang, putih. Jantan dewasa antena kantong. Kantong tidak terlalu keras, bipektinat cukup panjang, meruncing ke permukaan tercampur jaringan tumbuhan bagian ujung, ruas terakhir tidak berupa daun, ranting dengan ukuran bercabang, tunggal. Setiap cabang terdapat beragam. Warna dasar putih, masih terlihat dua baris rambut halus sampai ujung. diantara sisa jaringan tanaman, warna Bentuk sayap depan lebar, dengan mosaik kecoklatan, kantong pada pupa jantan lebih warna putih sampai coklat tua pada bagian pendek (terpenggal) dibandingkan dengan dorsal. Bagian ventral sayap coklat polos. betina yang lebih mengerucut. Kedudukan Bentang sayap depan 21 mm, dengan kantong menempel keras pada tanaman sayap belakang segitiga. Abdomen lebih (tidak menggantung bebas). pendek dari pada sayap depan, sisi ventral

Tabel (Table) 1. Keberadaan spesies ulat kantong pada sengon di beberapa lokasi (The occurrence of bagworm species on albizia in some areas/districts) Spsies ulat kantong Bogor Pekalongan Batang Subang (Bagworms species) 1. P. plagiophleps √ √ √ √ 2. C. javana √ √ - - 3. C. crameri √ √ √ √ 4. K. cuprea √ √ √ - Keterangan (Remark): √ = Indikasi ada di lokasi tersebut (Indicating occured in the area)

A B

Keterangan (Remark): Ilustrasi dari Shamsudeen dan Mathew (2010) (A) dan foto pribadi (B) (Ilustration from Shamsudeen and Mathew (2010) (A) and personal documentation (B)).

Gambar (Figure) 2. Genetalia jantan P. plagiophleps (Male genetalia of P. plagiophleps)

5 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 17 No. 1, Juni 2020, 1-13

c. Clania crameri Westw bentuk sayap depan lebar, abdomen lebih Asal sampel : Bogor, Jawa Barat pendek dari sayap belakang, dan unguis Tanggal koleksi : Januari 2019 sepasang. Inang : Sengon Bentuk dasar kantong kerucut Deskripsi : Kepala, torak dan memanjang, langsing panjang, kokoh, abdomen ditutup rambut tebal. Warna permukaan halus, polos dengan warna umumnya coklat tua, variasi garis dasar putih sedikit bintik pada bagian longitudinal pada sisi dorsal torak dan ujung distal, lapisan pada bagian pangkal bagian dekat pangkal sayap berwarna agak menutup secara tegas, lebih lembut terang. Antena jantan dewasa tipe dibandingkan bagian kantong utama, bipektinat cukup panjang, setiap cabang tersambung ke sutera yang terpilin, terdapat dua baris rambut halus sampai menggantung pada ranting atau daun, ujung. Mata majemuk berpola bintik. bagian dekat ujung juga lebih lunak. Bentang sayap 31 mm, bentuk sayap depan moderat, tidak terlalu panjang atau lebar, 2. Musuh alami dan parasitisasi warna sayap depan coklat dengan warna Terdapat 11 spesies parasitoid dari agak gelap pada bagian sel dekat enam famili: Ichneumonidae, Eulophidae, percabangan venasi dekat ujung, sayap Trichogrammatidae, Chalcididae, belakang agak membulat. Bentuk abdomen Braconidae, dan Eurytomidae yang mengerucut dan panjangnya sedikit atau termasuk dalam Ordo Hymenoptera dan kurang lebih sama panjang dengan satu famili yaitu Tachinidae dari ordo sayapnya, Rambut panjang menutup Diptera yang menyerang empat spesies bagian sampai tibia, duri panjang agak ulat kantong (Tabel 3). Kecuali K. cuprea, melengkung mengikuti bentuk tibia setiap spesies ulat kantong diserang lebih tungkai depan dengan barisan rambut dari satu spesies parasitoid. Sebagian besar sangat rapat pada sisi dalam berhadapan parasitoid adalah soliter, dan lainnya dengan tibia, dan unguis sepasang. adalah gregarius seperti Trichogramma sp. Kantong lebih besar daripada Xanthopimpla sp., Pediobius sp., dan lalat C. javana, bentuk dasar oval, permukaan tachinid. Beberapa spesies parasitoid tidak tertutup umumnya dari material ranting hanya menyerang satu spesies inang ulat yang tersusun arah longitudinal, material kantong. Parasitoid Goryphus sp. sangat beragam, berwarna coklat. menyerang ulat kantong P. plagiophleps Kedudukan kantong menggantung bebas dan C. crameri sedangkan Eurytoma sp. pada tanaman. menyerang C. javana dan C. crameri. Tingkat parasitisasinya disajikan pada d. Kophene cuprea Moore Gambar 3. Tiga spesies parasitoid pada Asal sampel : Bogor, Jawa Barat ulat kantong P. plagiophleps adalah Tanggal koleksi : Januari 2019 Goryphus sp., Sympiesis sp., dan Inang : Sengon Elasmus sp. Tiga spesies parasitoid Deskripsi : Kepala, torak dan tersebut muncul secara soliter dan secara abdomen ditutupi rambut berwarna coklat bersama parasitisasinya kurang dari 2%. terang polos, kekuningan. Antenna Selain parasitisasinya yang rendah, bipektinet, dua baris rambut halus di kelimpahan populasinya juga rendah. setiap cabangnya. Bentang sayap 20 mm,

