Jurnal Respon Publik

Volume 13, No. 3, Tahun 2019, Hal 103-112 ISSN 2302-8432

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA TAMAN NASIONAL KELIMUTU DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN ENDE ( Studi Kasus pada Balai Taman Nasional Kelimutu Kabupaten Ende )

Novira Susani1, Nurul Umi Ati2, Hayat3 Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Islam ,Jl. MT Haryono 193 Malang, 65144, LPPM Unisma Jl. MT Haryono 193 Malang, 65144, Indonesia E-mail:[email protected]

ABSTRAK

Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata ini, maka suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat objek wisata itu berada, akan mendapatkan pemasukan dari pendapatan setiap objek wisata. Pengembangan Objek Wisata Taman Nasional Kelimutu memilki peran yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian daerah. Hal ini dapat dilihat dari besarnya pendapatan yang dihasilkan dari wisatawan yang berkunjung.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pengembangan Objek Wisata Taman Nasional Kelimutu , Strategi pengembangan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ende dalam mengembangkan Objek Wisata Taman Nasional Kelimutu dan Seberapa besar peran pemerintah dalam pengembangan Objek Wisata Taman Nasional Kelimutu untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Ende. Penelitian ini bertujuan untuk mencari strategi pengembangan bagi Objek Wisata Taman Nasional Kelimutu.

Kata kunci : pengembangan Objek Wisata Taman Nasional Kelimutu ; Pendapatan Daerah

103

Jurnal Respon Publik

Volume 13, No. 3, Tahun 2019, Hal 103-112 ISSN 2302-8432

1. Pendahuluan peningkatan dalam penerimaan PAD ini akan meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Seiring Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting dengan perkembangan perekonomian daerah yang bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata ini, maka semakin terintegrasi dengan perekonomian nasional suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah dan internasional, maka kemampuan daerah dalam tempat objek wisata itu berada, akan mendapat mengoptimalkan pemenfaatan sumber-sumber pemasukan dari pendapatan kunjungan wisatawan penerimaan PAD menjadi sangat penting. sumber- setiap objek wisata. Pariwisata juga merupakan sumber penerimaan PAD tersebut dapat diuraikan lagi komoditas yang dibutuhkan oleh setiap individu. dalam bentuk penerimaan dari pajak daerah dan Alasannya karena aktivitas berwisata bagi seorang retribusi daerah. Pajak daerah tersebut seperti pajak individu dapat meningkatkan daya kreatif, hotel, restaurant, hiburan, kendaraan bermotor, bea menghilanglan kejenuhan kerja, relaksasi, berbelanja, balik nama kendaraanbermotor, bahkan bahan bakar bisnis, mengetahui peninggalan sejarah, dan budaya kendaraan bermotor, air, rokok, penerangan jalan, suatu etnik tertentu, kesehatan dan pariwisata mineral bukan logam, dan batuan, bumi, bangunan, spiritualisme. Dengan meningkatnya waktu luang pajak reklame dll. sebagai akibat lebih singkatnya hari kerja dan Untuk perubahan yang terjadi harus disikapidan didukung oleh meningkatnya penghasilan maka diantisipasi secara dini oleh pemerintah daerah dengan aktivitas kepariwisataan akan semakin mneingkat melakukan pengembangan yang efektif guna (yuwana, 2010:1) memenfaatkan kekuatan intelektual yang dimiliki dan Berkembangnya suatu pariwisata di suatu daerah dipertimbangkan pengaruh eksternalnya. Sebagai akan mendatangkan banyak menfaat bagi warga dengan penyokong PAD untuk Kabupaten Ende, masyarakat, yaitu secara ekonomis, sosial dan budaya. pemerintah daerah akan tetap mengadakan Namun jika pengembangannya tidak dipersiapkan dan pengembangan-pengembangan pembangunan untuk dikelola dengan baik, akan dapat menimbulkan menyempurnakan Taman Nasional Kelimutu, termasuk berbagai permasalahan yang dapat menyulitkan atau pemeliharaan dan perbaikan-perbaikan pada bangunan- bahkan dapat merugikan masyarakat. Untuk menjamin bangunan yang mengalami kerusakan. supaya pariwisata dapat berkembang secara baik dan berkelanjutan serta mendatangkan mnefaat bagi mnausia dan meminimalisasi. 2. Metode Penelitian Kabupaten Ende memiliki berbagai macam objek wisata diantaranya wisata alam, wisata buatan, dan A. Jenis Penelitian wisata sejarah yang apabila dikelola dan dikembangkan Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan dengan baik dan dengan tepat maka akan menjadi pendekatan kualitatif. Dimana dalamnya menggunakan daerah tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi. teknik-teknik pengumpulan data. Pendekatan penelitian Selain itu dengan meningkatnya wisatawan yang yang digunakan ini dipilih karena dalam pendekatan ini berkunjung maka secara langsung akan menambah dapat menggambarkan dan memberikan penjelasan Pendapatan Asli Daerah dan pendapatan masyarakat tentang peran pemerintah dalam pengembangan objek disekitar objek wisata. wisata Taman Nasional Kelimutu yang kemudian Kabupaten Ende khususnya sektor pariwisata digambarkan dengan bentuk kata-kata dan bahasa. merupakan salah satu sektor yang strategis dan potensial untu dikelola, dikembangkan dan dipasarkan. B. Fokus Penelitian Fokus penelitian merupakan bagian yang sangat Objek Wisata Taman Nasional Kelimutu merupakan amat penting. Fokus penelitian bertujuan untuk objek wisata favorite yang sekaligus menjadi ikon memberikan batasan masalah penelitian agar tidak Kabupaten Ende yang mempunyai daya tarik tinggi tidak keluar dari pembahasan. dan memiliki susana pemandangan yang asri. Taman Nasional Kelimutu terdiri dari bukit-bukit dan gunung- Menurut Spradley dalam Sugiyono (2012), ada empat gunung. Salah satunya gunung kelimutu, yang mana cara untuk menetapkan fokus penelitian sebagai juga terdapata danau tiga warna yang merupakan berikut: 1. menetapkan fokus pada permasalahan yang tempat dari Taman Nasional Kelimutu. Gunung disarankan oleh informan, 2. menetapkan fokus kelimutu inilah yang menjadi lokasi/subjek bagi berdasarkan dominan-dominan tertentu, 3. menetapkan wisatawan yang menarik untuk dikunjungi. Objek fokus yang memiliki nilai temuan untuk wisata ini memiliki potensi dalam meningkat pengembangan iptek, 4. menetapkan fokus berdasarkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Ende. permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah PAD memiliki peran penting dalam rangka ada. pembiayaan pembangunan di daerah. Berdasarkan pada potensi-potensi yang dimiliki masing-masing daerah,

