Jurnal Ekspresi Seni Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Available online at: https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Ekspresi

Pancaragam As An Alternative Of Cultural Music Culture In Pauah And Kuranji Padang Regions

Hafif . HR1

1 Institut Seni Padangpanjang, Indonesia. E-mail: [email protected]

ARTICLE INFORMATION ABST RACT Celebratory music has become a tradition in society. Almost all

regions in have a form and kind of music that used as a Submitted: 2020-05-12 Review: 2020-05-22 procession, whether in a wedding or other cultural ceremony. In Review: 2020-05-22 Minangkabau, celebratory music as a tradition is taking a kind of Review: 2020-05-29 music named Pacik, using talempong, sarunai, pupuik Review: 2020-06-06 batang padi, gendang sarunani, and gendang tambua. In Pauah and Review: 2020-06-30 Kuranji, celebratory music is also has a function as entertainment Accepted: 2020-07-09 music that develops in the society called Pancaragam. The presence Published: 2020-07-10 of this music is background by military ceremony music and then developed into entertainment music as well as being used as a KEYWORDS procession music using conventional brass instruments such as , , and also percussion instruments such Celebratory Music; Pancaragam; as , , and . The presence of Pancaragam Alternative Culture music in Pauah and Kuranji has give manifest function or real function, objective consequences that gave contribution in adjustment CORRESPONDENCE or adaptation of the system that desired and realized by the Phone: 082170886974 participants of the system. The existence of Pancaragam as an alternative for society is used in ceremony and serves as entertainment E-mail: [email protected] in wedding ceremony. Until now, Pancaragam is still used by the society in Pauah and Kuranji as an alternative ceremony music culture and also as an entertainment in wedding ceremony. Keywords: Celebratory Music; Pancaragam; Alternative Culture PENDAHULUAN manusia dalam setiap masyarakatnya, Perkembangan dan pertumbuhan budaya perubahan tersebut karna sifat dan hakekat dalam kehidupan manusia sering terjadi dan dasar manusia selalu ingin melakukan menarik untuk dikaji dan diteliti, perubahan perubahan dalam hidupnya. Sehingga prilaku dan karakteristik sosial dalam mengalami pergeseran konsep dalam bentuk kebudayaan manusia merupakan sebuah gejala yang berbeda-beda. Persentuhan budaya di terhadap perubahan struktur sosial dalam luar dari kebudayaan masyarakat itu sendiri tatanan suatu masyarakat, hal ini merupakan merupakan salah satu bentuk yang gejala umum terjadi sepanjang peradaban mempengaruhi budaya itu sendiri, pembauran

46 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208 budaya tersebut memberi pengaruh terhadap salahsatunya musik yang dijadikan sebagai identitas, bentuk produksi budaya yang sarana untuk menghibur. Musik berperan menampung aspirasi masyarakat sebagai pembawa psikologi kegembiraan pendukungnya sehingga dituntut untuk terhadap pendengarnya melalui syair, melodi menyesuaikan diri dengan perkembangan dan iringannya. Musik sebagai sarana upacara zamannya. cukup beragam di nusanatara dan sangat erat Identitas kebudayaan pada masyarakat kaitannya dengan upacara perkawinan, yang selalu hadir dalam aktifitas kehidupan kelahiran, kematian serta upacara kenegaraan manusia itu sendiri salah satunya musik, sebagai dan keagamaan. Salahsatu dari keberagaman bentuk aktifitas yang selalu hidup berdampingan musik sebagai sarana upacara seperti bentuk dengan kehidupan manusia, musik sebagai kebudayaan seni musik arak-arakan, hampir budaya manusia erat kaitannya dengan aspek pada setiap daerah dan kebudayaan memiliki prilaku, karakteristik, kebiasaan, lingkungan bentuk dan jenis musik arak-arakan, baik yang masyarakat dan aspek lainnya. Konsekwensi tradisional maupun konvensional. terhadap kemungkinan-kemungkinan yang Tradisi musik arak-arakan Minangkabau dimunculkan untuk mempengaruhi keberadaan biasanya dilakukan dengan musik tradisi dan pertumbuhan kebudayaan tersebut, sehingga talempong pacik terdiri dari instrumen musik berkembang menjadi suatu identitas pada tradisi Minangkabau seperti talempong, masyarakat pendukungnya.. Keberagaman gandang sarunai, bansi, pupuik sarunai, karakteristik karya musik dan jenis alat musik pupuik batang padi bahkan dikombinasikan yang berkembang dalam kehidupan masyarakat, dengan gandang tambua. Musik arak-arakan ini memiliki peran dan fungsi yang tidak sama, sudah menjadi identitas bagi masyarakat Peranan dan fungsi musik dalam sosial Minangkabau sebagai suatu bentuk budaya kehidupan manusia cukup besar dalam berbagai musik arak-arakan yang sudah berlangsung bidang kehidupannya, di antaranya sebagai secara turuntemurun baik di daerah darek media hiburan, komunikasi, pendidikan, maupun daerah rantau pesisiran Minangkabau. perdagangan, kemiliteran, dan keagamaan. Dalam perkembangannya musik arak-arakan Berbagai peran dan fungsi musik dalam ini mengalami kontaminasi dengan bentuk kehidupan manusia dibahas dalam tulisan ini budaya lain, pengaruh budaya global tentang fungsi musik sebagai sarana hiburan dan menyajikan sebuah realita perubahan terhadap sarana upacara. Sebagai sarana hiburan untuk aspek kehidupan masyarakat yang ingin melepas rasa lelah dan menghilangkan mengganti selera seninya. Hal ini dapat kita kejenuhan terhadap kesibukan manusia dalam lihat perkembangan musik arak-arakan yang menjalankan kegiatan serta aktifitasnya, ada di daerah Padang khususnya daerah Pauah membutuhkan penyegaran dengan media dan Kuranji, dalam prosesi perkawinan, HAFIF HR 47 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208 masyarat tersebut menggunakan musik arak- Penamaan Pancaragam berasal dari kata arakan yang dinamakan Pancaragam. panca dan ragam yang memiliki makna panca