6 Spesies Ulat Kantong dan Musuh Alaminya yang Berasosilasi dengan Tanaman Sengon Ujang Wawan Darmawan, Hermanu Triwidodo, Purnama Hidayat, Noor Farikhah Haneda, dan/and Neo Endra Lelana

Tabel (Table) 2. Ukuran kantong beberapa spesies ulat kantong (The size of the bags of several bagworms species) Spesies ulat kantong Panjang ± SD Diameter ± SD (Bagworms species) (Length ± SD) (cm) (cm) 1. P. plagiophleps 0,8 ± 0,03 0,21 ± 0,01 2. C. javana 1,4 ± 0,03 0,33 ± 0,00 3. C. crameri 5,3 ± 0,20 1,40 ± 0,06 4. K. cuprea 2,4 ± 0,09 0,45 ± 0,02 Keterangan (Remark): SD = Standar deviasi (Standard of deviation)

100 91.7 ParasitoidParasitoid (Parasitoid)(Parasitoid) ) (%) ) 80 PatogenPa togen (Pathogen) (Pathogen) n = 24 60

n = 258 40 24.4 Tingkat parasitisasi Tingkat 22.1 n = 14

Parasitization rate Parasitization n = 800

( 20 8.3 7.1 2.1 0.3 0.0 0 P. plagiophlepsplagiophleps C.C. javanajavana CC.. cramericrameri K.K .cuprea cuprea

Gambar (Figure) 3. Parasitisasi terhadap ulat kantong oleh parasitoid dan cendawan entomopatogen (Parasitization of bagworms by parasitoids and entomopathogenic fungi)

7 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 17 No. 1, Juni 2020, 1-13

Tabel (Table) 3. Musuh alami dan tingkat parasitisasinya terhadap ulat kantong (Natural enemies and the degree of parasization of bagworms species) Inang dan musuh alami Parasitisasi ∑ Individu Keterangan (Host and natural enemies) (Parasitization) (∑ Individual) (Remarks) (%) P. plagiophleps (n = 800) Parasitoid (Parasitoids): - Goryphus sp. 0,9 7 S - Sympiesis sp. 0,3 2 S - Elasmus sp. 0,1 1 S - Tidak teridentifikasi (Not 0,9 - - identified) Patogen (Pathogen): - Peacilomyces sp. 0,3 - - C. javana (n = 258) Parasitoid (Parasitoids): - Spathius sp. 0,4 1 S - Brachymeria carinata 20,5 53 S - Trichogramma sp. 0,4 5 K - Cotesia metesae 0,4 1 S - Eurytoma sp. 0,4 1 S Patogen (Pathogen): - Beauveria bassiana 24,4 - - C. crameri (n = 24) Parasitoid (Parasitoids): - Xanthopympla sp. 8,3 16 K - Goryphus sp. 4,2 1 S - Pediobius sp. 4,2 26 K - Eurytoma sp. 4,2 1 S - Lalat tachinid 20,8 16 K - Tidak teridentifikasi 50,0 - - (Not identified) Patogen (Pathogen): - Beauveria bassiana 8,3 - - K. cuprea (n = 14) Parasitoid (Parasitoids): - Tidak teridentifikasi (Not 7,1 - - identified) Patogen (Pathogen): - 0,0 - - Keterangan (Remark): S = Solo (Solitary), K = Kelompok (Gregarius) Parasitisasi pada C. javana sebesar lubang pada salah satu sisi kantong. 24,8%. Brachymeria carinata adalah Adapun kelimpahan dan parasitisasi parasitoid yang muncul secara soliter dan parasitoid lainnya; Spathius sp., paling dominan (20,5%). Kemunculan Trichogramma sp., Cotesia metesae, dan parasitoid ini umumnya meninggalkan Eurytoma sp. rendah.