104

Jurnal Respon Publik

Volume 13, No. 3, Tahun 2019, Hal 103-112 ISSN 2302-8432

Oleh karena itu telah ditetapkan fokus penelitian selalu berubah warna sesuai aktivitas sebagai berikut: vulkaniknya. 3. Keterkaitan budaya yang sangat erat antara 1. Pengembngan objek wisata Taman Nasional kelimutu dengan masyarakat Kelimutu dalam meningkatkan Pendapatan Asli disekitarnya yang dapat berpengaruh terhadap Daerah Kabupaten Ende. kunjungan-kunjungan wisatawan sehingga dapat meningkatkan pendapatan a. Mengidentifikasi peran pemerintah dalam strategi pengembangan objek wisata Taman D. Sumber Data Nasional Kelimutu untuk meningkatkan Dalam penelitian tentu melibatkan data dengan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Ende berbagai jenis. Dalam penelitian ini, menggunakan yang meliputi: teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika 1). Promosi wisata memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam 2). Pendidikan dan pelatihan pengambilan sampelnya. Yang terpilih menjadi 3). Sarana dan prasarana informan adalah orang-orang kunci (key person) yang 4). Perencanaan pengembangan memiliki informasi tema yang diteliti. 5). Retribusi pendapatan 2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat objek Sedangkan jika dilihat dari derajat sumbernya, wisata Taman Nasional Kelimutu dalam artinya asal diperolehnya data dibagi menjadi data meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. primer dan sekunder. a. menganalisa faktor pendukung dalam a. Data Primer, merupakan data yang diperoleh pengembangan objek wisata Taman Nasional peneliti dari sumber asli (langsung dari informan) Kelimutu dalam meningkatan Pendapatan Asli yang memiliki informasi atau data tersebut. Untuk Daerah Kabupaten Ende, yang meliputi: penelitian yang dilaksanakan di Kantor Urusan Agama ini melibatkan beberapa informan, yaitu : 1). Panoraman alam yang indah 2). Banyaknya wisatawan yang berkunjung 1. Ketua Balai Taman Nasional Kelimutu 3). Keterkaitan budaya yang erat 2. kepala seksi promosi dan kepala seksi sarana dan prasarana serta staff BTNK b. menganalisa faktor penghambat dalam pengembangan objek wisata Taman Nasional 3. Masyarakat yang berada disekitar kwasan Kelimutu dalam mneingkatkan Pendapatan wisata Taman Nasional Kelimutu Asli Daerah Kabupaten Ende, yang meliputi: b. Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua (bukan asli, bukan orang 1). Promosi objek wisata yang belum pertama) yang memiliki informasi atau data maksimmal tersebut. Contohnya seperti dari bahan-bahan 2). Belum tersedianya tower jaringan disekitar dokumentasi, jurnal, arsip, maupun literatur- lokasi wisata literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian. 3). Kurangnya infrastruktur dan fasilitas sarana dan prasarana E. Teknik Pengumpulan Data Berikut peneliti paparkan kejelasan masing-masing C. lokasi Penelitian instrumen yang dapat dipergunakan dalam proses Lokasi penelitian adala tempat dimana peneliti penelitian kualitatif : melaksanakan untuk memperoleh data dan informasi 1. Wawancara yang diperlukan berkaitan dengan judul penelitian. Pengumpulan data penelitian ini Peneliti memilih Balai Taman Nasional Kelimutu menggunakan metode wawancara dengan sebagai lokasi/situs penelitian dikarenakan Balai berpedoman pada pedoman wawancara yang berisi Taman Nasional Kelimutu merupakan salah satu pertanyaan tentang peran pemerintah. Sutrisno tempat yang mengelola Wisata Taman Nasional (1986) dalam metode wawancara yaitu: 1). Bahwa Kelimutu dengan pertimbangan bahwa: subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri, 2). Bahwa apa yang 1. Taman Nasional Kelimutu memiliki flora dan dikatakan oleh subyek kepada peneliti adalah fauna endemik yang perlu dipertahankan benar dan dapat dipercaya, 3). Bahwa subyek kelestariannya. tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan 2. Dari sisi keindahan alamnya, terdapat danau peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang kelimutu yang terdiri dari 3 (tiga) kawah yang dimaksudkan oleh peneliti.

