Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu Familia Nymphalidae Dan Pieridae Di Kawasan Cirengganis Dan Padang Rumput Cikamal Cagar Alam Pananjung Pangandaran

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu Familia Nymphalidae Dan Pieridae Di Kawasan Cirengganis Dan Padang Rumput Cikamal Cagar Alam Pananjung Pangandaran Jurnal Agrikultura 2018, 29 (1): 1-8 Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu … ISSN 0853-2885 Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu Familia Nymphalidae dan Pieridae di Kawasan Cirengganis dan Padang Rumput Cikamal Cagar Alam Pananjung Pangandaran Virda Catur Lestari, Tatang S. Erawan, Melanie , Hikmat Kasmara dan Wawan Hermawan* Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran *Alamat korespodensi: [email protected] ABSTRACT The diversity of butterflies’ family of Nymphalidae and Pieridae at Cirengganis area and Cikamal Savannah area of Pananjung Sanctuary of Pangandaran The research reported the diversity o.f butterflies of Nymphalidae and Pieridae Families at Cirengganis area and Cikamal Savannah area which located at Pananjung Sanctuary, Pangandaran. The experiment was conducted using visual encounter survey method. The butterflies were caught using sweeping technique. The butterflies were collected and identified. Abiotic factors such light intensity and temperature were measured during observation. The result showed that 13 species of nymphalidae family were identified whilst only 2 species were identified belongs to the family of Pieridae. Butterfly diversity index at Cirengganis and Cikamal Savannah categorized as moderate with value of 2.285647. Vegetation that interacted with the butterflies were Tectona grandis), Psychotria aurantiaca, and Melastoma malabathricum. Furthermore, light intensity and temperature at Cirengganis were detected at 12473.33 lux and 28.6oC, respectively. While at Cikamal Savannah, the light intensity was measured at 26900 lux and temperature reached 33.6oC. Keywords: Visual encounter survey, Abiotic factor, Vegetation ABSTRAK Penelitian ini melaporkan mengenai keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu Famili Nymphalidae dan Pieridae di kawasan Cirengganis dan Padang Rumput Cikamal Cagar Alam Pananjung Pangandaran. Metode yang digunakan adalah metode Visual Encounter Survey (VES). Penangkapan kupu-kupu dilakukan dengan teknik sweeping. Kupu-kupu yang diperoleh dikoleksi dan diidentifikasi. Faktor abiotik seperti intensitas cahaya dan suhu diukur selama pengamatan. Serta diamati pula vegetasi sekitar lokasi pengamatan yang berinteraksi dengan kupu-kupu. Hasil pengamatan diperoleh total kupu-kupu famili Nymphalidae sebanyak 13 spesies dan kupu-kupu famili Pieridae sebanyak 2 spesies. Nilai indeks keanekaragaman kupu-kupu di kawasan Cirengganis dan Padang Rumput Cikamal tergolong kategori sedang yaitu 2,285647. Hasil vegetasi yang diketahui berinteraksi dengan kupu-kupu yaitu jati (Tectona grandis), ki kores (Psychotria aurantiaca), dan harendong (Melastoma malabathricum). Sementara rata-rata intensitas cahaya dan suhu di Cirengganis sebesar 12473,33 lux dan 28,6oC dan di Padang Rumput Cikamal sebesar 26900 lux dan 33,6oC. Kata Kunci: Visual Encounter Survey, Faktor abiotik, Vegetasi 1 Jurnal Agrikultura 2018, 29 (1): 1-8 Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu … ISSN 0853-2885 PENDAHULUAN mengenai keanekaan jenis kupu-kupu di kawasan Taman Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Taman Wisata Cagar Alam Pananjung Jawa Barat. Pangandaran, Jawa Barat merupakan salah satu BAHAN DAN METODE kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki potensi keanekaragaman hayati yang cukup tinggi Alat yang digunakan dalam pengamatan ini baik flora, fauna maupun ekosistemnya. Salah satu antara lain yaitu alat tulis, buku panduan identifikasi keanekaragaman hayati yang terdapat di Taman atau field guide, GPS, insect net, jarum