8 Spesies Ulat Kantong dan Musuh Alaminya yang Berasosilasi dengan Tanaman Sengon Ujang Wawan Darmawan, Hermanu Triwidodo, Purnama Hidayat, Noor Farikhah Haneda, dan/and Neo Endra Lelana

Parasitoid dari kelompok sama dapat diidentifikasi sebagai spesies Hymenoptera dan tingkat parasitisasinya yang berbeda. Namun saat ini identifikasi yang menyerang C. crameri adalah suatu spesies dapat dilakukan melalui Xanthopympla sp. (8,3%), Goryphus sp. pendekatan molekuler yang mampu (4,6%), Paediobius sp. (4,16%), dan mengkonfirmasi identitas spesies yang Eurytoma sp. (4,16%). Selain itu berbeda termasuk adanya sinonimi (Tahir, parasitisasi juga terjadi karena lalat Noor, Mehmood, Sherawat, & Qazi, 2018; tachinid (Diptera) yang mencapai 20,8%. Zhao, Jiufeng, Wenjun, Guoqing, & Zhang, Parasitoid Xanthopympla sp., Pediobius 2018). sp., dan lalat tachinid merupakan parasitoid Beberapa spesies ulat kantong yang gregarious, sehingga kelimpahannya lebih pernah dipublikasikan, merupakan sinonim tinggi dibandingkan spesies parasitoid satu sama lain. Clania dan Cryptothelea lainnya. Tidak ada parasitoid atau menurut Moore, (1882) adalah dua genera cendawan entomopatogen yang berhasil yang bersinonim termasuk didalamnya diidentifikasi dari sejumlah 14 sampel ulat adalah Eumeta crameri, Oiketicus kantong K. cuprea yang ditemukan. Hanya cramerii, Cryptothelea consorta, dan satu sampel yang diduga bekas parasitoid. Eumeta nietneri. Department of Dua individu P. plagiophleps Agriculture and Water Resources, (2019) ditemukan mati dengan gejala kantong menyebutkan bahwa Clania, Eumeta, dan yang tertutup cendawan berwarna putih Cryptothelea juga bersinonim sebagaimana dan kemudian diisolasi dan diidentifikasi pada spesies Clania (= Eumeta = sebagai Peacilomyces sp. Selain itu, Cryptothelea) variegata. Namun menurut sebanyak 63 individu C. javana dan dua Anggraeni & Ismanto, (2013), Clania dan individu C. crameri juga ditemukan mati Eumeta disebutkan sebagai jenis yang dengan gejala yang sama. Namun berbeda. Hal ini disebabkan karena basis cendawan pada dua spesies ulat kantong identifikasi yang digunakan pada tersebut diidentifikasi sebagai B. bassiana. penelitian tersebut hanya berdasarkan karakter kantong secara kualitatif. B. Pembahasan Ulat kantong Amatissa sp. yang Terdapat beberapa spesies ulat diidentifikasi oleh Lelana & Anggraeni, kantong yang dilaporkan berasosiasi (2012) kemungkinannya adalah sinonim dengan sengon. Spesies tersebut berasal Kophene. Dalam penelitian ini dari beberapa genera yaitu Pteroma, diidentifikasi sebagai Kophene cuprea Cryptothelea, Amatissa, dan Clania. Selain berdasarkan kesamaan visual ciri itu masih ada beberapa morfospesies yang kantongnya. Sinonim lainnya adalah Bambalina yang habitatnya ditemukan di belum berhasil diidentifikasi (Lelana & Anggraeni, 2012; Anggraeni & Ismanto, daerah Kalkuta, India dengan ciri yang 2013; Setyawan, Hidayat, & Puliafico, menonjol adalah warna coklat terang 2018). dengan semburat keemasan dengan Salah satu persoalan yang sering bentang sayap sekitar 24 mm (Hampson, dijumpai dalam identifikasi yang berbasis 1892). morfologi adalah berkaitan dengan sulitnya Ulat kantong Chalia javana identifikasi pada karakter penting misalnya bersinonim dengan Oiketicoides javana. organ genetalia dan adanya perubahan Spesies ini juga memiliki sinonim lainnya fenotip (phenotipic plasticity) akibat faktor yaitu Mahasena destructor dan lingkungan, misalnya makanan (Lunardi, Lansdownia bifenestralis, termasuk Benítez, Câmara, Gomes, & Arrais-Silva, Clania. Spesies-spesies ini sebaran 2017) atau suhu (Wang, Yang, Han, Fan, alaminya berada di Jawa (Sobczyk, 2011). & Zhao, 2014). Akibatnya, spesies yang Adapun Pteroma juga bersinonim dengan Acanthopsyche (Hampson, 1892).