105

Jurnal Respon Publik

Volume 13, No. 3, Tahun 2019, Hal 103-112 ISSN 2302-8432

2. Observasi adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan Observasi atau pengamatan merupakan tindakan. Proses penyajian data belum berakhir aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan sebelum laporan akhir penelitian lengkap dapat secara sistemis. Dimana peneliti mengikuti tersusun sehingga kegiatan display tidak boleh kegiatan keseharian yang dilakukan informan berhenti sebelum yakin bahwa semua yang dalam waktu tertentu, memperhatikan apa yang seharusnya diteliti telah dipaparkan atau disajikan. terjadi, mendengarkan apa yang dikatakannya, mempertanyakan informasi yang menarik, dan (4) Penarikan Kesimpulan/verifikasi mempelajari dokumen yang dimiliki. Tahap akhir proses pengumpulan data adalah verifikasi dan penarikan kesimpulan. Proses 3. Dokumentasi verifikasi hasil temuan dapat berlangsung singkat Data-data seperti dari bahan-bahan dokumentasi dan dilakukan oleh peneliti sendiri, yaitu yang berasal dari Balai Taman Nasional Kelimutu, dilakukan secara selintas dengan mengingat hasil- jurnal, arsip, maupun literatur-literatur yang berkaitan hasil temuan terdahuludan melakukan cek silang dengan masalah penelitian. (cross check) dengan temuan lainnya.

F. Teknik Analisis Data G. Teknik Keabsahan Data Teknik analisa data menggunakan model analisis Dalam pengujian keabsahan data dalam penelitian ini interaktif Miles dan Huberman. Mode interaktif ini dilakukan dengan triangulasi. Menurut wiliam dan terdiri dari tiga hal utama : (1) Reduksi data; (2) wiersma (1986) pada buku sugiyono (2010:372) Penyajian data; dan (3) Penarikan triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan Kesimpulan/verifikasi. Ketiga kegiatan tersebut sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan merupakan kegiatan jalin-menjalin pada saat sebelum, berbagai cara, dan berbagai waktu. Dalam penelitian selama, dan sesudah pengumpulan data. ini teknik triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode.

3. Hasil dan Pembahasan

A. Pengembangan Objek Wisata Taman Nasional Kelimutu dalam meningkatkan pendapatan

Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif Miles Asli Daerah Kabupaten Ende dan Huberman (1992) Pengembangan objek wisata merupakan (Sumber: miles dan huberman, sugiyono 2017 ) pembngunan objek wisata yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Pengembangan objek Berikut penjelasan Model Analisis Interaktif Miles wisata merupakan bagian dari usaha pembangunan dan dan Huberman: kesejahteraan masyarakat. (1) Pengumpulan data 1. Peran lembaga pengelola dalam Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengembangan wisata Taman Nasional Kelimutu pengumpulan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang telah ditentukan sejak a. Promosi awal. Kegiatan promosi wisata merupakan kegiatan penting yang dapat menunjang keberasilan kegiatan (2) Reduksi Data wisata. Promosi wisata mempunyai tujuan untuk Reduksi data dapat diartikan sebagai proses menarik perhatian umum dan komponen-komponen pemilihan, pemusatan perhatian pada produk pariwisata yang ditawarkan dan mempengaruhi penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi wisatawan untuk mnegkonsumsi produk tersebut untuk data kasar yang muncul dari catatan-catatan kebutuhannya. tertulis dari lapangan. Reduksi data berlangsung secara terus menerus sejalan pelaksanaan Dalam pengembangan objek wisata Taman penelitian berlangsung, dan hingga laporan akhir Nasional Kelimutu, lembaga pengelolaan telah penelitian lengkap dapat tersusun. melaksanakan usaha-usaha yng bagus untuk mempromosikan wisata Taman Nasional Kelimutu ini (3) Penyajian Data biar dikenal oleh wisatawan. Sebelum melakukan Penyajian data dimaknai oleh Miles dan Huberman promosi lembaga pengelola terlebih dahulu melakukan dalam Sugiono (2017) sebagai sekumpulan suatu analisis SWOT. Selain melakukan analisis informasi tersusun yang memberi kemungkinan

