PENJUAL KELILING DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

Jeine Dewi Budiantho 090817001

ABSTRACT

The informal sector is a safety in the construction sector in , especially in solving work problems. This is due to the field in the informal sector, then there will be no unemployment. The informal sector is beginning to be recognized is an alternative to solve the problem of providing jobs.

Informal workers especially Jamu Gendong Sellers are generally derived from the outskirts of . Jamu gendong is one that is widely consumed health drink for people of various social classes. With the jamu gendong, almost all people believe in the usefulness, especially for health.

Prior to bloom and spread among the people of various herbs, of course jamu gendong is the main heir to believe in healing all kinds of diseases and of course make as health care. Jamu gendong can be estimated that the utilization is still high. The presence of the seller jamu gendong still visible in every hallway city of Manado.

Under current conditions with a wide range of products offered instantly factories, sales jamu gendong can still survive because of the various ways or strategies undertaken jamu gendong sellers. The persistence jamu gendong because the price is relatively cheap and affordable, its sales were conducted door to door (door to door) so jamu gendong can survive, and pristine potion making sure buyers will quality and quality.

Keywords : jamu gendong, health, informal

1 Pendahuluan migran pada akhirnya terpaksa harus memilih sektor informal karena Pertambahan penduduk di kepastiannya dalam memperoleh negara berkembang memunculkan pendapatan secara mudah tanpa persoalan baru antara lain masalah banyak syarat. Selain dikarenakan mobilitas (Mantra, 1995). Persoalan keterbatasan lahan sektor formal di ini muncul karena desakan daya perkotaan, faktor pendidikan rendah dukung lingkungan sudah tidak dan keterampilan terbatas yang memungkinkan lagi sehingga dimiliki rata-rata para migran pun penduduk berpindah–pindah dari menjadi salah satu faktor satu daerah ke daerah yang lain, menjamurnya sektor informal di dengan anggapan bahwa daerah perkotaan. Beberapa penelitian yang tersebut mempunyai fasilitas lebih pernah dilakukan mengungkapkan baik dan menguntungkan bagi diri bahwa pekerja di sektor informal serta keluarganya. umumnya berasal dari desa Perantau di Indonesia biasanya (Manning et al,1984; Hidayat,1978). dilakukan oleh orang–orang yang Sektor informal merupakan juga mempunyai tujuan untuk sektor pengaman dalam pem- mencari mata pencaharian hidup bangunan di Indonesia terutama yang lebih baik, tetapi bersifat dalam memecahkan masalah berpergian sementara saja. Hal ini pekerjaan. Hal ini karena adanya didukung oleh pendapat (Kampto lapangan di sektor informal maka Utomo, 1958) yang mengatakan tidak akan terjadi pengangguran. bahwa mereka (para migran) Sektor informal ini mulai diakui mempunyai harapan apabila sudah merupakan alternatif dalam cukup harta bendanya maka mereka memecahkan masalah penyediaan akan kembali lagi ke kampung lapangan pekerjaan. halaman asal, atau migrasi spontan. (Koentjaraningrat 1982). Para pekerja informal terutama Penjual Jamu Gendong umumnya Penekanan pada latar belakang berasal dari luar kota yaitu dari kondisi perdesaan yang serba Jawa. Jamu gendong merupakan kesulitan dianggap cukup beralasan salah satu minuman kesehatan yang karena sektor informal dianggap banyak dikonsumsi bagi masyarakat bermula dari proses migrasi dari berbagai kelas sosial. Dengan desa ke kota yang berlangsung terus- adanya jamu gendong, hampir menerus, yakni arus pekerja yang seluruh masyarakat mempercayai berlebih keluar dari perdesaan. Para khasiatnya, terutama bagi kesehatan.