pentul, Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran yaitu kamera, kertas papilot, label, luxmeter, papan keanekaan jenis kupu-kupu. perentang, termometer, worksheet. Bahan -bahan Kupu-kupu merupakan bagian dari yang digunakan dalam pengamatan ini diantaranya keanekaragaman hayati yang harus dijaga yaitu alkohol 70%, dan kapur barus/kamper. kelestariannya. Kupu-kupu memiliki nilai penting Pengamatan ini dilakukan dengan metode bagi manusia maupun lingkungan antara lain, nilai jelajah dengan cara menyusuri jalan setapak sekitar ekonomi, ekologi, estetika, pendidikan, konservasi kawasan Cirengganis dan Padang Rumput Cikamal dan budaya (Lamatoa dkk, 2013 ). Dari perkiraan Taman Wisata Cagar Alam Pananjung Pangandaran, 17.500 jenis kupu-kupu di dunia, tak kurang dari Jawa Barat. Penangkapan kupu-kupu dilakukan 1.600 jenis diantaranya tersebar di Indonesia. dengan menggunakan insect net dengan teknik Keadaan alam Indonesia dengan iklim tropik sweeping. Metode yang digunakan adalah Visual menjadi habitat yang cocok bagi perkembangan Encounter Survey (VES) atau Survei Penjumpaan berbagai spesies kupu-kupu, yang diperkirakan Langsung. Pengamatan dilakukan sepanjang jalur sekitar 4.000-5.000 spesies, namun sampai saat ini transek bayangan yaitu dengan jarak ± 1000 m yang baru sekitar setengahnya yang sudah diketahui dibagi ke dalam 10 titik sampling (100 m/titik) di spesiesnya (Arrummaisha dkk, 2014). lokasi sekitar kawasan Cirengganis dan Padang Famili Nymphalidae meliputi kupu-kupu Rumput Cikamal Cagar Alam Pananjung berukuran kecil hingga sedang (25-100 mm), ciri Pangandaran. Metode Visual Encounter Survey khas pada Nymphalidae ialah pasangan tungkai (VES) dilakukan pada titik sampling yang telah depan yang mengecil (kecuali pada kupu-kupu ditentukan, kemudian mencatat penjumpaan betina Libytheinae) (Landman, 2001). Kupu-kupu dengan kupu-kupu, parameter yang diukur yaitu anggota dari famili ini umumnya berwarna cokelat, jenis, jumlah, waktu, dan aktivitas (Wahyuni dkk, oranye, kuning, dan hitam. Kupu-kupu famili ini 2014). merupakan kelompok yang paling beragam jenisnya Pengamatan dilakukan pada pagi hari pukul dengan variasi dan pola bentuk sayap. Kupu-kupu 08.00 – 12.00 WIB dan sore hari pukul 14.00 – 16.00 jantan biasanya memiliki pasangan tungkai depan WIB. Pengukuran data abiotik suhu (oC) dan tertutup oleh kumpulan sisik yang padat menyerupai intensitas cahaya serta pencatatan data biotik berupa sikat, sehingga kupu-kupu ini juga dikenal sebagai vegetasi tumbuhan di lokasi pengamatan selama kupu- kupu berkaki sikat (Peggie & Amir, 2006). pengamatan. Sampel yang akan dikoleksi hanya satu Famili Pieridae meliputi kupu-kupu spesimen setiap spesies. Apabila saat pengambilan berukuran kecil hingga sedang (25- 100 mm), sampel menemukan individu kupu-kupu pada jenis memiliki tiga pasang kaki, sayap tidak berekor, dan yang sama, maka cukup dihitung jumlahnya serta biasanya berwarna putih atau kuning dengan sel dicatat ciri-cirinya dan kupu-kupu tersebut akan sayap belakang yang tertutup. Famili ini dapat dilepaskan kembali. Sampel kupu-kupu yang telah terbang jauh (beberapa spesies mempunyai sifat ditangkap akan disimpan dalam kertas papilot yang migrasi) dan sering ditemukan dalam jumlah banyak sudah diberi keterangan nomor, serta dicatat ciri- di sekeliling air (Sihombing, 1999). cirinya pada worksheet. Kemudian kupu-kupu Keanekaragaman hayati harus dijaga dari diawetkan untuk dijadikan spesimen dengan kerusakan habitat dan kepunahan maupun menyuntikkan alkohol 70% dibagian mesothoraks penurunan keanekaan jenis hayatinya. Seperti satwa secara tegak lurus. Sayap kupu-kupu direntangkan lainnya, kupu-kupu juga mengalami ancaman pada papan perentang agar sayap merentang kelangkaan jika tidak dilakukan perlindungan, sempurna. Tahap selanjutnya kupu-kupu diletakkan pelestarian serta pembinaan habitat agar tetap diatas sterofoam dengan ditusuk menggunakan lestari. Oleh