106

Jurnal Respon Publik

Volume 13, No. 3, Tahun 2019, Hal 103-112 ISSN 2302-8432 pihak pengelola juga merumuskan langkah-langkah prasarana yang ada dikawasan objek wisata Taman yang ditempuh dalam promosi dan melakukan Nasional Kelimutu dipergunakan dan dirawat dengan pembenahan terlebih dahulu. Dan promosi yang baik. Perawatan fasilitas melibatkan masyarakat, dilakukan oleh Balai Taman Nasional Kelimutu pihak keamanan dan guide yang mengantar wisatawan. mereka bekerjasama dengan agent-agent wisata seperti ASITA dan melibatkan dengan masyarakat juga Mereka bekerja sama dalam memelihara keamanan melakukan promosi melalui beberapa media-media Taman Nasional Kelimutu dan merawat fasilitas- seperti media sosial, media elektronik, dan media cetak fasilitas yang telah disediakan. Seperti menjaga serta juga menyelenggarakan event-event wisata kebersihan dengan tidak membuang sampah dlikasi wisata. sembarangan dikarenakan telah tersedianya tempat sampah. b. Pendidikan dan pelatihan Pengembangan suatu objek wisata dikatakan d. Perencanaan dan Pengembangan berhasil jika didukung dengan pelaksanaan program pembinaan dan bagaimana cara pengelolaan SDM Perencanaan dan pengembangan pariwisata yang ada didalamnya. Dengn diadakannya diklat dapat merupakan suatu proses yang dinamis dan menjadikan manusia memiliki pengetahuan dan keterampilan yang didapat. berkelanjutan menuju ketataran nilai yang lebih tinggi dengan cara melakukan penyesuaian dan koreksi Secara keseluruhan personalia pegawai yang berdasarkan pada hasil monitoring dan evaluasi serta dimiliki cukup minim dilihat dari pegawai/karyawan umpan balik implementasi rencana sebelumnya yang yang hanya lulusan SLTA yang bukan dari bidang merupakan dasar kebijaksanaan dan merupakan misi pariwisata sendiri tentu kinerja yang dilakukan tidak yang harus dikembangkan. dikatakan maksimal, namun tetap diarahkan untuk melaksanakan pekerjaan mereka dengan baik. Dan Dapat diketahui bahwa Balai Taman Nasional dengan diberikannya kesempatan oleh Balai Taman Kelimutu sendiri telah membuat strategi perencanaan Nasional Kelimutu, sangat diharapkan mereka untuk pengembangan seperti telah dibuat master plan melaksanakan pendidikan dan pelatihan atau studi perencanaan, penataan dan pengembanagan agar banding yang sebelumnya hanya melakukan program yang dibuat dapat terarah dan dapat penyuluhan sehingga dapat memperoleh pengetahuan memfokus pada pembangunana pengembangan wisata tentang pariwisata. Dan dapat melakukan Taman Nasional Kelimutu. Selain itu perencanaan pengembangan wisata kedepannya itu bagaimana. pengembanagan yang dilakukan yaitu membuka jalur Seperti pegawai/karyawan yang hanya lulusan SLTA tracking dan sekarang sudah terlaksana. Pihak bisa melakukan diklat guna meningkatkan kemampuan pengelola Balai Taman Nasional Kelimutu telah dan pengembangan diri dalam pengembangan wisata, membuka 3 (tiga) jalur tracking bagi mereka yang suka dan untuk yang lulusan serjana juga bisa meningkatkan tracking. Ketiga jalur tersebut adalah jalur wologai, kemampuannya untuk menjadi lebih baik lagi dalam jalur niowula dan jalur sokoria. Perencanaan ini pengelolaan pariwisata seperti mengikuti diklat atau merupakan bagian dari perencanaan role model Taman kursus untuk menjadi gueding wisata, dan mengikuti Nasional Kelimutu yang dimulai dari perencanaan, studi banding diluar daerah untuk mengembangkan diri survey jalur, kelayakan dan membanguna fasilitas serta dalam mengelola wisata. pelatihan kepada masyarakat. mendukung perencanaan pengembanagan ini pihak pengelola juga merencana c. Sarana dan prasarana dengan diiringi pengembangan budaya dan seni karena dilihat wisata Taman Nasional Kelimtu ini lebih Balai Taman Nasional Kelimutu merupakan menunjukkan pada budaya daerah setempat. Dan pengelola objek wisata Taman Nasional Kelimutu. pernecanaan pengembanangan ini baru saja Oleh karena itu Balai taman Nasional Kelimutu harus dilaksanakan yaitu pihak pengelola juga membuat senantiasa memberikan pelayanan yang baik kepada ornamen yang bertema budaya yaitu pere konde tepat setiap pengunjung yang datang. Dalam mengelola di pintu masuk kawasana Taman Nasional Kelimutu. saran prasarana, Balai Taman Nasional Kelimutu Hal ini agar masyarakat atau wisatawan yang mengupayakan dua hal pokok, yaitu: pertama, Balai berkunjung tetap menjunjung nila kebudayaan yang Taman Nasional Kelimutu melakukan pengawasan ada di daerah tersebut. sehingga dapat bekerja dengan baik dan bertanggungjawab dan yang kedua, sarana dan e. Retribusi pendapatan

