Article Template Jurnal Optimasi Sistem Industri
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Ekspresi Seni Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Available online at: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi Pancaragam As An Alternative Of Cultural Music Culture In Pauah And Kuranji Padang Regions Hafif . HR1 1 Institut Seni Indonesia Padangpanjang, Indonesia. E-mail: [email protected] ARTICLE INFORMATION ABST RACT Celebratory music has become a tradition in society. Almost all regions in Nusantara have a form and kind of music that used as a Submitted: 2020-05-12 Review: 2020-05-22 procession, whether in a wedding or other cultural ceremony. In Review: 2020-05-22 Minangkabau, celebratory music as a tradition is taking a kind of Review: 2020-05-29 music named Talempong Pacik, using talempong, sarunai, pupuik Review: 2020-06-06 batang padi, gendang sarunani, and gendang tambua. In Pauah and Review: 2020-06-30 Kuranji, celebratory music is also has a function as entertainment Accepted: 2020-07-09 music that develops in the society called Pancaragam. The presence Published: 2020-07-10 of this music is background by military ceremony music and then developed into entertainment music as well as being used as a KEYWORDS procession music using conventional brass instruments such as trumpets, saxophone, and trombone also percussion instruments such Celebratory Music; Pancaragam; as cymbal, snare drum, and bass drum. The presence of Pancaragam Alternative Culture music in Pauah and Kuranji has give manifest function or real function, objective consequences that gave contribution in adjustment CORRESPONDENCE or adaptation of the system that desired and realized by the Phone: 082170886974 participants of the system. The existence of Pancaragam as an alternative for society is used in ceremony and serves as entertainment E-mail: [email protected] in wedding ceremony. Until now, Pancaragam is still used by the society in Pauah and Kuranji as an alternative ceremony music culture and also as an entertainment in wedding ceremony. Keywords: Celebratory Music; Pancaragam; Alternative Culture PENDAHULUAN manusia dalam setiap masyarakatnya, Perkembangan dan pertumbuhan budaya perubahan tersebut karna sifat dan hakekat dalam kehidupan manusia sering terjadi dan dasar manusia selalu ingin melakukan menarik untuk dikaji dan diteliti, perubahan perubahan dalam hidupnya. Sehingga prilaku dan karakteristik sosial dalam mengalami pergeseran konsep dalam bentuk kebudayaan manusia merupakan sebuah gejala yang berbeda-beda. Persentuhan budaya di terhadap perubahan struktur sosial dalam luar dari kebudayaan masyarakat itu sendiri tatanan suatu masyarakat, hal ini merupakan merupakan salah satu bentuk yang gejala umum terjadi sepanjang peradaban mempengaruhi budaya itu sendiri, pembauran 46 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208 budaya tersebut memberi pengaruh terhadap salahsatunya musik yang dijadikan sebagai identitas, bentuk produksi budaya yang sarana untuk menghibur. Musik berperan menampung aspirasi masyarakat sebagai pembawa psikologi kegembiraan pendukungnya sehingga dituntut untuk terhadap pendengarnya melalui syair, melodi menyesuaikan diri dengan perkembangan dan iringannya. Musik sebagai sarana upacara zamannya. cukup beragam di nusanatara dan sangat erat Identitas kebudayaan pada masyarakat kaitannya dengan upacara perkawinan, yang selalu hadir dalam aktifitas kehidupan kelahiran, kematian serta upacara kenegaraan manusia itu sendiri salah satunya musik, sebagai dan keagamaan. Salahsatu dari keberagaman bentuk aktifitas yang selalu hidup berdampingan musik sebagai sarana upacara seperti bentuk dengan kehidupan manusia, musik sebagai kebudayaan seni musik arak-arakan, hampir budaya manusia erat kaitannya dengan aspek pada setiap daerah dan kebudayaan memiliki prilaku, karakteristik, kebiasaan, lingkungan bentuk dan jenis musik arak-arakan, baik yang masyarakat dan aspek lainnya. Konsekwensi tradisional maupun konvensional. terhadap kemungkinan-kemungkinan yang Tradisi musik arak-arakan Minangkabau dimunculkan untuk mempengaruhi keberadaan biasanya dilakukan dengan musik tradisi dan pertumbuhan kebudayaan tersebut, sehingga talempong pacik terdiri dari instrumen musik berkembang menjadi suatu identitas pada tradisi Minangkabau seperti talempong, masyarakat pendukungnya.. Keberagaman gandang sarunai, bansi, pupuik sarunai, karakteristik karya musik dan jenis alat musik pupuik batang padi bahkan dikombinasikan yang berkembang dalam kehidupan masyarakat, dengan gandang tambua. Musik arak-arakan ini memiliki peran dan fungsi yang tidak sama, sudah menjadi identitas bagi masyarakat Peranan dan fungsi musik dalam sosial Minangkabau sebagai suatu bentuk