Dinasti Saljuk dalam Sejarah Peradaban Islam

Dinasti Saljuk dalam Sejarah Peradaban Islam

Nuraini H. A. Manan Dosen Tetap pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh - Indonesia E-mail: [email protected]

Abstract: Dynasty of Saljuk is a group of Turks originating from the tribe Ghuzz. Dynasty of Saljuk attributed to their ancestors named Saljuk ibn Tuqaq (Dukak). Their home country is located in the northern region of the Caspian sea and the Aral Sea and they embraced Islam at the end of the 4th century H / 10M and more to the Sunni school. The development of the Dynasty of Saljuk was aided by the political situation in the Transoksania region. At that time there was a political rivalry between the Dynasty of Samaniyah and the Dynasty of Khani- yyah. In this competition Saljuk tended to help the Dynasty of Samaniyah. When the Dynasty of Samaniyah was defeated by the Dynasty of Ghaznawi, Saljuk declared independence. Thugrul proclaimed the establishment of the Dynasty of Saljuk. In 432 H/1040 AD this dynasty received recognition from the Abbasid Caliphate in Baghdad. At the time of Thugrul Bek’s leadership, in 1055 CE the Saljuks entered Baghdad in the place of the Buwaihi dynasty. Previously Thugrul managed to seize the area of Marwa and Naisabur from Ghaznawi power, , Jurjan, Tabaristan, Khawarizm, Ray and Isfahan. This year Thugrul Bek also got the title of the Abbasid caliph with Rukh al-Daulah Yamin Amir al-Muminin. Although Baghdad can be controlled, but not used as a center of government. Thugrul Bek chose the city of Naisabur and then the city of Ray as the center of govern- ment. These earlier dynasties broke away, having been conquered by the Saljuq dynasty again recognizing the position of Baghdad. In fact they established the integrity and security of the Abbasids.

Keywords: Dynasty of Saljuk; Islamic history civilization; Thugrul Bek

Abstrak: Dinasti Saljuk merupakan kelompok bangsa Turki yang berasal dari suku Ghuzz. Dinasti Saljuk dinisbatkan kepada nenek moyang mereka yang bernama Saljuk ibn Tuqaq (Dukak). Negeri asal mereka terletak di kawasan utara laut Kaspia dan laut Aral dan mereka memeluk agama Islam pada akhir abad ke 4 H/10M dan lebih kepada mazhab sunni. Perkembangan Dinasti Saljuk dibantu oleh situasi politik di wilayah Transoksania. Pada saat itu terjadi persaingan politik antara dinasti Samaniyah dengan dinasti Khaniyyah, dalam persaingan ini Saljuk cenderung untuk membantu dinasti Samaniyah. Ketika dinasti Samaniyah dikalahkan oleh dinasti Ghaznawiyah, Saljuk menyatakan memerdekakan diri. Thugrul memproklamirkan berdirinya dinasti Saljuk. Pada tahun 432 H/1040 M dinasti ini mendapat pengakuan dari khalifah Abbasi- yah di Baghdad. Disaat kepemimpinan Thugrul Bek inilah, pada tahun 1055 M dinasti Saljuk memasuki Baghdad menggantikan dinasti Buwaihi. Sebelumnya Thugrul berhasil merebut daerah Marwa dan Nais- abur dari kekuasaan Ghaznawi, Balkh, Jurjan, Tabaristan, Khawarizm, Ray dan Isfahan. Pada tahun ini juga Thugrul Bek mendapat gelar dari khalifah Abbasiyah dengan Rukh al-Daulah Yamin Amir al-Muminin. Meskipun Bagdad dapat dikuasai, namun tidak dijadikan pusat pemerintahan. Thugrul Bek memilih kota Naisabur dan kemudian kota Ray sebagai pusat pemerintahan. Dinasti-dinasti ini sebelumnya memisahkan diri, setelah ditaklukkan dinasti Saljuk kembali mengakui kedudukan Bagdad. Bahkan mereka menjalin ke- utuhan dan keamanan Abbasiyah.