107

Jurnal Respon Publik

Volume 13, No. 3, Tahun 2019, Hal 103-112 ISSN 2302-8432

Faktor keuangan merupakan faktor utama yang menjadi burung satu-satunya yang terdapat di merupakan sumber daya keuangan bagi pembiayaan kabupaten Ende yang dapat mengeluarkan 7 macam peyelenggaraan roda pemerintah. salah satu komponen suara dari paruhnya. Dan dengan udara yang bersih nan PAD yang diharapkan dapat menjadi salah satu sumber sejuk dipedesaan ini dapat mendorong wisatawan pembiayan bagi penyelenggara pemerintah yaitu berkunjung ketempat ini dan dijadikan dorongan dalam retribusi daerah. Berdasarkan peraturan pemerintah pengembangan dan menjadi keunikan dan keunggulan nomor 12 tahun 2014 tentang jenis dan tarif tersendiri bagi wisata Taman Nasional Kelimutu. penerimaan yang berlaku pada kementrian kehutanan, membuat karcis wisatawan yang masuk yaitu masing- b. Banyaknya wisatawan yang berkunjung masing bagi wisatawan nusantara sebesar Rp. Banyak wisatawan yang datang berkunjung ke 5.000,00/org dan untuk wisatawan mancanegara Kabupaten Ende dikarenakan banyak terdapat objek- sebesar Rp. 150.000,00/org. dan untuk hasil objek wisata salah satunya yaitu Taman Nasional pemasukan mengalami peningkatan. Dan pada tahun Kelimutu. Dan dengan jumlah kunjungn wisatawan 2018 Taman Nasional Kelimutu berhasil yang meningkat tiap tahun menjadi alasan untuk lebih melakukan pengembangan terhadap objek wisata menyumbangkan dan sebesar 3,8M dan pemasukan tersebut di tangani sendiri oleh pihak Balai Taman Taman Nasional Kelimutu karena dengan pengembangan-pengembangan yang dilakukan juga Nasional Kelimutu, dan bendahara Balai Taman Nasionala kelimutu sendiri yang langsung dapat memberikan dampak postif terhadap Pendapat menyetorkan kedalam khas daerah. Dengan banyaknya Asli Daerah Kabuaten Ende. Secara teoritis, semakin pendapatan yang didapat dari jumlah kujungan wisata banyaknya jumlah kunjungan wisatawan Taman Nasional Kelimutu dan semakin lamanya wisatawan Taman Nasional Kelimutu akan dapat meningkatkan penerimaan pajak dan retrubusi daerah. Peningkatan yang tinggal di daerah wisata tersebut, maka semakin tersebut pada akhirnya akan mampu meningkatkan banyak pula uang yang dibelanjakan didaerah tujuan PAD Kabupaten Ende dari sektor wisata Taman wisata tersebut. dengan adanya kegiatan konsumtif Nasional Kelimutu. yang dilakukan dari wisatawan lokal maupun mancanegara maka akan memperbesar pendapatan B. Faktor pendukung dan penghambat yang diterima oleh pemilik usaha di industri pariwisata pengembangan objek wisata Taman Nasional dari pembayaran atas pelayanan yang diterima oleh Kelimutu dalam meningkatkna Pendapatan wisatawan yang nantinya akan meningkatkan jumlah Asli Daerah Kabupaten Ende penerimaan pajak dan retribusi bagi pemerintah daerah tujuan wisata setempat yang notabene merupakan 1. Faktor pendukung pengembangan objek komponen dari PAD industri pariwisata. Misalnya wisata Taman Nasional Kelimutu pajak atas pelayanan hotel, restoran ataupun retribusi di a. Panorama alam yang indah industri pariwisata. Oleh karena itu semakin banyak kunjungan wisatawan yang datang ke Taman Nasional Dalam pengembangan daya tarik wisata, menurut Kelimutu, maka akan meningkatkan penerimaan Undang-Undang nomor 10 Tahun 2009 menyebutkan daerah dari industri pariwisata. bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan , keindahan dan nilai yang berupa c. Keterkaitan budaya yang erat keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil Potensi yang dimiliki masyarakat sangat luar biasa buatan manusia yang menjadi sasara dan tujuan baik dari potensi budaya maupun potensi alamnya. kunjungan wisatawan. Daya tarik sebuah objek wisata Potensi tersebut apabila dikelola dengan profesional harus dikemas dan dibangun semaksimal mungkin agar akan menghasilkan daya tarik yang luar biasa. Dengan dapat menarik minat wisatawan yang berkunjung. keterkaitan budayanya yang erat dapat menggali Alam yang masih asli dan indah yang didukung dengan potensi budaya yang ada. Pariwisata sangat bergantung suasan pedesaan memberikan udara yang sejuk dan pada budaya yang dimiliki setiap daerah. seperti di bersih bagi pengunjung wisatawan. Dengan adanya indonesia memiliki keragaman kebudayaan. Misalnya danau kelimutu yang memiliki 3 warna yang suatu sebuah tarian, sejarah suatu rempat, rumah adat, waktu dapat berubah warnanya, dengan flora dan fauna kebiasaan masing daerah dan lain sebagainya. Unsur- yang endemik yang menjadikan ciri khas Taman unsur kebudayaan itulah yang haris kita tonjolkan dan nasional Kelimutu sendiri seperti burung gerigiwa yang terapkan dan digali lebih tinggi lagi. Karena itu akan

