J. Entomol. Indon., April 2011, Vol. 8, No. 1, 27-35 Perhimpunan Entomologi Indonesia

Ketertarikan Anaxipha longipennis Serville (: ) terhadap Beberapa Jenis Gulma di Sawah sebagai Tempat Bertelur

SRI KARINDAH*, ARDIYANTI PURWANINGSIH, ANIS AGUSTIN DAN LUDJI PANTJA ASTUTI

Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jalan Veteran, Malang 65145

(diterima Desember 2010, diterima Februari 2011)

ABSTRAK Ketertarikan Anaxipha longipennis Serville (Orthoptera: Gryllidae) terhadap Beberapa Jenis Gulma di Sawah sebagai Tempat Bertelur. Jengkerik Anaxipha longipennis Serville (Orthoptera: Gryllidae) adalah salah satu predator generalis di habitat sawah yang menyukai telur pelipat daun padi dan serangga-serangga kecil lain seperti wereng-wereng padi. Jengkerik betina menyisipkan telurnya pada batang atau pelepah daun padi dan gulma-gulma di habitat sawah. Tempat bertelur yang disukai akan menjamin keberlanjutan keberadaan jengkerik di habitat sawah. Pada penelitian ini telah dicoba untuk mengetahui jenis gulma yang dipilih sebagai tempat bertelur selain pada tanaman padi. Tujuh belas species gulma dan padi telah dipaparkan pada 5 pasang jengkerik sebagai tempat bertelur pada suatu percobaan memilih secara bebas. Sembilan spesies gulma telah dipilih sebagai tempat bertelur oleh A. longipennis selain padi. Telur diletakkan paling banyak pada padi dan berturut-turut diikuti pada Monochoria vaginalis, Cyperus rotundus, C. iria, Echinochloa colonum, E. crusgalli, Eleusine indica, Fimbristylis miliacea, Imperata cylindrica, dan Limnocharis flava. Sedangkan Alternanthera sessilis, Ludwigia adscen- dens, Commelina diffusa, Leersia hexandra, Leptochloa chinensis, P. repens, Ageratum conyzoides dan Sonchus arvensis tidak dipilih oleh A. longipennis sebagai tempat bertelur. KATA KUNCI: Anaxipha longipennis, tempat bertelur, padi, gulma

ABSTRACT The Oviposition Preference of Anaxipha longipennis Serville (Orthop- tera: Gryllidae) on Several Weeds in Rice Field. Anaxipha longipennis Serville (Orthoptera: Gryllidae) is one of the generalist predator in rice ha- bitat that has a potential as a biological control agents of rice leaf folder eggs and small such as rice hoppers. Females insert their eggs in plant tissue. The female’s oviposition site is important for the subsequent distribution of the . Oviposition preference on 17 weeds species from rice habitat were tested in a free choice experiment in the laboratory. There was strong evidence to conclude that the cricket preferred certain plant for laying eggs. In free choice experiment nine species of weeds were preferred by A. longipennis for laying their eggs instead of rice. The preferred species were ranked as follows: rice, Monochoria vaginalis, Cyperus rotundus, C. iria, Echinochloa colonum, E. crusgalli, Eleusine indica, Fimbristylis *Korespondensi: Telp.: +62-341-575843, Faks: +62-341-569237, E-mail: [email protected] 27 Sri Karindah et al.,: Ketertarikan Anaxipha longipennis Serville

miliacea, Imperata cylindrica, and Limnocharis flava. Whereas Ageratum conyzoides, Alternanthera sessilis, Commelina diffusa, Leersia hexandra, Leptochloa chinensis, Ludwigia adscendens, Panicum repens, and Sonchus arvensis were not preferred in free-choice test. KEY WORDS: Anaxipha longipennis, oviposition sites, rice, weed

