RPJM Bidang Cipta Karya BAB.2 PROFIL KABUPATEN KAYONG UTARA

2.1. Keadaan Geografis Menurut undang-undang RI No. 6 Tahun 2007 dan Surat Mendagri No. 135/439/SJ Tanggal 27 Pebruari 2007, luas wilayah Kabupaten Kayong Utara adalah 4.568,26 km². Luas wilayah ini relatif kecil jika dibandingkan wilayah Kabupaten/ Kota lain di Kalimantan Barat. Secara geografis, Kabupaten Kayong Utara berada di sisi Selatan Propinsi Kalimantan Barat atau berada pada posisi 0° 43’ 5,15’’ Lintang Selatan sampai dengan 1° 46’ 35,21’’ Lintang Selatan dan 108° 40’ 58,88’’ Bujur Timur sampai dengan 110° 24’ 30,05’’ Bujur Timur.

Sedangkan secara administratif, batas wilayah Kabupaten Kayong Utara adalah sebagai berikut: Utara : Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten , dan Selat Karimata Selatan : Selat Karimata dan Kabupaten Ketapang Barat : Selat Karimata Timur : Kabupaten Ketapang Wilayah Kabupaten Kayong Utara terdiri dari 6 Kecamatan. Dimana kecamatan-kecamatan tersebut berbatasan langsung dengan laut. Dengan demikian masing-masing kecamatan mempunyai potensi kelautan yang tentunya dapat dikembangkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Grafik 2.1. Luas Wilayah Kabupaten Kayong Utara menurut kecamatan

Sumber : KDA Kayong Utara 2016 (Kabupaten Kayong Utara) II-1

RPJM Bidang Cipta Karya

Sebagian besar wilayah Kabupaten Kayong Utara merupakan perairan laut dan memiliki banyak pulau. Pulau yang ada di Kabupaten Kayong Utara berjumlah 103. Pulau-pulau ini tersebar di empat kecamatan yaitu Kecamatan Sukadana, Simpang Hilir, Pulau Maya dan Kepulauan Karimata.

Grafik 2.2. Rata-rata Curah Hujan di Kabupaten Kayong Utara (mm)

Rata-rata curah hujan di Kabupaten Kayong Utara sepanjang tahun 2015 adalah 215,78 mm, lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Curah Hujan tertinggi terjadi di bulan Mei, 440,67 mm dan terendah di bulan September 1,33 mm. Rata-rata hari hujan perbulan sepanjang tahun 2015 di Kabupaten Kayong Utara sebesar 9,72 hari, lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Hari hujan terbanyak di bulan April sebanyak 15,67 hari dan terendah di bulan September, 2 hari selama sebulan.

2.2. Pemerintahan 2.2.1. Sejarah Kabupaten Kayong Utara Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, sejak tahun 1936 Kabupaten Ketapang adalah salah satu daerah Afdeling, yaitu bagian dari Karesidenan Kalimantan Barat (Resi-dentis Western Afdeling Van ) dengan pusat pemerintahannya di

(Kabupaten Kayong Utara) II-2

RPJM Bidang Cipta Karya

Pontianak. Kabupaten Ketapang pada waktu itu dibagi menjadi tiga Onder Afdeling yang dipimpin oleh seorang Wedana, yaitu : 1. Onder Afdeling Sukadana di Sukadana 2. Onder Afdeling Matan Hilir di Ketapang 3. Onder Afdeling Matan Hulu di Nanga Tayap Afdeling

Ketapang dibagi menjadi tiga kerajaan yang dipimpin oleh seorang Panembahan, yaitu : - Gusti Muhammad Saunan memimpin kerajaan Matan. - Tengku Betung memimpin kerajaan Sukadana. - Gusti Mesir memimpin kerajaan Simpang

Sedangkan terbentuknya wilayah Kabupaten Kayong Utara merupakan pemekaran dari Kabupaten Ketapang didasari oleh Undang-undang RI No. 6 Tahun 2007 dan Surat Mendagri No. 135/439/SJ Tanggal 27 Februari 2007.