2 Sebelum marak dan menyebar aktifitas atau pola tindakan manusia berbagai jamu di kalangan dalam masyarakat. Dan yang ketiga masyarakat, tentunya jamu gendong yaitu, hasil karya manusia berupa adalah pewaris utama untuk tindakan yang oleh Koentjaraningrat meyakini dalam penyembuhan (2005) diartikan sebagai segala jenis penyakit dan tentunya kebudayaan: “Kebudayaan adalah menjadikan sebagai perawatan keseluruhan sistem gagasan dan kesehatan. Dapat diperkirakan rasa, tindakan, serta karya yang bahwa pemanfaatan jamu gendong dihasilkan manusia dalam masih tinggi. Keberadaan penjual kehidupan bermasyarakat, yang jamu gendong masih terlihat di dijadikan miliknya dengan belajar”. setiap lorong Kota Manado. Ketiga aspek kebudayaan yang Dalam kondisi saat ini dengan dibawa oleh para penjual jamu berbagai macam produk pabrik yang gendong lama kelamaan mengalami ditawarkan secara instan, penjualan percampuran kebudayaan dengan jamu gendong masih bisa bertahan masyarakat penerima yaitu masya- dikarenakan berbagai cara atau rakat Manado. Yang dimaksud strategi yang dilakukan para penjual dengan percampuran kebudayaan jamu gendong. Bertahannya jamu atau proses akulturasi yaitu : “Proses gendong karena harganya yang sosial yang timbul apabila relatif murah dan terjangkau, sekelompok manusia dengan suatu penjualannya yang dilakukan secara kebudayaan tertentu dihadapkan door to door (dari rumah ke rumah) pada unsur–unsur dari suatu sehingga jamu gendong bisa kebudayaan asing sehingga unsur– bertahan, dan ramuannya yang unsur asing itu lambat–laun diterima masih alami membuat para pembeli dan diolah kedalam kebudayaan yakin akan mutu dan kualitasnya. sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan Konsep Kebudayaan itu” (Koentjaraningrat 2005). Kehidupan penjual jamu Selanjutnya menurut Koentjara- gendong di Kecamatan Malalayang ningrat, nilai budaya itu merupakan diwarnai dengan kebudayaan yang salah satu bagian paling abstrak dari mereka bawa dari tempat asal sistem gagasan atau ide–ide dan mereka. Kebudayaan yang dimak- biasanya berfungsi sebagai pedoman sudkan disini menyangkut 3 (tiga) tertinggi bagi kelakuan manusia. aspek. Pertama yaitu, ide, gagasan, nilai, atau norma. Kedua yaitu,

3 Menurut Spadley, “Kebudayaan kepercayaan serta latar belakang hendaknya dipahami sebagai pendidikan mereka. Selanjutnya, pengetahuan yang diperoleh dan strategi adaptasi berarti cara untuk dipergunakan untuk menginter- mencapai keadaan yang mapan dan pretasikan pengalaman dan strategi adaptasi terwujud dalam melahirkan tingkah laku serta bentuk mata pencaharian dalam strategi tindakan dalam hidup kehidupan. sehari–hari” (Spradley, 2007). Menurut Edi Suharto (2003), Lingkungan mempengaruhi kebu- strategi adaptasi yang disebut juga dayaan, sehingga kebudayaan yang sebagai corping strategies dalam terbentuk merupakan nilai–nilai, mengatasi goncangan dan tekanan norma–norma, dan model–model ekonomi di kelompokkan menjadi 3 pengetahuan yang sudah disesuaikan kategori, yaitu: dengan kebutuhan lingkungan yang 1) Strategi Aktif dihadapi penjual jamu gendong. Yaitu strategi yang Dengan demikian kebudayaan yang mengoptimalkan segala potensi tumbuh di desa berbeda dengan di keluarga untuk (misalnya kota. melakukan aktifitas sendiri, Strategi Adaptasi memperpanjang jam kerja, Menurut Amri Marzali (2003), memanfaatkan sumber atau strategi adaptasi merupakan perilaku tanaman liar di lingkungan sekitar manusia dalam mengalokasikan dan sebagainya) sumberdaya yang mereka miliki 2) Strategi Pasif dalam menghadapi masalah – Yaitu mengurangi pengeluaran masalah sebagai pilihan – pilihan keluarga (misalnya pengeluaran tindakan yang tepat guna sesuai biaya untuk sandang, pangan, dengan lingkungan sosial, kultural, pendidikan, dan sebagainya) ekonomi, dan ekologis, di tempat 3) Strategi Jaringan dimana mereka hidup. Strategi Misalnya menjalin relasi, baik adaptasi dianggap paling cocok dan secara informal maupun formal menguntungkan untuk menghadapi dengan lingkungan sosialnya dan lingkungan yang sudah berubah lingkungan kelembagaan (misal- sehingga masyarakat dapat nya: meminjam uang tetangga, mencapai keadaan hidup yang mengutang ke warung, meman- mapan, tidak hanya didasarkan pada faatkan program anti kemiskinan, pertimbangan ekonomi saja, tetapi meminjam uang ke rentenir atau juga amat dipengaruhi struktur bank, dan sebagainya) sosial, politik, agama, dan