108

Jurnal Respon Publik

Volume 13, No. 3, Tahun 2019, Hal 103-112 ISSN 2302-8432 berdampak pada besar kecilnya presentasi angka Menurut Suwantoro dalam bukunya Dasar-dasar wisatawan yag berkunjung untuk berwisata ke Taman pariwisata (1997:23) salah satu yang mendukung Nasional Kelimutu. Semakin banyak budaya yang ada fungsi sarana prasarana adalah sistem komunikasi yang semakin banyak pula pungunjung yang datang dapat memudahkan wisatawan untuk mendapatkan berwisata ke Taman Nasional Kelimutu. informasi maupun memberi informasi secara cepat dan tepat, seperti: konter, jaringan internet dan jaringan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu telepon. sejauh ini pihak pengelola dan Balai Taman nasional Kelimutu juga telah memfasilitasi beberapa acara-acara Dengan tidak adanya tower jaringan di lokasi adat seperti acara pati ka yang dilakukan selama wisata, komunikasi wisatawan menjadi terhambat. Dan sepekan ditiap tahunnya, dibuatnya ornamen-ornamen pengunjung akan merasa ada yang kurang saat yang bertemakan budaya seperti pere konde dan juga berkunjung disini dikarenakan faktor tersebut. salah menyediakan souvenir-souvenir bagi wisatawan yang satu pengembangan wisata yang dapat medatangkan dapat dibeli seperti selempang yang bertemakan kain PAD yaitu jumlah wisatawan. Semakin menurunnya tenunkhas Kabupaten Ende. Hal ini yang menjadi salah kunjungan wisatawan berarti pengembangan tersebut satu faktor pendukung pengembangan.. menjadi terhambat dan dapat mengganggu pendapatan Taman Nasional itu sendiri. Apalagi anak jaman 2. Faktor penghambat pengembangan objek sekarang jaringan itu menjadi kebutuhan utama mereka wisata Taman Nasionla kelimutu saat mereka melakukan kunjungan ke tempat-tempat wisata. Dan menurut mereka ketika mereka berada di a. Promosi objek wisata yang belum wisata itu mereka juga dapat secara langsung maksimal mempromosikan wisata tersebut melalui akun sosial PegawaiPromosi merupakan sebagai satu paket media yang mereka miliki. kesatuan dengan product, price dan place dalam Akses jaringan yang susah dikarenakan belum bauran pemasaran. Sehingga strategi promosi yng adanya tower yang disediakan, hal ini disebabkan dilakukan Balai Taman Nasional Kelimutu dalam karena kondisi geografis lokasi Taman Nasional rencana strategis sebagai rencana jangka panjang dan Kelimutu yang bisa dibilang sulit diakses untuk rencana kerja sebagai rencana produk jangka pendek. memasang tower jaringan tersebut. Meskipun jaringan Namun dengan terbatasnya anggaran/dana yang dapat terhubung itupun harus berada di puncak diberikan untuk promosi wisata membuat promosi Kelimutu dan sinyal yang didapat dari jangkauan tower wisata kurang menarik bagi para wisatawan. Selain itu yang berada di desa Moni dan Wologai. Meskipun juga belum adanya lembaga khusus yang mengurusi dipasang tower jringan jaraknya pun bukan dilokasi bidang promosi menjadikan kendala juga dan cara wisatanya melainkan jalan menuju area pintu masuk promosi wisatanya menjadi terhambat. Kurangnya wisata yang jaraknya 2-3kg menuju lokasi kawasan. inovasi penggunaan IPTEK membuat sistem promosi wisata menjadi terbatas yaitu hanya dengan c. Kurangnya infrastruktur serta fasilitas menggunakan media cetak dan sosial yang dimiliki pelayanan sarana dan prasarana wisata Balai TamanNasional Kelimutu dalam pengembangan Kurangnya infarastruktur yang disediakan menjadikan wisata Taman Nasional Kelimutu itu sendiri. pengembangan wisata Taman Nasional Kelimutu Seperti yang dijelaskan diatas promosi merupakan menjadi hambat. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya suatu paket kesatuan dengan product, price, dan place dan tidak tersedianya jalur angkutan umum serta dalam bauran pemasaran. Promosi bukan hanya dengan terminal yang menjadikan hambatan bagi wisatawan menggunakan media-media yang seperti telah untuk berkunjung. disampaikan oleh narasumber dalam wawancara peneliti, tetapi juga dapat dikaitakan dengan produk Selain itu kurangnya fasilitas pelayanan di lokasi apa yang dapat ditawarkan kepada pengunjung wisata wisata dapat menjadi penghambat dalam Taman Nasional Kelimutu untuk dikonsumsi sebagai pengembangan wisata itu sendiri dan dapat juga pemenuhan kebutuhan selama berwisata. mengurangi kunjungan wisatawan yang datang ke b. Belum tersedianya tower jaringan disekitar wisata tersebut karena merasa kurang puas dengan lokasi kawasan

