AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

LARANGAN SOEKARNO TERHADAP MUSIK BARAT TAHUN 1959-1967

Ayu Pertiwi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya E-Mail: [email protected]

Nasution Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya

Abstrak

Musik Barat merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan musik yang mendapatkan pengaruh dari negara Barat, khususnya Amerika dan Inggris. Musik hiburan yang berkembang di pada tahun 1950-an tidak lepas dari pengaruh kebudayaan barat, terutama AS dan Inggris. Pengaruh yang ditimbulkan dari budaya Barat tidak hanya dalam musik saja, namun mengubah gaya dan perilaku masyarakat Indonesia menjadi kebarat-baratan. Hal ini mengakibatkan Presiden Republik Indonesia, Soekarno, mengeluarkan kebijakan untuk melarang peredaran musik Barat di Indonesia. Larangan Soekarno terhadap Musik Barat tahun 1959-1967 dihadapkan pada beberapa permasalahan yaitu 1) Mengapa Soekarno melarang peredaran Musik Barat di Indonesia; 2) Bagaimana upaya yang dilakukan Soekarno dalam menghentikan pengaruh Musik Barat di Indonesia; 3) Bagaimana pengaruh adanya larangan Musik Barat terhadap kondisi musik di Indonesia. Penulis menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari 1) Heuristik melalui studi kepustakaan, wawancara dan observasi; 2) Kritik sejarah, 3) Intepretasi; dan 4) Historiografi. Pada sekitar tahun 1959-1967, muncul larangan mengenai peredaran musik Barat di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan Manifesto Politik Indonesia yang ditetapkan sebagai GBHN. Salah satu program Manipol adalah perjuangan untuk menentang imperialisme dan kolonialisme di Indonesia.Penentangan terhadap imperialisme dan kolonialisme inilah yang akhirnya menjadi dasar dari larangan terhadap musik barat. Pemerintah Indonesia ingin membabat habis pengaruh-pengaruh barat yang ada di Indonesia, termasuk dalam bidang musik. Musik Indonesia haruslah musik yang mencerminkan kepribadian Indonesia, serta dapat dijadikan sebagai bagian dari revolusi yang dapat membangkitkan jiwa dan semangat pemuda pemudi Indonesia. Pemerintahan Soekarno memberikan peringatan keras kepada para penyanyi dan kelompok musik (band) yang memainkan jenis musik Rock „n Roll yang diangaap sebagai musik yang gila-gilaan. Pemerintah yang bekerja sama dengan kepolisian melakukan berbagai tindakan untuk menghapuskan pengaruh musik Barat lain dengan memenjarakan pemusik ala Barat, menghancurkan piringan-piringan hitam, melakukan operasi rambut gondrong dan celana ketat, serta melakukan mempopulerkan lagu-lagu yang sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia. Pada masa setelah munculnya larangan dari Soekarno, perkembangan musik di Indonesia didominasi oleh musik revolusioner. Musik ini digunakan untuk membangkitkan semangat para pemuda-pemudi Indonesia untuk lebih mencintai kebudayaan negaranya sendiri. Pada masa ini, musik di Indonesia harus mempunyai fungsi Revolusi, menjadi satu bagian Revolusi, dan sebagai alat Revolusi, sehingga dapat melaksanakan trikerangka Revolusi.

Kata Kunci : Larangan, Musik Barat, Musik Indonesia

Abstract

Western music is a term used to describe music that get influence from the west, particularly America and Britain. Musical entertainment is growing in Indonesia in the 1950s can not be separated from the influence of western culture, especially the USA and Britain. The effect of western culture not only in the music, but change the style and behavior of Indonesian society became westernized. This resulted in the President of the Republic of Indonesia, Soekarno, issued a policy to prohibit western music in Indonesia. Soekarno prohibition against western music 1959-1967 year are faced with several problems: 1) Why prohibited western music in Indonesia; 2) How is the effort made by Soekarno to stop the influence of west music in Indonesia; 3) How will the prohibit on western music to the condition of music in Indonesia. The author uses historical research method consists of 1) Heuristics through library research, interviews and observations; 2) Historical criticism; 3) Interpretation; and 4) Historiography. In about the year 1959-1967, appeared prohibit on the circulation of western music in Indonesia. This relates to the Indonesian Political Manifesto defined as the Guidelines. One of the programs is the political struggle against imperialism and colonialism in Indonesia. Resistance concerning imperialism and colonialism is what eventually became the basis of a prohibit on western music. The Indonesian government wants to cut down all the western

334 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

influences that exist in Indonesia, including in the sector of music. Indonesian music should reflect the personality of Indonesian music, and can be used as part of a revolution that can evoke the soul and spirit of Indonesian youngsters. Soekarno's government gave a stern warning to the singers and music groups (band) that plays the kind of Rock 'n Roll music that judged as crazy music. The Government is working closely with the police perform a variety of actions to eliminate the influence of Western music such as the jailing of western musicians, destroy the discs of black, long hair surgery and tights, and perform songs popularized in the spirit of the Indonesian nation. In the period after the advent of prohibition of Sukarno, the development of music in Indonesia is dominated by the revolutionary music. This music is used to evoke the spirit of the Indonesian youth to love the culture of his own country. At this time, the music in Indonesia must have a function Revolution, became a part of the Revolution, and as a means of revolution, so it can implement the three frameworks of Revolution.

Keywords: Prohibition, Western Music, Indonesian Music

A. PENDAHULUAN Lembaga Kesenian Rakyat, namun demikian lagu-lagu Barat masih bebas untuk dimainkan.3 Soekarno merupakan seorang tokoh yang luar Pada awal dekade 1960-an, anak-anak di kota biasa dalam sejarah perkembangan negara Indonesia. besar dari golongan orang kaya membeli peralatan musik. Soekarno adalah founding father, orator ulung, Mereka mulai membentuk grup musik dan menyanyikan berwibawa, kharismatik, cendekiawan, ideolog, dan lagu-lagu dari grup musik yang menjadi panutannya, bahkan sosok yang sempurna sebagai pemimpin bangsa.1 seperti Everly Brothers atau dari . Aliran Banyak buku maupun artikel-artikel yang menulis musik yang sering menjadi panutan adalah Rock „n Roll tentang peran Soekarno dalam bidang pemerintahan dan Jazz. Musik didengar melalui kepingan piringan sampai pada kehidupan pribadinya. Berbagai pemikiran hitam dan radio. Los Suita, Eka Djaya Combo, Dara Soekarno sudah banyak dibukukan. Salah satu kebijakan Puspita, dan Koes Bersaudara adalah beberapa grup musik Soekarno yang dimuat pada sebuah buku adalah dari Indonesia yang mulai mengusung genre musik pop larangannya terhadap musik ngak-ngik-ngok. barat tersebut. Musik ngak-ngik-ngok adalah istilah yang Menjelang pertengahan dekade 1960-an grup- digunakan Soekarno untuk menyebut musik barat yang grup musik itu mulai menciptakan dan menyanyikan lagu dianggap sebagai perusak kepribadian bangsa. 2 Musik sendiri yang jelas terpengaruh oleh lagu-lagu asing yang Barat yang dimaksud dalam hal ini adalah jenis musik sering mereka dengarkan. Pertunjukan musik langsung Rock „n Roll. Aliran musik ngak-ngik-ngok ini dianggap banyak digelar tetapi tidak terlalu besar volume sebagai musik yang memberikan pengaruh buruk bagi intensitasnya, karena hanya diselenggarakan pada suatu masyarakat Indonesia, sehingga dianggap kontra- tempat tertentu atau ketika sedang ada hajatan atau revolusioner oleh Soekarno dan pendukungnya, dalam semacamnya. hal ini PKI dan Lekra. Musik ngak-ngik-ngok dengan Pemerintahan Soekarno memberikan peringatan musik dan gaya yang khas menjadi budaya baru bagi keras kepada para penyanyi dan kelompok musik (band) generasi muda pada waktu itu. Soekarno menganggap yang memainkan jenis musik tersebut. Diatas. Tidak bahwa ngak-ngik-ngok yang populer hanya bersifat sedikit media massa yang mengecam dampak dari menina bobokan para muda-mudi dengan syair-syair perkembangan musik ngak-ngik-ngok pada generasi cinta yang nantinya akan melemahkan sikap nasionalis muda. Lagu-lagu pop dan rock dikecam sebagai musik para pemuda Indonesia. gila-gilaan yang harus dibabat habis untuk menumbuhkan Pada awalnya situasi dan kondisi Indonesia semangat berdikari di atas kebudayaan nasional yang kondusif bagi perkembangan musik rock, tetapi kondisi berkepribadian.4 Soekarno sebagai penggemar seni yang itu berubah menjadi non-kondusif pada masa Demokrasi mempunyai hubungan baik dengan negara-negara Barat, Terpimpin. Nada keberatan terhadap musik rock ini menjadi alasan penulis untuk menggali lebih dalam lagi dilihat secara politis melalui kepentingan nasionalisme; mengapa Soekarno melarang musik Barat berkembang di Musik rock dikatakan sebagai bagian dari “imperialisme Indonesia. Larangan Soekarno terhadap musik Barat kebudayaan”. Pernyataan imperialisme kebudayaan ini menjadi topik yang akan dibahas penulis dalam kajian ini. dikemukakan oleh Soekarno dalam pidato ”Manipol Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil Usdek” pada tanggal 17 Agustus 1959, yang kemudian rumusan masalah sebagai berikut: 1) Mengapa Soekarno diputuskan oleh Dewan Pertimbangan Agung pada bulan melarang peredaran Musik Barat di Indonesia?; 2) September 1959 sebagai Garis-garis Besar Haluan Bagaimana upaya pelarangan yang dilakukan Soekarno Negara. Permusuhan terhadap musik rock di Indonesia dalam menghentikan pengaruh Musik Barat di Indonesia?; dimanipulasi pula oleh kepentingan PKI melalui 3) Bagaimana pengaruh adanya larangan Musik Barat terhadap perkembangan musik di Indonesia?