4 Migrasi dipelihara para migran dalam Pada dasarnya migrasi adalah mengatasi kesulitan yang pergerakan penduduk secara dihadapinya di kota. geografis, atau perpindahan Ketiga bentuk tersebut, yaitu: penduduk dari satu tempat ke tempat lain. Hugo (1986) membedakan 1. Jaringan sosial yang didasarkan migrasi dalam dua kategori, yaitu pada sistem kekerabatan dan migrasi permanen dan non kekeluargaan, khususnya permanen. Perbedaannya terletak dengan migran yang se daerah pada tujuan pergerakan tersebut. asal. Jaringan sosial semacam Bila seorang migran bertujuan untuk ini sengaja dibentuk dan pindah tempat tinggal secara tetap, dikembangkan oleh para migran migran tersebut dikategorikan sebagai salah satu strategi sebagai migran permanen. mengatasi persoalan yang Sedangkan migran non permanen dihadapi di kota dan adalah migran yang memiliki jangka mempertahankan kehidupannya waktu untuk tinggal disuatu tempat. di kota; Jaringan Sosial 2. Jaringan sosial yang dibentuk dan dikembangkan dengan Ada cukup banyak strategi yang kelompok – kelompok sosial dikembangkan para migran dalam dalam pola hubungan sosial usahanya untuk mempertahankan vertikal, yaitu dengan orang – kehidupannya di kota dan meraih orang yang memiliki kegiatan kesuksesan dalam kegiatan ekonomi usaha atau kondisi keuangan yang dilakukannya. Salah satu lebih mantap. Bentuk hubungan strategi yang dilakukan migran sosial semacam ini merupakan adalah dengan cara mengembangkan hubungan patron klien; dan memelihara jaringan sosial di antara sesama migran sesama daerah 3. Jaringan sosial dibentuk pada asal. Munculnya jaringan sosial kelompok – kelompok sosial memberi petunjuk tentang mengapa baru guna saling memenuhi dengan kondisi di kota yang sama, kebutuhan di antara migran. migran yang satu lebih bertahan Kelompok – kelompok sosial ini hidup atau lebih berhasil dalam bisa bermacam – macam kegiatan ekonominya dibanding bentuknya, misalnya: kelompok migran yang lain. Tiga bentuk ketetanggaan, kelompok orang jaringan sosial sebagai salah satu yang tinggal bersama, kelompok strategi yang dikembangkan dan orang dengan nilai – nilai baru

5 yang muncul di kota kelompok – Hubungan–hubungan keke- kelompok yang terjadi karena rabatan secara umum memang kesamaan agama, profesi, dan memegang peran penting dalam sebagainya. Namun demikian, jaringan sosial. Pentingnya di antara ketiga pola tersebut hubungan kekerabatan nampak ternyata seringkali terjadi ketika pertama kali seorang migran tumpang tindih antara pola yang berangkat bermigrasi. Hal ini sejalan satu dengan yang lain. Misalnya, dengan yang dikemukakan Suparlan ditemukan jaringan sosial yang (1980:103), bahwa di kota – kota didasarkan atas hubungan besar di Indonesia, kelompok- kekerabatan yang bersifat kelompok kekerabatan mempunyai vertikal dan juga bersifat peranan dalam usaha saling tolong– horizontal, dan jaringan sosial menolong dan kerjasama dalam tersebut juga melibatkan adanya mengatasi berbagai masalah dan hubungan ketetanggaan – kesulitan hidup di kota -kota besar. ketetanggaan dalam arti di Hubungan Sosial daerah asal maupun di kota tujuan. Jaringan sosial yang Manusia sebagai makhluk dikembangkan dan dipelihara di sosial, hidup saling berhubungan antara sesama migran, antara dengan manusia lain. Dalam hal ini lain dapat ditelusuri sejak terjadi interaksi yang merupakan migran pertama kali berangkat serangkaian tingkah laku yang bermigrasi, karena sejak awal sistematik antara dua orang atau keberangkatan seorang migran lebih. Tingkah laku tersebut bersifat tidak lepas dari hubungannya sistematik (berupa susunan atau dengan sesama migran. aturan) oleh karena terjadi secara teratur berulang (menurut Spradley, Karena itu hubungan yang 1975) terjalin sejak awal tersebut akan Begitu pula yang terwujud pada berlanjut di masa kemudian. Dengan masyarakat Malalayang pada semakin banyaknya orang yang umumnya baik dalam pergaulan dibawa dan dibimbing untuk antar sesama maupun dengan melakukan pekerjaan serupa maka lingkungan sekitar. Interaksi di akan terbentuk jaringan – jaringan bidang pendidikan dan agama juga sosial, terutama berdasarkan asal terlihat baik. Mengenai kegiatan daerah dan pekerjaan yang ditekuni tolong menolong yang berkaitan di tempat tujuan. dengan kemasyarakatan juga berjalan dengan baik.

