BENTUK SIRKULASI TERMINAL Studi Kasus: Terminal , Barat. 1Dr. Dimyati, ST., MT. 2Saskia Ananda Putri. 1Universitas Gunadarma Gunadarma [email protected] 2Teknik Arsitektur Universitas Gundarma [email protected]

ABSTRAK Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengoperasikan fasilitas umum guna menunjang aktivitas masyarakat dengan membuat pusat moda dalam bentuk terminal, salah satunya yaitu Terminal Kalideres. Terminal Kalideres merupakan salah satu terminal tipe A yang melayani kendaraan penumpang Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), bus sebagai angkutan dalam kota, angkutan antar propinsi dan angkutan kecil yang melayani transportasi dalam kota serta lingkungan perkotaan. Kondisi terminal Kalideres saat ini kurang representative sebagai prasarana transportasi di Kota Jakarta. Pengaturan bentuk sirkulasi angkutan umum yang tidak teratur menyebabkan kekacauan bahkan kecelakaan. Sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki melalui jalur yang sama, sehingga sering terjadi cross circulation. Fasilitas yang ada kurang nyaman untuk digunakan oleh pengguna jasa terminal (penumpang) seperti kurangnya jumlah ruang tunggu penumpang. Permasalahan ini juga disebabkan kondisi sirkulasi kendaraan di terminal yang tidak memadai untuk digunakan sebagai terminal bus tipe A, oleh karena itu penelitian ini dilakukan, pendekatan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menjelaskan dan menggambarkan kondisi sebenarnya. Penelitian ini melibatkan perspektif partisipan dalam pengumpulan data. Terminal ini memiliki bentuk desain sirkulasi yang kurang teratur antara kendaraan umum dan kendaraan pribadi sehingga terjadi persilangan. Bahwa bentuk sirkulasi yang terjadi di Terminal Kalideres merupakan fenomena bentuk-bentuk sirkulasi yang biasa dilihat di terminal-terminal angkutan umum yang tidak teratur dan kecenderungan tidak teratur.

Kata kunci : Bentuk, Sirkulasi kendaraan, Terminal.

PENDAHULUAN Terminal Kalideres merupakan salah satu terminal tipe A yang ada di Jakarta yang terletak di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Terminal ini berfungsi melayani kendaraan penumpang umum antar kota antar provinsi (AKAP), antar kota dalam provinsi (AKDP), Bus Transjakarta, dan angkutan kota. Kondisi terminal saat ini kurang representatif sebagai prasarana transportasi di Kota Jakarta. Pengaturan sirkulasi angkutan umum yang tidak teratur menyebabkan kekacauan. Bentuk sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki melalui jalur yang sama, sehingga sering terjadi cross circulation. Luas terminal 35.344 m² dan jumlah penumpang keluar masuk sebesar 1.025 jiwa. Penataan kembali Terminal Kalideres. Rencana yang akan dilaksanakan yaitu pengalihan lokasi terminal ke tempat yang lebih layak dan luas, dengan menambah fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan, dan mengatur sirkulasi antara angkutan umum yang ada dan sirkulasi pejalan kaki. Tujuannya agar sirkulasi yang ada di terminal ini tidak terjadi persilangan antar kendaraan, dan fasilitas pedestrian untuk pejalan kaki dapat lebih diperhatikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk sirkulasi pada Terminal Kalideres, bagaimana bentuk sirkulasi antara kendaraan dan manusia yang beraktifitas berdampingan di dalam terminal, serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang perencanaan dan perancangan sebuah terminal.

METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif 1 yang menjabarkan tentang bentuk-bentuk sirkulasi dari hasil pengamatan di lapangan dan metode kualitatif yang merupakan metode yang melibatkan perspektif partisipan yang ada di lapangan dan kemudian diolah menjadi gambaran hasil dari penelitian yang dilakukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dengan foto dan wawancara untuk mendapatkan data primer yang kemudian diolah menjadi gambaran dalam memperoleh hasil penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN Terminal adalah pangkalan kendaraan bermotor umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta perpindahan moda angkutan (Menteri Perhubungan Republik Indonesia, 2015). Penyelenggaraan terminal penumpang bertujuan untuk menunjang kelancaran perpindahan orang dan/atau barang serta keterpaduan intra-moda dan antar-moda dengan menjalankan fungsi pengawasan terhadap penyelenggaraan angkutan.

