Abstrak Inventarisasi Mikroalga Di Sungai Kelingi

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Abstrak Inventarisasi Mikroalga Di Sungai Kelingi ABSTRAK INVENTARISASI MIKROALGA DI SUNGAI KELINGI KECAMATAN LUBUKLINGGAU TIMUR I KOTA LUBUKLINGGAU Oleh Haji Metal Susanto.¹, Zico Fakhrur Rozi, M.Pd.Si.², Harmoko, M.Pd.³ Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis mikroalga yang ada di Sungai Kelingi Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota lubuklinggau. Penelitian ini dilaksanakan pada tiga stasiun dengan tiga kali pengulangan di perairan Sungai Kelingi Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota lubuklinggau dan diteliti di Laboratorium Biologi STKIP-PGRI Lubuklinggau. Penelitian bersifat deskriptif: observasi langsung pada lokasi perairan Sungai Kelingi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Jenis mikroalga yang ditemukan temukan terdiri dari Divisi Chlorophyta terdiri dari 10 Ordo yaitu, Chlorococcale, Desmidiales, Ulotricales, Chaetophorales, Chlorellales, Klebsormidiales, Zygnematales, Cladophoraceae, Chlamydomonadales dan Volvocales. Jenis mikroalga dari Divisi Bacillariophyta terdiri dari 12 Ordo yaitu, Tabellariales, Biddulphiales, Naviculales, Eunotiales, Surirellales, Cymbellales, Bacillariales, Fragillariales, Pennales, Thalassiosirales, Centrales dan Rhopalodiales. Jenis mikroalga dari Divisi Cyanobacteria terdiri dari 4 Ordo yaitu, chroococcales, Oscillatoriales dan Nostocales. Divisi dari Chrysophyta terdiri dari 3 Ordo yaitu, Chromulinales, Hydrurales dan Ctenocladales. Divisi Euglenophyta terdiri dari 1 Ordo yaitu, Euglenales dan Divisi Xanthophyta terdiri dari 1 Ordo yaitu, Tribonematales. Jenis mikroalga yang ditemukan terdiri dari 6 Divisi, 8 Kelas, 30 Ordo, 40 Family, 53 Genus, dan 63 Spesies. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroalga pada penelitian ini adalah Temperatur (Suhu), Keasaman (pH) dan Kecerahan. Kata Kunci: Inventarisasi, Mikroalga, Sungai Kelingi, Kota Lubuklinggau ___________________ ¹ Penulis Skripsi ² Pembimbing Utama ³ Pembimbing Pembantu PENDAHULUAN Permukaan bumi sebagian besar terdiri atas air dan sekitar 70% permukaan bumi terdiri atas lingkungan air asin, dan salah satu negara yang kaya akan lingkungan air asin adalah Indonesia. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari 13.000 pulau yang di kelilingi oleh laut, dan oleh sebab itu indonesia dikenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alam dan merupakan salah satu Negara yang memiliki pulau terbanyak di dunia (Wijaya, 2014:169). Selain lingkungan air asin di Indonesia juga terdapat lingkungan air tawar salah satu lingkungan air tawar yang dimaksud adalah sungai. Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem aquatik yang mempunyai peran penting dalam daur hidrologi, sehingga kondisi suatu sungai sangat dipengaruhi oleh karakteristik yang dimiliki oleh lingkungan sekitarnya (Isti’anah, dkk, 2014:57). Lingkungan perairan sungai terdiri dari komponen abiotik dan biotik yang saling berinteraksi melalui arus energi dan daur hara. Bila interaksi keduanya terganggu maka akan terjadi perubahan yang menyebabkan ekosistem perairan itu menjadi tidak seimbang (Ferianita, 2008:2). Keberadaan mikroalga dapat dijadikan sebagai bioindikator adanya perubahan kualitas lingkungan perairan yang disebabkan ketidak seimbangan suatu ekosistem akibat beban pencemaran. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan keberadaan jenis alga yang mendominasi di perairan tersebut (Isti’anah, dkk, 2014:57). Mikroalga merupakan tumbuhan talus yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut, setidak-tidaknya menempati habitat yang lembab atau basah. yang hidup di air dapat bergerak aktif dan ada yang tidak. Jenis-jenis yang hidup bebas di air, terutama yang tubuhnya bersel tunggal dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun Plankton, tepatnya fitoplankton yang melekat pada sesuatu yang ada di dalam air misalnya batu atau kayu, disebut bentos. Keberadaan jenis mikroalga disuatu perairan banyak manfaatnya, diantaranya adalah sebagai petunjuk adanya polusi organik, penyusun rantai makanan dalam ekosistem air, suplai air, dan sebagai pembentukan batu kapur di perairan (Tjitrosoepomo, 2011:30-73). Seperti halnya pada tumbuhan autotrof lainnya, mikroalga mempunyai kemampuan