JSMB Vol. 6 (2) 2019 hlm. 96-104 Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis http://journal.trunojoyo.ac.id/jsmb

Pengaruh Citra Merek, Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Konsumen Mie Endess Di Bangkalan)

Nur Amalia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura

INFO ARTIKEL Abstract

Sejarah Artikel: Diterima : Diperbaiki : Disetujui : Keywords:

Abstraks Kata Kunci: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek dan Citra merek, Harga, Keputusan harga terhadap proses keputusan pembelian mie endess yang terletak Pembelian di JL. HOS. Cokroaminoto No. 72, Rw.05, Pangeranan, Kec.Bangkalan, DOI: Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 69115. Sedangkan metode

penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis data adalah data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan perpustakaan penelitian atau pengumpulan bahan yang diambil dari penelitian terkait perpustakaan penelitian dan metode analisis data menggunakan reduksi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Citar merek terhadap keputusan pembelian mie endess berpengaruh signifikan, harga terhadap keputusan pembelian mie endess berpengaruh signifikan. Koresponsi: ISSN: 2355-9643 (Print) Nama: Nur Amalia ISSN: 2460-3775 (on-line) Email: [email protected] p-ISSN: 2598-7763

PENDAHULUAN mengandung karbohidrat. Lemak yang digunakan Makanan merupakan sumber energi dan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak nutrisi yang berasal dari hewan atau tumbuhan akan dipecah menjadi glukosa yang berguna bagi yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Manusia tubuh ketika membutuhkan energi. Sedangkan dalam memenuhi persediaan makanan diperoleh protein dimanfaatkan oleh tubuh untuk dengan cara bertani, berkebun, dan berternak perkembangan otak dan tubuh. bahkan mencari ikan di laut. Setiap makan Dalam perkembangan jenis makanan yang mempunyai kandungan gizi yang berbeda setiap memproduksi produk yang sejenis, menyebabkan kandungan gizi mempunyai fungsi yang berbeda setiap perusahaan harus memberikan inovasi yang diolah oleh tubuh makhluk hidup. Protein, terhadap produknya . Inovasi-inovasi ini muncul karbohidrat, dan lemak adalah contoh gizi yang akibat kebutuhan yang sangat beragam dari didapat dari makanan karbohidrat merupakan konsumen sehingga produsen dituntut bisa sumber tenaga manusia sehari-hari. Jagung, beras melahirkan sebuah produk yang berbeda dari dan ketela, merupakan contoh makanan yang lainnya. Selain itu faktor penting lainnya yang