Kata Kunci: Dinasti Saljuk; sejarah peradaban Islam; Thugrul Bek

ADABIYA, Volume 20 No. 2 Agustus 2018 13 Nuraini H. A. Manan

Pendahuluan masyarakat Islam di Jand itu sendiri. Bebera- pa sarjana berkebangsaan Rusia mengatakan Dinasti Saljuk merupakan kelompok bang- bahwa masyarakat Turki Saljuk memeluk Is- sa Turki yang berasal dari suku Ghuzz. Dinasti lam setelah mereka memeluk agama Kristen, Saljuk dinisbatkan kepada nenek moyang mer- dengan melihat nama anak-anak Saljuk yang eka yang bernama Saljuk ibn Tuqaq (Dukak). memiliki kemiripan dengan nama-nama yang Ia merupakan salah seorang anggota suku ada di dalam kitab Injil, yaitu , Musa, Is- Ghuzz yang berada di Klinik, dan akhirnya rail, dan Yunus. Akan tetapi kemungkinan ini menjadi kepala suku Ghuzz yang dihormati sulit diterima, terutama setelah melihat dan 1 dan dipatuhi perintahnya. 3 mempelajari tradisi yang ada pada mereka. Negeri asal mereka terletak di kawasan Perkembangan Dinasti Saljuk dibantu utara laut Kaspia dan laut Aral dan mereka oleh situasi politik di wilayah Transoksania. memeluk agama Islam pada akhir abad ke 4 Pada saat itu terjadi persaingan politik antara H/10M dan lebih kepada mazhab sunni. Pada dinasti Samaniyah dengan dinasti Khaniyyah, mulanya Saljuk ibn Tuqaq mengabdi kepada dalam persaingan ini Saljuk cenderung untuk Bequ, raja daerah Turkoman yang melipu- membantu dinasti Samaniyah.4 Ketika dinasti ti wilayah sekitar laut Arab dan laut kaspia. Samaniyah dikalahkan oleh dinasti Ghaznaw- Saljuk diangkat sebagai pemimpin tentara. iyah, Saljuk menyatakan memerdekakan diri. Pengaruh Saljuk sangat besar sehingga Raja Ia berhasil mengusai wilayah yang tadi diku- Bequ khawatir kedudukannya terancam. Raja sai oleh Samaniyyah.5 Setelah Saljuk bin Tuqaq Bequ bermaksud menyingkirkan Saljuk, na- meninggal, kepemimpinan bani Saljuk dipimp- mun sebelum rencana itu terlaksana Saljuk in oleh Israil ibn Saljuk yang juga dikenal den- mengetahuinya. Ia tidak mengambil sikap gan nama Arslan. Setelah itu diteruskan oleh melawan atau memberontak tetapi bersama Mikail, sedangkan ketika itu dinasti Ghaznaw- dengan para pengikutnya ia berimigrasi ke iyah dipimpin oleh Mahmud. Kareana daerah Jand atau disebut juga daerah muslim kelicikan penguasa Ghaznawiyah, kedua pemi- di wilayah Transoxiana antara sungai Ummu mpin dinasti Saljuk ini ditangkap dan dibunuh 2 Driya dan Syrdarya atau Jihun. sehingga mengakibatkan lemahnya kekuasaan Bangsa Turki Saljuk adalah pemeluk Is- Saljuk. lam yang militan. Masyarakat Turki Saljuk Pada periode berikutnya Saljuk dipimpin memeluk Islam diperkirakan jauh sebelum oleh Thugrul Bek. Ia berhasil mengalahkan mereka memasuki daerah Jand, tetapi kemu- Mahmud al-Ghaznawi, penguasa Ghaznawiyah ngkinan besar mereka memeluk agama Islam pada tahun 429 H/1036 M dan memaksanya setelah terjadinya interaksi sosial dengan meninggalkan daerah Khurasan, setelah ke-

1Syafiq A Mughni, Sejarah Kebudayaan Islam di Kawasan Turki, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), 3Mughni, Syafiq A., Sejarah Kebudayaan …, hal. hal. 13. 14. 2Badri Yatim, Sejarah Peradaban Is- lam 4Ibid., hal. 14. (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1998), hal. 73. 5Badri Yatim, Sejarah Peradaban…, hal. 73.