Tabel 2.1. Letak Geografis Kabupaten Kayong Utara Menurut Kecamatan

(Kabupaten Kayong Utara) II-3

RPJM Bidang Cipta Karya

2.2.2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jumlah anggota legislatif Kabupaten Kayong Utara tahun 2014- 2019 sebanyak 25 orang dengan 2 diantaranya adalah wanita.

2.2.3. Pemerintahan Desa Pada tahun 2015, Kabupaten Kayong Utara terbagi menjadi 6 kecamatan, 43 Desa, 168 Dusun, dan 636 RT. Tujuh desa diantaranya termasuk daerah sulit yang tersebar masing-masing 2 desa di Kecamatan Simpang Hilir, Kecamatan Seponti dan 3 desa di Kecamatan Kepulauan Karimata.

2.2.4. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada tahun 2015, jumlah pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Kayong Utara sebanyak 2.667 orang, 2.491 orang merupakan pegawai daerah dan 176 orang pegawai pusat. Persentase jumlah pegawai daerah menurut jenis kelamin adalah 54,07% pegawai laki-laki dan 45,93% pegawai perempuan. Secara umum, pegawai negeri sipil di Kabupaten Kayong Utara didominasi oleh kaum laki-laki.

Tabel 2.2. Luas Wilayah Kabupaten Kayong Utara Menurut Kecamatan

(Kabupaten Kayong Utara) II-4

RPJM Bidang Cipta Karya

2.3. Penduduk dan Ketenagakerjaan 2.3.1. Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2015 sebanyak 105.477 jiwa (53.672 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 51.805 jiwa berjenis kelamin perempuan). Jika dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Kayong Utara yaitu 4.568,26 km², maka kepadatan penduduk yang hanya sekitar 23 jiwa per km² terhitung masih sedikit. Dari enam kecamatan yang ada di Kabupaten Kayong Utara, kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Simpang Hilir, yaitu sekitar 30,25% dari total penduduk Kabupaten Kayong Utara.

Grafik 2.3. Piramida Penduduk Kabupaten Kayong Utara, 2015

Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kayong Utara pada periode 1990-2000 sebesar 1,29% dan pada periode 2000-2010 laju pertumbuhan penduduknya sebesar 1,94%. Jika dilihat menurut kecamatan yang ada, maka laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2000-2010 lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk

(Kabupaten Kayong Utara) II-5

RPJM Bidang Cipta Karya pada tahun 1990-2000. Dengan pertumbuhan penduduk tertinggi terdapat pada Kecamatan Sukadana dan Simpang Hilir (masing-masing 2,79% dan 3,61%).

Tabel 2.3. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan penduduk Kabupaten Kayong Utara menurut Kecamatan, 2015

2.3.2. Ketenagakerjaan Jumlah pencari kerja perempuan pada tahun 2014 di Kabupaten Kayong Utara 46,26 persen dan pencari kerja laki-laki 53,74 persen dari total pencari kerja. Jumlah pencari kerja tamatan SMA merupakan jumlah pencari kerja terbanyak yaitu mencapai 55,10 persen. Sedangkan pencari kerja tamatan SD dan SLTP yaitu tidak ada. Banyaknya pelatihan pada Balai Latihan Kerja (BLK) tahun 2014 berasal dari non institusional yaitu sebesar 60 paket dan 16 paket Institusional.

Pada tahun 2014 jumlah perusahaan dan jumlah pekerja di Kabupaten Kayong Utara masing-masing adalah 356 perusahaan dan 14.298 pekerja. Jika dirinci menurut

(Kabupaten Kayong Utara) II-6

RPJM Bidang Cipta Karya lapangan usaha, lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Peternakan yaitu sebesar 85,26 persen, sedangkan lapangan usaha yang menyerap tenaga kerja paling sedikit adalah sektor Jasa Kemasyarakatan yaitu 0,02 persen.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2015 sebesar 70,43 persen. Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,76 persen.

2.4. Sosial 2.4.1. Pendidikan Pada tahun 2015 terdapat 215 sekolah yang terdiri dari 37 TK, 104 SD, 10 MI, 37 SMP, 6 MTs, 12 SMU, 4 MA, dan 5 SMK di Kabupaten Kayong Utara, dengan total guru sebanyak 1.844 orang dan murid sebanyak 25.300 orang. Jumlah sekolah negeri yaitu 162 sekolah dengan jumlah guru sebanyak 1.642 orang dan murid sebanyak 22.801 siswa, sedangkan jumlah sekolah swasta 53 sekolah dengan 202 jumlah guru dan murid sebanyak 2.499 siswa.