1 Rhien Soemohadiwidjojo. 2013. Bung Karno Sang Singa Podium. Yogyakarta: Second Hope, hal: 6-7 3 Tambayong, Yapi. 1992. Ensikolopedia Musik. 2 Nurani Soyomukti. 2010. Soekarno Visi Jakarta: PT. Cipta Adi, Jilid II, hal : 166 dan 121. Kebudayaan & Revolusi Indonesia. Jogjakarta : Ar- Ruzz Media, hal: 197 4 Soyomukti, Nurani. loc. cit., hal: 189

335 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian c. Pengaruh larangan Musik Barat terhadap ini adalah metode penelitian sejarah yang memiliki empat perkembangan musik di Indonesia. tahapan, yaitu heuristik (mencari dan menemukan sumber 4. Historiografi yang diperlukan), kritik (pengujian terhadap sumber), Pada tahap akhir setelah proses interpretasi, maka interpretasi (penafsiran data), dan tahap historiografi dilakukan penulisan laporan akhir sebagai hasil penelitian (penulisan sejarah).5 sejarah tentang Larangan Soekarno terhadap Musik Barat 1. Heuristik (penelusuran sumber) tahun 1959-1967. Hasil penelitian disajikan dengan Heuristik merupakan proses penelusuran sumber bahasa yang mudah dan kronologis. Hal ini bertujuan yang relevan dengan tema atau topik. Setelah melakukan agar pembaca lebih mudah dalam memahami isi hasil penelusuran di Perpustakaan Nasional, Perpustakaan penelitian. Taman Ismail Marzuki, Perpustakaan Daerah Surabaya, dan Perpustakaan Medayu Agung, penulis mendapatkan B. HASIL DAN PEMBAHASAN sumber sebagai berikut :Manifesto Politik RI dan Definisi Musik pada Kamus Besar Bahasa Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta 1960-an dituiis Indonesia terdapat dua pengertian. Yang pertama, musik oleh Firman Lubis, Sejarah Nasional Indonesia VI ditulis yaitu ilmu atau seni penyusunan nada/suara, kombinasi, oleh Marwati Djoened Poesponegoro, Soekarno Visi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi Kebudayaan & Revolusi Indonesia oleh Nurani (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Soyomukti, Sejarah Musik Jilid 4 oleh Dieter Mack, Yang kedua, musik adalah nada/suara yang disusun Apresiasi Musik Populer oleh Dieter Mack. Soekarno sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan Penyambung Lidah Rakyat oleh Cindy Adams, Prahara keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat Budaya Kilas Balik Ofensif Lekra/PKI oleh D.S. yanga dapat menghasilkan bunyi-bunyi tersebut).6 Moeljanto & Taufik Ismail, 50Th Indonesia Merdeka 45- Istilah musik populer sebenarnya diartikan untuk 65 oleh Abdul Gafur dkk, Pendidikan Musik antara segala jenis musik yang sedang berkembang sejajar Harapan dan Realitas oleh Dieter Mack. dengan kemajuan media audio visual seperti musik Penulis mendapatkan beberapa sumber sejaman entertaiment di Amerika saat ini. Kemudian populer yang berkaitan dengan peristiwa pelarangan musik Barat (pop) bisa diartikan dengan musik populer di Amerika oleh Soekarno, antara lain : Surat Kabar Bintang Timur, dan Inggris yang mulai berkembang era tahun 1960-an Surat Kabar Harian Minggu, Surat Kabar Sinar Baru, yang selanjutnya menjadi barometer perkembangan Majalah Sketsmasa, dan Majalah Star Weekly. musik ke seluruh dunia. 2. Kritik Sumber Musik populer adalah musik hiburan yang Pada tahap kritik sumber, penulis membandingkan menempati posisi penting dalam masyarakat. Musik sumber-sumber yang telah didapat. Dari sumber-sumber pop(uler) diciptakan untuk hiburan dan untuk tersebut, apakah ada kecocokan dan kesesuaian antara menikmatinya tidak membutuhkan pemahaman yang sumber dengan tema agar mendapatkan hasil yang valid. serba rumit. Karena itu, musik ini bersifat sementara atau Sumber Primer yang sudah didapatkan oleh hanya sekedar trend. penulis yang berhubungan dengan larangan Soekarno Istilah pop pertamakali dicetuskan oleh pengamat terhadap Musik Barat adalah Surat Kabar Kebudayaan seni rupa kebangsaan Inggris Lawrence Alloway. Bagi Baru, Harian Minggu, Sinar Baru, dan Bintang Timur. Alloway, pop-art pada prinsipnya merupakan suatu istilah Sumber-sumber tersebut memberikan keterangan yang baru, suatu kesadaran baru dari sekelompok seniman dan jelas tentang bagaimana tokoh-tokoh masyarakat cendikiawan. Perkataan pop berasal dari gerakan seni memberikan berbagai pernyataan mengenai musik ngak- rupa yang muncul kemudian sekitar tahun 1960-an di ngik-ngok dan bagaimana musik ngak-ngik-ngok Amerika dan Inggris. Dalam gerakan itu pop kira-kira dianggap sebagai aliran musik yang kontra-revolusioner. dimaksudkan sebagai resep untuk mengendorkan 3. Interpretasi pandangan-pandangan lama yang dianggap cocok dengan Interpretasi atau penafsiran, merupakan langkah perkembangan zaman. Pengertian populer sebagai lagu yang ditempuh dengan mencari hubungan antar fakta hiburan berasal dari bahasa Eropa yang dimaksudkan yang terkandung dalam berbagai sumber , sehingga sebagai nyanyian yang mudah hidup dan dihafal oleh antara fakta yang satu dengan yang lain terlihat sebagai masyarakat. Dapat cepatnya lagu jenis ini memasuki suatu rangkaian yang menunjukkan kesesuaian. kehidupan masyarakat, pada abad 20 sangat bergantung Kemudian penulis menafsirkan isinya agar dapat pada kemajuan ilmu pengetahuan yang menyebabkan kita merekonstruksi fakta sejarah. Hasil rekonstruksi yang mengenal radio, televisi serta industri rekaman. dihasilkan dari proses Intepretasi yakni : Kesimpulannya gaya musik pop menjadi lebih ringan, a. Latar belakang Soekarno melarang peredaran Musik melodis sederhana, mudah dicerna yang akhirnya Barat di Indonesia. menjadi merk komersial dipasaran dengan memuaskan b. Menjelaskan upaya pelarangan yang dilakukan kalayak ramai yang bersifat sementara. Soekarno dalam menghentikan pengaruh Musik Barat Perkembangan musik pop Indonesia pada tahun di Indonesia 1960-an mulai dikenalkan oleh para artis seperti Norma

6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus 5 Aminuddin Kasdi, 2008. Memahami Sejarah. Surabaya: Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, hal: Unesa University Press. Hal: 10-11 602