96 Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis Vol. 6 (2) 2019: 96-104 menuntut sebuah perusahaan untuk bisa membuat keputusan pembelian sebagai sebuah proses variasi pada produknya adalah banyaknya pesaing dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari yang akan menjadi rintangan tersendiri bagi para informasi yang mengenai produk atau merek pendiri usaha untuk dapat bersaing dalam tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing- memasarkan dan menjual produk, karena pada masing alternatif tersebut dapat memecah dasarnya dengan semakin banyaknya pesaing masalahnya yang kemudian mengarah pada maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan keputusan pembelian. untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan Keputusan pembelian oleh konsumen adalah apa yang menjadi harapannya. Sehingga keputusan yang melibatkan persepsi terhadap citra konsekuensi dari persaingan tersebut adalah merek dan harga dari banyak penelitian faktor- pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar dalam faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menghadapi setiap produk yang ditawarkan di melakukan keputusan pembelian produk adalah pasar. dengan meneliti bauran pemasaran (produk, harga, Para pendiri usaha membuat inovasi yang saluran distribusi, promosi) dan perilaku ditunjukkan agar dapat membuat variasi produk konsumen (budaya, sosial, psikologis).Namun, yang berbeda dari pesaing. Salah satu produk dalam menjaga keefektifan dan keefisien pasar, makanan pengganti pokok yang banyak digemari perusahaan harus mengumpulkan informasi oleh para konsumen adalah Mie. Mie merupakan tentang apa yang diinginkan yang dibutuhkan oleh salah satu jenis makanan pengganti makanan konsumen, karena memiliki nilai metode masing- pokok yang dikonsumsi untuk semua kalangan. masing untuk melihat suatu kualitas produk. Pada saat ini banyak sekali jenis mie yang telah Produk yang dijual oleh perusahaan ke pasar beredar pasar banyaknya jenis mie ini tidak lain harus mempertimbangkan besar harga yang dijual. dikarenakan telah banyaknya penjual mie yang Besaran harga satu produk menimbulkan persepsi mengerti bahwasannya ini telah memiliki pangsa di benak konsumen. Dalam menetapkan harga pasar yang cukup banyak di dapat perusahaan harus memposisikan produk pada disejajarkan dengan makanan lainnya. Menanggapi segmen pasar tertentu. Sehingga harga produk hal tersebut para penjual mie terus melakukan dapat dinilai dengan kualitas produk konsumen inovasi yang ditujukan agar dapat melahirkan akan menilai harga dari manfaat yang dirasakan produk jenis mie yang berbeda dari yang lain, atas produk tersebut. Harga menetapkan harga selain melakukan inovasi hal-hal penting yang jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk harus dilakukan oleh para penjual mie adalah atau sejumlah nilai yang dipertukarkan konsumen mampu membaca peluang pasar serta perilaku untuk manfaat memiliki atau menggunakan konsumen agar apa yang diinginkan oleh produk Daryanti (2013). konsumen akan mampu dipenuhi oleh para Citra merupakan pandangan konsumen dalam penjual mie. menilai suatu merek. Penciptaan citra merek pada Menurut Mangkunegara (2009), Perilaku suatu produk di benak konsumen merupakan konsumen adalah tindakan-tindakan yang sangat penting karena citra merek menjadi kasar dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi dasar konsumen dalam memilih suatu produk. yang berhubungan dengan proses pengambilan Citra merek memiliki tiga komponen yaitu citra keputusan dalam mendapatkan, menggunakan perusahaan, citra pemakai dan citra produk. barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat Perusahaan harus mengolah tiga komponen citra dipengaruhi lingkungan. Terdapat tiga faktor merek tersebut menimbulkan kesan yang positif di dalam mempelajari perilaku konsumen yaitu faktor benak konsumen. Kotler dan Keller (2013) stimulus merupakan faktor yang berada di luar diri mengemukakan bahwa citra merek adalah suatu individu (faktor eksternal) yang sangat pemikiran masyarakat yang menyediakan persepsi berpengaruh dalam proses pembelian. Contoh : (pandangan atau penilaian pribadi) mereka merk dan jenis barang. Yang kedua faktor respon terhadap suatu perusahaan atau produknya. merupakan hasil aktivitas individu sebagai reaksi Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini dari faktor stimulus. Contoh : keputusan membeli mengangkat judul : Pengaruh Citra Merek dan barang. Dan yang ketiga faktor intervening adalah Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Studi faktor antara stimulus dan respon. Faktor ini Kasus Pada Konsumen Mie Endess di Bangkalan). merupakan faktor dari internal individu, termasuk motif-motif dalam melakukan pembelian. B. Rumusan Masalah Kotler dan Armstrong (2012) mendefinisikan Berdasarkan penjabaran latar belakang di atas