HASIL DAN PEMBAHASAN berarti lima dan ragam berarti macam atau Kilasan Seni Pancaragam jenis, Pancaragam berarti lima macam, adapun Seni musik Pancaragam merupakan lima macam tersebut diambil dari instrumen pembauran budaya menghasilkan suatu budaya yang digunakan terdiri dari lima instrumen di baru dan berkembang sesuai dengan antaranya trompet, saxophone, trombone, perkembangan masyarakatnya. Kesenian basdrumd dan snardrumd. Sejalan dengan Pancaragam suatu seni musik keberadaannya perkembangannya terdapat penambahan dilatarbelakangi oleh korp musik militer yang beberapa instrumen seperti cymbal, trombone ada di Komando Resort Militer (KOREM) kota klep atau flugel horn dan klarinet. Berbagai Padang yang digunakan dalam upacara bentuk seni musik yang berkembang dalam seremonial kemiliteran. Para musisi korpsik kehidupan masyarakat salah satunya di Negara militer ditempatkan pada satu asrama di daerah Malaysia korp musik untuk militer dinamakan kota Padang Provinsi Sumatera Barat, rutinitas dengan Pancaragam, kemiripan penamaan ini dan kebiasaan di antara para musisi korp musik menarik untuk ditelusuri lebih lanjut dan militer berdomisili di asrama tersebut dikomparasikan, apakah ada keterkaitan satu berkumpul sambil memainkan alat musik yang dengan yang lainnya, sehingga menarik untuk mereka kuasai dengan menyanyikan berbagai dijadikan objek penelitian ke depannya. Sampai melodi lagu (selain lagu-lagu yang mereka saat ini fungsi musik Pancaragam sebagai pelajari dalam korp musik). Di antara musisi musik arak-arakan tidak hanya pada prosesi yang meliki kepekaan musik yang cukup baik arak-arakan perkawinan namun berkembang memiankan melodi lagu secara spontan dan sebagai musik arak-arakan sunatan atau 1 bervariatif, melodi yang dibunyikan dimainkan khitanan, turun mandi, dan khatam al-quran . secara paralel (unison) hal ini dilakukan secara berulang-ulang sehingga menghasilkan Instrument Musik Pancaragam dan permainan yang sempurna. Kebiasaan tersebut Pemainnya difungsikan sebagai musik hiburan (profan) di Perkembangan musik Pancaragam membuka komplek asrama tersebut, rutinitas hiburan di ruang alternatif terhadap musik arak-arakan di komplek asrama berkembang menjadi suatu Ranah Minang, baik sebagai prosesi arak-arakan bentuk komunitas musik dan difungsikan dalam seremonial adat perkawinan maupun sebagai musik arak-arakan dalam prosesi adat dalam bentuk kegiatan lainnya. Pelaksanaan perkawinan dan sebagai musik hiburan 1 semenjak tahun 80-an hingga saat ini. Wawancara dengan Pelaku seni Pancaragam : Efrizon 30/04/2020 48 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0

HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208 arak-arakan seni musik pancaragam memiliki berbagai instrumen musik yang bersifat akustik memiliki bunyi yang kuat tanpa menggunakan bantuan elektrik dalam memainkannya baik saat arak-arakan maupun saat digunakan sebagai hiburan. Adapun instrumennya seperti tiup dan perkusi yang tergolong pada instrumen musik konvensional, sebagaimana latarbelakang penamaan pancaragam yang diambil dari penggunaan instrumen panca berarti lima ragam berarti jenis sehingga penamaannya memiliki makna penggunaan lima jenis instrumen musik, di antaranya instrumen tiup seperti Trompet, Saxophone dan Trombone, sedangkan instrumen perkusi seperti Snardrumd dan Basdrumd. Untuk memainkan instrument Saxophone, Trombone Slide dan Trompet khususnya tiup brass membutuhkan proses yang cukup panjang dan rutinitas latihan dalam penguasaannya, karna berkaitan dengan pembentukan anatomi bibir (ambecuere) dan membutuhkan kemampuan fisik yang memadai. Pada perkembangan musik pancaragam terdapat penambahan dalam penggunaan instrumen tiup seperti; , trombone klep, dan penambahan cymbal pada intrumen perkusi, seperti yang terdapat pada gambar di bawah ini :

HAFIF HR 49 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208

dan hiburan, sehingga memberikan motovasi di antara kolega para pemain korp musik seperti anak, kemenakan dan saudara untuk belajar dan menekuni permainan instrumen yang ada pada seni musik pancaragam, kemunculan komunitas Trombone klep/flugel Horn ini bersifat kolegial dan persaudaraan. Clarinet cymbal Komunitas musik pancaragam berkembang seiring dengan keterbukaan masyarakat dalam menerima kehadiran alternatif seni musik ara- arakan ini, hingga saat ini lebih kurang ada empat komunitas Pancaragam yang ada di kota Padang2 . Reportoar Seni Musik Pancaragam. Reportoar yang dimainkan dalam seni musik Pancaragam terdiri dari reportoar untuk arak- arakan dan reportoar untuk hiburan,dalam prosesi arak-arakan khususnya arak-arakan Snardrumd, Bass Drumd untuk perkawinan reportoar yang sering (Koleksi Foto : Cintaindonesia.web.id, 2014) dimainkan didominasi oleh repertoar Melayu

Minang atau reportoar gamat dan reportoar Para pelaku atau musisi Pancaragam minang populer yang memiliki tempo cepat dan awalnya hanya dimainkan oleh anggota riang dengan irama joget, hal ini menjadi daya korpmusik militer yang berdomisili di asrama tarik bagi masyarakat untuk mendengar seni KOREM namun pada perkembangannya saat ini musik pancaragam, penggunaan instrumen para pemain musik pancaragam tidak hanya secara konvensional di luar tradisi yang mereka para pemain korp musik militer, namun juga miliki namun reportoar yang dimainkan dimainkan oleh masyarakat di luar anggota memiliki kekuatan budaya yang kuat sebagai korpmusik, di antaranya anak, kemenakan, identitas budaya lokal. Musik gamat sangat saudara dan kolega dari anggota korpmusik itu populer bagi masyarakat Minangkabau sendiri. Perkembangan kehadiran musisi khususnya daerah Padang, karena pancaragam di luar para pelaku korpmusik ini perkembangan musik gamat berada pada daerah dipicu oleh aktifitas dan rutinitas yang sering pesisir pantai Padang, merupakan pengaruh dari dilakukan oleh komunitas korpmusik dalam memenuhi permintaan masyarakat dalam 2 Wawancara dengan anggota komunitas Pancaragam : upacara perkawinan sebagai musik arak-arakan Busra 30/04/2020 50 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0

HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208 budaya Portugis dan berkembang menjadi lagu yang memiliki identitas budaya Minangkabau. Reportoar gamat yang dimainkan dalam seni pancaragam umumnya bertempo cepat dengan irama joget dan iringan perkusi style musik cha- cha. Setelah arak-arakan selesai para musisi pancaragam bertugas untuk menghibur para tamu. Berbagai jenis reportoar yang dimainkan dalam arak-arakan maupun reportoar di luar arak-arakan memberikan daya tarik bagi masyarakat pendengarnya. Keragaman reportoar yang dimainkan dalam kesenian ini baik lagu daerah maupun jenis lagu lainnya seperti reportoar lagu-lagu popular. Salahsatu reportoar lagu yang bercirikan khas kedaerahan seperti lagu gamat yang sering dimainkan dalam arak- arakan maupun hiburan seni musik Pancaragam berjudul Rosmani, sebagaimana notasi yang terdapat di bawah ini :

Rangkaian permainan seni pancaragam menggunakan melodi lagu gamat dengan judul Rosmani di atas dapat dilihat pada chanel HAFIF HR 51 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208 youtube dengan menggunakan QR Code di menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi bawah ini : suatu alternatif untuk digunakan dan dijadikan bahagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Alternatif yang diciptakan dapat beradaptasi dan berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi yanga ada pada masyarakat, sejauhmana alternatif yang hadir mampu mempengaruhi kondisi kehidupan atau kebudayaan manusia itu Beberapa kriteria menarik dari reportoar sendiri. yang dimainkan dalam musik pancaragam Kesenian pancaragam hadir dalam selalu memainkan lagu-lagu yang bertempokan kebudayaan masyarakat Pauh dan Kuranji cepat. Pemilihan reportoar tersebut didasari atas sebagai suatu alternatif terhadap budaya musik aspek emosional yang dihadirkan, baik mereka arak-arakan, tradisi musik arak-arakan yang selaku pemain musiknya, maupun audien atau masih eksis di daerah tersebut seperti musik masyarakat penikmat seni ini. Reportoar yang arak-arakan temong-temong yang terdapat di bertempo cepat memberikan suasana yang Kelurahan Binuang Kampung Dalam meriah dan gembira sehingga suguhan yang Kecamatan Pauh memiliki fungsi yang sama mereka lakukan memberikan kesan yang kuat dengan musik Pancaragam, keduanya berjalan untuk musik sebagai arak-arakan dan musik secara bersamaan namun memiliki karakteristik sebagai hiburan.3 dan perbedaan, baik secara kemasan, repotoar

serta rasa musikal. Musik arakan temong- Alternatif Musik Arak-Arakan temong atau sering juga disebut dengan musik Perkembangan peradaban kehidupan arak-arakan talempong pacik dan ditambah manusia melahirkan berbagai bentuk kebiasaan dengan iringan gandang tambua, pupuik batang atau budaya yang berbeda dari zaman ke zaman padi dan bisa juga dengan sarunai. Musik berikutnya, kebiasaan dan rutinitas yang telah temong-temong dimainkan berdasarkan rasa terbangun dalam kehidupan manusia dapat pada paningkah, dasar, dan anak pada terpengaruh atau terkooptasi oleh bentuk talempong dan juga di lengkapi dengan kebiasaan sekelompok manusia lainnya, instrument tambahan gandang tambua sehingga kemampuan manusia untuk berpikir (gendang) dan pupuik batang padi (Yut terhadap apa yang telah dilihat, didengar dan Nurrahmi, 2014 : 33). dirasakan dapat mempengaruhi kebiasaan yang ada. Hal tersebut memberi peluang untuk Rangkaian penyajian musik arak-aran temong-temong dimainkan secara paralel dan 3 Wawancara dengan Pelaku seni Pancaragam : Efrizon 30/04/2020 52 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0

HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208 dan berulang-ulang dengan menggunakan budaya tersebut memberi pengaruh terhadap teknik Hocket atau teknik linier ritmis identitas, bentuk produksi budaya dan tidak menggunakan pergantian nada-nada lagi mampu menampung aspirasi masyarakat (wikipedia.org/wiki/Hocket : 2019) pada pendukungnya, sehingga dituntut untuk instrumen talempong, serta tingkahan pola menyesuaikan diri dengan perkembangan ritmis yang dimainkan oleh instrumen perkusi zamannya. Keberadaan fungsi musik arak- gandang. Reportoar atau melodi yang arakan yang berkembang dalam budaya dimainkan pupuik sarunai atau pupuik batang masyarakat dengan kehadiran bentuk alternatif padi memberikan nuansa yang kental terhadap yang baru, namun memiliki kesamaan fungsi, budaya lokal sebagai musik tradisi memberikan suatu tawaran atau pilihan Minangkabau. Keberadaan musik temong- terhadap keinginan untuk melakukan temong sudah menjadi sesuatu yang lazim perubahan yang dilatarbelakangi oleh aspek didengar dan dinikmati oleh masyarakat karakteristik, kebiasaan, prilaku dan selera bahkan menjadi sarana untuk komunikasi tanda yang berubah pada masyarakat. dan pertanda, ketika bunyian dari musik Dalam hal ini Robert Marton temong-temong didengar masyarakat merespon memaparkan dua konsep tentang fungsi dalam secara spontan adanya suatu arak-arakan budaya, fungsi manifes dan fungsi laten (fungsi perkawinan babako yang sedang berlangsung tampak dan fungsi terselubung), dalam suatu di daerahnya. tindak atau unsur budaya. Fungsi manifes