Grafik 2.4. Jumlah Sekolah di Kabupaten Kayong Utara, 2011-2015

(Kabupaten Kayong Utara) II-7

RPJM Bidang Cipta Karya

2.4.2. Kesehatan Banyaknya tenaga medis di Kabupaten Kayong Utara tahun 2015 sebanyak 357 orang, dan didominasi oleh perawat sebanyak 159 orang, dokter umum sebanyak 11 orang dan dokter gigi 1 orang.

Grafik 2.5. Banyaknya Tenaga Kesehatan di Kabupaten Kayong Utara Menurut Penempatannya, 2011-2015

Banyaknya sarana kesehatan pemerintah di Kabupaten Kayong Utara tahun 2015 adalah 38 fasilitas, yang terdiri dari 8 Puskesmas dan 30 pustu. Sedangkan jumlah apotek baru terdapat 1 buah, tepatnya di Kecamatan Sukadana.

2.4.3. Agama Jumlah pemuka agama pada tahun 2015 di Kabupaten Kayong Utara berjumlah 72 orang, terdiri dari 56 da’i, 1 pastur, dan 15 pendeta. Sedangkan jumlah rumah ibadah di Kabupaten Kayong Utara, 108 masjid, 16 gereja, 1 pura, 4 vihara dan 1 klenteng. Jumlah pemeluk agama di Kabupaten Kayong Utara tahun 2015 sebanyak 94,96 persen adalah pemeluk agama Islam, dan selebihnya terbagi pemeluk agama Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu.

(Kabupaten Kayong Utara) II-8

RPJM Bidang Cipta Karya

2.4.4. Lansia dan Anak Terlantar Jumlah penduduk lanjut usia (lansia) dan anak terlantar di Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2014 sebanyak 432 lansia dan 88 anak.

2.4.5. Organisasi Kemasyarakatan Jumlah organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2014 masing-masing 15 Organisasi Masyarakat (Ormas).

Tabel 2.4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kayong Utara, 2011-2015

2.5. Pertanian 2.5.1. Tanaman Pangan Pada tahun 2015 produksi tanaman padi Kabupaten Kayong Utara sebesar 48.595 ton, terdiri dari 48.306 ton padi sawah dan 289 ton padi ladang. Dengan luas panen seluas 19.290 ha, maka produktivitas padi tahun 2015 sebesar 25,19 kw/ha. Padi masih menjadi komoditi utama di bidang pertanian, disusul diperingkat kedua adalah

(Kabupaten Kayong Utara) II-9

RPJM Bidang Cipta Karya komoditi ubi kayu dengan produksi sebesar 2.179 ton. Komoditi terendah adalah kacang kedelai.

Grafik 2.6. Banyaknya Hasil Panen per Hektar

Sumber : KDA Kayong Utara 2016

Komoditi sayuran terbesar adalah terung dengan produksi 9.864 ton, sedangkan yang terendah adalah buncis yaitu 240 ton. Produksi buahbuahan terbesar adalah nenas, durian dan pisang, masing-masing produksinya 13.279 ton, 12.542 ton dan 20.923 ton. Durian adalah buah khas Kabupaten Kayong Utara, produksinya yang cukup besar dapat mendorong perekonomian masyarakatnya, begitu juga dengan industri ikutan yang berbahan baku durian, yaitu lempok durian. Selanjutnya komoditi yang produksinya paling rendah adalah belimbing dan sirsak dengan tingkat produksinya sekitar 6 ton per tahun.

2.5.2. Perkebunan Hasil perkebunan pada tahun 2015 di Kabupaten Kayong Utara terbesar adalah komoditi kelapa sawit sebesar 17.025 ton dan terendah produksinya adalah kopi sebesar 490 ton setahun.