97 Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis Vol. 6 (2) 2019: 96-104 maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : tersebut menentukan harga produk atau jasa. 1. Apakah terdapat pengaruh persepsi harga Faktor yang terpenting dalam menciptakan nilai terhadap keputusan pembelian mie endess? tersebut adalah produksi, pemasaran dan 2. Apakah terdapat pengaruh citra merek konsumsi. Jadi pemasaran merupakan penghubung terhadap keputusan pembelian mie endess? antara kegiatan produksi dan konsumsi. (Buchari 3. Apakah terdapat pengaruh antara harga Alma (2004:130) dan citra merek terhadap keputusan pembelian mie Jadi yang dimaksud dengan manajemen endess? pemasaran adalah proses merencanakan, penganalisaan, pelaksanaan, C. Tujuan Penelitian mengimplementasikan controlling (pengawasan) Berdasarkan latar belakang dan rumusan atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam masalah yang dijabarkan diatas, maka tujuan dari suatu perusahaan supaya dapat tercapai target atau penelitian ini adalah : tujuan perusahaan secara lebih efisien dan efektif. 1. Menganalisis pengaruh persepsi harga Fungsi manajemen pemasaran meliputi riset terhadap keputusan pembelian mie endess. pembelian atau konsumen, pengembangan produk, 2. Menganalisis pengaruh citra merek komunikasi dan promosi, strategi distribusi, terhadap keputusan pembelian mie endess. penetapan harga dan produk dan pemberian 3. Menganalisis pengaruh antara harga dan pelayanan pada konsumen. citra merek terhadap keputusan pembelian mie endess B. Citra Merek KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA 1. Pengertian Merek PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Menurut Kotler (2012) Merek adalah sebuah A. Pengertian Pemasaran nama, istilah, tanda, lambang, atau desain atau Pemasaran adalah suatu kegiatan bisnis yang kombinasinya yang dimaksudkan untuk merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu keinginan manusia, organisasi maupun masyarakat penjual atau kelompok penjual dan secara keseluruhan. Dengan adanya kebutuhan mendiferensasikan mereka dari para pesaing. manusia yang harus dipenuh, maka perusahaan akan mencoba untuk memenuhi kebutuhan 2. Pengertian Citra Merek tersebut dalam menciptakan produk pemuas Citra merek atau Brand Image merupakan kebutuhan yang disalurkan kepada konsumen representasi dari kesalahan persepsi terhadap dalam proses pemasaran. merek dan dibentuk dari informasi dan Menurut Kotler dan Armstrong (2012) pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di terhadap merek berhubungan dengan sikap yang mana pribadi atau organisasi memperoleh apa merupakan keyakinan dan preferensi terhadap yang mereka butuhkan dan inginkan melalui suatu merek. Konsumen yang memiliki citra merek penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. yang positif terhadap suatu merek, akan lebih Pengertian tersebut bertumpu pada konsep inti memungkinkan untuk melakukan pembelian. dalam pemasaran antara lain kebutuhan, keinginan Setiadi (2003) berpendapat bahwa citra merek dan permintaan pasar sasaran, positioning, dan mengacu pada skema memori akan sebuah merek segmentasi, penawaran merek, nilai dan kepuasan, yang berisikan interpretasi konsumen atau atribut, saluran pemasaran, rantai pasokan, pesaing dan kelebihan, penggunaan, situasi, para pengguna dan lingkungan pemasaran karakteristik pemasar dan karakteristik pembuat Sedangkan manajemen pemasaran menurut produk atau merek tersebut. Citra merek adalah Philip Kotler dan Armstrong (2002:14) adalah apa yang konsumen pikirkan dan rasakan ketika analisis, perencanaan pelaksanaan, dan mendengar atau melihat nama suatu merek. pengendalian atas program yang dirancang untuk Brand image atau Brand description, yakni menciptakan, membangun, dan mempertahankan deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli konsumen terhadap merek tertentu (Tjiptono, 2005: sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran 49). Menurut Kotler dan Armstrong (2001) "Brand organisasi. image adalah keyakinan tentang merek tertentu". Definisi pemasaran yang lainnya, yaitu suatu Citra atau asosiasi merepresentasikan persepsi kegiatan dalam perekonomian yang dapat yang bisa merefleksikan kenyataan yang objektif membantu menciptakan nilai ekonomi, nilai ataupun tidak. Citra yang terbentuk dari asosiasi

