Iiii ILLUMINATI DALAM KARAKTER MINION PADA FILM DESPICABLE
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ILLUMINATI DALAM KARAKTER MINION PADA FILM DESPICABLE ME I DAN DESPICABLE ME 2 (Studi Semiotik Roland Barthes Tentang Illuminati Dalam Karakter Minion) Disunsun oleh : NAMA :RANO FITRA P NPM : 11.31.3771 JURUSAN: BROADCASTING SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA 2015 iiii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Skripsi ini selesai tepat pada waktunya, sesuai dengan harapan dan do’a peneliti selama ini. Tentu ada banyak faktor pendukung yang menjadi aliran energi positif bagi peneliti. Setidaknya aliran energi itulah yang kini membisikkan telinga peneliti ‘akhirnya kamu buktikan pada dirimu sendiri, kalau kamu mampu mempertanggungjawabkan keputusanmu: bekerja sambil kuliah, kuliah sambil bekerja’. 1. Tentu terima kasih pertama untuk yang menciptakan saya, Tuhan. Allah SWT. Melindungi peneliti dari godaan terkutuk yang namanya malas. 2. Kedua untuk Mera Puput Putri, Imam Budiono, dan Lia Ayu Megantari. Terima kasih untuk doa’nya, dukungannya, juga kepercayaannya. 3. Terima kasih selanjutnya tentu untuk Dosen Pembimbing, Bapak Drs. Ismojo Herdono, M. Med. Kom. Kehormatan bagi peneliti bisa dibimbing langsung oleh Bapak. 4. Terima kasih buat teman-teman Stikosa AWS. Surabaya, September 2015 Peneliti ii RINGKASAN Despicable Me adalah film animasi dari Amerika Serikat yang menceritakan tentang Penjahat super bernama Gru yang tidak menyukai anak - anak dan berusaha mengalahkan vektor, penjahat super lain yang telah berhasil mencuri piramida Giza.film animasi yang menampilkan karakter minion ini, terdapat indikasi yang menganut paham Illuminati yang melakukan indoktrinasi komunisme, menghapuskan agama agar manusia menghadapi permasalahannya dengan cara logis dan tanpa campurtangan tuhan. Peneliti menggunakakn teori Semiotika Barthes yang mempelajari bagaimana memaknai bahwa objek – objek itu hendak berkomunikasi tetapi juga mengkonstitusi system terstruktur dari tanda. Penelitian illuminati pada karakter minion ini, menunjukkan bahwa: (1) Despicable jika diartikan dalam bahasa Indonesia tercela atau keji, sedangkan Despicable Me bisa diartikan Kejilah saya atau tercelalah saya. (2) Minion adalah salah satu tokoh yang terdapat dalam film ini memang cukup menghibur karena disajikan dengan tokoh yang unik, lucu dan teknik pembuatan yang baik. Tetapi jika diamati lebih lanjut dan dimaknakan lebih mendalam film ini mengandung unsur kekerasan, kejahatan, sikap hidup hedonisme, kekejaman atau kekejian, penyimpangan agama tertentu, penyimpangan seksual (homo seksual), pornografi, dan anti sosial. (3) Ketiga, Film ini sudah bisa dikatakan film yang mewakili Illuminati sendiri yang merupakan bentuk komunisme modern berbalut entertaimen. (4) Melihat bentuk dari illuminati karakter terutama tokoh Minion memiliki karakter lucu tetapi tanpa kita sadari Minion dalam cerita ini merupakanan antek penjahat. Karakter Minion yang mereka design selucu mungkin agar menggiring para penikmat film terutama anak-anak untuk suka pada tokoh Minion dan mengidolakannya. (5) Minion dijadikan tokoh untuk mengirim pesan misi illuminati. Dampak yang tidak disadari secara langsung dan paling berbahaya bagi anak-anak. Saran dari peniliti ialah : (1) Seharusnya yang lebih berperan adalah orang tua dalam memilih tayangan yang tepat bagi anak. Dalam film ini tidak ada batasan usia layak tonton, sehingga semua kalangan masyarakat dari berbagai usia menjadi penikmat film ini. (2) sebaiknya film-film atau hiburan yang berbau propaganda illuminati jangan ditayangkan di Indonesia. Pemerintah harus lebih tegas dan selektif dalam memberikan izin tayang film- film yang masuk di indonesia. iii ABSTRAKSI Film merupakan salah satu media hiburan dan juga sarana komunikasi. Film dapat mempengaruhi orang yang menonton secara sadar maupun tidak sadar. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang film Despicable Me 1 dan Despicable Me 2 yang menurut peneliti film ini mempunyai unsur Illuminati. Dalam penelitian ini menggunakan teori semiotika milik Roland Barthes, yang memaknai symbol menjadi 3 cara. Yaitu konotasi, denotasi dan mitos. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa benar film Despicable Me 1 dan Despicable Me 2 yang salah satu tokonya yang menjadi perhatian peneliti ialah minion memunculkan adegan – adegan yang mengandung unsur kekerasan, kejahatan, kekejaman atau kekejian, penyimpangan agama tertentu, penyimpangan seksual (homo seksual), pornografi, dan anti sosial. Dan hal ini mewakili Illuminati itu. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah Illuminati menggunakan film Despicable Me 1 dan Despicable Me2 untuk mengajarkan paham pemikiran yang sama dengan Illuminati itu sendiri. Pemahaman tentang melegalkan segala cara untuk mencapai kepuasan diri sendiri tanpa memperdulikan aturan dari tuhan. Dalam hal ini Illuminati merusak dasar pemikiran dengan cara merusak moral mereka. Kata Kunci : Film, Illuminati, Semiotika iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................ i KATA PENGANTAR.......................................................................... ii RINGKASAN…………………........................................................... iii ABSTRAKSI........................................................................................ iv DAFTAR ISI......................................................................................... v DAFTAR BAGAN................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR............................................................................ vii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………………………………………. 01 1.2. Rumusan Masalah........................................................ 10 1.3. Tujuan Penelitian…………………………………….. 10 1.4. Manfaat Penelitian........................................................ 11 1.5. Batasan Istilah............................................................... 12 1.6. Kerangka Teori............................................................. 22 1.7. Metodologi Penelitian………………………………… 24 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Objek Penelitian.............................................................. 28 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Penelitian................................................................. 57 3.2. Pembahasan ...................................................................... 67 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan....................................................................... 69 4.3. Saran…………………………………………………… 71 DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 72 v DAFTAR BAGAN halaman Bagan 1 Kerangka Berfikir...................................................................... 23 vi DAFTAR GAMBAR halaman Gambar 1 Tulisan Illumination Entertaiment yang muncul di awal sebelum Film dimulai ............................................................. 54 Gambar 2 Minion mata satu dan minion mata dua…………… 54 Gambar 3 Karater minion menunjukkan minion sebagai antek… 55 Gambar 4 Poster………………………………………………….. 56 vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah film di dunia dimulai pada era 1890-an. Penemuan dalam dunia fotografi menjadi faktor pendukung utama perkembangan film di era itu. Kamera obscure menjadi kamera pertama yang ditemukan dan menyebabkan berkembangnya industri film. Perkembangan kamera yang semakin maju dan juga semakin canggih turut mempengaruhi kualitas film yang diproduksi. Ide film pertama kali muncul di tahun 1887. Saat itu seorang tokoh Amerika, Edward Jamers Muybridge membuat 16 gambar kuda yang disambungkan dalam 16 frame yang kemudian memunculkan ilusi seakan-akan kuda yang sedang berlari. Konsep membuat film secara frame by frame menjadikan awal dan dasar dari pembuatan film era itu dan era modern. Pemutaran film di bioskop untuk pertama kalinya dilakukan pada awal abad 20, hingga industri film Hollywood yang pertama kali, bahkan hingga saat ini merajai industri perfilman secara global. Pada tahun 1970-an, film sudah diproduksi dalam jumlah massal dengan menggunakan video tape yang kemudian dijual bebas. Tahun 1980-an ditemukan teknologi laser disc, lalu VCD dan kemudian menyusul DVD. Hingga saat ini digital movie yang lebih praktis yang banyak digemari memungkinkan popularitas film meningkat dan film menjadi semakin dekat dengan keseharian masyarakat modern 1 Semakin berkembangnya dunia perfilman membuat semakin banyaknya film yang diproduksi dengan corak yang berbeda- beda. Secara garis besar, film dapat diklasifikasikan berdasarkan cerita, orientasi pembuatan, dan berdasarkan genre. Berdasarkan cerita, film dibedakan menjadi fiksi dan non-fiksi. Film fiksi merupakan film yang dibuat berdasarkan imajinasi manusia. Sedangkan non-fiksi yang pembuatannya diilhami oleh suatu kejadian yang benar-benar terjadi yang kemudian dimasukkan unsur-unsur sinematografis dengan penambahan efek-efek tertentu seperti efek suara, musik, cahaya, komputerisasi, skenario atau naskah yang memikat. Pada unsur orientasi pembuatannya film digolongkan dalam film komersial dan non-komersial. Kemudian berdasarkan pada genre film itu sendiri terdapat beragam genre film seperti action, komedi, drama, petualangan, epic, musical, perang, horor, gangster, thriller, fantasi, dan disaster atau bencana. Film selain bertujuan sebagai hiburan masyarakat modern tetapi juga sebagai sarana penarik perhatian orang terhadap masalah– masalah yang dikandung dan dirancang untuk melayani kepentingan publik terbatas maupun publik yang seluas - luasnya. McQuail, (1987:13) menyatakan bahwa film