336 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

Sanger, Sam Saimun, Bing Slamet, Ade Ticoalu, Mien Musik Rock merupakan jenis musik yang Sondakh, Rachmat Kartolo, Titiek Puspa, Yoke menggunakan vokal dan alat musik elektronik. Musik ini Simatupang, Lilis Suryani, Tety Kadi, dan Erni Johan. adalah musik yang khas untuk lingkungan metropolitan Perkembangan musikpop ini tidak lepas dari peran aktif modern, atau bisa dikatakan sebagai gaya hidup modern grup Koes Plus bersaudara ketika pertama kali di kota-kota besar. Alat musik merupakan kekuatan mempopulerkan musik pop di Indonesia. Secara politis utama musik Rock yang kemudian dijadikan unsur utama saat itu para pemusik tersebut mendapat hambatan sebuah karya musik Rock. 10 Dalam perkembangannya, sebagai pengaruh buruk dari barat yang saat itu Musik Rock seringkali menambahkan dan mengutip mengancam kelestarian identitas nasional. Kelompok unsur-unsur dan gaya musik lain ke dalamnya. Musik Koes Bersaudara dan Dara Puspita makin berkembang, Rock seolah-olah dapat menggabungkan hampir semua namun Koes Bersaudara (Koes Plus) terkena imbas jenis musik dan tidak mempunyai gaya sendiri. Hal ini politik sehingga mereka masuk penjara pada tanggal 29 mengakibatkan musik Rock sulit untuk dideskripsikan Agustus 1965 karena dianggap membawa pengaruh gaya secara spesifik. hidup kebarat-baratan. 2. Musik Rock ‘n Roll Musik sebagai bagian dari produk seni-budaya Istilah Rock‟n Roll muncul di tengah tahun 1950- populer mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun an, salah satunya yaitu musik “Rhythm & Blues” yang 1950-an. Meskipun begitu, pada tahun 1940-an bersifat lebih populer, khususnya untuk generasi muda. sebenarnya telah ada musik populer seperti keroncong, Rock‟n Roll diartikan sebagai suatu sintesis antara genre gambus, dan Musik Hawaian. Musik populer identik musik Blues, Country, dan musik Balada. Ada berbagai dengan musik sebagai hiburan yang menempati posisi dugaan bahwa istilah ini diciptakan secara spesifik penting dalam masyarakat. Di tahun 1950-an, tanda-tanda supaya unsur ras, status atau situasi sosial kurang terlihat. kehadiran musik pop dapat dilihat dari adanya berbagai Istilah Rhytm & Blues selalu mengarah pada kaum Negro, macam event seperti festival musi, pementasan musik, sedangkan Country mengarah pada kehidupan Cowboy dan adanya misi kesenian.7 yang berkulit putih, dan Popular Musik mengarah pada Dampak pengaruh Barat selanjutnya adalah dinamika seni masyarakat kulit putih.11 musik-musik dari dunia berbahasa Inggris dan gitar Di Indonesia, musik itu masuk pada akhir 1950-an listrik. Lagu-lagu the Beatles, yang pada tahun sebelum dan awal 1960-an ketika anak-anak muda dari golongan 1966 dilarang oleh pemerintahan Soekarno, memperoleh orang kaya mengaksesnya. Sebagian di antara mereka sukses besar setelah Soekarno jatuh. Kesuksesan yang juga ada yang membentuk kelompok musik dengan aliran diraih The Beatles menimbulkan banyak penyanyi yang yang sama dengan memainkan lagu-lagu para pemusik meniru cara bernyanyinya hingga gaya berpakain ala The Barat tersebut. Salah satu dari kelompok yang terkenal Beatles. Namun, ternyata ada beberapa penyanyi yang pada waktu itu adalah Koes bersaudara (Koes Plus). Pada tetap mempertahankan musik khas Indonesia, Benyamin awalnya mereka menyanyikan lagu-lagu Barat tersebut, dengan menggunakan musik dari folklore Betawi. tetapi kemudian juga menciptakan dan menyanyikan lagu Benyamin berusaha menggali sumber-sumber dari sendiri dan namanya menjadi populer. folkrore Betawi dan tak ragu-ragu mengolok-olok rekan 3. Musik Jazz mereka, sesama penyanyi yang meniru penyanyi ala Musik Jazz mulai masuk ke Indonesia pada Barat.8 tahun1930-an, dibawa oleh orang Belanda bernama Jacob Dampak pengaruh Barat selanjutnya adalah Sigarlaki. Namun, Jacob tidak membawa perubahan musik-musik dari dunia berbahasa Inggris dan gitar besar dalam perkembangan musik di Indonesia. Musik listrik. Lagu-lagu the Beatles, yang pada tahun sebelum Jazz di Indonesia mulai menunjukkan perkembangannya 1966 dilarang oleh pemerintahan Soekarno, memperoleh sekitar tahun 1960-an. Tokoh yang membawanya yaitu sukses besar setelah Soekarno jatuh. Kesuksesan yang Bubi Chen yang telah mempunyai reputasi di dunia diraih The Beatles menimbulkan banyak penyanyi yang internasional. 12 Bubi Chen melakukan berbagai usaha meniru cara bernyanyinya hingga gaya berpakain ala The untuk mengembangkan suatu estetika Jazz dengan nuansa Beatles. Namun, ternyata ada beberapa penyanyi yang Indonesia. Usaha pertama yang dilakukan membentuk tetap mempertahankan musik khas Indonesia, Benyamin “Indonesian Allstars” oleh pemain bas dan gitar dengan menggunakan musik dari folklore Betawi. terkemuka, Jack Lesmana. “Indonesian Allstars” dapat Benyamin berusaha menggali sumber-sumber dari mengembangkan reputasinya di dunia internasional, folkrore Betawi dan tak ragu-ragu mengolok-olok rekan antara lain melalui pementasan di “Jazz Festival Berlin” mereka, sesama penyanyi yang meniru penyanyi ala di Jerman, bersama dengan pemain klarinet Tony Scott. Barat.9 4. Musik Jazz Rock Berikut ini adalah beberapa jenis musik populer Musik Jazz Rock merupakan gabungan antara yang masuk dan sedang berkembang di Indonesia, antara elemen-elemen Jazz dan Rock. Nama “Rock-Jazz” juga lain: sering muncul, tetapi artinya tetap sama. Selain Rock- 1. Musik Rock Jazz terdapat dua istilah lain yang sering digunakan untuk

7 Pasaribu, Amir, Analisis Musik Indonesia, Jakarta : 10 Dieter Mack, Op. Cit, hal: 35 PT Pantja Simpati, hal : 59 11 Dieter Mack, 1997. Apresiasi Musik Populer. 8Ibid, hal : 197 Yogyakarta : Pustaka Nusatama Yogyakarta, hal: 35 9Ibid, hal : 197 12Dieter Mack, 1995, Op. Cit, Hal: 587

337 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

menyebut jenis musik ini, yaitu Electric Jazz dan Fusion Penentangan terhadap imperialisme dan Jazz. Berikut ini adalah perbandingan tentang perbedaan kolonialisme inilah yang akhirnya menjadi dasar dari dan persamaan antara Musik Rock dan Jazz.13 larangan terhadap musik barat. Pemerintah Indonesia Pasca tahun 1970 musik terus berkembang dan ingin membabat habis pengaruh-pengaruh barat yang ada melahirkan genre musik yang beraneka ragam. Indonesia di Indonesia, termasuk dalam bidang musik. Musik merupakan tempat strategis untuk menjadi tempat Indonesia haruslah musik yang mencerminkan perkembangan genre musik-musik baru, baik yang kepribadian Indonesia, serta dapat dijadikan sebagai bergenre Indonesia maupun jenis musik yang berbau bagian dari revolusi yang dapat membangkitkan jiwa dan barat. Perkembangan teknologi yang sangat pesat juga semangat pemuda pemudi Indonesia. menjadi sarana pendukung untuk terus mengembangkan Hubungan Soekarno dengan negara-negara Barat musik di Indonesia dapat dinikmati oleh masyarakat yang terjalin dengan baik, tentunya menimbulkan tanda dalam segala usia. tanya besar bagi masyarakat. Soekarno melarang musik Soekarno merupakan tokoh yang begitu istimewa, dari Barat, namun memiliki hubungan yang baik dengan memiliki kharisma yang luar biasa di depan masyarakat. negara barat. Alasan yang kuat yang mendasari Soekarno Hal itulah yang dilakukan kebanyakan penulis Barat yang lainnya adalah beliau sudah paham mengenai kenakalan pada umumnya menempatkan kharisma Soekarno dalam remaja yang terjadi di negara-negara Barat. Hubungan kerangka budaya Jawa. Dahm tidak secara jelas mengulas baik yang terjalin antara Soekarno dan negara-negara segi kharisma Soekarno, tetapi implisit mengakui Eropa, memberikan Soekarno banyak informasi kharisma itu sehubungan dengan kemahiran retorika, mengenai perkembangan yang terjadi di seluruh dunia. ketajaman intuisi, serta kemampuan mempersatukan Termasuk kejadian perampokan, pencurian, hingga berbagai aliran. 14 Soekarno tampak sebagai kompromis pelecehan seksual, yang dinilai disebabkan karena musik yang menyatukan berbagai aliran yang bertentangan. gila-gilaan yang dibawa oleh The Beatles. Jadi, Soekarno Menurut Dahm “Soekarno, Manusia Jawa” yang tidak ingin kenakalan dan kejahatan tersebut membawa mengenal pemikiran sosial-politik Barat, dan memadukan pengaruh luas sampai ke Indonesia. pikiran Barat itu dengan paham religius dan tradisional. Soekarno menghimbau kepada semua pemuda Kemampuan memadukan ide yang berbeda ini adalah ciri agar tidak memainkan musik-musik yang berbau Barat. khas Jawa yang diterapkan Soekarno.15 Larangan terhadap musik Barat disampaikan melalui Pada sekitar tahun 1959-1967, muncul larangan pidato-pidato yang disampaikan di depan masyarakat mengenai peredaran musik Barat di Indonesia. Hal ini Indonesia. Salah satunya adalah pidato tentang Manipol- berkaitan dengan Manifesto Politik Indonesia yang USDEK telah diolah oleh pimpinan PKI sebagai upaya diputuskan pada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat propaganda rakyat. Pada tanggal 17 Agustus 1959, Sementara (MPRS) pada tanggal 10 November-7 Soekarno menyampaikan pidato yang berbunyi : Desember 1960. Dalam sidang ini antara lain diputuskan “...... Dan Engkau, hai pemuda-pemuda dan untuk menerima pidato presiden dengan judul pemudi-pemudi. Engkau yang tentunya ati “Penemuan Kembali Revolusi Kita”, yang diucapkan imperialisme ekonomi dan penentang imperialisme pada tanggal 1959 sebagai dasar Garis Besar Haluan ekonomi, engkau yang menentang imperialisme Negara (GBHN). Selain itu, Presiden ditetapkan sebagai politik, kenapa di kalangan engkau banyak yang pemimpin besar Revolusi dan Mandataris MPRS. tidak menentang imperialisme kebudayaan? Manifesto Politik atau yang dikenal dengan Kenapa di kalanagan engkau banyak yang masih Manipol-USDEK berisikan strategi dari politik, yaitu rock‟n-rock‟n-rollan, dansi-dansian ala cha-cha- Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, cha, musik-musikan ala ngak-ngik-ngok gila- Demokrasi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia. 16 gilaan, dan lain sebagainya lagi?...... ”18 Manipol dinyatakan sebagai program pemerintah, yang Pada era demokrasi terpimpin, Soekarno merupakan retooling dari alat perjuangan. Program dari merupakan pemimpin besar revolusi Indonesia, dimana Manipol berupa Tri Program yang berisi: semua yang Soekarno katakan bisa dijadikan sebagai 1. Memperlengkapi sandang pangan rakyat dalam dasar kebijakan dan harus dipatuhi oleh seluruh lapisan waktu sesingkat-singkatnya masyarakat. Meskipun kebijakan tersebut tidak ada dasar 2. Menyelenggarakan keamanan rakyat dan negara hukum yang jelas. Begitu pula mengenai larangan 3. Melanjutkan perjuangan menentang terhadap musik Barat. Melalui pidato-pidato yang imperialisme ekonomi dan imperialisme dilakukan di depan masyarakat oleh Soekarno, Musik politik.17 Barat dinyatakan sebagai musik terlarang di Indonesia. Pidato Soekarno lainnya yang digunakan dalam pelarangan musik barat yaitu : 13 Dieter Mack, 1997, Op. Cit, hal: 48-50 “Maka itu he, pemuda-pemuda, awas-awas, kalau 14 Cindy Adams, 1966, Soekarno Penyambung Lidah masih ada sasak-sasakan, kalau masih ada beatke- Rakyat, Jakarta: Gunung Agung, hal..23 beatlean, kalau masih ada rock-and roll, rock-and 15 Ibid. Hal.. 418-426 roll-an. Ya seperti kawanmu yang bernama Kus 16 Abdul Gafur, 1995, 50 Tahun Indonesia Merdeka 45- Bersaudara itu, apa itu. Apa tidak punya kita lagu 50, Jakarta, hal. 384 17 Djaja S. Putera, Pemerintahan Soekarno Succes, 18 Manifesto Politik RI dan Undang-Undang Dasar dalam Sketsmasa, 01 Agustus 1962, hal. 4 1945. Surabaya : Fa. Penerbitan “GRIP”, hal: 29