98 Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis Vol. 6 (2) 2019: 96-104 inilah yang mendasari dari keputusan membeli Citra merek merupakan serangkaian asosiasi bahkan loyalitas merek (brand loyalty) dari yang ada dalam bentuk konsumen terhadap suatu konsumen. merek, biasanya terorganisasi menjadi suatu Citra merek dapat disimpulkan adalah makna. Hubungan terhadap suatu merek akan sekumpulan asosiasi merek yang terjadi dalam semakin kuat jika didasarkan pada pengalaman ingatan konsumen. Citra merek merepresentasikan dan dapat banyak informasi. Citra atau asosiasi inti dari semua kesan mengenai suatu merek yang mempresentasikan persepsi yang bisa terbentuk dalam benak konsumen. Kesan-kesan ini merefleksikan kenyataan yang objektif maupun terdiri dari : tidak. Citra yang terbentuk dari asosiasi inilah yang a) Kesan mengenai penampilan fisik dan mendasari dari keputusan pembelian konsumen. performasi produk yang profesional Konsumen lebih sering membeli produk dengan b) Kesan tentang keuntungan fungsional merek yang terkenal karena mereka merasa lebih produk yang sesuai perkembangan zaman nyaman dengan hal-hal yang sudah dikenal, c) Kesan tentang orang-orang yang memakai dengan adanya asumsi bahwa merek yang lebih produk tersebut dari semua golongan masyarakat dapat diandalkan, selalu tersedia dan mudah d) Semua emosi, asosiasi imajeri dan makna dicari, dan memiliki kualitas yang sudah tidak simbolik yang terbentuk dan dalam benak diragukan lagi. Sehingga merek yang lebih dikenal konsumen, termasuk juga imajeri dalam istilah lebih sering dipilih konsumen dibanding merek karakter karakteristik manusia. yang belum dikenal. C. Harga 3. Dimensi Citra Merek 1. Pengertian Harga Indikator-indikator yang membentuk brand Harga merupakan alat tukar yang digunakan image menurut Aeker dan Biel (2009) adalah: untuk mendapatkan produk atau jasa dengan i. Citra pembuat (Corporate Image), yaitu sejumlah uang. (Djasmine Saladin 2001). sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan Sedangkan menurut, (Tjiptono 2002) harga adalah konsumen terhadap perusahaan yang membuat hukum moneter yang dapat ditukarkan untuk suatu barang atau jasa. Indikatornya adalah : mendapatkan hak atau suatu barang atau memakai a. Popularitas adalah tingkat keterkenalan dan layanan jasa. merek di mata masyarakat. Peran harga tak lepas dari proses jual beli b. Kredibilitas adalah tingkat kepercayaan suatu produk atau jasa. Harga membantu sebuah perusahaan di mata pelanggan. konsumen untuk menentukan seseorang akan c. Jaringan distribusi perusahaan adalah membeli barang atau tidak. Suatu perusahaan jaringan distribusi perusahaan adalah jaringan menentukan nilai untuk mendapatkan laba dari yang digunakan untuk penyebaran barang dari produk yang dijual perusahaan tersebut. Untuk produsen sampai ke konsumen. menentukan harga suatu produk atau jasa, ada ii. Citra Produk/konsumen (Product Image), beberapa dasar yang harus dipertimbangkan. yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan (Machfodz 2005) mengatakan penetapan suatu konsumen terhadap suatu barang dan jasa. harga dapat dipengaruhi oleh faktor internal yang Indikatornya: terdiri dari tujuan perusahaan dalam pemasaran a. Atribut produk adalah unsur-unsur produk, strategi yang dipakai oleh perusahaan produk yang dipandang penting oleh konsumen dalam memasarkan produk, biaya yang dan dijadikan sebagai dasar pengambilan dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi dan keputusan. Atribut produk meliputi : Merek Mie memasarkan produk dan pembiayaan karyawan Endess memberikan kesan positif terhadap serta metode yang dipakai perusahaann untuk pelanggan, dan Berlabel Halal. memasarkan produk dan faktor eksternal yang b. Harga produk terjangkau . dapat dilihat dari model pasar yang akan dituju c. Menawarkan berbagai varian produk. produk, persaingan harga dengan produk lain, iii. Keamanan dalam mengkonsumsi produk. serta lingkungan yang akan menjadi sasaran iv. Citra Pembuat (User Image), yaitu produk tersebut. Penetapan harga suatu produk sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan atau saja tergantung dari tujuan perusahaan atau konsumen terhadap pemakai yang menggunakan penjual yang memasarkan produk tersebut. suatu barang atau jasa. Indikatornya adalah : (Menurut harini 2008) penetapan harga memiliki a. Merek mudah diingat tujuan yaitu : b. Dapat dikonsumsi untuk semua kalangan a) Penetapan harga suatu produk memiliki

