QUALITY Volume 5, Nomor 1, 2017: 40-56 BUILD STUDENTS’ CHARACTER THROUGH FASTING AT MUSLIM SCHOOL Oki Dermawan UIN Raden Intan Lampung
[email protected] Abstrak Kecerdasan Spiritual Seharusnya menjadi perhatian utama dalam pendidikan. Hal ini dilakukan dengan mengajarkan nilai etika agama dengan contoh dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Melalui ibadah ibadah, seperti berpuasa sebulan di bulan Ramadhan (menahan diri dari makan dan minum atau apapun yang mungkin menyalahartikan puasa, sepanjang hari mulai fajar hingga terbenam di bulan Ramadhan). Puasa, membaca dan memahami kitab suci al- Qur'an, lingkungan fisik dan sosial yang kondusif. Ketika spiritualitas para siswa diorganisasikan, akan lebih mudah untuk mengatur aspek kepribadian lainnya. Puasa selama bulan Ramadhan adalah momentum untuk membangun karakter. Puasa akan membiarkan orang memiliki prinsip, kesabaran, ketulusan yang kuat, dan tidak menyerah dan memiliki solidaritas dan saling mencintai. Prinsip itu kini mulai lenyap. Momen Ramadan juga bisa menjadi agenda sekolah untuk membangun karakter, dengan media ini, siswa diharapkan untuk mengingat dan kembali ke identitas sejati yang sakral dan agung, dengan nilai kemanusiaan dan kebijaksanaan. Bila nilai-nilai kodrat manusia kembali ke jalur, maka kesetaraan dan solidaritas akan mewarnai hari-hari para siswa. Puasa memiliki dimensi horisontal dengan kehidupan sosial yang kuat Seperti amal, menyajikan makanan kepada anak yatim, bersabar dalam menghadapi masalah. Ada beberapa nilai bagus untuk membangun karakter siswa. Memang tepat jika saat puasa Ramadhan akan diwariskan di sekolah sebagai program setelah bulan Ramadhan dalam membentuk karakter siswa melalui kegiatan sunnah puasa (tidak wajib puasa) dua kali seminggu Senin-Kamis, atau Berikan siswa kebebasan berunding untuk menentukan berapa kali dalam seminggu atau setiap bulan mengadakan sunnah puasa bersama, gagasan puasa Sunnah sangat berpengaruh pada terbentuknya karakter siswa secara efektif.