Zona Pelayanan Terminal Penumpang Terminal penumpang terbagi menjadi 4 zona pelayanan (Meutia, 2018), yaitu: • Zona penumpang yang sudah bertiket atau zona I yaitu tempat steril yang khusus disediakan bagi penumpang bertiket yang telah siap memasuki kendaraan • Zona penumpang yang belum bertiket yaitu tempat calon penumpang, pengantar dan orang umum mendapatkan pelayanan sebelum masuk ke zona I • Zona perpindahan yaitu tempat perpindahan penumpang dari berbagai jenis pelayanan angkutan penumpang umum • Zona pengendapan yaitu tempat untuk istirahat awak kendaraan, pengendapan kendaraan, ramp cek, bengkel yang diperuntukkan bagi operasional kendaraan.

Sirkulasi Terminal Bus Pola sirkulasi pada terminal dibedakan menjadi beberapa spesifikasi, yaitu mengenai: • Kegiatan Sirkulasi Manusia pada Terminal Bus. Kegiatan Sirkulasi penumpang manusia pada terminal bus (Neufert, 1999) dibagi dua yaitu: - Sirkulasi Horizontal. Media sirkulasi horizontal berupa koridor, dimana dengan kepadatan maksimal yang biasa digunakan untuk merancang ruang untuk sirkulasi adalah 1,40 orang/m. Jalur koridor untuk kaum difabel kemiringan tidak boleh melebihi 812% atau 4,5º. Tidak boleh ada perbedaan kemiringan di sepanjang jalur yang sama. - Sirkulasi Vertikal. Tangga digunakan untuk memenuhi peraturan keselamatan dari bahaya kebakaran. Sudut untuk kemiringan antara 35˚- 40˚atau kurang akan lebih baik.

Kegiatan Sirkulasi pada Terminal Bus Kegiatan sirkulasi yang berlangsung dalam terminal antara lain : 1. Diluar area terminal, pola gerak sirkulasi di luar terminal ada dua macam, yaitu: • Pola gerak spasial, yaitu pola gerak perjalanan dari tempat asal ke tempat tujuan, • Pola gerak temporal, yaitu pola gerak perjalanan pada jam-jam puncak kegiatan orang pergi atau pulang kerja. 2. Didalam area terminal, terdapat dua macam pola gerak sirkulasi dalam area terminal, yaitu: • Pola gerak spasial, yaitu pola gerak perpindahan penumpang dari sarana angkutan penunjang ke sarana angkutan bus, • Pola gerak temporal, yaitu pola gerak penumpang pada jam-jam puncak kegiatan ke jam-

2 jam tidak ada kegiatan. • Karakteristik Sirkulasi pada Terminal 3. Karakteristik sirkulasi pada terminal dibedakan menjadi dua macam, yaitu: • Sirkulasi inter moda, yaitu perpindahan pelaku perjalanan dari satu moda angkutan ke moda angkutan lainnya. • Sirkulasi intra moda, yaitu perpindahan pelaku perjalanan dari satu rute ke rute lainnya, dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya dengan moda angkutan yang sama.

Pencapaian Menuju Terminal Terminal Kalideres terletak di Jalan Daan Mogot, yang hanya memiliki satu akses masuk menuju ke dalam terminal. Untuk pengguna angkutan umum seperti bus Transjakarta atau angkutan kota, dapat langsung turun di dalam terminal, karena terminal ini melayani beberapa trayek dalam kota. Sedangkan untuk pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) dapat turun di Stasiun Kalideres dan melanjutkan perjalanannya dengan menggunakan angkutan kota jurusan Kalideres atau menggunakan transportasi online. Sedangkan, untuk kendaraan pribadi dapar langsung menuju ke terminal dan memarkir kendaraan pada area Park and Ride.

Penzoningan Terminal Terminal Kalideres merupakan terminal yang melayani angkutan bus dan angkutan jenis lainnya. Terminal ini melayani cukup banyak trayek dari mulai antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP), dengan jumlah 73 trayek AKAP dan 18 trayek AKDP. Oleh karena itu, sirkulasi yang ada pada terminal terbagi berdasarkan zonasi pelayanan terminal.