99 Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis Vol. 6 (2) 2019: 96-104 tujuan untuk mencapai target perusahaan untuk penjualan. Ini berarti bahwa ia belum memiliki memperoleh penghasilan serta mendapatkan target tujuan dalam penetapan harga coba-coba tersebut. investasi yang sudah di tentukan persentase 4. Penetapan harga untuk memaksimumkan keuntungannya, sehingga untuk memenuhi hal laba. Tujuan ini biasanya menjadi anutan setiap tersebut diperlukan adanya penetapan harga pasti usaha bisnis. Kelihatannya usaha mencari untung dari suatu produk yang telah diproduksi mempunyai konotasi yang kurang enak seolah- perusahaan. olah menindas konsumen. Padahal sesungguhnya b) Fungsi penetapan harga yang kedua hal yang wajar saja. Setiap usaha untuk bertahan merupakan hal harus diperhatikan untuk hidup memerlukan laba. Secara teoritis harga bisa kestabilan harga suatu produk. berkembang tanpa batas. c) Penetapan harga dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan produk dalam D. Keputusan pembelian peredaran pasar, sehingga produk tetap dalam 1. Definisi Keputusan Pembelian dapat bertahan di pasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2001) d) Penetapan harga harus dilakukan untuk keputusan pembelian pada tahap dalam proses mencegah terjadinya persaingan dengan pengambilan keputusan pembeli dimana perusahaan lain yang dimiliki produk yang hampir konsumen benar-benar membeli. Pengambilan sama. keputusan merupakan suatu individu yang secara e) Perusahaan menetapkan harga untuk langsung terlibat dalam mendapatkan dan menentukan laba yang akan didapat oleh mempergunakan barang yang ditawarkan. perusahaan agar perusahaan tetap dapat memproduksi suatu produk yang akan dipasarkan 2. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian Kotler dan Keller (2009) mengatakan, pemasar 2. Tujuan Penetapan Harga harus mencoba memahami sepenuhnya proses Penjualan barang dalam menetapkan harga pengambilan keputusan pelanggan mulai dari dapat mempunyai tujuan yang berbeda satu sama pengalaman pelanggan dalam belajar, memilih, lain antara penjual maupun antara barang yang menggunakan dan mendisposisikan produk. satu dengan yang lain. Tujuan penetapan harga Menurut Vidyayanti (2010), pada umumnya menurut Harini (2008:55) sebagai berikut: konsumen melewati lima tahap dalam oroses 1. Penetapan harga untuk mencapai pengambilan keputusan, yaitu : penghasilan atas investasi. Biasanya besar a) Pengenalan masalah keuntungan dari suatu investasi telah ditetapkan Proses pembelian dimulai ketika membeli persentasenya dan untuk mencapai diperlukan mengenali masalah atau kebutuhan. Untuk itu oara penetapan harga tertentu dari barang yang pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang dihasilkan. Penetapan harga untuk kestabilan memicu kebutuhan tertentu, dengan harga. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengumpulkan informasi dari sejumlah perusahaan yang kebetulan memegang kendali atas konsumen, dengan demikian para pemasar dapat harga. Usaha pengendalian harga diarahkan menyusun strategi yang mampu memicu minat terutama untuk mencegah terjadinya perang harga, konsumen. khususnya bila menghadapi permintaan yang b) Pencarian informasi sedang menurun. Konsumen yang terangsang kebutuhannya 2. Penetapan harga untuk mempertahankan akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih atau meningkatkan bagiannya dalam pasar. banyak. Yang menjadi perhatian utama pemasar Apabila perusahaan mendapatkan bagian pasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dengan luas tertentu, maka ia harus berusaha menjadi acuan konsumen dan mengarah relatif mempertahankan ikatannya atau justru setiap sumber terhadap keputusan pembelian mengembangkannya. Untuk itu kebijaksanaan selanjutnya. dalam penetapan harga jangan sampai merugikan c) Evaluasi alternatif usaha mempertahankan atau mengembangkan Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana bagian pasar tersebut. yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh 3. Penetapan harga untuk menghadapi atau satu konsumen dalam semua situasi pembelian. mencegah persaingan. Apabila perusahaan baru Evaluasi didasarkan pada keyakinan keyakinan mencoba-coba memasuki pasar dengan tujuan dan sikap yang diperoleh dari bertindak dan mengetahui pada harga berapa ia menetapkan belajar.

100 Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis Vol. 6 (2) 2019: 96-104