untuk tumbuh dengan semestinya dan berkembang biak di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan seperti suhu dan cahaya yang sesuai, serta persediaan yang cukup akan oksigen, karbondioksida, dan unsur-unsur esensial. Diperkirakan terdapat sekitar 30.000 spesies alga yang tumbuh dibumi, kebanyakan diantaranya merupakan tumbuhan laut (Tjitrosomo, dkk, 2010:29- 31). Salah satu perairan air tawar yang inggin peneliti ketahui jenis-jenis mikroalganya yaitu di Sungai Kelingi Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau. Sungai Kelingi merupakan salah satu anak sungai dari Sungai Musi yang melintasi Kota Lubuklinggau. Pola aliran sungai berawal dari bagian barat menuju timur yang akhirnya menjadi satu aliran di Sungai Musi. Sungai Kelingi memiliki arus yang cukup deras hal ini disebabkan oleh adanya aliran sungai dari kawasan Bukit Barisan yang berbatasan dengan wilayah Lubuklinggau. Sungai kelingi memiliki panjang ± 80 km, lebar 50-70 meter dengan ketinggian sekitar 40 km di atas permukaan laut (Pemerintahan Kota Lubuklinggau, 2004:40). Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 15 Maret 2017 di lokasi penelitian dan wawancara bersama warga yang tinggal di sekitar Sungai Kelingi kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau. Dapat disimpulkan bahwa sungai kelingi sering dimanfaatkan oleh warga sebagai tempat untuk mandi, mencuci, rekreasi dan juga tempat untuk penangkapan ikan, kegiatan tersebut dilakukan warga sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan banyaknya peranan sungai kelingi bagi masyarakat setempat maka kemungkinan terjadinya pencemaran akan semakin cepat terjadi. Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilaksanakan penelitian untuk mengetahui jenis-jenis mikroalga yang terdapat di Sungai Kelingi Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau dan bagaimana faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya. METODE PENELITIAN Analisi Data Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui observasi langsung pada perairan Sungai Kelingi Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau. Teknik analisi data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis secara Deskriptif Kualitatif. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 April - 15 Mei 2017, yang berlokasi di Sungai Kelingi Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggan dan Laboratorium Biologi STKIP-PGRI Lubuklinggau. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: Plankton net 20 mesh, pH meter, termometer, sechi disk, gelas kimia, mikroskop, gelas objek, botol, pipet tetes, tisu, kamera, label, gayung, mistar ukur, alat tulis, sampel air Sungai Kelingi, Formalin 4% dan aqudes. Langkah Kerja Agar tidak ada kekeliruan, maka peneliti menjelaskan tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Mengukur Faktor pH Air Pengukuran pH air menggunakan alat ukur berupa pH meter (pH air). Pengukuran pH air langsung dilakukan ditempat penelitian, dengan cara mengambil sampel berupa air Sungai Kelingi Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau dengan menggukan gayung. Kemudian alat tersebut dicelupkan kedalam gayung yang berisi air, diteliti ukuran pH air tersebut. Kemudian dicatat. 2. Mengukur Faktor Kecerahan dan Suhu Pengukuran faktor kecerahan air dan suhu menggunakan alat ukur berupa Sechi disk dan Thermometer. Pengukuran kecerahan dan suhu langsung dilakukan ditempat penelitian, yaitu dengan memasukan sechi disk dan Thermometer langsung kedalam air sungai kelingi kecamatan lubuklinggau Timur I kota lubuklinggau, lalu amati kecerahannya. 3. Tahap Pelaksanaan Pengambilan Sampel a. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di perairan Sungai Kelingi Kota Lubuklinggau terdiri dari 3 stasiun yang berbeda. Penentuan stasiun berpacu pada hasil penelitian Andriansyah (2014:61-70), yaitu berdasarkan ekosistem yang ada lingkungan tersebut. Stasiun I berada pada ekosistem dekat perumahan masyarakat (Kelurahan Batu Urib), stasiun II berada pada ekosistem pariwisata (Air Terjun Watervang), dan stasiun III berada pada ekosistem dekat hutan (Kelurahan Watervang) di Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau. b. Sampel penelitian dilakukan secara observasi yaitu turun langsung ke lapangan. c. Pengambilan sampel diperairan Sungai Kelingi dengan 3 kali pengulangan