6 Sejarah Jamu Gendong Bahan-bahan jamu sendiri diambil Sampai saat ini belum dapat dari tumbuh–tumbuhan yang ada di dipastikan sejak kapan tradisi Indonesia baik itu dari akar, daun, meracik dan meminum jamu buah, bunga, maupun kulit kayu. muncul. Tapi diyakini tradisi ini Sejak dahulu kala, Indonesia telah berjalan ratusan bahkan ribuan telah dikenal akan kekayaannya, tahun. Tradisi meracik dan tanah yang subur dengan hamparan meminum jamu sudah membudaya bermacam-macam tumbuhan yang pada periode kerajaan Hindu – Jawa. luas. Tanah yang subur dengan Hal ini dibuktikan dengan adanya kekayaan tanaman sangat mem- Prasasti Madhawapura dari jaman pengaruhi kehidupan masyarakat Majapahit yang menyebut adanya Indonesia karena mereka bergantung profesi ‘tukang meracik jamu’ yang dari alam dalam usahanya untuk disebut Acaraki. memenuhi bermacam-macam Jamu sudah dikenal berabad– kebutuhan. Pengolahan tanah, abad di Indonesia yang mana pemungutan hasil panen, proses pertama kali dikenal dalam alam tidak hanya menghasilkan lingkungan Istana Keraton makanan, tetapi juga berbagai Kesultanan di dan produk yang berguna untuk Kasunanan di . Zaman perawatan kesehatan dan dahulu resep jamu hanya dikenal kecantikan. dikalangan keraton dan tidak Leluhur kita menggunakan resep diperbolehkan keluar dari keraton. yang terbuat dari daun, akar dan Tetapi seiring dengan umbi-umbian untuk mendapatkan perkembangan jaman, orang-orang kesehatan dan menyembuhkan lingkungan keraton sendiri yang berbagai penyakit, serta persiapan- sudah modern, mereka mulai persiapan lain yang menyediakan mengajarkan meracik jamu kepada perawatan kecantikan muka dan masyarakat diluar keraton sehingga tubuh yang lengkap. Campuran jamu berkembang sampai saat ini tanaman obat traditional ini di kenal tidak saja hanya di Indonesia tetapi sebagai JAMU. Dimana Indonesia sampai ke luar negeri. dikenal sebagai negara nomor 2 Bagi masyarakat Indonesia, dengan tanaman obat tradisional Jamu adalah resep turun temurun setelah Brazil. dari leluhurnya agar dapat dipertahankan dan dikembangkan.

7 Menurut sejarah kerajaan asing. Awalnya jamu hanya dikenal Mataram Islam, Wiku adalah orang di daerah Wonogiri – Surakarta yang pintar atau dukun yang pertama kali selanjutnya meluas ke daerah – membuat ramuan dari tumbuh- daerah lain. tumbuhan yang kemudian dijajakan Jamu (herbal medicine) sebagai dengan cara dipikul laki-laki dan salah satu bentuk pengobatan digendong oleh perempuan. tradisional, memegang peranan Di antara kedua cara ini, jamu penting dalam pengobatan penduduk gendong inilah yang tetap berjalan di negara berkembang. Diperkirakan hingga sekarang. Jenis jamu sekitar 70 – 80% populasi di negara gendong bermacam – ragam seperti berkembang memiliki ketergan- cabe puyang, beras kencur, dan daun tungan pada obat tradisional pepaya. Jamu gendong yang populer (Wijesekera, 1991; Mahady, 2001). sampai sekarang adalah beras Jamu (Empirical Based Herbal kencur yang berkhasiat meng- Medicine) adalah obat tradisional hilangkan pegal-pegal pada tubuh. yang berisi seluruh bahan tanaman Selain itu, dapat merangsang nafsu yang menjadi penyusun jamu makan. Bahan pokoknya adalah tersebut. Jamu disajikan secara beras dan kencur. Sebagai pemanis tradisional dalam bentuk seduhan, digunakan gula merah dicampur pil, atau cairan. Umumnya, obat gula pasir dan ditambah sedikit tradisional ini dibuat dengan garam. mengacu pada resep peninggalan leluhur. Jamu tidak memerlukan Indonesia dengan jumlah pembuktian ilmiah secara uji klinis, penduduk lebih dari 200 juta jiwa, tetapi cukup dengan bukti empiris. memiliki lebih kurang 30.000 – Selain adanya klaim khasiat yang 40.000 spesies tumbuhan yang dibuktikan secara empiris, jamu juga tersebar di seluruh pelosok tanah air harus memenuhi persyaratan dan kurang lebih 940 – 3000 spesies keamanan dan standar mutu. Secara di antaranya termasuk tumbuhan umum jamu dianggap tidak beracun berkhasiat (180 spesies telah dan tidak menimbulkan efek dimanfaatkan oleh industri jamu samping. Khasiat jamu telah teruji tradisional) merupakan potensi pasar oleh waktu, zaman dan sejarah, serta obat herbal dan fitofarmaka. bukti empiris langsung pada Kebiasaan minum jamu bagi manusia selama ratusan tahun masyarakat Indonesia khususnya (Winarmo, 1997). Jawa dan Madura, bukanlah hal