Rutinitas budaya musik arak-arakan merupakan konsekwensi objektif yang dalam prosesi perkawinan sudah menjadi memberikan sumbangan pada penyesuaian atau tradisi bagi masyarakat setempat, kemunculan adaptasi sistem yang dikehendaki dan disadari seni musik pancaragam pada tahun 80-an yang oleh partisipan sistem tersebut. Sebaliknya berfungsi sama sebagai musik arak-arakan fungsi laten merupakan konsekwensi objektif sebagaimana musik temong-temong menjadi dari suatu ikhwal budaya yang “tidak alternatif serta mendapat apresiasi dari dikehendaki maupun disadari” oleh warga 4 masyarakat. Kemunculan hal tersebut karna masyarakat. Keberadaan seni musik sifat dan hakekat dasar manusia selalu ingin pancaragam sebagai musik arak-arakan dan melakukan perubahan dalam hidupnya. hiburan memiliki peran serta fungsi manifes Sehingga mengalami pergeseran konsep dalam atau fungsi yang tampak, memberikan bentuk yang berbeda-beda. Persentuhan dengan sumbangan pada penyesuaian atau adaptasi budaya di luar dari kebudayaan masyarakat itu sistem yang disadari oleh masyarakat sendiri merupakan salahsatu bentuk yang pendukung kebudayaan tersebut. mempengaruhi budaya itu sendiri, persentuhan 4 Kaplen dan Manners, teori budaya, pengantar dr.P.M.laksono (Yogyakarta, 1999 : 79) HAFIF HR 53 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208

Keberadaannya tidak hanya sebatas pada bentuk perkembangan budaya yang ada musik arak-arakan, namun juga berfungsi merupakan bentuk pembauran budaya yang sebagai hiburan bagi tamu yang berkunjung menyatu dalam budaya asli (akulturasi budaya) dalam prosesi perkawinan tersebut. Keragaman dan menjadi identitas kebudayaan yang jenis reportoar yang dimainkan pada seni berkembang dalam kehidupan masyarakat. pancaragam menjadi daya tarik tersendiri bagi Panacaragam merupakan bentuk seni masyarakat pengguna yang dikomparasikan musik arak-arakan dan hiburan hadir dalam dengan bentuk budaya sebelumnya. Format kebudayaan asli suatu masyarakat sebagai instrumen musik konvensional yang sebuah tradisi dan berkembang sejalan dengan digunakan dalam musik Pancaragan membuka perkembangan tatanan kebudayaan ruang bagi pelaku seni tersebut untuk masyarakatnya, hal tersebut dapat kita lihat melakukan penjelajahan berbagai genre musik perkembangannya hingga saat ini, dimana yang dibutuhkan. Reportoar yang dimainkan sebagian besar masyarakat Puah dan Kuranji tidak terbatas pada musik atau lagu daerah Padang dalam pesta perkawianan khususnya setempat namun dapat juga memainkan lagu prosesi arak-arakan Babako menggunakan bergenre , melayu dan populer dengan musik Pancaragam sebagai suatu bentuk mempertahankan pemilihan terhadap lagu alternatif terhadap musik arak-arakan yang telah yang bertempo cepat dan riang sebagai dimiliki sebelumnya. Kemunculan alternatif karaketeristik lagu yang memberikan kesan musik arak-arakan Pancaragam dipengaruhi hiburan. oleh bentuk budaya yang berkembang pada Pengaruh Budaya Luar masyarakat lainnya, salahsatu bentuk pengaruh Kehadiran budaya alternatif yang budaya musik arak-arakan Tanjidor yang ada di muncul dalam suatu sistem tatanan sosial Betawi, berkembang semenjak masa penjajahan masyarakat sering dipengaruhi oleh bentuk hingga saat ini. Pengaruh musik tanjidor budaya lain yang ada disekitar kehidupan sebagai suatu bentuk seni musik arak-arakan manusia tersebut, suatu pengalaman dilalui dan mengalami perkembangan tidak hanya di dirasakan oleh manusia dalam kehidupannya, Betawi namun sudah merambah ke berbagai hal ini menjadi pemicu untuk daerah, seperti di derah Palembang Sumatra diimplementasikan dalam aktifitas Selatan, di Kalimantan, Balige di kehidupannya. Sebagai salahsatu bentuk kodrati Sumatra Utara dan Pancaragam yang ada di manusia bertindak atas dasar pemikiran Sumatra Barat, seperti gambar di bawah ini. terhadap pengetahuan dan pengalaman empirik yang dimilikinya dituangkan menjadi realita kebudayaan. Bentuk budaya alternatif atau