338 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

sendiri yang sesuai dengan kepribadian bangsa lagu-lagu yang membawa kepribadian kita, lagunya suatu Indonesia sendiri, kenapa mesti tiru Elvis Presley, “fighting nation” dan bukan lagu-lagu ngak-ngik-ngok.22 Elvis Presley-an! Lebih baik kita mempunyai lagu Ucapan tersebut merupakan pelengkap dari ulasan yang seperti dinyanyikan Pak Ali, „Siapa bilang Soekarno di depan Resepsi Pembukaan Konfernas Sastra Bapak dari Blitar, Bapak ini dari Prambanan, Siapa dan Seni Revolusioner (KSSR), yang berbunyi : bilang kita lapar, Indonesia cukup makanan‟”.19 “ Kita sekarang berada di tahap revolusi nasional Soekarno memulai suatu kebijakan nasional anti- demokrasi. Tugas kita adalah menegakkan kolonialisme dan anti-imperialisme, rakyat Indonesia kepribadian di bidang kebudayaan, menyisihkan harus mengembangkan kepribadian dan kebudayaan rasa rendah diri serta pengaruh penetration nasional dan menolak pengaruh budaya asing yang tidak pacifique yang disebarkan oleh imperialisme, dan sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Upaya bahwa tujuan revolusi Indonesia lebih jauh adalah pemerintah untuk memajukan kebudayaan nasional, membentuk masyarakat Indonesia yang tanpa termasuk musik, didukung oleh Lembaga Kebudayaan kelas.”23 Rakyat (Lekra). Lekra didirikan dengan azas yang tegas, Spirit kebebasan, liberalisme Barat dan anarkisme yaitu azas kerakyatan, serta pedoman “seni untuk rakyat”. (anti-negara dan benci aturan) ala The Beatles dianggap Dengan menggunakan kesempatan yang ada, Lekra telah membahayakan kebudayaan nasional yang melawan segala usaha golongan anti-revolusioner yang berkepribadian dan penuh kegotongroyongan. Soekarno mencoba melumpuhkan Lekra dan merusak kebudayaan telah mengutuk liberalisme dalam ranah ekonomi, politik nasional.20 dan kebudayaan. Liberalisme yang secara ekonomi Untuk tetap menjalankan revolusi Indonesia, adalah bagian dari kapitalisme, secara politik Soekarno menjelaskan di dalam Manifesto Politik bahwa menceraiberaikan persatuan dan menimbulkan konflik. Amanat Penderitaan Rakyat itu adalah tuntutan rakyat Bahkan memicu pemberontakan dari kelompok politik untuk dilaksanakannya tri-kerangka revolusi, yaitu : yang tidak puas dengan kebijakannya. Mereka secara 1. Membangun kesatuan republik Indonesia yang kebudayaan sangat jauh dari nilai-nilai kegotong- kuat, jaya, dan bersatu. royongan dan menjauhkan rakyat dari nasionalisme dan 2. Membangun masyarakat adil dan makmur kecintaan akan tanah air (karya budaya sendiri). berdasarkan Pancasila. Soekarno mengeluarkan kebijakan melalui pidato- 3. Membangun dunia baru yang bersih dari pidato kenegaraan untuk kembali ke kepribadian dan imperialisme, kolonialisme, dan kebudayaan sendiri. Salah upaya yang dilakukan adalah neokolonialisme serta satu dunia yang membentuk panitia untuk mencari pemecahan terhadap bersahabat, damai, dan harmonis.21 pengaruh budaya Barat yang terdiri dari Oei Tjoe Tat, Pada masa itu, musik Indonesia mempunyai fungsi Adam Malik, dan Mayor Jenderal Achmadi melalui revolusi, yang merupakan satu bagian dari revolusi dan sidang presidium kabinet pada 22 September 1964. Hasil menjadi satu alat revolusi. Musik Indonesia digunakan kerja tim tersebut kemudian dilaporkan kepada Presiden untuk melawan musik imperialis yang sangat Soekarno. Kebijakan yang muncul adalah tindakan tegas bertentangan dengan kepribadian Indonesia. Seperti yang terhadap warga yang masih mendengarkan dan disampaikan oleh Menteri Olahraga Maladi dalam memainkan musik ngak-ngik-ngok.24 Konferensi Nasional I Lembaga Musik Indonesia, musik Polisi didukung oleh kaum muda yang berafiliasi Indonesia harus melaksanakan tri-kerangka revolusi. dengan Lekra dan Pemuda Rakyat juga merazia ratusan Seperti yang dikomandokan oleh Presiden piringan hitam dan alat perekam beserta kaset The Soekarno pada Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober Beatles, Rolling Stones, dan The Shadows. Pihak 1959 di Surabaya, kita harus melindungi kebudayaan kita kepolisian memerintahkan kepada para pedagang dari pengaruh kebudayaan imperialisme yang tidak sesuai piringan hitam agar menyerahkan semua piringan hitam dengan kepribadian Indonesia dan memperkembangkan yang berisi musik The Beatles dan musik ngak-ngik-ngok kebudayaan nasional kita, untuk menjadi alat dan lainnya sampai batas waktu 22 Juli 1965. kekuatan Revolusi yang maha hebat. Selain The Beatles, ada juga kelompok musik Surat Kabar Harian Minggu tanggal 8 November dalam negeri yaitu Koes Bersaudara, atau sekarang 1964 menjelaskan bahwa Soekarno secara tajam tidak dikenal dengan Koes Plus. Gaya mereka dianggap meniru membenarkan adanya lagu-lagu yang „klemak-klemik‟, gaya The Beatles yang kebarat-baratan dan lagu-lagunya lagu seperti menangis, nyanyian yang terkadang seperti yang bernuansa cinta dianggap melemahkan mental para anjing mengaung pada waktu malam ketika bulan remaja di Indonesia. Mereka ditangkap dan dipenjarakan, purnama. Yang kita lestarikan atau kembangkan harus serta lagu-lagu mereka dilarang beredar. Selain itu, album-album mereka yang pada waktu itu masih berbentuk piringan hitam, dihancurkan. 19 Iman Toto K. Rahardjo. Loc. Cit. Hal: 40-41 20Revolusi Agustus 1945 Berikan Dasar Baru, dalam Bintang Timur, 27 Januari 1959 21 Lenyapkan Pengaruh Musik Imperialis, Terutama 22 Ibid Musik Imperialis Amerika Serikat, dalam Harian 23 Ibid Minggu, 8 November 1964 24 Nurani Soyomukti, op.cit