karena itu dalam upaya konservasi jarum pentul, sayap kupu-kupu dijepit dengan keanekaragaman hayati, maka dilakukan penelitian potongan kertas minyak yang ditahan menggunakan 2 Jurnal Agrikultura 2018, 29 (1): 1-8 Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu … ISSN 0853-2885 jarum pentul yang ditancapkan di atas papan Analisis data frekuensi merupakan penentuan perentang. Perentangan sayap kupu-kupu dilakukan besarnya jumlah presentase setiap spesies pada dengan menggunakan pinset agar sayap kupu-kupu masing-masing plot. Frekuensi relatif merupakan tidak rusak. Beri label jenis dan keterangan spesies persentase kehadiran suatu individu dalam sejumlah pada tiap spesimen. Identifikasi spesimen yang telah titik sampling (Odum, 1993). ∑ didapatkan menggunakan buku panduan identifikasi Frekuensi Mutlak (FM)= ∑ field guide Practical Guide to the Butterflies of Frekuensi Relatif (FR)= x 100% Bogor Botanic Garden (Peggie & Amir, 2006) dan ∑ Identification Guide for Butterflies of West Java Keterangan : (Schulze, 2005). Penyimpanan kupu-kupu dilakukan FR : Frekuensi Relatif dalam kotak spesimen yang telah diberi kapur FM: Frekuensi Mutlak (jumlah individu tiap jenis barus/kamper sebagai pengawet dan menghindarkan yang menempati plot spesimen dari semut atau jamur. Hasil data yang diperoleh, dianalisis HASIL DAN PEMBAHASAN menggunakan indeks dominansi, indeks kekayaan jenis Margalef, indeks keanekaragaman Shannon- Dari hasil pengamatan pada kedua lokasi, Wiener, dan indeks kemerataan. kupu-kupu famili Nymphalidae dan Pieridae yang ditemukan berjumlah 15 jenis dari 7 subfamili, yaitu a. Indeks Dominansi Jenis (D) dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2. Berdasarkan Dominansi jenis kupu- kupu dihitung menggunakan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada seluruh indeks dominansi Simpson (D) dengan rumus: spesies kupu-kupu yang diperoleh, menunjukkan (Odum,1993). bahwa kupu-kupu dari famili Nymphalidae paling 퐷 = 100 % banyak ditemukan pada kedua lokasi pengamatan. Keterangan : Hal ini dikarenakan famili Nymphalidae memiliki D : Indeks Dominansi jumlah spesies yang relatif banyak. Selain memiliki ni : Jumlah Individu Suatu Jenis anggota terbanyak, tingginya
Recommended publications
  • Biji, Perkecambahan, Dan Potensinya 147‐153 RONY IRAWANTO, DEWI AYU LESTARI, R
    Seminar Nasional& International Conference Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon vol. 3 | no. 1 | pp. 1‐167 | Februari 2017 ISSN: 2407‐8050 Tahir Awaluddin foto: , Timur Kalimantan Derawan, di Penyelenggara & Pendukung tenggelam Matahari | vol. 3 | no. 1 | pp. 1-167 | Februari 2017 | ISSN: 2407-8050 | DEWAN PENYUNTING: Ketua, Ahmad Dwi Setyawan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Anggota, Sugiyarto, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Anggota, Ari Pitoyo, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Anggota, Sutomo, UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya”, LIPI, Tabanan, Bali Anggota, A. Widiastuti, Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Depok Anggota, Gut Windarsih, Pusat Penelitian Biologi, LIPI, Cibinong, Bogor Anggota, Supatmi, Pusat Penelitian Bioteknologi, LIPI, Cibinong, Bogor PENYUNTING TAMU (PENASEHAT): Artini Pangastuti, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Heru Kuswantoro, Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Malang Nurhasanah, Universitas Mulawarman, Samarinda Solichatun, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Yosep Seran Mau, Universitas Nusa Cendana, Kupang PENERBIT: Masyarakat Biodiversitas Indonesia PENERBIT PENDAMPING: Program Biosains, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Sebelas Maret Surakarta PUBLIKASI PERDANA: 2015 ALAMAT: Kantor Jurnal Biodiversitas, Jurusan Biologi, Gd. A, Lt. 1, FMIPA, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta 57126. Tel. & Fax.: +62-271-663375, Email: [email protected]