54 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0

HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208

Musik Arak-arakan Pancaragam Padang, Sumatra Barat Musik Arak-arakan Trompet Siboru Balige Sumatra Utara (Dokumen Foto : Bhinneka Production Januari : 2018) (Dokumen Foto : NorthSTAR 88 oktober : 2016) Musik Arak-arakan Tanjidor Betawi (Dokumen Foto : Cuma-Cuma TV Juni : 2019)

Musik Arak-arakan Tanjidor Betawi (Dokumen Foto : Cuma-Cuma TV Juni : 2019)

Musik Arak-arakan Tanjidor Palembang (Dokumen Foto : Ruswandi Den April : 2016)

HAFIF HR 55 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208

lagu-lagu populer sebagai ranah hiburan bagi penikmat seni musik tersebut.

SIMPULAN

Musik arak-arakan sebagai budaya musik di nusantara menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari kehidupan manusia, hampir setiap budaya yang ada di nusantara memiliki bentuk budaya musik arak-arakan yang digunakan dalam seremonial perkawinan, keagamaan dan pesta budaya lainnya. Eksistensi musik arak-arakan berkembang seiring dengan perjalanan budaya kehidupan manusia karena

Musik Arak-arakan Tanjidor Pontianak musik yang dihadirkan dalam arak-arakan (Dokumen Foto : Blog ewient channel Februari : 2018) sebagai simbol kebudayaan masyarakat

setempat, sebagai sarana pendukung kemeriahan Sebagai musik arak-arakan yang terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Berbagai berkembang di nusantara terdapat kemiripan bentuk sajian musik arak-arakan yang ada di formasi pada penggunaan instrumen, namun nusantara dikemas secara tradisional maupun memiliki perbedaan karakteristik pada repotoar konvensional. yang dimainkan, seperti lagu-lagu Betawi pada Kebudayaan musik arak-arakan di musik tanjidor Betawi dan lagu melayu pada Minangkabau disajikan secara tradisional musik tanjidor Palemban, Melayu Minangkabau dengan menghadirkan musik tradisi talempong atau lagu gamat pada musik Pancaragam pacik dengan menggunakan instrumen Sumatra Barat serta lagu-lagu budaya Batak telempong, pupuik batang padi, sarunai, pada musik arak-arakan Trompet Siboru Balige gandang sarunai dan gandang tambua. Di Sumatra Utara. daerah Pauah dan Kuranji Padang terdapat Sebagai suatu aktifitas yang lahir di tengah bentuk musik arak-arakan yang dikemas secara masyarakat musik arak-arakan yang tradisional yang biasa disebut dengan temong- menggunakan instrumen konvensional memberi temong atau talempong pacik sebagaimana ruang untuk melakukan penjelajahan terhadap lazimnya musik arak-arakan terdapat pada reportoar yang dimainkan, tidak hanya terikat kebudayaan Minangkabau lainnya. Selain pada reportoar nyanyian daerah setempat, temong-temong musik arak-arakan yang kesenian arak-arakan ini juga dapat memainkan berkembang hingga saat ini di daerah Pauah dan