9 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 17 No. 1, Juni 2020, 1-13

Jumlah sampel yang rendah khususnya parasitisasi adalah keberadaan tumbuhan pada C. crameri dan K. cuprea dapat berguna (Kamarudin & Basri 2010; terkait sifat biologi yang berbeda seperti Kamarudin & Arshad 2016). Meskipun siklus hidup dan tingkat kematian ulat demikian pada penelitian ini masih perlu kantong. Ada peluang bahwa fase pupasi dibuktikan. Selain parasitisasinya, tidak bersamaan dengan periode kelimpahan parasitoid ulat kantong juga pengambilan sampel karena siklus hidup mengalami fluktuasi secara temporal yang berbeda. Siklus hidup P. plagiophleps (Putra, Pudjianto, & Maryana, 2016). berkisar 40-88 hari sedangkan siklus hidup Spesies parasitoid yang kelimpahan C. crameri lebih lama berkisar 84-365 hari, populasinya cukup tinggi adalah B. demikian juga fekunditasnya berbanding carinata pada ulat kantong C. javana yang lurus (Rhainds, Davis, & Price, 2009). muncul secara soliter. Parasitoid ini juga Meskipun fekunditasnya tinggi, peran dilaporkan memarasit ulat kantong Metisa musuh alami, termasuk parasitoid dapat plana (Potineni & Saravanan 2013; Halim menekan populasinya, sehingga hal ini et al., 2017; Halim et al., 2018). diduga menjadi salah satu sebab rendahnya Parasitoid lalat Tachinidae cukup jumlah sampel yang dapat dikumpulkan dominan pada C. crameri (20,8%). dari lapangan. Kelompok lalat ini juga dilaporkan sebagai Parasitisasi dapat lebih tinggi atau parasitoid penting pada beberapa spesies rendah dipengaruhi oleh populasi ulat ulat kantong lainnya (Hanysyam et al., kantong sebagai inangnya (Mahadi, 2013; Pamuji, Rahardjo, & Tarno, 2013; Muhamad, & Adam, 2012). Rendahnya Baudino, Martínez, Fernández, Geist, parasitisasi pada P. plagiophleps Gallardo, & Reimer, 2017; El Husseini & dimungkinkan populasinya pada periode Askar, 2019). ini cukup rendah dibandingkan periode Sebagian sampel yang dikumpulkan lain, meskipun demikian pada penelitian sudah kosong dan meninggalkan tanda ini perbedaan populasi tersebut tidak berupa lubang pada salah satu sisi kantong dikaji. Spesies ulat kantong juga atau bekas puparium didalamnya. Hal ini berasosiasi dengan parasitoid yang lazim ditemukan pada beberapa sampel berbeda, misalnya parasitoid gregarius ulat kantong P. plagiophleps, C. crameri, cenderung memarasit ulat kantong yang dan K. cuprea. berukuran lebih besar seperti C. javana dan Cendawan Peacilomyces merupakan C. crameri demikian juga dengan ukuran entomopatogen yang cukup penting tubuh parasitoid pada dua spesies ulat pada ulat kantong P. pendula (Cheong, kantong tersebut berukuran lebih besar. Sajap, Hafidzi, Omar, & Abood, 2010). Hal ini menunjukkan adanya preferensi Meskipun demikian tingkat infeksinya parasitoid terhadap inangnya. Menurut terhadap P. plagiophleps pada penelitian (Liu, Xu, Li, & Sun, 2011), pemilihan ini masih rendah. Cendawan inang yang lebih besar akan meningkatkan entomopatogen lainnya adalah B. keberhasilan generasi selanjutnya. bassiana. Cendawan ini sudah dikenal luas Kelimpahan jenis musuh alami dan dan digunakan komersial sebagai agens parasitisasinya yang rendah pada ulat pengendali biologis berbagai serangga kantong P. plagiophleps. Rendahnya hama (Mascarin & Jaronski, 2016). Seperti parasitisasi juga pernah dilaporkan pada halnya pada C. javana, cendawan B. P. pendula. Meskipun parasitisasi tidak bassiana juga menyebabkan mortalitas dipengaruhi oleh faktor cuaca, secara yang tinggi pada ulat kantong P. pendula temporal parasitisasi berfluktuasi dan (Tajuddin, Ali, Bakeri, & Kamaruzzaman, dipengaruhi oleh populasi inangnya (ulat 2010) dan M. plana (Sitompul & Lazuardi, kantong) (Mahadi, Muhamad, & Adam, 2014), namun cendawan ini hanya 2012) Faktor lain yang memengaruhi memarasit dua individu C. crameri.