dan pengambilan sampel dari masing-masing periode dilakukan pada pagi sekitar jam 08.00-10.00WIB. d. Pengambilan sampel dengan menggunakan gayung kemudian dilakukan penyaringan dengan menggunakan plankton net. e. sampel yang tersaring oleh plankton net dimasukan kedalam botol sebanyak ±25 ml diberi label: nomor stasiun, tanggal pengambilan sampel, hari dan jam. f. Sampel dibawa ke Laboratorium Biologi STKIP-PGRI Lubuklinggau untuk diamati. g. Sebelum dilakukan pengamatan sampel air Sungai Kelingi diberi formalin 4% sebanyak satu tetes. h. Kemudian sampel air Sungai Kelingi yang telah diberi formalin 4% diambil dengan menggunakan pipet tetes sebanyak satu tetes (±0,05 ml) diteteskan pada kaca objek, kemudian diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran 20 X 40. i. Setiap alga yang teramati diambil gambarnya, kemudian dilakukan identifikasi morfologi pada genus atau spesies menggunakan buku acuan. j. Setelah selesai melakukan pengamatan bersihkan objek glass, cawan petri dan botol sampel dengan menggunakan aquades. HASIL 1. Jenis Mikroalga Yang ditemukan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Sungai Kelingi
Recommended publications
  • (12) United States Patent (10) Patent No.: US 8,039,030 B2 Abrill Et Al
    US008O3903OB2 (12) United States Patent (10) Patent No.: US 8,039,030 B2 Abrill et al. (45) Date of Patent: Oct. 18, 2011 (54) MCROWAVEABLE POPCORN AND 2004/O151823 A1 8, 2004 Daniels et al. METHODS OF MAKING 2005/0O27004 A1 2/2005 Kyle et al. 2006, O110521 A1 5, 2006 Heise et al. 2007,0003.686 A1 1/2007 Fichtali et al. (75) Inventors: Jesus Ruben Abril, Westminster, CO 2008, 0026103 A1 1/2008 Fichtali et al. (US); Thayne Fort, Denver, CO (US) 2008/O107791 A1 5/2008 Fichtali et al. 2009.0099260 A1 4/2009 Namal Senanayake (73) Assignee: Martek Biosciences Corporation, Columbia, MD (US) FOREIGN PATENT DOCUMENTS EP O427312 5, 1991 EP O651611 5, 1995 (*) Notice: Subject to any disclaimer, the term of this EP O664300 7, 1995 patent is extended or adjusted under 35 EP O948.907 10, 1999 U.S.C. 154(b) by 1131 days. EP 1215 274 A1 6, 2002 EP 1482814 12, 2004 (21) Appl. No.: 11/428,296 EP 1562448 8, 2005 GB 2194876 3, 1988 JP O2-203741 8, 1990 (22) Filed: Jun. 30, 2006 JP O2-243622 9, 1990 JP O7-313055 12/1995 (65) Prior Publication Data WO WO93/22933 11, 1993 WO WO97,36996 A2 10, 1997 US 2007/OOO3687 A1 Jan. 4, 2007 WO WO97/.43362 A1 11, 1997 WO WOOO,33668 6, 2000 Related U.S. Application Data WO WOOOf 69273 11, 2000 WO WOO3,O77675 9, 2003 (60) Provisional application No. 60/695,996, filed on Jul. 1, WO WOO3,105606 12/2003 2005, provisional application No.
    [Show full text]
  • Introduction
    Chapter 1 INTRODUCTION 1.1 ALGAL ORIGIN AND DIVERSITY For millennia, aquatic environment has been a dwelling place for many simple life forms to complex biological forms of higher order. Algae are one such aquatic forms which have vast resources of biochemicals that have not yet been explored properly. They are a diverse group of organisms some time ago thought to fit into a single class of plants. In the beginning, algae were considered to be simple plants lacking leaf, stem, root and reproductive systems of Higher Plants such as mosses, ferns, conifers and flowering plants. However, it was realized that some of them have animal like characteristics so they were incorporated in both the plant and animal kingdoms. Thus, algae are considered as oxygen producing, photosynthetic organisms that include macroalgae, mainly seaweeds and a diverse group of microorganisms known as microalgae. This book focuses mainly on microalgae. They are photosynthetic and can absorb the sun’s energy to digest water and CO2, releasing the precious atmospheric oxygen that allows the entire food chain to sprout and flourish in all its rich diversity. Microalgae have many special features, which make them an interesting class of organisms. Many freshwater algae are microscopic in nature. They vary in size ranging from a smallest cell diameter of 1000 mm to largest algal seaweed of 60 m in height. Microalgae are very colourful. They exhibit different colours such as green, brown and red. In general, microalgae have shade between and mixtures of these colors. Most of them can make their own food materials through photosynthesis by using sunlight, water and carbon dioxide.