    [Show full text]
  • Patterns of Diversity and Distribution of Butterflies in Heterogeneous Landscapes of the W Estern Ghats, India
    595.2890954 P04 (CES) PATTERNS OF DIVERSITY AND DISTRIBUTION OF BUTTERFLIES IN HETEROGENEOUS LANDSCAPES OF THE W ESTERN GHATS, INDIA Geetha Nayak1, Subramanian, K.A2., M adhav Gadgil3 , Achar, K.P4., Acharya5, Anand Padhye6, Deviprasad7, Goplakrishna Bhatta8, Hemant Ghate9, M urugan10, Prakash Pandit11, ShajuThomas12 and W infred Thomas13 ENVIS TECHNICAL REPORT No.18 Centre for Ecological Sciences Indian Institute of Science Bangalore-560 012 Email: ceslib@ ces.iisc.ernet.in December 2004 Geetha Nayak1, Subramanian, K.A2., M adhav Gadgil3 Achar, K.P4., Acharya5, Anand Padhye6, Deviprasad7, Goplakrishna Bhatta8, Hemant Ghate9, M urugan10, Prakash Pandit11, Shaju Thomas12 and W infred Thomas13 1. Salim Ali School of Ecology, Pondicherry University, Pondicherry. 2. National Centre for Biological Sciences, GKVK Campus, Bangalore-65 3. Centre for Ecological Sciences, IISc, Bangalore 4. Mathrukripa, Thellar road, Karkala, Udupi- 5. BSGN, Nasik 6. Dept. of Zoology, Abasaheb Garware College, Pune 7. Nehru Memorial P.U. College, Aranthodu, Sullia 8. Dept. of Zoology, Bhandarkar College, Kuntapur 9. Dept. of Zoology, Modern College Pune 10. Dept. of Botany, University College, Trivandrum 11. Dept. of Zoology, A.V. Baliga College, Kumta 12. Dept. of Zoology, Nirmala College, Muvattupuzha 13. Dept. of Botany, American College, Madurai Abstract Eight localities in various parts of the W estern Ghats were surveyed for pattern of butterfly diversity, distribution and abundance. Each site had heterogeneous habitat matrices, which varied from natural habitats to modified habitats like plantations and agricultural fields. The sampling was done by the belt transects approximately 500m in length with 5 m on either side traversed in one hour in each habitat type.
    [Show full text]
  • Jurnal MIPA 35 (1) (2012)
    Jurnal MIPA 35 (1) (2012) Jurnal MIPA http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JM KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU SUPERFAMILI PAPILIONOIDAE DI DUKUH BANYUWINDU DESA LIMBANGAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL M. Rahayuningsih, R. Oqtaiana, B. Priyono Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Abstrak Sejarah Artikel: Kupu-kupu merupakan bagian dari biodiversitas yang harus dijaga kelestariannya. Diterima 20 Januari 2012 Kupu-kupu memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia. Secara ekologis Disetujui 14 Maret 2012 kupu-kupu memberikan sumbangan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan Dipublikasikan April 2012 memperkaya biodiversitas. Dukuh Banyuwindu merupakan salah satu pedukuhan di Desa Limbangan terletak di lembah dan berperan sebagai daerah ekoturisme. Keywords: Tujuan kajian ini adalah untuk menentukan keanekaragaman spesies kupu-kupu Banyuwindu superfamili Papilionoidae di Dukuh Banyuwindu Desa Limbangan Kabupaten Biodiversity Kendal, khususnya pada habitat hutan sekunder, pemukiman, daerah aliran sungai, Papilionoidae dan persawahan. Penelitian dilakukan dengan metode Abundance Point Index. Butterly Penelitian menunjukkan terdapat 62 spesies kupu-kupu superfamili Papilionoidae Papilionoidae, Pieridae, Lycaenidae, dan Nymphalidae. Indeks keanekaragaman jenisyang kupu-kuputerdiri dari superfamili737 individu Papilionoidae dan diklasiikasikan di Dukuh menjadi Banyuwindu empat berkisar famili dinamai antara 2,74-3,09, indeks kemerataan jenis berkisar antara 0,86-0,87 dan memiliki dominansi berkisar antara 0,07-0,09. Indeks keanekaragaman jenis dan indeks kemerataan jenis tertinggi tercatat pada habitat pemukiman yaitu 3,09 dan 0,87 sedangkan terendah tercatat pada habitat persawahan masing-masing sebesar 2,74 dan 0,86. Abstract The butterlies are part of biodiversity which must be preserved. These insect provide beneits to human life.