10 Spesies Ulat Kantong dan Musuh Alaminya yang Berasosilasi dengan Tanaman Sengon Ujang Wawan Darmawan, Hermanu Triwidodo, Purnama Hidayat, Noor Farikhah Haneda, dan/and Neo Endra Lelana

IV. KESIMPULAN DAN SARAN yang menyerang di berbagai pertanaman sengon (Paraserianthes A. Kesimpulan falcataria (L.) Nielson) di Pulau Spesies ulat kantong yang menyerang Jawa. Jurnal Sains Natural sengon adalah P. plagiophleps, C. javana, Universitas Nusa Bangsa, 3(2), 184- C. crameri, dan K. cuprea. Spesies P. 192. plagiophleps populasinya paling dominan. [BPS] Badan Pusat Statistik. (2019). Setiap spesies memiliki kantong yang khas Statistik Produksi Kehutanan 2018. sebagai penanda spesies, baik bentuk Jakarta. maupun ukurannya. Terdapat banyak Baudino, E.M., Martínez, J.J., Fernández, kerancuan identifikasi terhadap spesies ulat L., Geist, Y.H., Gallardo, H.E., & kantong yang disebabkan oleh pendekatan Reimer, A. (2017). Parasitoides del metode identifikasi yang berbeda dan tidak bicho canasto, Oiketicus platensis lengkap, sehingga memunculkan sinonimi. (: Psychidae) en el Musuh alami ulat kantong umumnya caldenal pampeano. Revista de adalah parasitoid dari Ordo Hymenoptera Investigaciones Agropecuarias, 43(3), dan Diptera dan mikroba entomopatogen. 291-296. Parasitisasi terhadap ulat kantong Br others, D.J., Finnamore, A.T., Gibson, P. plagiophleps relatif rendah namun pada G.A.P., Goulet, H., Huber, J.T., C. javana dan C. crameri cukup tinggi. Masner, L., … Wahl, D.B. (1993). Hymenoptera of the world: An B. Saran identification guide to families. (H. Penelitian identifikasi perlu diperkuat Goulet & Huber, J.T. Eds.). Ottawa, berdasarkan basis molekuler sekaligus Ontario: Centre for Land and morfologinya (kantong, imago, termasuk Biological Resources, Research larva) untuk mengurangi kerancuan dalam Branch Agriculture Canada. menentukan identitas spesies termasuk https://doi.org/10.1093/ae/40.2.115 sinonim. Selain itu penelitian yang lebih Cheong, Y.L., Sajap, A.S., Hafidzi, M.N., mendalam perlu dilakukan secara temporal Omar, D., & Abood, F. (2010). dan spasial yang menyangkut berbagai Outbreaks of bagworms and their pengaruh variabel seperti elevasi, musim, natural enemies in an oil palm, Elaeis maupun asosiasi dengan vegetasi sekitar guineensis, plantation at Hutan tegakan. Melintang, Perak, Malaysia. Journal of Entomology, 7(3), 141-151. https: //doi.org/10.3923/je.2010.141.151 UCAPAN TERIMA KASIH Department of Agriculture and Water Terima kasih kepada Lembaga Resources. (2019). Final Report for Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), The Review of Biosecurity Import Kementerian Keuangan Repubik Indonesia Requirements for Fresh Longan Fruit atas bantuan dana dalam penelitian ini dan from Vietnam. Canberra, Australia. Kelompok Peneliti Perlindungan Hutan, El Husseini, M.M., & Askar, S.I. (2019). Pusat Penelitian dan Pengembangan The bagworm, Amicta quadrangularis Hutan, Badan Penelitian, Pengembangan, Christoph, and its natural enemies in dan Inovasi, Kementerian Lingkungan northern Egypt (Lepidoptera: Hidup dan Kehutanan. Psychidae). Egyptian Journal of Biological Pest Control, 29(1), 1-4. https://doi.org/10.1186/s41938-019- DAFTAR PUSTAKA 0127-7 Anggraeni, I., & Ismanto, A. (2013). Frank, K.D. (2015). Bag worm Keanekaragaman jenis ulat kantong (Thyridopteryx ephemeraeformis). In