    [Show full text]
  • Efecto De Los Depósitos Volcánicos En El Biofilm De Arroyos De La Cuenca Del Lago Nahuel Huapi (Río Negro, Argentina)
    Universidad Nacional del Comahue - Centro Regional Universitario Bariloche Efecto de los depósitos volcánicos en el biofilm de arroyos de la cuenca del lago Nahuel Huapi (Río Negro, Argentina). Trabajo de Tesis para optar al título de Doctora en Biología Lic. Uara A. Carrillo Directora: Dra. Verónica Díaz Villanueva Co-Directora: Dra. Beatriz Modenutti Año 2019 Quiero agradecer A mis padres, que son mis primeros maestros y a los que les agradezco infinitamente su crianza, su cariño, su entrega a la vida con tanta fortaleza… A mi compañero Juan Martin por su amor, su compañía, por estar codo a codo, durante estos años y últimos meses tan intensos… pero sobre todo, por soñar juntos y tener un hijo tan hermoso como Benjamín… a vos Benjamín todo mi amor! Gracias por tu paciencia cuando mamá tenía que escribir la tesis y vos simplemente dormías… y todo pudo darse! A mis cuatro hermanos Romina, Pablo, Leticia y Elías, por compartir la vida conmigo desde pequeña, y por acompañarnos ahora de grandes con cariño… y a mis cuatro sobrinos July, Valen, Lolo y Nacho cuatro soles hermosos que amo tanto. A Vero, mi Directora, por brindarme su apoyo y confiar en mí, por enseñarme tantas herramientas para esta tarea de ser científicas, por ser tan detallista con sus correcciones, por corregirme incansablemente la gramática no solo del inglés sino del castellano, además de su labor como directora el de compartir como compañera desde lo ideológico, y compartir tantas marchas que año a año fueron creciendo aquí en Bariloche. A Flor, por estar siempre, dando una mano, ayudando a no bajar los brazos y por ser una compañera sincera y con mucho cariño para dar.
    [Show full text]
  • Genetic Diversity in Chrysophytes: Comparison of Different Gene Markers
    Fottea, Olomouc, 17(2): 209–221, 2017 209 DOI: 10.5507/fot.2017.005 Genetic diversity in chrysophytes: Comparison of different gene markers Christina BOCK1, Antonis CHATZINOTAS2,3 & Jens BOENIGK1,4 1 Department of Biodiversity, University Duisburg–Essen, Universitaetsstrasse 5, D–45117 Essen, Germany 2Department of Environmental Microbiology, Helmholtz Centre for Environmental Research – UFZ, Permos- erstrasse 15, D–04318 Leipzig, Germany 3German Centre for Integrative Biodiversity Research (iDiv) Halle–Jena–Leipzig, Deutscher Platz 5e, 04103 Leipzig, Germany 4Centre for Water and Environmental Research (ZWU), University of Duisburg–Essen, Universitaetsstr. 2, 45117 Essen, Germany Abstract: Chrysophytes are a diverse group of protists belonging to the Stramenopiles. They encompass a broad range of nutrition strategies (phototrophy, mixotrophy and heterotrophy) and morphological forms (unicellular, colonial, branched, non–scaled to silica–scaled). However, taxonomy, identification and delineation of genera and species are hampered by the polyphyletic origin of several morphotypes and the low resolution of morphological features; moreover, description of these features requires in many cases special equipment like TEM or SEM. To test the congruent phylogeny, genetic resolution and to reveal the genetic diversity of chrysophytes, we evaluated in this study different gene markers, in particular SSU and LSU rRNA genes, ITS, and COI in terms of phylogenetic clustering, separation of phylogenetic lineages and genetic distances within and between clades. Our results showed that the general topology of the SSU rRNA gene phylogeny is similar to that of the LSU rRNA gene phylogeny, with a higher genetic divergence for the latter. The topology of the COI phylogeny differed from the ribosomal data, and showed the highest genetic divergence within groups and between groups for all compared markers.