339 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

Dalam sejarahnya, musik yang populer pada tahun Presiden Soekarno dalam pidatonya di Hari 1960-an ini berperan dalam “budaya remaja”. Dalam hal Sumpah Pemuda tahun 1961 di kota Surabaya berkata ini, Rock ‟n Roll merupakan aliran yang harus dinilai bahwa : seperti “budaya remaja”. 25 Sehingga peran idola-idola, cara penampilan, gaya hidup para bintang musik, menjadi “Musik Ngak-Ngik-Ngok harus dihapuskan. suatu hal yang menjadi panutan bagi remaja. Para remaja Pemuda-pemudalah yang bertanggungjawab menganggap bahwa semua yang melekat pada diri terhadap hapusnya pengaruh kebudayaan Barat 27 idolanya merupakan sesuatu yang patut untuk ditiru. yang berlebih-lebihan itu”. Dalam upaya menghilangkan budaya Rock ‟n Roll, Pidato Soekarno tersebut tentunya menimbulkan pemerintah tidak hanya memenjarakan pemusik-pemusik reaksi dari pemuda-pemudi tokoh masyarakat untuk dan menghancurkan piringan-piringan hitam saja. segera bertindak untuk menghambat lagu-lagu ngak-ngik- Tindakan yang dilakukan yaitu tidak menyediakan ngok Barat yang beredar di Indonesia. Larangan terhadap pilihan lagu-lagu Barat dalam daftar pilihan pendengar, musik barat di Indonesia mendapat dukungan dari bahkan muncul beberapa kejadian anarkis yang tidak sebagian seniman musik Indonesia. Mereka mulai diharapkan terjadi di beberapa daerah. mengadakan rapat dalam Konfernas Lembaga Musik Selain itu, banyak pula media massa yang Indonesia untuk membahas kondisi musik Indonesia pada memberikan reaksi positif mengenai kebijakan yang waktu itu. Para anggota Konfernas juga mencari solusi dikeluarkan oleh Soekarno. Muncul kecaman-kecaman yang tepat utnuk dapat mengalahkan kepopuleran musik terhadap The Beatles, band asal Inggris sebagai pelopor Barat di Indonesia, dengan cara menciptakan lagu-lagu musik Rock ‟n Roll atau musik ngak-ngik-ngok, dinilai yang patriotik dan revolusioner. sebagai biang keladi dari semua masalah kenakalan Dalam Surat Kabar Sinar Baru, 31 Oktober tahun remaja yang terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi di 1965, disebutkan bahwa seorang Pendeta bernama David seluruh dunia. Kehadiran The Beatles dianggap Noebel menyatakan bahwa The Beatles adalah senjata kontroversial. rahasia komunis. David melakukan ceramah tentang Dalam usahanya untuk menghapus kan pengaruh kelompok gila-gilaan tersebut di gereja dan tempat- musik-musik barat yang masuk dalam kebudayaan tempat tertentu. Dalam komentarnya, David Indonesia, Soekarno sempat menceritakan dan bertukar menyebutkan bahwa The Beatles sangat anti terhadap pikiran dengan Ki Hajar Dewantara mengenai musik agama dan menanamkan musik-musik beracun pada Rock „n Roll dan tarian Twist yang menjadi pengaruh anak-anak muda. Setelah melakukan ini, berulah 28 buruk bagi pemuda-pemudi Indonesia. Dalam kemudian mereka menyerang. Menurut Noebels, wejangannya, Ki Hajar mengemukakan bahwa musik Beatles dianggap sebagai alat dari rencana utama dari tersebut tidak bisa hanya diberantas saja, namun harus pihak komunis di bidang permusikan dengan cara ada gantinya. menyusup di kalangan anak-anak muda, kemudian mempengaruhinya. Tujuan dari gerakan ini tidak lain “...... Kita harus kasih something instead, gantinya. untuk merusak moral anak-anak muda dengan membuat Kita tidak bisa melarang kita punya pemuda dan pikiran mereka kacau sehingga menjadi ingkar pada pemudi kita jangan menari. Tidak bisa melarang ajaran agama. kita punya pemuda-pemudi jangan menyanyi. Secara umum dampak negatif dari perkembangan Sebab menari dan menyanyi itu adalah memang musik pop di dunia mulai dipikirkan oleh masyarakat, kodrat dan karakter daripada pemuda-pemudi. khususnya di kalangan rakyat. Hal ini mendorong Malahan aku berkat, meskipun aku tua pun aku perkembangan dan dampak The Beatles mania mulai suka menyanyi dan menari. Tetapi marilah kita, ditolak di beberapa negara. Dalam sebuah wawancara dalam melarang tari-tarian yang gila-gilaan, dengan stasiun TV Amerika Serikat (AS), NBC, di nyanyi-nyanyian yang gila-gilaan itu, kita kasih Jakarta, Soekarno menyebut musik populer yang disebut gantinya. Dan dari mana penggantinya? Carilah sebagai musik “ngak-ngik-ngok” mulai juga dilarang dari pangkuan Ibu Pertiwi. Carilah dari kepribadian oleh pemerintah Indonesia. Istilah ngak-ngik-ngok bangsa Indonesia sendiri.”26 merupakan sindiran sinis yang menghargai ekspresi Wejangan dar Ki Hajar tersebut terjawab ketika musik pop ini seperti barang murahan. Di Amerika Soekarno datang di Maluku. Pada saat itu, disuguhkan Serikat sendiri, album The Beatles dibenci oleh beberapa tari Lenso untuk menyambut kedatangan Soekarno. Dari kalangan. Bahkan album mereka juga dibakar sebagai hal ini kemudian Soekarno mendapatkan ide untuk reaksi dari pernyataan John Lennon yang mengatakan menggunakan tari Lenso sebagai pengganti dari tari yang bahwa dirinya lebih populer dari Yesus. Hal ini gila-gilaan. dengan tari yang berasal dari pangkuan Ibu mendorong penggemar musik pop (ngak-ngik-ngok) Pertiwi ini. Soekarno bermaksud untuk memberantas mulai tidak hormat dengan The Beatles. Kondisi ini musik dan tari-tarian gila-gilaan, agar pemuda-pemudi semakin didukung oleh laporan berita dari BBC dan kembali kepada kepribadian nasional Indonesia. beberapa stasiun radio Amerika yang pernah melarang

25 Dieter Mack, 1997, Apresiasi Musik Populer, 27 Rhien Soemohadiwidjojo, 2013, Soekarno Sang Yogyakarta : Pustaka Nusatama Yogyakarta, hal. 35 Singa Podium, Yogyakarta: Second Hope, hal. 318 26 Iman Toto K. Rahardjo, 2001, Soekarno Gerakan 28 Beatle senjata Rahasia Komunis, dalam Sinar Massa dan Mahasiswa, Jakarta : Gramedia, hal. 56 Baru, 31 Oktober 1965.

340 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

lagu-lagu mereka karena menjadi inspirasi kaum muda. Sebagai contoh adalah di Amerika Latin, Inspirasi negatif dari generasi muda yang menerapkan kebrandalan tumbuh dengan pesat di keluarga baik-baik. gaya hidup kebarat-baratan dengan menggunakan obat Di Argentina dengan masalah obat gelap dan minuman bius seperti pada lagu “A Day in the Life”.29 keras. Venezuela dengan gerombolan yang menyebut Kecaman terhadap Musik Ngak-ngik-ngok di dirinya “Pavos”, mereka melakukan teror daerah Kota Indonesia tidak hanya pada warna musiknya, tetapi juga Atas Caracas. Di Meksiko ada gerombolan “Tarzan” berkaitan dengan kehidupan dansa yang disebut cha-cha- yang memukuli orang-orang dewasa hanya untuk cha. Di Indonesia Dansa cha-cha-cha telah mendapatkan meminta uang. Kejahatan-kejahatan seperti ini banyak kecaman yang luar biasa dari pemerintah dan masyarakat. dilakukan oleh para remaja, bukan orang dewasa. Mereka Gerakan tarian yang dianggap memunculkan nafsu birahi yang melakukan tindak kejahatan tersebut dikenal dengan ini, dinilai sangat bertentangan dengan kepribadian nama “Crossboys” dan “Crossgirls”.32 Indonesia. Mirisnya, yang menjadi pelopor Dansa ini Di Indonesia, Musik Rock‟n Roll dinilai adalah para kepala daerah dan kepala-kepala jawatan memberikan pengaruh buruk dalam kepribadian yang duduk di kursi pemerintahan. Masyarakat yang masyarakat. Salah satu kasus yang merupakan contoh mendukung keputusan Soekarno, menuntut agar ijin dari pengaruh buruk musik Rock‟n Roll atau musik gila- Dansa harus dicabut, sehingga pengaruh Dansa-dansa gilaan adalah dijatuhkannya hukuman terhadap pemuda sepeti ini tidak meluas ke seluruh lapisan masyarakat.30 berumur 16 tahun sampai 20 tahun selama 12 tahun di Dalam sebuah pertemuan yang yang diadakan Medan. Penyebabnya karena mereka melakukan oleh Djawatan Kebudayaan Perwakilan Djakarta Raya di pelanggaran kesusilaan, sehingga seorang pemudi Gedung Proklamasi Pegangsaan Timur dengan acara bernama Hafni meninggal. Menurut hakim, keputusan “Musik dan Kepribadian Indonesia”, muncul berbagai yang dijatuhkan kepada pemuda tersebut merupakan keluhan dari beberapa pembicara bahwa larangan- suatu pelajaran bahwa tindakan-tindakan crossboys di larangan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia harus dihukum berat agar kenakalan-kenakalan Indonesia mengenai musik Barat dinilai merugikan kaum remaja semacam ini tidak terulang kembali.33 pemuda. Menurut ahli pendidik terkemuka, masalah Pelanggaran kesusilaan yang terjadi di kalangan crossboys yang dinilai sangat meresahkan masyarakat pemuda, dinilai terjadi karena pengaruh dari dansa-dansa dan pemerintah dapat diatasi dengan membiarkan mereka atau tarian ala Barat. Jenis dansa Twist dianggap sebagai melakukan kegiatan bermusik atau membentuk kelompok alat atau cara untuk merangsang nafsu. Hal ini dapat musik. Larangan dari pemerintah yang melarang adanya terlihat dari cara berdansa yang saling berpegangan band-band atau grup musik, membuat pemuda kehilangan tangan, sampai berpelukan. Pada dasarnya dansa-dansi di kreatifitas bermusik mereka atau bahkan bisa menjadi Eropa bertujuan untuk menghangatkan tubuh, karena pekerjaan sebagai sumber penghasilan. keadaan iklimnya yang dingin. Dengan terus bergerak Namun ada juga reaksi dari masyarakat yang tidak dan berpegangan tangan, maka suhu tubuh akan naik setuju dengan keputusan Soekarno, tetapi hanya sehingga menjadi hangat. Namun, disadari atau tidak, dilakukan secara diam-diam saja tanpa ada tindakan yang kegiatan saling bersentuhan dengan lawan jenis maka berarti. Sikap ini disebabkan karena keadaan masyarakat dinilai akan menimbulkan nafsu pada orang tersebut. apatis dan harus tunduk, mematuhi segala keputusan dan Jenis dansa Twist dianggap sebagai jenis dansa kebijakan yang telah dibuat oleh pemimpin revolusioner yang paling tidak sesuai dengan iklim dan kepribadian Indonesia, Presiden Soekarno. Situasi ini tercipta karena Indonesia. Iklim Indonesia yang tropis dan cenderung ada pemikiran dalam masyarakat awam jika ada yang panas, tidak cocok dengan Dansa Twist yang digunakan melanggar, maka akan dicap sebagai kontra revolusioner, untuk menghangatkan tubuh di Eropa. Selain itu, gerakan dianggap sebagai bangsa yang tidak berjiwa nasionalis. dansa gila-gilaan yang bersentuhan dan berpelukan Band asal Inggris sebagai pelopor musik Rock‟n dengan lawan jenis, sangat jauh dari adat ketimuran yang Roll atau musik “ngak-ngik-ngok” tersebut, dinilai menjunjung sopan santun. sebagai biang keladi dari semua masalah kenakalan Dengan adanya tingkah laku para crossboys yang remaja yang terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi di semakin jauh dari kepribadian Indonesia, pada 28 Juli seluruh dunia. 31 Masyarakat dunia, khususnya kaum 1964, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan remaja, berada di dalam bayang-bayang tindakan menginstruksikan kepada perwakilan Departemen di kebrandalan, kekejaman, dan kemerosotan moral. seluruh Indonesia agar mengajak murid-murid dan orang Berbagai kasus pelanggaran hukum terjadi di berbagai tua mereka membina kepribadian bangsa dalam potongan belahan dunia, antara lain pencurian, kekerasan, balap rambut, pakaian, dan panggilan nama, yang diterangkan liar, hingga tindak asusila. Kebrandalan remaja seperti ini dalam hal-hal berikut ini : justru tumbuh di negara-negara maju yang mempunyai 1. Rambut disasak secara berlebih-lebihan selain taraf hidup tinggi. merupakan jiplakan bangsa lain juga tidak sesuai dengan kepribadian Indonesia yang condong krpada kesederhanaan, kerapihan, dan 29 Nurani Soyomukti, Loc. cit., Hal. 197 keluwesan. Potongan rambut “The Beatles” 30 S Sitompoel, Adakah Musik Jang Merusak (gondrong) sangat bertentangan dengan Moral?, dalam Star Weekly, 02 Januari 1960 31 Kebrandalan Muda-Mudi di Seluruh Dunia, dalam 32 Ibid, hal: 24-26 Sketsmasa, Juli 1965, hal: 24 33 Sketsmasa, Loc.cit, hal. 24