(Kabupaten Kayong Utara) II-10

RPJM Bidang Cipta Karya

Grafik 2.7. Produktivitas Padi Palawija di Kabupaten Kayong Utara (kw/ha), 2015

2.5.3. Peternakan Jumlah populasi ternak sapi pada tahun 2015 di Kabupaten Kayong Utara mengalami kenaikan sebesar 8,11 persen dari tahun sebelumnya menjadi 7.221 ekor.

2.5.4. Perikanan Produksi perikanan selama tahun 2015 mencapai 27.403,10 ton. Hasil perikanan Kabupaten Kayong Utara terbesar adalah berasal dari perikanan laut sebanyak 26.346,50 ton (96,14%), sisanya perairan umum (2,63%), dan budidaya kolam (1,22%).

2.5.5. Kehutanan Luas kawasan yang digunakan sebagai Taman Nasional Gunung Palung adalah sebesar 88.371 hektar, luas hutan lindung sebesar 75.177 Ha, luas hutan produksi sebesar 82.987 Ha, sedangkan luas hutan produksi konversi sebesar 9.771 hektar.

(Kabupaten Kayong Utara) II-11

RPJM Bidang Cipta Karya

2.6. Perindustrian, Energi dan Konstruksi 2.6.1. Industri Pada tahun 2014 jumlah unit usaha industri kecil/kerajinan di Kabupaten Kayong Utara mengalami penurunan sekitar 3,78 persen dari tahun sebelumnya dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 381 orang. Jumlah usaha terbanyak adalah bata dan genteng dengan 20 unit dan kedua terbanyak adalah meubel kayu sebanyak 19 unit usaha. Nilai investasi dari industri kecil dan menengah formal di Kabupaten Kayong Utara tahun 2014 mencapai 4,56 milyar rupiah, dan mampu menyerap jumlah tenaga kerja sebanyak 772 orang.

2.6.2. Listrik Pada tahun 2014 jumlah pelanggan listrik PLN di Kabupaten Kayong Utara sebanyak 17.874 pelanggan, meningkat sekitar 14,87 persen dan produksi listriknya sebesar 30.518.509 Kwh. Produksi listrik yang terjual pada tahun 2014 mencapai 23.888.877 Kwh, atau sekitar 78,28 persen dari total produksi listrik yang di hasilkan PLN Kabupaten Kayong Utara, dengan nilai penjualan mencapai hampir 16,29 milyar rupiah. Tabel 2.5. Jumlah Pelanggan PDAM dan Banyaknya Pengguna Air Bersih di Kabupaten Kayong Utara Menurut Jenis Pelanggan, 2015

(Kabupaten Kayong Utara) II-12

RPJM Bidang Cipta Karya

Sumber listrik di Kabupaten Kayong Utara berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD). Seiring dengan peningkatan kebutuhan energi listrik yang ada, maka perlu terobosan sumber tenaga listrik alternatif jika pembangkit listrik terpasang tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Pembangkit listrik terpasang saat ini dirasa tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

2.6.3. Air Jumlah pelanggan PDAM di Kabupaten Kayong Utara tahun 2014 sebanyak 2.281 pelanggan, penggunaan air sebanyak 100.182 m3.

2.6.4. Bahan Galian Kabupaten Kayong Utara memiliki berbagai potensi bahan tambang yang dapat dieksploitasi hasilnya. Namun hingga saat ini baru bauksit yang dapat dieksplorasi hasilnya dalam skala besar.

2.7. Perdagangan 2.7.1. Perdagangan Posisis geografis Kabupaten Kayong Utara sebagai daerah pesisir merupakan daerah yang cukup strategis sebagai pintu perdagangan keluar masuknya arus barang dari daerah-daerah lain.

2.7.2. Koperasi Koperasi adalah lembaga keuangan di yang tidak mengedepankan keuntungan, melainkan mengutamakan kesejahteraan para anggotanya. Diharapkan koperasi ini tetap eksis pada masa yang akan datang. Pada saat ini lembaga keuangan yang bersifat suka rela tersebut sedang di arahkan agar dapat mewujudkan harapannya.

Pada tahun 2015 tercatat sebanyak 81 unit koperasi primer yang telah terdaftar di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Penanaman Modal dan Koperasi Kabupaten Kayong Utara. Melalui unit-unit koperasi ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mempercepat laju pertumbuhan perekonomian wilayah.