109

Jurnal Respon Publik

Volume 13, No. 3, Tahun 2019, Hal 103-112 ISSN 2302-8432 pelayanan yang disediakan pihak pengelola Taman Taman Nasional Kelimutu, peneliti dapat Nasional Kelimutu. menyimpulkan bahwa: 1. Peran pemerintah/lembaga dalam pengembangan Sarana wisata juga merupakan kelengkapan daerah objek wisata Taman Nasional Kelimutu dalam hal tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani ini yang dilaksanakan oleh Balai Taman Nasional kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalan Kelimutu sudah dibilang cukup berhasil. Karena, wisata. Pembangunan sarana wisata didaerah tujuan seebelum melakukan pengembangan wisata wisata maupun objek wisata tentu harus disesuaikan pihaknya terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan kebutuhan wisatawan. Dengan lengkapnya promosi wisata dengan melakukan analisis SWOT dan kemudian melakukan pembenahan. Setelah sarana wisata dapat membuat wisatawan lebih banyak pembenahan kawasan dilakukan maka dilakukan datang. yang namanya promosi dengan memenfaatkan perkembangan IPTEK dalam mendukukng tugas Selain sarana wisata juga terdapat prasarana dan fungsinya. Hal tersebut tentu lebih efektif dan pariwisata yang merupakan sumber daya alam dan efesien dalam melakukan promosi agar dapat sumber daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu pihak oleh wisatawan perjalanannya di daerah tujuan wisata, Balai Taman Nasional Kelimutu juga seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan-karyawan yang belum memiliki dasar jembatan dan lain sebagainya. Untuk kesiapan objek- dalam wisata, hal ini yang membuat mereka objek yang akan dikunjungi oleh wisatawan di daerah mempunyai kesempatan untuk mengikuti diklat tujuan wisata, prasaran tersebut perlu dibangun dan tersebut. Perencanaa pengembangan wisata disesuaikan lokasi dan kondisi objek wisata yang lainnya yaitu menindak lanjuti pengembangan bersangkutan (suwantoro,1997:21). Sampai dengan wisata yang diiringi budaya dan seni daerah saat ini infrastruktur dan fasilitas sarana prasana masih sehingga dapat menarik kunjungan wisatawan. menjadi prioritas utama dalam pengembangan objek 2. Faktor pendukung dalam pengembangan objek wisata Taman Nasional Kelimutu. wisata Taman Nasional Kelimutu yaitu: a. Panorama alam yang indah, adanya flora dan Namun kurangnya pemahaman dan keterlibatan fauna yang endemik khas ende dan serta masyarakat dalam melakukan perawatan fasilitas sapra keindahan alam pedesaan yang masih segar dan yang disediakan Taman Nasional Kelimutu dan sejuk kurangnya infrastruktur menuju lokasi kawasan Taman b. Banyaknya wisatawan berkunjung, dan terakhir Nasional Kelimutu menjadi suatu hambatan dalm c. Keterkaitan budaya yang erat yang masih pengembangan wisata ini. Hal ini dilihat dari beberapa dijalankan oleh masyarakat Kabupaten Ende fasilitas sarana dan prasarana yang belum kedalam 3. Faktor penghambat pengembangan objek kriteria infrastruktur dan fasilitas layanan sarana dan wisata Taman Nasional Kelimutu yiatu: cara prasarana yang mendukung pariwisata. Seperti yang promosinya yang masih minim, tidak adanya disampaikan oleh beberapa informan yaitu belum tower jaringan di sekitar lokasi wisata dan adanya jalur angkutan dan terminal atau rute perjalanan belum lengkapnya infrastruktur yang yang akan memudahkan wisatawan mengunjungi objek disediakan serta fasilitas sarana prasaran yang wisata Taman Nasional Kelimutu, penginapan di dekat masih terbatas lokasi wisata, minimnya ketersediaan pelayanan B. Saran catering service, belum tersedianya kriteria Berdasarkan pembahasan dan analsis yang komunikasi, perbankan, kesehatan, tempat ibadah, dilakukan, peneliti memberikan saran untuk mengatasi kebersihan dan kurang lengkapnya pengawasan masalah yang ada, adapaun saran tersebut yaitu: keamanan. Kurangnya kriteria-kriteria sapra tersebut 1. Sebaiknya Balai Taman Nasional Kelimutu menjadikan faktor penghambat pengembangan wisata membentuk suatu tim khusus untuk dan juga menjadi penghambat bagi wisatawan untuk. melakukan promosi wisata 2. Pihak pengelola Taman Nasional Kelimutu 4. Kesimpulan dan Saran sebaiknay melengkapi fasilitas sarana dan A. Kesimpulan prasaran yang belum ada di kawasan Taman Hasil penelitian yang telah dilakukan dan dari Nsional Kelimutu hasil analisis pembahasan pengembangan objek wisata

110

Jurnal Respon Publik

Volume 13, No. 3, Tahun 2019, Hal 103-112 ISSN 2302-8432

3. Pemenfaatam IPTEK perlu ditingkatkan lagi Suwantoro . 2004 . dasar-dasar pariwisata . penerbit untuk mempromosi wisata 4. Dan untuk masyarakat harus berperan aktif Andi dan harus merasakan bangga dengan wisata Wahab,Salah. 2003. Manajemen Kepariwisataan. yang dimiliki serta harus bersama-sama menjaga keamana dan fasilitas yang ada. Jakarta: PT Pradnya Paramita

DAFTAR PUSTAKA Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian pariwisata.

