Perancangan Interior Artspace Grha Budaya Kuta Di Kecamatan Kuta
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
JURNAL PATRA Vol. 2 No 2 - Oktober 2020 p-ISSN 2684-947X (Print), e-ISSN 2684-9461 (Online) Available Online at : https://jurnal.std-bali.ac.id/index.php/patra PERANCANGAN INTERIOR ARTSPACE GRHA BUDAYA KUTA DI KECAMATAN KUTA 1 2 3 I Wayan Januarta , Ngurah Gede Dwi Mahadipta , A.A. Gde Tugus Hadi Iswara A.M 1,2,3Institut Desain dan Bisnis Bali, Denpasar, Bali-Indonesia 1 2 3 e-mail: [email protected] , [email protected] , [email protected] INFORMASI ARTIKEL A B S T R A C T Received : October, 2020 This Study will discuss about the Interior Design of artspace Grha Budaya Accepted : October, 2020 Kuta. The design aims to introduce, educate local arts and promote local Publish online : October, 2020 products in Kuta Village in Kuta District. Tourism is one of the largest sectors in the income of the state and domestic tourist destination such as Bali, are one of the advantages of national income object. Tourist come to Bali are looking for performing arts such as dances, puppet shows, painting galleries related to tradition and culture, especially those that are still traditional. Other tourist destination are visiting beach and Balinese local product. This design is prioritized in introducing and preserving the local arts in sungsung by the Banjar in Kuta Village, and embracing the service & works of local traders. The arts of the Kuta area that are staged include several handicrafts from local residents of Bangsal Kuta such as kano. The service included are surf guides & fishing tours. As for local culinary delight such as Lawar Bulung(seaweed), a dish of fish & pork belly, to the business of trading clothing made from local products. Key words : Design, Artspace, Kuta Products & Art A B S T R A K Kajian ini akan membahas mengenai Perancangan Interior Artspace Grha Budaya Kuta. Perancangan bertujuan memperkenalkan, mengedukasi kesenian daerah & memasarkan produk lokal Desa Kuta di Kecamatan Kuta. Pariwisata merupakan salah satu sektor terbesar dalam pemasukan pendapatan negara dan destinasi wisata domestik yang sudah dikenal oleh wisatawan mancanegara (wisman) seperti Provinsi Bali, menjadi salah satu keunggulan objek wisata nasional. Wisatawan datang ke Bali bertujuan mencari kesenian yang dipertunjukan seperti tarian, pentas pewayangan hingga galeri lukisan yang terkait dengan tradisi dan budaya, terutama yang masih tradisional. Tujuan wisatawan lainnya mengunjungi objek wisata pantai, hingga produk khas Bali. Perancangan ini diutamakan mengenalkan hingga melestarikan kesenian daerah yang di Sungsung oleh banjar di Desa Kuta, serta merangkul jasa & karya pedagang lokal. Kesenian daerah Kuta yang dipentaskan seperti Tari Kecak dan Sanghyang Jaran, Pewayangan, Tari Topeng, Joget, 36 Jurnal Patra Barong dan Rangda. Karya yang dimasukan yaitu beberapa kerajinan warga lokal Bangsal Kuta seperti Kano. Bidang jasa yang dimasukan adalah surf guide & fishing tour. Sedangkan untuk kuliner lokal seperti Lawar Bulung (rumput laut) masakan olahan perut ikan dan babi, hingga usaha dagang pakaian hasil produk lokal. Kata Kunci: Perancangan, Artspace, Produk & Kesenian Kuta PENDAHULUAN Wisatawan yang datang ke Bali bertujuan Pariwisata merupakan salah satu sektor mencari kesenian yang dipertunjukan seperti terbesar dalam pemasukan pendapatan Negara. tarian, pentas pewayangan hingga galeri lukisan Terbukti dengan adanya kedatangan wisatawan yang terkait dengan tradisi dan budaya, terutama asing akan menambah devisa Negara. Menurut pedesaan yang masih tradisional. Tujuan Kinerja Kementerian Pariwisata (2018), kontribusi wisatawan lainnya yaitu mengunjungi objek wisata pariwisata terhadap perekonomian Pendapatan pantai, hingga produk khas Bali. Salah satu Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,25 persen. destinasi pariwisata yang ramai dikunjungi di Destinasi wisata domestik yang sudah dikenal oleh Provinsi Bali berada di Kabupaten Badung wisatawan mancanegara (wisman) seperti Pulau tepatnya adalah Desa Kuta. Terkenal dengan Bali, Bunaken serta Raja Ampat menjadi salah satu pantainya yang berpasir putih, garis pantai yang keunggulan objek wisata nasional. Peningkatan panjang dan ombak besar menantang bagi para kualitas dan akses menuju destinasi, penguatan peselancar, kehidupan malam yang berwarna data dan informasi serta peningkatan atraksi yang dengan barisan bar, klub malam, dan hotel yang terintegrasi bisa menjadi alternatif untuk tinggi di samping kiri dan kanan jalanan di Kuta. meningkatkan devisa pariwisata nasional, dengan Desa ini sudah dikenal melalui bidang demikian faktor pendorong 3S (sea, sand, sun) pariwisatanya, namun sedikit yang mengetahui sudah mulai ditinggalkan dan kini berubah menjadi bahwa Desa Kuta juga memiliki potensi dari safety, security, satisfaction karena wisatawan kini edukasi kesenian daerahnya. Beberapa kali sering lebih fokus terhadap value destinasi yang dituju diadakan pementasan tarian yang dilatar belakangi akibat pendidikan wisatawan yang tinggi. oleh upacara di salah satu Pura ataupun Balai Banjar. Hal tersebut menyebabkan tidak sedikit Berdasarkan data Kementerian Pariwisata wisatawan yang sekadar lewat ikut mampir dan pendapatan devisa dari sektor pariwisata pada menyaksikan. 