ADABIYA, Volume 20 No. 2 Agustus 2018 14 Dinasti Saljuk dalam Sejarah Peradaban Islam

berhasilan tersebut, Thugrul memproklamir- H/1103-1117 M) kan berdirinya dinasti Saljuk. Pada tahun 432 7. Abu Harits Sanjar (511-522 H/1117- H/1040 M dinasti ini mendapat pengakuan 1128 M) dari khalifah Abbasiyah di Baghdad. Disaat Pemerintahan Saljuk ini dikenal dengan kepemimpinan Thugrul Bek inilah, pada ta- nama al-Salajiqah al-Kubra (Saljuk Raya). Pada hun 1055 M dinasti Saljuk memasuki Baghdad masa pemerintahan Alp Arselan, ia mencoba menggantikan dinasti Buwaihi.6 Sebelumnya melakukan konsolidasi dan ekspansi wilayah Thugrul berhasil merebut daerah Marwa dan kekuatan politik Saljuk. Ia menjadikan kota Naisabur dari kekuasaan Ghaznawi, Balkh, Ray sebagai ibu kota kesultanan Saljuk, se- Jurjan, Tabaristan, Khawarizm, Ray dan Isfah- bagaimana pada masa pemerintahan Thugrul an.7 Pada tahun ini juga Thugrul Bek mendapat Bek.9 Alp-Arselan melakukan ekspedisi mi- gelar dari khalifah Abbasiyah dengan Rukh al- liter sampai ke pusat kebudayaan Romawi di Daulah Yamin Amir al-Muminin. Meskipun Bagdad Asia Kecil, yaitu Bizantium. Peristiwa penting dapat dikuasai, namun tidak dijadikan pusat dalam gerakan ekspansi ini adalah apa yang pemerintahan. Thugrul Bek memilih kota dikenal dengan peristiwa Manzikart (1071 Naisabur dan kemudian kota Ray sebagai pusat M). Tentara Alp-Arselan berhasil mengalah- pemerintahan. Dinasti-dinasti ini sebel- umnya kan tentara Romawi yang besar yang terdiri memisahkan diri, setelah ditaklukkan dinasti dari tentara Romawi, Ghuz, al-Akhraj, al-Hajar, Saljuk kembali mengakui kedudukan Bagdad. Perancis dan Armenia. Dengan dikuasainya ini Bahkan mereka menjalin keutuhan dan maka kekuasaannya telah meluas sampai ke keamanan Abbasiyah. Asia Kecil.10 Di samping itu Alp-Arselan juga Setelah pemerintahan Thugrul Bek (455 berjaya melawan kerajaan Fathimiyah hingga H), Daulah Saljuk berturut-turut diperintah ke Damsyik.11 Maka dipandanglah Dinasti Sal- 8 oleh: juk sebagai dinasti pertama yang memperoleh kekuasaan permanen kekaisaran Romawi. 1. Alp Arselan (455-465 H/1063-1072 Dengan kemenangan itu Ramailus Diogenus M) (pemimpin pasukan Byzantium) selama 50 ta- 2. Maliksyah (465-485 H/1072-1092 M) hun harus membayar jizyah kepada kesultan- 3. Mahmud al-Ghazy (485-487 H/1092- an Saljuk. 1094 M) 4. Barkiyaruq (487-498 H/1094-1103 Setelah Alp Arselan meninggal kemudian M) tampuk kekuasaan dipegang oleh Maliksyah, 5. Maliksyah II (498 H) ia dibantu oleh wazir Nizam al-Mulk yang su- 6. Abu Syuja’ Muhammad (498-511 dah berhubungan dengan ayahnya ketika dia