d) Keputusan pembelian b. Hipotesis Konsumen bisa mengambil keputusan untuk Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka tidak secara formal mengevaluasi setiap merek, dapat diketahui hipotesis penelitian. Menurut namun faktor-faktor yang bisa mempengaruhi Sugiyono (2013:64), hipotesis merupakan jawaban keputusan final. sementara terhadap rumusan masalah penelitian. e) Perilaku pasca pembelian Ada dua hipotesis yang akan penulis lakukan yaitu Setelah pembelian, konsumen mungkin hipotesis simultan dan hipotesis parsial. mengalami ketidak sesuaian karena 1. Hipotesis Simultan memperhatikan fitur-fitur tertentu yang Berdasarkan rumusan masalah yang telah mengganggu atau mendengar hal-hal yang dibuat sebelumnya dan mengacu kepada kerangka menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu pemikiran yang diajukan, maka hipotesis simultan siaga terhadap informasi yang mendukung yang penulis buat adalah: “Terdapat pengaruh citra keputusannya. Untuk itu para pemasar harus merek dan harga terhadap proses keputusan memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pembelian”. pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian. 2. Hipotesis Parsial 3. Enam Sub-keputusan Pembelian Hipotesis parsial yang diajukan penulis adalah Kotler dan Keller (2013), menjelaskan bahwa : keputusan pembelian konsumen meliputi enam a) Terdapat pengaruh citra merek terhadap sub-keputusan yaitu : proses keputusan pembelian. 1) Keputusan memilih produk, b) Terdapat pengaruh harga terhadap proses 2) Memilih merek, keputusan pembelian. 3) Tempat pembelian , c. Jenis Penulisan 4) Kuantitas, Adapun metode penulisan yang akan 5) Waktu, dan digunakan oleh penulis yaitu dengan 6) Metode pembayaran menggunakan metode studi literatur atau kualitatif. Data diperoleh melalui literatur yang METODOLOGI terkait dengan pengaruh citra merek dan harga a. Kerangka Pimikiran Penelitian terhadap keputusan pembelian. Pengambilan Berdasarkan teori-teori dan penelitian terdahulu, kesimpulan yaitu dilakukan dengan cara maka dapat digambarkan secara sistematis menggabungkan antara penelitian terdahulu dan hubungan antara variabelnya dalam kerangka pikir data yang tersedia serta beberapa studi literatur. penelitian sebagai berikut : d. Jenis Data Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari tinjauan literatur dan website yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. e. Metode Pengumpulan Data Data dikumpulkan yaitu melalui metode studi pustaka, dimana dengan cara mempelajari literatur-literatur yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. f. Metode Analisis Data Penulisan karya tulis ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Data-data yang diperoleh dari tinjauan literatur maupun website terkait disusun menjadi sebuah fakta-fakta yang

Keterangan : aktual yang akan memperkuat hipotesis yang telah :Pengaruh secara ada. Hal ini diharapkan dapat memperkuat simultan peneilitian terdahulu dan membantu peneilitian yang akan mendatang. : Pengaruh secara parsial

101 Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis Vol. 6 (2) 2019: 96-104