drastis seperti waktu panen dan bera. PENDAHULUAN Habitat itu juga merupakan habitat bagi mangsa atau inang alternatif Predator generalis telah mendapat- musuh alami serta menyediakan pakan kan perhatian lebih pada saat ini se- tambahan seperti nektar dan tepung bagai agens hayati (Symondson et al. sari (Sosromarsono & Untung 2000). 2002). Berdasarkan mangsanya preda- Gulma atau rumput-rumputan memi- tor dibagi menjadi dua, yaitu predator liki polen yang dapat dimanfaatkan spesifik dan predator generalis (Settle untuk pelestarian parasitoid dan pre- & Ariawan 1997). Nilai lebih predator dator sebagai sumber pakan, tempat generalis dibandingkan dengan preda- berlindung dan berkembang biak se- tor spesifik antara lain mampu ber- belum inang atau mangsa utama ada di adaptasi dengan mudah dan dapat pertanaman (Laba & Kartohardjono berkembang meskipun mangsa utama 1998). tidak tersedia, sehingga mampu ber- Anaxipha longipennis Serville kembang lebih awal daripada mangsa- adalah salah satu predator generalis nya. Adaptasi ini dilakukan dengan yang dapat ditemukan pada ekosistem memangsa serangga pengurai dan se- pertanaman padi. Pada habitat tersebut rangga pemakan plankton yang ada di jengkerik ini merupakan predator yang sekitarnya. Untuk mencegah berku- efektif untuk telur lepidoptera dan rangnya potensi dan populasi predator nimfa wereng padi (Heong 2002). generalis yang ada, perlu dilakukan Anaxipha sp. dan Mettioche vittatico- pelestarian atau konservasi terhadap llis (Stal) dikenal sebagai predator predator tersebut. telur dari Mythimna separata, peng- Pelestarian predator generalis da- gerek batang Chilo suppresalis (Rubia pat dilakukan dengan mengembang & Shepard 1987); Chilo polychrysus, biakkan predator secara alami dan Spodoptera litura, Hydrelia sasaki meningkatkan peranan predator terse- (Shepard et al. 1994), telur pelipat but dengan memanfaatkan faktor biotik daun Cnaphalocrosis medinalis (de dan abiotik di sekitar tanaman. Habitat Kraker 1996) dan predator nimfa di sekitar lahan pertanian merupakan wereng padi (Rubia & Shepard 1987; tempat pengungsian bagi banyak se- Shepard et al. 1994). Hasil penelitian rangga predator dan parasitoid, jika IRRI (Heong 2002) menunjukkan bah- kondisi di lahan pertanaman berubah