    [Show full text]
  • The Freshwater Algal Flora of the British Isles: an Identification Guide to Freshwater and Terrestrial Algae: Second Edition Edited by David M
    Cambridge University Press 978-0-521-19375-7 - The Freshwater Algal Flora of the British Isles: An Identification Guide to Freshwater and Terrestrial Algae: Second Edition Edited by David M. John, Brian A. Whitton, and Alan J. Brook Index More information TAXONOMIC INDEX Algal genera and higher taxa are in CAPITALS, recognized species and infraspecific taxa in roman type, and synonyms in italic type. Page numbers are in bold type where a genus, subgeneric taxon or other taxonomic category is described, in italic type where illustrated and in roman type where simply mentioned. ACANTHOCERAS 350 Actinotaenium diplosporum Acutodesmus dimorphus 419, AMPHORA 351, 353 ACANTHOCOCCUS 369, 419 636, 637, 736 420, 421 422, 444, 468 ANABAENA 31, 32, 38, 39, Acanthococcus aciculiferus Actinotaenium diplosporum Acutodesmusincrassatulus468 80, 106, 108, 119, 125, 130, 412, 419 fo. maius 626, 637 Acutodesmus obliquus 419, 149, 379 Acanthococcus asper 498 Actinotaenium 420, 421, 444, 468 Anabaena aequalis 120, 121 Acanthococcus reticularis 498 didymocarpum 637 Acutodesmus pectinatus 419, Anabaena affinis 120 Acanthoica schilleri 280 Actinotaenium gelidum 637 420, 421, 444, 458, 468 Anabaena ACHNANTHES 349, 351 Actinotaenium habeebense 637 Acutodesmus pectinatus var. aphanizomenoides149 Achnanthes bijuga 421 Actinotaenium bernardii 419, 422, 444 Anabaena augstumalis 120 Achnanthes dimorpha 421 inconspicuum 637 Acutodesmus raciborski 419, Anabaena augstumalis var. Achnanthes obliquus 421 Actinotaenium lagenarioides 422, 423 incrassata 120, 121 ACHNANTHIDIUM 351 637 Acutodesmus wisconsinensis Anabaena augstumalis var. Achnanthidium Actinotaenium 419, 422, 423 marchica 120, 121 minutissimum 149 minutissimum 637 ADLAFIA 352, 353 Anabaena catenula 119, 120, Acrocladium cuspidatum Pl. 5A Actinotaenium AEGAGROPILA 557, 560 121, 124 ACHROMATIUM 4 minutissimum var. Aegagropia linnaei 534, 560, 568 Anabaena crassa Pi.
    [Show full text]
  • Anexo 1 - Lista Fitoplancton Portugal 2018 NOTA TÉCNICA N.º 6/2019 Ed.1, 2019-07-11
    Anexo 1 - Lista Fitoplancton Portugal 2018 NOTA TÉCNICA N.º 6/2019 Ed.1, 2019-07-11 Habitat Classe Ordem Código Taxa Género Espécie Variedade Autor Ano Sinónimo anterior Autor sinónimo anterior Outros sinónimos D/M Bacillariophyceae Bacillariales R2602 R2602 - Bacillariales D/M Bacillariophyceae Centrales R0017 R0017 - Actinocyclus normanii Actinocyclus normanii (Gregory) Hustedt 1957 D Bacillariophyceae Centrales R0019 R0019 - Aulacoseira alpigena Aulacoseira alpigena (Grunow) Krammer 1990 D Bacillariophyceae Centrales R0020 R0020 - Aulacoseira ambigua Aulacoseira ambigua (Grunow) Simonsen 1979 D Bacillariophyceae Centrales R0021 R0021 - Aulacoseira distans Aulacoseira distans (Ehrenberg) Simonsen 1979 D Bacillariophyceae Centrales R0023 R0023 - Aulacoseira granulata Aulacoseira granulata (Ehrenberg) Simonsen 1979 D Bacillariophyceae Centrales R0024 R0024 - Aulacoseira granulata var. angustissima Aulacoseira granulata var. angustissima (O.Müller) Simonsen 1979 D Bacillariophyceae Centrales R0025 R0025 - Aulacoseira islandica Aulacoseira islandica (O.Müller) Simonsen 1979 D Bacillariophyceae Centrales R0028 R0028 - Aulacoseira italica Aulacoseira italica (Ehrenberg) Simonsen 1979 D/M Bacillariophyceae Centrales R0030 R0030 - Aulacoseira sp. Aulacoseira sp. Thwaites 1848 D Bacillariophyceae Centrales R0033 R0033 - Aulacoseira subarctica Aulacoseira subarctica (O.Müller) Haworth 1988 D Bacillariophyceae Centrales R0034 R0034 - Aulacoseira tenella Aulacoseira tenella (Nygaard) Simonsen 1979 M Bacillariophyceae Centrales R0035 R0035 - Coscinodiscus
