Aplikasi Pengenalan Objek Wisata Sejarah Kota Tua Jakarta Berbasis
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal TEKNIKa ISSN: 2085-0859 Volume.10, No.2, Tahun 2018 e-ISSN : 2620-4770 APLIKASI PENGENALAN OBJEK WISATA SEJARAH KOTA TUA JAKARTA BERBASIS AUGMENTED REALITY Agung Selamet Riadi1, Anton2, Ummu Radiyah3 1,3Teknik Informatika, STMIK Nusa Mandiri Jakarta, Manajemen Informatika, 2AMIK BSI Tangerang 1,3Jalan Kramat Raya No.18, Senen, Jakarta Pusat, 2Jalan Gatot Subroto Blok B No.8 Cimone, Tangerang Telepon: 021-31908575 Fax: 021- 31908565, Telepon 021-5527711 E-mail: [email protected] , [email protected], [email protected] ABSTRACT The world of tourism in Indonesia, especially DKI Jakarta, has developed rapidly. One of the tourism object in Jakarta is Old Town tour (Kota Tua). About thirty percent of visitors who came to the Kota Tua area, generally come only to take pictures, bike or just gather. To provide a unique experience and historical knowledge to tourists, an application of augmented reality is made that can be used by tourists when visiting Jakarta's Kota Tua area. In the application created there are three-dimensional objects, photos, as well as general informations and historical informations of attractions in the Kota Tua Jakarta. The method of this research using waterfall model as a system development model with five stages namely Requirement Analysis, System Design, Implementation, Integration and Testing, Operation and Maintenance. Keyword: Museum, Historical Tourism, Old Town Tour, Kota Tua, Augmented Reality 1. PENDAHULUAN Sekitar tiga puluh persen dari pengunjung Dunia pariwisata di Indonesia khususnya di kawasan Wisata Kota Tua Jakarta Utara Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta telah ternyata tidak mengetahui jika kawasan itu berkembang dengan pesat. Di DKI Jakarta banyak memiliki tiga museum yang dikelola oleh sekali objek wisata dengan berbagai jenis seperti Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dua wisata religi, wisata kuliner, dan wisata sejarah. dikelola oleh Bank Indonesia, dan Bank Salah satu objek wisata sejarah yang ada di wilayah Mandiri. DKI Jakarta adalah wisata Kota Tua Jakarta. “Museum dan Galeri Seni adalah lembaga Kota Tua Jakarta merupakan kawasan penting tempat untuk menghabiskan waktu yang penting dimasa penjajahan, kawasan ini mencakup berkualitas untuk belajar bagi pengunjung sepanjang sebagian wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. hidupnya, serta meningkatkan kualitas pengunjung Pada zaman dahulu, Pelabuhan Sunda Kelapa melalui pengalaman seni dan budaya melalui merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk yang teknologi baru dan inovatif seperti teknologi digunakan untuk kegiatan jual beli dalam kegiatan Augment Reality” (Dieck et al., 2016). perdagangan internasional, sedangkan kawasan (Sikumbang, 2015) memaparkan bahwa, sekitar kawasan Museum Bank Indonesia dan “Potensi pariwisata di Jakarta sesungguhnya Museum Fatahillah adalah salah satu pusat lumayan besar. Disamping Kota Tua, Objek Taman pemerintahan kolonial Belanda. Seiring berjalannya Mini Indonesia, Monas, dan Ancol juga beberapa waktu, kini Kota Tua Jakarta dimanfaatkan sebagai mall megah bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan tempat wisata bersejarah yang dapat memberikan lokal dan mancanegara. Sayangnya, informasi informasi berharga tentang sejarah Kota Tua. tersebut tidak gampang diperoleh”. Di sekitar kawasan Kota Tua terdapat Berdasarkan Undang-Undang Republik beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi oleh Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 menyebutkan wisatawan, diantaranya adalah Museum Fatahillah, bahwa, ”Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Bank yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang Indonesia, Museum Bank Mandiri, Museum Bahari, berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan Museum Wayang, Stasiun Kota, Jembatan Kota hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau Intan, dan Cafe Batavia. Sayangnya sebagian tujuan kunjungan wisatawan”. Untuk memberikan wisatawan kurang mendapatkan informasi akan pengalaman yang unik kepada wisatawan, informasi objek wisata yang ada di kawasan Kota Tua, jadi saja tidak cukup, butuh daya tarik wisata seperti umumnya pengunjung datang ke Kota Tua hanya gambaran nyata tiga dimensi (3D) dari bangunan untuk berfoto-foto dengan manusia patung, objek wisata tersebut. Untuk mewujudkan hal bersepeda atau sekedar berkumpul di satu atu dua tersebut, maka dibutuhkan teknologi Augment tempat wisata saja. Reality yang dapat menggabungkan benda maya dua Menurut (Sinaga, 2017) mengemukakan dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah bahwa: lingkungan nyata dan dapat diaplikasikan di perangkat mobile. 