budaya kehidupan manusia cukup besar dalam berbagai musik arak-arakan yang sudah berlangsung bidang kehidupannya, di antaranya sebagai secara turuntemurun baik di daerah darek media hiburan, komunikasi, pendidikan, maupun daerah rantau pesisiran Minangkabau. perdagangan, kemiliteran, dan keagamaan. Dalam perkembangannya musik arak-arakan Berbagai peran dan fungsi musik dalam ini mengalami kontaminasi dengan bentuk kehidupan manusia dibahas dalam tulisan ini budaya lain, pengaruh budaya global tentang fungsi musik sebagai sarana hiburan dan menyajikan sebuah realita perubahan terhadap sarana upacara. Sebagai sarana hiburan untuk aspek kehidupan masyarakat yang ingin melepas rasa lelah dan menghilangkan mengganti selera seninya. Hal ini dapat kita kejenuhan terhadap kesibukan manusia dalam lihat perkembangan musik arak-arakan yang menjalankan kegiatan serta aktifitasnya, ada di daerah Padang khususnya daerah Pauah membutuhkan penyegaran dengan media dan Kuranji, dalam prosesi perkawinan, HAFIF HR 47 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208 masyarat tersebut menggunakan musik arak- Penamaan Pancaragam berasal dari kata arakan yang dinamakan Pancaragam. panca dan ragam yang memiliki makna panca HASIL DAN PEMBAHASAN berarti lima dan ragam berarti macam atau Kilasan Seni Pancaragam jenis, Pancaragam berarti lima macam, adapun Seni musik Pancaragam merupakan lima macam tersebut diambil dari instrumen pembauran budaya menghasilkan suatu budaya yang digunakan terdiri dari lima instrumen di baru dan berkembang sesuai dengan antaranya trompet, saxophone, trombone, perkembangan masyarakatnya. Kesenian basdrumd dan snardrumd. Sejalan dengan Pancaragam suatu seni musik keberadaannya perkembangannya terdapat penambahan dilatarbelakangi oleh korp musik militer yang beberapa instrumen seperti cymbal, trombone ada di Komando Resort Militer (KOREM) kota klep atau flugel horn dan klarinet. Berbagai Padang yang digunakan dalam upacara bentuk seni musik yang berkembang dalam seremonial kemiliteran. Para musisi korpsik kehidupan masyarakat salah satunya di Negara militer ditempatkan pada satu asrama di daerah Malaysia korp musik untuk militer dinamakan kota Padang Provinsi Sumatera Barat, rutinitas dengan Pancaragam, kemiripan penamaan ini dan kebiasaan di antara para musisi korp musik menarik untuk ditelusuri lebih lanjut dan militer berdomisili di asrama tersebut dikomparasikan, apakah ada keterkaitan satu berkumpul sambil memainkan alat musik yang dengan yang lainnya, sehingga menarik untuk mereka kuasai dengan menyanyikan berbagai dijadikan objek penelitian ke depannya. Sampai melodi lagu (selain lagu-lagu yang mereka saat ini fungsi musik Pancaragam sebagai pelajari dalam korp musik). Di antara musisi musik arak-arakan tidak hanya pada prosesi yang meliki kepekaan musik yang cukup baik arak-arakan perkawinan namun berkembang memiankan melodi lagu secara spontan dan sebagai musik arak-arakan sunatan atau 1 bervariatif, melodi yang dibunyikan dimainkan khitanan, turun mandi, dan khatam al-quran . secara paralel (unison) hal ini dilakukan secara berulang-ulang sehingga menghasilkan Instrument Musik Pancaragam dan permainan yang sempurna. Kebiasaan tersebut Pemainnya difungsikan sebagai musik hiburan (profan) di Perkembangan musik Pancaragam membuka komplek asrama tersebut, rutinitas hiburan di ruang alternatif terhadap musik arak-arakan di komplek asrama berkembang menjadi suatu Ranah Minang, baik sebagai prosesi arak-arakan bentuk komunitas musik dan difungsikan dalam seremonial adat perkawinan maupun sebagai musik arak-arakan dalam prosesi adat dalam bentuk kegiatan lainnya. Pelaksanaan perkawinan dan sebagai musik hiburan 1 semenjak tahun 80-an hingga saat ini. Wawancara dengan Pelaku seni Pancaragam : Efrizon 30/04/2020 48 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208 arak-arakan seni musik pancaragam memiliki berbagai instrumen musik yang bersifat akustik memiliki bunyi yang kuat tanpa menggunakan bantuan elektrik dalam memainkannya baik saat arak-arakan maupun saat digunakan sebagai hiburan. Adapun instrumennya seperti tiup dan perkusi yang tergolong pada instrumen musik konvensional, sebagaimana latarbelakang penamaan pancaragam yang diambil dari penggunaan instrumen panca berarti lima ragam berarti jenis sehingga penamaannya memiliki makna penggunaan lima jenis instrumen musik, di antaranya instrumen tiup seperti Trompet, Saxophone dan Trombone, sedangkan instrumen perkusi seperti Snardrumd dan Basdrumd. Untuk memainkan instrument Saxophone, Trombone Slide dan Trompet khususnya tiup brass membutuhkan proses yang cukup panjang dan rutinitas latihan dalam penguasaannya, karna berkaitan dengan pembentukan anatomi bibir (ambecuere) dan membutuhkan kemampuan fisik yang memadai.