Gambar 1. Pembagian Zona Pelayanan Terminal

Zonasi pelayanan terminal dibagi menjadi zona penumpang yang bertiket (Zona I), zona penumpang yang belum bertiket (Zona II), zona perpindahan, dan zona pengendapan. Zona perpindahan merupakan area angkutan kota (angkot) dan zona pengendapan merupakan area peristirahatan sementara untuk supir, bengkel untuk angkot dan minibus, serta area parkir yang diperuntukan untuk bus. Zonasi pelayanan terminal terdapat pada gambar dibawah ini.

3 Bentuk-bentuk Sirkulasi Bentuk Sirkulasi dengan Pendekatan Aktivitas Kendaraan • Bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) Bus AKAP melayani rute tujuan provinsi Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten. Jumlah kedatangan bus dan penumpang yang masuk per hari kurang lebih 159 kendaraan dan 1.226 penumpang. Sedangkan jumlah keberangkatan bus dan penumpang yang keluar per hari kurang lebih 135 kendaraan dan 1.125 penumpang.

Gambar 2. Bentuk Sirkulasi Bus AKAP pada Terminal Kalideres

Pada gambar diatas menunjukan bagaimana bentuk-bentuk sirkulasi kendaraan yang beraktivitas di dalam terminal yaitu bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dengan beberapa rute perjalanan yaitu lintas Jawa dan Sumatera, lintas Banten, dan lintas Bogor Sukabumi. Bus AKAP yang masuk dari Jalan Daan Mogot masuk ke area belakang menuju emplasemen yang telah ditentukan sesuai dengan rute pelayanan bus tersebut untuk menaikan dan menurunkan penumpang. Setelah menurunkan penumpang bus masuk ke zona pengendapan yang terdapat pom bensin, bengkel, dan tempat istirahat untuk supir dan kondektur bus. Bus tersebut tidak memiliki perjalanan lagi, maka bus masuk ke zona pengendapan yang ada dibelakang pom bensin, tetapi jika bus memiliki perjalanan lagi maka akan kembali masuk ke emplasemen keberangkatan yang sesuai dengan rute bus tersebut.

4 • Angkutan Kota Angkutan Kota melayani rute tujuan Kp. Rambutan, Cileungsi, Bekasi, Cikarang, , Kota, Muara Baru, Tanah Abang, Senen, Cikokol, Kota Bumi, Serpong, dan Cadas. Jenis kendaraan yang digunakan yaitu bus kecil, bus sedang, dan bus besar dengan jumlah masing-masing 290 bus kecil, 49 bus sedang, dan 43 bus besar.

Gambar 3. Bentuk Sirkulasi Angkutan Kota pada Terminal Kalideres

Pada gambar diatas menunjukkan bagaimana pola sirkulasi Angkutan Kota yang ada di Terminal Kalideres. Angkutan Kota masuk melalui Jalan Daan Mogot lalu masuk menuju emplasemen yang sudah disediakan untuk angkutan kota menurunkan penumpang, kemudian menjadi lokasi istirahat untuk para supir dan kondektur angkutan kota. Namun pada bagian depan terdapat halte untuk para penumpang menunggu kebertangkatan angkutan kota yang sesuai dengan tujuannya.

• Bus Transjakarta Bus Transjakarta melayani rute tujuan Pulogadung, Harmoni, dan Senayan (GBK) dengan jumlah kendaraan 45 bus besar.

5

Gambar 4. Pola Sirkulasi Bus Transjakarta pada Terminal Kalideres

Pada gambar diatas menunjukkan bagaimana pola sirkulasi bus Transjakarta yang masuk melalui Jalan Daan Mogot, lalu terdapat halte bus Transjakarta di bagian tengah terminal yang berdekatan dengan area tunggu untuk penumpang bus AKAP. Halte keberangkatan dan halte kedatangan untuk bus Transjakarta berada di dua sisi yang berbeda.