28 J. Entomol. Indon., April 2011, Vol. 8, No. 1, 27-35

wa habitat yang didominasi gulma padi dan gulma yang berada di pema- Paspalum conjugatum banyak ditemu- tang. Beberapa gulma ini digunakan kan jengkerik A. longipennis dan M. sebagai inang alternatif yang me- vittaticollis yang hidup bersama-sama. nyediakan mangsa alternatif dan tem- Jengkerik ini tergolong pada subfamili pat berlindung apabila tanaman utama , famili Gryllidae dan tidak tersedia. Pengelolaan gulma ordo Orthoptera (CSIRO 1970). perlu dilakukan, sehingga populasi A. De Kraker (1996) menjelaskan longipennis dapat dipertahankan di bahwa selama di pertanaman padi, A. areal persawahan. Pemilihan beberapa longipennis dan M. vittaticolis aktif gulma di pematang sawah yang tepat memangsa telur hama penggulung da- sebagai inang alternatif dari A. long- un Cnaphalocrosis medinalis lebih dari ipennis diharapkan mempermudah pe- 90%. Heong (1991 dalam De Kraker ngembangbiakannya di lapangan. Un- 1996) menambahkan bahwa kemam- tuk itu perlu diketahui ketertarikan A. puan predasi jengkerik A. longipennis longipennis pada beberapa jenis gulma dan M. vittaticolis, berperan utama berdaun sempit dan gulma berdaun dalam menurunkan telur Cnaphalo- lebar yang ada di pertanaman padi atau crosis dan Marasmia patnalis. Kedua di pematang sebagai tempat bertelur predator generalis ini mempunyai ke- atau oviposisi. mampuan predasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Micraspis sp., BAHAN DAN METODE Ophionea sp., dan Paederus sp. ter- Ketertarikan A. longipennis pada hadap nimfa wereng coklat (Karindah beberapa gulma sebagai tempat ber- 2006). telur secara bebas telah dilakukan di Predator A. longipennis memiliki Laboratorium Hama Jurusan Hama dan potensi yang baik sebagai pemangsa Penyakit Tumbuhan, Fakultas Per- telur penggerek batang padi dan nimfa tanian, Universitas Brawijaya Malang wereng coklat (De Kraker 1996) sejak Juni 2006 sampai dengan Januari sehingga perlu dilakukan upaya pe- 2007. lestarian dengan mengembangkan dan A. longipennis sebagai bahan uji mempertahankan habitatnya di lapang- ditangkap dari lahan pesemaian padi an. Upaya tersebut diantaranya dapat berumur 3 minggu di daerah Pakisaji, dilakukan dengan mengetahui jenis Malang pada stadia nimfa dengan tumbuhan inang yang dapat berperan menggunakan jaring serangga (sweep- sebagai tempat peletakan telur (ovi- net). Nimfa dipelihara hingga men- posisi) bagi A. longipennis. capai stadium imago dalam kurungan Pada areal persawahan, A. long- yang berukuran 30 cm x 30 cm x 40 ipennis sering dijumpai pada tanaman cm dan diberi pakan nimfa wereng

29 Sri Karindah et al.,: Ketertarikan Anaxipha longipennis Serville

coklat (pada semaian padi), kuning cm dengan menggunakan media tanam telur, dan wortel serut. Sebagai berupa campuran tanah dan kompos serangga uji digunakan imago A. long- dengan perbandingan 2 : 1. Padi yang ipennis yang berumur 10 hari dan digunakan pada penelitian ini adalah memiliki alat tubuh yang lengkap, varietas IR 64. Padi ini digunakan yaitu antenna, tungkai dan ovipositor sebagai pembanding pada uji keter- tidak memiliki kecacatan. A. longipen- tarikan A. longipennis terhadap bebe- nis dipelihara di laboratorium pada rapa gulma sebagai tempat oviposisi. suhu 26°C-28°C. Gulma dan tanaman padi dipelihara di Beberapa jenis gulma, yaitu Agera- rumah kasa sampai siap dipergunakan tum conyzoides (bandotan), Alternan- dalam penelitian. thera sessilis, Commelina diffusa Pengujian ketertarikan A. longipen- (brambangan), Cyperus iria (rumput nis terhadap beberapa jenis gulma dan mendong), C. rotundus (teki), Echi- tanaman padi sebagai tempat bertelur nochloa colonum (rumput kusa-kusa), ini dilakukan dengan memasukkan 17 E. crussgalli (jawan), Eleusine indica jenis gulma dan tanaman padi pada (rumput belulang), Fimbristylis mili- polibag dalam kurungan plastik ber- acea (tumbaran), Imperata cylindrica ukuran 80 cm x 80 cm x 60 cm dan (alang-alang), Leersia hexandra (ben- meletakkannya secara melingkar. Gul- ta), Leptochloa chinensis (timunan), ma dan padi sebelum dimasukkan ke Limnocharis flava (genjer), Ludwigia dalam kurungan pengujian diperiksa adcendens (tapak dara), Monochoria terlebih dahulu dan diusahakan untuk vaginalis (enceng lembut), Panicum membersihkannya agar tidak terdapat repens (lempuyangan), dan Sonchus serangga atau laba-laba. Selanjutnya arvensis (tempuyung) diperoleh dari ke dalam kurungan tersebut dilepaskan pematang sawah. Identifikasi gulma- 5 pasang imago A. longipennis. Pe- gulma tersebut dilakukan berdasarkan ngujian ini dilakukan pada 3 kurungan Kostermans et al. (1987). Masing- dan digunakan sebagai 3 kali ulangan. masing gulma tersebut selanjutnya Selama percobaan A. longipennis di- ditanam pada polibag berdiameter 10 beri pakan berupa wortel parut (Rubia cm menggunakan media tanah dan & Shepard 1987) dan cacahan kuning kompos dengan perbandingan 2 : 1. telur yang diganti setiap 24 jam sekali. Pada tiap polibag ditanamkan rumpun Pakan tersebut diletakkan di tengah yang terdiri dari lima batang. Pena- lingkaran dari jajaran melingkar poli- naman padi dimulai dengan merendam bag dengan padi dan gulma yang diuji. benih padi dalam air hingga benih Gulma dan tanaman padi diambil tersebut bertunas. Selanjutnya benih dan diganti setelah 3 x 24 jam dan ditanam pada polibag berdiameter 10 diharapkan A. longipennis telah mela-