11 Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 17 No. 1, Juni 2020, 1-13

Ecology of Center City, Philadelphia Pteroma pendula (Lepidoptera: (p. 33). Philadelphia: Fitler Square Psychidae), and its natural enemies in Press. an oil palm plantation in perak. Halim, M., Muhaimin, A.M.D., Zulaikha, Journal of Oil Palm Research, 22, S.A., Atikah, A.R.N., Masri, M.M. 758-764. M., & Yaakop, S. (2017). Evaluation Lelana, N.E., & Anggraeni, I. (2012). An of infestation in parasitoids on Metisa outbreak of bagworms on Falcataria plana Walker (Lepidoptera: molluccana: a case study in Central Psychidae) in three oil palm Java. In Mohammed, C., Beadle, C., plantations in peninsular Malaysia. Roux, J., & Rahayu, S. (Eds.), Serangga, 22(2), 135-149. Proceeding of International Halim, Madihah, Zuki, A., Ahmad, S.Z., Conference on The Impacts of Din, A.M., Rahim, A., Masri, M.M., Climate Change to Forest Pests and … Yaakop, S. (2018). Exploring the Diseases in The Tropics, 99-103. abundance and DNA barcode Yogyakarta: Faculty of Forestry, information of eight parasitoid wasps Universitas Gadjah Mada. species (Hymenoptera), the natural Liu, Z., Xu, B., Li, L., & Sun, J. (2011). enemies of the important pest of oil Host-Size mediated trade-off in a palm, bagworm, Metisa plana parasitoid Sclerodermus harmandi. (Lepidoptera: Psychidae) toward the PLoS ONE, 6(8), 1-11. biocontrol approach and it’s https://doi.org/10.1371/journal.pone.0 application in Malaysia. Journal of 023260 Asia-Pacific Entomology, 21(4), Lunardi, R.R., Benítez, H.A., Câmara, T.P., 1359-1365. https://doi.org/10.1016/ Gomes, L.P., & Arrais-Silva, W.W. j.aspen.2018.10.012. (2017). Head shape variation in Hampson, G.F. (1892). The Fauna of response to diet in Triatoma williami British India, including Ceylon and (Hemiptera, Reduviidae: Burma (Vol. I). (Blanford, W.T. Ed.). Triatominae), a possible chagas London: Taylor and Francis. https: disease vector of legal amazônia. //doi.org/10.5962/bhl.title.100738 Zoologischer Anzeiger, 267, 187-193. Hanysyam, M.N., Fauziah, I., Khairiyah, https://doi.org/10.1016/j.jcz.2017.04.0 M.H.S., Fairuz, K., Rasdi, Z.M., 01 Zfarina, M. Z.N., … Norazliza, R. Mahadi, N.A., Muhamad, R., & Adam, (2013). Entomofaunal diversity of N.A. (2012). Relationship between insects in FELDA gunung besout 6, bagworm Pteroma pendula Joannis Sungkai, Perak. In BEIAC 2013-2013 (Lepidoptera: Psychidae) populations, IEEE Business Engineering and parasitoids, and weather parameters in Industrial Applications Colloquium, oil palm plantation. Journal of 234-239. https://doi.org/10.1109/ Agricultural Science, 4(12), 13-17. BEIAC.2013.6560123 https://doi.org/10.5539/jas.v4n12p13 Kamarudin, N., & Arshad, O. (2016). Mascarin, G.M., & Jaronski, S.T. (2016). Diversity and activity of insect natural The production and uses of Beauveria enemies of the bagworm bassiana as a microbial insecticide. (Lepidoptera: Psychidae) within an World Journal of Microbiology and oil palm plantation in Perak, Biotechnology, 32(11), 1-26. Malaysia. Journal of Oil Palm https://doi.org/10.1007/s11274-016- Research, 28(3), 296-307. 2131-3 https://doi.org/10.21894/jopr.2803.06 Moore, F. (1882). The Lepidoptera of Kamarudin, N., & Wahid, M.B. (2010). Ceylon (Vol. II). London: L Reeve & Interactions of the bag worm, Co. https://doi.org/10.1007/978-94-