    [Show full text]
  • The Freshwater Algal Flora of the British Isles an Identification Guidetofreshwaterand Terrestrial Algae
    The Freshwater Algal Flora of the British Isles An identification GuidetoFreshwaterand Terrestrial Algae Edited by DavidM.John The Natural History Museum, London, UK BrianA.Whitton University of Durham, UK Universitats- und Landes- bibliotiiek Darmstadt Bibliothek Bfologie Alan j. Brook University of Buckingham, UK with an accompanying CD of images of algae and algal habitats compiled by Peter V. York, David M. John and Leslie R. Johnson a collaborative project of the British Phycological Society and The Natural History Museum, London THE NATURAL HISTORY MUSEUM CAMBRIDGE UNIVERSITY PRESS CONTENTS List of Contributors vii PHYLUM HAPTOPHYTA (Prymnesiophyta) H.R. PREISIG 211 Foreword J.W.G. LUND ix Order Pavlovales 211 Preface and Acknowledgements xi Order Prymnesiales 212 Introduction 1 PHYLUM CHRYSOPHYTA (Golden Algae) Scope of Flora 2 J. KRISTIANSEN 214 Class Chrysophyceae 214 Distribution and ecology 5 Order Chromulinales 215 History of freshwater algal studies in the British Isles 7 Order Hibberdiales 236 Order Hydrurales 239 Field methods 11 Class Dictyochophyceae 240 Laboratory methods 16 Order Pedinellales 240 Class Synurophyceae 240 Classification 20 Order Synurales 240 Key to Phyla 22 PHYLUM XANTHOPHYTA (Yellow-Green Algae) PHYLUM CYANOPHYTA (Blue-Green Algae/Cyanobacteria) L.R. JOHNSON 245 B.A. WHITTON 25 Order Botrydiales 246 Order Chroococcales 31 Order Mischococcales 248 Order Oscillatoriales 59 Order Rhizochloridales 260 Order Nostocales 90 Order Tribonematales 260 Order Stigonematales 117 Order Vaucheriales (L.R. IOHNSON and R. MERRITT) 261 PHYLUM RHODOPHYTA (Red Algae) PHYLUM EUSTIGMATOPHYTA R.G. SHEATH and A.R. SHERWOOD 123 D.M. |OHN 271 Sub-class Bangiophycidae 125 Order Porphyridiales 125 PHYLUM BACILLARIOPHYTA (Diatoms) Order Compsopogonales 126 M.G.
    [Show full text]
  • Freshwater Macroalgae of Britain and Ireland with an Introduction to Their Use in Ecological Assessment (RAPPER: Rapid Assessment of Periphyton Ecology in Rivers)
    1 Freshwater macroalgae of Britain and Ireland with an introduction to their use in ecological assessment (RAPPER: Rapid Assessment of PeriPhyton Ecology in Rivers) Martyn Kelly1, Lydia King2, Chris Carter3, Jan Krokowski4, Phil Harding5 and Allan Pentecost6 1 Bowburn Consultancy, 11 Monteigne Drive, Bowburn, Durham DH6 5QB, UK; [email protected] 2 Basler Landstrasse 54, 79111 Freiburg, Germany. 3 6 Church View, Wootton, Northampton, NN4 7LJ, UK. 4 Scottish Environment Protection Agency, Parklands Avenue, Eurocentral, Holytown, North Lanarkshire ML1 4WQ. 5 Environment Agency, Scarrington Road,Westbridgeford,Nottingham NG2 5FA 6 Freshwater Biological Association, The Ferry Landing, Ambleside, Cumbria LA22 0LP. Version: 1.7 (April 2016) This is a working document and has been published in this format to facilitate testing of the method. If you have any comments or suggestions on how this document can be improved, please do get in touch and we will incorporate these into future versions of the text. Comments should be sent to [email protected] 2 CONTENTS Contents ..................................................................................................................................... 2 ACKNOWLEDGEMENTS ....................................................................................................... 4 1. Introduction ............................................................................................................................ 5 1.1 Defining and identifying freshwater “macroalgae”