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dari sejak awal berdiri sampai sekarang terus Indonesia sendiri memiliki olahan mie yang berusaha melukakan inovasi dalam segi rasa dan beragam khas nusantara seperti , mie koba penyajiannya, yang diharapkan akan menarik dan mie koclok. Walaupun mie memang bukan selera konsumen terutama anak muda masa kini bahan asli Indonesia. Bangsa Tionghoa yang merupakan wadah marketing dimana juga mengenalkannya pada masyarakat asli Indonesia dapat memperluas jangkaun pasar dengan ikut sejak puluhan tahun lalu. Karena keterbukaan mempromosikan produk ini (mie endess). Mie masyarakat kita pada bahan-bahan makanan baru, endess tiada hentinya melakukan inovasi cita rasa mie tersebut pun diolah dan disesuaikan dengan pada produk utamanya yaitu: lidah Indonesia. Mie yang dapat diolah dengan a. Spesial endess yang meliputi : cara apapun, bisa digoreng, direbus, dibuat endess curry original, endess oye, endess oke, makanan ringan bisa, dibuat makanan pokokpun endess oh yes, dan endess manteb pedes. bisa. Mie adalah makanan berbentuk adonan tipis b. Spesial cornet noodle yang meliputi : panjang yang telah digulung, dikeringkan dan endess curry original, endess oye, endess oke, dimasak dalam air mendidih. Menjamurnya endess oh yes, dan endess manteb pedes. produk olahan mie di Indonesia ini dikarenakan c. Spesial kuah seafood noodle yang meliputi warung makan hingga restoran yang : endess curry original, endess oye, endess oke, mengunggulkan mie sebagai menu utama. endess oh yes, dan endess manteb pedes. Teksturnya yang kenyal dan lembut cocok Konsumen pada umumnya suka dengan makanan dipadukan dengan beraneka bahan dan . yang sedang tren dan digemari. Produk mie endess Citra merek produk yang baik tentulah tidak digemari oleh semua kalangan dari anak-anak, didapat dengan mudah oleh produsen mie pada remaja hingga dewasa dengan harga yang masa kini. Persaingan makanan yang sejenis (bisnis terjangkau bahkan untuk kantong pelajar, para mie), membuat produsen harus konsumen suka dengan berbagai varian rasa yang mempertimbangkan banyak faktor yang mampu ada di kafe mie endess. Konsumen suka membeli mendukung keberhasilan produk. Salah satu faktor varian berbeda pada produk mie endess, karena utama yang mampu mendukung keberhasilan mereka ingin mengetahui bagaimana cita rasa dan produk yakni dari segi rasa dan penyajiannya. kualitas dari produk mie tersebut, apakah mie Pendirian uasaha olahan berbahan dasar mie yang endess memiliki cita rasa dan kualitas produk yang kekinian dan sedang digemari di semua kalangan sama atau tidak dengan produk yang biasa mereka masyarakat kabupaten bangkalan yaitu mie endess, beli. Hal-hal inilah yang medorong keputusan yang terletak di JL. HOS. Cokroaminoto No. 72, pembelian produk, sehingga citra merek dan harga Rw.05, Pangeranan, Kec.Bangkalan, Kabupaten mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan Bangkalan, Jawa Timur 69115. Mie endess pada pembelian. awalnya (2016) memiliki nama mie mandes yaiu  Harga Mie Endess dari kata manteb pedess dan pada tahun 2018 berganti menjadi mie endess yang berarti enak pedess. Walaupun dengan perubahan nama tersebut, mie endess café tetap menjaga rasa khas mie nya dengan tetap bisa menikmati sensai pedas dari level yang ingin. Dengan memiliki brand atau nama merek “mie endess” (mie enak-pedess) hal ini dapat mewakili produk utamanya yaitu berbagai varian mie dengan rasa yang enak dan pedas, produk olahan dengan berbahan dasar mie yang diolah dengan memiliki cita rasa pedas dan gurih yang khas dan disajikan dengan digoreng ataupun dengan kuah yang pedas dan gurih, Secara parsial memiliki pengaruh citra merek dengan pilihan tingkat atau level kepedasan sesuai (X1) terhadap proses keputusan pembelian (Y). selera konsumen, dipilih yaitu endess noodle yang Merek juga berperan penting dalam memberikan meliputi : endess original, endess oye, endess oke, kontribusi dalam mempengaruhi konsumen untuk endess oh yes, endess manteb pedes. Dalam satu melakukan keputusan pembelian, hal itu diperjelas hari mie endess terjual kurang lebih 400 porsi oleh Keller dalam Rahmawati (2009:37) yang dengan berbagai varian rasa. Selain itu mie endess mengatakan bahwa merek bagi konsumen dapat