8 Cita Rasa Jamu Gendong. segeran' yang dapat diartikan Rasa yang dihasilkan jamu sebagai jamu untuk menyegarkan gendong sangat berpengaruh tubuh atau dapat membuat tubuh terhadap strategi agar jamu gendong menjadi dingin. Ada pula yang bisa diminati para konsumen, mengatakan bermanfaat untuk dengan adanya rasa para konsumen menghindarkan dari panas dalam meyakini jamu gendong bisa banyak atau sariawan, serta membuat perut berkhasiat sebagai minuman menjadi dingin. Seorang penjual kesehatan yang ramuannya sudah jamu mengatakan bahwa jamu jenis diyakini. Keahlian para penjual jamu ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu gendong memiliki cara tersendiri yang sedang hamil muda untuk mengolah dan meracik jamu sehubungan dengan sifatnya yang sehingga jamu bisa menjadi ramuan memperlancar haid. Ada pula yang nantinya ramuan tersebut bisa penjual jamu yang menganjurkan menjadi khasiat untuk para minum jamu kunir asam untuk konsumen. melancarkan haid. Ada 8 jenis jamu gendong yang 3. Jamu Kunci Suruh (sirih) dijual oleh penjual jamu gendong, Jamu kunci suruh dimanfaatkan antara lain : oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk 1. Jamu Beras Kencur mengobati keluhan keputihan (fluor albus).Sedangkan manfaat lain yaitu Jamu beraskencur berkhasiat untuk merapatkan bagian intim dapat menghilangkan pegal – pegal wanita (vagina), menghilangkan bau pada tubuh dan sebagai tonikum atau badan, mengecilkan rahim dan penyegar saat habis bekerja. Dengan perut, serta dikatakan dapat membiasakan minum jamu beras menguatkan gigi. kencur, tubuh akan terhindar dari pegal-pegal dan linu yang biasa 4. Jamu Temulawak timbul bila bekerja terlalu payah. Jamu temulawak berkhasiat Selain itu, beras kencur bisa untuk menambah nafsu makan dan meringankan batuk dan merupakan baik untuk dikonsumsi oleh anak – seduhan yang tepat untuk jamu anak. batuk. 5. Jamu Cabe Puyang 2. Jamu Kunir Asam Jamu cabe puyang adalah jamu Jamu kunir asam dikatakan oleh penghilang pegal linu. Atau dapat sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'adem-ademan atau seger-

9 juga dikatakan sebagai jamu tahan lama dan tidak basi ketika penghilang rasa capek. akan dijual (contohnya: ketika selesai memasak dan meramu hasil 6. Jamu Kudu Laos jamu tersebut disarankan agar tidak Jamu kudu laos adalah jamu langsung menutup wadah yang untuk menurunkan tekanan darah. disediakan untuk jamu tersebut). Jamu ini cocok dikonsumsi oleh Bahan Baku Alami Jamu orang yang bermasalah dengan Gendong. tekanan darahnya. Penjual jamu gendong meramu 7. Jamu Sinom bahan–bahan jamu gendong, Jamu sinom adalah perpaduan kreativitas dari meramu dan antara jamu kunir asam yang mengolah ramuan jamu dari bahan – ditambah dengan sinom. bahan yang masih alami dan mudah didapat dan diramu secara 8. Jamu Pahitan tradisional dan tanpa ada campuran Jamu pahitan bermanfaat untuk bahan kimia. Kreativitas dalam menghilangkan kencing manis, meramu bahan – bahan alami kolesterol, dan pusing – pusing menjadi racikan jamu yang akibat kelelahan. bermacam-macam antara lain, jamu beras kencur, jamu kunyit asam dan Cara Pembuatannya Tahan Basi. campuran jamu lainnya yang Cara pembuatan jamu harus dikonsumsi berhubungan dengan memiliki cara-cara agar jamu bisa masalah selera yang ditawarkan tetap bertahan dan tidak mudah basi. melalui kebutuhan konsumen Dengan pengelolaan yang secara (Sketsa, Majalah Nova, artikel, ahli membuat para penjual harus September 2012). memiliki keahlian khusus agar jamu Bahan yang alami dan yang dijual bisa bertahan lama dan tradisional merupakan kunci pokok tidak mudah basi. Cara ini dilakukan utama dalam persaingan penjualan dengan cara pengelolahannya yang di kalangan penjual jamu gendong. harus selalu higenis dan dengan cara Kreativitas dan keanekaragaman cara yang sudah diketahui para pada pembeli jamu gendong penjual jamu gendong, yaitu dengan disalurkan melalui bahan-bahan cara pengolahannya jamunya tidak yang sangat alami dan tradisional dicampur bahan bahan campuran yang nantinya menjadi salah satu lainnya seperti pemanis kemudian simbol-simbol dari tingkatan minat suhu dari hasil racikan jamu yang pembeli jamu gendong. harus benar benar dijaga agar jamu