12 Spesies Ulat Kantong dan Musuh Alaminya yang Berasosilasi dengan Tanaman Sengon Ujang Wawan Darmawan, Hermanu Triwidodo, Purnama Hidayat, Noor Farikhah Haneda, dan/and Neo Endra Lelana

011-0745-7_246 Sugiura, S. (2016). Bagworm bags as Pamuji, R., Rahardjo, B.T., & Tarno, H. portable armour against invertebrate (2013). Populasi dan serangan hama predators. Peer J., 2, 1-14. ulat kantung Metisa plana Walker https://doi.org/10.7717/peerj.1686 (Lepidoptera: Psychidae) serta Tahir, H.M., Noor, A., Mehmood, S., parasitoidnya di perkebunan kelapa Sherawat, S.M., & Qazi, M.A. (2018). sawit Kabupaten Donggala, Sulawesi Evaluating the accuracy of Tengah. Jurnal HPT, 1(2), 58-71. morphological identification of insect https://doi.org/10.5268/IW-6.2.982 pests of rice crops using DNA Putra, I.L.I., Pudjianto, & Maryana, N. barcoding. Mitochondrial DNA Part (2016). Keanekaragaman B, 3(2), 1220-1224. https://doi.org/ Hymenoptera parasitoid pada 10.1080/23802359.2018.1532334 perkebunan kelapa sawit PTPN VIII Tajuddin, N.S.A., Ali, S.R.A., Bakeri, S.A., Cindali, Bogor. Jurnal Hama dan & Kamaruzzaman, N.E. (2010). Penyakit Tumbuhan Tropika, 16(2), Effect of Beauveria brongniartii and 165. https://doi.org/10.23960/j.hptt. B. bassiana on oil palm bag worm, 216165-174 Pteroma pendula Joannis. Journal of Rhainds, M., Davis, D.R., & Price, P.W. Oil Palm Research, 22, 729-735. (2009). Bionomics of bagworms Usha, A.U., & Jose, J. (2018). Bag (Lepidoptera: Psychidae). Annual morphology of commonly occurring Review of Entomology, 54(1), 209- bagworms (Family: Psychidae) in 226. https://doi.org/10.1146/ Kerala - a taxonomic tool. In Faunal annurev.ento.54.110807.090448 Diversity and Recent Trends in Setyawan, Y.P., Hidayat, P., & Puliafico, K. . 118-121. P. (2018). Herbivorous insects Wang, L., Yang, S., Han, L., Fan, D., & associated with albizia (Falcataria Zhao, K. (2014). Phenotypic plasticity moluccana) saplings in Bogor. In IOP of HSP70s gene expression during Conference Series: Earth and diapause: Signs of evolutionary Environmental Science, 197, 1-8. responses to cold stress among Bogor. https://doi.org/10.1088/1755- soybean pod borer populations 1315/197/1/012018 (Leguminivora glycinivorella) in Shamsudeen, R.S.M., & Mathew, G. northeast of China. PLoS ONE, 9(10), (2010). Taxonomy studies on the sub 1-10. https://doi.org/10.1371/ family Psychinae (Lepidoptera: journal.pone.0109465 Psychidae) of Kerala, India. World Zhao, Q., Jiufeng, W., Wenjun, B., Journal of Zoology, 5(4), 330-331. Guoqing, L., & Zhang, H. (2018). Sitompul, U.C., & Lazuardi. (2014). Synonymize Arma chinensis as Arma Pengaruh jamur Bauveria bassiana custos based on morphological, sebagai pengendalian hayati terhadap molecular and geographical data. mortalitas hama ulat kantung (Metisa Zootaxa, 4455(1), 161-176. https:// plana Walker). In Prosiding Seminar doi.org/10.11646/zootaxa.4455.1.7 Nasional Biologi dan Pembelajarannya, Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, 287-296. Sobczyk, T. (2011). World Catalogue of Insects: Psychidae (Vol 10: Lepidoptera). (Nuss, M., Ed.). Stenstrup, Denmark: Apollo Books Aps.

13