102 Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis Vol. 6 (2) 2019: 96-104 memberikan pesan gambaran kualitas dari produk pembelian ulang produk KFC di cabang serta janji bagi perusahaan kepada konsumen, Grand Mall. Dimana hasil penelitiannya citra maka melalui gambaran tersebut dapat mendorong merek dan harga secara simultan berpengaruh konsumen membuat keputusan. Hal ini sesuai signifikan terhadap proses keputusan pembelian. dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurlisa (2011) mengemukakan penelitian dengan judul DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek Annisa Ristu Rahmawati. 2016. Pengaruh Citra Terhadap Keputusan Pembelian Kecap Manis Merek dan Harga Terhadap Keputusan Merek Bango (Stusi Kasus Pada Ibu Rumah Pembelian Produk di Nurul Izza Yogyakarta Tangga Di Komplok Vila Mutiara Johor Ii dan Atanu Adhikari . 2017. Effect of Adjacent Product Taman Johor Mas). Dimana hasil penelitiannya Price on Customer’s Willingness to Pay of bahwa Secara serentak variabel harga, kualitas Focal Brand: A Bayesian Approach produk, dan cutra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) kecap Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran dan manis merek bango. Dengan kata lain citra merek Pemasaran Jasa. Bandung : Penerbiy Alfabeta dapat dijadikan sebagai salah satu alat pemasaran Danang Sunyoto 2012. Manajemen Pemasaran. untuk menarik konsumen agar menarik minat Yogyakarta : Buku Seru pembelian sepeda motor. Selain itu harga (X2) Ghozali, Imam. 2003. Analisis Dengan Program memiliki pengaruh terhadap proses keputusan SPSS. Semarang:Badan Penerbit-Undip pembelian (Y). Hal ini sesuai dengan penelitian Gadau Matias 2010. Pengaruh Citra Merek (Brand yang dilakukan oleh Imita Agustin Putri Image) Terhadap Loyalitas Konsumen mengemukakan penelitian dengan judul Pengaruh Hana Catur W, ST dan Enny Koeswandari ,ST . Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan 2016. Brand Image, Customer Satisfaction Pembelian (Studi Kasus Pada Martabak Hawai Di dan Customer Loyality Jaringan Bangkalan). Dimana hasil penelitiannya bahwa Supermarket Superindo di Surabaya Harga dan kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hatane Semuel dan Adi Suryanata Lianto . 2014. Pada umumnya bahwa citra merek dan harga Analisis eWOM, Brand Image, Brand Trust merupakan informasi bagi konsumen untuk dan Minat Beli Produk Smartphone di memutuskan membeli atau tidak membeli suatu Surabaya produk. Sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek. Harini. 2008. Makro Ekonomi Pengantar. Jakarta : Hal ini dikarenakan citra merek sangat PT Gramedia Pustaka Utama berhubungan dengan keyakinan konsumen Imita Agustin Putri. Pengaruh Harga dan Kualitas terhadap suatu merek. Merek akan lebih Produk Terhadap Keputusan Pembelian memungkinkan untuk melakukan pembelian. (Studi Kasus Pada Martabak Hawai Di Konsumen cenderung membeli merek yang sudah Bangkalan). dikenal tersebut karena mereka merasa aman Kotler Philip dan Armstrong 2008. Prinsip-prinsip dengan sesuatu yang dikenal dan memiliki Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta : anggapan bahwa kemungkinan merek ini juga Erlangga memiliki kualitas yang dapat dipertanggung Kotler Philip 220. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. jawabkan dan dapat diandalkan. Sedangkan harga Jakarta : Erlangga akan memberikan pertimbangan apakah manfaat Nurlisa. 2011. Pengaruh Harga, Kualitas Produk, yang diperoleh dari produk tersebut sebanding dan Citra Merek Terhadap Keputusan dengan harga yang ditetapkan. Sebagai bahan Pembelian Kecap Manis Merek Bango (Stusi pertimbangan bagi konsumen, citra merek dan Kasus Pada Ibu Rumah Tangga Di Komplok harga harus diperhatikan dengan baik oleh Vila Mutiara Johor Ii dan Taman Johor Mas). perusahaan karena akan menentukan suatu Philip Kotler. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 keputusan konsumen terhadap kualitas produk dan 2. Jakarta : PT.Indeks yang akan menjadi alasan konsumen untuk Sugiyono. 2008. Metode penelitian Bisnis. Bandung membeli. Hal ini sesuai dengan penelitian yang : Alfabeta dilakukan oleh Fitria Engla Sagita (2010) Sugiyono. 2010. Mettode Penelitian Kuantitatif mengemukakan penelitian dengan judul pengaruh Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta brand image dan harga terhadap keputusan Sugiyono. 2014. Mettode Penelitian Kuantitatif

103 Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis Vol. 6 (2) 2019: 96-104

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Kencana, Jakarta Tjiptono Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Andi, Yogyakarta Tjiptono Fandyy. 2012. Pemasaran Jasa. C,V ANDI OFFSET, Yogyakarta Vidyayanti, R. 2010. Faktor-faktor yang Menjelaskan Keputusan Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Pada Butik Online. Tesis Binus Busiiness School Yanti, Purnama Sari. 2011. Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Merek dan Komunikasi Pemasaran Terintegrasi terhadap Minat beli Konsumen. Jurnal : http://eprints.undip.ac.id/45464/11- SUTJIPTO.pdf htttp://statisticscafe.blogspot.co.id/2012/02/mene ntukan-rentang-skala-likert.html https://www.google.com/url?sa=t&source=web& rct=j&url=http://repository.unpas.ac.id/116 6/2/ABSTRAK.pdf&ved https://mie-endess-bangkalan.business.site/

104