10 Lokasi Penjualan. Keramahtamahan Penjual Jamu Gendong. Pemilihan lokasi dalam penjualan jamu gendong yang tepat Ramah tamah dan senyuman yaitu lokasi Pasar Bahu, Terminal manis merupakan salah satu strategi Malalayang, dan Kompleks yang dilakukan para penjual jamu Perumahan. Persaingan dalam gendong agar jamu gendongnya bisa bertahan. Hal ini merupakan cara mendapatkan pelanggan sangatlah yang diyakini para penjual jamu tinggi sehingga hampir banyak para gendong. Dalam tingkah dan penjual yang menghentikan perilaku ramah tamah membuat para penjualan jamu gendong. penjual jamu gendong yakin dan Penjualan jamu gendong yang percaya bisa membuat para pembeli banyak dilakukan dengan cara maupun pelanggan percaya untuk mendatangi dari rumah ke rumah menikmati dan memilih jamu gendong. untuk mendatangi pembeli. Dalam hal ini para penjual tidak hanya Kebersihan dan Penampilan. mendatangi para pembeli dari rumah Kebersihan juga merupakan ke rumah melainkan para pembeli strategi dasar dalam bertahannya dan pelanggan bisa mendatangi jamu gendong dikalangan rumah penjual dan mendatangi masyarakat. Dengan terciptanya daerah yang biasa banyak ditemui kebersihan, para penjual bisa penjual jamu gendong. mendapatkan pembeli dan pelanggan yang cukup banyak. Pola strategi bertahannya Mulai dari kebersihan dalam proses penjualan jamu gendong dilakukan pembuatan sampai kebersihan dalam dengan jaringan sosial dengan proses penjualan dan juga strategi kerja sama yang dapat kebersihan dalam penampilan diterapkan oleh para penjual, penjual. Dan ini merupakan kunci pembeli maupun pelanggan jamu keberhasilan dalam penjualan. gendong. Jaringan sosial antara Mencari Pelanggan. pembeli dan penjual jamu gendong Untuk mencapai tujuan dan melalui jaringan sosial yang bersifat untuk bertahannya penjualan jamu timbal balik yang bisa dilihat gendong, maka para penjual jamu sebagai suatu cara dari hubungan gendong harus bisa mencari atau pelaku ekonomi. pelanggan agar jamu gendong diminati dengan banyak orang.

11 Strategi ini dilakukan para penjual Kehidupan Sosial Ekonomi dengan cara menawarkan hasil Penjual Jamu Gendong penjualannya kepada pembeli agar Dari hasil wawancara, para bisa diketahui dan diminati tidak penjual jamu gendong bisa dengan cara itu saja melainkan cara memperoleh pendapatan Rp 30.000 lain juga dilakukan para penjual sampai dengan Rp 50.000 perhari. jamu dalam memperjualbelikan Dalam hal ini para penjual jamu jamunya yaitu dengan cara gendong merasa kondisi sosial mendatangi para pembeli yang ada mereka dirasakan biasa – biasa saja disekitar Pasar Bahu, Terminal dalam arti pendapatan yang mereka Malalayang dan Kompleks dapatkan bisa mencukupi kebutuhan perumahan di Kecamatan perekonomian rumah tangga. Malalayang. Pendapatan yang didapat dari Faktor–Faktor yang Menye- penjualan jamu gendong hanya bisa babkan Penjual Jamu Gendong dilakukan untuk memenuhi dan Masih Bertahan Sampai Saat Ini menutupi kebutuhan dalam rumah tangga khususnya untuk makan. Hal 1) Para penjual jamu gendong tidak memiliki keterampilan lain ini yang dilakukan para penjual jamu selain meramu jamu (karena rata gendong lainnya dan bisa bertahan – rata pendidikan penjual jamu untuk mencari nafkah sebagai gendong hanya tamatan SD). penjualan jamu gendong. 2) Karena adanya permintaan Pemilihan Sasaran Penjualan masyarakat sampai saat ini. Jamu Gendong Masyarakat masih meminati jamu gendong baik dalam Sasaran penjualan jamu gendong bentuk sachet maupun dalam lebih banyak dijual disekitar botol buatan penjual jamu Terminal Malalayang, Pasar Bahu, gendong. Kelurahan Kleak, dan Kompleks Lapangan Bantik. Jamu yang dijual 3) Faktor utamanya yaitu para penjual jamu gendong masih oleh penjual jamu gendong tidak membantu suami untuk dijual dengan cara begitu saja memenuhi kebutuhan keluarga melainkan penjualan jamu gendong dan juga membantu suami untuk dilakukan dengan cara menjualnya membiayai keperluan rumah kepada konsumen (secara individu) tangga maupun keperluan yang memesannya terlebih dahulu sekolah anak. secara langsung.

