A Discourse Historical Analysis on Local Culture in the First Book Trilogy “Ronggeng Dukuh Paruk” by Ahmad Tohari
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Load more
Recommended publications
-
An Analysis of Ronggeng Dukuh Paruk Novel by Using Biographical Critism
AN ANALYSIS OF RONGGENG DUKUH PARUK NOVEL BY USING BIOGRAPHICAL CRITISM SKRIPSI Submitted In Partial Fulfillment of the Requirements For the Degree of SarjanaPendidikan (S.Pd) English Education Program By ; TRISNA HARDININGRUM NPM. 1302050198 FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN 2017 ABSTRACT Trisna Hardiningrum; ‘’An Analysis of Ronggeng Dukuh Paruk Novel by Using Biographical Critism’’. Skripsi: English Department of Teacher Training and Education Muhammadiyah University of North Sumatera 2017. This research showed that the biography of the author indirectly attached and gave an overview of the actual content of the novel. The relationship between Ahmad Tohari as a author with his work entitled Ronggeng Dukuh Paruk was a major topic of discussion. The objectives of this research were to find out the theme of the novel and relationship between Ronggeng Dukuh Paruk novel with Ahmad Tohari’s biography. Descriptive qualitative method was carried out to analyze the data. The source of the data was taken from the novel Ronggeng Dukuh Paruk by Ahmad Tohari. In collecting the data, some references related to biographical critism were applied. The data were analyzed by reading the novel, underlining statement of Ronggeng Dukuh Paruk novel that related to Ahmad Tohari’s biography, analyzing and describing the relationship between Ronggeng Dukuh Paruk novel with Ahmad Tohari’s biography. It was concluded that the theme was the complexity of ronggeng dancer’s life, they included social, human trafficking, character assassination and politic theme and there was the relationship between the biography of Ahmad Tohari to the content of the Ronggeng Dukuh Paruk novel. -
The Fukuoka City Public Library Movie Hall Ciné-Là
THE FUKUOKA CITY PUBLIC LIBRARY MOVIE HALL CINÉ-LÀ FILM PROGRAM SCHEDULE AUGUST 2015 JAPANESE ANIMATION FILMS August 5-August 8 No English subtitles HUMAN RIGHTS THROUGH “ANY DAY NOW” August 9 Film in English Lecture in Japanese INDONESIAN FILMS WITH RIRI RIZA August 12-August 28 English subtitles ON EXHIBIT NOW! POSTER COLLECTION EXHIBIT OF ARCHIVED TURKISH FILMS A tie-in campaign with the “Collection of Turkish Films” to be shown at our theater from July 15-August 2 EXHIBIT RUNS: JULY 1 –JULY 30 SHOWCASE CORRIDOR FUKUOKA CITY PUBLIC LIBRARY 1F FUKUOKA CITY PUBLIC LIBRARY ENGLISH HOME PAGE http://www.cinela.com/english To download this program schedule: http://www.cinela.com/english/cinelaschedule.htm JAPANESE ANIMATION FILMS August 5-8 No English subtitles Japanese animation films for the summer. No English subtitles. HYŌTAN SUZUME Director: Ryūichi Yokoyama 1959/35mm/ Color/ 55 min./ No English subtitles STORY: In a frog kingdom, a rowdy frog and his son end up killing a treasured sparrow. A grave is created for the sparrow from which a gourd plant sprouts…WANPAKU ŌJI NO OROCHI TAIJI Director: Yūgo Serikawa 1963 /35mm /Color/86 min./No English subtitles STORY: A young boy meets a princess and learns that a 8-headed dragon has abducted all her sisters... NAGAGUTSU WO HAITA NEKO Director: Kimirou Yabuki 1969 /35mm/Color/80 min./No English subtitles STORY: King Cat sends his cats to kill Pero, the cat, for having saved a mouse. Pero meets Pierre, a boy, who falls in love with Princess Rosa, who is then abducted by Lucifer, the Magician. -
Turnitin Originality Report