30 J. Entomol. Indon., April 2011, Vol. 8, No. 1, 27-35

kukan oviposisi. Penggantian gulma adanya luka tusuk ovipositor yang di- ini dilakukan sebanyak 5 kali selama tutupi oleh kotoran hasil sekresi dari A. 15 hari. Jumlah telur yang diletakkan longipennis dan butiran tanah atau ada A. longipennis pada gulma dan tanam- bagian dari ujung telur yang menonjol an padi tersebut diamati dengan me- pada batang tanaman sehingga dapat lakukan pembedahan di bawah mikro- terlihat dari luar. skop binokulair. Dari jumlah telur Hasil analisis nonparametrik Krus- yang diletakkan per tanaman dapat kal Wallis pada uji ketertarikan pe- dianalisis ketertarikan A. longipennis letakan telur A. longipennis terhadap pada berbagai gulma dan tanaman 17 jenis gulma dan padi menunjukkan padi. adanya pengaruh yang nyata dari jenis Data yang diperoleh dari peng- tumbuhan terhadap jumlah telur yang ujian ketertarikan A. longipennis ter- diletakkan (d.f = 17, P = 0,002). Jeng- hadap beberapa gulma sebagai tempat kerik A. longipennis meletakkan telur bertelur atau oviposisi berupa perhi- dengan jumlah yang berbeda nyata tungan jumlah telur yang di letakkan pada padi dan beberapa jenis gulma. A. oleh A. longipennis pada setiap gulma longipennis memilih 9 jenis gulma dan dibandingkan dengan jumlah telur selain tanaman padi sebagai tempat yang diletakkan pada tanaman padi. meletakkan telurnya, sedangkan 8 jenis Data tersebut dianalisis dengan meng- gulma lainnya yang diuji tidak dipilih gunakan analisis non parametrik Krus- sebagai tempat bertelur. Jumlah maksi- kal Wallis dengan tingkat kepercayaan mum dan rerata telur yang disisipkan 95%. Sebagai data penunjang diamati pada batang padi atau gulma disajikan pula kekerasan batang dan jumlah pada Tabel 1. Selain padi, jenis gulma trikhoma dari bagian tanaman padi dan yang dipilih berturut-turut adalah M. spesies gulma uji di tempat yang biasa vaginalis, C. iria, C. rotundus, F. A. longipennis meletakkan telurnya. miliacea, E. colonum, E. crusgalli, E. Kekerasan batang dilakukan pengukur- indica, I. cylindrica dan L. flava. an dengan menggunakan penetrometer Sedangkan A. conyzoides, A. sessilis, SUR Berlin PNR 6. L. adscendens, C. diffusa, L. hexan- dra, L. chinensis, P. repens, dan S. HASIL DAN PEMBAHASAN arvensis tidak dipilih oleh A. long Telur A. longipennis berbentuk ipennis sebagai tempat bertelur. silinder, berwarna putih transparan dan Hasil analisis regresi menunjukkan disisipkan satu per satu pada batang tidak adanya hubungan yang nyata bagian bawah tanaman atau di pelepah antara jumlah telur yang diletakkan daun. Adanya telur dalam batang dengan kekerasan batang padi atau tanaman biasanya ditandai dengan gulma yang diuji (P = 0,274). Demiki-