masih menjabat sebagai Gubernur Khurasan 6Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Is- lam (Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1990), hal. 85. 9Mughni, Syafiq A., Sejarah Kebudayaan …, hal. 7Mughni, Syafiq A., Sejarah Kebudayaan …, hal. 19. 15. 10Badri Yatim, Sejarah Peradaban…, hal. 74 8C. E. Boswort, Dinasti-Dinasti Islam (Bandung: 11Mahayudin Dkk, Sejarah Islam (Kuala Mizan, 1980), hal. 141. Lumpur: Fajar Bakti, 1993), hal. 310.

ADABIYA, Volume 20 No. 2 Agustus 2018 15 Nuraini H. A. Manan

dan juga pemprakarsa berdirinya Madrasah departemen. Keberhasilan Bani Saljuq dalam Nizamiyah (1065 H). Pada awalnya ia menja- mempertahankan kekuasaannya, tak lepas dikan Naisabur sebagai ibukota Saljuk, tetapi dari para wazir (menteri) yang senantiasa loy- kemudian memindahkannya ke Ray, ibukota al dan patuh terhadap sultan serta kecintaan yang lama. Setelah ia naik tahta, ia melaku- mereka terhadap ilmu pengetahuan. Di antara kan tiga hal: pertama, melakukan sentralisa- si mereka yang telah berjasa dalam membangun kekuasaan politik, kedua, menjaga wilayah dan mempertahankan dinasti Bani saljuq ada- yang diwariskan oleh ayah dan kakeknya, lah: dan ketiga, memperluas wilayah politik kesul- 1. Abu Nasr Muhammad bin Manshur tanan Saljuk ke hampir seluruh wilayah Islam. al-Kundari, wazir pada masa Sultan Pada masa Maliksyah wilayah kekuasaan Tughrul Bek dan Alp Arselan. Dinasti Saljuk ini sangat luas, membentang 2. Tajuddin Abu al-Ghanayim, wazir pada dari Kashgor sebuah daerah di ujung daerah masa Sultan Sanjar. Turki sampai ke Yerussalem. Wilayah yang 3. Ali bin al-Hasan al-Tughra, wazir pada luas itu dibagi menjadi lima bagian.12 Yaitu : masa Sultan Sanjar. 4. Sa’ad bin Ali bin Isa, wazir pada masa 1. Saljuk Besar, yang menguasai Khu- Sultan Mahmud. rasan, Ray, Jabal, Irak, Persia dan Ah- 5. Al-Ustadz al-Tughra’i, wazir pada waz. Ia merupakan induk dari yang masa Sultan Mas’ud bin Muhammad lain. di Irak. 2. Saljuk Kirman, berada di bawah kekua- 6. Nizam al-Mulk, wazir pada masa Sul- saan keluarga Qowurt Bek ibn Dawud tan Malik Syah ibn Mikail, ibn Saljuk. 3. Saljuk Irak dan Kurdistan, Pemimp- Setelah Maliksyah dan juga Nizam al-Mulk in pertamanya adalah Mughirs al-Din wafat, pemerintahan Saljuk mengalami ke- Mahmud. munduran. Dinasti Saljuk dilanda konflik in- 4. Saljuk Siria, diperintah oleh keluarga ternal, perebutan kekuasaan di antara anggota Tutush ibn Alp Arselan ibn Daud ibn keluarga timbul. Dan akhirnya wilayah kekua- Mikail ibn Saljuk. saan dibagi-bagi menjadi kesultanan-kesul- 5. Saljuk Rum, diperintah oleh keluarga tanan.13 Setiap propinsi berusaha melepaskan Quthlumish ibn Israil ibn Saljuk. diri dari pusat. Konflik-konflik dan peperangan antar anggota keluarga melemahkan pemer- Di samping membagi wilayah menja- intahan Saljuk. Kelemahan Saljuk diperparah di lima bagian, yang dipimpin oleh gubernur dengan adanya gerakan Dinasti Khawarizm yang bergelar Syaikh, penguasa Saljuk juga yang berusaha merebut Daulat Abasiah dari mengembalikan jabatan perdana menteri 14 tangan Saljuk. yang sebelumnya dihapus oleh penguasa Bani