12 Bukan dengan cara itu saja, para  jamu kunyit asam penjual jamu gendong melakukan  jamu beras kencur sasaran penjualan dengan cara door  jamu temulawak to door yang dilakukan dari  jamu uyup - uyup mendatangi pintu ke pintu yang dari  jamu kunci suruh (sirih) rumah satu ke rumah yang lain  gula merah (pemanis) sehingga penjual jamu gendong  jamu kuat masih diminati. Harga penjualan untuk segelas Modal dan Pendapatan Per Hari jamu gendong untuk pergelasnya Penjualan Jamu Gendong seharga Rp 5.000 untuk jamu yang Dalam penjualan jamu gendong biasa, sedangkan untuk segelas jamu diperlukan modal dalam penjualan yang sesuai dengan khasiat yang setiap harinya. Penjual Jamu menggunakan kemasan dan telur Gendong memiliki keahlian dalam ayam kampung pergelas seharga Rp meracik bahan – bahan yang dapat di 8.000. Para penjual mendapatkan gunakan sebagai jamu. Dari hasil pendapatan perhari sebesar Rp wawancara diketahui bahwa dalam 80.000 sampai dengan Rp 100.000. penjualan jamu gendong setiap hari Pendapatan ini belum termasuk memerlukan modal kurang lebih Rp modal penjualan, jadi bisa 100.000untuk membeli bahan – dipastikan pendapatan penjual jamu bahan dan keperluan jamu. Modal gendong sebesar Rp 30.000 sampai yang dikeluarkan kurang lebih Rp dengan Rp 50.000 untuk pendapatan 50.000 digunakan untuk membeli bersih yang dihasilkan perharinya bahan – bahan jamu yaitu kunyit, para penjual jamu gendong. jahe, temulawak, kencur, gula Jenis jamu yang diminati oleh merah, dan lainnya. Sedangkan para pembeli itu kebanyakan yaitu modal yang lainnya digunakan jamu botol atau jamu racikan untuk membeli bahan – bahan jamu sendiri. Tetapi biasanya ada penjual dalam kemasan dan juga telur ayam yang membutuhkan jamu yang kampung. Para penjual jamu berbentuk kemasan. Perban- gendong dapat menghabiskan modal dingannya sekitar 60% peminat sekitar Rp 100.000 perhari sampai jamu alami dan 40% peminat jamu Rp 500.000 perminggunya. kemasan. Sebagian besar peminat Setiap hari para penjual jamu dari jamu gendong ini berasal dari gendong menghasilkan 7 jenis jamu kalangan wanita. Alasan mereka yang terdiri dari : yang mengkonsumsinya beragam.

13 Ada yang ingin supaya tubuhnya Pemberian bantuan maupun tetap bugar, menghilangkan bau sumbangan berupa sepeda dan kotak badan dan organ intim, berjualan diberikan tidak secara mengkonsumsi jamu agar tetap merata. Hal ini dikarenakan banyak cantik dan beragam alasan lainnya. data-data yang kurang akurat dalam Ada juga kalangan pria yang pendataan jumlah jamu gendong mengkonsumsi jamu tersebut yakni sehingga hanya sebahagian saja para jamu kuat. Para pembeli atau penjual jamu gendong yang konsumen jamu gendong ini mendapatkan bantuan.Pemberian sebagian suku minahasa. bantuan ini hanya terjadi sekali saja. Kehadiran Organisasi/Bantuan Organisasi juga memberikan Kepada Penjual Jamu Gendong penyuluhan dan pembelajaran tata Organisasi merupakan salah satu cara membuat jamu yang sangat penampung dalam upaya para higienis dan alami kepada para penjual jamu gendong. Bantuan penjual jamu gendong. Penyuluhan yang diberikan kepada para penjual dan pembelajaran ini juga diikuti jamu gendong diberikan secara sebagian penjual jamu gendong dan cuma – cuma. Hal ini bertujuan agar kegiatan ini hanya dilakukan sekali para penjual jamu gendong bisa pada tahun 2007 yang bersamaan lebih maju dan berubah dalam sektor dengan pemberian sepeda dan kotak penjualannya. Dalam arti agar para sebagai wadah penjualan jamu bagi penjual jamu gendong bisa para penjual jamu gendong yang ada mempermudah cara penjualannya dikawasan seluruh Indonesia dan untuk memperluas termasuk salah satunya penjual jamu penjualannya. Bentuk bantuan yang gendong yang ada di kecamatan diberikan kepada penjual jamu Malalayang. gendong yaitu berupa sepeda, dan Kendala – Kendala yang Dihadapi kotak sebagai wadah tempat Para Penjual Jamu Gendong penempatan botol – botol para penjual jamu. Pemberian ini Dalam melakukan penjualan dilakukan secara gratis dari pihak jamu gendong tidak hanya strategi- salah satu industri jamu terkenal di strategi yang bisa dilakukan, Indonesia yaitu sidomuncul, melainkan ada juga kendala-kendala pemberian bantuan ini dilakukan atau hambatan yang dihadapi para pada tahun 2007 secara menyeluruh penjual jamu gendong yaitu: bagi penjual jamu gendong.