Sumber Buku: Yogyakarta : CV Andi

Anwar . 2006 . pendidikan kecakapan hidup . Yani.Ahmad. 2002. Hubungan Keuangan Antara Bandung:Alfabeta Pemerintah Daerah. Jakarta: Grafindo

Arief, Furchan. 2007. Pengantar Penelitian dalam Yoeti,oka. 1996. Pemasaran Pariwisata. Pendidikan. Malang : Pustaka Pelajar. Burkart,A.J and S.Medlik.1981.tourism: Bandung:Angkasa past,present, and future. London: United Kingdom Yoeti,oka. 2008. Perencanaan dan pengembangan pariwisata, Jakarta: Pradnya Paramita Damanik,Janianton dan Helmut F.Weber. 2006. Perencanaan Ekowisata. Yogyakarta: Sumber Peraturan Perundang-undangan: penerbit Andi Peraturan pemerintah no 12 tahun 2014 tentang tarif Fandelli,Chafid.1995. Dasar-dasar manjemen PNPB kepariwisataanalam. Yogyakarta: penerbit Liberty Undang-Undang Pemerintah nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Kusdianto, Hadinoto. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Parwisata. Jakarta : Undang-Undang Pemerintah nomor 10 tahun 2009 UI Press tentang Kepariwisataan

Mappi,Andi. 2001. Cakrawala pariwisata. Jakarta: Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang Balai Pustaka Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Marpaung, Happy dan Bahar Herman,2002. pengantar pariwisata,Bandung : Alfabeta Internet :

Moleong, lexy. 2012. Metodologi penelitian kualitatif https://travel.kompas.com/read/2018/02/09/081600927/ kunjungan-wisman-ke-danau-kelimutu-naik- .Bandung: remaja rosdakarya 20-persen (di akses pada tanggal 2 November 2018, pukul 14.45) Spilane. James J. 1987. Ekonomi pariwisata sejarah dan prospeknya. Yogyakarta: Kanisius https://www.pikniek.com/indonesia/taman-nasional- kelimutu/ (di akses pada tanggal 2 November, Sugihartono.dkk.2007. psikologi pendidikan . pukul 14.45 )

Yogyakarta:UNY press https://www.google.com/search?q=skema+proses+anal sisi+data&client=firefox- Sugiyono. 2012. Metode penelitian pendidikan. b&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ah UKEwi91um_1r7eAhWZXn0KHWl2Bo0Q_ Bandung: Alfabeta AUIDigB&biw=1366&bih=654#imgrc=bMJL sP0OsI1r8M: (di akses pada tanggal 2 Sugiyono. 2017. Metode penelitian November 2018, pukul 14.45)

Kuantitatif,Kualitatif, R&D. Bandung: www.google.com/search?q=taman+kelimutu&safe (diakses pada tanggal 3 maret , pukul 09.13) Alfabeta

111

Jurnal Respon Publik

Volume 13, No. 3, Tahun 2019, Hal 103-112 ISSN 2302-8432 http://portal.endekab.go.id/selayang- Trianingsih Widiaty. 2016. Upaya pengembangan pandang/keuangan.html (diakses pada tanggal sektor pariwisat dalam meningkatkan 29 maret pukul 20.56) Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bulungan. Tesis: universitas Terbuka Jakarta www.kelimutu.id Yoga suastika, I Gede dan Mahendra Yasa, I Nyoman. Sumber Artikel dan jurnal: 2017. Pengaruh jumlah kunjungan wisatawan, lama tinggal wisatawan, dn tingkat hunian, Arfianti Nursa’idah. 2017. “Analisis Strategi hotel terhadap PAD dan kesejahteraan Pengembangan Pariwisata Dalam masyarakat pada kabupaten/kota diprovinsi Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Bali.e-journal EP Unud , 6(7):1332-1363 ”. artikel :Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Yuwana, Deva Milian S. 2010. Analisis Permintaan Kunjungan Objek Wisata Kawasan Dataran Cohen,Erik. 1974. Who is a Tourist ?a conceptual Tinggi Kabupaten Banjar Negara. Universitas clarification. The Sociological Review,22. Diponegoro The Hebrew University

Hayat,Muhammad Ama Ridlwan,Slamet muchsin. 2017. Model Pengembangan Ekowisata dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Lokal. Indonesian political Science Review. Vol.2/No.2. P.141-158. Universitas Negeri Semarang

Khairina Nainggolan, Yaqub Cikusi, Hayat. Peningkatan Pendapatan Daerah Berbasis Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah /09/Vol. 05/No. 02 Juni 2017

Milles,Matthew ; Michael Huberman. 1994. Qualitative Data Analysis.Arizona state University.

Nasution, Faizal. 2007. Sumber-sumber pembiayaan daerah otonom dalam rangka menunjang keberhasilan Otonomi Daerah,disertai,SPS USU

Nining Yuningsih. 2005. “peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) melalui pengembangan potensi objek wisata pantai pengandaran dikabupaten Ciamis Jawa Barat “. Skripsi : Universitas Negeri Semarang

Patris Gisau Biduan. 2015. “ Strategi Pengelolaan Pariwisata dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kepulauan Sangihe “. Artikel

Sutrisno,Hadi. 1986. Metodologi Research. Bandung:UGM Trianingsih Widiaty. 2016. “ upaya pengembangan sektor pariwisata dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bulungan”. Uniersitas Terbuka

112