Buwaih. Jabatan ini membawahi beberapa 13Jaih Mubarak, Sejarah Peradaban Is- lam (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), hal. 98 12Badri Yatim, Sejarah Peradaban…, hal. 75. 14Ibid, hal. 98

ADABIYA, Volume 20 No. 2 Agustus 2018 16 Dinasti Saljuk dalam Sejarah Peradaban Islam

Perkembangan Pengetahuan Pada Masa dengan fakultas-fakultas atau perguruan Dinasti Saljuk tinggi masa sekarang, mengingat gurunya adalah ulama besar yang termashur.17 Ma- Ilmu pengetahuan mulai berkembang dan drasah Nizamiyyah didirikan dengan tu- mengalami kemajuan pada masa pemerintah- juan: Pertama, menyebarkan pemikiran Sunni an Maliksyah bersama perdana menterinya Ni- untuk menghadapi pemikiran Syiah. zam al-Mulk. Nizam al-Mulk inilah yang mem- Kedua, menyediakan guru-guru Sunni yang prakarsai berdirinya Madrasah (Universitas) cukup untuk mengajarkan mazhab Sunni dan Nizamiyah (1065 M) dan Madrasah Hanafiyah menyebarkan ke tempat-tempat lain. Ke- tiga, di Baghdad. Nizam al-Mulk ini adalah seorang Membentuk kelompok pekerja Sunni untuk yang ahli dalam berbagai disiplin ilmu, seperti berpartisipasi dalam menjalankan pe- ilmu agama, pemerintahan dan ilmu pasti. merintah, memimpin kantornya, khususnya di Pada masa Maliksyah inilah lahir ilmuan- bidang peradilan dan manajemennya. ilmuan muslim seperti Abu Hamid al-Ghazali Madrasah Nizamiyah merupakan lemba- dalam bidang theology, Farid al-Din al-Aththar ga pendidikan resmi dan pemerintah terlibat dan Umar Kayam dalam bidang sastra dan dalam menetapkan tujuan-tujuannya, mengg- 15 matematika. ariskan kurikulum, memilih guru, dan mem- 1. Pendirian Madrasah Nizamiyah berikan dana yang teratur kepada madrasah.18 Motif didirikannya madrasah ini karena dua Madrasah Nizamiyah adalah sebuah lem- hal, pertama motif politik. Dengan adanya baga pendidikan yang didirikan tahun 457- madrasah ini, dinasti Saljuq bisa mengontrol 459 H/1065-1067 M (abad VI) oleh Nizam al- semua daerah dengan mudah, karena sistem Mulk dari dinasti Saljuk. Nizam al-Mulk adalah yang dipakai Nizhamiyyah adalah sentralistik pelopor berdirinya Madrasah Nizamiyah dan dari pusat ke daerah atau dari atas ke bawah. juga madrasah-madrasah yang lain di bawah Motif kedua adalah agama (ideologi). Bahwa kekuasaan Dinasti Saljuk. Madrasah Nizami- Dinasti Buwaihi yang menganut Syi’ah ser- yah di Baghdad merupakan madrasah yang ta sisa-sisa aliran Mu’tazilah telah ada sebe- pertama kali didirikan oleh Nizam al-Mulk lum Bani saljuq berdiri, pendirian madrasah pada bulan Dzulhijjah tahun 457 H yang diar- Nizhamiyyah juga karena motif untuk menye- 16 siteki oleh Abu Said al-Shafi. barkan aliran Sunni dan juga untuk melawan Madrasah Nizamiyah di Bagdad adalah Syi’ah. madrasah yang paling terpenting dan terkenal Madrasah Nizamiyah yang didirikan oleh di antara madrasah-madrasah lainnya (selain Nizam al-Mulk di Bagdad dan madrasah-ma- madrasah di Balkh, Naisabur, Jarat, Ashfahan, drasah lainnya dibawah kekuasaan bani Sal- Basrah, Marw, Mausul, dan lain-lainnya). juk sudah mempunyai sistem manajemen Madrasah-madrasah itu dapat di samakan 17

Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Is- lam 15Badri Yatim, Sejarah Peradaban…, hal. 76. (Jakarta: Kencana Pranada Media), hal. 159. 16Abd al-Majid al-Futuh, Tarikh al-Siyasi wa al- 18Abd al-Majid al-Futuh, Tarikh al-Siyasi …, hal. Fikri (Al-Mansur: Mathabi’ al-Wafa, 1988), hal. 186 176.

ADABIYA, Volume 20 No. 2 Agustus 2018 17 Nuraini H. A. Manan

yang cukup baik. Dengan sistem sentralis- dan adminstrasi di samping lembaga untuk tik, semua kurikulum, metode pembelajaran, mengajarkan syari’ah dalam rangka mengem- sistem belajar, pengangkatan guru dan semua bangkan ajaran sunni. Madrasah Nizamiyah keperluan madrasah diatur oleh Pusat. Para diterima oleh masyarakat karena sesuai den- pelajar Madrasah Nizhamiyyah diberikan gan lingkungan dan keyakinannya dilihat dari berbagai fasilitas dan kemudahan, terlebih segi sosial keagamaan, hal ini disebabkan oleh bagi mereka yang berprestasi. Aliran beasiswa beberapa faktor antara lain : sangat besar dari pemerintah siap menjamin a. Ajaran yang diberikan di Madrasah Ni- kesejahteraannya. Diantara fasilitas yang dise- zamiyah adalah ajaran sunni, sesuai diakan di Nizhamiyyah adalah perpustakaan dengan ajaran yang dianut oleh seba- yang menyediakan buku sebanyak 6000 jud- gian besar masyarakat pada saat itu. ul Para guru (Syekh)pun mendapat perhatian b. Madarasah Nizamiyah diajar oleh ula- khusus. Di Madrasah Nizamiyah ini muncul ma yang terkemuka. sejumlah ulama besar, di antaranya:19 Imam c. Madrasah ini memfokuskan pada aja- al-Haramain al-Juwaini, Imam al-Ghazali, ran fiqh yang dianggap sesuai dengan Imam Fakhr al-razi (ahli tafsir), Zamakhsyari, kebutuhan masyarakat umumnya da- dan juga Imam al-Qusyairi. Dalam bidang ilmu lam rangka hidup dan kehidupan yang eksaskta, muncul sejumlah ulama. Di antara sesuai dengan ajaran dan kehidupan mereka adalah Umar ibn Khayam (ahli as- mereka. tronomi dan ilmu pasti), Ali Yahya al-Haslah

(ahli ilmu kedokteran), Abu Hasan al-Mukhtar (ahli ilmu kedokteran), Muhammad Ali al-Sa- Jatuhnya Bagdad marqandi (ahli ilmu kedokteran). Kehancuran Daulah Abbasiyah sudah 2. Pengaruh Madrasah Nizamiyah terlihat pada masa-masa awal. Ada bebera- pa faktor yang melatar belakangi kehancuran Madrasah Nizamiyah telah banyak mem- Daulah Abbasiyah yaitu faktor internal seperti berikan pengaruh terhadap masyarakat, baik perebutan kekuasaan, munculnya dinasti-di- bidang politik, ekonomi maupun bidang so- nasti kecil yang memerdekakan diri, kemero- sial keagamaan. Nizam al-Mulk sebagai peja- sotan dalam bidang ekonomi serta munculnya bat pemerintah memiliki andil besar dalam aliran-aliran sesat dan fanatisme keagamaan. pendirian dan penyebaran madrasah, kedudu- Di samping faktor internal tersebut, faktor ek- kan dan kepentingannya dalam pemerintah sternal juga tidak kalah penting dalam mewu- merupakan sesuatu yang sangat menentukan. judkan kehancuran Daulah Abbasiyah seperti Dalam batas ini madrasah merupakan kebi- perang salib dan serangan dari tentara Mongol jakan religio-politik penguasa. Dalam bidang yang meluluhlantakkan Baghdad. ekonomi madrasah Nizhamiyah memang di- maksudkan untuk mempersiapkan pegawai Sebagai awal penghancuran Baghdad dan pemerintah, khususnya dilapangan hukum Khilafah Islam, orang-orang Mongolia men-