    [Show full text]
  • Diversity and Community Structure of Butterfly of Arignar Anna Zoological Park, Chennai, Tamil Nadu
    201 © 2011 Triveni Enterprises J. Environ. Biol. Vikas Nagar, Lucknow, INDIA 32, 201-207 (2011) [email protected] ISSN: 0254-8704 Full paper available on: www.jeb.co.in CODEN: JEBIDP Diversity and community structure of butterfly of Arignar Anna Zoological Park, Chennai, Tamil Nadu Author Details T. Rajagopal Department of Biotechnology, Ayya Nagar Janaki, Ammal College (Autonomous), (Corresponding author ) Sivakasi - 626 124, India e-mail: [email protected] M. Sekar Tamil Nadu Forest Department, Arignar Anna Zoological Park, Vandalur, Chennai - 600 048, India A. Manimozhi Tamil Nadu Forest Department, Arignar Anna Zoological Park, Vandalur, Chennai - 600 048, India N. Baskar Tamil Nadu Forest Department, Arignar Anna Zoological Park, Vandalur, Chennai - 600 048, India G. Archunan Center for Pheromone Technology, Department of Animal Science, School of Life Sciences, Bharathidasan University, Tiruchirappalli - 620 024, India Abstract Publication Data Investigation was carried out on the diversity of butterfly fauna in selected localities of conservation and breeding center of Arignar Anna Zoological Park (AAZP), Chennai, Tamil Nadu. A total of 56 species were recorded, 15 of Paper received: them belonged to Pieridae, 12 Nymphalidae, 9 Satyridae, 8 Papilionidae, 7 Danaidae, 3 Lycaenidae and 1 species 07 January 2010 each belonged to the families Acraeidae and Hesperidae. Qualitatively and quantitatively Pieridae family were comparatively dominant than that of other families. The notable addition to the 25 more species listed during this Revised received: observation were compared to previous field survey. Comparison of butterfly species distribution between the 30 March 2010 different localities revealed that butterfly species richness was higher at mountain region with 52 species and lowest of 25 species at public visiting areas.
    [Show full text]
  • Butterfly Diversity As a Data Base for the Development Plan of Butterfly Garden at Bosscha Observatory, Lembang, West Java
    BIODIVERSITAS ISSN: 1412-033X (printed edition) Volume 11, Number 1, January 2010 ISSN: 2085-4722 (electronic) Pages: 24-28 DOI: 10.13057/biodiv/d110106 Butterfly diversity as a data base for the development plan of Butterfly Garden at Bosscha Observatory, Lembang, West Java TATI SURYATI SYAMSUDIN SUBAHAR♥, ANNISA YULIANA Ecology and Biosystematics Research Group, School of Life Sciences and Technology, Bandung Institute of Technology, Jl. Ganesa No 10, Bandung 40132, West Java, Indonesia, Tel./fax.: +62-22-2534107, +62-22-2511575, email: [email protected], [email protected] Manuscript received: 6 July 2009. Revision accepted: 12 November 2009. ABSTRACT Subahar TSS, Yuliana A (2010) Butterfly diversity as a data base for the development plan of Butterfly Garden at Bosscha Observatory, Lembang, West Java. Biodiversitas 11: 24-28. Change of land use and the increasing number of visitors to Bosscha area was one factor for the development plan of butterfly garden in the area. The objectives of this research were to examine butterfly diversity and its potential for development plan of butterfly garden. Butterfly diversity and its richness conducted by standard walk methods. Host plant and larval food plant was recorded during butterfly survey. Public perception on the development plan of butterfly garden was examined by questionnaire. The results showed that 26 species of butterfly was found in Bosscha area and Delias belisama belisama was the most dominant species. Public perceptions consider that the development plan of butterfly garden will give benefit to the community; not only providing new insight (40.41%), additional tourism object (23.97%) and will gave aesthetical value (17.12%).