56 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0

HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208

Kuranji Padang juga hadir dalam bentuk memberikan peluang untuk berkembang dalam kemasan yang lain seperti musik pancaragam hal pembawaan reportoar yang dimainkan, dengan menggunakan instrumen musik sehingga keberadaannya tidak hanya sebatas konvensional yang berfungsi sama dengan musik arak-arakan namun juga dapat musik temong-temong sebagai musik arak- difungsikan sebagai musik hiburan dengan arakan dalam pesta perkawinan. memainkan berbagai jenis reportoar populer. Kemunculan musik pancaragam di Multifungsi yang terdapat pada musik daerah Pauah dan Kuranji memberikan alternatif pancaragam inilah yang membuat eksistensi musik arak-arakan yang diminati oleh musik pancaragam lebih diminati oleh masyarakat, keberadaan musik pancaragam masyarakat pendukungnya dan menjadi memiliki fungsi manifes atau fungsi nyata dan alternatif budaya musik arak-arakan yang ada di keberadaannya diterima oleh masyarakat daerah Padang Sumatera Barat. sampai saat ini pendukung, hal ini merupakan prilaku umum perkembangan musik pancaragam tidak hanya sepanjang peradaban manusia dalam setiap di daerah Pauah dan Kuranji Padang, namun masyarakatnya, akulturasi terhadap budaya telah berkembang pada daerah lainnya dan terjadi sebagai bentuk sifat dan hakekat dasar digunakan pada prosesi arak-arakan manusia yang selalu ingin melakukan perubahan perkawinan, arak-arakan seremonial keagamaan dalam hidupnya. Diterimanya seni musik (turun mandi, khitanan, khatam qur’an) dan penacaragam oleh masyarakat pendukung pesta kebudayaan. Kondisi ini membuktikan memberikan suatau pemaknaan bahwa bahwa seni musik pancaragam mendapatkan kehadirannya memberikan suatu kontribusi apresiasi dari masyarakat sebagai alternatif yang positif terhadap perkembangan budaya musik arak-arakan yang berkembang di tengah masyarakat setempat, penyebaran unsur-unsur kebudayaan masyarakat khususnya yang ada di kebudayaan baru secara perlahan diolah daerah Padang Sumatra Barat. sedemikian rupa ke dalam kebudayaan asli KEPUSTAKAAN dangan tidak menghilangkan identitas maupun keasliannya. Hal ini dapat dilihat pada Azhari Imam, (2014) Eksisitensi Kesenian penggunaan instrumen musik konvensional, Tanjidor di Kota Pontianak, namun reportoar yang dimainkan sangat kental (Pontianak : FKIP Universitas pada budaya setempat, seperti reportoar lagu Tanjungpura Pontianak). Melayu Minangkabau atau lagu gamat dan Arnailis, (2012) Tergugat Eksisitensi Dendang- reportoar lagu Minang yang bertempo cepat dan DendangvCupak-Solok di Era riang. Globalisasi (Padangpanjang : Penggunakan instrumen musik Institut Seni Indonesia konvensional pada musik pancaragam Padangpanjang) HAFIF HR 57 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 HAFIF HR / JURNAL EKSPRESI SENI – VOL.22 NO.1 JUNI (2020) 2580-2208

Kaplan David dan Manners Albert, Pengantar Sairin Syafri, (1992) Perubahan dalam Laksono.P.M, (1999), The Theory of Kebudayaan Minangkabau, ( Culture Padang : Universitas (Yogyakarta : Pustaka Pelajar). Andalas).NAJEMEN Kleden Ignes, (1998) Sikap Ilmiah dan Kritik ORGANISASI, Kebudayaan ( : LP3ES). Mashfufah, (2015) Tradisi Arakan Pada Acara

Perkawinan Di Desa Tanjung Lago Kecamatan tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, (Pelembang : Universitas Islam Negri Ragen Fatah Palembang). Mahdi Ibrahim Manggih, (2014) Bentuk dan Fungsi Kesenian Tradisional Tong- Tong Prek Desa Jatirejo Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang, (Semarang : Universitas Negri Semarang). Purba Elisabeth, (2015) Kajian Manajemen Organisasi, Produksi dan Pemasaran Group Musik Tiup di Kota Medan, (Medan : Universitas Sumatra Utara).UP MUS Rusmin Tumanggor, dkk., (2010) Ilmu Sosial &Budaya Dasar, Edisi Revisi (Jakarta: PT. Fajar Inerpratama Mandiri). Sari Hanum Nurdisni, (2015) Eksistensi Group Musik Tanjidor Nada Irama Desa Sekuduk Kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas, ( Pontianak : FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak).

58 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0