31 Sri Karindah et al.,: Ketertarikan Anaxipha longipennis Serville

an pula tidak ada hubungan yang nyata sekitar lahan persawahan selain pada antara jumlah telur yang diletakkan A. tanaman padi. M. vaginalis merupakan longipennis dengan jumlah trikhoma gulma yang hidup di air dan berada di pada padi atau gulma yang diuji (P = sekitar tanaman padi di dalam petak 0,193). Namun A. longipennis cende- sawah, demikian pula dengan C. iria, rung memilih batang tumbuhan se- E. crusgalli, E. colonum, F. miliacea, bagai tempat peneluran. dan L. flava. Gulma yang tumbuh di Hasil percobaan membuktikan sekitar habitat asli A. longipennis ini bahwa beberapa gulma dapat dipilih mempermudah A. longipennis untuk sebagai tempat bertelur sama baiknya mencari pakan setelah melakukan pe- dengan tanaman padi. Pemilihan tem- neluran dan menyediakan pakan yang pat bertelur oleh predator dapat di- cukup bagi keturunannya. Sedangkan pengaruhi oleh keberadaan mangsa, C. rotundus, E. indica, I. cylindrica, A. tanda-tanda adanya mangsa pada tum- conyzoides, L. hexandra, S. arvensis buhan atau sifat-sifat tumbuhan itu dan P. repens kebanyakan tumbuh di sendiri (Sigsgaard 2004). Hasil peng- tepi pematang sawah. A. sessilis, C. ujian menunjukkan bahwa A. long- diffusa, L. adscendes, dan L. chinensis ipennis mau melakukan oviposisi pada biasa tumbuh dipetak sawah maupun beberapa jenis gulma yang ada di Tabel 1. Rerata jumlah telur A. longipennis yang diletakkan pada padi dan tujuh belas spesies gulma dengan berbagai jumlah trikhoma dan kekerasan relatif batang gulma Jumlah Kekerasan maksimum Jumlah relatif No Tumbuhan yang diuji telur yang Median Rerata ± SE trikhoma batang diletakkan per cm2 (mm) (5 pasang) 1. Oriza sativa 33,00 32,00 29,00 ± 3,51 1,00 0,47 2. Monochoria vaginalis 33,00 18,00 19,33 ± 7,54 1,67 3,30 3. Cyperus iria 15,00 2,00 16,00 ± 3,79 0,48 0,90 4. Cyperus rotundus 20,00 15,00 15,00 ± 2,89 2,22 1,03 5. Fimbristylis miliacea 13,00 0,00 4,33 ± 4,33 2,50 1,00 6. Echinochloa colonum, 7,00 6,00 6,00 ± 0,58 1,67 0,37 7. Echinochloa crusgalli 7,00 5,00 5,00 ± 1,15 3,23 0,00 8. Eleusine indica 7,00 5,00 4,67 ± 1,45 3,89 0,23 9. Imperata cylindrica 2,00 0,00 0,67 ± 0,67 9,44 0,00 10. Limnocharis flava 1,00 0,00 0,33 ± 0,33 1,00 3,87 11 Ageratum conyzoides 0,00 0,00 0,00 ± 0,00 131,67 0,43 12. Alternanthera sessilis 0,00 0,00 0,00 ± 0,00 3,33 0,50 13. Commelina diffusa 0,00 0,00 0,00 ± 0,00 4,58 0,47 14. Leptochloa chinensis 0,00 0,00 0,00 ± 0,00 5,00 0,10 15. Leersia hexandra 0,00 0,00 0,00 ± 0,00 1,67 0,13 16. Ludwigia adscendes 0,00 0,00 0,00 ± 0,00 1,25 2,30 17. Panicum repens 0,00 0,00 0,00 ± 0,00 3,33 0,23 18. Sonchus arvensis 0,00 0,00 0,00 ± 0,00 5,00 0,10