Document Viewer Turnitin Originality Report Processed on: 03-Mar-2020 18:08 WIB ID: 1268364393 Word Count: 8628 Submitted: 1 Post-Colonialism from Within By Dwi Setiawan Similarity by Source Similarity Index Internet Sources: 3% Publications: 1% 4% Student Papers: 1% include quoted include bibliography excluding matches < 1% mode: quickview (classic) report Change mode print refresh download 3% match (Internet from 26-Feb-2020) http://kata.petra.ac.id 1% match (Internet from 17-Apr-2015) http://thejakartaglobe.beritasatu.com 1% match (student papers from 09-Jun-2017) Submitted to University of Melbourne on 2017-06-09 Adaptation Vol. 10, No. 1, pp. 18–33 doi:10.1093/adaptation/apw040 Advance Access publication November 19, 2016 Post-Colonialism From Within: Repoliticisation and Depoliticisation in Ifa Isfansyah’s Adaptation of Ahmad Tohari’s The Dancer DWI SETIAWAN* Abstract Indonesia is largely invisible in adaptation studies and post- colonial film adaptation. As with many post-colonial countries, Indonesia has suffered from a long conflict between the military forces and civil society since its independence in 1945. This struggle is reflected in a novel entitled The Dancer written by Ahmad Tohari during the Suharto era and its film adaptation with the same title by Ifa Isfansyah in the post-Suharto era. Using the political theory of depoliticisa- tion, I argue that the adaptation represents the spirit of repoliticisation of the early post-Soeharto Indonesia while concurrently offering a distinctive type of depoliticisation typical of the current era. Not only does the study try to shift attention from Anglo-American and Commonwealth film adap- tations, but it also offers an alternative to the homogenising discourse of the Centre (the West) and Periphery (the East) and its derivative post-colonial adaptation theories. -
OPTIMISTIS DAN PRODUKTIF DI TAHUN 2015 Sejarah Mencatat, Indonesia Dan Malaysia Makanan, Dan Jasa Seperti Jasa Pengiriman Memiliki Hubungan Sangat Kuat Mengingat Uang
JANUARI, 2015 1 EDISI 69/15 GRATIS (TIDAK DIJUAL) www.kbrikualalumpur.org KDN: PP17256/04/2013(032330) JANUARI, 2015 PERESMIAN LIMA HAL YANG SLANK GEDUNG PEREMPUAN BERDOA SMA SIKK BENCI DARI UNTUK PASANGANNYA AIR ASIA >07 >10 >14 OPTIMISTIS DAN PRODUKTIF DI TAHUN 2015 SEJARAH mencatat, Indonesia dan Malaysia makanan, dan jasa seperti jasa pengiriman memiliki hubungan sangat kuat mengingat uang. keduanya memiliki banyak persamaan mulai Di sektor pariwisata, baik Indonesia dari bahasa, budaya, agama hingga warna kulit maupun Malaysia berusaha mendorong sektor masyarakat yang sering disebut serumpun ini. ini sebagai salah satu pilar pertumbuhan Kedua negara ini sepakat untuk terus ekonominya. Pada tahun 2013, Indonesia menjaga hubungan baik, meski terkadang menerima 8,7 juta wisatawan asing, dimana timbul permasalahan yang bisa mengganggu. 1,5 juta atau sekitar 18% diantaranya adalah Pasang surut hubungan kedua negara acapkali turis asal Malaysia. Pada semester pertama terjadi meski selalu dapat didinginkan. Bahkan tahun 2014, jumlah wisatawan asing asal kepala negara sesama anggota Asean ini Malaysia mencapai 800.000 orang atau melakukan pertemuan tahunan (Annual meningkat sekitar 6% dibanding periode sama Consultation) untuk membahas perkembangan pada 2013. Bagi Indonesia, wisatawan asal hubungan bilateral. Malaysia menempati posisi kedua terbesar Jika mencermati kilas balik tahun-tahun setelah Singapura. sebelumnya, telah banyak pencapaian yang diraih oleh kedua pemerintahan mulai dari Sosial dan Budaya sektor politik, ekonomi, sosial, budaya dan Indonesia dan Malaysia merupakan negara hubungan antar-masyarakat. serumpun yang memiliki kedekatan geografis, Sekalipun ada ketegangan di era orde hubungan historis, dan kesamaan-kesamaan lama, permasalahannya dapat diatasi dengan di bidang lainnya. Terkait dengan hal tersebut, baik, bahkan di era orde baru, saat Presiden upaya peningkatan people-to-people contact Soeharto memimpin Indonesia hubungan merupakan bagian dari secondtrack diplomacy. -