341 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

kerapihan dan keluwesan sehingga patut oleh musik revolusioner. Musik ini digunakan untuk ditanggulangi. membangkitkan semangat para pemuda-pemudi 2. Dalam berpakaian jangan menjiplak mode- Indonesia untuk lebih mencintai kebudayaan negaranya mode dari luar negeri tanpa diselaraskan dengan sendiri. 38 Pada masa ini, musik di Indonesia harus kepribadian Indonesia yang menjunjung tinggi mempunyai fungsi Revolusi, menjadi satu bagian kesusilaan, kesederhanaan, kerapihan, Revolusi, dan sebagai alat Revolusi, sehingga dapat keserasian, dan keluwesan. melaksanakan tri-kerangka Revolusi. 3. Mengenai nama panggilan khusus dimintakan Reaksi dan kebijaksanaan Soekarno di bidang perhatian agar membuang kebiasaan kebudayaan yang bertujuan untuk meningkatkan mempergunakan bentuk “diminutif” nasionalisme anti-imperialis melalui seni budaya (kesayangan) kebelanda-belandaan atau memang tidak sepenuhnya didukung oleh semua kebarat-baratan. Misalnya Fransje, Mieke, masyarakat. Namun kekuatan yang mendukung Soekarno Mientje, Wiesje, serta panggilan terhadap ibu- sangat besar, yang ditunjukkan dengan kemampuan bapak dengan mammie, pappie, mummy, atau memobilisasi massa dan kegiatan kesenian. dalam daddy. Panggilan itu mungkin terdengar manis berbagai aktivitas kesenian, kelompok anti ngak-ngik- bagi orang-orang Belanda dan Inggris tetapi ngok dan anti barat juga memiliki kegiatan seni musik. tidak akan meresap ke dalam jiwa bangsa Proses kreasi mereka dapat dilihat dari menyebarluasnya Indonesia.34 lagu-lagu perjuangan atau lagu-lagu tradisional yang Instruksi ini muncul dengan tujuan agar kenakalan sering dinyanyikan oleh seniman-seniman rakyat di remaja yang dinilai bersumber dari Barat tidak meluas bawah Lekra. Mereka menciptakan dan menyebarkan dan menimbulkan akibat yang lebih fatal. Pemerintah lagu-lagu versi revolusi dan konfrontasi terhadap Indonesia akan melakukan berbagai upaya untuk „musuh-musuh rakyat‟. menghilangkan pengaruh Barat di berbagai bidang di Sebuah lagu berjudul “Ganyang Tiga Setan Kota” Indonesia, baik dalam segi pemerintahan maupun seni gubahan komponis Lekra Subronto K. Atmojo berlirik : budaya, khususnya seni musik. “Siapa bilang saya dari Blitar//saya datang dari Operasi rambut gondrong dan sasak serta mode Surabaya//Siapa bilang rakyat tidak sabar// Tapi sabar pakaian ala Barat juga dilakukan. Tukang cukur dilarang ada batasnya”. Lagu-lagu kerakyatan selalu terdengar melayani pelanggan yang ingin memotong rambut ala saat ada kegiatan seperti rapat akbar, dan pertemuan- The Beatles. Soekarno menyinggung dalam pidato pertemuan ketika Soekarno memberikan pidato atau resminya tahun 1964, dia memerintahkan aparat untuk amanat pada rakyat dan pemuda Indonesia. Lagu membawa anak muda berambut model Beatles ke tukang „Internasionale‟ adalah lagu yang paling sering cukur. Tapi di luar pidato, Soekarno dengan jelas dinyanyikan, mengingat arah revolusi menuju sosialisme memerintahkan agar yang berambut gondrong dibikin yang berprinsip internasional dan solidaritas rakyat plontos. pekerja yang berjuang melawan kapitalisme dan neo- Selain melakukan razia rambut, masih ada razia kolonialisme. 39 Lagu ini awalnya identik dengan PKI, lain yaitu razia celana jengki, celana cut-bray, dan celana kalangan mahasiswa, atau elit seperti CGMI atau GMNI. ketat ala The Beatles. Aparat keamanan yang Namun kemudian dengan cepat menyebar ke kalangan menemukan pemuda menggunakan celana model rakyat bawah. tersebut, maka akan langsung menggunting celana Lagu lain yang masih terkenal saat ini adalah sampai paha. Untuk menentukan seberapa ketatnya “Genjer-Genjer”, sebuah lagu yang kemudian celana, polisi menggunakan botol bir. Jika botol bir tidak diputarbalikkan maknanya dan sejarahnya oleh angkatan bisa dimasukkan di ujung celana di pergelangan kaki, ini Darat di bawah pimpinan Soeharto. Seiring dengan artinya celana itu terlalu ketat.35 tindakannya membantai orang-orang PKI dan dalam Polisi melakukan penjagaan di depan gedung- rangka merebut kekuasaan Soekarno.40 gedung bioskop di Jakarta untuk mengawasi dandanan Pada masa demokrasi terpimpin ini, musik dikenal pemuda pada waktu itu. Sehingga ketika terlihat style sebagai salah satu alat partai-partai politik yang mulai yang dianggap nyeleneh atau tidak sesuai dengan tumbuh setelah proklamasi kemerdekaan 1945. Partai- kebudayaan Indonesia, makan akan segera ditangani partai politik tersebut memiliki program perjuangannya langsung.36 Kenyataannya, aparat keamanan memang tak masing-masing, yang berdasar Nasionalisme, Marxisme, perlu menggiring ”pasukan gondrong” ke tukang cukur. agama, dan beberapa aliran lain. Setiap partai memiliki Karena polisinya sendiri yang jadi tukang cukurnya.37 cara-cara yang berbeda untuk memperluas pengaruhnya Pada masa setelah munculnya larangan dari ke seluruh lapisan masyarakat dengan cara menyusup di Soekarno, perkembangan musik di Indonesia didominasi bidang politik, perburuhan, kemasyarakatan, kewanitaan, mahasiswa, senibudaya, dan lain-lain.41 34 Rosihan anwar, 2007. Sukarno, Tentara, PKI : Segitiga Kekuasaan Sebelum Prahara Politik 1961-1965, Jakarta : Obor, Hal. 314-315 38 Oei Hiem Hwie, Loc. cit 35Wawancara dengan Bapak Oei Hiem Hwie, tanggal 24 39 Nurani Soyomukti, Loc. Cit.. hal: 208 Juni 2014 40 Nurani Soyomukti, Loc. Cit.. 36 Ibid 41 Anik, Unsur Senibudaja dalam Revolusi ‟45, 37 Walentina Waluyanti, Loc. Cit, hal. 51-52 dalam Sketsmasa, 25 Juli 1964., hal:. 4-6