    [Show full text]
  • Ordo Lepidoptera: Ilionoidea
    UNIVERSITAS INDONESIA KOMUNITAS KUPU-KUPU (ORDO LEPIDOPTERA: PAPILIONOIDEA) DI KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK, JAWA BARAT SKRIPSI EKA NURLAILA UTAMI 0606069685 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN BIOLOGI DEPOK JANUARI 2012 Komunitas kupu-kupu..., Eka Nurlaila Utami, FMIPA UI, 2012 UNIVERSITAS INDONESIA KOMUNITAS KUPU-KUPU (ORDO LEPIDOPTERA: PAPILIONOIDEA) DI KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK, JAWA BARAT SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains EKA NURLAILA UTAMI 0606069685 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN BIOLOGI DEPOK JANUARI 2012 ii Komunitas kupu-kupu..., Eka Nurlaila Utami, FMIPA UI, 2012 ii Universitas Indonesia Komunitas kupu-kupu..., Eka Nurlaila Utami, FMIPA UI, 2012 viiiii Universitas Indonesia Komunitas kupu-kupu..., Eka Nurlaila Utami, FMIPA UI, 2012 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya yang telah dianugerahkan sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada sebaik-baik panutan, Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan semua yang meniti jalannya melalui al-Qur’an dan as-Sunah. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan, motivasi dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan untuk skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Adi Basukriadi dan Ibu Prof. Dr. Woro A. Noerdjito selaku pembimbing yang telah memberikan berbagai fasilitas, waktu untuk membimbing, memberi pengarahan, memberi nasihat, dan saran kepada penulis. Terimakasih untuk nasihat-nasihat yang memotivasi dan menginspirasi penulis selama melaksanakan penelitian dan penulisan skripsi ini. 2. Bapak Drs. Wisnu Wardhana, M. Si dan Bapak Andrio Adi Wibowo, M. Sc. selaku dosen penguji yang telah memberikan koreksi, masukan, kritik dan saran yang membangun sejak mulainya penelitian hingga terselesaikannya skripsi ini.
    [Show full text]
  • Lepidoptera: Nymphalidae) Fauna of Kerala, India
    ENTOMON 38(2): 65-96 (2013) 65 Article No. ent. 38202 Biosystematic study of the Satyrinae (Lepidoptera: Nymphalidae) fauna of Kerala, India George Mathew* and K.C. Soumya Forest Health Division, Kerala Forest Research Institute, Peechi- 680 653, Kerala, India. E mail: [email protected] ABSTRACT: A general survey was carried out on the Satyrine fauna of the Kerala Western Ghats recording 27 species compared to 29 species recorded from the Western Ghats. External genitalial morphology of fourteen species under 6 genera was studied. Based on an evaluation of resemblances of the genital parts, particularly of the valvae, uncus and phallus of the male external genitalia, these species were categorised under two separate groups. The first group contained Melanitis leda, Melanitis (phedima) varaha, Mycalesis anaxias, Mycalesis oculus, Lethe (drypetis) todara, Lethe (rohria) neelgheriensis and Zipaetis saitis. Of these, Mycalesis anaxias, Mycalesis oculus and Lethe (rohria) neelgheriensis formed a subgroup distinct from the others. The second group contained Mycalesis (perseus) tabitha and M. igilia. These species shared resemblance with Lethe rohria, Mycalesis oculus, Mycalesis (perseus) tabitha, Mycalesis subdita, Mycalesis igilia and Mycalesis adolphei. Each of the remaining species viz., Mycalesis (Patnia) junonia, Mycalesis subdita and Ypthima (baldus) madrasa showed distinctness in their identity. Among these, Y. (baldus) madrasa stood out separately from all the rest. The study shows the heterogeneity of taxa included under the various satyrine genera suggesting the need for a detailed taxonomic revision of the group. Information generated in this study has also shown very good survival of most of the satyrine species in the Kerala part of the Western Ghats mainly due to protection of the natural habitats.