Bias Karakter Tokoh Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karangan Ahmad Tohari Dan Film Sang Penari Karya Ifa Isfansyah (Perspektif Generic Study)
0 BIAS KARAKTER TOKOH DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARANGAN AHMAD TOHARI DAN FILM SANG PENARI KARYA IFA ISFANSYAH (PERSPEKTIF GENERIC STUDY) Eva Carolin 2115106341 Skripsi ini Diajukan kepada Universitas Negeri Jakarta untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diangkatnya suatu karya sastra menjadi karya atau kesenian lain bukan lagi merupakan hal asing yang dapat dijumpai. Perubahan dari satu jenis kesenian menjadi kesenian lainnya itu dapat disebut dengan alih wahana.1 Saat ini, khususnya di Indonesia, tidak jarang ditemukan penciptaan karya atau kesenian lain di luar karya sastra yang diperoleh melalui proses alih wahana dari karya sastra itu sendiri, misalnya puisi diubah ke dalam musik, cerpen diubah ke dalam komik, dan novel diubah ke dalam film. Novel sebagai salah satu produk karya sastra kini tidak hanya dapat dinikmati melalui proses membaca saja. Berbagai judul film yang ide ceritanya berasal dari novel banyak disajikan sebagai bahan tontonan bagi masyarakat, baik menggunakan judul yang sama dengan novel yang diangkatnya, maupun berbeda. Memasuki era tahun 2000, diangkatnya sebuah novel ke dalam film semakin sering dilakukan dalam dunia perfilman Indonesia, meski sebetulnya hal tersebut telah dilakukan jauh sebelum itu. Pengangkatan novel ke dalam film sebagai hasil dari kegiatan alih wahana biasa disebut dengan istilah ekranisasi. Dalam sejarah perkembangan film Indonesia tercatat novel Kwee Tek Hoay yang berjudul Bunga Roos dari Cikembang yang diterbitkan tahun 1924, pernah difilmkan pada tahun 1930-an dengan judul yang sama. -
Adaptasi Novel Ronggeng Dukuh Paruk Ke Dalam Film Sang Penari: Sebuah Kajian Ekranisasi
ADAPTASI NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KE DALAM FILM SANG PENARI: SEBUAH KAJIAN EKRANISASI THE ADAPTATION OF NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK INTO SANG PENARI FILM: AN ECRANIZATION STUDY Dian Nathalia Inda Balai Bahasa Kalimantan Barat Jalan Ahmad Yani/Jalan Balai Bahasa, Kalimantan Barat, Indonesia Telepon (0561) 761094, Faksimile (0561) 582104 Pos-el: [email protected] Naskah diterima: 11 April 2016; direvisi: 20 Mei 2016; disetujui: 3 Juni 2016 Abstrak Novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari merupakan novel yang populer. Karena kepopulerannya, novel tersebut diadaptasi menjadi film Sang Penari. Adaptasi Ronggeng Dukuh Paruk menjadi film Sang Penari diteliti menggunakan kajian ekranisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perubahan dan aspek yang memengaruhinya dalam adaptasi novel Ronggeng Dukuh Paruk menjadi film Sang Penari yang berbeda konvensi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pustaka dan observasi dengan teknik catat. Metode analisis data menggunakan deskriptif komparatif. Sumber data yang digunakan adalah novel Ronggeng Dukuh Paruk dan film Sang Penari. Hasil analisis menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi meliputi judul, usia tokoh, teknik penceritaan, latar, tokoh, dan peristiwa. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa aspek, yaitu moral, nasionalisme, durasi, penonton, dan komersial. Kata Kunci: perubahan, adaptasi, ekranisasi, Ronggeng Dukuh Paruk, Sang Penari Abstract Ronggeng Dukuh Paruk is a popular novel by Ahmad Tohari. The popularity of Ronggeng Dukuh Paruk has been adapted into a movie, Sang Penari. The adaptation of Ronggeng Dukuh Paruk into Sang Penari is studied by ecranization study. The research describes the changes that occurs as a result of adaptation of Ronggeng Dukuh Paruk into Sang Penari and aspects those influence it. Data collection method used is literary review by notetaking technique. -