guasai negeri-negeri Asia Tengah Khurasan 19Jaih Mubarak, Sejarah…, hal. 96

ADABIYA, Volume 20 No. 2 Agustus 2018 18 Dinasti Saljuk dalam Sejarah Peradaban Islam

dan Persia dan juga menguasai Asia kecil. Pada jumlahnya berlipat-lipat dibandingkan pasu- bulan September 1257 M, Hulaku mengirim- kan muslim tak tertahankan lagi menerobos kan ultimatum kepada khalifah agar menyer- kota Bagdad. Ratusan ribu jiwa, laki-laki, per- ah dan mendesak agar tembok kota sebelah empuan, anak-anak, orang tua habis dibunuh. luar diruntuhkan. Tetapi khalifah tetap eng- Atas perintah Hulaku, ratusan ribu manuskrip gan memberikan jawaban. Maka pada Janu- buku karya ulama Islam yang tersimpan rapi ari 1258 M, pasukan Hulaku bergerak untuk di rak perpustakaan-perpustakaan dibuang menghancurkan tembok ibukota. Sementara ke sungai Dajlah. Manuskrip-manuskrip yang itu Khalifah al-Mu’tashim langsung menyerah merupakan akumulasi peradaban Islam-Ar- dan berangkat ke base camp pasukan mongo- ab terdahulu hilang tanpa ampun. Kelompok lia. Setelah itu para pemimpin dan fuqaha juga keilmuan, universitas, masjid-masjid tak ada keluar, sepuluh hari kemudian mereka semua lagi, hilang ditelan bumi. Bagdad pun menja- dibunuh. Hulaku mengizinkan pasukannya di kota mati. Dengan jatuhnya Baghdad ke untuk melakukan apa saja di Bagdad. Mere- tangan tentara Mongol maka kondisi tersebut ka menghancurkan kota, dan membakarnya. dianggap sebagai akhir kekuasaan Daulah Ab- Pembunuhan berlangsung selama 40 hari den- basiyah. gan jumlah korban sekitar dua juta orang.

Perlu juga disebutkan disini peran busuk Kesimpulan yang dimainkan oleh seorang Syi’i Rafidhah yai- tu Ibn al-Qami, menteri al-Mu’tashim, yang Dinasti Saljuk merupakan kelom- bekerjasama dengan orang-orang Mongolia pok bangsa Turki yang berasal dari suku dan membantu pekerjaan-pekerjaan mere- Ghuzz. Dinasti Saljuk dinisbatkan kepada ne- ka.20 Dia merupakan orang kepercayaan khal- nek moyang mereka yang bernama Saljuk ibn ifah, tapi sayang kepercayaan itu disalahgu- Tuqaq (Dukak). Negeri asal mereka terletak nakan. Dia berniat ingin menggusur Abbasiah di kawasan utara laut Kaspia dan laut Aral dari pentas kekuasaan dan mendirikan negara dan mereka memeluk agama Islam pada akh- Syiah. Niat ini timbul karena adanya konflik ir abad ke 4 H/10M dan lebih kepada mazhab fanatisme bermazhab antara kaum sunni kota sunni. Perkembangan Dinasti Saljuk dibantu Bashrah dengan penduduk Kurkhi yang men- oleh situasi politik di wilayah Transoksania. ganut Syiah Rofidhah. Pada saat itu terjadi persaingan politik antara dinasti Samaniyah dengan dinasti Khaniyyah, Atas peristiwa ini khalifah dan seluruh dalam persaingan ini Saljuk cenderung umat Islam harus menderita dan tercabik-cabik untuk membantu dinasti Samaniyah. harga dirinya. Petaka ini adalah awal kemun- Ketika dinasti Samaniyah dikalahkan oleh duran peradaban umat Islam setelah mengala- dinasti Ghaznawiyah, Saljuk menyatakan mi masa keemasan berabad-abad. Pada hari itu memerdekakan diri. Thugrul memproklamir- dengan segala keganasan pasukan Tatar yang kan berdirinya dinasti Saljuk. Pada tahun 432