    [Show full text]
  • Butterflies of Peninsular Malaysia (Ypthima : Satyrinae: Nymphalidae: Lepidoptera)
    Genome DNA barcodes and citizen science provoke a diversity reappraisal for the “ring” butterflies of Peninsular Malaysia (Ypthima : Satyrinae: Nymphalidae: Lepidoptera) Journal: Genome Manuscript ID gen-2015-0156.R1 Manuscript Type: Article Date Submitted by the Author: 16-Mar-2016 Complete List of Authors: Jisming-See, Shi-Wei; University of Malaya, Institute of Biological Sciences Sing, Kong-Wah;Draft University of Malaya, Institute of Biological Sciences Wilson, John; University of Malaya, cytochrome c oxidase I, DNA barcode, Satyrinae, taxonomy, Keyword: <i>Ypthima</i> https://mc06.manuscriptcentral.com/genome-pubs Page 1 of 31 Genome DNA barcodes and citizen science provoke a diversity reappraisal for the “ring” butterflies of Peninsular Malaysia ( Ypthima : Satyrinae: Nymphalidae: Lepidoptera) Shi-Wei Jisming-See 1,2 , Kong-Wah Sing 1,2 , John-James Wilson 1,2* 1Museum of Zoology, Institute of Biological Sciences, Faculty of Science, University of Malaya, 50603 Kuala Lumpur, Malaysia. 2Ecology and Biodiversity Program, Institute of Biological Sciences, Faculty of Science, University of Malaya, 50603 Kuala Lumpur, Malaysia. *Corresponding author: John-James Wilson ([email protected]) Draft https://mc06.manuscriptcentral.com/genome-pubs1 Genome Page 2 of 31 Abstract The “rings” belonging to the genus Ypthima are amongst the most common butterflies in Peninsular Malaysia. However, the species can be difficult to tell apart, with keys relying on minor and often non-discrete ring characters found on the hindwing. Seven species have been reported from Peninsular Malaysia but this is thought to be an underestimate of diversity. DNA barcodes of 165 individuals, and wing and genital morphology, were examined to reappraise species diversity of this genus in Peninsular Malaysia.
    [Show full text]
  • Larval Host Plants of the Butterflies of the Western Ghats, India
    OPEN ACCESS The Journal of Threatened Taxa is dedicated to building evidence for conservaton globally by publishing peer-reviewed artcles online every month at a reasonably rapid rate at www.threatenedtaxa.org. All artcles published in JoTT are registered under Creatve Commons Atributon 4.0 Internatonal License unless otherwise mentoned. JoTT allows unrestricted use of artcles in any medium, reproducton, and distributon by providing adequate credit to the authors and the source of publicaton. Journal of Threatened Taxa Building evidence for conservaton globally www.threatenedtaxa.org ISSN 0974-7907 (Online) | ISSN 0974-7893 (Print) Monograph Larval host plants of the butterflies of the Western Ghats, India Ravikanthachari Nitn, V.C. Balakrishnan, Paresh V. Churi, S. Kalesh, Satya Prakash & Krushnamegh Kunte 10 April 2018 | Vol. 10 | No. 4 | Pages: 11495–11550 10.11609/jot.3104.10.4.11495-11550 For Focus, Scope, Aims, Policies and Guidelines visit htp://threatenedtaxa.org/index.php/JoTT/about/editorialPolicies#custom-0 For Artcle Submission Guidelines visit htp://threatenedtaxa.org/index.php/JoTT/about/submissions#onlineSubmissions For Policies against Scientfc Misconduct visit htp://threatenedtaxa.org/index.php/JoTT/about/editorialPolicies#custom-2 For reprints contact <[email protected]> Threatened Taxa Journal of Threatened Taxa | www.threatenedtaxa.org | 10 April 2018 | 10(4): 11495–11550 Larval host plants of the butterflies of the Western Ghats, Monograph India Ravikanthachari Nitn 1, V.C. Balakrishnan 2, Paresh V. Churi 3,
    [Show full text]
  • Annotated Checklist
    Butterflies of India – Annotated Checklist By Paul Van Gasse (Kruibeke, Belgium; Email: [email protected]), Aug. 2013. Family Hesperiidae Subfamily Coeliadinae 1. Burara oedipodea (Branded Orange Awlet) B.o.ataphus: Sri Lanka. NR – Ceylon 17 B.o.belesis: Kangra to Arunachal, NE India, and Burma to Dawnas (= aegina, athena) – NW Himalayas (Kangra-Kumaon) 11, Sikkim 30, Bhutan 2, Assam 28, Burma (to Dawnas) 9 B.o.oedipodea: Probably S Burma. [Given as Ismene oedipodea in Evans, 1932, and as Bibasis oedipodea in Evans, 1949] 2. Burara tuckeri (Tucker’s Awlet) Burma in Tavoy. VR – Tavoy 1 [Given as Ismene tuckeri in Evans, 1932, and as Bibasis tuckeri in Evans, 1949] 3. Burara jaina (Orange Awlet) B.j.fergusonii: SW India to N Maharashtra. NR – S India 33 B.j.jaina: HP (Solan) and Garhwal to Arunachal, NE India, and Burma to Karens. NR (= vasundhara) – NW Himalayas (Dun-Kumaon) 3, Sikkim 18, Assam 37, Burma (Karens) 1 B.j.margana: Burma in Dawnas. R – Burma (Dawnas) 8 B.j.astigmata: S Andamans. VR – Andamans 3 [Given as Ismene jaina in Evans, 1932, and vasundhara was there given as the subspecies ranging from Assam to Karens, with jaina then confined to Mussoorie to Sikkim; given as Bibasis jaina in Evans, 1949] 4. Burara anadi (Plain Orange Awlet) Garhwal to NE India and Burma to Karens. R (= purpurea) – Mussoorie 1, Sikkim 13, Assam 1, Burma (Karens) 5 [Given as Ismene anadi in Evans, 1932, and as Bibasis anadi in Evans, 1949] 5. Burara etelka (Great Orange Awlet) NE India (Kabaw Valley in Manipur).