Representasi Perempuan Dalam Film Sang Penari (Kajian Semiotika
BAB IV GAMBARAN UMUM FILM SANG PENARI Gambar 4.1 Cover “FILM SANG PENARI” 1.1. Struktur Produksi Film Sang Penari Produser : Shanty Harmayn Produser Eksekutif : Kemal Arsjad, Kristuadji Legopranowo, Bert Hofman, Bimo Setiawan, Indra Yudhistira, Elwin Siregar. Sutradara : Ifa Isfansyah Rumah Produksi : Salto Films Co. Produser : Natacha Devillers, Marcia Raharjo Ass. Produser : Ferdian Armia Produser Pelaksana : Agustiya Herdwiyanto Assisten Sutradara 1 : Wawan Muhammad Assisten Sutradara 2 : Nicho Yudhifar Penulis Naskah : Salman Aristo, Ifa Isfansyah, Shanty Harmayn Editor : Cesa David Luckmansyah Penata kamera : Yadi Sugandi Penata Artistik : Eros Eflin Penata Kostum : Chitra Subiyakto Penata Rias : Jimmy „Asoen‟ Tasmin Penata Musik : Aksan Sjuman, Titi Sjuman Penata Suara : Bruno Tarierre, Khikmawan Santosa Perekam Suara : Aufa R Triangga Ariaputra Casting : Amelya Oktavia, Riri Pohan Konsultan Naskah : Miguel Machalski Tim Pengembang Naskah : M Abduh Aziz, Michael Ratnadwijanti Pimpinan Produksi : Koko Permana 4.2 Pengenalan Tokoh Utama 1. Srintil (Prisia Nasution) Seorang Perempuan yang dari sejak kecil sudah mempunyai hobi, ketika melihat pertunjukan tari ronggeng, Srintil menyukai dan ingin menjadi penari ronggeng di tempat kelahiran nya Dukuh Paruk Gambar 4.2 Tokoh Srintil 2. Rasus (Nyoman Oka Antara) Teman cowok Srintil sejak kecil dan sampai beranjak dewasa, Rasus Menyukai Srintil dan mereka menjalin hubungan seperti berpacaran. Ketika dewasa Rasus mempunyai pekerjaan menjadi salah satu anggota keamanan militer. Gambar 4.3 Tokoh Rasus 3. Kertarajasa (Slamet Rahardjo) Seorang dukun ronggeng di Dukuh Paruk, dan saat pertunjukan tari ronggeng dukun ronggeng ini peran nya sangat penting karena dukun ronggeng ini yang dapat menentukan saat pertunjukan tari ronggeng berlangsung dari awal hingga berakhir. Gambar 4.4 Tokoh Kertarajasa 4. -
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta Ii
ANALISIS KONFLIK MELALUI RELASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM FILM “SANG PENARI” SKRIPSI PENGKAJIAN SENI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Strata 1 Program Studi Televisi dan Film Disusun oleh Sri Wahyuni NIM: 1210649032 PROGRAM STUDI TELEVISI DAN FILM JURUSAN TELEVISI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2017 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta ii HALAMAN PENGESAHAN UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta iii HALAMAN PERNYATAAN UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta iv UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta v HALAMAN PERSEMBAHAN Untuk orang tua yang sangat saya sayangi Ibu Tarmutik dan Bapak Sukarno (Alm) UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta vi KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul Analisis Konflik melalui Relasi Karakter Tokoh Utama dalam Film “Sang Penari”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata 1 Program Studi Televisi dan Film. Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis banyak mendapatkan doa, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya. 2. Kedua orang tua tercinta, Ibu Tarmutik dan Bapak Sukarno (Alm) yang selalu memberi kasih sayang, bimbingan dan dorongan yang tak terhingga. 3. Bapak Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum. selaku Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 4. Bapak Marsudi, S.Kar., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 5. Ibu Agnes Widyasmoro, S.Sn., M.A. selaku Ketua Program Studi Telvisi dan Film, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. -