14 a) Faktor Cuaca Pandangan ke Depan Penjual Jamu Gendong Faktor cuaca diyakini para penjual jamu gendong menjadi Bertahannya penjualan jamu kendala dalam penjualan.Seperti gendong di Kecamatan Malalayang hujan, apabila hujan turun maka Kota Manado disebabkan karena mudahnya cara penjualan jamu yang hampir seluruh penjual jamu sampai sekarang ini masih dilakukan gendong mengaku terjadi penurunan mulai dengan cara – cara yang masih dalam pembelian dan diyakini juga mudah diperoleh. Mayoritas penjual hasil yang mereka dapatkan jamu gendong masih memper- menurun serta secara langsung tahankan pekerjaan ini. pendapatan yang mereka dapatkan Para penjual yakin dengan berkurang.Selain itu juga, para mempertahankan pekerjaannya penjual tidak leluasa menjajakan sebagai penjual jamu gendong akan jamu gendong. mempertahankan kehidupannya saja b) Kurangnya Modal. dan bukan meningkatkan taraf hidup. Penghasilan para penjual Setiap penjual bukan hanya jamu gendong hanya bisa penjual pakaian dan makanan, dipergunakan untuk menutupi penjual jamu gendong juga kebutuhan sehari – hari. Banyaknya membutuhkan modal usaha agar pekerjaan yang bisa dilakukan lancar dalam berjualan. Oleh karena ataupun ditekuni tetapi untuk para itu, dengan adanya modal yang penjual masih meyakini dan kurang menjadi satu kendala yang menekuni untuk berjualan jamu harus dihadapi oleh para penjual gendong. dimana ini mengakibatkan penjual Kesimpulan tidak sepenuhnya bisa berjualan. Dari uraian diatas dapat Ditambah lagi dengan mahalnya disimpulkan bahwa Jamu sudah bahan – bahan yang dipergunakan dikenal berabad–abad di Indonesia untuk pembuatan jamu gendong yang mana pertama kali dikenal membuat para penjual harus bisa dalam lingkungan Istana Keraton mengatur keuangan guna untuk Kesultanan di Yogyakarta dan modal penjualan maupun untuk Kasunanan di Surakarta. membeli bahan-bahan jamu. Ada 8 jenis jamu yang dijual oleh penjual jamu gendong diantaranya jamu beras kencur, jamu

15 cabe puyang, jamu kudu laos, jamu bertahan lama atau tahan basi, kunir asam, jamu sinom, jamu bahannya yang masih alami, harga pahitan, jamu kunci suruh (sirih), yang relatif murah, keramahtamahan dan jamu uyup – uyup/gepyokan. penjual jamu gendong, Namun, yang masih digunakan kebersihandan penampilan, dan sekarang ini hanya ada beberapa yang paling utama yaitu mencari jenis jamu gendong diantaranya pelanggan. jamu kunyit asam, jamu beras Dalam penjualan jamu gendong, kencur, jamu temulawak, jamu ada pula kendala – kendala yang kunci suruh (sirih), jamu uyup – dihadapi penjual jamu yaitu faktor uyup ditambah dengan pemanis dan cuaca dan kurangnya modal untuk juga jamu dalam bentuk kemasan menjual jamu. Dan faktor–faktor (jamu modern). Untuk harga yang melatar belakangi berjualan penjualan jamu gendong per- dengan cara digendong yaitu karena gelasnya berkisar Rp 5.000 untuk penjual jamu tidak bisa mengendarai jamu biasa dan Rp 8.000 untuk jamu kendaraan, agar mudah mendatangi yang ditambahkan telur. Penjual para pembeli, agar bisa berpindah – jamu gendong dapat memperoleh pindah tempat dalam berjualan. pendapatan per-hari berkisar Rp Bertahannya penjual jamu gendong 30.000 sampai Rp 50.000. sampai sekarang ini dikarenakan Adapun strategi bertahan faktor–faktor diatas dan karena penjual jamu gendong meliputi sampai saat ini jamu gendong masih bertahannya cita rasa jamu sampai diminati oleh masyarakat. saat ini, cara pembuatannya yang

16

DAFATAR PUSTAKA

17

18