    [Show full text]
  • Butterfly Community Structure in Bukit Barisan Selatan National Park, Sumatera
    Final Report Butterfly Community Structure in Bukit Barisan Selatan National Park, Sumatera Nur Hasanah, Heri Tabadepu, Bandung Sahari, Damayanti Buchori July 2006 ACKNOWLEDGMENTS This work was a joint collaboration between Peduli Konservasi Alam (Peka) Indonesia Foundation (Center for Conservation and Insect Studies) and Wildlife Conservation Society-Indonesia Program (WCS IP). We thank Department of Plant Protection Bogor Agricultural University which permitted us to use laboratory facilities for sorting and identification. Special thank is also extended to Ahmad Rizali who has helped us in providing statistical analyses and valuable graphs. We would especially like to thank the Bukit Barisan Selatan National Park Officers who have assisted in this survey. Finally, we thank local community who helped us during insect collection in the field. i Summary Butterfly community structure in Bukit Barisan Selatan National Park was investigated between September 2005 and May 2006. Ecological research was conducted at five different locations covering two different habitats: primary forest and secondary forest . Butterflies were surveyed by conducting transect walks. Specimens that could not be designated to species in the field were caught with a sweep net and identified subsequently in the laboratory. We found 1825 individuals belonging to 185 species at BBSNP. Family Nymphalidae was commonly found in all location and forest type, and it dominates butterfly communities with its individual number that covers more than 50% of all collected specimen. Two endangered species Trogonoptera brookiana (Kupu Trogon/ Rajah Brook’s Birdwing) and Troides near vandepolli were found only in a very limited number. Species richness in secondary forest was found to be higher than in primary forest.
    [Show full text]
  • The Potential of Butterflies in Tourism Diversification Product: Case Study at Coban Rais Waterfall, Batu, East Java
    doi: 10.21776/ub.jitode.2016.004.03.04 Journal of Indonesian Tourism and E-ISSN : 2338-1647 Development Studies http://jitode.ub.ac.id The Potential of Butterflies in Tourism Diversification Product: Case Study at Coban Rais Waterfall, Batu, East Java Agung Sih Kurnianto1*, Imti Yazil Wafa2, Faldy Alifianto3, Nia Kurniawan4,5 1Master Program of Environmental Studies, Graduate Program University of Brawijaya, Malang, Indonesia 2Kupu-kupu Indonesia, Malang, Indonesia 3Laboratory of Pest and Plant Diseases, Department of Agriculture, University of Brawijaya, Malang, Indonesia 4Laboratory of Ecology and Animal Diversity, University of Brawijaya, Malang, Indonesia 5Department of Biology, Faculty of Mathematic and Natural Sciences, University of Brawijaya, Malang, Indonesia Abstract The diversity of Butterfly in Coban Rais is one of the potential resources for tourism product diversification and development. The aims of this paper are to determine the magnitude of the butterfly potential as a form of tourism products diversification and development in a sustainable tourism industry. There are 107 species of butterfly that come from six families was found in Coban Rais waterfall. Some species have a very large population in a specified activity, such as mud-puddling and mating. Udara akasa has the highest potential to make colony and Cyrestis lutea is a species that have the potential as a major attraction in the mud-puddling activity. Sector 3, the location of riparian with sand and gravel, is the site of the largest butterfly visits. The dry season is the highlight of a butterfly visit in Coban Rais. Development of human resources is important for the tourism products diversification in Coban Rais, i.e.
    [Show full text]