• Kendaraan Pribadi Kendaraan pribadi penumpang yang masuk ke dalam Terminal melalui Jalan Daan Mogot lalu masuk dan menurunkan penumpang pada zona perpindahan lalu dapat memarkirkan kendaraan mereka ke lokasi park and ride yang sudah disediakan oleh pihak pengelola terminal untuk para calon penumpang yang membawa kendaraan pribadinya.

6

Gambar 5. Bentuk Sirkulasi Kendaraan pada Terminal Kalideres

Gambar 6. Bentuk Sirkulasi dengan Pendekatan Aktivitas Penumpang

Penumpang yang datang dengan menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi masuk ke area terminal dan menuju ke zona perpindahan (angka 1) untuk turun, kemudian penumpang yang belum memiliki tiket dapat menuju ke loket tiket yang ada di antara kios-kios (angka 3) sesuai dengan rute yang akan ditempuh, sementara yang sudah memiliki tiket dapat langsung menuju ke ruang tunggu (angka 2). Untuk area tunggu penumpang dibagi menjadi dua yaitu area tunggu penumpang yang sudah bertiket dan yang belum bertiket, lokasi ruang tunggu penumpang yang belum bertiket digabungkan dengan loket tiket dan kios-kios pedagang yang difasilitasi dengan kursi dan meja untuk menunggu. Bagi penumpang menunggu pengumuman dari pihak pengelola terminal akan menginformasikan jadwal keberangkatan rute bus AKAP. Setelah mendengar pengumuman pemberangkatan, penumpang langsung menuju ke emplasemen pemberangkatan (angka 4) untuk naik ke bus yang sesuai dengan rute pemberangkatan yang tertera pada tiket dan pergi meninggalkan terminal. Tetapi dari area tunggu penumpang bertiket tidak disediakan area penyeberangan yang dapat digunakan untuk menuju ke emplasemen keberangkatan walaupun jarak dari area tunggu ke emplasemen keberangkatan lumayan jauh.

7

Gambar 7. Diagram Aktivitas Penumpang dengan Pendekatan Aktivitas Staff/Pengelola

Gambar 8. Bentuk Sirkulasi dengan Pendekatan Aktivitas Staff/Pengelola

Pola sirkulasi untuk staff/pengelola terminal masuk melalui pintu utama yang ada di Jalan Daan Mogot kemudian dapat memarkirkan kendaraannya pada area Park and Ride atau juga dapat memarkirkan kendaraan mereka di depan kantor dari masing-masing bagian. Seperti staff kantor dalam kota dapat memarkirkan kendaraan mereka di depan area kantor.

PENUTUP Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan pada Terminal Kalideres yaitu kondisi pola sirkulasi antara kendaraan pribadi dengan angkutan umum mengalami persilangan atau cross circulation dikarenakan terminal ini memiliki banyak trayek untuk angkutan antar kota antar provinsi dan antar kota dalam provinsi tetapi memiliki luas lahan yang tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan. Persilangan itu terjadi antara kendaraan pribadi yang akan memarkir di area Park and Ride yang telah disediakan khusus untuk penumpang yang membawa kendaraannya pada saat menuju ke terminal dengan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang

8 ingin meenurunkan atau menaikkan penumpang. Hal ini dikarenakan jalan masuk ke area Park and Ride melalui emplasemen keberangkatan untuk angkutan bus AKAP. Bentuk jalur untuk pejalan kaki tidak sepenuhnya bisa digunakan untuk pengunjung. Karena ada beberapa titik dimana jalur pedestrian digunakan untuk menjadi tempat duduk oleh para penjaja tiket (calo tiket) atau para penumpang yang sedang menunggu jadwal keberangkatan. Untuk para pejalan kaki yang ingin menyeberang dari satu tempat ke tempat lain harus sangat berhati-hati, karena tidak ada area khusus yang dapat digunakan untuk para pejalan kaki untuk menyeberang dan banyak kendaraan yang memiliki laju yang sangat cepat pada saat menuju emplasemennya.

DAFTAR PUSTAKA Juknis LLAJ (Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) 1995 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA. (2015). PM NOMOR 132 TAHUN 2015 (pp. 1–28). pp. 1–28. Meutia, W. (2018). MODEL SIRKULASI TERMINAL TIPE A ( STUDI KASUS TERMINAL INDIHIANG , TASIKMALAYA ). 19–20.

9