32 J. Entomol. Indon., April 2011, Vol. 8, No. 1, 27-35

di pematang. Menurut Craigh et al. adanya cairan atau getah yang di- (2000), serangga betina akan meletak- keluarkan oleh S. arvensis apabila ter- kan keturunannya di tempat dengan kena tusukan ovipositor dari A. long- peluang hidup tinggi, selain itu pemi- ipennis. Kandungan senyawa kimia lihan tempat untuk bertelur yang tepat pada jenis gulma yang disukai atau dilakukan dengan tujuan agar keturun- yang tidak disukai sebagai tempat ber- an baru yang biasanya belum aktif bisa telur belum diketahui pengaruhnya mendapatkan pakan cukup dan tersedia terhadap kesukaan A. longipennis me- di sekitarnya (Sadeghi & Gilbert letakkan telurnya. Menurut Tumlinson 2000). (1988) terdapat semiochemical yang Selain kedekatan letak gulma de- mengatur oviposisi serangga. Semioc- ngan mangsanya A. longipennis cen- hemical adalah senyawa kimia yang derung memilih batang tumbuhan dapat membantu serangga mendapat- sebagai tempat peneluran yang tidak kan lokasi inang atau mangsa bagi banyak mempunyai trikhoma. Hal ini parasitoid atau predator, yang dihasil- sesuai dengan pendapat Kogan (1975), kan oleh inang atau mangsa, ataupun dalam Mudjiono (1998) bahwa salah oleh tumbuhan di mana mereka satu faktor fisik tanaman mempe- tinggal. ngaruhi proses hinggap, makan dan Selain sebagai tempat berlindung peletakkan telur serangga antara lain dan sumber pakan tambahan, tumbuh- adalah bentuk, ukuran dan kepadatan an liar juga seringkali dipilih sebagai trikhoma. Keadaan sebaliknya terjadi tempat bertelur. Hasil penelitian ini pada Coleomegilla maculata yang dapat menjelaskan bahwa beberapa lebih memilih untuk meletakkan telur jenis gulma diperlukan bagi jengkerik pada sejenis tumbuhan liar, yaitu predator A. longipennis sebagai tempat Abutiton theopharasti, karena tumbuh- berkembang biak. Keberadaan spesies- an liar tersebut memiliki trikhoma spesies gulma tertentu akan dapat men- yang kelenjarnya menghalangi preda- dukung terjadinya pelestarian musuh tor lain mendapatkan telur-telur kum- alami. Gulma yang termasuk organis- bang C. maculata untuk dimangsa me pengganggu bagi tanaman budi- (Griffin & Yeargan 2002). A. long- daya sesungguhnya mempunyai arti ipennis juga tidak mau meletakkan bagi kehidupan heksapoda predator telur pada S. arvensis sama seperti dan parasitoid. pada A. conyzoides, L. hexandra, L. chinensis, L. adscendens, atau P. KESIMPULAN repens. Hasil pengamatan yang dilaku- Jengkerik A. longipennis meletak- kan, A. longipennis ini tidak mau me- an telur paling banyak pada padi dan letakkan telur mungkin disebabkan berturut-turut diikuti pada M. vagina-