20Ahmad al-Usairy, al-Tarikh al-islami, Terj. H/1040 M dinasti ini mendapat pengakuan Samson Rahman, (Jakarta: Akbar, 2003), hal. 259.

ADABIYA, Volume 20 No. 2 Agustus 2018 19 Nuraini H. A. Manan

dari khalifah Abbasiyah di Baghdad. Disaat Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, (Ja- kepemimpinan Thugrul Bek inilah, pada ta- karta: RajaGrafindo Persada, 1997). hun 1055 M dinasti Saljuk memasuki Baghdad Yunus, Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam, menggantikan dinasti Buwaihi. Sebelumnya (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1990). Thugrul berhasil merebut daerah Marwa dan Abu Su’ud, Islamologi, (Jakarta:PT. Rineka Naisabur dari kekuasaan Ghaznawi, Balkh, Cip- ta, 2003)., cet.I. Jurjan, Tabaristan, Khawarizm, Ray dan Isfa- Ahmad al-Usyairy, at-Tarikh al-Islami, Terj. han. Pada tahun ini juga Thugrul Bek mendap- Samson Rahman, (Jakarta: Akbar, at gelar dari khalifah Abbasiyah dengan Rukh 2003). al-Daulah Yamin Amir al-Muminin. Meskipun Ahmad Amin, Dhuha al-Islam, Jil. I, (Kairo: Bagdad dapat dikuasai, namun tidak dijadikan La- jnah al-Ta’lifwa al-Nasyr) pusat pemerintahan. Thugrul Bek memilih Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakar- kota Naisabur dan kemudian kota Ray sebagai ta: PT. Raja Grafindo: 2006). pusat pemerintahan. Dinasti-dinasti ini sebel- Philip K. Hitti, History of the Arabs, Terj. R. umnya memisahkan diri, setelah ditaklukkan Cecep Lukman Yasin, (Jakarta: dinasti Saljuk kembali mengakui kedudukan Seram- bi, 2008). Bagdad. Bahkan mereka menjalin keutuhan Sir William Muir, The Caliphat, (New dan keamanan Abbasiyah. York: AMS Inc, 1975). W. Montgomery Watt, Kejayaan Islam: Kajian Daftar Pustaka Kritis Orientalis, alih bahasa oleh Hartono Hadikusumo (Yogyakarta: PT. Tiara Wa- cana Yogya, 1990).

Al-Futuh, Abd al-Majid, Tarikh al-Siyasi wa al-Fikri, Yusuf al-Isy, Tarikh ‘Ashy al-Khilafah al-Abbasi- (Al- Mansur: Mathabi’ al-Wafa, 1988). yyah, Terj. Arif Munandar, (Jakarta Pusta- ka Al-Kautsar, 2007). Al-Usairy, Ahmad, al-Tarikh al-Islami, Terj. Samson rahman, (Jakarta: Akbar, 2003). Boswort, C. E, Dinasti-Dinasti Islam, (Band- ung: Mizan, 1980). Mahayudin, Sejarah Islam, (Kuala Lumpur: Fajar Bakti, 1993). Mubarak, Jaih, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004). Mughni, Syafiq A., Sejarah Kebudayaan Islam di Kawasan Turki, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997). Nizar, Samsul, Sejarah Pendidikan Islam, (Ja- karta: Kencana Pranada Media).