    [Show full text]
  • Þörungatal. Skrá Yfir Vatna- Og Landþörunga Á Íslandi Samkvæmt Heimildum
    FJÖLRIT NÁTTÚRUFRÆÐISTOFNUNAR ÞÖRUNGATAL Skrá yfir vatna- og landþörunga á Íslandi samkvæmt heimildum Helgi Hallgrímsson 48 FJÖ LRIT NÁTTÚRUFRÆÐISTOFNUNAR Nr. 48, júlí 2007 Fjölrit Náttúrufræðistofnunar er ritröð sem hóf göngu sína árið 1985. Birtar eru greinar og skýrslur eftir starfsmenn stofnunarinnar og fræðimenn sem vinna í samvinnu við þá. Í hverju hefti er ein sjálfstæð grein um náttúrufræði. Útgáfan er óregluleg. Greinar eru ritaðar á íslensku með enskum útdrætti. Þær mega einnig vera á ensku en þá skal ávallt fylgja ítarlegur útdráttur á íslensku. Vitnið til þessa rits á eftirfarandi hátt – Refer to this publication as: Helgi Hallgrímsson 2007 Þörungatal. Skrá yfir vatna- og landþörunga á Íslandi samkvæmt heimildum. Fjölrit Náttúrufræðistofnunar nr. 48. 94 s. A list of freshwater and terrestrial algae recorded from Iceland. Fjölrit Náttúrufræðistofnunar No. 48. 94 pp. Heimilisfang höfundar (Author’s address): Lagarás 2, IS-700 Egilsstaðir Ritnefnd: Margrét Hallsdóttir, Guðmundur Guðmundsson, Guðríður Gyða Eyjólfsdóttir Netföng: [email protected], [email protected], [email protected] Kápumynd: Grænþörungurinn Ulothrix sp. Teikning Anette Meier eftir ljósmynd frá Helga Hallgrímssyni. Útgefandi: NÁTTÚRUFRÆÐISTOFNUN ÍSLANDS Hlemmi 3 Borgum við Norðurslóð Pósthólf 5320 Pósthólf 180 125 Reykjavík 602 Akureyri Sími: 590 0500 Sími: 460 0500 Fax: 590 0595 Fax: 460 0501 Netfang: [email protected] Netfang: [email protected] http://www.ni.is Stafræn prentun: Samskipti ehf. © Náttúrufræðistofnun Íslands ISSN 1027-832X ÞÖRUNGATAL Helgi Hallgrímsson EFNISYFIRLIT ÁGRIP ............................................................................................................................
    [Show full text]
  • MOLECULAR CHARACTERISATION of Peronospora Parasitica INFECTING Brassica SPECIES
    MOLECULAR CHARACTERISATION OF Peronospora parasitica INFECTING Brassica SPECIES by Manesbree Jugmoban Submitted in partial fulfilment of the requirements for the degree Doctor of Philosophy in the Department of Microbiology in the Faculty of Science and Engineering at the University of Durban-Westville, Durban, South Africa. Promoters: Professor John A Lucas, Institute of Arable Crops Research (IACR), Long Ashton, UK Professor P.N. Achar, Department of Microbiology, University of Durban-Westville, Durban Date submitted: June 2002 DECLARATION The Registrar (Academic) University of Durban-Westville Dear Sir I, Maneshree Jugmohan, Reg. No., 9509660, hereby declare that the thesis entitled: Molecular Characterisation of Peronospora parasitica infecting Brassica species, is the result of my own investigation and research and that it has not been submitted in part or in full for any other degree or to any other University. Maneshree Jugmohan June 2002 Dedicated to the memory of my father Mr Jugmohan Ramdan for his inspiration and altruism CONTENTS Page PREFACE ............................................................................................................. i ACKNOWLEDGEMENTS ........................................................................................ ii ABSTRACT ............................................................................................................v LIST OF ABBREVIATIONS ...................................................................................... vi LIST OF FIGURES ................................................................................................