342 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

Seni budaya dan organisasi-organisasi yang bersama Om. Kelana Ria pimpinan Munif Bahasuan. dibentuk untuk tujuan kebudayaan dijadikan sebagai Karakter India semakin gencar, sedangkan musik arena adu kekuatan, pendapat, bahkan sebagai sarana keroncong yang mulai menggunakan alat-alat modern balas dendam bagi partai-partai politik. Sedangkan sehingga dianggap bersifat borjuis popularitasnya kesenian dan kebudayaan untuk revolusi Indonesia yang semakin menurun. Sehingga melalui filmfilm india inilah sering disuarakan oleh Soekarno, menjadi hal nomor dua. banyak penyanyi “mempromosikan” berbentuk film India Peristiwa-peristiwa seperti inilah yang menimbulkan citra seperti yang dilakukan Said Effendi. kurang baik dalam perkembangan seni musik pada tahun Tahun 1960-an pertunjukan keliling sangat 1960-an. mendominasi dari satu daerah ke daerah lainnya. Baik Banyak munculnya kelompok musik pada lagu maupun penyanyi berisfat menjadi milik grup. masanya memberikan warna pada sejarah musik Media pendukung penyebaran pada masa ini yaitu radio Indonesia. Termasuk popularitas yang diperoleh tidak dan sesekalai melihat pertunjukan. Melalui pertunjukan lepas dari turunnya pamor jenis musik yang telah ada keliling masaal berakibat, banyak bermunculan kelompok sebelumnya. Awal tahun 1938 terdapat sebuah kebebasan musik daerah yang berskala kecil. 46 Radio transistor pemakaian istilah “Musik Melayu” dimana dr. A.K Gani, merupakan media penyebaran satu-satunya yang hanya salah satu tokoh Partai Serikat Islam Indonesia (PSII) dimiliki oleh kalangan tertentu saja, karena harganya merupakan orang pertama yang menggunakan istilah belum terjangkau. Pendengar radio transistor memiliki Musik Melayu. Pada pertunjukan keronconng dalam selera tersendiri dalam hal musik yang disiarkan oleh rangka memperingati hari Sumpah Pemuda lahirlah Radio Republik Indonesia (RRI) dianggap kurang anggapan bahwa irama keroncong identik dengan irama bergairah karena melodi dan syair musik sulit dipahami. Melayu yakni bentuk perlawanan terhadap karakter Barat Pendengar memilih lagu Barat dari radio amatir dan Cina.42 terkendala bahasa, sehingga pengguna radio transistor ini Perjalanan berlanjut pada tahun 1955, Musik lebih memilih Musik Melayu sebagai hiburan sehari- Melayu akhirnya identik dengan ”Melayu Deli ”. Melalui hari.47 penelusuran asal daerah perkembangan Musik Melayu yang kemudian dikenal sebagai dangdut dikenal sebagai C. PENUTUP musik bangsa Indonesia karena tempat kelahirannya, Kesimpulan Deli, dan proses perubahan selanjutnya terjadi di lingkup wilayah Indonesia. Namun sesungguhnya musik Melayu Di Indonesia, musik barat masuk pada akhir 1950- sudah lama akrab di telinga bangsa Indonesia, hanya an dan awal 1960-an ketika anak-anak muda dari sebelumnya belum disebut Dangdut. golongan orang kaya mengaksesnya. Sebagian di antara Musik Dangdut sendiri sebenarnya sudah terlihat mereka juga ada yang membentuk kelompok musik pada awal tahun 1940-an dengan adanya perpaduan dengan aliran yang sama dengan memainkan lagu-lagu berbagai unsur Parsi, Arab dan Musik Melayu. Keadaan para pemusik Barat tersebut. Salah satu dari kelompok bangsa yang pada saat itu berjuang meraih kemerdekaan, yang terkenal pada waktu itu adalah Koes bersaudara maka Musik Melayu banyak bertema tentang (Koes Plus). nasionalisme seperti Halo-halo Bandung.43 Lambat laun Pada sekitar tahun 1959-1967, muncul larangan identitas Musik Melayu identik dengan orkes Dangdut, mengenai peredaran musik Barat di Indonesia. Hal ini merupakan awal mula puncak pamor yang dicapai berkaitan dengan Manifesto Politik Indonesia yang Dangdut sampai saat ini. Hal inilah yang menyebabkan diputuskan pada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dangdut dianggap sebagai kesenian rakyat yang juga Sementara (MPRS) pada tanggal 10 November-7 memiliki perpaduan unsur musik Rock. Perpaduan ini Desember 1960. Manifesto Politik atau yang dikenal terlihat pada gaya panggung, pakaian serta pemakaian dengan Manipol Usdek berisikan strategi dari politik, perlatan musik untuk menghasilkan irama Melayu.44 yaitu Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Keadaan politik yang mempengaruhi Demokrasi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia. Salah perkembangan Musik Melayu yaitu masa Demokrasi satu program Manipol adalah perjuangan untuk Terpimpin. Dimana pada masa ini film-film india menentang imperialisme dan kolonialisme di Indonesia. membanjiri Indonesia sedangkan film barat dilarang Penentangan terhadap imperialisme dan peredarannya. 45 Sehingga nuansa India mendominasi kolonialisme inilah yang akhirnya menjadi dasar dari dengan menyampaikan maslaah kehidupan kalangan larangan terhadap musik barat. Pemerintah Indonesia bawah melalui film. Nuansa India terlihat dalam film ingin membabat habis pengaruh-pengaruh barat yang ada musikal Serodja (1959) dibintangi oleh Said Effendi, di Indonesia, termasuk dalam bidang musik. Musik Djuwita (1952), sedangkan lagu India terlihat pada lagu Indonesia harus musik yang mencerminkan kepribadian Boneka dari India (1956) dibawakan Ellya Khadam Indonesia, serta dapat dijadikan sebagai bagian dari revolusi yang dapat membangkitkan jiwa dan semangat 42 Dieter Mack, 1995, Sejarah Musik Jilid 4, pemuda pemudi Indonesia. Hubungan baik yang terjalin Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi, hal. 580 antara Soekarno dan negara-negara Eropa, memberikan 43 Ibid, hal. 585 44 Wawancara dengan Ida Laila, tanggal 03 Juni 2014 45 Firman Lubis, 2009, Jakarta 1960-an (Kenangan 46 Ida Laila, Op. cit Semasa Mahasiswa), Jakarta : Masup, hal. 192 47 Firman Lubis, Op, cit, hal. 195