Bab Iii Tinjauan Umum Perfilman Indonesia
BAB III TINJAUAN UMUM PERFILMAN INDONESIA 1.1 PENGERTIAN FILM Secara harfiah, film merupakan cinematographie yang berasal dari kata cinema (gerak), tho atau phytos (cahaya), dan graphie atau grhap (tulisan, gambar, citra). Berdasarkan kata-kata tersebut, secara keseluruhan film memiliki pengertian sebagai melukis gerak dengan cahaya dengan menggunakan alat khusus, yaitu kamera.( http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-sejarah-dan-unsur-unsur-film.html diakses 16 Oktober 2015) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film memiliki dua arti, yaitu sebagai selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dalam bioskop) dan lakon (cerita) gambar hidup.( http://kbbi.web.id/film diakses 16 Oktober 2015) Menurut sumber lain, yaitu UU Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman bahwa film memiliki definisi sebagai karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan.( http://dilihatya.com/2959/pengertian-film-menurut- para-ahli-adalah diakses 16 Oktober 2015) Dewasa ini, pengertian film juga dapat dikategorikan sebagai salah satu jenis kesenian. Hal tersebut dikarenakan dalam sebuah film dapat ditemukan berbagai jenis seni yang direkam, misalnya seni peran, seni musik, seni tari, dan lain sebagainya.( https://ratnami2.wordpress.com/mengenal-lebih-jauh-pengertian-film/ diakses 16 Oktober 2015) 1.2 UNSUR-UNSUR DALAM INDUSTRI FILM Proses -
Traditions Redirecting Contemporary Indonesian Cultural Productions
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/319644365 Traditions Redirecting Contemporary Indonesian Cultural Productions Book · July 2017 CITATIONS READS 0 233 1 author: Monika Arnez University of Hamburg 19 PUBLICATIONS 109 CITATIONS SEE PROFILE Some of the authors of this publication are also working on these related projects: Environmentalism in Java and East Kalimantan: transregional dimensions of integration (EU-funded project SEATIDE) View project Education and morality: concepts of orders in Islamic contemporary literature in Indonesia (German Research Foundation) View project All content following this page was uploaded by Monika Arnez on 12 September 2017. The user has requested enhancement of the downloaded file. Traditions Redirecting Contemporary Indonesian Cultural Productions Traditions Redirecting Contemporary Indonesian Cultural Productions Edited by Jan van der Putten, Monika Arnez, Edwin P. Wieringa and Arndt Graf Traditions Redirecting Contemporary Indonesian Cultural Productions Edited by Jan van der Putten, Monika Arnez, Edwin P. Wieringa and Arndt Graf This book first published 2017 Cambridge Scholars Publishing Lady Stephenson Library, Newcastle upon Tyne, NE6 2PA, UK British Library Cataloguing in Publication Data A catalogue record for this book is available from the British Library Copyright © 2017 by Jan van der Putten, Monika Arnez, Edwin P. Wieringa, Arndt Graf and contributors All rights for this book reserved. No part of this book may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted, in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, without the prior permission of the copyright owner. ISBN (10): 1-4438-8993-8 ISBN (13): 978-1-4438-8993-3 TABLE OF CONTENTS List of Illustrations ................................................................................... -
Depoliticisation and Repoliticisation in Post-Colonial Indonesian Film Adaptations, Primarily Focusing on Blood and Crown of the Dancer (1983) and The