33 Sri Karindah et al.,: Ketertarikan Anaxipha longipennis Serville

lis, C. rotundus, C. iria, E. colonum, E. Karindah S. 2006. The Use of Weeds crusgalli, E. indica, F. miliacea, I. Plant Species to Enhance the cylindrical, dan L. flava. Gulma A. Conservation of Metioche vittati- collis Stal (Orthoptera: Grylli- sessilis, L. adscendens, C. diffusa, L. dae), Generalist Predator of hexandra, L. chinensis, P. repens, A. Rice Hoppers [disertasi]. Mala- conyzoides dan S. arvensis tidak dipilih ng: Program Pasca Sarjana Uni- oleh A. longipennis sebagai tempat versitas Brawijaya. bertelur. Kostermans AJGH, Wirjahardja S dan Dekker RJ. 1987. The weeds: description, ecology and control. DAFTAR PUSTAKA In: Mohamad Soerjani, A. J. G. H. Kostermans and Gembong Commonwealth Scientific and Interna- Tjitrosoepomo (ed), Weeds of tional Research Organization Rice in Indonesia. Jakarta: Balai (CSIRO). 1970. Insects of Aus- Pustaka. p 24-566. tralia: A Textbook for Students Laba IW. dan Kartohardjono A. 1998. and Research Workers. Melbo- Pelestarian parasitoid dan preda- urne: University Press, Victoria, tor dalam pengendalian hama Australia. tanaman. Jurnal Penelitian dan Craigh TK. Joanne S, Cathleen G Pengembangan Pertanian XVII: Warren JDH James dan Craigh 121-129. V. 2000. The influence of host Mudjiono G. 1998. Hubungan Timbal plant variation and intraspesific Balik Serangga - Tumbuhan. Ma competition on oviposition prefe- lang: Lembaga Penerbitan Fakul- rence and offspring performance tas Pertanian Universitas Brawi- in host races of Eurosta solida- jaya. ginis. Ecological Entomology 25: Rubia EG. dan Shepard BM. 1987. 7-18. Biology of Metioche vittaticollis De Kraker J. 1996. The Potential of (Stal.) (Orthoptera: Gryllidae), a Natural Enemies to Suppress predator of rice pest. Bull Ent. Rice Leaffolder Populations. Res. 77:669- 676. [PhD Thesis]. The Netherlands: Sadeghi H. dan Gilbert T. 2000. Wageningen Agricultural Uni- Oviposition preferences of aphid- versity. ophagus hoverflies. Ecological Griffin ML. dan Yeargan KV. 2002. Entomology 25: 91-100. Oviposition site selection by the Settle W. dan Ariawan H.1997. spotted lady beetle Coleomegilla Mengelola hama padi daerah maculata (Coleoptera: Coccinell- tropis melalui konservasi musuh idae): choices among plant spe- alami generalis dan mangsa cies. Environ. Entomol 31:107- alternatif. Malang: Program 111. Nasional Pengendalian Hama Heong KL. 2002. diversity: Terpadu Departemen Pertanian looking beyond the ricefields. Fakultas Pertanian Universitas www.irri.org/ Science.htm. [di- Brawijaya. akses 21 Juni 2002]

34 J. Entomol. Indon., April 2011, Vol. 8, No. 1, 27-35

Shepard BM, Barion AT dan Litsinger Di dalam: Prosiding Simposium JA. 1994. Mitra Petani, Keanekaragaman Hayati Artro- Serangga Laba-laba dan Pato- poda pada Sistem Produksi Per- gen yang Membantu. Kasumbogo tanian; Cipayung, 16-18 Ok- Untung & Samino Wirjosuharjo, tober 2000. Cipayung: PEI- penerjemah. Los Banos: Interna- KEHATI p. 33-46. tional Rice Research Institute. Symondson WOC, Sunderland KD dan Sigsgaard L. 2004. Oviposition prefe- Greenstone MH. 2002. Can rence of Anthocoris nemorum generalist predators be effective and A. nemoralis for apple and biocontrol agents?. Annual Rev. pear. Entomol. Exp. Appl. III: Entomol 47:561-594. 215-223. Tumlinson JH. 1988. Contemporary Sosromarsono S. dan Untung K. 2000. frontiers in semiochemical Keanekaragaman hayati artro- research. Journal of Chemical poda predator dan parasitoid di Ecology 14(11):2109-2130. Indonesia serta pemanfaatannya. ______

35