    [Show full text]
  • Comprehensive Transcriptome Analysis Provides New Insights Into Nutritional Strategies and Phylogenetic Relationships of Chrysophytes
    Comprehensive transcriptome analysis provides new insights into nutritional strategies and phylogenetic relationships of chrysophytes Daniela Beisser1, Nadine Graupner2,3, Christina Bock2,3, Sabina Wodniok2,3, Lars Grossmann2,3, Matthijs Vos4, Bernd Sures5, Sven Rahmann1,* and Jens Boenigk2,3,* 1 Genome Informatics, University of Duisburg-Essen, Essen, Germany 2 Biodiversity, University of Duisburg-Essen, Essen, Germany 3 Centre for Water and Environmental Research (ZWU), University of Duisburg-Essen, Essen, Germany 4 Theoretical and Applied Biodiversity, Ruhr-University Bochum, Bochum, Germany 5 Aquatic Ecology, University of Duisburg-Essen, Essen, Germany * These authors contributed equally to this work. ABSTRACT Background. Chrysophytes are protist model species in ecology and ecophysiology and important grazers of bacteria-sized microorganisms and primary producers. However, they have not yet been investigated in detail at the molecular level, and no genomic and only little transcriptomic information is available. Chrysophytes exhibit differ- ent trophic modes: while phototrophic chrysophytes perform only photosynthesis, mixotrophs can gain carbon from bacterial food as well as from photosynthesis, and heterotrophs solely feed on bacteria-sized microorganisms. Recent phylogenies and megasystematics demonstrate an immense complexity of eukaryotic diversity with numerous transitions between phototrophic and heterotrophic organisms. The question we aim to answer is how the diverse nutritional strategies, accompanied or brought about by a reduction of the plasmid and size reduction in heterotrophic strains, Submitted 25 July 2016 affect physiology and molecular processes. Accepted 27 November 2016 Results. We sequenced the mRNA of 18 chrysophyte strains on the Illumina HiSeq Published 10 January 2017 platform and analysed the transcriptomes to determine relations between the trophic Corresponding author mode (mixotrophic vs.
    [Show full text]
  • The Freshwater Algal Flora of the British Isles: an Identification Guide to Freshwater and Terrestrial Algae: Second Edition Edited by David M
    Cambridge University Press 978-0-521-19375-7 - The Freshwater Algal Flora of the British Isles: An Identification Guide to Freshwater and Terrestrial Algae: Second Edition Edited by David M. John, Brian A. Whitton, and Alan J. Brook Table of Contents More information CONTENTS Contents of DVD vii PHYLUM CRYPTOPHYTA (Cryptomonads) G. NOVARINO 240 List of Contributors viii Foreword J.W.G. LUND x PHYLUM DINOPHYTA (Dinoflagellates) J.M. LEWIS and J.D. DODGE 250 Preface xiii Order Gymnodiniales 252 Acknowledgements xv Order Gonyaulacales 261 Order Peridiniales 262 Introduction 1 Order Phytodiniales 271 Scope of Flora 2 PHYLUM RAPHIDOPHYTA Distribution and Ecology 6 A. PENTECOST 275 History of Freshwater Algal Studies in the British Isles 9 PHYLUM HAPTOPHYTA (Prymnesiophyta) Field Methods 14 H.R. PREISIG 277 Order Pavlovales 277 Laboratory Methods 19 Order Prymnesiales 279 Water Framework Directive J. KROKOWSKI 24 PHYLUM CHRYSOPHYTA (Golden Algae) Cultures of British Freshwater Algae J.G. DAY 25 J. KRISTIANSEN and H.R. PREISIG 281 Class Chrysophyceae 281 Classification 27 Order Chromulinales 282 Key to phyla 29 Order Hibberdiales 306 Order Hydrurales 308 Colour plate section between pages 30 and 31 Class Dictyochophyceae 310 Order Pedinellales 310 Class Synurophyceae 310 CYANOBACTERIA (Cyanophyta) Order Synurales 310 B.A. WHITTON 31 Order Chroococcales 39 PHYLUM XANTHOPHYTA (Tribophyta) (Yellow-Green Algae) Order Oscillatoriales 78 L.R. JOHNSON 318 Order Nostocales 118 Order Botrydiales 319 Order Stigonematales 152 Order Mischococcales 321 Order Rhizochloridales 333 PHYLUM RHODOPHYTA (Red Algae) Order Tribonematales 333 R.G. SHEATH and A.R. SHERWOOD 159 Order Vaucheriales L.R. JOHNSON and R. MERRITT 336 Order Porphyridiales 163 Order Compsopogonales 163 PHYLUM EUSTIGMATOPHYTA Class Bangiophyceae 165 D.M.
    [Show full text]