Depoliticisation and Repoliticisation in Post-Colonial Indonesian Film Adaptations By Dwi Setiawan Submitted in fulfilment of the requirements of a PhD degree at De Montfort University, Leicester April 2017 i Abstract This study investigates the depoliticisation and repoliticisation in post-colonial Indonesian film adaptations, primarily focusing on Blood and Crown of the Dancer (1983) and The Dancer (2011), the two adaptations of Ahmad Tohari’s novel The Dancer (1982). The investigation is motivated by a series of problems in adaptation studies, namely, the hegemony of Anglo-American texts, the domination of former British colonies in post- colonial adaptation, and the homogenising construct of the East versus the West in most post- colonial criticism. The novel and the film adaptations recount the long, internal struggles between the military and civil society in the Dutch former colony after the independence. What is prevalent yet forgotten in those works and the domestic conflicts that they emulate is the practices of depoliticisation and politicisation, which have regularly been associated with, respectively, the denial of politics by the military regime and the corruption of ‘apolitical’ realms by its political enemies. This thesis aims to show that the depoliticisation and ii politicisation in the novel and the adaptations are much more subtle and complex than imagined. Incorporating Flinders and Wood’s theory of depoliticisation, Foucault’s principle of discourse, and Bourdieu’s account of capital, the investigation attempts to capture the discursive depoliticisation and politicisation in the texts as well as the interrelated governmental, societal, and personal factors in adaptation. Although the thesis is structured by the three texts, each chapter draws equal attention to the contexts, subjects, and audiences of each work and scrutinises all of them through the lenses of depoliticisation and repoliticisation. -
Teknik Editing Pada Film “Rectoverso” Dalam Mewujudkan Cerita
TEKNIK EDITING PADA FILM “RECTOVERSO” DALAM MEWUJUDKAN CERITA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Televisi dan Film Jurusan Seni Media Rekam Oleh : Moh. Mahrush Ali NIM. 10148105 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2014 i PENGESAHAN Skripsiberjudul rEKNrK'""TJ#fi DALAM #ff;HiilJ"Rso', Disusunoleh: Moh. Mahrush AIi NIM.10148105 Telahdipertahankan di hadapandewan penguji skripsi Institut SeniIndonesia Surakarta padatanggal 23 Juli 2014 dan dinyatakantelah memenuhisyarat DewanPenguji KetuaPenguji Dra. Sunarmi,M.Hum. PengujiBidang I Widhi Nugroho,S.Sn., M.Sn. PengujiPembimbing RanangAgung S., S.Pd., M.Sn. Sekretaris DonieFadjar K., S.S.,M.Si., M.Hum. 2Ar4 Surakarta dan Desain 199803200r I ST]RATPERNTYATAAI\T Yangbertandabngian di bawahini: ' Nama : Moh. tv{atrnrshAli NIM :10148105 hogram Studi : Televisidan Fihn menyatakanbahwa Tugas Akhir (slaipsi/I{aare{eni ) uerjuuutTe}nik E&btg pde x'ilm'Rectovcmo'delem McwujrdkeE cerih adalahkarya saya sendiri dan bukanjlplakan atauplagiarisme dri karyaofimg lain. Apobiladi kernudiacr hari, t€nbutti sehgai hasit jiplakan eu phgiarisme, maka saya bersedia mendapattansanlci sesuaidengan kefentuan png bertaku. Dillikian, nnat pernydaanini sayabu* dengnnscbenar-benarnya Suralrarta,23luli2Al4 INVENTARIS t0 - rGL;---lT---l-/? - A4lL) No:3tflgt, fknph Wwhq, ' Cat* lmg tidrk pertu SURAT PERSETUJUAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Moh. Mahrush Ali NIM : 10148105 Program Studi : Televisi dan Film menyetujui apabila laporan/artikel Tugas Akhir (Skripsi/Karya Seni *) berjudul Teknik Editing pada Film ”Rectoverso” dalam Mewujudkan Cerita akan dipublikasikan secara online dan cetak oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dengan tetap memperhatikan etika penulisan karya ilmiah untuk keperluan akademis. Demikian, surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.