2015 mencapai US$ 12,23 miliar atau setara Rp 169 triliun. Jumlah tersebut berada di urutan ke Walaupun tidak semua Pura dan Balai Banjar empat sebagai penyumbang devisa terbesar pada memiliki ritual khusus, namun pementasan 2015, di bawah migas, batu bara dan kelapa sawit. tersebut merupakan hal wajib diselenggarakan Menurut data sensus BPS tahun 2010, Indonesia karena merupakan warisan dari sepuh warga memiliki 1.128 suku bangsa. Hal itu menyebabkan terdahulu. Setelah melakukan wawancara dengan Indonesia memiliki beragam hasil budaya seperti beberapa masyarakat lokal, beberapa tokoh seni seni tarian, gamelan, alat musik dan adat istiadat, seperti dalang pewayangan, pragina (penari), dan dengan demikian Indonesia memiliki wisata pelukis, tarian yang ditekuni masyarakat lokal Banjar budaya bertajuk kesenian yang beraneka ragam. Buni Kuta seperti Tari Kecak dan Sanghyang Jaran, pementasan Tari Topeng atau Joget ketika piodalan Salah satu tempat tujuan pariwisata yang ramai Banjar Anyar Kuta, pementasan Barong dan Rangda dikunjungi yaitu berada di Provinsi Bali. Bali sudah Pura Dalem Pande Majapahit dan Banjar Tegal dikenal sejak lama berkontribusi di bidang Kuta, hingga pertunjukan pewayangan, kerap pariwisata untuk negara. Menurut data Badan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung, Pusat Statistik Provinsi Bali (BPS) di Bulan Oktober walau hanya berawal dari dokumentasi foto dan tahun 2019, pengunjung mancanegara yang video, namun seiring berjalan waktu kerap mereka datang ke Bali sejumlah 568.067 orang, jumlah ini menyaksikan dan mengikuti alur cerita dari mengalami peningkatan sebesar 9.69% pertunjukan tersebut. Dengan menggelar dbandingkan tahun sebelumnya. Jadi dengan pertunjukan seperti itu, bisa memberi edukasi banyaknya tingkat kunjungan wisatawan yang kepada wisatawan mengenai asal usul seni dan datang ke Bali bisa menjadi peluang untuk daerah yang mementaskannya. pengenalan seni hingga memasarkan produk hasil pengrajin lokal. Selain dari kesenian, masyarakat lokal perlu untuk mengekspos produk yang dianggap 37 Jurnal Patra berpotensi untuk branding daerah. Menjamin Metode Desain penjualan, style produk yang baik dalam pariwisata Dalam proses Perancangan Interior Artspace Grha objek harus menarik untuk disajikan dan dipelajari, Budaya Kuta akan digunakan adalah metode Glass berbeda dari objek lain, prasarana ke tempat Box. Metode Glass Box merupakan metode tujuan terpelihara baik, tersedia fasilitas berpikir rasional yang secara objektif dan something to see, something to do, something to sistematis menelaah segala sesuatu hal secara buy, hingga ditunjang sarana akomodasi lain. logis dan terbebas dari pikiran dan pertimbangan Untuk produk karya pengrajin Bangsal Kuta seperti yang tidak rasional (irasional). Metode tersebut kano, jasa memancing dan surfing, kerang hasil menuntut perancang menemukan fakta-fakta dan tangkapan di laut, hingga kuliner yang jarang sebab hingga alasan faktual yang mendasari ditemukan di daerah lain, seperti lawar Bulung, terjadinya suatu hal dan kemudian berusaha lawar cumi, dan masakan tradisional lain juga bisa menemukan solusi atas masalah-masalah yang diandalkan. Namun karena belum adanya fasilitas timbul. Dengan menerapkan metode ini membuat untuk mewadahi hal tersebut, sehingga perancang sering melakukan komunikasi dengan masyarakat kurang memperoleh kesempatan narasumber hingga lingkup sosial di sekitarnya untuk menonjolkan ciri khas tersebut. yang kerap memberi tambahan informasi berdasarkan pengalaman dilapngan yang mereka Orang yang mendalami bidang tersebut alami. Sehingga dari proses tersebut dapat berawal karena telah menekuninya sejak lama dan diperoleh analisa setelah dikaji beberapa informasi sering melakukan pementasan. Tetapi hal tersebut yang diperoleh setelah melakukan proses sebenarnya memiliki beberapa kendala, terutama wawancara tersebut. tempat untuk pementasan, hal tersebut dikarenakan tanah di daerah Kuta yang banyak Metode Pengumpulan Data sudah dijual dan penduduk asli pindah ke daerah Pada proses pengumpulan data Perancangan desa/perumahan dan kurang dikomersilkan, Interior Artspace Grha Budaya Kuta menggunakan sedangkan dari budaya masyarakat Bali masih beberapa metode ang menggunakan dua data, yaitu memerlukan pementasan tari tersebut untuk data primer dan data sekunder. Data primer pelengkap upacara. Jadi kesenian dan produk hasil diperoleh melalui