343 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

Soekarno banyak informasi mengenai perkembangan Pada masa setelah munculnya larangan dari yang terjadi di seluruh dunia. Termasuk kejadian Soekarno, perkembangan musik di Indonesia didominasi perampokan, pencurian, hingga pelecehan seksual, yang oleh musik revolusioner. Musik ini digunakan untuk dinilai disebabkan karena musik gila-gilaan yang dibawa membangkitkan semangat para pemuda-pemudi oleh The Beatles. Jadi, Soekarno tidak ingin kenakalan Indonesia untuk lebih mencintai kebudayaan negaranya dan kejahatan tersebut membawa pengaruh luas sampai sendiri. Pada masa ini, musik di Indonesia mempunyai ke Indonesia. fungsi Revolusi dan menjadi satu bagian Revolusi yaitu Soekarno menghimbau kepada semua pemuda sebagai alat Revolusi, sehingga dapat melaksanakan agar tidak memainkan musik-musik yang berbau Barat. trikerangka Revolusi. Larangan terhadap musik Barat disampaikan melalui Musik Melayu (Dangdut) yang bernuansa India pidato-pidato yang disampaikan di depan masyarakat mengalami perkembangan pesat pada waktu pelarangan Indonesia. Salah satunya adalah pidato tentang Manipol- musik ngak-ngik-ngok. Keadaan politik yang tidak USDEK telah diolah oleh pimpinan PKI sebagai upaya memperbolehkan beredarnya film-film Barat, membuat propaganda rakyat tanggal 17 Agustus 1959. film-film India membanjiri Indonesia. Nuansa India Pemerintahan Soekarno memberikan peringatan mendominasi perkembangan budaya di Indonesia dengan keras kepada para penyanyi dan kelompok musik (band) menyampaikan maslaah kehidupan kalangan bawah yang memainkan jenis musik Rock „n Roll yang dianggap melalui film. Karakter India semakin gencar, sedangkan sebagai musik yang gila-gilaan. Lagu-lagu pop dan rock musik keroncong yang mulai menggunakan alat-alat dikecam sebagai musik gila-gilaan yang harus dibabat modern sehingga dianggap bersifat borjuis popularitasnya habis untuk menumbuhkan semangat berdikari di atas semakin menurun. Sehingga melalui film-film india kebudayaan nasional yang berkepribadian. inilah banyak penyanyi “mempromosikan” berbentuk Upaya pelarangan diawali dengan kebijakan film India seperti yang dilakukan Said Effendi. pemerintah dibantu pihak kepolisian didukung oleh kaum muda yang berafiliasi dengan Lekra dan Pemuda Rakyat merazia ratusan piringan hitam dan alat perekam beserta Saran kaset The Beatles, Rolling Stones, dan The Shadows. Indonesia memiliki banyak ragam budaya, banyak Pihak kepolisian memerintahkan kepada para pedagang suku, banyak bahasa, yang terkenal dengan sebutan piringan hitam agar menyerahkan semua piringan hitam Bhineka Tunggal Ika. Tentunya, Indonesia pasti juga yang berisi musik The Beatles dan musik „ngak-ngik- memiliki banyak musik daerah yang beranekaragam. ngok‟ lainnya sampai batas waktu 22 Juli 1965. Operasi Musik yang seharusnya kita lestarikan dan musik yang rambut gondrong dan sasak serta mode pakaian ala Barat harusnya dapat kita jadikan sebagai identitas nasional, juga dilakukan. kini perlahan-lahan tenggelam seiring perkembangan jaman. Musik Rock‟n Roll atau musik “ngak-ngik-ngok”, Musik tradisional kini jarang terdengar, bahkan dinilai sebagai biang keladi dari semua masalah jarang muncul di layar televisi. Musik luar yang banyak kenakalan remaja yang terjadi tidak hanya di Indonesia, berdatangan mempunyai dampak buruk terhadap musik tetapi di seluruh dunia. 48 Masyarakat dunia, khususnya Indonesia. Musik dari luar menggeser kepopuleran musik kaum remaja, berada di dalam bayang-bayang tindakan tradisional dan musik-musik Indonesia saat ini. para kebrandalan, kekejaman, dan kemerosotan moral. remaja lebih menggemari musik dunia yang dinilai lebih Berbagai kasus pelanggaran hukum terjadi di berbagai hits dan lebih enak didengar. Padahal, kualitas lagu-lagu belahan dunia, antara lain pencurian, kekerasan, balap asli Indonesia juga tak kalah jika dibandingkan dengan liar sampai tindak asusila. musik internasional. Presiden Soekarno dalam pidatonya di Hari Sudah sepatutnya musik tradisional sebagai salah Sumpah Pemuda tahun 1961 di kota Surabaya satu asset kebudayaan di Indonesia dilestarikan. Dimulai menegaskan bahwa musik Ngak-Ngik-Ngok harus dengan hal-hal sederhana yaitu membuka kesadaran pada dihapuskan. Pidato Soekarno tersebut menimbulkan diri masing-masing dan kembali berpikir alangkah reaksi dari pemuda-pemudi tokoh masyarakat untuk baiknya jika kita semua mau melestarikan kebudayaan segera bertindak menghambat lagu-lagu ngak-ngik-ngok Indonesia. Dengan demikian, kita tidak lagi kehilangan Barat yang beredar di Indonesia. Larangan terhadap asset budaya kita. Generasi muda adalah tumpuan bangsa musik barat di Indonesia mendapat dukungan dari ini di masa mendatang. Maka dari itu, alangkah baiknya sebagian seniman musik Indonesia. Mereka mulai jika para generasi muda membentuk suatu gebrakan baru mengadakan rapat dalam Konfernas Lembaga Musik dan mulai belajar mencintai seni Indonesia terutama Indonesia untuk membahas kondisi musik Indonesia pada dalam bidang seni musik. Dengan begitu, diharapkan waktu itu. Para anggota Konfernas juga mencari solusi generasi-generasi selanjutnya dapat meneruskan hal-hal yang tepat untuk dapat mengalahkan kepopuleran musik positif tersebut. Barat di Indonesia, dengan cara menciptakan lagu-lagu Acara-acara musik di stasiun televisi hendaknya yang patriotik dan revolusioner. semakin memperbanyak menyiarkan musik-musik asli Indonesia, tidak hanya menyiarkan musik yang mencerminkan budaya luar. Acara seperti ini sangat 48 Kebrandalan Muda-Mudi di Seluruh Dunia, layak ditayangkan terutama untuk mengenalkan generasi dalam Sketsmasa, Juli 1965, hal: 24

344 AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, No 3, Oktober 2014

muda pada musik Indonesia. Hal ini bertujuan agar Bintang Timur, Garis dan Tokoh dan Sorotan Manikebu, masyarakat tidak mengabaikan musik tradisional. 23 Maret 1964 Sebaiknya banyak diadakan acara atau konser musik Bintang Timur, Manifes dan Manifestasinya, 05 Februari tradisional yang diolah dan dikemas secara menarik 1964 supaya banyak orang tertarik menonton. Sejak kecil, Bintang Timur, Minta Larang Hula Hoop dan Rock‟Roll, mulai anak-anak sudah dikenalkan dengan musik dan 03 Februari 1959 acara seperti ini agar bisa menghargai dan menjunjung Bintang Timur, Pernyataan PB Lesbi : Orang-orang keanekaragaman jenis budaya di Indonesia. Manikebu-KKPSI Mulai Main Api, 21 Maret 1964 Bintang Timur, Revolusi Agustus 1945 Berikan Dasar DAFTAR PUSTAKA Baru, 27 Januari 1959 A. Buku Harian Minggu, Konfernas I Lembaga Lembaga Musik Indonesia: untuk melaksanakan Garis Bung Anwar, Rosihan. 2007. Sukarno, Tentara, PKI : Segitiga Karno di Bidang Musik, 25 Oktober 1964. Kekuasaan Sebelum Prahara Politik 1961-1965. Harian Minggu, Konfernas I Lembaga Musik Indonesia : Jakarta : Obor Ganyang Musik Ngak ngik ngok Bangun yang Gafur, Abdul, dkk. 1995.50Th Indonesia Merdeka 1945- Berkepribasian Nasional, 01 November 1964 1965. Jakarta Harian Minggu, Laksanakan Komando Presiden di Iman Toto K. Rahardjo. 2001. Bung Karno Gerakan Bidang Musik, 16 November 1964 Massa dan Mahasiswa. Jakarta : Gramedia Harian Minggu, Lenyapkan Pengaruh Musik Imperialis, Islafatun, Nor. 2013. The X-Files of Bung Karno.Jakarta: Terutama Musik Imperialis Amerika Serikat, 08 Buku PIntar November 1964 Kartomi, Margaret J. 1978. Studies in Indonesian Music. Kebudayaan Baru, Hancurkan Beatle-Beatle‟an, 18 Monash Paper Agustus 1965 Kasdi, Aminuddin, 2008. Memahami Sejarah. Surabaya: Sinar Baru, Beatle senjata Rahasia Komunis, 31 Oktober Unesa University Press 1965 Lombard, Denys. 2008. Nusa Jawa: Silang Budaya. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. C. Majalah Lubis, Firman. 2009. Jakarta 1960-an (Kenangan Semasa Mahasiswa). Jakarta : Masup Anik. Unsur Senibudaja dalam Revolusi ‟45, Sketsmasa, Mack, Dieter. 1997. Apresiasi Musik Populer. 25 Juli 1964. Yogyakarta : Pustaka Nusatama Yogyakarta Beatles Bikin Heboh. Liberty, 30 April 1966 ______. 1995. Sejarah Musik Jilid 4. Yogyakarta : Berkat Perintah Bung Karno. Sketsmasa, 25 Mei 1963. Pusat Musik Liturgi Djaja, S. Putera. Pemerintahan Soekarno Succes. ______. 2001. Pendidikan Musik antara Harapan Sketsmasa, 01 Agustus 1962. & Realitas. Bandung : Universitas Pendidikan Mega, M.A. Beladjar dari Pengalaman, Sketsmasa, Indonesia 1966. Manifesto Politik RI dan Undang-Undang Dasar 1945. Mr. X. Hubungan Indonesia – Amerika Serikat Saat Kini. Surabaya : Fa. Penerbitan “GRIP” Sketsmasa, 25 Juli 1964 Miller, Hugh M. Pengantar Apresiasi Musik Para Terkemuka Djangan Melopori Dansa-Dansa. (Introduction to Music a Guide to a Good Sketsmasa, November 1963 Listening) PB Lesbi, Orang-Orang MANIKEBU-KKPSI Mulai Main Moeljanto & Taufik Ismail. 1995. Prahara Budaya Kilas Api, Bintang Timur, 21 Maret 1964 Balik Ofensif Lekra/PKI dkk. Bandung : Mizan & Sma, Harto. Kebrandalan Muda-Mudi di Seluruh Dunia, HU Republika Sketsmasa, Juli 1965. Poesponegoro, Marwati Djoened. 1993. Sejarah Nasional Suripto. Imperialisme Barat Sumber Segala Malapetaka, Indonesia VI. Jakarta : Balai Pustaka Sketsmasa, 15 Agustus 1962. Rachmawati, Yeni. 2005. Musik sebagai Pembentuk Budi Sitompoel, S., Adakah Musik Jang Merusak Moral?, Star Pekerti. Yogyakarta : Panduan Weekly, 02 Januari 1960 Soemohadiwidjojo, Rhien. 2013. Bung Karno Sang Singa Podium. Yogyakarta: Second Hope D. Sumber Wawancara Soyomukti, Nurani. 2010. Soekarno Visi Kebudayaan & Revolusi Indonesia. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media Wawancara dengan Ida Laila (Penyanyi Dangdut Tahun Suka Harjana. 2004. Musik Antara Kritik dan Apresiasi. 1960-an), Karangempat, Surabaya. Tanggal 03 Jakarta : Buku Kompas Juni 2014. Waluyanti, walentina. 2013. Tembak Bung Karno – Rugi Wawancara dengan Oei Hiem Hwie (Pembina 30 Sen. Yogyakarta : Galang Pustaka Perpustakaan Medayu Agung, Sejarawan), Medokan Ayu Rungkut, Surabaya. Tanggal 24 B. Surat Kabar Juni 2014.

345