(Kabupaten Kayong Utara) II-13

RPJM Bidang Cipta Karya

Tabel 2.6. Perkembangan Koperasi di Kabupaten Kayong Utara (unit), 2011-2015

2.8. Transportasi, Komunikasi dan Pariwisata 2.8.1. Panjang Jalan Panjang jalan di wilayah kabupaten Kayong Utara pada tahun 2014 sepanjang 334,160 Km, jika dibagi menurut kondisinya, jalan yang kondisinya baik sepanjang 164,174 Km, rusak ringan 62,506 Km, dan rusak berat 107,480 Km.

2.8.2. Angkutan Darat Jumlah kendaraan bermotor yang tercatat di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika kabupaten Kayong Utara pada tahun 2014 sebanyak 5.092 unit, kendaraan terdiri atas kendaraan roda empat (97 unit), kendaraan roda dua (4.995 unit).

2.8.3. Angkutan Sungai Jumlah sarana angkutan sungai menurut jenisnya tahun 2014 di Kabupaten Kayong Utara, motor air (4 unit), speed boat (15 unit), dan kapal feri (6 unit).

2.8.4. Kantor Pos Banyaknya kantor pos di Kabupaten Kayong Utara tahun 2014 sebanyak 3 unit.

(Kabupaten Kayong Utara) II-14

RPJM Bidang Cipta Karya

2.8.5. Media Elektronik Banyaknya media elektronik di Kabupaten Kayong Utara tahun 2014 adalah 24, terdiri dari 2 stasiun radio, 2 warnet, 6 situs internet, 12 toko CD/DVD, 1 layanan tv kabel, dan 1 tempat karaoke.

2.8.6. Hotel dan Penginapan Dari 13 hotel dan penginapan di Kabupaten Kayong Utara, salah satunya merupakan hotel berbintang tiga, yaitu hotel Mahkota Kayong yang terletak di Kecamatan Sukadana. Selebihnya merupakan penginapan dengan skala kecil yang tersebar di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Sukadana, Simpang Hilir, Teluk Batang dan Pulau Maya.

2.8.7. Pariwisata Kabupaten Kayong Utara memiliki 33 daerah potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai aset daerah di bidang pariwisata. Sepanjang tahun 2015, jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Kayong Utara sebanyak 40.870 orang, 40.000 merupakan wisatawan domestik dan selebihnya wisatawan asing.

Grafik 2.8. Panjang Jalan di Kabupaten Kayong Utara Menurut Kondisi (km), 2014

(Kabupaten Kayong Utara) II-15

RPJM Bidang Cipta Karya

Tabel 2.7. Panjang Jalan di Kabupaten Kayong Utara Menurut Jenis Perkerasan, 2015

2.9. Keuangan 2.9.1. Realisasi Keuangan APBD 2015 Perubahan penerimaan daerah tentunya akan membawa dampak pada bergeraknya roda perekonomian daerah. Hal ini terjadi karena ada besarkecilnya anggaran pendapatan dan belanja daerah sangat berpengaruh terhadap kegiatan perekonomian masyarakat. Anggaran yang berimbang dapat menjamin stabilitas perekonomian, dibanding anggaran defisit atau surplus. Karena itu realisasi penerimaan dan pengeluaran kabupaten perlu dipantau dan dievaluasi.

(Kabupaten Kayong Utara) II-16

RPJM Bidang Cipta Karya

Tabel 2.8. Jumlah dan Nilai Proyek Yanga Dilaksanakan di Kabupaten Kayong Utara Menurut Kecamatan dan Sumber Pembiayaan, 2015

Realisasi penerimaan daerah kabupaten Kayong Utara pada tahun anggaran 2015 sebesar 603,31 milyar rupiah, atau 96,90 persen dari target penerimaan daerah yang ditetapkan.

Dilihat dari realisasi APBD Kabupaten Kayong Utara tahun 2015, pendapatan daerah sebesar 603,31 milyar rupiah, digunakan untuk belanja daerah sebesar 543,16 milyar rupiah.