1035 Jurnal TEKNIKa ISSN: 2085-0859 Volume.10, No.2, Tahun 2018 e-ISSN : 2620-4770 Implementasi teknnologi Augment Reality 2.2 Metode Pengambangan Aplikasi (AR) pada pengenalan benda cagar budaya yang ada Penulis menggunakan metode model di Museum Zoologi dapat menjadi teknologi waterfall sebagai metode pengembangan aplikasi. interaktif yang dapat digunakan sebagai sarana Tahapan metode waterfall ini sebagai berikut: pengenalan benda cagar budaya pada masyarakat 1. Requirement Analysis (Haryani & Triyono, 2017). Pada tahap ini pengembang sistem Aplikasi dapat dirancang untuk membuat memerlukan suatu komunikasi yang bertujuan daya tarik wisata sekaligus membantu wisatawan untuk memahami software yang diharapkan dalam hal mendapatkan pengetahuan sejarah, info pengguna dan batasan software. Informasi ini lokasi, serta jam operasional objek wisata tersebut dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau dengan penggambaran nyata atau menampilkan diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk objek 3D bangunan yang nantinya akan membuat mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengalaman yang lebih menarik untuk wisatawan pengguna. yang ingin mengetahui atau sedang berkunjung ke 2. System Design tempat wisata Kota Tua Jakarta, sehingga penulis Pada tahap ini, desain sistem dapat membantu mengangkat tema penelitian: “APLIKASI dalam menentukan perangkat keras, sistem PENGENALAN OBJEK WISATA SEJARAH persyaratan dan juga membantu dalam KOTA TUA JAKARTA BERBASIS mendefinisikan arsitektur sistem secara AUGMENTED REALITY”. Manfaat dari keseluruhan. penelitian ini adalah 1) Membuat aplikasi yang dapat 3. Implementation diterapkan dalam pengenalan objek wisata kawasan Pada tahap ini sistem pertama kali Kota Tua Jakarta. 2) Membuat aplikasi yang dapat dikembangkan di program kecil yang disebut memberikan informasi yang jelas tentang objek unit, yang terintegrasi dalam tahap berikutnya. wisata yang ada di kawasan Kota Tua Jakarta. 3) Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk Memberikan daya tarik tersendiri dengan fungsionalitas yang disebut sebagai Unit Testing. pengalaman yang unik kepada wisatawan dalam 4. Integration dan Testing melakukan kunjungannya ke objek wisata di Semua unit yang dikembangkan dalam tahap kawasan Kota Tua Jakarta. implementasi diintegrasikan ke dalam sistem setelah pengujian masing-masing unit. Setelah 2. METODE diintegrasikan, seluruh sistem diuji untuk Metode pengumpulan data yang penulis mengecek setiap kesalahan dan kegagalan. lakukan untuk menunjang dalam penelitian ini, 5. Operation dan Maintenance antara lain: Operation dan maintenance merupakan 2.1 Teknik Pengumpulan data tahapan terakhir dalam model waterfall. Software Teknik pengumpulan data untuk menunjang yang sudah dijalankan serta dilakukan penelitian sebagai berikut: pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki 1. Observasi kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah Melakukan observasi di kawasan Kota Tua sebelumnya. Jakarta, dengan melihat secara langsung 2.2 Desain Algoritma keadaan atau aktifitas wisatawan yang FAST (Features from Accelerated Segment sedang berkunjung atau berwisata di Test) Corner Detection merupakan algoritma kawasan Kota Tua Jakarta. Observasi penentuan corner point yang ditemukan oleh dilakukan di beberapa tempat wisata yang Edward Rosten. Pada FAST Corner Detection, berada di kawasan Kota Tua. proses penentuan corner pointnya adalah dengan 2. Wawancara menentukan suatu titik p pada koordinat (xp,yp) Melakukan wawancara terhadap beberapa pada citra dan membandingkan intensitas titik p wisatawan dan pegawai pada beberapa dengan empat titik di sekitarnya, dapat dilihat pada tempat wisata yang berada di kawasan Kota Gambar 1. Titik pertama terletak pada koordinat Tua yang nantinya hasil jawaban dari (x,yp-3), titik kedua terletak pada koordinat wisatawan dan pegawai tersebut dapat (xp+3,y), titik ketiga terletak pada koordinat (xp- dijadikan sebagai bahan dasar dalam 3,y). menyelesaikan masalah yang ada. 3. Studi Pustaka Untuk mendukung materi dari penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan bahan materi dengan mempelajari jurnal-jurnal, buku atau literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Gambar 1. Titik awal p 1036 Jurnal TEKNIKa ISSN: 2085-0859 Volume.10, No.2, Tahun 2018 e-ISSN : 2620-4770 Jika nilai intensitas di titik p bernilai lebih 2 Museum Bank besar atau lebih kecil daripada intensitas sedikitnya Mandiri tiga titik disekitarnya ditambah dengan suatu intensitas ambang batas (Thresshold), maka dapat dikatakan bahwa titik p adalah suatu sudut. Titik p akan digeser ke posisi (xp+1,yp) dan melakukan 3 Museum intensitas keempat titik di sekitarnya lagi. Interaksi Fatahillah ini terus dilakukan sampai semua titik pada citra sudah dibandingkan. 2.3 Software Architecture Arsitektur yang dibangun terdiri dari beberapa komponen yaitu, pengguna, marker, 4 Museum Seni kamera. Pengguna akan menggunakan aplikasi, Rupa dan kemudian kamera diarahkan ke marker untuk Keramik discan, selanjutnya kamera akan melakukan tracking pada