2.9.2. Perbankan Kehadiran lembaga perbankan sebagai lembaga yang menghimpun dan menyalurkan pada pihak ketiga sangat dibutuhkan dalam upaya menggerakan roda perekonomian di Kabupaten Kayong Utara.

(Kabupaten Kayong Utara) II-17

RPJM Bidang Cipta Karya

Grafik 2.9. Komposisi Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kayong Utara, 2015

Dana yang berhasil dihimpun baik dalam bentuk tabungan, maupun simpanan berjangka (deposit) cenderung mengalami peningkatan. Hingga akhir bulan Desember 2015 dana yang dihimpun mencapai 162,82 milyar rupiah dalam tabungan, dan 27,12 milyar rupiah dalam bentuk deposito.

Jumlah kredit yang disalurkan oleh Bank Pemerintah hingga akhir Desember 2015 mencapai 31,49 milyar rupiah. Semakin tinggi jumlah kredit yang disalurkan kepada masyarakat diharapkan dapat mendorong perekonomian masyarakat, terutama para pengusaha lokal yang terkendala dengan modal. (Data Bank Kalbar Cabang Sukadana, BRI Unit Sukadana & Simpang Hilir)

2.10. Pendapatan Regional Pembangunan ekonomi memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kehidupan masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan, meratakan distribusi pendapatan, meningkatkan hubungan regional dan usaha melakukan pergeseran kegiatan sektor ekonomi dari sektor primer ke sekunder. Total PDRB menunjukkan jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh penduduk dalam periode tertentu.

(Kabupaten Kayong Utara) II-18

RPJM Bidang Cipta Karya

2.10.1. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi kabupaten Kayong Utara tahun 2015 sebesar 5,03 persen, angka ini berada diatas angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat yaitu sebesar 4,81 persen. Nilai PDRB Kabupaten Kayong Utara menurut lapangan usaha berdasarkan harga berlaku tahun 2015 sebesar 2,81 trilyun rupiah, meningkat 11,69 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan PDRB Lapangan Usah berdasarkan harga konstan sebesar 2,06 trilyun rupiah di tahun yang sama.

Sektor pertanian memiliki peranan cukup besar terhadap perekonomian Kabupaten Kayong Utara. Lebih dari 30 persen nilai tambah di Kabupaten Kayong Utara berasal dari sektor ini. Adapun sumbangan terbesar dalam pembentukan nilai tambah di sektor pertanian dua diantaranya berasal dari sub sektor tanaman pangan dan sub sektor perikanan yaitu masing-masing 31,75 persen dan 27,09 persen.

2.10.2. Laju Inflasi Laju inflasi Atas Dasar Harga Produsen Kabupaten Kayong Utara tahun 2015 sebesar 6,34 persen, sedikit mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

2.10.3. PDRB per kapita Pada tahun 2015 PDRB Per Kapita Kabupaten Kayong Utara adalah sebesar 26,63 juta rupiah. Artinya, rata-rata pendapatan satu orang penduduk Kabupaten Kayong Utara selama setahun adalah sebesar 26,63 juta rupiah. Nilai ini meningkat sebesar 9,37 persen dibanding tahun lalu yang sebesar 24,35 juta rupiah.

2.11. Kemiskinan 2.11.1. Keluarga Sejahtera Jumlah keluarga sejahtera di Kabupaten Kayong Utara yang terdaftar di BPMPDPKB tahun 2015 sebanyak 28.554 keluarga. Jumlahnya bertambah 0,14 persen dari tahun sebelumnya. Terdiri dari 2.766 keluarga pra sejahtera, 13.214 keluarga sejahtera I, 9.505 keluarga sejahtera II, 2.529 keluarga sejahtera III, dan 540 keluarga sejahtera III plus.

(Kabupaten Kayong Utara) II-19

RPJM Bidang Cipta Karya

2.11.2. Penduduk Miskin Jumlah penduduk miskin Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2015 sebanyak 10.410 orang (9,84 persen) dengan garis kemiskinan sebesar 230.320 rupiah/kapita/bulan. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kayong Utara mengalami kenaikan, hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah dalam hal menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Kayong Utara.

Grafik 2.10. Penduduk Miskin Kabupaten Kayong Utara, 2011-2015

(Kabupaten Kayong Utara) II-20